INDUSTRI ASURANSI JIWA Investor Daily, 11/3, Hal 23, Manulife Proteksi Konsumen BCA Finance
Media Asuransi, Edisi Maret 2016, hal 8-9, Manfaatkan Produk Asuransi Untuk Perencanaan Dana Pendidikan
Media Asuransi, Edisi Maret 2016, hal 10-11, Pilih Asuransi Pendidikan Tradisional Atau Unitlink?
Media Asuransi, Edisi Maret 2016, hal 14, Simon Bennett : Kebutuhan Asuransi Pendidikan Terus Meningkat
Media Asuransi, Edisi Maret 2016, hal 14, Perry M Diah : Produk Tradisional dan Unitlink Punya Kelebihan
Media Asuransi, Edisi Maret 2016, hal 15, Rusli Chan : Membantu Mewujudkan Tujuan Pendidikan
Media Asuransi, Edisi Maret 2016, hal 15, Ronny Ahmad Iskandar: Produk Tradisional Lebih Diminati
Media Asuransi, Edisi Maret 2016, hal 16, Patricia Rolla Bawata : Kembangkan Produk Tradisional dengan Pengelolaan Modern
Media Asuransi, Edisi Maret 2016, hal 16, Joachim Wessling : Tergantung Keinginan Nasabah
Media Asuransi, Edisi Maret 2016, hal 43, [Foto] Kerjasama Bancassurance Jiwasraya dan Bank KEB Hana
Media Asuransi, Edisi Maret 2016, hal 43, Commonwealth Life Akan Luncurkan Produk Baru
Media Asuransi, Edisi Maret 2016, hal 43, FWD Gandeng Excelso Luncurkan FWD Life Digital Agency
Media Asuransi, Edisi Maret 2016, hal 43, Tokio Marine Life Kerja Sama Dengan Bank Agris
Media Asuransi, Edisi Maret 2016, hal 44, Bringin Life Targetkan Pertumbuhan 40 Persen
EKONOMI MAKRO DAN REGULASI Kompas, 11/3, hal 14, Jaminan Kesehatan: Kesinambungan Operasional BPJS Dijamin
Bisnis Indonesia, 11/3, hal 21, [Foto] Bantah Kolaps
Rakyat Merdeka, 11/3, hal 6, Kondisi Keuangan Baik, Istana Pastikan BPJS Kesehatan Tidak Bangkrut
HE Neraca, 11/3, hal 5, Presiden Tanggapi Isu BPJS Kesehatan Kolaps
Okezone.com, 10/3, Presiden Gelar ‘Konpres’ Tanggapi Pemberitaan BPJS Kesehatan http://economy.okezone.com/read/2016/03/10/320/1332581/presiden-gelar-konpers-tanggapipemberitaan-bpjs-kesehatan Kamis, 10 Maret 2016 - 18:16 wib
Presiden Gelar 'Konpers' Tanggapi Pemberitaan BPJS Kesehatan
Presiden Joko Widodo (Foto : Okezone)
ant Jurnalis
JAKARTA - Presiden Joko Widodo menggelar konferensi pers singkat menanggapi pemberitaan terkait BPJS Kesehatan dan masalah distribusi kartu sakti. "Ini klarifikasi persoalan BPJS Kesehatan dan distribusi Kartu Indonesia Sehat," kata Presiden saat membuka "konpers" di Istana Merdeka Jakarta, Kamis. Presiden selanjutnya meminta Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa dan Dirut BPJS Kesehatan Fachmi Idris untuk menjelaskannya. "Untuk lebih jelasnya, saya persilahkan Ibu menteri dan Pak Dirut," kata Jokowi yang langsung meninggalkan tempat konpers. Dirut BPJS Kesehatan Fachmi Idris mengungkapkan Presiden menyoroti dua hal, yakni masalah pemberitaan yang menyebut BPJS Kesehatan kolaps dan masalah distribusi Kartu Indonesia Sehat. "'Clear', pemberitaan BPJS Kesehatan kolaps tidak benar adanya," ucap Fachmi Idris. Dia mengungkapkan bahwa Presiden memberi perhatian agar pemberitaan tersebut tidak menjadi opini yang membuat resah masyarakat, teruma rumah sakit dan tenaga kesehatan.
"Kami ingin tegaskan 'transit' (perputaran keuangan) kita antara pemasukan dan pengeluaran itu 'balance' (seimbang) dan 'nonproblem' (tidak masalah)," ujarnya. Fachmi menjelaskan pemasukan BPJS ada dua, yakni dari iuran dan sumber dana lainnya. Dia mengakui bahwa pemasukan iuran masih dibawah rekomendasi dari Dewan Jaminan Nasional, artinya masih dibawah harapan. Namun, lanjutnya, BPJS Kesehatan tidak akan menaikan besaran iuran sebelum masyarakat merasakan manfaat yang lebih dari pelayannnya. Facmi juga menegaskan pihaknya tidak akan mengurangi manfaat yang diberikan agar tidak menimbulkan permasalahan sosial yang lebih besar. Terkait distribusi kartu, Menko PMK Puan Maharani mengakui ada keterlambatan pendistribusian kartu sakti (Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Indonesia Pintar (KIP), Kartu Keluarga Harapan) karena pihaknya melakukan perbaikan teknis. "Insya Allah pendistribusian KIS sudah 90 persen. Isya Allah Maret-April selesai," imbuh Puan. Dia juga mengatakan pihaknya telah melakukan validasi data penerima kartu yang terupdate dan hanya memberikannya pada keluarga yang benar-benar berhak. Sedangkan untuk Kartu Indonesia Pintar, kata Puan, April sudah terdistribusi semua sehingga pada JuniJuli para siswa sudah bisa merasakan manfaatnya. "Kartu Indonesia Pintar hanya diterbitkan satu kali dalam satu tahun, yaitu saat kenaikan kelas," ungkap Puan. Sedangkan Menteri Sosial Khofifah mengatakan pihaknya saat ini melakukan ketelitian data penerima kartu saksti yang dimiliki Kementerian Sosial. Dia juga mengungkapkan bahwa pemerintah telah memberikan KIS sebanyak 92,4 juta, di mana 92 juta merupakan penduduk yang kurang mampu dan 400 juta diberikan kepada bayi yang baru lahir dari keluarga kurang mampu. Khofifah berharap perekonomian Indonsia cepat pulih sehingga prosentase pembagian KIS ini bisa meningkat dan semua penduduk kurang mampu mendapatkannya.(rai) (rhs)