BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1
Hasil Penelitian Materi Pokok yang diajarkan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah
Organisasi. Subyek yang dikenai tindakan dalam penelitin ini adalah siwa. Hal ini dikarenakan anak-anak belum memahamai tentang materi yang diajarkan guru yakni Organisasi. Adapun pelaksanaan II adalah mengoptimalkan aspek-aspek pengelolaan kegiatan belajar mengajar yang masih berada pada kriteria cukup, serta indikatorindikator yang belum berhasil, dijelaskan kembali untuk memperoleh hasil belajar siswa yang optimal. Setiap akhir siklus dilaksanakan evaluasi untuk melihat hasil belajar siswa, dan paham tentang materi organisasi serta respon siswa untuk melihat apakah siswa berminat mengikuti pelajaran dalam hubungannya dengan pelaksanaan tindakan yang telah dilaksanakan. SIKLUS I PERTEMUAN KE-1 1.
Hasil Pengamatan Pengelolaan pada kegiatan belajar Mengajar Untuk penilaian kegiatan belajar mengajar pertemuan 1, 2 dan 3 pada
siklus I menggunakan instrumen 01 (lampiran 1a, 1b, dan 1c), sedang dasar penilaiannya menggunakan skala pemaknaan penilaian menurut klasifikasi Sanafiah, Faisal dan Mulyadi, seperti tampak pada tabel 1, 2, dan 3 di bawah ini.
No
Tabel 1 Pengamatan Pengelolaan Belajar Mengajar Aspek yang diamati Rentang Nilai Kriteria Jumlah Prosentase
1.
90 -100
Baik sekali
-
0%
2.
75-89
Baik
6
40%
3.
60-74
Cukup
6
40%
4.
40-39
Kurang
3
20%
5.
0-39
Kurang Sekali
-
0%
15
100%
Sumber data : SDN Inpres Pelambane T.P 2011-2012 Rubrik Pengamatan 1 1
Berdasarkan tabel 1 di atas nampak bahwa 15 aspek yang di amati ternyata kriteria baik sekali (0%) dan kurang sekali mempunyai prosentase (0%), sedangkan kiteria baik sekali 6 (40%), serta kriteria kurang 3 (20%). Bedasarkan fakta jelaslah kegiatan belajar mengajar pada pertemuan 1 siklus 1 belum berhasil atau, belum tuntas. Tabel 2 Pengamatan Pengelolaan Belajar Mengajar No
Rentang Nilai
Kriteria
1.
90 -100
2.
Aspek yang diamati Jumlah
Prosentase
Baik sekali
-
0%
75-89
Baik
6
40%
3.
60-74
Cukup
8
53,3%
4.
40-39
Kurang
1
6,7%
5.
0-39
Kurang Sekali
-
0%
15
100%
Sumber data : SDN Inpres Pelambane T.P 2011-2012 Rubrik Pengamatan 1I Pada tabel 4.2 di atas nampak bahwa dari 15 aspek yang diamati terdapat kriteria baik sekali, dan kurang sekali mempunyai prosentase 0%, sedangkan kriteria baik tetap memperoleh 6 (40%), dan cukup 8(53,5%), serta kriteria kurang 1(6.7%). Berdasarkan data di atas kegiatan belajar mengajar pada pertemuan 2 siklus 1 belum dikatakan tuntas. Tabel 3 Pengamatan Pengelolaan Kegiatan Belajar Mengajar No
Rentang Nilai
Kriteria
1.
90 -100
2.
Aspek yang diamati Jumlah
Prosentase
Baik sekali
-
0%
75-89
Baik
7
46,7%
3.
60-74
Cukup
8
53,3%
4.
40-39
Kurang
-
0%
5.
0-39
Kurang Sekali
-
0%
2
15
100%
Sumber data : SDN Inpres Pelambane T.P 2011-2012 Rubrik Pengamatan 1II Berdasarkan pada tabel 3 di atas nampak kriteria baik mengalami peningkatan dari pertemuan 1 dan 2 yaitu 7 (46,7%), sedang kriteria cukup 8 (53,3%). Namun peningkatan ini belum dikatakan berhasil karena belum sesuai dengan harapan kurikulum KTSP pada PKn di kelas SD Inpres I Pelambane serta klasifikasi Sanafiah, Faisal dan Mulyadi. Berdasarkan pada Tabel 1, 2, dan 3 diperoleh tabel 4 sebagai rekafitulasi dari pengamatan pengelolaan kegiatan belajar mengajar. Tabel 4 Rekapitulasi Pengamatan Pengelolaan Kegiatan Belajar Mengajar Tabel
Baik Sekali
Baik
Cukup
Kurang
Kurang Sekali
4.1
-
40%
40%
20%
-
4.2
-
40%
53,3%
6,7%
-
4.3
-
46,7%
53,3%
-
-
-
126,7%
146,6%
26,7%
42,23%
48,87%
8,9%
Ket
Sumber data : SDN Inpres Pelambane T.P 2011-2012 Rubrik Pengamatan I-III Memperhatikan tabel 4 dapat disimpulkan bahwa pengelolaan kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh guru belum tuntas, karena dari 15 aspek pengelolaan kegiatan belajar mengajarkan diperoleh rata-rata prosentase baik hanya (42,23%). Prosentase ini belum dikategorikan tuntas dalam pembelajaran karena belum sesuai dengan pemaknaan menurut klasifikasi Sanafiah, Faisal dan Mulyadi, sehingga aspek-aspek pengelolaan kegiatan belajar mengajar yang belum memenuhi krteria baik akan diperbaiki siklus II 2.
Hasil Belajar Siswa
Hasil belajar siswa menggunakan instrmen 02 (lampiran 2a) dapat dilihat pada tabel 5 dibawah ini.
3
Tabel 5 Hasil Belajar No
Jumlah siswa
Prosentase
Rentang
Kriteria
Tuntas / Tidak
1.
-
-
9,0 – 100
BS
Tuntas
2.
5
16,1%
7,5 – 8,9
B
Tuntas
3.
19
61,3%
6,0 – 7,4
C
Tidak
4.
7
22,6%
4,0 – 5,9
K
Tidak
5
-
-
0 – 3,9
KS
Tidak
31
100
-
-
-
Sumber data : SDN Inpres Pelambane T.P 2011-2012 Lembar Kerja Siswa I Berdasarkan tabel 5 di atas nampak bahwa dari 31 orang siswa diperoleh 5(16,1%) orang siswa yang tergolong kriteria baik, sedang 19(61,3%) orang siswa yang terglong cukup, dan 7(22,6%) orang siswa tergolong kriteria kurang. Data ini menunjukkan strtegi yang dilakukan guru belum berhasil, sehingga perlu dilanjutkan dengan siklus II untuk memperoleh hasil yang optimal sesuai harapan kurikulum KTSP PKn di kelas V SD Inpres Pelambane. 3.
Pemahaman Siwa Terhadap Materi Organisasi Melalui Model Pembelajaran Think-Pair-Share Pemahaman siwa terhadap materi Organisasi melalui model pembelajran
think-pair-share menggunakan instrumen 03 (lampiran 3a) dapat dilihat pada tabel 6 dibawah ini: Tabel 6 Pemahaman Siswa Terhadap Siswa Terhadap Materi Organisasi No
Jumlah siswa
Prosentase
Rentang
Kriteria
Tuntas / Tidak
1.
-
-
9,0 – 100
BS
Tuntas
2.
9
29%
7,5 – 8,9
B
Tuntas
3.
15
48,4%
6,0 – 7,4
C
Tidak
4
4.
7
22,6%
4,0 – 5,9
K
Tidak
5
-
-
0 – 3,9
KS
Tidak
31
100
-
-
-
Sumber data : SDN Inpres Pelambane T.P 2011-2012 Lembar Kerja Siswa II Pada tabel 6 di atas pemahaman dari 31 orang siswa yang tergolong kriteria baik adalah 9 (29%), sedang 15 (48,4%) orang siswa yang tergolong kriteria cukup , dan 7 (22,6%) tergolong kurang. Data ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswa belum mempunyai pemahaman tentang materi organisasi, sehingga guru lebih mengoptimalkan strateginya pada siklus berikutnya.
4.
Respon Siswa Respon
siswa
menggunakan
instrumen
04
(lampiran
4a),
yang
penjelasannya dapat dilihat pada tabel 7 dibawah ini Tabel 7 Respon siswa Komentar//
Materi
Respon
Pelajaran
Lks
Rerata
Baik
87,1 %
93,5%
90, 3 %
T. Baik
12,9 %
6,5 %
9,7 %
Senang T. Senang
Strategi
Praktek
Rerata
93,5 %
90,3 %
91,9 %
6,5%
9,7 %
8,1 %
Sumber data : SDN Inpres Pelambane T.P 2011-2012 Lembar Respon Siswa I
Berdasarkan tabel 7 di atas tampak (87,1%) siswa memberikan komentar baik materi pembelajaran, (93,5%) siswa memberikan komentar baik pada penggunaan lembar kerja siswa, sedang untuk strategi siswa memberikan komentar senang (93,5) dan praktek mengajar diperoleh komentar siswa senang (90,3%) dan siswa berminat mengikuti pelajaran berikutnya
5
SIKLUS I PERTEMUAN KE-2 1.
Hasil Pengamatan Pada Kegiatan Belajar Mengajar Penilaian pengelolaaan kegiatan belajar mengajar siklus I pertemuan ke-2
menggunakan insrumen 05, (lampiran 5a, 5b dan 5c, sedang dasar penilaiannya tetap menggunakan skala pemaknaan penilaian menurut klasifikasi Sanafiah, Faisal dan Mulyadi, seperti tampak pada tabel 8,9 dan 10 dibawah ini.
No
Tabel 8 Pengamatan Pengelolaan Kegiatan Belajar Mengajar Aspek yang diamati Rentang Nilai Kriteria Jumlah Prosentase
1.
90 -100
Baik sekali
5
33,3%
2.
75-89
Baik
10
66,7%
3.
60-74
Cukup
-
0%
4.
40-39
Kurang
-
0%
5.
0-39
Kurang Sekali
-
0%
15
100%
Sumber data : SDN Inpres Pelambane T.P 2011-2012 Rubrik Pengamatan I Melihat tabel 8 di atas nampak dari 15 aspek pengelolaan kegiatan belajar mengajar prosentase kriteria baik sekali memperoleh 5 (33,3%) sedang kriteria baik memperoleh 10 (66,7%), krteria cukup, kurang serta kurang sekali adalah 0 %. Jika dibandingkan dengan siklus I terjadi peningkatan. Hal ini menunjukkan bahwa pengelolaan kelas yang dilakukan oleh guru telah dapat dikatakan tuntas. Tabel 9 Pengamatan Pengelolaan Kegiatan Belajar Mengajar
No
Rentang Nilai
Kriteria
1.
90 -100
2.
75-89
Aspek yang diamati Jumlah
Prosentase
Baik sekali
7
46,3%
Baik
8
55,3 %
6
3.
60-74
Cukup
-
0%
4.
40-39
Kurang
-
0%
5.
0-39
Kurang Sekali
-
0%
15
100%
Sumber data : SDN Inpres Pelambane T.P 2011-2012 Rubrik Pengamatan II
Berdasarkan tabel 9 nampak dari 15 aspek pengelolaan kegiatan belajar mengajar mengajar mengalami peningkatan yang cukup baik dari siklus II pada pertemuan ke-2, yaitu prosentase kriteria baik sekali 7 (46,7 %), presentase krteria baik 8 (53,3%), serta tidak terdapat kriteria cukup, kurang, dan kurang sekali. Tabel 10 Pengamatan Pengelolaan Kegiatan Belajar Mengajar
No
Rentang Nilai
Kriteria
1.
90 -100
2.
Aspek yang diamati Jumlah
Prosentase
Baik sekali
9
60 %
75-89
Baik
6
40 %
3.
60-74
Cukup
-
0%
4.
40-39
Kurang
-
0%
5.
0-39
Kurang Sekali
-
0%
15
100%
Sumber data : SDN Inpres Pelambane T.P 2011-2012 Rubrik Pengamatan III Pada tabel 10 terlihat bahwa pengelolaan kegiatan belajar mengajar dari 15 aspek memperoleh prosentase kriteria baik sekali 9 (60 %), kriteria baik 6 (40 %) dan tidak terdapat kriteria cukup, kurang dan kurang sekali. Berdasarkan tabel.8,9, dan 10 diperoleh tabel 11 sebagai rekapitulasi dari pengamatan pengelolaan kegiatan belajar mengajar pada pertemuan ke-2 siklus II
7
Tabel 11 Rekapitulasi Pengamatan Pengelolaan Kegiatan Belajar Mengajar Tabel
Baik Sekali
Baik
Cukup
Kurang
Kurang Sekali
4.1
33,3 %
66,7 %
-
-
-
4.2
46,7 %
53, 3 %
-
-
-
4.3
60 %
40 %
-
-
-
140
160
46,7
53,3
Ket
Sumber data : SDN Inpres Pelambane T.P 2011-2012 Rubrik Pengamatan I-III Bertitik tolak pada tabel 11 dapat disimpulkan bahwa pengelolaan kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh guru telah menunjukkan keberhasilan karena rerata prosentase kriteria baik (53,3). Prosentase baik sekali dan baik ini sudah dapat dikatakan tuntas menurut klasifikasi Sanafiah, Faisal dan Mulyadi, sehingga tidak perlu diulang lagi dilanjutkan siklus berikutnya. 2.
Hasil Belajar Siswa Hasil belajar siswa menggunakan instrumen 06 (lampiran 6a), dapat dilihat
pada tabel 12 dibawah ini. Tabel 12 Hasil belajar siswa siklus II No
Jumlah siswa
Prosentase
Rentang
Kriteria
Tuntas / Tidak
1.
4
12,9 %
9,0 – 100
BS
Tuntas
2.
27
87,1 %
7,5 – 8,9
B
Tuntas
3.
-
-
6,0 – 7,4
C
Tidak
4.
-
-
4,0 – 5,9
K
Tidak
5
-
-
0 – 3,9
KS
Tidak
31
100
-
-
-
Sumber data : SDN Inpres Pelambane T.P 2011-2012 Lembar Kerja Siswa I
8
Berdasarkan tabel 12 di atas nampak bahwa 31 orang siswa terdapat 4 (12,9%) orang siswa yang tergolong kriteria baik sekali, dan 27 (87,1%) orang siswa yang tergolong kriteria baik. Data ini menunjukkan bahwa strategi yang dilakukan oleh guru telah menunjukkan keberhasilan, sehingga tidak perlu dilanjutkan lagi ke siklus berikutnya.
3.
Pemahaman Siswa Terhadap Materi Organisasi Melalui Model Pembelajaran Think-Pair-Share Pemahaman tentang materi Organisasi menggunakan instrumen 07
(lampiran 7a) dapat dilihat pada tabel 13 di bawah ini. Tabel 13 Pemahaman Siswa Terhadap Siswa Terhadap Materi Organisasi
No
Jumlah siswa
Prosentase
Rentang
Kriteria
Tuntas / Tidak
1.
5
16,1 %
9,0 – 100
BS
Tuntas
2.
26
83,9 %
7,5 – 8,9
B
Tuntas
3.
-
-
6,0 – 7,4
C
Tidak
4.
-
-
4,0 – 5,9
K
Tidak
5
-
-
0 – 3,9
KS
Tidak
31
100
-
-
-
Sumber data : SDN Inpres Pelambane T.P 2011-2012 Lembar Kerja Siswa II Pada tabel 13 di atas pemahaman materi pembelajaran dari 31 orang siswa yang tergolong kriteria baik sekali adalah 5 (16,1%), dan 26 (83,9%) orang siswa yang tergolong kriteria cukup. Data ini menunjukkan bahwa pemahaman tentang materi organisasi telah menunjukkan keberhasilan, sehingga tidak perlu dilanjutkan lagi ke siklus berikutnya.
9
4.
Respon Siswa Respon
siswa
menggunakan
instrumen
04
(lampiran
4a),
yang
penjelasannya dapat dilihat pada tabel 4.14 dibawah ini Tabel 14 Respon siswa Komentar//
Materi
Respon
Pelajaran
Baik
lKS
Rerata
93,5 %
96,8 %
95,15 %
6,5%
3,2 %
4,85 %
T. Baik Senang T. Senang
Strategi
Praktek
Rerata
96,8 %
96,8 %
96,8 %
3,2 %
3,2 %
3,2 %
Sumber data : SDN Inpres Pelambane T.P 2011-2012 Lembar Respon Siswa I Berdasarkan tabel 14 di atas tampak (93,5%) siswa memberikan komentar baik materi pembelajaran, (96,8%) siswa memberikan komentar baik pada penggunaan lembar kerja siswa, sedangkan untuk strategi siswa memberikan komentar senang (96,8) dan praktek mengajar diperoleh komentar siswa senang (96,8%) dan siswa berminat mengikuti pelajaran berikutnya dan sudah memahami materi yang telah diberikan. 4.2
Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa pada siklus I baik
pengelolaaan kegiatan belajar mengajar , hasil belajar siswa, pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan, semua hasil yang diperoleh belum sesuai dengan tujuan yang diharapkan oleh peneliti. Hasil pelaksanaan siklus I memberikan gambaran bahwa penerapan model pembelajaran think-pair-share dengan meningkatkan pemahaman siswa belum dikatakan tuntas menurut klasifikasi Sanafiah, Faisal dan Mulyadi. Hal ini mendorong peneliti dan guru pengamat mengadakan diskusi dan refleksi. Dari hasil diskusi dan refleksi disepakati untuk diadakan perbaikan dan penyempurnaan pelaksanaan tindakan
sehingga
dilaksanakan siklus II dengan memperhatikan aspek-aspek yang belum berhasil
10
perlu diperjelas lagi, sehingga akan berdampak pada hasil belajar yang diharapkan dan pemahaman materi yang diajarkan serta respon siswa terhadap pembelajaran akan mendapat tanggapan yang baik dan senang, agar siswa berminat mengikuti pembelajaran selanjutnya. Setelah dilaksanakan siklus II ternyata aspek-aspek dalam kegiatan belajar mengajar telah terlaksana dengan optimal, nilai, pengamatan pengelolaan kegiatan belajar mengajar hanya berada pada kriteria baik sekali dan baik, dan tidak terdapat ktiteria cukup, kurang serta kurang sekali, sedang hasil belajar siswa sudah tuntas dari 31 orang mengikuti tes tertulis 4 (12,9%) dalam kriteria baik sekali dan 27 (87,1) dalam kriteria baik, sedang rerata mata pelajaran dan lembar kerja siswa diperoleh (95,15). Demikian juga strategi untuk memahamkan siswa dan praktek diperoleh rerata secara klasikal (96,8%). Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa, dan pemahaman siswa telah memenuhi tuntutan kurikulum dan KTSP PKn di kelas V SD Inpres Pelambane. Jika dicermati peningkatan hasil belajar siswa ini erat kaitannya dengan model pembelajaran yang diharapkan guru, dengan demikian model pembelajaran ini telah memberikan dampak positif terhadap hasil belajar siswa dan pemahaman siswa. Bertolak dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa makin baik pengelolaan kegiatan belajar dengan menggunakan model pembelajaran thinkpair-share dan pemahaman siswa maka makin baik hasil belajar siswa, oleh karena itu model pembelajaran ini layak digunakan. Pada penelitian ini peneliti mengalami kendala dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, antara lain jumlah siswa yang banyak, siswa yang belum paham tentang materi yang diajarkan, namun sebagian besar kendala tersebut dapat teratasi, sehingga penelitian berjalan dengan lancar dan telah memberikan hasil yang baik terhadap hasil belajar siswa dan terjadi peningkatan pemahaman siswa.
11