26 Oktober 2016 – 26 Nopember 2016 1
2
TERM OF REFERENCE GELADI SPIRITUAL Semester Ganjil 2016/2017 I.
MAKSUD DAN TUJUAN KEGIATAN Salah satu nilai yang dikembangkan oleh Universitas Kristen Maranatha adalah care atau kepedulian. Kepedulian ini sangat jelas diadopsi dari kepedulian yang telah Allah tunjukkan kepada manusia melalui diri Yesus Kristus. Teks mengenai kepedulian yang diwujudkan dalam belas kasihan/bela rasa ini begitu banyak ditemukan dalam Alkitab muncul lebih kurang 250 kali di dalam Perjanjian Baru. Hal ini membuktikan bahwa kepedulian merupakan nilai keutamaan yang Tuhan inginkan di dalam diri setiap orang yang mengaku dirinya sebagai pengikut Kristus. Secara akademik nilai kepedulian ini telah diadopsi di dalam pembelajaran mata kuliah Pendidikan Agama Kristen yang diselenggarakan diseluruh fakultas, jurusan dan program studi di lingkungan Universitas Kristen Maranatha. Penyelenggaraan pembelajaran Mata Kuliah Pendidikan Agama Kristen (PAK) itu sendiri tidak dimaksudkan menanamkan doktrin-doktrin iman Kristen kepada para mahasiswa yang mengambil mata kuliah tersebut. Namun mata kuliah ini dimaksud untuk menumbuhkan kesadaran sebagai manusia yang telah mendapat penebusan dari Allah untuk melakukan tugas dan panggilannya di dunia sebagai bagian dari persekutuan umat percaya (gereja). 3
Gereja bukan hanya dimaknai sebagai sebuah entitas organisasi, namun justru gereja dimaknai sebagai pribadi atau orang-orang di dalamnya. Dalam pemaknaan inilah gereja memiliki tiga tugas panggilan, yaitu untuk koinonia, marturia dan diakonia. Dalam rangka menumbuhkan kesadaran akan tugas panggilan inilah Lembaga Edukasi perlu membekali para mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman langsung di lapangan bagaimana gereja berperan melaksanakan tugas panggilan tersebut melalui kegiatan Geladi Spiritual yang di dalamnya terdapat kegiatan studi lapangan (ekskursi) ke gereja masing-masing mahasiswa atau gereja lain yang memiliki pelayanan diakonia. Secara khusus dalam kegiatan studi lapangan ini mahasiswa dilatih untuk melakukan observasi lapangan terhadap para pelaku kegiatan program diakonia di gereja objek. Serta melihat bagaimana gereja berperan bagi warga sekitar melalui kegiatan-kegiatan sosial gereja berupa program diakonia. Diharap melalui kegiatan ini memberikan inspirasi bagi para mahasiswa untuk dapat membaktikan ilmunya yang diperoleh dari UK Maranatha kepada masyarakat melalui program-program diakonia transformatif kelak setelah menyelesaikan studi atau melakukan secara mandiri kegiatan diakonia yang sederhana, mudah dan tidak memakan biaya selagi masih studi di UK Maranatha. Melihat hal tersebut di atas, maka dipandang perlu untuk mengadakan pembinaan secara khusus mengenai 4
kepedulian dalam kerangka penyadaran akan tiga tugas gereja dalam setiap orang (mahasiswa) Kristen dalam bentuk Geladi Spiritual yang merupakan program keempat. II. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN Rangkaian Kegiatan Geladi Spiritual ini menurut rencana akan diselenggakan pada: Tanggal : 26 Oktober 2016 s.d. 26 Nopember 2016 Tempat : Ekskursi di Gereja Masing-masing atau Gereja terdekat lainnya III. SUSUNAN PEMANTAU KEGIATAN GELADI Susunan pemantau pelaksana pelaksanaan Ekskursi dan Geladi Spiritual adalah sebagai berikut: Ketua : Dr.dr. Diana K. Jasaputra, M.Kes. Wakil Ketua : Rindolo Sumaryo, S.Th., M.Div. Sekretaris I : Imam Tjahjo Wibowo, SE., MA. Sekretaris II : Pdt. August Leonardo, M.Th. Bendahara : Lukas Suryo Widodo, A.Md. Tim Dosen PAK : Pdt. Drs. Agustria Empi, M.Min. Rindolos Sumaryo, S.Th., M.Div Pdt. Hada Andriata, DPS. Pdt. August Leonardo K.A, M.Th. Pdt. Ira Imelda, M.Th. Ev. Noni, S.T., M.Div., M.Th. Sarmadi, SH., MA. Sriwinarsih Kirana, S.Sn., MA., M.T. Elliati Djakaria, Dipl.Ing., M.Min. 5
Acara
: Pdt. August Leonardo K.A, M.Th. Dra. Rita Ch. Maukar, M.Div., M.Si. Rindolos Sumarjo, M.Div.
Umum
: Tukiman H.C. Cece Rismana : Lukas Suryo Widodo, A.Md. : Wiwin Winangsih Debby Leksa M. Dewi, SE. Maxsye Werinussa, S.Sos
Dokumentasi Konsumsi
IV. PENUTUP Demikian kiranya kegiatan ini dapat memberi manfaat dan memperlengkapi bagi para peserta didik.
6
Pedoman Ekskursi A. Desain Ekskursi Ekskursi atau studi lapangan ini merupakan sebuah kegiatan kunjungan dan studi lapangan meninjau pelaksanaan program pelayanan gereja bagi warga jemaat dan masyarakat sekitar gereja berada dalam bentuk program diakonia transformatif. Dalam kegiatan ini mahasiswa diajak untuk mengadakan sebuah penelitian kecil untuk memotret bagaimana kegiatan pelayanan gereja tersebut berjalan, seberapa besar pengaruhnya bagi jemaat serta memberi dampak masyarakat sekitar, seberapa besar dukungan jemaat terhadap kegiatan ini, hambatan-hambatan yang dihadapi, dan hal-hal yang perlu ditingkatkan dalam pelayanan ini. Penelitian kecil ini menggunakan metode kualitatif untuk mengumpulkan informasi berupa wawancara, catatan lapangan, dokumen pribadi, maupun dokumen resmi (misal dokumen program kerja Gereja). Disadari penelitian secara kualitatif tidak dapat dilakukan dalam waktu yang singkat, namun kegiatan ekskursi ini lebih menekankan pada penanaman budaya akademik dan semangat penelitian bagi para peserta ekskursi. Sehingga tujuan penelitian secara kualitatif melalui ekskursi ini untuk mendapatkan gambaran dari realita yang dapat terkategori sebagai data empiris kemudian dicocokkan dengan teori yang ada dengan menggunakan pendekatan deskriptif. Penelitian kualitatif menurut Bogdan dan Taylor (dalam Moleong, 1990) merupakan sebuah prosedur penelitian yang 7
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis maupun lisan dari orang-orang yang diamati. Sedangkan metode deskriptif (Moleong, 2010 : 11) merupakan pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat. Data yang diperoleh dari hasil wawancara dan observasi tersebut dibandingkan dengan referensi yang tersedia kemudian dianalisis dengan menggunakan analisis SWOT (strength – weakness – opportunity – threat). Analisis SWOT tersebut merupakan sebuah proses untuk menghasilkan informasi yang dapat membantu sebuah organisasi dalam penyesuaian tujuan, program, dan kapasitas organisasi terhadap lingkungan sosial sekitar. Alur pemikiran dalam kegiatan ekskursi ini dapat digambarkan sebagai berikut: Ekskursi
Data hasil wawancara observasi dari Gereja
Tinjauan Pustaka & Metode analisis
Pembahasan dengan menggunakan GAP analisis dan SWOT
Konklusi dan saran Dengan demikian target capaian dari ekskursi ini adalah peserta dapat memahami peran gereja dalam masyarakat, 8
serta dapat membuat suatu usulan program strategis dan pengembangan dari program diakonia transformatif yang dilaksanakan oleh gereja tempat melaksanakan ekskursi tersebut. B. Tempat dan Waktu Ekskursi Ekskursi ini dilakukan di gereja pilihan mahasiswa, adapun waktu kegiatan ditetap dan diatur sendiri. Beberapa alasan pemilihan sebuah gereja untuk menjadi tempat ekskursi, pertama gereja tersebut telah melaksanakan program diakonia transformatif misalnya melalui program rumah belajar (bimbingan belajar gratis), atau kredit mikro, atau pelayanan kesehatan dan bentuk-bentuk kegiatan lainnya. Kedua, memperhatikan kondisi sosial budaya dan sikap warga setempat terhadap gereja dan bagaimana gereja mendapatkan tempat di tengah-tengah lingkungan masyarakat sebagai salah satu dorongan untuk dilakukan pengamatan sampai mana sikap warga tersebut mempengaruhi kelangsungan program kesaksian dan pelayanan (Kespel), atau diakonia gereja dan program-program gereja lainnya. Adapun agenda kegiatan ekskursi yang dapat menjadi pedoman bagi mahasiswa dan dosen sebagai berikut di bawah ini: 1 26 Oktober 2016 Pembukaan Geladi dengan Kuliah Pk 15.00 – 17.00 Umum dari Pdt. Yosef P. Widyatmadja 2 26 Okt – 6 Nov Ekskursi dan pengambildan data di 2016 gereja tempat penelitian 9
3
4 5 6
7 Des – 11 Nov Penyusunan hasil penelitian, 2016 melakukan penyusunan data, dan mulai menyusun analisis SWOT 14 – 18 Nov 2016 Melakukan penyusunan laporan berupa makalah hasil penelitian 21 – 26 Nov 2016 Batas Waktu Pengumpulan Tugas Mahasiwa. 30 Nov 2016 Presentasi Makalah perwakilan (waktu dan masing-masing kelas dihadapan Tim tempat Dosen PAK dan mahasiswa secara ditentukan terbuka kemudian)
C. Subjek Penelitian Subjek penelitian atau orang yang dapat memberikan informasi sebagai key informan mengenai latar belakang dan keadaan yang sebenarnya dari objek yang diteliti agar mendapat data yang akurat adalah: 1. Pendeta Jemaat Gereja tempat penelitian 2. Majelis Jemaat Gereja tempat penelitian 3. Komisi Diakonia atau Pengelola Kegiatan diakonia Gereja. 4. Orang-orang yang terlibat dalam program kegiatan gereja tersebut D. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam ekskursi ini adalah melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. 10
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dengan cara Tanya jawab secara lisan antara dua orang atau lebih yang dilakukan secara langsung. Wawancara menggunakan wawancara semi terstruktur merupakan wawancara yang menggunakan pertanyaan terbuka, namun ada batasan tema dan alur pembicaraan sesuai dengan pedoman wawancara yang digunakan sebagai pengendali alur pembicaraan. Dalam wawancara diupayakan secara mengalir seperti dalam percakapan sehari-hari, suasana wajar dan santai. Observasi merupakan penelitian yang dilakukan dengan melakukan pengamatan. Walau pun dalan ekskursi ini waktu pengamatan terbatas, tetapi pengamatan diperlukan untuk mengetahui secara nyata program kegiatan pelayanan kepada jemaat dan masyarakat tersebut. Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data dengan melihat atau mengambil data yang diperoleh dari dokumendokumen yang ada. Dalam hal ini peneliti mendapatkan data berupa dokumen sebagai pendukung berupa program kerja majelis jemaat Gereja setempat.
E. Pedoman Penulisan Laporan Laporan hasil ekskursi ini terdiri dari empat bagian dengan sistematika sebagai berikut: Kata Pengantar Daftar Isi BAB I PENDAHULUAN 11
1.1 Latar Belakang Permasalah 1.2 Rumusan Masalah 1.3 Tujuan Penelitian 1.4 Metode Penelitian 1.4.1 Metode Penelitian Kualitatif (metode penelitian kualitatif lihat/baca bagian pedoman ekskursi hal 7-8) 1.4.2 Analisis SWOT (atau Analisis GAP boleh pilih salah satu metode analisis mana yang akan digunakan dalam penulisan makalah ini – lihat METODE ANALISIS dibuku ini) BAB II TINJAUAN PUSTAKA Contoh isi bab II, 2.1 Gereja dan Tri Tugas mahasiswa dapat 2.2 Diakonia mengembangkannya 2.2.1 Diakonia Karitatif sendiri dan boleh 2.2.2 Diakonia Transformatif berbeda disesuaikan 2.2.2 Diakonia Reformatif dengan judul tulisan 2.3 Masyarakat masing-masing 2.4 ……. BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Gambaran Umum Gereja... 3.2 Program Diakonia Di gereja … 3.3 Hasil analisa SWOT Program Diakonia Gereja … (atau GAP bergantung metode analisis yang dipilih) 3.4 Pembahasan… BAB IV SIMPULAN DAN SARAN 4.1 Simpulan 4.2 Saran
12
Contoh Cover:
MODEL DIAKONIA TRASFORMATIF PELAYANAN KREDIT BAGI PEDAGANG KECIL DI SEKITAR GEREJA.....
Makalah ini diajukan guna memenuhi Tugas Geladi Spiritual Mata Kuliah Pendidikan Agama Kristen Semester Ganjil 2016/2017
Matius Gunawan 16520xx
Universitas Kristen Maranatha Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen 2016 13
F. Setting Wawancara dan Tugas Dosen Pembimbing Peserta masing-masing diberikan lima bidang yang diteliti dalam program kespel atau diakonia Gereja setempat dengan lima setting yang berbeda yakni : Organisasi, Peran Gereja, Peran Masyarakat, Dampak Ekonomi, dan Toleransi. Setiap orang diberi masing-masing dapat menentukan sendirisendiri salah satu setting mana yang akan dipilih untuk penelitiannya. Pertanyaan yang tersedia merupakan alat agar proses wawancara berjalan terarah. Pertanyaan tersebut bersifat fleksibel yang jawabannya dapat ditemukan saat paparan dari narasumber atau dalam proses tanya jawab. Setiap mahasiswa memperoleh bimbingan langsung dari dosen PAK masing-masing. Adapun tugas dosen sebagai pembimbing mahasiswa di kelas tersebut bertugas : 1. Memberikan bimbingan kepada mahasiswa sehingga proses wawancara berjalan lancar dan terarah sesuai setting yang diberikan. 2. Sebagai coaching (pelatih) dalam hal mahasiswanya mendapatkan data yang diperlukan serta mampu mempresentasikannya dengan optimal. 3. Membantu mahasiswa menemukan subyek penelitian yang sesuai dengan setting pertanyaannya. 4. Menjaga dan membina disiplin mahasiswa. 5. Mendorong munculnya kreativitas dan semangat aktivitas mahasiswa. 6. Membimbing mahasiswa dalam penyusunan penulisan laporan penelitian. 14
7. Memilih mahasiswa yang akan mempresentasikan makalahnya serta mengarahkan mahasiswa pada sesi presentasi. 8. Membantu mahasiswa bimbingannya dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan yang memerlukan analisa khusus. G. Kuesioner Kelompok 1 : Setting Organisasi 1. Bagaimana sejarah pendirian lembaga/organisasi diakonia serta program kespel lainnya? 2. Apa visi dan misi apa yang ingin dicapai? 3. Siapa saja yang terlibat dalam program kespel pada saat ini? 4. Untuk mendirikan lembaga/organisi diakonia serta program kespel lainnya, diperlukan modal, dari mana saja pemodalan diperoleh? 5. Bagaimana cara menjadi anggota lembaga/organisasi serta program kespel lainnya? 6. Apakah hak dan kewajiban anggota lembaga/organisai diakonia serta program kespel lainnya? 7. Untuk pengelolaan dan penyelenggaraan anggota lembaga/organisasi diakonia atau program kespel lainnya adakah hambatan yang dihadapi? 8. Bagaimana cara menghadapi konflik dan permasalahan yang terjadi dalam organisasi/lembaga diakonia serta program kespel lainnya? 9. Rencana kerja seperti apa yang akan dilakukan untuk mengembangkan organisasi/lembaga diakonia serta program kespel lainnya? 15
10.
Dari jumlah anggota yang saat ini sudah terdaftar, apakah ada usaha khusus dari pengurus untuk merekrut anggota agar keberadaan organisasi/lembaga diakonia serta program kespel lainnya bermanfaat khususnya bagi masyarakat sekitar khususna Wong Cilik?
Kelompok 2 : Setting Peran Gereja 1. Bagaimana gereja mulai mendirikan organisasi/lembaga diakonia serta program kespel lainnya? 2. Bagaimana gereja memotivasi jemaat mendukung program organisasi/lembaga diakonia serta program kespel lainnya? 3. Bagaimana dukungan jemaat terhadap program organisasi/lembaga diakonia serta program kespel lainnya? 4. Sampai mana keterlibatan jemaat terhadap organisasi/lembaga diakonia serta program kespel lainnya? 5. Apa tujuan yang diharapkan dengan adanya program organisasi/lembaga diakonia program kespel lainnya? 6. Apa hambatan eksternal-internal yang sudah dialami dalam program organisasi/lembaga diakonia serta program kespel lainnya? 7. Sampai mana respon masyarakat terhadap program organisasi/lembaga diakonia serta program kespel lainnya? 8. Dari masa saja sumber dana untuk kegiatan organisasi/lembaga diakonia serta program kespel lainnya? 16
9.
10.
Apakah program organisasi/lembaga diakonia serta program kespel lainnya pernah disharingkan kepada gereja2 sesinode dan gereja lain? Bagaimana keberhasilan program organisasi/lembaga diakonia serta program kespel lainnya?
Kelompok 3 : Setting Dampak Masyarakat 1. Apa kontribusi/manfaat organisasi/lembaga diakonia untuk masyarakat 2. Apakah ada kendala hambatan dari masyarakat untuk kegiatan organisasi/lembaga diakonia? 3. Bagaimana mengatasi kendala yang datang dari masyarakat? 4. Sejauh mana lingkupan/cakupan organisasi/lembaga diakonia masyarakat: RT, RW, kelurahan, kecamatan? 5. Masyarakat golongan mana yang merasakan dampaknya? 6. Bagaimana meningkatkan manfaat bagi masyarakat? 7. Seberapa banyak masyarakat yang mendukung program? 8. Pelayanan/fasilitas apa yang diberikan oleh tubuh organisasi/lembaga diakonia bagi masyarakat? 9. Masyarakat golongan mana yang banyak terlibat? 10. Bagaimana respon masyarakat terhadap program tubuh organisasi/lembaga diakonia? Masalah apa yang ada di masyarakat yang diatasi oleh tubuh organisasi/lembaga diakonia? Kelompok 4 : Setting Dampak Ekonomi 1. Sudah berapa lama kegiatan tubuh organisasi/lembaga diakonia serta program kespel lainnya berjalan? Sudah berapa lama anda mengikuti kegiatan ini. 17
2.
3.
4. 5.
6. 7. 8.
Apakah anda teratur melaksanakan kewajiban/hadir dalam tubuh organisasi/lembaga diakonia serta program kespel lainnya? Kalau tidak mengapa? Apakah setelah mengikti kegiatan ini anda merasakan manfaat seperti tambahan pengetahuan, keterampilan dan tambahan penghasilan. Apakah anda bersemangat mengikuti kegiatan-kegiatan ini? Jelaskan. Apakah anda bersedia mengajak orang lain untuk turut serta dalam kegiatan karena anda telah merasakan dampak ekonomi. Sampai mana penghasilan saudara berbeda dibandingkan sebelum mengikuti kegiatan ini. Bantuan apa yang dapat saudara berikann agar kegiatan ini dapat berjalan. Saran-saran apa yang saudara berikan agar kegiatankegiatan tersebut lebih berdampak ekonomi.
Kelompok 6 : Setting Dampak Toleransi 1. Bagaimana asumsi gereja terhadap masyarakat disekitarnya? 2. Bagaimana pandangan/prasangka masyarakat terhadap kehadiran gereja dilingkungan mereka? 3. Apakah pernah ada resistensi antara gereja dengan kelompok masyarakat atau ormas tertentu. Jika ya, apa penyebabnya? 4. Bagaimana bentuk penyelesaian/negosiasi dan apa yang diharapkan? 5. Apakah sempat terpikirkan kehadiran tubuh organisasi/lembaga diakonia yang didirikan oleh gereja merupakan murni bentuk pelayanan atau sebagai strategi agar kehadiran gereja di terima di masyarakat? “cari aman” 18
6. Bagaimana pandangan pemuka agama atau kelompk masyarakat atau ormas melihat program tubuh organisasi/lembaga diakonia? 7. Sampai mana kehadiran tubuh organisasi/lembaga diakonia berdampak pada suasana toleransi di lingkungan sekitar gereja? 8. Apakah seiring waktu terjadi perubahan cara pandang masyarakat terhadap kehadiran masyarakat yang berbeda keyakinan? 9. Apa saja rencana pengembangan yang akan dilakukan oleh gereja melalui tubuh organisasi/lembaga diakonia sehingga tercipta semangat kebersamaa keadilan sosial bagi masyarakat? 10. Bentuk kontribusi seperti apa yang akan dilakukan oleh masyarakat/kelompok masyarakat melalui tubuh organisasi/lembaga diakonia sehingga tercipta kebersamaan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari?
19
METODE ANALISIS Hasil ekskursi ini akan dituangkan dalam bentuk hasil penelitian. Pembahasan dalam penelitian ini terdiri dari dua tahap. Tahap pertama, data hasil wawancara, observasi dan kajian dokumen akan dibandingkan dengan kondisi ideal yang termuat dalam teori-teori yang ada. Tahap kedua, data hasil ekskursi tersebut dianalisis dengan menggunakan analisis SWOT. A. ANALISIS GAP Analisis gap atau kesenjangan merupakan suatu teknik dengan banyak kegunaan. Dari sudut pandang penetapan tujuan organisasi (dalam hal gereja), analisis ini dapat digunakan untuk membantu menganalisis dan mempersempit jarak antara apa yang ingin dicapai oleh organisasi dan apa-apa saja yang mungkin dapat dicapai bila kondisi dalam organisasi tidak diubah atau tetap (John Westwood, 2006: 46-47). Dengan demikian gap atau kesenjangan yang diperoleh dalam analisis ini menunjukan strategi yang digunakan saat ini dapat diasumsikan sudah tidak relevan lagi dengan kondisi situasi internal dan eksternal yang ada. Sehingga perlu upaya pengembangan strategi yang berbeda untuk mengatasi gap tersebut. Strategi-strategi itulah yang diupayakan oleh kelompok sebagai masukan dan dimasukan dalam Rencana Tindak Lanjut yang akan disusun sebagai hasil kajian dari penelitian dalam ekskursi ini.
20
B. ANALISIS SWOT Metoda analisis berikutnya merupakan metode analisis yang banyak digunakan baik oleh organisasi yang berorientasi pada profit maupu organisasi non profit. SWOT itu sendiri merupakan akronim dari strength (Kekuatan) dan Weakness (Kelemahan) internal suatu organisasi serta Opportunities (peluang) dan Threat (ancaman) dari lingkungan eksternal yang dihadapinya (John A. Pearce II dan Richard B. Robinson, Jr., 2007: 200-201). Kekuatan (Strength) dapat diwujudkan dalam sumber daya yang tersedia dan kesanggupan yang dikendalikan oleh suatu organisasi dalam hal ini gereja dalam hal memenuhi kebutuhan orang-orang yang ada di dalamnya (yang dilayani) oleh organisasi tersebut. Dalam hal ini misalnya lokasi gereja strategis mudah dijangkau dari mana pun, fasilitas yang mendukung, terdapat orang-orang yang dengan suka rela member diri dalam pelayanan dan kondisi-kondisi internal lainnya yang membawa kekuatan. Kelemahan (weakness) merupakan keterbatasan atau kekurangan dalam sumber daya atau kemampuan suatu organisasi, hal tersebut menjadi hambatan dalam pemenuhan kebutuhan orang-orang yang dilayani oleh organisasi tersebut. Misalnya kondisi keuangan yang terbatas, kurangnya tenaga yang memadai, fasilitas-fasilitas lain tidak mendukung dan kekurangan-kekurangan lain yang berasal dari internal organisasi.
21
Peluang (Opportunity) merupakan situasi utama yang menguntungkan dalam lingkungan eksternal organisasi tersebut. Misalnya kebijakan pemerintah yang berpengaruh terhadap organiasi, teknologi, hubungan baik dengan masyarakat sekitar dan lainnya. Ancaman (threat) merupakan situasi utama yang tidak menguntungkan dalam lingkungan organisasi. Ancaman merupakan penghalang utama bagi organiasi dalam mencapai posisi saat ini atau yang diinginkan. Misalnya kebijakan pemerintah yang dirasa menghambat, hubungan dengan masyarakat memburuk dan lainnya. Langkah-langkah analisis SWOT sebagai berikut: Langkah 1 Identifikasi kelemahan dan ancaman yang paling penting untuk segera di atasi secara umum. Buatlah Tabel WT di bawah ini: Weakness Threat Hasil identifikasi dari Hasil identifikasi dari wawancara dan observasi wawancara dan observasi tentang kelemahan tentang ancaman Tabel WT di atas secara khusus organisasi melakukan upaya meminimalkan kelemahan dan sedapat mungkin mengantisipasi ancaman yang datang dari pihak luar. Langkah 2 Identifikasi kekuatan dan peluang yang diperkirakan tepat untuk diupayakan mengatasi kelemahan dan ancaman yang 22
telah diidentifikasi dalam tabel sebagai berikut: Strength Hasil identifikasi dari wawancara dan observasi tentang kekuatan
ST di atas. Buatlah tabel SO Opportunity Hasil identifikasi dari wawancara dan observasi tentang peluang yang dimiliki
Dalam hal ini organisasi menciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang secara maksimal. Langkah 3 Memasukan hasil butir identifikasi tersebut ke dalam tabel Matriks SWOT.
Internal
Matriks SWOT S (Strength) 1.
Eksternal O (Opportunity) 1.
………
2.
………
T (Threat) 1.
………
2.
………
………
2. ……… Strategi SO: mencitakan berbagai alternatif strategi yang bersifat memanfaatkan peluang dengan mendayagunakan kelebihan organisasi Strategi ST: kategori alternatif strategi yang memanfaatkan atau mendayagunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman
23
W (Weakness) 1.
………
2. ……… Strategi WO: bersifat memanfaatkan peluang eksternal untuk mengatasi kelemahan organsisasi
Strategi WT: Kategori alternatif strategi sebagai solusi dari penilaian atas kelemahan organisasi dan ancaman yang dihadapi atau usaha mengantisipasi ancaman untuk mengatasi kelemahan organisasi
Langkah 4 Rumuskan strategi yang direkomendasikan untuk menangani kelemahan dan ancaman, termasuk pemesahan masalah, perbaikan dan pengembangan lebih lanjut. Langkah 5 Menentukan prioritas penanganan kelemahan dan ancaman, dan menyusun suatu rencana tindak lanjut untuk melaksanakan program penanganan. Analisis SWOT dengan kondisi dapat disimpulkan S>W Perluasan O>T S<W Konsolidasi O
24
PERUMUSAN SARAN PROGRAM UNTUK KEGIATAN DIAKONIA DI GEREJA TEMPAT PENELITIAN Dalam merumuskan saran-saran hasil penelitian, ada beberapa prinsip yang harus dipegang. Prinsip tersebut disebut atau disingkat SMART, yakni Spesific, Measurable, Attainable, Realistic dan Timely. Spesific. Program diakonia yang disarankan harus jelas, tepat, tidak menimbulkan multi tafsir dan sistematis. Jika tujuannya terlalu luas, maka dapat dibuatkan tujuan umum dan tujuan khusus. Measurable. Tujuan dari perencanaan program diakonia yang disarankan dapat terukur secara jelas, baik secara kualitatif maupun kuantitatif; dari sudut teknis pelaksanaan program dan dari sudut pencapaian tujuan program. Untuk itu dalam membuat program kerja, harus ada indikator keberhasilan program. Attainable. Dalam membuat saran program diakonia, harus mempertimbangkan bahwa program yang akan dilaksanakan dapat diterapkan atau dijalankan oleh Gereja tersebut. Untuk itu saran-saran yang diberikan juga harus memperhatikan berbagai sumber daya dalam gereja tersebut. Realistic. Saran berupa program yang dirancang harus sesuai dengan kondisi internal dan ekternal organisasi. Tantangan 25
yang sedang dihadapi haruslah sesuai dengan kondisi realistis tantangan yang dihadapi oleh gereja yang bersangkutan. Timely. Saran sebaiknya juga memperhatikan periodesasi kepengurusan. Dan saran tersebut tidak semua hal dapat dilakukan dalam satu periodisasi tersebut, untuk itu usulan program-program yang efesien dalam segi waktu untuk penerapannya.
26