5
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori
2.1.1 Pengertian Matematika Istilah Matematika berasal dari Yunani, Mathein atau Manthenien yang artinya mempelajari. Menurut bahasa Sansekerta, Matematika berasal dari kata”Medha” atau “Widya” yang artinya kepandaian, ketahuan atau intelegensia ( Sri Subariah, 2006 : 1, dikutip Wahyudi : 2009 ). Menurut Ruseffendi (1993 ;27-28) matematika terorganisir dari unsur yang tidak didefisinikan, definisi-definisi, aksioma-aksioma dan dalil-dalil yang dibuktikan kebenarannya, sehingga matematika disebut ilmu deduktif. Reseffendi juga mengutip beberapa definisi matematika menurut pendapat beberapa ahli yaitu 1. Menurut James & James Matematika adalah ilmu tentang logika mengenai bentuk, susunan, jumlah yang banyaknya terbagi kedalam tiga bidang yaitu aljabar, analisis dan geometri. 2. Menurut Johnson & Rising matematika merupakan pola fikir, pola mengorganisasikan pembuktian logik, pengetahuan stuktur yang terorganisasi memuat sifat-sifat, teori-teori dibuat secara deduktif berdasarkan unsur yang tidak didefinisikan, aksioma, sifat
atau
teori
yang
telah
dibuktikan
kebenarannya
(Ruseffendi,1993 : 28 ).
2.1.2 Hasil Belajar Hasil belajar menurut Gagne ( Sumantri, 2001 : 14 ) terdiri dari lima macam kemampuan yaitu : 1. Keterampilan intelektual, sejumlah pengetahuan mulai dari baca, tulis, hitung sampai kepada penalaran yang rumit
5
6
2. Strategi kognitif, mengatur cara belajar dan berfikir seseorang didalam arti seluas-luasnya, termasuk kamampuan memecahkan masalah 3. Informasi ferbal, pengetahuan dalam arti non fakta 4. Keterampilan motorik, menulis, mengetik, menggunakan peraga, dsb 5. Sikap dan nilai, berhubungan dengan arah serta intensita semisional yang dimulai seseorang. Dari keterangan di atas dapat disimpulkan menjadi tiga kemampuan yaitu pengetahuan, keterampilan dan sikap. Sehingga hasil belajar adalah suatu perubahan yang di peroses usaha yang dilakukan oleh seseorang dalam interaksinya antara pengalaman dengan lingkungan.
2.1.3 Metode Kerja Kelompok (Team Work) a. Pengertian Kerja Kelompok (Team Work) Istilah
kerja
kelompok
dipakai
untuk
merangkum
pengertian dimana anak didik dalam suatu kelompok dipandang sebagai satu kesatuan tersendiri, untuk mencari satu tujuan pelajaran yang tertentu dengan bergotong royong. Sebagai metode kerja kelompok dapat dipakai mengajar untuk mencapai tujuan di sekolah. b. Tujuan Penggunaan Metode Kerja Kelompok Tujuan penggunaan metode kerja kelompok dalam kegiatan belajar mengajar adalah sebagai berikut: 1. Memupuk kemauan dan kemampuan kerjasama diantara para siswa. 2. Meningkatkan keterlibatan sosio-emosional dan intelektual parasiswa dalam proses pembelajaran yang diselenggarakan 3. Meningkatkan perhatian terhadap proses dan hasil dari proses Pembelajaran secara berimbang.
7
c. Variabel-variabel yang menentukan keberhasilan kerja kelompok. Variabel-variabel yang menentukan keberhasilan kerja kelompok antara lain, sebagai berikut: a. tujuan yang jelas b. Interaksi anggota kelompok. c. Kepemimpinan kelompok d. Suasana kerja kelompok e. Tingkat kesulitan tugas f. Kemampuan dan kecakapan guru dalam menjalankan perannya sebagai pengelola (manajer), pengamat (observer), pemberi saran (advisor), dan penilai (evaluator). d.
Langkah-langkah Metode Kerja Kelompok (Team Work) Prosedur Penggunaan Metode Kerja Kelompok dalam kegiatan belajar mengajar adalah: 1. Tahap persiapan, yaitu a). pemilihan topik-topik b). pembentukan kelompok c). pembagian topik kepada tiap-tiap kelompok 2. Proses kerja kelompok Pada tahap ini guru melakukan pengamatan, memberikan saran bila diperlukan, dan memberikan penilaian terhadap kerja kelompok. Sementara itu siswa mula-mula melaksanakan penjajagan terhadap topik/tugas yang diberikan, pemahaman, dan penunaian/ penyelesaian tugas. 3. Tahap akhir Pada tahap ini kelompok kerja siswa diwajibkan menyampaikan hasil kerja mereka secara lisan dan tertulis. Sedangkan guru melakukan penilaian keberhasilan pemakaian metode kerja kelompok. Kelabihan metode kerja kelompok antara lain adalah :
8
1.
Membiasakan siswa kerja sama menurur faham demokrasi, memberikan kesempatan kepada mereka untuk mengembangkan sikap musyawarah dan bertanggung jawab.
2.
Kesadaran akan adanya kelompok menimbulkan rasa kompetitif yang sehat, sehingga membangkitkan kamauan belajar dengan sungguh-sungguh.
3.
Guru tidak perlu mengawasi masing-masing murid secara individual, cukup hanya dengan memperhatikan kelompok saja atau ketua kelompoknya. Dan pejelasan tentang tugas pun dapatdilakukan hanya melalui kelompok.
4.
Melatih ketua kelompk menjadi pemimpin yang bertanggung jawab dan membasakan anggota-anggotanya untuk melaksanakan tugas kewajiban sebagaiwarga yang patuh pada aturan.
2.2 Kajian Hasil-Hasil Penelitian yang Relevan Menurut Ratnawati (2010), berdasarkan hasil penelitian yang berjudul“Upaya Peningkatan Hasil Belajar Matematika Pada Materi Unsur Bangun Datar Sederhana Melalui Metode Team Work Pada Siswa Kelas III SDNegeri Pesantren Semester II Tahun Pelajaran 2011/2012”.berjalan dengan baik dan karenanya prestasi siswa meningkat.
9
2.3 Kerangka pikir KONDISI AWAL
GURU/PENELITI
SISWA YANG DITELITI
Masih menggunakan metode ceramah
Hasil belajar siswa rendah
TINDAKAN
Pembelajaran menggunakan Pembelajaran Team Work
metode
Siklus I menggunakan metode Pembelajaran
Team Work
KONDISI AKHIR
Siklus II menggunakan alat peraga dan metode Pembelajaran Team Work Diduga dengan Menggunakan Ptk Hasil Belajar Siswa Dapat Meningkat dengan Baik
Gambar.1 2.4 Hipotesis Tindakan Diharapkan dengan menggunakan Pembelajaran Tematik Model Kerja Kelompok dapat meningkatkan hasil belajar matematika di kelas III semester II SD Negeri Pesantren Kecamatan Blado Kabupaten Batang tahun pelajaran 2011/2012.