Bisnis Indonesia – 02/03/2017, Hal. 22 Indonesia Re Incar Pasar Asean
Harian Kontan – 02/03/2017, Hal. 24 Skema Baru CoB bagi Auransi Komersial
Warta Ekonomi – Edisi Februari, Hal. 43 Allianz Life Terpilih menjadi The Winner of Indonesia Prestige Brand Award 2017 for Brand Used Most Often Kategori Asuransi Jiwa
Warta Ekonomi – Edisi Februari, Hal. 44 PT AXA Indonesia Terpilih menjadi The Winner of Indonesia Prestige Brand Award 2017 for The Highest Top of Mind Brand Kategori Asuransi Bisnis
Warta Ekonomi – Edisi Februari, Hal. 45 PT AXA Financial Indonesia Terpilih menjadi The Winner of Indonesia Prestige Brand Award 2017 for Brand Used Most Often Kategori Asuransi Kesehatan dan Asuransi Kecelakaan Diri
Warta Ekonomi – Edisi Februari, Hal. 45 PT AXA Life Indonesia Terpilih menjadi The Winner of Indonesia Prestige Brand Award 2017 for Brand Used Most Often Kategori Asuransi Jiwa
28/02/2017 Sun Life Gelar Edukasi Asuransi Syariah di Aceh http://mediaasuransinews.co.id/2017/02/28/sun-life-gelar-edukasi-asuransi-syariah-di-aceh/ PT Sun Life Financial Indonesia bekerjasama dengan Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) menggelar seminar edukatif untuk meningkatkan pemahaman masyarakat Aceh terhadap asuransi syariah. Seminar ini menghadirkan pembicara dari Sun Life, MES, dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang memberikan pemahaman komprehensif tentang nilai-nilai utama dan manfaat ekonomi dan asuransi syariah. Chief Agency Officer Syariah Sun Life Financial Indonesia Norman Nugraha mengatakan bahwa tujuan kerja sama Sun Life dengan MES adalah untuk mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya perencanaan finansial syariah. Selain untuk meningkatkan pangsa pasar asuransi syariah khususnya di Aceh, kerja sama ini juga dimaksudkan untuk membuka wawasan baru mengenai besarnya peluang bisnis yang ditawarkan oleh asuransi syariah. “Sun Life percaya bahwa asuransi syariah dengan nilai-nilai keutamaannya menawarkan manfaat yang besar bagi masyarakat luas tanpa memandang latar belakang sosial dan kepercayaan yang dianut. Kami yakin nilai-nilai bisnis yang ditawarkan seperti adil, transparan, dan universal, akan diterima dengan baik oleh masyarakat di manapun, termasuk di Aceh, yang memegang teguh nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari,” ujar Norman dalam keterangan resminya, 28 Februari 2017. Sosialisasi dan edukasi yang berkelanjutan mengenai asuransi syariah menjadikan Sun Life terus memperkuat komitmen untuk mendorong pertumbuhan sektor ini. Komitmen ini diwujudkan dengan mengenalkan positioning baru agensi syariah Sun Life sebagai modern syariah insurance expert (MSIE) yang menjadikan pembeda dari keagenan asuransi syariah lain di pasarnya. Senada dengan pernyataan OJK, Pengurus Pusat MES yang juga merupakan pakar asuransi syariah Ah Azharuddin Lathif mengaku optimistis sektor asuransi syariah dapat mempertahankan tingkat pertumbuhan di kisaran 15-20 persen pada 2017. MES yakin, Aceh sebagai satu-satunya provinsi yang menerapkan syariat Islam di Indonesia dapat menjadi pusat pengembangan ekonomi syariah nasional. Hal ini juga didukung prinsip dari asuransi syariah yang sejalan dengan prinsip syariat Islam. Perkembangan industri asuransi syariah selama kurun waktu 2015-2016 terbilang signifikan di tengah perlambatan ekonomi. Per Oktober 2016 aset asuransi syariah tumbuh menjadi Rp33,41 triliun atau naik 36 persen dari periode yang sama di 2015 yang tercatat sebesar Rp24,63 triliun. Ken
01/03/2017 (Berita Photo) Zurich Indonesia Tunjuk Danny Masrin Jadi Brand Ambassador http://mediaasuransinews.co.id/2017/03/01/zurich-indonesia-tunjuk-danny-masrin-jadi-brandambassador/
(kiri – kanan) Presiden Direktur Zurich Topas Life Peter Huber, Pegolf Profesional Indonesia Danny Masrin, dan Presiden Direktur Zurich Insurance Indonesia Philippe Danielski. Zurich Indonesia tahun ini kembali menunjuk Danny Masrin sebagai brand ambassador. Penunjukan pegolf profesional Indonesia ini menjadi bukti komitmen Zurich Indonesia untuk memperkuat pertumbuhan olahraga golf di Indonesia. Zurich secara global selalu aktif berkontribusi dalam mendukung olahraga golf.
01/03/2017 BPJS Kesehatan Siap Terapkan Aturan Baru CoB http://mediaasuransinews.co.id/2017/03/01/bpjs-kesehatan-siap-terapkan-aturan-baru-cob/ BPJS Kesehatan dan 23 perusahaan asuransi yang memiliki produk asuransi kesehatan, biasa disebut Asuransi Kesehatan Tambahan (AKT), siap mengimplementasikan aturan baru tentang coordination of benefit (CoB) alias koordinasi manfaat. Kerja sama terbaru ini dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan bagi peserta Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) yang mampu serta ingin meng-upgrade pelayanan kesehatan non medisnya. Dengan berlakunya kebijakan baru CoB BPJS Kesehatan ini, sebanyak 23 perusahaan AKT pun siap menjadi mitra BPJS Kesehatan. Meski BPJS Kesehatan telah melakukan sejumlah upaya untuk menyempurnakan implementasi CoB, masih terdapat tantangan yang harus dihadapi. Di antaranya, kesiapan AKT untuk memperbanyak variasi produk asuransi. Direktur Teknologi Informasi BPJS Kesehatan Wahyuddin Bagenda yang hadir dalam acara penandatanganan kerja sama di Jakarta, 28 Februari 2017 mengatakan bahwa aturan baru CoB yang tertuang dalam Peraturan BPJS Kesehatan Nomor 4 Tahun 2016 tersebut memiliki beberapa perbedaan dengan aturan sebelumnya. Namun secara keseluruhan lebih menguntungkan bagi peserta maupun perusahaan AKT. “Jika dulu produk JKN-KIS terpisah dari produk asuransi kesehatan tambahan, kini produk JKN-KIS menjadi product rider dari asuransi kesehatan tambahan. Asuransi kesehatan tambahan wajib melakukan sosialisasi aktif dan memasarkan JKN kepada badan usaha,” ujar Wahyuddin. Kerja sama itu mencakup: pertama, dilihat dari sisi kepesertaan, jika sebelumnya badan usaha mendaftarkan langsung kepesertaan JKN-KIS ke BPJS Kesehatan, kini dengan terbitnya aturan baru CoB, badan usaha dapat mendaftarkan kepesertaan JKN-KIS melalui perusahaan AKT. Kedua, dari sisi pembayaran iuran, jika dulu pembayaran iuran dilakukan secara terpisah antara iuran JKN-KIS dengan premi AKT, maka kini pembayaran iuran JKN-KIS dapat dilakukan bersamaan dengan pembayaran premi AKT. Ketiga, dari segi pelayanan kesehatan, jika aturan CoB yang lama membatasi rujukan hanya dari FKTP yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan, maka dalam aturan CoB baru, peserta CoB JKN-KIS dapat menggunakan rujukan yang berasal dari FKTP non BPJS Kesehatan yang bermitra dengan perusahaan AKT, dengan catatan rujukan tersebut untuk kasus non spesialistik. Ken