TERMOREGULASI DIVISI FISIOLOGI
DEPARTEMEN ANATOMI, FISIOLOGI DAN FARMAKOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN IPB 4/12/2016
MATERI AJAR FISIOLOGI VETERINER II (TERMOREGULASI)
1
Pengaturan keseimbangan total energi tubuh Energi yang dihasilkan selama reaksi kimia muncul sebagai panas tubuh atau kerja (by product dari proses metabolisme) Total Penggunaan Energi = Produksi panas tubuh + Kerja luar + Energi yang disimpan Heat Productian Food types
Per gram of food
Per liter of O2 consumed
Per liter of CO2 produced
Carbohydrates
4.1
5.05
5.05
Fat
9.6
4.75
6.67
Proteins (to urea)
4.2
4.60
5.57
4/12/2016
MATERI AJAR FISIOLOGI VETERINER II (TERMOREGULASI)
2
KESEIMBANGAN ENERGI TUBUH Energi dari makanan = produksi panas + kerja luar + energi yang disimpan KEADAAN
HASIL
Energi masuk = (produksi panas + kerja luar)
Energi tubuh akan tetap (lemak tubuh tetap)
Energi masuk > (produksi panas + kerja luar)
Energi tubuh meningkat (lemak tubuh meningkat)
Energi masuk < (produksi panas + kerja luar)
Energi tubuh menurun (lemak tubuh menurun)
4/12/2016
MATERI AJAR FISIOLOGI VETERINER II (TERMOREGULASI)
3
ENERGI MASUK
Karbohidrat Lemak Protein
=
ENERGI KELUAR
Kerja Mekanis : Kotraksi otot ; pergerakan sel
Reaksi sintesis : Penyimpanan ; membangun jaringan ; fungsi molekul
Transport membran : Mineral ; organik ; asam amino
Pembangkit dan perambatan signal : Listrik ; kimiawi ; mekanis
Produksi panas : Pengaturan suhu ; Inefisiensi reaksi kimia
Detoksikasi/Degradasi : Pembentukan urea ; konjugasi ; oksidasi, reduksi 4/12/2016
MATERI AJAR FISIOLOGI VETERINER II (TERMOREGULASI)
4
Pengaturan Suhu Suhu Tubuh
faktor utama untuk berfungsinya jaringan
< 34oC kehilangan kemampuan termoregulasi 27-29oC fibrilasi jantung dan kematian > 45oC kerusakan otak
Homeothermal Poikilothermal
Pengaturan suhu tubuh
berbeda
Suhu tubuh : tergantung dari keseimbangan panas yang masuk dan panas yang keluar
4/12/2016
MATERI AJAR FISIOLOGI VETERINER II (TERMOREGULASI)
5
Suhu Tubuh Suhu inti Suhu kulit
hampir selalu konstant sesuai suhu lingkungan 104
40
102
39
{ {
Kerja keras, 100 emosi, dll Rentang normal
{
Dini hari, dll Oral (36.70C-370C)
98
}
Kerja keras Emosi, Kerja fisik sedang, dewasa normal, anak-anak aktif
}
Rentang normal biasa
}
Dini hari, cuaca dingin, dll
37
96 35 0C
fungsi kulit sebagai tempat melepaskan panas
}
38
36
0F
kecuali demam
Rektal (0.60C)
Faktor-faktor •LMB •Akt. otot •Metab. tamb.
tiroksin, GH, testostosteron
•Metab. tamb.
epinef, norepifrin , aktivitas simpatis
•Metab. tamb.
Aktivitas kimiawi sel-sel
4/12/2016
MATERI AJAR FISIOLOGI VETERINER II (TERMOREGULASI)
7
Sumber-sumber Panas : Metabolisme Kerja luar
}
Energi makanan
Panas
Sumber-sumber luar (lingkungan)
4/12/2016
MATERI AJAR FISIOLOGI VETERINER II (TERMOREGULASI)
8
Jenis hewan berdasarkan suhu tubuh: 1. Homeotermi = berdarah panas
Menggunakan metabolisme tubuh untuk mengatur suhu dapat bertahan pada rentang suhu yang luas Memiliki insulasi yang baik
Poikilotermi = berdarah dingin
2.
Suhu tubuh bergantung pada suhu lingkungan Insulasi buruk mencari lingkungan yang cocok dan adaptasi tingkah laku suhu tubuh optimal
4/12/2016
MATERI AJAR FISIOLOGI VETERINER II (TERMOREGULASI)
9
BMR homeotherm > poikilotherm Laju metabolisme per kg BB individu kecil > individu besar Rasio luas permukaan/volume hewan kecil > hewan besar Luas permukaan >> kehilangan panas >> Laju metabolisme ↑ produksi panas ↑ panas dikeluarkan ↑
4/12/2016
MATERI AJAR FISIOLOGI VETERINER II (TERMOREGULASI)
10
4/12/2016
MATERI AJAR FISIOLOGI VETERINER II (TERMOREGULASI)
11
Lizard Behavioral Thermoregulation
4/12/2016
MATERI AJAR FISIOLOGI VETERINER II (TERMOREGULASI)
12
4/12/2016
MATERI AJAR FISIOLOGI VETERINER II (TERMOREGULASI)
13
Produksi panas
• Produk tambahan metabolisme yg utama • Sebagian besar dihasilkan di hati, otak, jantung, otot rangka selama kerja
Faktor-faktor: LMB dari semua sel tubuh Laju cadangan metabolisme oleh aktivitas otot LCM oleh pengaruh tiroksin, GH, testosteron Metabolisme tambahan oleh efek epinefrin Metabolisme tambahan oleh aktivitas kimia di dalam sel sendiri karena temperature
4/12/2016
MATERI AJAR FISIOLOGI VETERINER II (TERMOREGULASI)
14
Kehilangan panas
4/12/2016
MATERI AJAR FISIOLOGI VETERINER II (TERMOREGULASI)
15
Panas tubuh dikeluarkan melalui : Radiasi gel. panas infrared (elektromagnetik 5-20 μm) Konveksi
Konduksi Evaporasi (keringat, respirasi) Urinasi, defekasi
4/12/2016
MATERI AJAR FISIOLOGI VETERINER II (TERMOREGULASI)
16
}
Radiasi Konduksi Evaporasi
Hilang panas dari kulit ke lingkungan
Radiasi: - 60 % dari kehilangan panas total - Dalam bentuk gelombang panas infra merah Konduksi: - Ke benda lain 3% kehilangan panas - 15 % ke udara Konveksi : pemindahan panas dari tubuh melalui
konveksi udara diawali konduksi
4/12/2016
MATERI AJAR FISIOLOGI VETERINER II (TERMOREGULASI)
17
Sun = most important source of radiant heat: Photons from the sun excite molecules in the atmosphere, warming them by radiant heat.
4/12/2016
MATERI AJAR FISIOLOGI VETERINER II (TERMOREGULASI)
18
Kehilangan panas : Panas dari organ dalam dialirkan ke kulit via sirkulasi
Faktor-faktor : - Kecepatan konduksi panas ke kulit - Kecepatan penghantaran panas dari kulit ke sekitarnya Insulator : Kulit, jaringan subkutan, terutama lemak dari jaringan subkutan sehingga tidak efektif untuk distribusi panas konduktivitas thermal yg rendah
4/12/2016
MATERI AJAR FISIOLOGI VETERINER II (TERMOREGULASI)
19
Efek pakaian - Kecepatan kehilangan panas via konduksi & konveksi tertekan - Pakaian dengan bahan biasa menurunkan kecepatan kehilangan panas ½ x dari tubuh telanjang - Pakaian kutub
1/6 X
- Panas dari kulit ke pakaian
radiasi
- Efektivitas mempertahankan suhu tubuh hampir hilang bila pakaian basah
4/12/2016
MATERI AJAR FISIOLOGI VETERINER II (TERMOREGULASI)
20
Internal Insulator
External Insulator
4/12/2016
MATERI AJAR FISIOLOGI VETERINER II (TERMOREGULASI)
21
Circulatory convection kemampuan system sirkulasi untuk mengambil dan mengalirkan panas mempertahankan suhu otak dan organ visceral
4/12/2016
MATERI AJAR FISIOLOGI VETERINER II (TERMOREGULASI)
22
Respon terhadap Heat Stress: 1. Dilatasi arteriol kulit aliran darah kapiler ↑ 2. Pembukaan arteriovena anastomose di kaki, telinga, dan mulut
↑ aliran darah dan panas ke perifer suhu kulit meningkat (heat loss ↑)
4/12/2016
MATERI AJAR FISIOLOGI VETERINER II (TERMOREGULASI)
23
Respon terhadap Cold Stress: 1. Konstriksi arteriol kulit aliran darah kapiler ↓ 2. Penutupan arteriovena anastomose di kaki, telinga, dan mulut
↓ Heat loss dari kulit
4/12/2016
MATERI AJAR FISIOLOGI VETERINER II (TERMOREGULASI)
24
Control of Conductance by Regional Heterothermy Cold-climate homeotherms can allow their appendages to cool to reduce heat loss. Countercurrent heat exchange occurs between warm out-flowing blood in a central artery and cold inflowing blood in surrounding veins. 4/12/2016
MATERI AJAR FISIOLOGI VETERINER II (TERMOREGULASI)
25
4/12/2016
MATERI AJAR FISIOLOGI VETERINER II (TERMOREGULASI)
26
Efek pendinginan oleh angin Lapisan udara yang berbatasan dengan kulit segera diganti oleh udara yang baru
Konveksi ↑
Konduksi & konveksi oleh air Air
panas khusus beberapa ribu kali > udara
Kecepatan kehilangan panas ke air > udara pada suhu sama
air = udara
Pada suhu yang sangat dingin Kecepatan kehilangan panas ke air = ke udara
4/12/2016
MATERI AJAR FISIOLOGI VETERINER II (TERMOREGULASI)
27
4/12/2016
MATERI AJAR FISIOLOGI VETERINER II (TERMOREGULASI)
28
Evaporasi Evaporasi 1 liter air menjadi uap air membutuhkan 580 kkal • Bila suhu kulit > suhu lingkungan Panas hilang via radiasi & konduksi • Bila suhu lingkungan > suhu kulit Tubuh dapat panas via radiasi & konduksi Panas tubuh keluar via evaporasi Kemampuan evaporasi berkurang seiring ↑ kelembaban 4/12/2016
MATERI AJAR FISIOLOGI VETERINER II (TERMOREGULASI)
30
Pengaturan berkeringat oleh sistem saraf otonom • Stimulus pada area preoptik di anterior hipotalamus impuls ke medula spinalis via jaras otonom ke kulit via jaras simpatis berkeringat Kelenjar Keringat
4/12/2016
Inervasi oleh saraf kolinergik (sekresi asetilkolin)
MATERI AJAR FISIOLOGI VETERINER II (TERMOREGULASI)
31
• Sekresi awal bersifat isosmotis terhadap plasma (Na+ 142mEq/L dan Cl- 104 mEq/L) • Stimulasi ringan reabsorbsi Na+ dan Cl- 5 mEq/L tek osmotic ↓ reabsorbsi air
• Stimulasi kuat reabsorbsi elektrolit ↓ • Aklimatisasi peranan aldosterone untuk mencegah kehilangan elektrolit
4/12/2016
MATERI AJAR FISIOLOGI VETERINER II (TERMOREGULASI)
32
Meningkat/ menurun Sensor temperatur
Otak Kehilangan panas/produksi
Neurons sensitif panas di area preoptic hypothalamus anterior memonitor suhu tubuh dan otak
Neuron sensitif suhu di kulit aktif saat dingin (lebih aktif) dan panas perubahan suhu lingkungan dapat cepat terdeteksi sebelum merubah suhu tubuh shivering, berkeringat Reseptor suhu tubuh bgn dalam med. spinalis, organ dlm abdomen & sekitar vena-vena besar Informasi dari hipotalamus anterior dan reseptor perifer lalu diintegrasikan di hipotalamus posterior Produksi/ Konservasi Panas
4/12/2016
MATERI AJAR FISIOLOGI VETERINER II (TERMOREGULASI)
33
Mekanisme Pengaturan Thermoregulasi
Termoreseptor di kulit dan tubuh memberikan informasi ke hipotalamus (set point) konservasi/ produksi panas
4/12/2016
MATERI AJAR FISIOLOGI VETERINER II (TERMOREGULASI)
34
Mekanisme Pengaturan Thermoregulasi
Dalam rentang thermoneutral zone, suhu tubuh diatur melalui mekanisme vasomotor (↑ dan ↓ aliran darah) lalu konveksi dan radiasi
4/12/2016
MATERI AJAR FISIOLOGI VETERINER II (TERMOREGULASI)
36
• Hipotalamus Posterior Menerima sinyal sensoris temperatur pusat & perifer • Menggigil - Pusat motorik primer terletak di hipotalamus posterior dihambat oleh sinyal dari pusat panas area preoptik dan dirangsang oleh sinyal dingin dari kulit dan medula spinalis
• Demam
- suhu tubuh > normal - sebab : kelainan otak bahan-bahan toksik
4/12/2016
MATERI AJAR FISIOLOGI VETERINER II (TERMOREGULASI)
37
Mekanisme Pengaturan Suhu Lingkungan dingin
mengaktifasi :
- menggigil - lapar - aktivitas sadar
- sekresi norepinefrin/epinefrin
}
Me kan prod. panas
- sekresi tiroksin & katekolamin o Vasokonstriksi kutaneus o Meringkuk
}
Me kan pengeluaran panas
o Horripilation Kontrol : Hipotalamus Posterior 4/12/2016
MATERI AJAR FISIOLOGI VETERINER II (TERMOREGULASI)
38
Respon fisiologis thd dingin 1. turunkan heat loss (vasokonstriksi, meringkuk, piloereksi/bulu berdiri, pertumbuhan bulu, deposisi lemak) 2. tingkatkan heat production: - peningkatan intake pakan - kontraksi otot (shivering) - termogenesis non shivering , efek kalorigenik epinephrine/norepinephrine - brown fat reaksi “uncouple” hasilkan panas
4/12/2016
MATERI AJAR FISIOLOGI VETERINER II (TERMOREGULASI)
39
Menggigil (Shivering) •
Pusat motorik primer terletak di hipotalamus posterior dihambat oleh sinyal dari pusat panas area preoptik dan dirangsang oleh sinyal dingin dari kulit dan medula spinalis
• Energi kimia yg digunakan untuk proses menggigil ditransfer ke tubuh dalam bentuk panas (dapat meningkatkan produksi panas 4 kali lipat)
4/12/2016
MATERI AJAR FISIOLOGI VETERINER II (TERMOREGULASI)
40
Non Shivering Thermogenesis • Kemampuan untuk menghasilkan panas metabolic saat terpapar suhu dingin dalam waktu lama • Pengaruh sekresi hormon tiroid dan efek kalorigenik katekolamin terhadap lipid (Brown Fat)
4/12/2016
MATERI AJAR FISIOLOGI VETERINER II (TERMOREGULASI)
41
Lingkungan panas
mengaktifkan :
- Vasodilatasi kutaneus - Berkeringat - Pe ↑ respirasi o Anoreksia o Kelesuan
}
Me ↑ kan pengeluaran panas (respon awal)
} Me ↓ kan produksi panas
Kontrol : Hipotalamus Anterior Hipotalamus Posterior : gabungan sinyal sensoris temperatur pusat dan perifer 4/12/2016
MATERI AJAR FISIOLOGI VETERINER II (TERMOREGULASI)
42
• Vasodilatasi sendiri tidak mampu mempertahankan suhu tubuh dibantu oleh evaporasi (berkeringat dan panting) • Evaporasi mrpk satu-satunya pengeluaran panas saat suhu lingkungan > suhu tubuh dan dalam kelembaban rendah
4/12/2016
MATERI AJAR FISIOLOGI VETERINER II (TERMOREGULASI)
43
Respon fisiologis thd panas 1. kurangi produksi panas (kurangi intake pakan) 2. tingkatkan pembuangan panas: - a. atur sirkulasi tingkatkan heat loss - b. tingkatkan evaporasi: - berkeringat (sapi antelop) - panting: polipnea + salivasi (anjing) - gular flutter (unggas) 3. Behaviour: mandi pasir, berteduh, duduk membelakangi arah sinar, dll
4/12/2016
MATERI AJAR FISIOLOGI VETERINER II (TERMOREGULASI)
44
4/12/2016
MATERI AJAR FISIOLOGI VETERINER II (TERMOREGULASI)
45
4/12/2016
MATERI AJAR FISIOLOGI VETERINER II (TERMOREGULASI)
46
Panting
4/12/2016
MATERI AJAR FISIOLOGI VETERINER II (TERMOREGULASI)
47
Demam • Merupakan bentuk adaptasi/evolusi untuk melawan infeksi • Pirogen merangsang demam masuk aliran darah ke hipotalamus merubah set point produksi dan konservasi panas sampai suhu tubuh mencapai set point baru
4/12/2016
MATERI AJAR FISIOLOGI VETERINER II (TERMOREGULASI)
49
Mekanisme Demam
Frostbite
4/12/2016
MATERI AJAR FISIOLOGI VETERINER II (TERMOREGULASI)
51