PDN/MJL/87/11/2016
ISSN 2502-6208
DAFTAR ISI
04
16
LIPUTAN UTAMA I Revitalisasi Manajemen Logistik: Dorong Akselerasi Perdagangan dan Daya Saing Produk Lokal
04
LIPUTAN UTAMA II Optimalisasi Peran Pelabuhan Darat, Perkuat Jaringan Distribusi dan Logistik Pangan
08
38
KHAZANAH PASAR RAKYAT Pasar Giwangretno Kebumen: “Perhiasan Cantik di Tanah Kabumian”
16 INFO KOMODITAS
REFERENSIA Pelabuhan Kontainer Tersibuk di Dunia: Bagaimana Hong Kong Sukses di Bidang Logistik
19
38
Konsumen Baru dan Meningkatnya Penggunaan Gas Subsidi 3 Kilogram
KILAS TRANSAKSI DINAMIKA PERDAGANGAN Dinamika Harga Pangan
22
41
Biaya Logistik Indonesia Masih Tinggi
DAERAH UNGGULAN INFO LOGISTIK Sistem Distribusi Pasar Rakyat, Beratnya Bersaing dengan Swalayan
32
Kabupaten Bulukumba: Tulang Punggung Ketahanan Pangan Sulawesi Selatan, Memiliki Alam Nan Cantik
42
PRODUK UNGGULAN KOLOM ANDA SP2KP: Memantau Harga Secara Lebih Baik
36
Dalam rangka memperkaya informasi dan memperkuat data potensi perdagangan dalam negeri, Tim Redaksi Info PDN mengundang seluruh jajaran dinas di daerah untuk berpartisipasi mengirimkan naskah atau artikel terkait perkembangan, potensi, dan peluang-peluang perdagangan di daerah. Naskah ditulis dalam MS Word dan dikirim ke email :
[email protected] Atas partisipasinya kami sampaikan terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya.
2
Industri Keramik: Produk Unggulan yang Selalu Mengkilat dan Menarik
PENGARAH : Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, Oke Nurwan PENANGGUNG JAWAB : Plt. Sekretaris Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, Indrasari Wisnu Wardhana REDAKTUR : Putu Indra Wijaya
46
EDITOR : Ni Made Kusuma Dewi DITERBITKAN OLEH : Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri ALAMAT : Gedung Utama Lt. 8 Jl. M. I. Ridwan Rais No. 5 Jakarta 10110 Email:
[email protected]
FOTO: INSTAGRAM.COM
REDAKSI
M 28 BISNIS IKAN HIAS:
Berenang Sampai Mancanegara Berawal dari jual beli ikan Garra Rufa, bisnis Nicholas Kurniawan (23) semakin berkembang. Bisnisnya tidak hanya fokus pada satu jenis, namun merambah pada segala jenis ikan hias. Di bawah naungan merek Venus Aquatics, Nicholas Kurniawan memperoleh pemasukan ratusan juta rupiah. Tiap bulannya ia memasarkan tidak hanya ke berbagai daerah di Indonesia tetapi juga sampai ke mancanegara. Tidak heran, Niko menerima pernghargaan bidang jasa dan perdagangan mengalahkan 6.700 finalis lain dan mendapat predikat wirausahawan termuda.
enciptakan stabilisasi, mencukupi ketersediaan pasokan barang kebutuhan pokok, dan membangun iklim usaha yang kondusif merupakan kebijakan-kebijakan yang sedang dan akan terus dilakukan oleh Kementerian Perdagangan RI. Untuk merealisasikan ketiga kebijakan tersebut, dukungan sistem logistik nasional yang baik akan sangat diperlukan guna menekan biaya tinggi dan memperlancar arus pergerakan distribusi berbagai komoditas, sehingga akan bermuara pada penciptaan daya saing produk dan stabilisasi harga serta pasokan pangan. Pada edisi ke-9 Info PDN 2016 ini, fakta dan data menarik seputar perkembangan terakhir kinerja sistem logistik nasional akan kami kupas dalam rubrik Liputan Utama I. Semangat yang dikedepankan adalah bagaimana upaya keras pemerintah untuk terus memperbaiki sistem logistik nasional agar lebih optimal berperan dalam mendorong kemajuan di sektor perdagangan domestik. Sedangkan di rubrik Liputan Utama II, untuk lebih memperdalam ulasan Liputan Utama I, sengaja kami sajikan laporan hasil kunjungan dan dialog antara Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita dengan para pelaku usaha logistik yang berlangsung di Pusat Logistik Berikat Cikarang Dry Port (PLB-CDP). Agaknya tak elok jika kami terus berpanjang lebar, sebab ada sejumlah informasi inspiratif yang sangat sayang jika harus berlalu begitu saja. Karenanya, kami meyakini para pembaca sudah tak sabar menikmati suguhan di rubrik-rubrik lainnya hingga sampai lembaran terakhir pada majalah Info PDN yang kita sayangi bersama ini. Akhir kalimat, kami ucapkan selamat membaca dan selamat bekerja dan berkarya untuk kemajuan sektor perdagangan. Tabik
3
LIPUTAN UTAMA I
REVITALISASI MANAJEMEN LOGISTIK Kemapanan logistik sangat berperan dalam meningkatkan daya saing dan efisiensi biaya distribusi berbagai komoditas. Beberapa kelemahan masih ditemui di sejumlah lini penting yang menjadi ujung tombak pemerintah dalam mewujudkan keberhasilan program di sektor logistik. Kementerian Perdagangan memiliki komitmen penuh melakukan pembenahan terhadap Sistem Logistik Nasional (Sislognas) untuk mendorong akselerasi perdagangan di dalam negeri, serta meningkatkan daya saing produk lokal di pasar global. 4
Dorong Akselerasi Perdagangan dan Daya Saing Produk Lokal “KEMAPANAN logistik seperti dua sisi mata uang,” ungkap Menteri Perdagangan (Mendag), Enggartiasto Lukita, saat berbicara di hadapan para pelaku usaha di bidang jasa logistik dan anggota asosiasi logistik di Indonesia beberapa waktu lalu.
Manajemen logistik yang mumpuni, lanjut Mendag, bisa meningkatkan daya saing dan juga mengefisiensikan distribusi barang sehingga dapat mengurangi biaya tinggi. Apalagi, di era perdagangan bebas yang saat ini kian berkembang di level ASEAN dan Asia Pasifik,
Revitalisasi Manajemen Logistik: Dorong Akselerasi Perdagangan dan Daya Saing Produk Lokal
kompetensi kebutuhan logistik akan semakin besar.
management clearance. Kedua, kualitas infrastruktur perdagangan dan transportasi. Ketiga, kemudahan pengaturan pengiriman internasional. Keempat, kompetensi dan kualitas jasa logistik. Kelima, kemampuan dalam melakukan tracking dan tracing. Keenam, adalah frekuensi pengiriman yang tepat waktu (timeliness).
Perkataan Mendag Enggartiasto Lukita itu cukup beralasan. Pasalnya, jika ditinjau dari segi letak geografisnya, Indonesia sebagai salah satu negara kepulauan terbesar berada di antara Samudera Pasifik dan Samudera Hindia, sehingga memiliki potensi sebagai poros maritim dunia.
Aktivitas bongkar muat di pasar rakyat. Moda transportasi darat masih menjadi ujung tombak pendistribusian barang kebutuhan pokok di Indonesia.
Jika disimpulkan, penurunan skor LPI Indonesia ini nampak terjadi pada hampir semua parameter penilaian, kecuali international shipment dan tracking and tracing. Dari sekian banyak sektor yang membentuk penilaian tersebut, sektor yang perlu mendapatkan perhatian lebih adalah infrastruktur, karena menurut LPI 2016, sektor infrastruktur di Indonesia memiliki skor terendah yaitu 2,65.
Selain itu, Indonesia juga berada pada jalur lalu lintas utama pelayaran internasional. Jalur ini merupakan jalur perdagangan yang mencakup 45% perdagangan komoditas dunia. Karenanya, dampak logistik akan membuat akselerasi perdagangan berbagai komoditas unggulan Indonesia bakal semakin meningkat. “Tetapi sayangnya, kinerja logistik kita masih rendah sehingga belum atraktif di dalam persaingan dunia,” ucap Mendag.
Merujuk catatan The Global Competitiveness Report tahun 2014-2015 yang dirilis World Economic Forum, infrastruktur memang menjadi salah satu titik terlemah logistik di Indonesia. Terutama yang menyangkut dengan jumlah, kapasitas, dan penyebarannya. Misalnya, untuk kualitas
Setidaknya, hal itu dapat dilihat dari peringkat kinerja logistik Indonesia dalam Logistics Performance Index (LPI) tahun 2016 ini. Berdasarkan hasil survei Bank Dunia yang dilakukan kepada para profesional di bidang logistik di 160 negara, indeks kinerja logistik Indonesia hanya berada di urutan ke-63 dengan skor sebesar 2,98. Dengan kata lain, peringkat kinerja logistik Indonesia mengalami penurunan, sebab pada tahun 2014 lalu Indonesia berada di peringkat ke-53 dunia dengan skor 3,08.
Lantas, apa gerangan yang melatarbelakangi penilaian LPI? Info PDN mencatat ada 6 parameter yang menjadi indikator penilaian dalam LPI 2016. Pertama, yakni efisiensi dalam hal customs and border
FOTO-FOTO: AGUS BACHTIAR
Hasil survei tersebut juga menandakan bahwa sistem logistik di negara kita masih kalah dari negara-negara lain di Asia Tenggara, seperti Singapura (5), Malaysia (32), dan Thailand (45). Pun begitu untuk di kawasan ASEAN sendiri, peringkat nomor 1 masih menjadi milik Singapura. Sedangkan posisi ke-2 ditempati Malaysia, disusul Thailand di posisi ke-3, dan Indonesia menduduki posisi ke-4.
5
LIPUTAN UTAMA I
pembenahan terhadap Sislognas dalam rangka mewujudkan efisiensi biaya logistik di tanah air. Misalnya, Kementerian Perdagangan RI, selama ini telah melakukan revitalisasi terhadap 461 pasar rakyat. Upaya itu pun sedang dan akan terus dilakukan Kemendag. Sebab, sesuai amanah Nawacita, Kemendag akan bekerja sama dengan sejumlah kementerian/ lembaga terkait lainnya untuk melakukan revitalisasi sebanyak 5.000 pasar rakyat dalam kurun waktu lima tahun (2015-2019). Dalam artian, setidaknya akan ada sekitar 1.000 unit pasar rakyat yang direvitalisasi pemerintah setiap tahunnya.
Dirjen Perdagangan Dalam Negeri, Oke Nurwan, didampingi Direktur Penggunaan dan Pemasaran Produk Dalam Negeri, Noviani Vrisvintati, saat melakukan peninjauan ke pasar tradisional percontohan Panorama, Bengkulu, Jumat (2/9).
jalan raya Indonesia mendapatkan skor 3,9. Sedangkan untuk kualitas infrastruktur rel kereta api mendapat skor 3,7, kualitas infrastruktur pelabuhan skornya 4, dan untuk kualitas infrastruktur transportasi udara memperoleh skor sebesar 4,5. Setali tiga uang dengan itu, menurut data statistik terbaru yang dipublikasikan oleh Bank Dunia, biaya logistik Indonesia saat ini masih relatif cukup tinggi yakni mencapai 24% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Kondisi ini pun mencerminkan bahwa pencapaian implementasi Sislognas tahap I (2011-2015) belum mampu membuat biaya logistik Indonesia menjadi lebih efisien. Persoalan logistik nasional ini kemudian memunculkan efek domino yang kurang baik terhadap perdagangan di dalam negeri, seperti tingginya harga-harga berbagai komoditas barang kebutuhan pokok dan disparitas harga antarwilayah di Indonesia yang didorong mahalnya ongkos transportasi pangan di dalam negeri. Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) Nasional mencatat, biaya pendistribusian komoditas pangan mencapai 21%. Menyikapi permasalahan tersebut, pemerintah sebenarnya sudah berupaya berperan aktif melakukan berbagai
6
Dirjen Perdagangan Dalam Negeri, Oke Nurwan menyebutkan, pada tahun 2017 mendatang akan ada 270 pasar rakyat yang direvitalisasi Kemendag. “Pasar-pasar itu akan direvitalisasi sesuai dengan standarisasi yang telah disiapkan,” ungkapnya. Kata Oke, dalam menjalankan program revitalisasi pasar ini, Kemendag akan memprioritaskan revitalisasi untuk pasarpasar bertipe C, yakni berkapasitas 150 sampai 200 pedagang. Dengan kategori pasar yang sudah berusia di atas 25 tahun, pasar yang terkena bencana, dan pasar yang berada di daerah yang secara ekonomi tidak mampu membangun. Selain pasar, Kemendag juga membangun sejumlah fasilitas pergudangan, seperti Pusat Distribusi Regional/Provinsi, Sistem Resi Gudang (SRG), dan Depo Bapok, sebagai salah satu sarana logistik dan distribusi barang kebutuhan pokok. Hal lainnya yang juga dilakukan Kemendag adalah dengan mengoptimalkan peran dan fungsi Pusat Logistik Berikat (PLB). PLB yang dibangun untuk mengurangi penumpukan barang di Pelabuhan Tanjung Priok ini dinilai dapat menciptakan efisiensi biaya logistik. Sejauh ini, pemerintah telah memberikan izin sebanyak 24 PLB yang akan terus dikembangkan agar dapat menampung lebih banyak jenis komoditas dari sektor industri, usaha kecil dan menengah (UKM), dan komoditas pangan.
Revitalisasi Manajemen Logistik: Dorong Akselerasi Perdagangan dan Daya Saing Produk Lokal
di dalam negeri guna menjamin ketersediaan pasokan komoditas tersebut di pasaran.
Efisiensi logistik nasional dapat dicapai, salah satunya melalui perbaikan sistem pergudangan.
Instrumen Kebijakan Program dan kegiatan terkait dengan sektor logistik tentunya tidak akan berjalan lancar jika tak diperkuat kebijakan peraturan perundangundangan. Oleh sebab itu, pemerintah pun telah mengeluarkan sejumlah kebijakan peraturan untuk memperkuat program-program tersebut. Misalnya, untuk mendukung kelancaran aktivitas pelaku bisnis PLB, pemerintah telah mengeluarkan berbagai peraturan pendukung, berupa Peraturan Pemerintah (PP) maupun Peraturan Menteri (Peraturan Menteri Keuangan dan Peraturan Menteri Perdagangan), termasuk peraturan teknis lainnya setingkat Dirjen. Berbagai fasilitas juga diberikan pemerintah dalam pengoperasian PLB, terutama berupa pemberian fasilitas fiskal dari sisi bea masuk; cukai dan pajak; dan non fiskal, yakni kemudahan perizinan, sistem pembayaran, dan ketentuan tata niaga. Instrumen kebijakan mengenai PLB ini pun tertuang dalam salah satu dari 13 paket kebijakan ekonomi yang dikeluarkan pemerintah, seperti pada
paket kebijakan ke-2 (Septembar 2015), yaitu berisi mandat pembentukan PLB. Kebijakan lain yang tak kalah penting dikeluarkan pemerintah adalah Perpres Nomor 71/2015 tentang Penetapan dan Penyimpanan Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting. Beleid ini mengatur peredaran 14 komoditas barang kebutuhan pokok dan barang penting
Selain Perpres 71/2015 ini, di level teknis, Kemendag pun menerbitkan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 22/2016 tentang Ketentuan Umum Distribusi Barang. Dalam sejumlah kesempatan, Direktur Bina Usaha dan Pelaku Distribusi Ditjen Perdagangan Dalam Negeri, Fetnayeti, menuturkan bahwa penyusunan Permendag ini bertujuan untuk mengembalikan rantai distribusi sesuai pada fungsinya masingmasing, yakni mulai dari distributor dan jaringannya yang mencakup para agen hingga ke pengecer. “Yakni, mulai dari distributor dan jaringannya yang mencakup para agen hingga ke pengecer,” ucapnya. Adanya Permendag ini diperlukan untuk mendorong daya saing barang atau komoditas, baik yang diperdagangkan di dalam maupun di luar negeri. Harapannya, kebijakan ini juga bisa menciptakan iklim investasi yang kondusif dan kepastian dalam berusaha, sehingga akan bermuara pada penguatan pasar dalam negeri. [Ccp]
Pelabuhan, bandara, stasiun kereta, dan pasar rakyat, merupakan bagian dari sarana logistik dan distribusi yang terus diperkuat keberadaannya oleh Pemerintah, guna mendukung aktivitas perdagangan di dalam dan luar negeri.
7
LIPUTAN UTAMA II
Optimalisasi Peran Pelabuhan Darat
Perkuat Jaringan Distribusi dan Logistik Pangan Ketersediaan fasilitas infrastruktur distribusi dan logistik yang memadai berperan penting dalam mempercepat program stabilisasi harga dan pasokan komoditas pangan di dalam negeri. Kehadiran pelabuhan-pelabuhan darat seperti Pusat Logistik Berikat (PLB) Cikarang Dry Port, diyakini mampu memperkuat jaringan distribusi dan logistik pangan jika peran dan fungsinya dioptimalkan. 8
S
ejumlah kontainer dari perusahaan-perusahaan pelayaran ternama seperti Maersk Line, MCC Transport, MOL (Mitsui O.S.K Line), dan MSC nampak berseliweran di area jalur pemeriksaan. Beberapa orang petugas dari Kepabeanan, Karantina, juga Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sudah berjaga-jaga di sana. Para petugas dengan sigap memproses dokumen, melakukan pemeriksaan terkait bea cukai, karantina, dan lain sebagainya. Pemandangan seperti itu nyaris tak pernah berhenti di Pusat Logistik Berikat (PLB) Cikarang Dry Port (CDP) sepanjang waktu. Kecepatan pelayanan inilah, yang pada akhirnya berdampak signifikan terhadap lamanya waktu tunggu atau dwelling time bongkar muat di pelabuhan
Optimalisasi Peran Pelabuhan Darat, Perkuat Jaringan Distribusi dan Logistik Pangan
darat yang berlokasi di Cikarang, Kab. Bekasi, Prov. Jawa Barat, itu.
Kemendag pun mencoba memanfaatkan PLB-CDP untuk kepentingan stabilisasi harga komoditas pangan di dalam negeri. “Ini dimaksudkan untuk mempercepat stabilisasi harga pangan sekaligus menutup celah untuk menyelundupkan barang,” kata Mendag Enggartiasto Lukita.
Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) Cikarang, Djanurindro Wibowo mengatakan, perkembangan waktu bongkar muat di CDP semakin cepat. Saat ini, ungkap dia, waktu bongkar muat di pelabuhan seluas 200 hektare ini menjadi hanya 2,8-2,3 hari saja. Jelas lebih baik jika dibandingkan dengan dwelling time di pelabuhan Tanjung Priok, yang bisa mencapai 7 hari.
Pemerintah sangat meyakini manfaat dari berbagai fasilitas di PLB yang akan mampu mendukung upaya stabilisasi harga pangan melalui pengelolaan stok pangan di gudanggudang PLB dan menciptakan efisiensi biaya distribusi pangan antardaerah.
PLB-CDP memang didesain sebagai Kawasan Pelayanan Pabean Terpadu (KPPT) atau yang lebih populer dengan istilah pelayanan satu atap. Karena itu, dengan layanan satu atap ini proses dokumentasi dan pemeriksaan, baik terkait bea cukai, karantina hewan, karantina tumbuhan, dan lain sebagainya dapat diselesaikan di sana. Dukungan Indonesia National Single Window (INSW), layanan dan fasilitas yang ada di CDP akan memberi kemudahan, kepastian pelayanan, serta meningkatkan produktivitas perusahaan.
Pemerintah tidak akan berhenti mengeluarkan kebijakan serta paket deregulasi guna menciptakan iklim usaha di dalam negeri yang kondusif dan mampu bersaing dengan negara lain.
Dalam artian, apabila rantai distribusi pangan yang diimpor bisa terpangkas, pada akhirnya akan berdampak pula terhadap menurunnya harga-harga di tingkat konsumen. “Baiknya manajemen logistik akan menekan biaya transportasi yang membentuk harga-harga, khususnya harga barang kebutuhan pokok di pasaran,” ungkap Mendag penuh penekanan. Guna menindaklanjuti rencana tersebut, Mendag mengaku telah berkoordinasi dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian dan akan berupaya keras agar pembukaan akses pangan ke PLB bisa direalisasikan pada akhir 2016 nanti.
Melihat kondisi tersebut, pemerintah sangat optimis dengan kontribusi PLB-CDP untuk kemajuan sektor logistik nasional. Keberadaan CDP diharapkan bisa membuat biaya logistik di dalam negeri menjadi lebih efisien. Setidaknya, hal itu tercermin dari hasil kunjungan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita bersama Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto dan Dirjen Bea dan Cukai Heru Pambudi, Jumat (23/9) lalu.
PLB-CDP dibangun untuk menunjang aktivitas sektor industri dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) agar lebih mudah mendapatkan akses bahan baku produksi. Ibarat pepatah “sambil menyelam minum air”,
FOTO-FOTO: AGUS BACHTIAR
“Di tempat ini, kita dapat merasakan dan menyaksikan sendiri manfaat bagi pelaku usaha maupun pengelola,” kata Mendag kepada awak media usai melakukan dialog interaktif dengan pelaku usaha di CDP yang mengusung tema “Peningkatan Daya Saing Ekonomi melalui Kehadiran Pusat Logistik Berikat”.
Aktivitas bongkar muat di CDP bisa mengurangi beban berat Pelabuhan Tanjung Priok.
9
LIPUTAN UTAMA II
Pemerintah berkomitmen untuk terus mengembangkan Pusat Logistik Berikat (PLB) karena dinilai mampu mewujudkan efisiensi logistik nasional.
Pun demikian, kata Mendag, untuk meluluskan rencana itu pemerintah terlebih dahulu akan merampungkan aturan terkait pembukaan akses tersebut.
Pemerintah berkomitmen untuk terus mengembangkan PLB, baik dari sisi jumlah perusahaan yang mendapatkan izin pengelolaan, maupun jenis-jenis komoditas yang diizinkan diimpor melalui mekanisme pendirian PLB.
10
Menurutnya, pemerintah telah sepakat mempercepat penerbitan aturan yang pada awalnya diproyeksikan baru akan selesai tahun depan ini. Pasalnya, persoalan stabilisasi harga pangan yang cenderung fluktuatif memang sudah menjadi program prioritas nasional. “Aturannya perlu kita benahi sembari meningkatkan fasilitas gudang di PLB untuk menampung barangnya nanti,” jelas Mendag. Beberapa komoditas pangan yang akan diprioritaskan masuk ke PLB, yakni buah kiwi, bawang bombay, kedelai, dan apel. Alasannya, pasokan komoditas tersebut mayoritas dipenuhi dari impor sehingga dinilai paling rawan dimanfaatkan oleh para spekulan. Alasan lainnya, dikarenakan komoditaskomoditas pangan yang diimpor selama ini diparkir terlebih dahulu di negara-negara lain seperti Malaysia dan Singapura, sehingga menyebabkan biaya penyimpanan dan logistik barang impor hanya dinikmati oleh negara-negara tersebut. Maka dengan masuknya komoditas
pangan ke PLB, biaya penyimpanan dan logistik diharapkan bisa pindah ke Indonesia. Selain dengan memanfaatkan PLB, upaya Kemendag dalam memperbaiki sistem logistik pangan di dalam negeri sebenarnya telah dilakukan melalui sistem resi gudang. Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan, Oke Nurwan, menjelaskan bahwa dalam sistem resi gudang ini, para petani dapat menyimpan hasil panennya dalam satu gudang terlebih dahulu. Setelah menitipkan di gudang, lanjut Oke, petani selanjutnya akan mendapatkan dokumen (resi) kepemilikan atas komoditas yang disimpan dalam gudang. “Resi itu bisa digunakan petani sebagai jaminan kredit perbankan. Jadi, setelah panen petani tidak perlu membawa-bawa hasil panennya lagi,” ungkap Oke. Sedangkan untuk komoditas yang masuk dalam sistem resi gudang yang telah diluncurkan sejak tahun 2006 ini, di antaranya adalah gabah, beras, kopi, kakao, lada, karet, rumput laut dan jagung. Sekadar catatan, selain komoditas pangan, PLB-CDP juga bakal dikembangkan
Optimalisasi Peran Pelabuhan Darat, Perkuat Jaringan Distribusi dan Logistik Pangan
sebagai pendukung distribusi dan logistik minuman beralkohol (minol), sektor perikanan, pertambangan, dan sektor-sektor lainnya. Minol sendiri menjadi salah satu komoditas impor yang juga diprioritaskan oleh Kemendag masuk PLB sebab maraknya kasus penyelundupan. Maka dari itu, untuk mengurangi kasus tersebut, pemerintah akan memberikan insentif impor minol melalui PLB. Dalam hal ini, Kemendag juga akan berkolaborasi dengan lembaga/ instansi terkait lainnya, semisal Direktorat Jenderal Bea dan Cukai dan Kementerian Perhubungan demi mewujudkan manajemen logistik yang efisien dan berdaya saing. “Pemerintah tidak akan berhenti mengeluarkan kebijakan serta paket deregulasi guna menciptakan iklim usaha di dalam negeri yang kondusif dan mampu bersaing dengan negara lain,” tegas Mendag. PLB-CDP sendiri pertama kali diluncurkannya pada tahun 2010 lalu. Dari data yang dihimpun Info PDN, sejak saat itu aktivitas bongkar muat di PLB-CDP terus berkembang. Sekarang ini, total produk impor yang masuk ke CDP mencapai 50 ribu Twenty Foot Equivalent Unit (TEUs) per tahun, dari total kapasitas daya tampung CDP sekitar 400 ribu TEUs. Ke depannya, kapasitas CDP bahkan ingin diperbesar lagi menjadi 600 ribu TEUs. Adapun kebijakan pembentukan PLB, sampai saat ini telah diberikan izin kepada sebanyak 24 PLB dengan beberapa komoditas sebagai substitusi kebutuhan pengembangan industri nasional. Ke depannya, pemerintah berkomitmen untuk terus mengembangkan PLB, baik dari sisi jumlah perusahaan yang mendapatkan izin pengelolaan, maupun jenis-jenis komoditas yang diizinkan diimpor melalui mekanisme pendirian PLB. [Ccp]
PLB-CIKARANG DRY PORT
Pelayanan satu atap atau Indonesia National Single Window (INSW)
Dilengkapi moda transportasi kereta api Tanjung Priok-CDP
Luas lahan 200 hektare
70 hektare dialokasikan untuk pelabuhan dan terminal
Kapasitas daya tampung 400 TEUs
KOMODITAS PANGAN YANG AKAN MASUK PLB
Bawang bombay
Kedelai
Apel
Buah kiwi
PLB WUJUDKAN EFISIENSI LOGISTIK NASIONAL Fasilitas yang didapat perusahaan pemilik izin PLB
Penangguhan pembayaran bea masuk
Dibebaskan dari pungutan Pajak Dalam Rangka Impor (PDRI)
Pembebasan pembayaran cukai
Pembebasan pemungutan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan/atau Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM)
Dibentuknya Pusat Logistik Berikat (PLB) sebagai salah satu implementasi paket kebijakan ekonomi untuk mendukung industri domestik agar lebih efisien dan murah
11
LIPUTAN UTAMA II
SELA EKSKLUSIF
Heru Pambudi Direktur Jenderal Bea dan Cukai
Primadona Baru Sistem Logistik Indonesia KEHADIRAN Pusat Logistik Berikat (PLB) diyakini bakal memberikan dampak positif terhadap kemajuan sektor logistik dan distribusi khususnya peningkatan aktivitas perdagangan di dalam negeri. Data dan statistik menunjukkan, kontribusi pusat logistik berikat ke-12 yang sudah beroperasi pada Maret 2016 lalu itu dapat menekan biaya tinggi dan dwelling time hingga 1,02 hari. Selain itu dikabarkan, PLB juga berhasil membuka keran kebutuhan komponen untuk sektor industri. Merujuk pada keberhasilan itu, pemerintah bakal mengoptimalkan PLB untuk mendukung aktivitas perdagangan di sektor lain. Kepada Info PDN, Dirjen Bea dan Cukai Heru Pambudi memaparkan target dan rencana pemerintah dalam melakukan pengembangan pelabuhan darat yang tengah menjadi primadona logistik di tanah air ini. Berikut kutipannya: T: Apa alasan pemerintah mendukung PLB?
12
J: Dulu kita punya gudang berikat (GB). Tetapi perannya ternyata belum mampu menurunkan biaya logistik kita. Sehingga kemudian pemerintah melakukan evaluasi dan mendorong pengembangan PLB melalui Paket Kebijakan Jilid II, di mana salah satu poin pentingnya mengenai penerbitan PP Nomor 85 Tahun 2015 tentang Perubahan PP Nomor 32 Tahun 2009 tentang Tempat Penimbunan Berikat dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 272/2015 tentang Pusat Logistik Berikat. Kebijakan ini dikeluarkan guna mendukung keberadaan PLB yang dipandang dapat memberikan dampak positif bagi sektor logistik dan distribusi dalam negeri. Kebijakan tersebut merupakan peningkatan sistem kepabeanan dari semula gudang berikat menjadi PLB. T: Apa dampak positif PLB bagi sektor lain? J: Misalnya, sektor pangan dan usaha kecil menengah (UKM). Di sektor pangan, komoditas
yang masih dipenuhi dari impor bisa ditampung di gudanggudang PLB untuk menghindari penyelundupan atau aksi penimbunan. Sedangkan untuk sektor UKM, PLB bisa mendorong industri UKM agar berkembang melalui kegiatan pameran-pameran yang diselenggarakan langsung di lokasi PLB di berbagai daerah. T: Apa rencana pembangunan PLB ke depan? J: Sekarang sudah ada sekitar 12 PLB. Ke depan, ada sebanyak 16 perusahaan yang sudah mengajukan sebagai calon pengelola PLB tahap ke-2. Banyak perusahaan yang tertarik menjadi pengelola PLB, karena melihat prospek bisnisnya yang cukup menjanjikan. Karenanya, ke depan pengembangan PLB akan terus dilakukan. Merujuk pada keberhasilan itu, pemerintah bakal mengoptimalkan PLB guna mendukung aktivitas logistik dan distribusi perdagangan di dalam negeri.
PERSPEKTIF
SISTEM LOGISTIK NASIONAL
Komitmen dan Kerja Keras Untuk meningkatkan daya saing industri nasional dibutuhkan sistem logistik yang efisien dan efektif. Indonesia, dengan kepulauan nan luas memerlukan penguatan sistem logistik yang mampu menyeimbangkan kebutuhan jumlah angkutan kargo dengan komoditas yang perlu didistribusikan ke seluruh wilayah tanah air.
P
engembangan Sistem Logistik Nasional (Sislognas) dilakukan dengan membuat keterhubungan pusat-pusat kegiatan ekonomi antarkoridor, wilayah, pulau, kota, desa, orang, serta pusat-pusat produksi domestik ke pasar nasional dan internasional melalui penyediaan infrastruktur logistik secara efektif dan efisien. Sislognas dirancang untuk mengelola dan mengkoordinasikan komponen penyusun sistem logistik yang meliputi komoditas, SDM, pelaku dan penyedia jasa logistik, infrastruktur dan teknologi yang tepat guna, dan regulasi serta kebijakan dalam rangka menata dan mengelola pergerakan komoditas dari wilayah penghasil ke wilayah konsumen secara efektif dan efisien untuk membangun daya saing nasional dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Bidang Pengembangan Regional Bappenas, mencatat ada sejumlah infrasturktur yang akan sangat mendukung terlaksananya Sislognas yang perlu dibangun dalam jangka 5 tahun ke depan, yaitu: jalan baru sepanjang 2.500 km, 15 bandara baru, 20 pesawat perintis, 24 pelabuhan baru, dan sebagainya. Beberapa target sasaran infrastruktur ini
terkait dengan maritim dan kelautan, mulai dari pengembangan 24 kawasan strategis di akhir RPJMN, pengadaan 50 kapal unit kapal penyeberangan, kecukupan Sarana Bantu Navigasi Pelayaran (SBNP) sampai dengan 75%. Berbagai strategi pun terus dilakukan antara lain: membangun transportasi multimoda yang akan mendukung sislognas kawasan industri dan melakukan upaya keseimbangan antara transportasi yang berorientasi nasional dengan lokal, dengan prioritas penguatan angkutan laut dan kereta api. Kemudian, meningkatkan aksesibilitas transportasi untuk kawasan timur Indonesia, wilayah perdesaan, perbatasan, pedalaman, dan wilayah terluar. Pengembangan sislognas yang terintegrasi, kuatnya komponen penyusun sistem logistik dan penerapan berbagai strategi jitu, didukung dengan peningkatan kapasitas dan kualitas lembaga penelitian dan pengembangan sumber daya manusia sebagai pusat alih teknologi, serta pengembangan logistik, niscaya kinerja logistik Indonesia perlahan tapi pasti akan membaik. Bila seluruh lini bergerak, tidak ada jarak yang terlalu jauh dan tak kan ada beban yang terlalu berat. [Red]
13
REVIEW KEBIJAKAN
Pokok-Pokok Kebijakan Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 22/M-Dag/Per/3/2016 Tentang Ketentuan Umum Distribusi Barang
Latar Belakang Kebijakan: Mata rantai distribusi memiliki peran dan fungsi penting bagi daya saing suatu komoditas, baik yang diperdagangkan di dalam maupun luar negeri. Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) No. 22/ 2016 tentang Ketentuan Umum Distribusi Barang diterbitkan untuk mengatur dan menegaskan posisi masing-masing lini pelaku distribusi agar sesuai dengan fungsi. Seperti termaktub dalam Permendag No. 22/ 2016 tentang Ketentuan Umum Distribusi Barang yang saat ini tengah dalam proses revisi, pelaku usaha distribusi terdiri dari distributor, subdistributor, perkulakan, grosir dan pengecer. Sementara itu, untuk tingkat agen meliputi agen, subagen, perkulakan, grosir dan pengecer. Berikut adalah poin-poin penting dalam Permendag No 22/ 2016 yang pada dasarnya merupakan turunan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan :
PENGERTIAN
DISTRIBUSI BARANG SECARA LANGSUNG
Distribusi: Kegiatan penyaluran barang secara langsung atau tidak langsung kepada konsumen.
Distribusi barang secara langsung dilakukan dengan menggunakan pendistribusian khusus melalui sistem penjualan langsung.
Pelaku Usaha Distribusi: Pelaku usaha yang menjalankan kegiatan distribusi barang di dalam negeri.
Sistem penjualan langsung dapat dilakukan dengan cara: a. Penjualan langsung satu tingkat (single level marketing); b. Penjualan langsung multi tingkat (multi level marketing).
Produsen: Perusahaan yang memproduksi barang. Distributor: Pelaku usaha distribusi yang bertindak atas namanya sendiri dan atas penunjukan dari produsen, pemasok, atau importir untuk melakukan kegiatan pemasaran. Agen: Pelaku usaha distribusi yang bertindak sebagai perantara untuk dan atas nama pihak yang menunjuknya. Single Level Marketing: Penjualan barang tertentu yang tidak melalui jaringan pemasaran berjenjang. Multi Level Marketing: Penjualan barang tertentu melalui jaringan pemasaran berjenjang yang dikembangkan oleh penjual langsung yang bekerja atas dasar komisi atau bonus. Hak Distribusi Eksklusif: Hak untuk mendistribusikan barang yang dimiliki oleh hanya satu perusahaan di Indonesia, yang didapat dari perjanjian langsung maupun tidak langsung dengan pemilik hak distribusi.
14
Barang yang didistribusikan dengan menggunakan sistem penjualan langsung hanya dapat dipasarkan oleh penjual resmi yang terdaftar sebagai anggota perusahaan penjualan dengan hak distribusi eksklusif. Syarat pelaku usaha distribusi dalam sistem penjualan langsung: a. Badan usaha berbentuk Perseroan Terbatas (PT); b. Memiliki perizinan di bidang penjualan langsung.
SANKSI
Pelaku usaha distribusi yang melanggar ketentuan dalam Peraturan Menteri ini dikenakan sanksi administratif secara bertahap berupa: a. Peringatan tertulis; b. Pembekuan izin usaha; dan c. Pencabutan izin usaha.
LARANGAN
1. Distributor, subdistributor, grosir, perkulakan, agen, dan subagen dilarang mendistribusikan barang secara eceran kepada konsumen. 2. Agen dan subagen dilarang melakukan pemindahan hak atas fisik barang yang dimiliki/ dikuasai oleh produsen/pemasok luar negeri dan produsen/importir yang menunjuknya. 3. Pelaku distribusi tidak langsung, dilarang mendistribusikan barang yang dipasarkan oleh sistem penjualan langsung yang memiliki hak distribusi eksklusif. 4. Produsen skala usaha besar dan menengah serta importir dilarang mendistribusikan barang kepada pengecer.
KETENTUAN LAIN
a. Importir yang juga bertindak sebagai distributor dapat menjual barang secara langsung kepada pengecer. b. Dalam menjual barang kepada distributor, produsen tidak perlu memiliki perizinan di bidang perdagangan. c. Produsen dapat memasok/mendistribusikan barang yang diperuntukkan sebagai bahan baku atau bahan penolong kepada produsen lainnya tanpa melalui distributor/agen dan jaringannya. d. Produsen dengan skala usaha mikro dan kecil dapat menjual barang kepada konsumen tanpa melalui distributor atau agen dan jaringannya. e. Untuk barang yang diawasi, diatur/dibatasi perdagangannya, pendistribusiannya diatur dengan Peraturan Menteri tersendiri.
DISTRIBUSI BARANG SECARA TIDAK LANGSUNG
Dilakukan oleh pelaku usaha distribusi dengan menggunakan rantai distribusi yang bersifat umum, yaitu: a. Distributor dan jaringannya; b. Agen dan jaringannya.
Syarat pendistribusian barang 1. Produsen atau perwakilan produsen harus menunjuk perusahaan distributor/agen. 2. Distributor/agen dapat menunjuk subdistributor/subagen.
Pelaku usaha distribusi yang menggunakan distributor dan jaringannya terdiri atas: a. Distributor; b. Subdistributor; c. Perkulakan; d. Grosir; dan e. Pengecer.
Distributor, subdistributor, agen dan subagen yang mendistribusikan barang wajib memiliki surat tanda pendaftaran kedistributoran/keagenan dari Menteri.
Pelaku usaha distribusi yang menggunakan agen dan jaringannya terdiri atas: a. Agen; b. Subagen; c. Perkulakan; d. Grosir; dan e. Pengecer.
Sarana penjualan toko dapat berupa: a. Toko swalayan dengan bentuk minimarket, supermarket, departement store, hypermarket; b. Toko dengan sistem pelayanan konvensional.
Ketentuan dalam mendistribusikan barang secara tidak langsung a. Distributor hanya dapat mendistribusikan barang kepada subdistributor, grosir, perkulakan, pengecer; b. Subdistributor hanya dapat mendistribusikan barang kepada grosir, perkulakan, pengecer; c. Agen hanya dapat mendistribusikan barang kepada subagen, grosir, perkulakan, pengecer; d. Subagen hanya dapat mendistribusikan barang kepada grosir, perkulakan, pengecer. Penggunaan rantai distribusi waralaba Distribusi barang secara tidak langsung dapat juga dilakukan pelaku usaha distribusi dengan menggunakan rantai distribusi waralaba, yang terdiri dari: a. Pemberi waralaba; b. Pemberi waralaba lanjutan; c. Penerima waralaba; dan d. Penerima waralaba lanjutan. 1. Pelaku usaha distribusi yang mendistribusikan barang dengan menggunakan rantai distribusi waralaba wajib memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang waralaba. 2. Pelaku usaha distribusi yang menggunakan rantai distribusi waralaba wajib memenuhi ketentuan: a. Memiliki izin usaha dari instansi teknis sesuai dengan bidang usahanya; b. Memiliki Surat Tanda Pendaftaran Waralaba.
Pengecer: Harus menggunakan sarana penjualan toko dan sarana penjualan lainnya.
Sarana penjualan lain dapat berupa: a. Sistem elektronik; b. Penjualan dengan perangkat mesin elektronik (vending machine); c. Penjualan bergerak. Distributor: a. Badan usaha yang berbentuk badan hukum atau bukan badan hukum yang didirikan dan berkedudukan di wilayah Indonesia; b. Memiliki perizinan di bidang perdagangan sebagai distributor dari instansi/lembaga yang berwenang; c. Memiliki atau menguasai tempat usaha dengan alamat yang benar, tetap, dan jelas; d. Memiliki atau menguasai gudang yang sudah terdaftar dengan alamat yang benar, tetap dan jelas; e. Memiliki perjanjian dengan produsen atau pemasok atau importir mengenai barang yang akan didistribusikan. Subdistributor: a. Badan usaha yang berbentuk badan hukum atau bukan badan hukum yang didirikan dan berkedudukan di wilayah Indonesia; b. Memiliki perizinan di bidang perdagangan sebagai subdistributor; c. Memiliki atau menguasai tempat usaha dengan alamat yang benar, tetap, dan jelas; d. Memiliki atau menguasai gudang yang sudah terdaftar dengan alamat yang benar, tetap, dan jelas; e. Memiliki perjanjian dengan distributor. Agen: a. Badan usaha yang berbentuk badan hukum atau bukan badan hukum yang didirikan dan berkedudukan di wilayah Indonesia;
b. Memiliki perizinan di bidang perdagangan sebagai agen; c. Memiliki atau menguasai tempat usaha dengan alamat yang benar, tetap, dan jelas; d. Memiliki perjanjian keagenan dengan pihak yang menunjuknya yang mengatur hak dan kewajiban masing-masing pihak; e. Menjalankan usaha berdasarkan komisi dari pihak yang menunjuknya. Subagen: a. Badan usaha yang berbentuk badan hukum atau bukan badan hukum yang didirikan dan berkedudukan di wilayah Indonesia; b. Memiliki perizinan di bidang perdagangan sebagai subagen; c. Memiliki atau menguasai tempat usaha dengan alamat yang benar, tetap, dan jelas; d. Memiliki perjanjian dengan agen; e. Menjalankan usaha berdasarkan komisi yang diperoleh dari agen. Perkulakan: a. Badan usaha yang berbentuk badan hukum atau bukan badan hukum yang didirikan dan berkedudukan di wilayah Indonesia; b. Memiliki perizinan di bidang perdagangan sebagai perkulakan; c. Memiliki atau menguasai tempat usaha minimal lebih dari 5.000 m2 yang sudah terdaftar dengan alamat yang benar, tetap, dan jelas yang lokasinya berdekatan dengan jalan arteri/jalan tol; d. Memiliki kerja sama dengan produsen, distributor, importir; e. Transaksi penjualan hanya dapat dilakukan dengan pelaku usaha/ pedagang pengecer yang memiliki kartu anggota. Grosir: a. Badan usaha yang berbentuk badan hukum atau bukan badan hukum yang didirikan dan berkedudukan di wilayah Indonesia; b. Memiliki perizinan di bidang perdagangan sebagai grosir; c. Memiliki atau menguasai tempat dengan alamat yang benar, tetap, dan jelas. Pengecer: a. Badan usaha yang berbentuk badan hukum atau bukan badan hukum yang didirikan dan berkedudukan di wilayah Indonesia; b. Memiliki perizinan di bidang perdagangan sebagai pengecer; c. Memiliki atau menguasai tempat dengan alamat yang benar, tetap, dan jelas.
15
KHAZANAH PASAR RAKYAT
PASAR GIWANGRETNO KEBUMEN Pasar rakyat, menjadi salah satu indikator nasional pergerakan tingkat harga atau inflasi. Baru-baru ini Presiden Joko Widodo meresmikan salah satu pasar di Kabupaten Kebumen yang memiliki omzet Rp3 miliar per bulan atau Rp36 miliar setiap tahunnya.
D
ari namanya saja tergambar bagaimana keanggunan dan keindahan pasar tersebut. Pasar Giwangretno, yang berarti 'perhiasan yang cantik, indah, dan menarik', telah ada sejak zaman orde lama, yakni sekitar tahun 1946 di bawah kepemimpinan Marsotaruno
16
“Perhiasan Cantik di Tanah Kabumian”
yang berasal dari daerah Kawedanan Pejagoan. Banyak sekali perubahan yang terjadi dengan pasar ini, sejak berdiri hingga saat ini. Perubahan yang sangat signifikan setelah dilakukan revitalisasi Pasar Giwangretno, adalah bentuk fisik
bangunannya. Kemegahan yang dipancarkan dari kios dan los-losnya memberi aura yang kuat menarik minat pengunjung untuk berbelanja di Pasar Tengok ini, sebutan lain pasar ini. Sebelum direvitalisasi, pasar ini hanya memiliki luas tanah 3.678 m2. Namun
Pasar Giwangretno Kebumen: “Perhiasan Cantik di Tanah Kabumian”
kini, luasnya bertambah menjadi 4.013 m2. Program revitalisasi tidak luput dari peran Kementerian Perdagangan yang menggelontorkan dana sebesar Rp10 miliar dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2015.
dapat dikatakan tidak layak dijadikan sebagai sarana jual beli. Bau menyengat dari tumpukan sampah seolah menjadikan pasar tidak ubahnya bak sampah raksasa di tengah desa, akibat seringnya sampah tidak diangkut dan dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA). Alhasil kesan di masyarakat sangat negatif. Sementara, instansi terkait seolah menutup mata atas kejadian tersebut. Padahal santer terdengar slogan “nek pasare resik rejekine apik, nek pasare aman pembeline nyaman”.
Dengan luas tanah yang ada saat ini, bagian dalam pasar mengalami perubahan-perubahan, seperti kios yang awalnya berjumlah 66 unit dan hanya dihuni 411 orang, sekarang setidaknya ada 463 orang pedagang yang menghuni 73 unit kios. Selain itu, pasar yang tepatnya berada di Kecamatan Sruweng ini, sekarang memiliki 26 los yang berukuran 3 x 9 m2, sehingga menambah pelayanan berbelanja para pengunjungnya.
Pada saat peresmian Pasar Giwangretno pada 4 Mei 2016, Presiden Jokowi menitipkan lima hal kepada para pedagang. Salah satu hal paling penting yang ia sampaikan adalah, agar para pedagang selalu menjaga kebersihan. “Jangan sampai kotor, pasar itu harus bersih,” ujar Presiden. Pada musim hujan, Jokowi mengingatkan, agar pasar jangan sampai becek. Pesan yang ia sampaikan, mengingat pasar ini kerap sekali menjadi langganan banjir. “Apalagi musim kering juga tidak boleh becek,” tuturnya. Dengan mengoptimalkan kembali sistem drainase yang ada, diharapkan pasar ini tidak lagi terkena banjir.
Ketika belum dilakukan revitalisasi, pasar yang pada masa itu berada di bawah naungan UPT 3 Pasar Karanganyar itu,
FOTO-FOTO: AGUS BACHTIAR
Perubahan-perubahan diatas berdampak besar bagi kemaslahatan para pedagang maupun Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kebumen. Pasalnya tren transaksi di pasar tersebut kini naik 2 kali lipat, awalnya beromzet Rp61.650.000 per hari, naik menjadi Rp104.175.00 per hari. Hal tersebut terjadi lantaran frekuensi perdagangannya kini dilakukan setiap hari, yang awalnya hanya beroperasi 2 hari dalam seminggu, yakni Selasa dan Jumat saja. Pasar Giwangretno menambah berbagai fasilitas prasarana seperti musala, kamar mandi, pos kesehatan, dan fasilitas tera ulang, sehingga semakin lengkaplah fasilitas pasar. Ketika Presiden Jokowi meresmikan pasar tersebut, ia menyebut pasar ini dengan slogan Pasar Beriman. Menurutnya Beriman memiliki kepanjangan Bersih, Indah, Manfaat, Aman, dan Nyaman. Entah secara kebetulan atau disengaja, namun yang pasti pernyataan itu muncul lantaran pasar ini memang kini sudah tertata rapi dan terlihat kembali pesona keindahan dan keanggunannya, sesuai dengan namanya Giwangretno.
Mendag Enggartiasto Lukita bersama dengan Dirjen PDN Oke Nurwan, tengah berdialog dengan para pedagang Pasar Giwangretno, Kebumen, dalam kunjungan kerjanya, 7 Oktober 2016.
17
KHAZANAH PASAR RAKYAT
Lebih lanjut, ia meminta “dagangannya harus ditata rapi, kan kalo rapi dilihat pembeli juga enak, jadi tertarik untuk beli,” ujarnya. Dan, terakhir ia sampaikan agar para pedagang senantiasa tersenyum kepada para konsumen. “Kalau ada pembeli datang, penjual harus tersenyum. Jangan ada pembeli penjualnya merengut, nggak laku nanti dagangannya,” pungkasnya. Komoditas bahan pokok yang diperdagangkan di pasar ini antara lain sayur mayur, buah-buahan, lauk pauk, kelontong, dan produk sandang. Areanya pun dipisahkan antara pasar kering dan pasar basah. Pasar ini juga memberlakukan sistem operasi pasar (OP) gula eks Primkopol sebanyak 4.190 kg bagi 29 pedagang dengan harga beli Rp11.500/kg.
Pasar Cerdas dan Berbudaya Intelektual Salah satu sisi Pasar Giwangretno. Pasar ini menerapkan sistem zoning area, di mana para pedagang ditempatkan sesuai jenis barang yang diperdagangkan.
Kini bangunan Pasar Giwangretno nampak megah, selain tata lokal dan kios-kiosnya yang dapat memanjakan para pengunjungnya, bangunan ini juga menyediakan tempat khusus untuk ibu
menyusui, klinik, dan tempat tera ukur ulang yang lokasinya di bekas kantor Mapolsek Sruweng. Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan, bahwa pasar rakyat merupakan ujung tombak pemasaran hasil produksi pertanian, nelayan, peternak, dan produk UKM, sekaligus sebagai tempat penyediaan kebutuhan pokok masyarakat. Untuk itu harus tetap dipertahankan sebagaimana fungsinya. “Dengan adanya program revitalisasi, maka pasar rakyat akan berada dalam kondisi baik. Kondisi pasar yang baik diharapkan dapat membantu masyarakat untuk menjual hasil produksinya yang juga baik,” jelas Mendag dalam kunjungan kerjanya, 7 Oktober 2016. Untuk lebih mengembangkan potensi pasar rakyat di Kabupaten yang berslogan Beriman ini, Disperindagsar Kabupaten Kebumen menerapkan manajemen pemberdayaan melalui program sekolah pasar. Nantinya, materi yang akan disajikan adalah pengembangan sikap, perlindungan konsumen, moral dan etika, teknologi bisnis online, manajeman pasar, serta manajemen keuangan. Program ini merupakan program kemitraan dengan Kementerian Perdagangan. Untuk pesertanya sendiri adalah para pedagang yang ada di Pasar Tengok. Pasar ini juga memperoleh bantuan sarana usaha dagang berupa meja boks sebanyak 262 unit dan meja serbaguna sebanyak 30 unit. Bantuan lain yang akan diberikan secara bertahap yakni meja berjualan dan gantungan sebanyak 48 unit. Dengan adanya revitalisasi ini, diharapkan para pedagang tetap menjaga kebersihan, dan kenyamanan. Karena pedagang yang cerdas adalah pedagang yang memiliki perhatian akan tempat usahanya. Dan pedagang yang berintelektual adalah pedagang yang melayani pengunjung dengan keramahannya. [Ags/Red/berbagai sumber]
18
FOTO: WORLDMARITIMENEWS.COM
REFERENSIA
PELABUHAN KONTAINER TERSIBUK DI DUNIA
Bagaimana Hong Kong Sukses di Bidang Logistik Di balik keindahan dan kemasyhuran pelabuhan Hong Kong di mata wisatawan, Hong Kong International Terminals dengan aktivitasnya yang luar biasa ternyata hanya dikendalikan oleh 30 orang operator di ruang kontrolnya. Pelabuhan Victoria menerapkan sistem yang efisien, efektif, terbuka, dan tanpa birokrasi yang berbelit, kapal-kapal datang dan pergi mengantar barang dengan cepat. Hong Kong dijuluki sebagai pelabuhan kontainer tersibuk di dunia selama lebih dari satu dekade.
P
emerintahan Hong Kong menerapkan kebijakan yang dikenal dengan istilah “positive non-interventionism”, yaitu warga negara bebas memperoleh pendapatan dengan cara apapun yang mereka inginkan, pemerintah hanya sebagai fasilitator. Dengan dinamika usaha yang sangat tinggi, Hong Kong berhasil menjadi sebuah negara industri dan pusat keuangan dunia sejak 1990-an. Demikian juga dalam bidang logistik, pemerintah berfungsi sebagai fasilitator, penyedia dokumen logistik, infrastruktur, membuka tender, mengatur perizinan yang efektif, terbuka, cepat, dan tidak ada diskriminasi. Untuk mendukung kegiatan yang terkait sistem logistik, pemerintah membuat
19
FOTO: KN-PORTAL.COM
REFERENSIA
mengurangi konsumsi air, dan mengurangi semaksimal mungkin penggunaan bahan limbah beracun.
Pengangkutan Barang Laut dan Udara Pelabuhan Victoria Hong Kong menyandang predikat sebagai pelabuhan kontainer tersibuk di dunia, melakukan kegiatan pengapalan, penanganan kargo, dan aktivitas pengangkutan penumpang. Seluruh kegiatan pelabuhan dikerjakan dengan profesional, terbuka, dan birokrasi yang mudah.
Aktivitas di salah satu pelabuhan terbesar di Hong Kong. Seluruh kegiatan di pelabuhan dikerjakan dengan profesional.
departemen khusus yang menangani logistik, yang bersinergi dengan lembaga terkait seperti departemen transportasi maupun pihak swasta. Banyak biro atau perusahaan swasta yang turut ambil bagian yang menyokong kebutuhan logistik. Hal ini menjadi semakin mempermudah pekerjaan departemen logistik selain juga menambah ramainya bisnis di bidang jasa perdagangan Hong Kong. Dengan dukungan yang baik ini pihak-pihak swasta dapat meluaskan jaringan bisnisnya hingga ke mancanegara. Sebagian besar biro swasta berkantor secara virtual di Hong Kong, sementara perputaran bisnis mereka tersebar di lima benua. Ramainya lalu lintas logistik dari dan ke Hong Kong kini menjadi kiblat perdagangan dunia. Untuk meningkatkan kinerja kegiatan logistik yang ideal, sejak awal tahun 2000, pemerintah meminta departemen dan biro swasta agar memasukkan pertimbangan program ramah lingkungan. Secara khusus, biro dan departemen didorong untuk menggunakan produk daur ulang yang tinggi, mengurangi produk kemasan yang dapat dipakai berulang kali, melakukan efisiensi energi, memanfaatkan teknologi bersih dan/atau bahan bakar bersih,
20
Pemerintah Hong Kong berhasil melakukan pengelolaan pelabuhan dengan sangat baik, segala informasi tentang pelabuhan dapat diakses dengan mudah melalui website resmi, seperti tentang bentukbentuk pelayanan, peraturan, prosedur menggunakan jasa dan juga jalur aman untuk mencapai pelabuhan termasuk halhal menyangkut larangan ketika berlayar. Di website dapat kita temui nomor-nomor kontak untuk mempercepat pelayanan dan mengefektifkan pekerjaan bongkar-muat. Rata-rata waktu yang dihabiskan untuk aktivitas bongkar muat adalah 10 jam di dermaga dan 40-50 jam di tengah laut. Kapal diperbolehkan memasuki Hong Kong dengan izin dari Direktur Kelautan. Tidak kurang dari 24 jam sebelum memasuki perairan Hong Kong, pemilik agen setempat, atau pengemudi kapal harus mengajukan permohonan izin secara tertulis dengan menyediakan pemberitahuan prakedatangan ke Departemen Kelautan. Penanganan kargo berlangsung dengan kapal di tambatan dan menggunakan kabel jaringan untuk menghubungkan kapal ke tambatan milik pemerintah. Tongkang kapal kargo diizinkan untuk berada di sepanjang aliran kapal tetapi tidak lebih dari 3 jajar pada setiap sisi kapal utama. Hal ini dikenal sebagai operasi mid stream. Ada 13 kelas A dan 4 kelas B tambatan yang sebagian besar diletakkan di dalam pelabuhan Hong Kong untuk pelayaran komersial. Tambatan kelas A cocok untuk kapal-kapal dengan panjang tidak melebihi 183 meter dan kelas B untuk kapal-kapal tidak melebihi 137 meter. Tambatan
Pelabuhan Kontainer Tersibuk di Dunia: Bagaimana Hong Kong Sukses di Bidang Logistik
sehingga bisa dengan cepat keluar pelabuhan. Petugas hanya sesekali memeriksa apabila ada kontainer bermasalah.
tersebut dimiliki dan dikelola oleh Departemen Kelautan. Ketika akan meninggalkan pelabuhan, nahkoda meminta izin kepada Direktur Kelautan. Lima belas menit sebelum keberangkatan, nahkoda diwajibkan menyediakan video teleconference (VTC) menggunakan frekuensi radio very high frequency (VHF) sesuai dengan informasi tentang nama dan tanda panggilan dari kapal, lokasi, pelabuhan berikutnya, nomor izin resmi pelabuhan, konfirmasi izin keberangkatan imigrasi, dan mencari izin untuk keberangkatan. Setelah izin diberikan selama 10 menit, kapal akan mendapatkan perintah langsung dan arahan dari pusat lalu lintas kapal.
Impor dan ekspor barang yang biasanya dilarang/terkendali, termasuk obat-obatan berbahaya, senjata api, senjata lain, hewan, tanaman, spesies langka, daging, dan unggas diatur oleh hukum Hong Kong. Impor atau ekspor barang-barang ini harus disertai izin, dokumen legal atau sertifikasi yang dikeluarkan sebelumnya oleh pihak berwenang yang berkaitan, kecuali dibebaskan oleh hukum. Sementara di beberapa negara legal, berbagai layanan perlindungan pribadi, seperti spray merica “mace” dan pistol kejut, diperbolehkan di Hong Kong.
Pelabuhan Hong Kong juga memiliki badan koordinasi Pusat Penyelamatan Kelautan Hong Kong (MRCC) yang bertanggungjawab mengkoordinasikan semua tim Search and Rescue (SAR) di perairan internasional Laut Cina Selatan. Tersedia pula Unit Pengawas Polusi yang bertugas 24 jam menjaga perairan Hong Kong tetap bersih dan bebas dari polusi tumpahan minyak dan sampah. Mereka memeriksa kegiatan penyaluran minyak serta memberikan masukan kepada nahkoda agar minyak tersebut tidak tumpah ke dalam perairan.
Sejak 2010, Pemerintah Hong Kong sukses meluncurkan program Authorized Economic Operator (AEO) Hong Kong, dikelola oleh Departemen Bea dan Cukai di bawah rezim sertifikasi terbuka dan sukarela. Dalam program tersebut, perusahaan-perusahaan lokal dengan ukuran yang berbeda dikumpulkan dan ditentukan standar keamanan yang akan terakreditasi sebagai anggota AEO. Program kemitraan ini terbuka untuk semua pemangku kepentingan seperti produsen, importir, eksportir, freight forwarder, operator gudang, operator, dan
Bea Cukai
lain-lain terlibat dalam rantai perdagangan internasional. Perusahaan yang diakreditasi dalam program AEO harus memenuhi syarat dan ketentuan yang berlaku. Selain menyeleksi ketat pengajuan dokumen program AEO, petugas bea cukai ada kalanya mengunjungi perusahaan untuk memastikan bahwa data yang dikirim perusahaan sesuai dengan fakta di lapangan. Sebagai kompensasinya, anggota AEO akan menikmati fasilitasi perdagangan lainnya dan keuntungan seperti pengurangan pemeriksaan pabean, prioritas bea dan cukai, memperkuat daya saing dan pemasaran, mengurangi hilangnya stok dan pencurian, dan manfaat istimewa di bawah Mutual Recognition Arrangements (MRA). Program AEO Hong Kong mendorong industri untuk memastikan integritas praktik keamanan mereka ketika terlibat dalam rantai pasokan. Dengan program AEO yang lengkap, departemen akan mencari peluang untuk mengembangkan MRA yakni pengakuan oleh administrasi kepabeanan negara lain. Semua ini dilakukan Hong Kong sebagai pengabdian untuk mengamankan global rantai pasokan dan membantu memperkuat ke tepi yang kompetitif sebagai pusat perdagangan internasional besar. [Erl/berbagai sumber]
Selain tidak ada pemeriksaan barang, bea cukai di Pelabuhan Hong Kong juga tidak mengenal istilah jalur hijau, jalur kuning, dan jalur merah untuk barang-barang impor. Semua barang dianggap berada di jalur hijau
FOTO: RETAILNEWS.ASIA
Yang unik dari sistem bea dan cukai Hong Kong adalah tidak adanya perlakuan khusus untuk barangbarang impor. Bila di Tanjung Priok ada proses pre-customs, customs, dan post customs; serta barang wajib diperiksa secara fisik, maka yang berlangsung di Pelabuhan Hong Kong malah sebaliknya. Bea cukai Hong Kong tidak menerapkan hal ini.
21
DINAMIKA PERDAGANGAN
Dinamika Harga Pangan Memasuki akhir tahun, harga sejumlah komoditas mulai bergerak naik. Bahkan, kenaikannya hampir sama dengan kenaikan saat menjelang Ramadan dan Idul Fitri. Kenaikan harga sering terjadi karena tingginya permintaan (konsumsi), distribusi yang tersendat akibat cuaca buruk, hingga volume produksi di daerah penghasil yang mengalami penurunan akibat libur akhir tahun, ditambah lagi dengan ulah nakal para spekulan, broker, dan para pemodal yang menginginkan keuntungan yang besar. 22
D
alam beberapa bulan terakhir, harga pangan di pasaran relatif cukup stabil kendati ada satu, dua komoditas yang mengalami kenaikan. Berdasarkan data survei pasar Kementerian Perdagangan, hanya harga cabai merah keriting yang relatif bergejolak. Di awal Oktober lalu, secara nasional harga cabai merah keriting rata-rata sebesar Rp36.520 per kilogram (kg). Namun dua pekan kemudian, harganya naik signifikan mencapai rata-rata Rp44.280 per kg. Hal serupa juga terjadi pada harga cabai merah biasa, sebelumnya Rp35,720 per kg menjadi Rp43.880 per kg. Namun di luar itu, harga pangan pada umumnya relatif stabil ataupun
Dinamika Harga Pangan
kalau ada kenaikan masih dikisaran harga di bawah Rp5.000 per kg.
Harga itu sangat jauh di bawah harga cabai ketika sampai di Jakarta.
Disparitas harga pangan antara satu wilayah dengan wilayah lain di Indonesia juga menjadi permasalahan, terjadi gejolak harga yang dinamis di masyarakat. Kondisi tersebut diperparah oleh pembangunan sistem logistik pangan yang belum efisien.
Namun, untuk harga komoditas lain di luar cabai seperti daging sapi, gula, beras, daging ayam, dan telur ayam relatif stabil karena tidak ada tekanan dari sisi permintaan. Karena itu, pasokan yang ada sekarang ini masih mencukupi untuk kebutuhan masyarakat. Hal itu disebabkan daya beli masyarakat yang masih belum kuat.
Fenomena musiman harga bahan-bahan pangan, terutama daging dan sayuran, selalu naik menjelang momen tertentu. Tak hanya jelang bulan suci Ramadan dan Idul Fitri, tapi saat hari besar keagamaan lain dan pergantian tahun baru Masehi pun harga-harga berlomba naik.
FOTO-FOTO: AGUS BACHTIAR
Di pasaran saat ini, harga daging sapi ada di kisaran Rp120 ribu hingga Rp140 ribu per kg. Di Jakarta, cabai rawit kini harganya sampai Rp50 ribu per kg, sedangkan cabai merah keriting mencapai Rp60 ribu hingga Rp70 per kg. Masyarakat tentunya cukup heran dengan kondisi harga tersebut. Sebab, harga di petani tak mengalami kenaikan signifikan. Contohnya, harga cabai di tingkat petani di daerah Priangan Timur yang hanya Rp27 ribu per kg.
Untuk itu, pemerintah sangat memperhatikan kondisi ini dengan mengantisipasi gejolak harga di akhir tahun nanti. Saat ini, pemerintah melalui Kementerian Perdagangan mulai memetakan kebutuhan komoditas pangan untuk tiap daerah. Kemudian memastikan distribusi pangan ke setiap daerah bisa berjalan efektif sehingga ketika ada permintaan yang melonjak, pasokan sudah mencukupi. Potensi pangan di dalam negeri memang luar biasa. Indonesia merupakan negara agraris dengan berbagai keanekaragaman hayati. Pangan pun tersedia berlimpah. Lebih dari 6.000 jenis tumbuhan berbunga, baik liar maupun budi daya, telah dikenal
Mendekati akhir tahun harga beberapa komoditas pangan mulai merangkak naik. Daging sapi merupakan salah satu komoditas yang mengalami kenaikan cukup signifikan.
23
DINAMIKA PERDAGANGAN
Dengan terus melakukan pemantauan terhadap pergerakan komoditas pangan utama, maka gejolak harga bisa diantisipasi.
dan dimanfaatkan untuk keperluan bahan makanan, pakaian, perlindungan, dan obatobatan. Masyarakat Indonesia tidak kurang mengkonsumsi 100 jenis tumbuhan dan biji-bijian sebagai sumber karbohidrat. Tidak kurang dari 100 jenis kacang-kacangan, 450 jenis buah-buahan, serta 250 jenis sayursayuran dan jamur (Situs Lingkungan Hidup Indonesia 2006, Jakarta).
Pemerintah memberikan jaminan penyaluran barangbarang dari instansi pengelola dan sentrasentra produksi ke pasar berjalan lancar agar tidak terlambat ke pedagang dan konsumen.
24
Gejolak harga di pasaran tidak hanya membuat masyarakat/konsumen khawatir, para pedagang juga merasa khawatir bila tidak bisa mengendalikan harga. Permintaan sangat tinggi, daya beli meningkat, dan stok mulai berkurang. Masyarakat tentunya menginginkan harga pangan atau kebutuhan pokok stabil, tidak mengalami kenaikan signifikan seperti tahun-tahun sebelumnya. Keinginan ini wajar, karena saat ini daya beli masyarakat melemah, belum lagi harus memenuhi kebutuhan lainnya. Ketika masyarakat mengharapkan harga pangan
tidak naik, tentu harus dilakukan berbagai upaya, misalnya ketersediaan pangan yang memadai, kelancaran distribusi pangan, dan komunikasi yang baik antara berbagai pihak berkepentingan. Jika pasokan cukup, otomatis bisa menekan harga. Harga pangan juga sangat berkaitan dengan kesejahteraan masyarakat secara umum. Badan Pusat Statistik mencatat pengeluaran utama masyarakat Indonesia masih untuk pangan. Selain itu, harga pangan juga memberikan dampak yang cukup besar untuk inflasi ekonomi secara keseluruhan. Bahkan tingkat inflasi harga bahan makanan sering kali berada di atas tingkat inflasi nasional. Persoalan harga sangat sensitif dan perlu dipikirkan dengan seksama. Salah-salah, petani atau masyarakat justru yang dikorbankan. Tentunya pemerintah melalui kementerian dan instansi terkait telah menyiapkan berbagai strategi jitu untuk
Dinamika Harga Pangan
27.000 Harga cabai di tingkat petani di daerah Priangan Timur hanya Rp27 ribu per kg. Harga itu sangat jauh di bawah harga cabai ketika sampai di Jakarta.
(Permendag) No. 63/ 2016 tentang Penetapan Harga Acuan Pembelian di Petani dan Harga Acuan Penjualan di Konsumen bisa menjadi senjata pamungkas untuk mengatasi gejolak harga ini. Peraturan yang dikeluarkan pada 16 Desember 2016 ini diharapkan dapat menjamin ketersediaan, stabilitas, dan kepastian harga tujuh komoditas pangan. Tujuh komoditas yang ditetapkan harga acuannya ialah beras, jagung, kedelai, gula, bawang merah, cabai, dan daging sapi.
mengantisipasi dan mengatasi permasalahan gejolak harga ini, diantaranya dengan memantau pergerakan komoditas pangan utama, sehingga potensi kelangkaan dapat dicegah sejak dini. Selain itu antisipasi dengan memotong mata rantai distribusi yang membingungkan juga mutlak dilakukan. Pemerintah juga memberikan jaminan penyaluran barang-barang dari instansi pengelola dan sentra-sentra produksi ke pasar berjalan lancar agar tidak terlambat ke pedagang dan konsumen. Faktor keamanan dan ketepatan waktu distribusi barangbarang pun harus ada kepastian. Dengan memantau pergerakan komoditas pangan utama seperti yang ditetapkan pemerintah, maka gejolak harga di akhir tahun bisa diantisipasi. Peraturan Menteri Perdagangan
Harga acuan pembelian di petani dan harga acuan penjualan di konsumen adalah harga pembelian di tingkat petani dan harga penjualan di tingkat konsumen yang ditetapkan oleh menteri dengan mempertimbangkan struktur biaya yang wajar mencakup biaya produksi, biaya distribusi, keuntungan, dan biaya lain. Jika harga pembelian di bawah harga acuan dan harga penjualan berada di atas harga acuan, pemerintah akan melakukan langkah stabilisasi harga. Peraturan ini merupakan referensi, jika harga pangan perlu distabilkan, maka pemerintah wajib berperan aktif mengevaluasi dan menertibkan mekanismenya. Terjadinya fluktuasi harga selama ini yang banyak mendapatkan keuntungan dari kenaikan harga pangan adalah pihakpihak yang bermain di rantai pasok distribusi. Sedangkan petani dan konsumen yang paling rugi. Penetapan referensi ini diharapkan juga bisa mencegah harga pangan
melambung tinggi dalam kondisi ekonomi eksternal tertentu. Jika harga pangan bisa dikendalikan, maka inflasi bisa ditekan signifikan, mengingat gejolak harga pangan selalu menjadi kontributor terbesar di dalam inflasi bulanan. Regulasi ini akan menjadi babak baru dalam upaya stabilisasi harga. Stabilisasi memang bukan persoalan mudah karena terkait dengan mekanisme pasar yang tengah dipakai. Saat ini produsen dan konsumen pangan berada di posisi yang berjauhan. Baik secara jarak maupun sistem. Secara jarak, persebaran peta pangan Indonesia belum merata. Selain itu logistik dan distribusi juga menjadi persoalan lain. Sulit distabilisasi bila distribusi dan logistik tidak lancar. Beberapa program pemerintah sebenarnya telah dirancang untuk mengatasi masalah ini. Mulai dari tol laut, kapal sapi, hingga beragam infrastruktur angkutan lainnya. Dengan cara ini Permendag No. 63/ 2016 diharapkan dapat menjadi pusat kendali harga yang akan menghapus praktik monopoli pedagang besar. Melalui penetapan Permendag ini, Pemerintah optimis dapat mengendalikan harga di tingkat konsumen, tapi tetap menguntungkan bagi petani dan peternak. Ke depan, Pemerintah terus berupaya merumuskan strategi yang tepat untuk mengendalikan harga sepanjang masa, tak hanya di harihari besar. Strategi yang tepat tentu akan mampu mencegah permainan para distributor yang menahan barang dalam waktu tertentu. Pemerintah yakin mampu menekan kenaikan, apalagi ada jaminan stok pangan aman. Namun tanpa pengawasan yang efektif, upaya menekan harga tidak akan berhasil, dan hanya akan dijadikan bahan komoditas politik yang merugikan masyarakat. [Erl]
25
FRAME
Potensi Moda Angkut Konvensional AKTIVITAS perdagangan di dalam negeri kian bergairah, pelaku usahapun tak pernah lelah berkarya. Biaya ongkos transportasi yang semakin mahal tak bisa dipungkiri sering menjadi kendala, karena mereka adalah faktor penting yang memengaruhi daya saing harga barang nantinya. Di sinilah, kemudian terhampar peluang yang coba dimanfaatkan oleh para penyedia jasa transportasi distribusi konvensional, untuk memainkan peran guna meraup keuntungan. Mereka sadar, bahwa kecepatan dan ketepatan waktu antar merupakan hal mutlak yang tak bisa ditawarkan. Di beberapa daerah, beraneka jenis moda transportasi distribusi bermunculan menawarkan harga sewa yang cukup murah. Mulai dari becak bermesin rakitan, sampai perahu klotok untuk mengirimkan komoditas pangan demi menjamin lancarnya pasokan. Para pedagang sepakat, bahwa kontribusi para penyedia jasa transportasi ini amat dibutuhkan agar denyut perekonomian, khususnya di wilayah pedesaan bisa terus berjalan. Pengusaha lokal akhirnya selalu memiliki sarana transportasi alternatif yang dapat meningkatkan daya saing produk mereka. Sekarang tinggal bagaimana para pengusaha memainkan perannya menjaga mutu barang, serta ketersediaan stok. Teks : Cecep Foto : Agus Bachtiar
26
Potensi Moda Angkut Konvensional
27
INSPIRASI USAHA
BISNIS IKAN HIAS: Berawal dari jual beli ikan garra rufa, bisnis Nicholas Kurniawan (23) semakin berkembang. Bisnisnya tidak hanya fokus pada satu jenis, namun merambah pada segala jenis ikan hias. Di bawah naungan merek Venus Aquatics, Nicholas Kurniawan memperoleh pemasukan ratusan juta rupiah. Tiap bulannya ia memasarkan tidak hanya ke berbagai daerah di Indonesia tetapi juga sampai ke mancanegara. Tidak heran, Niko menerima pernghargaan bidang jasa dan perdagangan mengalahkan 6.700 finalis lain dan mendapat predikat wirausahawan termuda. 28
Berenang Sampai
Mancanegara
S
iapa sangka, pria kelahiran 21 Januari 1993 itu menjadi pemenang Wirausaha Muda Mandiri 2013, salah satu penghargaan bergengsi bagi pengusaha muda yang digagas oleh salah satu bank terkemuka di Indonesia. Sebuah program yang bertujuan mendorong kompetisi anak muda di bidang wirausaha. Di tahun yang sama, pria ini sebelumnya dinobatkan menjadi salah satu pebisnis muda terbaik 2013 versi Studentpreneur. Siapakah dia? Beberapa waktu lalu, Tim Info PDN berkesempatan berbincang
dengannya. Namanya, Nicholas Kurniawan yang akrab dipanggil Nico. Prestasi ini membawanya mendapatkan predikat sebagai salah satu pebisnis muda terbaik tanah air dan eksportir termuda Indonesia, mengalahkan ribuan pendaftar dari seluruh Indonesia. Dari 6.700 pendaftar, Nico terpilih menjadi pemenang penerima penghargaan bidang jasa dan perdagangan. Tidak mudah baginya menapaki jalan sukses. Kesuksesannya merupakan tumpuan usaha terbaiknya sepanjang hidup. Bagaimana tidak, sejak masih duduk di bangku kelas 2 SD, Nico
Bisnis Ikan Hias: Berenang Sampai Mancanegara
kerap berjualan makanan olahan ibunya, mencoba menjual apa saja agar menjadi uang. Nico yang dibesarkan di keluarga serba kekurangan, bertekad ingin membantu perekonomian keluarganya. Pernah berjualan mainan, aneka baju, donat, dan kue. Memasuki bangku SMP dan SMA, Nico masih melanjutkan hobinya. Kali itu bergabung dengan sebuah MLM dan asuransi, tetapi ia belum berhasil mencapai impiannya.
uang yang cukup besar diterimanya kala itu. Uang tersebut ia gunakan untuk membayar sekolah. ”Rasanya bangga bisa menghasillkan uang dari keringat sendiri,” kata Nico saat ditemui info PDN di ruko usaha ikan hiasnya, Jl. Pintu Air 2, Juanda, Jakarta Pusat.
Berawal dari hobi. Nicholas justru berhasil memperbesar jaringan pasar usahanya bahkan hingga ke mancanegara.
Berangkat dari hal tersebut, Nico lalu berencana membuat target lebih tinggi lagi. Kali ini ia ingin mengumpulkan uang untuk kuliah di perguruan tinggi. Orang tuanya berpenghasilan paspasan, sehingga ia harus mengusahakan uang kuliah sendiri. Langkah bisnis mulai disusun. Untuk mendapatkan uang sebesar itu, mau tidak mau Nico mendongkrak penjualan. Salah satunya mengadakan pengiriman ke luar negeri. Mencoba menjadi eksportir ikan hias tidaklah mudah bagi Nico muda. Menurut Permendag No.12 tahun 2013, eksportir adalah orang perseorangan, lembaga atau badan usaha, baik berbentuk badan hukum atau bukan badan hukum, yang melakukan ekspor.
Keasyikan berjualan ikan saat SMA, Nico kewalahan menghadapi pelajaran di sekolah. Belajar sampai malam di rumah dilakoninya setiap hari. Meski begitu, ia tetap tidak bisa menyelesaikan target sekolah, akhirnya tidak naik kelas. Kegagalan Nico di sekolah tidak membuatnya putus asa. Tetap sambil berjualan, tahun berikutnya Nico naik kelas. Target uang kuliah pun berhasil terpenuhi. Uang 100 juta ada di tangan. Nico memilih tempat kuliah di Prasetya Mulya kerena ingin sekali mendapatan mentor terbaik, dosen-dosen berpengalaman di bidang bisnis, dan teman-teman yang bersaing di dunia bisnis. Nico yakin, di situlah tempat terbaik baginya untuk kuliah. Persiapan memasuki bangku kuliah dilakukan jauh-jauh hari, mulai dari persiapan tes sampai biaya.
Nico menjalankan bisnis ikan hias berawal dari keisengan. Seorang kawan memberikannya sepaket ikan garra rufa, ikan terapi. Nico tidak memiliki minat untuk memeliharanya, sehingga ia pun menjualnya. Rencananya, ikan-ikan itu akan dijual melalui Forum Jual Beli Kaskus. Hanya dalam beberapa jam, ikan miliknya berhasil terjual dan banyak orang yang menawarnya. Melihat minat orang yang besar, maka Nico bertanya kepada temannya dimana dia membeli ikan itu dan akhirnya ia menemukan pemasok. Nico menjual ikan-ikan itu di Kaskus dan mendapatkan untung Rp2-3 juta per bulan. Saat itu, ia masih berusia 17 tahun,
FOTO-FOTO: INSTAGRAM.COM
Bagaimana Bisnis Ikan Hias Berjalan?
29
INSPIRASI USAHA
Aktivitas keseharian karyawan Nicholas: Mempersiapkan ikan-ikan untuk kemudian dikirim kepada para pelanggan.
Nico berusaha bekerja sama dengan para eksportir, namun ia tidak mendapatkan kepercayaan karena usianya yang terlalu muda. Selain itu, ia juga belajar membuat website dan mencari tahu tentang shipment. Nico meneliti situssitus perusahaan besar. Belajar bagaimana membuatnya, membuat tulisan-tulisan promosi, belajar menulis kontenkonten website, dan melihat strategi pemasarannya di internet. Prinsip bisnis yang dijalani Nico mirip dengan prinsip bisnis Tung Desem Waringin. Membuat sebuah bisnis sesuai passion pribadi cukup mudah. Menurut Tung Desem, cukup dengan amati, tiru, dan modifikasi. Dalam hal ini, bisnis yang dijalani adalah modifikasi Nico melihat eksportir ikan hias yang lebih dulu berkiprah. Kadang kala, untuk membuat bisnis besar, tidaklah membutuhkan kerumitan. Memodifikasi sedikit bisnis orang lain, pelayanan ramah, dan fokus menjadi kunci utama keberhasilan. Setelah berhasil membuat situs berbayar dan dibuat seprofesional mungkin, Nico mulai mendapatkan pembeli dari dalam dan luar negeri. Untuk pertama kalinya, Nico berhasil mengirim ikan hias sebanyak seribu ekor ke luar negeri. Prestasi yang sungguh luar biasa ditorehkan Nico saat kelas 3 SMA.
30
Keberhasilan ini diikuti pembeli lain dari dalam negeri, mulai dari artis, mal-mal, anggota DPR, dan Parpol. Hingga kini, usaha Nico berkembang tak hanya menjual ikan garra rufa (ikan terapi), juga menyediakan beragam ikan hias seperti arwana, pari air tawar, ikan imporseperti arapaima, acipenser, poliodon, hingga booming axolotl. Usaha yang berada di bawah payung CV. Venus Akuarium menyediakan dekorasi akuarium dan perawatan ikan hias.
Jatuh Bangun itu Biasa! Jatuh bangun dalam berbisnis adalah hal yang wajar. Menurut Nico, semakin banyak jatuh dan bangun, bisnis yang dibangun semakin kuat. Sebagai pebisnis ikan hias tak luput dari jatuh bangun. Tak lama setelah pesanan dari luar datang, Nico mendapat pesanan ikan dari partnernya tanpa membayar terlebih dahulu. Sebuah kesalahan fatal yang Nico jadikan pelajaran sampai hari ini. Dengan dalih sibuk melayani konsumen dan belum sempat mentrasfer, partner Nico membujuk untuk segera mengirimkan pesanan ikan hias. Sampai sekarang pembayaran itu tidak pernah terjadi. Ternyata ditipu mentah-mentah. Penipuan oleh partnernya ini juga dilakukan kepada pelanggan-pelanggan mereka di luar negeri. Akhirnya, semua pelanggan beralih
Bisnis Ikan Hias: Berenang Sampai Mancanegara
menjadi pelanggannya. “Kehilangan Rp30 juta dalam semalam, mendapat Rp100 juta berikutnya dalam waktu kurang dari dua bulan menjadi pelajaran sekaligus berkah buat saya,” tutur Nico pada Info PDN beberapa waktu lalu. Pengalaman rugi besar pernah dialami juga saat menerima pesanan dalam jumlah besar. Sebanyak 10 ribu ikan langsung diborong untuk memenuhi permintaan pembeli. Secara sepihak pembeli membatalkan transaksi. Ikan sebanyak itu mati satu per satu karena keterbatasan fasilitas. Belajar dari kegagalannya, Nico menjalin hubungan dengan para pemasok dari Sabang sampai Merauke. Pengiriman ikan akan dikirim dari sekitar tempat tinggal pembeli. Nico hanya melakukan order, transfer, dan memberi alamat kepada pemasok. Pemasoklah yang akan mengirim ikan ke pelanggan. Sebuah solusi yang efektif dan efisien. Menguntungkan kedua belah pihak. Nico diuntungkan tanpa pengiriman beresiko, pemasok daerah diuntungkan meningkatkan omzet penjualan.
bangkit dari berulang kali kegagalan. Keyakinan akan impian membawanya pada puncak kesuksesan di usia muda.
“Pokoknya terus belajar, berusaha keras, dan tidak cepat menyerah,” katanya penuh semangat kepada tim Info PDN saat itu.
Langkah berikutnya adalah fokus, fokus, dan fokus. Nico bukanlah orang yang suka berdiam diri. Dia selalu melihat peluang yang ada serta fokus menjalaninya. Bisnis itu tentang melihat pasar atau peka terhadap permintaan pasar. Namun, dia lebih menyarankan fokus di satu produk yang menjadi keahlian kita. Selanjutnya? Kita bisa berekspansi produk sejenis, atau bahkan memulai bisnis lain.
Ketika ditanya usai menerima penghargaan pemenang Wirausaha Muda Mandiri, dan mengapa ia terpilih menjadi pemenang mengalahkan pesaingnya yang jauh lebih berbobot secara prestasi, jawabannya adalah, “Latihan keras, siapkan presentasi dengan sebaikbaiknya, dan jangan pernah merasa udah hebat, stay humble. Itu saja kuncinya."
Fokus terus menerus pada keahlian yang dimiliki menjadi salah satu kunci kesuksesan Nico. Fokusnya mencoba ulang sistem pemasaran akhirnya membuahkan kepercayaan dari para pemasok. Toko ikan hiasnya makin diminati pembeli saat kualitas kiriman produk mampu memuaskan mereka. Pembayaran lancar ke para pemasok ikan dari sejumlah penangkar di Pulau Jawa, Kalimantan, sampai ke tanah Papua, turut melambungkan namanya. Berkat pasokan besar itulah jumlah pelanggannya mulai beranak pinak.
Tetap menjadi pribadi yang rendah diri menjadi rahasia penunjang kesuksesan Nico. Menurutnya, mengumpulkan pemasok ikan yang tersebar di seluruh Indonesia bukanlah hal mudah. Tidak mungkin dilakukan oleh orang berkepribadian angkuh. Nico menyadari benar hal ini setelah menempuh bermacam kegagalan sekolah, ditipu, ditinggalkan, dihina karena tidak punya uang, direndahkan orang karena tak mampu membayar hutang. Kesulitan hidup menempa Nico menjadi pribadi tangguh, kuat, dan rendah hati. Semoga semakin sukses, Nico! [Erl]
Rahasia Bisnis Nico: Kekuatan Impian, Fokus, dan Pelayanan Apa rahasia terbesar kesuksesan Nicholas Kurniawan di usia yang masih sangat muda? Benarkah modal menjadi yang utama dalam memuai bisnis? Melihat perjalanan hidup Nico sejak kecil, modal uang bukanlah menjadi hal utama menjalankan bisnis. Blue print kesuksesan berawal dari impian. Impian yang diterjemahkan dalam langkah pencapaian. Impian Nico ingin membiayai sekolahnya sendiri sampai perguruan tinggi. Keadaan yang memaksa Nico mencapai targettarget besar, melejitkan pemikiran dan semangatnya untuk terus
Nicholas Kurniawan tengah memberi pakan ikan-ikan koleksinya. Impian, fokus, dan pelayanan adalah prinsip yang selalu dipegang teguh olehnya, bahkan setelah sukses seperti sekarang.
31
INFO LOGISTIK
Sistem Distribusi Pasar Rakyat Rumitnya rantai distribusi di Indonesia sering dianggap sebagai pemicu utama mahalnya beberapa kebutuhan pokok. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, pemerintah perlu lebih proaktif dalam upaya membuat kebijakan memotong rantai distribusi, agar pemenuhan pasokan barang ke daerahdaerah lebih stabil dan merata. 32
Beratnya Bersaing dengan Swalayan
P
anjangnya rantai distribusi sangat berpengaruh bagi perdagangan di tingkat pengecer. Pasalnya, peranan pemasaran barang komoditas yang dimiliki oleh para produsen saat ini tidak hanya diperdagangkan di pasar rakyat saja, namun sudah masuk ke pasar-pasar swalayan seperti Carrefour, Wallmart, Superindo, dan toko-toko modern lainnya yang ada di Indonesia.
Di sini jelas terdapat perbedaan sistem dan skema distribusi yang diterapkan untuk pasar rakyat dengan pasar swalayan seperti yang telah disebutkan. Perlu diketahui, pasar swalayan memiliki jaringan distribusi yang besar dan kuat, sehingga jaminan pasokan barang sudah pasti terpenuhi dari produsen. Sebagaimana yang dimaksud dalam Permendag Nomor 22 Tahun 2016 pasal
Sistem Distribusi Pasar Rakyat, Beratnya Bersaing dengan Swalayan
16, barang yang didistribusikan dengan menggunakan sistem penjualan langsung hanya dapat dipasarkan oleh penjual resmi yang terdaftar sebagai anggota perusahaan penjualan langsung dengan hak distribusi eksklusif.
ujarnya. Untuk mengontrol proses distribusi dari para pemasok, perusahaan retail tersebut menggunakan system central order pool (SCOP). Sistem tersebut berfungsi untuk melakukan proses pesanan secara otomatis dan terpusat berdasarkan persediaan produk di gerai.
Selain itu, supermaket atau hypermart telah menerapkan konsep jaminan mutu dan penanganan pascapanen yang baik, mulai dari penyediaan komoditas berdasarkan pengkelasan hingga penggunaan fasilitas penyimpanan komoditas dalam kondisi penyimpanan tertentu. Inilah konsep yang belum diterapkan oleh pasar induk dan pasar basah, atau bisa dikatakan belum ada jaminan terhadap kualitas barang.
Sistem tersebut juga sudah dilengkapi data untuk mengontrol operasi gudang yang meliputi tipe gudang, manajemen ruang berdasarkan kapasitas dan volume cycle count and stock adjustment. “Software ini juga ada sistem yang mengatur outbound logistics, seperti penangkapan pesanan pembeli, distribusi, dan penjualan. Pembuatan daftar angkut berdasarkan aturan angkutan, konfirmasi angkut, konfirmasi pemuatan dan pengiriman, serta pembuatan invoice dan packs,” tambahnya.
Hypermart ternama di Indonesia Carrefour misalnya, telah bertahuntahun menerapkan sistem supply chain management (SCM) dengan membeli sebuah aplikasi yang bernama infolog (Infologsolutions PVT Ltd). Aplikasi ini khusus untuk rantai pasokan dan menjalankan warehouse management system agar lebih terintegrasi. Menurut Corporate Communication General Transmart Carrefour Satria Hamid, aplikasi ini memudahkan Carrefour untuk berhubungan langsung dengan para pemasok.
SCM yang dibangun oleh Carrefour berdasarkan dengan perhitungan tingkat optimasi dari pabrik atau pemasok sampai dengan ke gerai-gerai. Mereka menerapkan metode proses just in time (JIT) di pusat distribusi (Distribusi Center) yang disebut dengan cross dock.
24% Seperti yang telah kita ketahui bersama, logistics cost di Indonesia masih sangat tinggi dibandingkan dengan negara-negara di ASEAN yakni 24% dari produk domestik bruto.
Para pekerja tengah mengangkut komoditas kentang untuk dipasok ke pedagang di pasar rakyat.
Pria yang menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Bidang Kebijakan Publik Aprindo juga menjelaskan, di dalam software tersebut sudah ada aplikasi mengenai perencanaan dan pengadaan persediaan barang yang dibutuhkan. “Dalam hal ini, Carrefour menetapkan tingkat persediaan untuk menjalankan operasional hariannya,”
FOTO-FOTO: AGUS BACHTIAR
Saat ini fokus Carrefour adalah efisiensi layanan yang dapat dinikmati oleh para pelanggan, yakni berupa produk berkualitas dengan harga yang kompetitif. Satria menambahkan, software infolog ini dapat menangani beberapa proses bisnis dalam SCM Carrefour. Inbound Logistics, merupakan aktivitas penerimaan dan pergudangan barang yang meliputi advanced shipping notification (ASN), reservasi lokasi, dan put away.
33
INFO LOGISTIK
Proses distribusi pangan di pasar rakyat masih belum mampu memberikan jaminan higienitas barang yang dijual.
Metode cross dock memungkinkan proses yang lebih transparan dan cepat dalam mendistribusikan produk karena tidak ada produk yang terdegradasi (tertinggal) di gudang.
34
Distribution center tersebut digunakan untuk menampung pasokan barang yang dikirimkan oleh para pemasok. Kemudian arus pengiriman barang ke gerai-gerai dilanjutkan oleh pihak perusahaan retail yang menduduki peringkat dua dunia itu. “Metode cross dock memungkinkan proses yang lebih transparan dan cepat dalam mendistribusikan produk karena tidak ada produk yang terdegradasi (tertinggal) di gudang,” ungkapnya. Untuk proses aliran ordernya sendiri, pihak Carrefour mengembangkan sistem central order pool (COP). Sistem tersebut secara otomatis meng-order berdasarkan jumlah stok yang ada di gerai. Perusahaan
ritel yang membuka gerai pertamanya di Indonesia pada tahun 1996 itu juga menggunakan sistem Electronic Data Interchange (EDI) untuk mempermudah pemasok dalam menerima order melalui website yang sudah terintegrasi dengan sistem Enterprise Resourch Planning yang mereka miliki. Meski demikian, penerapan SCM tersebut juga masih memiliki kendala, contohnya seperti mahalnya biaya maintenace yang besar, tenaga ahli di bidang IT untuk implementasi, maintenance, dan pelatihan, serta kurangnya partisipasi pemasok dalam distribusi. Saat ini, pemasok yang mengantar langsung
Sistem Distribusi Pasar Rakyat, Beratnya Bersaing dengan Swalayan
pasokan barang di tiap-tiap pasar rakyat. Untuk hal ini, Presiden Joko Widodo menginstruksikan adanya penerapan sistem satu data untuk setiap kementerian yang berkaitan dengan distribusi, khususnya bagi pasokan barang ke sejumlah pasar. Selain itu, tidak adanya kesamaan data kebutuhan pasokan pangan juga menjadi faktor terjadinya kelangkaan pangan. Seperti yang telah kita ketahui bersama, biaya logistik di Indonesia masih sangat tinggi dibandingkan dengan negara-negara di ASEAN yakni 24% dari produk domestik bruto (PBD). Saat ini, lima Menteri Kabinet Kerja (Menteri Pertanian, Menteri Perdagangan, Menteri Perindustrian, Menteri Koperasi dan UKM, serta Menteri BUMN) telah sepakat membentuk sebuah tim yang berkomitmen untuk mengamankan penyediaan, distribusi, dan pemasaran pangan strategis sebagai upaya memotong rantai pasokan pangan yang selama ini menjadi momok bagi arus distribusi. Dalam kerja sama ini, Kementerian Perdagangan (Kemendag) fokus
dalam distribusi pangan, mengendalikan harga dan rantai pasok pasar, serta berkoordinasi dengan pelaku pasar untuk menjamin stabilisasi harga. Untuk menguraikan masalah tersebut, Kemendag mengeluarkan kebijakan yang diatur dalam Permendag Nomor 22 Tahun 2016 Tentang Ketentuan Umum Distribusi Barang dan Permendag Nomor 63 Tahun 2016 Tentang Penetapan Harga Acuan Pembelian di Petani dan Harga Acuan Penjualan di Konsumen. Menurut hasil survei Badan Pusat Statistik (BPS) yang dilihat dari pola distribusi, setidaknya ada lima komoditas strategis yang melewati dua hingga sembilan lapis usaha perdagangan dari produsen hingga sampai ke tangan konsumen. Urutan rangkaian distribusi mulai dari produsen, importir atau eksportir, pedagang pengepul, distributor, subdistributor, agen, subagen, pedagang grosir, swalayan/supermarket/ pedagang eceran, terakhir baru ke konsumen. [Ags/berbagai sumber]
ke gerai Carrefour hanya mampu memenuhi kebutuhan sekitar 50% dari yang diminta. Sistem distribusi yang digunakan oleh perusahaan-perusahaan ritel seperti di atas sangat jauh berbeda dengan sistem pendistribusian ke pasar-pasar rakyat. Saat ini, pemerintah masih mengandalkan sistem distribusi tidak langsung, sehingga terjadi fenomena panjangnya rantai distribusi. Disamping itu, perbedaan yang paling mencolok adalah menyangkut data kebutuhan
35
KOLOM ANDA
SP2KP:
Memantau Harga Secara Lebih Baik Salah satu hal penting dalam perdagangan nasional yang perlu diperhatikan dalam menghadapi era baru adalah pengawasan ketersediaan bahan pokok dan penguatan jaringan distribusi nasional. Banyak cara dilakukan oleh Kementerian Perdagangan (Kemendag) untuk mengantisipasi hal tersebut, salah satunya dengan menciptakan penerapan sistem pemantauan harga kebutuhan pokok secara online. Pemantauan harga secara online ini difokuskan pada pengawasan bahan-bahan pokok di seluruh wilayah di Indonesia.
Oleh: Indrasari Wisnu Wardhana, S. Kom, M.Si. Direktur Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting
L
ahirnya sistem liberalisasi perdagangan di era globalisasi saat ini memberikan peluang juga tantangan bagi perekonomian nasional. Dengan liberalisasi perdagangan, hambatan perdagangan (tarif maupun nontarif) dikurangi bahkan dihilangkan dalam rangka meningkatkan kelancaran arus barang dan jasa. Dalam menghadapi era baru tersebut, tidak hanya membutuhkan semangat dan optimisme dalam menangkap peluang, tetapi juga membutuhkan berbagai strategi, informasi, dan kebijakan agar liberalisasi tersebut dapat memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi pertumbuhan ekonomi nasional. Pemantauan Pasar Komoditas Bahan Pokok (SP2KP) merupakan amanat Cetak Biru Logistik Nasional bagi Kemendag. Kemendag bertanggungjawab memimpin Pemantauan Pasar Komoditas Bahan Pokok ini dengan dukungan kementerian lain, yaitu: Kemenko Ekon, Kemenhub, Kementan, Kemen. ESDM, Kemenperin, Kemendagri, Kemenkes, Bappenas, dan KADIN. Secara formal Pemantauan Pasar Komoditas Bahan Pokok mulai dilakukan pada
36
tahun 2011. Sejalan dengan peran yang telah dipilih Kemendag, format Pemantauan Pasar Komoditas Bahan Pokok mengambil posisi sebagai Public Fasilitator dan Public Agency untuk Pemantauan Pasar Komoditas Bahan Pokok. Pekerjaan Pemantauan Pasar Komoditas Bahan Pokok dilaksanakan dengan mempertimbangkan aspek-aspek yang diamanatkan dalam Cetak Biru Sistem Logistik Nasional yang sangat penting dalam menjaga stabilitas harga dan tersedianya suplai bahan pokok. Pada 2016, seiring dengan perubahan tantangan dan peluang, Kemendag membuat program Sistem Informasi Perdagangan (SIP). Perencanaan pembangunan SIP ini sebelumnya telah diinisiasi oleh pembuatan Cetak Biru Sistem Informasi dan perubahan organisasi di lingkungan Kemendag. Pembangunan SIP diawali dari pembuatan portal yang berembrio dari aplikasi pemantauan harga barang kebutuhan pokok dan barang penting, yang sebelumnya sudah diinisiasi sejak tahun 2010 yang lebih dikenal dengan SP2KP.
SP2KP: Memantau Harga Secara Lebih Baik
SP2KP ini dibuat untuk menyediakan informasi yang akurat dan dapat diandalkan tentang komoditas bahan pokok, memberikan peringatan dini kepada pemangku kepentingan dan menyediakan alternatif skenario penyelesaian masalah yang dapat diimplementasikan jika terjadi krisis atau masalah kebutuhan bahan pokok masyarakat.
SIP ini berisi informasi rata-rata harga 14 kebutuhan bahan pokok di 34 ibukota provinsi, regulasi, berita, artikel, publikasi, pasar dan gudang, serta sarana distribusi perdagangan terkini yang terkait dengan perdagangan dalam negeri. Dengan adanya SIP ini, diharapkan dapat memberikan nilai tambah bagi para pemangku kepentingan sehingga dapat berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional. Pemantauan harga dilakukan secara harian menggunakan data real time di 165 pasar rakyat di 34 provinsi dan 48 kabupaten/kota melalui koordinasi dengan dinas yang membidangi perdagangan, pengelola pasar, dan instansi terkait. Selain informasi harga bahan pokok, SP2KP juga menyajikan data profil komoditas, neraca komoditas, pola distribusi, iklim dan cuaca, pemangku kepentingan, kondisi sosial ekonomi, infrastruktur, faktor pembentuk harga, serta kebijakan terkait. Dapat dipastikan, Sistem Pemantauan Pasar Kebutuhan Pokok (SP2KP) sesuai dengan tujuan awalnya akan berguna bagi pihak-pihak terkait seperti yang tertera di bawah ini. Pertama, pemerintah. Bagi pemerintah, SP2KP ini dibuat untuk menyediakan informasi yang akurat dan dapat diandalkan tentang komoditas bahan pokok, memberikan peringatan dini (early warning system) kepada pemangku kepentingan dan menyediakan alternatif skenario penyelesaian masalah yang dapat diimplementasikan jika terjadi krisis atau masalah kebutuhan bahan pokok masyarakat. Selain itu, diharapkan juga bisa membantu pemerintah dalam menangkap indikasi munculnya gejolak harga dan pasokan stok. Namun yang lebih penting, SP2KP juga menyajikan indikator-indikator untuk mengukur kestabilan harga, dan disparitas harga bahan pokok yang wajar antar wilayah. Kemudian, sistem ini juga bisa mendeteksi secara dini dan memberikan notifikasi kepada pengambil kebijakan terkait dengan potensi kejadian gejolak harga serta disparitas harga bahan pokok. Sistem ini juga menyediakan perangkat analisis untuk mendukung
pengambilan keputusan dalam menentukan langkah penanggulangan gejolak harga, kelangkaan, dan peningkatan disparitas harga bahan pokok. Kedua, masyarakat. Pemantauan Pasar Komoditas Bahan Pokok ini bagi masyarakat berguna untuk mengetahui lebih dalam mengenai data-data pendukung yang disajikan sebagai indikator atau analisis pendukung bahan pokok ini. Adapun data-data pendukung yang disediakan antara lain, profil komoditas, neraca komoditas, pola distribusi komoditas, iklim & cuaca, informasi stakeholders, kondisi sosial ekonomi, layanan & kualitas infrastruktur, serta kebijakan terkait komoditas bahan pokok. Melalui SP2KP, masyarakat dapat memantau harga dan berbagai informasi tentang kebutuhan pokok, seperti beras, gula, daging, dan telur pada tingkat nasional. Ketiga, petani dan pedagang. Sistem ini sangat bermanfaat bagi para petani dan pedagang. Para petani dan pedagang juga dapat mengakses informasi harga di 165 pasar rakyat di 34 provinsi dan 48 kabupaten/kota. Dengan demikian, dapat diketahui dengan pasti harga yang pantas untuk dijual ke pasar. Setelah didukung dengan data yang akurat melalui SP2KP, antisipasi terhadap tingginya gejolak harga kebutuhan pokok, juga harus senantiasa dilakukan koordinasi dengan pelaku usaha dan instansi sehingga pasokan tetap mencukupi dan distribusi lancar. Sementara itu, juga dilakukan penyusunan prognosa kebutuhan pokok di setiap daerah setiap 6 bulan melalui kanwil dinas yang membidangi perdagangan berkoordinasi dengan instansi terkait dan pelaku usaha. Dengan dilakukannya pemantauan dan analisis terhadap harga bahan pokok, akan dapat dirumuskan kebijakankebijakan untuk mengantisipasi berbagai masalah pangan baik dalam aspek ketersediaan, distribusi, dan stabilisasi pangan. Hal ini juga dilakukan untuk mendukung ketahanan pangan, dimana pemerintah baik pusat maupun daerah perlu melakukan pengendalian harga khususnya terhadap pangan tertentu yang bersifat pokok untuk menghindari terjadinya gejolak harga yang berakibat resahnya masyarakat. [Red]
37
FOTO: AGUS BACHTIAR
INFO KOMODITAS
Konsumen Baru dan Meningkatnya Penggunaan Gas Subsidi 3 Kilogram Penggunaan gas elpiji (LPG) bersubsidi ukuran 3 kilogram (kg) semakin meluas di berbagai daerah. Hal tersebut berimbas pada pasokan “si tabung melon” di pasaran semakin berkurang. Salah satu upaya Pemerintah untuk menyiasati kelangkaan pasokan gas elpiji tersebut dengan merilis gas nonsubsidi ukuran 5 kg. Animo masyarakat terhadap tabung gas 5 kg ternyata cukup tinggi. Tercatat penjualan gas 5 kg (Agustus 2016) menembus 300 ribu ton (50%), melebihi target penjualan di akhir tahun sebesar 600 ribu ton. 38
K
onsumsi gas elpiji ukuran 3 kg terdeteksi mengalami peningkatan. Kondisi ini membuat pasokan gas melon ke sejumlah agen di pasaran menjadi langka dalam beberapa pekan terakhir. Dampak negatifnya, muncul oknum spekulan yang berupaya memanfaatkan kondisi ini untuk meraup keuntungan sepihak. Misal, banyak pengecer yang memborong
gas di pangkalan untuk kemudian dijual kembali dengan harga lebih tinggi dari harga eceran tetap.
FOTO: KILASDEPOK.COM
Konsumen Baru dan Meningkatnya Penggunaan Gas Subsidi 3 Kilogram
Dari hasil penelusuran Info PDN, di beberapa daerah yang pasokan gasnya mencukupi, harga elpiji 3 kg saat ini terpantau berada di situasi normal, yakni di kisaran Rp17-19 ribu per tabung. Namun, salah satu daerah di Jabodetabek yang paling parah mengalami kelangkaan pasokan gas adalah Kota Depok. Kelangkaan pasokan gas LPG 3 kg atau gas melon, menurut Ketua Hiswana Migas Kota Depok Athar Susanto, bahkan sudah berlangsung setelah momen Idul Adha. Kelangkaan gas, sebutnya, paling parah di wilayah Leuwinanggung, Cipayung, Pondok Terong. Untuk mengatasinya, Hiswana Migas Kota Depok mengajukan penambahan gas 3 kg ke Pertamina. Pihaknya mengajukan tambahan kuota gas 3 kg mencapai 16% dari kebutuhan per hari yang mencapai 1.450.000 tabung gas. Paling tidak, untuk beberapa hari ke depan, Pertamina akan mendistribusikan sebanyak 67.000 tabung gas. Dengan jumlah sebesar itu, dalam sehari 33.600 tabung gas bakal didistribusikan ke 24 agen dan 500 pangkalan di 63 kelurahan. Selain di Depok, kelangkaan juga terjadi di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta. Manager Communication and Relations Pertamina Jawa Tengah-Daerah Istimewa Yogyakarta Suyanto, mengatakan bahwa pada bulan September 2016 telah terjadi peningkatan konsumsi sebesar 719.150 metrik ton atau 3%-4% dari target yang ditetapkan. Ia melaporkan kelangkaan gas bersubsidi terjadi di Kecamatan Ngalian, Kota Semarang. Sejumlah pangkalan mulai kewalahan melayani pembeli dan hanya menyisakan gas nonsubsidi 12 kg, Brigas, dan Blue Gaz dalam gudang-gudang mereka. Peningkatan konsumsi gas 3 kg ini sebenarnya sudah diprediksi oleh PT Pertamina (Persero). Pertamina memperkirakan konsumsi gas minyak cair (liquefied petroleum gas/LPG) pada tahun
2016 bakal naik menjadi 7,8 juta ton, dengan rincian: LPG PSO (public service obligation/bersubsidi) 6,6 juta ton dan non-PSO sebanyak 1,2 juta ton. Itu artinya, kata Senior Vice President Non Fuel Marketing PT Pertamina (Persero) Taryono, setiap tahunnya konsumsi LPG mengalami kenaikan berkisar 10-12%.
Tingginya permintaan, membuat ketersediaan gas melon di pasaran semakin menipis.
Adapun dalam catatan Pertamina, proyeksi angka konsumsi tahun ini melebihi penggunaan gas dalam dua tahun belakangan. Pada tahun 2015, konsumsi LPG PSO sekitar 5,8 juta ton dan non-PSO 1 juta ton. Sedangkan tahun 2014-nya, realisasi konsumsi LPG sebesar 6,1 juta ton, yang terdiri dari LPG bersubsidi 4,98 juta ton dan nonsubsidi 1,2 juta ton. Kelangkaan gas 3 kg di pasaran, menurutnya murni karena peningkatan konsumsi gas bersubsidi oleh masyarakat. Kenaikan konsumsi ini didorong oleh beberapa faktor. Pertama, meningkatnya jumlah paket perdana LPG 3 kg yang dibagikan ke masyarakat. Untuk tahun
39
FOTO: AGUS BACHTIAR
INFO KOMODITAS
Merujuk pada hasil penelitian yang dilakukan oleh ITB dan Kementerian ESDM pada 2012 terhadap konverter kit BBG, penggunaan BBG diketahui jauh lebih hemat bila dibandingkan dengan BBM. Sebagai gambaran, perbandingannya 1 liter solar/bensin sama dengan 240 gram gas. Dengan kata lain, penggunan BBG bisa 4 kali lebih hemat dibandingkan BBM. Faktor lainnya adalah dari segi harga. Perhitungan kasarnya, BBG memang lebih hemat sekitar Rp4.733-5.150 atau 74-80% jika harga solar Rp6.400/liter dan harga gas 3 kg Rp15.000-20.000 (tahun 2015). Dengan menggunakan BBG, nelayan disebut bakal memiliki keuntungan lebih, yakni dari sisi penghasilan nelayan dan availability atau ketersediaan pasokan gas yang memadai. Selain itu, gas juga dinilai lebih ramah terhadap lingkungan. Tak ayal, jika pasokan gas LPG di dalam negeri mengalami kekurangan. Berdasarkan data Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K), untuk penerima tabung perdana LPG bersubsidi di Indonesia saat ini berjumlah 54,9 juta rumah tangga.
Sebanyak 15,96 juta rumah tangga merupakan penerima subsidi gas LPG 3 kg.
2016 ini, paket perdana yang dibagikan mencapai 1,2 juta paket. Secara keseluruhan, hingga saat ini Pertamina telah membagikan sekitar 55,3 juta paket perdana sejak konversi minyak tanah ke LPG dimulai pada 2007 lalu. Untuk diketahui, dari program konversi ini, Indonesia telah berhasil melakukan penghemat subsidi hingga Rp123,3 triliun. Kedua, tingginya harga gas ukuran 12 kg yang sejak awal tahun lalu sempat naik hampir Rp4.000 per kilogram. Situasi ini kemudian membuat masyarakat kelas menengah beralih menggunakan gas melon. Ketiga, kondisi ini dipengaruhi kebijakan pemerintah untuk mengkonversi BBM ke BBG bagi nelayan. Hal ini sesuai dengan UU No 30/2007 tentang Energi dan Peraturan Presiden No 5/2006 tentang Kebijakan Energi Nasional Pengelolaan Energi, dengan tujuan untuk memberikan solusi bagi nelayan dalam mengatasi kelangkaan BBM dengan menyediakan alternatif penggunaan BBG.
40
Sementara itu, untuk penerima subsidi LPG 3 kg yang melewati mekanisme distribusi tertutup adalah sebanyak 15,96 juta rumah tangga. Karenanya, diperlukan produk gas nonsubsidi yang bisa mengakomodasi 38,97 juta rumah tangga lain, yang dianggap tak berhak menikmati distribusi LPG tertutup. Berkaitan dengan itu, pemerintah melakukan sejumlah kebijakan. Salah satunya dengan merilis tabung gas 5 kg. Animo masyarakat terhadap tabung gas 5 kg rupanya cukup tinggi. Hal itu tercermin dari penjualan gas 5 kg yang sampai Agustus 2016 lalu sudah menembus 300 ribu ton. Angka ini 50% melebihi target penjualan di akhir tahun sebesar 600 ribu ton. Sebagai informasi tambahan, volume subsidi gas LPG di dalam postur Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2017 tercatat sebesar 7,09 juta ton. Angka itu jelas lebih besar bila kita bandingkan dengan RAPBNP pada 2016 yang mencapai 6,25 juta ton. [Erl/berbagai sumber]
KILAS TRANSAKSI
Biaya Logistik Indonesia Masih Tinggi Meski pertumbuhan ekonomi Indonesia mengindikasikan arah positif, namun masih ada persoalan yang harus segera diselesaikan oleh Pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla. Tingginya biaya logistik nasional, dinilai belum mampu mendongkrak daya saing produk Indonesia di era perdagangan bebas Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).
B
erbicara mengenai logistik, erat kaitannya dengan logistics performance index. Saat ini Indonesia berada di ranking 63 dari 160 negara. Ada beberapa faktor utama yang menjadi penghambat penurunan biaya logistik di tanah air. Seperti yang kita ketahui, laju roda perekonomian suatu negara sangat bergantung pada aspek infrastruktur. Jika kualitas infrastruktur di suatu wilayah buruk, proses produksi, distribusi, dan perdagangan pun dihadapkan pada high cost economy.
Selain itu indikator ketidakefisienan juga dapat dilihat dari tingginya antrean kapal di berbagai pelabuhan Indonesia. Lamanya waktu tunggu kapal dan lamanya bongkar muat (dwelling time) juga memicu ketidakpastian biaya logistik dan waktu.
Untuk menangani masalah tersebut, saat ini pemerintah Indonesia terus merancang dan membuat pelabuhan-pelabuhan kering atau dry port di seluruh wilayah
Indonesia. Bukan hanya itu, pemerintah juga telah bekerja sama dengan perusahaanperusahaan yang memiliki Pusat Logistik Berikat (PLB). [Ags/Red]
41
FOTO: WIKIMAPIA.ORG
DAERAH UNGGULAN
KABUPATEN BULUKUMBA Indonesia memiliki banyak daerah yang menyimpan potensi besar. Salah satunya Bulukumba. Kabupaten yang terletak di Sulawesi Selatan ini kaya akan potensi wisata dan pertanian. Pemandangan alamnya sangat cantik, dan memiliki sentra industri pembuatan perahu phinisi. Bulukumba adalah tulang punggung ketahanan pangan di Sulawesi Selatan. 42
Tulang Punggung Ketahanan Pangan Sulawesi Selatan, Memiliki Alam Nan Cantik
Kabupaten Bulukumba: Tulang Punggung Ketahanan Pangan Sulawesi Selatan, Memiliki Alam Nan Cantik
K
abupaten Bulukumba merupakan kabupaten yang terletak di ujung bagian selatan ibu kota Provinsi Sulawesi Selatan, terdiri dari 10 kecamatan, dan berpenduduk 435.035 jiwa. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 1.154,67 km² dengan jarak tempuh dari Kota Makasar sekitar 153 km. Kabupaten Bulukumba berbatasan dengan Kabupaten Sinjai di sebelah utara, Teluk Bone di sebelah timur, di sebelah selatannya dengan laut Flores, sedangkan di sebelah barat dengan Kabupaten Bantaeng.
potensial di Bulukumba adalah tanaman padi, yang merupakan bahan pangan utama masyarakat. Sektor pertanian merupakan sektor yang paling banyak memberi kontribusi bagi perkembangan perekonomian lokal, yaitu sebesar 52,9%. Dan jenis tanaman yang menjadi komoditas andalan adalah tanaman padi. Selain tanaman padi, ada juga tanaman jagung, ubi kayu, kacang tanah, kacang hijau, dan kedelai. Tanaman holtikulturanya berpotensi besar mengangkat pendapatan dan kesejahteraan petani, seperti buahbuahan (durian, duku, pisang), dan sayuran (kacang panjang, ketimun, terong).
Daerah ini sangat terkenal dengan industri perahu phinisi yang banyak memberikan nilai tambah ekonomi bagi masyarakat dan Pemerintah Daerah. Tidak dapat dipungkiri juga, Bulukumba dikenal juga sebagai salah satu kabupaten yang menjadi objek wisata bagi para wisatawan domestik maupun wisatawan asing, karena daerah yang dikenal dengan motto “Bulukumba Berlayar” ini memiliki alam yang indah dan sangat prospektif untuk agrowisata.
Sektor pertanian menjadi sektor basis karena selain dapat memenuhi kebutuhan pangan penduduk lokal, komoditas padi tersebut juga dapat diekspor, baik ke berbagai wilayah lainnya dalam lingkup nasional, maupun ke pasar internasional. Pengembangan sektor basis tersebut diupayakan pemerintah daerah dengan tetap melihat kondisi sumber daya alam dan manusia lokal yang ada.
Disamping itu, ada wisata budaya dan wisata religi, serta wisata teknologi. Potensi itu merupakan aset besar dan akan berkontribusi bagi peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor pariwisata. Salah satu tempat wisata andalan Bulukumba antara lain Kawasan Pembuatan Perahu Phinisi. Kawasan ini terletak di Tanahberu, Bontobahari, sekitar 24 km dari Kota Bulukumba. Tanahberu merupakan simbol kabupaten Bulukumba sebagai bumi panrita lopi.
Dengan curah hujan rata-rata 230 mm per bulan, 11 hari rata-rata hujan per bulan, tanaman pangan yang sangat
Adanya sistem kelembagaan yang baik serta dorongan dari pemerintah daerah dan pusat memberi implikasi bagi semakin berkembangnya pertanian padi di Kabupaten Bulukumba, yang kemudian menjadikan daerah tersebut sebagai salah satu lumbung padi nasional.
FOTO: VIANIIIOKTAA.WORDPRESS.COM
Selain pariwisata, potensi pertanian juga menjadi unggulan Bulukumba yang berkontribusi cukup besar terhadap perekonomian Kabupaten Bulukumba. Terdapat sekitar 32 aliran sungai yang dapat mengairi lahan persawahan seluas 23.365 hektare, 66% penduduk di Kabupaten Bulukumba bekerja di sektor pertanian.
Sebagian besar warga Kabupaten Bulukumba berprofesi sebagai nelayan. Di antara mereka, ada pula yang bekerja sebagai pembuat perahu.
43
FOTO: MAKASARGLOBAL.WORDPRESS.COM
DAERAH UNGGULAN
Lahan pertanian di Bulukumba. Daerah ini juga memiliki potensi untuk mendukung program swasembada pangan.
Kabupaten Bulukumba memiliki kontribusi yang cukup besar dalam upaya menjadikan Provinsi Sulawesi Selatan sebagai daerah lumbung padi nasional. Hal ini tampak dari upaya pemerintah Kabupaten Bulukumba yang berusaha keras membangun sistem perkonomian dengan mengandalkan potensi lokal, dan ini tercermin dalam pembangunan Sentra Kawasan Industri (SKI) Bulukumba yang akan dipusatkan di Kelurahan Mariorenmu, Kecamatan Gantarang.
Langkah yang sedang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Bulukumba dalam upaya mendorong pertanian padi sebagai ekonomi lokal yang berpotensi ekspor adalah melalui penciptaan bibit padi varietas unggul.
44
Salah satu pabrik yang kini telah beroperasi adalah pabrik pengolahan padi atau Rice Processing Complex (RPC) yang dibangun pada 2011 lalu. Pabrik ini merupakan ikon masyarakat Kabupaten Bulukumba. RPC ini dilengkapi dengan teknologi pengolahan yang canggih dan berteknologi modern, sehingga beras yang dihasilkan adalah beras dengan kualitas terbaik yang siap didistribusikan. Dengan keberadaan pabrik tersebut, kualitas produksi beras petani dapat bertahan 6-12 bulan. Dengan keberadaan pabrik tersebut, hasil produksi beras di Bulukumba mengalami peningkatan yang mencapai 100-350 ton per hari. Peningkatan tersebut pada akhirnya dapat memberi pengaruh bagi jaminan stabilitas harga.
Langkah yang sedang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Bulukumba dalam upaya mendorong pertanian padi sebagai ekonomi lokal yang berpotensi ekspor adalah melalui penciptaan bibit padi varietas unggul, agar padi yang dihasilkan dapat memiliki kualitas terbaik di antara beras lainnya. Dalam upaya mengembangkan padi agar berkualitas ekspor, Kementerian Pertanian juga telah memberi izin ekspor beras dengan persyaratan bahwa beras yang dihasilkan adalah jenis beras super dengan menggunakan pupuk organik untuk akhirnya diekspor ke pasar internasional. Dengan adanya kebijakan-kebijakan Pemerintah tersebut, diharapkan kualitas hidup penduduk di Kabupaten Bulukumba pun dapat lebih terjamin. Pemberdayaan sumber daya lokal dan melalui pengembangan dan penciptaan teknologi sebagai terobosan baru dalam mengimbangi hasil sumber daya lokal yang dihasilkan. Dengan adanya keterpaduan di antaranya, perekonomian lokal wilayah Kabupaten Bulukumba dapat terus dikembangkan dengan tidak mematikan potensi lokalnya serta pendapatan APBD Bulukumba juga dapat bertambah. Peningkatan APBD
Kabupaten Bulukumba: Tulang Punggung Ketahanan Pangan Sulawesi Selatan, Memiliki Alam Nan Cantik
Strategi kolaborasi antara Pemerintah Daerah dan investor tersebut pada akhirnya akan dapat dilakukan dalam upaya pengembangan sektor pertanian sebagai sektor basis ekonomi di Kabupaten Bulukumba dengan tetap memberdayakan masyarakat dan potensi lokal. Potensi yang tidak kalah menonjolnya di Bulukumba adalah potensi sektor kelautan dan perikanan. Potensi perikanan di Kabupaten Bulukumba terdiri atas perikanan laut dan darat. Kabupaten Bulukumba merupakan salah satu daerah dengan karakter maritim yang kuat, terbukti dengan adanya industri kapal phinisi yang sudah ratusan tahun dan masih bertahan hingga kini. Pengetahuan konstruksi perkapalan mereka tidak diperoleh melalui jalur legal formal, melainkan melalui adanya insting kuat yang ditempa oleh kondisi alam dan sosial kultur bahari yang kuat. Metode pembangunan kapal phinisi mereka juga sangat berbeda dengan daerah lainnya. Jika di daerah lainnya pembuatan kapal dimulai dari rangka, justru di Kabupaten Bulukumba pembangunan kapal dimulai dengan pemasangan dinding, baru kemudian diikuti dengan pemasangan rangka. Namun justru dengan metode pemasangan konstruksi seperti itu kapal phinisi made in Bulukumba sangat stabil dalam menghadapi gelombang. Sudah dipastikan Kabupaten Bulukumba juga menggantungkan hidupnya pada sumber daya kelautan dan perikanan yang potensinya cukup besar. Dengan panjang garis pantai 128 km, menempatkan
Kabupaten Bulukumba sebagai salah satu Kabupaten dengan garis pantai terpanjang di Provinsi Sulawesi Selatan. Begitu pula produksi perikanan tangkap tahun 2013 yang mencapai 33.716 ton menjadikan Kabupaten Bulukumba menjadi produsen perikanan tangkap terbesar di Sulawesi Selatan. Nilai produksi perikanan tangkap pada tahun 2013 mencapai Rp674.320 miliar, dan jumlah tenaga kerja yang terserap secara langsung untuk perikanan tangkap ini mencapai 6.266 orang. Untuk jenis ikan laut yang dihasilkan, sebagian besar ikan laut di perairan Kabupaten Bulukumba berpotensi ekspor, seperti cakalang, tuna, tongkol, layang, kembung, tambang, lamuru, kerapu, dan beberapa ikan laut lainnya. Demikian juga untuk potensi perikanan budi daya di Kabupaten Bulukumba cukup kaya. Luasan tambak mencapai 3.576 ha dengan potensi 4.000 ha. Budi daya laut luas mencapai 6.030 ha dengan potensi pengembangan 9.000 ha. Budi daya air tawar 124,4
ha dengan potensi 1.020 ha dan budi daya mina padi baru terealisasi 127,5 ha dengan lahan potensi 10.100 ha. Keseluruhan jenis budi daya ini pada tahun 2013 memberi kontribusi produksi sebesar 17.715,2 ton dengan nilai produksi sebesar Rp223.723.107.000 dan jumlah tenaga kerja yang terserap pada budi daya perikanan ini mencapai 15.165 orang. Potensi yang dapat dikembangkan dari komoditas budi daya tambak mayoritas adalah ikan bandeng, udang windu, dan udang api-api. Meskipun secara umum produksi perikanan tangkap di Kabupaten Bulukumba mengalami peningkatan, namun terdapat beberapa kecamatan di pesisir mengalami penurunan produksi. Hal ini disebabkan oleh terjadinya peralihan mata pencaharian, karena para nelayan banyak yang beralih menjadi petani rumput laut, baik sebagai pekerjaan alternatif (separuh pembudidaya separuh nelayan) maupun sebagai pembudidaya secara menyeluruh (menjadi pekerjaan pokok). [Erl] FOTO: BACKPACKERJAKARTA.COM
tersebut dapat digunakan dalam perbaikan infrastruktur yang ada, sehingga dengan keberadaan infrastruktur yang memadai, minat investor untuk berinvestasi di Kabupaten Bulukumba dapat ditarik.
Pantai Appalarang: Salah satu tempat wisata yang mempesona di Kabupaten Bulukumba.
45
PRODUK UNGGULAN
INDUSTRI KERAMIK
Produk Unggulan yang Selalu Mengkilat dan Menarik Industri keramik sudah berkembang lebih dari 30 tahun di Indonesia dan merupakan salah satu industri unggulan dengan ketersediaan bahan baku yang melimpah. Permintaan pasar dalam negeri terus meningkat, terutama untuk jenis tile atau ubin karena didukung oleh pertumbuhan pembangunan baik properti maupun perumahan. Hasil produksinya 87% diserap pasar lokal dan 13% diekspor. Saat ini nilai penjualan industri keramik mencapai Rp30 triliun, tahun lalu diproyeksikan hingga mencapai Rp36 triliun. 46
K
eistimewaan industri keramik nasional kita sehingga lebih unggul dibandingkan dengan negara lain adalah karena tersedianya deposit tambang yang cukup besar dan tersebar di berbagai daerah nusantara sebagai bahan baku. Deposit tambang yang tersedia seperti ball clay, feldspar dan zircon, serta ketersediaan energi gas yang melimpah sebagai bahan bakar proses produksi. Berdasarkan informasi di pameran Keramika, Megabuild Indonesia, dan Jakarta Design Week 2016,
Industri Keramik: Produk Unggulan yang Selalu Mengkilat dan Menarik
Indonesia saat ini merupakan negara produsen keramik terbesar ke-6 di dunia setelah China, India, Brasil, Spanyol, dan Iran.
produk keramik di dalam negeri secara nasional maupun internasional, serta mampu membawa industri keramik nasional bersaing di pasar global dengan produknya yang berkualitas dan inovatif. Pameran tersebut juga dapat dimanfaatkan sebagai sarana pertukaran informasi dan transaksi bisnis antara pengusaha dengan pengguna produk keramik.
Dengan melimpahnya bahan baku dan ketersediaan bahan bakar gas sebagai potensi keunggulan industri keramik Indonesia, Pemerintah terdorong menargetkan peningkatan produksi dan penjualan keramik agar berkontribusi pada pertumbuhan perekonomian nasional. Prospek industri keramik nasional dalam jangka panjang masih cukup besar, seiring dengan pertumbuhan pasar dalam negeri yang terus meningkat, terutama untuk jenis tile/ubin karena didukung oleh pertumbuhan pembangunan baik properti maupun perumahan.
Keramik Indonesia Rebut Simpati Pasar Dunia
Ringannya keramik juga menjadi nilai tambah, karena hemat untuk konstruksi
Kualitas produk keramik Indonesia sudah diakui dunia. Sebuah peluang untuk dapat menjadi pemain besar di pasar ekspor keramik.
FOTO-FOTO: AGUS BACHTIAR
Asosiasi Aneka Keramik Indonesia (ASAKI), selaku penyelenggara Pameran Keramika diharapkan dapat mempromosikan
Selama Januari 2016, penjualan keramik naik 15%-20% ketimbang penjualan periode yang sama tahun 2015.
Perkembangan properti di Indonesia meningkatkan permintaan keramik. Sementara itu, pemberlakuan MEA juga membuat industri keramik tanah air makin diminati pasar luar negeri. Industri keramik dalam negeri secara mengejutkan mampu menguasai pasar Asia. Keramik buatan asli Indonesia mampu merebut simpati pangsa pasar luar negeri, seperti di Asia, Australia, Amerika, dan Eropa. Contohnya produk keramik Lamina Granite, adalah keramik yang bercorak persis batu alam, jenis yang tidak memerlukan perawatan. Meskipun sudah lama, permukaan keramik tak perlu dibersihkan atau dipoles.
Pada Pameran KERAMIKA Renovation & Construction Expo 2013 lalu, Kemenperin menyatakan bahwa industri keramik dalam negeri telah menerapkan teknologi paling canggih di dunia dalam proses produksinya. Oleh karenanya, industri keramik Indonesia dapat bersaing di pasar internasional secara kompetitif. Kualitas produk keramik yang dihasilkan industri dalam negeri tidak kalah dengan negaranegara lain. Produksi nasional setiap tahun terus meningkat dan memberikan kontribusi tinggi dalam mendukung pertumbuhan perekonomian nasional melalui penyediaan kebutuhan domestik, perolehan devisa, dan penyerapan tenaga kerja. Besarnya peluang industri keramik nasional dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) dan globalisasi memerlukan pula upaya peningkatan daya saing, yaitu melakukan pengembangan kemampuan SDM di bidang desain dan rekayasa produk. Dan juga dilakukannya langkah strategis oleh pihak-pihak terkait, antara lain mendorong peningkatan penggunaan produk dalam negeri (P3DN), dan pengawasan pelaksanaan standar nasional Indonesia (SNI) wajib bagi keramik yang beredar di pasar dalam negeri.
20%
47
PRODUK UNGGULAN
bangunan. Lamina Granite cocok dipergunakan di empat musim. Makanya, banyak negara di luar negeri tertarik untuk membelinya. Permintaan di dalam negeri pun tak kalah banyaknya. Beberapa pengembang juga menggunakan produk keramik kelas premium yang memiliki kualitas bagus itu. Diharapkan produk keramik ini dapat merealisasikan target pemasarannya 50-50, yang artinya, untuk ekspor 50% dan untuk memenuhi pasokan dalam negeri 50%.
Penggunaan teknologi mutakhir dan kreativitas dalam membuat desain adalah modal besar bagi pengusaha pabrik keramik nasional untuk berkompetisi di pasar global.
48
Produsen Lamina Granite di Asia hanya ada di Indonesia, oleh karenanya banyak melakukan ekspor ke berbagai negara. Di seluruh dunia hanya ada empat negara yang mampu memproduksi Lamina Granite. Keempat negara itu adalah Italia, Spanyol, Turki, dan Indonesia. Lokasi produksi keramik ini di Indonesia berada di Wonoayu, Sidoarjo. Pemberlakuan MEA membuat Lamina Granite cepat menguasai pasar Asia dikarenakan pesaing lainnya berada di lokasi yang jauh dari kawasan ASEAN, seperti Spanyol, Italia, dan Turki yang harus menempuh perjalanan panjang untuk mengirim barang sehingga harga menjadi kurang bersaing.
Industri Keramik: Produk Unggulan yang Selalu Mengkilat dan Menarik
Pasar keramik Indonesia semakin menggeliat di awal tahun 2016. Bergulirnya proyek infrastruktur dan properti di awal 2016 membuka peluang kenaikan permintaan. Selama Januari 2016 saja, penjualan keramik naik 15%-20% ketimbang penjualan periode yang sama tahun 2015. Meski kenaikan tersebut belum bisa disebut cerminan kenaikan permintaan tahun 2016, Ketua Dewan Penasihat ASAKI Hendrata Atmoko berharap, kenaikan penjualan bisa berlangsung sampai akhir tahun. Ketua Umum ASAKI, Elisa Sinaga menyatakan, “Teknologi keramik di Indonesia saat ini sudah sangat terdepan. Indonesia telah memiliki teknologi pembuatan keramik dengan konsep digital dan mampu mengadopsi teknologi mesin dari Italia, sehingga keramik yang dihasilkan sudah seperti keramik yang berbahan baku alami, sehingga penggunaan bahan baku alam seperti marbel tidak diperlukan lagi. Keramik yang dihasilkan dapat tahan lama, ringan, serta memiliki desain yang beragam. Selain itu sumber daya alam yang ada dapat terjaga kelestariannya,” ungkapnya. Edy Suyanto, Wakil Ketua ASAKI, mengatakan, “Dalam jangka panjang para pengusaha pabrikan keramik tidak hanya akan menjadi pemain lokal, akan tetapi juga pemain di tingkat internasional. Dengan teknologi mutakhir yang telah dimiliki serta penciptaan desain terkini, industri keramik Indonesia siap bersaing baik di pasar dalam maupun luar negeri," tegasnya. Pada tahun 2015, industri keramik Indonesia agak menurun dibanding posisi tahun sebelumnya yang berhasil menduduki peringkat ke-4 sebagai produsen keramik di dunia. Penyebab merosotnya peringkat Indonesia ini tak lain karena kapasitas terpasang atau installed
capacity keramik tahun 2015 hanya 440 juta meter persegi, sedangkan pada tahun sebelumnya Indonesia masih sanggup memproduksi 550 juta meter persegi. Penurunan kapasitas produksi tersebut dipicu oleh turunnya tingkat konsumsi keramik masyarakat Indonesia yang sebelumnya 2 meter persegi per kapita menjadi 1,8 meter persegi per kapita. Menurut Ketua Umum ASAKI, Elisa Sinaga, penyebab turunnya produksi keramik dalam negeri karena menurunnya permintaan pasar yang disebabkan perlambatan ekonomi. Terkait hal tersebut, paket kebijakan ekonomi III Presiden Joko Widodo pada 2015 lalu menjadi angin segar untuk industri keramik, karena pemerintah menjanjikan akan menurunkan harga energi termasuk harga gas. Sebagai informasi, penurunan harga gas bagi industri tercantum di dalam Perpres No. 40 Tahun 2016. Sesuai pasal 3 peraturan tersebut, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dapat menetapkan harga gas bumi tertentu jika tidak memenuhi keekonomian industri pengguna gas bumi dan harga gas bumi lebih tinggi dari USD 6 per MMBTU. Lebih lanjut, pasal 4 ayat 1 peraturan tersebut menjelaskan bahwa penurunan harga gas bagi industri hanya berlaku bagi industri pupuk, industri petrokimia, industri oleochemical, industri baja, industri keramik, industri kaca, dan industri sarung tangan karet. Di waktu-waktu mendatang kita perlu terus mendorong industri keramik untuk meningkatkan kapasitas dan daya saing sehingga dapat mengisi pasar ekspor lebih baik, karena sektor tersebut telah mampu memenuhi kebutuhan di dalam negeri. (Erl/berbagai sumber)
49
AGENDA
Mendag Menerima Kunjungan Australian Cattle Industry Representatives
MENTERI Perdagangan, Enggartiasto Lukita menerima kunjungan Australian Cattle Industry Representatives. Dalam kunjungan tersebut delegasi Australia didampingi Duta Besar Australia untuk Indonesia, Paul Grigson di Kantor Kementerian Perdagangan, Senin (24/10). Dalam kesempatan tersebut, Mendag didampingi oleh Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional, Iman Pambagyo, Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri, Dody Edward, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, Oke Nurwan, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, I Ketut Diarmita serta Direktur Perundingan Bilateral, Djatmiko Bris Witjaksono. Kunjungan tersebut dalam rangka membahas isu perdagangan daging sapi antara Indonesia dengan Australia. Tindak lanjut dari pertemuan tersebut adalah akan dibentuknya Kelompok Kerja (Pokja) antara Kemendag, Kementan, KemenATRBPN, KemenkopUKM dan para delegasi/pebisnis industri sapi Australia.
50
Dirjen PDN Mendampingi Mentan Dalam Kunjungan ke Singkawang
Dirjen PDN Membuka PraMunas Musda ASPARINDO Se-Jawa Timur dan Bali
DIREKTUR Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, Oke Nurwan mendampingi Mentan melakukan panen bawang merah sebesar 16 ton/hektare di Kabupaten Landak, Kalbar (22/10).
DIREKTUR Jenderal Perdagangan Dalam Negeri (PDN), Oke Nurwan, membuka acara PraMunas Musyawarah Daerah Asosiasi Pengelola Pasar Indonesia (ASPARINDO) yang diselenggarakan oleh PD. Pasar Surya Surabaya, dan Pasar Puspa Agro Surabaya, di Hall PD. Pasar Surya Jl. Manyar Kertoarjo V/2, Surabaya, Kamis (6/10).
Dirjen PDN Mendampingi Mentan memberikan pengarahan kepada petani dalam acara Deklarasi dan Pengukuhan Pengurus Gerbang Tani se-Kalbar di Singkawang, Kalbar.
Kunjungan Mendag ke Kompas
Dalam kesempatan ini hadir perwakilan PD. Pasar Surya Surabaya, Mikhael Bambang Parikesit dan Perwakilan Pasar Puspa Agro Surabaya, Abdulah Muchibudin.
Trade, Tourism and Investment Seminar
MENTERI Perdagangan, Enggartiasto Lukita didampingi oleh Sekretaris Jenderal, Srie Agustina, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, Oke Nurwan, Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri, Dody Edward, Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi, Bachrul Chairi, serta Kepala Badan Pengkajian dan Pengembangan Perdagangan, Tjahya Widayanti melakukan kunjungan ke Kantor Harian Kompas, Jumat (21/10).
MENTERI Perdagangan Enggartiasto Lukita menyampaikan sambutan pembukaan pada Trade, Tourism and Investment (TTI) Seminar pada pelaksanaan Trade Expo Indonesia (TEI) Ke-31 yang berlangsung di Ruang Semeru Gedung JIExpo Kemayoran Jakarta, Kamis (13/10).
Kunjungan tersebut dalam rangka membahas isu-isu tentang perdagangan.
Sebagai pembicara pada seminar adalah Kepala BKPM Thomas Lembong, Deputy Minister for
Destination and Tourism Industry Development Ministry of Tourism Dadang Rizki Ratman, Deputy Minister for Industry and trade Affairs of Coodinating Ministry for Economic Affairs Edy Putra Irawadi, dan pembicara dari KADIN Rosan P. Roeslani.
tersebut merupakan aktivitas temu bisnis pengusaha antarprovinsi sebagai ajang transaksi komoditas strategis.
Rapat Dengar Pendapat Bersama dengan Komisi VI DPR RI
Rakor Pembahasan Kebutuhan Daging Nasional
MENTERI Perdagangan Enggartiasto Lukita bersama Menteri Pertanian Amran Sulaiman memimpin rapat koordinasi bersama yang berlangsung di Ruang Pola Gedung A Kementerian Pertanian Jakarta, Senin (10/10). Rapat koordinasi dihadiri jajaran pejabat eselon I dan II dari Kementerian Perdagangan dan Kementerian Pertanian. Agenda rapat hari itu membahas kebutuhan daging nasional. [apn]
Dirjen PDN Menghadiri Pembukaan Misi Dagang Jawa Timur
KEMENTERIAN Perdagangan bersama Kementerian Perindustrian dan BKPM mengadakan Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VI DPR RI yang berlangsung di ruang rapat Komisi VI DPR RI Senayan Jakarta, Senin (3/10). Rapat Dengar Pendapat dipimpin Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Farid Al-Fauzi dengan agenda utama yaitu menerima masukan terkait Panitia Kerja (Panja) Gula mengenai impor gula, kebijakan pengawasan peredaran gula dan perizinan gula rafinasi. [apn]
Menteri Perdagangan Menerima Kunjungan APGI
Perdagangan Luar Negeri, Dody Edward, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, Oke Nurwan, Direktur Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting, Indrasari Wisnu Wardhana.
Mendag Menerima Kunjungan Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO)
MENTERI Perdagangan Enggartiasto Lukita didampingi Sekjen Srie Agustina, Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Oke Nurwan, Dirjen Perdagangan Luar Negeri Dody Edward, Direktur Bina Usaha dan Pelaku Distribusi Fetnayeti menerima kunjungan Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO) yang berlangsung di Kantor Kemendag Jakarta, Rabu (28/09). Pertemuan ini dalam rangka silaturahmi serta membahas isu-isu strategis di bidang ritel modern.
NANTIKAN EDISI BERIK
UTNYA
DIREKTUR Jenderal Perdagangan Dalam Negeri (PDN), Oke Nurwan, menghadiri Pembukaan Misi Dagang Jawa Timur, yang dibuka oleh Gubernur Jawa Timur, Soekarwo, di Surabaya, Kamis (6/10). Misi Dagang yang digagas oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur
MENTERI Perdagangan, Enggartiasto Lukita menerima kunjungan Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Gula Indonesia (APGI), Pieko Njoto Setiadi beserta rombongan di Kantor Kementerian Perdagangan, Rabu (28/9). Dalam kesempatan tersebut, Mendag didampingi oleh Sekretaris Jenderal, Srie Agustina, Direktur Jenderal
Pada edisi mendatan g Info PDN bakal mengupas kaleid oskop kinerja perdagangan dalam negeri 2016 dan proyeksinya di tahun 2017. Selain itu, tema lainnya antara lain : LIPUTAN UTAMA II: Kaleidoskop Kegiatan Ditjen PDN REFERENSIA: Instansi/Lembaga di Sek tor Perdagangan Dalam Negeri di Negar a Luar INSPIRASI USAHA: Tren Usaha Kuliner Tah un 2016 dan Prospek Pasarnya di 2017 Sampai jumpa di edi si mendatang.
51
Pemerintah berkomitmen untuk terus mengembangkan Pusat Logistik Berikat, baik dari sisi jumlah perusahaan yang mendapatkan izin pengelolaan, maupun jenis-jenis komoditas yang diizinkan diimpor melalui mekanisme pendirian Pusat Logistik Berikat.
www.kemendag.go.id
Diterbitkan oleh: DIREKTORAT JENDERAL PERDAGANGAN DALAM NEGERI http://ditjenpdn.kemendag.go.id