SALINAN
PUTUSAN Perkara Nomor 16/KPPU-M/2015 Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia selanjutnya disebut Komisi yang memeriksa Perkara Nomor 16/KPPU-M/2015 tentang Laporan Keterlambatan Pemberitahuan terkait Dugaan Pelanggaran Pasal 29 ayat (1) dan (2) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 Jo Pasal 6 Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2010 dalam Pengambilalihan Saham PT Binsar Natorang Energi oleh LG International Corp., yang dilakukan oleh: -----------Terlapor, LG International Corp. yang beralamat di Kantor Pusat di LG Twin Tower, 128, Yeoui-daero, Yeongdeungpo-gu, Seoul, 150-721, Korea Selatan dan beralamat Kantor Perwakilan Jakarta di The City Center Tower One, Batavia Building, 18 Floor, Suite 03-05, Jalan K.H. Mas Mansyur Kavling 126, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia (selanjutnya disebut “Terlapor”). -------------------------------------------------------------------------------telah mengambil keputusan sebagai berikut: --------------------------------------Majelis Komisi: -------------------------------------------------------------------------Setelah membaca Laporan Keterlambatan Pemberitahuan. ---------------Setelah membaca Tanggapan Terlapor terhadap Laporan Keterlambatan Pemberitahuan. -------------------------------------------------------------------Setelah mendengar Keterangan dari Terlapor. -------------------------------Setelah membaca Kesimpulan Hasil Persidangan dari Investigator. -----Setelah membaca Kesimpulan Hasil Persidangan dari Terlapor. ---------Setelah membaca surat-surat dan dokumen-dokumen dalam perkara ini. -----------------------------------------------------------------------------------TENTANG DUDUK PERKARA
-2-
1.
SALINAN
Menimbang bahwa Komisi Pengawas Persaingan Usaha (“Komisi”) telah melakukan penyelidikan terhadap pemberitahuan yang dilaporkan oleh LG International Corp. berkaitan dengan Pengambilalihan Saham PT Binsar Natorang Energi.-----------------------------------------------------------
SALINAN -32.
Menimbang bahwa berdasarkan Laporan Penyelidikan diidentifikasi keterlambatan
pemberitahuan
pengambilalihan
saham
PT
Binsar
Natorang Energi oleh LG International Corp. ---------------------------------3.
Menimbang
bahwa
Komisi
membuat
Laporan
Keterlambatan
Pemberitahuan yang disampaikan dan disetujui dalam Rapat Komisi. --4.
Menimbang bahwa berdasarkan Rancangan Dugaan Pelanggaran Pasal 29 ayat (1) dan (2) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 Jo Pasal 6 Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2010 dalam Pengambilalihan Saham PT Binsar Natorang Energi oleh LG International Corp., Rapat Komisi menyetujui Rancangan Laporan Dugaan Pelanggaran tersebut menjadi Laporan Dugaan Pelanggaran. ----------------------------------------
5.
Menimbang bahwa berdasarkan Laporan Dugaan Pelanggaran tersebut, Ketua
Komisi
Penetapan
menetapkan
Komisi
44/KPPU/Pen/XII/2015
Pemeriksaan
Pengawas tanggal
Pendahuluan
Persaingan 28
Desember
melalui
Usaha
Nomor
2015
tentang
Pemeriksaan Pendahuluan Perkara Nomor 16/KPPU-M/2015 terkait Dugaan Pelanggaran Pasal 29 ayat (1) dan (2) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 Jo Pasal 6 Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2010 dalam Pengambilalihan Saham PT Binsar Natorang Energi oleh LG International Corp., dan menetapkan LG International Corp. sebagai Terlapor (vide bukti A1).----------------------------------------------------------6.
Menimbang bahwa berdasarkan Penetapan Pemeriksaan Pendahuluan tersebut, Ketua Komisi menetapkan pembentukan Majelis Komisi dan menugaskan Panitera yang akan membantu Majelis Komisi untuk melaksanakan tugas dan wewenangnya. ---------------------------------------
7.
Menimbang bahwa berdasarkan Penetapan Pemeriksaan Pendahuluan tersebut, Ketua Komisi menetapkan pembentukan Majelis Komisi melalui Keputusan Komisi Nomor 21/KPPU/Kep.3/III/2016 tanggal 08 Maret 2016 tentang Penugasan Anggota Komisi sebagai Majelis Komisi pada Pemeriksaan Pendahuluan Perkara Nomor 16/KPPU-M/2015 (vide bukti A2). ----------------------------------------------------------------------------
8.
Menimbang bahwa selanjutnya Majelis Komisi menerbitkan Keputusan Majelis Komisi tentang Jangka Waktu Pemeriksaan Pendahuluan Perkara Nomor 16/KPPU-M/2015, yang menetapkan jangka waktu Pemeriksaan Pendahuluan paling lama 07 (tujuh) hari kerja terhitung
-4-
SALINAN
sejak tanggal 17 Maret 2016 sampai dengan tanggal 28 Maret 2016 (vide bukti A4). ---------------------------------------------------------------------------9.
Menimbang bahwa Majelis Komisi telah menyampaikan Pemberitahuan Pemeriksaan
Pendahuluan,
Petikan
Penetapan
Pemeriksaan
Pendahuluan, Petikan Surat Keputusan Majelis Komisi tentang Jangka Waktu Pemeriksaan Pendahuluan, dan Surat Panggilan Sidang Majelis Komisi yang dilampiri Laporan Keterlambatan Pemberitahuan kepada Terlapor (vide bukti A5, A6, A7, A8). -------------------------------------------10. Menimbang bahwa pada tanggal 17 Maret 2016 yang dihadiri oleh Investigator dan Terlapor, Majelis Komisi melaksanakan Sidang Majelis Komisi I Pemeriksaan Pendahuluan dengan agenda (vide bukti B1):-----10.1.
Pembacaan
Laporan
Keterlambatan
Pemberitahuan
oleh
Investigator kepada Terlapor. ------------------------------------------10.2.
Penyerahan
dan/atau
Pembacaan
Tanggapan
Laporan
Keterlambatan Pemberitahuan oleh Terlapor disertai penyerahan daftar saksi dan/atau ahli beserta alat bukti dari Investigator dan Terlapor kepada Majelis Komisi. ---------------------------------11. Menimbang bahwa pada Sidang Majelis Komisi tanggal 17 Maret 2016, Investigator membacakan Laporan Keterlambatan Pemberitahuan yang pada pokoknya berisi hal-hal sebagai berikut (vide bukti I.1): ------------A. Dugaan Pelanggaran ----------------------------------------------------------11.1.
Objek
Perkara
adalah
Laporan
Keterlambatan
Pemberitahuan terkait Dugaan Pelanggaran Pasal 29 ayat (1) dan (2) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 Jo Pasal 6 Peraturan
Pemerintah
Nomor
57
Tahun
2010
dalam
Pengambilalihan Saham PT Binsar Natorang Energi oleh LG International Corp. -------------------------------------------------11.2.
Dugaan Pelanggaran: Pasal 29 ayat (1) dan (2) UndangUndang Nomor 5 Tahun 1999. ------------------------------------Pasal 29 (1)
Penggabungan
atau
peleburan
badan
usaha, atau
pengambilalihan saham sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 yang berakibat nilai aset dan atau nilai penjualannya
melebihi
jumlah
tertentu,
wajib
diberitahukan kepada Komisi, selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal penggabungan, peleburan
-5-
SALINAN
atau pengambilalihan tersebut. (2)
Ketentuan tentang penetapan nilai aset dan atau nilai penjualan serta tata cara pemberitahuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), diatur dalam Peraturan Pemerintah.
Juncto Pasal 5 Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2010 --------(1)
Penggabungan Badan Usaha, Peleburan Badan Usaha, atau Pengambilalihan saham perusahaan lain yang berakibat nilai aset dan/atau nilai penjualannya melebihi jumlah tertentu wajib diberitahukan secara tertulis kepada Komisi paling lama 30 (tiga puluh) hari kerja sejak tanggal telah berlaku efektif secara yuridis Penggabungan Badan Usaha, Peleburan Badan Usaha, atau Pengambilalihan saham perusahaan. -------------------------------
(2)
Jumlah tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas: ----------------------------------------------------------------------------------------a. nilai aset sebesar Rp 2.500.000.000.000,00 (dua triliun lima ratus miliar rupiah); dan/atau ---------------------------------------------b. nilai penjualan sebesar Rp 5.000.000.000.000,00 (lima triliun rupiah). --------------------------------------------------------------------------------
(3)
Bagi
Pelaku
Usaha
di
bidang
perbankan
kewajiban
menyampaikan pemberitahuan secara tertulis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berlaku jika nilai aset melebihi Rp 20.000.000.000.000,00 (dua puluh triliun rupiah). ---------------(4)
Nilai aset dan/atau nilai penjualan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dihitung berdasarkan penjumlahan nilai aset dan/atau nilai penjualan dari: -----------------------------------a. Badan Usaha hasil Penggabungan, atau Badan Usaha hasil Peleburan, atau Badan Usaha yang mengambilalih saham perusahaan lain dan Badan Usaha yang diambilalih; dan ---b. Badan Usaha yang secara langsung maupun tidak langsung mengendalikan atau dikendalikan oleh Badan Usaha hasil Penggabungan, atau Badan Usaha hasil Peleburan, atau Badan Usaha yang mengambilalih saham perusahaan lain dan Badan Usaha yang diambilalih. -------------------------------------
-6-
SALINAN
Pasal 6 Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2010 ---------------Dalam hal Pelaku Usaha tidak menyampaikan pemberitahuan tertulis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1) dan ayat (3), Pelaku Usaha dikenakan sanksi berupa denda administratif sebesar Rp
1.000.000.000,00
keterlambatan,
(satu
dengan
miliar
ketentuan
rupiah) denda
untuk
setiap
administratif
hari
secara
keseluruhan paling tinggi sebesar Rp 25.000.000.000,00 (dua puluh lima miliar rupiah). -------------------------------------------------------------------------1. Bahwa
LG
International
Corp.
diduga
melakukan
keterlambatan pemberitahuan pengambilalihan saham PT Binsar Natorang Energi, yang pada pokoknya sebagai berikut: a. Bahwa pengambilalihan saham PT Binsar Natorang Energi oleh
LG
International
Corp.
memenuhi
kriteria
pemberitahuan yang wajib dilaporkan kepada KPPU. -------b. Bahwa
kewajiban
tersebut
harus
telah
dilaksanakan
selambat-lambatnya terhitung 30 (tiga puluh) hari kerja sejak tanggal efektif yuridis pengambilalihan saham.--------c. Bahwa pengambilalihan saham PT Binsar Natorang Energi oleh LG International Corp. telah berlaku efektif secara yuridis sejak tanggal 12 Juni 2014 berdasarkan Surat Direktorat
Jenderal
Administrasi
Hukum
Umum
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Nomor:
AHU-13441.40.22.2014
perihal
Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan PT Binsar Natorang Energi. Oleh karena itu, LG International Corp. wajib untuk melakukan pemberitahuan selambatlambatnya pada tanggal 24 Juli 2014. -------------------------d. Bahwa
LG
International
Corp.
baru
melakukan
pemberitahuan kepada KPPU pada tanggal 27 Agustus 2014 dan telah didaftarkan dengan nomor register A13714. ------e. Bahwa dengan demikian, LG International Corp. telah melakukan keterlambatan selama 20 (dua puluh) hari kerja. 2. Tentang Latar Belakang Pengambilalihan Saham PT Binsar Natorang Energi oleh LG International Corp.----------------------a. Bahwa
sebelum
LG
International
Corp.
melakukan
pengambilalihan saham PT Binsar Natorang Energi, PT Binsar Natorang Energi memilki pinjaman dari PT Energy
-7-
SALINAN
Jaya Persada, PT Bumi Sinergi Internasional, dan LG International Corp. yang dipergunakan untuk pembiayaan pengembangan
awal
proyek
seperti
Studi
Kelayakan,
Perijinan, dan Kegiatan Survey yang dilakukan oleh PT Binsar Natorang Energi (vide bukti penyelidikan B3).-------b. Bahwa terkait dana yang dipinjamkan oleh PT Energy Jaya Persada,
PT
Bumi
Sinergi
Internasional,
dan
LG
International Corp., selanjutnya PT Binsar Natorang Energi mengkonversi hutang tersebut menjadi saham sebagaimana diperjanjikan sebelumnya dalam suatu perjanjian (vide bukti penyelidikan B3, C116). -----------------------------------c. Bahwa karena ketertarikan LG International Corp. kepada bisnis dari PT Binsar Natorang Energi yang sedang mempersiapkan power plant Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Hasang di Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara, maka LG International Corp. membeli sejumlah saham baru yang diterbitkan oleh PT Binsar Natorang Energi (vide bukti penyelidikan B1, B3). -----------------------d. Bahwa ketertarikan LG International Corp. sesuai dengan keinginan PT Binsar Natorang Energi untuk mendapatkan mitra
bisnis
dalam
pengembangan
bisnis
Pembangkit
Listrik Tenaga Air di Kabupaten Toba Samosir, Sumatra Utara (vide bukti penyelidikan B3). -----------------------------e. Bahwa pengembangan PLTA Hasang 2014-2019 telah dimasukkan kedalam pembiayaan proyek LG International Corp. (vide bukti penyelidikan B3). -----------------------------f. Bahwa yang dimaksud dari pembiayaan proyek (project funding) adalah rencana pembiayaan melalui pinjaman bank BUMN Korea Selatan tetapi dengan syarat proyek tersebut
sudah
dimiliki
oleh
LG
International
Corp.
(vide bukti penyelidikan B3). -------------------------------------3.
Tentang Transaksi Pengambilalihan Saham PT Binsar Natorang Energi --------------------------------------------------------------------a. Bahwa
sebelum
pengambilalihan
saham
PT
Binsar
Natorang Energi oleh LG International Corp., saham dari PT Binsar Natorang Energi sejumlah 95.000 lembar saham
-8-
SALINAN
atau setara dengan Rp. 9.500.000.000 (sembilan miliar lima ratus juta rupiah) dimiliki oleh PT Energy Jaya Persada dan 5000 lembar saham atau setara dengan Rp. 500.000.000 (lima ratus juta rupiah) dimiliki oleh PT Bumi Sinergi Internasional (vide bukti penyelidikan C116). -----------------b. Bahwa
total
saham
sebelum
pengambilalihan
saham
sebanyak 100.000 (seratus ribu) saham dengan total nominal setara Rp. 10.000.000.000 (sepuluh miliar rupiah) (vide bukti penyelidikan C116). ----------------------------------c. Bahwa dengan demikian komposisi pemegang saham dari PT Binsar Natorang Energi sebelum pengambilalihan saham oleh LG International Corp. adalah 95% (sembilan puluh lima persen) saham dimiliki oleh PT Energy Jaya Persada dan 5% (lima persen) saham dimiliki oleh PT Bumi Sinergi Internasional (vide bukti penyelidikan B3, C116). ------------d. Bahwa pada tanggal 17 April 2014, PT Binsar Natorang Energi meningkatkan modal dasar dari Rp. 10.000.000.000 (sepuluh
miliar
rupiah)
menjadi
Rp.
106.573.500.000
(seratus enam miliar lima ratus tujuh puluh tiga juta lima ratus ribu rupiah) (vide bukti penyelidikan C116). -----------e. Bahwa
peningkatan
modal
dasar
sebesar
Rp. 106.573.500.000 (seratus enam miliar lima ratus tujuh puluh tiga juta lima ratus ribu rupiah) terbagi atas 1.065.753 (satu juta enam puluh lima ribu tujuh ratus lima puluh tiga) lembar saham yang masing-masing saham bernilai Rp. 100.000 (seratus ribu rupiah) (vide bukti penyelidikan C116). ------------------------------------------------f. Bahwa
peningkatan
modal
dasar
sebesar
Rp. 106.573.500.000 (seratus enam miliar lima ratus tujuh puluh tiga juta lima ratus ribu rupiah) dilakukan oleh PT Binsar Natorang Energi dengan menerbitkan saham baru sebesar 965.735 (sembilan ratus enam puluh lima ribu tujuh ratus tiga puluh lima) untuk diambil bagian oleh LG International Corp. dan para pemegang saham dengan rincian sebagai berikut (vide bukti penyelidikan C116): ------
-9-
-
SALINAN
LG International Corp. sejumlah Rp. 54.352.500.000 (lima puluh empat miliar tiga ratus lima puluh dua juta lima ratus ribu rupiah) yang terdiri dari 543.525 (lima ratus empat puluh tiga ribu lima ratus dua puluh lima) lembar saham. -------------------------------------------------
-
PT Energy Jaya Persada sejumlah Rp. 37.392.300.000 (tiga puluh tujuh miliar tiga ratus sembilan puluh dua juta tiga ratus ribu rupiah) yang terdiri dari 373.923 (tiga ratus tujuh puluh tiga ribu sembilan ratus dua puluh tiga) lembar saham. -----------------------------------
-
PT
Bumi
Sinergi
Internasional
sejumlah
Rp. 4.828.700.000 (empat miliar delapan ratus dua puluh delapan juta tujuh ratus ribu rupiah) yang terdiri dari 48.287 (empat puluh delapan ribu dua ratus delapan puluh tujuh) lembar saham. --------------g. Bahwa dari modal dasar sebesar Rp. 106.573.500.000 (seratus enam miliar lima ratus tujuh puluh tiga juta lima ratus ribu rupiah) disetor atau ditempatkan penuh kepada persero oleh masing masing pemegang saham perseroan dengan cara sebagai berikut (vide bukti penyelidikan C116): -
Rp.
10.000.000.000
(sepuluh
miliyar
rupiah)
merupakan setoran lama pemegang saham Perseroan; -
Rp. 37.392.300.000 (tiga puluh tujuh miliar tiga ratus sembilan puluh dua juta tiga ratus ribu rupiah) merupakan
setoran
saham
hasil
konversi
utang
berdasarkan perjanjian tanggal 16 April 2014 antara Perseroan dan PT Energi Jaya Persada. -------------------
Rp. 4.828.700.000 (empat miliar delapan ratus dua puluh
delapan
merupakan
juta
setoran
tujuh saham
ratus hasil
ribu konversi
rupiah) utang
berdasarkan perjanjian tanggal 16 April 2014 antara Perseroan dan PT Bumi Sinergi Internasional. -----------
Rp. 6.598.900.000 (enam miliar lima ratus sembilan puluh
delapan
merupakan
juta
setoran
sembilan saham
ratus
hasil
ribu
konversi
rupiah) utang
-10-
SALINAN
berdasarkan perjanjian tanggal 17 April 2014 antara Perseroan dan LG Internasional Corp. ---------------------
Rp. 47.753.600.000 (empat puluh tujuh miliar tujuh ratus lima puluh tiga juta enam ratus ribu rupiah) merupakan setoran tunai kedalam rekening Perseroan oleh LG International Corp. ----------------------------------
h. Bahwa komposisi kepemilikan saham perseroan setelah pengambilalihan saham oleh LG International Corp. dan pemegang saham lainnya sebagai berikut (vide bukti penyelidikan B1, B3, C116): ---------------------------------------
LG International Corp. sejumlah 543.525 (lima ratus empat puluh tiga ribu lima ratus dua puluh lima) saham dengan nilai nominal Rp. 54.352.500.000 (lima puluh empat miliar tiga ratus lima puluh dua juta lima ratus ribu rupiah) atau sejumlah 51% (lima puluh satu persen). ----------------------------------------------------------
-
PT Energy Jaya Persada sejumlah 468.923 (empat ratus enam puluh delapan ribu sembilan ratus dua puluh delapan ribu sembilan ratus dua puluh tiga) saham
dengan
nilai
nominal
Rp.
46.892.300.000
(empat puluh enam miliar delapan ratus sembilan puluh dua juta tiga ratus ribu rupiah) atau sejumlah 44% (empat puluh empat persen). --------------------------
PT Bumi Sinergi Internasional sejumlah 53.287 (lima puluh tiga ribu dua ratus delapan puluh tujuh) saham dengan nilai nominal sebesar Rp. 5.328.700.000 (lima miliar tiga ratus dua puluh delapan juta tujuh ratus ribu rupiah) atau sejumlah 5% (lima persen).
i. Bahwa dengan memiliki saham sebesar 51% (lima puluh satu
persen),
maka
LG
International
Corp.
menjadi
pengendali baru dari PT Binsar Natorang Energi. -------------
-11-
4.
SALINAN
Tentang Badan Usaha Pengambilalih-------------------------------a. Bahwa LG International Corp. merupakan badan usaha yang
melakukan
pengambilalihan
saham
dengan
dikuasainya 51% (lima puluh satu persen) saham dari PT Binsar Natorang Energi (vide bukti penyelidikan B1, B3). --b. Bahwa LG International Corp. merupakan perusahaan yang didirikan pada tanggal 1 November 1953 berdasarkan Hukum
Negara
Republik
Korea
Selatan
(vide
bukti
penyelidikan B3, C115). -------------------------------------------c. Bahwa LG International Corp. terdaftar dalam bursa efek Korea
Selatan
pada
bulan
Januari
1976
sebagai
perusahaan perdagangan umum berdasarkan peraturan pemerintah Korea Selatan pada tanggal 12 November 1976. LG International Corp. melakukan bisnis di bidang ekspor impor, natural resources, pengembangan bisnis, energy, dan kegiatan usaha lainnya (vide bukti penyelidikan B3, C115). d. Bahwa
susunan
Direksi
dan
Komisaris
dari
LG
International Corp. saat ini terdiri dari 3 (tiga) Komisaris dan 6 (enam) Direktur (vide bukti penyelidikan B3). ---------e. Bahwa komposisi Pemegang Saham dari LG International Corp. adalah (vide bukti penyelidikan B3, C114, C115): ----1. Pemegang Saham Umum (public shareholders) sebesar 60,32%. ----------------------------------------------------------2. Pemegang
Saham
Individual
(Individual
Major
Shareholders) sekitar 27,95%. -------------------------------3. Dana Pensiun Nasional (National Pension Services) sebesar 11,73%.------------------------------------------------f. Bahwa
terkait
Pemegang
Saham
Individual,
seluruh
pemegang saham individual sebesar 27,95% dikuasai oleh keluarga pemilik LG Group (vide bukti penyelidikan B3). ---g. Bahwa pengambilan keputusan perusahaan diserahkan sepenuhnya kepada rapat pemegang saham dan setiap saham
memiliki
hak
suara
yang
sama
(vide
bukti
penyelidikan B3). ----------------------------------------------------
-12-
SALINAN
h. Bahwa total aset dan penjualan dari LG International Corp. secara
global
dirinci
sebagai
berikut
(vide
bukti
penyelidikan B3, C19, C20, C21): -------------------------------Total Aset Penjualan
2011
2012
2013
38.737.502.720.000
44.766.423.660.000
56.304.999.635.000
109.656.778.560.000
115.527.616.680.000
139.379.159.870.000
i. Bahwa LG International Corp. melakukan kegiatan usaha di Indonesia sebelum mengakuisisi PT Binsar Natorang Energi melalui anak perusahaan (vide bukti penyelidikan B3, C19, C20, C21, C114): ---------------------------------------------------1. PT Batubara Global Energy. ----------------------------------2. PT Mega Global Energy. ---------------------------------------3. PT Megaprima Persada.----------------------------------------4. PT Ganda Alam Makmur. -------------------------------------5. PT Green Global Lestari. --------------------------------------6. PT Parna Argomas. ---------------------------------------------7. PT Indonesia Renewable Resources. -------------------------8. PT Tutui Batubara Utama. ------------------------------------j. Bahwa share saham yang dikuasai LG International Corp. dari
anak perusahaan yang berdomisili dan melakukan
kegiatan bisnis di Indonesia adalah (vide bukti penyelidikan B3, C19, C20, C21):------------------------------------------------Perusahaan PT Batubara Global Energy PT Mega Global Energy PT Megaprima Persada PT Ganda Alam Makmur PT Green Global Lestari PT Parna Argomas
Equity Interest (31 Des 2011) 100%
Equity Interest (31 Des 2012) 100%
Equity Interest (31 Des 2013) 100%
100%
100%
100%
75%
75%
75%
Belum anak perusahaan
60%
60%
100%
100%
100%
95%
95%
95%
-13-
PT Indonesia Renewable Resources PT Tutui Batubara Utama
SALINAN
100%
100%
100%
75%
75%
75%
k. Bahwa sebagai informasi, PT Tutui Batubara Utama telah dijual setelah LG International Corp. mengambilalih saham PT Binsar Natorang Energi (vide bukti penyelidikan B3). ---l. Bahwa kepemilikan saham oleh LG International Corp. terhadap 8 (delapan) perusahaan tersebut yang melebihi 50%, menunjukkan LG International Corp. adalah sebagai Pengendali. ----------------------------------------------------------m. Bahwa nilai aset dan penjualan LG International Corp. secara global berdasarkan Laporan Keuangan Consolidated LG International Corp. and Its Subsidiaries adalah (vide bukti penyelidikan B4, B5, B6, B7, B8, C19, C20, C21, C121, C122, C123): -----------------------------------------------Perusahaan
2011 Asset 356.139.840.000
Revenue 3.282.780.480.000
341.714.240.000
1.067.564.960.000
800.330.720.000
1.807.143.520.000
0
0
PT Green Global Lestari
178.979.360.000
0
PT Parna Argomas
473.614.400.000
29.423.520.000
PT Indonesia Renewable Resources PT Tutui Batubara Utama Total
449.702.400.000
19.262.880.000
67.557.280.000
91.406.560.000
2.668.038.240.000
6.297.581.920.000
PT Batubara Global Energy PT Mega Global Energy PT Megaprima Persada PT Ganda Alam Makmur
Perusahaan
2012 Asset 302.405.670.000
Revenue 3.091.149.600.000
PT Mega Global Energy
240.062.550.000
0
PT Megaprima Persada
707.301.840.000
1.942.813.530.000
4.033.773.240.000
0
PT Batubara Global Energy
PT Ganda Alam Makmur
-14-
SALINAN
PT Green Global Lestari
462.706.230.000
0
PT Parna Argomas
709.559.340.000
40.734.330.000
PT Indonesia Renewable
445.919.460.000
26.593.350.000
53.918.130.000
33.672.870.000
6.955.646.460.000
5.134.963.680.000
Resources PT Tutui Batubara Utama Total
2013
Perusahaan
Asset
PT Batubara Global
Revenue
661.794.035.000
3.456.215.105.000
PT Mega Global Energy
59.976.275.000
0
PT Megaprima Persada
973.670.665.000
1.997.689.075.000
5.602.014.985.000
0
PT Green Global Lestari
592.258.500.000
0
PT Parna Argomas
815.227.085.000
4.231.565.760.000
PT Indonesia Renewable
220.093.880.000
25.803.075.000
39.807.160.000
0
8.964.842.585.000
9.711.273.015.000
Energy
PT Ganda Alam Makmur
Resources PT Tutui Batubara Utama Total
n. Bahwa Rp.
total
penjualan
4.231.565.760.000
PT
Parna
diklarifikasi
Argomas karena
senilai terdapat
kesalahan input dalam form notifikasi ke KPPU menjadi Rp. 421.715.760.000 berdasarkan laporan keuangan yang sudah diaudit (vide bukti penyelidikan B3, C19, C20, C21); o. Bahwa nilai aset dan penjualan LG International Corp. yang dihitung berdasarkan laporan keuangan masing masing anak perusahaan yang melakukan kegiatan usaha di Indonesia (vide bukti penyelidikan B4, B5, B6, B7, B8, C22, C31, C32, C33, C34, C35, C42, C43, C44, C45, C49, C50, C69, C74, C75, C79, C80, C83, C84, C87, C88, C89, C90, C94, C95, C103, C104, C107, C121, C122, C123): -----------
-15-
SALINAN 2011
Perusahaan PT Batubara Global Energy PT Mega Global Energy PT Megaprima Persada PT Ganda Alam Makmur PT Green Global Lestari PT Parna Argomas PT Indonesia Renewable Resources PT Tutui Batubara Utama Total
Asset
Revenue
458.409.091.000
3.311.800.393.000
280.904.744.000
1.088.881.891.000
779.416.411.000
1.827.350.736.000
299.635.910.000
0
572.771.818.000
0
475.292.513.000
29.685.379.000
446.784.665.960
19.432.384.511
67.798.589.746
92.214.008.173
3.381.013.742.706
6.369.364.791.684
2012 Perusahaan PT Batubara Global Energy PT Mega Global Energy PT Megaprima Persada PT Ganda Alam Makmur PT Green Global Lestari PT Parna Argomas PT Indonesia Renewable Resources PT Tutui Batubara Utama Total
Asset
Revenue
462.212.561.000
2.842.110.260.000
56.713.038.000
0
696.200.729.000
1.786.288.444.000
838.160.204.000
0
774.356.733.000
0
707.272.266.000
37.452.028.000
446.892.487.791
24.446.963.226
47.436.739.736
30.960.482.516
4.029.244.758.527
4.721.258.177.742
2013 Perusahaan PT Batubara Global Energy PT Mega Global
Asset
Revenue
634.611.472.000
2.852.965.828.000
58.995.956.000
0
-16-
SALINAN
Energy PT Megaprima Persada PT Ganda Alam Makmur PT Green Global Lestari PT Parna Argomas PT Indonesia Renewable Resources PT Tutui Batubara Utama Total
p. Bahwa
terdapat
840.093.246.000
1.637.393.127.000
494.244.749.000
0
829.381.333.000
0
817.521.015.000
345.274.303.000
223.286.014.313
21.128.629.614
39.902.724.590
0
3.936.036.509.903
4.856.761.887.614
perbedaan
nilai
aset
dan/atau
nilai
penjualan dari LG International Corp. berdasarkan Laporan Keuangan Consolidated LG International Corp. and Its Subsidiaries dengan Laporan Keuangan masing masing anak perusahaan yang melakukan kegiatan usaha di Indonesia. -----------------------------------------------------------5. Tentang Badan Usaha yang Diambilalih ----------------------------a. Bahwa PT Binsar Natorang Energi adalah pelaku usaha sebagai
Badan
Usaha
yang
diambilalih
(vide
bukti
penyelidikan B1, B3, C116). --------------------------------------b. Bahwa PT Binsar Natorang Energi merupakan perusahaan yang didirikan berdasarkan Akta Notaris Nomor 10 tanggal 06 Maret 2008 yang dibuat dihadapan Notaris Rusnaldy, S.H. Akta tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam
Surat
Keputusan
Nomor
AHU-21249.AH.01.01
tertanggal 25 April 2008 (vide bukti penyelidikan C111). ---c. Bahwa Anggaran Dasar perusahaan PT Binsar Natorang Energi
telah
mengalami
beberapa
kali
perubahan,
perubahan terakhir melalui Akta Notaris Nomor 44 tanggal 14 Mei 2014 yang dibuat dihadapan Notaris Jose Dimas Satria, S.H., M.Kn (vide bukti penyelidikan C112, C116).---d. Bahwa kegiatan usaha PT Binsar Natorang Energi adalah Pembangunan Konstruksi Pembangkit Listrik Tenaga Air di
-17-
SALINAN
Kabupaten Toba Samosir, Sumatra Utara (vide bukti penyelidikan C111). ------------------------------------------------e. Bahwa nilai penjualan dan aset PT Binsar Natorang Energi tahun 2011–2013 yang dinyatakan dalam rupiah adalah sebagai berikut (vide bukti penyelidikan B1, C11, C17): ----Total
2011
2012
2013
Aset
19.461.497.632
45.020.033.643
67.972.486.971
0
0
0
Penjualan
f.
Bahwa skema kepemilikan saham perusahaan PT Binsar Natorang Energi sebelum diambilalih adalah sebagai berikut (vide bukti penyelidikan C10): ------------------------------------
PT GLOBAL MULTI INVESTAMA 99,98% PT GREEN VIEW INDONESIA 99,99% PT TITAN MULTI POWER
PT BUMI TOBASA HIDRO
91,6%
8,4%
PT BUMI SINERGI INTERNASIONAL
PT ENERGY JAYA PERSADA
5%
95% PT BINSAR NATORANG ENERGI
6. Tentang Badan Usaha Yang Terafiliasi dengan LG International Corp. ----------------------------------------------------------------------a. PT Batubara Global Energy ----------------------------------------
Bahwa
PT
Batubara
Global
Energy
merupakan
perusahaan yang didirikan berdasarkan Akta Nomor 12 tanggal 09 Agustus 2007 yang dibuat di hadapan Notaris Marlon Silitonga, S.H. Anggaran dasar tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan Nomor AHU-00974.AH.01.01 tanggal 8 Januari 2008 (vide bukti penyelidikan C41, C70, C71). ---------------------------------
-18-
-
SALINAN
Bahwa Akta PT Batubara Global Energy telah mengalami beberapa kali perubahan, perubahan terakhir dilakukan melalui
Akta
Pernyataan
Keputusan
Rapat
Umum
Pemegang Saham PT Batubara Global Energy Nomor 01 tanggal 03 Februari 2014 yang dibuat dihadapan Notaris Yunita Neni Susiandari, S.H., M.Kn. Perubahan akta tersebut telah dicatat oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi
Manusia
Republik
Indonesia
dan
telah
diberitahukan melalui surat No: AHU-AH.01.10-05903 perihal Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan PT Batubara Global Energi tertanggal 20 Februari 2014 (vide bukti penyelidikan C38, C39). --------
Bahwa komposisi pemegang saham PT Batubara Global Energi pada tahun 2007 adalah 99,9% dikuasai oleh LG International Corp. dan 0,1% dikuasai Young Jung Moon,
sedangkan
untuk
tahun
2014,
komposisi
pemegang saham PT Batubara Global Energi menjadi 99,99% dikuasai oleh LG International Corp. dan 0,01% dikuasai oleh LG International Singapore Pte. Ltd (vide bukti penyelidikan C41, C70, C121).------------------------b. PT Mega Global Energy ---------------------------------------------
Bahwa PT Mega Global merupakan perusahaan yang didirikan berdasarkan Akta Notaris Nomor 05 tanggal 08 Januari 2008 yang dibuat di hadapan Notaris Marlon Sitonga S.H. dan telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan tanggal 15 Februari 2008
Nomor
AHU-07585.AH.01.01.
(vide
bukti
penyelidikan C65, C101, C102). ------------------------------
Bahwa Anggaran Dasar PT Mega Global Energy telah mengalami
beberapa
kali
perubahan,
perubahan
anggaran dasar yang terakhir adalah melalui Akta Nomor 31 tanggal 17 Maret 2014 yang dibuat dihadapan Notaris Makmur Tridharma, S.H. Perubahan anggaran dasar tersebut telah diterima dan dicatat oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
-19-
SALINAN
melalui Surat Nomor AHU-AH.01.10-15297 (vide bukti penyelidikan C62, C63). ----------------------------------------
Bahwa dalam akta perubahan No. 35 tertanggal 27 Oktober 2011 yang dbuat dihadapan Notaris H. Yunardi, S.H., pemegang saham PT Mega Global Energy adalah PT Batubara
Global
Singapura
PTE.,
Energy LTD
99,95%,
sebesar
LG
Intenational
0,05%
(vide
bukti
penyelidikan B4, C99).------------------------------------------
Bahwa PT Batubara Global Energi dikendalikan oleh LG International Corp. dengan penguasaan saham sebesar 99,99%. -----------------------------------------------------------
c. PT Megaprima Persada ---------------------------------------------
Bahwa PT Megaprima Persada merupakan perusahaan yang didirikan berdasarkan Akta Nomor 24A tanggal 22 Desember 2006 yang dibuat di hadapan Notaris Dinah, S.H. dan telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan Nomor W7-05178.HT.01.01TH.2007 tanggal 08 Mei 2007 (vide bukti penyelidikan C59, C60, C96). --------------------------------------------------
-
Bahwa
anggaran
dasar
tersebut
telah
mengalami
beberapa perubahan, perubahan terakhir melalui Akta Nomor 03 tanggal 02 April 2014 yang dibuat dihadapan Notaris
Makmur
Tridharma,
S.H.
(vide
bukti
penyelidikan C58).-----------------------------------------------
Bahwa Pemegang Saham PT Megaprima Persada Energy sebelum pertengahan tahun 2014 (sebelum akuisisi PT Binsar Natorang Energi oleh LG International Corp.) adalah PT Batubara Global Energy 75% dan PT Multi Mining Utama 24,08%, serta Soebali Sudjie 0,02% berdasarkan akta Notaris No. 64 tanggal 26 Agustus 2011 yang dibuat dihadapan Notaris Surjadi, S.H. (vide bukti penyelidikan B5, C97). ----------------------------
-
Bahwa PT Batubara Global Energi dikendalikan oleh LG International Corp. dengan penguasaan saham sebesar 99,99%. -----------------------------------------------------------
-20-
SALINAN
d. PT Ganda Alam Makmur -------------------------------------------
Bahwa PT Ganda Alam Makmur merupakan perusahaan yang didirikan berdasarkan Akta Notaris Nomor 01 tanggal 03 Januari 2005 yang dibuat dihadapan Notaris Linaswati,
S.H.
Akta
tersebut
telah
mendapatkan
pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan Nomor C10451
HT.01.01.TH.2005
tanggal
18
April
2005
(vide bukti penyelidikan C23, C25, C91).--------------------
Bahwa Anggaran Dasar PT Ganda Alam Makmur telah mengalami beberapa kali perubahan, perubahan terakhir dilakukan melalui Akta Notaris Nomor 05 tanggal 04 April 2014 yang dibuat dihadapan Notaris Arsin Effendy, S.H. (vide bukti penyelidikan C24). ---------------------------
-
Bahwa Pemegang Saham PT Ganda Alam Makmur adalah LG International Corp. sebanyak 60% dan PT Titan Minning Indonesia sebanyak 40% berdasarkan Akta No. 22 tertanggal 19 Juli 2012 yang dibuat dihadapan Notaris Engawati Gazali. S.H. (vide bukti penyelidikan B6, C92).------------------------------------------
e. PT Green Global Lestari --------------------------------------------
Bahwa PT Green Global Lestari merupakan perusahaan yang didirikan berdasarkan Akta Notaris Nomor 65 tanggal 15 Desember 2009 yang dibuat dihadapan Notaris Robert Purba, S.H. Anggaran dasar tersebut telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia tanggal 11 Januari 2010 Nomor AHU-01374.AH.01.01. (vide bukti penyelidikan C30, C66). ---------------------------------------------------------------
-
Bahwa Anggaran Dasar PT Green Global Lestari telah mengalami beberapa perubahan, perubahan terakhir melalui Akta Nomor 105 tanggal 20 Desember 2011 yang dibuat dihadapan Notaris H. Warman, S.H. (vide bukti penyelidikan C67).-----------------------------------------------
-
Bahwa komposisi pemegang saham PT Green Global Lestari pada tahun pendirian 2009 adalah 99,95% dikuasai oleh LG International Corp. dan 0,05% dikuasai
-21-
SALINAN
oleh Yong Won Lee. Sedangkan komposisi pemegang saham pada tahun 2014 berubah menjadi 99,99% dikuasai oleh LG International Corp. dan 0.01% dikuasai oleh Song Kwang Ryun (vide bukti penyelidikan C67, C122). ------------------------------------------------------------f.
PT Parna Agromas ---------------------------------------------------
Bahwa PT Parna Agromas yang sebelumnya dikenal dengan
PT
Patriot
Andalas
merupakan
perseroan
terbatas yang didirikan berdasarkan Akta Notaris Nomor 82 tanggal 12 November 1986 yang dibuat dihadapan Notaris SP. Henny Shidki, S.H. Akta pendirian tersebut telah
disahkan
Indonesia
oleh
tanggal
Menteri
18
Mei
Kehakiman
1987
Nomor
Republik C2-3770-
HT.01.01.TH.1987 (vide bukti penyelidikan C57, C86). ---
Bahwa PT Patriot Andalas berubah nama menjadi PT Parna Agromas berdasarkan Akta Notaris Nomor 92 tanggal 12 November 2004 yang dibuat dihadapan Notaris
Esther
Mercia
Sulaiman,
S.H.
Perubahan
anggaran dasar tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam
Surat
Keputusan
Nomor
C-
02741.HT.01.04.TH.2005 tanggal 01 Februari 2005 dan diumumkan dalam Berita Negara Nomor 98, Tambahan Nomor 12670 tanggal 09 Desember 2005 (vide bukti penyelidikan C55, C56). ----------------------------------------
Bahwa
Anggaran
Dasar
PT
Parna
Agromas
telah
mengalami beberapa perubahan, perubahan terakhir dilakukan melalui Akta Notaris Nomor 01 tanggal 03 Maret 2014 yang dibuat dihadapan Notaris Tanti Lena, S.H., MKn. Perubahan anggaran dasar tersebut telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia melalui Surat Keputusan Nomor AHU-00690.40.20.2014 tanggal 17 April 2014 (vide bukti penyelidikan C51, C52). -
Bahwa Pemegang Saham PT Parna Argomas di tahun 2014 (sebelum akuisisi PT Binsar Natorang Energi oleh LG International Corp) adalah PT Green Global Lestari sebanyak 95% dan nyonya Young Ly Hong sebanyak 5%
-22-
SALINAN
berdasarkan Akta nNotaris No. 119 tertanggal 30 November 2011 yang dibuat dihadapan Notaris H. Warman, S.H. (vide bukti penyelidikan B7, C85). ----------
Bahwa PT Green Global Lestari dikendalikan oleh LG International Corp. dengan penguasaan saham sebesar 99,99%. -----------------------------------------------------------
g. PT Indonesia Renewable Resources ------------------------------
Bahwa PT Indonesia Renewable Resources didirikan pada tanggal 13 Oktober 2009 berdasarkan Akta Notaris Nomor 48 yang dibuat dihadapan Notaris Robert Purba, S.H. dan telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia tanggal 11 November 2009 dengan Surat Keputusan Nomor AHU-54783.AH.01.01 (vide bukti penyelidikan C82). ---------------------------------------------------------------
-
Bahwa Akta PT Indonesia Renewable Resources telah mengalami beberapa perubahan, perubahan terakhir dilakukan melalui Akta Notaris Nomor 29 tanggal 21 Mei 2014 yang dibuat dihadapan Notaris Arsin Effendy, S.H. (vide bukti penyelidikan C81). ---------------------------------
-
Bahwa
Pemegang
Saham
PT
Indonesia
Renewable
Resources pada tahun 2014 (sebelum akuisisi PT Binsar Natorang Energi oleh LG International Corp.) adalah LG International Corp. sebesar 99,9%, dan Kim Sang Hwi sebesar 0,1% berdasarkan Akta Notaris Arsin Effendi, S.H. No. 29 tanggal 21 Mei 2014 (vide bukti penyelidikan B8, C81). ---------------------------------------------------------h. PT Tutui Batubara Utama -----------------------------------------
Bahwa PT Tutui Batubara Utama adalah perusahaan yang didirikan berdasarkan Akta Notaris Nomor 12 tanggal 09 Juli 2007 yang dibuat dihadapan Notaris Marlon Silitonga, S.H. dan anggaran dasar tersebut telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia
Republik
Indonesia
dalam
Surat
Keputusan Nomor W7-0972.HT.01.01.TH2007 tanggal 05 September 2007 (vide bukti penyelidikan C47, C76, C77).
-23-
-
SALINAN
Bahwa Akta PT Tutui Batubara Utama telah mengalami beberapa perubahan, perubahan terakhir dilakukan melalui Akta Notaris Nomor 36 tanggal 05 April 2013 yang dibuat dihadapan Notaris Mala Mukti, S.H., LL.M. (vide bukti penyelidikan C78). ---------------------------------
-
Bahwa komposisi pemegang saham PT Tutui Batubara Utama pada tahun pendirian 2007 adalah 60% dikuasai oleh PT Kimco Energy Utama dan 40% dikuasai LG International Corp., sedangkan untuk tahun 2014, komposisi pemegang saham PT Tutui Batubara Utama menjadi 75% dikuasai oleh LG International Corp. dan 25% dikuasai oleh PT Kimco Energy Utama berdasarkan Akta Notaris Nomor 36 tanggal 05 April 2013 yang dibuat dihadapan Notaris Mala Mukti, S.H., LL.M (vide bukti penyelidikan C78, C123).-------------------------
7. Tentang
Analisis
Syarat
Pemberitahuan
Pengambilalihan
kepada Komisi-----------------------------------------------------------a. Batasan Nilai ---------------------------------------------------------
Bahwa Batasan Nilai untuk melakukan pemberitahuan Penggabungan,
Peleburan,
Pengambilalihan
Komisi
sebagaimana diatur dalam Pasal 5 ayat (2) PP Nomor 57/2010 adalah: ------------------------------------------------
Nilai aset badan usaha hasil penggabungan atau peleburan
atau
pengambilalihan
melebihi
Rp. 2.500.000.000.000,00 (dua triliun lima ratus miliar rupiah); dan/atau ----------------------------------
Nilai
penjualan
(omzet)
badan
usaha
hasil
penggabungan atau peleburan atau pengambilalihan melebihi
Rp.
5.000.000.000.000,00
(lima
triliun
rupiah). --------------------------------------------------------
Bahwa
nilai
penjualan
dan/atau
aset
hasil
Penggabungan atau Peleburan atau Pengambilalihan adalah jumlah nilai penjualan dan/atau aset yang dihitung
berdasarkan
penjumlahan
nilai
penjualan
dan/atau aset tahun terakhir yang telah diaudit dari masing masing pihak yang melakukan Penggabungan, Peleburan, dan Pengambilalihan ditambah dengan nilai
-24-
SALINAN
penjualan dan/atau aset dari seluruh badan usaha yang secara langsung maupun tidak langsung mengendalikan atau dikendalikan oleh Badan Usaha yang melakukan Penggabungan, Peleburan, dan Pengambilalihan (Perkom Nomor 2 Tahun 2013). ------------------------------------------
Bahwa dengan demikian, nilai aset dan/atau nilai penjualan tidak hanya meliputi nilai aset dan/atau nilai penjualan
dari
perusahaan
yang
melakukan
Penggabungan, Peleburan, dan Pengambilalihan, tetapi juga nilai aset dan/atau nilai penjualan dari perusahaan yang terkait secara langsung dengan perusahaan yang bersangkutan secara vertikal, yaitu induk perusahaan sampai dengan Badan Usaha Induk Tertinggi dan anak perusahaan sampai dengan anak perusahaan yang paling bawah (Perkom Nomor 2 Tahun 2013). --------------
Bahwa nilai aset dan/atau nilai penjualan Badan Usaha Tertinggi yang dihitung adalah nilai aset dan/atau nilai penjualan
seluruh
anak
perusahaan.
Hal
ini
dikarenakan secara ekonomi, nilai aset anak perusahaan merupakan nilai aset dari induk perusahaan (Perkom Nomor 2 Tahun 2013). ------------------------------------------
Bahwa nilai aset yang dihitung adalah nilai aset yang berlokasi di wilayah Indonesia. Sama halnya dengan nilai penjualan, yang dihitung adalah nilai penjualan di wilayah Indonesia (tidak termasuk export), baik yang berasal dari dalam maupun penjualan yang bersumber dari luar wilayah Indonesia. Dalam hal ini, nilai aset atau nilai penjualan yang dihitung adalah nilai aset atau nilai
penjualan
seluruh
anak
perusahaan
secara
langsung atau tidak langsung dari Badan Usaha Induk Tertinggi (Perkom Nomor 2 Tahun 2013). -------------------
Bahwa dalam hal salah satu pihak yang melakukan Penggabungan, memiliki
Peleburan,
perbedaan
yang
dan
Pengambilalihan
signifikan
antara
nilai
penjualan dan/atau nilai aset tahun terakhir dengan nilai
penjualan
dan/atau
aset
tahun
sebelumnya
(terdapat selisih lebih besar dari 30%), maka nilai
-25-
SALINAN
penjualan dan/atau asetnya dihitung berdasarkan rata rata nilai penjualan dan/atau aset 3 (tiga) tahun terakhir (Perkom Nomor 2 Tahun 2013). -------------------------------
Bahwa total nilai aset dan/atau nilai penjualan 3 tahun terakhir dari LG International Corp yang dihitung berdasarkan penjumlahan nilai aset dan/atau nilai penjualan yang dinyatakan dalam rupiah dari anak perusahaan
yang
melakukan
kegiatan
usaha
di
Indonesia adalah (vide bukti penyelidikan B4, B5, B6, B7, B8, C22, C31, C32, C33, C34, C35, C42, C43, C44, C45, C49, C50, C69, C74, C75, C79, C80, C83, C84, C87, C88, C89, C90, C94, C95, C103, C104, C107, C121, C122, C123): --------------------------------------------2011 Perusahaan PT Batubara Global Energy PT Mega Global Energy PT Megaprima Persada PT Ganda Alam Makmur PT Green Global Lestari PT Parna Argomas PT Indonesia Renewable Resources PT Tutui Batubara Utama Total
Asset
Revenue
458.409.091.000
3.311.800.393.000
280.904.744.000
1.088.881.891.000
779.416.411.000
1.827.350.736.000
299.635.910.000
0
572.771.818.000
0
475.292.513.000
29.685.379.000
446.784.665.960
19.432.384.511
67.798.589.746
92.214.008.173
3.381.013.742.706
6.369.364.791.684
-26-
SALINAN 2012
Perusahaan PT Batubara Global Energy PT Mega Global Energy PT Megaprima Persada PT Ganda Alam Makmur PT Green Global Lestari PT Parna Argomas PT Indonesia Renewable Resources PT Tutui Batubara Utama Total
Asset
Revenue
462.212.561.000
2.842.110.260.000
56.713.038.000
0
696.200.729.000
1.786.288.444.000
838.160.204.000
0
774.356.733.000
0
707.272.266.000 446.892.487.791
37.452.028.000 24.446.963.226
47.436.739.736
30.960.482.516
4.029.244.758.527
4.721.258.177.742
2013 Perusahaan
Asset
Revenue
PT Batubara 634.611.472.000 Global Energy PT Mega Global 58.995.956.000 Energy PT Megaprima 840.093.246.000 Persada PT Ganda Alam 494.244.749.000 Makmur PT Green Global 829.381.333.000 Lestari PT Parna Argomas 817.521.015.000 PT Indonesia 223.286.014.313 Renewable Resources PT Tutui Batubara 39.902.724.590 Utama Total 3.936.036.509.903 -
2.852.965.828.000 0 1.637.393.127.000 0 0 345.274.303.000 21.128.629.614
0 4.856.761.887.614
Bahwa total nilai aset dan/atau nilai penjualan tahun terakhir dari PT Binsar Natorang Energi yang dinyatakan dalam
rupiah
adalah
sebagai
berikut
(vide
bukti
penyelidikan B1, C11, C17): -----------------------------------
-27-
Total Aset
2011
2012
2013
19.461.497.632
45.020.033.643
67.972.486.971
0
0
0
Omset
-
SALINAN
Bahwa perbedaan antara nilai penjualan dan/atau nilai aset tahun terakhir dengan nilai penjualan dan/atau aset tahun sebelumnya tidak signifikan (tidak terdapat selisih
lebih
besar
dari
30%)
dari
badan
usaha
pengambilalih LG International Corp. -----------------------Perbedaan 2012-2013
-
Aset
Penjualan
2,26%
2,87%
Bahwa perbedaan antara nilai penjualan dan/atau nilai aset tahun terakhir dengan nilai penjualan dan/atau aset tahun sebelumnya signifikan (terdapat selisih lebih besar dari 30%) dari badan usaha yang diambil alih PT Binsar Natorang Energi. ---------------------------------------Perbedaan 2012-2013
-
Bahwa
Aset
Penjualan
50,98 %
0
dengan
demikian
nilai
penjualan
dan/atau
asetnya dihitung berdasarkan rata rata nilai penjualan dan/atau aset 3 (tiga) tahun terakhir dari badan usaha pengambilalih dengan badan usaha yang diambilalih. ----
Bahwa rata rata nilai aset dan/atau nilai penjualan 3 (tiga) tahun terakhir dari Badan Usaha Pengambilalih LG International Corp. adalah: ------------------------------------
-28-
SALINAN Rata Rata Aset 3 Tahun Terakhir
Anak Perusahaan PT Batubara Global Energy
518.411.041.333
PT Mega Global Energy
132.204.579.333
362.960.630.333
PT Megaprima Persada
771.903.462.000
1.750.344.102.333
PT Ganda Alam Makmur PT Green Global Lestari PT Parna Argomas
544.013.621.000
0
725.503.294.667
0
666.695.264.667
137.470.570.000
PT Indonesia Renewable Resources
372.321.056.021
21.669.325.784
51.712.684.691
41.058.163.563
3.782.765.003.712
5.315.794.952.347
PT Tutui Batubara Utama Total
-
Rata Rata Penjualan 3 Tahun Terakhir 3.002.292.160.333
Bahwa rata rata nilai aset dan/atau nilai penjualan 3 (tiga) tahun terakhir dari Badan yang diambilalih PT Binsar Natorang Energi adalah: ------------------------------Rata Rata Aset 3 Tahun Terakhir PT. Binsar Natorang
Rata Rata Penjualan 3 Tahun Terakhir
44.151.339.415
0
Energi
-
Bahwa nilai penjualan gabungan dari badan usaha pengambilalih dengan badan usaha yang diambilalih sebesar Rp. 5.315.794.952.347 (lima triliun tiga ratus lima belas miliar tujuh ratus sembilan puluh empat juta sembilan ratus lima puluh dua ribu tiga ratus empat puluh
tujuh
penjualan
rupiah)
Rp.
telah
melebihi
5.000.000.000.000,00
batasan (lima
nilai triliun
rupiah). -----------------------------------------------------------
Bahwa
nilai
aset
gabungan
dari
badan
usaha
pengambilalih dengan badan usaha yang diambilalih sebesar Rp. 3.826.916.343.127 (tiga triliun delapan ratus dua puluh enam miliar sembilan ratus enam belas juta tiga ratus empat puluh tiga ribu seratus dua puluh tujuh
rupiah)
telah
melebihi
batasan
nilai
aset
Rp. 2.500.000.000.000,00 (dua triliun lima ratus miliar rupiah. ------------------------------------------------------------
-29-
SALINAN Total Aset
LG International Corp. PT Binsar Natorang Energi Total
-
Total Penjualan
3.782.765.003.712
5.315.794.952.347
44.151.339.415
0
3.826.916.343.127
5.315.794.952.347
Bahwa dengan adanya frasa kata hubung “dan atau” pada batasan nilai sebagaimana diatur dalam Pasal 5 ayat (2) PP Nomor 57/2010 memiliki arti bersifat kumulatif maupun sifat fakultatif yang berati bisa keduanya atau salah satunya. --------------------------------
-
Bahwa dengan melebihinya nilai aset dan/atau nilai penjualan gabungan dari badan usaha pengambilalih dengan badan usaha yang diambilalih dari batasan nilai, maka LG International Corp. memiliki kewajiban untuk melakukan
pemberitahuan
Pengambilalihan
saham
kepada KPPU. ---------------------------------------------------b. Penggabungan, Peleburan, dan Pengambilaihan antara Perusahaan yang tidak Terafiliasi --------------------------------
Bahwa 57/2010
berdasarkan diatur
ketentuan
bahwa
Pasal
kewajiban
7
PP
Nomor
menyampaikan
pemberitahuan secara tertulis tidak berlaku bagi Pelaku Usaha yang melakukan Penggabungan Badan Usaha, Peleburan Badan Usaha, atau Pengambilalihan saham antarperusahaan yang terafiliasi. -----------------------------
Bahwa berdasarkan penjelasan Pasal 7 PP Nomor 57/2010, yang dimaksud dengan “terafiliasi” adalah: ---a. hubungan maupun
antara tidak
perusahaan,
langsung,
baik
langsung
mengendalikan
atau
dikendalikan oleh perusahaan tersebut. -------------b. hubungan
antara
dikendalikan,
baik
2
(dua) langsung
perusahaan maupun
yang tidak
langsung, oleh pihak yang sama; atau---------------------c. hubungan antara perusahaan dan pemegang saham utama. --------------------------------------------------------------------
Bahwa dengan demikian perlu terlebih dahulu untuk diuraikan apakah ketentuan kewajiban menyampaikan
-30-
SALINAN
pemberitahuan secara tertulis ini berlaku atau tidak bagi LG International Corp. ------------------------------------------
Bahwa komposisi Pemegang Saham dari Badan Usaha Pengambilalih LG International Corp. adalah (vide bukti penyelidikan B3, C114, C115): -------------------------------1.
Pemegang
Saham
Umum
(public
shareholders)
sebesar 60,32%. -------------------------------------------2.
Pemegang
Saham
Individual
(Individual
Major
Shareholders) sekitar 27,95%.---------------------------3.
Dana Pensiun Nasional (National Pension Services) sebesar 11,73%. --------------------------------------------
-
Bahwa LG International Corp. melakukan kegiatan usaha di Indonesia sebelum mengakuisisi PT Binsar Natorang Energi melalui anak perusahaan (vide bukti penyelidikan B3, C19, C20, C21, C114): -------------------1. PT Batubara Global Energy. -----------------------------2. PT Mega Global Energy. ----------------------------------3. PT Megaprima Persada. ----------------------------------4. PT Ganda Alam Makmur. --------------------------------5. PT Green Global Lestari. ---------------------------------6. PT Parna Argomas. ----------------------------------------7. PT Indonesia Renewable Resources.--------------------8. PT Tutui Batubara Utama. --------------------------------
-
Bahwa komposisi Pemegang Saham dari Badan Usaha yang diambilalih PT Binsar Natorang Energi sebelum pengambilalihan adalah (vide bukti penyelidikan B3, C116): ------------------------------------------------------------1. PT Bumi Sinergi International sebesar 5%. -----------2. PT Energi Jaya Persada sebesar 95%. ------------------
-
Bahwa berdasarkan komposisi kepemilikan saham dari kedua perusahaan tersebut tidak ditemukan hubungan afiliasi sebelum pengambilalihan saham (vide bukti penyelidikan B3, C116). ----------------------------------------
-
Bahwa
dengan
demikian
maka
kewajiban
menyampaikan pemberitahuan secara tertulis kepada KPPU berlaku bagi Badan Usaha Pengambilalih. ----------
-31-
d. Penggabungan,
SALINAN
Peleburan,
dan
Pengambilaihan
pada
perusahaan Joint Venture -----------------------------------------
Bahwa dalam hal terjadi perubahan pengendali baik dari nilai saham dan atau jumlah pengendali perusahaan Joint
Venture
yang
dikarenakan
adanya
tindakan
Penggabungan, Peleburan, dan Pengambilalihan, maka tindakan tersebut tidak dikecualikan dari PP Nomor 57/2010. ----------------------------------------------------------
Bahwa PT Binsar Natorang Energi bukan merupakan perusahaan Joint Venture dari LG International Corp. maupun anak perusahaannya (vide bukti penyelidikan C116). -------------------------------------------------------------
e. Analisis Waktu Pemberitahuan -----------------------------------
Bahwa pelaku usaha harus melakukan pemberitahuan paling
lambat
30
(tiga
puluh)
hari
sejak
tanggal
Penggabungan, Peleburan, dan Pengambilalihan telah berlaku efektif secara yuridis (Perkom Nomor 2 Tahun 2013). --------------------------------------------------------------
Bahwa
Tanggal
Penggabungan,
Peleburan,
dan
Pengambilalihan telah berlaku efektif secara yuridis untuk badan usaha yang berbentuk Perseroan Terbatas, sesuai dengan ketentuan dalam pasal 133 UU Nomor 40/2007 pada bagian penjelasan adalah tanggal (Perkom Nomor 2 Tahun 2013): -----------------------------------------
Persetujuan
Menteri
atas
perubahan
Anggaran
Dasar dalam terjadi Penggabungan. -------------------
Pemberitahunan diterima Menteri baik dalam hal terjadi perubahaan Anggaran Dasar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 ayat (3) UU Nomor 40/2007 maupun yang tidak disertai perubahaan Anggaran Dasar; dan --------------------------------------
Pengesahaan Menteri atas Akta Pendirian Perseroan Terbatas dalam hal terjadi Peleburan. ------------------
- Bahwa
jika
salah
satu
pihak
yang
melakukan
Penggabungan, Peleburan, dan Pengambilalihan adalah perseroan terbatas dan pihak lain adalah perusahaan
-32-
SALINAN
non-perseroan terbatas, maka pemberitahuan dilakukan paling
lambat
30
(tiga
ditandatanganinya
puluh)
hari
pengesahan
sejak
tanggal
Penggabungan,
Peleburan, dan Pengambilalihan oleh para pihak. Adapun tanggal pengesahaan adalah tanggal efektif suatu badan usaha bergabung, melebur dan beralihnya kepemilikan salah di perusahaan yang diambilalih (Perkom Nomor 2 Tahun 2013). ------------------------------------------------------ Bahwa terkait layanan permohonan badan hukum di
Direktorat
Jenderal
Administrasi
Hukum
Umum
Kementerian Hukum dan HAM digolongkan menjadi (vide bukti penyelidikan B2):-----------------------------------------1. Pengesahan untuk pendirian baru. ----------------------2. Perubahan anggaran dasar tertentu, berdasarkan UU Nomor 40 tahun 2007 pasal 21 ayat (1) dan ayat (2). Perubahan anggaran dasar tertentu harus mendapat persetujuan Menteri. ---------------------------------------3. Pemberitahuan anggaran dasar selain pasal 21 ayat (2)
UU
Nomor
40
tahun
2007,
pemberitahuan
anggaran dasar ini cukup diberitahukan kepada Menteri jadi tidak diperlukan persetujuan Menteri dan perubahan data (Direksi/Komisaris, pengalihan saham). -------------------------------------------------------4. Pembubaran. ------------------------------------------------- Bahwa berdasarkan pasal 21 ayat 2 UU Nomor 40 tahun
2007 persetujuan oleh Menteri tersebut meliputi (vide bukti penyelidikan B2):-----------------------------------------1. Nama
perseroan,
dan
atau
tempat
kedudukan
perseroan. ----------------------------------------------------2. Maksud dan tujuan serta kegiatan usaha perseroan. 3. Jangka waktu berdirinya perseroan. --------------------4. Besarnya modal dasar.-------------------------------------5. Pengurangan modal ditempatkan dan disetor.---------6. Status perseroan yang ditutup menjadi perseroan terbuka atau sebaliknya. ----------------------------------selain perubahan anggaran dasar tertentu tersebut di atas, cukup diberitahukan kepada Menteri.---------------------------
-33-
-
SALINAN
Bahwa pemberlakuan secara efektif untuk pengesahan, pendirian baru, perubahan anggaran dasar tertentu, perubahan anggaran dasar selain Pasal 21 ayat 2 UU Nomor 40 tahun 2007, diatur sejak pengesahan atau persetujuan Menteri sedangkan untuk perubahan data perusahaan tidak diatur secara jelas dalam undangundang tersebut. Namun dalam Pasal 29 UU Perseroan Terbatas diatur bahwa Menteri mempunyai kewajiban mengelola daftar perseroan (nama Pemegang Saham, Direksi/Komisaris) dan dalam Pasal 56 ayat (3) UU Perseroan Terbatas, Direktur wajib melaporkan kepada Menteri Hukum dan HAM terkait perubahan tersebut. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa berlaku efektif perubahan data perseroan berlaku sejak diterbitkannya surat
penerimaan
pemberitahuan
perubahaan
data
perseroan terbatas oleh Menteri Hukum dan HAM (vide bukti penyelidikan B2). -----------------------------------------
Bahwa berdasarkan Surat Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia nomor AHU-13441.40.22.2014 tanggal 12 Juni
2014
perihal
Penerimaan
Pemberitahuan
Perubahan Bahwa perubahaan akta karena akuisisi saham
masuk
dalam
kategori
perubahan
data
perusahaan karena terdapat perubahan saham dari perusahaan tersebut (vide bukti penyelidikan B2). --------
Bahwa data Perseroan PT Binsar Natorang Energi, diketahui bahwa pengambilalihan saham perusahaan PT Binsar Natorang Energi oleh LG International Corp. berlaku efektif secara yuridis pada tanggal 12 Juni 2014 (vide bukti penyelidikan C4). ----------------------------------
-
Bahwa
LG
Pemberitahuan
International secara
tertulis
Corp. ke
melakukan KPPU
terkait
pengambilalihan saham perusahaan PT Binsar Natorang Energi oleh LG International Corp. pada tanggal 27 Agustus 2014 (vide bukti penyelidikan C17). ---------------
Bahwa
berdasarkan
penghitungan
hari
kalender,
pemberitahuan pengambilalihan saham perusahaan PT
-34-
Binsar
Natorang
SALINAN
Energi
seharusnya
diberitahukan
kepada Komisi paling lambat pada tanggal 23 Juli 2014. Hari ke 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
-
Tanggal/ Bulan 12/Juni 13/Juni 16/Juni 17/Juni 18/Juni 19/Juni 20/Juni 23/Juni 24/Juni 25/Juni
Hari ke 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Tanggal/ Bulan 26/Juni 27/Juni 30/Juni 1/Juli 2/Juli 3/Juli 4/Juli 7/Juli 8/Juli 9/Juli
Hari ke 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Tanggal/ Bulan 10/Juli 11/Juli 14/Juli 15/Juli 16/Juli 17/Juli 18/Juli 21/Juli 22/Juli 23/Juli
Bahwa LG International Corp. terlambat melakukan pemberitahuan kepada KPPU selama 20 (dua puluh) hari kerja. --------------------------------------------------------------
-
Hari ke 1
Tanggal/Bulan
Hari ke
Tanggal/Bulan
24/Juli
11
14/Agustus
2
25/Juli
12
15/Agustus
3
4/Agustus
13
18/Agustus
4
5/Agustus
14
19/Agustus
5
6/Agustus
15
20/Agustus
6
7/Agustus
16
21/Agustus
7
8/Agustus
17
22/Agustus
8
11/Agustus
18
25/Agustus
9
12/Agustus
19
26/Agustus
10
13/Agustus
20
27/Agustus
Bahwa sebagai catatan terdapat libur hari raya Idul Fitri pada tanggal 28–29 Juli 2014 dan cuti bersama tanggal 30–31 Juli 2014 dan 01 Agustus 2014.----------------------
-
Bahwa
penghitungan
30
(tiga
puluh)
hari
kerja
didasarkan pada Keputusan Bersama Menteri Agama, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Menteri Negara Pendayagunaan
Aparatur
Negara
dan
Reformasi
Birokrasi Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2013, Nomor 335 Tahun 2013 Nomor 05/SKB/MENPAN-
-35-
SALINAN
RB/08/2013 tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama tahun 2014 (vide bukti penyelidikan C124). ---8.
Tentang Analisis Pemenuhan Unsur -------------------------------a.
Bahwa untuk membuktikan bahwa LG International Corp. melanggar Pasal 29 UU Nomor 5/1999 jo. Pasal 6 PP Nomor 57/2010, terlebih dahulu dilakukan analisis pemenuhan Pasal. -----------------------------------------------
b.
Bahwa unsur-unsur Pasal 29 ayat (1) UU Nomor 5/1999 adalah sebagai berikut: ----------------------------------------- Penggabungan atau peleburan badan usaha, atau
pengambilalihan saham. ------------------------------------- Nilai aset dan atau nilai penjualannya melebihi jumlah
tertentu.--------------------------------------------------------- Wajib
diberitahukan
lambatnya
30
penggabungan,
(tiga
kepada puluh)
peleburan
Komisi hari
atau
selambat-
sejak
tanggal
pengambilalihan
tersebut. -------------------------------------------------------c.
Unsur “Penggabungan atau Peleburan Badan Usaha, atau pengambilalihan saham” ---------------------------------------- Bahwa dalam unsur ini terdapat kata hubung “atau”. - Bahwa dengan demikian, maka dalam unsur ini,
cukup
salah
“Peleburan
satu
Badan
dari: Usaha”,
“Penggabungan”, atau
atau
“Pengambilalihan
saham” terpenuhi, maka telah terpenuhi unsur ini. ---- Bahwa pada tanggal 27 Agustus 2014, KPPU menerima
pemberitahuan melakukan
dari
LG
International
Pengambilalihan
saham
Corp. (akuisisi)
yang PT
Binsar Natorang Energi (vide bukti penyelidikan C17). - Bahwa
dengan
demikian
unsur
pengambilalihan
saham telah terpenuhi.--------------------------------------d.
Unsur “nilai aset dan atau nilai penjualannya melebihi jumlah tertentu” --------------------------------------------------- Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 29 ayat (2) UU
Nomor
5/1999,
diatur
bahwa
Ketentuan
tentang
penetapan nilai aset dan atau nilai penjualan serta tata cara pemberitahuan sebagaimana dimaksud dalam
-36-
SALINAN
ayat (1) tersebut diatas, diatur dalam Peraturan Pemerintah. ---------------------------------------------------- Bahwa sebagai peraturan pelaksana dari ketentuan
Pasal
29
UU
Nomor
5/1999
tersebut
di
atas,
Pemerintah telah menerbitkan PP Nomor 57/2010 yang didalamnya memuat mengenai nilai aset dan/atau nilai penjualan yang melebihi jumlah tertentu. ---------------- Bahwa nilai aset dan atau nilai penjualan melebihi
jumlah tertentu diatur dalam Pasal 5 ayat (2) PP Nomor 57/2010 yang menentukan: -------------------------------- nilai aset sebesar Rp.2.500.000.000.000,00 (dua triliun lima ratus miliar rupiah); dan/atau ----------- nilai penjualan sebesar Rp.5.000.000.000.000,00 (lima triliun rupiah). --------------------------------------- Bahwa
nilai
aset
dan/atau
nilai
penjualan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (2) PP Nomor 57/2010 tersebut di atas dihitung berdasarkan penjumlahan nilai aset dan/atau nilai penjualan dari: Badan Usaha hasil Penggabungan, atau Badan Usaha hasil Peleburan, atau Badan Usaha yang mengambilalih saham perusahaan lain dan Badan Usaha yang diambilalih; dan ---------------------------- Badan Usaha yang secara langsung maupun tidak langsung mengendalikan atau dikendalikan oleh Badan Usaha hasil Penggabungan, atau Badan Usaha hasil Peleburan, atau Badan Usaha yang mengambilalih saham perusahaan lain dan Badan Usaha yang diambilalih.----------------------------------- Bahwa
penghitungan
nilai
aset
dan/atau
nilai
penjualan tersebut di atas untuk mengetahui apakah nilai aset dan atau nilai penjualan melebihi jumlah tertentu. -------------------------------------------------------- Bahwa nilai aset dan atau nilai penjualan tersebut
menjadi hal menentukan apakah Pelaku Usaha wajib atau tidak wajib untuk melaporkan ke KPPU.------------
-37-
SALINAN
- Bahwa dengan adanya frasa kata hubung “dan atau”
memiliki arti memiliki sifat kumulatif maupun sifat fakultatif yang berarti bisa keduanya atau salah satunya.--------------------------------------------------------- Bahwa dengan demikian, yang menjadi faktor utama
dari unsur ini adalah melebihi atau tidak melebihi jumlah tertentu yang telah ditentukan tersebut di atas. - Bahwa berdasarkan ketentuan penghitungan nilai aset
dan/atau nilai penjualan diperoleh fakta-fakta bahwa nilai aset dan/atau nilai penjualan badan usaha pengambilalih dengan badan usaha yang diambilalih sebesar Rp. 3.826.916.343.127 untuk nilai aset dan Rp. 5.315.794.952.347 untuk nilai penjualan.----------- Bahwa dengan demikian pengambilalihan saham oleh
LG International Corp. telah melebihi jumlah tertentu sebagaimana diatur dalam Pasal 5 PP Nomor 57/2010. -
Bahwa dengan demikian unsur “nilai aset melebihi jumlah tertentu” dan unsur “nilai penjualan melebihi jumlah tertentu” telah terpenuhi. -----------------------------
e.
Unsur “wajib diberitahukan kepada Komisi selambatlambatnya
30
(tiga
puluh)
hari
sejak
tanggal
penggabungan, peleburan atau pengambilalihan tersebut” - Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 5 ayat (1) PP
Nomor
57/2010
diatur
bahwa
pemberitahuan
Penggabungan Badan Usaha, Peleburan Badan Usaha, atau Pengambilalihan saham perusahaan lain yang berakibat
nilai
aset
dan/atau
nilai
penjualannya
melebihi jumlah tertentu wajib diberitahukan secara tertulis kepada KPPU paling lama 30 (tiga puluh) hari kerja sejak tanggal telah berlaku efektif secara yuridis Penggabungan Badan Usaha, Peleburan Badan Usaha, atau Pengambilalihan saham perusahaan. --------------- Bahwa
berdasarkan
ketentuan
tersebut,
maka
pemberitahuan wajib dilakukan: -------------------------- secara tertulis. --------------------------------------------- paling lama 30 (tiga puluh) hari sejak berlaku efektif.
-38-
SALINAN
berlaku efektif secara yuridis. ---------------------------- Bahwa LG International Corp. memberitahukan secara
tertulis kepada KPPU pada tanggal 27 Agustus 2014 terkait Pengambilalihan Saham PT Binsar Natorang Energi (vide bukti penyelidikan C17). ---------------------- Bahwa
memiliki
dengan arti
adanya
frasa
penghitungan
kata
30
(tiga
“sejak”
maka
puluh)
hari
dihitung sejak tanggal berlaku efektif secara yuridis. - Bahwa berdasarkan ketentuan UU Nomor 40/2007,
tanggal telah berlaku efektif secara yuridis adalah 12 Juni 2014 sejak diterbitkannya Surat Kementerian Hukum
dan
Hak
13441.40.22.2014
Asasi tanggal
Manusia
Nomor
12
2014
Juni
AHUperihal
Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan PT Binsar Natorang Energi (vide bukti penyelidikan C4). -------------------------------------------------------------- Bahwa berdasarkan telah berlaku efektif secara yuridis
perubahan data perseroan PT Binsar Natorang Energi, maka Terlapor harus sudah melaporkan kepada KPPU selambat-lambatnya pada tanggal 23 Juli 2014. -------- Bahwa LG International Corp. terlambat melakukan
pemberitahuan kepada KPPU selama 20 (dua puluh) hari kerja.------------------------------------------------------Hari ke 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Tanggal/Bulan 24/Juli 25/Juli 4/Agustus 5/Agustus 6/Agustus 7/Agustus 8/Agustus 11/Agustus 12/Agustus 13/Agustus
Hari ke 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Tanggal/Bulan 14/Agustus 15/Agustus 18/Agustus 19/Agustus 20/Agustus 21/Agustus 22/Agustus 25/Agustus 26/Agustus 27/Agustus
- Bahwa dengan demikian unsur “wajib diberitahukan
kepada Komisi selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal Penggabungan, Peleburan atau
-39-
SALINAN
Pengambilalihan tersebut” tidak dipenuhi oleh LG. International Corp. -------------------------------------------f.
Bahwa Pasal 6 PP Nomor 57/2010 berbunyi sebagai berikut: “Dalam hal Pelaku Usaha tidak menyampaikan pemberitahuan secara tertulis sebagaimana dimaksud dalam pasal 5 ayat (1) dan ayat (3), Pelaku Usaha dkenakan sanksi berupa denda administratif sebesar Rp. 1.000.000.000,00 (satu milyar rupiah) untuk setiap hari
keterlambatan,
dengan
ketentuan
denda
administratif secara keseluruhan paling tinggi sebesar Rp. 25.000.000.000,00 (dua puluh lima milyar rupiah)”. g.
Bahwa Pasal 6 PP Nomor 57/2010 mengatur mengenai sanksi
terhadap
pelaku
usaha
yang
melakukan
keterlambatan pemberitahuan Penggabungan, Peleburan, Pengambilalihan kepada KPPU. -------------------------------h.
Bahwa berdasarkan analisis sebagaimana dijabarkan diatas,
LG
International
Corp.
telah
melakukan
pelanggaran terhadap Pasal 29 UU Nomor 5/1999, oleh karena itu Pasal 6 PP Nomor 57/2010 telah dapat dikenakan kepada LG International Corp. ------------------12. Menimbang bahwa pada tanggal 28 Maret 2016 yang dihadiri oleh Investigator dan Terlapor, Majelis Komisi melaksanakan Sidang Majelis Komisi II
Pemeriksaan Pendahuluan
dengan agenda
Penyerahan
Tanggapan Terlapor atas Laporan Keterlambatan Pemberitahuan serta mengajukan daftar alat bukti berupa nama Saksi, nama Ahli, dan/atau dokumen lainnya (vide bukti B2): ----------------------------------------------13. Menimbang bahwa pada Sidang Majelis Komisi tanggal 28 Maret 2016, Terlapor menyerahkan Tanggapan terhadap Laporan Keterlambatan Pemberitahuan yang pada pokoknya berisi hal-hal sebagai berikut (vide bukti T1.3): -------------------------------------------------------------------------1.
Bahwa
LG
International
Corp.
adalah
perusahaan
yang
menggunakan brand dan merek LG yang telah dikenal secara luas dan
telah
mendunia.
Dalam
menjalankan
bisnisnya,
LG
International Corp. telah membuat aturan disiplin internal (code of conduct) yang sangat ketat yang mewajibkan seluruh elemen dan personal LG International Corp. untuk tunduk dan patuh atas setiap hukum dan peraturan yang berlaku. Hal ini dikenal dengan
-40-
SALINAN
sebutan manajemen “Jeong-Do” (atau dalam terjemahan bahasa Inggris adalah manajemen “Right Way”) yang mengatur seluruh kegiatan
manajemen
LG
International
Corp.
tanpa
mempertaruhkan integritas manajemen LG International Corp. dalam mencapai dan mengejar prinsip pokok manajemen LG International
Corp..
Sebagai
pelaksanaan
nilai-nilai
dari
manajemen Jeong-Do, LG International Corp. telah sukses dan berhasil melalui pengembangan kemampuan secara konstan dan berkesinambungan berdasarkan manajemen yang beretika. LG International
Corp.
telah
berupaya
secara
maksimal
untuk
memajukan manajemen yang mandiri serta memiliki tanggung jawab yang melekat. Perlu kami tekankan bahwa manajemen LG International Corp. sangat menghargai dan menghormati hukum dan peraturan yang berlaku di Indonesia dan berusaha keras untuk selalu mematuhi dan mengikuti setiap peraturan yang ada termasuk dalam hal ini Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat yang implementasi dan pelaksanaannya diawasi oleh KPPU. 2.
Bahwa pada tahun 2014, manajemen LG International Corp. diundang dan LG International Corp. tertarik untuk berinvestasi di Indonesia.
LG International Corp. melihat bahwa PT Binsar
Natorang Energi (“BNE”) dengan Hasang Hydro Power Project (“Hasang Project”) adalah salah satu perusahaan yang potensial mewujudkan cita-cita LG International Corp.. Keputusan LG International Corp. untuk berpartisipasi di Proyek Hasang didasari oleh
adanya
peluang
bisnis
dan
untuk
berkontribusi
atas
kesejahteraan nasional dan perkembangan sosial di Indonesia melalui pengembangan bisnis yang rasional dan berkelanjutan dengan
menyediakan
sumber
daya
listrik
yang
stabil
dan
berkelanjutan bagi masyarakat Indonesia. Proyek Hasang adalah salah satu program percepatan (fast track) Pemerintah Republik Indonesia dimana kewajiban PLN terhadap BNE berdasarkan PPA akan dijamin dan didukung penuh oleh Kementrian Keuangan Republik Indonesia berdasarkan Surat Jaminan Kelayakan Usaha (SKJU)/Business Viability Guarantee Letter (BVGL). Sehubungan dengan kewajiban pemberitahuan terkait akuisisi, pada awalnya, LGI berpandangan bahwa transaksi pengambilalihan saham BNE
-41-
SALINAN
tidak memenuhi batasan nilai (threshold) yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan. LG International Corp. keliru memahami ketentuan mengenai batasan nilai (threshold) yang ditentukan
untuk
dilaporkan
kepada
KPPU.
Pada
saat
LG
International Corp. menyadari bahwa LG International Corp. wajib untuk mengajukan pemberitahuan kepada KPPU, hal tersebut telah terlambat. Namun, LG International Corp. dengan itikad baik tetap berupaya melakukan seluruh upaya terbaiknya untuk tunduk dan patuh pada peraturan tersebut meskipun terlambat. Perlu LG International Corp. tekankan bahwa LG International Corp. tidak memiliki agenda tersembunyi, niatan dan tujuan tertentu untuk dengan sengaja melakukan pemberitahuan kepada KPPU dengan terlambat. Akan tetapi, LG International Corp. tetap tunduk dan patuh kepada peraturan dan hukum yang berlaku di Indonesia dengan mengajukan pemberitahuan ke KPPU walaupun terlambat menyampaikan pemberitahuan tersebut. Apabila LG International Corp. sebagai pihak yang berupaya mematuhi hukum, dihukum untuk membayar denda keterlambatan secara maksimal oleh KPPU hal ini akan berdampak serius terhadap kemampuan finansial LG International Corp. dalam mendukung BNE membangun Proyek Hasang secara utuh dan menyeluruh. benar-benar
ingin
sekali
mencapai
LG International Corp. kesuksesan
dan
tanpa
hambatan dalam bentuk apapun dalam melaksanakan Proyek Hasang yang merupakan salah satu program fast track pemerintah Indonesia. Secara singkat, Terlapor perlu sampaikan pembelaan dan
alasan
penyampaian
LG
International
pemberitahuan
Corp. ke
yang
KPPU
terlambat
sehubungan
dalam dengan
pengambilalihan saham BNE, antara lain LG International Corp.: -1. Bahwa dengan tidak sengaja terlambat menyampaikan laporan atas pengambilalihan saham BNE.
LG International Corp.
dengan itikad baik tetap melakukan pemberitahuan kepada KPPU setelah pengambilalihan BNE berlaku efektif. -------------2. Bahwa LG International Corp. memiliki kendala waktu yang tidak sedikit dalam mempersiapkan dan melengkapi dokumen yang
disyaratkan
oleh
KPPU
sehubungan
dengan
pemberitahuan, termasuk daripadanya untuk mempersiapkan Surat Kuasa yang harus dibuat dihadapan Notaris dan
-42-
SALINAN
dikonsularisasi oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia di Korea Selatan. -----------------------------------------------------------Hal-hal di atas akan LG International Corp. uraikan secara rinci di bawah ini. Lebih lanjut, LG International Corp. memiliki alasan yang khusus dan sah untuk memohon pengesampingan sanksi atau sanksi yang sangat minimum kepada LG International Corp. karena LG International Corp. berkontribusi dalam program fast track pembangkit listrik yang didukung oleh Pemerintah Republik Indonesia untuk menyediakan kebutuhan energi nasional dan secara langsung telah berkontribusi
meningkatkan
pertumbuhan
ekonomi
lokal
dan
Indonesia. --------------------------------------------------------------------------1.
Alasan Pertama --------------------------------------------------------------a. Bahwa LG International Corp. dengan tidak sengaja terlambat mengajukan pemberitahuan atas pengambilalihan saham BNE namun
LG
International
melakukan
Corp.
dengan
pemberitahuan
itikad
kepada
baik
KPPU
tetap
setelah
pengambilalihan BNE berlaku efektif. --------------------------------b. Bahwa
LG
International
keterlambatan
LG
Corp.
dapat
sampaikan
International
Corp.
dalam
bahwa
melakukan
pemberitahuan pengambilalihan saham BNE kepada KPPU bukanlah hal yang disengaja.
LG International Corp. tidak
memiliki intensi tersembunyi atau apapun sehubungan dengan keterlambatan ini.
Pada awalnya LG International Corp.
menganggap bahwa penyampaian pemberitahuan kepada KPPU sehubungan dengan pengambilalihan saham BNE tidak wajib karena LG International Corp. beranggapan bahwa batasan nilai (threshold) transaksi yang diwajibkan untuk diberitahukan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan tidak terpenuhi. -----------------------------------------------------------------c. Bahwa awalnya, LG International Corp. berpandangan batasan nilai akuisisi dihitung dari aset dan/atau turnovers nasional dari BNE sebagai perusahaan target yang merupakan satu-satunya anak perusahaan LG International Corp. yang bergerak dibidang usaha
pembangkit
tenaga
listrik
dan
tidak
harus
memperhitungkan jumlah aset nasional dari anak perusahaan
-43-
SALINAN
LG International Corp. lainnya di Indonesia atau BNE dan anak perusahaannya. Harap dicatat bahwa anak perusahaan lain LG International Corp. di Indonesia tidak bergerak di bidang usaha pembangkit
tenaga
listrik.
Dengan
perkataan
lain,
LG
International Corp. pada awalnya tidak memahami batasan nilai akuisisi yang wajib untuk diberitahukan kepada KPPU. ----------d. Bahwa walaupun LG International Corp. telah mengambil alih 51% saham BNE dari total saham yang diterbitkan BNE, perlu dicatat bahwa LG International Corp. tidak mengontrol BNE secara penuh. BNE secara bersama-sama dikelola oleh LG International Corp. dan Titan Group sebagai mitra bisnis LG International Corp. dan pemegang saham lainnya dari BNE. ----e. Bahwa terlebih lagi, LG International Corp. adalah pemain baru di bisnis pembangkit listrik dan BNE tidak memiliki pasar yang dominan di bisnis pembangkit tenaga listrik di Indonesia. Setelah transaksi akuisisi terjadi, LG International Corp. dan pemegang saham yang sudah ada juga masih menjalankan bisnis dan kegiatan operasional perusahaan secara bersamasama. Akuisisi ini bukan merupakan akuisisi dimana pihak pengakuisisi memiliki kontrol mutlak atas bisnis dan operasi dari BNE. Akuisisi BNE tidak menyebabkan atau memicu monopoli atau praktik usaha tidak sehat dalam bentuk apapun berdasarkan hukum persaingan usaha Indonesia. ----------------f. Bahwa LG International Corp. terlambat menyadari bahwa meskipun akuisisi BNE tidak menyebabkan atau memicu tindakan monopoli atau praktik usaha tidak sehat di Indonesia batasan nilai (threshold) akuisisi pemberitahuan tetap berlaku dan penghitungannya bukan hanya berlaku atas aset nasional dan/atau turnovers dari BNE saja, sangat disayangkan jangka waktu pemberitahuan sepanjang 30 (tiga puluh) hari kerja setelah akuisisi efektif telah lewat waktu. ---------------------------2.
Alasan Kedua -----------------------------------------------------------------a. Bahwa LG International Corp. membutuhkan waktu yang tidak sedikit dalam mempersiapkan dan melengkapi dokumen yang disyaratkan oleh KPPU sehubungan dengan pemberitahuan. ---b. Bahwa sedangkan LG International Corp. juga memiliki kendala dalam mempersiapkan seluruh dokumen-dokumen pendukung
-44-
SALINAN
sebagai lampiran pendukung formulir pemberitahuan kepada KPPU.
Intinya, LG International Corp. memerlukan waktu
dalam mengumpulkan, mengkonsolidasikan dan melengkapi dokumen yang sangat banyak dan kompleks yang diperlukan dalam melakukan pemberitahuan kepada KPPU, termasuk daripadanya Laporan Keuangan BNE, anak-anak perusahaan tertentu dan surat kuasa. ----------------------------------------------c. Bahwa berdasarkan alasan-alasan di atas, sebagaimana yang akan kami mohonkan juga pada akhir surat jawaban ini, kami memohon kepada Majelis Komisi untuk mengesampingkan denda atas keterlambatan pemberitahuan ke KPPU atau setidaktidaknya memberikan denda yang sangat minimum sehubungan dengan keterlambatan pemberitahuan atas akuisisi BNE. -------Permohonan LG International Corp. untuk pengenyampingan atau permohonan untuk denda minimum adalah berdasarkan: ----------------1. Alasan Pertama atas Pengesampingan Denda atau
Permohonan
Denda Minimum --------------------------------------------------------------a. Bahwa
LG
International
Corp.
telah
berkontribusi
dalam
mendukung program percepatan pembangunan tenaga listrik guna memenuhi kebutuhan energi nasional dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional. --------------------------------------b. Bahwa LG International Corp. mohon perhatian Majelis Komisi KPPU bahwa LG International Corp. sangat mendukung penuh program
Pemerintah
Republik
Indonesia
dalam
program
percepatan pembangunan pembangkit listrik yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan energi nasional. Proyek Hasang yang dikerjakan oleh BNE adalah salah satu program prioritas pemerintah sesuai dengan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 1 Tahun 2012 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 15 Tahun 2010 Tentang Daftar Proyek-Proyek Percepatan Pembangunan Pembangkit Tenaga Listrik yang Menggunakan Energi Terbarukan, Batubara dan Gas Serta Transmisi Terkait, dimana Proyek Hasang termasuk dalam daftar pembangunan pembangkit listrik yang harus dipercepat dan menggunakan energi terbarukan. Hal ini dikuatkan dan sejalan dengan Pendapat
Komisi
Pengawas
Persaingan
Usaha
Nomor
-45-
SALINAN
23/KPPU/PDPT/X/2015 tertanggal 22 September 2015 tentang Penilaian
Atas
Pemberitahuan
Pengambilalihan
Saham
Perusahaan PT Binsar Natorang Energi oleh LG International Corp. (“Pendapat KPPU”) pada halaman 8-10.
Selain itu,
program ini akan menopang pembangunan dan memacu pertumbuhan
ekonomi
nasional
Indonesia
dengan
tingkat
pertumbuhan sebesar 6% pertahunnya. -----------------------------c.
Bahwa
sebagai
pelaku
usaha
yang
mendukung
program
pemerintah Indonesia, LG International Corp. berhak didukung dan berhak atas perlindungan hukum karena LG International Corp. telah melakukan kewajiban hukum yang ditentukan di dalam
peraturan
perundang-undangan
yang
berlaku
di
Indonesia. -----------------------------------------------------------------d. Bahwa LG International Corp. melalui anak perusahaannya telah
melakukan
aksi
yang
konkrit
untuk
membantu
perekonomian setempat, antara lain: (i) merekrut tenaga kerja lokal yang akan ditempatkan di sekitar pembangkit listrik, dan (ii) membeli dan menggunakan bahan baku pendukung dari masyarakat setempat atau supplier lokal guna mendukung perekonomian setempat. ------------------------------------------------e.
Bahwa LG International Corp. tidak sengaja terlambat dalam melakukan pemberitahuan kepada KPPU. Lebih lanjut sangat tidak logis LG International Corp. untuk sengaja membuangbuang uang yang seharusnya dapat dimanfaatkan dalam mengembangkan bisnis pembangkit listrik di Indonesia untuk membayar denda keterlambatan pemberitahuan. -------------------
2. Alasan Kedua atas Pengesampingan Denda atau Permohonan Denda Minimum -----------------------------------------------------------------------a. Bahwa Pendapat KPPU terkait konsultasi dan pemberitahuan yang disampaikan Terlapor menyatakan tidak terdapat dugaan praktik monopoli dan/atau persaingan usaha tidak sehat yang diakibatkan oleh pengambilalihan saham BNE. --------------------b. Bahwa perlu LG International Corp. sampaikan bahwa KPPU telah melakukan penelitian dan kajian terhadap transaksi pengambilalihan saham BNE oleh LG International Corp. sesuai dengan
Pendapat
KPPU.
Penilaian
KPPU
pada
intinya
menyatakan bahwa pengambilalihan saham BNE oleh LG
-46-
SALINAN
International Corp. tidak terdapat dugaan praktek monopoli dan/atau persaingan usaha tidak sehat.
Untuk menghindari
keragu-raguan ijinkan kami kutip pendapat KPPU pada pada halaman 11 sebagai berikut: -------------------------------------------“IX. KESIMPULAN -----------------------------------------------------------------------9.5
Bahwa dengan adanya Power Purchase Agreement antara PT Binsar Natorang Energi dengan PT PLN (Persero) yang menyatakan seluruh energi listrik yang dihasilkan oleh PT Binsar Natorang Energi dijual seluruhnya kepada PT PLN (Persero) dengan harga yang telah disepakati menunjukkan PT Binsar Natorang Energi tidak memiliki kekuatan untuk melakukan praktek monopoli dan/atau persaingan usaha tidak sehat. --------------------------------------------------------------------------
X.
PENDAPAT KOMISI -------------------------------------------------Berdasarkan kesimpulan di atas, Komisi berpendapat tidak terdapat dugaan praktek monopoli dan/atau persaingan usaha tidak sehat yang diakibatkan oleh pengambilalihan saham perusahaan PT Binsar Natorang Energi oleh LG International Corp.” --------------------------------------------------------------
c.
Bahwa berdasarkan pendapat KPPU di atas, jelas terbukti pengambilalihan saham BNE oleh LG International Corp. tidak terdapat dugaan praktek monopoli dan/atau persaingan usaha tidak sehat. Corp.
Hal ini penting dicatat, bahwa LG International
adalah
pelaku
usaha
yang
menjalankan bisnisnya di Indonesia.
beritikad
baik
dalam
Hal ini dapat dilihat
berdasarkan penilaian KPPU yang berpendapat bahwa transaksi yang LG International Corp. lakukan tidak melanggar hukum persaingan usaha. -------------------------------------------------------d. Bahwa sifat persaingan dalam industri pembangkit listrik adalah competition for the market dimana LG International Corp. dan pelaku usaha lain akan bersaing ketat untuk masuk ke pasar pembangkit listrik. -------------------------------------------------------3. Putusan-putusan KPPU mempertimbangkan alasan-alasan pelaku usaha
yang
terlambat
melakukan
pemberitahuan
dalam
memutuskan jumlah denda keterlambatan ------------------------------a. Bahwa
sangat
adil
dan
beralasan
Majelis
Komisi
mempertimbangkan alasan-alasan LG International Corp. yang
-47-
terlambat akuisisi
melakukan BNE.
SALINAN
pemberitahuan
Apabila
Majelis
sehubungan
Komisi
dengan
menghukum
dan
menjatuhkan denda kepada LG International Corp. dengan perhitungan maksimal sebesar Rp 1.000.000.000 (satu miliar Rupiah) per hari dikalikan jumlah hari keterlambatan LG International Corp., maka sudah dapat dipastikan bahwa LG International Corp. akan mengalami kerugian yang besar dan tidak dapat berkompetisi dengan pelaku usaha lainnya dengan optimal.
Dana
International
yang
Corp.
seharusnya untuk
dapat
membantu
dimanfaatkan memperkuat
LG
aspek
finansial perusahaan BNE dalam melakukan aksi korporasi akan teralokasi untuk membayar denda keterlambatan. Hal ini tentu akan mengurangi kemampuan LG International Corp. dalam bersaing dengan pesaing lainnya di bisnis ini. -------------b. Bahwa
sebagaimana
telah
kami
sampaikan
di
atas,
LG
International Corp. sama sekali tidak memiliki niat dan kesengajaan dalam mengajukan pemberitahuan kepada KPPU melewati tenggat waktu yang ditentukan berdasarkan ketentuan yang berlaku, namun LG International Corp. tetap beritikad baik untuk mengajukan pemberitahuan kepada KPPU, karena LG International Corp. pada dasarnya berupaya keras untuk tunduk dan patuh atas setiap ketentuan hukum yang berlaku di Indonesia termasuk hukum persaingan usaha. Kami mohon agar
Majelis
Komisi
KPPU
Yang
Terhomat
dapat
mempertimbangkan upaya dan itikad baik LG International Corp.. ----------------------------------------------------------------------c.
Bahwa LG International Corp. mencatat bahwa KPPU dalam beberapa putusannya dapat memberikan pertimbangan alasan pelaku usaha dan memberikan denda yang tidak maksimal. Dalam putusan Perkara Nomor 01/KPPU-M/2014 antara PT Muarabungo Plantation dan KPPU, transaksi akuisisi berlaku efektif pada tanggal 15 Oktober 2012 dan kemudian PT Muarabungo melaporkan kepada KPPU atas transaksi akuisisi tersebut pada tanggal 18 Maret 2013. Sehingga total hari keterlambatan adalah sebanyak 76 (tujuh puluh enam) hari kerja. Dalam putusannya, KPPU menghukum PT Muarabungo Plantation sebesar Rp. 1.000.000.000 (satu miliar Rupiah). ------
-48-
d. Bahwa
selanjutnya,
SALINAN
KPPU
dalam
Putusan
Case
Nomor
07/KPPU-M/2014, antara PT Tiara Marga Trakindo dan KPPU, dimana KPPU menghukum PT Tiara Marga Trakindo sebesar Rp. 1.000.000.000 (satu miliar Rupiah) meskipun total hari keterlambatan mencapai 41 (empat puluh satu) hari kerja. ------e.
Bahwa dalam hal ini LG International Corp. terbukti telah beritikad baik tetap melakukan pemberitahuan setelah transaksi efektif, mendukung program pemerintah di bidang energi dan total keterlambatan hari jauh di bawah para pihak yang disebut di atas. Dengan demikian, sangat beralasan untuk KPPU memberikan pengesampingan denda atau keringanan denda kepada LG International Corp.. -----------------------------------------
f.
Bahwa berdasarkan putusan-putusan KPPU di atas, jelas bahwa KPPU
dapat
memberikan
keringanan
denda
yang
tidak
maksimal kepada pelaku usaha yang telah beritikad baik, dalam hal
ini,
LG
menyampaikan
International
Corp.
pemberitahuan
telah
kepada
beritikad KPPU
baik
meskipun
terlambat. -----------------------------------------------------------------4. LG International Corp. bersikap baik dan kooperatif selama proses pemeriksaan -------------------------------------------------------------------a. Bahwa LG International Corp., BNE dan anak-anak perusahaan LG International Corp. sangat bersikap kooperatif dan baik dalam memenuhi panggilan KPPU dan dalam setiap tahapan proses pemeriksaan oleh Investigator KPPU. Direktur maupun perwakilannya yang sah dari LG International Corp., BNE dan anak-anak perusahaan LG International Corp. selalu hadir dalam setiap proses pemeriksaan yang dijadwalkan okeh KPPU. Selanjutnya, LG International Corp., BNE dan anak-anak perusahaan LG International Corp. telah memenuhi seluruh permintaan
Investigator
KPPU
atas
dokumen-dokumen
pendukung tertulis, informasi dan data yang diperlukan oleh KPPU
dalam
Laporannya.
melengkapi
proses
pemeriksaannya
dan
Bahkan LG International Corp. secara aktif
menghubungi KPPU untuk menanyakan dokumen tambahan apalagi
yang
diperlukan
oleh
KPPU
sehubungan
dengan
pemeriksaan ini. ----------------------------------------------------------
-49-
SALINAN
b. Bahwa selanjutnya, Terlapor mencadangkan hak-haknya untuk mengajukan bukti, saksi maupun ahli yang diperlukan dalam proses pemeriksaan perkara ini. Jumlah maupun nama saksi atau ahli akan kami sampaikan kemudian (apabila ada). --------5. PETITUM -----------------------------------------------------------------------a. Menerima seluruh alat bukti yang diajukan oleh Terlapor dalam pemeriksaan perkara. ---------------------------------------------------b. Memohon KPPU pengesampingan denda atau memberikan keringanan
denda
atau
tidak
memberikan
denda
secara
maksimal sehubungan dengan keterlambatan LG International Corp. dalam melakukan pemberitahuan kepada KPPU terkait akuisisi PT Binsar Natoran Energi. -----------------------------------c.
Apabila Majelis Komisi KPPU Yang Terhormat berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et bono). ------------
14. Menimbang bahwa setelah melakukan Pemeriksaan Pendahuluan, Majelis Komisi menyusun Laporan Hasil Pemeriksaan Pendahuluan yang disampaikan kepada Rapat Komisi. -------------------------------------15. Menimbang bahwa berdasarkan pertimbangan terhadap Laporan Hasil Pemeriksaan
Pendahuluan,
Rapat
Komisi
memutuskan
untuk
dilakukan Pemeriksaan Lanjutan terhadap Perkara Nomor 16/KPPUM/2015. ----------------------------------------------------------------------------16. Menimbang bahwa berdasarkan Keputusan Rapat Komisi, selanjutnya Komisi menerbitkan Penetapan Komisi Nomor 14/KPPU/Pen/III/2016 tanggal 29 Maret 2016 tentang Pemeriksaan Lanjutan Perkara Nomor 16/KPPU-M/2015 (vide bukti A11). --------------------------------------------17. Menimbang bahwa untuk melaksanakan Pemeriksaan Lanjutan, Komisi menerbitkan
Keputusan
Komisi
Nomor
22/KPPU/Kep.3/III/2016
tanggal 29 Maret 2016 tentang Penugasan Anggota Komisi sebagai Majelis Komisi pada Pemeriksaan Lanjutan Perkara Nomor 16/KPPUM/2015 (vide bukti A12). --------------------------------------------------------18. Menimbang bahwa Ketua Majelis Komisi Perkara Nomor 16/KPPUM/2015
menerbitkan
Surat
Keputusan
Majelis
Komisi
Nomor
21/KMK/Kep/III/2016 tentang Jangka Waktu Pemeriksaan Lanjutan Perkara Nomor 16/KPPU-M/2015, yaitu dalam jangka waktu paling lama 14 (empat belas) hari kerja sejak tanggal Pemeriksaan Lanjutan dimulai, terhitung sejak tanggal 29 Maret 2016 sampai dengan tanggal 15 April 2016 (vide bukti A14). --------------------------------------------------
-50-
SALINAN
19. Menimbang bahwa Majelis Komisi telah menyampaikan Pemberitahuan Pemeriksaan Lanjutan, Petikan Penetapan Pemeriksaan Lanjutan, Petikan Surat Keputusan Majelis Komisi tentang Jangka Waktu Pemeriksaan Lanjutan, dan Surat Panggilan Sidang Majelis Komisi kepada para Terlapor (vide bukti A15, A16, A17, A18, A19, A20). --------20. Menimbang bahwa pada tanggal 31 Maret 2016, Majelis Komisi melaksanakan Sidang Majelis Komisi dengan agenda pemeriksaan Terlapor (vide bukti B3). ---------------------------------------------------------21. Menimbang bahwa pada tanggal
04 April
2016, Majelis Komis
melaksanakan Sidang Majelis Komisi dengan agenda pemeriksaan Alat Bukti berupa surat dan atau dokumen (Enzage) (vide bukti B4). ---------22. Menimbang bahwa Majelis Komisi mempertimbangkan alat-alat bukti berupa surat dan atau dokumen yang diajukan oleh pihak Investigator sebagai berikut;--------------------------------------------------------------------22.1.
Berita Acara Penyelidikan PT Binsar Natorang Energi sebagai Alat Bukti 1 (vide bukti B1). --------------------------------------------
22.2.
Berita Acara Penyelidikan PT Mega Global Energy sebagai Alat Bukti 2 (vide bukti B4). --------------------------------------------------
22.3.
Berita Acara Penyelidikan PT Megaprima Persada sebagai Alat Bukti 3 (vide bukti B5). --------------------------------------------------
22.4.
Berita Acara Penyelidikan PT Ganda Alam Makmur sebagai Alat Bukti 4 (vide bukti B6). --------------------------------------------------
22.5.
Berita Acara Penyelidikan PT Parna Agromas sebagai Alat Bukti 5 (vide bukti B7). ----------------------------------------------------------
22.6.
Berita Acara Penyelidikan PT Indonesia Renewable Resources sebagai Alat Bukti 6 (vide bukti B8). -----------------------------------
22.7.
Berita Acara Penyelidikan Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagai Alat Bukti 7 (vide bukti B2). ----------
22.8.
Surat Keputusan Menteri Hukum dan HAM tentang Persetujuan Perubahan
Badan
Hukum
Perseroan
Terbatas
PT
Binsar
Natorang Energi Nomor AHU-03918.40.20.2014 sebagai Alat Bukti 8 (vide bukti C1). -------------------------------------------------22.9.
Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar PT Binsar Natorang Energi Nomor AHU-02949.40.21.2014 sebagai Alat Bukti 9 (vide bukti C2). -----------------------------------
-51-
SALINAN
22.10. Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan data perseroan PT Binsar Natorang Energi Nomor AHU-13441.40.22.2014 sebagai Alat Bukti 10 (vide bukti C3). ------------------------------------------22.11. Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan data perseroan PT Binsar Natorang Energi Nomor AHU-13441.40.22.2014 sebagai Alat Bukti 11 (vide bukti C4). ------------------------------------------22.12. Surat Keputusan Menteri hukum dan HAM tentang Persetujuan Perubahan
Badan
Hukum
Perseroan
Terbatas
PT
Binsar
Natorang Energi Nomor AHU-03918.40.20.2014 sebagai Alat Bukti 12 (vide bukti C5). ------------------------------------------------22.13. Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar PT Binsar Natorang Energi Nomor AHU-02949.40.21.2014 sebagai Alat Bukti 13 (vide bukti C6). -------------------------------22.14. Ringkasan Eksekutif Pengambilalihan Sebagian Besar Saham PT Binsar Natorang Energi oleh LG International Corp. sebagai Alat Bukti 14 (vide bukti C7). -----------------------------------------------22.15. Profil Perusahaan PT Binsar Natorang Energi sebagai Alat Bukti 15 (vide bukti C8). ------------------------------------------------------22.16. Skema Kepemilikan Badan Usaha Tertinggi (BUIT) PT Binsar Natorang Energi (setelah Akuisisi oleh LG International Corp.) sebagai Alat Bukti 16 (vide bukti C9). --------------------------------22.17. Skema Kepemilikan Badan Usaha Induk Tertinggi (BUIT) PT Binsar Natorang Enenrgi (sebelum Akuisisi oleh LG International Corp.) sebagai Alat Bukti 17 (vide bukti C10). ----------------------22.18. Laporan Keuangan PT Binsar Natorang Energi Tahun 2011-2013 sebagai Alat Bukti 18 (vide bukti C11). ------------------------------22.19. The Seoul Civil District Court Commercial Registration Office sebagai Alat Bukti 19 (vide bukti C12). ------------------------------22.20. Skema
Kepemilikan
Badan
Usaha
Tertinggi
(BUIT)
LG
International sebagai Alat Bukti 20 (vide bukti C13). --------------22.21. Skema Kepemilikan Badan Usaha Induk Tertinggi (BUIT) LG International Corp. dan Anak Perusahaan di Indonesia sebagai Alat Bukti 21 (vide bukti C14). ----------------------------------------22.22. Domestic Sales of LG International Corp. in Indonesia sebagai Alat Bukti 22 (vide bukti C15). -----------------------------------------
-52-
SALINAN
22.23. Hasang HEPP Project Business Plans 2014-2019 sebagai Alat Bukti 23 (vide bukti C16). ----------------------------------------------22.24. Formulir Pemberitahuan Pengembilalihan Saham Perusahaan (Form A1) sebagai Alat Bukti 24 (vide bukti C17). ------------------22.25. Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan PT Ganda Alam makmur Nomor AHU-06164.40.22.2014 sebagai Alat Bukti 25 (vide bukti C18). ----------------------------------------22.26. Laporan Keuangan LG International Corp. 31 Desember 2011 sebagai Alat Bukti 26 (vide bukti C19). ------------------------------22.27. Laporan Keuangan LG International Corp. 31 Desember 2012 dan 2011 sebagai Alat Bukti 27 (vide bukti C20). ------------------22.28. Laporan Keuangan LG International Corp. 31 Desember 2013 dan 2014 sebagai Alat Bukti 28 (vide bukti C21). ------------------22.29. Laporan Keuangan PT Ganda Alam Makmur Tahun 2013 dan 2012 sebagai Alat Bukti 29 (vide bukti C22). -----------------------22.30. Akta Pendirian PT Ganda Alam Makmur Nomor 01 sebagai Alat Bukti 30 (vide bukti C23). ----------------------------------------------22.31. Akta Pernyataan Keputusan (Resolusi) Para Pemegang Saham PT Ganda Alam Makmur Nomor 05 sebagai Alat Bukti 31 (vide bukti C24). -----------------------------------------------------------------------22.32. Surat Pengesahan Akta Pendirian Perseroan Terbatas Menteri Hukum dan HAM Nomor C-10451 HT.01.01.TH.2005 sebagai Alat Bukti 32 (vide bukti C25). ----------------------------------------22.33. Salinan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham PT Green Global Lestari Nomor 04 sebagai Alat Bukti 33 (vide bukti C26). 22.34. Salinan Akta Jual Beli Saham Nomor 05 sebagai Alat Bukti 34 (vide bukti C27). ----------------------------------------------------------22.35. Surat Keputusan Menteri Hukum dan HAM tentang Persetujuan Perubahan Badan Hukum Perseroan Terbatas PT Green Global Lesta Nomor AHU-06724.40.20.2014 sebagai Alat Bukti 35 (vide bukti C28). ----------------------------------------------------------------22.36. Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan PT Green Global Lestari Nomor AHU-24995.40.22.2014 sebagai Alat Bukti 36 (vide bukti C29). ----------------------------------------------22.37. Akta Pendirian Perseroan Terbatas PT Green Global Lestari Nomor 65 sebagai Alat Bukti 37 (vide bukti C30). -------------------
-53-
SALINAN
22.38. Laporan Keuangan PT Green Global Lestari Desember 2013 dan 2012 sebagai Alat Bukti 38 (vide bukti C31). -----------------------22.39. Laporan Keuangan PT Green Global Lestari Desember 2012 dan 2011 sebagai Alat Bukti 39 (vide bukti C32). -----------------------22.40. Laporan Keuangan PT Indonesia Renewable Resources Akhir Desember 2013 dan 2012 sebagai Alat Bukti 40 (vide bukti C33). 22.41. Laporan Keuangan PT Indonesia Renewable Resources Akhir Desember 2012 dan 2011 sebagai Alat Bukti 41 (vide bukti C34). 22.42. Laporan Keuangan PT Indonesia Renewable Resources Akhir Desember 2011 dan 2010 sebagai Alat Bukti 42 (vide bukti C35). 22.43. Akta Pernyataan Keputusan (Resolusi) para Pemegang Saham PT Indonesia Renewable Resources Nomor 29 sebagai Alat Bukti 43 (vide bukti C36). ----------------------------------------------------------22.44. Akta Pendirian Perusahaan PT Indonesia Renewable Resources Nomor 48 sebagai Alat Bukti 44 (vide bukti C37). ------------------22.45. Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham PT Batubara Global Energy Nomor 01 sebagai Alat Bukti 45 (vide bukti C38). ----------------------------------------------------------------22.46. Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan PT Batubara Global Energy Nomor AHU-AH.01.10-05903 sebagai Alat Bukti 46 (vide bukti C39). ----------------------------------------22.47. Keputusan Menteri Hukum dan HAM tentang Pengesahan Badan Hukum Perseroan Nomor AHU-0097.AH.01.01 Tahun 2008 sebagai Alat Bukti 47 (vide bukti C40). ------------------------------22.48. Akta Pendirian Perseroan Terbatas PT Batubara Global Energy Nomor 12 sebagai Alat Bukti 48 (vide bukti C41). ------------------22.49. Consolidated Financial Statements PT Batubara Global Energy and Subsidiaries 31 Desember 2012 dan 2011 sebagai Alat Bukti 49 (vide bukti C42). ------------------------------------------------------22.50. Laporan Keuangan PT Batubara Global Energy 31 Desember 2013 dan 2012 sebagai Alat Bukti 50 (vide bukti C43). -----------22.51. Financial Statements and Independent Auditor Report PT Tutui Batubara Utama, for the Ended December 31, 2012 dan 2011 sebagai Alat Bukti 51 (vide bukti C44). -------------------------------
-54-
SALINAN
22.52. Financial Statements and Independent Auditor Report PT Tutui Batubara Utama, for the Ended December 31, 2013 dan 2012 sebagai Alat Bukti 52 (vide bukti C45). ------------------------------22.53. Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham PT Tutui Batubara Utama Nomor 105 sebagai Alat Bukti 53 (vide bukti C46). -----------------------------------------------------------------------22.54. Akta Pendirian Perseroan Terbatas PT Tutui batubara Utama Nomor 12 sebagai Alat Bukti 54 (vide bukti C47). ------------------22.55. Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan PT Tutui Batubara Utama Nomor AHU-11576.40.22.2014 sebagai Alat Bukti 55 (vide bukti C48). ----------------------------------------22.56. Laporan Keuangan PT Parna Argomas 31 Desember 2011 dan 2010 sebagai Alat Bukti 56 (vide bukti C49). -----------------------22.57. Laporan Keuangan PT Parna Argomas 31 Desember 2013 dan 2012 sebagai Alat Bukti 57 (vide bukti C50). -----------------------22.58. Salinan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham PT Parna Argomas Nomor 01 sebagai Alat Bukti 58 (vide bukti C51). ------22.59. Surat Persetujuan Perubahan Badan Hukum Perseroan Terbatas PT Parna Agromas Nomor AHU-00690.40.20.2014 sebagai Alat Bukti 59 (vide bukti C52). ----------------------------------------------22.60. Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan PT Parna Argomas Nomor AHU-03430.40.22.2014 sebagai Alat Bukti 60 (vide bukti C53). ----------------------------------------------22.61. Lampiran
Keputusan
Menteri
Hukum
dan
HAM
tentang
Persetujuan Perubahan Badan Hukum PT Parna Argomas Nomor AHU-00690.40.20.2014 sebagai Alat Bukti 61 (vide bukti C54). 22.62. Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT Patriot Andalas Nomor 92 sebagai Alat Bukti 62 (vide bukti C55). ------------------------------22.63. Surat Keputusan Menteri Hukum dan HAM Persetujuan Akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan Terbatas Menteri Hukum dan HAM Nomor C-0271 HT.01.04.TH.2005 sebagai Alat Bukti 63 (vide bukti C56). ------------------------------------------------------22.64. Salinan Akta PT Patriot Andalas Nomor 82 sebagai Alat Bukti 64 (vide bukti C57). ----------------------------------------------------------22.65. Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT Mega Prima Persada Nomor 03 sebagai Alat Bukti 65 (vide bukti C58). -------------------
-55-
SALINAN
22.66. Akta Pendirian PT Megaprima Persada Nomor 24A sebagai Alat Bukti 66 (vide bukti C59). ----------------------------------------------22.67. Surat Pengesahan Akta Pendirian Perseroan Terbatas Menteri Hukum dan HAM Nomor W7-05178 HT.01.01-TH.2007 sebagai Alat Bukti 67 (vide bukti C60). ----------------------------------------22.68. Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan PT Megaprima Persada Nomor AHU-01688.40.22.2014 sebagai Alat Bukti 68 (vide bukti C61). ----------------------------------------------22.69. Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan PT Mega Global Energy Nomor AHU-AH.01.10.15297 sebagai Alat Bukti 69 (vide bukti C62). ----------------------------------------------22.70. Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT Mega Global Energy Nomor 31 sebagai Alat Bukti 70 (vide bukti C63). ------------------22.71. Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan PT Mega Global Energy Nomor AHU-AH.01.10-8074 sebagai Alat Bukti 71 (vide bukti C64). ----------------------------------------------22.72. Akta Pendirian Perseroan Terbatas PT Mega Global Energy Nomor 05 sebagai Alat Bukti 72 (vide bukti C65). ------------------22.73. Akta Pendirian Perseroan Terbatas PT Green Global Lestari Nomor 65 sebagai Alat Bukti 73 (vide bukti C66). ------------------22.74. Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT Green Global Lestari Nomor 105 sebagai Alat Bukti 74 (vide bukti C67);. ---------------22.75. Laporan Keuangan PT Green Global Lestari 31 Desember 2014 sebagai Alat Bukti 75 (vide bukti C68). ------------------------------22.76. Laporan Keuangan PT Green Global Lestari 31 Desember 2012 dan 2011 sebagai Alat Bukti 76 (vide bukti C69). ------------------22.77. Akta Pendirian Perseroan Terbatas PT Batubara Global Energy Nomor 12 sebagai Alat Bukti 77 (vide bukti C70). ------------------22.78. Surat Keputusan Menteri Hukum dan HAM tentang Pengesahan Badan Hukum Perseroan PT Batubara Global Energy Nomor AHU-00974.AH.01.01 Tahun 2008 sebagai Alat Bukti 78 (vide bukti C71). ----------------------------------------------------------------22.79. Akta Keputusan Para Pemegang Saham PT Batubara Global Energy Nomor 144 sebagai Alat Bukti 79 (vide bukti C72). -------22.80. Surat Penerimaan PT Batubara Global Energy Nomor AHU39412.40.22.2014 sebagai Alat Bukti 80 (vide bukti C73). --------
-56-
SALINAN
22.81. Laporan Keuangan PT Batubara Global Energy 31 Desember 2013 dan 2012 sebagai Alat Bukti 81 (vide bukti C74). -----------22.82. Laporan Keuangan PT Batubara Global Energy 31 Desember 2012 dan 2011 sebagai Alat Bukti 82 (vide bukti C75). -----------22.83. Akta Pendirian Perusahaan PT Tutui Batubara Utama Nomor 12 sebagai Alat Bukti 83 (vide bukti C76). ------------------------------22.84. Surat Kemenkum HAM Pengesahan Akta Pendirian Perseroan Terbatas PT Tutui Batubara Utama Nomor W7-09772 HT.01.01TH.2007 sebagai Alat Bukti 84 (vide bukti C77). -------------------22.85. Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham PT Tutui Batubara Utama Nomor 36 sebagai Alat Bukti 85 (vide bukti C78). -----------------------------------------------------------------------22.86. Laporan Keuangan PT Tutui Batubara Utama 31 Desember 2013 dan 2012 sebagai Alat Bukti 86 (vide bukti C79). ------------------22.87. Laporan Keuangan PT Tutui Batubara Utama 31 Desember 2012 dan 2011 sebagai Alat Bukti 87 (vide bukti C80). ------------------22.88. Akta Pernyataan Keputusan (Resolusi) Para Pemegang Saham PT Indonesia Renewable Resources Nomor 29 sebagai Alat Bukti 88 (vide bukti C81). ----------------------------------------------------------22.89. Akta Pendirian PT Indonesia Renewable Resources Nomor 48 sebagai Alat Bukti 89 (vide bukti C82). ------------------------------22.90. Laporan keuangan PT Indonesia Renewable Resources 31 Desember 2013 dan 2012 sebagai Alat Bukti 90 (vide bukti C83). 22.91. Laporan Keuangan PT Indonesia Renewable Resources 31 Desember 2012 dan 2011 sebagai Alat Bukti 91 (vide bukti C84). 22.92. Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT Prana Argomas Nomor 119 sebagai Alat Bukti 92 (vide bukti C85). ------------------------------22.93. Akta Perseroan Terbatas PT Patriot Andalas Nomor 82 sebagai Alat Bukti 93 (vide bukti C86). ----------------------------------------22.94. Laporan Keuangan PT Parna Argomas 31 Desember 2013 dan 2012 sebagai Alat Bukti 94 (vide bukti C87).------------------------22.95. Laporan Keuangan PT Parna Argomas 31 Desember 2012 dan 2011 sebagai Alat Bukti 95 (vide bukti C88). -----------------------22.96. Laporan Keuangan PT Ganda Alam Makmur 31 Desember 2013 dan 2012 sebagai Alat Bukti 96 (vide bukti C89). -------------------
-57-
22.97.
SALINAN
Laporan Keuangan PT Ganda Alam Makmur 31 Desember 2012 dan 2011 sebagai Alat Bukti 97 (vide bukti C90). ------------------
22.98.
Akta Pendirian PT Ganda Alam Makmur Nomor 01 sebagai Alat Bukti 98 (vide bukti C91). ----------------------------------------------
22.99.
Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham PT Ganda Alam Mandiri Nomor 22 sebagai Alat Bukti 99 (vide bukti C92). -------
22.100. Surat
Keputusan
Menteri
Hukum
dan
HAM
tentang
Persetujuan Perubahan Anggaran Dasar Perseroan Nomor AHU-39928.AH.01.01 Tahun 2012 sebagai Alat Bukti 100 (vide bukti C93). ---------------------------------------------------------------22.101. Laporan Keuangan PT Megaprima Persada 31 Desember 2013 dan 2012 sebagai Alat Bukti 101 (vide bukti C94). ---------------22.102. Laporan Keuangan PT Megaprima Persada 31 Desember 2011 dan 2010 sebagai Alat Bukti 102 (vide bukti C95). ---------------22.103. Akta Perseroan Terbatas PT Megaprima Persada Nomor 24A sebagai Alat Bukti 103 (vide bukti C96).----------------------------22.104. Akta
Pernyataan
Keputusan
Para
Pemegang
Saham
PT
Megaprima Persada Nomor 64 sebagai Alat Bukti 104 (vide bukti C97). ---------------------------------------------------------------22.105. Surat Keputusan Kemenkum HAM Persetujuan Perubahan Anggaran Dasar Perseroan Nomor AHU-45225.AH.01.02 Tahun 2011 sebagai Alat Bukti 105 (vide bukti C98).---------------------22.106. Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham PT Mega Global Energy Nomor 35 sebagai Alat Bukti 106 (vide bukti C99). -----22.107. Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan data perseroan PT Mega Global Energy Nomor AHU-AH.01.10-40740 sebagai Alat Bukti 107 (vide bukti C100). ------------------------------------22.108. Akta Pendirian Perseroan Terbatas PT Mega Global Energy Nomor 05 sebagai Alat Bukti 108 (vide bukti C101). -------------22.109. Surat
Keputusan
Pengesahan
Badan
Menteri
Hukum
Hukum
dan
Perseroan
HAM Nomor
tentang AHU-
07585.AH.01.01.Tahun 2008 sebagai Alat Bukti 109 (vide bukti C102). --------------------------------------------------------------------22.110. Laporan Keuangan PT Mega Global Energy 31 Desember 2013 dan 2012 sebagai Alat Bukti 110 (vide bukti C103).---------------
-58-
SALINAN
22.111. Laporan Kuangan PT Mega Global energy 31 Desember 2011 dan 2010 sebagai Alat Bukti 111 (vide bukti C104).--------------22.112. Laporan
Keuangan
LG
International
Corp.
dan
Anak
Perusahaan 31 Desember 2013 dan 2012 sebagai Alat Bukti 112 (vide bukti C105). -------------------------------------------------22.113. Laporan
Keuangan
LG
International
Corp.
dan
Anak
Perusahaan 31 Desember 2012 dan 2011 sebagai Alat Bukti 113 (vide bukti C106). -------------------------------------------------22.114. Summary Of Financial Statement from LGI Entities on 20112013 (in IDR) sebagai Alat Bukti 114 (vide bukti C107). ---------22.115. Kurs Transaksi Bank Indonesia 2013 sebagai Alat Bukti 115 (vide bukti C108). -------------------------------------------------------22.116. Kurs Transaksi Bank Indonesia 2012 sebagai Alat Bukti 116 (vide bukti C109). -------------------------------------------------------22.117. Kurs Transaksi Bank Indonesia 2011 sebagai Alat Bukti 117 (vide bukti C110). -------------------------------------------------------22.118. Akta Pendirian Perseroan Terbatas PT Binsar Natorang Energi Nomor 10 sebagai Alat Bukti 118 (vide bukti C111). -------------22.119. Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham Perubahan Anggaran Dasar PT Binsar Natorang Energi Nomor 44 sebagai Alat Bukti 119 (vide bukti C112). ------------------------------------22.120. Ringkasan Anak Perusahaan LG Internasional sebagai Alat Bukti 120 (vide bukti C113). ------------------------------------------22.121. Corporate Profile LG International sebagai Alat Bukti 121 (vide bukti C114). -------------------------------------------------------------22.122. Articles of Incorporation LG International Corp. 2010 sebagai Alat Bukti 122 (vide bukti C115). ------------------------------------22.123. Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham Perubahan Anggaran Dasar PT Binsar Natorang Energi Nomor 44 sebagai Alat Bukti 123 (vide bukti C116). ------------------------------------22.124. Surat Kuasa LG International kepada ABNR untuk Melakukan Notifikasi sebagai Alat Bukti 124 (vide bukti C117). --------------22.125. Surat PT Batubara Global Energy sebagai Alat Bukti 125 (vide bukti C121). -------------------------------------------------------------22.126. Surat PT Green Global Lestari sebagai Alat Bukti 126 (vide bukti C122). --------------------------------------------------------------
-59-
SALINAN
22.127. Surat LG International Corp. sehubungan dengan PT Tutui Batubara Energy sebagai Alat Bukti 127 (vide bukti C123); dan 22.128. Berita Acara Penyelidikan Terlapor LG International Corp. sebagai Alat Bukti 129 (vide bukti B3). -----------------------------23. Menimbang bahwa Majelis Komisi mempertimbangkan alat-alat bukti berupa surat dan atau dokumen yang diajukan oleh Terlapor sebagai berikut: -----------------------------------------------------------------------------23.1.
Notarial
Certificate
(Surat
Kuasa)
President
Director
LG
International Corp. (Chi-Ho Song) kepada Manager (Seong-Wook Kwon) (vide bukti T1). ---------------------------------------------------23.2.
Notarial
Certificate
(Surat
Kuasa)
President
Director
LG
International Corp. (Chi-Ho Song) kepada Para Advokat dan Pengacara pada Ali Budiardjo, Nugroho, Reksodiputro Law Firm (Chandrawati Dewi, S.H., Herry Nuryanto Kurniawan, S.H., Teuku Ridzky F. Amin, S.H., LL.M, Bilal Anwari, S.H., LL.M, M.E. Renintha Karina Widyaputri, S.H., Andhika Indrapraja, S.H., Rainer Faustine Jonathan, S.H.) (vide bukti T2). ------------23.3.
Tanggapan LG International Corp. (Terlapor) dalam Perkara Nomor 16/KPPU-M/2015 atas Laporan Dugaan Pelanggaran Pasal 29 ayat (1) dan (2) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 Juncto Pasal 6 Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2010 (vide bukti T3). ------------------------------------------------------------
24. Menimbang bahwa pada tanggal 06 April 2016, Majelis Komisi melaksanakan Sidang Majelis Komisi dengan agenda Penyerahan Kesimpulan
Hasil
Persidangan
yang
diajukan
baik
dari
pihak
Investigator maupun pihak Terlapor (vide bukti B5). -----------------------1. Menimbang bahwa Investigator menyerahkan Kesimpulan Hasil Persidangan yang pada pokoknya memuat hal-hal sebagai berikut (vide bukti I5): -----------------------------------------------------------------I. OBYEK PERKARA -----------------------------------------------------------Bahwa LG International Corp. diduga melakukan keterlambatan pemberitahuan
pengambilalihan
saham
PT
Binsar
Natorang
Energi, yang pada pokoknya sebagai berikut: --------------------------1. Bahwa pengambilalihan saham PT Binsar Natorang Energi oleh LG International Corp. memenuhi kriteria pemberitahuan yang wajib dilaporkan kepada KPPU. ---------------------------------------
-60-
SALINAN
2. Bahwa kewajiban tersebut harus telah dilaksanakan selambatlambatnya terhitung 30 (tiga puluh) hari kerja sejak tanggal efektif yuridis pengambilalihan saham. -----------------------------3. Bahwa pengambilalihan saham PT Binsar Natorang Energi oleh LG International Corp. telah berlaku efektif secara yuridis sejak tanggal 12 Juni 2014 berdasarkan Surat Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum Kementerian Hukum dan Hak Asasi
Manusia
13441.40.22.2014
Republik
Indonesia
perihal
Penerimaan
Nomor:
AHU-
Pemberitahuan
Perubahan Data Perseroan PT Binsar Natorang Energi. Oleh karena itu, LG International Corp. wajib untuk melakukan pemberitahuan selambat-lambatnya pada tanggal 24 Juli 2014. 4. Bahwa LG International Corp. baru melakukan pemberitahuan kepada KPPU pada tanggal 27 Agustus 2014 dan telah didaftarkan dengan nomor register A13714. -----------------------5. Bahwa
dengan
demikian,
LG
International
Corp.
telah
melakukan keterlambatan selama 20 (dua puluh) hari kerja. --II. DUGAAN PELANGGARAN--------------------------------------------------LG International Corp. diduga telah melakukan pelanggaran Pasal 29 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 yang berbunyi: (1)
Penggabungan
atau
peleburan
badan
usaha,
atau
pengambilalihan saham sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 yang berakibat nilai aset dan atau nilai penjualannya melebihi jumlah tertentu, wajib diberitahukan kepada Komisi, selambat-lambatnya
30
(tiga
puluh)
hari
sejak
tanggal
penggabungan, peleburan atau pengambilalihan tersebut. -------(2)
Ketentuan tentang penetapan nilai aset dan penjualan
serta
tata
cara
pemberitahuan
atau nilai
sebagaimana
dimaksud dalam ayat (1), diatur dalam Peraturan Pemerintah. Pejelasan Pasal: -------------------------------------------------------------(1)
Cukup jelas. ----------------------------------------------------------------------------
(2)
Cukup jelas. ----------------------------------------------------------------------------
Jo. Pasal 6 PP Nomor 57/2010 yang berbunyi: ------------------------Dalam hal Pelaku Usaha tidak menyampaikan pemberitahuan secara tertulis sebagaimana dimaksud dalam pasal 5 ayat (1) dan ayat
(3),
Pelaku
Usaha
dikenakan
sanksi
berupa
denda
administratif sebesar Rp. 1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah)
-61-
untuk
setiap
administratif
hari
keterlambatan,
secara
keseluruhan
SALINAN dengan paling
ketentuan tinggi
denda sebesar
Rp. 25.000.000.000,00 (dua puluh lima miliar rupiah). ------------------Pejelasan Pasal: ------------------------------------------------------------Cukup jelas. ---------------------------------------------------------------------------------III. FAKTA PERSIDANGAN ----------------------------------------------------1. Tentang Latar Belakang Pengambilalihan Saham PT Binsar Natorang Energi oleh LG International Corp. --------------------1.1.
Bahwa sebelum LG International Corp. melakukan pengambilalihan saham PT Binsar Natorang Energi, PT Binsar Natorang Energi memilki pinjaman dari PT Energy Jaya Persada, PT Bumi Sinergi Internasional, LG International Corp. (vide bukti B1). --------------------
1.2.
Bahwa terkait dana yang dipinjamkan oleh PT Energy Jaya Persada, PT Bumi Sinergi Internasional, dan LG International Corp., selanjutnya PT Binsar Natorang Energi mengkonversi hutang tersebut menjadi saham (vide bukti B1, C116). ----------------------------------------
1.3.
Bahwa karena ketertarikan LG International Corp. kepada bisnis dari PT Binsar Natorang Energi yang sedang mempersiapkan power plant Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Hasang di Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara, maka LG International Corp. membeli sejumlah saham baru yang diterbitkan oleh PT Binsar Natorang Energi (vide bukti B1, C116).--------------------
2. Tentang
Transaksi
Pengambilalihan
Saham
PT
Binsar
Natorang Energi -------------------------------------------------------2.1.
Bahwa sebelum pengambilalihan saham PT Binsar Natorang Energi oleh LG International Corp., saham dari PT Binsar Natorang Energi sejumlah 95.000 lembar saham atau setara dengan Rp. 9.500.000.000 (sembilan miliar lima ratus juta rupiah) dimiliki oleh PT. Energy Jaya Persada dan 5000 lembar saham atau setara dengan Rp. 500.000.000 (lima ratus juta rupiah) dimiliki oleh PT Bumi Sinergi Internasional (vide bukti C116). -----------------------------------------------------------
-62-
2.2.
SALINAN
Bahwa total saham sebelum pengambilalihan saham sebanyak 100.000 (seratus ribu) saham dengan total nominal setara Rp. 10.000.000.000 (sepuluh miliar rupiah) (vide bukti C116).------------------------------------
2.3.
Bahwa dengan demikian komposisi pemegang saham dari
PT
Binsar
Natorang
Energi
sebelum
pengambilalihan saham oleh LG International Corp. adalah 95% (sembilan puluh lima persen) saham dimiliki oleh PT Energy Jaya Persada dan 5% (lima persen)
saham
dimiliki
oleh
PT
Bumi
Sinergi
Internasional (vide bukti B1, C116). ----------------------2.4.
Bahwa pada tanggal 17 April 2014, PT Binsar Natorang Energi
meningkatkan
modal
dasar
dari
Rp. 10.000.000.000 (sepuluh miliar rupiah) menjadi Rp. 106.573.500.000 (seratus enam miliar lima ratus tujuh puluh tiga juta lima ratus ribu rupiah) (vide bukti C116). ---------------------------------------------------2.5.
Bahwa
peningkatan
modal
dasar
sebesar
Rp. 106.573.500.000 (seratus enam miliar lima ratus tujuh puluh tiga juta lima ratus ribu rupiah) terbagi atas 1.065.735 (satu juta enam puluh lima ribu tujuh ratus tiga puluh lima) lembar saham yang masing masing saham bernilai Rp. 100.000 (seratus ribu rupiah) (vide bukti C116).-----------------------------------2.6.
Bahwa
peningkatan
modal
dasar
sebesar
Rp. 106.573.500.000 (seratus enam miliar lima ratus tujuh puluh tiga juta lima ratus ribu rupiah) dilakukan oleh PT Binsar Natorang Energi dengan menerbitkan saham baru sebesar 965.735 (sembilan ratus enam puluh lima ribu tujuh ratus tiga puluh lima) untuk diambil bagian oleh LG International Corp. dan para pemegang saham dengan rincian sebagai berikut (vide bukti C116): ----------------------------------------------------
-63-
SALINAN
1. LG International Corp. sejumlah Rp. 54.352.500.000 (lima puluh empat miliar tiga ratus lima puluh dua juta lima ratus ribu rupiah) yang terdiri dari 543.525 (lima ratus empat puluh tiga ribu lima ratus dua puluh lima) lembar saham. ------------------------------2. PT
Energy
Jaya
Persada
sejumlah
Rp. 37.392.300.000 (tiga puluh tujuh miliar tiga ratus sembilan puluh dua juta tiga ratus ribu rupiah) yang terdiri dari 373.923 (tiga ratus tujuh puluh tiga ribu sembilan ratus dua puluh tiga) lembar saham. ---------------------------------------------3. PT
Bumi
Sinergi
Internasional
sejumlah
Rp. 4.828.700.000 (empat miliar delapan ratus dua puluh delapan juta tujuh ratus ribu rupiah) yang terdiri dari 48.287 (empat puluh delapan ribu dua ratus delapan puluh tujuh) lembar saham. -----------2.7.
Bahwa dari modal dasar sebesar Rp. 106.573.500.000 (seratus enam miliar lima ratus tujuh puluh tiga juta lima ratus ribu rupiah) disetor atau ditempatkan penuh kepada persero oleh masing masing pemegang saham perseroan dengan cara sebagai berikut (vide bukti C116): ---------------------------------------------------1. Rp.
10.000.000.000
merupakan
setoran
(sepuluh lama
miliyar
rupiah)
pemegang
saham
Perseroan. --------------------------------------------------2. Rp. 37.392.300.000 (tiga puluh tujuh miliar tiga ratus sembilan puluh dua juta tiga ratus ribu rupiah) merupakan setoran saham hasil konversi utang berdasarkan perjanjian tanggal 16 April 2014 antara Perseroan dan PT. Energi Jaya Persada.------3. Rp. 4.828.700.000 (empat miliar delapan ratus dua puluh
delapan
juta
tujuh
ratus
ribu
rupiah)
merupakan setoran saham hasil konversi utang berdasarkan perjanjian tanggal 16 April 2014 antara Perseroan dan PT. Bumi Sinergi Internasional. -------
-64-
SALINAN
4. Rp. 6.598.900.000 (enam miliar lima ratus sembilan puluh delapan juta sembilan ratus ribu rupiah) merupakan setoran saham hasil konversi utang berdasarkan perjanjian tanggal 17 April 2014 antara Perseroan dan LG Internasional Corp. -----------------5. Rp. 47.753.600.000 (empat puluh tujuh miliar tujuh ratus lima puluh tiga juta enam ratus ribu rupiah) merupakan
setoran
tunai
ke
dalam
rekening
Perseroan oleh LG International Corp. -----------------2.8.
Bahwa
komposisi
kepemilikan
saham
perseroan
setelah pengambilalihan saham oleh LG International Corp. dan pemegang saham lainnya sebagai berikut (vide bukti B1, C116): ---------------------------------------1. LG International Corp. sejumlah 543.525 (lima ratus empat puluh tiga ribu lima ratus dua puluh lima) saham dengan nilai nominal Rp. 54.352.500.000 (lima puluh empat miliar tiga ratus lima puluh dua juta lima ratus ribu rupiah) atau sejumlah 51% (lima puluh satu persen). ---------------------------------------2. PT Energy Jaya Persada sejumlah 468.923 (empat ratus enam puluh delapan ribu sembilan ratus dua puluh delapan ribu sembilan ratus dua puluh tiga) saham dengan nilai nominal Rp. 46.892.300.000 (empat puluh enam miliar delapan ratus sembilan puluh dua juta tiga ratus ribu rupiah) atau sejumlah 44% (empat puluh empat persen). ----------------------3. PT Bumi Sinergi Internasional sejumlah 53.287 (lima puluh tiga ribu dua ratus delapan puluh tujuh) saham
dengan
nilai
nominal
sebesar
Rp. 5.328.700.000 (lima miliar tiga ratus dua puluh delapan juta tujuh ratus ribu rupiah) atau sejumlah 5% (lima persen). ------------------------------------------2.9.
Bahwa dengan memiliki saham sebesar 51% (lima puluh satu persen), maka LG International Corp. menjadi pengendali baru dari PT Binsar Natorang Energi. ----------------------------------------------------------
-65-
SALINAN
3. Badan Usaha Pengambilalih ----------------------------------------3.1.
Bahwa LG International Corp. merupakan badan usaha yang
melakukan
pengambilalihan
saham
dengan
dikuasainya 51% (lima puluh satu persen) saham dari PT Binsar Natorang Energi (vide bukti B1). ----------3.2.
Bahwa LG International Corp. merupakan perusahaan yang
didirikan
pada
tanggal
1
November
1953
berdasarkan Hukum Negara Republik Korea Selatan (vide bukti C115). ----------------------------------------------3.3.
Bahwa LG International Corp. terdaftar dalam bursa efek Korea Selatan pada bulan Januari 1976 sebagai perusahaan perdagangan umum berdasarkan peraturan pemerintah Korea Selatan pada tanggal 12 November 1976. LG International Corp. melakukan bisnis di bidang ekspor impor, natural resources, pengembangan bisnis, energi, dan kegiatan usaha lainnya (vide bukti B1, C115). --------------------------------------------------------
3.4.
Bahwa
komposisi
Pemegang
Saham
dari
LG
International Corp. adalah (vide bukti C114, C115): ----1. Pemegang
Saham
Umum
(public
shareholders)
sebesar 60,32%. -------------------------------------------2. Pemegang
Saham
Individual
(Individual
Major
Shareholders) sekitar 27,95%.---------------------------3. Dana Pensiun Nasional (National Pension Services) sebesar 11,73%. -------------------------------------------3.5.
Bahwa total aset dan penjualan dari LG. International Corp.
secara
global
dirinci
sebagai
berikut
(vide bukti B1, C19, C20, C21): ------------------------------
-66-
Total Aset Penjualan
3.6.
SALINAN
2011
2012
2013
38.737.502.720.000
44.766.423.660.000
56.304.999.635.000
109.656.778.560.000
115.527.616.680.000
139.379.159.870.000
Bahwa LG International Corp. melakukan kegiatan usaha di Indonesia sebelum mengakuisisi PT Binsar Natorang Energi melalui anak perusahaan (vide bukti B1, C19, C20, C21, C114): -----------------------------------1. PT Batubara Global Energy. -----------------------------2. PT Mega Global Energy. ----------------------------------3. PT Megaprima Persada. ----------------------------------4. PT Ganda Alam Makmur. --------------------------------5. PT Green Global Lestari. ---------------------------------6. PT Parna Argomas. ----------------------------------------7. PT Indonesia Renewable Resources.--------------------8. PT Tutui Batubara Utama. --------------------------------
3.7.
Bahwa share saham yang dikuasai LG International Corp. dari
anak perusahaan yang berdomisili dan
melakukan kegiatan bisnis di Indonesia adalah (vide bukti B1, C19, C20, C21): ------------------------------------Perusahaan
Equity Interest (31 Des 2011)
Equity Interest (31 Des 2012)
Equity Interest (31 Des 2013)
PT Batubara Global Energy
100%
100%
100%
PT Mega Global Energy
100%
100%
100%
PT Megaprima Persada
75%
75%
75%
PT Ganda Alam Makmur
Belum anak perusahaan
60%
60%
PT Green Global Lestari
100%
100%
100%
95%
95%
95%
100%
100%
100%
75%
75%
75%
PT Parna Argomas PT Indonesia Renewable Resources PT Tutui Batubara Utama
3.8.
Bahwa kepemilikan saham oleh LG International Corp. terhadap 8 (delapan) perusahaan tersebut yang melebihi 50%, menunjukkan LG International Corp. adalah sebagai Pengendali. ---------------------------------------------
-67-
3.9.
SALINAN
Bahwa nilai aset dan penjualan LG International Corp. secara
global
berdasarkan
Laporan
Keuangan
Consolidated LG International Corp. and Its Subsidiaries adalah (vide bukti B1, C19, C20, C21, C121,
C122,
C123): ------------------------------------------------------------2011 Asset 356.139.840.000
Revenue 3.282.780.480.000
341.714.240.000
1.067.564.960.000
800.330.720.000
1.807.143.520.000
0
0
PT Green Global Lestari
178.979.360.000
0
PT Parna Argomas
473.614.400.000
29.423.520.000
PT Indonesia Renewable Resources PT Tutui Batubara Utama Total
449.702.400.000
19.262.880.000
67.557.280.000
91.406.560.000
2.668.038.240.000
6.297.581.920.000
Perusahaan PT Batubara Global Energy PT Mega Global Energy PT Megaprima Persada PT Ganda Alam Makmur
Perusahaan PT Batubara Global
2012 Asset 302.405.670.000
Revenue 3.091.149.600.000
Energy PT Mega Global Energy
240.062.550.000
0
PT Megaprima Persada
707.301.840.000
1.942.813.530.000
4.033.773.240.000
0
PT Green Global Lestari
462.706.230.000
0
PT Parna Argomas
709.559.340.000
40.734.330.000
PT Indonesia Renewable
445.919.460.000
26.593.350.000
53.918.130.000
33.672.870.000
6.955.646.460.000
5.134.963.680.000
PT Ganda Alam Makmur
Resources PT Tutui Batubara Utama Total
Perusahaan PT Batubara Global
2013 Asset 661.794.035.000
Revenue 3.456.215.105.000
-68-
SALINAN
Energy PT Mega Global Energy
59.976.275.000
0
PT Megaprima Persada
973.670.665.000
1.997.689.075.000
5.602.014.985.000
0
PT Green Global Lestari
592.258.500.000
0
PT Parna Argomas
815.227.085.000
4.231.565.760.000
PT Indonesia Renewable
220.093.880.000
25.803.075.000
39.807.160.000
0
8.964.842.585.000
9.711.273.015.000
PT Ganda Alam Makmur
Resources PT Tutui Batubara Utama Total
3.10. Bahwa total penjualan PT Parna Argomas senilai Rp. 4.231.565.760.000 diklarifikasi karena terdapat kesalahan input dalam form notifikasi ke KPPU menjadi Rp. 421.715.760.000 berdasarkan laporan keuangan yang sudah diaudit (vide bukti C19, C20, C21). ----------3.11. Bahwa nilai aset dan penjualan LG International Corp. yang dihitung berdasarkan laporan keuangan masing masing anak perusahaan yang melakukan kegiatan usaha di Indonesia (vide bukti B1, C22, C31, C32, C33, C34, C35, C42, C43, C44, C45, C49, C50, C69, C74, C75, C79, C80, C83, C84, C87, C88, C89, C90, C94, C95, C103, C104, C107, C121, C122, C123) : ------------Perusahaan
2011 Asset
Revenue
PT Batubara Global Energy
458.409.091.000
3.311.800.393.000
PT Mega Global Energy
280.904.744.000
1.088.881.891.000
PT Megaprima Persada
779.416.411.000
1.827.350.736.000
PT Ganda Alam Makmur
299.635.910.000
0
PT Green Global Lestari
572.771.818.000
0
PT Parna Argomas PT Indonesia Renewable Resources
475.292.513.000 446.784.665.960
29.685.379.000 19.432.384.511
-69-
PT Tutui Batubara Utama Total
SALINAN
67.798.589.746
92.214.008.173
3.381.013.742.706
6.369.364.791.684
Perusahaan
2012 Asset
Revenue
462.212.561.000
2.842.110.260.000
PT Mega Global Energy
56.713.038.000
0
PT Megaprima Persada PT Ganda Alam Makmur
696.200.729.000
1.786.288.444.000
838.160.204.000
0
PT Green Global Lestari
774.356.733.000
0
PT Parna Argomas
707.272.266.000
37.452.028.000
PT Indonesia Renewable Resources PT Tutui Batubara Utama
446.892.487.791
24.446.963.226
47.436.739.736
30.960.482.516
4.029.244.758.527
4.721.258.177.742
PT Batubara Global Energy
Total
Perusahaan
2013 Asset
Revenue
634.611.472.000
2.852.965.828.000
PT Mega Global Energy
58.995.956.000
0
PT Megaprima Persada PT Ganda Alam Makmur
840.093.246.000
1.637.393.127.000
494.244.749.000
0
PT Green Global Lestari
829.381.333.000
0
PT Parna Argomas
817.521.015.000
345.274.303.000
PT Indonesia Renewable Resources
223.286.014.313
21.128.629.614
PT Tutui Batubara Utama
39.902.724.590
0
Total
3.936.036.509.903
4.856.761.887.614
PT Batubara Global Energy
3.12. Bahwa terdapat perbedaan nilai aset dan/atau nilai penjualan dari LG International Corp. berdasarkan Laporan Keuangan Consolidated LG International Corp. and Its Subsidiaries dengan Laporan Keuangan masing
-70-
SALINAN
masing anak perusahaan yang melakukan kegiatan usaha di Indonesia.--------------------------------------------4. Badan Usaha yang Diambilalih -------------------------------------4.1.
Bahwa PT Binsar Natorang Energi adalah pelaku usaha sebagai Badan Usaha yang diambilalih (vide bukti B1, C116). -------------------------------------------------------------
4.2.
Bahwa
PT
Binsar
Natorang
Energi
merupakan
perusahaan yang didirikan berdasarkan Akta Notaris Nomor 10 tanggal 6 Maret 2008 yang dibuat dihadapan Notaris Rusnaldy, S.H. Akta tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan Nomor AHU-21249.AH.01.01 tertanggal 25 April 2008 (vide bukti C111). ----------------------------------------------4.3.
Bahwa Anggaran dasar perusahaan PT Binsar Natorang Energi telah mengalami beberapa kali perubahan, perubahan terakhir melalui Akta Notaris Nomor 44 tanggal 14 Mei 2014 yang dibuat dihadapan Notaris Jose Dimas Satria, S.H., M.Kn (vide bukti C112, C116).-
4.4.
Bahwa Kegiatan usaha PT Binsar Natorang Energi adalah pembangunan konstruksi Pembangkit Listrik Tenaga Air di Kabupaten Toba Samosir, Sumatra Utara (vide bukti C111). -----------------------------------------------
4.5.
Bahwa nilai penjualan dan aset PT Binsar Natorang Energi
tahun 2011–2013 yang dinyatakan dalam
rupiah adalah sebagai berikut (vide bukti B1, C11, C17): Total
2011
2012
2013
Aset
19.461.497.632
45.020.033.643
67.972.486.971
0
0
0
Penjualan
4.6.
Skema
kepemilikan
saham
perusahaan
PT
Binsar
Natorang Energi sebelum diambilalih adalah sebagai berikut (vide bukti C10). ---------------------------------------
-71-
SALINAN
PT GLOBAL MULTI INVESTAMA 99,98% PT GREEN VIEW INDONESIA 99,99% PT TITAN MULTI POWER
PT BUMI TOBASA HIDRO
91,6%
8,4%
PT BUMI SINERGI INTERNASIONAL
PT ENERGY JAYA PERSADA
5%
95% PT BINSAR NATORANG ENERGI
5. Badan Usaha Yang Terafiliasi dengan LG International Corp. -5.1.
PT Batubara Global Energy ----------------------------------5.1.1. Bahwa PT Batubara Global Energy merupakan perusahaan yang didirikan berdasarkan Akta Nomor 12 tanggal 9 Agustus 2007 yang dibuat di hadapan Notaris Marlon Silitonga, S.H. Anggaran dasar
tersebut
Hukum
dan
telah
Hak
disetujui
Asasi
oleh
Manusia
Menteri Republik
Indonesia berdasarkan Surat Keputusan Nomor AHU-00974.AH.01.01 tanggal 8 Januari 2008 (vide bukti C41, C70, C71). -------------------------5.1.2. Bahwa Akta PT Batubara Global Energy telah mengalami beberapa kali perubahan, perubahan terakhir
dilakukan
melalui
Akta
Pernyataan
Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham PT Batubara Global Energy Nomor 1 tanggal 3 Februari 2014 yang dibuat dihadapan Notaris Yunita Neni Susiandari, S.H., M.Kn. Perubahan akta tersebut telah dicatat oleh Kementerian Hukum
dan
Hak
Asasi
Manusia
Republik
Indonesia dan telah diberitahukan melalui surat No: AHU-AH.01.10-05903 perihal Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan PT Batubara Global Energi tertanggal 20 Februari 2014 (vide bukti C38, C39). --------------------------
-72-
SALINAN
5.1.3. Bahwa komposisi pemegang saham PT Batubara Global Energi pada tahun 2007 adalah 99,9% dikuasai oleh LG International Corp. dan 0,1% dikuasai Young Jung Moon, sedangkan untuk tahun 2014, komposisi pemegang saham PT Batubara Global Energi menjadi 99,99% dikuasai oleh LG International Corp. dan 0,01% dikuasai oleh LG International Singapore Pte. Ltd. (vide bukti C41, C70, C121). ------------------------------5.2.
PT Mega Global Energy ---------------------------------------5.2.1. Bahwa PT Mega Global merupakan perusahaan yang didirikan berdasarkan Akta Notaris Nomor 5 tanggal 8 Januari 2008 yang dibuat di hadapan Notaris
Marlon
Sitonga
S.H.
dan
telah
mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan tanggal 15 Februari 2008 Nomor AHU-07585.AH.01.01 (vide bukti C65, C101, C102). ------------------------------------5.2.2. Bahwa anggaran dasar PT Mega Global Energy telah
mengalami
beberapa
kali
perubahan,
perubahan anggaran dasar yang terakhir adalah melalui Akta Nomor 31 tanggal 17 Maret 2014 yang
dibuat
Tridharma, tersebut
dihadapan
S.H.
telah
Notaris
Perubahan diterima
Makmur
anggaran
dan
dicatat
dasar oleh
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Nomor AHUAH.01.10-15297 (vide bukti C62,C63). ------------5.2.3. Bahwa dalam akta perubahan No. 35 tertanggal 27 Oktober 2011 yang dbuat dihadapan Notaris H. Yunardi, S.H., pemegang saham PT Mega Global Energy adalah PT Batubara Global Energy 99,95%, LG Intenational Singapura PTE., LTD sebesar 0,05% (vide bukti C99). ---------------------
-73-
SALINAN
5.2.4. Bahwa PT Batubara Global Energi dikendalikan oleh LG International Corp. dengan penguasaan saham sebesar 99,99%. ------------------------------5.3.
PT Megaprima Persada ----------------------------------------5.3.1. Bahwa
PT
Megaprima
Persada
merupakan
perusahaan yang didirikan berdasarkan Akta Nomor 24A tanggal 22 Desember 2006 yang dibuat di hadapan Notaris Dinah, S.H. dan telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui
Surat
Keputusan
Nomor
W7-
05178.HT.01.01-TH.2007 tanggal 8 Mei 2007 (vide bukti C59, C60, C96). -------------------------5.3.2. Bahwa anggaran dasar tersebut telah mengalami beberapa perubahan, perubahan terakhir melalui Akta Nomor 03 tanggal 2 April 2014 yang dibuat dihadapan
Notaris
Makmur
Tridharma,
S.H
(vide bukti C58). --------------------------------------5.3.3. Bahwa Pemegang Saham PT Megaprima Persada Energy
sebelum
pertengahan
tahun
2014
(sebelum akuisisi PT Binsar Natorang Energi oleh LG International Corp.) adalah PT Batubara Global Energy 75% dan PT Multi Mining Utama 24,08%, serta Soebali Sudjie 0,02% berdasarkan akta Notaris No. 64 tanggal 26 Agustus 2011 yang dibuat dihadapan Notaris Surjadi, S.H (vide bukti C97).---------------------------------------5.3.4. Bahwa PT Batubara Global Energi dikendalikan oleh LG International Corp. dengan penguasaan saham sebesar 99,99%. ------------------------------5.4.
PT Ganda Alam Makmur -------------------------------------5.4.1. Bahwa PT Ganda Alam Makmur merupakan perusahaan yang didirikan berdasarkan Akta Notaris Nomor 1 tanggal 3 Januari 2005 yang dibuat dihadapan Notaris Linaswati, S.H. Akta tersebut telah mendapatkan pengesahan dari Menteri
Hukum
dan
Hak
Asasi
Manusia
-74-
Republik
SALINAN
Indonesia
dalam
Surat
Keputusan
Nomor C-10451 HT.01.01.TH.2005 tanggal 18 April 2005 (vide bukti C23, C25, C91). ------------5.4.2. Bahwa anggaran dasar PT Ganda Alam Makmur telah
mengalami
perubahan
beberapa
terakhir
kali
dilakukan
perubahan,
melalui
Akta
Notaris Nomor 5 tanggal 4 April 2014 yang dibuat dihadapan Notaris Arsin Effendy, S.H. (vide bukti C24). --------------------------------------5.4.3. Bahwa
Pemegang
Saham
PT
Ganda
Alam
Makmur adalah LG International Corp. sebanyak 60% dan PT Titan Minning Indonesia sebanyak 40% berdasarkan Akta No. 22 tertanggal 19 Juli 2012 yang dibuat dihadapan Notaris Engawati Gazali. S.H. (vide bukti C92). -----------------------5.5.
PT Green Global Lestari ---------------------------------------5.5.1. Bahwa PT Green Global Lestari merupakan perusahaan yang didirikan berdasarkan Akta Notaris Nomor 65 tanggal 15 Desember 2009 yang dibuat dihadapan Notaris Robert Purba, S.H. Anggaran dasar tersebut telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia tanggal 11 Januari 2010 Nomor AHU01374.AH.01.01 (vide bukti C30, C66). -----------5.5.2. Bahwa anggaran dasar PT Green Global Lestari telah
mengalami
beberapa
perubahan,
perubahan terakhir melalui Akta Nomor 105 tanggal
20
Desember
2011
yang
dibuat
dihadapan Notaris H. Warman, S.H. (vide bukti C67). ----------------------------------------------------5.5.3. Bahwa komposisi pemegang saham PT Green Global Lestari pada tahun pendirian 2009 adalah 99,95% dikuasai oleh LG International Corp. dan 0,05% dikuasai oleh Yong Won Lee. Sedangkan komposisi pemegang saham pada tahun 2014 berubah
menjadi
99,99%
dikuasai
oleh
LG
-75-
SALINAN
International Corp. dan 0.01% dikuasai oleh Song Kwang Ryun (vide bukti C67, C122). -------5.6.
PT Parna Agromas ---------------------------------------------5.6.1. Bahwa PT Parna Agromas yang sebelumnya dikenal dengan PT Patriot Andalas merupakan perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan Akta Notaris Nomor 82 tanggal 12 November 1986 yang dibuat dihadapan Notaris SP. Henny Shidki,
S.H.
disahkan
Akta
oleh
pendirian
Menteri
tersebut
Kehakiman
telah
Republik
Indonesia tanggal 18 Mei 1987 Nomor C2-3770HT.01.01.TH.1987 (vide bukti C57, C86). --------5.6.2. Bahwa
PT
Patriot
Andalas
berubah
nama
menjadi PT Parna Agromas berdasarkan Akta Notaris Nomor 92 tanggal 12 November 2004 yang dibuat dihadapan Notaris Esther Mercia Sulaiman,
S.H.
Perubahan
anggaran
dasar
tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam
Surat
Keputusan
02741.HT.01.04.TH.2005
Nomor
tanggal
1
C-
Februari
2005 dan diumumkan dalam Berita Negara Nomor 98, Tambahan Nomor 12670 tanggal 9 Desember 2005 (vide bukti C55, C56). ------------5.6.3. Bahwa anggaran dasar PT Parna Agromas telah mengalami
beberapa
perubahan,
perubahan
terakhir dilakukan melalui Akta Notaris Nomor 01 tanggal 3 Maret 2014 yang dibuat dihadapan Notaris
Tanti
Lena,
S.H.,
MKn.
Perubahan
anggaran dasar tersebut telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia melalui Surat Keputusan Nomor AHU-00690.40.20.2014 tanggal 17 April 2014 (vide bukti C51, C52). -----5.6.4. Bahwa Pemegang Saham PT Parna Argomas di tahun
2014
(sebelum
akuisisi
PT
Binsar
Natorang Energi oleh LG International Corp.) adalah PT Green Global Lestari sebanyak 95%
-76-
dan
nyonya
SALINAN Young
Ly
Hong
sebanyak
5%
berdasarkan Akta nNotaris No. 119 tertanggal 30 November 2011 yang dibuat dihadapan Notaris H. Warman, S.H. (vide bukti C85). -----------------5.6.5. Bahwa PT Green Global Lestari dikendalikan oleh LG
International
Corp.
dengan
penguasaan
saham sebesar 99,99%. ------------------------------5.7.
PT Indonesia Renewable Resources -------------------------5.7.1. Bahwa
PT
didirikan
Indonesia
pada
Renewable
tanggal
13
Resources
Oktober
2009
berdasarkan Akta Notaris Nomor 48 yang dibuat dihadapan Notaris Robert Purba, S.H. dan telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia tanggal
11
November
2009
dengan
Surat
Keputusan Nomor AHU-54783.AH.01.01 (vide bukti C82). ---------------------------------------------5.7.2. Bahwa Akta PT Indonesia Renewable Resources telah
mengalami
perubahan
terakhir
beberapa dilakukan
perubahan, melalui
Akta
Notaris Nomor 29 tanggal 21 Mei 2014 yang dibuat dihadapan Notaris Arsin Effendy, S.H. (vide bukti C81). --------------------------------------5.7.3. Bahwa
Pemegang
Saham
PT
Indonesia
Renewable Resources pada tahun 2014 (sebelum akuisisi PT Binsar Natorang Energi oleh LG International Corp.) adalah LG International Corp. sebesar 99,9%, dan Kim Sang Hwi sebesar 0,1% berdasarkan Akta Notaris Arsin Effendi, S.H. Nomor 29 tanggal 21 Mei 2014 (vide bukti C81). ----------------------------------------------------5.8.
PT Tutui Batubara Utama ------------------------------------5.8.1. Bahwa
PT
Tutui
Batubara
Utama
adalah
perusahaan yang didirikan berdasarkan Akta Notaris Nomor 12 tanggal 9 Juli 2007 yang dibuat dihadapan Notaris Marlon Silitonga, S.H. dan anggaran dasar tersebut telah mendapatkan
-77-
SALINAN
pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Keputusan
Republik
Indonesia
Nomor
dalam
Surat
W7-0972.HT.01.01.TH2007
tanggal 5 September 2007 (vide bukti C47, C76, C77). ----------------------------------------------------5.8.2. Bahwa Akta PT Tutui Batubara Utama telah mengalami
beberapa
perubahan,
perubahan
terakhir dilakukan melalui Akta Notaris Nomor 36 tanggal 5 April 2013 yang dibuat dihadapan Notaris Mala Mukti, S.H., LL.M. (vide bukti C78). 5.8.3. Bahwa komposisi pemegang saham PT Tutui Batubara Utama pada tahun pendirian 2007 adalah 60% dikuasai oleh PT Kimco Energy Utama dan 40% dikuasai LG International Corp., sedangkan
untuk
tahun
2014,
komposisi
pemegang saham PT Tutui Batubara Utama menjadi 75% dikuasai oleh LG International Corp. dan 25% dikuasai oleh PT Kimco Energy Utama berdasarkan Akta Notaris Nomor 36 tanggal 5 April 2013 yang dibuat dihadapan Notaris Mala Mukti, S.H., LL.M. (vide bukti C78, C123). ---------------------------------------------------IV. ANALISIS DUGAAN PELANGGARAN -----------------------------------1. Analisis
Syarat
Pemberitahuan
Pengambilalihan
Kepada
Komisi -------------------------------------------------------------------1.1.
Batasan Nilai ---------------------------------------------------1.1.1. Batasan Nilai untuk melakukan pemberitahuan Penggabungan,
Peleburan,
Pengambilalihan
Komisi sebagaimana diatur dalam Pasal 5 ayat (2) PP Nomor 57/2010 adalah: ---------------------(1)
Nilai aset badan usaha hasil penggabungan atau
peleburan
melebihi
Rp.
atau
pengambilalihan
2.500.000.000.000,00
(dua
triliun lima ratus miliar rupiah dan/atau. --(2)
Nilai penjualan (omzet) badan usaha hasil penggabungan
atau
peleburan
atau
-78-
SALINAN
pengambilalihan
melebihi
Rp.
5.000.000.000.000,00 (lima triliun rupiah). 1.1.2. Nilai
penjualan
dan/atau
Penggabungan
atau
aset
hasil
Peleburan
atau
Pengambilalihan adalah jumlah nilai penjualan dan/atau
aset
penjumlahan
yang
nilai
dihitung
penjualan
berdasarkan
dan/atau
aset
tahun terakhir yang telah diaudit dari masing masing pihak yang melakukan Penggabungan, Peleburan, dengan
dan
nilai
Pengambilalihan
penjualan
dan/atau
ditambah aset
dari
seluruh badan usaha yang secara langsung maupun tidak langsung mengendalikan atau dikendalikan oleh Badan Usaha yang melakukan Penggabungan, Peleburan, dan Pengambilalihan (Perkom Nomor 2 Tahun 2013). --------------------1.1.3. Dengan demikian, nilai aset dan/atau nilai penjualan
tidak
hanya
meliputi
nilai
aset
dan/atau nilai penjualan dari perusahaan yang melakukan
Penggabungan,
Peleburan,
dan
Pengambilalihan, tetapi juga nilai aset dan/atau nilai penjualan dari perusahaan yang terkait secara
langsung
bersangkutan
dengan
secara
perusahaan
vertikal,
yaitu
yang induk
perusahaan sampai dengan Badan Usaha Induk Tertinggi dan anak perusahaan sampai dengan anak perusahaan yang paling bawah (Perkom Nomor 2 Tahun 2013). -------------------------------1.1.4. Nilai aset dan/atau nilai penjualan Badan Usaha Tertinggi
yang
dan/atau perusahaan.
dihitung
nilai Hal
adalah
penjualan ini
nilai
seluruh
dikarenakan
aset anak secara
ekonomi, nilai aset anak perusahaan merupakan nilai aset dari induk perusahaan. (Perkom Nomor 2 Tahun 2013). ----------------------------------------1.1.5. Nilai aset yang dihitung adalah nilai aset yang berlokasi di wilayah Indonesia. Sama halnya
-79-
SALINAN
dengan nilai penjualan, yang dihitung adalah nilai
penjualan
di
wilayah
Indonesia
(tidak
termasuk export), baik yang berasal dari dalam maupun penjualan yang bersumber dari luar wilayah Indonesia. Dalam hal ini, nilai aset atau nilai penjualan yang dihitung adalah nilai aset atau nilai penjualan seluruh anak perusahaan secara langsung atau tidak langsung dari Badan Usaha Induk Tertinggi (Perkom Nomor 2 Tahun 2013). ---------------------------------------------------1.1.6. Dalam hal salah satu pihak yang melakukan Penggabungan, Peleburan, dan Pengambilalihan memiliki perbedaan yang signifikan antara nilai penjualan dan/atau nilai aset tahun terakhir dengan nilai penjualan dan/atau aset tahun sebelumnya (terdapat selisih lebih besar dari 30%), maka nilai penjualan dan/atau asetnya dihitung berdasarkan rata rata nilai penjualan dan/atau aset 3 (tiga) tahun terakhir (Perkom Nomor 2 Tahun 2013). -------------------------------1.1.7. Bahwa total nilai aset dan/atau nilai penjualan 3 (tiga) tahun terakhir dari LG International Corp. yang dihitung berdasarkan penjumlahan nilai aset dan/atau nilai penjualan yang dinyatakan dalam
rupiah
dari
anak
perusahaan
yang
melakukan kegiatan usaha di Indonesia adalah (vide bukti B1, C22, C31, C32, C33, C34, C35, C42, C43, C44, C45, C49, C50, C69, C74, C75, C79, C80, C83, C84, C87, C88, C89, C90, C94, C95, C103, C104, C107, C121, C122, C123): ----Perusahaan
2011 Asset
Revenue
458.409.091.000
3.311.800.393.000
PT Mega Global 280.904.744.000 Energy PT Megaprima Persada 779.416.411.000 PT Ganda Alam 299.635.910.000
1.088.881.891.000
PT Batubara Global Energy
1.827.350.736.000 0
-80-
SALINAN
Makmur PT Green Global 572.771.818.000 Lestari PT Parna Argomas 475.292.513.000 PT Indonesia 446.784.665.960 Renewable Resources PT Tutui Batubara 67.798.589.746 Utama Total 3.381.013.742.706 Perusahaan
0 29.685.379.000 19.432.384.511 92.214.008.173 6.369.364.791.684
2012 Asset
Revenue
PT Batubara Global Energy
462.212.561.000
2.842.110.260.000
PT Mega Global Energy
56.713.038.000
0
PT Megaprima Persada
696.200.729.000
1.786.288.444.000
PT Ganda Alam Makmur
838.160.204.000
0
PT Green Global Lestari PT Parna Argomas
774.356.733.000
0
707.272.266.000
37.452.028.000
PT Indonesia 446.892.487.791 Renewable Resources PT Tutui Batubara 47.436.739.736 Utama
24.446.963.226
Total
30.960.482.516
4.029.244.758.527
Perusahaan
4.721.258.177.742
2013 Asset
Revenue
PT Batubara Global Energy
634.611.472.000
2.852.965.828.000
PT Mega Global Energy PT Megaprima Persada
58.995.956.000
0
840.093.246.000
1.637.393.127.000
PT Ganda Alam Makmur
494.244.749.000
0
PT Green Global Lestari
829.381.333.000
0
PT Parna Argomas
817.521.015.000
345.274.303.000
PT Indonesia 223.286.014.313 Renewable Resources PT Tutui Batubara Utama Total
21.128.629.614
39.902.724.590
0
3.936.036.509.903
4.856.761.887.614
1.1.8. Bahwa total nilai aset dan/atau nilai penjualan tahun terakhir dari PT Binsar Natorang Energi
-81-
SALINAN
yang dinyatakan dalam rupiah adalah sebagai berikut (vide bukti B1, C11, C17): -----------------Total
2011
2012
2013
Aset
19.461.497.632
45.020.033.643
67.972.486.971
0
0
0
Penjualan
1.1.9. Bahwa
perbedaan
antara
nilai
penjualan
dan/atau nilai aset tahun terakhir dengan nilai penjualan dan/atau aset tahun sebelumnya tidak signifikan (tidak terdapat selisih lebih besar dari 30%) dari badan usaha pengambilalih LG International Corp. -----------------------------------perbedaan 2012-2013 aset
penjualan
2,26%
1.1.10. Bahwa
2,87%
perbedaan
antara
nilai
penjualan
dan/atau nilai aset tahun terakhir dengan nilai penjualan dan/atau
aset tahun sebelumnya
signifikan (terdapat selisih lebih besar dari 30%) dari badan usaha yang diambilalih PT Binsar Natorang Energi. --------------------------------------perbedaan 2012-2013 aset
penjualan
50,98 %
0
1.1.11. Bahwa
dengan
demikian
nilai
penjualan
dan/atau asetnya dihitung berdasarkan rata rata nilai penjualan dan/atau aset 3 (tiga) tahun terakhir dari badan usaha pengambilalih dengan badan usaha yang diambilalih. ---------------------1.1.12. Bahwa
rata
rata
nilai
aset
dan/atau
nilai
penjualan 3 (tiga) tahun terakhir dari Badan Usaha Pengambilalih LG International Corp. adalah: ---------------------------------------------------
-82-
SALINAN
PT Batubara Global Energy
518.411.041.333
Rata Rata Penjualan 3 Tahun Terakhir 3.002.292.160.333
PT Mega Global Energy
132.204.579.333
362.960.630.333
PT Megaprima Persada
771.903.462.000
1.750.344.102.333
PT Ganda Alam Makmur PT Green Global Lestari PT Parna Argomas
544.013.621.000
0
725.503.294.667
0
666.695.264.667
137.470.570.000
PT Indonesia Renewable Resources
372.321.056.021
21.669.325.784
51.712.684.691
41.058.163.563
3.782.765.003.712
5.315.794.952.347
Rata Rata Aset 3 Tahun Terakhir
Anak Perusahaan
PT Tutui Batubara Utama Total
1.1.13. Bahwa
rata
rata
nilai
aset
dan/atau
nilai
penjualan 3 (tiga) tahun terakhir dari Badan yang diambilalih PT Binsar Natorang Energi adalah: --------------------------------------------------Rata Rata Aset 3 Tahun Terakhir 44.151.339.415
PT. Binsar Natorang Energi
Rata Rata Penjualan 3 Tahun Terakhir 0
1.1.14. Bahwa nilai penjualan gabungan dari badan usaha pengambilalih dengan badan usaha yang diambilalih sebesar Rp. 5.315.794.952.347 (lima triliun tiga ratus lima belas miliar tujuh ratus sembilan puluh empat juta sembilan ratus lima puluh dua ribu tiga ratus empat puluh tujuh rupiah) telah melebihi batasan nilai penjualan Rp. 5.000.000.000.000,00 (lima triliun rupiah). -1.1.15. Bahwa nilai aset gabungan dari badan usaha pengambilalih
dengan
badan
usaha
yang
diambilalih sebesar Rp. 3.826.916.343.127 (tiga triliun delapan ratus dua puluh enam miliar sembilan ratus enam belas juta tiga ratus empat puluh tiga ribu seratus dua puluh tujuh rupiah) telah
melebihi
batasan
nilai
aset
Rp. 2.500.000.000.000,00 (dua triliun lima ratus miliar rupiah. -------------------------------------------
-83-
SALINAN
Total Aset LG International Corp PT. Binsar Natorang Energi Total
Total Penjualan
3.782.765.003.712
5.315.794.952.347
44.151.339.415
0
3.826.916.343.127
5.315.794.952.347
1.1.16. Bahwa dengan adanya frasa kata hubung “dan atau” pada batasan nilai sebagaimana diatur dalam Pasal 5 ayat (2) PP Nomor 57/2010 memiliki arti bersifat kumulatif maupun sifat fakultatif yang berati bisa keduanya atau salah satunya. ------------------------------------------------1.1.17. Bahwa dengan melebihinya nilai aset dan/atau nilai penjualan gabungan dari badan usaha pengambilalih diambilalih
dengan
dari
badan
batasan
usaha
nilai,
maka
yang LG
International Corp. memiliki kewajiban untuk melakukan
pemberitahuan
Pengambilalihan
saham kepada KPPU.---------------------------------1.2. Penggabungan, Peleburan, dan Pengambilalihan antara perusahaan yang tidak terafiliasi ---------------------------1.2.1. Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 7 PP Nomor 57/2010 diatur bahwa kewajiban menyampaikan pemberitahuan secara tertulis tidak berlaku bagi Pelaku Usaha yang melakukan Penggabungan Badan Usaha, Peleburan Badan Usaha, atau Pengambilalihan saham antar perusahaan yang terafiliasi. -----------------------------------------------1.2.2. Bahwa berdasarkan penjelasan Pasal 7 PP Nomor 57/2010, yang dimaksud dengan “terafiliasi” adalah: --------------------------------------------------a. hubungan antara perusahaan, baik langsung maupun tidak langsung, mengendalikan atau dikendalikan oleh perusahaan tersebut. -------b. hubungan antara 2 (dua) perusahaan yang dikendalikan, baik langsung maupun tidak
-84-
SALINAN
langsung, oleh pihak yang sama atau. --------c. hubungan antara perusahaan dan pemegang saham utama. --------------------------------------1.2.3. Bahwa dengan demikian perlu terlebih dahulu untuk diuraikan apakah ketentuan kewajiban menyampaikan pemberitahuan secara tertulis ini berlaku atau tidak bagi LG International Corp. --1.2.4. Bahwa komposisi Pemegang Saham dari Badan Usaha Pengambilalih LG International Corp. adalah (vide bukti C114, C115): --------------------1. Pemegang Saham Umum (public shareholders) sebesar 60,32%. ------------------------------------2. Pemegang Saham Individual (Individual Major Shareholders) sekitar 27,95%. -------------------3. Dana
Pensiun
Nasional
(National
Pension
Services) sebesar 11,73%. ------------------------1.2.5. Bahwa kegiatan
LG
International usaha
di
Corp.
melakukan
Indonesia
sebelum
mengakuisisi PT Binsar Natorang Energi melalui anak perusahaan (vide bukti B1, C19, C20, C21, C114): ---------------------------------------------------1. PT Batubara Global Energy. ----------------------2. PT Mega Global Energy. ---------------------------3. PT Megaprima Persada. ---------------------------4. PT Ganda Alam Makmur. -------------------------5. PT Green Global Lestari. --------------------------6. PT Parna Argomas.---------------------------------7. PT Indonesia Renewable Resources. ------------8. PT Tutui Batubara Utama. -----------------------1.2.6. Bahwa komposisi Pemegang Saham dari Badan Usaha yang diambilalih PT Binsar Natorang Energi sebelum pengambilalihan adalah (vide bukti B1, C116): --------------------------------------1. PT Bumi Sinergi International sebesar 5%. ----2. PT Energi Jaya Persada sebesar 95%. ----------1.2.7. Bahwa
berdasarkan
komposisi
kepemilikan
saham dari kedua perusahaan tersebut tidak
-85-
SALINAN
ditemukan
hubungan
afiliasi
sebelum
pengambilalihan saham (vide bukti B1, C116). --1.2.8. Bahwa
dengan
demikian
maka
kewajiban
menyampaikan pemberitahuan secara tertulis kepada
KPPU
berlaku
bagi
Badan
Usaha
Pengambilalih. -----------------------------------------1.3. Penggabungan, Peleburan, dan Pengambilalihan pada perusahaan Joint Venture -----------------------------------1.3.1. Bahwa dalam hal terjadi perubahan pengendali baik
dari
nilai
pengendali
saham
perusahaan
dan Joint
atau
jumlah
Venture
yang
dikarenakan adanya tindakan Penggabungan, Peleburan, dan Pengambilalihan, maka tindakan tersebut
tidak
dikecualikan
dari
PP
Nomor
57/2010. -----------------------------------------------1.3.2. Bahwa
PT
Binsar
Natorang
Energi
bukan
merupakan perusahaan Joint Venture dari LG International
Corp.
maupun
anak
perusahaannya (vide bukti C116). -----------------2. Analisis Waktu Pemberitahuan------------------------------------2.1. Bahwa pelaku usaha harus melakukan pemberitahuan paling lambat 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal Penggabungan, Peleburan, dan Pengambilalihan telah berlaku efektif secara yuridis (Perkom Nomor 2 Tahun 2013). ------------------------------------------------------------2.2. Bahwa
Tanggal
Penggabungan,
Peleburan,
dan
Pengambilalihan telah berlaku efektif secara yuridis untuk badan usaha yang berbentuk Perseroan Terbatas, sesuai dengan ketentuan dalam pasal 133 UU Nomor 40/2007
pada
bagian
penjelasan
adalah
tanggal
(Perkom Nomor 2 Tahun 2013): ----------------------------- Persetujuan
Menteri
atas
perubahan
Anggaran
Dasar dalam terjadi Penggabungan. ------------------- Pemberitahunan diterima Menteri baik dalam hal terjadi perubahaan Anggaran Dasar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 ayat (3) UU Nomor
-86-
SALINAN
40/2007 maupun yang tidak disertai perubahaan Anggaran Dasar dan. ------------------------------------- Pengesahaan Menteri atas Akta Pendirian Perseroan Terbatas dalam hal terjadi Peleburan. -----------------2.3. Bahwa
jika
salah
satu
pihak
yang
melakukan
Penggabungan, Peleburan, dan Pengambilalihan adalah perseroan terbatas dan pihak lain adalah perusahaan non-perseroan terbatas, maka pemberitahuan dilakukan paling lambat 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal ditandatanganinya Peleburan,
dan
pengesahan
Penggabungan,
Pengambilalihan
oleh
para
pihak.
Adapun tanggal pengesahaan adalah tanggal efektif suatu badan usaha bergabung, melebur dan beralihnya kepemilikan salah di perusahaan yang diambilalih (Perkom Nomor 2 Tahun 2013). -----------------------------2.4. Bahwa terkait layanan permohonan badan hukum di Direktorat
Jenderal
Administrasi
Hukum
Umum
Kementerian Hukum dan HAM digolongkan menjadi: --1. pengesahan untuk pendirian baru. --------------------2. perubahan anggaran dasar tertentu, berdasarkan UU Nomor 40 tahun 2007 pasal 21 ayat (1) dan ayat (2).
Perubahan
anggaran
dasar
tertentu
harus
mendapat persetujuan Menteri.-------------------------3. pemberitahuan anggaran dasar selain pasal 21 ayat (2) UU Nomor 40 tahun 2007, pemberitahuan anggaran dasar ini cukup diberitahukan kepada Menteri jadi tidak diperlukan persetujuan Menteri dan perubahan data (Direksi/Komisaris, pengalihan saham).------------------------------------------------------4. pembubaran. -----------------------------------------------2.5. Bahwa berdasarkan pasal 21 ayat 2 UU No. 40 tahun 2007 persetujuan oleh Menteri tersebut meliputi: -------1. nama
perseroan,
dan
atau
tempat
kedudukan
perseroan. --------------------------------------------------2. maksud dan tujuan serta kegiatan usaha perseroan. 3. jangka waktu berdirinya perseroan.---------------------
-87-
SALINAN
4. besarnya modal dasar. -----------------------------------5. pengurangan modal ditempatkan dan disetor. -------6. status perseroan yang ditutup menjadi perseroan terbuka atau sebaliknya. ---------------------------------selain perubahan anggaran dasar tertentu tersebut di atas, cukup diberitahukan kepada Menteri. --------------2.6. Bahwa pemberlakuan secara efektif untuk pengesahan, pendirian baru, perubahan anggaran dasar tertentu, perubahan anggaran dasar selain Pasal 21 ayat 2 UU Nomor 40 tahun 2007, diatur sejak pengesahan atau persetujuan Menteri sedangkan untuk perubahan data perusahaan tidak diatur secara jelas dalam undangundang tersebut. Namun dalam Pasal 29 UU Perseroan Terbatas diatur bahwa Menteri mempunyai kewajiban mengelola daftar perseroan (nama Pemegang Saham, Direksi/Komisaris) dan dalam Pasal 56 ayat (3) UU Perseroan Terbatas, Direktur wajib melaporkan kepada Menteri Hukum dan HAM terkait perubahan tersebut. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa berlaku efektif perubahan data perseroan berlaku sejak diterbitkannya surat penerimaan pemberitahuan perubahaan data perseroan terbatas oleh Menteri Hukum dan HAM. -----2.7. Bahwa perubahaan akta karena akuisisi saham masuk dalam kategori perubahan data perusahaan karena terdapat perubahan saham dari perusahaan tersebut. -2.8. Bahwa berdasarkan Surat Kementerian Hukum dan Hak
Asasi
tanggal
Manusia
nomor
Juni
2014
12
AHU-13441.40.22.2014 perihal
Penerimaan
Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan PT Binsar Natorang Energi, diketahui bahwa pengambilalihan saham perusahaan PT Binsar Natorang Energi oleh LG International Corp. berlaku efektif secara yuridis pada tanggal 12 Juni 2014 (vide bukti C4). ----------------------2.9. Bahwa
LG
Pemberitahuan
International secara
tertulis
Corp. ke
melakukan KPPU
terkait
pengambilalihan saham perusahaan PT Binsar Natorang
-88-
SALINAN
Energi oleh LG International Corp. pada tanggal 27 Agustus 2014 (vide bukti C17). ----------------------------2.10. Bahwa
berdasarkan
penghitungan
hari
kalender,
pemberitahuan pengambilalihan saham perusahaan PT Binsar Natorang Energi seharusnya diberitahukan kepada Komisi paling lambat pada tanggal 23 Juli 2014. -----------------------------------------------------------Hari ke 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Tanggal/ Bulan 12/Juni 13/Juni 16/Juni 17/Juni 18/Juni 19/Juni 20/Juni 23/Juni 24/Juni 25/Juni
Hari ke 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Tanggal/ Bulan 26/Juni 27/Juni 30/Juni 1/Juli 2/Juli 3/Juli 4/Juli 7/Juli 8/Juli 9/Juli
Hari ke 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Tanggal/ Bulan 10/Juli 11/Juli 14/Juli 15/Juli 16/Juli 17/Juli 18/Juli 21/Juli 22/Juli 23/Juli
2.11. Bahwa LG International Corp. terlambat melakukan pemberitahuan kepada KPPU selama 20 (dua puluh) hari kerja.------------------------------------------------------Hari ke 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Tanggal/Bulan
Hari ke 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
24/Juli 25/Juli 4/Agustus 5/Agustus 6/Agustus 7/Agustus 8/Agustus 11/Agustus 12/Agustus 13/Agustus
Tanggal/Bulan 14/Agustus 15/Agustus 18/Agustus 19/Agustus 20/Agustus 21/Agustus 22/Agustus 25/Agustus 26/Agustus 27/Agustus
2.12. Bahwa sebagai catatan terdapat libur hari raya Idul Fitri pada tanggal 28 – 29 Juli 2014 dan cuti bersama tanggal 30 – 31 Juli 2014 dan 1 Agustus 2014.---------2.13. Bahwa
penghitungan
30
(tiga
puluh)
hari
kerja
didasarkan pada Keputusan Bersama Menteri Agama, Menteri
Tenaga
Kerja
Negara
Pendayagunaan
dan
Transmigrasi,
Aparatur
Menteri
Negara
dan
Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor Tahun
2013,
Nomor
335
05/SKB/MENPAN-RB/08/2013
Tahun
2013
tentang
Hari
5
Nomor Libur
-89-
SALINAN
Nasional dan Cuti Bersama tahun 2014 (vide
bukti
C124). ----------------------------------------------------------V.
Analisis Pemenuhan Unsur --------------------------------------------1. Bahwa untuk membuktikan bahwa LG International Corp. melanggar Pasal 29 UU Nomor 5/1999 jo. Pasal 6 PP Nomor 57/2010, terlebih dahulu dilakukan analisis pemenuhan Unsur Pasal. ----------------------------------------------------------2. Bahwa unsur-unsur Pasal 29 ayat (1) UU Nomor 5/1999 adalah sebagai berikut: ---------------------------------------------2.1.
Penggabungan atau peleburan badan usaha, atau pengambilalihan saham. -------------------------------------
2.2.
Nilai aset dan atau nilai penjualannya melebihi jumlah tertentu.---------------------------------------------------------
2.3.
Wajib
diberitahukan
lambatnya
30
penggabungan,
(tiga
kepada puluh)
peleburan
Komisi hari
atau
selambat-
sejak
tanggal
pengambilalihan
tersebut. -------------------------------------------------------3. Unsur “Penggabungan atau Peleburan Badan Usaha, atau pengambilalihan saham” -------------------------------------------3.1.
Bahwa dalam unsur ini terdapat kata hubung “atau”. -
3.2.
Bahwa dengan demikian, maka dalam unsur ini, cukup
salah
“Peleburan
satu
Badan
dari: Usaha”,
“Penggabungan”, atau
atau
“Pengambilalihan
saham” terpenuhi, maka telah terpenuhi unsur ini. ---3.3.
Bahwa pada tanggal 27 Agustus 2014, KPPU menerima pemberitahuan melakukan
dari
LG
International
Pengambilalihan
saham
Corp. (akuisisi)
yang PT
Binsar Natorang Energi (vide bukti C17). ----------------3.4.
Bahwa
dengan
demikian
unsur
pengambilalihan
saham telah terpenuhi.--------------------------------------4. Unsur “nilai aset dan atau nilai penjualannya melebihi jumlah tertentu” -----------------------------------------------------4.1.
Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 29 ayat (2) UU Nomor
5/1999,
diatur
bahwa
Ketentuan
tentang
penetapan nilai aset dan atau nilai penjualan serta tata cara pemberitahuan sebagaimana dimaksud dalam
-90-
SALINAN
ayat (1) tersebut diatas, diatur dalam Peraturan Pemerintah. ---------------------------------------------------4.2.
Bahwa sebagai peraturan pelaksana dari ketentuan Pasal
29
UU
Nomor
5/1999
tersebut
di
atas,
Pemerintah telah menerbitkan PP Nomor 57/2010 yang didalamnya memuat mengenai nilai aset dan/atau nilai penjualan yang melebihi jumlah tertentu. ---------------4.3.
Bahwa nilai aset dan atau nilai penjualan melebihi jumlah tertentu diatur dalam Pasal 5 ayat (2) PP Nomor 57/2010 yang menentukan: --------------------------------a. nilai aset sebesar Rp.2.500.000.000.000,00 (dua triliun lima ratus miliar rupiah) dan/atau. -----------b. nilai penjualan sebesar Rp.5.000.000.000.000,00 (lima triliun rupiah). ---------------------------------------
4.4.
Bahwa
nilai
aset
dan/atau
nilai
penjualan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (2) PP Nomor 57/2010 tersebut diatas dihitung berdasarkan penjumlahan nilai aset dan/atau nilai penjualan dari: a. Badan Usaha hasil Penggabungan, atau Badan Usaha hasil Peleburan, atau Badan Usaha yang mengambilalih saham perusahaan lain dan Badan Usaha yang diambilalih dan. ----------------------------b. Badan Usaha yang secara langsung maupun tidak langsung mengendalikan atau dikendalikan oleh Badan Usaha hasil Penggabungan, atau Badan Usaha hasil Peleburan, atau Badan Usaha yang mengambilalih saham perusahaan lain dan Badan Usaha yang diambilalih.----------------------------------4.5.
Bahwa
penghitungan
nilai
aset
dan/atau
nilai
penjualan tersebut di atas untuk mengetahui apakah nilai aset dan atau nilai penjualan melebihi jumlah tertentu.--------------------------------------------------------4.6.
Bahwa nilai aset dan atau nilai penjualan tersebut menjadi hal menentukan apakah Pelaku Usaha wajib atau tidak wajib untuk melaporkan ke KPPU.------------
4.7.
Bahwa dengan adanya frasa kata hubung “dan atau” memiliki arti memiliki sifat kumulatif maupun sifat
-91-
SALINAN
fakultatif yang berarti bisa keduanya atau salah satunya.--------------------------------------------------------4.8.
Bahwa dengan demikian, yang menjadi faktor utama dari unsur ini adalah melebihi atau tidak melebihi jumlah tertentu yang telah ditentukan tersebut di atas.
4.9.
Bahwa berdasarkan ketentuan penghitungan nilai aset dan/atau nilai penjualan diperoleh fakta-fakta bahwa nilai aset dan/atau nilai penjualan badan usaha pengambilalih dengan badan usaha yang diambilalih sebesar Rp. 3.826.916.343.127 untuk nilai aset dan Rp. 5.315.794.952.347 untuk nilai penjualan.-----------
4.10. Bahwa dengan demikian pengambilalihan saham oleh LG International Corp. telah melebihi jumlah tertentu sebagaimana diatur dalam Pasal 5 PP Nomor 57/2010. 4.11. Bahwa dengan demikian unsur “nilai aset melebihi jumlah tertentu” dan unsur “nilai penjualan melebihi jumlah tertentu” telah terpenuhi. -------------------------5. Unsur
“wajib
diberitahukan
kepada
Komisi
selambat-
lambatnya 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal penggabungan, peleburan atau pengambilalihan tersebut” ----------------------5.1.
Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 5 ayat (1) PP Nomor
57/2010
diatur
bahwa
pemberitahuan
Penggabungan Badan Usaha, Peleburan Badan Usaha, atau Pengambilalihan saham perusahaan lain yang berakibat
nilai
aset
dan/atau
nilai
penjualannya
melebihi jumlah tertentu wajib diberitahukan secara tertulis kepada KPPU paling lama 30 (tiga puluh) hari kerja sejak tanggal telah berlaku efektif secara yuridis Penggabungan Badan Usaha, Peleburan Badan Usaha, atau Pengambilalihan saham perusahaan. --------------5.2.
Bahwa
berdasarkan
ketentuan
tersebut,
maka
pemberitahuan wajib dilakukan: --------------------------a. secara tertulis. ---------------------------------------------b. paling lama 30 (tiga puluh) hari sejak berlaku efektif. c. berlaku efektif secara yuridis. ---------------------------5.3.
Bahwa LG International Corp. memberitahukan secara tertulis kepada KPPU pada tanggal 27 Agustus 2014
-92-
SALINAN
terkait Pengambilalihan Saham PT Binsar Natorang Energi (vide bukti C17). -------------------------------------5.4.
Bahwa memiliki
dengan arti
adanya
frasa
penghitungan
30
kata
“sejak”
(tiga
maka
puluh)
hari
dihitung sejak tanggal berlaku efektif secara yuridis. --5.5.
Bahwa berdasarkan ketentuan UU Nomor 40/2007, tanggal telah berlaku efektif secara yuridis adalah 12 Juni 2014 sejak diterbitkannya Surat Kementerian Hukum
dan
Hak
13441.40.22.2014
Asasi tanggal
Manusia
Nomor
12
2014
Juni
AHUperihal
Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan PT Binsar Natorang Energi (vide bukti C4). --------------5.6.
Bahwa berdasarkan telah berlaku efektif secara yuridis perubahan data perseroan PT Binsar Natorang Energi, maka Terlapor harus sudah melaporkan kepada KPPU selambat-lambatnya pada tanggal 23 Juli 2014. --------
5.7.
Bahwa LG International Corp. terlambat melakukan pemberitahuan kepada KPPU selama 20 (dua puluh) hari kerja.------------------------------------------------------Hari ke 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
5.8.
Tanggal/Bulan 24/Juli 25/Juli 4/Agustus 5/Agustus 6/Agustus 7/Agustus 8/Agustus 11/Agustus 12/Agustus 13/Agustus
Hari ke 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Tanggal/Bulan 14/Agustus 15/Agustus 18/Agustus 19/Agustus 20/Agustus 21/Agustus 22/Agustus 25/Agustus 26/Agustus 27/Agustus
Bahwa dengan demikian unsur “wajib diberitahukan kepada Komisi selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal Penggabungan, Peleburan atau Pengambilalihan tersebut” tidak dipenuhi oleh LG International Corp. --------------------------------------------
6. Bahwa Pasal 6 PP Nomor 57/2010 berbunyi sebagai berikut: “Dalam
hal
Pelaku
Usaha
tidak
menyampaikan
pemberitahuan secara tertulis sebagaimana dimaksud dalam pasal 5 ayat (1) dan ayat (3), Pelaku Usaha dkenakan sanksi berupa denda administratif sebesar Rp. 1.000.000.000,00
-93-
SALINAN
(satu milyar rupiah) untuk setiap hari keterlambatan, dengan ketentuan denda administratif secara keseluruhan paling tinggi sebesar Rp. 25.000.000.000,00 (dua puluh lima milyar rupiah)”. ---------------------------------------------------------------7. Bahwa Pasal 6 PP Nomor 57/2010 mengatur mengenai sanksi
terhadap
pelaku
usaha
yang
melakukan
keterlambatan pemberitahuan Penggabungan, Peleburan, Pengambilalihan kepada KPPU. -----------------------------------8. Bahwa berdasarkan analisis sebagaimana dijabarkan diatas, LG
International
Corp.
telah
melakukan
pelanggaran
terhadap Pasal 29 UU No. 5/1999, oleh karena itu Pasal 6 PP Nomor
57/2010
telah
dapat
dikenakan
kepada
LG
International Corp. --------------------------------------------------VI. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ----------------------------------Berdasarkan fakta-fakta selama pemeriksaan, alat-alat bukti, dan
analisis
terhadap
fakta-fakta
sebagaimana
diuraikan
tersebut di atas maka Tim Investigator menyimpulkan dan menyatakan: --------------------------------------------------------------1.
Terlapor
telah
terbukti
secara
sah
dan
meyakinkan
melanggar Pasal 29 UU Nomor 5/1999 jo. Pasal 6 PP Nomor 57/2010.-------------------------------------------------------------2.
Meminta kepada Yang Mulia Majelis Komisi Perkara KPPU Nomor 16/KPPU-M/2015 untuk memberikan sanksi kepada Terlapor sebagaimana diatur dalam UU Nomor 5/1999 jo. Pasal 6 PP Nomor 57/2010 sesuai Ketentuan Pasal 47 UU Nomor 5/1999. -----------------------------------------------------atau
Apabila Majelis Komisi Yang Terhormat berpendapat lain, maka kami mohon putusan seadil-adilnya (ex aequo et bono).-----------1.
Menimbang bahwa Terlapor menyerahkan Kesimpulan Hasil Persidangan yang pada pokoknya memuat hal-hal sebagai berikut (vide bukti T4): --------------------------------------------I.
RINGKASAN
HASIL
PEMERIKSAAN
LANJUTAN
TERHADAP PIHAK TERLAPOR -------------------------------
-94-
SALINAN
1. Pada hari Kamis, 31 Maret 2016, KPPU memanggil LG International Corp. untuk menghadap Majelis Komisi KPPU dalam rangka proses pemeriksaan LG International Ringkasan
Corp. dari
sebagai
proses
Pihak
Terlapor.
pemeriksaan
silang
sebagaimana dinyatakan dalam bukti B-3 yang terlampir dalam berkas perkara pada intinya sebagai berikut:------------------------------------------------------1.1. Komposisi pemegang saham pada PT Binsar Natorang Energi (“BNE atau “Binsar”) sebelum transaksi akuisisi adalah: (i) PT Energi Jaya Persada dengan kepemilikan saham sebesar 95%; dan (ii) PT Bumi Sinergi Internasional dengan kepemilikan saham sebesar 5%. Pihak Terlapor telah mengakuisisi saham sebesar 51% dengan cara menyetorkan sejumlah uang yang merubah komposisi pemegang saham saat itu. Setelah akuisisi, PT Energi Jaya Persada dan PT Bumi
Sinergi
Internasional
masing-masing
memiliki saham sebesar 44% dan 5% pada BNE. ---------------------------------------------------1.2. Sebelum tanggal 12 Juni 2014, sebagai tanggal berlaku efektifnya akuisisi, Pihak Terlapor tidak memiliki saham pada BNE. Pihak Terlapor, LG International
Corp.
dan
anak-anak
perusahaannya di Indonesia, tidak memiliki saham baik secara langsung maupun tidak langsung pada BNE serta tidak ada hubungan afiliasi.-------------------------------------------------1.3. Pihak Terlapor menyadari bahwa penyampaian pemberitahuan mengenai akusisi merupakan suatu keharusan jauh setelah diterbitkannya surat keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia tanggal 12 Juni 2014. -------------------1.4. Alasan utama mengapa LG International Corp. terlambat melakukan pemberitahuan mengenai akuisisi BNE kepada KPPU karena: ---------------
-95-
SALINAN
1.4.1. Pertama, LGI tidak mengetahui dengan baik
batasan
pemberitahuan berdasarkan
nilai
(threshold)
sebagaimana Peraturan
diatur
KPPU.
Ini
merupakan pengalaman pertama bagi LG
International
investasi
di
Corp.
melakukan
bidang
infrastruktur
ketenagalistrikan di Indonesia dan serta melaksanakan persiapan dan pengajuan notifikasi ke KPPU sehubungan dengan akuisisi. Pada awalnya, Pihak Terlapor menganggap bahwa akuisisi atas BNE tidak memenuhi batasan nilai (threshold) yang
dipersyaratkan
dan
LG
International Corp. percaya bahwa LG International praktek mempelajari terkait,
Corp.
tidak
melakukan
anti-monopoli.
Setelah
lebih
Pihak
lanjut
Terlapor
peraturan berpendapat
batasan nilai (threshold) tersebut telah terlewati.
Segera
setelah
LG
International Corp. menyadari kondisi ini, LG International Corp. kemudian sesegera seluruh
mungkin dokumen
mempersiapkan pendukung
yang
dipersyaratkan untuk pemberitahuan. -1.4.2. Kedua, terdapat hari libur nasional Idul Fitri yang panjang di Indonesia dan di Korea
pada
tersebut.
saat-saat
Akibatnya,
yang Pihak
penting Terlapor
kesulitan untuk mempersiapkan dan mengumpulkan seluruh dokumen yang dipersyaratkan
yang
sangat
banyak
untuk penyampaian pemberitahuan ke KPPU,
seperti
laporan
perusahaan-perusahaan
keuangan
terkait
yang
telah diaudit, Surat Kuasa, dan lain-lain.
-96-
1.5. Pihak
SALINAN
Terlapor
penyelesaian (“Proyek
Hasang
Hasang”).
Terlapor Komisi
sedang
Hydro
Oleh
memohon untuk
dalam
fase
Power
karenanya,
kebijaksanaan
memberikan
awal Project Pihak Majelis
pengesampingan
denda atau keringanan denda berdasarkan alasan-alasan sebagai berikut: --------------------1.5.1. LG International Corp. tidak memiliki agenda terselubung sehubungan dengan keterlambatan
menyampaikan
pemberitahuan kepada KPPU. ------------1.5.2. Proyek
Hasang
didukung
oleh
Pemerintah Indonesia sebagai salah satu proyek
percepatan.
LG
International
Corp. telah menandatangani Perjanjian Pembelian
Tenaga
Listrik
(Power
Purchase Agreement atau “PPA”) dengan PLN
dan
Usaha
Surat
Jaminan
diperkirakan
Kelayakan
akan
segera
diperoleh. ------------------------------------1.5.3. LG International Corp. berharap dapat mencapai
kesuksesan
dalam
melaksanakan Proyek Hasang dengan BNE tanpa adanya halangan. ------------1.5.4. Kemudian, LG International Corp. telah melakukan
upaya
terbaiknya
untuk
memenuhi seluruh ketentuan hukum dan
peraturan
perundang-undangan
yang berlaku di Indonesia pada setiap waktu dan tetap dengan itikad baik menyampaikan
pemberitahuan
sekalipun telah terlambat. ----------------2. Berdasarkan alasan dan argumen di atas yang kami sampaikan kepada Majelis Komisi dalam perkara ini, terbukti
bahwa
Pihak
Terlapor
memohon
kepada
Majelis
terhormat
untuk
memberikan
berhak
Komisi
KPPU
untuk yang
pengesampingan
-97-
SALINAN
denda atau untuk menjatuhkan denda minimum atas keterlambatan penyampaian pemberitahuan mengenai akusisi BNE. -----------------------------------II. KESIMPULAN SECARA LENGKAP --------------------------Berdasarkan
tanggapan
yang
diajukan
oleh
Pihak
Terlapor dan Penyidik KPPU, keterangan para pihak yang diberikan selama proses pemeriksaan, dan buktibukti yang diajukan selama proses persidangan, dapat disimpulkan sebagai berikut: --------------------------------1. LG International Corp. adalah perusahaan yang menggunakan brand dan merek LG yang telah dikenal secara luas dan telah mendunia. Dalam menjalankan bisnisnya, LG International Corp. telah membuat aturan disiplin internal (code of conduct) yang sangat ketat yang mewajibkan seluruh elemen dan personal LGI untuk tunduk dan patuh atas setiap hukum dan peraturan yang berlaku. Hal ini dikenal dengan sebutan manajemen “Jeong-Do” (atau dalam terjemahan bahasa Inggris adalah manajemen “Right Way”) yang mengatur seluruh kegiatan manajemen LG International Corp. tanpa mempertaruhkan integritas elemen LG International Corp. dalam mencapai dan mengejar prinsip pokok manajemen LG International Corp.. --------------------2. Sebagai pelaksanaan nilai-nilai dari manajemen Jeong-Do, LG International Corp. telah sukses dan berhasil melalui pengembangan kemampuan secara konstan
dan
berkesinambungan
berdasarkan
manajemen yang beretika. LG International Corp. telah berupaya secara maksimal untuk memajukan manajemen yang mandiri serta memiliki tanggung jawab yang melekat. Perlu kami tekankan bahwa manajemen
LG
International
Corp.
sangat
menghargai dan menghormati hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia dan berusaha
keras
untuk
selalu
mematuhi
dan
-98-
SALINAN
mengikuti setiap peraturan yang ada termasuk dalam hal ini Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 Tentang Larangan Praktek Monopoli Dan Persaingan Usaha
Tidak
Sehat
yang
implementasi
dan
pelaksanaannya diawasi oleh KPPU. -------------------3. Sebagai latar belakang, manajemen LG International Corp. diundang dan LG International Corp. tertarik untuk berinvestasi di Indonesia pada tahun 2014. LG International Corp. melihat bahwa BNE dengan Proyek Hasang adalah salah satu perusahaan yang sangat
potensial
mewujudkan
cita-cita
LG
International Corp.. ---------------------------------------4. Keputusan
LG
International
Corp.
untuk
berpartisipasi di Proyek Hasang didasari oleh adanya peluang
bisnis
dan
untuk
berkontribusi
atas
kesejahteraan nasional dan perkembangan sosial di Indonesia Indonesia melalui pengembangan bisnis yang
rasional
dan
berkelanjutan
dengan
menyediakan sumber daya listrik yang stabil dan berkelanjutan bagi masyarakat Indonesia.------------5. Terbukti
bahwa
Proyek
Hasang
adalah
salah
program percepatan yang didukung oleh pemerintah Republik Indonesia sesuai dengan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 1 Tahun 2012 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 15 Tahun 2010
tentang
Pembangunan
Daftar
Proyek-Proyek
Pembangkit
Tenaga
Percepatan
Listrik
Yang
Menggunakan Energi Terbarukan, Batubara Dan Gas Serta Transmisi Terkait (“Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No. 1 Tahun 2012”). Lebih lanjut, BNE dan PLN telah menetapkan kerjasama mereka dengan menandatangani PPA. Selanjutnya, Proyek tersebut akan dijamin dan didukung
penuh
oleh
Kementerian
Keuangan
Republik Indonesia berdasarkan Surat Jaminan Kelayakan
Usaha
(SJKU)/Business
Viability
-99-
SALINAN
Guarantee Letter (BVGL), yang diperkirakan akan segera diterbitkan. ----------------------------------------6. Pada awalnya, LG International Corp. berpandangan bahwa transaksi akuisisi BNE tidak memenuhi batasan nilai (threshold) yang ditentukan dalam peraturan
perundang-undangan.
International
Corp.
Setelah
mempelajari
LG
lebih
lanjut
ketentuan mengenai batas nilai (threshold) yang ditentukan untuk dilaporkan kepada KPPU, LG International
Corp.
pemberitahuan diwajibkan.
menyadari
mengenai
Pada
saat
akuisisi
LG
bahwa atas
BNE
International
Corp.
menyadari bahwa LG International Corp. wajib untuk mengajukan pemberitahuan kepada KPPU, hal tersebut telah sangat terlambat. Namun, LG International mencoba
Corp.
dengan
memberikan
itikad
upaya
baik
terbaiknya
tetap untuk
tunduk, patuh, dan taat pada peraturan tersebut dengan mengajukan formulir pemberitahuan dan dokumen-dokumen
yang
dipersyaratkan
pada
tanggal 27 Agustus 2014 kepada KPPU meskipun telah terlambat. --------------------------------------------7. Terbukti
bahwa
LG
International
Corp.
tidak
memiliki agenda, niatan, dan tujuan tersembunyi tertentu
untuk
menyampaikan
dengan
sengaja
pemberitahuan
terlambat
kepada
KPPU
sehubungan dengan akuisisi BNE. Akan tetapi, LG International Corp. tetap tunduk dan patuh kepada peraturan dan hukum yang berlaku di Indonesia dengan
mengajukan
pemberitahuan
ke
KPPU
walaupun terlambat menyampaikan pemberitahuan tersebut. ----------------------------------------------------8. Kemampuan finansial LG International Corp. untuk secara utuh dan menyeluruh mendukung BNE membangun Proyek Hasang akan secara signifikan terpengaruh jika Yang Terhormat Majelis Komisi KPPU
memutuskan
untuk
menghukum
LG
-100-
SALINAN
International Corp. untuk membayar denda yang besar. LG International Corp. benar-benar ingin sekali mencapai kesuksesan dan tanpa hambatan dalam bentuk apapun dalam melaksanakan Proyek Hasang yang merupakan salah satu program fast track pemerintah Indonesia. -----------------------------9. Secara
singkat,
LG
menyampaikan
International
pembelaan
Corp.
dan
perlu alasan
keterlambatan dalam menyampaikan pemberitahuan ke KPPU sehubungan dengan akuisisi BNE, antara lain fakta bahwa LG International Corp.:--------------(i) dengan tidak sengaja terlambat menyampaikan laporan
atas
akuisisi
saham
BNE.
LG
International Corp. dengan itikad baik tetap melakukan pemberitahuan kepada KPPU setelah akuisisi BNE berlaku efektif. ------------------------(ii) LG International Corp. memiliki kendala waktu yang tidak sedikit dalam mempersiapkan dan melengkapi KPPU
dokumen
yang
sehubungan
disyaratkan dengan
oleh
proses
pemberitahuan, termasuk daripadanya untuk mempersiapkan
laporan
International
Corp.
keuangan dan
LG
anak-anak
perusahaannya yang telah diaudit, BNE dan anak-anak perusahaannya, Surat Kuasa yang harus
dibuat
dihadapan
notaris
dan
dikonsularisasi oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia pendukung
di
Korea
Selatan,
lainnya.Apalagi
dan
dokumen
terdapat
libur
panjang di Indonesia dan Korea Selatan di saat yang penting pada waktu yang bersamaan. ------Hal-hal di atas akan LG International Corp. uraikan secara rinci di bawah ini. Lebih lanjut, LG International Corp. juga perlu untuk menegaskan alasan khusus dan sah mereka untuk memohon Majelis Komisi KPPU Yang Terhormat untuk mengesampingkan denda atau untuk
-101-
SALINAN
menjatuhkan sanksi yang sangat minimum karena LG International Corp. telah memberikan kontribusi yang signifikan untuk mendukung Pemerintah Indonesia dalam
program
percepatan
(fast
track)
di
bidang
ketenagalistrikan untuk memenuhi kebutuhan energi nasional
dan
untuk
meningkatkan
pertumbuhan
ekonomi Indonesia. --------------------------------------------ALASAN PERTAMA --------------------------------------------------------LGI
TIDAK
SENGAJA
MENGAJUKAN
ATAU
TIDAK
BERNIAT
PEMBERITAHUAN
ATAS
PENGAMBILALIHAN SAHAM BNE TERLAMBAT NAMUN LG INTERNATIONAL CORP. DENGAN ITIKAD BAIK TETAP MELAKUKAN PEMBERITAHUAN KEPADA KPPU SETELAH PENGAMBILALIHAN BNE BERLAKU EFEKTIF -----------------1. Terbukti bahwa keterlambatan LG International Corp. dalam melakukan pemberitahuan kepada KPPU mengenai akuisisi saham BNE bukanlah hal yang
disengaja.
memiliki
LG
agenda
sehubungan
International atau
dengan
intensi
Corp.
tidak
tersembunyi
keterlambatan
ini.
Pada
awalnya LG International Corp. menganggap bahwa penyampaian
pemberitahuan
kepada
KPPU
sehubungan dengan pengambialihan saham BNE tidak
wajib
karena
LG
International
Corp.beranggapan bahwa batasan nilai (threshold) transaksi tidak terpenuhi. ------------------------------2. LG International Corp. berpandangan batasan nilai akuisisi
dihitung
dari
aset
dan/atau
turnovers
nasional dari BNEI sebagai perusahaan target yang merupakan
satu-satunya
anak
perusahaan
LG
International Corp. yang bergerak di bidang usaha pembangkit
tenaga
listrik),
dan
tidak
harus
memperhitungkan jumlah aset nasional dari anak perusahaan
LG
International
Corp.
lainnya
di
Indonesia atau BNE dan anak perusahaannya.
-102-
SALINAN
Harap dicatat bahwa anak perusahaan lain LG International Corp. di Indonesia tidak bergerak di bidang usaha pembangkit tenaga listrik. Dengan perkataan lain, LG International Corp. pada awalnya tidak memahami batasan nilai akuisisi yang wajib untuk diberitahukan kepada KPPU. -------------------3. Walaupun LG International Corp. telah mengakuisisi 51% saham BNE dari total saham yang diterbitkan BNE, perlu dicatat bahwa LG International Corp. tidak mengontrol BNE secara penuh, BNE secara bersama-sama dikelola oleh LG International Corp. dan
Titan
group
sebagai
mitra
bisnis
LG
International Corp. dan pemegang saham lainnya dari BNE. ---------------------------------------------------4. Terlebih lagi, LG International Corp. adalah pemain baru di bisnis pembangkit listrik dan BNE tidak memiliki pasar yang dominan di bisnis pembangkit tenaga listrik di Indonesia. Setelah transaksi akuisisi terjadi, LG International Corp. dan pemegang saham yang sudah ada juga masih menjalankan bisnis dan kegiatan operasional perusahaan secara bersamasama. Akuisisi ini bukan merupakan akuisisi di mana pihak pengakuisisi memiliki kontrol mutlak atas bisnis dan operasi dari BNE. Akuisisi BNE tidak menyebabkan atau memicu monopoli atau praktik usaha
tidak
sehat
dalam
bentuk
apapun
berdasarkan hukum persaingan usaha Indonesia. --5. LG International Corp. terlambat menyadari bahwa meskipun akuisisi BNE tidak menyebabkan atau memicu tindakan monopoli atau praktik usaha tidak sehat di Indonesia batasan nilai (threshold) akuisisi pemberitahuan tetap berlaku dan penghitungannya bukan hanya berlaku atas aset nasional dan/atau turnovers dari BNE saja tetapi untuk seluruh perusahaan yang dikendalikan, sangat disayangkan bahwa pengajuan pemberitahuan ke KPPU harus
-103-
SALINAN
dilakukan lebih dari 30 hari kerja sejak tanggal efektif transaksi akuisisi. --------------------------------ALASAN KEDUA ------------------------------------------------------------LG INTERNATIONAL CORP. MEMBUTUHKAN WAKTU YANG TIDAK SEDIKIT DALAM MEMPERSIAPKAN DAN MELENGKAPI DOKUMEN YANG DISYARATKAN OLEH KPPU SEHUBUNGAN DENGAN PEMBERITAHUAN ----------1. Terbukti bahwa LG International Corp. menghadapi kendala dalam mengumpulkan dan mempersiapkan seluruh dokumen pendukung untuk menyampaikan pemberitahuan kepada KPPU. Pada dasarnya, LG International
Corp.
mengumpulkan,
memerlukan
waktu
mengkonsolidasikan
dalam dan
melengkapi dokumen yang sangat banyak dan kompleks
yang
diperlukan
dalam
melakukan
pemberitahuan kepada KPPU, termasuk daripadanya laporan keuangan BNE yang telah diaudit, dan laporan keuangan LG International Corp. dan anakanak perusahaannya yang telah diaudit, dan surat kuasa yang harus dinotarisasi di hadapan notaris publik dan dikonsulerisasi oleh KBRI Indonesia di Korea
Selatan.
Pada
waktu
yang
bersamaan,
terdapat hari libur nasional Idul Fitri yang panjang di Indonesia dan di Korea Selatan. Tidak mungkin LG International Corp. dapat mengumpulkan dan mempersiapkan dokumen-dokumen tersebut dalam kurun waktu tersebut. -----------------------------------2. Berdasarkan alasan-alasan di atas, sebagaimana yang akan kami mohonkan juga pada akhir surat jawaban ini, kami memohon kepada Majelis Komisi untuk memberikan pengesampingan denda atas keterlambatan pemberitahuan ke KPPU atau untuk menjatuhkan
denda
yang
sangat
minimum
sehubungan dengan keterlambatan pemberitahuan ke KPPU mengenai akuisisi BNE. ------------------------
-104-
SALINAN
Permohonanan kami untuk pengenyampingan denda atau
permohonan
untuk
denda
minimum
adalah
berdasarkan alasan-alasan sebagai berikut: --------------ALASAN PERTAMA ATAS PENGESAMPINGAN DENDA ATAU PERMOHONAN DENDA MINIMUM -------------------------LG INTERNATIONAL CORP. TELAH BERKONTRIBUSI MENDUKUNG
PROGRAM
PEMERINTAH
INDONESIA
TERKAIT PERCEPATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK
GUNA
NASIONAL
MEMENUHI
DAN
KEBUTUHAN
MENINGKATKAN
ENERGI
PERTUMBUHAN
EKONOMI INDONESIA ---------------------------------------------------1. LG International Corp. terbukti mendukung penuh program
Pemerintah
Republik
Indonesia
program
percepatan
pembangunan
dalam
pembangkit
listrik yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan energi nasional. Proyek Hasang yang dikerjakan oleh BNE adalah salah satu program prioritas pemerintah Indonesia dan diatur berdasarkan Peraturan Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral Nomor 1 Tahun 2012 sebagaimana disebutkan di atas, dimana Proyek
Hasang
pembangunan dipercepat
termasuk
pembangkit
dan
dalam
listrik
menggunakan
daftar
yang
harus
energi
yang
terbarukan. Hal ini telah dikuatkan dan sejalan dengan
Pendapat
Komisi
Pengawas
Persaingan
Usaha Nomor 23/KPPU/PDPT/X/2015 tertanggal 22 September
2015
Tentang
Penilaian
Atas
Pemberitahuan Pengambilalihan Saham Perusahaan PT Binsar Natorang Energi Oleh LG International Corp. (“Pendapat KPPU”) pada halaman 8-10. Selain itu, program ini akan menopang pembangunan dan memacu pertumbuhan ekonomi nasional Indonesia dengan
tingkat
pertumbuhan
sebesar
6%
per
tahunnya. ----------------------------------------------------
-105-
SALINAN
2. Bahwa sebagai pelaku usaha yang mendukung program pemerintah Indonesia, LG International Corp.
berhak
didukung
dan
berhak
atas
perlindungan hukum karena LGI telah melakukan kewajiban
hukum
yang
ditentukan
di
dalam
peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.---------------------------------------------------3. Terbukti bahwa LG International Corp. melalui anak perusahaannya telah melakukan aksi yang konkrit untuk membantu perekonomian setempat, antara lain: (i) merekrut tenaga kerja lokal yang akan ditempatkan disekitar pembangkit listrik; atau (ii) membeli dan menggunakan bahan baku pendukung dari masyarakat setempat atau supplier lokal guna mendukung perekonomian setempat. -----------------4. Terbukti bahwa LG International Corp. tidak sengaja terlambat dalam melakukan pemberitahuan kepada KPPU. Lebih lanjut sangat tidak logis bagi LG International Corp. untuk sengaja agar membayar denda dimana dana tersebut dapat dimanfaatkan dan dialokasikan untuk mengembangkan bisnis pembangkit listrik di Indonesia. ------------------------ALASAN KEDUA ATAS PENGESAMPINGAN DENDA ATAU PERMOHONAN DENDA MINIMUM-----------------------------------PENDAPAT
KPPU
PEMBERITAHUAN
TERKAIT YANG
KONSULTASI
DISAMPAIKAN
DAN
TERLAPOR
MENYATAKAN TIDAK TERDAPAT DUGAAN PRAKTIK MONOPOLI DAN/ATAU PERSAINGAN USAHA TIDAK SEHAT YANG DIAKIBATKAN OLEH PENGAMBILALIHAN SAHAM BNE ------------------------------------------------------------------ . 1. Terbukti bahwa penilaian di Pendapat KPPU pada intinya menyatakan bahwa akuisisi saham BNE oleh LG
International
Corp.
tidak
terdapat
dugaan
praktek monopoli dan/atau persaingan usaha tidak sehat. Untuk menghindari keragu-raguan ijinkan
-106-
SALINAN
kami kutip pendapat KPPU pada halaman 11 sebagai berikut: --------------------------------------------“IX. KESIMPULAN -----------------------------------------------------9.5
Bahwa
dengan
adanya
Power
Purchase
Agreement antara PT Binsar Natorang Energi dengan PT PLN (Persero) yang menyatakan seluruh energy listrik yang dihasilkan oleh PT Binsar Natorang Energi dijual seluruhnya kepada PT PLN (Persero) dengan harga yang telah disepakati menunjukkan PT Binsar Natorang Energi tidak memiliki kekuatan untuk melakukan praktek monopoli dan/atau persaingan usaha tidak sehat. ---------------------------------------------------X. PENDAPAT KOMISI ----------------------------------------------Berdasarkan kesimpulan di atas, Komisi berpendapat tidak terdapat dugaan praktek monopoli dan/atau persaingan usaha tidak sehat yang diakibatkan oleh pengambilalihan
saham
perusahaan
PT
Binsar
Natorang Energi oleh LG International Corp.” ------------Berdasarkan Pendapat KPPU di atas, terbukti bahwa akuisisi saham BNE oleh LG International Corp. bukan
merupakan
praktek
monopoli
dan/atau
persaingan usaha tidak sehat. Hal ini penting dicatat, bahwa LG International Corp. adalah pelaku usaha yang beritikad baik dalam menjalankan bisnisnya
di
berdasarkan bahwa
Indonesia. penilaian
transaksi
yang
Hal
KPPU LG
ini
dapat
yang
dilihat
berpendapat
International
Corp.
lakukan tidak melanggar hukum persaingan usaha. Juga, sekalipun telah terlambat, LG International Corp.
tetap
dengan
sukarela
menyampaikan
pemberitahuan kepada KPPU mengenai akuisisi BNE. ----------------------------------------------------------
-107-
Putusan-Putusan
SALINAN
KPPU
Mempertimbangkan
Alasan-
Alasan Pelaku Usaha Yang Melakukan Pemberitahuan Dalam Memutuskan Jumlah Denda Keterlambatan -----1. Sangat adil dan beralasan apabila Majelis Komisi KPPU
mempertimbangkan
alasan-alasan
LG
International Corp. di atas. Apabila Majelis Komisi KPPU memutuskan menghukum dan menjatuhkan sanksi
kepada
LG
perhitungan
International
maksimal
Corp.
denda
dengan sebesar
Rp. 1.000.000.000 (satu miliar Rupiah) per hari dikalikan dengan jumlah hari keterlambatan LG International Corp., maka sudah dapat dipastikan LG International Corp. akan mengalami kerugian yang besar dan tidak dapat berkompetisi dengan pelaku usaha lainnya dengan optimal di Indonesia. Dana yang seharusnya dapat dimanfaatkan dan dialokasikan oleh LG International Corp. untuk memperkuat aspek finansial perusahaan BNE dan pengembangan akan teralokasi untuk sepenuhnya membayar denda yang timbul dari keterlambatan penyampaian pemberitahuan. Hal ini tentu akan mengurangi kemampuan LG International Corp. untuk bersaing dengan pesaing lainnya di bisnis ini. 2. Sebagaimana telah kami sampaikan di atas, LG International Corp. sama sekali tidak memiliki niat atau agenda tersembunyi untuk dengan sengaja terlambat mengajukan pemberitahuan kepada KPPU melewati tenggat waktu yang ditentukan. Namun demikian,
LG
menyampaikan karena
LG
International
Corp.
tetap
pemberitahuan
kepada
KPPU,
International
Corp.
pada
dasarnya
berupaya keras untuk tunduk, patuh, dan taat pada setiap ketentuan hukum yang berlaku di Indonesia. Kami
mohon
agar
Majelis
Komisi
KPPU
Yang
Terhormat dapat mempertimbangkan upaya dan itikad baik LG International Corp.. ----------------------
-108-
SALINAN
3. LG International Corp. mencatat bahwa KPPU dalam beberapa
putusannya
dapat
memberikan
pertimbangan atas alasan pelaku usaha dan tidak menjatuhkan denda maksimal. Sebagai rujukan, KPPU dalam Putusan Perkara Nomor 01/KPPUM/2014 antara PT Muarabungo Plantation sebagai Terlapor dan KPPU, transaksi akuisisi berlaku efektif pada tanggal 15 Oktober 2012 dan kemudian PT Muarabungo Plantation melaporkan kepada KPPU atas transaksi akusisi tersebut pada tanggal 18 Maret 2013. Sehingga total hari keterlambatan adalah sebanyak 76 (tujuh puluh enam) hari kerja. Dalam
putusannya
KPPU
menghukum
PT
Muarabungo Plantation sebesar Rp. 1.000.000.000 (satu miliar Rupiah). --------------------------------------4. KPPU dalam putusan Perkara Nomor 07/KPPUM/2014 tertanggal 3 Juni 2014 antara PT Tiara Marga Trakindo sebagai Terlapor dan KPPU, dimana KPPU menghukum PT Tiara Marga denda sebesar Rp.1.000.0000.0000 (satu miliar Rupiah) meskipun total hari keterlambatan mencapai 41 (empat puluh satu) hari kerja. --------------------------------------------5. Keterlambatan LG International Corp. jauh dibawah total hari keterlambatan perusahaan-perusahaan tersebut di atas. Sehingga sangat berdasar dan beralasan bagi Majelis Komisi untuk mengabulkan permohonan
LG
International
Corp.
atas
pengesampingan denda atau denda yang sangat minimum.---------------------------------------------------6. Dalam hal ini LG International Corp. terbukti telah telah beritikad baik tetap melakukan pemberitahuan setelah
transaksi
efektif
secara
hukum.
Sebagaimana disampaikan di atas, LG International Corp. mendukung program pemerintah dibidang energi dan total keterlambatan hari jauh di bawah para pelaku usaha yang disebut di putusan atas. Dengan demikian, sangat beralasan dan sah untuk
-109-
SALINAN
LG International Corp. memohon kepada KPPU untuk memberikan pengesampingan denda, atau keringanan denda kepada LG International Corp.. --7. Berdasarkan putusan-putusan KPPU di atas, jelas bahwa KPPU dapat memberikan keringanan denda yang tidak maksimal kepada pelaku usaha yang telah beritikad baik, dalam hal ini, LG International Corp.
telah
beritikad
baik
menyampaikan
pemberitahuan kepada KPPU meskipun terlambat. -LG International Corp. bersikap baik dan kooperatif selama proses pemeriksaan ----------------------------------1. LG
International
perusahaan
Corp.,
mereka
BNE
sangat
dan
bersikap
anak-anak kooperatif
dalam setiap tahapan proses pemeriksaan oleh Penyidik KPPU. Direktur maupun perwakilannya yang sah dari LG International Corp., BNE dan anak-anak perusahaan LG International Corp. selalu hadir
dalam
dijadwalkan
setiap
proses
oleh
KPPU.
pemeriksaan
yang
Selanjutnya,
LG
International Corp., BNE dan anak-anak perusahaan LG International Corp. telah memenuhi seluruh persyaratan Penyidik KPPU untuk menyampaikan dokumen-dokumen pendukung tertulis, informasi dan
data
yang
diperlukan
oleh
KPPU
dalam
melengkapi proses pemeriksaannya dan Laporannya. Bahkan
LG
International
Corp.
secara
aktif
menghubungi KPPU untuk menanyakan dokumen tambahan
apalagi
yang
diperlukan
oleh
KPPU
sehubungan dengan pemeriksaan ini. -----------------2. LG
International
Corp.
tidak
mempersulit
dan
berbelit-belit proses pemeriksaan perkara dan LG International
Corp.
mengakui
kesalahan
yang
terlambat menyampaikan pemberitahuan dan hal ini secara tegas dan jelas telah diapresiasi oleh Ketua
-110-
Majelis
SALINAN
Komisi
Yang
Terhormat
di
proses
persidangan. -----------------------------------------------3. LG
International
Corp.
hendak
menyimpulkan
bahwa sangat wajar dan berdasar bila Majelis Komisi memberikan
pengesampingan
keterlambatan
penyampaian
denda
atas
pemberitahuan
mengenai akuisisi BNE atau untuk menjatuhkan denda minimum berdasarkan alasan-alasan sebagai berikut:------------------------------------------------------3.1. Pertama, LG International Corp. tidak memiliki maksud
untuk
terlambat
menyampaikan
pemberitahuan mengenai akuisisi saham BNE. LG International Corp. telah dengan itikad baik tetap mencoba menyampaikan pemberitahuan kepada KPPU sekalipun akuisisi tersebut telah berlaku efektif. ---------------------------------------3.2. Kedua, LG International Corp. menghadapi kendala dalam mempersiapkan dan melengkapi dokumen-dokumen yang dipersyaratkan oleh KPPU
sehubungan
tersebut,
dengan
termasuk
pemberitahuan
mempersiapkan
laporan
keuangan LG International Corp. dan anakanak perusahaannya yang telah diaudit, BNE dan anak-anak perusahaannya, Surat Kuasa yang harus dikonsulerisasi oleh KBRI Indonesia di Korea Selatan, dan dokumen pendukung lainnya. -----------------------------------------------3.3. Ketiga, Pihak Terlapor mengalami kesulitan untuk mempersiapkan seluruh dokumen yang dipersyaratkan
untuk
penyampaian
pemberitahuan ke KPPU karena pada saat itu terdapat hari libur nasional Idul Fitri yang panjang di Indonesia dan di Korea Selatan pada saat yang bersamaan. ------------------------------3.4. Keempat, mengetahui
LG
International
dengan
baik
Corp.
tidak
batasan
nilai
(threshold) pemberitahuan sebagaimana diatur
-111-
berdasarkan
SALINAN Peraturan
KPPU
karena
ini
merupakan kali pertama LG International Corp. melakukan
investasi
pada
infrastruktur
ketenagalistrikan di Indonesia. -------------------3.5. Kelima, LG International Corp. tidak melakukan praktik
anti-monopoli
apapun
berdasarkan
Pendapat KPPU. -------------------------------------3.6. Keenam,
LG
International
Corp.
sangat
kooperatif selama proses pemeriksaan di KPPU. 3.7. Ketujuh, LG International Corp. mendukung Pemerintah
Indonesia
dalam
program
percepatan di Bidang Energi. ----------------------Berdasarkan
alasan-alasan
sebagaimana
telah
diuraikan di atas, LG International Corp. mohon kepada Majelis Komisi KPPU Yang Terhormat untuk memutus perkara berdasarkan hal-hal berikut ini: ------------------III. PETITUM --------------------------------------------------------1. Menerima setiap alat bukti yang diajukan oleh Pihak Terlapor dalam perkara ini. ------------------------------2. Memohon Majelis Komisi KPPU untuk memberikan pengesampingan
denda
atau
memberikan
keringanan denda atau tidak memberikan denda secara maksimal sehubungan dengan keterlambatan LG
International
Corp.
dalam
melakukan
pemberitahuan kepada KPPU terkait akuisisi saham BNE. ---------------------------------------------------------Atau Apabila
Majelis
Komisi
KPPU
Yang
Terhormat
berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et bono). ---------------------------------------------2.
Menimbang bahwa
setelah berakhirnya jangka waktu
Pemeriksaan Lanjutan, Komisi menerbitkan Penetapan
-112-
SALINAN
Komisi Nomor 21/KPPU/Pen/IV/2016 tanggal 18 April 2016 tentang Musyawarah Majelis Komisi Perkara Nomor 16/KPPU-M/2015 (vide bukti A22). -----------------------------3.
Menimbang
bahwa
untuk
melaksanakan
Musyawarah
Majelis Komisi, Komisi menerbitkan Keputusan Komisi Nomor 30/KPPU/Kep.3/IV/2016 tanggal 18 April 2016 tentang Penugasan Anggota Komisi sebagai Majelis Komisi pada Musyawarah Majelis Komisi Perkara Nomor 16/KPPUM/2015 (vide bukti A23). -----------------------------------------4.
Menimbang bahwa Majelis Komisi telah menyampaikan Pemberitahuan Musyawarah Majelis Komisi dan Petikan Penetapan Musyawarah Majelis kepada Terlapor (vide bukti A25, A26). ------------------------------------------------------------
5.
Menimbang bahwa setelah melaksanakan Musyawarah Majelis Komisi, Majelis Komisi menilai telah memiliki bukti dan penilaian yang cukup untuk mengambil putusan. -------
TENTANG HUKUM
Setelah
mempertimbangkan
Tanggapan
Terlapor
terhadap
Laporan Laporan
Keterlambatan Keterlambatan
Pemberitahuan, Pemberitahuan,
keterangan Terlapor, surat-surat dan atau dokumen, Kesimpulan Hasil Persidangan yang disampaikan baik oleh Investigator maupun Terlapor (fakta persidangan), Majelis Komisi menilai, menganalisis, menyimpulkan dan memutuskan perkara berdasarkan alat bukti yang cukup tentang telah terjadi atau tidak terjadinya pelanggaran terhadap Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 yang diduga dilakukan oleh para Terlapor dalam Perkara Nomor 16/KPPU-M/2015. Dalam melakukan penilaian dan analisis, Majelis Komisi menguraikan dalam beberapa bagian, yaitu: --------------------------------------1.
Tentang Terlapor. -------------------------------------------------------------------
2.
Tentang Dugaan Pelanggaran. ---------------------------------------------------
3.
Tentang Aspek Formil. -------------------------------------------------------------
4.
Tentang Nilai Aset dan Nilai Penjualan setelah Pengambilalihan Saham.
5.
Tentang Keterlambatan Melakukan Pemberitahuan Kepada Komisi. ------
-113-
6.
SALINAN
Tentang Pemenuhan Unsur Pasal 29 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999. ---------------------------------------------------------------------------------
Berikut uraian masing-masing bagian sebagaimana tersebut di atas:---------1. Tentang Terlapor -------------------------------------------------------------------------Terlapor, LG International Corp., yang beralamat di Kantor Pusat di LG Twin Tower, 128, Yeoui-daero, Yeongdeungpo-gu, Seoul, 150-721, Korea Selatan dan beralamat Kantor Perwakilan Jakarta di The City Center Tower One, Batavia Building, 18 Floor, Suite 03-05, Jalan K.H. Mas Mansyur
Kavling
126,
Jakarta
Pusat,
DKI
Jakarta,
Indonesia.
LG International Corp. terdaftar dalam bursa efek Korea Selatan pada bulan
Januari
1976
sebagai
perusahaan
perdagangan
umum
berdasarkan peraturan pemerintah Korea Selatan pada tanggal 12 November 1976. LG International Corp. melakukan bisnis di bidang ekspor impor, natural resources, pengembangan bisnis, energi, dan kegiatan usaha lainnya. -----------------------------------------------------------2. Tentang Dugaan Pelanggaran ---------------------------------------------------Dugaan Pelanggaran Pasal 29 ayat (1) dan (2) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 yang dilakukan oleh Terlapor adalah Keterlambatan Pemberitahuan terkait Dugaan Pelanggaran Pasal 29 ayat (1) dan (2) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 Jo Pasal 6 Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2010 dalam Pengambilalihan Saham PT Binsar Natorang Energi oleh LG International Corp.. ---------------------------------3. Tentang Aspek Formil ------------------------------------------------------------3.1. Ketentuan Pasal 5 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2010 diatur bahwa pemberitahuan penggabungan, peleburan atau pengambilalihan saham yang berakibat nilai aset dan/atau nilai penjualannya melebihi jumlah tertentu wajib diberitahukan secara tertulis kepada Komisi paling lama 30 (tiga puluh) hari kerja sejak tanggal berlaku efektif secara yuridis. ------------------------------------3.2. Berdasarkan Pasal 6 Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2010, dalam hal tidak menyampaikan pemberitahuan secara tertulis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1), dikenakan sanksi berupa denda administratif sebesar Rp. 1.000.000.000,00 (satu
-114-
SALINAN
miliar rupiah) untuk setiap hari keterlambatan, dengan ketentuan denda administratif secara keseluruhan paling tinggi sebesar Rp. 25.000.000.000,00 (dua puluh lima miliar rupiah). ---------------3.3. Bahwa berdasarkan komposisi pemegang saham dari Badan Usaha yang diambilalih PT. Binsar Natorang Energi dan Badan Usaha Pengambilalih LG International Corp. tidak ditemukan hubungan afiliasi sebelum pengambilalihan saham, dengan demikian maka kewajiban menyampaikan pemberitahuan secara tertulis kepada KPPU berlaku bagi Badan Usaha Pengambilalih. -----------------------4. Tentang Nilai Aset dan Nilai Penjualan Pengambilalihan Saham ---------4.1. Berdasarkan Pasal 5 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2010 menyatakan bahwa batasan nilai aset dan/atau nilai penjualannya untuk melakukan pemberitahuan Penggabungan Badan Usaha, Peleburan Badan Usaha dan Pengambilalihan saham perusahaan lain kepada Komisi apabila: ---------------------------------4.1.1. Nilai aset sebesar Rp 2.500.000.000.000,00 (dua triliun lima ratus miliar rupiah); dan atau -------------------------------------4.1.2. Nilai penjualan sebesar Rp 5.000.000.000.000,00 (lima triliun rupiah). -------------------------------------------------------4.2. Nilai aset atau nilai penjualan yang dihitung sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2010 di atas dihitung berdasarkan nilai aset atau nilai penjualan dari: 4.2.1. Badan Usaha hasil Penggabungan, atau Badan Usaha hasil Peleburan, atau Badan Usaha yang mengambilalih saham perusahaan lain dan Badan Usaha yang diambilalih; dan ---4.2.2. Badan Usaha yang secara langsung maupun tidak langsung mengendalikan atau dikendalikan oleh Badan Usaha hasil Penggabungan, atau Badan Usaha hasil Peleburan, atau Badan Usaha yang mengambillalih saham perusahaan lain dan Badan Usaha yang diambilalih. ------------------------------4.3. Nilai penjualan dan/atau aset hasil Penggabungan atau Peleburan atau Pengambilalihan adalah jumlah nilai penjualan dan/atau aset yang dihitung berdasarkan penjumlahan nilai penjualan dan/atau aset tahun terakhir yang telah diaudit dari masing masing pihak yang melakukan Penggabungan, Peleburan, dan Pengambilalihan ditambah dengan nilai penjualan dan/atau aset dari seluruh badan
-115-
SALINAN
usaha yang secara langsung maupun tidak langsung mengendalikan atau
dikendalikan
Penggabungan,
oleh
Peleburan,
Badan dan
Usaha
yang
Pengambilalihan
melakukan
diatur
dalam
Perkom Nomor 2 Tahun 2013. ---------------------------------------------4.4. Dengan demikian, nilai aset dan/atau nilai penjualan tidak hanya meliputi nilai aset dan/atau nilai penjualan dari perusahaan yang melakukan Penggabungan, Peleburan, dan Pengambilalihan, tetapi juga nilai aset dan/atau nilai penjualan dari perusahaan yang terkait secara langsung dengan perusahaan yang bersangkutan secara vertikal, yaitu induk perusahaan sampai dengan Badan Usaha Induk Tertinggi dan anak perusahaan sampai dengan anak perusahaan yang paling bawah diatur dalam Perkom Nomor 2 Tahun 2013. -------------------------------------------------------------------4.5. Nilai aset dan/atau nilai penjualan Badan Usaha Tertinggi yang dihitung adalah nilai aset dan/atau nilai penjualan seluruh anak perusahaan. Hal ini dikarenakan secara ekonomi, nilai aset anak perusahaan merupakan nilai aset dari induk perusahaan diatur dalam Perkom Nomor 2 Tahun 2013. -------------------------------------4.6. Nilai aset yang dihitung adalah nilai aset yang berlokasi di wilayah Indonesia. Sama halnya dengan nilai penjualan, yang dihitung adalah nilai penjualan di wilayah Indonesia (tidak termasuk export), baik yang berasal dari dalam maupun penjualan yang bersumber dari luar wilayah Indonesia. Dalam hal ini, nilai aset atau nilai penjualan yang dihitung adalah nilai aset atau nilai penjualan seluruh anak perusahaan secara langsung atau tidak langsung dari Badan Usaha Induk Tertinggi diatur dalam Perkom Nomor 2 Tahun 2013. ---------------------------------------------------------------------------4.7. Dalam hal salah satu pihak yang melakukan Penggabungan, Peleburan, dan Pengambilalihan memiliki perbedaan yang signifikan antara nilai penjualan dan/atau nilai aset tahun terakhir dengan nilai penjualan dan/atau aset tahun sebelumnya (terdapat selisih lebih besar dari 30%), maka nilai penjualan dan/atau asetnya dihitung berdasarkan rata rata nilai penjualan dan/atau aset 3 (tiga) tahun terakhir diatur dalam Perkom Nomor 2 Tahun 2013. ---4.8. Bahwa rata-rata nilai aset 3 (tiga) tahun terakhir dari Badan Usaha Pengambilalih
LG
International
Corp.
adalah
sebesar
Rp. 3.782.765.003.712,00 (tiga triliun tujuh ratus delapan puluh
-116-
SALINAN
dua miliar tujuh ratus enam puluh lima juta tiga ribu tujuh ratus dua belas rupiah) dan nilai penjualan 3 (tiga) tahun terakhir dari Badan Usaha Pengambilalih LG International Corp. adalah sebesar Rp. 5.315.794.952.347,00 (lima triliun tiga ratus lima belas miliar tujuh ratus sembilan puluh empat juta sembilan ratus lima puluh dua ribu tiga ratus empat puluh tujuh rupiah). -------------------------4.9. Bahwa rata-rata nilai aset 3 (tiga) tahun terakhir dari Badan Usaha yang diambil alih PT Binsar Natorang Energi adalah sebesar Rp. 44.151.339.415,00 (empat puluh empat miliar seratus lima puluh satu juta tiga ratus tiga puluh sembilan ribu empat ratus lima belas rupiah). -----------------------------------------------------------4.10. Bahwa perhitungan nilai aset dan/atau nilai penjualan gabungan diperoleh fakta-fakta bahwa nilai aset dan/atau nilai penjualan Badan Usaha Pengambilalih dengan Badan Usaha yang diambil alih sebesar Rp. 3.826.916.343.127,00 (tiga triliun delapan ratus dua puluh enam miliar sembilan ratus enam belas juta tiga ratus empat puluh tiga ribu seratus dua puluh tujuh rupiah) untuk nilai aset dan Rp. 5.315.794.952.347,00 (lima triliun tiga ratus lima belas miliar tujuh ratus sembilan puluh empat juta sembilan ratus lima puluh dua ribu tiga ratus empat puluh tujuh rupiah) untuk nilai penjualan. ---------------------------------------------------------------------4.11. Bahwa Majelis Komisi berpendapat nilai aset dan nilai penjulan gabungan setelah Terlapor melakukan pengambilalihan saham telah memenuhi batas minimal nilai aset dan nilai penjualan gabungan yang wajib dilaporkan kepada Komisi, sesuai dengan ketentuan Pasal 29 ayat (1) dan ayat (2) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 juncto Pasal 5 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2010. 5. Tentang Keterlambatan Melakukan Pemberitahuan Kepada Komisi --5.1. Berdasarkan ketentuan Pasal 5 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2010 diatur bahwa pemberitahuan penggabungan, peleburan atau pengambilalihan saham yang berakibat nilai aset dan/atau
nilai
penjualannya
melebihi
jumlah
tertentu
wajib
diberitahukan secara tertulis kepada Komisi paling lama 30 (tiga puluh) hari kerja sejak tanggal berlaku efektif secara yuridis. ---------
-117-
SALINAN
5.2. Bahwa LG International Corp. memberitahukan secara tertulis kepada KPPU pada tanggal 27 Agustus 2014 terkait pengambilalihan saham PT Binsar Natorang Energi (vide bukti C17). --------------------5.3. Bahwa berdasarkan ketentuan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, tanggal telah berlaku efektif secara yuridis adalah 12 Juni 2014 sejak diterbitkannya Surat Kementerian
Hukum
13441.40.22.2014
dan
tanggal
Hak 12
Asasi
Juni
Manusia
2014
Nomor
perihal
AHU-
Penerimaan
Pemberitahuan Data Perseroan PT Binsar Natorang Energi (vide bukti C4). ----------------------------------------------------------------------5.4. Bahwa berdasarkan telah berlaku efektif secara yuridis perubahan data perseroan PT Binsar Natorang Energi, maka Terlapor harus sudah melaporkan kepada KPPU selambat-lambatnya pada tanggal 23 Juli 2014. ------------------------------------------------------------------5.5. Bahwa Investigator dalam Kesimpulannya menyatakan terdapat keterlambatan
pemberitahuan
pengambilalihan
penggabungan,
seham PT Binsar
peleburan
Natorang Energi
dan
oleh LG
International Corp. kepada Komisi, selama 20 (dua puluh) hari kerja sebagaimana ditunjukkan dalam tabel berikut di bawah ini: ---------Hari ke 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Tanggal/Bulan 24/Juli 25/Juli 4/Agustus 5/Agustus 6/Agustus 7/Agustus 8/Agustus 11/Agustus 12/Agustus 13/Agustus
Hari ke 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Tanggal/Bulan 14/Agustus 15/Agustus 18/Agustus 19/Agustus 20/Agustus 21/Agustus 22/Agustus 25/Agustus 26/Agustus 27/Agustus
5.6. Bahwa Terlapor dalam Keterangannya pada Sidang Majelis Komisi tanggal 31 Maret 2016 dan Kesimpulannya telah mengakui terjadi Keterlambatan Pemberitahuan atau notifikasi kepada Komisi yaitu pada tanggal 27 Agustus 2014 dan mengakui dugaan pelanggaran sebagai dimaksud dalam Laporan Dugaan Pelanggaran (vide bukti B3 dan T5). --------------------------------------------------------------------5.7. Bahwa Majelis Komisi sependapat dengan Kesimpulan Investigator dan
Kesimpulan
Terlapor
mengenai
adanya
keterlambatan
pemberitahuan penggabungan, peleburan dan pengambilalihan
-118-
SALINAN
saham PT Binsar Natorang Energi oleh LG International Corp. kepada Komisi selama 20 (dua puluh) hari kerja. -----------------------6. Tentang Pemenuhan Unsur Pasal 29 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999--------------------------------------------------------------------------------------------6.1. Menimbang bahwa Pasal 29 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 berbunyi sebagai berikut: ---------------------------------------------------(1) “Penggabungan
atau
Peleburan
badan
Usaha, atau
pengambilalihan saham sebagaimana dimaksud dalam pasal 28 yang berakibat nilai asset dan atau nilai penjualannya melebihi jumlah
tertentu,
wajib
selambat-lambatnya
30
memberitahukan (tiga
puluh)
kepada
Komisi
sejak
tanggal
hari
penggabungan, peleburan, atau pengambilalihan tersebut)” -------(2) “Ketentuan tentang penetapan nilai aset dan atau nilai penjualan serta tata cara pemberitahuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diatur dalam Peraturan Pemerintah. --------------------------6.2. Unsur Pengambilalihan Saham sebagaimana dimaksud dalam Pasal 29 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999. -------------------------------6.2.1. Bahwa Pasal 28 ayat (2) menyatakan ”Pelaku usaha dilarang melakukan pengambilalihan saham perusahaan lain apabila tindakan tersebut dapat mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat”. ----------------6.2.2. Bahwa pasal 28 ayat (3) menyatakan “Ketentuan lebih lanjut mengenai penggabungan atau peleburan badan usaha yang dilarang
sebagaimana
dimaksud
dalam
ayat
(1),
dan
ketentuan mengenai pengambilalihan saham perusahaan sebagaimana
dimaksud
dalam
ayat
(2)
diatur
dalam
peraturan pemerintah”. ---------------------------------------------6.2.3. Bahwa
yang
dimaksud
peraturan
pemerintah
adalah
Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2010. -----------------6.2.4. Bahwa yang dimaksud dengan pengambilalihan berdasarkan Pasal 1 ayat 3 Peraturan Pemerintah Nomor 57 tahun 2010 adalah “perbuatan hukum yang dilakukan oleh pelaku usaha untuk
mengambilalih
saham
badan
usaha
yang
mengakibatkan beralihnya pengendalian atas badan usaha tersebut. ----------------------------------------------------------------
-119-
SALINAN
6.2.5. Bahwa berdasarkan uraian pada butir 4 tentang hukum, telah terjadi pengambilalihan saham PT Binsar Natorang Energi
oleh
Terlapor
yang
mengakibatkan
beralihnya
pengendalian atas PT Binsar Natorang Energi berdasarkan pemberitahuan kepada KPPU pada tanggal 27 Agustus 2014 (vide bukti C17). -----------------------------------------------------6.2.6. Bahwa dengan demikian unsur pengambilalihan saham terpenuhi. ------------------------------------------------------------6.3. Unsur Nilai Aset atau Nilai Penjualan yang Melebihi Jumlah Tertentu. -----------------------------------------------------------------------6.3.1. Bahwa berdasarkan pasal 29 ayat (2) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999, ketentuan tentang penetapan nilai asset dan atau
nilai
penjualan
sebagaimana
dimaksud
serta
tatacara
dalam
ayat
(1)
pemberitahuan diatur
dalam
Peraturan Pemerintah. ----------------------------------------------6.3.2. Bahwa sebagai peraturan pelaksana dari ketentuan Pasal 29 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tersebut di atas, Pemerintah telah menerbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2010 yang didalamnya memuat mengenai nilai aset dan/atau nilai penjualan yang melebihi jumlah tertentu. 6.3.3. Bahwa nilai aset dan atau nilai penjualan melebihi jumlah tertentu diatur dalam Pasal 5 ayat (2) PP Nomor 57/2010 yang menentukan: ---------------------------------------------------a. Nilai aset sebesar Rp. 2.500.000.000.000,00 (dua triliun lima ratus miliar rupiah); dan/atau--------------------------b. Nilai penjualan sebesar Rp. 5.000.000.000.000,00 (lima triliun rupiah). ---------------------------------------------------6.3.4. Bahwa nilai aset dan/atau nilai penjualan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2010 tersebut di atas dihitung berdasarkan penjumlahan nilai aset dan/atau nilai penjualan dari: -------a. Badan Usaha hasil Penggabungan, atau Badan Usaha hasil Peleburan, atau Badan Usaha yang mengambilalih saham
perusahaan
lain
dan
Badan
Usaha
yang
diambilalih; dan -------------------------------------------------b. Badan Usaha yang secara langsung maupun tidak langsung mengendalikan atau dikendalikan oleh Badan
-120-
SALINAN
Usaha hasil Penggabungan, atau Badan Usaha hasil Peleburan, atau Badan Usaha yang mengambilalih saham perusahaan lain dan Badan Usaha yang diambilalih. ----6.3.5. Bahwa berdasarkan ketentuan penghitungan nilai aset dan/atau nilai penjualan penggabungan diperoleh faktafakta bahwa nilai aset dan/atau nilai penjualan badan usaha pengambilalih dengan badan usaha yang diambilalih sebesar Rp. 3.826.916.343.127 (tiga triliun delapan ratus dua puluh enam miliar sembilan ratus enam belas juta tiga ratus empat puluh tiga ribu seratus dua puluh tujuh rupiah) untuk nilai aset dan Rp. 5.315.794.952.347 (lima triliun tiga ratus lima belas miliar tujuh ratus sembilan puluh empat juta sembilan ratus lima puluh dua ribu tiga ratus empat puluh tujuh rupiah) untuk nilai penjualan. ------------------------------------6.3.6. Bahwa dengan demikian unsur nilai aset dan atau nilai penjualan yang melebihi jumlah tertentu terpenuhi. ---------6.4. Unsur Keterlambatan Melakukan Pemberitahuan kepada Komisi. --6.4.1. Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 5 ayat (1) PP Nomor 57/2010 diatur bahwa pemberitahuan Penggabungan Badan Usaha,
Peleburan
Badan
Usaha,
atau
Pengambilalihan
saham perusahaan lain yang berakibat nilai aset dan/atau nilai
penjualannya
melebihi
jumlah
tertentu
wajib
diberitahukan secara tertulis kepada KPPU paling lama 30 (tiga puluh) hari kerja sejak tanggal telah berlaku efektif secara yuridis Penggabungan Badan Usaha, Peleburan Badan Usaha, atau Pengambilalihan saham perusahaan. -------------6.4.2. Bahwa
LG
International
Corp.
memberitahukan
secara
tertulis kepada KPPU pada tanggal 27 Agustus 2014 terkait Pengambilalihan Saham PT Binsar Natorang Energi (vide bukti C17). ------------------------------------------------------------6.4.3. Bahwa
berdasarkan
ketentuan
Undang-Undang
Nomor
40/2007 tentang Perseroan Terbatas, tanggal telah berlaku efektif
secara
yuridis
adalah
12
Juni
2014
sejak
diterbitkannya Surat Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor AHU-13441.40.22.2014 tanggal 12 Juni 2014 perihal Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan PT Binsar Natorang Energi (vide bukti C4). ----------
-121-
SALINAN
6.4.4. Bahwa berdasarkan telah berlaku efektif secara yuridis perubahan data perseroan PT Binsar Natorang Energi, maka Terlapor harus sudah melaporkan kepada KPPU selambatlambatnya pada tanggal 23 Juli 2014. ---------------------------6.4.5. Bahwa berdasarkan analisis sebagaimana dijabarkan di atas, LG
International
Corp.
telah
melakukan
pelanggaran
terhadap Pasal 29 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999, oleh karena itu Pasal 6 Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2010 telah dapat dikenakan kepada LG International Corp., dengan demikian unsur
keterlambatan melakukan
pemberitahuan kepada Komisi terpenuhi. ----------------------7. Tentang Pertimbangan Majelis Komisi Sebelum Memutus ---------------Menimbang bahwa dalam mengenakan sanksi denda bagi Terlapor, Majelis Komisi memperhitungkan hal-hal sebagai berikut: ------------------7.1. Bahwa berdasarkan Pasal 36 huruf l dan Pasal 47 ayat (1) UndangUndang Nomor 5 Tahun 1999, Komisi berwenang menjatuhkan sanksi berupa tindakan administratif terhadap pelaku usaha yang melanggar ketentuan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999. --------7.2. Bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 6 Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2010 berbunyi sebagai berikut: “Dalam hal Pelaku Usaha
tidak
menyampaikan
pemberitahuan
secara
tertulis
sebagaimana dimaksud dalam pasal 5 ayat (1) dan ayat (3), Pelaku Usaha Rp.
dikenakan
sanksi berupa
1.000.000.000,00
keterlambatan,
dengan
(satu
miliar
ketentuan
denda
administratif
rupiah) denda
untuk
sebesar
setiap
administratif
hari
secara
keseluruhan paling tinggi sebesar Rp. 25.000.000.000,00 (dua puluh lima miliar rupiah)”. -----------------------------------------------------------7.3. Bahwa menurut Pedoman Pasal 47 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 (selanjutnya disebut “Pedoman Pasal 47”) tentang Tindakan Administratif,
denda
merupakan
usaha
untuk
mengambil
keuntungan yang didapatkan oleh pelaku usaha yang dihasilkan dari tindakan anti persaingan. Selain itu denda juga ditujukan untuk menjerakan pelaku usaha agar tidak melakukan tindakan serupa atau ditiru oleh calon pelanggar lainnya. -------------------------
-122-
SALINAN
7.4. Bahwa Majelis Komisi menetapkan lamanya hari keterlambatan pemberitahuan pengambilalihan saham PT Binsar Natorang Energi oleh LG International Corp. adalah selama 20 (dua puluh) hari. -----7.5. Bahwa Pasal 6 PP Nomor 57/2010 mengatur “Dalam hal Pelaku Usaha
tidak
menyampaikan
pemberitahuan
secara
tertulis
sebagaimana dimaksud dalam pasal 5 ayat (1) dan ayat (3), Pelaku Usaha Rp.
dikenakan
sanksi berupa
1.000.000.000,00
(satu
denda
miliar
administratif
rupiah)
untuk
sebesar
setiap
hari
keterlambatan. ---------------------------------------------------------------------------------7.6. Bahwa atas dasar ketentuan tersebut, maka LG International Corp. dapat
dikenakan
denda
atas
keterlambatan
pengambilalihan saham PT Binsar
pemberitahuan
Natorang Energi oleh LG
International Corp. sebesar: -------------------------------------------------
(20 hari x Rp. 1.000.000.000,00 = Rp 20.000.000.000,00)
7.7. Bahwa oleh karena Majelis Komisi menilai Terlapor telah bersikap kooperatif, beritikad baik dan mengakui terjadinya keterlambatan melakukan pemberitahuan kepada Komisi maka Majelis Komisi memberikan keringanan denda berupa pengurangan jumlah denda yang dikenakan sebesar 60% (enam puluh persen). --------------------8. Tentang Diktum Putusan dan Penutup --------------------------------------Menimbang bahwa berdasarkan fakta-fakta, penilaian, analisis dan kesimpulan di atas, serta dengan mengingat Pasal 43 ayat (3) UndangUndang Nomor 5 Tahun 1999, Majelis Komisi:--------------------------------MEMUTUSKAN 1. Menyatakan bahwa Terlapor terbukti secara sah dan meyakinkan melanggar Pasal 29 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 juncto Pasal 6 Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2010. -------------------2. Menghukum Terlapor membayar denda sebesar Rp. 8.000.000.000,00 (delapan miliar rupiah) yang harus disetor secara langsung atau melalui bagian dari kelompok usaha Terlapor yang berada di Indonesia, pelanggaran
ke di
Kas
Negara
bidang
sebagai
persaingan
setoran usaha
pendapatan
Satuan
Kerja
denda Komisi
Pengawas Persaingan Usaha melalui bank Pemerintah dengan kode
-123-
SALINAN
penerimaan 423755 (Pendapatan Denda Pelanggaran di Bidang Persaingan Usaha). -----------------------------------------------------------------3. Memerintahkan Terlapor melakukan pembayaran denda, melaporkan dan menyerahkan salinan bukti pembayaran denda tersebut ke KPPU. Demikian putusan ini ditetapkan melalui musyawarah dalam Sidang Majelis Komisi pada hari Jumat tanggal 22 April 2016 oleh Majelis Komisi yang terdiri dari Kamser Lumbanradja, M.B.A. sebagai Ketua Majelis Komisi; Dr. Drs. Chandra Setiawan, M.M., Ph.D., dan Dr. Sukarmi, S.H., M.H. masing-masing sebagai Anggota Majelis Komisi, dan dibacakan di muka persidangan yang dinyatakan terbuka untuk umum pada hari Selasa tanggal 26 April 2016, dengan dibantu oleh Ita Damayanti Wulansari, S.E., Febby Kristantri, S.Sos, M.E. dan Rosanna Sarita, S.H. masing-masing sebagai Panitera. Ketua Majelis Komisi, Ttd Kamser Lumbanradja, M.B.A. Anggota Majelis Komisi,
Anggota Majelis Komisi,
Ttd
Ttd
Dr. Drs. Chandra Setiawan, M.M., Ph.D.
Dr. Sukarmi, S.H., M.H.
Panitera, ttd Ita Damayanti Wulansari, S.E. Ttd
Ttd
Febby Kristantri, S.Sos, M.E.
Rosanna Sarita, S.H.
Salinan sesuai dengan aslinya, SEKRETARIAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA Direktur Persidangan
M. Hadi Susanto