31/10/2015
Metode Penugasan Penugasan & Pengurutan Job
Supl ▶ Kelas khusus dari model pemrograman linier tentang pemberian tugas atau pekerjaan pada sumberdaya yang tersedia ▶ Tujuannya: meminimalkan biaya atau waktu ▶ Hanya ada 1 pekerjaan (atau pekerja) yang ditugaskan pada 1 mesin (atau proyek)
15
MANAJEMEN OPERASI: Manajemen Keberlangsungan & Rantai Pasokan Operations Management: Sustainability & Supply Chain Management 15 - 1
Langkah-langkah Metode Penugasan
Metode Penugasan ▶ Buat tabel biaya atau waktu yang yang dihubungkan dengan tugas-tugas tertentu ▶ Contoh: First Printing memiliki 3 (tiga) karyawan typesetter (A,B, dan C) dan tiga pekerjaan baru yang harus diselesaikan (R, S, dan T). Biaya (dalam satuan $) untuk setiap pe-kerjaan yang akan diselesaikan oleh setiap typesetter, disajikan pada Tabel berikut ini. TYPESETTER Pekerjaan
A
B
C
R-34
11
14
6
S-66
8
10
11
T-50
9
12
7
15 - 2
1. Setiap nilai dalam setiap baris dikurangi dengan nilai terkecil yang terdapat pada masing-masing baris → setiap baris pasti ada nilai 0-nya. 2. Jika setiap kolom sudah ada nilai 0-nya maka lanjutkan ke langkah 3. Jika ada kolom yang belum ada nilainya 0-nya maka kurangi setiap nilai pada kolom(-kolom) tersebut dengan nilai terkecil yang terdapat pada masing-masing kolom. → setiap kolom pasti ada nilai 0-nya. 3. Buat garis horisontal dan/atau vertikal sesedikit mungkin untuk menutup seluruh nilai 0 yang ada. Jika jumlah garis = jumlah baris/kolom, maka solusi sudah dicapai (menuju ke langkah 6), jika belum maka lanjutkan ke langkah 4.
15 - 3
15 - 4
1
31/10/2015
▶ Tabel penugasan : 4. Tentukan nilai terkecil di antara nilai-nilai yang belum tertutup garis. Kurangi setiap nilai yang belum tertutup garis dengan nilai terkecil tersebut, dan tambahkan setiap nilai yang tertutup 2 kali oleh garis (berada di titik penting garis) dengan nilai terkecil tersebut, dan biarkan nilai-nilai (yang tetutup 1 garis) lainnya. 5. Abaikan garis-garis yang sudah dibuat sebelumnya, ulangi langkah 3 sampai diperoleh garis (yang menutupi nilai-nilai 0) sebanyak banyaknya baris atau banyaknya kolom. 6. Solusi tercapai. Buat relasi penugasan (siapa mengerjakan apa).
Pekerjaan
Typesetter ($) A
B
C
R-34
11
14
6
S-66
8
10
T-50
9
12
Pekerjaan
Pekerjaan
Typesetter ($) A
B
R-34
11
14
6
11
S-66
8
10
11
7
T-50
9
12
7
Typesetter ($) A
B
C
R-34
5
8
0
S-66
0
2
T-50
2
5
Pekerjaan
C
Typesetter ($) A
B
C
R-34
5
6
0
3
S-66
0
0
3
0
T-50
2
3
0
15 - 5
15 - 6
Penugasan Kasus Maksimasi Typesetter ($) Pekerjaan A
B
C
R-34
3
4
0
S-66
0
0
5
T-50
0
1
0
▶ Schedul penugasan : R-34
C
▶ Tujuan: memaksimalkan pendapatan atau produksi ▶ Memaksimalkan nilai = meminimalan kehilangan kesempatan (opportunity loss) ▶ Konversi tabel maksimal menjadi tabel minimal: setiap nilai (pada masing-masing baris) diganti dengan selisihnya terhadap nilai terbesar pada masing-masing baris.
= 6
S-66
B = 10
T-50
A
= 9
▶ Selanjutnya, penyelesaian kasus maksimasi sama dengan penyelesaian kasus minimasi.
Total Biaya (minimal) = 25 15 - 7
15 - 8
2
31/10/2015
Penugasan Kasus Maksimasi ▶ Contoh:Perusahaan pengujian alat medis Molly Riggs ingin menugaskan serangkaian pekerjaan kepada sejumlah mesin seperti ditunjukkan pada Tabel berikut: Pekerjaan
Mesin A
B
C
D
1
7
9
8
10
2
10
9
7
6
3
11
5
9
6
4
9
11
5
8
▶ Penyelesaian : Pekerjaan
B
C
D
1
7
9
8
10
2
10
9
7
6
3
11
5
9
6
4
9
11
5
8
A
B
C
D
1
3
1
2
0
2
0
1
3
4
3
0
6
2
5
4
2
0
6
3
Pekerjaan
1. Tentukan penugasan pekerjaan kepada mesin yang memaksimalkan produksi total
Mesin A
Mesin
2. Berapakah produksi total penugasan ? 15 - 9
Pekerjaan
A
B
C
D
3
1
0
0
2
0
1
1
4
3
0
6
0
5
4
2
0
4
3
A
B
C
D
1
3
1
0
0
2
0
1
1
4
3
0
6
0
5
4
2
0
4
3
Pekerjaan
▶ Solusi Penugasan : 1 D = 10 2 A = 10 3 C = 9 4 B = 11 --------------------------------Total Produksi = 40
Mesin
1
15 - 10
Mesin
15 - 11
15 - 12
3
31/10/2015
Pengurutan Pekerjaan
Contoh Pengurutan
▶ Menentukan urutan pekerjaan yang harus dilakukan di pusat-pusat kerja ▶ Aturan prioritas digunakan untuk mengurutkan pekerjaan:
Terapkan 4 aturan pengurutan pada 5 job berikut: Job A B C D E
▶ FCFS: First come, first served ▶ SPT: Shortest processing time ▶ EDD: Earliest due date ▶ LPT: Longest processing time
Waktu Pengerjaan (Hari) 6 2 8 3 9
Due Date (Hari) 8 6 18 15 23
15 - 13
FCFS: Urutan A-B-C-D-E
Urutan Job
Waktu Pengerjaan
FCFS: Urutan A-B-C-D-E
Waktu Aliran (flow time) Due Date
Keterlambatan Job
A
6
6
8
0
B
2
8
6
2
C
8
16
18
0
D
3
19
15
4
9
28
23
28
77
E
15 - 14
Rata-rata waktu penyelesaian =
Jumlah total flow time = 77/5 = 15.4 hari Jumlah jobs
Total waktu pengerjaan
Utilisasi = Jumlah total flow time = 28/77 = 36.4% Jumlah total flow time Rata-rata jumlah job di dalam sistem = Total job work time = 77/28 = 2.75 job
5 Rata-rata keterlambatan job =
11
15 - 15
Total hari terlambat = 11/5 = 2.2 hari Jumlah jobs
15 - 16
4
31/10/2015
SPT: Urutan B-D-A-C-E
Urutan Job
Waktu Pengerjaan
SPT: Urutan B-D-A-C-E
Waktu Aliran (flow time)
Due Date
Keterlambatan Job
B
2
2
6
0
D
3
5
15
0
A
6
11
8
3
C
8
19
18
1
E
9
28
23
5
28
65
Rata-rata waktu penyelesaian =
Jumlah total flow time = 65/5 = 13 hari Jumlah jobs
Total waktu pengerjaan
Utilisasi = Jumlah total flow time = 28/65 = 43.1% Jumlah total flow time Rata-rata jumlah job di dalam sistem = Total job work time = 65/28 = 2.32 job
Rata-rata keterlambatan job =
9
Total hari terlambat = 9/5 = 1.8 hari Jumlah jobs
15 - 17
EDD: Urutan B-A-D-C-E
Urutan Job
Waktu Pengerjaan
15 - 18
SPT: Urutan B-D-A-C-E
Waktu Aliran (flow time)
Due Date
Keterlambatan Job
B
2
2
6
0
A
6
8
8
0
D
3
11
15
0
C
8
19
18
1
E
9
28
23
5
28
68
Rata-rata waktu penyelesaian =
Jumlah total flow time = 68/5 = 13,6 hari Jumlah jobs
Total waktu pengerjaan
Utilisasi = Jumlah total flow time = 28/68 = 41.2% Jumlah total flow time Rata-rata jumlah job di dalam sistem = Total job work time = 68/28 = 2.43 job
Rata-rata keterlambatan job =
6 15 - 19
Total hari terlambat = 6/5 = 1.2 hari Jumlah jobs
15 - 20
5
31/10/2015
Sequencing Example LPT: Sequence E-C-A-D-B
Urutan Job
Waktu Pengerjaan
SPT: Urutan B-D-A-C-E
Waktu Aliran (flow time)
Due Date
Keterlambatan Job
E
9
9
23
0
C
8
17
18
0
A
6
23
8
15
D
3
26
15
11
B
2
28
6
22
28
103
Rata-rata waktu penyelesaian =
Jumlah total flow time = 103/5 = 20,6 hari Jumlah jobs
Total waktu pengerjaan
Utilisasi = Jumlah total flow time = 28/103 = 27.2% Jumlah total flow time Rata-rata jumlah job di dalam sistem = Total job work time = 103/28 = 3.68 job
Rata-rata keterlambatan job =
48
Total hari terlambat = 48/5 = 9.6 hari Jumlah jobs
15 - 21
15 - 22
Perbandingan Aturan-aturan Pengurutan Ringasan
▶ Tidak ada aturan yang unggul untuk semua kriteria
Aturan
Rata-rata Waktu Penyelesaian Pekerjaan (Hari)
FCFS
15.4
SPT
1. SPT baik untuk meminimalkan waktu aliran dan jumlah job dalam sistem
Utilisasi (%)
Rata-rata Jumlah Job dalam Sistem
Rata-rata Keterlambatan (Hari)
36.4
2.75
2.2
13.0
43.1
2.32
1.8
EDD
13.6
41.2
2.43
1.2
LPT
20.6
27.2
3.68
9.6
Tetapi SPT memindahkan job dengan waktu terlama ke urutan terakhir, yang mungkin akan mengakibatkan ketidakpuasan pelanggan
2. FCFS umumnya terburuk untuk semua kriteria, tetapi dianggap paling adil oleh pelanggan 3. EDD akan meminimalkan keterlambatan maksimum
15 - 23
15 - 24
6
31/10/2015
Critical Ratio (CR)
Contoh Critical Ratio
▶ Sebuah indeks yang diperoleh dari hasil pembagian antara sisa waktu tersedia hingga due date dengan lead time (waktu kerja tersisa) atas job. ▶ Job dengan CS rendah dijadwalkan lebih dahulu daripada job yang mempunyai CS tinggi
Time remaining = Workdays remaining
JOB A B C JOB A B C
▶ Baik digunakan pada kriteria keterlambatan rata-rata CR =
Saat ini tanggal 25
Due date – Today’s date Work (lead) time remaining
DUE DATE 30 28 27 CRITICAL RATIO (30 - 25)/4 = 1.25 (28 - 25)/5 = .60 (27 - 25)/2 = 1.00
Hari Kerja Tersisa (LT) 4 5 2 PRIORITY ORDER 3 1 2
Dengan CR < 1, Job B terlambat. Job C masih sesuai jadwal, dan Job A mempunyai waktu longgar (slack). 15 - 25
15 - 26
Teknik Critical Ratio 1. Membantu meentukan status job secara spesifik 2. Menetapkan prioritas relatif antar job secara umum 3. Menyesuaikan prioritas secara otomatis bila terdapat perubahan permintaan dan progres pekerjaan 4. Secara dinamis melacak kemajuan pekerjaan 15 - 27
7