ISSN 0853-9987 E-ISSN 2338-3445
Vol. 26 No. 2 Juni 2016
MEDIA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN Vol. 26 No. 2 Hal. 65 - 126 Juni 2016
Terakreditasi SK No. 597/AU3/P2MI-LIPI/03/2015
[email protected]
EDITORIAL Pengantar Redaksi Pemimpin Redaksi: Atmarita, MPH, Dr.PH (Persatuan Ahli Gizi Indonesia)
Mitra Bestari: Prof. Dr. M. Sudomo (Parasitologi Medik, WHO) Dr. Uken Sukaeni Sanusi, M.Sc (Ilmu Pangan dan Gizi, Badan Litbangkes) Prof. dr. Emiliana Tjitra, M.Sc, Ph.D (Biomedik, Badan Litbangkes) Dr. Besral, SKM, M.Kes (Biostatistik, FKM UI) dr. Anis Karuniawati, PhD, SpMK(K) (Mikrobiologi dan Molekuler , FK UI) Dr. Dra. Retnosari Andrajati,, Apt (Farmasi Klinik, UI) Prof. Dr. Rusmin Tumanggor, MA (Antropologi Kesehatan, UIN)
Penyunting: drh. Sahat Ompusunggu, M.Sc (Biomedik, Badan Litbangkes) dr. Suhardi, MPH (Epidemiologi dan Biostatistik, Badan Litbangkes) Dr. Ir. Inswiasri, M.Kes (Kesehatan Lingkungan dan Kesehatan Masyarakat, Badan
Salam hangat. Berjumpa kembali dengan Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Dalam volume 26 No. 2 Juni 2016 kali ini hadir dengan delapan artikel pilihan. Pada edisi kali ini, artikel yang dibawakan oleh Leonardo Taruk Lobo, Junus Widjadja, Oktaviani, dan Puryadi berjudul “Kontaminasi Telur Cacing Soil-transmitted Helmints (STH) pada Sayuran Kemangi Pedagang Ikan Bakar di Kota Palu Sulawesi Tengah” menjadi artikel suguhan pertama. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa daun kemangi yang disajikan sebagai lalapan oleh pedagang ikan bakar di Kota Palu, baik yang telah disajikan di atas meja maupun kemangi yang jadi stok terkontaminasi oleh telur cacing Soil-transmitted Helmints. Tujuan penelitian yang disuguhkan pada artikel ke dua adalah mengidentifikasi hubungan antara DM dan toleransi glukosa terganggu dengan riwayat tuberkulosis paru dewasa di Indonesia. Dibawakan oleh Made Dewi Susilawati dan Sri Muljati dalam artikel yang berjudul “Hubungan Antara Intoleransi Glukosa dan Diabetes Melitus dengan Riwayat Tuberkulosis Paru Dewasa di Indonesia (Analisis Lanjut Riskesdas 2013)”.
litbangkes) Nuniek Kusumawardhani, SKM, M.Sc, PH (Kesehatan Masyarakat, Badan Litbangkes) Dr. dr. Vivi Setiawaty, M.Biomed (Virologi Molekuler, Badan Litbangkes)
Redaksi Pelaksana: Kepala Bagian Umum, Dokumentasi, dan Jejaring Kepala Sub Bagian Dokumentasi, Perpustakaan, dan Publikasi Sri Lestari, S.Pd
Sekretariat: Susi Annisa Uswatun Hasanah, S.Sos, M.Hum Tri Ramadhany, S.Kom Febri Aryanto, S.Kom Irfan Danar Nugraha, S.Sos Emi Suparwati, SIP
Terbit 4 kali setahun (Maret, Juni, September dan Desember) Terakreditasi SK No. 597/AU3/P2MI-LIPI/03/2015 Alamat Redaksi : Bagian Informasi, Publikasi, dan Diseminasi Jl. Percetakan Negara No. 29 Jakarta Pusat 10560 Telp. (021) 4261088 Pesawat 210 Website
: http://ejournal.litbang.depkes.go.id/index.php/MPK
E-mail
:
[email protected]
Cover : - http://www.google.com
Artikel ke tiga pada edisi kali ini berjudul “Pengaruh Ekstrak Daun Sambiloto (Andrographis paniculata Ness.) terhadap Daya Bunuh Bakteri Leptospira sp.”, dibawakan oleh Arief Nugroho, dkk menyimpulkan bahwa ekstrak sambiloto dapat berpotensi sebagai desinfektan bakteri Leptospira sp. pada dosis minimal 1,56%. Di artikel ke empat yang berjudul “Hubungan Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku dalam Rangka Pengendalian Vektor DBD pada Siswa Sekolah Dasar di Kecamatan Tembalang, Semarang”, ditulis oleh Aryani Pujiyanti, Diana Andriyani Pratamawati, dan Wiwik Trapsilowati dari Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Vektor dan Reservoir Penyakit. Artikel ke lima dibawakan oleh Hasrida Mustafa, Jastal, Gunawan, dan Risti dengan judul “Penentuan Status Kerentanan Nyamuk Anopheles barbirostris terhadap Insektisida Bendiocarb, Etofenprox, dan Lambdacyhalothrin di Kabupaten Tojo Una-una, Sulawesi Tengah”. Artikel ini memberikan solusi perlunya dilakukan penggantian insektisida yang telah resisten atau peningkatan dosis insektisida. Artikel "Program Pengendalian Demam Tifoid di Indonesia: tantangan dan peluang" merupakan kajian gabungan dari beberapa institusi. Ditulis oleh Ivan Elisabeth Purba dan Toni Wandra dari Universitas Sari Mutiara Indonesia, Naning Nugrahini dari Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, Stephen Nawawi dari Ikatan Dokter Indonesia, dan Nyoman Kandun dari Field Epidemiology Training Program. Artikel yang ditulis oleh Sri Irianti dengan judul “Hospital Waste Management in Queensland, Australia, 2010: a Case Study for Sustainable Hospital Waste Management in Indonesia” menjadi artikel ke tujuh di edisi kali ini. Artikel dengan judul "Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Orang Tua tentang Kesehatan Gigi dan Mulut pada Anak Usia Taman Kanak-kanak di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan Provinsi Banten Tahun 2014" yang ditulis oleh Made Ayu Lely Suratri, FX. Sintawati, dan Lelly Andayasari menjadi artikel penutup pada edisi kali ini. Akhir kata, redaksi Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan mengucapkan selamat menikmati sajian kali ini. Salam Sehat, Redaksi
Volume 26 No. 2, Juni 2016
ISSN 0853-9987
MEDIA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN DAFTAR ISI ARTIKEL 1.
Kontaminasi Telur Cacing Soil-transmitted Helmints (STH) pada Sayuran Kemangi Pedagang Ikan Bakar di Kota Palu Sulawesi Tengah
65–70
(Leonardo Taruk Lobo, Junus Widjadja, Oktaviani, dan Puryadi) 2.
Hubungan Antara Intoleransi Glukosa dan Diabetes Melitus dengan Riwayat Tuberkulosis Paru Dewasa di Indonesia (Analisis Lanjut Riskesdas 2013) (Made Dewi Susilawati, dan Sri Muljati)
71–76
3.
Pengaruh Ekstrak Daun Sambiloto (Andrographis paniculata Ness.) terhadap Daya Bunuh Bakteri Leptospira sp.
77–84
4.
5.
(Arief Nugroho, Esti Rahardianingtyas, Dimas Bagus Wicaksono Putro, dan Rendro Wianto) Hubungan Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku dalam Rangka Pengendalian Vektor DBD pada Siswa Sekolah Dasar di Kecamatan Tembalang, Semarang (Aryani Pujiyanti, Diana Andriyani Pratamawati, dan Wiwik Trapsilowati) Penentuan Status Kerentanan Nyamuk Anopheles barbirostris terhadap Insektisida Bendiocarb, Etofenprox, dan Lambdacyhalothrin di Kabupaten Tojo Una-una, Sulawesi Tengah (Hasrida Mustafa, Jastal, Gunawan, dan Risti)
85–92
93–98
6.
Program Pengendalian Demam Tifoid di Indonesia: tantangan dan peluang
99–108
7.
(Ivan Elisabeth Purba, Toni Wandra, Naning Nugrahini, Stephen Nawawi, dan Nyoman Kandun) Hospital Waste Management in Queensland, Australia, 2010: A Case Study for Sustainable Hospital Waste Management in Indonesia (Sri Irianti)
109–118
8.
Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Orang Tua tentang Kesehatan Gigi dan Mulut pada Anak Usia Taman Kanakkanak di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan Provinsi Banten Tahun 2014 (Made Ayu Lely Suratri, FX. Sintawati, dan Lelly Andayasari)
119–126
Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Volume 26 No. 2, Juni 2016
ISSN 0853-9987
Lembar Abstrak Lembar abstrak ini boleh digandakan/dicopi tanpa ijin dan biaya NLM: QX 277 Leonardo Taruk Lobo, Junus Widjadja, Oktaviani, dan Puryadi (Balai Litbang P2B2 Donggala, Badan Litbangkes, Kemenkes RI) Kontaminasi Telur Cacing Soil-transmitted Helmints (STH) pada Sayuran Kemangi Pedagang Ikan Bakar di Kota Palu Sulawesi Tengah Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Volume 26 No. 2, Juni 2016; Hal. 65–70 Infeksi cacing usus masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di negara berkembang termasuk Indonesia. Masyarakat perdesaan atau daerah perkotaan yang sangat padat dan kumuh merupakan sasaran yang mudah terkena infeksi cacing. Soil-transmitted Helminths (STH) adalah cacing golongan nematoda yang memerlukan tanah untuk perkembangan bentuk infektifnya. Di Indonesia, golongan cacing yang penting dan menyebabkan masalah kesehatan masyarakat adalah Ascaris lumbricoides, Trichuris trichiura, dan cacing tambang yaitu: Necator americanus, dan Ancylostoma duodenale. Penyakit ini sangat erat hubungannya dengan keadaan sosialekonomi, kebersihan diri dan lingkungan. Di Kota Palu ditemukan tersebar luas pedagang ikan bakar yang menyajikan jenis sayuran mentah seperti kemangi sebagai lalapan bersama-sama dengan makanan yang kemungkinan terkontaminasi oleh cacing. Jenis penelitian ini adalah deskriptif observasional dengan desain potong lintang. Penentuan sampel disesuaikan dengan jumlah pedagang ikan bakar yang tersebar di kota Palu, pengumpulan dan pemeriksaan sampel kemangi dengan metode pengendapan NaOH. Sebanyak 93 sampel daun kemangi yang tersebar di wilayah Palu Selatan, Palu Barat, Palu Timur dan Palu Utara. Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa jumlah sampel yang terkontaminasi telur cacing Soil-transmitted Helmints pada sebanyak 37 sampel (39,8%). Kontaminasi kemangi yang disajikan di atas meja sebanyak 22 sampel (44%), sedangkan kemangi yang masih stok adalah 15 sampel (34,8%). Kesimpulan dari penelitian ini bahwa daun kemangi yang disajikan sebagai lalapan oleh pedagang ikan bakar di Kota Palu, baik yang telah disajikan di atas meja maupun
kemangi yang jadi stok terkontaminasi oleh telur cacing Soil-transmitted Helmints. Kata Kunci: pedagang ikan bakar, kemangi, Soil-transmitted Helmints, kontaminasi --------------------------------------------------------------NLM: WF 300 Made Dewi Susilawati dan Sri Muljati (Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya dan Pelayanan Kesehatan, Badan Litbangkes, Kemenkes RI; Pusat Penelitian dan Pengembangan Upaya Kesehatan Masyarakat, Badan Litbangkes, Kemenkes RI ) Hubungan Antara Intoleransi Glukosa dan Diabetes Melitus dengan Riwayat Tuberkulosis Paru Dewasa di Indonesia (Analisis Lanjut Riskesdas 2013) Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Volume 26 No. 2, Juni 2016; Hal. 71–76 Tuberkulosis (TB) paru dan diabetes melitus (DM) masih merupakan beban kesehatan di negara berkembang dan miskin. Sejak abad ke-20, para klinisi telah mengamati adanya hubungan antara DM dan TB, namun kekuatan hubungan antara DM dan TB di negara-negara berpenghasilan rendah masih belum jelas. Tujuan penelitian untuk mengidentifikasi hubungan antara DM dan toleransi glukosa terganggu dengan riwayat tuberkulosis paru dewasa di Indonesia. Desain penelitian potong lintang dengan menggunakan data sekunder dari data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013, Badan Litbangkes RI. Responden yang terdiagnosa DM tidak ada hubungannya dengan riwayat TB, namun jika terdiagnosa intoleransi glukosa berpeluang mengalami TB paru sebesar 42% atau odds 1,4 kali dibandingkan responden yang glukosa darahnya normal (p < 0,05; OR 1,36; 95 % CI 1,061,61). Sebagai upaya pencegahan meningkatnya prevalensi TB paru, perlu dilakukan uji saring TB pada orang dengan DM atau intoleransi glukosa, terutama yang tinggal di daerah yang memiliki prevalensi TB tinggi. Kata Kunci: tuberkulosis, diabetes melitus, intoleransi glukosa ----------------------------------------------------------------
NLM: WC 420 Arief Nugroho, Esti Rahardianingtyas, Dimas Bagus Wicaksono Putro, dan Rendro Wianto (Balai Besar Litbang Vektor dan Reservoir Penyakit, Badan Litbangkes, Kemenkes RI) Pengaruh Ekstrak Daun Sambiloto (Andrographis paniculata Ness.) terhadap Daya Bunuh Bakteri Leptospira sp. Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Volume 26 No. 2, Juni 2016; Hal. 77–84 Leptospirosis termasuk penyakit zoonosis yang meningkat saat musim penghujan. Genangan air berpotensi terdapat bakteri Leptospira sp. jika telah terkontaminasi kencing tikus. Penggunaan desinfektan kimia di lingkungan secara terusmenerus dapat mengganggu kesehatan makhluk hidup sehingga perlu alternatif desinfektan secara alami menggunakan tanaman, salah satunya adalah sambiloto (Andrographis paniculata Ness.). Penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh ekstrak daun sambiloto terhadap daya bunuh bakteri Leptospira sp. Penelitian dilakukan dengan membuat ekstrak daun sambiloto yang selanjutnya dibuat 10 seri pengenceran dan 3 kontrol dengan 3 kali ulangan yang diujikan pada bakteri Leptospira sp. Hasil penelitian menunjukkan ekstraksi serbuk sambiloto 1 kg dengan 10 liter etanol 70% dengan metode maserasi menghasilkan rendemen ekstrak sebesar 11,2%. Kadar andrographolide yang diperoleh menggunakan KLT-Densitometri sebesar 0,41%. Hasil analisis perlakuan ekstrak daun sambiloto terhadap Leptospira sp. diperoleh nilai p-value 0,000 (p < 0,05) yang menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna, yang berarti pemberian ekstrak sambiloto berpengaruh terhadap daya bunuh Leptospira sp. Kesimpulan penelitian ini adalah ekstrak sambiloto dapat berpotensi sebagai desinfektan bakteri Leptospira sp. pada dosis minimal 1,56%. Kata Kunci: Leptopsira sp., sambiloto, desinfektan ---------------------------------------------------------------NLM: WC 528 Aryani Pujiyanti, Diana Andriyani Pratamawati, dan Wiwik Trapsilowati (Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Vektor dan Reservoir Penyakit, Badan Litbangkes, Kemenkes RI) Hubungan Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku dalam Rangka Pengendalian Vektor DBD pada Siswa Sekolah Dasar di Kecamatan Tembalang, Semarang Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Volume 26 No. 2, Juni 2016; Hal. 85–92 Kelompok anak sekolah merupakan bagian kelompok masyarakat yang dapat berperan strategis dalam perilaku pengendalian vektor
DBD di Kota Semarang. Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan antara pengetahuan dan sikap siswa dengan perilaku pengendalian vektor DBD dalam rangka peningkatan partisipasi komunitas sekolah untuk mencegah DBD. Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan rancangan cross sectional. Lokasi penelitian di Kecamatan Tembalang, Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah. Pengumpulan data dilaksanakan Bulan Agustus-Oktober 2011. Populasi penelitian adalah siswa SD/MI kelas 5 di Kecamatan Tembalang, Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah. Cara pemilihan sampel menggunakan sampel bertingkat. Variabel bebas adalah pengetahuan dan sikap siswa sedangkan variabel terikat adalah perilaku siswa dalam pengendalian vektor DBD. Jumlah sampel adalah 306 siswa. Hasil penelitian menunjukkan tidak terbukti ada hubungan signifikan antara pengetahuan dengan sikap maupun variabel pengetahuan dengan perilaku. Sikap terbukti secara signifikan berhubungan dengan perilaku pengendalian vektor yang dilaksanakan oleh siswa. Perilaku pengendalian vektor yang baik dapat dilakukan anak sekolah dasar dengan pengetahuan rendah/terbatas. Upaya pengendalian vektor yang dilakukan oleh siswa SD/MI di Kecamatan Tembalang lebih didasari komponen sikap daripada komponen pengetahuan. Sekolah dapat berperan meningkatkan sikap siswa melalui forum Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) untuk mensosialisasikan materi tentang pengendalian vektor DBD. Kata kunci: siswa, sikap, pengendalian vektor, dengue ---------------------------------------------------------------NLM: QX 515 Hasrida Mustafa, Jastal, Gunawan dan Risti (Balai Litbang P2B2 Donggala, Badan Litbangkes, Kemenkes RI) Penentuan Status Kerentanan Nyamuk Anopheles barbirostris terhadap Insektisida Bendiocarb, Etofenprox, dan Lambdacyhalothrin di Kabupaten Tojo Una-una, Sulawesi Tengah Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Volume 26 No. 2, Juni 2016; Hal. 93–98 Anopheles barbirostris merupakan salah satu nyamuk vektor malaria di Sulawesi Tengah. Pengendalian nyamuk tersebut salah satunya dilakukan dengan cara penyemprotan dengan bahan aktif Bendiocarb, Etofenprox, dan Lambdacyhalothrin. Pemantauan status kerentanan nyamuk terhadap insektisida yang umum digunakan di beberapa daerah di Sulawesi Tengah khususnya Kabupaten Tojo Una-una belum pernah dilakukan sehingga status kerentanannya belum diketahui. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui status kerentanan nyamuk vektor malaria terhadap penggunaan insektisida Bendiocarb, Etofenprox dan Lambdacyhalothrin di Kabupaten Tojo Unauna. Nyamuk yang digunakan adalah hasil
kolonisasi F1 di lapangan yang kemudian diuji melalui metode standar WHO susceptibility test menggunakan kertas berinsektisida. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nyamuk Anopheles barbirostris di Tojo Una-una telah resisten terhadap insektisida Lambdacyhalothrin (0,05%) dan Etofenprox (0,5%), namun masih terpengaruh oleh Bendiocarb (0,1%). Sebagai solusi, perlu dilakukan penggantian insektisida yang telah resisten atau peningkatan dosis insektisida.
intensif, kerja sama lintas program dan lintas sektor khususnya dalam meningkatkan akses air bersih, peran agen perjalanan dalam melakukan vaksinasi tifoid pada wisatawan, kajian efektifitas penggunaan vaksin tifoid dalam program pengendalian sebagai bahan pertimbangan agar dapat dimasukkan ke dalam program imunisasi nasional, pencegahan kasus-kasus karier atau relaps dan resistensi, serta meningkatkan pembiayaan program pengedalian di provinsi dan kabupaten/ kota.
Kata Kunci: Anopheles barbirostris, insektisida, kerentanan, Kabupaten Tojo Una-una ---------------------------------------------------------------NLM: WC 270
Kata Kunci: program pengendalian, demam tifoid, tantangan, peluang, Indonesia ---------------------------------------------------------------NLM: WA 790
Ivan Elisabeth Purba, Toni Wandra, Naning Nugrahini, Stephen Nawawi dan Nyoman Kandun (Universitas Sari Mutiara Indonesia, Medan, Sumatera Utara; Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, Kementerian Kesehatan RI; Ikatan Dokter Indonesia; Field Epidemiology Training Program, Indonesia)
Sri Irianti (Pusat Penelitian dan Pengembangan Upaya Kesehatan Masyarakat, Badan Litbangkes, Kemenkes RI)
Program Pengendalian Demam Indonesia: tantangan dan peluang
Tifoid
di
Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Volume 26 No. 2, Juni 2016; Hal. 99–108 Demam tifoid (selajutnya disebut tifoid) merupakan salah satu penyakit menular yang menjadi masalah kesehatan masyarakat dengan jumlah kasus sebanyak 22 juta per tahun di dunia dan menyebabkan 216.000–600.000 kematian. Di Indonesia, tifoid harus mendapat perhatian serius dari berbagai pihak, karena penyakit ini bersifat endemik dan mengancam kesehatan masyarakat. Tujuan kajian adalah untuk mengetahui program pengendalian tifoid di Indonesia serta tantangan dan peluang dalam pelaksanaan program tersebut. Metode yang digunakan adalah mengkaji berbagai literatur dan dokumen terkait yang diperoleh dari perpustakaan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan dan Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan serta hasil pencarian di google dengan kata kunci “demam tifoid”, “typhoid fever”, “program pengendalian demam tifoid”, dan “typhoid fever control program”. Secara keseluruhan, diperoleh sebanyak 31 literatur dan dokumen yang relevan dengan topik kajian. Hasil kajian menunjukkan bahwa program pengendalian tifoid belum terlaksana secara optimal di Indonesia dan berbagai permasalahan dan tantangan mempersulit pelaksanaan program tersebut, seperti keterbatasan dana dalam program pengendalian serta meningkatnya kasus-kasus karier atau relaps dan resistensi. Untuk memperkuat program pengendalian dan menurunkan angka kesakitan tifoid, maka perlu dilakukan advokasi dan sosialisasi yang lebih
Pengelolaan Limbah Rumah Sakit di Queensland, Australia tahun 2010: Studi Kasus Bagi Pengelolaan Limbah Rumah Sakit yang Berkelanjutan di Indonesia (Orig Eng) Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Volume 26 No. 2, Juni 2016; Hal. 109–118 Suatu studi kasus telah dilaksanakan di Negara Bagian Queensland, Australia tahun 2010 untuk memperoleh informasi tentang metode dan teknologi yang diterapkan dalam pengelolaan limbah rumah sakit (RS) yang berkelanjutan agar dapat diadopsi oleh RS di Indonesia, yang sampai dengan saat ini masih belum mengelola limbahnya secara berkelanjutan. Masih banyak RS yang tidak memilah limbahnya agar limbah medisnya dapat diolah sesuai persyaratan pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3). Teknologi pengolahan limbah di Indonesia yang paling banyak digunakan adalah insinerasi yang dapat menimbulkan pencemaran lingkungan dan gangguan kesehatan. Metode dalam pengumpulan data adalah kualitatif melalui wawancara mendalam dengan pengelola limbah RS dan pengamatan terhadap praktik pengelolaan limbah di Royal Brisbane and Women’s Hospital (RBWH). Studi ini juga mempelajari peraturan perundang-undangan dan kebijakan tentang pengelolaan limbah di Queensland tersebut dan dianalisis secara deskriptif berdasarkan hirarkhi pengelolaan limbah meliputi pengumpulan, pengolahan, dan pembuangan akhir. Hasil studi ini menunjukkan bahwa RBWH maupun RS lainnya mempunyai kebijakan lokal yang menyeluruh dan RBWH mempunyai kepemimpinan yang tegas dengan fokus pada minimisasi limbah dan keamanan dalam penanganan limbah untuk menghemat biaya sekaligus mencegah terjadinya penyebaran penyakit dan kecelakaan karena limbah. Negara bagian ini juga menerapan strategi baru dengan
kerangka peraturan yang berorientasi pada strategi “mengurangi, menggunakan kembali, dan mendaur-ulang dalam rangka pemulihan sumber daya dan mengurangi dampak lingkungan, social, ekonomi menuju kelestarian lingkungan. Studi ini menyarankan bahwa praktik pengelolaan limbah di RBWH ini dapat menjadi contoh untuk pengelolaan limbah RS di Indonesia, terutama dalam penerapan pengurangan limbah, kebijakan lokal RS dan pencegahan penyakit dan kecelakaan karena limbah RS. Kata Kunci: studi kasus, praktik, manajemen pengelolaan limbah, B3 ---------------------------------------------------------------NLM: WU 29 Made Ayu Lely Suratri, FX. Sintawati, dan Lelly Andayasari (Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya dan Pelayanan Kesehatan, Badan Litbangkes, Kemenkes RI) Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Orang Tua tentang Kesehatan Gigi dan Mulut pada Anak Usia Taman Kanak-kanak di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan Provinsi Banten Tahun 2014 Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Volume 26 No. 2, Juni 2016; Hal. 119–126 Pengetahuan dan pendidikan yang diberikan orang tua dan guru sangat membantu
pembentukan perilaku anak. Perilaku orang tua/ ibu terhadap pemeliharaan kesehatan gigi anak sangat berpengaruh terhadap sikap dan perilaku anaknya. Tujuan dari penelitian untuk mengetahui pengetahuan, sikap, dan perilaku orang tua tentang kesehatan gigi dan mulut anak usia TK. Penelitian dilakukan secara potong lintang pada 564 orang anak Taman Kanak-kanak A di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Provinsi Banten. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar ibu dari responden mengetahui jenis makanan yang dapat memperkuat dan merusak gigi anak. Pengetahuan terendah tentang makanan berserat bisa memperkuat gigi terdapat di Kabupaten Sleman Provinsi DIY (71%). Pengetahuan Ibu tentang masalah gigi berlubang dan pengaruhnya terhadap selera makan dan tumbuh kembang anak, terendah terdapat di Kabupaten Serang, Provinsi Banten (51%). Sikap tentang perlunya memeriksa kesehatan gigi ke dokter gigi pada anak usia TK, sebagian besar ibu responden menyatakan perlunya memeriksakan kesehatan gigi bila sakit gigi dan perlu check-up rutin dua kali setahun. Kesimpulan penelitian ini menunjukkan bahwa pengetahuan dan sikap ibu terhadap kesehatan/ perawatan gigi dan mulut anak cukup baik akan tetapi perilakunya yang belum sesuai dengan pengetahuan dan sikapnya, ini terlihat pada hanya 50% anak yang sakit gigi dibawa berobat ke pelayanan gigi dan mulut. Kata Kunci: pengetahuan, sikap, perilaku, kesehatan gigi, anak usia TK ----------------------------------------------------------------
Media of Health Research and Development Volume 26 No. 2, June 2016
ISSN 0853-9987
Abstract Sheet This abstract sheet may reproduced/copied without permission or charge NLM: QX 277 Leonardo Taruk Lobo, Junus Widjadja, Octaviani and Puryadi (Zoonoses Research Office, Donggala, NIHRD, Ministry of Health) Contamination of Soil Transmitted Helmints Eggs in Basil on Grilled Fish Seller in Palu Municipality (Orig Ind) Media of Health Research and Development Volume 26 No. 2, June 2016; p. 65–70 Intestinal worm infection is still a public health problem in developing countries, including Indonesia. People in rural or slump area are often easy to be infected. Soil-transmitted Helminths (STH) is a nematode which need soil as the media for the development of infective form. In Indonesia STHs that are important in public health are Ascaris lumbricoides, Trichuris trichiura, Necator americanus and Anchylostoma duodenale. Intestinal worm infection is closely related to socio-economy, personal hygiene, and environment. This was an observational study with cross-sectional design. The study was started by determining the number of grilled fish seller in Palu municipality. Collection and exmination of basil sample were done by using NaOH sedimentation method. 93 samples were collected from South Palu, West Palu, East Palu, and North Palu. The results showed that 37 samples were positive of STH (39.8%). The contamination of STH, eggs on basil collected from the table was 44% (22 samples positive) in addition, 15 samples (34.8%) from the basil stock were also found positive for STH.
Tuberculosis in Indonesia (Further Analysis of Riskesdas 2013) (Orig Ind) Media of Health Research and Development Volume 226 No. 2, June 2016; p. 71–76 Pulmonary tuberculosis (TB) and diabetes mellitus (DM) are still health burden diseases in the developing and poor countries. Since the 20th century, clinicians have observed an association between DM and TB, but the strength of the relationship between DM and TB in low-income countries are still unclear. The aim of this research is to identify the relationship between DM and impaired glucose tolerance with a history pulmonary tuberculosis grown in Indonesia. Design of the study was a cross sectional using secondary data from Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas), National Institute of Health Research and Development 2013. The results showed that respondents were diagnosed with diabetes has nothing to do with the history of TB. However, if diagnosed glucose intolerance likely to undergo pulmonary tuberculosis by 42% or 1.4 times compares to the odds that respondents with normal blood glucose (OR 1,36; 95% CI 1,06-1,61 p<0,05). As an effort to prevent the increasing prevalence of pulmonary tuberculosis, need to be screened for TB in people with diabetes mellitus or glucose intolerance, particularly those living in areas of high TB prevalence. Keywords: tuberculosis, diabetes mellitus, glucose intolerance --------------------------------------------------------------NLM: WC 420
Keywords: grilled fish seller, basil, Soil-transmitted Helminths --------------------------------------------------------------NLM: WF 300
Arief Nugroho, Esti Rahardianingtyas, Dimas Bagus Wicaksono Putro and Rendro Wianto (Reservoir and Vector Borne Diseases Research Office, Salatiga, NIHRD, Ministry of Health)
Made Dewi Susilawati and Sri Muljati (Center for Research and Development of Resource and Health Services, NIHRD, Ministry of Health; Center for Public Health Research and Development, NIHRD, Ministry of Health)
The Influence of Sambiloto Leaf Extract (Andrographis paniculata Ness.) toward Killing Power Bacteria Leptospira sp. (Orig Ind)
Relationship Between Glucose Intolerance, Diabetes Mellitus and Adult Pulmonary
Media of Health Research and Development Volume 26 No. 2, June 2016; p. 77–84 Leptospirosis including zoonotic disease
increases during the rainy season. Puddles potentially contained the bacteria Leptospira sp. if it has been contaminated by rat urine. The use of chemical disinfectants in the environment on an ongoing basis can damage the health of living beings that need an alternative disinfectant naturally using plants, one of which is sambiloto (Andrographis paniculata Ness.). The study was conducted to determine the effect of extract sambiloto leaf toward killing bacteria Leptospira sp. The study was conducted by making an extract sambiloto leaf were then made 10 serials dilutions and 3 controls with 3 times replicated tested on the bacteria Leptospira sp. The results showed extraction of a kilogram of powder sambiloto with 10 liters of ethanol 70% by maceration method produces the extract yield 11.2%. Andrographolide levels obtained by TLCdensitometry of 0.41%. The result of the analysis of sambiloto leaf extract against Leptospira sp. obtained p-value of 0.000 (p < 0.05), which indicates there is a significant relationship, which means the extract of sambiloto influence toward killing bacteria Leptospira sp. The conclusion of this study is the extract of sambiloto could be potentially as a disinfectant bacteria Leptospira sp. at a dose of at least 1.56%. Keywords: Leptospira sp., sambiloto, disinfectant --------------------------------------------------------------NLM: WC 528 Aryani Pujiyanti, Diana Andriyani Pratamawati, and Wiwik Trapsilowati (Reservoir and Vector Borne Diseases Research Office, Salatiga, NIHRD, Ministry of Health) Relationship of Knowledge, Attitude, and Behavior in the Context Vector Control of DBD on Elementary School Students in Sub-District Tembalang, Semarang (Orig Ind) Media of Health Research and Development Volume 26 No. 2, June 2016; p. 85–92 Groups of schoolchildren is part of that community groups can play a strategic role in the behavior of the vector control of dengue in the city of Semarang. This study aims to analyze the relationship between knowledge and attitudes of students with behavior of dengue vector control in order to increase the participation of the school community to prevent dengue. This type of research is descriptive analytic with cross sectional design which is located in Tembalang sub-district, Semarang city, Central Java province. Data collection conducted from August to October 2011. The study population was students of SD/ MI grade 5. The number of samples was 306 students which was selected using a stratified multistage sampling method. The independent variable is the knowledge and attitudes of students, while the dependent
variable is the student’s behavior in dengue vector control. The results showed no proven relationship between knowledge and attitudes as well as knowledge and behavior. Attitude proved to be significantly associated with students’ vector control behavior. Vector control behavior that can be either be done with the knowledge of primary school children low/limited. Vector control efforts undertaken by SD/ MI students in sub-district Tembalang based more on attitude than the knowledge. Schools could play a role improving students’ attitudes through the forum School Health Unit (UKS) for disseminating materials on dengue vector control. Keywords: schoolchildren, attitude, vector control, dengue --------------------------------------------------------------NLM: QX 515 Hasrida Mustafa, Jastal, Gunawan and Risti (Zoonoses Research Office, Donggala, NIHRD, Ministry of Health) Susceptibility Status Determination of Anopheles barbirostris Against Insecticide Bendiocarb, Etofenprox, and Lambdacyhalothrin in Tojo Unauna, Central Sulawesi (Orig Ind) Media of Health Research and Development Volume 26 No. 2, June 2016; p. 93–98 Barbirostris is one of the Anopheles mosquito vectors of malaria in Central Sulawesi. One of the malaria vector control is carried out by spraying with the active ingredient of Bendiocarb, Etofenprox and Lambdacyhalothrin. Monitoring the status of mosquito susceptibility to insecticide commonly used in some areas of Central Sulawesi in particular Tojo Una-una has never been done so that the status is unknown. The objective of this study was to determine the status of the malaria vector mosquito susceptibility to insecticide Bendiocarb, Etofenprox and Lambdacyhalothrinin Tojo Una-una, Central Sulawesi. Mosquito used is the result of colonization F1 on the field which is then tested throughstandard WHO susceptibility test method usinginsecticidetreatedpaper. The results showed that mosquito Anopheles barbirostris in Tojo Una-una resistant to insecticide Lambdacyhalothrin and Etofenprox (0.05%) and (0.5%), but is still affected by Bendiocarb (0,1%). As a solution, it is necessary to replace resistant insecticides or increase the doses of insecticides. Keywords: Anopheles barbirostris, pesticides, susceptibility, Tojo Una-una Regency --------------------------------------------------------------NLM: WC 270 Ivan Elisabeth Purba, Toni Wandra, Naning Nugrahini, Stephen Nawawi, and Nyoman Kandun
(Sari Mutiara Indonesia University, Medan, North Sumatera; The Directorate General of Disease Control and Environmental Health, Ministry of Health; The Indonesian Medical Association; Field Epidemiology Training Program, Indonesia) Typhoid Fever Control Program in Indonesia: Challenges and Opportunities (Orig Ind) Media of Health Research and Development Volume 26 No. 2, June 2016; p. 99–108 Typhoid fever (hereinafter referred to as typhoid) is a communicable disease with a heavy public health burden estimated at 22 million cases per year globally resulting in 216,000 to 600,000 deaths annually. In Indonesia, typhoid should receive serious attention from various parties as it is endemic. The purpose of this study is to review the typhoid control program in Indonesia as well as the challenges and opportunities in the implementation of the program. The method used is review of literature and documents related to the study obtained from National Institute of Health Research and Development library, as well as Directorate General of Disease Control and Environmental Health, and the google search results with the keywords “demam tifoid”, “typhoid fever”, “program pengendalian demam tifoid”, and “typhoid fever control program”. Overall, we collected 31 articles and documents relevant to the study topic. The study found that the typhoid control program has not been implemented optimally in Indonesia with many outstanding challenges such as lack of financing the control program as well as the increasing cases of carriers or relapse and resistance. To strengthen the typhoid control program and reduce the typhoid morbidity, there is a need to intensify advocacy, improve cooperation across programs and sectors particularly on access to clean water, the role of travel agents in typhoid vaccination for travelers, study of the effectiveness of typhoid vaccination in control program for adding the vaccine to a national immunization program, prevention of carriers or relapse and resistance, as well as financing the control program in provinces and districts/cities. Keywords: control program, typhoid fever, challenges, opportunities, Indonesia --------------------------------------------------------------NLM: WA 790 Sri Irianti (Center for Public Health Research Development, NIHRD, Ministry of Health)
and
Hospital Waste Management in Queensland, Australia, 2010: a Case Study for Sustainable Hospital Waste Management in Indonesia
Media of Health Research and Development Volume 26 No. 2, June 2016; p. 109–118 A case study was conducted in Queensland State, Australia, in 2010 to gain information about methods and technology practiced in hospital waste management (HWM) that can be adopted by Indonesian hospitals. The method of the study is a qualitative inquiry through indepth interviews with hospital personnel and observations of HWM practices in The Royal Brisbane and Women’s Hospital (RBWH). The study also elicits information on regulations and policies governing solid waste within Queensland State. Data were analyzed descriptively based onthe contents of waste managemen thierarchy including collection, treatment and final disposal. The study revealed that Queensland hospitals have a comprehensive on-site policy and strong leadership that focus on waste reduction and safe waste handling to prevent waste management costs as well as preventing waste related diseases and injuries. The State also implements a new strategy to achieve a lowwaste Queensland, under a strong legislative framework by an application of resource recovery strategy including reduce, reuse and recycle (3Rs) to significantly reduce the environmental, social, economic, and health impacts of waste, and in turn, enhance sustainability. The study suggests that Queensland’s experience can be adopted by Indonesian hospitals, particularly in implementing 3Rs approach and appropriate waste handling under a clear on-site policy and leadership to minimize the incidence of waste related diseases and injuries. Keywords: case study, good practice, hospital waste management, 3Rs --------------------------------------------------------------NLM: WU 29 Made Ayu Lely Suratri*, FX. Sintawati, dan Lelly Andayasari (Center for Research and Development of Resource and Health Services, NIHRD, Ministry of Health) Knowledge, Attitudes, and Behavior of Parents About Oral and Dental Health among Kindergarden Age Children in Special Region of YogyakartaProvince and Banten Province (Orig Ind) Media of Health Research and Development Volume 26 No. 2, June 2016; p. 119–126 The knowledge and education given by parents and teachers helps the formation of a child’s behavior. The behavior of the parents (mothers) to health care of children’s teeth are very influential on attitudes and behavior of their children. The aim of the study to determine the knowledge, attitudes, and behaviors of parents
about oral health of kindergarden age children. A cross-sectional study was conducted on 564 children of a kindergarten in the Province of Special Region of Yogyakarta (Province of DIY) and the Province of Banten. The results showed that most mothers of respondents know the type of food that can amplify and damage the child’s teeth. Lowest knowledge about fiber foods which can strengthen teeth is in Sleman District of Yogyakarta, Province of DIY (71%). Mothers knowledge about the problem of tooth decay and its influence on appetite and development of the child is 51% in the district of Serang, Banten Province. Attitudes about the need to check the
health of the tooth to the dentist at kindergarden age children, most mothers expressed the need for dental health check if toothache and need regular check-up twice a year. Conclusion of this study shows that the knowledge and attitudes of mothers towards medical/dental care and the child’s mouth quite well but their behavior is not in accordance with the knowledge and attitudes, is seen in only 50% of children who toothache brought treatment to dental services. Keywords: knowledge, attitudes, behaviors, dental health, kindergarden age children ---------------------------------------------------------------