Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
HUBUNGAN ANTARA GAYA BELAJAR VISUAL DENGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK KELAS XI DI SMK GLOBAL MANDIRI TAROKAN KABUPATEN KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2014/2015
SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Program Studi Bimbingan dan Konseling
OLEH : IFA FUROHMANIA NPM: 11.1.01.01.0145
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP) UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA UNP KEDIRI 2015
IFA FUROHMANIA | 11.1.01.01.0145 FKIP – Bimbingan dan Konseling
simki.unpkediri.ac.id || 1||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
IFA FUROHMANIA | 11.1.01.01.0145 FKIP – Bimbingan dan Konseling
simki.unpkediri.ac.id || 2||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
IFA FUROHMANIA | 11.1.01.01.0145 FKIP – Bimbingan dan Konseling
simki.unpkediri.ac.id || 3||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
HUBUNGAN ANTARA GAYA BELAJAR VISUAL DENGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK KELAS XI DI SMK GLOBAL MANDIRI TAROKAN KABUPATEN KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2014/2015 IFA FUROHMANIA NPM: 11.1.01.01.0145 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan - Program Studi Bimbingan Konseling
[email protected] Dra. Endang Ragil WP. M.Pd. dan Vivi Ratnawati S.Pd., M.Psi UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI ABSTRAK Penelitian ini dilatar belakangi hasil pengamatan peneliti bahwa dalam kegiatan belajar mengajar di SMK GLOBAL MANDIRI masih didominasi oleh aktivitas klasikal dengan dominasi pada peran guru. Sehingga suasana kelas menjadi monoton, pasif, dan membosankan. Hal tersebut nampak dari kreativitas peserta didik yang rendah, yang pada akhirnya hasil belajar peserta didik juga rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan gaya belajar visual, dan kreativitas peserta didik serta hubungan antara gaya belajar visual dengan kreativitas peserta didik kelas XI di SMK GLOBAL MANDIRI. Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas XI SMK GLOBAL MANDIRI yang terdiri dari jurusan Farmasi, Multimedia, dan Otomotif. Teknik sampling yang digunakan adalah random sampling. Jumlah keseluruhan peserta didik kelas XI adalah 104. Oleh karena itu, peneliti menggunakan sampling 20% dari populasi supaya semua jurusan dapat terwakili menjadi sampel. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan angket dengan tujuan untuk memperoleh data mengenai gaya belajar visual dan kreativitas. Hipotesis diuji dengan menggunakan uji korelasional yaitu dengan menggunakan rumus korelasi Product Moment. Data yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah data gaya belajar visual dan kreativitas. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) peserta didik kelas XI di SMK GLOBAL MANDIRI memiliki gaya belajar visual yang cukup tinggi sebesar 38,1% dan kreativitas yang cukup tinggi pula yaitu sebesar 28,6%. (2) terdapat hubungan yang signifikan antara gaya belajar visual dengan kreativitas peserta didik kelas XI SMK GLOBAL MANDIRI Tarokan Kabupaten Kediri dengan diperoleh nilai r hitung sebesar 0,637, dan nilai koefisien korelasi sebesar 0,637. Hal tersebut menunjukkan bahwa terjadi korelasi yang kuat antara gaya belajar visual dengan kreativitas. Berdasarkan simpulan hasil penelitian ini, direkomendasikan: Tujuan pokok penggunaan metode gaya belajar visual adalah untuk mengembangkan kreativitas peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar. Oleh sebab itu, guru sebagai pelaksana pembelajaran harus mengutamakan proses yang mendukung terciptanya suasana yang nyaman. Sehingga peserta didik dapat mengeksplorasikan ide dan kreativitas peserta didik masing-masing.
Kata Kunci: : gaya belajar visual, kreativitas.
IFA FUROHMANIA | 11.1.01.01.0145 FKIP – Bimbingan dan Konseling
simki.unpkediri.ac.id || 4||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
I.
LATAR BELAKANG Pendidikan
pada
dasarnya
adalah
ditentukan oleh kebanyakan orang, ide-ide
usaha sadar untuk menumbuh kembangkan
baru,
potensi
kemungkinan.
peserta
mendorong
didik
dan
dengan
memfasilitasi
cara
dan
melihat
adanya
Kreativitas
berbagai
tidak
hanya
kegiatan
kemampuan untuk bersikap kritis pada diri
belajar mereka. Dalam UU RI No 20 Tahun
sendiri, tetapi juga kemampuan untuk
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
menciptakan sesuatu yang baru dalam hal ini
Pasal 4 (4) Pendidikan diselenggarakan
hubungan antara dirinya dengan lingkungan,
dengan memberi keteladanan, membangun
baik dalam hal materiil, sosial maupun
kemauan, dan mengembangkan kreativitas
psikis. Sedangkan menurut Mangunhardjana
peserta didik dalam proses pembelajaran.
(2006:11) kreativitas merupakan kegiatan
Belajar adalah semua aktivitas mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi
yang mendatangkan hasil yang sifatnya baru, berguna, dan dapat dimengerti.
aktif dalam lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan
dalam
Setiap peserta didik pasti memiliki
pengelolaan
perasaan, pemikiran, dan kreativitas yang
pemahaman. Upaya pendidikan tidak hanya
berbeda-beda. Dalam melakukan segala
bertujuan
sesuatu peserta didik akan melakukan
untuk
mengembangkan
kemampuan intelektual peserta didik tetapi
pikiran,
diarahkan pula kepada perwujudan individu
tersebut merupakan bagian dari dalam diri
yang kreatif dan memiliki kepribadian yang
peserta didik yang akan selalu mendukung
mantap. Mencakup kondisi fisik dan psikis
untuk melakukan hal-hal yang bertujuan
yang tentunya sangat berpengaruh dalam
untuk
upaya
didik, serta berpengaruh dalam proses
mengembangkan
kreativitas
dan
proses penyesuaian diri peserta didik di lingkungan sekolah. Kreativitas
dan
perasaannya.
menentukan
Ghufron
dan
kepribadian
hal
peserta
perkembangan kreativitas. Seiring
menurut
Karena
berkembangnya
waktu
kreativitas dalam dunia pendidikan akan
Risnawita (2010:103) adalah prestasi yang
semakin
istimewa dalam menciptakan sesuatu yang
pendidikan kreativitas menjadi salah satu
baru berdasarkan bahan, informasi, data,
faktor kesuksesan belajar. Semua kegiatan
atau
belajar memerlukan kreativitas, mulai dari
elemen-elemen
yang
sudah
ada
diperlukan.
sebelumnya menjadi hal-hal yang bermakna
penciptaan
dan
pembuatan, cara penyampaian, dll.
bermanfaat,
pemecahan
menemukan
masalah
yang
cara-cara
tidak
IFA FUROHMANIA | 11.1.01.01.0145 FKIP – Bimbingan dan Konseling
ide
atau
Dalam
pendapat,
dunia
cara
dapat
simki.unpkediri.ac.id || 5||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Jika peserta didik kreatif maka peserta
pembelajaran yang memberi kesempatan
didik tersebut akan mendapat prestasi yang
peserta didik untuk mengeksplorasi ide, atau
bagus, selain itu akan mendapatkan sebuah
kreativitas yang peserta didik miliki seperti
karya baru yang berbeda dengan yang
halnya gaya belajar visual. Gaya belajar
lainnya.
visual (visual
Proses
pengembangan
dan
learners) merupakan
pembinaan kreativitas ada kaitannya dengan
belajar
gaya belajar peserta didik. Untuk bisa
ketajaman penglihatan. Artinya, bukti-bukti
berkreativitas
harus
konkret harus diperlihatkan terlebih dahulu
menggunakan gaya belajar yang tepat.
agar mereka paham. Mereka cenderung
Tetapi faktanya berdasarkan pengamatan
untuk duduk di depan agar dapat melihat
penulis di SMK GLOBAL MANDIRI
dengan jelas. Mereka berpikir dengan
terlihat bahwa masih banyak peserta didik
menggunakan
yang mendapatkan prestasi yang kurang
mereka dan belajar lebih cepat dengan
optimal.
menggunakan
Hal
peserta
ini
didik
disebabkan
karena
yang
menitikberatkan
gaya
gambar-gambar
di
tampilan-tampilan
pada
otak
visual,
kurangnya kemampuan peserta didik dalam
seperti diagram, buku pelajaran bergambar,
mengembangkan kreativitas saat mengikuti
dan video.
kegiatan belajar mengajar. Ketika
kegiatan
Kaitan gaya belajar visual terhadap
belajar
mengajar
kreativitas dalam belajar akan mendukung
berlangsung, peserta didik hanyalah berdiam
hasil belajar lebih optimal. Hal ini tentu
diri mendengarkan ceramah, dan menulis
dapat dilihat dari bagaimana peserta didik
apa yang dikatakan oleh guru. Seakan-akan
memiliki semangat dalam belajar sehingga
peserta didik merasa pasrah dengan apa
atas kesadaran peserta didik akan dapat
yang diberikan oleh guru tanpa adanya suatu
memiliki
pertanyaan, suatu ide, ataupun gagasan lain.
mengembangkan kreativitasnya di dalam
Selain itu, dalam kegiatan belajar mengajar
proses belajar mengajar.
tanggung
jawab
untuk
masih didominasi oleh aktivitas klasikal
Dengan memperhatikan beberapa hal
dengan dominasi pada peran guru. Hal
di atas, maka penulis tertarik membuat judul
tersebut nampak dari kreativitas peserta
sebagai berikut: “Hubungan antara Gaya
didik yang rendah, yang pada akhirnya hasil
Belajar Visual dengan Kreativitas Peserta
belajar juga rendah.
Didik
Pembelajaran menumbuhkan
yang
tepat
kreativitas
IFA FUROHMANIA | 11.1.01.01.0145 FKIP – Bimbingan dan Konseling
untuk adalah
Kelas
MANDIRI
XI
di
Tarokan
SMK
GLOBAL
Kabupaten
Kediri
Tahun Pelajaran 2014/2015”.
simki.unpkediri.ac.id || 6||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
II. METODE Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis hubungan variabel gaya belajar visual (X) dengan kreativitas (Y) peserta didik kelas XI
Jika nilai signifikansi ≤ ɑ (0,05), maka Ho ditolak. Kriteria pengujian b.
1.
hipotesis ditolak. Tidak ada hubungan
SMK GLOBAL MANDIRI. Pendekatan yang digunakan
dalam
penelitian
ini
Jika Sig (2-tiled) > α (0,05) maka
antara
adalah
gaya
belajar
visual
dengan
kreativitas peserta didik kelas XI di SMK
pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif
GLOBAL
mengutamakan objektifitas penelitian dengan
Kabupaten
menggunakan angka-angka dan pengolahan
MANDIRI Kediri
Tahun
Tarokan Pelajaran
2014/2015.
statistik. Teknik penelitian ini menggunakan pendekatan teknik korelasional. Penelitian
2.
Jika Sig (2-tiled) ≤ α (0,05) maka hipotesis diterima. Ada hubungan antara
kuantitatif adalah penelitian yang banyak
gaya belajar visual dengan kreativitas
menggunakan angka mulai dari pengumpulan
peserta didik kelas XI di SMK GLOBAL
data dan hasilnya.
MANDIRI Tarokan Kabupaten Kediri
Analisis
data
yang
digunakan untuk melihat hubungan antara
Tahun Pelajaran 2014/2015.
gaya belajar visual dengan kreativitas adalah
Sebelum analisa data dilakukan, ada
dengan menggunakan uji Korelasi Product
beberapa syarat yang harus dilakukan terlebih
Moment dengan bantuan program SPSS for
dahulu yaitu uji asumsi normalitas, uji
windows version 16.0.
linieritas, dan homogenitas karena jika asumsi
Uji ini digunakan untuk mengetahui
ini dilanggar maka hasil pengujian hipotesis
apakah variabel bebasnya berhubungan secara
tidak valid atau bias. Uji normalitas dilakukan
signifikan terhadap variabel terikatnya. Untuk
untuk mengetahui apakah distribusi data
mengetahui signifikan atau tidak, maka
penelitian telah menyebar secara normal. Uji
digunakan probability sebesar 5% (α = 0,05).
normalitas dilakukan dengan menggunakan
Dengan aturan sebagai berikut (Sugiyono,
metode one sample kolmogorov - smirnov.
2014: 149). Uji signifikansi dengan kriteria pengujian. a.
Jika nilai signifikansi > ɑ (0,05), maka Ho diterima.
IFA FUROHMANIA | 11.1.01.01.0145 FKIP – Bimbingan dan Konseling
simki.unpkediri.ac.id || 7||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Data dikatakan terdistribusi normal jika
mengetahui
apakah
distribusi
data
nilai Signifikansi (Asymp Sig 2 tailed) > 0,05.
penelitian, yaitu pemantauan diri dengan
Dan jika nilai Signifikansi (Asymp. Sig 2
kecemasan komunikasi memiliki hubungan
tailed) < 0,05 maka data tidak berdistribusi
linear. Uji linearitas menggunakan teknik
normal (Priyatno, 2013: 34).
Tes for Linearity dengan penghitungannya
Uji
linearitas
digunakan
IFA FUROHMANIA | 11.1.01.01.0145 FKIP – Bimbingan dan Konseling
untuk
menggunakan bantuan IBM SPSS Statistic.
simki.unpkediri.ac.id || 8||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
III. HASIL DAN KESIMPULAN Untuk
mendeskripsikan
analisis
(0,456). Hal ini berarti terdapat hubungan
data tentang hubungan antara gaya belajar
yang signifikan antara gaya belajar visual
visual dengan kreativitas peserta didik
dengan kreativitas peserta didik.
kelas XI SMK GLOBAL MANDIRI, maka dilakukan
analisa
menggunakan
uji
statistik
dengan
Korelasi
Product
Hasil
utama
penelitian
ini
memperlihatkan bahwa ada hubungan yang signifikan
antara
gaya belajar visual
Moment dengan bantuan program SPSS for
dengan kreativitas peserta didik kelas XI
windows version 16.0.
SMK
GLOBAL
MANDIRI
Tahun
Berdasarkan hasil perhitungan uji
Pelajaran 2014/2015. Dari penghitungan
Korelasi Product Moment dengan bantuan
korelasi product moment dengan nilai
program SPSS for windows version 16.0,
0,637 > 0,456 maka Ho ditolak. Hasil
diperoleh
bahwa
penelitian tersebut sesuai dengan hipotesis
pengujian statistik di atas dapat diketahui
yang diajukan yaitu terdapat hubungan
nilai Korelasi Product Moment antara
antara
variabel
dengan
kreativitas peserta didik kelas XI SMK
kreativitas sebesar 0,637, dengan nilai
GLOBAL MANDIRI Tahun Pelajaran
signifikansi atau Sig (2-tiled) sebesar
2014/2015. Ini berarti bahwa semakin
0,002. Untuk kesalahan 5%, dk = n – 2 =
tinggi gaya belajar visual peserta didik
21 – 2 = 19, diperoleh nilai r tabel 0,456.
maka akan semakin tinggi pula kreativitas
Hasil korelasi menyatakan bahwa nilai r
peserta didik.
output
gaya
penghitungan
belajar
visual
gaya
belajar
visual
dengan
hitung (0,637) lebih besar dari nilai r tabel
IFA FUROHMANIA | 11.1.01.01.0145 FKIP – Bimbingan dan Konseling
simki.unpkediri.ac.id || 9||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
IV.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta
Inovatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Arikunto, S. 2012. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara Cendekia, A. 2013. Ciri gaya belajar visual. (Online),
tersedia:
Nurhayati, Eti. 2011. Psikologi Pendidikan
http://www.al-
Kuntjojo & Matulessy, Andik. 2012. Hubungan antara metakognisi dan motivasi berprestasi dengan kreativitas. (Online), tersedia:
maghribicendekia.com/2013/04/ciri-
http://download.portalgaruda.org/articl
gaya-belajar-anak-visual.html, diunduh
e.php?article=253810&val=6847&title
27 Oktober 2014
=HUBUNGAN%20ANTARA%20ME
Crain, William. 2007. Teori Perkembangan
TAKOGNISI%20DAN%20MOTIVAS
Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta:
I%20BERPRESTASI%20DENGAN%
PUSTAKA BELAJAR
20KREATIVITAS, diunduh 20 Juni
Danim, Sudarman. 2010. Perkembangan peserta didik. Bandung: ALFABETA Ghufron, M.N & Risnawita, Rini. 2010.
2015 Santrock, J.W. 2011. Psikologi Pendidikan Edisi kedua. Jakarta: Kencana
Teori-teori Psikologi. Yogyakarta: Ar-
Silberman, Melvyn. 2006. Active Learning.
Ruzz Media
Bandung: Nusamedia
Ghufron, M.N & Risnawita, Rini. 2012.
Sirodjuddin, A. 2012. Manfaat kreativitas.
Gaya belajar. Yogyakarta: PUSTAKA
(Online),
BELAJAR
http://ardansirodjuddin.wordpress.com/
Mangunhardjana,
A.M.
Mengembangkan
2006. Kreativitas.
Yogyakarta: Kanisius Mushlihin.
2013.
Variabel
(Online),
tersedia:
2012/11/29/manfaat-kreativitas/, diunduh 27 Oktober 2014 Sugiyono. 2010. Statistika untuk penelitian.
penelitian. tersedia:
Bandung: ALFABETA Sugiyono.
2013.
Prosedur
Penelitian
https://www.mushlihin.com/2013/11/p
Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D.
enelitian/variabel-penelitian-
Bandung: Alfabeta
pengertian-tujuan-dan-jenis.php, diunduh 4 November 2014 IFA FUROHMANIA | 11.1.01.01.0145 FKIP – Bimbingan dan Konseling
Suharyadi & Purwanto. 2009. Statistika Eds 2. Jakarta: Salemba Empat. simki.unpkediri.ac.id || 10||