2015

PERANAN KEGIATAN PROMOSI SMA ADVENT MARTOBA UNTUK MENDAPATKAN SISWA/I BARU TA 2014/2015 DRS. YUSUF SIREGAR, MBA (SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI SURYA NUSANTARA) ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui peran kegiatan promosi yang dilakukan oleh SMA Advent Martoba untuk mendapatkan mahasiswa baru pada tahun akademik 2014/2015. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Responden terdiri dari 72 siswa SMA kelas 1 SMA Advent Martoba dipilih secara acak. Dalam mengolah data peneliti menggunakan metode perhitungan sederhana, maka dinyatakan dalam persentase. Nilai persentase peringkat dari tertinggi ke terendah. Berdasarkan ini peringkat preferensi responden untuk setiap pertanyaan yang dinilai. Berdasarkan hasil penelitian, kesimpulan yang dapat dibuat bahwa, Promosi yang dilakukan oleh guru dari SMA Advent Martoba ke gereja-gereja di daerah terpencil memiliki peran yang sangat besar untuk meyakinkan orang tua untuk menyekolahkan anaknya untuk datang ke Studi di SMA Advent Martoba Pematangsiantar. Kata kunci : Nilai persentase, Arus informasi

LATAR BELAKANG PENELITIAN Adalah hal yang perlu untuk diteliti bahwa jumlah penerimaan siswa/siswi baru SMA Martoba Pematangsiantar dari tahun ke tahun relative stabil dan angka itu berfluktuasi dari 107 ke 154 dari tahun ke tahun. Banyak hal yang telah dilakukan untuk meningkatkan jumlah muridmurid baru ini. Salah satunya adalah kegiatan promosi yang dilakukan oleh guru-guru pada setiap akhir tahun ajaran. Kotler (1991:590) mengatakan “After implementing the promotional plan, the communicator must measure its impact on the target audience”. (Setelah melaksanakan rencana promosi, kita harus mengukur pengaruh promosi itu, kepada sasaran pendengar). Karena itu penulis merasa tertarik untuk meneliti dengan judul “PERANAN KEGIATAN PROMOSI SLA MARTOBA UNTUK MENDAPATKAN SISWA/I BARU DI SMA ADVENT MARTOBA PEMATANGSIANTAR”. Identifikasi Masalah Masalah-masalah yang akan diteliti dalam penulisan ini adalah: 1. Seberapa besarkah peranan promosi yang dilakukan ke gereja-gereja oleh guru-guru dapat menghasilkan murid-murid baru? 2. Bentuk promosi yang bagaimanakah yang paling cocok untuk menghasilkan murid-murid baru? 3. Setelah mereka bersekolah di SMA Advent Martoba, apakah mereka merasa puas? Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini dilakukan adalah: 1. Untuk mengetahui peranan promosi yang dilakukan oleh guru-guru dalam menghasilkan murid-murid baru. 2. Untuk mengetahui bentuk promosi yang paling cocok untuk menghasilkan murid-murid baru. 3. Untuk mengetahui tingkat kepuasan murid-murid yang bersekolah di SMA Advent Martoba. Pentingnya Penelitian Penelitian ini penting dilakukan dipandang dari: 1. Untuk dapat mengukur hasil kegiatan promosi yang telah dilakukan SMA Advent Martoba. 2. Hasil penelitian akan memberikan informasi yang berguna bagi pimpinan untuk merencanakan kegiatan promosi yang efektip. Ruang Lingkup dan Pembatasan Penelitian Penelitian hanya dilakukan pada murid-murid kelas I SMA Advent Martoba Pematangsiantar 2014/2015. Penelitian ini juga dibatasi hanya pada kegiatan promosi yang dilakukan oleh guru-guru SMA Advent Martoba dan kepuasan murid setelah mereka bersekolah di kampus SMA Advent Martoba Pematangsiantar. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif. Menurut Wasito (1997:10) penelitian deskriptif adalah usaha mengungkapkan suatu masalah dan keadaan sebagaimana adanya, sehingga hanya merupakan penyingkapan fakta. Oleh sebab itu penelitian ini dilakukan dengan cara mengumpulkan, menyajikan dan menganalisis data sehingga dapat memberikan gambaran yang jelas. Teknik pngumpulan data yang dipergunakan adalah: 1. Penelitian lapangan, dilakukan dengan memberikan kuesioner kepada responden, gunanya untuk memperoleh data primer. 2. Penelitian kepustakaan, dilakukan untuk memperoleh data sekunder melalui buku-buku literature sehubungan dengan masalah yang diteliti.

53

Lokasi Penelitian Adapun lokasi penelitian adalah di SMA Advent Martoba Pematangsiantar yang terletak di Jalan Rakutta Sembiring ( Simpang Rami), kelurahan Martoba, desa Pondok Sayur, Pematangsiantar. Kuesioner Kuesioner dibentuk setalah membicarakannya dengan empat orang guru-guru termasuk kepala sekolah. Setelah kuesioner dianggap layak dan dapat dimengerti kemudian diperbanyak dan dibagikan kepada siswa/I kelas I yang menjadi responden penelitian ini. Kuesioner yang dibagikan ini mempunyai lima pertanyaan sebagai berikut: 1. Pertanyaa pertama menanyakan agama. Gunanya untuk menguji apakah jawaban-jawaban yang diberikan pada pertanyaan itu dan selanjutnya diisi dengan jujur. 2. Pertanyaan kedua menanyakan alasan bersekolah di SMA Advent Martoba. 3. Pertanyaan ketiga menanyakan sikap mereka pada waktu mendengar pesan-pesan promosi dari guru-guru SMA Advent Martoba di gereja mereka. 4. Pertanyaan keempat menanyakan sikap mereka pada waktu diajak teman-temannya bersekolah ke SMA Advent Martoba Pematangsiantar. 5. Pertanyaan kelima menanyakan tingkat kepuasan responden setelah bersekolah di SMA Advent Martoba Pematangsiantar. Pengolahan Data Data diolah dengan menggunakan perhitungan sederhana. Frekuensi dari setiap item jawaban di bagi dengan jumlah total frekuensi pada nomor soal itu. Kemudian dinyatakan ke dalam persentase. Nilai persentase jawaban diranking dari yang tertinggi ke yang terendah. Berdasarkan kepada ranking ini preferensi responden untuk setiap pertanyaan dinilai. TINJAUAN PUSTAKA Sekolah Sebagai Pelayanan Jasa Jasa menurut Gitosudarmo (1997:7) adalah usaha yang bergerak dalam memenuhi kebutuhan pelayanan bagi masyarakat. Mc. Carthy (1990:220) menuliskan: Service is deed performed by one party for another. Terjemahannya sebagai berikut, jasa adalah perbuatan yang dilakukan oleh sekelompok orang untuk kelompok lain. Kotler (1991:455) mengatakan: A service is any act or performance that one party can offer to another that is essentially intangible and does not result in the ownership of anything (setiap perbuatan atau prestasi yang dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain yang pada pokoknya tidak dapat diraba dan tidak dapat menghasilkan kepemilikan sebuah barang. Sekolah melalui guru-gurunya menurut Usman (1992:4) adalah berkewajiban mencerdaskan bangsa. Pelayanan jasa yang diberikan sekolah adalah mendidik murid-muridnya sehingga menjadi orang yang cerdas, dan dapat menggunakan ilmu dan teknologi yang ada dalam masyarakat. Selanjutnya Sumarni (1995:264) mengatakan: Pelayanan jasa harus mengutamakan kepuasan pembeli, jangan sampai pembeli jasa pulang masih dalam keadaan ragu-ragu dan kurang percaya pada pelayanan yang telah diperolehnya. Pengertian Promosi Promosi menurut Swasta (1995:222) adalah: Arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran atau pemasaran. Mc Charty (1990:365) mengatakan: Promosi is communicating information between seller and potential buyer to influence attitudes and behavior (promosi adalah informasi komunikasi diantara penjual dan pembeli potensial untuk mempengaruhi sikap dan kelakuan. Gitosudarma (1999:183) mengatakan: Promosi adalah kegiatan untuk memperkenalkan produk, sehingga konsumen menjadi kenal dan tahu, ataupun bagi yang sudah kenal dapat menjadi menyenangi produk itu, bahkan bagi yang sudah agak lupa diharapkan agar dapat menjadi ingat kembali atakn produk itu.

54

Dari pendapat-pendapat yang dinyatakan para ahli diatas dapatlah dikatakan bahwa promosi mencakup semua kegiatan perusahaan untuk memperkenalkan produknya dengan tujuan untuk menarik konsumen membelinya. Promosi Perusahaan Jasa Untuk mempromosikan jasa sedikit berbeda dengan mempromosikan barang. Sumarni (1997:269) mengatakan: Pesan untuk jasa harus terpusat pada janji prestasi dan manfaat yang akan diperoleh. Dalam mempromosikan jasa kegunaan dan manfaat jasa itu harus ditonjolkan. Stanton (1991:502) mengatakan: Several forms of promotion are used extensively in service marketing, but personal selling plays the dominant role. Whether or not they realize it, any employee of service firm who comes in contact with customer is, in effect, part of that firm’s sales force (berbagai bentuk promosi digunakan secara luas di pemasaran jasa, tetapi penjualan personal memainkan peranan utama. Apakah mereka sadar atau tidak, setiap pekerja dari perusahaan jasa yang datang untuk berhubungan dengan pelanggan, sebenarnya bahagian dari tenaga penjualan perusahaan. Dari definisi-definisi diatas dapatlah kita katakan bahwa tenaga staf dan guru-guru, setiap hari secara sadar atau tidak dalam interaksi tindakannya dalam kegiatan belajar-mengajar merupakan alat promosi sekolah. Marketing Strategi untuk Perusahaan jasa Di dalam persaingan bisnis yang semakin tajam, perusahaan bisnis jasa merasa sulit untuk mengelola perusahaan dengan pendekatan marketing tradisional saja. Pride (1989:758) mengatakan: Indeveloping strategies the marketer must first understand the benefits the customer wishes to receive, understand how the marketer is perceived relative to the competition, and what services consumers buy (di dalam membangun strategi, pemasar pertama sekali harus mengerti keuntungan apa yang ingin diperoleh langganan, pemasar mengerti dan merasakan bagaimana persaingan relative, dan mengetahui jenis jasa-jasa apa yang dibeli oleh langganan). Kotler (1991:459) mengatakan: Service marketing requires not only 4P traditional external marketing but two other marketing thrusts, namely, internal marketing and interactive marketing (marketing untuk perusahaan jasa membutuhkan bukan saja 4 P external marketing tradisional, tetapi juga dua daya dorong marketing yang disebut internal marketing dan interactive marketing. External marketing menyatakan pekerjaan yang secara normal dilakukan oleh perusahaan untuk menyediakan: Harga, distribusi, dan promosi jasa kepada para langganan. Internal marketing menyatakan pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan perusahaan untuk melatih dan memotivasi internal customernya yaitu: Pekerjaan-pekerjaan yang berhubungan langsung dengan langganan dan pendukung pelayanan pribadi, untuk bekerja sebagai suatu tim yang akan memberikan kepuasan kepada konsumen. Interactive marketing menguraikan skill yang perlu dimiliki oleh pekerja-pekerja untuk berhubungan dengan para langganan. Hubungan itu digambarkan oleh Kotler seperti berikut: Company Internal Marketing (train, motivate employees)

External Marketing (price, distribution, promotion)

Employees Interactive Marketing Customers Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh perusahaan jasa. Kotler (1991:461) mengatakan:First customers generally rely mire on word of mouth than on service firm advertising. Second they rely heavily on price, personnel, and physical cues to judge the service quality. Third, they are highly loyal to the service provider when satisfied (pertama, pelanggan umumnya lebih

55

percaya kepada kata-kata dari mulut orang daripada advertensi yang dibuat perusahaan. Kedua, mereka menilai kualitas jasa dari isyarat harga, orang yang menjadi pegawai, dan bangunannya. Ketiga, mereka akan sangat setia kepada penyedia jasa apabila mereka merasa puas. PEMBAHASAN Jumlah siswa/I SMA Advent Martoba Pematangsiantar dari tahun ajaran 2009 s/d 2014, sesuai dengan data yang diperoleh dari kantor Tata Usaha adalah sebagai berikut: Jumlah Murid Pada Tahun Ajaran 2009 s/d 2014 Tahun Jumlah kelas 1 2009/2010 125 2010/2011 108 2011/2012 113 2012/2013 154 2013/2014 107 2014/2015 125 Sumber : Tata Usaha SMA Advent Martoba.

Total murid 336 317 334 359 339 363

Jumlah murid setiap tahun berfluktuasi, paling rendah 317 pada tahun ajaran 2010/2011 orang dan paling tinggi 363 orang pada tahun ajaran 2014/2015. Pelaksanaan Kegiatan Promosi Setiap tahun antara bulan Januari sampai Mei biasanya kegiatan promosi dilakukan. Adapun kegiatan promosi ini dijalankan dengan beberapa cara, yaitu: 1. Promosi oleh guru-guru. Pada hari yang telah ditentukan, guru akan mengunjungi gereja-gereja yang memiliki sekolah SMP dengan membawa beberapa siswa/i, sepanjang jam kebaktian Sabat acaraacara dibawa oleh rombongan dari SMA Advent Martoba. Mereka bersaksi dan mengadakan promosi tentang SMA Advent Martoba kepada seluruh anggota gereja (anakanak, orang muda, dan orang tua). Guru akan berkotbah mengenai pentingnya pendidikan Kristen untuk membentengi anak dari kejahatan dan untuk membentuk karakter yang baik. Setelah selesai jam kebaktian brosur-brosur dibagikan kepada seluruh anggota-anggota gereja. 2. Promosi oleh siswa/i. Oleh Administrative Committee dibuat keputusan untuk melibatkan siswa melakukan promosi dengan cara memberikan insentive kepada siswa/i yang membawa temannya, atau saudaranya untuk bersekolah di SMA Advent Martoba. Kepada para pelajar ini juga di berikan brosur pada saat mereka libur untuk dibagikan kepada teman dan saudara mereka. 3. Promosi oleh pendeta-pendeta. Kepada pendeta-pendeta gereja Advent yang belum mempunyai sekolah setingkat SMA dihimbau untuk mempromosikan SMA Advent Martoba Pematangsiantar kepada anggotaanggota gereja mereka. 4. Spanduk, dan baliho. Promosi juga dilakukan dengan memasang spanduk dan baliho di jalan-jalan raya di kota Pematangsiantar dan juga ke daerah-daerah luar kota. HASIL PENELITIAN

56

Disini akan diuraikan hasil penelitian yang diperoleh melalui kuestioner yang dibagikan kepada responden. Responden ada 72 orang yang terdiri dari siswa-siswi kelas 1 SMA. Dari 72 kuestioner yang dibagikan hasilnya sebagai berikut. 1.Agama Orang Tua Responden Pertanyaan mengenai agama orang tua responden untuk menguji apakah jawaban yang mereka berikan pada pertanyaan no 3 dijawab dengan jujur. Tabel 1. Agama Orang Tua Advent No Item 1 Ya 2 Tidak Jumlah

Frekwensi 56 16 72

% 78 22 100

Table di atas menyatakan bahwa 78% pelajar di SMA Advent Martoba berasal dari keluarga yang beragama Advent. Yang berasal dari keluarga bukan Advent ada sebesar 22%. 2.Alasan Bersekolah di SLA Pertanyaan kedua mempunyai 6 pilihan. Pilihan tersebut ada hubungannya dengan kegiatan promosi yang pernah dilakukan. Tabel 2. Alasan bersekolah di SLA No Item Frekwensi % 1 Tertarik oleh promosi guru dari SLA 5 7 2 Atas anjuran orang tua/keluarga 37 51 3 Ajakan teman 2 3 4 Anjuran guru sewaktu di SMP 3 4 5 Anjuran pendeta siding 1 1 6 Keinginan sendiri 24 34 Jumlah 72 100 Alasan utama murid-murid datang bersekolah di SMA Advent Martoba adalah atas anjuran orang tua atau keluarga sebesar 51%. Mereka masuk ke SMA Advent Martoba karena orang tua menghendaki mereka untuk menuntut ilmu di sini. Alasan kedua murid-murid datang ke SLA karena mereka berkeinginan sendiri sebesar 34%. Tertarik oleh promosi yang dilakukan oleh guru-guru hanya sebesar 7%. Alasan keempat mereka memilih untuk bersekolah ke SMA Adalah atas anjuran guru sewaktu di SMP. Ajakan teman menarik mereka datang bersekolah ke SMA Advent Martoba hanya 3%. Atas anjuran pendeta siding hanya sebesar 1%. 3.Sikap Murid Pada Waktu Mendengar Promosi Oleh Guru-Guru di Gereja Mereka. Pertanyaan ini diajukan untuk memantau apakah pesan promosi yang diberikan oleh guruguru ke sidang cukup jelas dimengerti dan dapat meyakinkan pendengarnya (calon siswa). Tabel 3. Sikap Murid Pada Waktu Mendengar Promosi dari Guru SLA. No Item Frekwensi 1 Ingin segera bersekolah di SLA 12 2 Pertimbangkan dulu dengan orang tua 23 3 Tanya dulu pada teman-teman yang 8 bersekolah di SLA Jumlah 43

% 28 53 19 100

Pertanyaan ini hanya dijawab oleh responden yang pernah mendengar secara langsung promosi yang disampaikan oleh guru-guru SMA Advent Martoba. Disini hanya 43 orang dari 72 responden (60%) yang pernah mendengar langsung promosi dari guru-guru di gereja mereka.

57

Sebanyak 53% dari murid-murid yang mendengar pesan promosi meminta pertimbangan dari orang tua untuk bersekolah ke SMA Advent Martoba. Ada sebanyak 28% dari murid-murid sekarang pada waktu mendengar pesan promosi di gereja mereka, segera ingin datang bersekolah ke SMA Advent Martoba. Hanya 19% murid-murid yang sekarang setelah mendengar pesan promosi dari guru-guru menanyakan tentang SMA Advent Martoba lebih lanjut kepada teman-temannya satu gereja yang bersekolah di SMA Advent Martoba. Dari sikap siswa ini dapat diketahui bahwa pesan yang disampaikan oleh guru-guru pada waktu promosi cukup jelas dan meyakinkan. Ini dinyatakan oleh sebanyak 81% (28%+53%) dari pendengarnya segera yakin untuk datang bersekolah ke SMA Advent Martoba. 4.Sikap Siswa/I pada waktu Diajak Oleh Teman-temannya Bersekolah di SLA Martoba. No Item Frekwensi % 1 Ingin segera datang bersekolah di SLA 25 36 2 Pertimbangkan dulu dengan orang tua 34 48 3 Mempertimbangkan kemampuan orang 11 16 tua Jumlah 70 100 Ada sebanyak dua responden yang tidak menjawab pertanyaan ini. Teori menyatakan bahwa promosi dari mulut ke mulut merupakan alat yang paling ampuh bagi usaha jasa. Respon dari pertanyaan ini sebanyak 64% (48%+16%) pelajar tetap mempertimbangkan pendapat orang tua mereka. Termasuk 16% yang mempertimbangkan kemampuan keuangan keluarga. Hanya 36% saja yang secara emosional ingin segera bersekolah ke SMA Advent Martoba setelah dibujuk oleh temannya. 5.Tingkat Kepuasan Responden Setelah Bersekolah di SMA Advent Martoba No Item Frekwensi 1 Puas 28 2 Kurang puas 37 3 Tidak puas 2 4 Sangat kecewa 5 Jumlah 72

% 39 51 3 7 100

Tingkat kepuasan murid terhadap system pelayanan yang mereka peroleh di SMA Avent Martoba sebagai berikut: Murid yang kurang puas lebih banyak yaitu 51% dari pada murid yang puas yaitu 39%. Sedangkan yang merasa tidak puas hanya 3%, dan sangat kecewa sebesar 7%. KESIMPULAN Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, penulis dapat membuat kesimpulan sebagai berikut: 1. Promosi yang dilakukan oleh guru-guru SMA Advent Martoba ke gereja-gereja mempunyai peran yang sangat besar untuk meyakinkan orang tua agar mengirimkan anaknya untuk datang bersekolah ke SMA Advent Martoba. Ini dinyatakan oleh alasan mereka datang bersekolah ke mari adalah karena anjuran orang tua/keluarga yaitu sebesar 51%, dan sebesar 28% para murid segera ingin bersekolah ke Martoba setelah mendengar promosi dari guru di gereja. 2. Bentuk promosi yang paling efektif untuk merekrut siswa/I baru adalah: a. Promosi oleh guru-guru SMA Advent Martoba ke gereja-gereja Advent di daerahdaerah untuk meyakinkan orang tua akan perlunya pendidikan Kristen. b. Promosi oleh siswa/I dari mulut ke mulut. 3. Hanya 39% pelajar SMA Advent yang merasa puas atas pelayanan yang diperolehnya di kampus SMA Advent Martoba, dan sebanyak 51% kurang puas.

58

Saran. Untuk meningkatkan peran promosi yang dilakukan dalam merekrut siswa/I baru, penulis menyarankan: 1. Setelah promosi ke gereja-gereja Advent di daerah, guru perlu juga mengunjungi rumah orang tua yang mempunyai anak cukup potensial untuk bersekolah ke SMA Advent Martoba. 2. Peran siswa/I untuk mempromosikan sekolahnya ke saudara-saudara dan temannya perlu didorong. 3. Pendeta-pendeta sidang perlu untuk dimotivasi agar mempromosikan SMA Advent Martoba ke anggotanya. 4. Guru SMP Advent yang belum mempunyai tingkat pendidikan SMA perlu untuk dimotivasi agar mempromosikan SMA Advent Martoba kepada anak didiknya. 5. Nilai tambah (value added) SMA Advent Martoba perlu ditingkatkan melalui kemampuan berbahasa Inggris. 6. Untuk meningkatkan kepuasan konsumen perlu dilakukan penelitan lebih lanjut, agar dapat diketahui sector yang masih lemah. DAFTAR PUSTAKA Gitosudarmo, Indriyo. (1999). Pengantar Bisnis. Edisi kedua. Yogyakarta: BPFE. Kotler, Philip. (1991). Marketing Management. 7th, Ed. Englewood Cliffs, New Jersey: PrenticeHall, Inc. Mc. Carthy, E. Jarome. & Perreault, W.D. (1990). Basic Marketing. 10th. Ed. Homewood, Boston: Richard D. Irwin, Inc. Pride, M. William & Ferrell, O.C. (1989). Marketing. 6th. Ed. Boston: Houghton Miffin Compoany. Stanton, J. William; Etzel, J. Michael; Walker, J. Bruce. (1991). Fundamentals of Marketing. 9th. Ed. New York: Mc. Graw-Hill, Inc. Sumarni, M. & Soeprihanto, J. (1997). Pengantar Bisnis. Edisi keempat. Yogyakarta: Liberty. Swastha, Basu & Sukotjo, Ibnu. (1995). Pengantar Bisnis Modern. Edisi ketiga. Yogyakarta: Liberty. Usman, M. Usher. (1992). Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Wasito, Hermawan. (1997). Pengantar Metodologi Penelitian. Jakarta: Aptik dan PT. Gramedia Pustaka Utama.

59