NUGROHO - Jurnal Ilmiah Pendidikan
(Hal : 50-59 )
ISSN : 2354-5968
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF NARASI EKSPOSITORIS DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL SISWA KELAS V SDN NGUJUNG 2 TAHUN PELAJARAN 2014 / 2015 Nurul Khoiriyah Pendidikan Guru Sekolah Dasar
[email protected]
Abstrak Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: Mendeskripsikan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran menulis paragraf narasi ekspositoris dengan pendekatan kontekstual siswa kelas V SDN Ngujung 2. Metode dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SDN Ngujung 2 yang berjumlah 27 siswa Tahun Pelajaran 2014/2015, dengan demikian penelitian ini adalah penelitian dekriptif kualitatif. Perencanaan pembelajaran menulis paragraf narasi ekspositoris dengan pendekatan kontekstual siswa kelas V SDN Ngujung 2 terdapat dalam kurikulum pelajaran bahasa Indonesia. Guru memberikan pembelajaran sesuai dengan Rencana Program Pembelajaran (RPP). RPP sudah disusun berdasarkan silabus, RPP sudah dikembangkan dengan memperhatikan 6 komponen (a) alokasi waktu; (b) tujuan pembelajaran; (c) media pembelajaran; (d) metode pembelajaran; (e) langkahlangkah pembelajaran; (f) penilaian dan evaluasi. Kata Kunci: Menulis Paragraf Narasi Ekspositoris
Abstract The trying to achieve the research is: described planning , implementation and evaluation learning write paragraphs narrative expository by approach contextual grade school students ngujung 2 .A method of the research is descriptive quantitative .Samples to be taken of the research is all students grade sdn ngujung 2 amounting to 27 student year lessons 2014 / 2015 , thus research is dekriptif qualitative research .Planning learning write paragraphs narrative expository by approach contextual grade school students ngujung 2 contained in the curriculum subject of indonesian language .Teachers provide learning according to a plan program of instruction ) ( lesson plans .Lesson plans have drawn up by syllabus , lesson plans have been adopted by looking at 6 components (a) allocation of time; (b) the purpose of learning; (c) media learning; (d) method of learning; (e) learning steps; (f) assessment and evaluation .Keywords: write paragraphs narrative expository.
PENDAHULUAN
Keterampilan berbahasa yang harus dikuasai oleh siswa meliputi empat aspek dasar, yaitu berbicara, mendengarkan, membaca dan menulis. Keempat keterampilan ini harus ada dalam setiap diri seseorang karena merupakan kesatuan yang saling
melengkapi. Kemampuan berbahasa yang baik memiliki peran penting dalam kehidupan bermasyarakat, karena fungsi bahasa adalah sebagai alat komunikasi baik secara tulis maupun lisan. Kemampuan berbahasa yang baik dapat menentukan keberhasilan seseorang
50
NUGROHO - Jurnal Ilmiah Pendidikan
(Hal : 50-59 )
ISSN : 2354-5968
untuk beradaptasi dan bertahan dalam suatu kehidupan masyarakat. Berdasarkan kondisi ini, maka guru sebagai tenaga pendidik profesional harus meningkatkan pengajaran bahasa Indonesia, khususnya keterampilan menulis, salah satunya dengan memberikan tugas kepada siswa untuk membuat suatu paragraf narasi ekspositoris. Karena dengan menulis paragraf narasi ekspositoris, siswa juga diajak untuk berpikir untuk dapat menuangkan segala bentuk gagasan yang ada dalam pikiran ke dalam bentuk tulisan. Secara harfiah paragraf narasi bermakna kisah atau cerita. Paragraf narasi bertujuan mengisahkan atau menceritakan. Paragraf narasi kadangkadang mirip dengan paragraf deskripsi. Bedanya, paragraf narasi mementingkan urutan dan biasanya ada tokoh yang diceritakan. Paragraf narasi tidak hanya terdapat dalam karya fiksi seperti cerpen dan novel, tetapi sering pula terdapat dalam tulisan non fiksi (Asul Wiyanto, 2004: 65). Menurut Ika (2008: 1), “paragraf narasi adalah paragraf yang menceritakan suatu peristiwa atau kejadian sedemikian rupa, sehingga pembaca seolah-olah mengalami sendiri kejadian yang diceritakan itu”. Uraian di atas mempunyai arti bagaimana suatu kejadian yang kita alami menjadi sebuah karya atau karangan yang kita tulis yang penuh dengan makna dan dapat menjadi suatu alat komunikasi yang baik dalam bentuk tulisan, dan apabila karya kita tersebut di baca, seseorang atau pembaca dapat memahami dan merasakan apa maksud dari karya atau tulisan kita. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia, paragraf narasi terdiri dari
dua macam, yaitu paragraf narasi ekspositoris dan paragraf narasi sugestif. Ekspositoris bertujuan untuk memberi informasi kepada pembaca, yaitu narasi ekspositoris. Sedangkan di samping itu ada juga narasi yang disusun dan disajikan sekian macam sehingga dapat menimbulkan daya khayal pembaca. Narasi semacam ini adalah narasi sugestif (Gorys Keraf, 2007: 136). Apabila kita teliti dan amati pelaksanaan pembelajaran menulis dalam mata pelajaran bahasa Indonesia di sekolah bisa membuat pikiran dan perasaan menghasilkan suasana hati lebih baik, pandangan yang positif dan kesehatan fisik yang baik untuk siswa. Hal ini yang belum siswa temukan dalam keterampilan menulis. Untuk lebih memudahkan pelaksanaan pembelajaran menulis paragraf narasi ekspositoris diperlukan suatu pendekatan pembelajaran yang akan membuat siswa mudah dalam mengasah ide dan pikirannya untuk menulis paragraf narasi ekspositoris, dan memiliki minat kuat untuk lebih kreatif dalam keterampilan menulis, salah satunya dengan menggunakan pembelajaran dengan pendekatan kontekstual. Dengan pendekatan kontekstual diharapkan siswa akan lebih kreatif menulis suatu narasi ekspositoris dengan memahami dan merangsang segala sesuatu yang ada di sekitarnya. Pendekatan kontekstual (Contextual Teaching and Learning) adalah salah satu topik hangat dalam dunia pendidikan saat ini. Pengajaran kontekstual (Contextual Teaching and Learning) adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi pembelajaran dengan situasi dunia nyata siswa, dan mendorong siswa
51
NUGROHO - Jurnal Ilmiah Pendidikan
(Hal : 50-59 )
ISSN : 2354-5968
membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari (Mansur Muslich, 2007: 41). Pembelajaran dan pengajaran kontekstual melibatkan para siswa dalam aktivitas penting yang membantu mereka mengaitkan pelajaran akademis dengan konteks kehidupan nyata yang mereka hadapi. Dengan mengaitkan keduanya para siswa melihat makna di dalam tugas sekolah. Uraian di atas adalah suatu gambaran yang mendorong agar siswa dapat menemukan hubungan antara materi yang dipelajari dengan situasi kehidupan nyata. Artinya siswa dituntut untuk menangkap hubungan antara pengalaman belajar di sekolah dengan kehidupan nyata yaitu dengan melihat alam sekitar. Dengan demikian, apa yang telah dilihat dan dirasakan oleh siswa saat berinteraksi dengan konteksnya diharapkan siswa menuliskan semua imajinasi dan pikirannya ke dalam bentuk paragraf narasi ekspositoris. Dari konsep di atas ada tiga hal yang harus dipahami. Pertama, Contextual Teaching and Learning menekankan pada proses keterlibatan siswa untuk menemukan materi, artinya proses belajar diorientasikan pada proses pengalaman secara langsung. Proses belajar dalam konteks Contextual Teaching and Learning tidak mengharapkan agar siswa hanya menerima pelajaran, akan tetapi proses mencari dan menemukan sendiri materi pelajaran. Kedua, Contextual Teaching and Learning mendorong agar siswa dapat menemukan hubungan antara materi yang dipelajari dengan situasi kehidupan
nyata, artinya siswa dituntut untuk dapat menangkap hubungan antara pengalaman belajar di sekolah dengan kehidupan nyata. Hal ini sangat penting, sebab dengan mengorelasikan materi yang ditemukan dengan kehidupan nyata, bukan saja bagi siswa materi itu akan bermakna secara fungsional, akan tetapi materi yang dipelajari akan tertanam erat dalam memori siswa, sehingga tidak akan mudah dilupakan. Ketiga, Contextual Teaching and Learning mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan, artinya Contextual Teaching and Learning bukan hanya mengharapkan siswa dapat memahami materi yang dipelajarainya, akan tetapi bagaimana materi pelajaran itu dapat mewarnai perilakunya dalam kehidupan seharihari. Materi pelajaran dalam konteks Contextual Teaching and Learning bukan untuk ditumpuk di otak dan kemudian dilupakan, akan tetapi sebagai bekal mereka dalam mengarungi kehidupan nyata (Wina Sanjaya, 2008: 255-256). Dengan pendekatan konstektual tersebut membantu guru untuk mengkaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata dan meningkatkan pelaksanaan pembelajaran bahasa Indonesia yang berkaitan dengan menulis, khususnya dalam menulis paragraf narasi ekspositoris. Penggunaan pendekatan kontekstual mempengaruhi persiapan mengajar yang dilakukan guru, jika biasanya guru menyiapkan materi menulis untuk siswa, di sini guru membiarkan siswa mencari dan menemukan sendiri materi itu. Pelaksanaan pembelajaran dengan pendekatan ini, siswa dihadapkan
52
NUGROHO - Jurnal Ilmiah Pendidikan
(Hal : 50-59 )
ISSN : 2354-5968
langsung untuk berinteraksi dengan lingkungan sekitar sehingga kegiatan belajar mengajar tidak dilakukan penuh di dalam kelas saja. Dengan pendekatan kontekstual yang dilakukan dalam pembelajaran menulis narasi ekspositoris, hasil tulisan siswa akan bervariasi karena berbeda ide satu dengan lainnya. Disini guru bisa menilai kemampuan menulis narasi ekspositoris yang dimiliki masing-masing siswa. Berdasarkan kenyataan dan uraian latar belakang di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan mengambil judul “Pelaksanaan Pembelajaran Menulis Paragraf Narasi Ekspositoris dengan Pendekatan Kontekstual Siswa Kelas V SDN Ngujung 2 Tahun Pelajaran 2014/2015” Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka dapat diperoleh tujuan penelitian sebagai berikut. 1. Mendeskripsikan perencanaan pembelajaran menulis narasi ekspositoris dengan pendekatan kontekstual siswa kelas V SDN Ngujung 2 tahun pelajaran 2014/2015. 2. Mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran menulis paragraf narasi ekspositoris dengan pendekatan kontekstual siswa kelas V SDN Ngujung 2 tahun pelajaran 2014/2015. 3. Mendeskripsikan evaluasi pembelajaran menulis paragraf narasi ekspositoris dengan pendekatan kontekstual siswa kelas V SDN Ngujung 2 tahun pelajaran 2014/2015. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian
deskriptif kualitatif, karena dalam penelitian ini peneliti ingin mengetahui pelaksanaan pembelajaran menulis paragraf narasi ekspositoris melalui pendekatan kontekstual. Peneliti berusaha untuk menjelaskan bagaimana perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi menulis paragraf narasi ekspositoris melalui pendekatan kontekstual siswa kelas V SDN Ngujung 2 tahun pelajaran 2014/2015. Menurut Kirk dan Miller (1986: 9) mendefinisikan bahwa penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada pengamatan pada manusia dalam kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasanya dan dalam peristilahannya (Lexy J. Moleong, 2000: 3). Dalam penelitian yang dilakukan ini sumber data yang digunakan peneliti ada 4 macam yaitu informan, tempat atau lokasi, peristiwa atau aktivitas, serta dokumen/arsip. 1. Informan Dalam penelitian kualitatif posisi sumber data atau narasumber sangat penting perannya sebagai individu yang memiliki informasi, peneliti dan narasumber memiliki posisi yang sama. Narasumber bukan sekedar memberikan tanggapan pada yang diminta peneliti, tetapi ia lebih bisa memilih arah dan selera dalam menyajikan informasi yang ia miliki (Sutopo, 2002: 50). Dalam penelitian ini narasumber atau informan adalah guru Bahasa Indonesia kelas VII, dan siswa kelas V SDN Ngujung 2 tahun pelajaran 2014/2015. 2. Tempat atau Lokasi Tempat atau lokasi yang berkaitan dengan sasaran atau permasalahan penelitian juga merupakan salah satu
53
NUGROHO - Jurnal Ilmiah Pendidikan
(Hal : 50-59 )
ISSN : 2354-5968
jenis sumber data yang bisa dimanfaatkan oleh peneliti. Informasi mengenai kondisi dari lokasi, peristiwa, atau aktivitas yang dilakukan bisa digali melalui sumber lokasinya, baik tempat maupun lingkungannya. Dari pemahaman lokasi dan lingkungannya peneliti bisa secara cermat mencoba mengkaji dan secara kritis menarik kemungkinan simpulan yang berkaitan dengan permasalahan penelitian (Sutopo, 2002: 52). Dalam penelitian ini tempat atau lokasi penelitian meliputi sekolah dan ruang kelas V SDN Ngujung 2 tahun pelajaran 2014/2015. 3. Peristiwa atau Aktivitas Peristiwa sebagai sumber data sangat beragam, dari berbagai peristiwa, baik yang terjadi secara sengaja ataupun tidak, aktivitas rutin yang berulang atau yang hanya satu kali terjadi, aktivitas yang formal maupun yang tidak formal, dan juga yang tertutup ataupun yang terbuka untuk bisa diamati oleh siapa saja (Sutopo, 2002: 51). Dalam penelitian ini proses yang dimaksud adalah proses kegiatan belajar mengajar siswa kelas V SDN Ngujung 2 tahun pelajaran 2014/2015. 4. Dokumen dan Arsip Sutopo, (2002: 54) berpendapat bahwa dokumen dan arsip merupakan bahan tertulis yang bergayutan dengan suatu peristiwa atau aktivitas tertentu. Dalam penelitian ini dokumen atau arsip yang digunakan oleh peneliti adalah hasil pekerjaan siswa yaitu menulis paragraf narasi ekspositoris, dan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) siswa kelas V SDN Ngujung 2 tahun pelajaran 2014/2015. Cuplikan atau sampling berkaitan dengan pembatasan jumlah dan jenis dari sumber data yang akan
digunakan dalam penelitian. Ada beberapa sumber data penting dalam penelitian ini, yaitu informan, tempat, peristiwa, arsip dan dokumen. Dari beberapa sumber tersebut, peneliti menggunakan teknik sampling diantaranya teknik internal sampling, teknik purposive sampling, dan teknik time sampling (Sutopo, 2002: 54). HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Perencanaan Pelaksanaan Pembelajaran Menulis Paragraf Narasi Ekspositoris dengan Pendekatan Kontekstual Siswa Kelas V SDN Ngujung 2 Tahun Pelajaran 2014/2015. Sebelum melaksanakan proses pembelajaran di dalam kelas guru membuat perangkat perencanaan kegiatan pembelajaran yang meliputi: (a) analisis materi pembelajaran, (b) program pembelajaran, (c) Rencana Program Pembelajaran (RPP). Perencanaan kegiatan pembelajaran akan menentukan bentuk dan tercapainya kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu perencanaan tersebut harus dirumuskan secara cermat dan harus mendapat pengesahan dari kepala sekolah, hal ini dapat dilihat dari RPP guru yang telah di tanda tangani oleh kepala sekolah sebagai bukti pengesahan. Dalam hal ini peran kepala sekolah sangat penting, yaitu untuk meneliti dan mengarahkan agar sesuai dengan ketentuan yang telah ditentukan dalam silabus. Berdasarkan ketentuan di atas, perencanaan kegiatan
54
NUGROHO - Jurnal Ilmiah Pendidikan
(Hal : 50-59 )
ISSN : 2354-5968
pembelajaran dari guru pelaksanaannya cukup bervariasi. Hal ini sangat dipengaruhi oleh kebijakan kepala sekolah masingmasing dan kedisiplinan dari para guru masing-masing. Perencanaan dalam melakukan kegiatan belajar mengajar sangat penting, karena dapat mendorong kelancaran dan keberhasilan guru serta siswa dalam pelaksanaan pembelajaran. Dalam kegiatan pembelajaran selalu memiliki hambatan yang mungkin bisa menganggu jalannya pembelajaran seperti, kemampuan dan keterampilan siswa yang berbedabeda, kurangnya materi atau bahan pelajaran, oleh itu guru harus menentukan strategi pembelajaran yang tepat dan cocok yang akan digunakan untuk mengatasi hal tersebut. Dalam RPP strategi pembelajaran yang digunakan guru adalah dengan menggunakan pendekatan kontekstual, yaitu dengan tanya jawab, diskusi, dan penugasan dengan menggunakan pendekatan kontekstual dirasa sesuai dengan proses pembelajaran menulis paragraf narasi ekspositoris karena pendekatan kontekstual memandang lingkungan nyata sebagai subjek utama, dan siswa dituntut terampil, aktif dan kreatif menemukan gagasan dan pikirannya dalam proses pembelajaran menulis, khusunya menulis paragraf narasi ekspositoris.
2.
Pelaksanaan Pembelajaran Menulis Narasi Ekspositoris dengan Pendekatan Kontekstual Siswa Kelas V SDN Ngujung 2 Tahun Pelajaran 2014/2015. Menurut Paskur, (2002) (dalam Masnur Muslich, 2010: 72) menyatakan bahwa belajar merupakan kegiatan aktif siswa dalam membangun makna atau pemahaman. Dengan demikian, guru perlu memberikan dorongan kepada siswa untuk menggunakan otoritasnya dalam membangun gagasan. Selain itu, siswa perlu berkompetisi, bekerjasama, dan mengembangkan solidaritasnya. Dari uraian di atas, strategi pembelajaran yang diterapkan guru memberikan kesempatan siswa untuk mengembangkan semangat berkompetisi secara sehat, bekerjasama, solidaritas serta dapat menemukan gagasan dan pola pikir sendiri. Pelaksanaan proses pembelajaran menulis narasi ekspositoris berlangsung dengan baik. Dalam melaksanakan proses pembelajaran selalu berdasarkan pada rencana program pembelajaran yang telah disusun sebelumnya. NR selaku guru bahasa Indonesia menyadari bahwa diperlukan motivasi yang besar kepada para siswa agar siswa tersebut dapat menulis paragraf narasi ekspositoris dengan menggunakan pendekatan kontekstual dengan baik dan dapat bermanfaat bagi para siswa.
55
NUGROHO - Jurnal Ilmiah Pendidikan
(Hal : 50-59 )
ISSN : 2354-5968
3. Evaluasi Proses Pembelajaran Menulis Paragraf Narasi Ekspositoris dengan Pendekatan Kontekstual Siswa Kelas V SDN Ngujung 2 Tahun Pelajaran 2014/2015. Guru mempunyai kebebasan dalam mengembangkan sistem penilaian. Evaluasi pembelajaran yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran menulis paragarf narasi ekspositoris dengan menggunakan pendekatan kontekstual disesuaikan dengan kondisi dan kemampuan masingmasing sekolah. Media yang digunakan untuk evaluasi adalah Lembar Kerja Siswa (LKS). Dalam mengupayakan LKS sebagai media guru membeli dari penerbit dan juga membuat sendiri sesuai dengan kondisi sekolah dan materi pelajaran. Guru menggunakan LKS dari penerbit hanya sebagai penunjang untuk penilaian. Evaluasi yang dibuat sendiri oleh guru salah satunya dengan siswa diberi tugas untuk menulis paragarf narasi ekspositoris kemudian menentukan objek dan tema kemudian mengembangkan menjadi sebuah paragraf narasi ekspositoris dengan kemampuan, keterampilan, dan kekreatifan masing-masing siswa dengan memeperhatikan aspek-aspek dalam menulis seperti ejaan, pilihan kata, tanda baca, kerapian tulisan. Aspek-aspek dalam menulis paragraf narasi ekspositoris tersebut dijadikan pedoman penilaian oleh guru. Menurut Masnur Muslich, (2010: 92) apabila dikaitkan dengan
komponen ketujuh dalam pendekatan kontekstual, yaitu penilaian autentik, konsep dan prinsip penilaian yang dikembangkan KBK dan KTSP tidak ada perbedaan, bahkan sangat sinergis. Dengan demikian, penilaian diarahkan pada proses mengamati, menganalisis, dan menafsirkan data yang telah terkumpul ketika atau dalam proses pembelajaran siswa berlangsung, bukan semata-mata pada hasil pembelajaran. Pemilihan topik/tema, pemilihan kata, ejaan dan tanda baca juga diperhatikan oleh guru untuk mengevaluasi hasil pekerjaan siswa. Guru dapat mengukur kemampuan siswa dalam menulis paragraf narasi ekspositoris dari seberapa dekat siswa mengambarkan objek semirip/sedekat mungkin dengan objek pada kenyataanya. Berikut ini adalah hasil dari evaluasi yang dilakukan terhadap siswa kelas V SDN Ngujung 2 dalam menulis paragraf narasi ekspositoris dengan pendekatan kontekstual.
56
NUGROHO - Jurnal Ilmiah Pendidikan
(Hal : 50-59 )
ISSN : 2354-5968
Tabel 1. Hasil Evaluasi Menulis Paragraf Narasi Ekspositoris pada Siswa Kelas V SDN ngujung 2
1
Sari
55
Mek anik (pemi lihan kata, kali mat ) 60
2
Sila
60
60
65
61,6
3
Putri
55
55
65
58,3
4
Tari
60
65
65
63,3
5
Ayu
65
65
60
63,3
6
Risa
80
80
70
76,6
7
Dwi
65
65
65
65
8
Rama
70
60
70
66,6
9
Cica
55
65
65
61,6
10
Riko
60
60
65
61,6
11
Raka
70
70
80
73,3
12
Bayu
55
50
55
53,3
13
Tara
55
60
60
58,3
14
Yuli
65
75
60
66,6
15
Yola
60
55
65
60
16
Gigi
65
65
70
66,6
17
Kaka
60
55
55
56,6
18
Koko
60
75
65
66,6
19
Fira
50
50
65
55
20
Dora
75
75
80
76,6
21
Sara
65
70
65
66,6
22
Desi
50
55
50
51,6
23
Dodi
70
60
70
66,6
24
Hera
65
60
65
63,3
N O
Na ma
Pemi lihan Tema / Topik
Kera pian dan keber sihan tulis an 60
Ratarata
58,3
25
Rara
50
60
55
55
26
Aura
65
65
70
66,6
27
Rolis
55
55
55
55
Rata60 70 80 70 Rata Dari hasil evaluasi yang dilakukan dapat diketahui bahwa pembelajaran menulis paragraf narasi ekspositoris siswa masih perlu tingkatkan lagi, hal ini dapat dilihat dari hasil menulis paragraf narasi ekspositoris siswa terlihat cukup baik dalam menentukan tema/topik, mekanik (tanda baca, ejaan, pemilihan kata/kalimat) dan juga dalam hal kerapian. Dengan kata lain siswa cukup baik dalam menulis paragraf narasi ekspositoris. Tetapi ada sebagian siswa yang kurang mampu menentukan tema/topik dalam menulis, paragraf narasi ekspositoris selain itu juga ada siswa yang mempuyai kemampuan bagus dalam menulis paragraf narasi ekspositoris. Kemampuan menulis paragraf narasi ekspositoris dari 27 siswa hanya terdapat 2 siswa yang memiliki kemampuan baik, dan 15 siswa memiliki kemampuan cukup, tetapi ada 10 siswa memiliki kemampuan kurang. Oleh karena itu, pembelajaran menulis paragraf narasi ekspositoris harus ditingkatkan. Dalam pembelajaran menulis paragraf narasi ekspositoris dengan menggunakan pendekatan kontekstual masih kurang dan perlu ditingkatkan. Dalam penguasaan metode masih kurang, yaitu dalam menguasai teknik maupun cara pembelajaran menggunakan pendekatan kontekstual guru kurang mampu menerapkan pendekatan kontekstual tersebut dalam pembelajaran. Tetapi pembelajaran berlangsung cukup baik, meskipun masih ada hambatan dalam pengunaan pendekatan kontekstual. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pembelajaran menulis paragraf narasi ekspositoris dengan pendekatan kontekstual di kelas V SDN Ngujung 2 masih kurang dari, hal ini dapat
57
NUGROHO - Jurnal Ilmiah Pendidikan
(Hal : 50-59 )
ISSN : 2354-5968
dilihat dari cara penerapan pembelajaran oleh guru, dan siswa juga kurang mengerti bagaimana menulis paragraf narasi ekspositoris dengan pendekatan kontekstual. Maka dari itu keterampilan menulis pada siswa kelas V SDN Ngujung 2 harus ditingkatkan agar siswa lebih giat dan terampil dalam menulis khusunya menulis paragraf narasi ekspositoris serta siswa dapat menemukan gagasan dan pikirannya untuk menulis secara logis dan dapat menghasilkan suatu karya yang berbentuk tulisan di kemudian hari. PENUTUP Simpulan Dari hasil penelitian dan pembahasan pada bab 4 dapat disimpulkan bahwa: 1. Perencanaan pembelajaran menulis paragraf narasi ekspositoris siswa kelas V SDN Ngujung 2 sudah cukup baik terbukti dari perencanaan pembelajaran yang disusun guru sudah mengacu pada silabus dan sudah mendapatkan pengesahan dari kepala sekolah. 2. Pelaksanaan Pembelajaran menulis paragraf narasi ekspositoris siswa kelas V SDN Ngujung 2 sudah cukup baik, hal ini terbukti dengan nilai siswa yang ratarata nilai (7,0). Dari 27 siswa rata-rata sudah 2 mendapatkan nilai (7,6) hanya 3 siswa, dan sebagian mendapatkan nilai di atas (6,0) dan yang paling rendah (5,3) akan tetapi dalam pelaksanaan pembelajaran siswa kurang mengerti dan memahami bagaimana menulis paragraf narasi ekspositoris dengan pendekatan kontekstual, sehingga siswa belum bisa sepenuhnya menemukan gagasan dan pikirannya. Selain itu, peran guru juga belum sepenuhnya menguasai teknik pendekatan kontekstual. Hal ini disebabkan karena guru jarang menerapkan pendekatan kontekstual pada kegiatan pembelajaran. 3. Evaluasi pembelajaran menulis narasi ekspositoris dengan pendekatan kontekstual siswa kelas V SDN Ngujung
2 Tahun Pelajaran 2014/2015 sudah baik. Evaluasi sudah mengarah pada hasil pekerjaan siswa, bagaimana menemukan gagasan dan pikiran siswa terhadap objek yang diamati, kemudian siswa menuliskannya dalam bentuk paragraf narasi ekspositoris siswa dan bagaimana keterampilan menulis siswa dengan ejaan, tanda baca, dan kerapian menulis siswa. Saran Berdasarkan hasil penelitian terhadap pelaksanaan pembelajaran menulis paragraf narasi ekspositoris dengan pendekatan kontekstual siswa SDN Ngujung 2, disarankan hal-hal sebagai berikut: 1. Kepada Guru Sebagai tenaga pendidik profesional guru disarankan agar lebih memotivasi siswa agar lebih aktif dan terampil dalam kegiatan pembelajaran. Selain itu guru disarankan agar lebih bervariasi dalam memberikan pembelajan agar menumbuhkan minat dan motivasi siswa dalam menerima pembelajaran. 2. Kepada Siswa Dengan guru memberikan variasi dalam pembelajaran salah satunya dengan pendekatan kontekstual disarankan pada siswa agar lebih giat, rajin, dan terampil pada saat menerima pembelajaran khususnya pada pembelajaran menulis paragraf narasi ekspositoris dengan pendekatan kontekstual agar siswa dapat menemukan gagasan dan pikirannya. Selain itu, agar siswa lebih kreatif dalam menulis dan nantinya dapat menghasilkan suatu karya yang berbentuk tulisan dengan gagasan dan pikiran secara logis. DAFTAR PUSTAKA Asul Wiyanto. 2004. Terampil Menulis Paragraf. Jakarta: PT. Grasindo Anggota IKAPI.
58
NUGROHO - Jurnal Ilmiah Pendidikan
(Hal : 50-59 )
ISSN : 2354-5968
Gorys
Keraf. 2007. Argumentasi Dan Narasi. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.
H.B. Sutopo. 2002. Metodelogi Penenlitian Kualitatif, Surakarta : Universitas 11 Maret Press. Ika.
Lexy
2015. Paragraf, (Online). (http:// ikasasuke.blogspot.com /2015/04 / paragraf. html. Diakses pada 10 Oktober 2015). J. Moleong, 2000. Metodelogi Penenlitian Kualitatif. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
Masnur Muslich. 2007. KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual. Jakarta : Bumi aksara. Masnur Muslich dan Suyono. 2010. Aneka Model Pembelajaran Membaca Dan Menulis. Malang : IKAPI Wina Sanjaya. 2008. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta : Kencana
59