KONTRIBUSI DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PERILAKU PROSOSIAL PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 2 NGADIROJO TAHUN AJARAN 2014/ 2015
JURNAL
Oleh: RETNO WULANDARI K3110057
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2015
KONTRIBUSI DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PERILAKU PROSOSIAL PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 2 NGADIROJO TAHUN AJARAN 2014/ 2015 Retno Wulandari dan Soeharto Program Studi Bimbingan dan Konseling Jurusan Ilmu Pendidikan FKIP Universitas Sebelas Maret ABSTRAK Retno Wulandari. KONTRIBUSI DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PERILAKU PROSOSIAL PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 2 NGADIROJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015. Skripsi. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Januari 2015. Tujuan penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui perilaku prososial peserta didik di SMP Negeri 2 Ngadirojo, (2) Untuk mengetahui dukungan sosial teman sebaya peserta didik di SMP Negeri 2 Ngadirojo, (3) Untuk mengetahui kontribusi dukungan sosial teman sebaya terhadap perilaku prososial peserta didik. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Ngadirojo. Sampel penelitian adalah peserta didik kelas VIII yang berjumlah 134 orang. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket tentang perilaku prososial dan dukungan sosial teman sebaya. Analisis data untuk hipotesis pertama dan hipotesis kedua menggunakan t-test uji satu fihak (One Tail Test) dengan uji fihak kiri, sedangkan untuk hipotesis ketiga menggunakan teknik regresi linier sederhana dengan menggunakan SPSS 20. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Pada umumnya perilaku prososial peserta didik kelas VIII SMP Negeri 2 Ngadirojo termasuk kategori sedang, hasil penghitungan menunjukkan thitung < ttabel yaitu -13,619 < 1,6563. (2) Pada umumnya dukungan sosial teman sebaya kelas VIII SMP Negeri 2 Ngadirojo termasuk kategori sedang, hasil penghitungan menunjukkan thitung < ttabel yaitu 13,132 < 1,6563. (3) Kontribusi dukungan sosial teman sebaya terhadap perilaku prososial peserta didik adalah sebesar 30,9%, diperoleh dari hasil penghitungan R Square sebesar 0,309.
Kata kunci: dukungan sosial, teman sebaya, perilaku prososial
2
ABSTRACT Retno Wulandari. THE CONTRIBUTION OF PEER SOCIAL SUPPORT ON PROSOCIAL BEHAVIOR OF CLASS VIII SMP NEGERI 2 NGADIROJO STUDENTS IN ACADEMIC YEAR 2014/2015. Undergraduate Thesis. Teacher Training Education Faculty Sebelas Maret University Surakarta. Maret 2015. The objective of this research are: (1) to find out prososial behavior of the eighth grade students of SMP Negeri 2 Ngadirojo, (2) to find out the peer’ social support of the eighth grade students of SMP Negeri 2 Ngadirojo, (3) to find out the peer’ social support contribution to prosocial behavior. This research is quantitative descriptive research. The research was conducted at SMP Negeri 2 Ngadirojo. The sample was eighth grade, which consisted of 134 students. The technique of collecting data that used was questionnaire about students’ prosocial behavior and peer social support. The technique of analyzing the data used for the first and second hypothesis was t-test one side (One Tail Test) with left tail test. Furthermore, simple regression linear technique with SPSS 20 was used to analyze the third hypothesis. The result indicate of this study that: (1) prosocial behavior at the eighth grade students of the SMP Negeri 2 Ngadirojo belong to the medium category, the results of the calculation indicate tcalculate < ttable is -13,619 < 1,6563. (2) the peer’ social support at the eighth grade students of the SMP Negeri 2 Ngadirojo belong to the medium category, the results pf the calculation indicate tcalculate < ttable is 13,132 < 1,6563. (3) the contribution of peer’ social support to the students’ prosocial support is 30,9% obtained from the results of the calculation of R Square of 0,309.
Key words: social support, peer, prosocial behavior
3
dapat
A. PENDAHULUAN Manusia merupakan makhluk individual
disamping
makhluk sosial. (2003:
65)
sebagai
Bimo Walgito
menyatakan
dikatakan
dewasa.
Masa
sebagai remaja
orang ditandai
dengan adanya perkembangan fisik, kognitif dan psikososial.
bahwa
Masa
remaja
merupakan
sebagai makhuk individual manusia
masa sosial yang artinya remaja
memiliki
untuk
melakukan interaksi dan hubungan
dengan
sosial yang intensif dengan teman
dirinya sendiri, sedangkan sebagai
sebayanya. Setiap harinya remaja
makhluk sosial manusia memiliki
menghabiskan
dorongan
sosial
waktunya bersama dengan teman-
hubungan
dengan
dorongan
mengadakan
Pernyataan
hubungan
untuk
menjalin
individu
temannya
di
sekolah.
separuh
Perilaku
menandakan
prososial dapat tertanam dalam diri
bahwa manusia memiliki dorongan
peserta didik melalui interaksi yang
dari dalam dirinya untuk senantiasa
terjalin dengan lingkungan sosialnya.
menjalin
hubungan
dengan
Lingkungan sosial teman sebaya
lingkungan
di
baik
memberikan pengaruh yang cukup
maupun
besar terhadap pembentukan perilaku
dengan
tersebut
lain.
hampir
sekitarnya,
dirinya
sendiri
dengan lingkungan sosialnya.
peserta didik.
Masa remaja dapat dianggap
Perilaku prososial merupakan
sebagai masa peralihan. Zulkifli
suatu
(2009: 63) menganggap bahwa masa
oleh individu sebagai wujud bantuan
remaja sebagai masa peralihan dari
langsung terhadap individu lain.
masa anak menuju masa dewasa.
Baron
Pendapat tersebut dapat dimaknai
menyatakan,
bahwa dalam masa remaja anak akan
menolong
mencapai masa peralihan, yaitu masa
orang lain tanpa harus menyediakan
ketika
suatu keuntungan langsung pada
anak
diperlakukan namun
jika
perkembangan
tidak seperti
mau
lagi
anak-anak
dilihat
dari
psikisnya
belum
orang
perilaku yang ditunjukkan
dan
Byrne
(2005:
“Suatu yang
92)
tindakan
menguntungkan
yang melakukan tindakan
tersebut,
dan
mungkin
bahkan
melibatkan suatu risiko bagi orang
yang menolong”. Pernyataan tersebut
Hasil wawancara yang dilakukan
menegaskan
perilaku
dengan Guru BK di SMP Negeri 2
prososial dilakukan individu untuk
Ngadirojo pada tanggal 8 Januari
membantu
2014, menunjukkan bahwa masih
bahwa
individu
lain
tanpa
mementingkan diri sendiri. Sekolah
terdapat
merupakan
peserta
menunjukkan
didik
perilaku
yang
antisosial.
lingkungan sosialisasi remaja dengan
Perilaku antisosial tersebut nampak
teman sebaya setelah lingkungan
dalam bentuk perilaku seperti kurang
keluarga. SMP Negeri 2 Ngadirojo
bersimpati
merupakan salah satu sekolah yang
sedang
terletak di pinggiran kota Wonogiri.
kurangnya kemauan untuk menolong
Layanan Bimbingan dan Konseling
teman yang akan meminjam buku
sudah
dengan
catatan, kesadaran berempati rendah,
yang
kurangnya kemauan dalam beramal,
dapat membantu peserta didik untuk
memilih-milih dalam memberikan
mencapai tugas-tugas perkembangan
pertolongan (cenderung menolong
dan menumbuhkan perilaku prososial
teman yang disukai dan akrab),
di dalam dirinya, dengan dibantu
sering berbohong kepada guru, dan
oleh lima guru pembimbing yang
kurangnya
profesional
kerjasama dengan teman di kelasnya.
diselenggarakan
pemberian
layanan-layanan
dan
siap
membantu
peserta didik untuk menyelesaikan
Apabila
masalahnya.
dibiarkan
Berdasarkan uraian di atas, seharusnya
layanan
BK
dengan
teman
mengalami
kesusahan,
kesadaran
perilaku
yang
untuk
tersebut
tanpa
terus
diberikan
penanganan secara serius, maka akan
yang
merugikan peserta didik sebab akan
diberikan kepada peserta didik di
menghambat
SMP Negeri 2 Ngadirojo mampu
dengan teman sebaya dan proses
membuat peserta didik memiliki
belajar di sekolah. Hubungan yang
perilaku prososial yang baik, namun
terjalin dengan teman sebaya akan
keadaan
memberikan
di
ditemukan menunjukkan
lapangan
peserta
masih
didik
perilaku
proses
pengaruh
sosialisasi
sosial
yang
terhadap kehidupan remaja, terutama
antisosial.
di dalam menumbuhkan perilaku 5
prososial dalam diri remaja. Hartup
tindakan altruisme yang berdasarkan
(dalam
pada empati.
Desmita,
2009:
220)
mencatat bahwa hubungan dengan
Myers
(2010:
teman sebaya memberikan pengaruh
menambahkan
fungsi sosial dan psikologis yang
prososial secara umum dipengaruhi
penting
oleh
terhadap
remaja.
dua
bahwa
460)
faktor,
perilaku
yaitu
Berdasarkan pendapat tersebut dapat
situasional
diketahui bahwa hubungan yang
karakteristik
terjalin dengan teman sebaya akan
membutuhkan pertolongan, jumlah
memberikan pengaruh sosial dan
dan kehadiran dari bystander serta
psikologis
yang positif terhadap
tekanan waktu, sedangkan faktor
perkembangan remaja, termasuk di
personal meliputi emosi, perasaan,
dalamnya dalam
yang
faktor
dari
meliputi
individu
yang
memberikan
pengaruh
empati, trait-trait kepribadian, mood
menumbuhkan
perilaku
dan juga norma-norma yang berlaku.
prososial peserta didik.
Pernyataan
Proses pertumbuhan perilaku
bahwa
tersebut
menandakan
pembentukan
perilaku
prososial dipengaruhi oleh beberapa
prososial peserta didik di sekolah
faktor.
459)
dipengaruhi oleh dua faktor utama,
menyatakan,”in addition to helping
yaitu faktor situasional dan faktor
that is motivated by external and
personal. Salah satu faktor situasinal
internal rewards, and the evading of
yang
punishment
perilaku prososial adalah dukungan
Myers
(2010:
or
distress,
there
appears also to be a genuine,
juga
dapat
mempengaruhi
sosial teman sebaya.
empathy-based altruism”. Pernyataan
Dukungan
sosial
teman
tersebut mengandung makna bahwa
sebaya
dapat
diartikan
sebagai
pemberian pertolongan sepenuhnya
bantuan
yang
diberikan
kepada
dimotivasi oleh penghargaan secara
individu sehingga akan memberikan
internal
adanya
suatu kenyamanan terhadap individu
menghindari
yang menerimanya. Cobb (dalam
perasaan bersalah sehingga menjadi
Smet, 1994: 136) menjelaskan bahwa
tampak nyata dalam perwujudan
dukungan
kemauan
dan
eksternal,
untuk
6
sosial
merupakan
informasi yang menuntun seseorang
lebih
untuk
meyakini
Dukungan
sosial
teman
sebaya
dirinya
diurus
memiliki
peranan
utama
dalam
bahwa dan
ternyata disayangi.
luas
dimasa
mendatang.
Penjelasan tersebut dapat dimaknai
kehidupan remaja, sebab remaja
bahwa
menganggap
dukungan
sosial
yang
teman-teman
diberikan oleh individu lain akan
dapat
memberikan
penguatan
Dukungan sosial teman sebaya yang
terhadap individu bahwa dirinya
positif akan memberikan contoh atau
diperhatikan oleh individu-individu
modelling
disekitarnya.
berperilaku prososial.
suatu
Penelitian
yang
dilakukan
memahami
lebih
kepada
keinginannya.
remaja
Keberadaan
dalam
layanan
oleh Vallentina (2007: 56) tentang
Bimbingan dan Konseling di sekolah
perilaku
remaja
yang telah berlangsung sejak lama
ditinjau dari keharmonisan keluarga
seharusnya dapat membantu peserta
dan dukungan sosial teman sebaya
didik dalam menanamkan perilaku
mendukung peranan teman sebaya
prososial dalam dirinya. Akan tetapi
terhadap
pembentukan
pada
prososial
peserta
prososial
pada
perilaku
didik.
kenyataannya
di
lapangan
Hasil
masih ditemukan peserta didik yang
penelitian ini menunjukkan bahwa
menunjukkan perilaku antisosial di
terdapat
dalam
hubungan
keharmonisan
antara
dirinya.
Hal
tersebut
keluarga
dan
menunjukkan adanya kesenjangan
teman
sebaya
yang jelas antara keadaan yang
terhadap perilaku prososial remaja.
seharusnya dengan senyatanya. Oleh
Hal tersebut menandakan bahwa
karena itu, maka perlu diadakan
keluarga
dukungan
sosial
harmonis
akan
penelitian deskriptif dengan judul
perkembangan
sosial
“Kontribusi Dukungan Sosial Teman
remaja yang positif, yaitu keluarga
Sebaya terhadap Perilaku Prososial
memberikan kehangatan dan rasa
Peserta Didik Kelas VIII SMP
percaya, sehingga remaja memiliki
Negeri 2 Ngadirojo”.
mendukung
yang
keyakinan dan rasa percaya diri dalam membangun hubungan yang 7
dari populasi dilakukan secara acak.
B. METODE PENELITIAN Tempat penelitian mengambil
Teknik
random
sampling
lokasi di SMP Negeri 2 Ngadirojo
memberikan kesempatan yang sama
yang
untuk seluruh peserta didik untuk
terletak
di
Ngadirojo-Jatipuro
Jalan
Raya
KM
2,
dipilih menjadi anggota sampel.
Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten
Teknik pengumpulan data yang
Wonogiri. Penelitian dilaksanakan
digunakan
dari bulan Januari 2014 sampai
adalah
dengan bulan Februari 2015.
angket tertutup yang mengacu pada
Penelitian metode
ini
dalam
angket,
penelitian khususnya
ini jenis
menggunakan
skala likert yang telah dimodifikasi,
deskriptif
yaitu dengan daftar pernyataan yang
penelitian
kuantitatif. Populasi dalam penelitian
menggunakan
empat
alternatif
ini adalah peserta didik kelas VIII
jawaban yang terdiri dari pilihan
SMP Negeri 2 Ngadirojo. Jumlah
jawaban sangat sesuai, sesuai, tidak
peserta didik yang menjadi populasi
sesuai dan sangat tidak sesuai.
pada penelitian ini berjumlah 205
Hipotesis pertama dan kedua
peserta didik. Pengambilan jumlah
diuji menggunakan t.test satu sampel
sampel
yang kemudian dilanjutkan dengan
didasarkan
pada
tabel
Krecjie. Berdasarkan tabel Krecjie
uji
(dalam Sugiyono, 2010: 128) apabila
menggunakan
jumlah
205
Penghitungan t.test satu sampel dan
peserta didik maka sampel yang
uji satu fihak menggunakan SPSS 20.
digunakan adalah 134 peserta didik.
Hipotesis ketiga diuji menggunakan
populasi
Teknik
sebanyak
sampling
yang
satu
fihak, uji
khususnya fihak
kiri.
teknik analisis regresi.
digunakan pada penelitian ini adalah random sampling. Teknik sampling
C. HASIL DAN PEMBAHASAN
ini mengambil sampel secara acak.
Berdasarkan analisis data yang
Hal tersebut sesuai dengan pendapat
telah
Sugiyono
sebagai berikut: 1) Perilaku prososial
(2013:
120)
yang
dilakukan,
SMP
hasil
menyatakan bahwa teknik random
peserta
sampling dalam pengambilan sampel
Ngadirojo tergolong tinggi tidak 8
didik
diperoleh
Negeri
2
dapat
diterima.
dibuktikan
Hasil
dari
tersebut
memberikan
penghitungan
pengaruh
perkembangan selanjutnya. Remaja
terhadap variabel perilaku prososial
yang belum
diperoleh thitung < ttabel yaitu -13,619 >
untuk
1,6563. Skor rata-rata yang diperoleh
menjalin hubungan
peserta
lingkungan
didik berada pada interval
106-121,
sehingga
dalam
memiliki
menyesuaikan
kesadaran diri
baik
teman
dan
dengan
sebayanya
menunjukkan
cenderung akan berperilaku acuh tak
kategori sedang. Perilaku prososial
acuh dan kurang peduli dengan
dalam kategori tinggi belum tercapai
keadaan sekitar. Oleh sebab itu akan
diduga disebabkan oleh karakteristik
muncul perilaku antisosial seperti
peserta didik yang sedang dalam
kurangnya
masa
bersimpati dengan keadaan teman,
peralihan
sehingga
kesadaran
memerlukan penyesuaian diri yang
kesadaran
tepat. Peserta didik yang rata-rata
kerjasama rendah, dan kurangnya
berusia
tahun
kemauan untuk beramal sehingga
menjalin
wajar apabila usia remaja belum
hubungan dengan teman sebaya itu
mampu berperilaku prososial. Upaya
penting. Santrock (alih bahasa Shinto
untuk membantu peserta didik dalam
B. Adelar dan Sherly Saragih, 2003:
berperilaku prososial dapat diajarkan
220) menyatakan bahwa hubungan
oleh orang tua dan guru, terutama
dengan teman sebaya merupakan
guru Bimbingan dan Konseling.
bagian
yang
bagi
Guru BK dapat memberikan layanan
remaja.
Pendapat
dapat
Bimbingan dan Konseling, seperti
13
sampai
beranggapan
14
bahwa
paling
besar
tersebut
berempati
untuk
rendah,
dimaknai bahwa melalui hubungan
pemberian
layanan
informasi
baik yang terjalin dengan teman
mengenai
pentingnya
memiliki
sebaya
ketika
perilaku prososial, layanan konseling
memperoleh
kelompok, dan diskusi kelompok.
merupakan
remaja
masa
akan
pengalaman-pengalaman
baru,
Pemberian
layanan
tersebut
masukan dan informasi tentang dunia
bertujuan agar peserta didik memiliki
di
pemahaman
luar
sebayanya,
keluarga
dari
sehingga
teman akan
akan
pentingnya
menjalin hubungan yang baik dengan 9
teman sebaya agar peserta didik
dilakukan serta gambaran tentang
menyadari
pentingnya
diri melalui hubungan yang terjalin
dalam
dengan kelompok teman sebaya.
betapa
berperilaku
prososial
kehidupan sehari-hari. 2) Dukungan
Remaja
mulai
lebih
sosial teman sebaya peserta didik
berinteraksi
SMP Negeri 2 Ngadirojo tergolong
kelompok
teman
tinggi tidak dapat diterima. Hasil
dibandingkan
dengan
tersebut
dengan
intensif lingkungan sebaya orangtua.
dibuktikan
dari
Melalui interaksi tersebut remaja
terhadap
variabel
mulai merasa tergantung terhadap
sebaya
kehadiran dan umpan balik yang
diperoleh thitung < ttabel yaitu -13,132 <
diberikan kelompok teman sebaya.
1,6563.
yang
Kurangnya kesadaran remaja untuk
diperoleh peserta didik berada pada
menjalin interaksi sosial dengan
interval
teman
penghitungan dukungan
sosial
Skor
teman
rata-rata
84-99,
menunjukkan
sehingga
kategori
sedang.
sebaya
kurangnya
menyebabkan
pemahaman
Dukungan sosial teman sebaya yang
tentang
tinggi belum dapat tercapai diduga
dukungan
disebabkan oleh karakteristik peserta
berupa
didik yang berusia 13 sampai 14
dukungan penghargaan, dukungan
tahun
informasi,
cenderung
menjadikan
pentingnya
remaja
sosial
pemberian
teman
dukungan
sebaya,
emosional,
dukungan
instrumental
lingkungan kelompok teman sebaya
dan dukungan kelompok sebaya.
sebagai lingkungan yang penting.
Oleh sebab itu wajar apabila remaja
Santrock (alih bahasa Shinto B.
belum memberikan dukungan sosial
Adelar dan Sherly Saragih, 2003:
teman
220)
Berdasarkan
menyatakan
bahwa
remaja
sebaya
yang
penjelasan
tinggi. di
atas
memperoleh umpan balik tentang
hendaknya dukungan sosial teman
kemampuan mereka dari kelompok
sebaya peserta didik di sekolah harus
teman sebaya. Pernyataan tersebut
ditingkatkan, sehingga peserta didik
dapat dimaknai bahwa remaja akan
mampu memberikan dukungan sosial
memperoleh umpan balik berupa
terhadap
penilaian tentang perbuatan yang
sebayanya. Dukungan sosial teman 10
lingkungan
teman
sebaya yang tinggi dapat diperoleh
bahwa
melalui
dukungan sosial teman sebaya (X)
pemberian
layanan
setiap
Bimbingan dan Konseling oleh guru
akan
BK
variabel
di
sekolah
informasi
seperti
mengenai
layanan
kenaikan
diikuti
oleh
perilaku
variabel
meningkatnya prososial
(Y).
pentingnya
Pemberian dukungan sosial oleh
dukungan sosial teman sebaya, dan
teman sebaya terhadap peserta didik
layanan konseling kelompok.
secara
Berdasarkan
penghitungan
3)
yang
langsung
sosial
dapat disimpulkan bahwa hipotesis
perkembangan
ketiga
khususnya
berbunyi
tidak
langsung akan memberikan manfaat
telah dilakukan pada hipotesis ketiga
yang
maupun
dukungan
secara
positif
terhadap
peserta
dalam
pembentukan
sosial teman sebaya berkontribusi
perilaku
terhadap perilaku prososial diterima.
didukung
Kontribusi variabel dukungan sosial
dilakukan oleh Spica (2008: 64)
teman
perilaku
tentang perilaku prososial ditinjau
prososial peserta didik di sekolah
dari empati dan dukungan sosial
adalah sebesar 9,6%. Berdasarkan
teman sebaya mendukung peranan
hasil tersebut dapat diketahui bahwa
dukungan
dukungan sosial teman sebaya turut
terhadap perilaku prososial. Hasil
memberikan
penelitian
sebaya
terhadap
kontribusi
terhadap
prososial.
didik,
oleh
Hal
tersebut
penelitian
sosial
teman
menunjukkan
yang
sebaya
bahwa
perilaku prososial peserta didik di
terdapat hubungan positif antara
sekolah. Meskipun angka sumbangan
dukungan
variabel
dengan perilaku prososial. Peserta
dukungan
sosial
teman
sebaya tidak terlalu besar, dukungan
didik
sosial teman sebaya tidak banyak
dukungan
menyumbang
cenderung
terhadap
perilaku
sosial
yang
teman
memiliki
sosial
tinggi
memiliki
sebaya
tingkat akan perilaku
prososial, namun variabel tersebut
prososial yang tinggi. Hal tersebut
tetap
untuk
disebabkan peserta didik yang biasa
menunjang perkembangan peserta
mendapatkan dukungan sosial dari
didik.
hasil
teman sebayanya akan cenderung
penghitungan di atas dapat dimaknai
merasa nyaman, dihargai, diinginkan
harus
diperhatikan
Berdasarkan
data
11
dan diperhatikan oleh lingkungan
tahun pelajaran 2014/2015 adalah
sosialnya. Dukungan sosial yang
sebesar 9,6%.
diperoleh
tersebut
akan
Berdasarkan simpulan di atas,
menimbulkan rasa memiliki dan
maka ada beberapa saran yang perlu
kebersamaan di dalam kelompok
disampaikan, yaitu: 1) Peserta didik
teman
perlu
sebaya
mendorong
sehingga
untuk
tetap
aktif
dalam
perilaku
berinteraksi secara positif dengan
menolong,
lingkungan teman sebaya, sehingga
persahabatan, dan berbagi sebagai
perilaku prososialnya semakin baik,
perwujudan dari perilaku prososial.
2) Peserta didik perlu memahami
simpatik,
munculnya
akan
kerjasama,
bahwa pemberian dukungan sosial teman sebaya memiliki kaitan yang
D. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan
analisis
data
erat terhadap kemampuan dalam
yang telah dilakukan, maka dapat
berperilaku prososial yang tepat, 3)
diambil kesimpulan sebagai berikut:
Peserta
1) perilaku prososial peserta didik
prososial perlu ditingkatkan dengan
kelas VIII SMP Negeri 2 Ngadirojo
memperhatikan dan mengaplikasikan
pada tahun pelajaran
layanan-layanan yang diberikan oleh
2014/2015
didik
dalam
tergolong pada kategori sedang, 2)
guru
dukungan
sehingga peserta didik menyadari
sosial
teman
sebaya
Bimbingan
berperilaku
dan
peserta didik kelas VIII SMP Negeri
pentingnya
2 Ngadirojo pada tahun pelajaran
dalam
2014/2015 tergolong pada kategori
Perilaku prososial memiliki peranan
sedang, dan 3) dukungan sosial
yang
teman sebaya memiliki kontribusi
interpersonal peserta didik dengan
terhadap
prososial.
peserta didik lain. Oleh karena itu,
Kontribusi variabel dukungan sosial
agar peserta didik mampu memilki
teman
perilaku prososial yang tepat maka
perilaku
sebaya
terhadap
variabel
berperilaku
Konseling
kehidupan
penting
sehari-hari,
dalam
hubungan
Guru
VIII SMP Negeri 2 Ngadirojo pada
memberikan layanan-layanan yang
12
diharapkan
4)
perilaku prososial peserta didik kelas
dapat
BK
prososial
meningkatkan
mampu
kesadaran
peserta
didik
untuk
berperilaku
perilaku prososial, 6) Bagi penelitian
prososial yang tepat, 5) Guru BK
selanjutnya,
diharapkan
mengembangkan
memberikan
layanan
disarankan
dalam
tentang perilaku
bimbingan sosial yang berhubungan
prososial agar ditinjau dari aspek-
dengan
aspek
pentingnya
dukungan
yang
diasumsikan
mempengaruhi perilaku prososial,
terhadap peserta didik lain, sebab
sehingga akan diperoleh hasil yang
dukungan
beragam.
sosial
teman
lain
sebaya
memberikan
sosial
pemberian
teman
kontribusi
sebaya terhadap
13
DAFTAR PUSTAKA Baron, R.A. & Byrne, D.(1997).Social Psychology.Eight Edition.USA: Allyn and Bacon A Viacom Company. Desmita.(2009).Psikologi Perkembangan.Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Myers, D.G.(2010).Social Psychology.Tenth Edition.New York: McGraw-Hill Companies, Inc. Santrock, J.W.(2003).Adolescence (Perkembangan Remaja).Terj. Shinto B. Adelar dan Sherly Saragih.Edisi Keenam.Jakarta: Penerbit Erlangga. Smet, B.(1994).Psikologi Kesehatan.Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia. Spica, B.(2008).Perilaku Prososial Mahasiswa Ditinjau dari Empati dan Dukungan Sosial Teman Sebaya.Skripsi Tidak Dipublikasikan.Universitas Katolik Soegijapranata, Semarang. Sugiyono.(2013).Metode Penelitian Pendidikan.Bandung: Penerbit Alfabeta. Vallentina, S.(2007).Perilaku Prososial pada Remaja Ditinjau dari Keharmonisan Keluarga dan Dukungan Sosial Teman Sebaya.Skripsi Tidak Dipublikasikan.Universitas Katolik Soegijapranata, Semarang. Walgito, B.(2003).Psikologi Sosial: Suatu Pengantar.Yogyakarta: Andi Offset. Zulkilfli.(2009).Psikologi Perkembangan.Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
14