KETETAPAN DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 21/TAP/DPM UI/IV/2015 TENTANG MEKANISME LANJUTAN PEMILIHAN KETUA PANITIA PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA Menimbang:
a. bahwa perlu diselenggarakan Pemilihan Raya Ikatan Keluarga Mahasiswa Universitas Indonesia; b. bahwa diperlukan mekanisme pemilihan Ketua Panitia Pemilihan Raya Ikatan Keluarga Mahasiswa Universitas Indonesia; c. bahwa
berdasarkan
pertimbangan
sebagaimana
dimaksud dalam huruf a dan b, maka Dewan Perwakilan Mahasiswa menetapkan
Universitas mekanisme
Indonesia
memandang
pemilihan
Ketua
perlu Panitia
Pemilihan Raya Ikatan Keluarga Mahasiswa Universitas Indonesia; Mengingat:
1. Pasal 7 dan Pasal 18 Undang-Undang Dasar Ikatan Keluarga Mahasiswa Universitas Indonesia;
2. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Raya Ikatan Keluarga Mahasiswa Universitas Indonesia MEMUTUSKAN: Menetapkan: KETETAPAN
DEWAN
UNIVERSITAS
PERWAKILAN
INDONESIA
TENTANG
MAHASISWA MEKANISME
LANJUTAN PEMILIHAN KETUA PANITIA PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Pengertian Dalam ketetapan ini yang dimaksud dengan: 1. Universitas Indonesia selanjutnya disebut UI. 2. Ikatan Keluarga Mahasiwa Universitas Indonesia yang selanjutnya disebut IKM UI adalah wadah formal dan legal bagi seluruh aktivitas kemahasiwaan di UI. 3. Dewan Perwakilan Mahasiswa Universitas Indonesia yang selanjutnya disebut DPM UI adalah lembaga tinggi dalam IKM UI yang memiliki kekuasaan legislatif. 4. Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia, yang selanjutnya disebut BEM UI adalah lembaga tinggi dalam IKM UI, yang memiliki kekuasaan eksekutif. 5. Majelis Wali Amanat Universitas Indonesia Unsur Mahasiswa yang selanjutnya disebut MWA UI UM adalah lembaga yang ditugaskan untuk mewakili mahasiswa dalam Majelis Wali Amanat sebagai organ tertinggi di UI. 6. Pemilihan Raya IKM UI yang selanjutnya disebut Pemira IKM UI adalah sarana suksesi lembaga kemahasiswaan untuk memilih Ketua dan
Wakil Ketua Umum BEM UI secara berpasangan, Anggota Independen DPM UI, dan MWA UI UM jika diperlukan. 7. Uji Kelayakan dan Kepatutan adalah proses penilaian kompetensi berdasarkan pemahaman, pemaparan, dan jawaban calon berdasarkan ujian tulis dan ujian lisan. BAB II PEMILIHAN KETUA PANITIA PEMIRA IKM UI Bagian Kesatu Mekanisme Pasal 2 (1) Pemilihan Ketua Panitia Pemira dilaksanakan melalui mekanisme tender serta uji kelayakan dan kepatutan secara terbuka. (2) Uji kelayakan dan kepatutan secara terbuka dapat dilaksanakan jika terdapat satu atau lebih calon. (3) Jika tidak terdapat calon yang mendaftar atau karena mengundurkan diri hingga batas waktu yang telah ditentukan, maka mekanisme selanjutnya diserahkan kepada DPM UI. Pasal 3 Pemilihan Ketua Panitia Pemira IKM UI memiliki tahapan sebagai berikut: a. Pendaftaran dan pengambilan berkas pendaftaran b. Pengembalian berkas dan pengumpulan Pre-proposal c. Penetapan calon d. Uji kelayakan dan kepatutan lisan e. Tes psikologis Bagian Kedua Persyaratan Calon Pasal 4
Persyaratan Umum: a. anggota aktif IKM UI; b. minimal sedang menempuh semester 4 (empat); c. memiliki IPK minimal 2,75 (dua koma tujuh lima) yang ditunjukkan dengan menyerahkan Daftar Nilai Sementara terakhir; d. tidak sedang cuti kuliah dan terancam Drop Out; e. Bersedia tidak merokok di lingkungan UI; f. menyerahkan daftar riwayat hidup; g. bersedia untuk tidak lulus hingga penyerahan LPJ kepada DPM UI; h. bukan pengurus partai politik; dan i. membuat dan menyerahkan pre-proposal. Pasal 5 Persyaratan
Administratif,
dengan
melengkapi
berkas-berkas
sebagai
berikut: a. mengisi formulir pendaftaran; b. surat keterangan Anggota Aktif IKM UI dari DPM UI; c. surat pernyataan bersedia cuti dari semua jabatan struktural di lembaga kemahasiswaan di tingkat fakultas dan universitas jika dinyatakan terpilih; d. menyerahkan Daftar Nilai Sementara atau print out SIAK NG yang dilegalisasi oleh sub bagian akademik fakultas; e. surat pernyataan bersedia menjalankan tugas dan kewajiban sebagai Ketua Panitia Pemira dengan baik dan sungguh-sungguh; f.
surat pernyataan bersedia untuk memimpin kepanitiaan hingga penyerahan Laporan Pertanggungjawaban kepada DPM UI;
g. surat pernyataan bersedia untuk tidak lulus studi hingga penyerahan laporan pertanggungjawaban kepada DPM UI; h. surat pernyataan bukan anggota dan/atau pengurus partai politik; i.
surat pernyataan bersedia bekerja sama dengan DPM UI dan lembaga legislatif fakultas serta menaati semua peraturan hukum yang dibuat oleh DPM UI mengenai Pemira IKM UI;
j.
surat
pernyataan
bersedia
menyerahkan
Laporan
Pertanggungjawaban Pemira IKM UI selambat-lambatnya 60 (enam puluh) hari setelah pelaksanaan kegiatan Pemira IKM UI; k. foto diri ukuran 4x6 cm sebanyak 2 (dua) lembar dalam bentuk hardcopy dan softcopy; l.
menyerahkan daftar riwayat hidup; dan
m. membuat dan menyerahkan pre-proposal. BAB III PENYELENGGARAAN UJI KELAYAKAN DAN KEPATUTAN LISAN Bagian Kesatu Ketentuan Penyelenggaraan Pasal 6 Uji kelayakan dan kepatutan lisan adalah proses penilaian kompetensi yang dibutuhkan untuk menjadi Ketua Panitia Pemira IKM UI berdasarkan UUD IKM terhadap calon berdasarkan pemaparan dan jawaban calon pada waktu yang ditentukan DPM UI. Pasal 7 Selama uji kelayakan dan kepatutan lisan berlangsung, Calon Ketua Panitia Pemira IKM UI wajib menggunakan pakaian formal, dengan ketentuan sebagai berikut: a. Calon Pria: 1. Jaket Almamater UI 2. Kemeja 3. Celana bahan panjang 4. Sepatu b. Calon Wanita: 1. Jaket Almamater UI 2. Kemeja 3. Celana bahan panjang atau rok bahan di bawah lutut
4. Sepatu Pasal 8 (1) Calon Ketua Panitia Pemira IKM UI yang mengikuti rangkaian seleksi wajib hadir 15 (lima belas) menit sebelum uji kelayakan dan kepatutan lisan dimulai. (2) Calon Ketua Panitia Pemira IKM UI dilarang meninggalkan tempat pelaksanaan uji kelayakan dan kepatutan lisan tanpa seijin dari anggota DPM UI. Bagian Kedua Perangkat Uji Kelayakan dan Kepatutan Lisan Pasal 9 Perangkat dalam uji kelayakan dan kepatutan lisan, terdiri dari: a. peserta b. penilai c. panelis d. undangan Pasal 10 (1) Peserta adalah Calon Ketua Panitia Pemira IKM UI yang mengikuti uji kelayakan dan kepatutan untuk selanjutnya diberikan penilaian. (2) Peserta memiliki hak untuk: a. memaparkan seluruh konsep yang diajukan sebagai Ketua Panitia Pemira IKM UI; b. menjawab pertanyaan; dan c. memberi tanggapan. (3) Peserta memiliki kewajiban untuk: a. menghadiri proses uji kelayakan dan kepatutan lisan dari awal hingga akhir; b. menjawab pertanyaan panelis dan penilai; dan
c. menaati ketetapan DPM UI terkait tata tertib uji kelayakan dan kepatutan lisan. Pasal 11 (1) Penilai adalah orang yang berhak memberikan penilaian terhadap Calon Ketua Panitia Pemira IKM UI pada proses uji kelayakan dan kepatutan lisan. (2) Penilai terdiri dari: a. Anggota DPM UI; dan b. Anggota Forum Mahasiswa IKM UI, selain Anggota DPM UI. (3) Penilai memiliki hak untuk: a. bertanya kepada peserta; b. memberikan penilaian kepada peserta; dan c. memberikan tanggapan atas jawaban yang dilontarkan peserta. (4) Penilai berkewajiban: a. menghadiri proses uji kelayakan dan kepatutan dari awal hingga sesi panelis berakhir; b. memberikan penilaian dan mengisi borang penilaian yang telah disediakan; dan c. menaati ketetapan DPM UI terkait tata tertib uji kelayakan dan kepatutan lisan.
Pasal 12 (1) Panelis adalah orang yang bertugas untuk menggali kompetensi dan berhak memberikan penilaian terhadap Calon Ketua Panitia Pemira IKM UI pada proses uji kelayakan dan kepatutan lisan. (2) Panelis ditentukan oleh DPM UI. (3) Panelis memiliki hak untuk: a. bertanya kepada peserta; b. mengeksplorasi konsep yang diajukan; dan
c. memberikan tanggapan atas jawaban yang dilontarkan oleh peserta. (4) Panelis memiliki kewajiban untuk: a. Menghadiri proses uji kelayakan dan kepatutan dari awal hingga sesi panelis berakhir; b. menggali kompetensi peserta berdasarkan petunjuk dari DPM UI; dan c. menaati ketetapan DPM UI terkait tata tertib uji kelayakan dan kepatutan lisan Pasal 13 (1) Undangan adalah seluruh mahasiswa UI yang hadir pada proses uji kelayakan dan kepatutan lisan. (2) Undangan memiliki hak untuk: a. menghadiri uji kelayakan dan kepatutan; b. bertanya kepada peserta; dan c. memberikan tanggapan atas jawaban yang dilontarkan peserta. (3) Undangan memiliki kewajiban untuk: a. menaati ketetapan DPM UI terkait tata tertib uji kelayakan dan kepatutan lisan; dan b. menjaga kelancaran pelaksanaan uji kelayakan dan kepatutan lisan. Bagian Ketiga Susunan Acara Pasal 14 Presentasi Peserta (1) Waktu yang disediakan untuk presentasi adalah maksimal 15 (lima belas) menit untuk setiap Calon Ketua Panitia Pemira IKM UI. (2) Calon Ketua Panitia Pemira IKM UI akan diingatkan dalam 3 (tiga) menit terakhir sebelum waktu presentasi habis. (3) Calon Ketua Panitia Pemira IKM UI yang melebihi waktu presentasi yang telah ditentukan diberi dispensasi selama 2 (dua) menit untuk segera menyelesaikan presentasinya.
Pasal 15 Eksplorasi oleh Panelis (1) Pada sesi dialog panelis hanya panelis yang memiliki hak untuk mengajukan pertanyaan kepada Calon Panitia Pemira IKM UI. (2) Waktu yang disediakan untuk pelaksanaan eksplorasi panelis adalah 60 (enam puluh) menit. Pasal 16 Eksplorasi oleh Penilai dan Undangan (1) Pada sesi eksplorasi oleh penilai dan undangan, penilai dan undangan memiliki hak untuk mengajukan pertanyaan. (2) Waktu yang disediakan untuk pelaksanaan eksplorasi oleh penilai dan undangan adalah 150 (seratus lima puluh) menit, dengan ketentuan: a. Penilai dan undangan terlebih dahulu mengangkat tangan dan menunggu
dipersilahkan
oleh
moderator
untuk
mengajukan
pertanyaan. b. Penilai dan undangan memperkenalkan diri, asal fakultas, angkatan, dan status IKM sebelum mengajukan pertanyaan. c. Penilai dan undangan memiliki waktu 2 (dua) menit untuk bertanya dan maksimal mengajukan dua pertanyaan. d. Peserta akan menjawab pertanyaan setelah seluruh pertanyaan dari tiga orang penilai atau undangan yang bertanya terkumpul. e. Peserta memiliki waktu 1 (satu) menit untuk memikirkan jawaban atas pertanyaan yang dilontarkan. f. Peserta memiliki waktu 4 (empat) menit untuk memaparkan jawaban dari pertanyaan yang dilontarkan. g. Penilai dan undangan yang bertanya memiliki waktu 1 (satu) menit untuk memberikan tanggapan atas jawaban dari peserta. h. Peserta memiliki waktu 1 (satu) menit untuk memberikan tanggapan atas tanggapan yang diberikan oleh penilai atau undangan yang bertanya. i. Selain penilai atau undangan yang bertanya, penilai atau undangan lain tidak diperbolehkan untuk memberikan tanggapan.
j. Setelah tanggapan dari peserta tidak ada tanggapan lain yang diperbolehkan dan moderator membuka sesi berikutnya. k. Jika dalam waktu yang disediakan terdapat kurang dari tiga penanya, moderator berhak menentukan bahwa sesi berikutnya adalah sesi terakhir. (3) Jika waktu yang disediakan untuk eksplorasi penilai dan undangan dianggap kurang dan ingin mengadakan waktu tambahan, maka akan dilakukan perpanjangan sebanyak 30 (tiga puluh) menit. (4) Jika dalam waktu perpanjangan 30 (tiga puluh) menit dinilai kurang, maka perpanjangan waktu untuk eksplorasi penilai dan undangan dapat dilakukan kembali dengan persetujuan semua pihak yang hadir. BAB IV PENILAIAN Pasal 17 (1) Borang uji kelayakan dan kepatutan lisan dibuat oleh DPM UI. (2) Borang penilaian uji kelayakan dan kepatutan lisan dibuat berdasarkan pada kompetensi yang harus dimiliki Ketua Pantia Pemira IKM UI yang dibuat oleh DPM UI. (3) Penilaian dilakukan saat uji kelayakan dan kepatutan lisan. (4) Nilai diberikan oleh penilai yang menghadiri rangkaian uji kelayakan dan kepatutan lisan dari awal sampai dengan sesi panelis berakhir. Pasal 18 Presentase Penilaian (1) Presentase penilaian 70% (tujuh puluh persen) untuk Uji Kelayakan dan Kepatutan lisan dengan pembagian penilaian sebagai berikut: a. Anggota DPM UI 50% (lima puluh persen) b. Anggota Forum Mahasiswa selain anggota DPM UI 30% (tiga puluh persen) c. Panelis 20% (dua puluh persen) (2) Presentase penilaian 30% (tiga puluh persen) untuk Psikotes.
Pasal 19 Komponen Penilaian Komponen penilaian uji kelayakan dan kepatutan adalah sebagai berikut: a. Psikotes b. Uji Kelayakan dan Kepatutan lisan yang terdiri dari: 1) Karakteristik personal 2) Pemahaman mengenai IKM UI dan Pemira IKM UI 3) Konsep dan teknis kegiatan 4) Tim, pengorganisasian dan sistematika kerja 5) Akuntabilitas Pasal 20 (1) Ketua Panitia Pemira IKM UI terpilih adalah calon yang telah melampaui batas minimal penilaian yang telah ditentukan oleh DPM UI, yaitu 3 (tiga) dengan skala 1-5 (satu sampai lima). (2) Jika terdapat lebih dari 1 (satu) calon yang telah melampaui batas minimal penilaian sebagaimana diatur pada ayat (1), maka Ketua Panitia Pemira IKM UI terpilih adalah calon dengan perolehan nilai tertinggi. (3) Jika Ketua Panitia Pemira IKM UI belum terpilih, maka mekanisme selanjutnya diserahkan kepada DPM UI. BAB V PELANGGARAN DAN SANKSI Pasal 21 Pelanggaran Umum (1) Tidak mematuhi tata tertib. (2) Membuat kegaduhan di dalam ruangan dan mengganggu ketertiban. (3) Merokok di dalam ruangan uji kelayakan dan kepatutan. (4) Menggunakan
kata-kata
melecehkan pihak lain.
kotor
yang
dapat
merendahkan
atau
(5) Membawa senjata tajam yang membahayakan pihak lain. (6) Membawa minuman keras dan obat-obatan terlarang. (7) Menyinggung SARA dan melakukan tindakan melanggar HAM. Pasal 22 (1) Semua
pihak
yang
melakukan
pelanggaran
umum
sebagaimana
disebutkan pada Pasal 20, akan dikeluarkan dari ruangan Uji Kelayakan dan Kepatutan Lisan calon Ketua Panitia Pemira IKM UI (2) Jika calon Ketua Panitia Pemira IKM UI melanggar ketentuan pada Pasal 7, maka calon tersebut dikenakan sanksi berupa pengurangan poin penilaian sebesar 0,1 (nol koma satu) dari total nilai pada setiap pelanggaran. (3) Jika calon Ketua Panitia Pemira IKM UI melanggar ketentuan pada Pasal 8 ayat (1), maka calon tersebut dikenakan sanksi berupa pengurangan poin penilaian sebesar 0,1 (nol koma satu) dari total nilai untuk setiap 5 (lima) menit keterlambatan. (4) Calon Ketua Panitia Pemira IKM UI yang datang terlambat pada saat uji tulis tidak diberikan penambahan waktu pengerjaan. (5) Jika calon Ketua Panitia Pemira IKM UI melanggar ketentuan pada Pasal 8 ayat (2) mengenai perijinan, maka calon tersebut dikenakan sanksi berupa pengurangan poin penilaian sebesar 0,1 (nol koma satu) dari total nilai. (6) Jika calon Ketua Panitia Pemira IKM UI melanggar ketentuan pada Pasal 10 ayat (3) poin a, maka calon tersebut dikenakan sanksi berupa diskualifikasi. Pasal 23 Apabila penilai tidak memenuhi salah satu saja dari kewajiban yang telah ditetapkan sebagai penilai yang tercantum dapam Pasal 11 ayat (4), maka penilai tersebut tidak dapat memberikan penilaian kepada calon Ketua Panitia Pemira IKM UI.
Pasal 24 Apabila undangan tidak mematuhi tata tertib yang ditetapkan dalam Uji Kelayakan dan Kepatutan Ketua Panitia Pemira IKM UI, maka undangan dapat dikeluarkan dari ruang pelaksanaan Uji Kelayakan dan Kepatutan. BAB VI PENUTUP Pasal 25 (1) Ketetapan ini disusun oleh Komisi Keanggotaan IKM dan Suksesi selaku panitia penyelenggara Uji Kelayakan dan Kepatutan Lisan Calon Ketua Panitia Pemira IKM UI. (2) Ketetapan ini disusun agar pelaksanaan Uji Kelayakan dan Kepatutan Lisan dapat berjalan dengan baik. (3) Sejak berlakunya ketetapan ini, DPM UI dapat menjalankan mekanisme yang telah diatur. (4) Segala sesuatu yang belum diatur dalam ketetapan ini akan diatur kemudian oleh DPM UI (5) Ketetapan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannnya sampai dengan selesainya Uji Kelayakan dan Kepatutan Lisan calon Ketua Panitia Pemira IKM UI.
Ditetapkan di : Depok Pada Tanggal : 1 Juni 2015 Pukul
: 20.43 WIB
DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA Presidium II
Presidium I
Presidium III
ttd
ttd
ttd
(Rajiv Muhammad)
(Catur Alfath Satriya)
(Rebby Rahmando)