NUGROHO - Jurnal Ilmiah Pendididkan ISSN : 2354-5968
(Hal: 106-113 )
EFEKTIFITAS MEDIA POWER POINT PADA PEMBELAJARAN BIDANG STUDI BAHASA INDONESIA DI SDN NGELANG 02 KECAMATAN MAOSPATI KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2014/2015
Heni Noryati Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar STKIP Doktor Nugroho Magetan
ABSTRAK Tujuan penelitian ini Untuk memperoleh gambaran mengenai pelaksanaan pengajaran bidang studi Bahasa Indonesia di SD Negeri Ngelang 02 Kecamatan Maospati, Kabupaten Magetan serta untuk mengetahui efektifitas media power point pada pembelajaran bidang studi Bahasa Indonesia di SD Negeri Ngelang 02 Kecamatan Maospati, Kabupaten Magetan. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa di SD Negeri Ngelang 02 Kecamatan Maospati, Kabupaten Magetan Tahun 2014/2015 yaitu 118 siswa. Dalam penelitian ini, peneliti mengambil sampel siswa kelas IV yang berjumlah 22 siswa. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik observasi, wawancara, dokumentasi dan penyebaran kuesioner (angket).Menurut hasil perhitungan terhadap 20 butir soal yang berkaitan dengan efektifitas pemanfaatan media power point pada mata pelajaran Bahasa Indonesia yang peneliti berikan kepada 22 siswa kelas IV SD Negeri Ngelang 02 Kecamatan Maospati, Kabupaten Magetan termasuk dalam kategori “efektif”. Hal ini terlihat dari hasil penelitian yang menyatakan bahwa dari nilai rata-rata angket 63,6 berada di kategori efektif. Hal ini sesuai dengan apa yang diutarakan Bapak Kepala Sekolah SD Negeri Ngelang 02 Kecamatan Maospati, Kabupaten Magetan pada waktu wawancara, bahwa media power point itu efektif dalam proses belajar mengajar. Kata-kata kunci: efektifitas, media power point, Bahasa Indonesia.
ABSTRACT The objective of this research are to figure teaching and learning of indonesian subject in SD Negeri Ngelang 02 Maospati District, Magetan Regency and to know the effectiveness of Power Point Media in teaching indonesian subject in SD Negeri Ngelang 02 Maospati District, Magetan Regency. The population in this research is students in SD Negeri Ngelang 02 Maospati District, Magetan Regency in the schooling year of 2014/2015, that are consist of 118. And the sample of this research is the fourth student are consist of 22 students. Technique of collecting data are used in this research are observation, interview, dokumentation, and questionaire. Based on the consideration of the 20 items of question ralated to the effectiveness of using power point media in teaching indonesian subject are given to the 22 fourth class students of SD Negeri Ngelang 02 Maospati District, Magetan Regency is indicated to effective category. It appears from the result of the research assert the mean of questionaire is 63,6 categorised in effective level. It is agreed with the headmaster statement from interview sesion. The headmaster of SD Negeri Ngelang 02 Maospati District, Magetan Regency argues that Power Point media is effective used in teaching, especially in teaching indonesian subject. Key word: effectiveness, Power Point Media, Indonesian Subject
106 Volume 02, Number 02, November 2014
NUGROHO - Jurnal Ilmiah Pendididkan ISSN : 2354-5968
PENDAHULUAN Belajar merupakan proses perubahan yang terjadi pada diri seseorang melalui penguatan sehingga terjadi perubahan yang bersifat permanen pada dirinya sebagai hasil pengalaman. Mengajar adalah hal yang kompleks dan karena siswa itu bervariasi, maka tidak ada cara tunggal unuk mengajar yang efektif untuk semua hal. Banyak upaya yang harus dilakukan baik terhadap Tenaga Pendidikan ataupun kependidikan, maupun sarana dan prasarana. Salah satu upaya juga dapat ditempuh melalui siswa-siswinya. Upaya meningkatkan prestasi belajar siswa sangat dibutuhkan. Oleh karena itu, harus ada kerjasama baik oleh guru kelas maupun guru bidang studi dalam suatu satuan pendidikan. Dalam proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar merupakan kegiatan pokok, yang akan menentukan berhasil dan tidaknya pencapaian tujuan pembelajaran ditentukan oleh bagaimana cara belajar peserta didik baik pada saat ia belajar di sekolah maupun pada saat ia belajar di luar jam sekolah. Dalam hal ini khususnya materi pelajaran Bahasa Indonesia yang disampaikan guru di sekolah. Pada proses pembelajaran Bahasa Indonesia dengan menggunakan media ceramah siswa cenderung pasif karena hanya mendengarkan, mengantuk, tidak ada kesempatan bertanya dan siswa tidak ada keinginan mengajukan pertanyaan, kurang ada semangat untuk ingin tahu. Kondisi ini menyebabkan, materi yang diberikan oleh guru, tidak dapat mencapai prestasi yang baik. Media mengajar dalam dunia pendidikan perlu dimiliki oleh guru, karena keberhasilan proses belajar mengajar bergantung pada cara mengajar gurunya. Jika cara mengajar guru dirasakan nyaman oleh siswa, maka siswa akan tekun, rajin, antusias menerima pelajaran yang diberikan. Untuk itu, dibutuhkan media belajar mengajar yang tepat supaya siswa merasa mudah dalam mempelajari Bahasa Indonesia. Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, diharapkan terjadi interaksi aktif antara siswa, guru, dan materi pelajaran. Oleh karena itu diperlukan solusi pemecahan guna meningkatkan prestasi siswa dalam pelajaran Bahasa Indonesia, yaitu dengan menerapkan media power point. Media power point adalah suatu cara penyampaian tugas yang diberikan
(Hal: 106-113 )
oleh guru di depan kelas kepada temantemannya. Jika media tersebut diterapkan, maka siswa akan terlatih berkomunikasi menyampaikan pendapat di depan umum sekaligus meningkatkan cara berpikir dan menalar siswa ketika menanggapi pertanyaan dalam diskusi. Masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimanakah efektifitas media power point pada bidang studi Bahasa Indonesia di SDN Ngelang 02, Kecamatan Maospati Kabupaten Magetan Tahun 2014/2015? Sedangkan tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran mengenai pelaksanaan pengajaran bidang studi Bahasa Indonesia di SDN Ngelang 02, Kecamatan Maospati Kabupaten Magetan Tahun 2014/2015 dan untuk mengetahui efektifitas media power point pada pembelajaran bidang studi Bahasa Indonesia di SDN Ngelang 02, Kecamatan Maospati Kabupaten Magetan Tahun 2014/2015. Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah dapat digunakan terutama bagi pihak pengelola pendidikan dalam meningkatkan kegiatan belajar mengajar khususnya dalam bidang studi Bahasa Indonesia demi peningkatan kualitas pendidikan yang lebih baik di masa yang akan datang. Selain itu, dengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat berguna terutama bagi diri penulis sendiri untuk dapat menambah khazanah ilmu pengetahuan dan dapat pula menjadi bahan masukan bagi calon guru khususnya bidang Bahasa Indonesia. Kajian Teoritik Efektifitas Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia efektifitas adalah pencapaian tujuan secara tepat atau memilih tujuan-tujuan yang tepat dari serangkaian alternatif atau pilihan cara dan menentukan pilihan dari beberapa pilihan lainnya. Pengertian efektifitas secara umum menunjukan sampai seberapa jauh tercapainya suatu tujuan yang terlebih dahulu ditentukan. Hal tersebut sesuai dengan pengertian efektifitas menurut Hidayat (1986) yang menjelaskan bahwa: “Efektifitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target (kuantitas, kualitas dan waktu) telah tercapai. Dimana
107 Volume 02, Number 02, November 2014
NUGROHO - Jurnal Ilmiah Pendididkan ISSN : 2354-5968
makin besar presentase target yang dicapai, makin tinggi efektifitasnya”. Efektifitas pembelajaran Bahasa Indonesia hendaknya diarahkan untuk mencapai kompetensi berupa perilaku afektif dan psikomotorik dengan dukungan pengetahuan kognitif sehingga dalam prosesnya, guru tak hanya membutuhkan buku ajar. Diperlukan juga sarana pembelajaran yang memadahi, berfariasinya pendekatan, strategi dan media pembelajaran, suasana pembelajaran yang kondusif dan menyenangkan. Guru yang efektif adalah guru yang menemukan cara dan selalu berusaha agar anak didiknya terlibat secara tepat dalam suatu mata pelajaran dengan power point waktu belajar akademik yang tinggi dan pelajaran berjalan tanpa menggunakan teknik yang memaksa, negatif atau hukuman. Selain itu guru yang efektif adalah orang-orang yang dapat menjalin hubungan yang simpatik dengan para siswa, menciptakan lingkungan kelas yang mengasuh, penuh perhatian, memiliki suatu rasa cinta belajar, menguasai sepenuhnya bidang studi mereka dan dapat memotivasi siswa untuk bekerja tidak sekedar mencapai suatu prestasi namun juga menjadi anggota masyarakat yang pengasih. Menurut Harry Firman (1987) keefektifan program pembelajaran ditandai dengan ciri-ciri sebagai berikut : a. berhasil menghantarkan siswa mencapai tujuan-tujuan instruksional yang telah ditetapkan. b. Memberikan pengalaman belajar yang atraktif, melibatkan siswa secara aktif sehingga menunjang pencapaian tujuan instruksional. c. Memiliki sarana-sarana yang menunjang proses belajar mengajar. Bahasa adalah suatu sistem dari lambang bunyi arbitrer yang dihasilkan oleh alat ucap manusia dan dipakai oleh masyarakat komunikasi, kerja sama dan identifikasi diri. Bahasa lisan merupakan bahasa primer, sedangkan bahasa tulisan adalah bahasa sekunder. Arbitrer yaitu tidak adanya hubungan antara lambang bunyi dengan bendanya.
(Hal: 106-113 )
Bahasa Indonesia merupakan mata pelajaran yang membelajarkan siswa untuk berkomunikasi dengan baik dan benar. Komunikasi ini dapat dilakukan baik secara lisan maupun tulisan. Dengan kesimpulan tersebut, maka standar kompetensi Mata Pelajaran Bahasa Indonesia merupakan kualifikasi kemampuan minimal siswa yang menggambarkan penugasan, pengetahuan, keterampilan berbahasa, sikap positif terhadap bahasa dan sastra Indonesia. Standar kompetensi ini merupakan dasar bagi siswa untuk memahami dan merespon situasi lokal, regional, nasional, dan global. Standar kompetensi mata pelajaran Bahasa Indonesia dirumuskan karena diharapkan mampu menjadikan (1) siswa dapat mengembangkan potensinya sesuai dengan kemampuan, kebutuhan dan minatnya, serta dapat menumbuhkan penghargaan terhadap hasil karya kesusastraan dan hasil intelektual bangsa sendiri, (2) guru dapat memusatkan perhatian kepada pengembangan kompetensi bahasa siswa dengan menyediakan berbagai kegiatan berbahasa, (3) guru lebih mandiri dan leluasa dalam menentukan bahan ajar kebahasaa sesuai dengan kondisi lingkungan sekolah dan kemampuan siswanya, (4) orang tua dan masyarakat dapat secara aktif terlibat dalam pelaksanaan program kebahasaan di sekolah, (5) sekolah dapat menyusun program pendidikan kebahasaan sesuai dengan keadaan siswa dengan sumber belajar yang tersedia, dan (6) daerah dapat menentukan bahan dan sumber belajar kebahasaan dengan kondisi kekhasan daerah dengan tetap memperhatikan kepentingan nasional (BSNP: 2006) Media Power point Kata media, berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan. Media yang dirancang dengan baik dalam batas tertentu dapat merangsang timbulnya dialog internal dalam diri siswa yang belajar. Yaitu terjadinya komunikasi antara siswa dengan sumbernya pesan atau
Hakikat Bahasa Indonesia
108 Volume 02, Number 02, November 2014
NUGROHO - Jurnal Ilmiah Pendididkan ISSN : 2354-5968
guru. Dengan demikian kita dapat mengatakan bahwa proses kegiatan belajar terjadi. Dalam penggunaan media pengajaran, hendaknya guru memperhatikan sejumlah prinsip-prinsip tertentu agar penggunaan media dapat mencapai hasil yang baik. Prinsip-prinsip tersebut dikemukakan oleh Nana Sudjana (1991) sebagai berikut : a. Menentukan jenis media dengan tepat. Artinya sebaiknya guru memilih terlebih dahulu media manakah yang sesuai dengan tujuan dan bahan pelajaran yang diajarkan. b. Menetapkan atau mempertimbangkan subyek dengan tepat. Artinya perlu diperhitungkan apakah penggunaan media itu sesuai dengan tingkat kematangan/kemampuan anak didik. c. Menyajikan media dengan tepat. Artinya teknik dan media penggunaan media dalam pengajaran harus disesuaikan dengan tujuan, bahan, media, waktu dan sarana. d. Menempatkan atau memperlihatkan media pada waktu, tempat dan situasi yang tepat. Artinya kapan dan dalam situasi mana pada waktu mengajar media digunakan. Tentu tidak setiap saat menggunakan media pengajaran, tanpa kepentingan yang lain. Dari keempat prinsip yang diuraikan di atas, hendaknya diperhatikan oleh guru pada waktu menggunakan media pengajaran. Yang perlu diperhatikan bahwa, media pembelajaran yang baik harus memenuhi beberapa syarat, media pembelajaran harus meningkatkan motivasi peserta didik, penggunaan media mempunyai tujuan memberikan motivasi kepada peserta didik, selain itu media juga harus merangsang peserta didik mengingat apa yang sudah dipelajari selain memberikan rangsangan belajar baru. Media yang baik juga akan mengaktifkan peserta didik dalam menberikan tanggapan, umpan balik dan juga mendorong peserta didik untuk melaksanakan praktik-praktik dengan benar. Dalam hal ini komputer sangat berperan besar dalam proses belajar siswa. Penggunaan komputer secara langsung dengan siswa yaitu untuk menyampaikan isi pelajaran,
(Hal: 106-113 )
memberikan latihan–latihan dan mengetes kemajuan belajar siswa. Karena keluwesan dan kemampuan suatu komputer untuk memberikan pembelajaran yang bervariasi, maka komputer dapat dianggap sebagai peranan seorang tutor yang sabar tanpa batas. Jadi media power point adalah media yang digunakan untuk menjelaskan suatu materi/pesan yang dikemas dalam sebuah program komputer dan disajikan melalui perangkat alat saji (proyektor). Pemanfaatan media Power Point dikembangkan oleh Microsoft Inc. Pemanfaatan Power point atau perangkat lunak lainnya dalam power point menyebabkan kegiatan power point menjadi sangat mudah, dinamis dan sangat menarik. Kebutuhan ini dapat kita peroleh dari produk program Microsoft Powerpoint. Program ini menyediakan banyak fasilitas untuk membuat suatu power point. Ada beberapa kelebihan dari multimedia power point ini, yaitu : a. Mampu menampilkan obyek – obyek yang sebenarnya tidak ada secara fisik. b. Memiliki kemampuan dalam menggabungkan semua unsur media seperti teks, video, animasi, image, grafuk dan sound menjadi satu kesatuan penyajian yang terintegrasi. c. Memiliki kemampuan dalam mengakomodasi peserta didik sesuai dengan modalitas belajarnya. d. Mampu mengembangkan materi pembelajaran terutama membaca dan mendengarkan secara mudah. Pertama, pada pengembangan materi pembelajaran keterampilan membaca, program aplikasi power point dapat dibuat guru (presenter) dengan cara memasukkan teks dalam slide pertama, kemudian memasukkan latihan dalam slide kedua dan umpan balik latihan dalam slide berikutnya. Untuk memperindah tampilan teks–teks bacaan juga bisa dilengkapi dengan berbagai gambar. Kedua, pada pengembangan materi pembelajaran keterampilan mendengar, guru dapat membuat bahan pembelajaran dengan video atau audio. Seperti halnya pada membaca materi pembelajaran, latihan–latihan dan
109 Volume 02, Number 02, November 2014
NUGROHO - Jurnal Ilmiah Pendididkan ISSN : 2354-5968
umpan balik dapat diberikan di slide–slide yang berbeda. Dalam sudut pandang proses pembelajaran, power point merupakan salah satu media pembelajaran. Penggunaan media ini menempatkan frekuensi yang paling tinggi daripada media yang lain. Pemanfaatan multimedia berbasis komputer dalam power point ini telah memberikan pengaruh yang sangat besar, bukan hanya pada pengembangan kegiatan praktis dalam kegiatan pembelajaran, akan tetapi juga pada teori–teori yang mendasarinya. Perkembangan terakhir pada bidang pembelajaran dengan alat bantu komputer telah menyebabkan perubahan tuntutan penyelenggaraan pembelajaran. Diantaranya tuntutan terhadap peningkatan kemampuan dan keterampilan para guru dalam mengolah bahan–bahan pembelajaran ke dalam media power point yang berbasis komputer. Kerangka Pemikiran Bahasa Indonesia merupakan mata pelajaran yang membelajarkan siswa untuk berkomunikasi dengan baik dan benar. Ketika mempelajari Bahasa Indonesia, terkadang siswa menjadi jenuh, malas, dan kurang berminat terhadap materi yang disampaikan dan semakin bertambah parah jika media guru dalam menyampaikan materi tersebut juga membosankan. Jika keadaan ini bertahan terus dalam jangka waktu yang panjang, tentu akan sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa dan juga akan memberi dampak yang buruk bagi pertumbuhan pendidikan nasional. Permasalahan tersebut memberikan tantangan tersendiri bagi guru yang secara rutin terlibat dalam proses pembelajaran untuk mencari penyelesaiannya. Upaya apa saja yang dapat dilakukan agar dapat membangkitkan minat dan perhatian serta memudahkan siswa dalam menerima dan memahami pembelajaran tersebut. Salah satu cara yang dapat digunakan guru untuk meningkatkan perhatian dan minat siswa yaitu dengan menggunakan media yang berfungsi sebagai sarana dalam menyampaikan informasi didalam proses komunikasi kegiatan belajar mengajar.
(Hal: 106-113 )
Media yang powerpoint.
dimaksud
adalah
media
METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini, populasinya adalah siswa di SDN Ngelang 02, Kecamatan Maospati, Kabupaten Magetan Tahun 2014/2015 yaitu 118 siswa. Sedangkan sampel yang dipilih adalah siswa kelas IV yang berjumlah 22 siswa. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan cara purposive sampling, yaitu cara pengambilan sampel dengan menetapkan ciri yang sesuai dengan tujuan. Instrument yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini berbentuk observasi, wawancara kepada kepala sekolah, guru bidang studi Bahasa Indonesia, siswa dan angket penelitian untuk siswa kelas IV SDN Jajar 02. Model penskalaan yang dipakai dalam penelitian ini adalah model skala Likert, dengan lima variasi jawaban yaitu: Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Ragu-ragu (R), Tidak Setuju (TS), Sangat Tidak Setuju (STS). Untuk pernyataan positif (favourable) skor tertinggi diberikan pada SS = 4, S = 3, R = 2, TS = 1, STS = 0. Sebaliknya untuk pernyataan negatif (unfavourable), skor tertinggi diberikan pada STS = 4, TS = 3, R = 2, S = 1, SS = 0. Jumlah aitem skala sebanyak 20 butir, dimana masingmasing komponen terdiri dari 10 pernyataan favourable dan 10 pernyataan unfavourable. Tabel 3.1 Kisi-kisi instrumen Kisi – kisi Instrumen Efektifitas Pemanfaatan Media Power point N Aspek Indikator Butir Soal o Positif Negatif 1 Efektifit a. Pengguna 1, 3 2, 16 as an media media power power point point 4,5 6, 17 dilihat b. Partisipasi dari segi proses
110 Volume 02, Number 02, November 2014
Jumlah Soal 4
4
NUGROHO - Jurnal Ilmiah Pendididkan ISSN : 2354-5968
2
Efektifit as media power point dilihat dari segi hasil
(Hal: 106-113 )
a. Pemaham an materi
12, 13
19, 20
b. Perhatian
9, 10
7, 15
c. Senang mengikuti pelajaran
8, 11
14, 18
10
10
Data yang telah terkumpul melalui angket, kemudian diolah kedalam bentuk kuantitatif, yaitu dengan cara menetapkan skor jawaban dari pertanyaan yang telah dijawab oleh responden, dimana pemberian skor tersebut didasarkan pada ketentuan Sugiyono (2009:135). Biasanya disediakan lima pilihan skala dengan format seperti menggunakan kategori sebagai berikut: Tabel 3.2 Skala skor pernyataan positif Kategori Skor Keterangan Sangat tidak 1 Sangat tidak setuju efektif Tidak setuju 2 Tidak efektif Ragu-ragu 3 Cukup efektif Setuju 4 Efektif Sangat setuju 5 Sangat efektif Tabel 3.3 Skala skor pernyataan negatif Kategori Skor Keterangan Sangat tidak 5 Sangat efektif setuju Tidak setuju 4 Efektif Ragu-ragu 3 Cukup efektif Setuju 2 Tidak efektif Sangat setuju 1 Sangat tidak efektif Sumber : Sugiyono (2009:135) Untuk mengetahui nilai rata – rata tentang efektifitas pemanfaatan media power point pada mata pelajaran Bahasa Indonesia, penulis menggunakan rumus: 𝑀𝑋 =
∑𝑋 𝑁
(Sutrisno Hadi, 2004: 40)
Keterangan: Mx = Mean (rata – rata)
4 X = Jumlah Variabel x N = Number of cases 4 Setelah itu dirumuskan menggunakan kategori efektifitas. 4
No. ∑20 1. 2. 3. 4. 5.
dengan
Tabel 3.4 Kategori Efektifitas Skor Keterangan 81-100 Sangat efektif 61-80 Efektif 41-60 Cukup efektif 21-40 Tidak efektif 0-20 Sangat tidak efektif
Pembahasan Setelah penulis menghitung nilai angket dari tiap-tiap responden dan mengumpulkannya, maka telah diperoleh hasil angket yang dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.1 Nilai Angket Responden tentang Efektifitas Penggunaan Media Power point pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia No. Subjek Nilai Angket 1. A 80 2. B 61 3. C 53 4. D 84 5. E 44 6. F 64 7. G 67 8. H 59 9. I 58 10. J 62 11. K 74 12. L 59 13. M 65 14. N 64 15. O 66 16. P 62 17. Q 64 18. R 60 19. S 68 20. T 61 21. U 58 22. V 67 Jumlah 1400 Untuk mengetahui nilai rata-rata tentang efektifitas pemanfaatan media power
111 Volume 02, Number 02, November 2014
NUGROHO - Jurnal Ilmiah Pendididkan ISSN : 2354-5968
point pada mata pelajaran Bahasa Indonesia adalah sebagai berikut (Sutrisno Hadi, 2004: 40): ΣX N 1400 𝑀𝑥 = 22 Mx = 63,6 𝑀𝑥 =
Keterangan: Mx = Mean (rata – rata) X = Jumlah Variabel x N = Number of cases
No. 1. 2. 3. 4. 5.
Tabel 4.2 Kategori Efektifitas Skor Keterangan 81-100 Sangat efektif 61-80 Efektif 41-60 Cukup efektif 21-40 Tidak efektif 0-20 Sangat tidak efektif
Menurut hasil perhitungan terhadap 20 butir soal yang berkaitan dengan efektifitas pemanfaatan media power point pada mata pelajaran yang peneliti berikan kepada 22 siswa kelas IV SDN Ngelang 02, Kecamatan Maospati termasuk dalam kategori “efektif”. Hal ini terlihat dari hasil penelitian yang menyatakan bahwa dari nilai rata-rata angket 63,6 berada di kategori efektif. Hal ini sesuai dengan apa yang diutarakan bapak Pardi, S.Pd (Kepala Sekolah SDN Ngelang 02, Kecamatan Maospati) pada waktu wawancara, bahwa beliau mengatakan media power point itu efektif dalam proses belajar mengajar. Beliau juga mengatakan, dengan adanya media power point ini diharapkan akan lebih maksimal, kinerjanya bagus, proses dan hasil lebih maksimal juga dibanding hanya maual, ceramah, tanya jawab, sehingga akan mengarah kepada optimalisasi itu. Bagaimanapun, anak ketika diajar dengan media power point dengan anak yang diajar tidak dengan media power point, akan terlihat sekali perbedaannya sebab hampir semua anak dituntut harus bisa menggunakan media power point tersebut.
(Hal: 106-113 )
Hal ini dapat disimpulkan bahwa efektifitas pemanfaatan media power point pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di SDN Ngelang 02, Kecamatan Maospati sudah efektif dilaksanakan. Simpulan Dari hasil penelitian yang peneliti lakukan, dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Dari analisis data, dapat diketahui bahwa efektifitas pemanfaatan media power point pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di SDN Ngelang 02, Kecamatan Maospati adalah efektif. Dalam proses belajar mengajar di SDN Ngelang 02, Kecamatan Maospati sehari-harinya ddari guru ataupun dari siswanya selalu menggunakan media power point tersebut. Karena dengan adanya media power point tersebut siswa lebih aktif dalam belajar, lebih paham, lebih tanggap, lebih peka untuk menerima materi dan yang jelas mereka tidak jenuh serta lebih efektif dalam proses belajar mengajar. 2. SDN Ngelang 02, Kecamatan Maospati sudah cukup baik dalam menerapkan pembelajaran dengan menggunakan media power point, hal itu terbukti bahwa guruguru di SDN Ngelang 02, Kecamatan Maospati dianjurkan untuk menggunakan laptop dan LCD proyektor sebagai sarana pembelajaran. 3. Dengan adanya media powerpoint, tersebut nilai siswa meningkat. Dengan kata lain media power point ini efektif dalam proses belajar mengajar Saran 1. Dalam setiap proses pembelajaran hendaknya menggunakan media powerpoint karena dengan itu siswa akan lebih aktif dalam belajar. Sehingga tidak ada siswa yang merasa jenuh, bosan dalam belajar di kelas. 2. Guru diharapkan bisa mengoperasikan LCD ataupun memperbaiki ketika LCD ada kerusakan, karena selama ini di SDN Ngelang 02, Kecamatan Maospati kalau ada kerusakan di tengah-tengah belajar, guru belum bisa memperbaiki atau mengoperasikannya.
112 Volume 02, Number 02, November 2014
NUGROHO - Jurnal Ilmiah Pendididkan ISSN : 2354-5968
3.
4.
Untuk Kepala Sekolah diharapkan untuk menambah adanya sarana prasarana penunjang seperti genset. Selama ini kalau ada lampu mati mendadak, aktifitas belajar di kelas juga tidak maksimal, hal itu dikarenakan sebagian besar kelas memakai media power point (LCD) tersebut, dan genset tersebut sangat diperlukan sekali dalam hal ini. Peran guru dan kepala sekolah, keteladanan dan pembiasaan masih tetap diperlukan dalam proses pembelajaran Bahasa Indonesia untuk sikap dan perilaku siswa.
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian ”Suatu Pendekatan Praktek”, Jakarta : PT. Rineka Cipta, 1996 Arikunto, Suharsimi. 2011. Penelitian Tindakan. Yogyakarta: Aditya Media.
(Hal: 106-113 )
Dalyono. 2001. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka, 1996. Isjoni. 2010. Cooperative Learning Efektivitas Pembelajaran Kelompok. Bandung: Alfabeta. Jamal Ma’mur Asmani. 2011. 7 Aplikasi Pakem (Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan menyenangkan). Jogjakarta: Diva Press. Qonita Alya. 2009. Kamus Bahasa Indonesia untuk Pendidikan Dasar. PT. IndahJaya Adipratama. Rusman. 2011. Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme guru. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Sri Anitah W, dkk. 2007. Strategi Pembelajaran di SD. Jakarta: Universitas Terbuka. Sumiati, Asra. 2009. Media Pembelajaran. Bandung: CV Wacana Prima.
Arsyad, Azhar, Media Pengajaran, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2000
113 Volume 02, Number 02, November 2014