ANALISIS PELAKSANAAN PRAKTIKUM IPA BIOLOGI KELAS VIII SEMESTER 1 DI SMP NEGERI SE-KECAMATAN LUBUK BEGALUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Witma Novita Atnur1), Lufri2), Ramadhan Sumarmin2) 1) 2)
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi PPs UNP Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Biologi PPs UNP Email:
[email protected] ABSTRACT
This study aimed at analyzing the quality of the laboratories provided in the school and the obstacles faced by the school in facilitating the students to do practical activities in grade VIII at School in Kecamatan Lubuk Begalung during the first semester in academic year 2014/2015. This study was a descriptive study in which both of the qualitative and quantitative approaches were used as the data collection techniques. This study was done in Grade VIII at junior high school in Lubuk Begalung during the first semester of 2014/2015. The data and the data sources in this study were taken from the program planning, the implementation, the practical evaluation, and the obstacles of practical activities for Biology class. Data about the planning was taken from the lesson plan score list and interview. In addition, data field notes. Moreover, the data about the obstacles faced by the teachers in facilitating the students with practical activities were derived from teacher questionnaire and interview. Meanwhile the difficulties faced by the students were also known from the student questionnaire and interview. The results of the study indicated that the practical plans showed moderately compatibility with the curriculum available. It was found that there were teachers who had not prepared for the practical in the form of specific lesson plans and practical guide materials or books. In the implementation, it was found moderately. Related to the practical evaluation, there were some teachers who still had not known the evaluation strategies for practicum activities. Besides that, there were also some obstacles in the implementation of the practical activities. Some of them were the time- allocation management for practical activities, teacher controls, and incompleteness of the tools and practical materials. Keyword : Practical Activities in Biology
1
praktikum dapat mengembangkan proses
PENDAHULUAN Salah
satu
kegiatan
yang
menerapkan
metode
ilmiah
dalam
pembelajaran
biologi
adalah
dengan
kegiatan praktikum. Kegiatan praktikum
berpikir
siswa
pengalaman
dan
belajar
mengembangkan
memberikan siswa
serta
keterampilan
dasar
bekerja siswa secara nyata.
termasuk ke dalam metode pembelajaran
Keterlaksanaan kegiatan praktikum
eksperimen yang memberikan pengalaman
pada kelas VIII SMP Negeri di Kecamatan
langsung kepada siswa berkaitan dengan
Lubuk Begalung Kota Padang, persentase
teori pembelajaran.
jawaban guru yang paling dominan yaitu bagian
76,92% dan persentase jawaban siswa
oenting dalam proses pembelajaran. Setiap
yang paling dominan yaitu 60%. Hal ini
sekolah wajib memiliki laboratorium dan
menunjukkan belum optimalnya kegiatan
melaksanakan kegiatan praktikum. secara
praktikum di SMP Negeri di Kecamatan
formal
Lubuk Begalung.
Praktikum
merupakan
praktikum
sudah
menjadi
komponen
dalam
pembelajaran
khususnya
biologi,
namun
Untuk
IPA
mengetahui permasalahan
tampaknya
kegiatan praktikum IPA Biologi di kelas
pelaksanaan praktikum di sekolah masih
VIII semester 1 SMP Negeri di Kecamatan
belum optimal untuk mencapai tujuan
Lubuk Begalung Kota Padang diperlukan
praktikum
penelitian agar dapat diketahui apakah
yang
mendukung
teori
kegiatan praktikum IPA Biologi di kelas
pembelajaran. ditemukan
VIII SMP Negeri se-Kecamatan Lubuk
bahwa dari empat sekolah, hanya satu
Begalung sudah sesuai dengan standar
sekolah yang memiliki tenaga laboran,
Kurikulum
ruang laboratorium dimanfaatkan sebagai
pelaksanaan dan evaluasi. Berdasarkan
ruang kelas sementara, adanya guru yang
permasalahan tersebut dilakukan penelitian
tidak membuatkan penuntun praktikum,
yang
kurangnya alat dan bahan praktikum,
Praktikum
kegiatan praktikum tercantum di dalam
Semester 1 di SMP Negeri se-Kecamatan
RPP
Lubuk
Pada saat
namun
observasi
pada
kenyataannya
ada
beberapa praktikum yang tidak terlaksana,
mulai
perencanaan,
“Analisis
berjudul IPA
Biologi
Begalung
proses
Pelaksanaan Kelas
Tahun
VIII
Pelajaran
2014/2015”. Rustaman
saat praktikum tidak semua siswa dapat
(2002:6)
menyatakan
berpartisipasi di dalamnya, tidak adanya
bahwa umumnya para pakar berpendapat
perbedaan antara hasil belajar di kelas
bahwa
maupun di laboratorium, padahal dengan
pemahaman
praktikum siswa
dapat
menunjang
terhadap
materi 2
pembelajaran
sains.
Praktikum
mampu
menunjang
pemahaman
siswa
memberikan kesempatan bagi siswa untuk
tentang konsep-konsep atau prinsip-prinsip
membuktikan teori, menemukan teori atau
sains.
mengeludasi teori. Rahayuningsih dan
praktikum untuk bekeja ilmiah dalam
Djoko
memahami
(2005:20)
pembelajaran
menjelaskan
di
laboratorium
cara dapat
dikelompokkan menjadi 5 yaitu peragaan (demonstrasi), penyelidikan
latihan
(exercise),
terstruktur
(structured
Siswa
dilatih
dalam
fenomena
kegiatan
dan
peristiwa
melalui observasi, eksperimentasi serta kegiatan empiris. Rustaman
(2002:6-8)
Macam-
macam bentuk praktikum yaitu bentuk
enquiries), penyelidikan secara terbuka
praktikum
(open
bersifat investigasi (penyelildikan) dan
ended
(project).
enquiries)
Kegiatan
menggunakan
dan
proyek
praktikum
metode
juga
eksperimen,
bentuk
bentuk
praktikum
praktikum
bersifat
member
pengalaman. Kegiatan praktikum mulai dari
demosntrasi dan obeservasi.
latihan,
perencanaan
praktikum,
proses
kegiatan
pelaksanaan kegiatan praktikum {tahapan
praktikum sains yaitu membangkitkan
dalam proses pelaksanaan praktikum yaitu:
motivasi
tahapan
Alasan
pentingnya
belajar
mengembangkan melalui
IPA
Biologi,
keterampilan
eksperimen,
wahana
belajar materi
penelitian
ilmiah,
menunjang
pelajaran.
Widodo
&
(2006:2)
Praktikum
dengan
beberapa
memotivasi
Ramdhaningsih
sering
tujuan
siswa
dasar
dikaitkan
yaitu
sebab
untuk
kegiatan
pendahuluan,
tahapan
kerja
(pelaksanaan) dan tahap penutup}. Evaluasi merupakan penilaian dari hasil
kegiatan
belajar
yang
dilakukan.
Suryosubroto
menyatakan
bahwa
saat
telah
(2009:45) melakukan
penilaian, yang perlu diperhatikan yaitu: sasaran
penilaian
dan
alat
penilaian.
praktikum pada umumnya menarik bagi
Kemendikbud
siswa sehingga mereka lebih termotivasi
bahwa
untuk belajar sains, untuk mengajarkan
pengetahuan dan keterampilan. Dimana
keterampilan
untuk
kompetensi sikap mencakup sikap spiritual
meningkatkan pemahaman konsep, untuk
(KI-1) dan sikap sosial (KI-2). (a) Sikap
memahami dan
menggunakan metode
spiritual (KI-1) untuk mencapai insan yang
ilmiah, untuk mengembangkan sikap-sikap
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang
ilmiah.
Maha Esa. (b) Sikap sosial (KI-2) untuk
menurut
dasar
Fungsi Sudargo
ilmiah,
kegiatan
praktikum
(2009:10)
(2014:10)
kompetensi
menjelaskan
mencakup
sikap,
yaitu
mencapai insan yang berakhlak mulia,
memahami proses sains, yang diharapkan
sehat, mandiri, demokratis, bertanggung 3
jawab. Kompetensi pengetahuan (KI-3)
penghambat dalam pelaksanaan praktikum
untuk
yang berilmu.
yaitu tidak tersedianya alat praktikum,
keterampilan (KI-4) untuk
sulitnya memperoleh bahan praktikum,
mencapai insan
Kompetensi
mencapai insan yang cakap dan kreatif.
kurangnya pengetahuan siswa pada materi
praktikum
yang dipraktekkan, alokasi waktu yang
faktor yang dapat menjadi hambatan yang
terbatas, materi praktikum dianggap tidak
paling besar yaitu faktor ekstern pada
penting, serta tidak adanya tenaga teknisi
faktor sekolah, dimana faktor sekolah yang
(laboran).
Dalam
pelaksanaan
kurang mendukung dapat menghambat
Berdasarkan uraian tersebut tujuan
pelaksanaan kegiatan praktikum siswa di
dari
sekolah. Contohnya dapat kita lihat pada
mengungkapkan: 1. Kualitas perencanaan
faktor sekolah bagian alat pelajaran dan
kegiatan praktikum IPA Biologi di kelas
waktu sekolah. Jika alat pelajaran dalam
VIII
pelaksanaan
Begalung semester 1
praktikum
seperti
penelitian
SMPN
ini
adalah
se-Kecamatan
untuk
Lubuk
ketersediaan alat dan bahan praktikum
2. kualitas pelaksanaan kegiatan praktikum
tidak terpenuhi maka siswa tidak dapat
IPA Biologi di kelas VIII SMP Negeri se-
melaksanakan praktikum. Bila waktu yang
Kecamatan Lubuk Begalung semester 1.
disediakan sekolah untuk melaksanakan kegiatan
praktikum
terbatas,
maka
kegiatan praktikumpun tidak akan berjalan dengan
maksimal
praktikum
karena
memerlukan
kegiatan
waktu
yang
berbeda-beda, ada yang membutuhkan waktu
yang
singkat
dan
ada
yang
membutuhkan waktu yang relatif cukup lama, maka pelaksanaan praktikum tidak bisa diberikan waktu yang seadanya. Perlu waktu yang khusus untuk melaksanakan kegiatan
praktikum.
Ketersediaan
penuntun praktikum juga dapat menjadi hambatan dalam pelaksanaan praktikum. Hal
tersebut
sejalan
dengan
pendapat yang dikemukakan oleh Imran (2010) enam faktor yang dapat menjadi 4
3. kualitas evaluasi kegiatan praktikum IPA Biologi di kelas VIII SMP Negeri seKecamatan Lubuk Begalung semester 1. 4. hambatan kegiatan praktikum IPA Biologi di kelas VIII semester 1 dalam bentuk : a. hambatan
kegiatan
praktikum
(perencanaan, proses pelaksanaan dan evaluasi) yang dihadapi oleh guru
IPA
Biologi
yang
melaksanakan praktikum. b. hambatan
kegiatan
praktikum
(perencanaan, proses pelaksanaan dan evaluasi) yang dihadapi oleh siswa yang mengikuti pelaksanaan praktikum. METODE Penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan
atau
mendeskripsikan
kegiatan praktikum IPA Biologi siswa kelas VIII semester 1 di SMP Negeri seKecamatan
Lubuk
Begalung
tahun
pelajaran 2014/2015. Data dan sumber data : (1) data yang terkait dengan perencanaan diambil dari RPP yang dimiliki guru IPA biologi di SMPN di Kecamatan Lubuk Begalung, (2) data yang terkait dengan proses pelaksaan praktikum meliputi pengamatan kinerja guru dan pengamatan aktivitas siswa. sumber datanya adalah satu guru dari masing-masing sekolah dan siswa-siswi 5
kelas VIII SMPN di Kecamatan Lubuk
data tersebut
Begalung. sampel siswa yang dijadikan
kesimpulan untuk dideskripsikan. (1) data
responden diambil masing-masing satu
perencanaan
kelas dari guru IPA biologi SMPN di
penilaian
kecamatan
menggunakan rumus yang diadaptasi dari
Lubuk
Begalung
yang
melaksanakan praktikum. (3) data yang
sampai
diperoleh suatu
praktikum RPP
dari
lembar
dianalisis
dengan
format IPKG 1 R =
terkait dengan evaluasi berupa kesesuai evaluasi/penilaian
praktikum
dengan
kurikulum. (4) data yang terkait dengan hambatan
kegiatan
praktikum
yang
dihadapi oleh guru dan siswa. sumber datanya adalah satu orang guru IPA biologi kelas VIII pada masing-masing
Dengan kriteria yang digunakan yaitu dari Arikunto (2002:215) 80% - 100% : Sangat baik 70% - 79% 60% - 69% ≤ 59% (2)
data
: Baik : Sedang : Kurang baik pelaksanaan
praktikum
dari
sekolah dan siswa kelas VIII SMPN di Kecamatan
Lubuk
Begalung
yang
mengikuti kegiatan praktikum.
guru
Teknik pengumpulan data dalam penelitian
ini
pengumpulan
menggabungkan data
lembar observasi : (a) penilaian kinerja
kualitatif
dianalisis
dengan
menggunakan
rumus yang diadaptasi dari format IPKG 2
teknik dan
X=
kuantitatif. Instrumen penelitian ini adalah peneliti sendiri yang dibantu oleh teman
Dengan kriteria yang diguunakan dari
sejawat
Arikunto (2002:215)
dan
beberapa
instrumen
pengumpul data lainnya. Instrumen yang digunakan
untuk
mengumpulkan
data
yaitu berupa lembar penilaian, lembar observasi,
angket,
wawancara,
80% - 100% 70% - 79% 60% - 69% < 59%
: Sangat baik : Baik : Sedang : Kurang baik
dan
dokumentasi. Teknik analisis data yang diperoleh
(b) aktivitas kegiatan praktikum siswa dengan menggunakan rumus
dari lembar obsevasi, hasil rekaman dan foto, angket, hasil wawancara dan catatan lapangan diolah dengan kualitatif yaitu mendeskripsikan data yang didapat dengan kata-kata dan kalimat dan kuantitatif yaitu dengan persentase, kemudian menganalisis
Untuk
mengetahui
kategori
aktivitas
digunakan klasifikasi Arikunto (2002:215) sebagai berikut. 80% - 100%
: Sangat baik 6
70% - 79% 60% - 69% < 59%
: Baik : Sedang : Kurang baik
Hambatan
kegiatan
HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL
praktikum
diperoleh dari angket guru dan siswa, dianalisis dengan menggunakan statistik
1. Perencanaan Praktikum Tabel 1. Hasil Penilaian RPP yang Dibuat Guru di Kecamatan Lubuk Begalung Nilai RPP
persentase. Kriteria skor jawaban angket adalah sebagai berikut. Selalu (SL) Sering (SR) Jarang (JR) Tidak pernah (TP)
:4 :3 :2 :1
Untuk mencari persentase masingmasing indikator angket maka digunakan rumus yang dikemukakan oleh Zahir (2000:83) berikut.
Aspek yang diamati Merumuskan tujuan praktikum dengan jelas dan lengkap Materi praktikum Memilih metode dan penataan alokasi waktu yang tepat Penggunaan alat dan bahan praktikum serta merencanakan prosedur kegiatan praktikum Merumuskan bentuk dan jenis penilaian dengan jelas dan lengkap Rata-rata
%
Kriteria
77
Baik
66 70
Sedang Baik
61
Sedang
59
Kurang
67
Sedang
Dari Tabel 1 dapat dilihat bahwa kesesuaian RPP keempat orang guru IPA Untuk
mengetahui
kategori
biologi kelas VIII SMPN di Kecamatan
hambatan yang dihadapi guru dan siswa
Lubuk
dalam
melaksanakan
kegiatan
praktikum,
digunakan
Begalung
Kota
Padang
yang
berada
pada
praktikum
klasifikasi yang diadopsi dari Abdurahman
kriteria sedang. Guru tidak membuatkan
(2003:265) sebagai berikut.
RPP khusus untuk kegiatan praktikum.
81-100% kategori 66-80% kategori 56-65% kategori 41-55% kategori < 41% kategori
: sangat terhambat : terhambat : cukup terhambat : kurang terhambat : tidak terhambat
2. Pelaksanaan Praktikum Tabel
2.
Nilai Proses Pelaksanaan Praktikum Biologi Guru di Kecamatan Lubuk Begalung Nilai prose pelaksanaan kegiatan praktikum
Teknik analisis data kualitatif yang diperoleh
dari
pengamatan
video,
hasil foto
wawancara, dan
catatan
lapangan dianalisis dengan menggunakan metode Miles dan Hubermen.
Aspek yang diamati %
Kriteria
Kinerja Guru
67
Sedang
Aktivitas Siswa
71
Baik
Kesiapan sarana dan prasarana Rata - rata
58
Kurang
69
Sedang
7
Berdasarkan Tabel 2 dapat diketahui bahwa
proses
pelaksanaan
Berdasarkan Tabel 3
didapatkan
praktikum
bahwa penilaian yang dilakukan oleh
termasuk pada kriteria sedang. Kegiatan
keempat orang guru berada pada penilaian
praktikum
YS
pengetahuan dan penilaian keterampilan,
(SMPN 6 Padang) hanya satu kegiatan
sedangkan penilaian sikap dilakukan oleh
praktikum yaitu penyelidikan transportasi
guru DM dan EZ. Penilaian pengetahuan,
pada tumbuhan, guru DM (SMPN 17
guru
Padang)
kegiatan
dengan tes. Guru tidak memiliki instrumen
praktikum
penilaian sikap. Guru tidak memiliki
mengamati jaringan otot dan penyelidikan
instrumen karena guru bingung dalam
transportasi pada tumbuhan, guru EZ
menggunakan
(SMPN 24 Padang) melaksanakan empat
sehingga
kegiatan
menandai nama siswa. Setelah kegiatan
yang
dilakukan
melaksanakan
praktikum,
pada
dua
kegiatan
praktikum,
pada
guru
kegiatan
menggunakan
bentuk
penilaian
instrumen
guru
menilai
penilaian
siswa
dengan
otot,
berlangsung, guru baru memberikan nilai
mengamati jaringan tumbuhan dengan
pada format penilaian berdasarkan poin
menggunakan preparat basah, mengamati
yang telah diberikan guru sebelumnya.
praktikum
mengamati
jaringan
jaringan tumbuhan dengan menggunakan preparat awetan dan melakukan percobaan Sach (fotosintesis). Guru SN (SMPN 33 Padang)
melaksanakan
praktikum,
pada
dua
kegiatan
kegiatan praktikum
mengamati jaringan otot dan mengamati
4. Hambatan Praktikum a. Hambatan yang Dihadapi guru Tabel 4. Hambatan Kegiatan Praktikum IPA Biologi yang Dihadapi oleh Guru Kegiatan praktikum
jaringan tumbuhan dengan menggunakan preparat awetan. 3. Evaluasi Tabel Aspek Penilaian yang Digunakan Pengetahuan Keterampilan Sikap
3.
Penilaian Praktikum Dilakukan oleh Guru
yang
Guru DM
Guru EZ
Tes Tidak ada instrument Tidak ada instrumen
Tes Unjuk kerja Tidak ada instrumen
Tes Unjuk kerja Tidak ada instrumen
66 67
Berdasarkan Tabel 1
Bentuk Penilaian yang Digunakan Guru YS
Perencanaan Proses pelaksanaan Evaluasi Rata-rata
Hambatan yang dihadapi Guru Rata-rata % Kriteria 65 Cukup terhambat 70 Terhambat
Guru SN Tes Tidak ada instrumen Tidak ada instrumen
Terhambat Terhambat
didapatkan
bahwa perencanaan kegiatan praktikum termasuk kriteria cukup terhambat. Proses pelaksanaan
dan
evaluasi
praktikum
termasuk pada kriteria terhambat. Pada perencanaan,
guru memiliki
hambatan
pada pengalokasian waktu. Sulitnya guru
8
mengatur siswa dalam kegiatan praktikum.
PEMBAHASAN
Evaluasi/penilaian praktikum, guru masih
1. Perencanaan Praktikum
bingung dengan bentuk penilaian yang digunakan
untuk
menilai
a. Perencanaan Kegiatan Praktikum
kegiatan
yang Dilakukan oleh Guru YS
praktikum.
(Guru IPA Biologi SMPN 6 Padang) Guru YS tidak memiliki RPP
b. Hambatan yang Dihadapi siswa Tabel 5. Hambatan Kegiatan Praktikum IPA Biologi yang Dihadapi oleh Siswa Kegiatan Hambatan yang praktikum dihadapi Siswa Rata-rata % Kriteria Perencanaan 67 Terhambat Proses 70 Terhambat pelaksanaan Evaluasi 60 Cukup terhambat Rata-rata 68 Terhambat Berdasarkan Tabel 2
didapatkan
khusus
dalam
praktikum.
RPP
yang
dimiliki guru berdasarkan pada buku guru dan
siswa
yang
dikeluarkan
oleh
pemerintah. Padahal RPP merupakan salah satu acuan yang menentukan kelancaran pelaksanaan proses kegiatan praktikum. Seharusnya kegiatan
guru
praktikum
membuat
rencana
khusus,
sehingga
kegiatan dapat terlihat dengan jelas dan terarah. tidak
Jika pada kegiatan praktikum memiliki
persiapan
rencana
bahwa perencanaan kegiatan yang dimiliki
pelaksanaan praktikum yang baik, maka
siswa berada pada kriteria terhambat,
guru berpeluang besar untuk melakukan
proses pelaksanaan pada kritreia terhambat
kegiatan yang tidak terarah dan cenderung
dan
melakukan improvisasi sendiri tanpa acuan
evaluasi
pada
kriteria
cukup
terhambat. Dari ketiga aspek didapat
yang
bahwa siswa memiliki hambatan dalam
penjelasan di dalam Direktorat Tenaga
pelaksanaan praktikum. Siswa memiliki
Kependidikan (2008:9), bahwa salah satu
hambatan pada
peranan guru yang berhubungan dengan
mempersiapkan
bahan
jelas.
Hal
guru
ini
sesuai
praktikum dan siswa tidak mempelajari
kompetensi
materi yang akan dibahas pada kegiatan
persiapan berupa RPP. Guru diharapkan
praktikum, kurang lengkapnya sarana dan
dapat
prasarana, suasana yang kurang kondusif
praktikum dengan baik agar kegiatan
serta waktu praktikum yang tidak cukup.
praktikum
melakukan
yang
adalah
dengan
persiapan
telah
membuat
kegiatan
disusun
dapat
terlaksana. Perencanaan yang dimiliki guru YS termasuk kriteria kurang. Pada aspek memilih metode dan pemilihan alokasi 9
waktu berada pada kriteria kurang, belum
prosedur kegiatan praktikum termasuk
jelasnya pembagian waktu yang diberikan
pada kriteria kurang, karena alat dan bahan
didalam
yang
praktikum yang dicantumkan dalam RPP
Tenaga
tidak lengkap. Menurut Uno (2008:112)
RPP.
dinyatakan
Sebagaimana
dalam
Direktorat
Kependidikan (2008: 9), yaitu hal yang
menyatakan
bahwa
rencana
kegiatan
harus menjadi perhatian guru diantaranya
pembelajaran adalah seperangkat tulisan
mengatur waktu.
berisi rencana pembelajaran dan praktikum
b. Perencanaan Kegiatan Praktikum
dari dosen atau tenaga pengajar dalam memberikan pembelajaran dan praktikum.
SMPN 17 Padang Perencanaan kegiatan praktikum yang dimiliki guru DM sama dengan guru
c. Perencanaan Kegiatan Praktikum SMPN 24 Padang
YS, dimana guru tidak memiliki RPP
RPP yang digunakan oleh guru EZ
khusus dalam kegiatan praktikum. RPP
juga menggabungkan kegiatan praktikum
yang dimiliki guru termasuk kriteria baik.
dengan pembelajaran di kelas. RPP yang
Aspek
praktikum
dibuat guru termasuk kriteria sangat baik.
berada pada kriteria sangat baik, karena
Aspek pemilihan materi termasuk pada
sudah memuat Kompetensi Inti (KI) dan
kriteria sangat baik, karena materi yang
Kompetensi Dasar (KD)
digunakan tercantum didalam RPP dan
merumuskan
tujuan
yang sesuai pemilihan
materi yang diberikan sudah sistematis.
materi termasuk pada kriteria baik, karena
Guru juga menambah materi dari sumber
materi yang diberikan guru sudah terdapat
lain seperti dari internet dan buku merek
pada RPP. Memilih metode dan penataan
lain. Sesuai dengan yang tertuang dalam
alokasi waktu berada pada kriteria sangat
IPKG (2008: 24) bahwa sumber belajar
baik, karena guru telah mencantumkan
adalah buku pedoman dan guru harus
waktu yang digunakan dan mengatur
berusaha mencari dan membaca buku
kegiatan praktikum dengan tepat waktu,
sumber lain yang relevan guna untuk
sehingga waktu yang digunakan dalam
meningkatkan kemampuan terutama untuk
kegiatan cukup. Guru menyiapkan objek
keperluan
lebih dahulu sebelum kegiatan dimulai,
materi
sehingga siswa dapat langsung mengamati
pembelajaran.
dengan
kurikulum.
Aspek
tanpa memerlukan waktu yang banyak dalam kegiatan.
praktikum
dan
dan
pengayaan
pendalaman
dalam
proses
Aspek penggunaan alat dan bahan praktikum serta merencanakan prosedur
Pada aspek penggunaan alat dan bahan
perluasan
serta
merencanakan
kegiatan praktikum berada pada kriteria baik, karena alat dan bahan praktikum 10
yang akan digunakan sudah tercantum
bakat, minat dan perkembangan fisik serta
didalam
psikologis siswa.
RPP
tetapi
langkah-langkah
dalam melaksanakan kegiatan praktikum belum tergambar jelas dalam RPP. Guru menggunakan berada
format
pada
(2011:136) komponen
penilaian
buku
guru.
menyatakan
yang
Sudjana
bahwa
isi
perencaan kegiatan adalah
2. Proses
a. Proses
d. Perencanaan Kegiatan Praktikum
Guru SN juga tidak membuat RPP khusus untuk kegiatan praktikum. RPP yang digunakan oleh guru SN adalah RPP kegiatan praktikum yang digabungkan dengan pembelajaran di kelas. RPP yang dibuat oleh guru termasuk kriteria baik. Aspek merumuskan bentuk dan jenis penilaian berada pada kriteria sedang, penilaian
belum
dicantumkan didalam RPP. Guru baru membuatkan teknik penilaian tetapi bentuk instrument yang akan digunakan belum tergambar. Menurut Permendiknas Nomor 41 tahun 2007 bahwa satuan guru pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar
interaktif, menantang, berpartisipasi ruang
yang
berlangsung inspiratif,
cukup
secara
menyenangkan,
memotivasi aktif,
Kegiatan
Praktikum yang Dilakukan Guru IPA Biologi SMPN 6 Padang Pelaksanaan kegiatan praktikum
sedang.
Seharusnya
kemampuan
SMPN 33 Padang
pembelajaran
Pelaksanaan
yang dilakukan guru termasuk kriteria
serta evaluasi/penilaian.
instrumen
Kegiatan
Praktikum
tujuan, bahan atau isi, metode dan alat,
karena
Pelaksanaan
serta bagi
siswa memberikan prakarsa,
yang
guru baik
memiliki
untuk
dapat
mengarahkan siswa melakukan praktikum dengan benar, agar siswa juga dapat memahami tujuan dari kegiatan yang dilakukannya. Dalam membuka kegiatan guru memiliki kekurangan yaitu guru kurang
mampu
siswa,
tidak
kegiatan
memusatkan perhatian menjelaskan
praktikum
pentingnya
yang
dilakukan.
Seharusnya guru menjelaskan pentingnya kegiatan praktikum yang dilakukan agar siswa termotivasi dalam melaksanakan kegiatan
praktikum.
Menurut
Hartini
(2014:136) yaitu adanya motivasi akan menumbuhkan
keinginan
siswa
untuk
lebih giat dan rajin dalam belajar sehingga mendapatkan
hasil
belajar
yang
memuaskan, karena motivasi adalah modal dasar dalam proses belajar. b. Proses
Pelaksanaan
Kegiatan
Praktikum yang Dilakukan Guru IPA Biologi SMPN 17 Padang
kreativitas dan kemandirian sesuai dengan 11
Pelaksanaan termasuk
kegiatan
kriteria
praktikum
Sudjaiz (1988:35) menyatakan bahwa bak
baik.
Tahap
tidak
bertanya
perlengkapan yang sangat penting, karena
mengenai penjelasan yang telah diberikan
air adalah bahan yang sangat dibutuhkan
guru,
dalam laboratorium.
menanyakan,
siswa
seharusnya
guru
memberikan
cuci/westafel
merupakan
suatu
kesempatan kepada siswa untuk bertanya
Terdapat beberapa siswa yang tidak
sebelum kegiatan praktikum dilakukan.
bekerja dan hanya mengandalkan anggota
Menurut Kemendikbud (2014:30) untuk
kelompoknya. Seharusnya siswa dapat
memancing peserta didik mengungkapkan
mengamati dan membuat laporan bersama
pertanyaan,
dengan
anggota
kesempatan mereka untuk mengungkapkan
hanya
menunggu
pertanyaan.
anggota kelompok, karena jika siswa
guru
harus
memberi
Tahap mengumpulkan data, guru
kelompoknya, hasil
bukan
gambar
dari
hanya mengandalkan anggota kelompok
membagikan objek pengamatan yang telah
maka siswa tidak
jadi kepada masing-masing kelompok.
tambahan pengetahuan dan kehilangan
Seharusnya
sendiri
kesempatan untuk melihat objek secara
objek pengamatan yang dilakukan supaya
langsung. Seperti yang dikemukakan oleh
siswa paham cara kerja dan mengalami
Hamalik
sendiri kejadian yang sebelum terjadi dan
suatu proses, suatu kegiatan dan bukan
yang akan terjadi. Menurut Kemendikbud
suatu hasil atau tujuan.
siswa
menyiapkan
akan mendapatkan
(2001:27)
belajar
merupakan
(2014:31) untuk memperoleh hasil belajar
Pada tahap pengamatan, saat guru
yang nyata atau autentik, siswa harus
menjelaskan di depan terdapat beberapa
mencoba
orang siswa yang bermain. Seharusnya
atau
melakukan
percobaan,
terutama untuk materi atau subtansi yang
siswa
sesuai. Siswa harus memiliki keterampilan
diberikan guru dan guru dapat memotivasi
proses
siswa sebelum kegiatan berlangsung agar
untuk
mengembangkan
mendengarkan
penjelasan
yang
pengetahuan tentang alam sekitar.
siswa
c. Proses
penjelasan yang diberikan guru sehingga
Pelaksanaan
Kegiatan
lebih
rajin
dan
Praktikum yang Dilakukan Guru
mendapatkan
IPA Biologi SMPN 24 Padang
memuaskan, karena motivasi adalah modal
Pelaksanaan
kegiatan
praktikum
hasil
mendengarkan
belajar
yang
dasar dalam proses belajar. Menurut Uno
termasuk kirteria baik. Kekurangan yang
(2009:13)
motivasi
dan
terdapat dilaboratorium yaitu tidak adanya
merupakan
dua
westafel untuk kegiatan praktikum siswa.
mempengaruhi, belajar tanpa motivasi
hal
hasil
belajar
yang
saling
12
tidak akan berhasil dan hasil belajar akan
diamati siswa agar siswa dapat memahami
baik jika guru mampu memotivasi siswa
kegiatan yang akan dilakukannya dan
belajar dengan baik.
siswa dapat menanyakan hal yang tidak
Praktikum yang dilakukan dengan metode
observasi
Menurut
Sudjana
dan
demonstrasi.
(2011:84)
dipahami saat guru menjelaskan. Menurut Sudjana (2011:93) seorang demonstrator
kegiatan
seharusnya menjelaskan apa yang akan
demonstrasi yang dilakukan yaitu memberi
dilakukan, sehingga semua siswa dapat
kesempatan kepada setiap siswa untuk
mengikuti jalannya demonstrasi tersebut
mencoba sehingga siswa merasa yakin
dengan baik.
tentang kebenaran suatu proses. d. Proses
Pelaksanaan
guru Kegiatan
menjelaskan
prosedur
masing-masing meja dengan bahasa yang
Praktikum yang Dilakukan Guru
mudah
IPA Biologi SMPN 33 Padang
menyebabkan
kelas
dikarenakan
ketidaktahuan
Pelaksanaan praktikum termasuk
ke
dipahami
siswa.
Hal
menjadi
ribut siswa
kriteria kurang. Sarana dan prasarana yang
mengenai
dimiliki sekolah berada pada kriteria
dilakukannya.
kurang. Kurangnya sarana yang dimiliki
bercanda dengan anggota kelompok lain
siswa
sambil menunggu giliran guru mendatangi
membuat
siswa
tidak
dapat
kegiatan
ini
yang
Banyak
sedang
siswa
yang
melaksanakan kegiatan praktikum, ruang
meja kelompoknya untuk
laboratorium
objek yang akan diamati oleh siswa. Hal
dalam
keadaan
kotor,
ketersediaan prasarana kurang, meja dan
ini
kursi
mendemonstrasikan cara kerja yang harus
yang
dimiliki
sekolah
tidak
tidak
perlu
menemukan
sebanding dengan jumlah siswa, keadaan
dilakukan
siswa.
laboratorium tidak tertata rapi.
kekurangan
guru
terjadi
jika
Disini dalam
guru
terlihat
membimbing
guru
siswa, guru seharusnya dapat menguasai
tidak menjelaskan secara sistematis, guru
kelas dan membimbing siswa agar fokus
langsung menyerahkan alat dan bahan
dalam
praktikum
Suryosubroto
Pada
praktikum
di
pertama,
meja
masing-masing
pekerjaannya.
Menurut
(2009:153-154)
yaitu
kelompok, guru menjelaskan kegiatan ke
menguasai atau tidaknya suasana kelas
meja masing-masing kelompok sambil
dari
memberikan objek yang akan diamati oleh
terhadap proses interaksi edukatif yang
siswa.
menjelaskan
ada. Banyak terjadi keributan kelas, penuh
prosedur kerja terlebih dahulu sebelum
ketegangan, itu semua karena antara lain
membagikan alat dan bahan yang akan
guru tidak menguasai kelas.
Seharusnya
guru
seorang
guru
akan
berpengaruh
13
Masih adanya siswa yang tidak serius
dalam
melakukan
praktikum,
terdapat
memainkan
handphone
kegiatan
(2013:193) bahwa faktor-faktor utama yang mempengaruhi proses dan prestasi
siswa
yang
belajar
(HP)
ketika
bergantung pada guru. Keterlibatan guru
praktikum hampir selesai, terdapat siswa
dalam pembelajaran memberikan pengaruh
yang keluar masuk ruang laboratorium,
yang besar terhadap proses dan prestasi
siswa tidak tertib dalam melaksanakan
belajar siswa.
kegiatan praktikum (mengganggu teman
3. Evaluasi Praktikum
dan berjalan-jalan ke kelompok lain) dan
siswa,
penilaian
hampir
yang
seluruhnya
dilakukan
oleh
siswa bercanda saat kegiatan berlangsung.
keempat orang guru berada pada penilaian
Pada tahap awal, terlihat semua siswa
pengetahuan dan penilaian keterampilan,
mematuhi peraturan dan aktif dalam
sedangkan penilaian sikap dilakukan oleh
kegiatan. Hal tersebut
guru DM dan EZ. Penilaian pengetahuan,
sesuai dengan
temuan penelitian Maizeli (2012: 129)
guru
yaitu terdapat beberapa orang siswa yang
dengan tes. Siswa menjawab soal yang
tidak serius dalam melakukan diskusi.
berada
Agar siswa tetap fokus dari awal sampai
mengumpulkan
jawaban
akhir kegiatan praktikum, guru tetap harus
kelompoknya.
Guru
memperhatikan semua aktivitas siswa dan
instrumen penilaian sikap. Guru hanya
memberikan motivasi sehingga siswa tidak
melihat keaktifan siswa dan kemauan
mengerjakan praktikum.
aktivitas Hal
ini
menggunakan
pada
buku
bentuk
siswa
penilaian
dan
hasil
tidak
siswa diskusi
memiliki
lain
diluar
siswa dalam bekerja. Pada kurikulum
sesuai
dengan
penilaian untuk kegiatan praktikum berada
penjelasan Sudjana (2011:160), bahwa
pada
kegiatan belajar siswa dapat terjadi apabila
keterampilan.
siswa ada perhatian dan stimulus dalam
instrumen karena guru tidak tahu dan
belajar.
bingung dalam menggunakan instrumen
Untuk
itu
upaya
memberikan
perhatian dan dorongan belajar kepada
KI4
yaitu
pada
penilaian
Guru
tidak
memiliki
penilaian sehingga guru menilai siswa dengan menandai nama siswa.
siswa dilakukan guru sebelum mengajar
Seharusnya guru memahami bentuk
dimulai, pada saat berlangsungnya proses
penilaian yang akan dilakukan dan cara
belajar mengajar terutama saat siswa
menilai dalam kegiatan praktikum serta
melakukan kegiatan belajar dan pada saat-
adanya kerjasama antar guru. Sehingga
saat kondisi belajar siswa mengalami
guru tidak bingung dalam menilai kerja
kemunduran.
siswa dan langsung mendapatkan hasil
Menurut
Mulyasa
14
kegiatan praktikum siswa serta dapat
Hal tersebut sejalan dengan peraturan
memberikan kegiatan
tindak
lanjut
mengenai
yang dikeluarkan Pemerintah bahwa
praktikum
siswa.
Direktorat
proses
(2008:14)
diarahkan pada pengembangan ketiga
Tenaga
Kependidikan
pembelajaran
sepenuhnya
menyatakan bahwa penilaian dilakukan
ranah
untuk mengetahui apakah tujuan yang
keterampilan
telah dirumuskan itu tercapai atau tidak,
utuh/holistik. Dengan demikian jelas
apakah
bahwa
materi
yang
diajarkan sudah
{pengetahuan,
sikap
(praktik)}
kegiatan
secara
praktikum
wajib
dikuasai atau belum oleh siswa, dan
dilaksanakan
apakah metode yang digunakan sudah
sains.
cukup tepat.
mengembangkan keterampilan dalam
4. Hambatan
Pelaksanaan
Kegiatan
Praktikum IPA Biologi di Kelas VIII a. Hambatan Pelaksanaan Praktikum
dalam
dan
Sudah
pembelajaran
sewajarnya
guru
kegiatan praktikum demi menunjang keberhasilan belajar siswa. Hambatan pelaksanaan praktikum yaitu masih ada guru yang kesulitan
yang Dihadapi Guru Kelas VIII Hambatan perencanaan praktikum
dalam mengontrol siswa agar fokus
adalah hambatan dalam merencanakan
dalam
kegiatan
sesuai
praktikum. Siswa meribut dan tidak
dengan tuntutan Kurikulum,
yaitu
tertib membuat guru harus bekerja
masih
tidak
lebih keras dan untuk menyiasati
melaksanakan semua praktikum yang
siswa yang tidak tertib, guru harus
dituntut dalam Kurikulum. Hal ini
terlebih dahulu menyiapkan bahan
disebabkan alasan ketidak lengkapan
sehingga siswa bisa dapat langsung
alat
mengamati objek dan bekerja. Untuk
praktikum
ada
dan
guru
bahan
yang
yang
praktikum
serta
melaksanakan
padatnya materi. Seharusnya padatnya
mengatasi
materi pelajaran tidak menjadi alasan
sebaiknya
untuk
permisif
tidak
dilaksanakannya
kegiatan
permasalahan
ini,
guru
tidak
bersikap
kepada
siswa.
Sardiman
praktikum karena praktikum sudah
(2012:199)
menjelaskan bahwa guru
menjadi bagian dari pembelajaran
yang
biologi yang harus dilaksanakan untuk
sebaliknya bersikap tertlalu otoriter
mencapai tujuan pembelajaran yang
tidak baik. Sikap permisif guru dapat
ditetapkan Kurikulum. Lufri (2007:8)
menyebabkan suasana kelas menjadi
menjelaskan bahwa guru biologi tidak
sangat riuh dan tidak terkontrol.
bersikap
permisif
atau
bisa dipisahkan dengan laboratorium. 15
Hambatan
penelitian
yang
ditemukan
waktu pelaksanaan praktikum yang
(2012:130)
yaitu
siswa
tidak
sebelumnya di rumah tentang materi yang
cukup
berikutnya
untuk
yaitu,
melaksanakan
Maizeli
tidak
belajar
praktikum. Hal ini seharusnya dapat
akan dipelajari dan tidak
diatasi
benar-benar
materi yang telah dipelajari di rumah.
merencanakan alokasi waktu untuk
Dengan tidak adanya pengetahuan awal
tahap-tahap
sebelum praktikum dapat
jika
guru
pembelajaran
matang.
Sardiman
menjelaskan mengatur
bahwa
alokasi
dengan
(2012:220) guru
waktu
siswa
dalam
dapat
praktikum.
masing-
penjelasan
mengulang
menyulitkan
memahami
Hal
ini
Harsono
sesuai
dengan
(2005:15)
bahwa
masing tahapan pembelajaran dengan
bekal
memperkirakan seberapa besar porsi
melakukan kegiatan
waktu yang pantas diberikan untuk
penting oleh
masing-masing tahap Guru kesulitan
pengetahuan sebelumnya yang tidak cukup
dalam menetukan bentuk penilaian
menyebabkan siswa sulit mengikuti proses
yang
pembelajaran praktikum di laboratorium.
akan
dilakukan.
Untuk
pengetahuan
kegiatan
karena
awal
sebelum
praktikum itu
bekal
adalah ilmu
mengatasinya guru seharusnya dapat
Hambatan dari segi kelengkapan alat
bekerjasama dengan guru IPA lain
dan bahan praktikum termasuk kriteria
untuk menentukan bentuk penilaian
cukup.
yang akan dilakukan dan instrumen
pengamatan jaringan tumbuhan di SMPN
yang digunakan dalam pelaksanaan
6 Padang tidak terlaksana dikarenakan
kegiatan praktikum.
mikroskop yang dimiliki sekolah tidak
Proses
pelaksanaan
praktikum
b. Hambatan Pelaksanaan Praktikum
berfungsi dengan baik, Percobaan Sach di
yang Dihadapi Siswa Kelas VIII
SMPN 6, 33 dan 17 Padang tidak
Hambatan perencanaan
pada adalah
persiapan siswa untuk
tahap
terlaksana dikarenakan alat dan bahan
kurangnya
yang
dibutuhkan
tidak
cukup
memahami
melaksanakan kegiatan dan zat
untuk yang
praktikum yang akan dilaksanakan.
diperlukan sudah dalam masa kadarluarsa.
Hal ini berhubungan dengan hambatan
Menurut
dari segi panduan praktikum dan
hambatan dalam melaksanakan kegiatan
kemauan siswa untuk belajar. Siswa
praktikum di negara berkembang adalah
tidak mempersiapkan diri di rumah
kurangnya peralatan
dengan membaca materi yang terkait
kegiatan praktikum. Hal ini seharusnya
dengan kegiatan praktikum. Menurut
dapat
Adisendjaja
diatasi
(hal
12)
yaitu
yang mendukung
jika
guru-guru 16
mengkoordinasikan
dengan
kepala
yang dinyatakan Adisendjaja (hal 13)
laboratorium dan kepala sekolah mengenai
bahwa
kekurangan alat dan bahan praktikum yang
memerlukan waktu.
dibutuhkan guru. Hambatan
dalam
kegiatan
praktikum
Hambatan selanjutnya yaitu hambatan yaitu
dari segi kesiapan sarana dan prasarana
ditemukannya suasana praktikum yang
laboratorium. Air keran yang tidak lancar
kurang kondusif karena banyaknya siswa
menyebabkan
yang
meribut. Beberapa orang siswa
mencuci alat-alat praktikum dan sebagai
mengakui hal ini sangat mengganggu
bahan dalam kegiatan praktikum. Hal ini
konsentrasi dalam melaksanakan kegiatan
tentunya
praktikum. Seharusnya siswa dapat lebih
pelaksanaan
tertib
dalam
mengatasinya, perlu perhatian dari pihak
sehingga
sekolah. Pada tahap evaluasi praktikum,
kegiatan praktikum yang dilaksanakan
hambatan yang dihadapi siswa adalah guru
dapat membantu siswa dalam memahami
tidak memberikan post tes ataupun pre tes
materi
dalam kegiatan praktikum.
dan
melaksanakan
berikutnya
memiliki
minat
praktikum
pembelajaran.
Seperti
yang
dikemukakan oleh Sanjaya (2009:29-30) siswa
akan
terdorong
untuk
belajar
siswa
kesulitan
mempengaruhi
dalam
kelancaran
praktikum.
Untuk
Dari hasil wawancara, sebagian besar siswa
mengakui
praktikum
sangat
manakala mereka memiliki minat untuk
membantu
belajar. Oleh sebab itu, mengembangkan
konsep. Namun, beberapa siswa mengaku
minat belajar adalah salah satu teknik
bahwa
dalam mengembangkan motivasi belajar.
kondusif
Waktu praktikum yang tidak cukup untuk
melaksanakan
praktikum.
Menurut
langkah-langkah Widodo
mereka
dengan dan
dalam
keadaan siswa
memahami
yang kurang yang
meribut
menyebabkan siswa merasa kegiatan yang dilakukan dan penjelasan yang diberikan
dan
guru sulit untuk dipahami. Hal ini tentunya
Ramdhaningsih (2006:158) siswa pada
perlu mendapat perhatian yang serius dari
umumnya memerlukan waktu yang relatif
guru.
lama untuk menyusun/ merangkai alat
Hasil
penelitian
ini
menunjukkan
percobaan. Hambatan ini seharusnya dapat
bahwa guru EZ cenderung lebih baik
diatasi jika guru memberikan batasan
daripada guru YS, DM dan SN dalam
waktu kepada siswa untuk melaksanakan
semua aspek yang diamati, yaitu mulai
tahapan kerja praktikum. Selain faktor
dari
guru, kinerja siswa yang cepat dan tepat
pelaksanaan
tentunya juga diperlukan. Sesuai dengan
praktikum yang dilakukan serta hambatan
tahap
perencanaan, dan
evaluasi
proses kegiatan
17
kegiatan praktikum yang dihadapi. Hasil angket
tentang
praktikum
hambatan
yang
kegiatan
dihadapi
guru
2. Proses
pelaksanaan
kegiatan
praktikum yang dilakukan di kelas VIII
SMP
Negeri di
Kecamatan
menunjukkan bahwa guru YS, DM, EZ
Lubuk Begalung termasuk kriteria
dan SN menunjukkan kriteria terhambat.
sedang dengan rata-rata persentase
Hasil tersebut dapat dikaitkan dengan
69%.
fasilitas yang tersedia di sekolah dan
3. Evaluasi/penilaian kegiatan praktikum
kemampuan guru dalam menguasai kelas
yang dilakukan oleh guru IPA kelas
dan materi kegiatan praktikum. Dengan
VIII di Kecamatan Lubuk Begalung
didukungnya oleh fasilitas yang terdapat di
belum
sekolah, dapat membantu guru dan siswa
karena dari keempat guru, 2 orang
dalam memahami konsep pembelajaran.
guru melakukan 3 aspek penilaian dan
Seperti yang dinyatakan oleh Suryosubroto
2 orang guru melakukan 2 aspek
(2009:305) yaitu proses belajar mengajar
penilaian.
di sekolah akan berjalan dengan lancar jika
sesuai
dengan
kurikulum
4. Hambatan kegiatan praktikum di kelas
ditunjang dengan sarana yang memadai,
VIII
baik
maupun
Lubuk Begalung semester 1 tahun
kelengkapannya. Jumlah yang dimaksud
pelajaran 2014/2015 meliputi hal-hal
adalah keberadaan dan banyak sedikitnya
berikut ini.
sarana yang dimiliki.
a. Hambatan
jumlah,
keadaan,
SMP
Negeri di
Kecamatan
kegiatan
praktikum
yang dihadapi oleh guru IPA yang SIMPULAN Berdasarkan
melaksanakan kegiatan praktikum hasil
penelitian,
dapat
dapat dilihat pada tiga tahapan
diperoleh kesimpulan sebagai berikut ini.
praktikum,
1. Perencanaan kegiatan praktikum yang
perencanaan praktikum
dengan
dilakukan oleh guru IPA biologi kelas
persentase
kriteria
VIII SMP
terhambat. Hambatan yang masih
Negeri di
Kecamatan
yaitu
64%
pada
tahap
Lubuk Begalung termasuk kriteria
ditemukan
sedang dari segi kesesuaian RPP
adalah sulitnya mengatur alokasi
dengan Kurikulum, yaitu dengan nilai
waktu
rata-rata 67%. Kekurangan dalam
kegiatan praktikum. Pada tahap
perencanaan praktikum adalah belum
proses
adanya guru mempersiapkan RPP
praktikum dengan persentase 70%
khusus untuk kegiatan praktikum.
pada kriteria terhambat.
pada
yang
perencanaan
sesuai
pelaksanaan
dengan
kegiatan
18
Hambatan yang ditemukan adalah
suasana
ruangan laboratorium IPA biologi
kondusif, waktu praktikum yang tidak
masih disatukan dengan laboraorium
cukup, masih adanya siswa yang tidak
IPA fisika, sulitnya guru dalam
dapat menggunakan alat praktikum
mengontrol
proses
dengan baik, tidak adanya keran air
praktikum,
untuk menunjang kegiatan praktikum,
kurangnya sarana dan prasarana yang
Pada tahap evaluasi/penilaian dengan
berada di ruang laboratorium dan
persentase 58% pada kriteria cukup
waktu pelaksanaan praktikum yang
terhambat.
siswa
pelaksanaan
dalam
kegiatan
praktikum
yang
kurang
pada beberapa materi dirasa kurang untuk kegiatan praktikum. Pada tahap evaluasi/penilaian kegiatan praktikum dengan persentase 61% pada kriteria terhambat.
Hambatan
yang
ditemukan adalah masih bingungnya guru dalam melakukan penilaian. b. Hambatan kegiatan praktikum yang dihadapi
siswa
perencanaan proses
yang
meliputi
kegiatan
praktikum,
pelaksanaan
kegiatan
praktikum, evaluasi/penilaian kegiatan praktikum. Pada tahap perencanaan kegiatan praktikum dengan persentase 62%
pada
kriteria
terhambat.
Hambatan yang ditemukan adalah tidak adanya siswa mempersiapkan diri dari rumah sebelum melakukan kegiatan praktikum. Pada tahap proses pelaksanaan persentase
praktikum 63%
pada
dengan kriteria
terhambat. Hambatan yang ditemukan adalah tidak lengkapnya alat dan bahan
praktikum
yang
digunakan
SARAN 1. Pada tahap perencanaan praktikum sebaiknya guru IPA kelas VIII SMP Negeri di Kecamatan Lubuk Begalung mempersiapkan RPP khusus untuk kegiatan
praktikum
dan
membuat
penuntun praktikum. 2. Pada proses pelaksanaan praktikum, sebaiknya ada kerjasama antara kepala sekolah, kepala laboratorium, laboran, dan guru IPA yang terdapat di sekolah agar praktikum dapat terlaksana dengan lancar,
mencapai hasil yang optimal
dan berdampak baik pada kompetensi yang dimiliki siswa. 3. Pada tahap evaluasi/penilaian kegiatan praktikum, sebaiknya sesama guru IPA bekerjasama dalam membuat instrumen penilaian yang digunakan untuk menilai kinerja
siswa
praktikum,
agar
dilakukan
sesuai
dalam penilaian dengan
kegiatan yang standar
kurikulum yang diharapkan.
dalam proses kegiatan praktikum, 19
TERIMAKASIH Penulis mengucapkan terimakasih kepada Bapak Prof. Dr. H. Lufri, M.S. dan Bapak Dr. Ramadhan Sumarmin, M.Si. selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu, pikiran dan tenaga dalam memberikan bimbingan, arahan, saran-saran dan motivasi yang sangat berharga selama penyusunan jurnal ini. DAFTAR RUJUKAN Abdurahman dan E. Ratna. 2003. Evaluasi Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Padang: UNP Adisendjaja, Y.H. Kegiatan Praktikum Dalam Pendidikan Sains. FMIPA UPI: Bandung (online). (http:// file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/J UR._PEND._BIOLOGI/1955121 91980021-YUSUF_HILMI_ADI SENDJAJA/KEGIATAN_PRAK TIKUM_Dlm_PEND. SAINS.p df, diakses 03 Mei 2014) Amien,
M. 1988. Buku Pedoman Laboratorium dan Petunjuk Praktikum Pendidikan IPA Umum (General Science) untuk Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan.Jakarta: Depdikbud Dirjen Dikti.
Direktorat Tenaga Kependidikan. 2008. Penilaian Kinerja Guru. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Hamalik, O. 2001. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. Hartini, S. 2014. Analisis Proses Pembelajaran Biologi Pada Materi Sistem Reproduksi Manusia di Kelas XI SMA Negeri 3 Lengayang Kabupaten Pesisir selatan. Tesis. Padang: Universitas Negeri Padang. Imran, A. 2010. Studi Tentang Hambatan Siswa Kelas 1 Listrik di SMK Negeri 2 Makasar Dalam Pelaksanaan Praktikum Pekerjaan Mekanisme Elektro (PME). Jurnal. (online). (http://ft-unm.net/medtek/ Jurnal_Medtek_Vol.2_No.1_April _2010/Al%20Imran.pdf diakses 26 Maret 2014) Kemendikbud. 2014. Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013 Tahun Ajaran 2014/2015. Jakarta: Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan. Lufri.
2005. Metodologi Padang: UNP
Penelitian.
Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta
. 2007. Strategi Pembelajaran Biologi Teori, Praktik dan Penelitian. Padang: UNP
. 2008. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
Maizeli, A. 2012. Analisis Proses Pembelajaran Biologi Pada Materi Fotosintesis dan Gerak Pada Tumbuhan Kelas VIII SMP Negeri 20
29 Padang. Tesis. Padang: Universitas Negeri Padang. Miles, M.B. dan A. Michael Huberman. 1992. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Mulyasa, E. 2013. Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Rosda Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia nomor 41 Tahun 2007 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah. 2007. Jakarta: Badan Standar Nasional Pendidikan Purwanto, M.N. 2012. Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya. Rahayuningsih, E. dan D. Dwiyanto. 2005. Pembelajaran di Laboratorium. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada. Dosen Universitas Pendidikan Indonesia. UPI, Bandung, 13-25 Januari. Sanjaya, W. 2009. Strategi Pembelajaran: Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Media Grup. Sardiman, A.M. 2012. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Sudargo, F. 2009. Pembelajaran Biologi Berbasis Praktikum untuk Meningkatkan Keterampilan Proses dan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMA. Lembaga Penelitian UPI. (online). (http://file. upi.edu/Direktori/SPS/PRODI.PEN DIDIKAN_IPA/195107261978032 -FRANSISCA_SUDARGO/PROP _hibah_kompetitif09.pdf diakses 03 Mei 2014) Sudjaiz, S.HR. & M. Amin Genda Padussa. 1988. Pedoman Penggunaan Laboratorium IPA SMTP – SMTA. Jakarta: Bhratara. Sudjana, N. 2011. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo. Sudrajat, H. 2009. “Pengembangan Perangkat Percobaan Konsep Rotasi Untuk Pembelajaran Fisika di SMA dan Universitas”. Tesis. Program Pascasarjana Universitas Negeri Padang Widodo, A. & Ramdhaningsih, V. 2006. Analisis Kegiatan Praktikum Biologi dengan Menggunakan Video. (http://2006-Analisis_kegia tan_praktikum, diakses 04 Januari 2014) Zahir.
2000. Metode Pendidikan. Padang: Negeri Padang
Penelitian Universitas
21