Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri PENGARUH PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN SOSIAL TERHADAP KEMAMPUAN BERINTERAKSI SOSIAL SISWA KELAS VIII MTs NEGERI PACITAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015
ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan Bimbingan Konseling FKIP UNP Kediri
Oleh : RENY PURWANINGSIH NPM: 11.1.01.01.0486
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP) UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA UNP KEDIRI 2015
RENY PURWANINGSIH | NPM. 11.1.01.01.0486 FKIP – Bimbingan dan Konseling
simkiunpkediri.ac.id
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
RENY PURWANINGSIH | NPM. 11.1.01.01.0486 FKIP – Bimbingan dan Konseling
simkiunpkediri.ac.id
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
RENY PURWANINGSIH | NPM. 11.1.01.01.0486 FKIP – Bimbingan dan Konseling
simkiunpkediri.ac.id
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri PENGARUH PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN SOSIAL TERHADAP KEMAMPUAN BERINTERAKSI SOSIAL SISWA KELAS VIII MTs NEGERI PACITAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015 RENY PURWANINGSIH NPM : 11.1.01.01.0486 FKIP – Bimbingan dan Konseling Email :
[email protected] Mega Isvandiana, M.Si dan Dr. Atrup, M.Pd.,M.M UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
Kemampuan berinteraksi sosial sebagai sesuatu yang harus dimiliki setiap manusia karena manusia adalah makhluk sosial yang senantiasa ingin berhubungan dengan manusia lainnya, hubungan ini tidak lepas dari rasa ingin tahu tentang lingkungan sekitarnya. Permasalahan dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimanakah pelaksanaan layanan bimbingan sosial siswa kelas VIII di MTs Negeri Pacitan tahun pelajaran 2014/2015? (2) Bagaimanakah kemampuan berinteraksi sosial siswa kelas VIII di MTs Negeri Pacitan tahun pelajaran 2014/2015? (3) Apakah ada pengaruh antara pelaksanaan layanan bimbingan sosial terhadap kemampuan berinteraksi sosial siswa kelas VIII di MTs Negeri Pacitan tahun pelajaran 2014/2015? Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri Pacitan. Tujuan dalam penelitian ini adalah (1) Mengetahui sejauh mana pelaksanaan layanan bimbingan sosial siswa kelas VIII di MTs Negeri Pacitan tahun pelajaran 2014/2015. (2) Mengetahui sejauh mana kemampuan berinteraksi sosial siswa kelas VIII di MTs Negeri Pacitan tahun pelajaran 2014/2015 dan (3) Mengetahui adanya pengaruh antara pelaksanaan layanan bimbingan sosial terhadap kemampuan berinteraksi sosial siswa kelas VIII di MTs Negeri Pacitan tahun pelajaran 2014/2015. Layanan bimbingan sosial diambil dari Tatik Romlah yang tujuannya adalah membantu siswa untuk mempelajari pengalaman-pengalaman yang berkaitan dengan aturan-aturan sosial.
Desain penelitian ini adalah Pre Eksperimen Design dengan jenis One Gruop pre test and post test Design. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII di MTs Negeri Pacitan yang berjumlah 224 siswa. Teknik sampling yang digunakan adalah random atau acak, di mana yang menjadi sampel penelitian ini adalah kelas VIII berjumlah 70 siswa. Pengumpulan data menggunakan skala interaksi sosial dengan jumlah 40 butir soal dan 36 butir dinyatakan valid dan reliabel. Analisis validitas, reliabilitas dan Uji-t menggunakan bantuan komputer program SPSS 17.0 for Windows. Hasil penelitian menunjukkan: sebelum layanan bimbingan social pre-test persentase tinggi 71,4 % (50 siswa) dan sedang 28,6 % (20 siswa). Setelah layanan bimbingan sosial, hasil post test persentase skor rata-rata kemampuan interaksi sosial siswa meningkat menjadi 96,8 % (69 siswa), dan sedang 3,2 % (1 siswa). Peningkatan tersebut sebesar 25,4%. Dari uji-t diperoleh thitung sebesar 9,126 dan ttabel taraf signifikan 5% (N= 70) sebesar 1,667. Tingkat interaksi sosial siswa sebelum dan setelah layanan bimbingan sosial adalah berbeda dan mengalami peningkatan yang signifikan. Kata kunci : Layanan Bimbingan Sosial Kemampuan Berinteraksi Sosial MTS
RENY PURWANINGSIH | NPM. 11.1.01.01.0486 FKIP – Bimbingan dan Konseling
simkiunpkediri.ac.id
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri I.
LATAR BELAKANG MASALAH Interaksi
sosial
merupakan
bagian aktivitas manusia yang tidak dapat terpisahkan dari peran manusia sebagai makhluk sosial yang selalu hidup bersama dan berhubungan satu dengan
lainnya,
karena
Tuhan
menciptakan manusia beragam jenis dengan sikap
perbedaan dan
karakter,
watak
sifat,
mengharuskan
manusia untuk dapat menyesuaikan diri dengan keadaan tersebut agar dapat saling berinteraksi sosial dalam kehidupan di masyarakat sehingga terjalin keharmonisan hidup di mana satu sama lain dapat saling menerima keberadaan mereka masing-masing. Hasil-hasil
penelitian
terbaru
mengungkapkan bahwa lebih dari 70 % siswa pada tiga jenis sekolah menengah (SMP, SMA dan SMK) di Mataram, mengalami
Nusa
Tenggara
masalah
Barat dalam
kemampuan berinteraksi sosial. orang
RENY PURWANINGSIH | NPM. 11.1.01.01.0486 FKIP – Bimbingan dan Konseling
lain,
mengekspresikan
perasaan,
menyatakan pikiran dan membuka diri. Berbagai jenis layanan bimbingan sosial, keterampilan komunikasi sosial tersebut
merupakan
bagian
dari
keterampilan komunikasi antar pribadi dan keterampilan komunikasi antar pribadi perlu dimiliki remaja atau siswa, agar siswa tersebut dapat mencapai sosial
kemampuan yang
berinteraksi
mandiri.Layanan
bimbingan social tentang pemahaman persepsi sosial menjadi penting karena perilaku
seseorang
merupakan
relevansi dari penelaahan deskriptif dari seseorang terhadap hubungan sosial itu. Penelaahan deskriptif inilah yang akan menjadi dasar seseorang untuk melakukan hubungan sosial terhadap orang yang telah dinilainya itu. Layanan bimbingan social tentang pemahaman persepsi sosial menjadi penting karena perilaku seseorang
simkiunpkediri.ac.id
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri merupakan relevansi dari penelaahan deskriptif hubungan
dari
seseorang
sosial
itu.
Hampir 50% siswa kelas VIII
terhadap
diberikan layanan bimbingan social
Penelaahan
dengan melihat kondisi persepsi social
deskriptif inilah yang akan menjadi
anak
dasar
melakukan
lingkungan sekolah, keluarga, maupun
hubungan sosial terhadap orang yang
masyarakat yang belum positif, gejala
telah dinilainya itu.
yang nampak, yaitu tidak mau tahu
seseorang
untuk
II.IDENTIFIKASI MASALAH Berdasarkan uraian latar
untuk
berinteraksi
dengan
kesedihan atau situasi orang lain, berkelahi dan suka memusuhi orang
belakang
masalah
di
atas
dapat lain, adanya siswa yang melanggar
diidentifikasi masalah antara lain: tata tertib sekolah, adanya siswa yang permasalahan berawal dari banyak memiliki perasaan rendah diri, dan yang tidak paham mengenai layanan adanya
siswa
yang
mempunyai
bimbingan sosial melalui pemahaman perasaan tidak mau mengikuti adat tentang persepsi sosial yang diajarkan lingkungan. sekolah kepada siswanya
Permasalahan
juga
sebagai terlihat dari sempitnya sudut tinjauan
kerangka
berpikir
siswa
dalam siswa terhadap pemahaman bimbingan
membangun pengaruh interaksi sosial. sosial terhadap proses interaksi sosial Siswa kurang memahami keberadaan yang kebanyakan diantara mereka pentingnya layanan bimbingan sosial dipengaruhi pengalaman sebelumnya yang dikaitkan melalui persepsi sosial yang kurang tepat terhadap
kemampuan
dan condong
berinteraksi bersifat stereotipe.
sosial siswa dalam menjalani aktivitas kesehariannya.
RENY PURWANINGSIH | NPM. 11.1.01.01.0486 FKIP – Bimbingan dan Konseling
simkiunpkediri.ac.id
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri A . METODE PENELITIAN
stimulus, prediktor, antecedent.
Arikunto (2010: 74) ”Penelitian ini
menggunakan
kuantitatif
dalam
pendekatan usaha
Sering disebut sebagai variabel bebas dalam bahasa Indonesia.
menguji
Variabel bebas adalah variabel
hipotesis yang telah disusun, maka
yang mempengaruhi atau yang
proses
menjadi
penelitian
menggunakan
angka
pengumpulan, penyajian
banyak mulai
penafsiran hasil”.
sebab
dari
atau
dan
dependen
Rancangan
perubahannya
timbulnya
variabel
(terikat).
Variabel
independen yang penulis teliti
penelitian yang digunakan adalah
dalam
korelasional dalam penelitian ini.
layanan bimbingan sosial.
Variabel-variabel penelitian
ini
adalah
penelitian
adalah
dalam
2. Variabel terikat: sering disebut
variabel
sebagai variabel output, kriteria,
independen atau bebas dan variabel
konsekuen.
dependen atau tergantung. Variabel
yang
independen
penelitian
adalah
ini
variabel
yang
Variabel
penulis
teliti ini
terikat dalam adalah
menjelaskan variabel lain, sedangkan
kemampuan
variabel dependen adalah variabel
sosial dengan disusun dari 6
yang
indikator
dijelaskan
oleh
variabel
utama,
yaitu:
a.
independen. Definisi operasional dari
Kontak
kedua
saling pengertian, kerjasama) b.
variabel
tersebut
dapat
social
berinteraksi
(percakapan,
dijelaskan sebagai berikut:
Adanya
1. Variabel bebas: variabel ini sering
(keterbukaan, empati, dukungan,
disebut
sebagai
variabel
RENY PURWANINGSIH | NPM. 11.1.01.01.0486 FKIP – Bimbingan dan Konseling
Komunikasi
rasa positif, dan kesamaan).
simkiunpkediri.ac.id
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri B.Teknik dan Pendekatan Penelitian
b.
1. Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian adalah yaitu
metode
penelitian
kuantitatif
dipandang
sebagai
sesuatu
yang
bersifat
konfirmasi
dan
yang
digunakan
deduktif.
penelitian
kuantitatif,
konfirmasi
suatu
dituntut
penelitian
yang
menggunakan
angka
alasan
peneliti
Beberapa
adalah:
kuantitatif
disebabkan
ini
bersifat
menguji hipotesis dari suatu teori yang telah ada. c.
Penelitian
Bersifat
karena metode penelitian
memilih penelitian kuantitatif
a.
Pendekatan
Setiap masalah yang diteliti
kuantitatif
diselesaikan dengan metode
bersifat
mengkonfirmasi
dan prosedur yang spesifik
antara
teori
tetapi
dengan
baku.
Artinya
kenyataan yang ada dengan
bagaimana masalah yang
mendasarkan
diteliti
pada
data
dengan
metode
ilmiah dalam bentuk angka
sendiri-sendiri (eksperimen,
atau
korelasional, dan lain-lain).
numerik.
Penarikan
kesimpulan pada penelitian
Berdasarkan
uraian
kuantitatif bersifat deduktif
pendekatan di atas, maka dalam
yaitu menarik kesimpulan
penelitian
dari sesuatu yang bersifat
pendekatan
umum ke sesuatu yang
Pendekatan
bersifat khusus.
menarik kesimpulan dari sesuatu
RENY PURWANINGSIH | NPM. 11.1.01.01.0486 FKIP – Bimbingan dan Konseling
ini
menggunakan kuantitatif.
kuantitatif
dapat
simkiunpkediri.ac.id
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri yang bersifat umum ke sesuatu
kali yaitu sebelum eksperimen
yang bersifat khusus.
dan sesudah eksperimen.
2. Teknik Penelitian Penelitian ini mempunyai
Observasi yang dilakukan sebelum eksperimen (01) disebut
tujuan untuk mengetahui
pre-test, dan observasi sesudah
pengaruh pelaksanaan layanan
eksperimen (02) disebut post-
bimbingan sosial dengan
test.
kemampuan berinteraksi sosial
Perbedaan antara 01 dan 02
siswa kelas VIII MTs Negeri
yakni 01 – 02 diasumsikan
Pacitan tahun pelajaran
merupakan efek dari treatment
2014/2015. Desain penelitian ini
atau perlakuan (Arikunto 2010:
adalah Pre-experimental design
78).
atau eksperimen pura-pura. Terdapat tiga jenis desain
ng diberikan peneliti
penelitian pre-ekperimen
sesuai dengan rancangan
menurut Arikunto (2010: 84),
penelitian yang sudah
yaitu a. One shot case study b.
dibuat sebelumnya.
Pre test and post test, dan c.
Perlakuan atau treatment
Static group comparison. Pola
berupa layanan bimbingan
yang digunakan dalam
sosial. Setiap pertemuan,
penelitian ini adalah Pre-test
peneliti akan memberikan
and Post-Test design.
penjelasan materi yang
Pengukuran dalam desain ini
berkaitan dengan
observasi dilakukan sebanyak 2
kemampuan berinteraksi
RENY PURWANINGSIH | NPM. 11.1.01.01.0486 FKIP – Bimbingan dan Konseling
simkiunpkediri.ac.id
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri sosial, setelah itu akan
treatment, sehingga dapat
dilanjutkan dengan diskusi
dilihat peningkatan
untuk mengomentari
kemampuan berinteraksi
jalannya layanan bimbingan
sosial siswa.
sosial dan hal-hal baru apa yang bisa dipelajari dari
C.Tempat dan Waktu Penelitian
layanan yang telah
1. Tempat Penelitian
dilaksanakan. a.
Post Test Post test dilakukan
Tempat
penelitian
yang
digunakan dalam penelitian ini adalah di MTs Negeri Pacitan kelas
setelah pemberian
VIII.
treatment dengan
merupakan sekolah lanjutan di
menggunakan skala
bawah
kemampuan berinteraksi
Agama yang pertama kali didirikan
sosial yang telah digunakan
pemerintah bersama masyarakat di
pada saat mengadakan pre
Kelurahan Pacitan. MTs ini terletak
test. Tujuan post- test
di Jalan H. Samanhudi nomor 15,
dalam penelitian ini yaitu
Kelurahan
untuk mengetahui tingkat
Pacitan,
keberhasilan treatment
Provinsi
yang telah dilakukan dan
sekolah cukup strategis dan mudah
mengetahui seberapa besar
dijangkau.
perubahan sebelum dan sesudah dilakukan
RENY PURWANINGSIH | NPM. 11.1.01.01.0486 FKIP – Bimbingan dan Konseling
MTs
Negeri
naungan
Pacitan
Kementerian
Pacitan,
Kecamatan
Kabupaten Jawa
Timur.
Pacitan, Kondisi
Alasan yang paling mendasar dalam memilih tempat
simkiunpkediri.ac.id
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri penelitian tersebut adalah letak sekolah
Pacitan tahun pelajaran 2014/2015.
yang mudah dijangkau dengan
Jumlah keseluruhan populasi dalam
kendaraan serta dekat dengan Kantor
penelitian ini ada 224 siswa. Dasar
Departemen Sosial Kabupaten Pacitan.
pertimbangan pemilihan populasi
Selain itu kondisi sekolah cukup
penelitian ini karena secara umum
nyaman dan pihak-pihak sekolah)
siswa yang duduk di kelas VIII
Dari hasil rxy dikonsultasikan
MTs
termasuk
dalam
dengan rtabel, jika rxy sama atau
perkembangan masa remaja dengan
lebih
usia 14 sampai 16
besar
dari
rtabel,
maka
hipotesis penelitian diterima dan sebaliknya.
Penafsiran
pengolahan
data
hasil
“Sampel” adalah “sebagian
menggunakan
tingkat kepercayaan 0.05 sebagai
atau wakil populasi yang diteliti. Dinamakan
batas signifikan. A. Populasi dan Sampel
penelitian
sampel
apabila kita bermaksud untuk
1. Populasi
menggeneralisasikan
Populasi
merupakan
kelompok subjek yang hendak dikenai
generalisasi
penelitian.
hasil
“Populasi”
merupakan
“kelompok
ini subjek
yang harus memiliki ciri-ciri atau karakteristik bersama” (Saifuddin Azwar, 2009: 77). Dari
2. Sampel
pengertian
penelitian 2010:
hasil
sampel”
131).
(Arikunto,
Sampel
dalam
penelitian ini adalah siswa kelas VIII MTs Negeri Pacitan di Jalan H.
Samanhudi
nomor
15,
Kelurahan Pacitan, Kecamatan Pacitan,
Kabupaten
Pacitan,
Provinsi Jawa Timur. populasi
a.
Tehnik pengambilan sampel
tersebut, maka populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas kelas VIII MTs Negeri
RENY PURWANINGSIH | NPM. 11.1.01.01.0486 FKIP – Bimbingan dan Konseling
pada
penelitian
ini
menggunakan tehnik Sampel
simkiunpkediri.ac.id
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri Acak
Sederhana
(Simple
e
Persen kelonggaran
Random Sampling) artinya
ketidaktelitian karena
pengambilan anggota sampel
kesalahan pengambilan
dari
populasi
secara
dilakukan
acak
sampel yang masih ditaksir
tanpa
atau diinginkan 10%
memperhatikan strata yang ada dalam populasi. Tidak ada satu Jumlah sampel Sampel sebagian populasi
merupakan
atau
wakil
yang
dari
diteliti
(Suharsimi Arikunto, 2010: 108). Peneliti menggunakan (untuk memudahkan rumus
Slovin
untuk penelitian,peneliti
mengetahui jumlah sampel membulatkan menjadi 70 yang akan diambil dalam siswa) penelitian ini, yaitu: B. Instrumen Penelitian dan Tehnik Pengumpulan Data Keterangan:
1. Pengembangan Instrumen
n
: Ukuran sampel
N
: Ukuran Populasi
yang digunakan
n
: Ukuran sampel
dalam
Teknik pengumpulan data
penelitian
adalah
skala
ini.
Skala
digunakan untuk mengumpulkan
RENY PURWANINGSIH | NPM. 11.1.01.01.0486 FKIP – Bimbingan dan Konseling
simkiunpkediri.ac.id
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri data dari variabel yang diteliti,
M.
Toha
Anggoro
yaitu Kemampuan Berinteraksi
(2008: 5.28) berpendapat:
Sosial.
ini
“Validitas adalah suatu alat
menggunakan cara yang telah
ukur yang absah serta dapat
ditentukan
dan
mengukur apa yang hendak
dokumenter) dan membutuhkan
diukur”. Suatu alat ukur
alat
dikatakan
Penelitian
(kuesioner
yang
dipakai
untuk
valid
atau
mengumpulkan data. Alat itulah
mempunyai nilai validitas
yang
tinggi apabila alat ukur
disebut
instrumen
penelitian; yaitu pedoman tertulis
tersebut
tentang wawancara (observasi),
mengukur apa yang akan
atau
diukur.
daftar
pertanyaan
yang
memang
dapat
dipersiapkan untuk mendapatkan
Langkah-langkah
informasi dari responden (Gulo,
untuk mengetahui validitas
2004: 123).
skala
adalah
sebagai
berikut: 2. Validasi Instrumen Untuk mendapatkan data yang sesuai dengan variabel, maka instrumen penelitian harus memenuhi syarat validitas dan reabilitas. a.
Validitas
1) Menyebarkan sejumlah skala yang telah dibuat kepada responden. 2) Menghitung skor tiaptiap item serta skor secara total. 3) Dalam
uji
validitas,
rumus yang digunakan
RENY PURWANINGSIH | NPM. 11.1.01.01.0486 FKIP – Bimbingan dan Konseling
simkiunpkediri.ac.id
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri adalah dengan korelasi product moment dari
Langkah
selanjutnya
dari
kegiatan pengumpulan data dan untuk menarik kesimpulan dari
Pearson dengan rumus sebagai berikut:
data
yang
diperoleh,
peneliti
membutuhkan suatu tehnik untuk menganalisa data yang tepat dan sesuai dengan jenis data serta rancangan penelitian. Penelitian ini
Keterangan: rxy
untuk menganalisis data dan untuk
=
koefisien
korelasi antara x dan y
mengetahui pengaruh pelaksanaan layanan bimbingan sosial dalam mengembangkan
∑xy
= jumlah hasil
kemampuan
berinteraksi sosial Analisis
kali x dan y
data
yang
x2
= kuadrat dari x
dilakukan oleh peneliti setelah
y2
= kuadrat dari y
data terkumpul adalah analisis uji
n
=
t
jumlah
responden
(Arikunto,
validitas
digunakan
mengetahui
apakah
independen
2010: 170) Untuk
yang
menentukan item
dipakai
signifikan
untuk variabel
berpengaruh terhadap
variabel
dependen. Untuk menganalisis
koefisien korelasi rtabel >
data
0,361
taraf
menggunakan data pre test dan
rtabel
post test one group design, maka
dengan
signifikansi
5%.
diperoleh dari tabel E.Tehnik Analisis Data
hasil
menggunakan
eksperimen
rumus
t-test
(Arikunto, 2010: 349). Rumus
1. Jenis Analisis
RENY PURWANINGSIH | NPM. 11.1.01.01.0486 FKIP – Bimbingan dan Konseling
simkiunpkediri.ac.id
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri yang
digunakan
adalah
t-test
dengan yaitu sebagai berikut:
t
yang
digunakan
mengetahui
apakah
independen
t=
untuk variabel
berpengaruh
signifikan
terhadap
variabel
dependen. Untuk menganalisis Keterangan:
data
Md : mean dari devisi (d) antara post test dan pre test Xd
:
perbedaan
deviasi
menggunakan data pre test dan
menggunakan
rumus
t-test
(Arikunto, 2010: 349). Rumus
: Jumlah kuadrat deviasi N
: Banyaknya subjek
Df
: atau db adalah N-1 ataupun
eksperimen
post test one group design, maka
dengan mean deviasi
Ukuran
hasil
yang
digunakan
adalah
t-test
dengan yaitu sebagai berikut:
t=
kriteria
pengujiannya adalah: Jika Thitung > TTabel
(>1,667)
dengan
derajat
kesalahan α = 0,05, maka Ha
Keterangan:
diterima. Hal ini berarti bahwa
Md : mean dari devisi (d)
terdapat pengaruh yang signifikan
antara post test dan pre test
antara variabel bebas (X) terhadap variabel Y. Untuk mempermudah pemrosesan analisa data tersebut, peneliti
menggunakan
Xd
:
perbedaan
deviasi
dengan mean deviasi
bantuan
: Jumlah kuadrat deviasi
program komputer SPSS Version Analisis
data
yang
dilakukan oleh peneliti setelah
N
: Banyaknya subjek
Df
: atau db adalah N-1
data terkumpul adalah analisis uji
RENY PURWANINGSIH | NPM. 11.1.01.01.0486 FKIP – Bimbingan dan Konseling
simkiunpkediri.ac.id
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri Ukuran
ataupun
kriteria
pengujiannya adalah: Jika Thitung > TTabel
(>1,667)
dengan
sedangkan kategori sedang 28,6% (20
siswa)
kurang
mampu
kontak
social
derajat
kesalahan α = 0,05, maka Ha diterima. Hal ini berarti bahwa terdapat pengaruh yang signifikan
melakukan
(percakapan, saling pengertian, kerjasama) kurang berkomunikasi
antara variabel bebas (X) terhadap variabel Y. Untuk mempermudah pemrosesan analisa data tersebut, peneliti
menggunakan
bantuan
(keterbukaan, empati, dukungan, rasa positif, dan kesamaan). 2. Gambaran kemampuan interaksi
program komputer SPSS Version sosial siswa kelas VIII MTs
II. Simpulan Hasil
penelitian
ini
dapat
2014/2015 setelah memperoleh
disimpulkan sebagai berikut: 1. Gambaran kemampuan interaksi sosial siswa kelas VIII MTs Negeri Pacitan tahun pelajaran 2014/2015 sebelum memperoleh layanan
bimbingan
sosial
menunjukkan bahwa 71,4% (50 siswa)
siswa
melakukan
sudah
mampu
kontak
social
(percakapan, saling pengertian, kerjasama),
komunikasi
(keterbukaan, empati, dukungan, rasa
positif,
dan
kesamaan),
RENY PURWANINGSIH | NPM. 11.1.01.01.0486 FKIP – Bimbingan dan Konseling
Negeri Pacitan tahun pelajaran
layanan bimbingan social 96,8% (69 siswa) menunjukkan adanya peningkatan kemampuan siswa dalam melakukan kontak social (percakapan, saling pengertian, kerjasama),
komunikasi
(keterbukaan, empati, dukungan, rasa
positif,
dan
kesamaan),
sedangkan kategori sedang 3,2% (1 siswa). 3. Ada pengaruh yang positif dan signifikan
antara
layanan
bimbingan
sosial
terhadap
simkiunpkediri.ac.id
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri kemampuan berinteraksi sosial siswa kelas VIII MTs Negeri Pacitan 2014/2015, melalui
tahun
pelajaran
yang
ditunjukkan
koefisien
uji-t
Thitung
sebesar 9,126 dan Ttabel taraf signifikan 5% (N= 70) sebesar 1,667. 4. Tingkat
kemampuan
interaksi
sosial siswa sebelum dan setelah memperoleh layanan bimbingan sosial berbeda dan mengalami peningkatan
yang
signifikan,
yaitu sebesar 25,4%.
RENY PURWANINGSIH | NPM. 11.1.01.01.0486 FKIP – Bimbingan dan Konseling
simkiunpkediri.ac.id