KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF PERSUASI PADA SISWA KELAS X.2 SMA NEGERI 1 CIBITUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015
Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)
Sona Yunita 1111013000070
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2015
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI
KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF PERSUASI DENGAN ME,DIA BROSUR PADA SISWA KELAS X.2 SMA NEGERI
1 CIBITLTNG
TAHLIN PELAJARAN
201412015
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan
Yang mengesahkan, Dosen Pembimbing,
(:),r .,/ /4.
/t
. /f7/;/.,*, ,/ cz/
,/
Dra. Mahmudah Fitriy ahZA,M.Pd
NrP. 1 9640212
1997 03 2001
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONBSIA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2015
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQOSAH Skripsi berjudul "Keterampilan Menulis Paragraf Persuasi pada Siswa Kelas X.2 SMA Negeri 1 Cibitung Tahun Pelajaran 201412015" disusun oleh Sona Yunita,
NIM 11i013000070, diajukan
kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatulah Jakarta dan telah dinyatakan lulus dalam ujian Munaqasah pada tanggal 16 Oktober 2075 di hadapan dewan penguji. Oleh karena
itu, penulis berhak memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) dalam bidang Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Jakarta, 26 Oktober 2015
Panitian Ujian Munaqasah Ketua Panitia (Ketua
Jurusan/Prodi)
N/
Makyun Subuki. M.Hum. NrP. 19800305 200901 1 015
* tots
Tanda Tangan
...(.tC-.....
Sekretaris Panitia (Sekretaris Jurusan/Prod)
Dona Aii Karunia Putra, MA NIP. 19840409201101 1 015
Tanggal
tA /20|19 .19.....
Penguji I
Dr. Nuryani. MA. NiP. 19820628 2049D 2 003 Penguji II Dr. Elvi Susanti. M.Pd. NIP. 19680801 200801 2016
^!l:tl*,, 4W
Dekan Fakult
Prof. Dr. Ah 198203 1 007
SLTRAT
Saya yang bertanda tangan di bawah
PERNYATAAN PENULIS
ini:
Nama
: Sona Yunita
'l'cmpat.'fanggal Lahir
: Bekasi, 9 Juni 1993
\IM
: i111013000070
.Turusan
: Pendidikan Ilahasa dan Sastra Indonesia
.\larnal
: Pondok
-fanah
Mas, .IL. Wijayanti V blok C
12172,R1.0021026 Kec. Cibitung,
Kab.
Bekasi 1,7520
Menyatakan dengan sesungguhnya
Ilahwa shripsi yang berjudul " Keterampilan Menulis Paragraf Persuasi dengan Media Brosur pada Siswa Kelas X.2 SMA Negeri 1 Cibitung Tahun Pelajaran 201412015" adalah benar hasil
l<ar:1,a
sendiri di bawah bimbingan:
\ama
: Dra. Mahmudah
\
: 1e640212 lq)970j
II'
Demikian surat pernyataan
FitriyahZA, M.Pd 2001
ini saya buat dengan
sesungguhnya dan siap menerima
konsekuensi apabila ternyata skripsi ini bukan hasil karya sendiri.
Jakarta, 7 September 2015
Yang rnenyatakan,
Sona Yunita
ABSTRAK
SonaYunita; 1111013000070, Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Judul Skripsi “Keterampilan Menulis Paragraf Persuasi pada Siswa Kelas X.2 SMA Negeri 1 Cibitung Tahun Pelajaran 2014/2015”. Keterampilan menulis memiliki berbagai macam bentuk di antaranya yaitu: menulis paragraf persuasi. Kenyataan yang ada di sekolah, siswa cukup mengalami kesulitan dalam menulis paragraf persuasi. Siswa membutuhkan waktu yang cukup lama untuk dapat menuangkan ide dan gagasannya, dan siswa kurang mampu menggunakan ketepatan kalimat yang dapat meyakinkan pembaca. Oleh karena itu penulis melakukan penelitian penulisan paragraf persuasi pada tugas siswa kelas X.2 SMA Negeri 1 Cibitung tahun pelajaran 2014/2015. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara membaca berulang-ulang dan memperhatikan 1) kualitas isi gagasan yang diungkapkan, 2) ketepatan kalimat yang dapat meyakinkan/membujuk pembaca, 3) ketepatan logika urutan cerita, 4) kerapian tulisan, 5) pengembangan kalimat persuasif yang dapat meyakinkan dan mempengaruhi pembaca dalam paragraf persuasi siswa kelas X.2 SMA Negeri 1 Cibitung. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk menambah khasanah penelitian dalam aspek keterampilan menulis paragraf persuasif pada siswa SMA Negeri 1 Cibitung, sehingga dapat meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah tersebut agar lebih baik dari yang sebelumnya. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa keterampilan menulis paragraf persuasi pada siswa kelas X.2 SMA Negeri 1 Cibitung cukup baik dengan rata-rata nilai kelas 73,63 dengan interpretasi baik. Siswa yang mendapat interpretasi baik sebesar 70%, dan siswa yang mendapat interpretasi kurang sebesar 30. Kata kunci
: Persuasi, Keterampilan Menulis Paragraf Persuasi
i
ABSTRACT
SonaYunita; 1111013000070, Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Judul Skripsi “Keterampilan Menulis Paragraf Persuasi pada Siswa Kelas X.2 SMA Negeri 1 Cibitung Tahun Pelajaran 2014/2015”. The background of this research concerns the problem of low level writing persuasive paragraph. Efforts that are needed to improve this writing skill uses brochures as media. This research focuses on qualitative description method because this method makes systematic, factual and accurate definitions about the facts and the properties of populations that have been determined. This method also uses content analysis technique that investigates an object for explaining all about the object research and the result clearly. Data gathering technique is held by reading repeatedly and paying attention of several aspects; (1) the quality of the content of the idea expressed, (2) the accuracy of the sentences, (3) the accuracy of spelling, (4) the accuracy of punctuation, (5) the development of persuasive sentences that convinces and influences the readers in writing persuasive paragraph by senior high school students grade X.2 of SMAN 1 Cibitung. The result of this research is expected to provide benefit. The main benefit is for increasing the repertoire of research of writing skill in persuasive paragraph toward students of SMAN 1 Cibitung. Therefore, the educational quality in this school will be better than before. Based on the research, it was stated that the students’ writing skill in writing persuasive paragraph is low because students got low standard points (70) with 20% as the percentage and students got high standard points with 80% as the percentage. Keywords
: persuasion, writing skill in persuasive paragraph
ii
KATA PENGANTAR Bismillaahirrahmaanirrahiim Alhamdulillah, segala puji syukur ke hadirat Allah Swt, yang telah memberikan taufik, hidayah, dan inayan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam semoga senantiasa Allah berikan kepada Nabi Muhammad Saw, keluarga, para sahabat, dan para pengikitnya sampai akhir zaman. Adapun penulisan skripsi ini diajukan untuk mendapatkan gelas sarjana pendidikan bahasa dan sastra Indonesia. Dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis banyak menerima saran, petunujuk, bimbingan, dan masukan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak, khususnya kepada: 1. Prof. Dr. Ahmad Thalib Raya, M.A. selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Makyun Subuki, M. Hum. sebagai Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia yang selalu mengarahkan dan memberikan semangat. 3. Mahmudah Fitriyah, M. Pd. sebagai Dosen Pembimbing yang dengan sabar telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan dan ilmunya kepada penulis. 4. Dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, khususnya dosen di Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia yang telah memberikan pengetahuan dan bimbingan kepada penulis selama mengikuti perkuliahan. 5. Pimpinan dan Staf Perpustakaan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan dan Perpustukaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 6. Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Cibitung, Ibu Susmiati, M.M. yang telah memberikan izin dan kesempatan penulis untuk melaksanakan penelitian. 7. Benarsih, S.Pd. sebagai guru bahasa Indonesia kelas X, dan para guru beserta karyawan lainnya
yang telah membantu
kelancaran penulis
dalam
pengambilan data. 8. Teristimewa untuk Ayahanda Somad dan Bunda Meilina yang selalu menyayangi penulis sedari kecil, yang tak pernah lelah untuk mengajarkan penulis banyak hal, yang tak berhenti berdoa untuk penulis, ketulusanmu dalam membimbing tak terbalaskan, hanya Allah SWT yang dapat memebalasnya, semoga penulis bisa memberikan yang terbaik untuk kalian.
iii
9. Untuk Nenekku tercinta, Teti, Uncu, Ma ayang, (Almh) Mandeh, Om Erwin, Tante Zakia, Om Nofi, Om Imam, terima kasih atas motivasi yang diberikan serta bantuan moril maupun materil. 10. Untuk adikku tersayang, Alya Diva Ramadhani, Fabian Harits Tanta Santosa, dan Kakak Sepupuku, Bang Putra, Mas Fahmi, Mas Faras, Teteh Hani, terima kasih selalu memberikan semangat kepada penulis. 11. Untuk Riza Muhammad Setiaji Rizkillah Usup
terima kasih selalu
memberikan waktu luang untuk menemani penulis mengerjakan skripsi, memberikan semangat dan motivasi. 12. Sahabat terbaikku Noviana Nitami dan Hadiyati Wulan Dani terima kasih atas bantuan dan motivasinya, dan teman-taman PBSI angkatan 2011. 13. Kepada semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang selalu memberikan dukungan dan bantuan dengan tulus baik berupa moril maupun materil, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Semoga karya tulis yang sederhana ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan umumnya bagi para pembaca yang selalu peduli dan perhatian terhadap berkembang dunia pendidikan baik sekarang maupun yang akan datang. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca untuk menyempurnakan skripsi ini.
Bekasi, September 2015
Penulis
iv
DAFTAR ISI ABSTRAK .............................................................................................................. i KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii DAFTAR ISI ............................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ...........................................................................................1 B. Identifikasi Masalah ...................................................................................3 C. Pembatasan Masalah ..................................................................................3 D. Rumusan Masalah Penelitian .....................................................................4 E. Tujuan Masalah ..........................................................................................4 F. Manfaat Penelitian .....................................................................................4
BAB II KAJIAN TEORETIS A. Hakikat Menulis ...........................................................................................5 1. Pengertian Menulis...........................................................................5 2. Tujuan Menulis ................................................................................7 3. Fungsi Menulis .................................................................................8 B. Hakikat Paragraf...........................................................................................9 1. Pengertian Paragraf ..........................................................................9 2. Jenis-jenis Paragraf ........................................................................11 C. Hakikat Paragraf Persuasi ..........................................................................11 1. Paragraf Persuasi ............................................................................11 2. Ciri-ciri paragraf Persuasi ..............................................................13 3. Teknik Menulis Paragraf Persuasi .................................................13 4. Alat Pengembangan Paragraf Persuasi..........................................15 D. Keterampilan Menulis Paragraf Persuasi ..................................................16 E. Hasil Penelitian yang Relevan ...................................................................17
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................................19 B. Metode Penelitian.......................................................................................19
iii
C. Pendekatan dan Jenis Data .........................................................................20 D. Objek Penelitian ........................................................................................ 21 E. Instrumen Penelitian...................................................................................21 F. Teknimk Pengelolaan Data ........................................................................22 G. Teknik Pengumpulan Data .........................................................................23
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Analisis .....................................................................................26 B. Analisis Data .............................................................................................30 C. Data Hasil Menulis Paragraf Persuasi Siswa Kelasa X.2 SMAN 1 Cibitung ......................................................................................................53 D. Data Hasil Analisis Aspek Penilaian Menulis Paragraf Persuasi Siswa Kelasa X.2 SMAN 1 Cibitung ...................................................................55
BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ...................................................................................................64 B. Saran ...........................................................................................................64 DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................65 LAMPIRAN-LAMPIRAN
iv
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menulis adalah kegiatan berbahasa yang menggunakan tulisan sebagai media untuk menyampaikan pesan. Terampil menulis tidak datang dengan sendirinya, tetapi memerlukan latihan yang sungguh-sungguh dan terus menerus. Keterampilan menulis merupakan proses belajar yang memerlukan ketekunan. Pembelajaran keterampilan menulis perlu diperhatikan agar siswa mampu berkomunikasi lewat tulisan dengan baik. Keterampilan menulis merupakan faktor penting untuk keterampilan berbahasa yang perlu dimiliki oleh para siswa yang sedang belajar dari tingkat pendidikan dasar sampai perguruan tinggi. Pembelajaran keterampilan menulis diarahkan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam berkomunikasi menggunakan bahasa tulis. Siswa diharapkan mampu menuangkan gagasan atau idenya secara tepat sehingga dapat menghasilkan tulisan yang berkualitas. Dewasa ini pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah masih cenderung menggunakan
metode
tradisional
yang
bersifat
hafalan,
dengan
menggunakan metode tersebut siswa tidak diizinkan untuk mengembangkan kemampuan berbahasanya, khususnya dalam kemampuan membaca dan menulis. Tidak jarang metode yang digunakan tersebut membuat siswa merasa jenuh. Siswa yang tidak menyukai pembelajaran bahasa Indonesia akan menempatkan mata pelajaran bahasa Indonesia pada urutan terakhir setelah mata pelajaran yang lainnya. Keterampilan menulis merupakan keterampilan berbahasa tahapan paling akhir yang dikuasai oleh peserta didik, peserta didik dapat menulis dengan baik jika ketiga keterampilan berbahasa yang lainnya telah dikuasai. Pada keterampilan menulis diharapkan siswa dapat memenuhi standar kompetensi, yaitu menulis secara efektif dan efisien. Namun, untuk memenuhi standar kompetensi tersebut tidaklah mudah, karena harus
1
2
diperlukan proses yang panjang. Proses tersebut dijalani oleh seseorang sejak kecil melalui tahapan-tahapan dalam pembelajaran menulis. Tujuan diajarkannya keterampilan menulis agar peserta didik memiliki kemampuan dalam menuangkan ide, gagasan, dan pengalamannya dengan benar. Ketika menulis perlu diperhatikan dalam penggunaan aspek kebahasaan seperti bentuk kata, dan kalimat harus disusun secara efektif. Keterampilan menulis memiliki berbagai macam bentuk, salah satunya menulis paragraf. Tujuan menulis paragraf diharapkan siswa memiliki kemampuan untuk menuangkan ide atau gagasan dengan cara membuat paragraf yang menarik perhatian untuk dibaca. siswa dituntut untuk dapat menyusun dan menguhubungkan antara kalimat yang satu dengan yang lainnya sehingga menjadi paragraf yang utuh. Paragraf dapat dikatakan sebagai karangan yang berisi sebuah pikiran yang didukung oleh kumpulan kalimat saling berhubungan untuk menghasilkan sebuah gagasan. Dilihat dari bentuknya paragraf terdiri dari paragraf eksposisi, narasi, argumentasi, dan persuasif. Di antara kelima bentuk paragraf yang dapat dijadikan media peserta didik untuk menuangkan gagasan atau ide kreatif menjadi sebuah paragraf yang utuh dan menarik dibaca, yaitu: siswa dapat mencurahkan pikirannya melalui paragraf persuasi. Paragraf persuasi merupakan paragraf yang bertujuan membuat pembaca percaya, yakin, dan terbujuk akan hal-hal yang dikomunikasikan baik berupa fakta, suatu pendapat ataupun perasaan seseorang. Masalah-masalah yang dihadapi siswa dalam membuat paragraf persuasi umumnya berkaitan dengan pemilihan diksi atau kata yang baik agar
pembaca
terpengaruh,
ketepatan
logika
urutan
cerita,
dan
menghubungkan antar kalimat masih kurang diperhatikan dengan baik oleh siswa. Hambatan lain yang dialami siswa dalam membuat paragraf persuasi adalah kurangnya semangat mereka dalam membuat paragraf persuasi akibat metode pembelajaran yang digunakan guru masih kurang menarik bagi peserta didik. Hal ini disebabkan oleh banyak faktor, di antaranya pemanfaatan media dalam kegiatan pembelajaran kurang bervariasi, guru masih
sering
menggunakan
metode
yang
konvensional
dalam
3
pembelajarannya sehingga membuat siswa merasa malas, jenuh, dan tidak dapat membangkitkan motivasi atau minat siswa untuk mengikuti pembelajaran tersebut. Fenomena tersebut juga terjadi pada pembelajaran menulis paragraf persuasi pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Cibitung. Siswa di kelas ini kurang termotivasi untuk mengikuti pembelajaran menulis paragraf persuasi dikarenakan guru tidak memanfaatkan media sebagai objek menulis paragraf persuasi. Guru mengabaikan media dan hanya menyuruh siswa tanpa adanya alat, baik fisik maupun non fisik yang dapat membantu siswa dalam menulis paragraf persuasi, sehingga hasil yang diharapkan kurang maksimal. Cara pembelajaran seperti itu tentunya membingungkan siswa, dan siswa kurang tertarik mengikuti pembelajaran tersebut. Metode pembelajaran yang efektif sebaiknya diterapkan dalam pelaksanaan pembelajaran. Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik untuk mengambil judul skripsi “Keterampilan Menulis Paragraf Persuasi Pada Siswa Kelas X.2 SMA N 1 Cibitung Tahun Ajaran 2014/2015”
B. Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan pada latar belakang masalah di atas, masalah yang teridentifikasi sebagai berikut: 1. Siswa kurang memahami tentang paragraf persuasif; 2. Siswa sulit menentukan tema dalam menulis paragraf persuasif; 3. Siswa sulit mengungkapkan ide mereka ke dalam bentuk tulisan.
C. Pembatasan Masalah Berdasarkan uraian identifikasi masalah tersebut, peneliti memberikan batasan masalah yaitu: keterampilan menulis paragraf persuasi yang baik dengan menggunakan pengembangan kalimat persuasi yang dapat meyakinkan dan mempengaruhi pembaca.
4
D. Rumusan Masalah Penelitian Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah di atas, maka masalah penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: bagaimana keterampilan menulis paragraf persuasif pada siswa kelas X.2 SMA Negeri 1 Cibitung?
E. Tujuan Masalah Adapun tujuan penelitian ini antara lain untuk mendeskripsikan keterampilan menulis paragraf persuasi pada siswa kelas X.2 SMA Negeri 1 Cibitung.
F. Manfaat Penelitian 1. Manfaat secara Teoretis: a. Penelitian ini diharapkan dapat menciptakan kepercayaan diri siswa dalam pelajaran menulis paragraf persuasi. b. Penelitian
ini
bermanfaat
sebagai
upaya
untuk
mengembangkan pengetahuan dalam aspek menulis paragraf persuasi. 2. Manfaat secara Praktis: a. Bagi guru, dapat mengatasi kesulitan guru dalam memilih metode yang tepat untuk pembelajaran menulis paragraf persuasi. b. Bagi siswa, penelitian ini dapat bermanfaat meningkatkan kemampuan menulis paragraf persuasi, dan meningkatkan kompetensi sosial antar siswa. c. Bagi peneliti, penelitian ini dapat menambah pengalaman dan wawasan baru setelah melaksanakan penelitian.
BAB II KAJIAN TEORI A. Landasan Teori 1. Hakikat Menulis a.
Pengertian Menulis
Menulis merupakan keterampilan yang lebih sulit dibandingkan tiga keterampilan bahasa yang lain, yaitu menyimak (listening competence), membaca (reading competence), berbicara (speaking competence). Menulis juga merupakan kegiatan yang dilakukan seseorang untuk menghasilkan tulisan, tetapi juga mengungkapkan gagasan. Keraf mengatakan tulis menulis adalah untuk mengungkapkan fakta-fakta, perasaan, sikap da nisi pikiran secara jelas dan efektif kepada para pembaca1. Akhadiah mengatakan menulis merupakan suatu kegiatan penyampaian pesan dengan menggunakan tulisan sebagai mediumnya. Pesan adalah isi atau muatan yang terkandung dalam suatu tulisan.2. Yunus mengatakan menulis merupakan aktivitas menuangkan pikiran secara sistematis ke dalam bentuk tertulis atau kegiatan memikirkan, menggali, dan mengembangkan suatu ide sambil menuliskannya3. Pada dasarnya menulis adalah suatu keterampilan berbahasa yang digunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak tatap muka dengan orang lain. Tarigan mengatakan menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif. Dalam kegiatan menulis, seorang penulis atau pengarang harus terampil memanfaatkan grafologi, struktur bahasa, dan kosakata. Keterampilan ini tidak akan dikuasai secara otomatis, melainkan melalui latihan dan praktik yang banyak dan teratur4. Sianturi mengatakan bahwa menulis adalah kegiatan menuangkan informasi berupa catatan melalui sebuah media. Media yang digunakan 1
Gorys Keraf, Komposisi Sebuah Pengantar Kemahiran Berbahasa, (Jakarta: Nusa Indah, 1979), h.34 2 Sabarti Akhadiah, dkk., Menulis 1, (Jakarta: Universitas Terbuka, 2007), h.1.3 3 M. Yunus, dkk., Menulis 1, (Jakarta: Universitas Terbuka, 2009), h.1.3 4 Henry Guntur Tarigan, Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa, (Bandung: Angkasa, 1994), h.3─4
5
6
untuk menulis biasanya berupa buku dan pena, tetapi dengan zaman yang modern ini, kegiatan menulis cukup dilakukan dengan cara mengetik pada komputer atau laptop5. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia menulis adalah melahirkan pikiran atau perasaan dengan tulisan6. Keterampilan menulis merupakan keterampilan yang memegang peranan strategis dalam upaya memperkaya khasanah ilmu pengetahuan.7 Menulis adalah aktivitas mengemukakan gagasan melalui media bahasa. Aktivitas yang pertama menekankan unsur bahasa, sedangkan yang kedua gagasan. Kedua unsur tersebut dalam tugas menulis yang dilakukan disekolah hendaknya diberi penekanan yang sama. Artinya walaupun tugas itu diberi dalam mengukur kemampuan berbahasa, penilaian yang dilakukan hendaklah mempertimbangkan ketepatan bahasa dalam kaitannya dengan konteks dan isi. Dengan demikian jelaslah bahwa menulis erat kaitannya dengan kegiatan pengembangan ilmu, proses belajar mengajar, upaya untuk memperluas cakrawala berpikir serta memperdalam pengetahuan umum. Kemampuan menulis merupakan salah satu kemampuan bahasa yang semakin penting untuk dikuasai. Kemampuan menulis merupakan kemampuan yang sangat penting dalam kehidupan tidak hanya penting dalam lingkungan pendidikan tetapi juga penting untuk di masyarakat.8 Suatu tulisan atau karangan dapat dilihat dari segi bahasa yang digunakan, isi tulisan atau karangan, dan bentuk atau cara penyajiannya. Bahasa yang digunakan dalam tulisan atau karangan itu, apakah bahasa yang sulit, sederhana, mudah, dan lancar. Begitu pula apakah karangan itu menggunakan paragraf yang tepat, kalimat efektif dan diksi yang tepat. Dari
5
Helga Sabrina Sianturi dalam http://download.portalgaruda.org/article.php?article=127046&val=3899/ meningkatkankemampuan-berpikir-krisis-kreatif-dalam-pembelajaran-menulis-cerpen diunduh pada tanggal 11 September 2014, pukul 11:12 6 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa, (Jakarta: PT Grafindo Pustaka Nasional, 2008), h.1497 7 Novi Resmini dan Dadan Juanda, Pendidikan Bahasa dan Sastra di Kelas Tinggi, (Bandung: UPI PRESS, 2007), cet 1, h.117. 8 Budinuryanta Y, Pengajaran Keterampilan Berbahasa, (Jakarta: Universitas Terbuka, 2008), Cet.2, h. 12.26.
7
segi isi karangan, apakah karangan itu berupa fiksi atau nonfiksi, dan adakah kesusuaian antara judul dan isi.9 Melalui menulis kita dapat menuangkan apa yang kita rasakan, dan apa yang kita inginkan. Selain itu menulis juga dapat dijadikan sebagai sarana untuk menyimpan kenangan mengenai sesuatu dalam bentuk tulisan. Berdasarkan pendapat-pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa menulis adalah suatu keterampilan berbahasa
yang digunakan sebagai
alat
komunikasi yang berfungsi menuangkan pikiran dan perasaan yang teratur melalui lambang-lambang grafik sehingga dapat dipahami orang lain.
b.
Tujuan Menulis
Penulisan tidak hanya diharuskan memilih suatu pokok pembicaraan yang cocok dan serasi, tetapi juga harus menentukan siapa yang membaca karyanya dan apa maksud dan tujuannya. Tarigan mengatakan setiap jenis tulisan mengandung beberapa tujuan10, yaitu: a) Tujuan Penugasan Penulis dalam menulis tidak mempunyai tujuan, untuk apa dia menulis. Penulis hanya menulis tanpa mengetahui tujuannya. Dia menulis karena mendapat tugas. Bukan atas kemauan sendiri. b) Tujuan Altruistik Penulis bertujuan menyenangkan para pembaca, menghindarkan kedukaan para pembaca, ingin menolong para pembaca memahami, menghargai perasaan dan penalarannya, ingin membuat hidup para pembaca lebih mudah dan lebih menyenangkan dengan karyanya itu. c) Tujuan Persuasif Penulis bertujuan mempengaruhi pembaca melalui tulisannya itu, agar pembaca yakin akan kebenaran gagasan atau ide yang dituangkan atau diutarakan oleh penulis.
9
Kundharu Saddhono, St. Y. Slamet, Meningkatkan Keterampilan Berbahasa Indonesia, (Bandung : Karya Putra Darwati, 2012), h . 98. 10 Henry Guntur Tarigan, Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa, (Bandung: Angkasa, 1994), h.25─26
8
d) Tujuan Informasi dan Penerangan Penulis menuangakan ide atau gagasan dengan tujuan memberi informasi agar pembaca menjadi tahu mengenai apa yang diinformasikan penulis. e) Tujuan Pernyataan Diri Penulis berusaha untuk memperkenalkan atau menyatakan dirinya sendiri kepada para pembacanya. f) Tujuan Kreatif Penulis bertujuan agar para pembaca dapat memiliki nilai-nilai kesenian dengan membaca tulisan si penulis. Di sini penulis bukan hanya memberikan informasi melainkan lebih dari itu. g) Tujuan Pemecahan Masalah Penulis berusaha untuk memecahkan suatu masalah yang dihadapi. Melalui tulisannya, penulis berusaha memberi kejelasan kapada para pembaca tentang bagaimana cara pemecahan suatu masalah. c.
Fungsi Menulis
Menulis adalah kegiatan penyampaian pesan (gagasan, perasaan, atau informasi) secara tertulis kepada pihak lain.11 Menulis melibatkan empat unsur, yaitu: penulis sebagai penyampai pesan, pesan atau isi tulisan, medium tulisan, serta pembaca sebagai penerima pesan. Kegiatan menulis sebagai salah satu keterampilan berbahasa memiliki fungsi sebagai berikut: a)
Fungsi personal, yaitu: mengekspresikan pikiran, sikap, atau
perasaan pelakunya yang diungkapkan melalui misalnya surat atau buku harian. b)
Fungsi instrumental, yaitu: memengaruhi sikap dan pendapat
orang lain. c)
Fungsi interaksional, yaitu: menjalin hubungan sosial.
d)
Fungsi informatif, yaitu: menyampaikan informasi, termasuk
ilmu pengetahuan. e)
Fungsi estetis, yaitu: untuk mengungkapkan atau memenuhi
rasa keindahan. 11
M. Yunus, dkk., Menulis 1, (Jakarta: Universitas Terbuka, 2009), h.1.3─1.4
9
2. Hakikat Paragraf a.
Pengertian Paragraf
Paragraf merupakan bagian karangan atau tulisan yang membentuk satu kesatuan pikiran, ide, dan gagasan. Rahardi mengatakan setiap paragraf dikendalikan oleh satu ide pokok. Ide pokok paragraf harus dikemas dalam sebuah kalimat, yang disebut kalimat utama. Dari kalimat utama paragraf itulah kalimat-kalimat penjelas, baik yang bersifat mayor maupun minor dituliskan secara tuntas, lengkap, dan terperinci12. Josen Hayon mengatakan sebuah paragraf ibarat kereta api yang membawa penumpang. Jika kereta api memiliki lokomotif, gerbong, dan rantai yang berfungsi untuk menghubungkan lokomotif dengan gerbong pertama dan gerbong-gerbong lainnya. Maka, sebuah paragraf juga memiliki kalimat utama dan kalimatkalimat penjelas serta mata rantai yang menghubungkan kalimat utama dan kalimat-kalimat penjelasnya.13 Semi mengatakan paragraf adalah kalimat atau seperangkat kalimat yang mengacu kepada satu topik14. Sedangkan Tarigan mengatakan paragraf adalah seperangakt kalimat tersusun logis-sistematis yang merupakan satu kesatuan ekspresi pikiran yang relevan dan mendukung pikiran pokok yang tersirat dalam keseluruhan karangan15. Rahayu mengatakan paragraf adalah unit keterampilan berbahasa taraf komposisi, yaitu sekumpulan beberapa kalimat yang secara bersama-sama mendukung satu kesatuan pikiran16. Jadi, dari beberapa pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa Paragraf merupakan sekumpulan kalimat yang saling berkaitan antara kalimat yang satu dengan kalimat yang lain. Paragraf juga disebut sebagai karangan singkat, karena dalam bentuk inilah penulis menuangkan ide atau pikirannya sehingga membentuk suatu topik atau tema pembicaraan. Dalam 12
Kunjana Rahardi, Penyuntingan Bahasa Indonesia Untuk Karang-Mengarang, (Jakarta: Erlangga, 2009), h.158 13 Josen Hayon, Membaca dan Menulis Wacana, (Jakarta: Storia Grafika, 2003), h.33 14 M. Atar Semi. Menulis Efektif. (Padang: Angkasa Raya, 1990).h.55 15 Djago Tarigan, Membina Keterampilan Menulis Paragraf dan Pengembangannya,. (Bandung: Angkasa, 1987), h.5 16 Minto Rahayu, Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi, (Jakarta: Grasindo, 2007), h.97
10
satu paragraf terdapat beberapa bentuk kalimat, kalimat-kalimat itu ialah kalimat pengenal, kalimat utama (kalimat topik), kalimat penjelas, dan kalimat penutup. Kalimat-kalimat ini terangkai menjadi satu kesatuan yang dapat membentuk suatu gagasan.
b.
Syarat-syarat Paragraf yang Baik
Mahmudah dan Ramlan mengatakan bahwa dalam menyusun paragraf yang baik, seorang penulis dituntut untuk memeperhatikan syarat paragraf yang baik, yaitu kesatuan dan kepaduan17. a) Kesatuan paragraf Kesatuan paragraf adalah unsur yang membangun sebuah paragraf tersebut. Sebuah paragrafa yang baik, biasanya terdiri dari satu kalimat topik/ kalimat utama/ kalimat inti dan beberapa kalimat penjelas. b) Kepaduan paragraf Kepaduan paragraf adalah sebuah paragraf tidak boleh ada kalimat yang tidak ada hubungannya atau menyimpang dari paragraf itu. Walaupun terdiri dari beberapa kalimat, penjelasnya harus benar-benar membicarakan satu topik yang ada dalam kalimat inti. Ada tiga sifat yang harus dimiliki oleh sebuah paragraf agar dapat menyampaikan gagasan dengan baik. Pertama, paragraf harus memiliki kesatuan, artinya seluruh uraiannya terpusat pada satu gagasan saja. Kedua, paragraf harus memiliki kesetalian, artinya kalimat yang satu mengantar pembaca kepada kaliamat berikutnya dalam satu runtunan yang makul. Ketiga, paragraf harus memiliki isi yang memadai, yakni memiliki sejumlah rincian yang terpilih dengan patut sebagai pendukung gagasan utama18.
17
Mahmudah Fitriyah ZA dan Ramlan Abdul Gani, Indonesia, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2007), h.129 18 Adjat Sakri, Paragraf, (Bandung: ITB, 1990), h.2.
Pembinaan Bahasa
11
c.
Jenis-jenis Paragraf
Mahmudah dan Ramlan mengatakan bahwa jika dilihat dari isinya, paragraf terdiri dari eksposisi, narasi, persuasi, argumentasi, dan deskripsi19. a) Eksposisi Eksposisi artinya paparan, dengan paparan, penulis menyampaikan suatu penjelasan dan informasi. b) Narasi Narasi artinya cerita, dengan cerita, penulis mengajak pembaca
untuk
sama-sama
menikmati
apa
yang
diceritakan tersebut. c) Persuasi Persuasi artinya bujukan, dengan bujukan, penulis emmengaruhi pembaca supaya mengikuti kehendaknya. d) Argumentasi Argumentasi adalah jenis tulisan yang memberikan alasan berdasarkan fakta dan data. Berdasarkan fakta dan data, penulis berusaha meyakinkan pembaca sehingga tulisan itu diterima oleh pembacanya. e) Deskripsi Jenis paragraf yang melukiskan atau menggambarkan dari paragraf adalah sesuatu berdasarkan kesan-kesan dari pengamatan, pengalaman, dan perasaan penulisanya.
3. Hakikat Paragraf Persuasi a. Paragraf Persuasi Persuasi berarti membujuk dan meyakinkan. Dalam kamus besar Bahasa Indonesia menjelaskan persuasi adalah (1) bujukan halus, (2) ajakan kepada seseorang dengan cara memberikan alasan dan prospek yang meyakinkan dan, (3) himbauan. Keraf memberikan pengertian persuasi 19
Mahmudah Fitriyah ZA dan Ramlan Abdul Gani, Pembinaan Bahasa Indonesia, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2007), h.134.
12
adalah suatu seni verbal yang bertujuan meyakinkan seseorang agar melakukan sesuatuyang dikehendaki pembicara pada waktu ini atau pada waktu yang akan datang20. Targian mengatakan bahwa karangan atau tulisan persuasif
adalah
karangan
yang
dapat
menarik
minat,dan
dapat
menyakinkan bahwa pengalaman membaca merupakan sesutu hal yang sangat penting21. Paragraf persuasif adalah suatu seni verbal yang bertujuan untuk meyakinkan seseorang agar melakukan sesuatu yang dikehendaki pembicara pada waktu ini atau pada waktu yang akan datang. Karena tujuan terakhir adalah agar pembaca atau pendengar melakukan sesuatu maka persuasif dapat dimasukkan pula dalam cara-cara untuk mengambil keputusan. Mereka yang menerima persuasif harus mendapat keyakinan dan bijaksana dan dilakukan tanpa paksaan. Persuasif tidak mengambil bentuk paksaan atau kekerasan terhadap orang yang menerima persuasif. Oleh sebab itu, ia memerlukan juga upayaupaya tertentu untuk merangsang orang mengambil keputusan sesuai dengan keinginannya. Upaya yang biasa digunakan adalah menyodorkan bukti-bukti, walaupun tidak setegas seperti yang dilakukan dalam argumentasi. Melalui persuasi, seorang penulis mencoba mengubah pandangan pembaca tentang sebuah permasalahan tertentu. Penulis mempersembahkan fakta dan opini yang bisa didapatkan pembacanya untuk mengerti mengapa sesuatu itu adalah benar, salah atau diantara keduanya. Yunus mengatakan, persuasi adalah paragraf yang ditujukan untuk memengaruhi pendapat dan sikap pembaca mengenai sesuatu hal yang disampaikan penulisnya22. Tujuan persuasi adalah memengaruhi atau membujuk manusia lain baik itu seacar umum maupun spesifik23. Jadi, dari beberapa pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa Paragraf persuasi merupakan paragraf yang bertujuan untuk membujuk,
20
Gorys Keraf, Argumentasi dan Narasi, (Jakarta: Nusa Indah, 2007), h.118 Henry Guntur Tarigan, Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa, (Bandung: Angkasa, 1994), h.113 22 M. Yunus, dkk., Menulis 1, (Jakarta: Universitas Terbuka, 2009), h.7.12 23 M. Jamiluddin Ritonga, Tipologi Pesan Persasif, (Jakarta: Gramedia, 2005), h.15 21
13
meyakinkan, dan mempengaruhi pembaca untuk melakukan apa yang dikehendaki penulis.
b. Ciri-ciri Paragraf Persuasi Somad, dkk mengatakan berdasarkan pengertian tersebut, dapat diketahui ciri-ciri paragraf persuasif sebagai berikut24: 1) Paragraf persuasi berusaha meyakinkan seseorang atau pembaca. 2) Paragraf persuasif berusaha membuat pembaca tergerak untuk melakukan hal yang dikehendaki penulis.
c. Teknik Menulis Paragraf Persuasi Keraf mengatakan bahwa dalam menulis persuasi terdapat beberapa teknik yang digunakan agar tujuan yang diinginkan dapat tercapai, yaitu sebagai berikut25: a) Rasionalisasi Proses penggunaan akal untuk memberikan dasar pembenaran
terhadap
suatu
persoalan
yang
berfungsi untuk memudahkan agar keinginan, sikap,
keputusan,
atau
tindakan
yang
telah
disampaikan oleh penulis dapat dibenarkan pula oleh pembca/pendengar. b) Identifikasi Proses menyamakan diri penulis dengan pembaca. Kita bisa melihat bagaimana usaha memenangkan pemilihan umum, para calon wakil rakyat berusaha mengidentifikasikan dirinya dengan rakyat yang benar-benar memperhatikan lingkungannya.
24
Adi Abdul Somad, Aminudin, dan Yudi Irawan, Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia 1 untuk SMA/MA Kelas X, (Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, 2008), h.203 25 Ibid, h, 124─131
14
c) Sugesti Usaha membujuk orang lain untuk menerima keyakinan dengan bertindak sebagai orang yang lebih tahu, berwibawa, yang disertai dengan pembicaraan
berupa
ancaman
atau
janji
kebahagiaan. d) Kompensasi Tindakan atau hasil dari usaha untuk mencari pengganti bagi sesuatu hal yang tak dapat diterima. Contoh, seorang siswa yang selalu memperoleh nilai jelek dalam mata pelajaran tetapi dia memperoleh prestasi di bidang nonakademik yang luar biasa. Tentunya siswa ini tidak bisa dipandang sebelah mata dan kita bisa mengikuti jejak dia. e) Penggantian Suatu proses yang berusaha menggantikan suatu maksud dengan suatu maksud yang lain yang sekaligus menggantikan emosi kebenaran asli serta emosi cinta kasih asli. Dalam hal ini penulis berusaha meyakinkan pembaca untuk mengalihkan suatu obyek atau tujan tertentu kepada suatu tujuan lain. f) Proyeksi Suatu teknik untuk menjadikan sesuatu yang tadinya subyek menjadi obyek. Sebagai contoh, sesuatu sifat
yang dimiliki
seseorang tetapi
dilontarkan sebagai sifat dan watak orang lain.
15
d. Alat Pengembangan Paragraf Persuasi Yunus, dkk mengatakan bahwa untuk dapat menyusun karangan persuasi yang efktif diperlukan kemampuan menciptakan persuasi, yaitu kemampuan memanfaatkan alat-alat persuasi sebagai berikut26: a) Bahasa Bahasa adalah alat komunikasi. Sebagai alat, bahasa sangat
luwes
dalam
menjalankan
fungsinya.
Artinya, bahasa dapat dipakai oleh pemakaiannya untuk kepentingan apa saja selama dalam batasbatas fungsinya sebagai alat komunikasi. Karena pemakaian bahas yang luwes ini kita dapat menemukan akibatnya dalam masyarakat; terjadi penipuan, kesuksesan, kedengkian, percekcokan, dan sejenisnya. b) Nada Nada
yang
dimaksud
di
sini
adalah
nada
pembicaraan. Nada tersebut berkaitan dengan sikap pengarang
dalam
menyampaikan
gagasannya.
Dalam kehidupan sehari-hari tentunya kita dapat menjumpai bermacam-macam nada, antara lain: nada senang, nada sedih, nada marah, dan nada bersemangat. c) Detail Detail adalah uraian terhadap ide pokok sampai ke bagian yang skecil-kecilnya. d) Organisasi Organisasi ini menyangkut masalah pengaturan detail dalam sebuah karangan. Dalam persuasi, pengaturan detail menggunakan prinsip “mengubah keyakinan dan pandangan”. Artinya, detai detail itu 26
M. Yunus, dkk., Menulis I, (Jakarta: Universitas Terbuka, 2009), h.9.23─9.24
16
bagaimanapun pengaturannya harus kita usahakan mampu mengarahkan keyakinan dan pandangan pembaca. Penataan detail-detail ini ada beberapa cara, antara lain, cara induktif , cara deduktif, cara kronologi, dan cara penonjolan. e) Kewenangan Kewenangan
tidak
selalu
berkaitan
dengan
kewenangan hukum. Tetapi yang dimaksud disini adalah kewenagan menyangkut “penerimaan dan kesadaran” pembaca terhadap pengarang.
4. Keterampilan Menulis Paragraf Persuasi Keterampilan menulis dalam pembelajaran bahasa Indonesia memiliki berbagai macam bentuk. Salah satunya adalah menulis paragraf. Dalam menulis paragraf, siswa dilatih untuk dapat menuangkan ide atau gagasan mereka, kemudian menyusun kalimat demi kalimat menjadi sebuah paragraf yang utuh dan mudah dipahami pembaca. Paragraf persuasif adalah salah satu jenis karangan atau tulisan yang bertujuan untuk memengaruhi pembaca. Oleh karena itu sebuah tulisan persuasif memerlukan data sebagai penunjang. Data yang digunakan dalam tulisan atau karangan persuasif lebih baik berupa fakta. Dalam tulisan atau karangan persuasif biasanya menggunakan kalimat-kalimat yang sifatnya mengajak atau memengaruhi pembaca agar bersikap atau melakukan sesuatu. Pada penelitian ini, pembelajaran menulis paragraf persuasif dilihat dengan
menggunakan
aspek
penilaian
kualitas
isi
gagasan
yang
diungkapkan, ketepatan kalimat yang dapat meyakinkan/membujuk pembaca, dan alat pengembangan kalimat yang dapat mempengaruhi pembaca. Penilaian tersebut untuk meningkatkan keterampilan menulis siswa kelas X SMA dan diharapkan dapat memenuhi indikator yang harus dicapai oleh siswa sesuai dengan kriteria ketuntasan belajar yang telah ditentukan dalam pembelajaran menulis paragraf persuasif. Sebelum siswa memulai membuat paragraf persuasi, siswa terlebih dahulu membuat
17
kerangka persuasi yang nantinya akan dikembangkan menjadi paragraf yang utuh.
B. Penelitian yang Relevan Berdasarkan dari hasil tinjauan peneliti. Penelitian membuktikan bahwa metode dan teknik berbagai macam media yang tepat sangat berperan aktif dalam menunjang peningkatan pembelajaran siswa dalam menulis paragraf persuasi. Hal tersebut dapat dilihat dari beberapa penelitian yang telah dilakukan, seperti tiga penelitian di bawah ini: 1. Skripsi Putri Nurdani, “Keterampilan Menulis Paragraf Persuasi dengan Menggunakan Media Gambar Pahlawan di Kelas X MAN I Tangerang Tahun Pelajaran 2010/2011”, Banten, Universitas Ageng Tirtayasa, 2011. Persamaan penelitian yang akan peneliti lakukan
adalah
sama-sama
menggunakan
metode
deskriptif
kualitatif. Perbedaan penelitian yang akan peneliti lakukan adalah penelitian yang dilakukan oleh Putri Nurdani menggunakan media gambar pahlawan sebagai penunjang pembelajaran menulis persuasi, sedangkan,
penelitian
yang
akan
peneliti
lakukan
tidak
menggunakan media. Peneliti hanya menganalisis kemampuan siswa dalam membuat paragraf persuasi. 2. Skripsi Nur Saadah, “Kemampuan Menulis Paragraf Persuasi Berdasarkan Iklan Gambar pada Siswa Kelas VIII MTs. Soebono Mantofani
Jombang-Ciputat,
Tangerang
Jakarta,
Selatan”,
Universitas Islam Negeri, 2012. Persamaan penelitian yang akan peneliti lakukan adalah sama-sama menggunakan metode deskriptif kualitatif. Perbedaan penelitian yang akan peneliti lakukan adalah penelitian yang dilakukan oleh Nur Saadah menggunakan iklan gambar
sebagai
sedangkan,
penunjang
penelitian
yang
pembelajaran akan
menulis
peneliti
persuasi,
lakukan
tidak
menggunakan media. Peneliti hanya menganalisis kemampuan siswa dalam membuat paragraf persuasi. Objek yang diteliti oleh peneliti adalah paragraf persuasi siswa kelas X SMA, sedangkan, objek yang
18
diteliti oleh Nur Saadah adalah paragraf persuasi siswa kelas VIII MTs. 3. Skripsi Qoriatun, “Penulisan Paragraf Persuasif dengan Pola Pengembangan Sugesti pada Tugas Siswa kelas X Madrasah Aliyah Nahdatul Ulama Putra Tahun Pelajaran 2012/2013”, Jakarta, Universitas Islam Negeri, 2014. Persamaan penelitian yang akan peneliti lakukan adalah sama-sama menggunakan metode deskriptif kualitatif. Perbedaan penelitian yang akan peneliti lakukan adalah penelitian yang dilakukan oleh Qoriatun menggunakan pola pengembangan sugesti sebagai penunjang pembelajaran menulis persuasi, sedangkan, penelitian yang akan peneliti lakukan adalah peneliti hanya menganalisis kemampuan siswa dalam membuat paragraf persuasi.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Cibitung yang beralamat Jl. Mutiara Raya 3, Perumahan Villa Mutiara, Cibitung. Adapun pengambilan data penelitian ini dilaksanakan pada pertengahan semester II (dua), pada tanggal 18─20 Mei tahun pelajaran 2014/2015. B. METODE PENELITIAN Metode dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Moleong memaparkan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang yang dialami subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain, secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.1 Sedangkan Sumadi Suryabrata memaparkan secara harfiah bahwa penelitian deskriptif kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk membuat pencandraan (deskripsi) mengenai situasi- situasi atau kejadiankejadian.2 Jika data yang ada adalah data kualitatif, maka deskripsi data ini dilakukan dengan cara menyususn dan mengelompokkan data yang ada, sehingga memberikan gambaran nyata terthadap responden.3 Jadi penelitian kualitatif ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan suatu fenomena yang dialami oleh subjek penelitian terhadap objek yang diteliti. Adapun yang dimaksud dengan metode ialah cara seseorang guru untuk melakukan sesuatu. 1
Lexy J. Meleong, M.A, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011), h. 6. 2 Sumadi Suryzabrata, Metodologi Penelitian, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2005), h.76 3 Sukardi, Metode Peneleitian Pendidikan, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2003), h. 86
19
20
Dapat disimpulkan bahwa metode deskriptif merupakan cara yang dipilih peneliti dalam penelitian ini dengan menyajikan data melalui gambaran atau deskripsi untuk menyelidiki objek yang tidak dapat diukur dengan angka-angka ataupun ukuran lain yang brsifat eksak yang bertujuan untuk membuat gambaran faktual, dan akurat mengenai penulisan paragraf persuasi yang dibuat oleh siswa kelas X.2 SMA Negeri 1 Cibitung. Penelitian kualitatif dituntut dapat menggali data berdasarkan apa yang diucapkan, dirasakan dan dilakukan oleh partisipan atau sumber data. Oleh karena itu, peneliti pada penelitian kualitatif harus berbekal teori yang luas, sehingga mampu menjadi human instrument yang baik. Dengan demikian, penggunaan metode deskriptif kualitatif sangat cocok untuk menganalisis data tersebut ke dalam tabel analisis data. C. Pendekatan dan Jenis Data 1. Pendekatan Analisis Pendekatan adalah cara mendekati, mengamati, menganalisis, dan menjelaskan suatu fenomena yang berhubungan erat dengan tujuan penelitian. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Pendekatan ini menjelaskan bahwa analisis yang dilakukan hanya berdasarkan fakta yang ada pada tugas paragraf persuasi siswa kelas X SMA Negeri 1 Cibitung. 2. Jenis Data Analisis ini berjenis studi dokumen. Studi dokumen digunakan sebagai sumber data yang akan diteliti oleh peneliti untuk mengetahui kemampuan menulis paragraf persuasi yang dibuat oleh siswa kelas X.2 SMA Negeri 1 Cibitung. Selain itu, analisis ini mempunyai beberapa karakteristik, yaitu bersifat deskriptif dan alamiah. Bersifat deskriptif maksudnya adalah mendeskripsikan ketepatan logika urutan cerita, ketepatan mengungkapkan kualitas isi gagasan, serta pengembangan kalimat persuasi yang dibuat siswa kelas X.2 SMA Negeri 1 Cibitung dengan tanpa melalukan perlakuan dalam bentuk apa pun pada sumber data. Kemudian,
21
bersifat alamiah maksudnya adalah analisis dilakukan dalam situasi yang alami dan wajar. Analisis ini bersifat induktif, artinya penelitian ini tidak bermaksud untuk mengkaji hipotesis yang sudah dirumuskan sebelumnya. Namun, analisis ini dimaksudkan untuk menarik kesimpulan dengan berdasarkan data yang diambil dari paragraf persuasi siswa kelas X.2 SMA Negeri 1 Cibitung tahun ajaran 2014/2015.
D. Objek Analisis Objek analisis ini adalah paragraf persuasi siswa kelas X.2 SMA Negeri 1 Cibitung tahun pelajaran 2014/2015 dengan jumlah siswa yang diteliti sebanyak 30 siswa.
E. INSTRUMEN PENELITIAN Tabel 3.1 Format Penilaian Membuat Paragraf dengan Tema Tertentu4 No 1
Aspek Penilaian Kualitas
isi
gagasan
Skor yang
20
Ketepatan kalimat yang dapat
20
Interpretasi
diungkapkan 2
meyakinkan/membujuk pembaca 3
Ketepatan logika urutan cerita
20
4
Kerapihan tulisan
20
5
Pengembangan kalimat persuasif
20
yang dapat meyakinkan dan memengaruhi pembaca Jumlah 4
100
Burhan Nurgiyantoro, Penilaian Pembelajaran Bahasa Berbasis Kompetensi, ( Yogyakarta: UGM Press, 2000), h.439
22
Rumus untuk menghitung persentase adalah5:
Keterangan: N
: Nilai
Skor Mentah
: Frekuensi Kesalahan
Skor Maksimum
: Jumlah Kalimat dalam Paragraf
100%
: Bilangan Tetap
Tabel 3.2 Penentuan Kriteria dengan Perhitungan Presentase untuk Skala Empat
interval Persentase
Nilai Ubahan Skala Empat
Tingkat Penguasaan
Keterangan
1- 4
D-A
81-100
4
A
Amat Baik (AB)
70-80
3
B
Baik (B)
51-69
2
C
Kurang (K)
10-50
1
D
Amat Kurang (AK)
F. Teknik Pengolahan Data Data yang akan dianalisis harus betul-betul jujur, yakni kebenarannya harus dapat dipercaya. Pada bagian ini dikemukakan: 1) sumber data, dan 2) teknik pengambilan data. 1) Sumber Data Moleong memaparkan bahwa sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata, dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan 5
Anas Sudjiono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Raja Grasindo Persada, 2009), h.318.
23
seperti dokumen dan lain-lain.6 Siswa yang diteliti bejumlah 30 siswa. Data analisis ini adalah mengedintifikasi beberapa unsur bahasa pada paragraf siswa, yaitu: keefektifan kalimat yang dapat meyakinkan/membujuk pembaca, kualitas isi gagasan yang diungkapkan, dan pengembangan kalimat persuasif yang dapat meyakinkan dan memengaruhi pembaca. 2) Teknik Penyajian Data Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data pada penelitian ini adalah teknik membaca berulang-ulang dan pencatatan. Membaca berulangulang maksudnya mengamati dan mencatat dengan sistematis fenomena yang diselidiki. Dalam hal ini kesalahan penulisan ejaan dan tanda baca dalam paragraf persuasif.
G. Teknik Pengumpulan Data Kegiatan pengumpulan data ini dilakukan dengan cara membaca berulang-ulang dan memperhatikan 1) kualitas isi gagasan
yang
diungkapkan, 2) ketepatan kalimat, 3) ketepatan ejaan, 4) ketepatan tanda baca, 5) Pengembangan kalimat persuasif yang dapat meyakinkan dan memengaruhi pembaca dalam paragraf persuasi siswa kelsa X.2 SMA Negeri 1 Cibitung. Jika mendapat kesalahan dalam paragraf tersebut, akan dicatat atau disalin dalam kartu catatan, kemudian disalin kembali untuk dijadikan pokok bahasan dalam skripsi ini.
H. Deskripsi Data Hasil Pengamatan Dalam pengumpulan data terdapat beberapa langkah yang harus dilakukan, meliputi: 1.
6
Pemberian materi, mengenai penulisan paragraf persuasif.
Lexy .J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011), h. 157.
24
Pemberian materi dengan memberikan peenjelasan mengenai paragraf persuasif. Pada materi ini dijelaskan mengenai pengertian paragraf persuasif, ciri-ciri persuasif, tahapan-tahapan penulisan paragraf persuasif, dan tujuan penulisan paragraf persuasif. 2.
Memberikan
kesempatan
kepada
siswa
untuk
berargumentasi atau berkomentar mengenai materi yang disampaikan waktu yang ditentukan adalan 10 menit. 3.
Penulisan
paragraf
persuasif
dengan
menggunakan
pengembangan kalimat persuasi yang dapat meyakinkan dan mempengaruhi pembaca. Pada tahan ini, peneliti mengajak siswa untuk membuat paragraf persuasif dengan menggunakan pengembangan kalimat persuasi yang dapat meyakinkan dan mempengaruhi pembaca. Tema paragraf ditentukan oleh peneliti. Dengan demikian, siswa terarah untuk membuat paragraf sesuai dengan tema. 4. Setelah
Pengumpulan data siswa
selesai
menulis
paragraf
persuasif,
peneliti
mengumpulkan paragraf yang telah ditulis oleh siswa. Pada tahapan ini lazim disebut dengan pengumpulan data. Paragraf siswa itulah yang akan dijadikan data penelitian. 5.
Pengklasifikasian data
Pengklasifikasian data dapat dilakukan dengan beberapa langkah, meliputi: a.
Memilih paragraf yang dibuat oleh siswa
Paragraf siswa yang sudah terkumpul akan dipilih oleh penulis. Kemudian, beberapa paragraf diklasifkasikan berdasarkan tingkat kesalahan yang terdapat di dalam paragraf yang dibuat oleh siswa. Paragraf yang sudah terpilih akan dianalisis. Analisis difokuskan pada kualitas isi yang diungkapkan, ketepatan kalimat yang dapat meyakinkan/membujuk pembaca, ketepatan logika urutan certa, dan pengembangan kalimat persuasif yang dapat meyakinkan dan mempengaruhi pembaca.
25
b.
Memberikan penomoran pada hasil paragraf yang
dibuat oleh siswa. Pemberian nomor ini pada tiap tiap paragraf siswa dilakukan agar penulis lebih mudah dalam proses analisis selanjutnya. Nomor yang diberikan berupa nomor urut dari 1 sampai nomor akhir siswa sesuai abjad.
26
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data 1. Profil Sekolah a. Nama Sekolah
: SMAN 1 Cibitung
b. NPSN
: 20237985
c. Alamat
: Jl. Mutiara Raya 3, Perum Villa Mutiara, Cibitung
d. Kode Pos
: 17520
e. Desa/Kelurahan
: Wanasari
f. Kecamatan
: Cibitung
g. Kabupaten
: Bekasi
h. Provinsi
: Jawa Barat
i. Status Sekolah
: Negeri
j. Email
:
[email protected]
k. Fax
: (021) 88320490
l. Nomor Telepon
: (021) 88320490
2. Program Pilihan/Jurusan a. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) b. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) 3. Visi dan Misi a. Visi Menghasilkan berprestasi
peserta
unggul,
didik
yang
berteknologi
lingkungan dan berjiwa entrepreneur.
berakhlak maju,
mulia,
berwawasan
27
b. Misi 1) Meningkatkan Ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa pada seluruh warga sekolah. 2) Menumbuhkan semangat keunggulan, solidaritas, tanggung jawab dan rasa bangga pada sekolah kepada seluruh warga sekolah. 3) Mampu menampilkan kebiasaan sopan santun dan berbudi pekerti sebagai cerminan ahklak mulia dan iman taqwa. 4) Mewujudkan diverifikasi kurikulum pembelajaran agar relevan dengan kondisi sekolah, peserta didik, keluarga, dan masyarakat. 5) Kurikulum Pembelajaran berorientasi pada Keunggulan Akademis
(Ilmu
Pengetahuan)
dan
Non
Akademis
(Ketrampilan). 6) Mewujudkan penyelenggaraan pembelajaraan aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan dengan berbasis pada IT (informasi Teknologi). 7) Meningkatkan efektifitas pelaksanaan proses pembelajaran , memberikan pelayananan , bimbingan serta nasehat dan motivasi terhadap seluruh siswa, sehingga setiap siswa berkembang secara optimal sesuai potensi, bakat dan minat yang dimilikinya. 8) Mewujudkan lingkungan yang bersih , Asri, nyaman dan kondusif untuk belajar . 9) Memberikan kesempatan dan ruang yang seluas-luasnya dalam pengembangan
teknologi
melalui
karya
siswa
(IPTEK). 10) Mengembangkan kedisiplinan siswa dalam segala hal. 11) Menumbuhkan sifat dan sikap mandiri dalam segala hal. 12) Menumbuh kembangkan potensi dan kemampuan berwirausaha pada siswa.
28
13) Menyenangi dan menghargai karya seni sebagai wujud kreativitas manusia. 14) Mengoptimalkan kerjasama orang tua dan masyarakat serta dengan sekolah lain. 15) Mengembangkan rasa peduli warga sekolah terhadap lingkungan
yang
terjadi
di
sekitarnya
(Nasional
/
Internasional). 16) Berpartisipasi
aktif
dalam
kehidupan
keluarga
dan
masyarakat sebagai cerminan rasa cinta dan bangga terhadap tanah air dan bangsa. 17) Menumbuh kembangkan penghayatan dan pengamalan terhadap ajaran agama yang dianut , budaya bangsa serta etika moral, sehingga menjadi sumber kearifan dan kesantunan baik dalam 4. Kepala Sekolah SMAN 1 Cibitung dari Tahun ke Tahun a. Kepala Sekolah Pertama Dra. Hj. Babay Hudor, M.M. b. Kepala Sekolah Kedua Drs. Edi Mulyadi, M.pd. c.
Kepala Sekolah Ketiga Dra. Hj. Henny Maryani. M.pd.
d. Kepala Sekolah SMAN 1 Cibitung sekarang adalah Dra. Hj. Susmiati, M.M. 5. Sarana dan Prasarana a. Tempat parkir ruang b.
Pos satpam
c. Ruang piket guru d. Ruang belajar 27 kelas e. Ruang kepala sekolah f. Ruang wakil kepala sekolah g. Ruang tata usaha h. Ruang perpustakaan i. Ruang laboratorium IPA
29
j. Ruang laboratorium computer k. Ruang guru l. Pendopo "Puri Katumbiri" m. Ruang multimedia n. Ruang laboratorium bahasa o. Sarana olah raga ( Panjat Tebing, Basket, Futsal, Volly dll ) p. Kamar mandi putri, putra dan guru q. Kantin r. Taman s. Mushollah "Al-amin" t. Ruang OSIS u. Ruang PMR/ UKS v. Ruang Koperasi w. Ruang BP / Konseling x. Gudang a. Ruang Pramuka 6. Prestasi yang diraih a. Peringkat 10 Olimpiade MIPA (Fisika) Tk. Kab. Bekasi b. Peringkat 4 Olimpiade MIPA (Matematika) Tk. Kab. Bekasi c. Peringkat 7 Olimpiade MIPA (Matematika) TK. Kab. Bekasi d. Peringkat 100 Olimpiade MIPA (Biologi) Tk. Nasional e. Peringkat 6 Olimpiade MIPA (astronomi) Tk. Kab. Bekasi f. Peringkat 9 Olimpiade MIPA (kebumian) Tk. Kab. Bekasi.
30
B. Analisis Data Berdasarkan langkah-langkah analisis data yang sudah dijelaskan, berikut ini penulis sajikan analisis data dari setiap siswa untuk menggambarkan taraf kemampuan siswa secara individual. Tabel 1 Analisis Data Siswa Nomor 1 No 1.
Aspek Penilaian Kualitas
isi
gagasan
Skor yang
14
Ketepatan kalimat yang dapat
14
Interpretasi
diungkapkan 2.
meyakinkan/membujuk pembaca 3.
Ketepatan logika urutan cerita
12
4.
Kerapian tulisan
16
5.
Pengembangan kalimat persuasif
17
yang
dapat
meyakinkan
dan
mempengaruhi pembaca. 76
Jumlah
BAIK
Tabel di atas menunjukkan bahwa memperoleh skor a) Kualitas isi gagasan yang diungkapkan: 14, b) Ketepatan kalimat yang dapat meyakinkan/membujuk pembaca: 14, c) Ketepatan logika urutan cerita: 12, d) Kerapian tulisan: 16, e) Pengembangan kalimat persuasif yang dapat meyakinkan dan mempengaruhi pembaca: 17. Jumlah skor 76 dan interpretasi Baik. Jadi, tampak siswa nomor 1 lebih dalam aspek penilaian pengembangan
kalimat
persuasif
yang
dapat
mempengaruhi pembaca serta kerapihan tulisan.
meyakinkan
dan
Rendahnya ada pada
kurang dalam menggunakan ketepatan logika urutan cerita.
31
Tabel 2 Analisis Data Siswa Nomor 2 No 1.
Aspek Penilaian Kualitas
isi
gagasan
Skor yang
14
Ketepatan kalimat yang dapat
15
Interpretasi
diungkapkan 2.
meyakinkan/membujuk pembaca 3.
Ketepatan logika urutan cerita
13
4.
Kerapian tulisan
16
5.
Pengembangan kalimat persuasif
17
yang
dapat
meyakinkan
dan
mempengaruhi pembaca 76
Jumlah
BAIK
Tabel di atas menunjukkan bahwa memperoleh skor a) Kualitas isi gagasan yang diungkapkan: 14, b) Ketepatan kalimat yang dapat meyakinkan/membujuk pembaca: 15, c) Ketepatan logika urutan cerita: 13, d) Kerapian tulisan: 16, e) Pengembangan kalimat persuasif yang dapat meyakinkan dan mempengaruhi pembaca: 17. Jumlah skor 76 dan interpretasi Baik. Jadi, tampak siswa nomor 2 lebih dalam aspek penilaian pengembangan
kalimat
persuasif
yang
dapat
meyakinkan
dan
mempengaruhi pembaca serta kerapihan tulisan. Rendahnya ada pada kurang dalam menggunakan ketepatan logika urutan cerita.
Tabel 3 Analisis Data Siswa Nomor 3 No 1.
Aspek Penilaian Kualitas
isi
gagasan
Skor yang
15
Ketepatan kalimat yang dapat
13
diungkapkan 2.
Interpretasi
32
meyakinkan/membujuk pembaca 3.
Ketepatan logika urutan cerita
12
4.
Kerapian tulisan
14
5.
Pengembangan kalimat persuasif
13
yang
dapat
meyakinkan
dan
mempengaruhi pembaca 67
Jumlah
KURANG
Tabel di atas menunjukkan bahwa memperoleh skor a) Kualitas isi gagasan yang diungkapkan: 15, b) Ketepatan kalimat yang dapat meyakinkan/membujuk pembaca: 13, c) Ketepatan logika urutan cerita: 12, d) Kerapian tulisan: 14, e) Pengembangan kalimat persuasif yang dapat meyakinkan dan mempengaruhi pembaca: 13. Jumlah skor 67 dan interpretasi Kurang. Jadi, tampak siswa nomor 3 lebih dalam aspek penilaian kualitas isi gagasan
yang
diungkapkan.
Rendahnya
ada
pada
kurang
dalam
menggunakan ketepatan logika urutan cerita.
Tabel 4 Analisis Data Siswa Nomor 4 No 1.
Aspek Penilaian Kualitas
isi
gagasan
Skor yang
15
Ketepatan kalimat yang dapat
14
Interpretasi
diungkapkan 2.
meyakinkan/membujuk pembaca 3.
Ketepatan logika urutan cerita
14
4.
Kerapian tulisan
16
5.
Pengembangan kalimat persuasif
18
yang
dapat
meyakinkan
dan
mempengaruhi pembaca Jumlah
77
BAIK
33
Tabel di atas menunjukkan bahwa memperoleh skor a) Kualitas isi gagasan yang diungkapkan: 15, b) Ketepatan kalimat yang dapat meyakinkan/membujuk pembaca: 14, c) Ketepatan logika urutan cerita: 14, d) Kerapian tulisan: 16, e) Pengembangan kalimat persuasif yang dapat meyakinkan dan mempengaruhi pembaca: 18. Jumlah skor 77 dan interpretasi Baik. Jadi, tampak siswa nomor 4 lebih dalam aspek penilaian pengembangan
kalimat
persuasif
yang
dapat
meyakinkan
dan
mempengaruhi pembaca. Rendahnya ada pada kurang dalam menggunakan ketepatan kalimat yang dapat meyakinkan/membujuk pembaca dan ketepatan logika urutan cerita.
Tabel 5 Analisis Data Siswa Nomor 5 No 1.
Aspek Penilaian Kualitas
isi
gagasan
Skor yang
14
Ketepatan kalimat yang dapat
14
Interpretasi
diungkapkan 2.
meyakinkan/membujuk pembaca 3.
Ketepatan logika urutan cerita
14
4.
Kerapian tulisan
16
5.
Pengembangan kalimat persuasif
19
yang
dapat
meyakinkan
dan
mempengaruhi pembaca Jumlah
77
BAIK
Tabel di atas menunjukkan bahwa memperoleh skor a) Kualitas isi gagasan yang diungkapkan: 14, b) Ketepatan kalimat yang dapat meyakinkan/membujuk pembaca: 14, c) Ketepatan logika urutan cerita: 14, d) Kerapian tulisan: 16, e) Pengembangan kalimat persuasif yang dapat meyakinkan dan mempengaruhi pembaca: 19. Jumlah skor 77 dan interpretasi Baik.
34
Jadi, tampak siswa nomor 5 lebih dalam aspek penilaian pengembangan
kalimat
persuasif
yang
dapat
meyakinkan
dan
mempengaruhi pembaca. Rendahnya ada pada kurang dalam menggunakan ketepatan logika urutan cerita, kualitas isi gagasan yang diungkapkan, dan ketepatan kalimat yang dapat meyakinkan/membujuk pembaca.
Tabel 6 Analisis Data Siswa Nomor 6 No 1.
Aspek Penilaian Kualitas
isi
gagasan
Skor yang
14
Ketepatan kalimat yang dapat
15
Interpretasi
diungkapkan 2.
meyakinkan/membujuk pembaca 3.
Ketepatan logika urutan cerita
13
4.
Kerapian tulisan
17
5.
Pengembangan kalimat persuasif
17
yang
dapat
meyakinkan
dan
mempengaruhi pembaca 76
Jumlah
BAIK
Tabel di atas menunjukkan bahwa memperoleh skor a) Kualitas isi gagasan yang diungkapkan: 14, b) Ketepatan kalimat yang dapat meyakinkan/membujuk pembaca: 15, c) Ketepatan logika urutan cerita: 12, d) Kerapian tulisan: 17, e) Pengembangan kalimat persuasif yang dapat meyakinkan dan mempengaruhi pembaca: 17. Jumlah skor 77 dan interpretasi Baik. Jadi, tampak siswa nomor 6 lebih dalam aspek penilaian pengembangan
kalimat
persuasif
yang
dapat
meyakinkan
dan
mempengaruhi pembaca. Rendahnya ada pada kurang dalam menggunakan ketepatan logika urutan cerita.
35
Tabel 7 Analisis Data Siswa Nomor 7 No 1.
Aspek Penilaian Kualitas
isi
gagasan
Skor yang
15
Ketepatan kalimat yang dapat
15
Interpretasi
diungkapkan 2.
meyakinkan/membujuk pembaca 3.
Ketepatan logika urutan cerita
15
4.
Kerapian tulisan
16
5.
Pengembangan kalimat persuasif
20
yang
dapat
meyakinkan
dan
mempengaruhi pembaca 81
Jumlah
AMAT BAIK
Tabel di atas menunjukkan bahwa memperoleh skor a) Kualitas isi gagasan yang diungkapkan: 15, b) Ketepatan kalimat yang dapat meyakinkan/membujuk pembaca: 15, c) Ketepatan logika urutan cerita: 15, d) Kerapian tulisan: 16, e) Pengembangan kalimat persuasif yang dapat meyakinkan dan mempengaruhi pembaca: 20. Jumlah skor 81 dan interpretasi Amat Baik. Jadi, tampak siswa nomor 7 lebih dalam aspek penilaian pengembangan
kalimat
persuasif
yang
dapat
meyakinkan
dan
mempengaruhi pembaca. Rendahnya ada pada kurang dalam menggunakan ketepatan logika urutan cerita, kualitas isi gagasan yang diungkapkan, ketepatan kalimat yang dapat meyakinkan/membujuk pembaca.
Tabel 8 Analisis Data Siswa Nomor 8 No 1.
Aspek Penilaian Kualitas
isi
diungkapkan
gagasan
Skor yang
13
Interpretasi
36
2.
Ketepatan kalimat yang dapat
15
meyakinkan/membujuk pembaca 3.
Ketepatan logika urutan cerita
14
4.
Kerapian tulisan
16
5.
Pengembangan kalimat persuasif
18
yang
dapat
meyakinkan
dan
mempengaruhi pembaca 76
Jumlah
BAIK
Tabel di atas menunjukkan bahwa memperoleh skor a) Kualitas isi gagasan yang diungkapkan: 13, b) Ketepatan kalimat yang dapat meyakinkan/membujuk pembaca: 15, c) Ketepatan logika urutan cerita: 14, d) Kerapian tulisan: 16, e) Pengembangan kalimat persuasif yang dapat meyakinkan dan mempengaruhi pembaca: 18. Jumlah skor 76 dan interpretasi Baik. Jadi, tampak siswa nomor 8 lebih dalam aspek penilaian pengembangan
kalimat
mempengaruhi
pembaca.
persuasif
yang
Rendahnya
ada
dapat pada
meyakinkan kurang
dan dalam
mengungkapkan kualitas isi gagasan.
Tabel 9 Analisis Data Siswa Nomor 9 No 1.
Aspek Penilaian Kualitas
isi
gagasan
Skor yang
14
Ketepatan kalimat yang dapat
14
diungkapkan 2.
meyakinkan/membujuk pembaca 3.
Ketepatan logika urutan cerita
14
4.
Kerapian tulisan
15
5.
Pengembangan kalimat persuasif
15
yang
dapat
meyakinkan
mempengaruhi pembaca
dan
Interpretasi
37
72
Jumlah
BAIK
Tabel di atas menunjukkan bahwa memperoleh skor a) Kualitas isi gagasan yang diungkapkan: 14, b) Ketepatan kalimat yang dapat meyakinkan/membujuk pembaca: 14, c) Ketepatan logika urutan cerita: 14, d) Kerapian tulisan: 15, e) Pengembangan kalimat persuasif yang dapat meyakinkan dan mempengaruhi pembaca: 15. Jumlah skor 72 dan interpretasi Baik. Jadi, tampak siswa nomor 9 lebih dalam aspek penilaian pengembangan
kalimat
persuasif
yang
dapat
meyakinkan
dan
mempengaruhi pembaca. Rendahnya ada pada kurang dalam menggunakan ketepatan logika urutan cerita, mengungkapkan kualitas isi gagasan, dan ketepatan kalimat yang dapat meyakinkan/membujuk pembaca.
Tabel 10 Analisis Data Siswa Nomor 10 No 1.
Aspek Penilaian Kualitas
isi
gagasan
Skor yang
14
Ketepatan kalimat yang dapat
15
Interpretasi
diungkapkan 2.
meyakinkan/membujuk pembaca 3.
Ketepatan logika urutan cerita
14
4.
Kerapian tulisan
13
5.
Pengembangan kalimat persuasif
16
yang
dapat
meyakinkan
dan
mempengaruhi pembaca Jumlah
72
BAIK
Tabel di atas menunjukkan bahwa memperoleh skor a) Kualitas isi gagasan yang diungkapkan: 14, b) Ketepatan kalimat yang dapat meyakinkan/membujuk pembaca: 15, c) Ketepatan logika urutan cerita: 14, d) Kerapian tulisan: 13, e) Pengembangan kalimat persuasif yang dapat meyakinkan dan mempengaruhi pembaca: 16. Jumlah skor 72 dan interpretasi Baik.
38
Jadi, tampak siswa nomor 10 lebih dalam aspek penilaian pengembangan
kalimat
persuasif
yang
dapat
meyakinkan
dan
mempengaruhi pembaca. Rendahnya ada pada kurang dalam kerapian tulisan.
Tabel 11 Analisis Data Siswa Nomor 11 No 1.
Aspek Penilaian Kualitas
isi
gagasan
Skor yang
12
Ketepatan kalimat yang dapat
13
Interpretasi
diungkapkan 2.
meyakinkan/membujuk pembaca 3.
Ketepatan logika urutan cerita
13
4.
Kerapian tulisan
14
5.
Pengembangan kalimat persuasif
15
yang
dapat
meyakinkan
dan
mempengaruhi pembaca 67
Jumlah
KURANG
Tabel di atas menunjukkan bahwa memperoleh skor a) Kualitas isi gagasan yang diungkapkan: 12, b) Ketepatan kalimat yang dapat meyakinkan/membujuk pembaca: 13, c) Ketepatan logika urutan cerita: 13, d) Kerapian tulisan: 14, e) Pengembangan kalimat persuasif yang dapat meyakinkan dan mempengaruhi pembaca: 15. Jumlah skor 67 dan interpretasi Kurang. Jadi, tampak siswa nomor 11 lebih dalam aspek penilaian pengembangan
kalimat
mempengaruhi
pembaca.
persuasif
yang
Rendahnya
mengungkapkan kualitas isi gagasan.
ada
dapat pada
meyakinkan kurang
dan dalam
39
Tabel 12 Analisis Data Siswa Nomor 12 No 1.
Aspek Penilaian Kualitas
isi
gagasan
Skor yang
14
Ketepatan kalimat yang dapat
13
Interpretasi
diungkapkan 2.
meyakinkan/membujuk pembaca 3.
Ketepatan logika urutan cerita
14
4.
Kerapian tulisan
15
5.
Pengembangan kalimat persuasif
16
yang
dapat
meyakinkan
dan
mempengaruhi pembaca 72
Jumlah
BAIK
Tabel di atas menunjukkan bahwa memperoleh skor a) Kualitas isi gagasan yang diungkapkan: 14, b) Ketepatan kalimat yang dapat meyakinkan/membujuk pembaca: 13, c) Ketepatan logika urutan cerita: 14, d) Kerapian tulisan: 15, e) Pengembangan kalimat persuasif yang dapat meyakinkan dan mempengaruhi pembaca: 16. Jumlah skor 72 dan interpretasi Baik. Jadi, tampak siswa nomor 12 lebih dalam aspek penilaian pengembangan
kalimat
persuasif
yang
dapat
meyakinkan
dan
mempengaruhi pembaca. Rendahnya ada pada kurang dalam menggunakan ketepatan kalimat yang dapat meyakinkan/membujuk pembaca.
Tabel 13 Analisis Data Siswa Nomor 13 No 1.
Aspek Penilaian Kualitas
isi
gagasan
Skor yang
15
Ketepatan kalimat yang dapat
14
diungkapkan 2.
meyakinkan/membujuk pembaca
Interpretasi
40
3.
Ketepatan logika urutan cerita
15
4.
Kerapian tulisan
15
5.
Pengembangan kalimat persuasif
17
yang
dapat
meyakinkan
dan
mempengaruhi pembaca 76
Jumlah
BAIK
Tabel di atas menunjukkan bahwa memperoleh skor a) Kualitas isi gagasan yang diungkapkan: 15, b) Ketepatan kalimat yang dapat meyakinkan/membujuk pembaca: 14, c) Ketepatan logika urutan cerita: 14, d) Kerapian tulisan: 15, e) Pengembangan kalimat persuasif yang dapat meyakinkan dan mempengaruhi pembaca: 17. Jumlah skor 76 dan interpretasi Baik. Jadi, tampak siswa nomor 13 lebih dalam aspek penilaian pengembangan
kalimat
persuasif
yang
dapat
meyakinkan
dan
mempengaruhi pembaca. Rendahnya ada pada kurang dalam menggunakan ketepatan kalimat yang dapat meyakinkan/membujuk pembaca.
Tabel 14 Analisis Data Siswa Nomor 14 No 1.
Aspek Penilaian Kualitas
isi
gagasan
Skor yang
13
Ketepatan kalimat yang dapat
15
Interpretasi
diungkapkan 2.
meyakinkan/membujuk pembaca 3.
Ketepatan logika urutan cerita
14
4.
Kerapian tulisan
14
5.
Pengembangan kalimat persuasif
17
yang
dapat
meyakinkan
dan
mempengaruhi pembaca Jumlah
73
BAIK
41
Tabel di atas menunjukkan bahwa memperoleh skor a) Kualitas isi gagasan yang diungkapkan: 13, b) Ketepatan kalimat yang dapat meyakinkan/membujuk pembaca: 15, c) Ketepatan logika urutan cerita: 14, d) Kerapian tulisan: 14, e) Pengembangan kalimat persuasif yang dapat meyakinkan dan mempengaruhi pembaca: 17. Jumlah skor 73 dan interpretasi Baik. Jadi, tampak siswa nomor 14 lebih dalam aspek penilaian pengembangan
kalimat
mempengaruhi
pembaca.
persuasif
yang
Rendahnya
ada
dapat pada
meyakinkan kurang
dan dalam
mengungkapkan kualitas isi gagasan.
Tabel 15 Analisis Data Siswa Nomor 15 No 1.
Aspek Penilaian Kualitas
isi
gagasan
Skor yang
13
Ketepatan kalimat yang dapat
12
Interpretasi
diungkapkan 2.
meyakinkan/membujuk pembaca 3.
Ketepatan logika urutan cerita
13
4.
Kerapian tulisan
15
5.
Pengembangan kalimat persuasif
13
yang
dapat
meyakinkan
dan
mempengaruhi pembaca Jumlah
66
KURANG
Tabel di atas menunjukkan bahwa memperoleh skor a) Kualitas isi gagasan yang diungkapkan: 13, b) Ketepatan kalimat yang dapat meyakinkan/membujuk pembaca: 12, c) Ketepatan logika urutan cerita: 13, d) Kerapian tulisan: 15, e) Pengembangan kalimat persuasif yang dapat meyakinkan dan mempengaruhi pembaca: 13. Jumlah skor 66 dan interpretasi Kurang.
42
Jadi, tampak siswa nomor 15 lebih dalam aspek penilaian kerapian tulisan. Rendahnya ada pada kurang dalam menggunakan ketepatan kalimat yang dapat meyakinkan/membujuk pembaca.
Tabel 16 Analisis Data Siswa Nomor 16 No 1.
Aspek Penilaian Kualitas
isi
gagasan
Skor yang
14
Ketepatan kalimat yang dapat
14
Interpretasi
diungkapkan 2.
meyakinkan/membujuk pembaca 3.
Ketepatan logika urutan cerita
14
4.
Kerapian tulisan
13
5.
Pengembangan kalimat persuasif
14
yang
dapat
meyakinkan
dan
mempengaruhi pembaca 69
Jumlah
KURANG
Tabel di atas menunjukkan bahwa memperoleh skor a) Kualitas isi gagasan yang diungkapkan: 14, b) Ketepatan kalimat yang dapat meyakinkan/membujuk pembaca: 14, c) Ketepatan logika urutan cerita: 14, d) Kerapian tulisan: 13, e) Pengembangan kalimat persuasif yang dapat meyakinkan dan mempengaruhi pembaca: 14. Jumlah skor 69 dan interpretasi Kurang. Jadi, tampak siswa nomor 16 lebih dalam aspek penilaian pengembangan
kalimat
persuasif
yang
dapat
meyakinkan
dan
mempengaruhi pembaca, dan ketepatan logika urutan cerita. Rendahnya ada pada kurang dalam kerapian tulisan.
43
Tabel 17 Analisis Data Siswa Nomor 17 No 1.
Aspek Penilaian Kualitas
isi
gagasan
Skor yang
14
Ketepatan kalimat yang dapat
13
Interpretasi
diungkapkan 2.
meyakinkan/membujuk pembaca 3.
Ketepatan logika urutan cerita
14
4.
Kerapian tulisan
15
5.
Pengembangan kalimat persuasif
14
yang
dapat
meyakinkan
dan
mempengaruhi pembaca 69
Jumlah
KURANG
Tabel di atas menunjukkan bahwa memperoleh skor a) Kualitas isi gagasan yang diungkapkan: 14, b) Ketepatan kalimat yang dapat meyakinkan/membujuk pembaca: 13, c) Ketepatan logika urutan cerita: 14, d) Kerapian tulisan: 15, e) Pengembangan kalimat persuasif yang dapat meyakinkan dan mempengaruhi pembaca: 14. Jumlah skor 69 dan interpretasi Kurang. Jadi, tampak siswa nomor 17 lebih dalam aspek penilaian kerapian tulisan. Rendahnya ada pada kurang dalam menggunakan ketepatan kalimat yang dapat meyakinkan/membujuk pembaca.
Tabel 18 Analisis Data Siswa Nomor 18 No 1.
Aspek Penilaian Kualitas
isi
gagasan
Skor yang
15
Ketepatan kalimat yang dapat
14
diungkapkan 2.
meyakinkan/membujuk pembaca 3.
Ketepatan logika urutan cerita
14
Interpretasi
44
4.
Kerapian tulisan
10
5.
Pengembangan kalimat persuasif
14
yang
dapat
meyakinkan
dan
mempengaruhi pembaca 67
Jumlah
KURANG
Tabel di atas menunjukkan bahwa memperoleh skor a) Kualitas isi gagasan yang diungkapkan: 15, b) Ketepatan kalimat yang dapat meyakinkan/membujuk pembaca: 14, c) Ketepatan logika urutan cerita: 14, d) Kerapian tulisan: 10, e) Pengembangan kalimat persuasif yang dapat meyakinkan dan mempengaruhi pembaca: 14. Jumlah skor 67 dan interpretasi Kurang. Jadi, tampak siswa nomor 18 lebih dalam aspek penilaian kualitas isi gagasan yang diungkapkan. Rendahnya ada pada kurang dalam kerapian tulisan. Tabel 19 Analisis Data Siswa Nomor 19 No 1.
Aspek Penilaian Kualitas
isi
gagasan
Skor yang
14
Ketepatan kalimat yang dapat
13
Interpretasi
diungkapkan 2.
meyakinkan/membujuk pembaca 3.
Ketepatan logika urutan cerita
14
4.
Kerapian tulisan
14
5.
Pengembangan kalimat persuasif
15
yang
dapat
meyakinkan
dan
mempengaruhi pembaca Jumlah
70
BAIK
Tabel di atas menunjukkan bahwa memperoleh skor a) Kualitas isi gagasan yang diungkapkan: 14, b) Ketepatan kalimat yang dapat meyakinkan/membujuk pembaca: 13, c) Ketepatan logika urutan cerita: 14, d) Kerapian tulisan: 14, e) Pengembangan kalimat persuasif yang dapat
45
meyakinkan dan mempengaruhi pembaca: 15. Jumlah skor 70 dan interpretasi Baik. Jadi, tampak siswa nomor 19 lebih dalam aspek penilaian pengembangan
kalimat
persuasif
yang
dapat
meyakinkan
dan
mempengaruhi pembaca. Rendahnya ada pada kurang dalam menggunakan ketepatan kalimat yang dapat meyakinkan/membujuk pembaca.
Tabel 20 Analisis Data Siswa Nomor 20 No 1.
Aspek Penilaian Kualitas
isi
gagasan
Skor yang
13
Ketepatan kalimat yang dapat
14
Interpretasi
diungkapkan 2.
meyakinkan/membujuk pembaca 3.
Ketepatan logika urutan cerita
13
4.
Kerapian tulisan
14
5.
Pengembangan kalimat persuasif
15
yang
dapat
meyakinkan
dan
mempengaruhi pembaca 69
Jumlah
KURANG
Tabel di atas menunjukkan bahwa memperoleh skor a) Kualitas isi gagasan yang diungkapkan: 13, b) Ketepatan kalimat yang dapat meyakinkan/membujuk pembaca: 14, c) Ketepatan logika urutan cerita: 13, d) Kerapian tulisan: 14, e) Pengembangan kalimat persuasif yang dapat meyakinkan dan mempengaruhi pembaca: 15. Jumlah skor 69 dan interpretasi Kurang. Jadi, tampak siswa nomor 20 lebih dalam aspek penilaian pengembangan
kalimat
persuasif
yang
dapat
meyakinkan
dan
mempengaruhi pembaca. Rendahnya ada pada kurang dalam menggunakan ketepatan logika urutan cerita.
46
Tabel 21 Analisis Data Siswa Nomor 21 No 1.
Aspek Penilaian Kualitas
isi
gagasan
Skor yang
14
Ketepatan kalimat yang dapat
14
Interpretasi
diungkapkan 2.
meyakinkan/membujuk pembaca 3.
Ketepatan logika urutan cerita
13
4.
Kerapian tulisan
15
5.
Pengembangan kalimat persuasif
14
yang
dapat
meyakinkan
dan
mempengaruhi pembaca 70
Jumlah
BAIK
Tabel di atas menunjukkan bahwa memperoleh skor a) Kualitas isi gagasan yang diungkapkan: 14, b) Ketepatan kalimat yang dapat meyakinkan/membujuk pembaca: 13, c) Ketepatan logika urutan cerita: 14, d) Kerapian tulisan: 15, e) Pengembangan kalimat persuasif yang dapat meyakinkan dan mempengaruhi pembaca: 14. Jumlah skor 70 dan interpretasi Baik. Jadi, tampak siswa nomor 21 lebih dalam aspek kerapian tulisan. Rendahnya ada pada kurang dalam menggunakan ketepatan logika urutan cerita. Tabel 22 Analisis Data Siswa Nomor 22 No 1.
Aspek Penilaian Kualitas
isi
gagasan
Skor yang
10
Ketepatan kalimat yang dapat
13
diungkapkan 2.
meyakinkan/membujuk pembaca 3.
Ketepatan logika urutan cerita
10
4.
Kerapian tulisan
14
Interpretasi
47
5.
Pengembangan kalimat persuasif yang
dapat
meyakinkan
10
dan
mempengaruhi pembaca 57
Jumlah
AMAT KURANG
Tabel di atas menunjukkan bahwa memperoleh skor a) Kualitas isi gagasan yang diungkapkan: 10, b) Ketepatan kalimat yang dapat meyakinkan/membujuk pembaca: 13, c) Ketepatan logika urutan cerita: 10, d) Kerapian tulisan: 14, e) Pengembangan kalimat persuasif yang dapat meyakinkan dan mempengaruhi pembaca: 10. Jumlah skor 57 dan interpretasi Amat Kurang. Jadi, tampak siswa nomor 22 lebih dalam aspek penilaian kerapian tulisan. Rendahnya ada pada kurang dalam menggunakan ketepatan logika urutan cerita, kualitas isi gagasan yang diungkapkan, dan pengembangan kalimat persuasif yang dapat meyakinkan dan mempengaruhi pembaca.
Tabel 23 Analisis Data Siswa Nomor 23 No 1.
Aspek Penilaian Kualitas
isi
gagasan
Skor yang
13
Ketepatan kalimat yang dapat
15
Interpretasi
diungkapkan 2.
meyakinkan/membujuk pembaca 3.
Ketepatan logika urutan cerita
13
4.
Kerapian tulisan
14
5.
Pengembangan kalimat persuasif
16
yang
dapat
meyakinkan
dan
mempengaruhi pembaca Jumlah
71
BAIK
Tabel di atas menunjukkan bahwa memperoleh skor a) Kualitas isi gagasan yang diungkapkan: 13, b) Ketepatan kalimat yang dapat meyakinkan/membujuk pembaca: 15, c) Ketepatan logika urutan cerita: 13,
48
d) Kerapian tulisan: 14, e) Pengembangan kalimat persuasif yang dapat meyakinkan dan mempengaruhi pembaca: 16. Jumlah skor 71 dan interpretasi Baik. Jadi, tampak siswa nomor 23 lebih dalam aspek penilaian pengembangan
kalimat
persuasif
yang
dapat
meyakinkan
dan
mempengaruhi pembaca. Rendahnya ada pada kurang dalam menggunakan ketepatan kalimat yang dapat meyakinkan/membujuk pembaca, dan ketepatan logika urutan cerita.
Tabel 24 Analisis Data Siswa Nomor 24 No 1.
Aspek Penilaian Kualitas
isi
gagasan
Skor yang
15
Ketepatan kalimat yang dapat
13
Interpretasi
diungkapkan 2.
meyakinkan/membujuk pembaca 3.
Ketepatan logika urutan cerita
14
4.
Kerapian tulisan
15
5.
Pengembangan kalimat persuasif
16
yang
dapat
meyakinkan
dan
mempengaruhi pembaca 73
Jumlah
BAIK
Tabel di atas menunjukkan bahwa memperoleh skor a) Kualitas isi gagasan yang diungkapkan: 15, b) Ketepatan kalimat yang dapat meyakinkan/membujuk pembaca: 13, c) Ketepatan logika urutan cerita: 14, d) Kerapian tulisan: 15, e) Pengembangan kalimat persuasif yang dapat meyakinkan dan mempengaruhi pembaca: 16. Jumlah skor 67 dan interpretasi Baik. Jadi, tampak siswa nomor 24 lebih dalam aspek penilaian pengembangan
kalimat
persuasif
yang
dapat
meyakinkan
dan
mempengaruhi pembaca. Rendahnya ada pada kurang dalam menggunakan ketepatan kalimat yang dapat meyakinkan/membujuk pembaca.
49
Tabel 25 Analisis Data Siswa Nomor 25 No 1.
Aspek Penilaian Kualitas
isi
gagasan
Skor yang
15
Ketepatan kalimat yang dapat
14
Interpretasi
diungkapkan 2.
meyakinkan/membujuk pembaca 3.
Ketepatan logika urutan cerita
14
4.
Kerapian tulisan
14
5.
Pengembangan kalimat persuasif
16
yang
dapat
meyakinkan
dan
mempengaruhi pembaca 73
Jumlah
BAIK
Tabel di atas menunjukkan bahwa memperoleh skor a) Kualitas isi gagasan yang diungkapkan: 15, b) Ketepatan kalimat yang dapat meyakinkan/membujuk pembaca: 14, c) Ketepatan logika urutan cerita: 14, d) Kerapian tulisan: 14, e) Pengembangan kalimat persuasif yang dapat meyakinkan dan mempengaruhi pembaca: 16. Jumlah skor 73 dan interpretasi Baik. Jadi, tampak siswa nomor 25 lebih dalam aspek penilaian pengembangan
kalimat
persuasif
yang
dapat
meyakinkan
dan
mempengaruhi pembaca. Rendahnya ada pada kurang dalam menggunakan ketepatan
logika
urutan
cerita,
ketepatan
kalimat
yang
dapat
meyakinkan/membujuk pembaca, dan kerapian tulisan.
Tabel 26 Analisis Data Siswa Nomor 26 No 1.
Aspek Penilaian Kualitas
isi
gagasan
Skor yang
11
Ketepatan kalimat yang dapat
12
diungkapkan 2.
Interpretasi
50
meyakinkan/membujuk pembaca 3.
Ketepatan logika urutan cerita
14
4.
Kerapian tulisan
14
5.
Pengembangan kalimat persuasif
14
yang
dapat
meyakinkan
dan
mempengaruhi pembaca 65
Jumlah
KURANG
Tabel di atas menunjukkan bahwa memperoleh skor a) Kualitas isi gagasan yang diungkapkan: 11, b) Ketepatan kalimat yang dapat meyakinkan/membujuk pembaca: 12, c) Ketepatan logika urutan cerita: 14, d) Kerapian tulisan: 14, e) Pengembangan kalimat persuasif yang dapat meyakinkan dan mempengaruhi pembaca: 14. Jumlah skor 65 dan interpretasi Kurang. Jadi, tampak siswa nomor 26 lebih dalam aspek penilaian pengembangan
kalimat
persuasif
mempengaruhi
pembaca.
yang
Rendahnya
ada
dapat pada
meyakinkan kurang
dan dalam
mengungkapkan kualitas isi gagasan.
Tabel 27 Analisis Data Siswa Nomor 27 No 1.
Aspek Penilaian Kualitas
isi
gagasan
Skor yang
14
Ketepatan kalimat yang dapat
14
Interpretasi
diungkapkan 2.
meyakinkan/membujuk pembaca 3.
Ketepatan logika urutan cerita
13
4.
Kerapian tulisan
14
5.
Pengembangan kalimat persuasif
17
yang
dapat
meyakinkan
dan
mempengaruhi pembaca Jumlah
72
BAIK
51
Tabel di atas menunjukkan bahwa memperoleh skor a) Kualitas isi gagasan yang diungkapkan: 14, b) Ketepatan kalimat yang dapat meyakinkan/membujuk pembaca: 14, c) Ketepatan logika urutan cerita: 13, d) Kerapian tulisan: 14, e) Pengembangan kalimat persuasif yang dapat meyakinkan dan mempengaruhi pembaca: 17. Jumlah skor 72 dan interpretasi Baik. Jadi, tampak siswa nomor 27 lebih dalam aspek penilaian pengembangan
kalimat
persuasif
yang
dapat
meyakinkan
dan
mempengaruhi pembaca. Rendahnya ada pada kurang dalam menggunakan ketepatan logika urutan cerita.
Tabel 28 Analisis Data Siswa Nomor 28 No 1.
Aspek Penilaian Kualitas
isi
gagasan
Skor yang
13
Ketepatan kalimat yang dapat
14
Interpretasi
diungkapkan 2.
meyakinkan/membujuk pembaca 3.
Ketepatan logika urutan cerita
13
4.
Kerapian tulisan
15
5.
Pengembangan kalimat persuasif
16
yang
dapat
meyakinkan
dan
mempengaruhi pembaca Jumlah
71
BAIK
Tabel di atas menunjukkan bahwa memperoleh skor a) Kualitas isi gagasan yang diungkapkan: 13, b) Ketepatan kalimat yang dapat meyakinkan/membujuk pembaca: 14, c) Ketepatan logika urutan cerita: 13, d) Kerapian tulisan: 15, e) Pengembangan kalimat persuasif yang dapat meyakinkan dan mempengaruhi pembaca: 16. Jumlah skor 71 dan interpretasi Baik.
52
Jadi, tampak siswa nomor 28 lebih dalam aspek penilaian pengembangan
kalimat
persuasif
yang
dapat
meyakinkan
dan
mempengaruhi pembaca. Rendahnya ada pada kurang dalam menggunakan ketepatan logika urutan cerita.
Tabel 29 Analisis Data Siswa Nomor 29 No 1.
Aspek Penilaian Kualitas
isi
gagasan
Skor yang
14
Ketepatan kalimat yang dapat
15
Interpretasi
diungkapkan 2.
meyakinkan/membujuk pembaca 3.
Ketepatan logika urutan cerita
13
4.
Kerapian tulisan
15
5.
Pengembangan kalimat persuasif
17
yang
dapat
meyakinkan
dan
mempengaruhi pembaca 74
Jumlah
BAIK
Tabel di atas menunjukkan bahwa memperoleh skor a) Kualitas isi gagasan yang diungkapkan: 14, b) Ketepatan kalimat yang dapat meyakinkan/membujuk pembaca: 15, c) Ketepatan logika urutan cerita: 13, d) Kerapian tulisan: 15, e) Pengembangan kalimat persuasif yang dapat meyakinkan dan mempengaruhi pembaca: 17. Jumlah skor 74 dan interpretasi Baik. Jadi, tampak siswa nomor 29 lebih dalam aspek penilaian pengembangan
kalimat
persuasif
yang
dapat
meyakinkan
dan
mempengaruhi pembaca. Rendahnya ada pada kurang dalam menggunakan ketepatan logika urutan cerita.
53
Tabel 30 Analisis Data Siswa Nomor 30 No 1.
Aspek Penilaian Kualitas
isi
gagasan
Skor yang
13
Ketepatan kalimat yang dapat
13
Interpretasi
diungkapkan 2.
meyakinkan/membujuk pembaca 3.
Ketepatan logika urutan cerita
14
4.
Kerapian tulisan
14
5.
Pengembangan kalimat persuasif
16
yang
dapat
meyakinkan
dan
mempengaruhi pembaca 70
Jumlah
BAIK
Tabel di atas menunjukkan bahwa memperoleh skor a) Kualitas isi gagasan yang diungkapkan: 13, b) Ketepatan kalimat yang dapat meyakinkan/membujuk pembaca: 13, c) Ketepatan logika urutan cerita: 14, d) Kerapian tulisan: 14, e) Pengembangan kalimat persuasif yang dapat meyakinkan dan mempengaruhi pembaca: 16. Jumlah skor 70 dan interpretasi Baik. Jadi, tampak siswa nomor 30 lebih dalam aspek penilaian pengembangan
kalimat
mempengaruhi
pembaca.
persuasif
yang
Rendahnya
dapat
ada
pada
meyakinkan kurang
dan dalam
mengungkapakan kualitas isi gagasan yang diungkapkan.
D. Data Hasil Menulis Paragraf Persuasi Siswa SMAN 1 Cibitung No
Nama
Skor
Interpretasi
1.
ADITYA DWI CAHYA
76
BAIK
2.
ALFANDI DAFA ZEIN
76
BAIK
54
3.
ANDIKA ILYAS MAHENDRA
67
KURANG
4.
ANGGI AMELIA PUTRI
77
BAIK
5.
ATIKAH NURFADHILLA
77
BAIK
6.
DEVI OKTAVIA
76
BAIK
7.
DIKA PUJI PANGESTUTI
81
AMAT BAIK
8.
FADHILLAH DINDA SYAFIRA
72
BAIK
9.
FARIZ
72
BAIK
10.
GHINA TASYA SALSABILLA
72
BAIK
11.
GIGIH ANANDA
67
KURANG
12.
IRMA MARLINA
72
BAIK
13.
KRISTINA DAMAYANTI
76
BAIK
14.
LALA TIARA
73
BAIK
15.
MAHARANY
66
KURANG
16.
MAULIDYA CHAIRUN NISA
69
KURANG
17.
MIRA SASMIKA
69
KURANG
18.
M. ARIQ FIRDIAN
67
KURANG
19.
M. IKHSAN
70
BAIK
20.
M. TAUFIQUL UMAM
69
KURANG
21.
NADHIFA OKTO PUTRI
70
BAIK
22.
NAWAWIH ANDRIANSYAH
57
AMAT KURANG
23.
NURSANITA IMAN SARI
71
BAIK
24.
PRIHASTI AFAF FADHILLAH
73
BAIK
25.
REVITA
73
BAIK
26.
RISKA DWI
65
KURANG
27.
SEKAR DAMAYASIH
72
BAIK
28.
SILVESTER
71
BAIK
29.
SYAFIRA DWIYANTI
74
BAIK
30.
TIFANNA DWI MEGARANTY
70
BAIK
JUMLAH RATA-RATA
2209
55
Berdasarkan tabel di atas, maka diperoleh nilai menulis paragraf persuasif yaitu: sebanyak 9 siswa yang masih mendapat interpretasi kurang, dengan persentase yang dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Sedangkan, siswa yang mendapat interpretasi baik sebanyak 21 siswa, dengan persentase:
Berdasarkan data pada tabel analisis individual siswa, dapat disimpulkan bahwa terdapat beberapa kelemahan siswa dalam menulis paragraf persuasif, di antaranya dalam kriteria mengungkapkan kualitas isi gagasan. Siswa masih kurang mampu dalam mengungkapkan isi gagasan. Kriteria yang memenuhi aspek penilaian menulis paragraf persuasi adalah keefektifan kalimat yang dapat meyakinkan/membujuk pembaca, dan pengembangan kalimat paragraf persuasif yang dapat meyakinkan dan mempengaruhi pembaca.
E. Data Hasil Analisis Aspek Penilaian Menulis Paragraf Persuasi Siswa SMAN 1 Cibitung
Analisis Data Aspek Penilaian Kualitas Isi Gagasan yang Diungkapkan No
Nama
Skor
1.
ADITYA DWI CAHYA
14
2.
ALFANDI DAFA ZEIN
14
3.
ANDIKA ILYAS MAHENDRA
15
4.
ANGGI AMELIA PUTRI
15
5.
ATIKAH NURFADHILLA
14
6.
DEVI OKTAVIA
14
7.
DIKA PUJI PANGESTUTI
15
56
8.
FADHILLAH DINDA SYAFIRA
14
9.
FARIZ
13
10.
GHINA TASYA SALSABILLA
14
11.
GIGIH ANANDA
12
12.
IRMA MARLINA
14
13.
KRISTINA DAMAYANTI
15
14.
LALA TIARA
13
15.
MAHARANY
13
16.
MAULIDYA CHAIRUN NISA
14
17.
MIRA SASMIKA
14
18.
M. ARIQ FIRDIAN
15
19.
M. IKHSAN
14
20.
M. TAUFIQUL UMAM
13
21.
NADHIFA OKTO PUTRI
14
22.
NAWAWIH ANDRIANSYAH
10
23.
NURSANITA IMAN SARI
13
24.
PRIHASTI AFAF FADHILLAH
15
25.
REVITA
15
26.
RISKA DWI
11
27.
SEKAR DAMAYASIH
14
28.
SILVESTER
13
29.
SYAFIRA DWIYANTI
14
30.
TIFANNA DWI MEGARANTY
13
JUMLAH
411
Berdasarkan data pada tabel analisis aspek penilaian kualitas isi gagasan yang diungkapkan, data tersebut memiliki jumlah skor keseluruhan sebanyak 411.
Dari skor tertinggi 20 yang ditentukan, ternyata siswa
mendapatkan skor rata-rata, seperti yang diuraikan di bawah ini: Skor tertinggi 15 sebanyak 7 siswa dengan persentase 23,33%, skor 14 sebanyak 3 siswa dengan persentase 43,33%, skor 13 sebanyak 6 siswa dengan persentase 53,33%, skor 14 sebanyak 4 siswa dengan persentase 13,33%, skor 13 sebanyak 7 siswa dengan persentase 23,33%, skor 12
57
sebanyak 1 siswa dengan persentase 3,33%, skor 11 sebanyak 1 siswa dengan persentase 3,33%, dan skor 10 sebanyak 1 siswa dengan persentase 3,33%. Jadi, ini menunjukan siswa belum cukup memiliki pengetahuan mengenai isi gagasan sebuah paragraf persuasi.
Analisis Data Aspek Penilaian Ketepatan Kalimat yang Dapat Meyakinkan/Membujuk Pembaca No
NAMA
SKOR
1.
ADINDA PRAMESTI
14
2.
ADITYA DWI CAHYA
16
3.
AJI PRATAMA
13
4.
ALFANDI DAFA ZEIN
14
5.
ANNISA FITRI NUR HANIFAH
14
6.
ATIKAH NURFADILLA
15
7.
DELINA HANIDEVI OKTAVIA
15
8.
DEVI OKTAVIA
14
9.
DIKA PANGESTUTI
15
10.
DWI AJENG PUSPITANINGRUM
15
11.
FADILLA DINDA SYAFIRA
13
12.
FINA AULIA INDAH NUR. F
13
13.
GHINA TASYA SALSABILA
14
14.
GIGIH ANANDA. W
15
15.
HANNY HUTAMININGRUM
12
16.
IRMA MARLINA
14
17.
KRISTINA DAMAYANTI. P
13
18.
MAHARANY.N.P
14
19
MIRA SASMIKA
13
20.
M. ARIQ. F
14
21.
M. IKHSAN
14
22.
M. TAUFIQUL UMAM
13
58
23.
MOHTAR TULAPESSY
15
24.
NADHILA OKTO. P
13
25.
NAWAWIH ANDRIANSYAH
14
26.
NURSANITA IMAN SARI
12
27.
REVITA. D
14
28.
SEKAR DAMAYASIH
14
29.
SHALSABILLA SUFI INSANI
15
30.
SILVESTER SIMBOLON
13
JUMLAH
417
Berdasarkan data pada tabel analisis aspek penilaian ketepatan kalimat yang dapat meyakinkan/membujuk pembaca, data tersebut memiliki jumlah skor keseluruhan sebanyak 417.
Dari skor tertinggi 20 yang
ditentukan, ternyata siswa mendapatkan skor rata-rata, seperti yang diuraikan di bawah ini: Skor tertinggi 16 sebanyak 1 siswa dengan persentase 3,33%, skor 15 sebanyak 7 siswa dengan persentase 23,33%, skor 14 sebanyak 12 siswa dengan persentase 40%, skor 13 sebanyak 8 siswa dengan persentase 26,66%, dan skor 12 sebanyak 2 siswa dengan persentase 6,67%. Jadi, ini menunjukan siswa telah memiliki pengetahuan yang cukup mengenai penggunaan ketepatan kalimat yang dapat meyakinkan/membujuk pembaca dalam sebuah paragraf persuasi.
Analisis Data Aspek Penilaian Ketepatan Logika Urutan Cerita No
NAMA
SKOR
1.
ADINDA PRAMESTI
12
2.
ADITYA DWI CAHYA
13
3.
AJI PRATAMA
12
4.
ALFANDI DAFA ZEIN
14
5.
ANNISA FITRI NUR HANIFAH
14
6.
ATIKAH NURFADILLA
13
59
7.
DELINA HANIDEVI OKTAVIA
15
8.
DEVI OKTAVIA
14
9.
DIKA PANGESTUTI
14
10.
DWI AJENG PUSPITANINGRUM
14
11.
FADILLA DINDA SYAFIRA
13
12.
FINA AULIA INDAH NUR. F
14
13.
GHINA TASYA SALSABILA
15
14.
GIGIH ANANDA. W
14
15.
HANNY HUTAMININGRUM
13
16.
IRMA MARLINA
14
17.
KRISTINA DAMAYANTI. P
14
18.
MAHARANY.N.P
14
19
MIRA SASMIKA
14
20.
M. ARIQ. F
13
21.
M. IKHSAN
13
22.
M. TAUFIQUL UMAM
10
23.
MOHTAR TULAPESSY
13
24.
NADHILA OKTO. P
14
25.
NAWAWIH ANDRIANSYAH
14
26.
NURSANITA IMAN SARI
14
27.
REVITA. D
13
28.
SEKAR DAMAYASIH
13
29.
SHALSABILLA SUFI INSANI
13
30.
SILVESTER SIMBOLON
14
JUMLAH
404
Berdasarkan data pada tabel analisis aspek penilaian ketepatan logika urutan cerita, data tersebut memiliki jumlah skor keseluruhan sebanyak 404.
Dari skor tertinggi 20 yang ditentukan, ternyata siswa
mendapatkan skor rata-rata, seperti yang diuraikan di bawah ini: Skor tertinggi 15 sebanyak 2 siswa dengan persentase 6,67%, skor 14 sebanyak 15 siswa dengan persentase 50%, skor 13 sebanyak 10 siswa
60
dengan persentase 33,33%, skor 12 sebanyak 2 siswa dengan persentase 6,67%, dan skor 10 sebanyak 1 siswa dengan persentase 3,33%. Jadi, ini menunjukan siswa masih kurang mampu menggunakan ketepatan logika urutan cerita yang tepat dalam sebuah paragraf persuasi.
Analisis Data Aspek Penilaian Kerapian Tulisan No
NAMA
SKOR
1.
ADINDA PRAMESTI
16
2.
ADITYA DWI CAHYA
16
3.
AJI PRATAMA
16
4.
ALFANDI DAFA ZEIN
14
5.
ANNISA FITRI NUR HANIFAH
16
6.
ATIKAH NURFADILLA
17
7.
DELINA HANIDEVI OKTAVIA
16
8.
DEVI OKTAVIA
15
9.
DIKA PANGESTUTI
16
10.
DWI AJENG PUSPITANINGRUM
13
11.
FADILLA DINDA SYAFIRA
14
12.
FINA AULIA INDAH NUR. F
15
13.
GHINA TASYA SALSABILA
15
14.
GIGIH ANANDA. W
14
15.
HANNY HUTAMININGRUM
15
16.
IRMA MARLINA
13
17.
KRISTINA DAMAYANTI. P
15
18.
MAHARANY.N.P
10
19
MIRA SASMIKA
14
20.
M. ARIQ. F
14
21.
M. IKHSAN
15
22.
M. TAUFIQUL UMAM
14
23.
MOHTAR TULAPESSY
14
61
24.
NADHILA OKTO. P
15
25.
NAWAWIH ANDRIANSYAH
14
26.
NURSANITA IMAN SARI
14
27.
REVITA. D
14
28.
SEKAR DAMAYASIH
15
29.
SHALSABILLA SUFI INSANI
15
30.
SILVESTER SIMBOLON
14
JUMLAH
438
Berdasarkan data pada tabel analisis aspek penilaian kerapian tulisan, data tersebut memiliki jumlah skor keseluruhan sebanyak 438. Dari skor tertinggi 20 yang ditentukan, ternyata siswa mendapatkan skor ratarata, seperti yang diuraikan di bawah ini: Skor tertinggi 17 sebanyak 1 siswa dengan persentase 3,33%, skor 16 sebanyak 6 siswa dengan persentase 20%, skor 15 sebanyak 9 siswa dengan persentase 30%, skor 14 sebanyak 11 siswa dengan persentase 36,67%, skor 13 sebanyak 2 siswa dengan persentase 6,67%, dan skor 10 sebanyak 1 siswa dengan persentase 3,33%. Jadi, ini menunjukan siswa memiliki kemampuan dan pengetahuan yang cukup dalam kerapihan tulisan dalam sebuah paragraf persuasi.
Analisis Data Aspek Penilaian Pengembangan Kalimat Persuasif yang Dapat Meyakinkan dan Mempengaruhi Pembaca No
NAMA
SKOR
1.
ADINDA PRAMESTI
17
2.
ADITYA DWI CAHYA
17
3.
AJI PRATAMA
18
4.
ALFANDI DAFA ZEIN
13
5.
ANNISA FITRI NUR HANIFAH
19
6.
ATIKAH NURFADILLA
17
7.
DELINA HANIDEVI OKTAVIA
20
8.
DEVI OKTAVIA
15
62
9.
DIKA PANGESTUTI
18
10.
DWI AJENG PUSPITANINGRUM
16
11.
FADILLA DINDA SYAFIRA
15
12.
FINA AULIA INDAH NUR. F
16
13.
GHINA TASYA SALSABILA
17
14.
GIGIH ANANDA. W
17
15.
HANNY HUTAMININGRUM
13
16.
IRMA MARLINA
14
17.
KRISTINA DAMAYANTI. P
14
18.
MAHARANY.N.P
14
19
MIRA SASMIKA
15
20.
M. ARIQ. F
15
21.
M. IKHSAN
14
22.
M. TAUFIQUL UMAM
10
23.
MOHTAR TULAPESSY
16
24.
NADHILA OKTO. P
16
25.
NAWAWIH ANDRIANSYAH
16
26.
NURSANITA IMAN SARI
14
27.
REVITA. D
17
28.
SEKAR DAMAYASIH
16
29.
SHALSABILLA SUFI INSANI
17
30.
SILVESTER SIMBOLON
16
JUMLAH
472
Berdasarkan data pada tabel analisis aspek penilaian pengembangan kalimat persuasi yang dapat meyakinkan dan mempengaruhi pembaca, data tersebut memiliki jumlah skor keseluruhan sebanyak 472. Dari skor tertinggi 20 yang ditentukan, ternyata siswa mendapatkan skor rata-rata, seperti yang diuraikan di bawah ini: Skor tertinggi 20 sebanyak 1 siswa dengan persentase 3,33%, skor 19 sebanyak 1 siswa dengan persentase 3,33%, skor 18 sebanyak 2 siswa dengan persentase 6,67%, skor 17 sebanyak 7 siswa dengan persentase 23,33%, skor 16 sebanyak 7 siswa dengan persentase 23,33%, skor 15
63
sebanyak 4 siswa dengan persentase 13,33%, skor 14 sebanyak 5 siswa dengan persentase 16,67%, skor 13 sebanyak 2 siswa dengan persentase 6,67%, dan skor 10 sebanyak 1 siswa dengan persentase 3,33% Jadi, ini menunjukan siswa memiliki pengetahuan yang cukup dalam mengembangkan kalimat persuasi yang tujuannya untuk meyakinkan dan mempengaruhi pembaca. Berdasarkan data analisis aspek penilaian menulis paragraf persuasi pada siswa kelas X.2 SMA Negeri 1 Cibitung, dapat disimpulkan bahwa kelemahan seluruh siswa dalam menulis paragraf persuasi terletak pada aspek penilaian ketepatan logika urutan cerita yang tepat. Hal tersebut dibuktikan dengan nilai siswa yang rendah dalam aspek tersebut dengan jumlah skor 404. Sedangkan, aspek penilaian pengembangan kalimat paragraf persuasif yang dapat meyakinkan dan mempengaruhi pembaca memiliki jumlah skor 572. Hal tersebut membuktikan bahwa pada aspek pengembangan kalimat paragraf persuasif yang dapat meyakinkan dan mempengaruhi pembaca dapat memenuhi kriteria aspek menulis paragraf persuasi.
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan Penelitian dilakukan oleh penulis di SMA Negeri 1 Cibitung bertujuan untuk mengetahui keterampilan menulis paragraf persuasi pada siswa kelas X.2 tahun pelajaran 2014/2015. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa secara keseluruhan siswa kelas X.2 SMA Negeri 1 Cibitung sudah mampu menulis paragraf persuasif. Terbukti 21 dari 30 siswa memperoleh interpretasi baik dengan nilai rata-rata 73. Kesulitan yang dialami siswa dalam membuat paragraf persuasif, paling banyak terletak pada kriteria penilaian ketepatan logika urutan cerita yang tepat. Sedangkan, siswa yang mendapat interpretasi kurang hanya 9 dari 30 siswa dengan nilai rata-rata 65. Jadi, dapat disimpulkan bahwa keterampilan menulis paragraf persuasi pada siswa kelas X.2 SMA Negeri 1 Cibitung cukup baik dengan rata-rata nilai kelas 73,63 dengan interpretasi baik. Siswa yang mendapat interpretasi baik sebesar 70%. Aspek keterampilan menulis paragraf persuasi yang paling dikuasai siswa kelas X.2 adalah pada aspek pengembangan kalimat persuasi yang dapat meyakinkan dan mempengaruhi pembaca. Aspek keterampilan menulis paragraf persuasi yang kurang dikuasai siswa kelas X.2 adalah pada aspek ketepatan logika urutan cerita.
B. Saran Berdasarkan hasil penelitian, analisis, pembahasan pada bab IV, serta simpulan yang diperoleh. Maka, saran yang diberikan yaitu: agar siswa dapat mengatasi beberapa kesulitan dalam pembelajaran menulis paragraf persuasif. Sebaiknya siswa saling berinteraksi satu sama lain dalam menyelesaikan kesulitan tersebut.
64
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Somad, Adi, Aminudin, dan Yudi Irawan, Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia 1 untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, 2008 Akhadiah, Sabarti. Menulis 1. Jakarta: Universitas Terbuka, 2007 Departemen Pendidikan Nasional. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa. Jakarta: PT Grafindo Pustaka Nasional, 2008 Fitriyah ZA, Mahmudah, dan Ramlan Abdul Gani. Pembinaan Bahasa Indonesia. Jakarta: UIN Jakarta Press, 2007 Hayon, Josen. Membaca dan Menulis Wacana. Jakarta: Storia Grafika, 2003 Ritonga, M. Jamiluddin. Tipologi Pesan Persasif. Jakarta: Gramedia, 2005 J. Meleong, Lexy. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011 Keraf, Gorys. Komposisi Sebuah Pengantar Kemahiran Berbahasa. Jakarta: Nusa Indah, 1979 . Argumentasi dan Narasi. Jakarta: Nusa Indah, 2007 Nurgiyantoro, Burhan. Penilaian Pembelajaran Bahasa Berbasis Kompetensi. Yogyakarta: UGM Press, 2000 Rahardi, Kunjana. Penyuntingan Bahasa Indonesia Untuk Karang-Mengarang. Jakarta: Erlangga, 2009 Rahayu, Minto. Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi. Jakarta: Grasindo, 2007 Resmini, Novi, dan Dadan Juanda. Pendidikan Bahasa dan Sastra di Kelas Tinggi. Bandung: UPI PRESS, 2007 Saddhono, Kundharu, dan St. Y. Slamet. Meningkatkan Keterampilan Berbahasa Indonesia. Bandung: Karya Putra Darwati, 2012 Sakri, Adjat. Paragraf. Bandung: ITB, 1990 Semi, M. Atar. Menulis Efektif. Padang: Angkasa Raya, 1990 Sudjiono, Anas. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Raja Grasindo Persada, 2009
65
66
Sukardi. Metode Peneleitian Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara, 2003 Suryzabrata, Sumadi. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2005 Tarigan, Djago. Membina Keterampilan Menulis Paragraf dan Pengembangannya. Bandung: Angkasa, 1987 Tarigan, Henry Guntur. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa, 1994 Y, Budinuryanta. Pengajaran Keterampilan Berbahasa. Jakarta: Universitas Terbuka, 2008 Yunus, M. Menulis 1. Jakarta: Universitas Terbuka, 2009 Helga Sabrina Sianturi dalam http://download.portalgaruda.org/article.php?article=127046&val=3899/ meningkatkan-kemampuan-berpikir-krisis-kreatif-dalam-pembelajaranmenulis-cerpen diunduh pada tanggal 11 September 2014, pukul 11:12
KEMENTERIAN AGAMA UIN JAKARTA FITK Jl.
lr
H. ,luatrla No 95
Cintal
No. Dokumen Tgl. Terbit No. Revisi:
FORM (FR)
: . :
FITK-FR-AKD-081
1 Maret 2010 01
15412 lndonesil
SURAT BIMBINGAN SKRIPS! Noruor' : tJn.0 l/F. l/KM.O t .ll.3lhP..lZO r,l
Larnp.
llal
.lakarta,
2ll2l20l4
::
llinrbingrn Skripsi
Kcparla Ytlr.
Malrnrutlalr Fitriyalr ZA, M.[)rl Pcrltrinrbing Sklipsi Faktrltas Iluru'['arbiyah clan Kegrrruarr
JIN Syllif' l-[idayatullali
t
.l ir
lirr rt a.
.,1,t'sr t I t r rt
tr
t' uI tt i k
t
tm
[)crrgan (
tvr.yv b.
irri
clilrirlnpkarr kcscdiaan
rrrirtcrri/lckrr is) perrrr I isan skri psi urairasisrva
Nrrtta
: Sorra Yurritu
NIM
:llll0l1000070
.ltrltrsitil
:
Scrncstcr
:Vll('l'uiuh)
.lurlLrl
SNI
Skripsi :
l)crrrrl
uutuk rnenjadi pembirrtbing I/ll
SaLrdara
:
irlikarr IJalrasa clan Sastra Iuclonesia
Itctcrrrurrpilan Mcnrrlis l'arngraf Persulsi pada Sisrvl I(elas X
AN I ('ibi(urrg.
.lrrtlrrl tclscbu( tclali ciisctuiLri olclr.lrrrusan yang bcrsangkutan pada tanggal I Desertrber 2014 , irtrsllitlisi/orrl/ila lcrllrrlpir. Sirtrrlanr rlirpul ntclaktrkan penr[rahan redaksioual pada.iudtrl terse LrLrt. Alrirbill pcnrbaluur srrtrstirrrsial clilngg;rp perltr. ruohon perntriurbing nrenghubtrrtgi .l ttrttsalt tcrlctrilr rlllrtrlu. []itnbirrgirn skriltsi ini dilrlrrapkirrr selcsai clalattt rvaktu (r (enarn) lltlarr, dart rlalral clipcrparr.iarrg
sellnrir fi (cnlnt) [rrrlart helilitrtn-va lattltit sttrat pcr'pattjangan. Atas ltcrlratian (lan I I,' t r,s'.v ct I t
t t t
t
r
r' u I t r i lr
r
t r
t
t
ke
r'f
a surna Sauclara, kitnri ucapkan
terirna kasih.
vv r', u, I t.
itBtrh'nsa dan Sastra
35
I
,,-\N*.M *?
/\NtP. t9600307 J'cnrtlrsan:
. 2. I
Dcl<arr
Irl'll(
Maltasistvit ytrs.
199002
I
lil
... KEMENTERIAN AGAMA -d?HL UIN JAKARTA
:
ft-ffii &de*-!j
FrrK Jl tr H
: Terbit . No. Revisi: :
21 Januari2015
Hal
1t1
No.
Dokumen
Tgl.
FORM (FR)
Juanda NogsCiputat 15412lndonesa
FITK-FR-AKD-082 02
SURAT PERMOHONAN IZIN PENELITIAN Jakarta, 8 Mei 2015
Nomor : Un.01/F. 1/KM.O1 3t.A.T9.t2015 Lamp.'. Outline/Proposal : Permohonan lzin Penelitian
Hal
Kepada Yth. Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Cibitung di Tempat Assal am u' al a i ku m wr.wb.
Dengan hormat kami sampaikan bahwa, Nama NIM Jurusan Semester
. Sona Yunita
:1111013000070 : Pendidikan Bahasa dan Sastra lndonesia VIll (Delapan)
Judul Skripsi : KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF PERSUASI DENGAN MEDIA BROSUR PADA SISWA KELAS X.2 SMA NEGERI 1 CIBITUNG TAHUN PELAJARAN 201412015.
aCalah benar mahasiswa/i Fakultas llmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta yang sedang menyusun skripsi, dan akan mengadakan penelitian (riset) di Sekolah yang Bapak/lbu pimpin.
Untuk itu kami mohon Bapat
mengizinkan
mahasiswa tersebut
melaksanakan penelitian dimaksud.
Atas perhatian dan kerja sama Bapak/lbu, kami ucapkan terima kasih. Wassal
a
m u' al a i ku
m wr.wb.
Bahasa dan Sastra lndonesia
t&tt [n
Subuki, M.Hum 19800305 200901 1 015
Tembusan: 1. Dekan Fakultas llmu Tarbiyah dan Keguruan 2. Pembantu Dekan Bidang Akademik 3. Mahasiswa yang bersangkutan
KEMENTERIAN AGAMA UIN JAKARTA FITK Jl lr. H.
FITK FR-AKD-OB2
No. Dokumen
FoRM (FR)
Tgl.
Terbit
:
21 Januari 2015
No. Revisi:
Juanda No 95 Ciputal 15412 lndonesia
SURAT PERMOHONAN IZIN PENELITIAN Jakarta, 8 Mei 2015
Nomor: Un 01/F.'1lKM 01 .31.p.79 12015 Lamp.'. Outline/Proposal Hal : Permohonan lzin Penelitian Kepada Yth. Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Cibitung di Tempat Assal am
u' al
aiku m wr.wb.
Dengan hormat kami sampaikan bahwa, Nama NIM Jurusan
Semester
Sona Yunita 111101 3000070 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indcnesia' : Vlll (Delapan)
Judul Skripsi . KIiTEIIAN'IPILAN N{ENULIS PARAGTIAF PIIRSUASI DENGAN MEDIA I]ROSUR PADA SISWA KELAS X.2 SMA NT'GERI i CIBITUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2015. adalah benar mahasiswa/i Fakultas llmu Tarbiyah darr Keguruan UIN Jakarta yang sedang menyusun skripsi, dan akan mengadakan penelitian (riset) di Sekolah yang Bapak/lbu pimpin. . -
Untuk itu kami mohon Bapat
s al
am u' al aiku
m wr.wb.
n Subuki, M.Hum 1 9800305 200901 1 015 Tembusan:
1. 2. 3.
Dekan Fakultas llmu Tarbiyah dan Keguruan Pembantu Dekan Bidang Akademik Mahasiswa yang bersangkutan
tersebut
PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI DINAS PENDIDIKAN
SMA NEGERI 1 CIBITUNG Alamat
:
Jl. Mutiara Raya 3, Perum Vila Mutiara, Kec. Cibitung, Kab. Bekasi. Telp.(021)88320490, Facs. 88361475, E-mail :
[email protected] 17520
SURAT KF'TPRANGAN Nomor : 421 .4221093/SMAN.0 1/Disdik/2O
1
5
Yang bertandatangan dibawah ini
Dengan
Nama
Dra. Hj. SUSMIATI, MM
NIP
19640115 1994032 00]l
Pangkat / Golongan
Pembina Tk.I /
Jabatan
Kepala Sekolah
Unit Kerja
SMA Negeri 1 Cibitung Kabupaten Bekasi
IV.B
ini menerangkan bahwa Nama
SONA YUNITA
NIM
111
Program Studi
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Fakultas
Ihnu Tarbiyah dan Keguruan
Universitas
UIN Jakarta
1013000070
di SMA Negeri 1 Cibitung Kabupaten Bekasi dari 18 s.d 20 Mei 2015, dalam rangka penyusunan skripsi dengan judul 4 KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF PERSUASI DENGAN MEDIA BROSUR PADA SISWA KELAS X.2 SMA Telah melakukan Penelitian/Riset
NEGERI 1 CIBITUNG TAHUN PELAJARAN 2OI4I2OI5". Demikian Surat Keterangan ini, agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Bekasi,24 Agustus 2015 Sekolah,
6"fr s, el
r$l I PE
,&
\\\
\I
\e
SMIATI, MM 0115 199403200t
UJI RE,FERENSI
Nama Nim Judul Skripsi
: Sona Yunita
: 1111013000070 :
KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF PERSUASI PADA SISWA KELAS X.2 SMA NEGERI
CIBITUNG TAHLN PELAJARAN 2OI4
No Footnote
No
Referensi
I
Gorys Keraf. Komposisi Sebuah Pengantar Kemahiran Berbahasa. Jakarta: Nusa Indah, t979 Lexy J. Meleong, M.A. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja
2.
a
J.
4.
5.
Jakarta:
Universitas Terbuka, 2009
8.
Sukardi. Metode Peneleitian Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara, 2003 Henry Guntur Tarigan. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa" Bandung: Angkasa, 1994 Burhan Nurgiyantoro. Penilaian
9.
embelajaran Bahasa Berbasis Kompetensi. Yogyakarla: UGM Press, 2000 Helga Sabrina Sianturi dalam
6.
7.
12015
Halaman Skripsi
3,
1,6
79,25
2
5
2
19
ll,
23,
5,8,
27
15
3
l9
4, 10,27
8,7,
4
21
5
6
5
23
6
6
P
http://download.p ? article: 127 0 4 6 &v a1:3 89 9 I ke m
p
10.
e
amp uan -b e rp i kir -kr
mb
eI
aj ar an-menul
is is -
is - c e
m
e
nin gkat
ka n
ry
2/r/' 13,
12
/fr/.
W ry ry
-
kr e at if- dal am-
rp en diunduh pada
tanggal 11 September20l'4, pukul \l:12 Anas Sudjiono. Pengantar Evaluasi Pendidikan Jakarta: Raja Grasindo Persada, 2009
11
Paraf Pembimbing
5
Rosdakarya,20lT Sabarli Akhadiah, dlrk. Menulis l. Jakarta: Universitas Terbuka" 2007 Sumadi Suryzabrata. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2005
M. Yunus, dkk. Menulis 1.
1
Deparlemen Pendidikan Nasional. Kamus
,ry
Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa. Jakarta: PT Grafindo Pustaka Nasional, 2008
t2.
13.
Novi Resmini dan Dadan
Juanda.
Pendidikan Bahasa dan Sastra di Kelas Tinggi. Bandung: UPI PRESS, 2007 Budinuryanta Y. Pengajaran Keterampilan Berbahasa. Jakarta: Universitas Terbuka,
7
6
,,ffi/ ,/, 8
6
Wrr'//
2008 14.
15.
16.
t7.
Kundharu Saddhono, St. Y. Slamet, Meningkatkan Keterampilan Berbahasa
9
7
t2
9
13
9
Padang:
14
9
Djago Tarigan. Membina Keterampilan
15
Indonesia. Bandung: Karya Putra Darwati, 2012 Kunjana Rahardi. Penyuntingan Bahasa Indonesia Untuk Karang-Mengarang Jakarta: Erlangga, 2009 Josen Hayon. Membaca dan Menulis Wlcana. Jakarla: Storia Grafika, 2003
M. Atar Semi. Menulis Efektif.
ry Zrf,/'
ry,'
Angkasa Raya, 1990 18.
l0
ry
Menulis Paragraf dan Pengembangannya. Bandung: Angkasa, 1987 19.
Minto Rahayu. Bahasa Indonesia
20.
Perguruan Tinggi. Jakarta: Grasindo, 2007 Mahmudah Fitriyah ZA dan Ramlan Abdul Gani. Pembinaan Bahasa Indonesia. Jakarta:
21
22.
di
16
17. 19
10
10,1
UIN Jakarta Press, 2007
Adjat Sakri. Paragraf. Bandung: ITB, 1990 GoryS Keraf. Argumentasi dan Narasi.
20
11
21
l2
22
13
24
13
Jakarta: Nusa Indah, 2007
/.). 24.
M. Jamiluddin
Ritonga. Tipologi
Pesan
Persasif. Jakarta: Gramedia, 2005 Adi Abdul Somad, Aminudin, dan Yudi Irawan. Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia I untuk SA,L4/MA Kelas X. Jakarla: Pusat Perbukuan Deparlemen Pendidikan Nasional, 2008
%/1
ryVZ"-/' ,ffi/
'fr/
R
euisa,si
----39bosqs1-ad4,1o h-suq$rur09r'q*o0-un*Ik
rn
e
nqsA*natr0-frbo$
fJhoisdsi-J-0o9+n-c+fd--lof-0d-octmi€n0uo igniS Fahan l
Scra+ l
I
lr DAI'E
:
hiiauan Htttan"
t_-]
L]
t,l
L-]
i_l
bbt &n u.tnbul,an
r
l,rarbon diot<sido , habfr,fut heunn , mdula' ricrn Lanah dan rnar u der+a
?atint ierr+ing Suqtq kurnpularr ,liawvsao huan i\Ka nlortlfu tvlefici0MKan iK\irn dan
_i=
Kl.os
hrua taha rn c,ni
tlI_l
E E
Vuit<
-\alvn
\(
telah hi[anq, funqarc
rri^SehinAn --.-.-_.-..-----J
darnPar Wng qdat(
idtttr,n , CUtohn sor , dan bin-bin. rnarilah
n hutqn dari eeka ntuK
di tnrnan ndern so[<ara
is. Wu da?at mengebabKan adt
{_l
E n
{ain
Qruc hidrobq{Ka , bio nr burni rtqvtg
tt
L] E L]
d*urnbuhi
Kqusagan
temua rnetw{ai rnu(oi
L
qaa
alarn
n K(ta.
t_l
E E .ll E
n r_l E L] E :
"n
L___l
rmaxl ,.@
v
\
O O O O C)
tstaritrqn
tr lebq
t
O,n\ara laiw
lnon
,
temab-
{urmbrrh
horbon dbLsida
, hahtltr{
turnhu
t,
, oak_ct -
ntentrrnpah daprah VE [L(ac
()
-
warl
. llul^n be,1u-
, r)un pelttlt,rlaw
c_) [t*
C)
O
c_l
tfutan
(urn6er
6
hol , {e{q
fn4tnt6Crt,q
() (::)
O O O O
c_f
O O O O
davL
ht,(lun
gQcargi
lfu (flrua uflf,lk'
(la"
,
rnfinburLl hpwan
knrhn
, 0:+"
dtoLr,(da
eebctrctci , &
ktta
S
lrrdorrrrrh
l, kabtc .[Ylari kik^ ah
?enQ
(an
-
lreryznh'nqan rnereka cerudtn
M;Wdt -
amt - Cawta urrrfuL dan rvwletta"i huk^n llfta qaar nvrht tuL - rnaklqk dsn ktbuht aq ktb . vai[u a
c_l
,
/ ok-ntn
L b,,rman+aoh -oknctm \a\q' hclalt herlan-
e:kt, h'dak- rwpvnilc(runn d,ampak
- s$dift
C) (_l
ranrl -or'anq
banqaL
Lo
O O
(rehiA,r
[qlukan
.flan
Wfu
! L
I
L]
\eqo(iKon Hu\on
rl l]
{---l r-_-l
iI ;)
D
1'l
tl tl
bumi bica cernatcin mm,irs.
t_l
D
D
So*
ini drlndoocic. stdoh
se.aco [Le4at 0t h marNcia
4
llu+.n {qbarac qnah Ji Lern
t4{- I
rI' dacrata
P*. huun
it,
d
q\x
a\cv un hJar<
Jan
d*rlo"o
ar
0tsE
hutan
arrnb, UnNr
hdqr bt,r
\
ibadi. Stoe,\i
kt
4 cra
ko, , futr,on hos\q --.
,A*
qntr
9113!5sbec
h
t
grit h"tton 9etoca liqe Aagat meog"bolor"an etosl , \
(htoe t\u
kita testorrron
A
engan Sistern
D
hwao stmavro
dunia,
Hutan adar4h
h*q
t
huhcrn t<4\'4,
@
dkiU+to$q
-
l
"\ ,?.'. . !i-di:jl-
,!".,
:
:-..1.
IE, IE
\,
t'6
auan [tt&rrn t\ut crn aAota
flfa
c\ru- Paru d,uvrTa .
utavr mat.a scnq4firn Wrempisttt{a, VaJ,ac o?& \ I' l \lMEan uhkt(tr c fr buwfi tht . {{,,pon trrQlat qsunqar\ ttvfafhtug busn guvutbor f€t^i aY szFrLh ennbaLorqn lTorr ,
hutan
o(tscrn
ii,'',t
.
tcarenar
.Iwq
h<
fl
tl tl [] D [] t:] t:]
D
tut*J"L(h.n
heuran \rtutt atv,.t\
i l'n,*t^rt ?av\ utatr Aan a\Ean i tcrnah Vct [an^ - lai'rn
kitq
e)r ,A.a^
.
ftsaa&
s
ucqh6\
h
nva ilu$'-u/.arrr
aua$
tseas6a6 ft
,
/otatn
anbera,
atqnn
na a\qwr. prta Tuqa,
(w,tar feLziisat(i
fr []
t:] tr E [f t:]
tr
i{t
QJnerair
.qk,
un rut
n llRe s4 fvratesta,rn
hu.evrananr
a(v1an
:dtsesitar-
n.
sF Cctm^ - S4ma
Me$Ar\a.rn
\nrr.*.
IV\ J
People become fools when they stop asking quesilons
ffire]
RIWAYAT PENULIS
SONA YUNITA, lahir di Bekasi, 09 Juni 1993 dari pasangan Bapak Somad dan Ibu Meilina. Anak pertama dari dua bersaudara ini menyelesaikan pendidikan dasar di SDN Wanasari 03 tamat pada tahun 2005, lalu melanjutkan pendidikan di SMPN 2 Cibitung tamat pada tahun 2008, melanjutkan pendidikan menengah di SMAN 1 Cibitung tamat pada tahun 2011, kemudian melanjutkan pendidikan di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia tahun 2011. Selain itu, pengalaman mengajar yang pernah digeluti oleh gadis muda ini adalah menjadi guru di MTs Islamiyah Ciputat, menjadi guru di SMAN 1 Cibitung, dan mengajar di lembaga bimbingan belajar. Saat ini penulis tinggal di Pondok Tanah Mas, Jalan Wijayanti v Blok C 12 No. 12, Rt/Rw 02/026, Kec. Cibitung, Kab. Bekasi 17520.