TUGAS KETERAMPILAN Tugas ini disusun untuk memenuhi tugas kelompok Mata Kuliah Keterampilan Semester III Tahun Pelajaran 2014/2015
Kelas A5-14
Disusun Oleh : 1. Yogo Triarso
(14144600177)
2. Aji Sarawanto
(14144600188)
3. Kurnia Widyastanti
(14144600189)
4. Dian Pertiwi
(14144600193)
5. Anisa Khafida
(14144600207)
6. Aris Hadi Pranoto
(14144600203)
7. Mohamad Ristyo Nugroho
(14144600204)
Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas PGRI Yogyakarta Jl. IKIP PGRI Sonosewu No. 117 Yogyakarta 2015
i
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji, puja serta syukur kita panjatkan ke hadirat Illahi Rabbi, yang senantiasa memberikan curahan kasih rahmat-Nya kepada hamba-Nya, yang benar-benar ingin mencari ridha serta inayah-Nya. Tidak lupa rahmat serta keselamatan semoga tercurah limpah kepada paduka alam, uswah kehidupan muslim serta penutup para Nabi dan Rasul Allah, yakni Nabi Muhammad Saw. Akhirnya atas izin Allah SWT makalah ini dapat diselesaikan. Makalah ini penulis sampaikan kepada dosen mata kuliah Keterampilan sebagai salah satu tugas mata kuliah tersebut. Tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada Bapak/Ibu dosen yang telah berjasa mencurahkan ilmu kepada penulis. Penulis memohon kepada dosen khusunya, umumnya para pembaca barang kali menemukan kesalahan atau kekurangan dalam karya tulis ini baik dari segi bahasan maupun isinya harap maklum. Selain itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun kepada semua pembaca demi lebih baiknya karya-karya tulis yang akan datang.
Yogyakarta, 22 September 2015
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Halaman Sampul ..................................................................................................... i Kata Pengantar ........................................................................................................ ii Daftar Isi .................................................................................................................. iii BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................1 BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................3 BAB III PERENCANAAN USAHA ......................................................................9 BAB IV PENGELOLAAN USAHA ....................................................................13 BAB V PENGEMBANGAN USAHA .................................................................15 BAB VI PENUTUP ..............................................................................................16 LAMPIRAN ..........................................................................................................17
iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Dalam upaya meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat maka diperlukan peran serta para pelaku ekonomi atau para pengusaha sesuai dengan bidangnya masing-masing. Demikian juga, dorongan dan motivasi baik dari pemerintah maupun masyarakat terhadap pengusaha terutama usaha kecil dan menengah demi meningkatkan kesejahteraan keluarga khususnya dan ekonomi masyarakat pada umumnya. Usaha makanan menjadi ladang bisnis yang menarik minat banyak orang. Hal ini disebabkan peluang bisnis pada sektor makanan lumayan menggiurkan. Selagi manusia masih membutuhkan makanan maka peluang bisnis di sektor makanan sangat terbuka. Belum lagi aktivitas manusia yang tidak puas dengan membuat cemilan sendiri, dan ingin membeli makanan yang sudah jadi. Namun sejalan dengan peluang bisnis makanan yang terbuka lebar tersebut, pelaku usaha di sektor makanan juga tidak kalah banyaknya. Sebagian menuai sukses sebagian lagi akhirnya gulung tikar karena dagangan tidak laku. Dalam penulisan makalah ini, penulis memberikan sebuah contoh tentang seseorang yang bernama Ibu Rohayati yang berani terjun dalam dunia wirausaha yang bergerak dalam bisnis kuliner (makanan) yang menyajikan makanan untuk cemilan yaitu Wingko. Dimana hasil produksinya tersebut diberi nama Wingko Riona. Dengan alasan di atas penulis mengadakan observasi di perusahaan Wingko Riona untuk mengetahui lebih lanjut tentang bagaimana wingko dapat diproduksi.
B. RUMUSAN MASALAH 1. Bagaimana latar belakang pendirian usaha Wingko Riona? 2. Bagaimana jenis usaha yang digeluti di perusahaan ini? 3. Bagaimana struktur organisasi di perusahaan Wingko Riona? 4. Bagaimana permodalan di perusahaan Wingko Riona?
1
5. Berapa banyak tenaga kerja di perusahaan dan bagaimana sistem pengupahannya? 6. Bagaimana proses produksi di perusahaan Wingko Riona? 7. Bagaimana promosi di perusahaan Wingko Riona? 8. Bagaimana persaingan yang dihadapi oleh perusahaan Wingko Riona? 9. Berapa keuntungan yang diperoleh perusahaan? 10. Bagaimana pengembangan usaha ini? 11. Apa saja hambatan yang dialami oleh perusahaan ? Baik pada saat produksi maupun distribusi. 12. Bagaimana usaha mengatasi hambatan yang dialami oleh perusahaan ini?
C. TUJUAN 1. Untuk menjelaskan latar belakang didirikannya usaha Wingko Riona. 2. Untuk mengetahui dengan jelas jenis usaha yang digeluti di perusahaan. 3. Untuk menjelaskan struktur organisasi di perusahaan Wingko Riona. 4. Untuk mengetahui permodalan di perusahaan Wingko Riona. 5. Untuk mengetahui banyaknya tenaga kerja di perusahaan beserta sistem pengupahan tenaga kerja. 6. Untuk mengetahui dengan jelas proses produksi di perusahaan Wingko Riona. 7. Untuk mengetahui promosi yang dilakukan di perusahaan Wingko Riona. 8. Untuk
menjelaskan
persaingan-persaingan
yang
dihadapi
oleh
perusahaan Wingko Riona. 9. Untuk mengetahui keuntungan yang diperoleh perusahaan. 10. Untuk menjelaskan pengembangan usaha yang dilakukan perusahaan. 11. Untuk mengetahui dengan jelas hambatan yang dialami oleh perusahaan pada saat produksi maupun distribusi. 12. Untuk mengetahui dengan jelas usaha mengatasi hambatan yang dialami oleh perusahaan .
2
BAB II PEMBAHASAN
A. Sejarah atau Latar Belakang Usaha Proses bisnis yang baik adalah yang berangkat dari bawah lalu naik setahap demi setahap secara konsisten. Selain itu butuh pengorbanan dan perjuangan yang besar untuk sukses. Jatuh dan bangun dalam usaha bisnis merupakan hal yang biasa terjadi. Namun sikap pantang menyerah menjadi kunci keberhasilan suatu usaha bisnis. Itulah kira-kira yang menjadi landasan Ibu Rohayati untuk membangun usaha ini. Ibu Rohayati bekerja sebagai karyawan di pabrik wingko selama 16 tahun. Hasil dengan kebutuhan yang Ibu Rohayati tidak setara. Kebutuhan lebih banyak dibandingkan dengan hasil krja yang Ibu Rohayati geluti. Pada Desember
tanggal 12
2014 Ibu Rohayati mempunyai inisiatif untuk mendirikan sebuah
home industri wingko yang diberi nama “Wingko Riona”. Dengan pengalaman dan keahlian yang beliau miliki maka beliau bertekad untuk mendirikan tempat usaha dirumahnya. Dari mulut ke mulut lambat laun usaha industri wingko ini di kenal masyarakat banyak sehingga bertahan hingga sekarang. Faktor utama yang mendorong Ibu Rohayati membuka usaha wingko ini karena beliau telah memperoleh ilmu dari pabrik wingko tempat beliau bekarja Ibu Rohayati juga ingin memutar roda kehidupan menjadi lebih baik, selain itu Ibu Rohayati ingin menciptakan lapangan kerja bagi warga sekitar. Ibu Rohayati membuat wingko dan mendiamkan selama beberapa hari sampai menjamur. Dari situlah dapat terlihat batas kadaluarrsa wingko yang Ibu Rohayati produksi yaitu selama 5 hari atau selambat-lambatnya selama seminggu.
B. Bentuk Usaha Bentuk usaha yang ditekuni oleh Ibu Rohayati ini tergolong dalam usaha kecil. Hal itu dikarenakan bisnis kuliner ini termasuk dalam kriteria usaha kecil, antara lain jenis barang (dalam hal ini makanan) umumnya sudah tetap (tidak
3
berubah-ubah), lokasi / tempat usaha sudah menetap (tidak berpindah-pindah), dan jumlah karyawan yang tidak terlalu banyak (kurang dari tiga puluh orang). Selain itu, usaha Ibu Rohayati ini sudah melakukan administrasi keuangan walau masih sederhana, sudah memenuhi persyaratan legalitas seperti surat izin, demi menjaga kelancaran usaha. Apabila dikemudian hari terjadi hal-hal yang menyangkut legalitas usaha, tidak membuat terganggunya operasional. Sedangkan sumber daya manusia (pengusaha) diperoleh berdasarkan pengalaman dalam berwirausaha, bukan sumber daya manusia yang terdidik dan terlatih secara khusus.
C. Jenis Usaha Wirausaha merupakan suatu proses atau cara untuk melakukan suatu usaha yang bertujuan untuk mendapatkan hasil atau keuntungan yang diharapkan dengan cara memproduksi, menjual atau menyewakan suatu produk barang atau jasa. Yang harus dimiliki seorang pelaku usaha dalam menjalankan suatu usaha (wirausaha) antara lain seperti skill (kemampuan), tekad (kemauan), modal, target dan tujuan, dan tempat. Bisnis kuliner (makanan) menjadi ladang bisnis yang menarik minat banyak orang. Hal ini disebabkan peluang bisnis pada sektor makanan lumayan menggiurkan. Selagi manusia masih membutuhkan makanan maka peluang bisnis di sektor makanan sangat terbuka. Sebagian menuai sukses sebagian lagi akhirnya gulung tikar karena dagangan tidak laku. Dalam penulisan makalah ini, penulis memberikan sebuah contoh tentang seseorang yang bernama Ibu Rohayati yang berani terjun dalam dunia wirausaha (dalam hal ini dagang) yang bergerak dalam bisnis kuliner (makanan) yang memproduksi cemilan atau jajanan wingko.
D. Struktur Organisasi Struktur organisasi yang terdapat di pabrik “Wingko Riona” merupakan struktur organisasi mandiri. Sebab tidak ada struktur organisasi yang ditetapkan.
4
Dalam pengendalian usaha, tergantung dari pemesanan musiman yang didapat oleh Ibu Rohayati.
E. Permodalan Usaha Modal awal yang di pakai oleh Ibu untuk membuka usaha wingko ini sebesar Rp 3.000.000,-. Uang ini berasal dari simpanan uang Ibu Rohayati sendiri. Belum terbantu dari UPPKS karena saat itu usaha yang Ibu Rohayati geluti belum ada izin dan harus membuat izin terlebih dahulu melalui UPPKS.
F. Tenaga Kerja dan Sistem Pengupahannya Tenaga kerja yang terdapat pada pabrik wingko ini Tidak menentu, tergantung dari pemesanan wingko yang Ibu Rohayati dapat. Tenaga kerja yang pasti ada yaitu 2 orang. Dan upah yang diberi menggunakan sistem harian. Dengan upah Rp. 50.000,-.
G. Proses Produksi Akan lebih efektif,efisien dan optimal dalam memproduksi barang apabila menggunakan alat produksi yang tidak banyak membutuhkan tenaga manusia dan juga dapat menghemat waktu serta dapat mengatasi kendala-kendala yang mempengaruhi proses produksi. Adapun alat-alat yang saat ini di gunakan yaitu:
Oven
Kertas roti
Baskom
Mesin parut listrik
Cetakan wingko
Loyang oven
Kuas mentega dan solet
Kompor gas
Kipas angin
Meja 5
dll
Bahan-bahan yang digunakan adalah sebagai berikut:
Tepung ketan
Gula pasir
Kelapa parut
Vanili
Margarin
Air
Tepung kanji
Adapun proses pembuatan wingko di perusahaan “Wingko Riona” adalah sebagai berikut:
Mencampur tepung ketan, gula pasir,kelapa parut, dan vanili secukupnya
Mengalirkan air ke adonan
Aduk hingga adonan menjadi sedikit lembek dan tidak kering
Menyalakan oven
Oleskan margarin ke cetakan
Memasukkan adonan wingko ke cetakan
Jika oven sudah panas, masukkan cetakan yang sudah berisi bahan adonan ke dalam oven
Jika sudah setengah
matang kira-kira 15 menit, balik adonan
wingko agar tidak gosong, dengan cara melepas adonan dai cetakan
Jika wingko sudah jadi yaitu selama 15 menit setelah dibalik, maka angkat adonan wingko keluar dari oven
Wingko yang sudah dikeluarkan dari oven lalu dipindah ketempat lain untuk dikipas kipas menggunakan kipas angin agar cepat dingin.
6
Setelah dingin, wingko dibungkus menggunakan kertas khusus dari pabrik dan di lem menggunakan tepung kanji sebagai bahan lemnya.
Wingko siap dipasarkan.
Hasil produkdi dari perusahaan ini berupa jajanan pasar yaitu wingko. Proses produksinya yaitu dari perusahaan Ibu Rohayati kemudian diantar menuju ke tempat tujuan menggunakan kendaraan sendiri. Jika tanggal kadaluwarsa wingko habis, maka keluarga Ibu Rohayati mengambil sisa ataupun hasil penjualan wingko.
H. Promosi Perusahaan Daerah pemasaran hasil produksi yang ada di perusahaan wingko riona meliputi daerah yang jauh dari pusat kota. Promosi pada awalnya dilakukan dengan cara mejual wingko tersebut saat ada kumpulan PKK. Hasil produksi ternyata banyak peminatnya. Ibu Rohayati bekerja sama dengan toko-toko untuk menitipkan wingko buatannya. Promosi utama yang paling efektif yaitu dari mulut ke mulut tentang cita rasa”Wingko Riona”. Untuk pengiriman wingko langsung di tangani sendiri oleh keluarga Ibu Rohayati. Hal ini salah satu strategi Ibu Rohayati agar lebih dekat dengan konsumen, salah satu wujud peningkatan pelayanan agar konsumen semakin percaya terhadap perusahaan “Wingko Riona”.
I.
Persaingan Usaha Persaingan yang Ibu Rohayati alami tidak terlalu dipermasalahkan. Sebab
menuru Ibu Rohayati rezeki sudah di atur oleh sang pencipta. Jadi tidak perlu takut adanya persaingan.
J.
Keuntungan Usaha Keuntungan yang diperoleh perusahaan wingko riona ini sudah memenuhi
target. Selama 9 bulan didirakannya usaha, perusahaan sudah balik modal. Setiap produksi jika tidak ada pesanan beliau memproduksi 200 biji wingko. Dimana
7
hasil keuntungannya tidak separoh dari jumlah produksi. Tetapi sudah cukup untuk biaya hidup.
K. Hambatan Hambatan yang dihadapi dalam proses pembuatan wingko yaitu pada bahannya yaitu kelapa, dimana saat banyak pesanan, kelapa yang dibutuhkan kan bertambah banyak pula. Sedangkan Ibu Rohayati kewalahan harus mengambil kelapa darimana, sebab belum tentu pengepul kelapa saat itu juga memetik kelapa.
L. Usaha Menangani Hambatan Menjalin kerja sama dengan lebih dari satu orang pengepul atau prnjual kelapa.
8
BAB III PERENCANAAN USAHA
Langkah pertama setelah memilki ide untuk memulai usaha, maka yang harus dilakukan selanjutnya adalah membuat perencanaan. Hal ini berguna sebagai persiapan awal yang memiliki dua fungsi, yaitu sebagai pedoman untuk mencapai keberhasilan manajemen usaha dan sebagai alat untuk mengajukan kebutuhan permodalan yang bersumber dari luar. Pengertian dari perencanaan usaha adalah suatu misi, usulan, operasional, finansial, strategi, peluang usaha yang mungkin diraih dan kemampuan serta keterampilan pengelolaanya.
A. Perencanaan Sumber Daya Kewirausahaan Perencanaan adalah fungsi manajemen yang paling pokok dan sangat luas meliputi perkiraan dan perhitungan mengenai kegiatan yang akan dilaksanakan pada waktu yang akan datang mengikuti suatu urutan tertentu. Tujuan perencanaan harus tegas, jelas dan mudah dimengerti, disesuaikan dengan kondisi yang ada namun harus tetap pada tujuan yang ditetapkan. Sumber
daya
kewirausahaan
adalah
sumber
daya
yang
mampu
mengkombinasikan antara sumber daya alam, sumber daya manusia, dan sumber daya modal. Jumlah orang yang memiliki jiwa wirausaha, yang mampu menyatukan sumber daya yang ada dapat memengaruhi jumlah hasil produksi. Menurut Ibu Rohayati, sebelum memulai suatu usaha, seseorang yang berniat untuk melakukan usaha harus mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan dengan matang. Diawali dengan melihat peluang usaha baru yang mungkin apakah membuka usaha baru, melakukan akuisisi, atau melakukan franchising. Selain itu juga memilih jenis usaha yang akan dilakukan, apakah di bidang pertanian, industri, kuliner, jasa atau jenis usaha yang lain. Seorang wirausahawan harus dapat mengelola berbagai aspek yang terkait dengan usahanya, mencakup aspek-aspek modal, produksi (menyangkut ketersediaan sumber daya alam), sumber daya manusia (tenaga kerja), kepemilikan, organisasi, kepemimpinan yang meliputi bagaimana mengambil
9
risiko dan mengambil keputusan, pemasaran, dan melakukan evaluasi setiap bulannya.
B. Perencanaan Produksi Perencanaan produksi (Production Planning) adalah salah satu dari berbagai macam bentuk perencanaan yaitu suatu kegiatan pendahuluan atas proses produksi yang akan dilaksanakan dalam usaha mencapai tujuan yang diinginkan perusahaan. Dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari, membutuhkan 1 kg tepung ketan, 1 kg gula pasir, air, vanili secukupnya, dan margarin secukupnya. Setelah bahan terpenuhi, Ibu Rohayati mulai membuat wingko riona dari pagi hingga selesai. Menurut Ibu Rohayati, proses pembuatan wingko sangat diperhatikan seperti dalam proses pencampuran bahan- bahan hingga tingkat keseterdiaan air yang pas pada adonan. Sehingga membutuhkan kecermatan dan kesabaran yang pada intinya, pembuatannya membutuhkan sentuhan cinta sang peraciknya. Selain itu, bahan-bahan yang digunakan sangat banyak dijumpai di pasar tradisional maupun pasar modern, sehingga tidak khawatir akan kehabisan stok bahan baku di pasaran. Yang paling penting adalah bahan tersebut masih segar dan layak untuk diolah menjadi makanan yang akan dijual sehingga menghasilkan makanan yang berkualitas Kebersihan tempat juga sangat diperhatikan. Sehingga konsumen pun senang, nyaman, dan tidak perlu khawatir dengan proses produksinya. Lokasi/tempat usaha yang strategis dan calon konsumen, sangat mempengaruhi maju atau tidaknya suatu usaha.
C. Perencanaan Pasar Pemasaran merupakan ujung tombak dari bisnis yang kita miliki. Sebagus apapun produk dari bisnis yang kita miliki, tanpa pemasaran yang baik menjadi tidak ada artinya. Pemasaran bisnis usaha kecil tidak semata-mata menjual hasil produksi, tetapi juga menciptakan
image
berkualitas.
10
bahwa
produk kita baik dan
Di dalam mencapai target pemasaran, menurut Ibu Rohayati ada beberapa hal yang harus dilakukan agar pemasaran dapat dilakukan dengan baik dan sesuai dengan target yang diharapkan bahkan lebih. Beberapa hal tersebut antara lain: a) Menentukan lokasi / tempat produksi yang b) Selalu menambah pengetahuan, sehingga mampu mempromosikan kepada konsumen tentang keunggulan wingko riona dengan makanan lain yang sejenis. c) Menetapkan harga makanan yang kami jual, yang mampu bersaing dengan makanan lain yang sejenis d) Tidak bosan belajar dari siapa saja agar bisa maju e) Menjaga kejujuran, kualitas makanan dan pelayanan yang kami berikan f) Selalu mencatat dan memantau perkembangan penjualan yang terjadi dari hari ke hari, minggu ke minggu. Sehingga bila ada hambatan dapat cepat ditanggulangi g) Selalu menjaga hubungan baik dengan para pelanggan h) Selalu mencari peluang baru, tidak hanya mengandalkan satu sumber pendapatan saja i) Jangan lupa untuk selalu beribadah dan berdoa serta beramal
D. Perencanaan Keuangan Kondisi berwirausaha membutuhkan perencanaan keuangan yang berbeda dengan seseorang yang berpendapatan tetap. Dalam situasi ini, seorang wirausahawan dituntut untuk lebih bijak dan disiplin mengelola keuangan. Dan yang terpenting, harus mampu memisahkan keuangan usaha dengan keuangan pribadi. Dalam memulai dan mengembangkan usaha ini, Ibu Rohayati mendapatkan modal usaha dengan hasil tabungannya sendiri. Ibu Rohayati juga memiliki catatan keuangan yang digunakan untuk mengetahui dengan pasti jumlah modal, biaya operasional yang dikeluarkan, dan keuntungan yang diperoleh setiap harinya. Selain itu juga, catatan keuangan tersebut berfungsi sebagai kontrol atau untuk mengetahui kepastian keuntungan
11
yang dapat digunakan untuk keperluan sehari-hari dan bagian mana saja yang harus disisihkan untuk ditabung dan digunakan untuk pengembangan usaha.
12
BAB IV PENGELOLAAN USAHA
A. Gambaran Usaha Wingko merupakan makanan tradisional yang terkenal di suatu daerah. Wingko dijadikan sebagai camilan atau oleh-oleh yang sangat menarik. Diberbagai toko penjual oleh-oleh sudah pasti ada salah satu jajanan wingko. Dimana wingko ini banya digemari oleh berbagai kalangan, dari anak hingga dewasa.
B. Keunikan Usaha Wingko riona menghasilkan memiliki keunggulan tersendiri:
Harga yang kompetitif
Memiliki rasa yang lezat, bergizi tinggi, tanpa penyedap dan tanpa bahan pengawet
Batas kadaluarsa tertera
Dapat menerima pesanan melalui Ibu..
C. Strategi Usaha Dalam dunia bisnis, kita tidak dapat memungkiri bahwa pasti akan ada persaingan usaha. Baik usaha kecil maupun usaha besar yang sudah menghasilkan keuntungan yang berlimpah. Apalagi jika berbicara mengenai bisnis kuliner, sudah pasti persaingan yang ada semakin banyak dan ketat. Konsumen disuguhkan berbagai jenis makanan dengan bermacam-macam keunikan dan keistimewaannya. Maka dari itu, agar bisnis yang kita bangun atau usaha yang sudah berjalan tidak tenggelam di tengah persaingan, maka ada beberapa strategi bisnis kuliner dalam menghadapi persaingan. Menurut Ibu Rohayati, strategi yang selama ini diterapkan dalam usaha wingko riona ini antara lain :
Mempertahankan cita rasa dan meningkakan kualitas wingko
Biaya gaji dioptimalkan sesuai hasil produksi 13
Pengembangan mesin penovenan wingko maupun peralatan pendukung
Tetap melakukan promosi walaupun bisnis telah berjalan
Memanfaatkan kelemahan pesaing sebagai kelebihan bisnis kita
Belajar dari pengalaman dalam dunia bisnis kuliner
Menciptakan inovasi baru
14
BAB V PENGEMBANGAN USAHA
Pengembangan usaha yang dilakukan dalam usaha wingko ini untuk sementara terfokus dalam proses produksi dan sumber daya manusia / tenaga kerja. Pengembangan usaha dalam proses produksi dilakukan dengan cara menambah sarana dan prasarana serta tenaga produksi untuk meningkatkan kapasitas produksi, seperti penambahan aset berupa peralatan dapur misalnya oven. Sehingga kapasitas dan kualitas produksi dapat ditingkatkan. Langkah-langkah ini dilanjutkan dengan meningkatkan sumber daya manusia / tenaga kerja yang merupakan pengelola. Jumlah tenaga kerja yang dimiliki harus sesuai dengan kebutuhan usaha, jangan terlalu banyak sehingga menjadi tidak efisien. Hal ini dijadikan strategi pengembangan produksi ke depannya bagi usaha wingko riona ini untuk dapat membuka cabang Untuk pengembangan usaha Ibu Rohayati telah berupaya meningkatkan kualitas perusahaannya dengan cara : o Tetap menjaga kualitas wingko, baik dari rasa, ukuran maupun harga. o Memperluas pemasaran dengan menjalin kerjasama yang baik dengan toko-toko lain o Melakukan inovasi terhadap mesin yang digunakan untuk produksi
15
BAB VI PENUTUP
Kesimpulan Dalam mendirikan suatu usaha ternyata tidak segampang membalikkan telapak tangan , diperlukan bekal ilmu dan keterampilan yang memadai. Proses bisnis yang baik adalah yang berangkat dari bawah lalu naik setahap demi setahap secara konsisten. Selain itu butuh pengorbanan dan perjuangan yang besar untuk sukses. Jatuh dan bangun dalam usaha bisnis merupakan hal yang biasa terjadi. Namun sikap pantang menyerah menjadi kunci keberhasilan suatu usaha bisnis. Itulah kira-kira yang menjadi landasan Ibu Rohayati untuk membangun usaha ini. Dengan pengalaman dan keahlian yang beliau miliki maka beliau bertekad untuk mendirikan tempat usaha dirumahnya. Dari mulut ke mulut lambat laun usaha industri wingko ini di kenal masyarakat banyak sehingga bertahan hingga sekarang. Faktor utama yang mendorong Ibu Rohayati membuka usaha wingko ini karena beliau telah memperoleh ilmu dari pabrik wingko tempat beliau bekarja Ibu Rohayati juga ingin memutar roda kehidupan menjadi lebih baik, selain itu Ibu Rohayati ingin menciptakan lapangan kerja bagi warga sekitar.
16
LAMPIRAN FOTO HASIL OBSERVASI
17
18
DAFTAR PUSTAKA
https://sunflowersku.wordpress.com/2012/10/16/tugas-kuliah http://febrianipurba.blogspot.co.id/2012/02/laporan-observasi-pengembanganusaha.html?m=1 Tim pengajar.2009.materi kuliah pengantar kewirausahaan. Bogor: Departemen Agribisnis FEM IPB
19