256
Lampiran 1 DAFTAR NAMA SISWA ANGGOTA BIMBINGAN KELOMPOK KELAS X-A SMA ISLAM TUAN SOKOLANGU GABUS PATI TAHUN PELAJARAN 2014/2015 No. 1
Nama Siswa AF
NIM 1682
Jenis Kelamin Laki-laki
2
IZ
1690
Laki-laki
3
LM
1692
Perempuan
4
PA
1699
Perempuan
5
SM
1707
Perempuan
6
SP
1708
Perempuan
7
Sw
1710
Perempuan
8
VA
1713
Perempuan
Kolaborator
Pati, 22 Juni 2015 Peneliti
Dwi Kusumaningrun, S. Pd. NIY. 220098
Kurniawati Munfaatun NIM. 2011 31 101
257
Lampiran 2 JADWAL KEGIATAN PENELITIAN TINDAKAN BIMBINGAN DAN KONSELING Siklus
Waktu Pelaksanaan
Siklus I
Pertemuan 1 Senin, 22 Juni 2015 Pertemuan 2 Selasa, 23 Juni 2015 Pertemuan 3 Rabu, 24 Juni 2015 Pertemuan 1 Kamis, 25 Juni 2015 Pertemuan 2 Sabtu, 27 Juni 2015 Pertemuan 3 Ahad, 28 Juni 2015
Siklus II
Materi Etika pergaulan dengan teman sebaya Hal-hal yang harus diperhatikan dalam berkomunikasi Meningkatkan rasa percaya diri Tips membangun komunikasi yang efektif Cara berkomunikasi yang baik dengan teman sebaya Menjadi pribadi yang percaya diri
Alokasi Waktu 45 menit 45menit 45 menit 45 menit 45 menit 45 menit
Kolaborator
Pati, 22 Juni 2015 Peneliti
Dwi Kusumaningrun, S. Pd. NIY. 220098
Kurniawati Munfaatun NIM. 2011 31 101
258
Lampiran 3 Hasil Wawancara Peneliti terhadap Wali Kelas X-A pada Pra Tindakan dalam UpayA Meningkatkan Interaksi Sosial terhadap Teman Sebaya di Kelas X-A SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus Pati Hari/tanggal : Kamis. 9 Maret 2015 Tempat : Ruang Guru SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus Pati Tujuan :Memperoleh informasi tentang interaksi sosial siswa dengan teman sebaya di kelas X-A No. Pertanyaan 1 Menurut pengamatan Ibu, bagaimana komunikasi antar siswa di kelas X-A ? 2
Menurut pengamatan Ibu, bagaimana sikap dann perilaku siswa terhadap teman sebaya di kelas XA
3
Menurut pengamatan Ibu, bagaimna sikap siswa dalam memanfaatkan waktu belajar dan bermain? Menurut pengamatan Ibu, bagaimana sikap siswa saat mengahadapi kesulitan?
4
5
Apa tindakan yang sudah pernah dilakukan untuk membantu siswa yang kurang berinteraksi sosial dengan teman sebayanya ?
Jawaban Menurut pengamatan saya sebagai wali kelas X-A. Memang ada sebagian siswa saya yang masih perlu mendapat perhatian dalam hal komunikasi terhadap teman sebaya. Menurut pengamatan saya, perilaku siswa, secara umum lebih bayak lebih ke dirinya sendiri. Saya terkadang juga heran dengan siswa binaan saya. sudah sering saya tegur, jangan individualis, tapi ya..masih seperti itu juga. Siswa kelas X-A secara umum rajin belajar. Waktu istirahatpun mereka manfaatkan untu belajar. Apalagi kalau habisistirahat ada ulangan…rasaanya mereka tidak bergeser dari tempat duduk. Nah itu, jujur saya katakana siswa kelas X-A bersaing dalam prestasi. Tapi kalau ternyata ulangan dapat nilai jelek.. mereka langsung down. Minder sama teman. dan anehnya temannya juga sering ngeldek temannya yang dapat nilai jelek. Sudah beberapa kali saya menasehati siswa kelas X-A. Agar tidak bersikap seperti itu, tapi ya.. masih saja tidak berubah. Kadang saya berpikir apa karena mereka pinter ya? Sehingga mereka kurang berinteraksi sosial dan cenderung sibuk dengan diri sendiri.
259
Lampiran 3 Lanjutan No. Pertanyaan Jawaban Kesimpulan / catatan : Berdasarkan hasil wawancara terhadap wali kelas pada pra siklus , peneliti menyimpulkan bahwa di kelas X-A interkasi sosial terhadap teman sebaya di kelas masih rendah. Antara lain sikap siswa yang sibuk dengan dirinya sendiri, suka mengejek saat temannya mendapat nilai jelek, tidak bisa memanfaatkan waktu beristirahat dengan baik, kurang peduli terhadap teman. Oleh karena itu, perlu mendapat layanan bimbingan dan konseling.
Kolaborator
Pati, 9 Maret 2015 Peneliti
Dwi Kusumaningrun, S. Pd. NIY. 220098
Kurniawati Munfaatun NIM. 2011 31 101
260
Lampiran 4 Hasil Wawancara Peneliti terhadap Guru BK pada Pra Tindakan dalam UpayA Meningkatkan Interaksi Sosial terhadap Teman Sebaya di Kelas X-A SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus Pati Hari/tanggal : Kamis. 9 Maret 2015 Tempat : Ruang BK SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus Pati Tujuan :Memperoleh informasi tentang interaksi sosial siswa dengan teman sebaya di kelas X-A No. Pertanyaan 1 Menurut pengamatan Ibu, bagaimana komunikasi antar siswa di kelas X-A ?
2
3
4
Jawaban Menurut pengamatan saya ada sebagian yang sudah baik, ada yang cukup tapi memang ada beberapa anak yang masih perlu mendapat perhatian. Menurut pengamatan Ibu, Menurut pengamatan saya, sikap bagaimana sikap dann perilaku atau perilaku siswa, anak cenderung siswa terhadap teman sebaya di lebih ke dirinya sendiri. Maklum, kelas X-A mereka rata-rata anak pandai. Menurut pengamatan Ibu, bagaimna Kalau soal belajar, tidak usah ditanya. sikap siswa dalam memanfaatkan Anak kelas X-A rajin belajar. Bahkan waktu belajar dan bermain? waktu istirahat, mereka jarang sekali keluar kelas untuk sekedar jajan. Kalaupun ada yang keluar kelas, mereka paling ke kantor TU atau ke perpustakaan. Menurut pengamatan Ibu, Siswa kelas X-A memang bersaing. bagaimana sikap siswa saat Saat ulangan mereka menegangkan. mengahadapi kesulitan? Apalagi kalau ada yang dapat nilai jelek, pasti akan jadi bahan ejekan teman. Misalnya dibiilang temannya begini “pindah kelas IPS saja..” dan itu pasti membuat teman yang nilainya jelek sangat malu, down, bahkan ada yang pernah langsung menangis.
261
Lampiran 4 Lanjutan No. Pertanyaan 5. Apa tindakan yang sudah pernah dilakukan untuk membantu siswa yang kurang berinteraksi sosial dengan teman sebayanya ?
Jawaban Saya sudah pernah berupaya menyelesaikann masalah tersebut, tapi ya belum begitu mengena ke anak. Karena setelah itu sikap mereka juga belum berubah. Masih saling mengejek temannya. Bahkan di kelas X-A ada kecenderungan membentuk kelompok belajar terpisah, ya meskipun maksudnya baik.
Kesimpulan / catatan : Berdasarkan hasil wawancara terhadap Guru BK pada pra siklus I , peneliti menyimpulkan bahwa di kelas X-A interkasi sosial terhadap teman sebaya di kelas masih rendah. Antara lain sikp siswa yang suka mengejek saat temannya mendapat nilai jelek, tidak bisa memanfaatkan waktu belajar atau beristirahat, kurang peduli terhadap teman dan adanya kecenderungan membentuk kelompok belajar secara terpisah. Oleh karena itu, perlu mendapat layanan bimbingan dan konseling.
Kolaborator
Pati, 9 Maret 2015 Peneliti
Dwi Kusumaningrun, S. Pd. NIY. 220098
Kurniawati Munfaatun NIM. 2011 31 101
262
Lampiran 5 Hasil Wawancara Peneliti terhadap Siswa pada Pra Tindakan dalam UpayaMeningkatkan Interaksi Sosial terhadap Teman Sebaya di Kelas X-A SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus Pati Hari/tanggal : Kamis. 9 Maret 2015 Responden : AF Tempat : Ruang BK SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus Pati Tujuan : Memperoleh informasi tentang interaksi sosial siswa dengan teman sebaya di kelas X-A No. Pertanyaan 1 Sebagai seorang siswa, bagaimana anda mengartikan pentingnya pertemanan di sekolah?
2
Menurut anda, bagaimana peran teman dalam belajar di sekolah atau juga dalam kehidupan sehari-hari?
3
Bagaimana cara anda dalam bersosialisasi terhadap teman sebaya di sekolah?
4
Bila Anda mengalami kesulitan dalam berinteraksi sosial terhadap teman sebaya, hal apa yang akan Anda lakukan?
Jawaban Bagi saya teman itu ya penting, tapi kadang juga tidak begitu penting. Penting kalau teman mau kompak dan mendukung kita. Tidak penting kalau pada saat kita merasa butuh, tapi dia malah cuek sama kita. Sebenarnya saya sangat membutuhkan teman dalam belajar. Tapi, ya..di kelas ini. Anak-anak pada egois. Kalau ditanya soal pelajaran mereka pelit. Paling kalau mau menjelaskan ya sekedarnya saja. Saya dalam pertemanan lebih memilih teman-teman yang sependapat dengan saya. Saya paling cocok dengan teman sebangku IZ. Kalau dengan depan saya (AL) aku tidak suka. Dia itu kurang sepaham dengan saya. Kalau diajak diskusi dia mau menang sendiri. Sok pinter. Padahal biasa aja. Saya lebih cenderung dengan cara sedikit kasar. Misalnya begini “ He ditanya tidak jawab, tidak mendengar ya?” Baru mereka mau mendengar omongan saya. Kadang aku sebel dengan teman-teman di kelas ini.
263
Lampiran 5 Lanjutan No. Pertanyaan Jawaban 5. Menurut Anda, apa saja faktor Mungkin diantaranya kurang PD, penyebab kurangmya interaksi sosial takut tersangi dalam prestasi belajar, terhadap teman sebaya? tidak bisa membagi waktu belajar, menganggap belajar dan prestasi segala-galanya, kurang pergaulan, tidak merasa butuh teman karena merasa sudah pandai. Kesimpulan / catatan : Berdasarkan hasil wawancara dengan siswa (AF), peneliti menyimpulkan bahwa di kelas X-A interkasi sosial terhadap teman sebaya masih sangat kurang. Hal tersebut terlihat dari informasi AF yang menyebutkan diantara teman-temannya masih kurang peduli, cederung sibuk dengan dirinya sendiri, susah dimintai penjelasan mata pelajaran, sibuk belajar meskipun saat jam istirahat. Oleh karena itu, perlu mendapat layanan bimbingan dan konseling.
Kolaborator
Pati, 9 Maret 2015 Peneliti
Dwi Kusumaningrun, S. Pd. NIY. 220098
Kurniawati Munfaatun NIM. 2011 31 101
264
Lampiran 6 Hasil Observasi Peneliti terhadap Siswa pada Aspek Penelitian Interaksi Sosial terhadap Teman Sebaya pada Pra Siklus dalam Upaya Meningkatkan Interaksi Sosial terhadap Teman Sebaya di Kelas X-A SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus Pati No 1
Aspek
Mampu bersedia menerima tanggung jawab 2 Berpartisapasi, gembira dalam kegiataan 3 Segera menangani masalah yang menuntut penyelesaian 4 Senang memecahkan dan mengatasi hambatan yang mengancam kebahagiaan 5 Mengambil keputusan dengan senang, tanpa konflik dan tanpa banyak menerima nasihat 6 Tetap pada pilihannya sampai diyakinkan bahwa pilihannya itu shokhih 7 Belajar dari kegagalan dan tidak mencari-cari alasan untuk menjelaskan kegagalan 8 Mengetahui kapan saatnya belajar dan bermain pada saatnya bermain 9 Dapat menunjukkan rasa kasih sayang secara tepat 10 Dapat berkompromi bila menghadapi kesulitan Jumlah Rata-rata Persentase (%) Kategori
Subjek Penelitian LM PA SM SP 2 3 1 3
AF 3
IZ 3
3
3
2
3
2
2
2
2
2
2
2
2
2
1
2
Jumlah
Sw 2
VA 3
3
2
3
21
2
3
3
2
18
2
2
2
3
2
17
2
2
2
2
2
3
16
2
2
3
2
2
2
2
17
2
2
2
3
2
3
2
1
17
3
3
2
2
2
3
1
2
18
1
1
1
3
1
3
2
1
13
1
1
1
3
1
3
2
1
13
21 2.1 42 K
20 2.0 40 K
18 1.8 36 K
26 2.6 52 C
17 1.7 34 SK
27 2.7 54 C
21 2.1 42 K
20 2.0 40 K
170 21.2 42.5 K
20
265
Kreteria Penilaian Observasi terhadap Siswa Pra Siklus Klasifikasi Nilai Kategori Diskriptif Kualitatif Skor 5 42-50 Sangat Baik Siswa sangat baik dalam berinteraksi sosial terhadap teman sebaya 4 34-41 Baik Siswa baik berinteraksi sosial terhadap teman sebaya 3 26-33 Cukup Siswa cukup dalam berinteraksi sosial terhadap teman sebaya 2 18-25 Kurang Siswa kurang dalam berinteraksi sosial terhadap teman sebaya 1 10-17 Sangat Kurang Siswa sangat kurang dalam berinteraksi sosial terhadap teman sebaya
Kolaborator
Pati, 22 Juni 2015 Peneliti
Dwi Kusumaningrun, S. Pd. NIY. 220098
Kurniawati Munfaatun NIM. 2011 31 101
266
Lampiran 7 DAFTAR HADIR PERSERTA BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK SOSIODRAMA SIKLUS I PERTEMUAN 1 Hari, Tanggal Layanan Jenis layanan Pemberi Layanan
: Senin, 22 Juni 2015 : Bimbingan Kelompok : Kurniawati Munfaatun
Kolaborator
Pati, 22 Juni 2015 Peneliti
Dwi Kusumaningrun, S. Pd. NIY. 220098
Kurniawati Munfaatun NIM. 2011 31 101
267
Lampiran 8 SATUAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK SOSIODRAMA SIKLUS I – PERTEMUAN 1 A. Topik Permasalahan
: Etika pergaulan dengan teman sebaya
B. Bidang Bimbingan
: Pribadi, sosial
C. Jenis Layanan
: Bimbingan Kelompok
D. Fungsi Layanan
: Pemahaman, pencegahan, pengentasan
E. Kompetensi yang ingin dicapai
:
Setelah mendapatkan layanan, diharapkan siswa: 1. Memahami tentang etika dalam berteman. 2. Memiliki sikap psitif dalam berteman. 3. Bertambah wawasan dalam etika hubungan dengan teman sebaya. F. Hasil yang ingin dicapai : Siswa mampu mengembangkan pikiran, perasaan, wawasan dan sikap yang terarah dalam tingkah laku yang bertanggungjawab khususnya dalam berkomunikasi terhadap teman sebaya. G. Sasaran Layanan
:
8 siswa kelas X-A SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus Pati. H. Uraian kegiatan No . 1.
Tahapan Pembentukan (5 menit)
: Kegiatan Peneliti a. Menyampaikan salam dan ucapan terima kasih serta memimpin do’a b. Menjelaskan arti tujuan, dan asas bimbingan kelompok. c. Menjelaskan cara pelaksanaan bimbingan kelompok.
Siswa a.Perasaan diterima dan khususan dalam berdo’a.
Nilai Karakter Santun, Religious
b.Memahami arti, tujuan bimbingan kelompok.
Berpikir logis
c.Memahami cara pelaksanaan bimbingan kelompok.
Berpikir logis.
268
d. Melaksnakan perkenalan dan permainan. e. Membuat kesepakatan waktu 2.
3.
Peralihan (5 menit)
Kegiatan (30 menit)
a. Menanyakan kesiapan anggota untuk melanjutkan kegiatan. b. Menjelaskan topik yang akan dibahas. a. Meminta anggota untuk memberikan tanggapan tentang topik yang akan dibahas. b. Mengarahkan anggota untuk membahas topik yang dibahas. c. Membahas topik. d. Melaksanakan selingan/permainn dan menciptakan kehangatan antar anggota. e. Ketepatan pemilihan peran. f. Menjelaskan cara pelaksanaan sosiodrama. g. Memimpin diskusi setelah pelaksaan sosiodrama. h. Menyimpulkan dan mengamati perkembangan
d.Aktif dalam permainan.
Menghargai, kerjasama, keaktifan. e.Mensepakati waktu Disiplin yang ditetapkan bersama. a.Kesiapan untuk Jujur. melanjutkan kegiatan bimbingan kelompok. b.Memahami topik Menghargai. yang akan dibahas. a.Kesungguhan Berpikir logis. mengikuti bimbingan kelompok. b.Aktif dalam berpendapat.
Berpikir logis.
c.Memahami dan membahas topik. d.Aktif mengikuti selingan.
Berpikir logis.
e.Pemahaman peran.
Kesungguhan
f.Pengambilan sikap.
Kesungguhan
g.Aktif dalam diskusi
Berpikir logis, Kesungguhan.
h.Memahami kesimpulan pembahasan topik.
Berpikir logis.
Kerjasama, kreatif, kesungguhan.
269
4.
Pengakhiran (5 menit)
setiap anggota dalam pembahasan topik. a. Menginformasikan a.Memahami bahwa bahwa kegiatan kegiatan BKp akan akan berakhir. berakhir. b. Mengevaluasi b.Aktif dalam proses pelaksanaan evaluasi. kegiatan bimbingan kelompok. c. Membahas c.Ikut serta kegiatan lanjutan. membahas kegiatan lanjutan. d. Mempersilahkan d.Menyampaikan anggota kesan yang menyampaikan dirasakan. kesan yang dirasakan selama kegiatan e. Memimpin do’a e. Khusu’ dalam dan mengucapkan berdo’a. terima kasih.
I. Materi Layanan
: Terlampir.
J. Sumber materi
:
Menghargai
Berpikir logis
Peduli
Santun, berpkir logis.
Santun, Religious
http://arikhakul.blogspot.com/2013/05/etika-pergaulan-dengan-temansebaya.html diunduh hari Selasa, 16 September 2014 jam 14.48 WIB. K. Pelaksanaan Layanan
:
Hari/tanggal
: Senin, 22 Juni 2015
Pukul
: 11.00 – 11.45 WIB
Waktu
: 45 menit (1jam pelajaran)
Biaya
: Mandiri
Tempat
: Ruang kegiatan siswa SMA Islam Tuan Sokolangu
Semester/tahun
: 2 / 2015
L. Metode
: Teknik sosiodrama
M. Alat dan Perlengkapan
: Bolpoint, kertas
270
N. Penyelenggara Layanan : Kurniawati Munfaatun O. Pihak yang terlibat
: Guru BK (Kolaborator)
P. Rencana Penilaian
:
1. Penilaian proses : Dilaksanakan pada saat kegiatan berlangsung. Dengan cara mengamati keaktifan, kesungguhan, keantusiasan anggota. 2. Penilaian hasil Q. Analisis
: Dilaksanakan setelah kegiatan layanan (laiseg). :
1. Analisis penilaian proses untuk mengetahui kemungkinan hambatan dan dukungan dalam mencapai tujuan layanan. 2. Analisis penilaian hasil untuk mengetahui tingkat pencapaian materi dan tujuan layanan. R. Tindak Lanjut
: Melakukan tindak lanjut pada pertemuan kedua.
S. Keterkaitan layanan dengan kegiatan pendukung: Himpunan data
: a. Observasi b. Wawancara
T. Catatan khusus
:
Pelaksanaan bimbingan kelompok akan berjalan lancar apabila masing-masing anggota saling bekerjasama, aktif, kreatif.
Pati, 22 Juni 2015 Mengetahui; Kolaborator
Peneliti
Dwi Kusumaningrum, S. Pd. NIY. 220098
Kurniawati Munfaatun NIM. 201131101
271
MATERI BIMBINGAN KELOMPOK SILKUS I PERTEMUAN 1 ETIK PERGAULANAN DENGAN TEMAN SEBAYA Masalah pergaulan remaja dewasa ini sering menjadi topik pembicaraan, dan sekaligus menjadi sumber kerisauan, atau keprihatinan para orang tua, pendidik, dan semua pihak yang mempunyai kepedulian terhadap nasib masa depan generasi muda. Dilihat dari kajian psikologis, pergaulan itu dipandang sebagai wahana untuk mewujudkan atau memenuhi kebutuhan insani (manusia), yaitu kebutuhan sosial, seperti : 1. Kebutuhan akan pengakuan sosial (need for affiliation) 2. Kebutuhan akan keterikatan (persaudaraan) dan cinta kasih (belongingness and love needs) 3. Kebutuhan akan rasa aman, perlindungan (safety needs) 4. Kebutuhan akan kebebasan (independence) 5. Kebutuhan akan harga diri, hasrat untuk dihargai orang lain (self-esteem needs) Pergaulan remaja adalah kontak sosial di antara remaja, atau dalam kelompok sebaya (peer group). Kelompok sebaya ini, di samping dapat memberikan pengaruh yang positif terhadap perkembangan remaja sebagai anggota kelompok tersebut, juga menimbulkan pengaruh yang negatif. Pengaruh negatif itu maksudnya, bahwa kelompok teman sebaya itu bisa menjadi racun bagi perkembangan remaja yaitu apabila pola perilaku para anggotanya tidak dilandasi moral, atau melecehkan norma agama, seperti : meminum minuman keras, kecanduan obat-obat terlarang (drug addiction), kriminalitas, sadisme, pacaran bebas (free love), dan bahkan free sex (samen leven atau kumpul kebo). Peristiwa demi peritiwa yang berkaitan dengan masalah di atas, makin sering muncul kepermukaan, baik diketahui berdasarkan pengamatan langsung maupun informasi dari media massa. Dilihat dari kecenderungannya nampak semakin mengkhawatirkan.
272
Munculnya peristiwa di atas, merupakan sisi gelap dari kondisi kehidupan modern yang kurang memedulikan nilai-nilai moral. Banyak manusia sudah terbius dengan kesenangan hidup duniawi dengan melecehkan (merendahkan) nilai hidup ukhrowi. Bagi Anda remaja yang mempunyai keinginan untuk menjadi generasi yang memiliki kualitas pribadi yang mantap, cerdas, terampil, dan bermoral, maka dalam pergaulan berteman perlu memperhatikan etika atau norma-norma yang dijunjung tinggi oleh masyarakat, yaitu norma agama. Di antara beberapa unsur etika yang perlu diperhatikan dalam pergaulan dengan teman sebaya itu, adalah : 1) Pilihlah teman yang berakhlak baik. 2) Bertemanlah dengan orang yang memiliki semangat belajar yang tinggi. 3)
Kembangkanlah sikap saling membantu dan memberi saran dalam kelompok Anda.
4)
Kembangkanlah sikap saling menghormati dan menghargai di antara teman kelompok.
5)
Jauhkanlah sikap solidaritas semu (buta) di antara teman, seperti solidaritas terhadap teman yang melakukan tawuran.
6) Hindarilah pola perilaku yang melawan norma agama (tidak bermoral) 7) Jadikanlah kelompok Anda itu sebagai wahana untuk belajar bersama, seperti mendiskusikan pelajaran, tugas-tugas, atau pemecahan masalah, baik oleh pribadi masing-masing maupun bersama-sama 8)
Apabila Anda sudah mempunyai kekasih jangan dinodai oleh perilaku amoral, atau melanggar norma agama (seperti melakukan perbuatan yang hanya boleh apabila telah menikah). Alangkah baiknya, apabila pacaran itu dijadikan motivasi untuk lebih bersemangat dalam belajar, saling membantu dalam mengembangkan wawasan keilmuan, bersama-sama aktif dalam kegiatan sosial kemasyarakatan, atau acara-acara keagamaan.
273
NASKAH SOSIODRAMA BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK SOSIODRAMA SIKLUS I PERTEMUAN 1 A. Skenario Sosiodrama 1. Topik
: Etika dalam pergaulan teman sebaya
2. Bidang Bimbinga
: Pribadi dan sosial
3. Jenis layanan
: Bimbingan Kelompok
4. Fungsi Layanan
: Pemahaman, pencegahan dan pengentasan
5. Sasaran
: AF siswa X-A SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus
6. Tempat kegiatan
: Ruang Kegiatan siswa
7. Waktu Pelaksanaan : Senin, 22 Juni 2015 B. Garis Besar Cerita 1. Eksposisi Anto anak yang paling pandai di kelas X-A yang memiliki sifat Cerewet, suka usil. Warni memiliki latar belakang orang desa dari daerah pegunungan berkepribadian sederhana, pandai, pendiam, lugu, dan rajin. 2. Konflik Warni dan Luvi sibuk mencatat materi pelajaran saat jam istirahat. Anto dan teman-temannya datang mengejek mereka yang dianggapnya sok pandai. 3. Komplikasi Izza menahan temannya pulang, dan menghimbau agar sesama teman tidak boleh saling mengganggu. Anto dan teman-temannya marah dan menuduh Warni mengadukan ulah mereka kepada ketua kelas. 4. Klimaks Anto dan teman-temannya merencanakan mengganggu Warni pada tugas biologi, tetapi ternyata salah sasaran. 5. Solusi Guru biologi mengancam tidak akan memberikan nilai kepada semua siswa kelas X-A, kalau tidak ada yang mengakui kesalahan. Akhirnya Anto mengakui dan meminta maaf kepada semua teman di kelas.
274
C. Pemain dan Peranan Nama Peran AF Anto IZ Izza LM
Luvi
PA
Putri
SM
Murti
SP
Yati
Sw
Warni
VA
Vinky
Karakter/Watak Cerewet, suka usil, pandai Bertanggungjawab, tegas Ketua kelas X-A SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus Pendiam, rajin belajar Siswi kelas X-A SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus Centil, cerewet Siswi kelas X-A SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus Cerewet, suka usil terhadap teman Siswa kelasX-A SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus Peduli, baik hati Tidak punya teman duduk Pendiam, rajin, pandai Menjadi teman duduk Yati Cerewet, usil, suka mengganggu orang Siswi kelas X-ASMA Islam Tuan Sokolangu Gabus
D. Rincian Adegan Adegan 1 Siswa kelas X-A SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus terlihat sangat asik bercanda di jam istirahat. Hanya Warni dan Luvi yang terlihat tidak berbaur dengan teman-temannya. Warni sibuk memindahkan catatan ke buku Bahasa Indonesianya. Vinky dan Anto mendekati dan mengganggu Warni. Mereka mengejek Warni yang terlalu rajin. Warni hanya diam dan terus melanjutkan mencatat di buku. Anto si bintang kelas menantang taruhan adu kepandaian dengan Warni yang selalu belajar di kelas. Kemudian datang Yati menegur Vinky dan Anto yang mengganggu Warni. Adegan 2 Pada jam pelajaran Bahasa Indonesia, Guru membagikan nilai hasil ulangan ternyata nilai teringgi di kelas adalah Warni. Nilainya sempurna 100. Mengetahui hal itu, Yati dan Luvi senang dengan keberhasilan Warni dan mengajak belajar bersama. Sejak hari itu mereka bertiga tampak sering belajar bersama. Anto meresa tersaingi kerena nilainya terkalahkan.
275
Adegan 3 Izza memperingatkan agar di dalam kelas saling menjaga ketentraman dalam belajar. Tidak saling mengganggu. Izza menghimbau teman-temannya lebih baik mempersiapkan diri untuk menghadapi UTS dengan belajar bersama dari pada saling mengganggu teman. Adegan 4 Vinky mendorongnya hingga jatuh. Vinky menuduh Warni mengadu ke Izza tentang sikapnya selama ini. Warni dan Vinky bertengkar. Yati dan Luvi melihat pertengkaran mereka dan melerainya. Adegan 5 Anto, Vinky, Putri, dan Murti merencanakan mengganggu Warni mengambil tugas biologi yang dibawa pagi itu berupa tanaman pot. Izza keluar kelas dan terkejut karena ternyata pot yang dibawanya sudah tidak ada tanamannya Guru Biologi marah dan meninggalkan kelas. Adegan 6 Anto menghadap guru biologi kemudian berdiri di depan kelas mengakui bahwa dia yang melakukannya. Anto minta maaf telah melakukan kesalahan besar terhadap teman sendiri. Kemudian Anto memanggil Vinky, Murti, dan Putri maju. Mereka semua harus minta maaf dan bertanggungjawab bersama karena hal tersebut mereka yang merencanakan. Guru biologi tersenyum bangga dan mengangguk melihat sikap murid-muridnya. Suasana kelas berubah semua bertepuk tangan. Sejak saat itu mereka tidak berani mengganggu teman lagi mereka meyadari perbuatannya selama ini berakibat buruk pada diri mereka sendiri.
276
LAPORAN PELAKSANAAN, EVALUASI, ANALISIS DAN TINDAK LANJUT BIMBINGAN DAN KONSELING
A. TOPIK BAHASAN / PERMASALAHAN : Etika Pergaulan dengan Teman Sebaya B. SPESIFIKASI KEGIATAN 1. Bidang Bimbingan
: Pribadi, sosial
2. Jenis layanan Bimbingan
: Layanan Bimbingan Kelompok
3. Jenis Kegiatan Pendukung
:-
4. Fungsilayanan Bimbingan
: Pemahaman, Pemeliharaan dan Pencegahan
5. Fungsi Kegiatan Pendukung : 6. Sasaran layanan
: 8 Siswa kelas X-A SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus Pati
C. PELAKSANAAN LAYANAN 1. Hari, tanggal
: Senis, 22 Juni 2015
2. Waktu
: 11.00 – 11.45 WIB
3. Tempat
: Ruang kegiatan siswa
4. Deskripsi dan komentar tentang pelaksanaan : Dalam pelaksanaaan layanan bimbingan kelompok dengan tema etika pergaulan dengan teman sebaya, siswa tampak mengikuti kegiatan karena tema yang disampaikan peneliti sesuai dengan permasalahan siswa. Di awal kegiatan layanan BKp, Peserta Didik agak malu-malu. Hal tersebut Peneliti siasati dengan mengajak permainan untuk membuat suasana agar lebih akrab dan hangat. Permainan yang Praktikan pilih adalah pesan berantai. Cara permainan pesan beratai adalah sebagai berikut:
277
1.
Siswa disuruh berbaris,siswa yang paling belakang diberikan selembar kertas yang berisi pesan singkat untuk disampaikan ke teman berikutnya. Begitu seterusnya sampai pada peserta terakhir.
2.
Setelah
semua
peserta
menerima
pesan,
peserta
terakhir
mengucapkan pesan yang diterima dihadapan semua peserta. Dan peserta menyesuaikan kebenaran pesan. Dari masing-masing peserta saling mengoreksi siapa yang salaah dalam menerima dan menyampaikan pesan. Secara umum peneliti menyimpulkan layanan BKp efektif untuk membimbing siswa terhadap teman
yang mengahadapi permasalahan interaksi sosial
sebaya.
Permaian
tersebut
dimaksudkan
untuk
membangun keakraban antar sesame siswa. D. EVALUASI 1. Cara-cara Penilaian
:
- Mengamati keaktifan, aktivitas dan kondisi
siswa selama proses
layanan,dan menanyakan tanggapan siswa setelah mengikuti layanan. - Dengan memberi kesempatan siswa menyampaikan pendapat berkaitan dengan materi yang disampaikan untuk melatih siswa berani berpendapat dan menyampaikan kesan yang dirasakan. - Untuk lebih mengetahui pemahaman siswa mengenai materi yang telah dipaparkan, Praktikan memberikan lembaran penilaian segera (laiseg) kepada masing-masing siswa. 2. Deskripsi dan komentar tentang hasil penilaian : -
Siswa
memiliki
tanggapan yang positif terhadap layanan yang
disampaikan baik ketika pemaparan materi, keberanian menyampaikan pendapat, dan permainan peran/sosiodrama. -
Dari hasil tanya jawab dan diskusi mengenai materi yang diberikan tentang etika pergaulan dengan teman sebaya, siswa memahaminya.
-
Dengan layanan informasi tentang etika pergaulan dengan teman sebaya, siswa diharapkan menjadi pribadi yang memiliki etika dalam pergaulan bersama temandi kelas.
278
-
Setelah kegiatan layanann Praktikan memberikan lembar laiseg. Peserta layanan sebagian besar menulis merasa senang dengan layanan BKp. Karena permasalahan tersebut berkaitan langsung dengan permasalahan dirinya.
E. ANALISIS HASIL PENILAIAN 1. Cara-cara penilaian -
:
Dengan melakukan pengamatan, observasi, diskusi, permainan peran, serta tanya jawab dengan siswa, peneliti mengetahui keaktifan, respon siswa dan mengetahui seberapa jauh perubahan pemahaman materi.
-
Dengan adanya lembaran penilaian segera atau laiseg, peneliti dapat mengetahui sejauh mana keberasilan layanan akan pemahaman siswa mengenai materi layanan dan pemahaman tentang etika pergaulan dengan teman sebaya.
2. Deskripsi dan Komentar tentang hasil analisis : - Layanan informasi dengan tema tersebut cocok untuk siswa karena sesuai dengan permasalahannya. Layanan BKp teknik sosiodrama diharapkan bisa mendidik siswa untuk bisa beretika dalam pergaulan dengan teman sebaya di kelas X-A SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus Pati. - Setelah hasil laiseg dianalisis terlihat sebarapa jauh pemahaman siswa mengenai isi layanan. Siswa mendapat pemahaman baru tentang materi yang berkaitan dengan etika pergaulan dengan teman sebaya. F. TINDAK LANJUT 1. Cara-cara Tindak lanjut
:
- Observasi dan pengamatan siswa terlihat masih agak canggung dalam bergaul dengan teman sebaya dalam satu kelompok bimbingan. Siswa masih saling menahan diri dalam bergaul. Hal ini terlihat saat permainan, masing-masing siswa terlihat tidak adanya keakraban dan saling menjaga jarak satu sama lain. - Siswa berniat untuk memperbaiki sikapnya dalampergaulan terhadap sesama teman sebaya di kelas.
279
2. Deskripi dan komentar tentang upaya tindak lanjut : - Observasi
dapat
dilakukan
ketika
pertemuan
berikutnya
dan
memperhatikan perilaku sehari-hari baik saat di dalam kelas maupun diluar
kelas,
saat
menghadapi
permasalahan,
menunjukkan
kemampuannya yang tidak berlebihan, memiliki kepeduian terhadap orang lain, menghargai orang lain.
Pati, 22 Juni 2015
Mengetahui, Kolaborator
Peneliti
Dwi Kusumaningrum S. Pd. NIY. 220098
Kurniawati Munfaatun NIM. 2011 31 101
280
RESUME BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK SOSIODRAMA SIKLUS I PERTEMUAN 1 A. Bentuk layanan
: Bimbingan Kelompok
B. Penyelenggara
: Kurniawati Munfaatun
C. Sasaran (anggota)
: 8 siswa kelas X-A SMA Islam Tuan Sokolnagu Gabus Pati
D. Pertemuan
: 1 (pertama)
E. Lingkup pembicaraan
:
1. Sifat topik
: Topik tugas
2. Topik yang dibahas
: EtikaPergaulan dengan Teman Sebaya.
F. Anggota Jumlah Peserta yang mengikuti kegiatan layanan 8 orang, dari kelas X-A yang terdiri dari 2 laki-laki dan 6 perempuan; yaitu: AF, IZ, LM, PA, SM, SP, Sw, dan VA. G. Isi bahasan
:
1. Membahas mengapa manusia perlu berhubungan dengan orang lain? Tanggapan yang muncul dari peserta layanan : AF
: Karena manusia maskhluk sosial
IZ
: Manusia tidak bisa hidup sendiri
LM
: Makhluk sosial
PA
: Karena manusia tidak mungkin bisa hidup seorang diri
SM
: Manusia makhkuk sosial
SP
: Manusia satu dengan manusia lain saling membutuhkan
Sw
: Manusia tidak bisa hidup seorang diri
VA
: Manusia tidak bisa hidup seorang diri
2. apa yang harus diperhatikan dalam pergaulan hidup bersama orang lain ( teman sebaya) ? AF
: Menjaga sopan santun
IZ
: Tahu etika pergaulan
LM
: Sopan santun
PA
: Sopan santun, tata karama, bersikap baik
281
SM
: Sopan santun terhadap orang lain
SP
: Mengenal orang tersebut, menjaga etika pergaulan
Sw
: Menjaga etika, memahami orang lain
VA
: Menjaga etika, memahami orang lain
G. Permainan
: Permainan Pesan berantai
Cara permainan pesan beratai adalah sebagai berikut: 1. Siswa disuruh berbaris,siswa yang paling belakang diberikan selembar kertas yang berisi pesan singkat untuk disampaikan ke teman berikutnya. Begitu seterusnya sampai pada peserta terakhir. 2. Setelah semua peserta menerima pesan, peserta terakhir mengucapkan pesan yang diterima dihadapan semua peserta. Dan peserta menyesuaikan kebenaran pesan. Dari masing-masing peserta saling mengoreksi siapa yang salaah dalam menerima dan menyampaikan pesan. H. Denah Duduk Peserta BKp
: PK
IZ
AF
SM
LM
SP
PA
VA
Sw
282
Lampiran 9 Hasil Observasi Peneliti terhadap Siswa pada Aspek Penelitian Siklus I Pertemuan 1 dalam Upaya Meningkatkan Interaksi Sosial Siswa terhadap Teman Sebaya di Kelas X-A SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus Pati Hari / tanggal : Senin, 22 Juni 2015 Pukul : 11.00-11.45 WIB Tempat : Ruang Kegiatan Siswa SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus Pati No 1 2 3 4 5 6 7 8
Respon den AF IZ LM PA SM SP Sw VA
Aspek yang diobservasi 3 4 5 6 7 8 3 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 3 2 2 3 3 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 3 3 2 2 2 1 3 2 3 2 1 2
1 2 3 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 Jumlah Rata-rata Persentase Kategori
9 1 1 1 1 1 3 2 1
10 2 2 2 2 2 3 2 2
Jum lah 23 23 22 27 20 26 22 22
Rata Persen -rata tase 2,3 46% 2,3 46% 2,2 44% 2,7 54% 2,0 40% 2,6 52% 2,2 44% 2,2 44% 185 23,1 46,2% K
Kriteria Observasi Peneliti terhadap Siswa Nilai 5 4 3 2 1
Interval Skor 42-50 34-41 26-33 18-25 10-17
Persentase (%) 84-100 68-83 52-67 36-51 20-35
Kategori Sangat Baik (SB) Baik (B) Cukup (C) Kurang (K) Sangat Kurang (SK)
Keterangan aspek yang diamati yaitu: 1. Mampu dan bersedia menerima tanggung jawab 2. Berpartsipasi, gembira dalam kegiatan 3. Segera menangani masalah yang menuntut penyelesaian 4. Senang memecahkan dan mengatasi hambatan yang mengancam kebahagiaan 5. Mengambil keputusan dengan senang, tanpa konflik dan tanpa banyak menerima nasehat 6. Tetap pada pilihannya sampai diyakinkan bahwa pilihannya itu sokhih 7. Belajar dari kegagalan dan tidak mencari-cari alasan untuk menjelaskan kegagalan
Kate gori K K K C K C K K
283
8. Mengetahui kapan saatnya belajar dan bermain pada satnya bermain 9. Dapat menunjukkan kasih sayang secara langsung dengan cara tepat 10. Dapat berkompromi bila menghadapi kesulitan
Pati, 22 Juni 2015 Mengetahui; Kolaborator
Peneliti
Dwi Kusumaningrum, S. Pd. NIY. 220098
Kurniawati Munfaatun NIM. 201131101
284
Lampiran 10 Hasil Observasi Peneliti terhadap Aktivitas Siswa pada Siklus I Pertemuan 1 dalam Pelaksanaan Bimbingan Kelompok Teknik Sosiodrama di Kelas X-A SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus Pati Hari / tanggal : Senin, 22 Juni 2015 Pukul : 11.00-11.45 WIB Tempat : Ruang Kegiatan Siswa SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus Pati
No I
II
III
Tahapan BKp Tahap Pembentukan f. Perasaan diterima dan kekhusu’an dalam berdo’a. g. Memahami arti, tujuan dan asas bimbingan kelompok. h. Memahami cara pelaksanaan bimbingan kelompok. i. Memperkenalkan diri dan aktif dalam permainan. j. Mensepakati waktu yang telah ditetapkan bersama. Tahap Peralihan i. Kesiapan untuk melanjutkan kegiatan bimbingan kelompok j. Memahami topik yang akan dibahas Tahap Kegiatan c. Kesungguhan mengikuti bimbingan
A F
I Z
Nama Siswa L P S S M A M P
2
3
2
3
2
2
2
2
2
2
2
2
2
3
2
2
3
3
1
2
1
2
1
1
2
3
1
3
1
2
1
2
2
2
2
2
1
2
2
2
2
2
2
3
2
3
2
2
2
2
2
2
1
3
2
2
3
3
1
3
2
3
2
2
S w
V A
Catatan
Siswa pada tahap pembentukan kurang memahami cara pelaksanaan bimbingan kelompok.
Pada tahap peralihan siswa kurang memiliki kesiapan mengikuti bimbingan kelompok karena pertama kali mengikuti bimbingan.
285
Lanjutan: Hasil Observasi Peneliti terhadap Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan 1
No
Tahapan BKp
c. Aktif dalam berpendapat k. Memahami dan membahas topik l. Aktif mengikuti selingan m. Pemahaman peran n. Pengambilan sikap o. Aktif dalam diskusi p. Memahami kesimpulan pembahasan topik IV Tahap Pengakhiran g. Memahami bahwa kegiatan bimbingan kelompok akan berakhir h. Aktif dalam proses evaluasi i. Ikut serta membahas kegiatan lanjutan j. Menyampaikan kesan dirasakan k. Khusu’ berdo’a Jumlah Rata-rata Perentase (%) Kategori
A F
I Z
Nama Siswa L P S S M A M P
3
2
1
3
1
2
2
2
3
3
1
3
1
2
2
2
3
3
1
2
1
3
1
3
3 2 3 3
3 2 2 3
1 2 1 1
2 2 2 3
1 1 2 1
2 2 3 2
2 1 2 2
2 2 2 2
3
3
2
3
2
3
2
2
3
3
1
2
1
2
2
2
2
2
1
2
1
3
2
2
3
3
1
2
1
2
2
2
3
3
2
3
2
3
2
2
52
52
28
49
27
49
36
40
2,6
2,6
1,4
2,5
1,8
2,4
1,8
2,0
52
52
28
49
27
49
36
40
C
C
S K
K
K
K
K
K
S w
V A
Catatan Pada tahap kegiatan anggota kelompok kurang aktif dalam berpendapat, kurang aktif mengikuti permainan selingan dan kurang dalam memahami kesimpulan.
Pada tahap pengakhiran anggota kelompok kurang dalam evaluasi, membahas kegiatan lanjutan dan kurang dalam keberanian menyampaikan kesan yang dirasakan.
333 41,6 42 % K
286
Kriteria Observasi Peneliti terhadap Siswa Nilai 5 4 3 2 1
Interval Skor 84 - 100 68 - 83 52 - 67 36 - 51 20 - 35
Persentase (%) 84 - 100 68 - 83 52 - 67 36 - 51 20 - 35
Kategori Sangat Baik (SK) Baik (B) Cukup (C) Kurang (K) Sangat Kurang (SK) Pati, 22 Juni 2015
Mengetahui, Kolaborator
Peneliti
Dwi Kusumaningrum, S. Pd NIY. 220098
Kurniawati Munfaatun NIM. 2011 31 101
287
Lampiran 11 DAFTAR HADIR PERSERTA BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK SOSIODRAMA SIKLUS I PERTEMUAN 2 Hari, Tanggal Layanan Jenis layanan Pemberi Layanan
: Selasa, 23 Juni 2015 : Bimbingan Kelompok : Kurniawati Munfaatun
Kolaborator
Pati, 23 Juni 2015 Peneliti
Dwi Kusumaningrun, S. Pd. NIY. 220098
Kurniawati Munfaatun NIM. 2011 31 101
288
Lampiran 12 SATUAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK SOSIODRAMA SIKLUS I – PERTEMUAN 2 A. Topik Permasalahan
:
Hal-hal
yang
harus
diperhatikan
dalam
berkomunikasi B. Bidang Bimbingan
: Pribadi, sosial
C. Jenis Layanan
: Bimbingan Kelompok
D. Fungsi Layanan
: Pemahaman, pencegahan, pengentasan
E. Kompetensi yang ingin dicapai
:
Setelah mendapatkan layanan, diharapkan siswa: 1.
Memahami tentang cara berkomunikasi yang baik dengan teman sebaya.
2.
Memiliki sikap berkomunikasi yang baik dengan teman sebaya.
3.
Bertambah wawasan cara berkomunikasi yang baik dengan teman sebaya.
F. Hasil yang ingin dicapai : Siswa mampu mengembangkan pikiran, perasaan, wawasan dan sikap yang terarah dalam tingkah laku yang bertanggungjawab khususnya dalam berkomunikasi yang baik terhadap teman sebaya di kelas. G. Sasaran Layanan
:
8 siswa kelas X-A SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus Pati yaitu AF, IZ, LM, PA, SM, SP, Sw,VA H. Uraian kegiatan No. 1.
Tahapan Pembentukan (5 menit)
: Kegiatan Peneliti a. Menyampaikan salam dan ucapan terima kasih serta memimpin do’a b. Menjelaskan arti tujuan dan asas bimbingan kelompok.
Nilai Karakter Siswa a.Perasaan Santun, diterima dan Religious khususan dalam berdo’a. b. Memaha Berpikir logis mi arti, tujuan bimbingan kelompok.
289
c. Menjelaskan pelaksanaan bimbingan kelompok.
2.
3.
Peralihan (5 menit)
Kegiatan (30 menit)
cara c.Memahami cara pelaksanaan bimbingan kelompok. d. Melaksnakan d. Aktif perkenalan dan dalam permainan (estafet permainan. gelang karet) e. Membuat e.Mensepakati kesepakatan waktu waktu yang ditetapkan bersama. a. Menanyakan a.Kesiapan untuk kesiapan anggota melanjutkan untuk melanjutkan kegiatan kegiatan. bimbingan kelompok. c. Menjelaskan topik b.Memahami yang akan dibahas. topik yang akan dibahas. a. Meminta anggota a.Kesungguhan untuk memberikan mengikuti tanggapan tentang bimbingan topik yang akan kelompok. dibahas. b. Mengarahkan b.Aktif dalam anggota untuk berpendapat. membahas topik yang dibahas. c. Membahas topik. c.Memahami dan membahas topik. d. Melaksanakan d.Aktif selingan/permainn mengikuti dan menciptakan selingan. kehangatan antar anggota. e. Ketepatan pemilihan e.Pemahaman peran. peran. f. Menjelaskan cara f.Pengambilan pelaksanaan sikap. sosiodrama. g. Memimpin diskusi g.Aktif dalam setelah pelaksaan diskusi sosiodrama.
Berpikir logis.
Berpikir logis. Menghargai, kerjasama, keaktifan. Disiplin
Jujur.
Menghargai.
Berpikir logis.
Berpikir logis.
Berpikir logis.
Kerjasama, kreatif,
Kesungguhan Kesungguhan
Berpikir logis, Kesungguhan. Berpikir logis.
290
4.
Pengakhiran (5 menit)
h. Menyimpulkan dan h.Memahami mengamati kesimpulan perkembangan pembahasan setiap anggota topik. dalam pembahasan topik. a. Menginformasikan a.Memahami bahwa kegiatan akan bahwa berakhir. kegiatan BKp akan berakhir. b. Mengevaluasi b.Aktif dalam pelaksanaan proses kegiatan bimbingan evaluasi. kelompok. c. Membahas kegiatan c.Ikut serta lanjutan. membahas kegiatan lanjutan. d. Mempersilahkan d.Menyampaikan anggota kesan yang menyampaikan dirasakan. kesan yang dirasakan selama kegiatan e. Memimpin do’a dan e. Khusu’ dalam mengucapkan terima berdo’a. kasih.
I. Materi Layanan
: Terlampir.
J. Sumber materi
:
Berpikir logis, peduli.
Menghargai
Berpikir logis
Peduli
Santun, berpkir logis.
Santun, Religious
Materi Bimbingan dan Konseling.Tim Paramitra, Yogyakarta. K. Pelaksanaan Layanan
:
Hari/tanggal
: Selasa, 23 Juni 2015
Pukul
: 11.00 – 11.45 WIB
Waktu
: 45 menit (1jam pelajaran)
Biaya
: Mandiri
Tempat
: Ruang kegiatan siswa SMA Islam Tuan Sokolangu
Semester/tahun
: 2 / 2015
L. Metode
: Teknik sosiodrama
M. Alat dan Perlengkapan
: Bolpoint, kertas
291
N. Penyelenggara Layanan : Kurniawati Munfaatun O. Pihak yang terlibat
: Guru BK (Kolaborator)
P. Rencana Penilaian
:
1.
Penilaian proses : Dilaksanakan pada saat kegiatan berlangsung. Dengan cara mengamati keaktifan, kesungguhan, keantusiasan anggota.
3. Penilaian hasil Q. Analisis
: Dilaksanakan setelah kegiatan layanan (laiseg). :
1. Analisis penilaian proses untuk mengetahui kemungkinan hambatan dan dukungan dalam mencapai tujuan layanan. 2. Analisis penilaian hasil untuk mengetahui tingkat pencapaian materi dan tujuan layanan. R. Tindak Lanjut
: Melakukan tindak lanjut pada pertemuan ke empat.
S. Keterkaitan layanan dengan kegiatan pendukung: Himpunan data
: a. Observasi b. Wawancara
T. Catatan khusus
:
Pelaksanaan bimbingan kelompok akan berjalan lancar apabila masing-masing anggota saling bekerjasama, aktif, kreatif. Permainan yang digunakan adalah merangkai kata menjadi kalimat.
Pati, 23 Juni 2015 Mengetahui; Kolaborator
Peneliti
Dwi Kusumaningrum, S. Pd. NIY. 220098
Kurniawati Munfaatun NIM. 201131101
292
MATERI BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK SOSIODRAMA SILKUS I PERTEMUAN 2 “Hal-hal yang harus diperhatikan dalam berkomunikasi” Sebagai makhluk sosial komunikasi merupakan hal yang paling dekat dengan kita. Apa sebenarnya komunikasi itu? Kamunikasi dapat kita artikan sebagai berbagai pikiran, informasi, dan intelegensi. Segal bentuk aaktuvitas yang dilakukan seseorang dengan tujuan menyampaikan pesannya
pada orang lain
merupakan tujuan komunikasi. Sebuah
komunikasi
yang efektif
membutuhkan kejernihan pesan,
kelengkapan pesan, ekspresi wajah, kontak mata, poster tubuh dan penampilan fisik secara eksternal. Berikut adalah hal-hal yang harusdiperhatikan dalam berkomunikasi baik terhadap orang tua, teman sebaya, atau bahkan terhadap orang yang lebih muda dari kita. 1. Kontak mata Seorang pembicara yang baik adalah menatap lawan bicara dan mengambil jeda untuk menciptaka kesan baik pada lawan bicara. Usahakan mempertahankan kontak mata sepanjang pembicaraan, agar lawan bicaratidak merasa diabaikan. 2. Ekspresi wajah Wajah merupakan ekpresi kepribadian individual. Ekspresi wajah mengungkapkan pikiran yang sedang melintas pada diri seseorang. Contoh: senyum mengungapkan keramah-tamahan, mengangkat alis mata menngungkapkan ekspresi heran. Semua emosi dan macam tingkahlaku manusia diekspresikan dalam emosi yang tergambar secara tiddak disadari melalui ekspresi wajah. 3. Poster tubuh Setiap gerak-gerik tubuh saat berbicara mesti dikoordinasikan dengan kekuatan meyakinkan diri. Hal semacam itu sangat efektif untuk dapat ditangkap secara visual dari pada verbal. Contoh: menundukkan kepala menunjukkan penyelesaian pernyataan; terlalu sering menggerakkan bagian tubuh menunjukkan sedang bergegas atau kebingungan.
293
4. Penampilan fisik Penampilan memiliki arti penting dalam menambah kesan. Orang yang berbusanasesuai dengan struktur tubuh mereka Nampak lebih menarik. Penampilan fisik seseorang dan busana yang dikenakan membuat dampak positif
pada
proses
komunikasi.
Maka
alangkah
baiknya
kita
memperhatikan penampilan fisik dan berbusana sesuai dengan tempat, waktu dan kegiatan yang akan kita ikuti agar komunikasi dengan orang disekitar dapat berjalan dengan baik dan tujuan kita tercapai.
294
NASKAH SOSIODRAMA BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK SOSIODRAMA SIKLUS I PERTEMUAN 2 A. Skenario Sosiodrama 1. Topik
:
Hal-hal
yang
harus
diperhatikan
dalam
berkomunikasi 2. Bidang Bimbingan : Pribadi dan Sosial 3. Jenis Layanan
: Bimbingan Kelompok
4. Fungsi Layanan
: Pemaahaman dan pengembangan
5. Sasaran
: VA siswa kelas X-A SMA Islam Tuan Sokolangu
6. Tempat kegiatan
: Ruang kegiatan Siswa
7. Waktu Pelaksanaan ; Selasa, 23 Juni 2015 B. Garis Besar Cerita 1. Eksposisi VA adalah siswa yang kurang suka menghargai temannya. Dia selalu menganggap dirinya paling benar, dan lebih hebat dari yang lain. 2. Konflik Pada suatu hari guru Bahasa Indonesia berhalanagan masuk kelas karena harus mengikuti MGMP. VA menerima pesan dari tentang tugas yang harus dikerjakan untuk disampaikan kepada semua teman di kelas X-A. tetapi, VA tidak mengkomunikasikan dengan baik kepada semua temannya. VA menyampaikan pesan tersebut sambil lalu, sehingga teman-temannya menganggap pesan tersebut gurauan VA sehingga berakibat teman-temannya tidak mengerjakan tugas tersebut. 3. Komplikasi Dampak dari hak tersebut, pada pertemuan berikutnya guru marah kepada semua siswa kelas X-A karena banyak yang tudak mengerjakan tugas. 4. Klimaks Guru meminta pertanggungjawaban dari ulah VA yang mengabaikan pesan yang diberikan oleh guru. VA merasa tidak bersalah karenapesan tersebut sudah disampaikan kepada semua teman di kelas. Dan VA menyalahkan teman karena tidak mengerjakan tugas.
295
5. Solusi Guru menghentikan pembelajaran dan mencari kejelasan permasalahan. Guru memberikan pemahaman bahwa kesalahan pertama terketak pada VA yang tidak mengkomunikasikan pesan tugas dari guru yang disampaikan kepada semua teman di kelas X-A. C. Pemain dan Peranan Nama Peran Karakter/Watak AF Anto Siswa yang cuek dengan kondisi kelas IZ Izza Guru Bahasa Indonesia LM Luvi Teman Sw yang pendiam, rajin belajar PA Putri Teman VA Siswi kelas X-A SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus SM Murti Teman VA yang cerewet, suka usil terhadap teman SP Yati Teman VA yang sangat kompak Sw Warni Pendiam, rajin, pandai VA Vinky Merasa paling benar, tidak menghargai orang lai D. Rincian Adegan Adegan 1 Jam istirahat, VA, PA, SP, SM jajan di kantin sekolah. didekati oleh guru bahasa Indinesia dan menyampaikan pesan tidak bisa mengajar karena ada tugas luar, dan memberikan tugas mengerjakan LKS. Adegan 2 Bel masuk. VA dan kawan-kawan masuk kelas menyampaikan pesan sambil berjalan dan makan jajanan. Sementara sebagian siswa masih ada yang di luar kelas. Sebagian siswa mendengar dan menganggap pesan itu rekayasa VA. Adegan 3 Siswa di dalam kelas gaduh karena jam kosong. VA juga tidak terlihat mengerjakan tugas. Tugas di kerjakan dirumah. Adegan 4 Hari berikutnya saat guru Bahasa Indonesia masuk kelas menyuruh mengumulkan tugas dan dikoreksi. Ternyata hampir semua siswa tidak mengerjakan, dan hanya VA dan kawan-kawannya yang mengerjakan.
296
Adegan 5 Guru marah dan terjadilah keributan di kelas. Ahirnya guru mencoba memberikan pemahaman terhadap VA. Pada awalnya VA tidak merasa bersalah dan berbalik menyalahkan teman-temannya. Tetapi pada akhirnya VA menyadari keslaahannya dan meminta maaf kepada guru dan semua teman di kelas X-A.
297
LAPORAN PELAKSANAAN, EVALUASI, ANALISIS DAN TINDAK LANJUT BIMBINGAN DAN KONSELING
A. TOPIK BAHASAN / PERMASALAHAN : Hal-hal yang harus diperhatikan dalam berkomunikasi B. SPESIFIKASI KEGIATAN 1. Bidang Bimbingan
: Pribadi, sosial
2. Jenis layanan Bimbingan
: Layanan Bimbingan Kelompok
3. Jenis Kegiatan Pendukung
:-
4. Fungsilayanan Bimbingan
: Pemahaman, Pemeliharaan dan Pencegahan
5. Fungsi Kegiatan Pendukung : 6. Sasaran layanan
: VA Siswa kelas X-A SMA Islam Tuan
Sokolangu Gabus Pati C. PELAKSANAAN LAYANAN 3. Hari, tanggal
: Selasa, 23 Juni 2015
4. Waktu
: 11.00 – 11.45 WIB
5. Tempat
: Ruang kegiatan siswa
6. Deskripsi dan komentar tentang pelaksanaan : Dalam pelaksanaaan layanan bimbingan kelompok dengan tema hal-hal yang harus diperhatikan dalan berkomunikasi, siswa tampak mengikuti kegiatan karena tema yang disampaikan peneliti sesuai dengan permasalahan siswa. Di awal kegiatan layanan BKp, siswa masih agak canggung. Hal tersebut Peneliti siasati dengan mengajak permainan untuk membuat suasana agar lebih akrab dan hangat. Permainan yang Praktikan pilih adalah estafet gelang karet. Cara permainan pesan beratai adalah sebagai berikut: 1.
Siswa memegang pena masing-masing, kemudian peneliti memberikan sebuah gelang karet diujung pena.
298
2.
Setiap siswa berusaha memindahkan gelang karet ke pena teman berikutnya dan jangan sampai jatuh.
3.
Siswa yang gagal atau menjatuhkan gelang karet mendapat hadiah untuk bernyanyi.
Secara umum peneliti menyimpulkan layanan BKp efektif untuk membimbing siswa terhadap teman
yang mengahadapi permasalahan interaksi sosial
sebaya.
Permaian
tersebut
dimaksudkan
untuk
membangun keakraban antar sesama siswa. D. EVALUASI 1. Cara-cara Penilaian
:
- Mengamati keaktifan, aktivitas dan kondisi
siswa selama proses
layanan,dan menanyakan tanggapan siswa setelah mengikuti layanan. - Dengan memberi kesempatan siswa menyampaikan pendapat berkaitan dengan materi yang disampaikan untuk melatih siswa berani berpendapat dan menyampaikan kesan yang dirasakan. - Untuk lebih mengetahui pemahaman siswa mengenai materi yang telah dipaparkan, Praktikan memberikan lembaran penilaian segera (laiseg) kepada masing-masing siswa. 2. Deskripsi dan komentar tentang hasil penilaian : -
Siswa
memiliki
tanggapan yang positif terhadap layanan yang
disampaikan baik ketika pemaparan materi, keberanian menyampaikan pendapat, dan permainan peran/sosiodrama. -
Dari hasil tanya jawab dan diskusi mengenai materi yang diberikan tentang hal-hal yang harus diperhatikan dalam berkomunikasi, siswa memahaminya.
-
Dengan layanan informasi tentang hal-hal yang harus diperhatikan dalam berkomunikasi, siswa diharapkan menjadi pribadi yang memiliki pemahaman dalam pergaulan bersama teman di kelas.
-
Setelah kegiatan layanann Praktikan memberikan lembar laiseg. Peserta layanan sebagian besar menulis merasa senang dengan layanan BKp.
299
Karena permasalahan tersebut berkaitan langsung dengan permasalahan dirinya. D. ANALISIS HASIL PENILAIAN 1. Cara-cara penilaian -
:
Dengan melakukan pengamatan, observasi, diskusi, permainan peran, serta tanya jawab dengan siswa, peneliti mengetahui keaktifan, respon siswa dan mengetahui seberapa jauh perubahan pemahaman materi.
-
Dengan adanya lembaran penilaian segera atau laiseg, peneliti dapat mengetahui sejauh mana keberasilan layanan akan pemahaman siswa mengenai materi layanan dan pemahaman tentang hal-hal yang harus diperhatikan dalam berkomunikasi.
2. Deskripsi dan Komentar tentang hasil analisis : - Layanan informasi dengan tema tersebut cocok untuk siswa karena sesuai dengan permasalahannya. Layanan BKp teknik sosiodrama diharapkan bisa mendidik siswa untuk bisa berkomunikasi dengan baik di kelas X-A SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus Pati. - Setelah hasil laiseg dianalisis terlihat sebarapa jauh pemahaman siswa mengenai isi layanan. Siswa mendapat pemahaman baru tentang materi yang berkaitan dengan hal-hal yang harus diperhatikan dalam berkomunikasi. E. TINDAK LANJUT 1. Cara-cara Tindak lanjut
:
- Observasi dan pengamatan siswa terlihat masih agak canggung dalam bergaul dengan teman sebaya dalam satu kelompok bimbingan. Siswa masih saling menahan diri dalam bergaul. Hal ini terlihat saat permainan, masing-masing siswa terlihat tidak adanya keakraban dan saling menjaga jarak satu sama lain. - Siswa berniat untuk memperbaiki sikapnya dalampergaulan terhadap sesama teman sebaya di kelas.
300
2. Deskripi dan komentar tentang upaya tindak lanjut : - Observasi
dapat
dilakukan
ketika
pertemuan
berikutnya
dan
memperhatikan perilaku sehari-hari baik saat di dalam kelas maupun diluar
kelas,
saat
menghadapi
permasalahan,
menunjukkan
kemampuannya yang tidak berlebihan, memiliki kepeduian terhadap orang lain, menghargai orang lain.
Pati, 23 Juni 2015
Mengetahui, Kolaborator
Peneliti
Dwi Kusumaningrum S. Pd. NIY. 220098
Kurniawati Munfaatun NIM. 2011 31 101
301
RESUME BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK SOSIODRAMA SIKLUS I PERTEMUAN 2 A. Bentuk layanan
: Bimbingan Kelompok
B. Penyelenggara
: Kurniawati Munfaatun
C. Sasaran (anggota)
: 8 siswa kelas X-A SMA Islam Tuan Sokolnagu Gabus Pati
D. Pertemuan
: 2 (kedua)
E. Lingkup pembicaraan
:
3. Sifat topik
: Topik tugas
4. Topik yang dibahas
:
Hal-hal
yang
harus
diperhatikan
dalam
berkomunikasi F. Anggota Jumlah Peserta yang mengikuti kegiatan layanan 8 orang, dari kelas X-A yang terdiri dari 2 laki-laki dan 6 perempuan; yaitu: AF, IZ, LM, PA, SM, SP, Sw, dan VA. G. Isi bahasan
:
1. Membahas hal apa yang harus diperhatika sebelum berkomunikasi? Tanggapan yang muncul dari peserta layanan : AF
: Melihat orang yang diajak bicara
IZ
: Berpikir sebelum bicara
LM
: Berpikir sebelum bicara
PA
: Memperhatikan orang yang akan diajak biacara
SM
: Maksud yang dibicarakan
SP
: Penting tidaknya pembicaraan kita bagi orang tersebut
Sw
: Berpikir sebelum bicara
VA
: Maksud yang dibicaakan
2. Apa yang harus diperhatikan berkomunikasi terhadap teman sebaya di kelas? AF
: Menjaga sopan santun
IZ
: Tahu etika berbicara
LM
: Sopan santun
302
PA
: Sopan santun, tata karama, bersikap baik
SM
: Bersikap menghargai
SP
: Mengenal orang yang diajak biacara
Sw
: Menjaga etika, memahami orang lain
VA
: Berbicara sesuai kebutuhan
G. Permainan
: Estafet gelang karet
Cara permainan pesan beratai adalah sebagai berikut: 1.
Siswa memegang pena masing-masing, kemudian peneliti memberikan sebuah gelang karet diujung pena.
2.
Setiap siswa berusaha memindahkan gelang karet ke pena teman berikutnya dan jangan sampai jatuh.
3.
Siswa yang gagal atau menjatuhkan gelang karet mendapat hadiah untuk bernyanyi.
H. Denah Duduk Peserta BKp
: PK
AF
IZ
SM
PA
SP
LM
Sw
VA
303
Lampiran 13 Hasil Observasi Peneliti terhadap Siswa pada Aspek Penelitian Siklus I Pertemuan 2 dalam Upaya Meningkatkan Interaksi Sosial Siswa terhadap Teman Sebaya di Kelas X-A SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus Pati Hari / tanggal : Selasa, 23 Juni 2015 Pukul : 11.00-11.45 WIB Tempat : Ruang Kegiatan Siswa SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus Pati No 1 2 3 4 5 6 7 8
Respon den AF IZ LM PA SM SP Sw VA
Aspek yang diobservasi 3 4 5 6 7 8 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 2 2 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2
1 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 Jumlah Rata-rata Persentase Kategori
9 2 2 2 3 2 3 2 2
10 2 2 2 3 2 3 2 3
Jum lah 26 25 24 28 23 26 27 27
Rata Persen -rata tase 2,6 52% 2,5 50% 2,4 48% 2,8 56% 2,3 46% 2,6 52% 2,7 54% 2,7 54% 206 25,7 51,5% K
Kriteria Observasi Peneliti terhadap Siswa Nilai 5 4 3 2 1
Interval Skor 42-50 34-41 26-33 18-25 10-17
Persentase (%) 84-100 68-83 52-67 36-51 20-35
Kategori Sangat Baik (SB) Baik (B) Cukup (C) Kurang (K) Sangat Kurang (SK)
Keterangan aspek yang diamati yaitu: 1. Mampu dan bersedia menerima tanggung jawab 2. Berpartsipasi, gembira dalam kegiatan 3. Segera menangani masalah yang menuntut penyelesaian 4. Senang memecahkan dan mengatasi hambatan yang mengancam kebahagiaan 5. Mengambil keputusan dengan senang, tanpa konflik dan tanpa banyak menerima nasehat 6. Tetap pada pilihannya sampai diyakinkan bahwa pilihannya itu sokhih 7. Belajar dari kegagalan dan tidak mencari-cari alasan untuk menjelaskan kegagalan
Kate gori C K K C K C C C
304
8. Mengetahui kapan saatnya belajar dan bermain pada satnya bermain 9. Dapat menunjukkan kasih sayang secara langsung dengan cara tepat 10. Dapat berkompromi bila menghadapi kesulitan
Pati, 23 Juni 2015 Mengetahui; Kolaborator
Peneliti
Dwi Kusumaningrum, S. Pd. NIY. 220098
Kurniawati Munfaatun NIM. 201131101
305
Lampiran 14 Hasil Observasi Peneliti terhadap Aktivitas Siswa pada Siklus I Pertemuan 2 dalam Pelaksanaan Bimbingan Kelompok Teknik Sosiodrama di Kelas X-A SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus Pati Hari / tanggal : Selasa, 23 Juni 2015 Pukul : 11.00-11.45 WIB Tempat : Ruang Kegiatan Siswa SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus Pati
No I
II
Tahapan BKp Tahap Pembentukan f. Perasaan diterima dan kekhusu’an dalam berdo’a. c. Memahami arti, tujuan dan asas bimbingan kelompok. d. Memahami cara pelaksanaan bimbingan kelompok. e. Memperkenalkan diri dan aktif dalam permainan. f. Mensepakati waktu yang telah ditetapkan bersama. Tahap Peralihan b. Kesiapan untuk melanjutkan kegiatan bimbingan kelompok c. Memahami topik yang akan dibahas
A F
I Z
Nama Siswa L P S S M A M P
3
3
2
3
2
3
2
3
2
2
2
3
2
3
2
3
3
3
2
2
2
3
2
3
2
4
1
3
2
3
2
3
2
2
2
2
2
2
3
2
2
2
2
3
2
3
3
2
2
2
2
2
2
3
3
2
S w
V A
Catatan
Siswa pada tahap pembentukan siswa masih kurang memahami tata cara pelaksanaan bimbingan kelompok dengan teknik sosiodrama.
Pada tahap peralihan siswa masih kurang memiliki kesiapan dalam mengikuti bimbingan kelompok.
306
Lampiran 14 Lanjutan
No
Tahapan BKp
A F
I Z
Nama Siswa L P S S M A M P
S w
V A
3
4
2
4
3
3
2
3
3
3
2
3
2
3
2
2
3
3
2
3
2
3
3
3
3
3
2
3
2
3
2
3
3 2 3 3
3 3 3 3
2 2 1 2
3 3 3 3
2 2 2 2
3 3 3 3
3 2 2 2
3 3 3 3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
1
3
1
3
2
2
3
3
1
3
2
3
2
2
3
3
1
3
2
3
2
2
3
3
3
3
3
3
2
3
52
58
38
59
44
63
41
52
2,6
2,9
1,9
2,9
2,2
3,1
2,0
2,6
52
58
38
59
44
63
41
52
C
C
K
C
K
C K
C
Catatan
III
Tahap Kegiatan b. Kesungguhan mengikuti bimbingan kelompok c. Aktif dalam berpendapat d. Memahami dan membahas topik e. Aktif mengikuti selingan f. Pemahaman peran l. Pengambilan sikap i. Aktif dalam diskusi j. Memahami kesimpulan pembahasan topik IV Tahap Pengakhiran b. Memahami bahwa kegiatan bimbingan kelompok akan berakhir g. Aktif dalam proses evaluasi h. Ikut serta membahas kegiatan lanjutan i. Menyampaikan kesan dirasakan j. Khusu’ berdo’a Jumlah Rata-rata Perentase (%) Kategori
Pada tahap kegiatan sebagian besar siswa cukup seungguhsungguh mengikuti kegiatan tetapi masih ada satu siswa yang sangat kurang aktig dalam diskusi.
Pada tahap pengakhiran siswa cukup khusu’ dalam berdo’a dan cukup dalam menyampaikan kesan yang dirasakan meskipun ada stu siswa yang sangat kurang dalam menyampaikan kesan yang dirasakan. 407 50,8 51% K
307
Kriteria Observasi Peneliti terhadap Siswa Nilai 5 4 3 2 1
Interval Skor 84 - 100 68 - 83 52 - 67 36 - 51 20 - 35
Persentase (%) 84 - 100 68 - 83 52 - 67 36 - 51 20 - 35
Kategori Sangat Baik (SB) Baik (B) Cukup (C) Kurang (K) Sangat Kurang (SK) Pati, 23 Juni 2015
Mengetahui; Kolaborator
Peneliti
Dwi Kusumaningrum, S. Pd. NIY. 220098
Kurniawati Munfaatun NIM. 201131101
308
Lampiran 15 DAFTAR HADIR PERSERTA BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK SOSIODRAMA SIKLUS I PERTEMUAN 3 Hari, Tanggal Layanan Jenis layanan Pemberi Layanan
: Rabu, 24 Juni 2015 : Bimbingan Kelompok : Kurniawati Munfaatun
Kolaborator
Pati, 24 Juni 2015 Peneliti
Dwi Kusumaningrun, S. Pd. NIY. 220098
Kurniawati Munfaatun NIM. 2011 31 101
309
Lampiran 16 SATUAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK SOSIODRAMA SIKLUS I – PERTEMUAN 3 A. Topik Permasalahan
: Meningkatkan rasa percaya diri
B. Bidang Bimbingan
: Pribadi, sosial
C. Jenis Layanan
: Bimbingan Kelompok
D. Fungsi Layanan
: Pemahaman, pencegahan, pengentasan
E. Kompetensi yang ingin dicapai
:
Setelah mendapatkan layanan, diharapkan siswa: 1. Memahami tentang cara menumbuhkan rasa percaya diri dalam pergaulan. 2. Memiliki sikap percaya diri dalam pergaulan. 3. Bertambah wawasan cara bergaul dengan teman sebaya. F. Hasil yang ingin dicapai : Siswa mampu mengembangkan pikiran, perasaan, wawasan dan sikap yang terarah dalam tingkah laku yang bertanggungjawab khususnya dalam pergaulan terhadap teman sebaya. G. Sasaran Layanan
:
8 siswa kelas X-A SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus Pati. H. Uraian kegiatan No. 1.
Tahapan Pembentukan (5 menit)
: Kegiatan Peneliti a. Menyampaikan salam dan ucapan terima kasih serta memimpin do’a b. Menjelaskan arti tujuan dan asas bimbingan kelompok. c. Menjelaskan cara pelaksanaan bimbingan kelompok.
Nilai Karakter Santun, Religious
Siswa a.Perasaan diterima dan khususan dalam berdo’a. b.Memahami Berpikir logis arti, tujuan bimbingan kelompok. c.Memahami Berpikir logis. cara pelaksanaan bimbingan
310
d. Melaksnakan perkenalan dan permainan (merangkai kata) e. Membuat kesepakatan waktu
2.
Peralihan (5 menit)
a. Menanyakan kesiapan anggota untuk melanjutkan kegiatan. b. Menjelaskan topik yang akan dibahas.
3.
Kegiatan (30 menit)
a. Meminta anggota untuk memberikan tanggapan tentang topik yang akan dibahas. b. Mengarahkan anggota untuk membahas topik yang dibahas. c. Membahas topik.
d. Melaksanakan selingan/permainn dan menciptakan kehangatan antar anggota. e. Ketepatan pemilihan peran. f. Menjelaskan cara pelaksanaan sosiodrama. g. Memimpin diskusi setelah pelaksaan sosiodrama. h. Menyimpulkan dan mengamati perkembangan anggota dalam
kelompok. d.Aktif dalam permainan.
Menghargai, kerjasama, keaktifan.
f.Mensepakati waktu yang ditetapkan bersama. a.Kesiapan untuk melanjutkan kegiatan bimbingan kelompok. b.Memahami topik yang akan dibahas. a.Kesungguhan mengikuti bimbingan kelompok.
Disiplin
b.Aktif dalam berpendapat.
Berpikir logis.
c.Memahami dan membahas topik. d.Aktif mengikuti selingan.
Berpikir logis.
e.Pemahaman peran. f.Pengambilan sikap.
Kesungguhan
g.Aktif dalam diskusi
Berpikir logis, Kesungguhan. Berpikir logis.
h.Memahami kesimpulan pembahasan topik.
Jujur.
Menghargai.
Berpikir logis.
Kerjasama, kreatif,
Kesungguhan
Berpikir logis, peduli.
311
4.
Pengakhiran (5 menit)
pembahasan topik. a. Menginformasikan a.Memahami bahwa kegiatan akan bahwa berakhir. kegiatan BKp akan berakhir. b. Mengevaluasi b.Aktif dalam pelaksanaan proses kegiatan bimbingan evaluasi. kelompok. c. Membahas kegiatan c.Ikut serta lanjutan. membahas kegiatan lanjutan. d. Mempersilahkan d.Menyampaikan anggota kesan yang menyampaikan dirasakan. kesan yang dirasakan selama kegiatan. e. Memimpin do’a dan e. Khusu’ dalam mengucapkan terima berdo’a. kasih.
I. Materi Layanan
: Terlampir.
J. Sumber materi
:
Menghargai
Berpikir logis
Peduli
Santun, berpkir logis.
Santun, Religious
Materi Bimbingan dan Konseling.Tim Paramitra, Yogyakarta. K. Pelaksanaan Layanan
:
Hari/tanggal
: Rabu, 24 Juni 2015
Pukul
: 11.00 – 11.45 WIB
Waktu
: 45 menit (1jam pelajaran)
Biaya
: Mandiri
Tempat
: Ruang kegiatan siswa SMA Islam Tuan Sokolangu
Semester/tahun
: 2 / 2015
L. Metode
: Teknik sosiodrama
M. Alat dan Perlengkapan
: Bolpoint, kertas
N. Penyelenggara Layanan : Kurniawati Munfaatun O. Pihak yang terlibat
: Guru BK (Kolaborator)
P. Rencana Penilaian
:
312
1.
Penilaian proses : Dilaksanakan pada saat kegiatan berlangsung. Dengan cara mengamati keaktifan, kesungguhan, keantusiasan anggota.
2.
Penilaian hasil
Q. Analisis 1.
: Dilaksanakan setelah kegiatan layanan (laiseg). :
Analisis penilaian proses untuk mengetahui kemungkinan hambatan dan dukungan dalam mencapai tujuan layanan.
2.
Analisis penilaian hasil untuk mengetahui tingkat pencapaian materi dan tujuan layanan.
R. Tindak Lanjut
: Melakukan tindak lanjut pada pertemuan keempat.
S. Keterkaitan layanan dengan kegiatan pendukung: Himpunan data
: a. Observasi b. Wawancara
T. Catatan khusus
:
Pelaksanaan bimbingan kelompok akan berjalan lancar apabila masing-masing anggota saling bekerjasama, aktif, kreatif. Permainan yang digunakan adalah merangkai kata menjadi kalimat.
Pati, 24 Juni 2015 Mengetahui; Kolaborator
Peneliti
Dwi Kusumaningrum, S. Pd. NIY. 220098
Kurniawati Munfaatun NIM. 201131101
313
MATERI BIMBINGAN KELOMPOK SOSIODRAMA SILKUS I PERTEMUAN 3 “Meningkatkan Rasa Percaya Diri” 1. Faktor-faktor yang dapat membantu meningkatkan rasa percaya diri: a. Pengenalan diri; mutlak diperlukan bagi siapa saja untuk mengenali dirinya sendiri, segala kelebihan maupun kekurangan setidaknya diketahui untuk dapat meningkatkan perkembangan sikap pribadi. b. Umpan balik; adalah sarana yang efektif untuk berinteraksi baik dengan diri sendiri maupun lingkungannya untuk memperoleh jati diri kita yang sebenarnya dapat mempermudah perkembnagansikap pribadinya. c. Upaya pembentukan sikap; adalah sebuh upaya untuk mengembangkan segi positif dan mengatasi segi negatif yang dimiliki sehingga mampu memupuk sikap-sikap positif sesuai dengan perannya sebagai remaja. d. Pengembangan diri; hendaknya sejalan dengan penyesuaian terhadap lingkungan sosial, yang dapat membangkitkan rasa puas. Kerena selain mampu mengembangkan diri,lingkungan pun bisa menerima diri dengan baik. 2. Faktor-faktor yang dapat mengurangi rasa percaya diri dan upaya mengatasinya: a. Kemampuan/potensi seseorang yang mulai berkembang, akan luntur secara tiba-tiba, jika dia tahu banyak orang disekitar memeliki kemampuan yang lebih dari dirinya. b. Kecantikan atau ketampanan seseorang yang terlihat sekilas, akan luntur secara tiba-tiba dikarenakan adanya kekurangan yang ada pada dirinya. Misalnya: rambut rontok berketombe, bau badan tidak sedap, kelainan fisik, wara kulit, dll. Upaya mengatasi dan mengantisipasinya adalah dengan selalu kita kembalikan, bahwa segala sesuatu yang kita miliki adalah dari Allah. Tinggallah bagaimana kita diberikan segala kesempurnaan maupun kekurangan ini dipelihara sehingga tetap akan muncul rasa percaya diri.
314
NASKAH SOSIODRAMA BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK SOSIODRAMA SIKLUS I PERTEMUAN 3 E. Skenario Sosiodrama 1. Topik
: Meningkatkan rasa percaya diri
2. Bidang Bimbingan : Pribadi dan Sosial 3. Jenis Layanan
: Bimbingan Kelompok
4. Fungsi Layanan
: Pemaahaman dan pengembangan
5. Sasaran
: LM siswa kelas X-A SMA Islam Tuan Sokolangu
6. Tempat kegiatan
: Ruang kegiatan Siswa
7. Waktu Pelaksanaan : Rabu, 24 Juni 2015 F. Garis Besar Cerita 1. Eksposisi LM adalah siswa penakut, pendiam, kurang konsisten dengan apa yang ingin dia lakukan. LM selalu ragu-ragu dan bergantung kepada teman terdekatnya yaitu SM. 2. Konflik Suatu ketika ada tugas dari wali kelas untuk menjadi petugas upacara sebagai pembaca teks UUD 1945. Akan tetapi LM takut karena minder untuk tampil di depan semua siswa di SMA Islam Tuan Sokolangu. 3. Komplikasi Amanah yang diberikan oleh wali kelas tidak mampu dilaksanakan oleh LM dan dia minta diganti oleh temannya. 4. Klimaks Dari sekian teman di kelas, guru wali kelas mengaggap LM mampu melaksanakan tugas tersebut. Karena sebenarnya suara LM bagus dan lancar dalam membaca. Namun LM tidak konsisten dan dia menyerah dan diganti oleh teman yang lain. 5. Solusi Wali kelas mengadakan musyawarah kelas dan memberikan pemahaman kepada LM membangun kepercayaan diri dari dirinya sendiri dan mengembangkan kemampuannya yaitu pandai dan bersuara bagus.
315
G. Pemain dan Peranan Nama AF IZ LM PA SM SP Sw VA
Peran Anto Izza Luvi Putri Murti Yati Warni Vinky
Karakter/Watak Crewet suka mengejek teman Ketua kelas yang bertanggungjawab, tegas Pandai, tapi tidak percaya diri Teman LM yang baik hati Suka usil dan kurang bersahabat Cuek, teman SM Pendiam, rajin, pandai Guru wali kelas
H. Rincian Adegan Adegan 1 Rapat kelas diadakan dipandu oleh wali kelas untuk memilih petugas upacara minggu depan Adegan 2 Wali kelas memilih LM menjadi petugas pembaca teks UUD 1945. Semua siswa setuju. Tapi LM menolak dengan alasan tidak PD. Wali kelas mencoba memberikan nasihat LM. Adegan 3 Suasana kelas agak gaduh dan menyalahkan LM yang tidak mau melaksanakan tugas dari wali kelas. Wali kelas menengahi kegaduhan siswanya dan memberikan pemahaman kepada LM agar mencoba tampil di depan banyak orang. Akhirnya LM menerima meskipun terpaksa. Adegan 4 Upacara bendera hari senin berlangsung, dan ternyata LM mampu melaksanakan tugasnya dengan baik. selesai upacara teman-teman member ucapan selamat kepada LM.
316
LAPORAN PELAKSANAAN, EVALUASI, ANALISIS DAN TINDAK LANJUT BIMBINGAN DAN KONSELING
B. TOPIK BAHASAN / PERMASALAHAN : Meningkatkan rasa percaya diri C. SPESIFIKASI KEGIATAN 1. Bidang Bimbingan
: Pribadi, sosial
2. Jenis layanan Bimbingan
: Layanan Bimbingan Kelompok
3. Jenis Kegiatan Pendukung
:-
4. Fungsilayanan Bimbingan : Pemahaman, Pemeliharaan dan Pencegahan 5. Fungsi Kegiatan Pendukung : 6. Sasaran layanan
: LM Siswa kelas X-A SMA Islam Tuan
Sokolangu Gabus Pati D. PELAKSANAAN LAYANAN 1. Hari, tanggal
: Rabu, 24 Juni 2015
2. Waktu
: 11.00 – 11.45 WIB
3. Tempat
: Ruang kegiatan siswa
4. Deskripsi dan komentar tentang pelaksanaan : Dalam pelaksanaaan layanan bimbingan kelompok dengan tema hal-hal yang harus diperhatikan dalan berkomunikasi, siswa tampak mengikuti kegiatan karena tema yang disampaikan peneliti sesuai dengan permasalahan siswa. Di awal kegiatan layanan BKp, siswa masih agak canggung. Hal tersebut Peneliti siasati dengan mengajak permainan untuk membuat suasana agar lebih akrab dan hangat. Permainan yang Praktikan pilih adalah merangkai kata. Cara permainan merangkai kata adalah sebagai berikut: 1. Setiap siswa mengucapkan sepatah kata bebas secara bergantian. 2. Siswa kedua dan selanjutnya menyambung kata dari siswa sebelumnya dengan tujuan kata tersebut dari awal dan berikutnya
317
menjadi sebuah kalimat yang mengandung pesan untuk bisa dipahami. 3. Siswa yang kurang cepat dalam mnegucapkan kata atau salah dalam merangkai kata diberi hadiah untuk mengucapkan satu buah peribahsa yang mengandung pesan positif. Secara umum peneliti menyimpulkan layanan BKp efektif untuk membimbing siswa terhadap teman
yang mengahadapi permasalahan interaksi sosial
sebaya.
Permaian
tersebut
dimaksudkan
untuk
membangun keakraban antar sesama siswa dan membangun rasa percaya diri siswa. E. EVALUASI 1. Cara-cara Penilaian
:
- Mengamati keaktifan, aktivitas dan kondisi
siswa selama proses
layanan,dan menanyakan tanggapan siswa setelah mengikuti layanan. - Dengan memberi kesempatan siswa menyampaikan pendapat berkaitan dengan materi yang disampaikan untuk melatih siswa berani berpendapat dan menyampaikan kesan yang dirasakan. - Untuk lebih mengetahui pemahaman siswa mengenai materi yang telah dipaparkan, Praktikan memberikan lembaran penilaian segera (laiseg) kepada masing-masing siswa. 2. Deskripsi dan komentar tentang hasil penilaian : -
Siswa
memiliki
tanggapan yang positif terhadap layanan yang
disampaikan baik ketika pemaparan materi, keberanian menyampaikan pendapat, dan permainan peran/sosiodrama. -
Dari hasil tanya jawab dan diskusi mengenai materi yang diberikan tentang meningkatkan rasa percaya diri, siswa memahaminya.
-
Dengan layanan informasi tentang meningkatkan rasa percaya diri, siswa diharapkan menjadi pribadi yang memiliki pemahaman dalam menbagun sikap rasa percaya diri di kelas.
-
Setelah kegiatan layanann Praktikan memberikan lembar laiseg. Peserta layanan sebagian besar menulis merasa senang dengan layanan BKp.
318
Karena permasalahan tersebut berkaitan langsung dengan permasalahan dirinya. E. ANALISIS HASIL PENILAIAN 1. Cara-cara penilaian -
:
Dengan melakukan pengamatan, observasi, diskusi, permainan peran, serta tanya jawab dengan siswa, peneliti mengetahui keaktifan, respon siswa dan mengetahui seberapa jauh perubahan pemahaman materi.
-
Dengan adanya lembaran penilaian segera atau laiseg, peneliti dapat mengetahui sejauh mana keberasilan layanan akan pemahaman siswa mengenai materi layanan dan pemahaman tentang meningkatkan rasa percaya diri.
2. Deskripsi dan Komentar tentang hasil analisis : - Layanan informasi dengan tema tersebut cocok untuk siswa karena sesuai dengan permasalahannya. Layanan BKp teknik sosiodrama diharapkan bisa mendidik siswa memiliki rasa percaya diri di kelas X-A SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus Pati. - Setelah hasil laiseg dianalisis terlihat sebarapa jauh pemahaman siswa mengenai isi layanan. Siswa mendapat pemahaman baru tentang materi yang berkaitan dengan meningkatkan rasa percaya diri. F. TINDAK LANJUT 1. Cara-cara Tindak lanjut
:
- Observasi dan pengamatan siswa terlihat ada perkembangan dalam bergaul dengan teman sebaya dalam satu kelompok bimbingan. Siswa terlihat sedikit akrab dengan teman dalam kelompok bimbingan. Hal ini terlihat saat permainan, masing-masing siswa terlihat adanya keakraban dan mulai saling membuka diri terhadap temannya. Bila ada temanya yang mengungkapkan kata tidak pas, mereka semua tertawa. - Siswa berniat untuk memperbaiki sikapnya dalampergaulan terhadap sesama teman sebaya di kelas dengan lebih percaya diri dan tidak menghindar saat mendapat tugas dari guru atau sekolah.
319
2. Deskripi dan komentar tentang upaya tindak lanjut : - Observasi
dapat
dilakukan
ketika
pertemuan
berikutnya
dan
memperhatikan perilaku sehari-hari baik saat di dalam kelas maupun diluar
kelas,
saat
menghadapi
permasalahan,
menunjukkan
kemampuannya yang tidak berlebihan, memiliki kepeduian terhadap orang lain, menghargai orang lain.
Pati, 24 Juni 2015
Mengetahui, Kolaborator
Peneliti
Dwi Kusumaningrum S. Pd. NIY. 220098
Kurniawati Munfaatun NIM. 2011 31 101
320
RESUME BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK SOSIODRAMA SIKLUS I PERTEMUAN 3 A. Bentuk layanan
: Bimbingan Kelompok
B. Penyelenggara
: Kurniawati Munfaatun
C. Sasaran (anggota)
: 8 siswa kelas X-A SMA Islam Tuan Sokolnagu Gabus Pati
D. Pertemuan
: 2 (kedua)
E. Lingkup pembicaraan
:
5. Sifat topik
: Topik tugas
6. Topik yang dibahas
: Meningkatkan rasa percaya diri
F. Anggota Jumlah Peserta yang mengikuti kegiatan layanan 8 orang, dari kelas X-A yang terdiri dari 2 laki-laki dan 6 perempuan; yaitu: AF, IZ, LM, PA, SM, SP, Sw, dan VA. G. Isi bahasan
:
1. Membahas hal apa yang dapat menumbuhkan rasa percaya diri? Tanggapan yang muncul dari peserta layanan : AF
: Kecerdasan seseorang
IZ
: Fisik yang atletis menarik
LM
: Fisik yang sempurna
PA
: Orang lain yang menghargai kita
SM
: Lingkungan yang mau menerima kita
SP
: Orang lain yang peduli kepada kita
Sw
: Sikap positif
VA
: Sikap positif
2. Salah satu tips membangun rasa percaya diri? AF
: Memperhatikan penampilan
IZ
: Berpakaian rapi, bicara secukupnya
LM
: Menjaga emosi
PA
: Menjaga emosi, berpakaian rapi
SM
: Berbicara dengan runtut, atau membuat konsep bicara
321
SP
: Berpikir sebelum bicara, memperhatikan penampilan
Sw
: Bersikapobjektif terhadap orang lain
VA
: Tampil rapi saat di depan teman
G. Permainan
: Merangkai kata
Cara permainan merangkai kata adalah sebagai berikut: 1. Setiap siswa mengucapkan sepatah kata bebas secara bergantian. 2. Siswa kedua dan selanjutnya menyambung kata dari siswa sebelumnya dengan tujuan kata tersebut dari awal dan berikutnya menjadi sebuah kalimat yang mengandung pesan untuk bisa dipahami. 3. Siswa yang kurang cepat dalam mnegucapkan kata atau salah dalam merangkai kata diberi hadiah untuk mengucapkan satu buah peribahsa yang mengandung pesan positif. H. Denah Duduk Peserta BKp
: PK
AF
IZ
SM
PA
SP
LM
Sw
VA
322
Lampiran 17 Hasil Observasi Peneliti terhadap Siswa pada Aspek Penelitian Siklus I Pertemuan 3 dalam Upaya Meningkatkan Interaksi Sosial Siswa terhadap Teman Sebaya di Kelas X-A SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus Pati Hari / tanggal : Rabu, 24 Juni 2015 Pukul : 11.00-11.45 WIB Tempat : Ruang Kegiatan Siswa SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus Pati No 1 2 3 4 5 6 7 8
Respon den AF IZ LM PA SM SP Sw VA
Aspek yang diobservasi 1 2 3 4 5 6 7 8 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 Jumlah Rata-rata Persentase Kategori
9 2 3 3 3 2 3 3 3
10 3 3 2 3 3 3 2 3
Jum lah 30 30 28 31 27 3,0 33 34
Rata Persen -rata tase 3,0 60% 3,0 60% 2,8 56% 3,1 62% 2,7 54% 3,0 60% 3,3 66% 3,4 68% 243 30,7 61% C
Kriteria Observasi Peneliti terhadap Siswa Nilai 5 4 3 2 1
Interval Skor 42-50 34-41 26-33 18-25 10-17
Persentase (%) 84-100 68-83 52-67 36-51 20-35
Kategori Sangat Baik (SB) Baik (B) Cukup (C) Kurang (K) Sangat Kurang (SK)
Keterangan aspek yang diamati yaitu: 1. Mampu dan bersedia menerima tanggung jawab 2. Berpartsipasi, gembira dalam kegiatan 3. Segera menangani masalah yang menuntut penyelesaian 4. Senang memecahkan dan mengatasi hambatan yang mengancam kebahagiaan 5. Mengambil keputusan dengan senang, tanpa konflik dan tanpa banyak menerima nasehat 6. Tetap pada pilihannya sampai diyakinkan bahwa pilihannya itu sokhih 7. Belajar dari kegagalan dan tidak mencari-cari alasan untuk menjelaskan kegagalan
Kate gori C C C C C C C C
323
8. Mengetahui kapan saatnya belajar dan bermain pada satnya bermain 9. Dapat menunjukkan kasih sayang secara langsung dengan cara tepat 10. Dapat berkompromi bila menghadapi kesulitan
Pati, 24 Juni 2015
Mengetahui, Kolaborator
Peneliti
Dwi Kusumaningrum S. Pd. NIY. 220098
Kurniawati Munfaatun NIM. 2011 31 101
324
Lampiran 18 Hasil Observasi Peneliti terhadap Aktivitas Siswa pada Siklus I Pertemuan 3 dalam Pelaksanaan Bimbingan Kelompok Teknik Sosiodrama di Kelas X-A SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus Pati
Hari / tanggal : Rabu, 24 Juni 2015 Pukul : 11.00-11.45 WIB Tempat : Ruang Kegiatan Siswa SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus Pati
No I
II
Tahapan BKp Tahap Pembentukan b. Perasaan diterima dan kekhusu’an dalam berdo’a. c. Memahami arti, tujuan dan asas bimbingan kelompok. d. Memahami cara pelaksanaan bimbingan kelompok. e. Memperkenalkan diri dan aktif dalam permainan. f. Mensepakati waktu yang telah ditetapkan bersama. Tahap Peralihan b. Kesiapan untuk melanjutkan kegiatan bimbingan kelompok d. Memahami topik yang akan dibahas
A F
I Z
Nama Siswa L P S S M A M P
S w
V A
Catatan
4
4
3
4
2
4
3
4
3
4
2
3
2
3
3
4
Pada tahap pembentukan siswa sebagian besar cukup dalam memahami cara pelaksanaan bimbingan kelompok teknik sosiodrama.
4
4
3
3
3
3
3
4
4
4
2
3
2
4
3
4
3
4
2
3
2
3
3
4
3
3
2
3
3
3
3
3
4
4
2
3
3
3
3
3
Pada tahap peralihan siswa cukup kesiapan dalam memahami topik yang akan dibahas dalam bimbingan kelompok teknik sosiodrma.
325
Lampiran 18 Lanjutan
No
Tahapan BKp
A F
I Z
Nama Siswa L P S S M A M P
S w
V A
Catatan
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
2
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
2
4
3
4
3
3
Pada tahap kegiatan sebagian besar siswa cukup dalam setiap aspek dalam tahap kegiatan, dua siswa baik dalam keaktifan mengikuti permainan selingan dan satu siswa baik dalam keaktifan mengikuti diskusi.
3 3 3 3
3 3 3 3
2 2 2 2
3 3 3 3
2 2 2 3
3 3 3 3
3 3 3 3
3 3 4 3
4
4
4
4
4
4
4
4
3
3
2
3
2
3
3
3
3
3
2
3
2
3
3
3
3
3
2
3
2
3
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
66
71
50
67
52
68
56
70
3,3
3,6
2,5
3,4
2,6
3,4
2,8
3,5
66
71
50
67
52
68
56
70
C
B
K C
C
B
C
B
III
Tahap Kegiatan i. Kesungguhan mengikuti bimbingan kelompok j. Aktif dalam berpendapat k. Memahami dan membahas topik l. Aktif mengikuti selingan m. Pemahaman peran n. Pengambilan sikap o. Aktif dalam diskusi p. Memahami kesimpulan pembahasan topik IV Tahap Pengakhiran b. Memahami bahwa kegiatan bimbingan kelompok akan berakhir c. Aktif dalam proses evaluasi d. Ikut serta membahas kegiatan lanjutan e. Menyampaikan kesan dirasakan f. Khusu’ berdo’a Jumlah Rata-rata Perentase (%) Kategori
Pada tahap pengakhiran secara umum siswa cukup dalam setiap aspek pada tahap pengakhiran, satu siswa baik dalam memahami kegiatan bimbingan kelompok akan berakhir dan baik dalam berdo’a.
500 62,5 63% C
326
Kriteria Observasi Peneliti terhadap Siswa Nilai 5 4 3 2 1
Interval Skor 84 - 100 68 - 83 52 - 67 36 - 51 20 - 35
Persentase (%) 84 - 100 68 - 83 52 - 67 36 - 51 20 - 35
Kategori Sangat Baik (SB) Baik (B) Cukup (C) Kurang (K) Sangat Kurang (SK)
Pati, 24 Juni 2015
Mengetahui, Kolaborator
Peneliti
Dwi Kusumaningrum S. Pd. NIY. 220098
Kurniawati Munfaatun NIM. 2011 31 101
327
Lampiran 19 Hasil Wawancara Peneliti terhadap Guru BK Setelah Bimbingan Kelompok Teknik Sosiodrama Siklus I dalam Upaya Meningkatkan Interaksi Sosial terhadap Teman Sebaya Kelas X-A SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus Pati Wawancara ke Hari / tanggal Pukul Tempat No 1
2
3
4
:2 : Rabu, 24 Juni 2015 : 11.00-11.45 WIB : Ruang BKSMA Islam Tuan Sokolangu Gabus Pati
Pertanyaan Menurut pengamatan Ibu, bagaimana komunikasi siswa dengan teman sebaya di kelas X-A?
Jawaban Menurut pengamatan saya, ada perubahan kearah positif berkaitan dengan komunikasi siswa saya terhadap teman-temannya dalam mengikuti kegiatan bimbingan yang telah mbak laksanakan selama ini. Ya, meskipun belum baik tapi tidak apa-apa. Kan masih ada pertemuan lagi. Menurut pengamatan Saya rasa perilaku mereka sudah mulai sedikit Ibu, bagaimana perilaku berubah dari sebelumnya. Anak-anak yang mengikuti siswa terhadap teman bimbingan kelompok dengan teknik sosiodrama yang sebaya di kelas X-A mbak laksanakan sudah mulai terbangun komunikasi selama mengikuti terhadap teman-temannya di kelas lebih baik. Ya, bimbingan kelompok meskipun ada sebagian dari anak-anak yang dengan teknik mengikuti masih terlihat agak canggung terhadap sosiodrama? temannya. Sebagian dari anak-anak yang mengikuti bimbingan kelompok dengan bermain peran ada yang malu-malu, agak minder, dan kurang PD. Menurut pengamatan Sosialisasinya lumayan bagus dibanding sebelum Ibu, bagaimana diadakan layanan bimbingan kelompok. Mereka sosialisasi siswa terlihat sedikit terbuka dan mau bersosialisasi terhadap teman sebaya terhadap sesama temannya. Anak-anak yang di kelas X-A? mengikuti bimbingan kelompok ini secara umum mereka anak pandai. Jadi saat dia mendapat pengarahan dari mbak, pasti dia perhatikan dan ingin menerapkannya dalam kehidupannya. Karena dia tahu, bahwa itu untuk kebaikannya sendiri. Menurut pengamatan Dalam menghadapi kesulitan saya rasa masih perlu Ibu, bagaimana sikap perhatian. Anak-anak masih kurang. Artinya lebih siswa dalam banyak panik dan kebingungan, ketimbang sikap mengahadapi kesulitan? tenang. Saya minta tolong untuk pertemuan yang akan datang mbak lebih menekankan pada percaya dirinya. Terutama saat menghadapi kesulitan belajar di sekolah.
328
Lampiran 19 Lanjutan No 5
Pertanyaan Setelah diberikan layanan bimbingan kelompok menurut pengamatan Ibu, bagaimana peningkatan interaksi sosial siswa di kelas X-A ?
Jawaban Menurut saya setelah mengikuti layanan bimbingan kelompok dengan teknik sosiodrama, saya rasa ada peningkatan dalam interaksi sosial siswa terhadap teman sebaya di kelas X-A. Saya perhatikan dari pertemuan pertama sampai pertemuan ketiga ada peningkatan yang lumayan bagus. Ya, meskipun ada sebagian dari mereka yang belum berkembang. Dalam arti masih belum terlihat peningkatannya. Saya senang dengan perkembangan anak-anak didik saya. Dan saya berterima kasih, mbak telah membantu dalam memecahkan permasalahan sosial anak didik saya.
Kesimpulan / catatan : Berdasarkan hasil wawancara dengan guru BK diperoleh informasi mulai ada perkembangan interaksi sosial siswa terhadap teman sebaya di kelas X-A SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus Pati. Tetapi belum maksimal. Ada sebagian siswa yang masih belum berkembang dan perlu mendapatkan perhatian terutama dalam hal masih kurang berkompromi pada saat menghadapi kesulitan. Hal tersebut menjadi perhatian dan masukan bagi peneliti untuk memperbaiki kegiatan layanan bimbingan kelompok dengan teknik sosiodrama pada siklus II. Pati, 24 Juni 2015
Mengetahui, Kolaborator
Peneliti
Dwi Kusumaningrum S. Pd. NIY. 220098
Kurniawati Munfaatun NIM. 2011 31 101
329
Lampiran 20 Hasil Wawancara Peneliti terhadap Siswa Setelah Bimbingan Kelompok dengan Teknik Sosiodrama Setelah Siklus I dalam Upaya Meningkatkan Interaksi Sosial terhadap Teman Sebaya di Kelas X-A SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus Pati Wawancara ke Responden Hari / tanggal Pukul Tempat
:2 : AF : Rabu, 24 Juni 2015 : 11.00-11.45 WIB : Ruang BK SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus Pati
Pertanyaan
Jawaban
1
Bagaimana anda mengartikan pentingnya pertemanan di sekolah?
2
Menurut anda, bagaimana peran teman dalam belajar di sekolah atau dalam kehidupan sehari-hari?
3
Bagaimana cara anda dalam bersosialisasi terhadap teman sebaya di kelas?
Menurut saya teman sangat penting dalam hidup saya. Terutama di sekolah. Dengan memiliki banyak teman, kita akan mudah dalam belajar. Setelah mengikuti bimbingan kelompok dengan bermain peran ini, saya jadi tahu. Kita tidak boleh hanya membutuhkan teman saat butuh saja. Tapi kita harus saling memahami teman. Peran teman dalam belajar sangat penting. Kita butuh teman untuk belajar bersama. Kita ini makhluk sosial yang membutuhkan orang lain. Saya ingin belajar kelompok agar kalau menghadapi kesulitan belajar bisa saling membantu. etelah mengikuti bimbingan kelompok dengan teknik sosiodrama ini, saya jadi tahu, kita tidak boleh hanya berteman dengan teman tertentu saja. Semua di kelas ini adalah teman. Saya akan berusaha merubah sikap saya selama ini. Saya akan bersikap baik terhadap semua teman. Saya sadar cara bersosialisasi selama ini kurang tepat dan itu perlu saya perbaiki agar kedepannya saya lebih baik. Saya rasa kegiatan ini sangat baik untuk membina semua siswa di sekolah ini.
No.
330
Lampiran 20 Lanjutan No. Pertanyaan 4 Bila anda mengalami kesulitan dalam berinteraksi sosial terhadap teman sebaya, hal apa yang akan Anda lakukan?
5
Menurut anda, apa saja faktor penyebab kurangmya interaksi sosial terhadap teman sebaya?
Jawaban Saya berusaha koreksi diri, apa yang salah pada diri saya. Saya akan berusaha membuka diri dalam pergaulan bersama teman-teman di sekolah, khususnya di kelas ini. Saya senang mendapatkan pengarahan dan akan menerapkan apa yang telah saya dapat dari bimbingan kelompok ini dalam kehidupan saya, misalnya: tidak merasa paling benar sehingga menjadikan sombong. Selain dari diri orang itu sendiri, misalnya kurang PD, terlalu pendiam, tersinggungan, juga di sebabkan dari lingkungan tempat tinggal. Misalnya: teman yang kurang peduli terhadap teman lain, tidak bisa menjaga pembicaraan yang berakibat menyakiti hati teman. Intinya penyebab kurangnya interaksi sosial adalah dari diri orang itu sendiri dan dari lingkungan. Saya senang dengan kegiatan ini, dan berharap berlanjut terus.
Kesimpulan / catatan : Berdasarkan hasil wawancara setelah siklus 1, dapat disimpulkan bahwa siswa telah memahami pentingnya interaksi sosial terhadap teman sebaya di kelas. Siswa merasa senang mendapatkan bimbingan kelompok dengan teknik sosiodrama dan akan berusaha menerapkan apa yang telah diperolehnya melalui bimbingan kelompok dalam kehidupan sehari-hari terhadap teman di kelas X-A khususnya, umumnya di sekolah dan lingkungan tempat tinggal.
Pati, 24 Juni 2015
Mengetahui, Kolaborator
Peneliti
Dwi Kusumaningrum S. Pd. NIY. 220098
Kurniawati Munfaatun NIM. 2011 31 101
331
Lampiran 21 DAFTAR HADIR PERSERTA BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK SOSIODRAMA SIKLUS II PERTEMUAN 1 Hari, Tanggal Layanan Jenis layanan Pemberi Layanan
: Kamis, 25 Juni 2015 : Bimbingan Kelompok : Kurniawati Munfaatun
Kolaborator
Pati, 25 Jumi 2015 Peneliti
Dwi Kusumaningrun, S. Pd. NIY. 220098
Kurniawati Munfaatun NIM. 2011 31 101
332
Lampiran 2 SATUAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK SOSIODRAMA SIKLUS II PERTEMUAN 1 A. Topik Permasalahan
: Tips membangun Komunikasi yang efektif
B. Bidang Bimbingan
: Pribadi, sosial
C. Jenis Layanan
: Bimbingan Kelompok
D. Fungsi Layanan
: Pemahaman, pencegahan, pengentasan
E. Kompetensi yang ingin dicapai : Setelah mendapatkan layanan, diharapkan siswa: 1. Memahami tentang komunikasi yang efektif. 2. Memiliki sikap percaya diri dalam berkomunikasi di lingkungan teman sebaya. 3. Bertambah wawasan tentang cara-cara membangun komunikasi yang efektif dalam pergaulan. F. Hasil yang ingin dicapai : Siswa mampu mengembangkan pikiran, perasaan, wawasan dan sikap yang terarah dalam berkomunikasi yang efektif di lingkungan teman sebaya. G. Sasaran Layanan
:
8 siswa kelas X-A SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus Pati. H. Uraian kegiatan No. 1.
Tahapan Pembentukan (5 menit)
: Kegiatan Peneliti Siswa a. Menyampaikan a.Perasaan salam dan ucapan diterima dan terima kasih serta khususan memimpin do’a. dalam berdo’a. b. Menjelaskan arti, b. Memaha tujuan, dan asas mi arti, tujuan bimbingan dan asas kelompok. bimbingan kelompok. c. Menjelaskan cara c.Memahami pelaksanaan cara bimbingan pelaksanaan kelompok bimbingan
Nilai Karakter Santun, Religious
Berpikir logis
Berpikir log Berpikir logis.
333
2.
3.
Peralihan (5 menit)
Kegiatan (30 menit)
kelompok. d. Melaksnakan d. Aktif perkenalan dan dalam permainan permainan. (pantomim/gerak tanpa kata) e. Membuat e.Mensepakati kesepakatan waktu waktu yang ditetapkan bersama. a. Menanyakan a.Kesiapan untuk kesiapan anggota melanjutkan untuk melanjutkan kegiatan kegiatan. bimbingan kelompok. b. Menjelaskan topik b.Memahami yang akan dibahas. topik yang akan dibahas. a. Meminta anggota a.Kesungguhan untuk memberikan mengikuti tanggapan tentang bimbingan topik yang akan kelompok. dibahas. b. Mengarahkan b.Aktif dalam anggota untuk berpendapat. membahas topik yang dibahas. c. Membahas topik. c.Memahami dan membahas topik. d. Melaksanakan d.Aktif selingan/permainn mengikuti dan menciptakan selingan. kehangatan antar anggota (pantomim) e. Ketepatan pemilihan e.Pemahaman peran. peran. f. Menjelaskan cara f.Pengambilan pelaksanaan sikap. sosiodrama. g. Memimpin diskusi g.Aktif dalam setelah pelaksaan diskusi sosiodrama. h. Menyimpulkan dan h.Memahami mengamati kesimpulan perkembangan pembahasan
Kerjasama, keaktifan, kreatif.
Disiplin
Jujur.
Menghargai.
Berpikir logis.
Berpikir logis.
Berpikir logis.
Kerjasama, kreatif,
Kesungguhan Kesungguhan
Berpikir logis, Kesungguhan. Berpikir logis. Berpikir logis, peduli.
334
4.
Pengakhiran (5 menit)
setiap anggota topik. dalam pembahasan topik. a. Menginformasikan a.Memahami bahwa kegiatan akan bahwa berakhir. kegiatan BKp akan berakhir. b. Mengevaluasi b.Aktif dalam pelaksanaan proses kegiatan bimbingan evaluasi. kelompok. c. Membahas kegiatan c.Ikut serta lanjutan. membahas kegiatan lanjutan. d. Mempersilahkan d.Menyampaikan anggota kesan yang menyampaikan dirasakan. kesan yang dirasakan selama kegiatan. e. Memimpin do’a dan e. Khusu’ dalam mengucapkan terima berdo’a. kasih.
I. Materi Layanan
: Terlampir.
J. Sumber materi
:
Menghargai
Berpikir logis
Peduli
Santun, berpkir logis.
Santun, Religious
Materi Bimbingan dan Konseling.Tim Paramitra, Yogyakarta. K. Pelaksanaan Layanan
:
Hari/tanggal
: Kamis, 25 Juni 2015
Pukul
: 11.00-11.45 WIB
Waktu
: 45 menit (1jam pelajaran)
Biaya
: Mandiri
Tempat
: Ruang kelas X-A SMA Islam Tuan Sokolangu
Semester/tahun
: 2 / 2015
L. Metode
: Teknik sosiodrama
M. Alat dan Perlengkapan
: Bolpoint, kertas
N. Penyelenggara Layanan : Kurniawati Munfaatun O. Pihak yang terlibat
: Guru BK (Kolaborator)
335
P. Rencana Penilaian 1. Penilaian proses
: : Dilaksanakan pada saat kegiatan berlangsung.
Dengan cara mengamati keaktifan, kesungguhan, keantusiasan anggota. 2. Penilaian hasil Q. Analisis
: Dilaksanakan setelah kegiatan layanan (laiseg). :
1. Analisis penilaian proses untuk mengetahui kemungkinan hambatan dan dukungan dalam mencapai tujuan layanan. 2. Analisis penilaian hasil untuk mengetahui tingkat pencapaian materi dan tujuan layanan. R. Tindak Lanjut
: Melakukan tindak lanjut pada pertemuan ke lima.
S. Keterkaitan layanan dengan kegiatan pendukung: Himpunan data
: a. Observasi b. Wawancara
T. Catatan khusus
:
Pelaksanaan bimbingan kelompok akan berjalan lancar apabila masing-masing anggota saling bekerjasama, aktif, kreatif. Permainan yang digunakan adalah merangkai kata menjadi kalimat.
Pati, 25 Juni 2015 Mengetahui; Kolaborator
Peneliti
Dwi Kusumaningrum, S. Pd. NIY. 220098
Kurniawati Munfaatun NIM. 201131101
336
MATERI BIMBINGAN KELOMPOK SILKUS II PERTEMUAN 1 “Tips Membangun Komunikasi yang Efektif” Komunikasi efektif dapat membangun prestasi dan karier seseorang. Adakalanya seseorang merasa “nervous” hingga untuk megungkapkan sesuatu justru kehilangan percaya diri bahkan pembicaraan jadi berputar-putar. Berikut ini tips dasar dalam berkominikasi: 1. Gunakan kalimat seefektif mungkin. Uraikan isi pembicaraan dengan kalimat efektif dan langsung mengena pada sasaran. Hindari mengungkapkan informasi detail yang kurang relevan dengan pokok bahasan pembicaraan. 2. Jangan mengungkapkan pengulangan ide/pokok bahasan. Jika anda ingin mengungkapkan suatu ide, perhatikan dan pastikan ide tersebut belum pernah anda sampaikan. Karena umumnya orang tidak tertarik dan mendengar pengulangan sebuah ide. Dalam presentasi, tidak mengulang kalimat-kalimat yang sama yang merupakan suatu teori atau kesimpulan. 3. Jangan berbicara terlalu lambat. Berbicaralah dengan nada optimis dan percaya diri. Tetapi bukan berarti harus berbicara cepat tanpa ritme/jeda. Berbicaralah dengan volume suara yang pas, artinya tidak terlalu keras tapi juga tidak terlalu pelan. 4. Hindari gumanan yang terlalu sering. Gumanan “mmm….eee…….” yang terlalu sering akan mengganggu pembicaraan dan mengurangi respect perdengar terhadap isi pembicaraan yang kita sampaikan. 5. Hindari humar yang tidak perlu. Humor boleh saja, tapi perhatikan dulu apa dampak setelah humor. Apakah lawan bicara benar-benar terpancing tertawa atau tertawa dengan terpaksa. Atau bahkan menunjukkan wajah yang terganggu karena humor. Dari pada humor yang tidak tepat, lebih baik fokus pada pembicaraan. “SELAMAT MENCOBA”
337
SKENARIO SOSIODRAMA BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK SOSIODRAMA SIKLUS II PERTEMUAN 1 A. Skenario Sosiodrama 1. Topik
: Tips Membangun Komunikasi yang Efektif
2. Bidang Bimbingan : Pribadi dan Sosial 3. Jenis Layanan
: Bimbingan Kelompok
4. Fungsi layanan
: Pemahaman dan pengembangan
5. Sasaran
: AF siswa kelas X-A SMA Islam Tuan Sokolangu
Gabus Pati 6. Tempat kegiatan
: Ruang Kelas X-A
7. Waktu Pelaksanaan : Kamis, 25 Juni 2015 B. Garis Besar Cerita 1. Eksposisi AF adalah siswa yang kurang bisa menghargai teman. Dia cenderung kurang sopan terhadap teman dalam berbicara. Kalau berbicara sering menggebrak meja dan membentak teman. 2. Konflik AF suatu hari diberi tugas oleh guru untuk menggantikan membaca pembahasan materi pelajaran. AF dengan seenaknya sendiri menjelaskan kepada temannya tanpa mempedulikan kondisi temannya yang belum siap sehingga teman-temannya tidak paham dengan yang disampaikan. 3. Komplikasi Tugas yang diberikan oleh guru tidak dilaksanakan dengan baik, temanteman AF berontak dan menghendaki agar diganti oleh IZ. Klimaks Setelah IZ maju menggantikan posisi AF, suasana kelas menjadi gaduh. Maka oleh guru AF disuruh maju dan mengulang secara terus menerus sampai dia serius dalam menjalankan amanah yang diberikan.
338
4. Solusi Guru memberikan pemahaman kepada AF agar dia berlaku positif dalam menjalankan amanah dengan cara memperhatikan temanterlebih dahulu sebelum mengkomunikasikan apa yang ingin disampaikan. C. Pemain dan Peranan Nama AF IZ LM PA SM SP Sw VA
Peran Anto Izza Luvi Putri Murti Yati Warni Vinky
Karakter/Watak Pandai tapi kurang mempedulikan teman Teman AF, baik bersahaja Pendiam Teman LM yang baik hati Suka usil dan kurang bersahabat Cuek, teman SM Guru Sejarah Banyak biacara
D. Rincian Adegan Adegan 1 Suatu hari guru sejarah meminta AF untuk menjelaskan pembahasan bab pelajaran berikutnya. Serta merta AF maju dan menjelaskan materi sejarah yang dimaksud gurunya tanpa mempedulikan temannya yang baru embuka buku pelajaran. Adegan 2 AF dengan sikapnya yang seenaknya tanpa mempedulikan temannya, sehingga apa yang dijelaskannya tidak bisa dipahami oleh teman-temannya. Sehingga apa yang disampaikan tidak bisa memberikan umpan balik bagi temannya. Adegan 3 Teman-teman menghendaki agar IZ menggantikan yang menjelaskan di depan kelas. Tapi ternyata IZ tidak mampu menjelaskan. Adegan 4 Akhirnya guru menyuruh AF untuk kembali menjelaskan di depan kelas dengan sikap yang baik. Guru memberikan pemahaman agar AF bisa bersikap lebih komuniktif sebelum melakukan sesuatu sehingga bisa dipahami.
339
LAPORAN PELAKSANAAN, EVALUASI, ANALISIS DAN TINDAK LANJUT BIMBINGAN DAN KONSELING
C. TOPIK BAHASAN / PERMASALAHAN : Tips Membangun Komunikasi Efektif D. SPESIFIKASI KEGIATAN 1. Bidang Bimbingan
: Pribadi, sosial
2. Jenis layanan Bimbingan
: Layanan Bimbingan Kelompok
3. Jenis Kegiatan Pendukung : 4. Fungsilayanan Bimbingan
: Pemahaman, Pemeliharaan dan Pencegahan
5. Fungsi Kegiatan Pendukun : 6. Sasaran layanan
: AF Siswa kelas X-A SMA Islam Tuan
Sokolangu Gabus Pati E. PELAKSANAAN LAYANAN 1. Hari, tanggal
: Kamis, 25 Juni 2015
2. Waktu
: 11.00 – 11.45 WIB
3. Tempat
: Ruang kelas
X-A SMA Islam Tuan
Sokolangu Gabus Pati 4. Deskripsi dan komentar tentang pelaksanaan : Dalam pelaksanaaan layanan bimbingan kelompok dengan tema tips membangun komunikasi yang efektif siswa tampak mengikuti kegiatan karena tema yang disampaikan peneliti sesuai dengan permasalahan siswa. Di awal kegiatan layanan BKp, siswa masih agak canggung. Hal tersebut Peneliti siasati dengan mengajak permainan untuk membuat suasana agar lebih akrab dan hangat. Permainan yang Praktikan pilih adalah pantomim. Cara permainan pantomim adalah sebagai berikut: 1. Siswa secara bergantian memperagakan sikap, perbuatan, yang dimaksud.
340
2. Siswa yang lain menebak apa yang telah diperagakan oleh temannya. Siapa yang lebih dahulu menebak terbebas dari unjuk kebolehan menyanyi. Secara umum peneliti menyimpulkan layanan BKp efektif untuk membimbing siswa
yang mengahadapi permasalahan interaksi sosial
terhadap teman sebaya. Permaian tersebut dimaksudkan untuk lebih menjalin keakraban antar sesama siswa dan membangun rasa percaya diri siswa. F. EVALUASI 1. Cara-cara Penilaian
:
- Mengamati keaktifan, aktivitas dan kondisi
siswa selama proses
layanan,dan menanyakan tanggapan siswa setelah mengikuti layanan. - Dengan memberi kesempatan siswa menyampaikan pendapat berkaitan dengan materi yang disampaikan untuk melatih siswa berani berpendapat dan menyampaikan kesan yang dirasakan. - Untuk lebih mengetahui pemahaman siswa mengenai materi yang telah dipaparkan, Praktikan memberikan lembaran penilaian segera (laiseg) kepada masing-masing siswa. 2. Deskripsi dan komentar tentang hasil penilaian : -
Siswa
memiliki
tanggapan yang positif terhadap layanan yang
disampaikan baik ketika pemaparan materi, keberanian menyampaikan pendapat, dan permainan peran/sosiodrama. -
Dari hasil tanya jawab dan diskusi mengenai materi yang diberikan tentang tips membangun komunikasi yang efektif, siswa memahaminya.
-
Dengan layanan informasi tentang tips membangun komunikasi yang efektif, siswa diharapkan menjadi pribadi yang memiliki pemahaman dalam membangun komunikasi diri di kelas.
-
Setelah kegiatan layanann peneliti memberikan lembar laiseg. Peserta layanan sebagian besar menulis merasa senang dengan layanan BKp. Karena permasalahan tersebut berkaitan langsung dengan permasalahan dirinya.
341
F. ANALISIS HASIL PENILAIAN 1. Cara-cara penilaian -
:
Dengan melakukan pengamatan, observasi, diskusi, permainan peran, serta tanya jawab dengan siswa, peneliti mengetahui keaktifan, respon siswa dan mengetahui seberapa jauh perubahan pemahaman materi.
-
Dengan adanya lembaran penilaian segera atau laiseg, peneliti dapat mengetahui sejauh mana keberasilan layanan akan pemahaman siswa mengenai
materi
layanan
dan
pemahaman
tentang
tips
membangunkomunikasi yang efektif. 2. Deskripsi dan Komentar tentang hasil analisis : - Layanan informasi dengan tema tersebut cocok untuk siswa karena sesuai dengan permasalahannya. Layanan BKp teknik sosiodrama diharapkan bisa mendidik siswa memiliki sikap komunikasi yang efektif di kelas XA SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus Pati. - Setelah hasil laiseg dianalisis terlihat sebarapa jauh pemahaman siswa mengenai isi layanan. Siswa mendapat pemahaman baru tentang materi yang berkaitan dengan membangun komunikasi yang efektif. G. TINDAK LANJUT 1. Cara-cara Tindak lanjut
:
- Observasi dan pengamatan siswa terlihat ada perkembangan dalam bergaul dengan teman sebaya dalam satu kelompok bimbingan. Siswa terlihat akrab dengan teman dalam kelompok bimbingan. Hal ini terlihat saat permainan, masing-masing siswa terlihat adanya keakraban dan mulai saling membuka diri terhadap temannya. Bila ada temanya yang salah dalam menebak gerakan teman, mereka semua tertawa. - Siswa berniat untuk memperbaiki sikapnya dalampergaulan terhadap sesama
teman
sebaya
di
kelas
dengan
lebih
efektif
dalam
berkomunikasi dan tidak menghindar saat mendapat tugas dari guru atau sekolah.
342
2. Deskripi dan komentar tentang upaya tindak lanjut : - Observasi
dapat
dilakukan
ketika
pertemuan
berikutnya
dan
memperhatikan perilaku sehari-hari baik saat di dalam kelas maupun diluar
kelas,
saat
menghadapi
permasalahan,
menunjukkan
kemampuannya yang tidak berlebihan, memiliki kepeduian terhadap orang lain, menghargai orang lain.
Pati, 25 Juni 2015
Mengetahui, Kolaborator
Peneliti
Dwi Kusumaningrum S. Pd. NIY. 220098
Kurniawati Munfaatun NIM. 2011 31 101
343
RESUME BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK SOSIODRAMA SIKLUS I PERTEMUAN 3 A. Bentuk layanan
: Bimbingan Kelompok
B. Penyelenggara
: Kurniawati Munfaatun
C. Sasaran (anggota)
: 8 siswa kelas X-A SMA Islam Tuan Sokolnagu Gabus Pati
D. Pertemuan
: 4 (kedua)
E. Lingkup pembicaraan
:
1. Sifat topik
: Topik tugas
2. Topik yang dibahas
: Tips membangun komunikasi yang efektif
F. Anggota Jumlah Peserta yang mengikuti kegiatan layanan 8 orang, dari kelas X-A yang terdiri dari 2 laki-laki dan 6 perempuan; yaitu: AF, IZ, LM, PA, SM, SP, Sw, dan VA. G. Isi bahasan
:
1. Membahas apa yang dimaksud dengan komunikasi efektif? Tanggapan yang muncul dari peserta layanan : AF
: Bicara singkat padat jelas
IZ
: Berbicara yang mudah dipahami
LM
: Berbicara sesuai kebutuhan
PA
: Komunikasi secara langsung dengan orang yang dituju
SM
: Berbicara sesuai kebutuhan
SP
: Berbicara singkat padat jelas dan mudah dipahami
Sw
: Berbicara yang tidak hanya asal bicara tapi juga memperhatikan lawan bicara
VA
: Berbicara yang tidak hanya asal bicara tapi juga memperhatikan lawan bicara
2. Salah satu tips membangun komunikasi efektif? AF
: Bicara tidak berbelit-belit
IZ
: Berbicara dari jarak yang tidak terlalu jauh
LM
: Berbicara dengan jelas
344
PA
: Berbicara dengan jelas
SM
: Berbicara dengan runtut, atau membuat konsep bicara
SP
: Berpikir sebelum bicara, memperhatikan penampilan
Sw
: Berbicara tidak terlalu keras atau lirih
VA
: Berbicara tidak terlalu keras atau lirih
G. Permainan
: Pantomim
Cara berpantomim adalah sebagai berikut: 1. Siswa secara bergantian memperagakan sikap, perbuatan, yang dimaksud. 2. Siswa yang lain menebak apa yang telah diperagakan oleh temannya. Siapa yang lebih dahulu menebak terbebas dari unjuk kebolehan menyanyi. H. Denah Duduk Peserta BKp
: PK
AF
IZ
LM
Sw
SP
SM
PA
VA
345
Lampiran 23 Hasil Observasi Peneliti terhadap Siswa pada Aspek Penelitian Siklus II Pertemuan 1 dalam Upaya Meningkatkan Interaksi Sosial Siswa terhadap Teman Sebaya di Kelas X-A SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus Pati Hari / tanggal : Kamis, 25 Juni 2015 Pukul : 11.00-11.45 WIB Tempat : Ruang Kelas X-A SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus Pati No 1 2 3 4 5 6 7 8
Respon den AF IZ LM PA SM SP Sw VA
Aspek yang diobservasi 3 4 5 6 7 8 4 3 4 3 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 4
1 2 4 4 4 4 3 3 4 3 3 2 3 3 4 3 4 4 Jumlah Rata-rata Persentase Kategori
9 3 3 3 4 3 4 4 4
10 3 4 3 3 3 3 3 3
Jum lah 34 36 31 35 29 31 37 37
Rata- Persen rata tase 3,4 68% 3,6 72% 3,1 62% 3,5 70% 2,9 58% 3,1 62% 3,7 74% 3,7 74% 270 33,7 67,5% C
Kriteria Observasi Peneliti terhadap Aspek Penelitian: Nilai 5 4 3 2 1
Interval Skor 42-50 34-41 26-33 18-25 10-17
Persentase (%) 84-100 68-83 52-67 36-51 20-35
Kategori Sangat Baik (SB) Baik (B) Cukup (C) Kurang (K) Sangat Kurang (SK)
Keterangan aspek yang diamati yaitu: 1. Mampu dan bersedia menerima tanggung jawab 2. Berpartsipasi, gembira dalam kegiatan 3. Segera menangani masalah yang menuntut penyelesaian 4. Senang memecahkan dan mengatasi hambatan yang mengancam kebahagiaan 5. Mengambil keputusan dengan senang, tanpa konflik dan tanpa banyak menerima nasehat 6. Tetap pada pilihannya sampai diyakinkan bahwa pilihannya itu sokhih 7. Belajar dari kegagalan dan tidak mencari-cari alasan untuk menjelaskan kegagalan
Kate gori B B C B C C B B
346
8. Mengetahui kapan saatnya belajar dan bermain pada satnya bermain 9. Dapat menunjukkan kasih sayang secara langsung dengan cara tepat 10. Dapat berkompromi bila menghadapi kesulitan
Pati, 25 Juni 2015 Mengetahui; Kolaborator
Peneliti
Dwi Kusumaningrum, S. Pd. NIY. 220098
Kurniawati Munfaatun NIM. 201131101
347
Lampiran 24 Hasil Observasi Peneliti terhadap Aktivitas Siswa pada Siklus II Pertemuan1 dalam Pelaksanaan Bimbingan Kelompok Teknik Sosiodrama di Kelas X-A SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus Pati Hari / tanggal : Kamis, 25 Juni 2015 Pukul : 11.00-11.45 WIB Tempat : Ruang Kelas X-A SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus Pati
No I
II
Tahapan BKp Tahap Pembentukan b. Perasaan diterima dan kekhusu’an dalam berdo’a. c. Memahami arti, tujuan dan asas bimbingan kelompok. d. Memahami cara pelaksanaan bimbingan kelompok. e. Memperkenalkan diri dan aktif dalam permainan. f. Mensepakati waktu yang telah ditetapkan bersama. Tahap Peralihan b. Kesiapan untuk melanjutkan kegiatan bimbingan kelompok c. Memahami topik yang akan dibahas
A F
I Z
Nama Siswa L P S S M A M P
4
4
3
4
3
4
4
4
4
4
3
3
3
3
4
4
4
4
3
4
3
3
3
4
5
4
2
3
2
4
3
4
4
4
3
3
3
4
3
4
4
4
3
3
3
3
3
4
4
4
3
3
3
3
3
3
S w
V A
Catatan
Pada tahap pembentukan siswa cukup dan baik dalam memahami cara pelaksanaan bimbingan kelompok dengan teknik sosiodrama.
Pada tahap peralihan siswa cukup dan baik dalam kesiapan dan memahami topik yang akan dibahas.
348
Lampiran 24 Lanjutan
No
Tahapan BKp
A F
I Z
Nama Siswa L P S S M A M P
S w
V A
4
4
3
4
3
4
3
4
3
3
3
4
3
4
3
4
4
4
3
4
3
4
4
4
4
5
3
4
3
4
3
4
4 4 4 4
4 4 4 4
3 3 3 3
3 3 3 3
3 3 3 3
3 3 4 4
3 3 3 4
4 4 3 4
4
4
4
3
4
4
4
3
4
3
2
3
2
3
3
3
4
4
2
3
3
3
3
3
4
4
3
3
3
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
80
79
59
67
60
72
66
75
4,0
3,9
2,9
3,3
3,0
3,6
3,3
3,7
80
79
59
67
60
72
66
75
B
B
C
C
C
B
C
B
Catatan
III
Tahap Kegiatan b. Kesungguhan mengikuti bimbingan kelompok c. Aktif dalam berpendapat d. Memahami dan membahas topik e. Aktif mengikuti selingan f. Pemahaman peran g. Pengambilan sikap h. Aktif dalam diskusi i. Memahami kesimpulan pembahasan topik IV Tahap Pengakhiran b. Memahami bahwa kegiatan bimbingan kelompok akan berakhir c. Aktif dalam proses evaluasi d. Ikut serta membahas kegiatan lanjutan e. Menyampaikan kesan dirasakan f. Khusu’ berdo’a Jumlah Rata-rata Perentase (%) Kategori
Pada tahap kegiatan siswa cukup dan baik dalam setiap aspek kegiatan. Satu siswa sangat baik dalam selingan permainan tepuk konsentrasi.
Pada tahap pengakhiran siswa cukup dan baik dalam setiap aspek kegiatan. Dalam aspek evaluasi dua siswa kurang, dan aspek ikut serta membahas kegiatn lanjutan satu siswa kategori kurang.
558 69,8 69% B
349
Kriteria Observasi Peneliti terhadap Siswa Nilai 5 4 3 2 1
Interval Skor 84 - 100 68 - 83 52 - 67 36 - 51 20 - 35
Persentase (%) 84 - 100 68 - 83 52 - 67 36 - 51 20 - 35
Kategori Sangat Baik (SB) Baik (B) Cukup (C) Kurang (K) Sangat Kurang (SK)
Pati, 25 Juni 2015 Mengetahui; Kolaborator
Peneliti
Dwi Kusumaningrum, S. Pd. NIY. 220098
Kurniawati Munfaatun NIM. 201131101
350
Lampiran 25 DAFTAR HADIR PERSERTA BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK SOSIODRAMA SIKLUS II PERTEMUAN 2 Hari, Tanggal Layanan Jenis layanan Pemberi Layanan
: Sabtu, 27 Juni 2015 : Bimbingan Kelompok : Kurniawati Munfaatun
Kolaborator
Pati, 27 Juni 2015 Peneliti
Dwi Kusumaningrun, S. Pd. NIY. 220098
Kurniawati Munfaatun NIM. 2011 31 101
351
Lampiran 26 SATUAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK SOSODRAMA SIKLUS II PERTEMUAN 2 A. Topik Permasalahan
: Cara Berkomunikasi yang Baik dengan Teman
Sebaya. B. Bidang Bimbingan
: Pribadi, sosial
C. Jenis Layanan
: Bimbingan Kelompok
D. Fungsi Layanan
: Pemahaman, pencegahan, pengentasan
E. Kompetensi yang ingin dicapai
:
Setelah mendapatkan layanan, diharapkan siswa: 1.
Memahami tentang cara berkomunikasi yang baik dengan teman sebaya.
2.
Memiliki sikap yang baik dalam berkomunikasi di lingkungan teman sebaya.
3.
Bertambah wawasan tentang cara-cara berkomunikasi yang baik dengan teman sebaya.
F. Hasil yang ingin dicapai : Siswa mampu mengembangkan pikiran, perasaan, wawasan dan sikap yang terarah dalam berkomunikasi yang baik di lingkungan teman sebaya. G. Sasaran Layanan
:
8 siswa kelas X-A SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus Pati. H. Uraian kegiatan No. 1.
Tahapan Pembentukan (5 menit)
: Kegiatan Peneliti Siswa a. Menyampaikan a.Perasaan salam dan ucapan diterima dan terima kasih serta khususan memimpin do’a dalam berdo’a. b. Menjelaskan arti , b. Memaha tujuan dan asas mi arti, bimbingan tujuandan asas kelompok. bimbingan kelompok. c. Menjelaskan cara c.Memahami
Nilai Karakter Santun, Religious
Berpikir logis
Berpikir logis.
352
pelaksanaan bimbingan kelompok.
2.
3.
Peralihan (5 menit)
Kegiatan (30 menit)
cara pelaksanaan bimbingan kelompok. d. Melaksanakan d. Aktif perkenalan dan dalam permainan (tangkap permainan. tangan teman) e. Membuat e.Mensepakati kesepakatan waktu waktu yang ditetapkan bersama. a. Menanyakan a.Kesiapan untuk kesiapan anggota melanjutkan untuk melanjutkan kegiatan kegiatan. bimbingan kelompok. b. Menjelaskan topik b.Memahami yang akan dibahas. topik yang akan dibahas. a. Meminta anggota a.Kesungguhan untuk memberikan mengikuti tanggapan tentang bimbingan topik yang akan kelompok. dibahas. b. Mengarahkan b.Aktif dalam anggota untuk berpendapat. membahas topik yang dibahas. c. Membahas topik. c.Memahami dan membahas topik. d. Melaksanakan d.Aktif selingan/permainn mengikuti dan menciptakan selingan. kehangatan antar anggota. e. Ketepatan pemilihan e.Pemahaman peran. peran. f. Menjelaskan cara f.Pengambilan pelaksanaan sikap. sosiodrama. g. Memimpin diskusi g.Aktif dalam setelah pelaksaan diskusi sosiodrama. h. Menyimpulkan dan h.Memahami
Kerjasama, keaktifan, kreatif. Disiplin
Jujur.
Menghargai.
Berpikir logis.
Berpikir logis.
Berpikir logis.
Kerjasama, kreatif,
Kesungguhan Kesungguhan
Berpikir logis, Kesungguhan. Berpikir logis. Berpikir logis,
353
4.
Pengakhiran (5 menit)
mengamati kesimpulan perkembangan pembahasan setiap anggota topik. dalam pembahasan topik. a. Menginformasikan a.Memahami bahwa kegiatan akan bahwa berakhir. kegiatan BKp akan berakhir. b. Mengevaluasi b.Aktif dalam pelaksanaan proses kegiatan bimbingan evaluasi. kelompok. c. Membahas kegiatan c.Ikut serta lanjutan. membahas kegiatan lanjutan. d. Mempersilahkan d.Menyampaikan anggota kesan yang menyampaikan dirasakan. kesan yang dirasakan selama kegiatan e. Memimpin do’a dan e. Khusu’ dalam mengucapkan terima berdo’a. kasih.
I. Materi Layanan
: Terlampir.
J. Sumber materi
:
peduli.
Menghargai
Berpikir logis
Peduli
Santun, berpkir logis.
Santun, Religious
Materi Bimbingan dan Konseling.Tim Paramitra, Yogyakarta. K. Pelaksanaan Layanan
:
Hari/tanggal
:
Pukul
: 11.00-11.45 WIB
Waktu
: 45 menit (1jam pelajaran)
Biaya
: Mandiri
Tempat
: Ruang kelas X-A SMA Islam Tuan Sokolangu
Semester/tahun
: 2 / 2015
L. Metode
: Teknik sosiodrama
M. Alat dan Perlengkapan
: Bolpoint, kertas
N. Penyelenggara Layanan : Kurniawati Munfaatun
354
O. Pihak yang terlibat
: Guru BK (Kolaborator)
P. Rencana Penilaian
:
1. Penilaian proses
: Dilaksanakan pada saat kegiatan berlangsung.
Dengan cara mengamati keaktifan, kesungguhan, keantusiasan anggota. 2. Penilaian hasil Q. Analisis
: Dilaksanakan setelah kegiatan layanan (laiseg). :
1. Analisis penilaian proses untuk mengetahui kemungkinan hambatan dan dukungan dalam mencapai tujuan layanan. 2. Analisis penilaian hasil untuk mengetahui tingkat pencapaian materi dan tujuan layanan. R. Tindak Lanjut
: Melakukan tindak lanjut pada pertemuan ke lima.
S. Keterkaitan layanan dengan kegiatan pendukung: Himpunan data
: a. Observasi b. Wawancara
T. Catatan khusus
:
Pelaksanaan bimbingan kelompok akan berjalan lancar apabila masing-masing anggota saling bekerjasama, aktif, kreatif. Permainan yang digunakan adalah merangkai kata menjadi kalimat.
Pati, 27 Juni 2015 Mengetahui; Kolaborator
Peneliti
Dwi Kusumaningrum, S. Pd. NIY. 220098
Kurniawati Munfaatun NIM. 201131101
355
MATERI BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK SOSIODRAMA SILKUS II PERTEMUAN 2 “Cara Berkomunikasi yang Baik dengan Teman Sebaya”
Pertemanan sangat membutuhkan komunikasi yang terjalin dengan baik diantara teman komunikasi yang kurang harmonis akan menyebabkan hubungan pertemanan menjadi renggang atau terganggu. Berikut adalah cara-cara berkomunikasi yang bai terhadap teman: 1. Menerapkan Senyum Salam Sapa saat bertemu teman. Menebar senyum akan lebih baik saat bertemu dengan teman. Demikian pula ucapan salam dan sapaan ramah akan semakin menambah keakraban diantara teman. 2. Hindari pembicaraan yang menyinggung perasaan teman. Berkata jujur memang diperintahkan. Tetapi bila kejujuran tersebut berkaitan dengan sesuatu yang menyiggung perasaan teman, alangkah baiknya diurungkan untuk diucapkan. Misalnya berkaitan penampilan teman yang kurang serasi. 3. Biasakan diri untuk meminta maaf. Terkadang tanpa disadari, dalam pembicaraan terjadi kesalahpahaman dan menyinggung perasaan teman. Maka meminta maaf lebih baik dari pada membiarkan hal tersebut menimbulkan permasalahan diantara teman. 4. Saling menghargai meskipun usia seumuran Jangan pernah memandang rendah terhadap teman atau merasa lebih tinggi dari teman. Sikap saling menghargai diantara teman dapat diwujudkan dengan cara tutur kata dan tingkah laku. 5. Pahami kondisi psikologis teman Sebelum berbicara kepada teman, pahami kondisi teman. Apakah dia dalam kondisi senang, sedih, serius, atau bahkan tidak mau diganggu. Dengan memahami kondisi psikologis teman, akan terjalin komunikasi yang baik sehingga apa yang disampaikan diterima dengan jelas dan tidak menimbulkan permasalahan diantara teman.
356
SKENARIO SOSIODRAMA BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK SOSIODRAMA SIKLUS II PERTEMUAN 2 A. Skenario Sosiodrama 1. Topik
: Cara berkomunikasi yang baik dengan teman
sebaya 2. Bidang Bimbingan
: Pribadi dan sosial
3. Jenis Layanan
: Bimbingan Kelompok
4. Fungsi Layanan
: Pemahaman dan pengembangan
5. Sasaran
: SM siswa kelas X-A SMAIslam Tuan Sokolangu
Gabus Pati 6. Tempat Kegiatan
: Ruang kelas X-A SMA Islam Tuan Sokolangu
Gabus Pati B. Garis Besar Cerita 1. Eksposisi SM adalah siswa yang emosinya sangat labil, selalu buruk sangka terhadap teman, dan selalu ingin tahu urusan orang lain. 2. Konflik Sikap SM yang seperti itu tidak disenangi oleh teman-temannya. Temantemannya menjauhi SM karena takut kena imbas dari sikap SM. 3. Komplikasi SM semakin tidak memiliki teman di kelas, bahkan terkucil di kelas. SM bingung dengan keadaan yang demikian. Dampaknya SM sering tidak masuk kelas. 4. Klimaks SM dipanggil guru BK untuk mendapatkan bimbingan karena kebiasaan tidak masuk sekolah dan adanya laporan dari teman bahwa dirinya tidak disukai teman saat di kelas. 5. Solusi SM menjelaskan sebab dia sering tiak masuk sekolah. Guru BK memberikan pemahaman agar SM memperbaiki sikapnya terhadap teman
357
dengan cara mengendalikan emosi dan bila menghadapi persoalan agar berkomunikasi yang baik sehingga SM diterima oleh teman di kelas. C. Pemain dan Peranan Nama AF IZ LM PA SM SP Sw VA
Peran Anto Izza Luvi Putri Murti Guru BK Warni Vinky
Karakter/Watak Pandai tapi kurang mempedulikan teman Teman AF, baik bersahaja Pendiam pandai Teman LM yang baik hati Emosional, ingin tahu urusan orang Bijaksana Pandai perhatian Banyak biacara
D. Rincian Adegan Adegan 1 SM berkepribadian labil dan sering emosional bila menghadapi permasalahan kecil dengan teman di kelas. SM suka buruk sangka terhadap teman dan suka mengadu domba temannya sendiri. Hal tersebut mengakibatkan SM dijauhi teman di kelas Adegan 2 Di kelas SM tidak disenangi temannya, sehingga dia tidak memiliki teman. temannya mengacuhkan setiap SM mendekati temannya. SM bingung dengan sikap temannya yang demikian. SM sering tidak masuk. Adegan 3 SM dipanggil guru BK untuk dimintai keterangan mengapa sering tidak masuk. SM menjelaskan kenapa dia sering tiak masuk. Guru BK memberikan pemahaman agar SM memperbaiki sikapnya.
358
LAPORAN PELAKSANAAN, EVALUASI, ANALISIS DAN TINDAK LANJUT BIMBINGAN DAN KONSELING
A. TOPIK BAHASAN / PERMASALAHAN : Cara berkomunikasi yang baik dengan teman sebaya B. SPESIFIKASI KEGIATAN 1. Bidang Bimbingan
: Pribadi, social
2. Jenis layanan Bimbingan : Layanan Bimbingan Kelompok 3. Jenis Kegiatan Pendukung : 4. Fungsilayanan Bimbingan : Pemahaman, Pemeliharaan dan Pencegahan 5. Fungsi Kegiatan Pendukun : 6. Sasaran layanan
: AF Siswa kelas X-A SMA Islam Tuan
Sokolangu Gabus Pati C. PELAKSANAAN LAYANAN 1. Hari, tanggal : Sabtu, 27 Juni 2015 2. Waktu : 11.00 – 11.45 WIB 3. Tempat
: Ruang kelas X-A SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus Pati
4. Deskripsi dan komentar tentang pelaksanaan
:
Dalam pelaksanaaan layanan bimbingan kelompok dengan tema caraberkomunikasi yang baik dengan temaan sebaya, siswa tampak mengikuti kegiatan karena tema yang disampaikan peneliti sesuai dengan permasalahan siswa. Di awal kegiatan layanan BKp, siswa
terlihat bersemangat. Peneliti
mengajak permainan untuk membuat suasana agar lebih akrab dan hangat. Permainan yang peneliti pilih adalah tepuk konsentrasi. Cara permainan tersebut adalah sebagai berikut: 1. Siswa berdiri melingkar, peneliti di tengah memberikan intsruksi. 2. Bila peneliti menyebut angka 1, 2, 3 dan seterusnya, maka siswa bertepuk tangan sesuai jumlah bilangan yang disebut peneliti.
359
3. Bila ada peserta yang salah dalam bertepuk, maka dipersilahkan maju ke tengan untuk menyanyi. Secara umum peneliti menyimpulkan layanan BKp efektif untuk membimbing siswa
yang mengahadapi permasalahan interaksi sosial
terhadap teman sebaya. Permaian tersebut dimaksudkan untuk lebih menjalin keakraban antar sesama siswa dan membangun komunikasi yang baik terhadap sesame teman dalam kelompok. D. EVALUASI 1. Cara-cara Penilaian
:
- Mengamati keaktifan, aktivitas dan kondisi
siswa selama proses
layanan,dan menanyakan tanggapan siswa setelah mengikuti layanan. - Dengan memberi kesempatan siswa menyampaikan pendapat berkaitan dengan materi yang disampaikan untuk melatih siswa berani berpendapat dan menyampaikan kesan yang dirasakan. - Untuk lebih mengetahui pemahaman siswa mengenai materi yang telah dipaparkan, peneliti memberikan lembaran penilaian segera (laiseg) kepada masing-masing siswa. 3. Deskripsi dan komentar tentang hasil penilaian : -
Siswa
memiliki
tanggapan yang positif terhadap layanan yang
disampaikan baik ketika pemaparan materi, keberanian menyampaikan pendapat, dan permainan peran/sosiodrama. -
Dari hasil tanya jawab dan diskusi mengenai materi yang diberikan tentang cara berkomunikasi yang baik dengan teman sebaya, siswa memahaminya.
-
Dengan layanan informasi tentang cara berkomunikasi yang baik dengan teman sebaya, siswa diharapkan menjadi pribadi yang memiliki pemahaman dalam berkomunikasi terhadap teman di kelas.
-
Setelah kegiatan layanann peneliti memberikan lembar laiseg. Peserta layanan sebagian besar menulis merasa senang dengan layanan BKp. Karena permasalahan tersebut berkaitan langsung dengan permasalahan dirinya.
360
E.ANALISIS HASIL PENILAIAN 1. Cara-cara penilaian -
:
Dengan melakukan pengamatan, observasi, diskusi, permainan peran, serta tanya jawab dengan siswa, peneliti mengetahui keaktifan, respon siswa dan mengetahui seberapa jauh perubahan pemahaman materi.
-
Dengan adanya lembaran penilaian segera atau laiseg, peneliti dapat mengetahui sejauh mana keberasilan layanan akan pemahaman siswa mengenai materi layanan dan pemahaman tentang cara berkomunikasi yang baik dengan teman sebaya.
2. Deskripsi dan Komentar tentang hasil analisis : - Layanan informasi dengan tema tersebut cocok untuk siswa karena sesuai dengan permasalahannya. Layanan BKp teknik sosiodrama diharapkan bisa mendidik siswa memiliki sikap komunikasi yang baik di kelas X-A SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus Pati. - Setelah hasil laiseg dianalisis terlihat sebarapa jauh pemahaman siswa mengenai isi layanan. Siswa mendapat pemahaman baru tentang materi yang berkaitan dengan cara berkomunikasi yang baik dengan teman sebya di kelas. F. TINDAK LANJUT 1. Cara-cara Tindak lanjut
:
- Observasi dan pengamatan siswa terlihat ada perkembangan dalam bergaul dengan teman sebaya dalam satu kelompok bimbingan. Siswa terlihat akrab dengan teman dalam kelompok bimbingan. Hal ini terlihat saat permainan, masing-masing siswa terlihat adanya keakraban dan mulai saling membuka diri terhadap temannya. Bila ada temanya yang salah dalam bertepuk tangan, mereka semua tertawa dan menunjuk teman yang salah. - Siswa berniat untuk memperbaiki sikapnya dalampergaulan terhadap sesama teman sebaya di kelas lebih baik dalam berkomunikasi.
361
2. Deskripi dan komentar tentang upaya tindak lanjut : - Observasi
dapat
dilakukan
ketika
pertemuan
berikutnya
dan
memperhatikan perilaku sehari-hari baik saat di dalam kelas maupun diluar
kelas,
saat
menghadapi
permasalahan,
menunjukkan
kemampuannya yang tidak berlebihan, memiliki kepeduian terhadap orang lain, menghargai orang lain.
Pati, 27 Juni 2015
Mengetahui, Kolaborator
Peneliti
Dwi Kusumaningrum S. Pd. NIY. 220098
Kurniawati Munfaatun NIM. 2011 31 101
362
RESUME BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK SOSIODRAMA SIKLUS II PERTEMUAN 2 A. Bentuk layanan
: Bimbingan Kelompok
B. Penyelenggara
: Kurniawati Munfaatun
C. Sasaran (anggota)
: 8 siswa kelas X-A SMA Islam Tuan Sokolnagu Gabus Pati
D. Pertemuan
: 5 (kelima)
E. Lingkup pembicaraan
:
3. Sifat topik
: Topik tugas
4. Topik yang dibahas
: Cara berkomunikasi yang baik dengan teman
sebaya F. Anggota Jumlah Peserta yang mengikuti kegiatan layanan 8 orang, dari kelas X-A yang terdiri dari 2 laki-laki dan 6 perempuan; yaitu: AF, IZ, LM, PA, SM, SP, Sw, dan VA. G. Isi bahasan
:
1. Membahas apa yang dimaksud dengan komunikasi yang baik? Tanggapan yang muncul dari peserta layanan : AF
: Bicara singkat padat jelas
IZ
: Berbicara yang mudah dipahami
LM
: Berbicara sesuai kebutuhan
PA
: Komunikasi secara langsung dengan orang yang dituju
SM
: Berbicara sesuai kebutuhan
SP
: Berbicara singkat padat jelas dan mudah dipahami
Sw
: Berbicara yang tidak hanya asal bicara tapi juga memperhatikan lawan bicara
VA
: Berbicara yang tidak hanya asal bicara tapi juga memperhatikan lawan bicara
2. Salah satu cara berkomunikasi yang baik AF
: Bicara tidak berbelit-belit
IZ
: Berbicara dari jarak yang tidak terlalu jauh
363
LM
: Berbicara dengan jelas
PA
: Berbicara dengan jelas
SM
: Berbicara dengan runtut, atau membuat konsep bicara
SP
: Berpikir sebelum bicara, memperhatikan penampilan
Sw
: Berbicara tidak terlalu keras atau lirih
VA
: Berbicara tidak terlalu keras atau lirih
G. Permainan
: Tepuk konsentrasi
Cara tepuk konsentrasi adalah sebagai berikut: 1. Siswa berdiri melingkar, peneliti di tengah memberikan intsruksi. 2. Bila peneliti menyebut angka 1, 2, 3 dan seterusnya, maka siswa bertepuk tangan sesuai jumlah bilangan yang disebut peneliti. 3. Bila ada peserta yang salah dalam bertepuk, maka dipersilahkan maju ke tengan untuk menyanyi. H. Denah Duduk Peserta BKp
: PK
AF
IZ
LM
Sw
SP
SM
PA
VA
364
Lampiran 27 Hasil Observasi Peneliti terhadap Siswa pada Aspek Penelitian Siklus II Pertemuan 2 dalam Upaya Meningkatkan Interaksi Sosial Siswa terhadap Teman Sebaya di Kelas X-A SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus Pati Hari / tanggal : Sabtu, 27 Juni 2015 Pukul : 11.00-11.45 WIB Tempat : Ruang Kelas X-A SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus Pati No 1 2 3 4 5 6 7 8
Respon den AF IZ LM PA SM SP Sw VA
Aspek yang diobservasi 3 4 5 6 7 8 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4
1 2 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 Jumlah Rata-rata Persentase Kategori
9 4 3 3 4 3 4 4 4
10 3 4 3 3 3 3 4 4
Jum lah 37 38 32 36 31 32 38 38
Rata- Persen rata tase 3,7 74% 3,8 76% 3,2 64% 3,6 72% 3,1 62% 3,2 64% 3,8 76% 3,8 76% 282 35,2 71% B
Kriteria Observasi Peneliti pada Aspek Penelitian Nilai 5 4 3 2 1
Interval Skor 42-50 34-41 26-33 18-25 10-17
Persentase (%) 84-100 68-83 52-67 36-51 20-35
Kategori Sangat Baik (SB) Baik (B) Cukup (C) Kurang (K) Sangat Kurang (SK)
Keterangan aspek yang diamati yaitu: 1. Mampu dan bersedia menerima tanggung jawab 2. Berpartsipasi, gembira dalam kegiatan 3. Segera menangani masalah yang menuntut penyelesaian 4. Senang memecahkan dan mengatasi hambatan yang mengancam kebahagiaan 5. Mengambil keputusan dengan senang, tanpa konflik dan tanpa banyak menerima nasehat 6. Tetap pada pilihannya sampai diyakinkan bahwa pilihannya itu sokhih 7. Belajar dari kegagalan dan tidak mencari-cari alasan untuk menjelaskan kegagalan
Kate gori B B C B C C B B
365
8. Mengetahui kapan saatnya belajar dan bermain pada satnya bermain 9. Dapat menunjukkan kasih sayang secara langsung dengan cara tepat 10. Dapat berkompromi bila menghadapi kesulitan
Pati, 27 Juni 2015
Mengetahui, Kolaborator
Peneliti
Dwi Kusumaningrum S. Pd. NIY. 220098
Kurniawati Munfaatun NIM. 2011 31 101
366
Lampiran 28 Hasil Observasi Peneliti terhadap Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan 2 dalam Upaya Meningkatkan Interaksi Sosial Siswa terhadap Teman Sebaya Melalui Layanan Bimbingan Kelompok Teknik Sosiodrama di Kelas X-A SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus Pati Hari / tanggal : Sabtu, 27Juni 2015 Pukul : 11.00-11.45 WIB Tempat : Ruang Kelas X-A SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus Pati
No I
II
Tahapan BKp Tahap Pembentukan b. Perasaan diterima dan kekhusu’an dalam berdo’a. c. Memahami arti, tujuan dan asas bimbingan kelompok. d. Memahami cara pelaksanaan bimbingan kelompok. e. Memperkenalkan diri dan aktif dalam permainan. f. Mensepakati waktu yang telah ditetapkan bersama. Tahap Peralihan b. Kesiapan untuk melanjutkan kegiatan bimbingan kelompok c. Memahami topik yang akan dibahas
A F
I Z
Nama Siswa L P S S M A M P
S w
V A
Catatan
4
4
3
4
3
4
4
4
4
5
3
4
3
3
4
4
5
4
3
4
3
3
3
4
5
4
2
4
3
4
3
4
4
4
3
4
3
4
3
4
Pada tahap pembentukan siswa cukup dan baik dalam semua aspek kegiatan Dalam memahami arti, tujuan dan asas bimbingan kelompok satu siswa sangat baik. dalam memaami carra pelaksanaan bimbingan kelompok satu siswa sangat baik. Dalam memperkenalkan diri dan permainan satu siswa sangat baik, satu siswa kurang.
4
4
3
3
3
4
3
4
4
4
3
3
3
3
4
4
Pada tahap peralihan siswa cukup dan baik dalam keesiapan melanjutkan kegiatan dan memahami topik yang akan dibahas.
367
Lampiran 28 Lanjutan
No
Tahapan BKp
III
Tahap Kegiatan b. Kesungguhan mengikuti bimbingan kelompok c. Aktif dalam berpendapat d. Memahami dan membahas topik e. Aktif mengikuti selingan f. Pemahaman peran g. Pengambilan sikap h. Aktif dalam diskusi i. Memahami kesimpulan pembahasan topik Tahap Pengakhiran b. Memahami bahwa kegiatan bimbingan kelompok akan berakhir c. Aktif dalam proses evaluasi d. Ikut serta membahas kegiatan lanjutan e. Menyampaikan kesan dirasakan f. Khusu’ berdo’a
IV
Jumlah Rata-rata Perentase (%) Kategori
A F
I Z
Nama Siswa L P S S M A M P
S w
V A
Catatan
4
4
3
5
3
4
4
5
4
4
3
4
3
4
3
4
4
4
3
4
3
4
4
4
5
5
3
4
3
4
3
4
4 4 4 4
4 4 4 4
3 3 3 3
3 3 3 4
3 3 3 3
4 4 4 4
3 3 3 4
4 4 4 4
Pada tahap kegiatan siswa cukup dan baik dalam aspek kegiatan. Dalam aspek kesungguhan mengikuti bimbingan dua siswa sangat baik. Dalam aspek aktif mengikuti kegiatan selingan dua siswa kategori sangat baik.
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
4
3
4
4
4
4
4
2
4
3
3
3
3
5
4
3
3
3
4
4
5
4
4
4
4
4
4
4
4
84
82
59
68
62
76
71
81
4,2
4,1
2,9
3,4
3,2
3,8
3,6
4,1
84
82
59
68
62
76
71
81
SB
B
C
B
C
B
B B
Pada tahap pengakhiran cukup dan baik dalam aspek pengakhiran. Dalam aspek aktif dalam dikusi satu siswa kurang. Dalam aspek ikut serta membahas kegiatan lanjutan satu siswa kurang, dalam aspek menyampaikan kesan dua siswa sangat baik. 583 72,8 73% B
368
Kriteria Observasi Peneliti terhadap Siswa Nilai 5 4 3 2 1
Interval Skor 84 - 100 68 - 83 52 - 67 36 - 51 20 - 35
Persentase (%) 84 - 100 68 - 83 52 - 67 36 - 51 20 - 35
Kategori Sangat Baik (SB) Baik (B) Cukup (C) Kurang (K) Sangat Kurang (SK)
Pati, 27 Juni 2015
Mengetahui, Kolaborator
Peneliti
Dwi Kusumaningrum S. Pd. NIY. 220098
Kurniawati Munfaatun NIM. 2011 31 101
369
Lampiran 29 DAFTAR HADIR PERSERTA BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK SOSSIODRAMA SIKLUS II PERTEMUAN 3 Hari, Tanggal Layanan Jenis layanan Pemberi Layanan
: Ahad, 28 Juni 2015 : Bimbingan Kelompok : Kurniawati Munfaatun
Kolaborator
Pati, 28 Juni 2015 Peneliti
Dwi Kusumaningrun, S. Pd. NIY. 220098
Kurniawati Munfaatun NIM. 2011 31 101
370
Lampiran 30 SATUAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK SOSIODRAMA SIKLUS II PERTEMUAN 3 A. Topik Permasalahan
: Menjadi Pribadi yang Percaya Diri
B. Bidang Bimbingan
: Pribadi, sosial
C. Jenis Layanan
: Bimbingan Kelompok
D. Fungsi Layanan
: Pemahaman, pencegahan, pengentasan
E. Kompetensi yang ingin dicapai
:
Setelah mendapatkan layanan, diharapkan siswa: 1.
Memahami tentang percaya diri yang positif.
2.
Memiliki sikap percaya diri yang positif di lingkungan teman sebaya.
3.
Bertambah wawasan tentang sikap-sikap yang dapat membangun rasa percaya diri.
F. Hasil yang ingin dicapai : Siswa mampu mengembangkan pikiran, perasaan, wawasan dan sikap yang terarah dalam tingkah laku yang bertanggungjawab khususnya dalam membangun rasa percaya diri yang positif di lingkungan teman sebaya. G. Sasaran Layanan
:
8 siswa kelas X-A SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus Pati. H. Uraian kegiatan No. 1.
Tahapan Pembentukan (5 menit)
: Kegiatan Peneliti a. Menyampaikan salam dan ucapan terima kasih serta memimpin do’a b. Menjelaskan arti, tujuan dan asas bimbingan kelompok. c. Menjelaskan cara pelaksanaan bimbingan kelompok.
Siswa a.Perasaan diterima dan khususan dalam berdo’a. b.Memahami arti, tujuan bimbingan kelompok. c.Memahami cara pelaksanaan bimbingan kelompok.
Nilai Karakter Santun, Religious
Berpikir logis
Berpikir logis.
371
d. Melaksnakan perkenalan dan permainan (langkah kaki) e. Membuat kesepakatan waktu
2.
Peralihan (5 menit)
a. Menanyakan kesiapan anggota untuk melanjutkan kegiatan. b. Menjelaskan topik yang akan dibahas.
3.
Kegiatan (30 menit)
a. Meminta anggota untuk memberikan tanggapan tentang topik yang akan dibahas. b. Mengarahkan anggota untuk membahas topik yang dibahas. c. Membahas topik.
d. Melaksanakan selingan/permainn dan menciptakan kehangatan antar anggota. e. Ketepatan pemilihan peran. f. Menjelaskan cara pelaksanaan sosiodrama. g. Memimpin diskusi setelah pelaksaan sosiodrama. h. Menyimpulkan dan mengamati perkembangan setiap anggota dalam pembahasan
d.Aktif dalam permainan.
Kerjasama, keaktifan, kreatif
f.Mensepakati waktu yang ditetapkan bersama. a.Kesiapan untuk melanjutkan kegiatan bimbingan kelompok. b.Memahami topik yang akan dibahas. a.Kesungguhan mengikuti bimbingan kelompok.
Disiplin
b.Aktif dalam berpendapat.
Berpikir logis.
c.Memahami dan membahas topik. d.Aktif mengikuti selingan.
Berpikir logis.
e.Pemahaman peran. f.Pengambilan sikap.
Kesungguhan
g.Aktif dalam diskusi
Berpikir logis, Kesungguhan. Berpikir logis. Berpikir logis, peduli.
h.Memahami kesimpulan pembahasan topik.
Jujur.
Menghargai.
Berpikir logis.
Kerjasama, kreatif,
Kesungguhan
372
4.
Pengakhiran (5 menit)
topik. a. Menginformasikan a.Memahami bahwa kegiatan akan bahwa berakhir. kegiatan BKp akan berakhir. b. Mengevaluasi b.Aktif dalam pelaksanaan proses kegiatan bimbingan evaluasi. kelompok. c. Membahas kegiatan c.Ikut serta lanjutan. membahas kegiatan lanjutan. d. Mempersilahkan d.Menyampaikan anggota kesan yang menyampaikan dirasakan. kesan yang dirasakan selama kegiatan. e. Memimpin do’a dan e. Khusu’ dalam mengucapkan terima berdo’a. kasih.
I. Materi Layanan
: Terlampir.
J. Sumber materi
:
Menghargai
Berpikir logis
Peduli
Santun, berpkir logis.
Santun, Religious
Materi Bimbingan dan Konseling.Tim Paramitra, Yogyakarta. K. Pelaksanaan Layanan
:
Hari/tanggal
:
Pukul
: 11.00 – 11.45 WIB
Waktu
: 45 menit (1jam pelajaran)
Biaya
: Mandiri
Tempat
: Ruang kelas X-A SMA Islam Tuan Sokolangu
Semester/tahun
: 2 / 2015
L. Metode
: Teknik sosiodrama
M. Alat dan Perlengkapan
: Bolpoint, kertas
N. Penyelenggara Layanan : Kurniawati Munfaatun O. Pihak yang terlibat
: Guru BK (Kolaborator)
P. Rencana Penilaian
:
373
1. Penilaian proses : Dilaksanakan pada saat kegiatan berlangsung. Dengan cara mengamati keaktifan, kesungguhan, keantusiasan anggota. 2. Penilaian hasil Q. Analisis
: Dilaksanakan setelah kegiatan layanan (laiseg). :
1. Analisis penilaian proses untuk mengetahui kemungkinan hambatan dan dukungan dalam mencapai tujuan layanan. 2. Analisis penilaian hasil untuk mengetahui tingkat pencapaian materi dan tujuan layanan. R. Tindak Lanjut
: Melakukan tindak lanjut pada pertemuan ke enam.
S. Keterkaitan layanan dengan kegiatan pendukung: Himpunan data
: a. Observasi b. Wawancara
T. Catatan khusus
:
Pelaksanaan bimbingan kelompok akan berjalan lancar apabila masing-masing anggota saling bekerjasama, aktif, kreatif. Permainan yang digunakan adalah langkah kaki.
Pati, 28 Juni 2015 Mengetahui; Kolaborator
Peneliti
Dwi Kusumaningrum, S. Pd. NIY. 220098
Kurniawati Munfaatun NIM. 201131101
374
MATERI BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK SOSIODRAMA SILKUS II PERTEMUAN 3 “Menjadi Pribadi yang Percaya Diri” Percaya diri adalah bagian dari alam bawah sadar dan tidak terpengaruh oleh hal-hal yang bersifat argumentasi yang rasional. Ia hanya terpengaruh oleh hal-hal yang bersifat emosional dan perasaan. Maka untuk membangun percaya diri diperlukan alat yang sama pula, yaitu emosi dan perasaan dan imajinsi. Emosi, perasaan dan imajinasi yag negatif akan menurunkan rasa percaya diri. Sebaliknya emosi, perasaan dan imajinasi yang positif akan semakin menumbuhkan rasa percaya diri terhadap diri seseorang. Ada beberapa hal yang dapat membantu menumbuhkan rasa percaya diri seseorang, antara lain sebagai berikut: 1. Menghilangkan pengaruh negatif Orang yang hidupnya menerima rangsangan negatif relative akan memilikimkadar percaya diri yang rendah. Apabila kita terperangkap dalam suatu kondisi hubungan antar manusia yang buruk, segera cari solusinya dengan cara berdamai atau berkompromi dengan lingkungan. Terima kondisi dengan ikhlas. Tapi kalau tidak membawa dampak positif, lebih baik keluar saja dari lingkungan tersebut apapun resikonya. 2. Pengakuan dan penghargaan Pengakuan dan penghargaan orag lain terhadap keberadaan, perbuatan atau presatasi kita, akan sangat meningkatkan rasa percaya diri. Tetapi, tidak semua orang mau melakukan hal tersebut. Maka bergabunglah dengan orang-orang yang positif, awalilah dengan memberikan pengakuan dan penghargaan terhadap diri sendiri. Sekecil apapun perbuatan positif yang telah kita lakukan, akui dalam diri kita. Misalnya: merasa bersyukur telah mampu berbuat baik…. 3. Pujian Pujian dapat meningkatkan rasa percaya diri kita. Pujian jarang diberikan pada lingkungan orang yang mayoritas berpikir negatif.
375
4. Dapatkan input positif melalui panca indra Input positif dapat diperoleh lewat kisah-kisah heroic, kisah sukses, kisah yang motivatif dan emosional dari tokoh atau pebisnis yang sukses. Kisah-kisah tersebut dapat memotivasi kita untuk berpikir dan bertindak positif. 5. Biasakan bersikap positif Mulailah bersikap positif dari diri sendiri dengan melakukannya pada kehidupan sehari-hari. Pastikan memori kita hanya menyimpan peristiwa positif. Pandang orang lain secara seimbang dengan diri kita. Selalu berbuat jujur. Dan tunjukkan bahwa kita memang mempunyai rasa percaya diri. Beberapa tips membangu rasa percaya diri: a. Berdiri tegak Rubahlah penampilan, berdiri tegak sempurna jangan takut tampil di depan. b. Bersikap asertif Rubahlah sikap. Jadilah orang yang tahu kapan harus berkata “ya” dan kapan harus berkata “tidak”. c. Obyektif menilai diri sendiri Tidak ada orang di dunia ini yang sempurna, dan tidak ada orang di dunia ini yang tidak berguna. Jujurlah menilai diri sendiri. Jangan terlalu memandang diri ini tidak mampu dan orang lain selalu
unggul.
Semua
manusia
memiliki
kelebihan
dan
kekurangan. d. Bicaralah yang lugas Bicarakan sesuatu dengan jelas, mudah dipahami, dan persiapkan dulu sebelum berbicara (berpikir sebelum berbicara).
“SELAMAT MENCOBA”
376
SKENARIO SOSIODRAMA BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK SOSIODRAMA SIKLUS II PERTEMUAN 3 A. Skenario Sosiodrama 1. Topik
: Menjadi Pribadi yang Percaya Diri
2. Bidang Bimbingan
: Pribadi, sosial, belajar
3. Jenis layanan
: Bimbingan Kelompok
4. Fungsi Layanan
: Pemahaman dan pengembangan
5. Sasaran
: Sw siswa kelas X-A SMA Islam Tuan Sokolangu
Gabus Pati 6. Tempat Kegiatan
: Ruang Kelas X-A SMA Islam Tuan Sokolangu
7. Waktu Pelaksanaan
: Ahad, 28 Juni 2015
B. Garis Besar Cerita 1. Eksposisi Sw adalah siswa yang penakut. Dia selalui berpandangan bahwa dirinya bodoh dan merasa selalu gagal. Dia merasa jauh tertinggal dari temanteman di kelasnya. Dia merasa lemah dibanding temannya. 2. Konflik Pada saat class meeting Sw diberi tugas untuk masuk menjadi tim volley di kelas, akan tetapi dia merasa tidak mampu karena dia tidak percaya diri dengan postur tubuhnya yang kecil. Dia pesimis dan merasa akan menjadi penyebab kekalahan dalam tim. Dia meminta untuk diganti oleh orang lain. 3. Komplikasi Tugas yang diberikan guru wali kelas tidak dilaksanakan dengan baik. guru wali kelas mengarahkan agar Sw menjauhkan pandangannya dan berpikir untuk kebaikan diri dan kelasnya. 4. Klimaks Pada saat class meeting sudah dekat, masih saja tidak percaya diri dan tidak mampu melaksanakan tugas tersebut dan takut kelasnya kalah karena dirinya.
377
5. Solusi Wali kelas mengadakan rapat kelas. Akhirnya semua teman memutuskan agar Sw tetap masuk tim volley dan berjanji tidak akan mempersoalkan apabila timnya kalah dalam pertandingan antar kelas nanti. Karena bagi teman-temannya, kemenangan bukan tujuan, tapi kekompakan dalam tim itu yang utama. Akhirnya Sw mau bersedia mengikuti pertandingan volley tersebut. C. Pemain dan Peranan Nama AF IZ LM PA SM SP Sw VA
Peran Anto Wali kelas Luvi Putri Murti Putri Warni Vinky
Karakter/Watak Pandai tapi kurang mempedulikan teman Teman AF, baik bersahaja Pendiam pandai Teman Sw yang baik hati Emosional, ingin tahu urusan orang Bijaksana Pandai lincah tapi bertubuh mungil Banyak biacara
D. Rincian Adegan Adegan 1 Kegiatan class meeting akan diadakan di akhir semester. Sw terpilih masuk tim volley kelas X-A. tapi dia menolak karena merasa tidak mampu melakssanakan tugas tersebut karena bertubuh mungil. Adegan 2 Sw sangat takut dan merasa tidak mampu. Dia takut kalau menjadi peyebab kekalahan tim kelasnya. Sw tetap ingin mengundurkan diri. Hal tersebut didsampaikan kepada guru wali kelas X-A. kemudian diadakan rapat kelas. Kesepakatan kelas menghendaki agar Sw tetap masuk dalam tim volley. Adegan 3 Guru wali kelas memberikan pemahaman kepada Sw agar tidak berpikiran negatif tentang dirinya, merasa minder dengan kondisi fisiknya. Teman sekelas sepakat tidak akan mempersoalkan menang atau kalah dalam pertandingan, tetapi lebih mengutamakan kekompakan dalam tim kelas.
378
LAPORAN PELAKSANAAN, EVALUASI, ANALISIS DAN TINDAK LANJUT BIMBINGAN DAN KONSELING
B. TOPIK BAHASAN / PERMASALAHAN : Menjadi pribadi yang percaya diri B. SPESIFIKASI KEGIATAN 1. Bidang Bimbingan
: Pribadi, sosial
2. Jenis layanan Bimbingan
: Layanan Bimbingan Kelompok
3. Jenis Kegiatan Pendukun: 4. Fungsilayanan Bimbingan
: Pemahaman, Pemeliharaan dan Pencegahan
5. Fungsi Kegiatan Penduku: 6. Sasaran layanan
: Sw Siswa kelas X-A SMA Islam Tuan
Sokolangu Gabus Pati C. PELAKSANAAN LAYANAN 1. Hari, tanggal
: Ahad, 28 Juni 2015
2. Waktu
: 11.00 – 11.45 WIB
3. Tempat
: Ruang kelas
X-A SMA Islam Tuan
Sokolangu Gabus Pati 4. Deskripsi dan komentar tentang pelaksanaan
:
Dalam pelaksanaaan layanan bimbingan kelompok dengan tema menjadi pribadi yang percaya diri, siswa tampak mengikuti kegiatan karena tema yang disampaikan peneliti sesuai dengan permasalahan siswa. Di awal kegiatan layanan BKp, siswa
terlihat bersemangat. Peneliti
mengajak permainan untuk membuat suasana agar lebih akrab dan hangat. Permainan yang peneliti pilih adalah langkah kaki.
Cara
permainan tersebut adalah sebagai berikut: 4. Siswa berdiri melingkar, peneliti di tengah memberikan intsruksi. 5. Bila peneliti menyebut angka 1, maka siswa maju1 langkah. Bila peneliti menyebut angkan 2, maka mundur 1 langkah. Bila peneliti
379
menyebut angka 3, maka 2 langkah ke kanan. Bila peneliti menyebut angka 4, maka 1 langkah ke kiri. 6. Peneliti memberikan instruksi secara acak, dan bila siswa salah melangkah maka membentuk kelompok terpisah didalam lingkaran. Secara umum peneliti menyimpulkan layanan BKp efektif untuk membimbing siswa
yang mengahadapi permasalahan interaksi sosial
terhadap teman sebaya. Permaian tersebut dimaksudkan untuk lebih mengakraban antar sesama siswa dan membangun rasa percaya diri. D. EVALUASI 1. Cara-cara Penilaian
:
- Mengamati keaktifan, aktivitas dan kondisi
siswa selama proses
layanan,dan menanyakan tanggapan siswa setelah mengikuti layanan. - Dengan memberi kesempatan siswa menyampaikan pendapat berkaitan dengan materi yang disampaikan untuk melatih siswa berani berpendapat dan menyampaikan kesan yang dirasakan. - Untuk lebih mengetahui pemahaman siswa mengenai materi yang telah dipaparkan, peneliti memberikan lembaran penilaian segera (laiseg) kepada masing-masing siswa. 2. Deskripsi dan komentar tentang hasil penilaian : -
Siswa
memiliki
tanggapan yang positif terhadap layanan yang
disampaikan baik ketika pemaparan materi, keberanian menyampaikan pendapat, dan permainan peran/sosiodrama. -
Dari hasil tanya jawab dan diskusi mengenai materi yang diberikan tentang cara berkomunikasi yang baik dengan teman sebaya, siswa memahaminya.
-
Dengan layanan informasi tentang menjadi pribadi yang percaya diri, siswa diharapkan menjadi pribadi yang penuh percaya diri dalam berteman di kelas.
-
Setelah kegiatan layanann peneliti memberikan lembar laiseg. Peserta layanan sebagian besar menulis merasa senang dengan layanan BKp.
380
Karena permasalahan tersebut berkaitan langsung dengan permasalahan dirinya. E.ANALISIS HASIL PENILAIAN 1. Cara-cara penilaian -
:
Dengan melakukan pengamatan, observasi, diskusi, permainan peran, serta tanya jawab dengan siswa, peneliti mengetahui keaktifan, respon siswa dan mengetahui seberapa jauh perubahan pemahaman materi.
-
Dengan adanya lembaran penilaian segera atau laiseg, peneliti dapat mengetahui sejauh mana keberasilan layanan akan pemahaman siswa mengenai materi layanan dan pemahaman tentang menjadi pribadi yang percaya diri.
2. Deskripsi dan Komentar tentang hasil analisis : - Layanan informasi dengan tema tersebut cocok untuk siswa karena sesuai dengan permasalahannya. Layanan BKp teknik sosiodrama diharapkan bisa mendidik siswa memiliki sikap percaya diri yang positif dan proporsional di kelas X-A SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus Pati. - Setelah hasil laiseg dianalisis terlihat sebarapa jauh pemahaman siswa mengenai isi layanan. Siswa mendapat pemahaman baru tentang materi yang berkaitan dengan kepercayaan diri di kelas. F. TINDAK LANJUT 1. Cara-cara Tindak lanjut
:
- Observasi dan pengamatan siswa terlihat ada perkembangan dalam bergaul dengan teman sebaya dalam satu kelompok bimbingan. Siswa terlihat lebih akrab dengan teman dalam kelompok bimbingan. Hal ini terlihat saat permainan, masing-masing siswa terlihat adanya keakraban dan mulai saling membuka diri terhadap temannya. Bila ada temanya yang salah dalam melangkah, mereka semua tertawa dan menunjuk teman yang salah. - Siswa berniat untuk memperbaiki sikapnya dan lebih percaya diri dan tidak memikiran kekurangan fisik yang dimilikinya.
381
2. Deskripi dan komentar tentang upaya tindak lanjut : - Observasi
dapat
dilakukan
ketika
pertemuan
berikutnya
dan
memperhatikan perilaku sehari-hari baik saat di dalam kelas maupun diluar
kelas,
saat
menghadapi
permasalahan,
menunjukkan
kemampuannya yang tidak berlebihan, memiliki kepeduian terhadap orang lain, menghargai orang lain.
Pati, 28 Juni 2015
Mengetahui, Kolaborator
Peneliti
Dwi Kusumaningrum S. Pd. NIY. 220098
Kurniawati Munfaatun NIM. 2011 31 101
382
RESUME BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK SOSIODRAMA SIKLUS II PERTEMUAN 3 A. Bentuk layanan
: Bimbingan Kelompok
B. Penyelenggara
: Kurniawati Munfaatun
C. Sasaran (anggota)
: 8 siswa kelas X-A SMA Islam Tuan Sokolnagu Gabus Pati
D. Pertemuan
: 4 (kedua)
E. Lingkup pembicaraan
:
1. Sifat topik
: Topik tugas
2. Topik yang dibahas
: Menjadi pribadi yang percaya diri
F. Anggota Jumlah Peserta yang mengikuti kegiatan layanan 8 orang, dari kelas X-A yang terdiri dari 2 laki-laki dan 6 perempuan; yaitu: AF, IZ, LM, PA, SM, SP, Sw, dan VA. G. Isi bahasan
:
1. Membahas apa yang dimaksud dengan percaya diri? Tanggapan yang muncul dari peserta layanan : AF
: Tampil apa adanya
IZ
: Tidak takut tampil di depan orang lain
LM
: PD
PA
: Berani tampil di depan banyak orang
SM
: Tidak takut salah
SP
: Merasa mampu dengan dirinya
Sw
: Tidak minder
VA
: Berani menunjukkan kemampuannya
2. Salah satu cara menumbuhkan rasa percaya diri AF
: Tidak memikirkan kekurangan
IZ
: Tampil modis, rapi
LM
: Tidak takut gagal
PA
: Tidak takut salah
SM
: Memperhatikan penampilan
383
SP
: Selalu optimis
Sw
: PD
VA
: Berani menunjukkan kemampuan yang dimiliki
G. Permainan
: langkah kaki
Cara permainan langkah kaki adalah sebagai berikut: 1. Siswa berdiri melingkar, peneliti di tengah memberikan intsruksi. 2. Bila peneliti menyebut angka 1, maka siswa maju1 langkah. Bila peneliti menyebut angkan 2, maka mundur 1 langkah. Bila peneliti menyebut angka 3, maka 2 langkah ke kanan. Bila peneliti menyebut angka 4, maka 1 langkah ke kiri. 3. Peneliti memberikan instruksi secara acak, dan bila siswa salah melangkah maka membentuk kelompok terpisah didalam lingkaran. H. Denah Duduk Peserta BKp
: PK
AF
IZ
LM
Sw
SP
SM
PA
VA
384
Lampiran 31 Hasil Observasi Peneliti terhadap Siswa Aspek Penelitian Siklus II Pertemuan 3 dalam Upaya Meningkatkan Interaksi Sosial Siswa terhadap Teman Sebaya di Kelas X-A SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus Pati Hari / tanggal : Ahad, 28 Juni 2015 Pukul : 11.00-11.45 WIB Tempat : Ruang Kelas X-A SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus Pati No 1 2 3 4 5 6 7 8
Respon den AF IZ LM PA SM SP Sw VA
Aspek yang diobservasi 3 4 5 6 7 8 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 5 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4
1 2 4 4 5 4 3 3 4 4 3 3 4 4 5 3 4 5 Jumlah Rata-rata Persentase Kategori
9 4 4 3 4 4 4 4 4
10 4 4 4 4 3 3 4 4
Jum lah 40 41 34 37 32 34 39 39
Rata- Persen rata tase 4,0 80% 4,1 82% 3,4 68% 3,7 74% 3,2 64% 3,4 68% 3,9 78% 3,9 78% 296 37 74% B
Kriteria Observasi Peneliti pada Aspek Penelitian Nilai 5 4 3 2 1
Interval Skor 42-50 34-41 26-33 18-25 10-17
Persentase (%) 84-100 68-83 52-67 36-51 20-35
Kategori Sangat Baik (SB) Baik (B) Cukup (C) Kurang (K) Sangat Kurang (SK)
Keterangan aspek yang diamati yaitu: 1. Mampu dan bersedia menerima tanggung jawab 2. Berpartsipasi, gembira dalam kegiatan 3. Segera menangani masalah yang menuntut penyelesaian 4. Senang memecahkan dan mengatasi hambatan yang mengancam kebahagiaan 5. Mengambil keputusan dengan senang, tanpa konflik dan tanpa banyak menerima nasehat 6. Tetap pada pilihannya sampai diyakinkan bahwa pilihannya itu sokhih 7. Belajar dari kegagalan dan tidak mencari-cari alasan untuk menjelaskan kegagalan
Kate gori B B B B C B B B
385
8. Mengetahui kapan saatnya belajar dan bermain pada satnya bermain 9. Dapat menunjukkan kasih sayang secara langsung dengan cara tepat 10. Dapat berkompromi bila menghadapi kesulitan
Pati, 28 Juni 2015
Mengetahui, Kolaborator
Peneliti
Dwi Kusumaningrum S. Pd. NIY. 220098
Kurniawati Munfaatun NIM. 2011 31 101
386
Lampiran 32 Hasil Observasi Peneliti terhadap Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan 3 dalam Upaya Meningkatkan Interaksi Sosial Siswa terhadap Teman Sebaya Melalui Layanan Bimbingan Kelompok Teknik Sosiodrama di Kelas X-A SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus Pati Hari / tanggal : Ahad, 24Juni 2015 Pukul : 11.00-11.45 WIB Tempat : Ruang Kelas X-A SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus Pati
No I
II
Tahapan BKp Tahap Pembentukan b. Perasaan diterima dan kekhusu’an dalam berdo’a. c. Memahami arti, tujuan dan asas bimbingan kelompok. d. Memahami cara pelaksanaan bimbingan kelompok. e. Memperkenalkan diri dan aktif dalam permainan. f. Mensepakati waktu yang telah ditetapkan bersama. Tahap Peralihan b. Kesiapan untuk melanjutkan kegiatan bimbingan kelompok c. Memahami topik yang akan dibahas
A F
I Z
Nama Siswa L P S S M A M P
S w
V A
Catatan
5
5
3
4
3
4
4
5
4
5
3
4
3
3
4
4
5
4
3
4
3
3
3
4
Pada tahap pembentukan siswa cukup, baik dan sangat baik dalam aspek pembentukan bimbingan kelompok dengan teknik sosiodrama.
5
5
3
4
3
4
4
4
4
4
3
4
3
4
4
4
4
4
3
3
3
4
4
4
4
4
3
3
3
4
4
4
Pada tahap peralihan siswa cukup dan baik dalam aspek kesiapan melanjutkan kegiatan dan memahami topik yang akan dibahas.
387
Lampiran 32 Lanjutan
No
Tahapan BKp
Tahap Kegiatan b. Kesungguhan mengikuti bimbingan kelompok c. Aktif dalam berpendapat d. Memahami dan membahas topik e. Aktif mengikuti selingan f. Pemahaman peran g. Pengambilan sikap h. Aktif dalam diskusi i. Memahami kesimpulan pembahasan topik IV Tahap Pengakhiran b. Memahami bahwa kegiatan bimbingan kelompok akan berakhir c. Aktif dalam proses evaluasi d. Ikut serta membahas kegiatan lanjutan e. Menyampaikan kesan dirasakan f. Khusu’ berdo’a Jumlah Rata-rata Perentase (%) Kategori
A F
I Z
Nama Siswa L P S S M A M P
S w
V A
Catatan
4
4
3
5
3
4
4
5
4
4
3
4
3
4
3
4
4
4
3
4
3
4
4
4
5
5
3
4
3
4
3
5
4 4 5 4
4 4 4 4
3 3 3 3
3 3 3 4
3 3 3 3
4 4 4 4
3 3 4 4
4 4 4 4
Pada tahap kegiatan siswa cukup, baik dan sangat baik dalam aspek kegiatan bimbingan kelompok teknik sosiodrama. Dalam aspek kesungguhan mengikuti bimbingan dua siswa sangat baik. dalam aspek aktif mengikuti selingan tiga siswa sangat baik. dalam aspek aktif dalam diskusi satu siswa sangat baik.
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
3
4
4
4
4
4
3
4
3
3
3
3
5
4
3
3
3
4
4
5
4
4
4
4
4
4
4
4
86
84
62
75
62
86
74
83
4,3
4,2
3,1
3,8
3,1
4,3
3,7
4,1
86
84
62
75
62
86
74
83
SB
SB
C
B
C
SB
B
B
III
Pada tahap pengakhiran siswa cukup dan baik dalam aspek pengakhiran. Dalam aspek menyampaikan kesan yang dirasakan dua siswa sangat baik.
612 76,5 76% B
388
Kriteria Observasi Peneliti terhadap Siswa Nilai 5 4 3 2 1
Interval Skor 84 - 100 68 - 83 52 - 67 36 - 51 20 - 35
Persentase (%) 84 - 100 68 - 83 52 - 67 36 - 51 20 - 35
Kategori Sangat Baik (SB) Baik (B) Cukup (C) Kurang (K) Sangat Kurang (SK)
Pati, 28 Juni 2015
Mengetahui, Kolaborator
Peneliti
Dwi Kusumaningrum S. Pd. NIY. 220098
Kurniawati Munfaatun NIM. 2011 31 101
389
Lampiran 33 Hasil Wawancara Peneliti terhadap Guru BK Setelah Siklus II Bimbingan Kelompok Teknik Sosiodrama dalam Upaya Meningkatkan Interaksi Sosial terhadap Teman Sebaya di Kelas X-A SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus Pati Hari/tanggal Tempat Tujuan
: Ahad, 28 Juni 2015 : Ruang BK SMA IslamTuan Sokolangu Gabus Pati :Memperoleh informasi tentang peningkatan interaksi sosial terhadap teman sebaya siswa kelas X-A
No 1
Pertanyaan Menurut pengamatan Ibu, bagaimana komunikasi siswa dengan teman sebaya di kelas X-A setelah pelaksanaan siklus II?
2
Menurut pengamatan Ibu, bagaimana perilaku siswa terhadap teman sebaya di kelas X-A selama mengikuti bimbingan kelompok dengan teknik sosiodrama?
Jawaban Menurut pengamatan saya, ada perkembangan lebih baik berkaitan dengan komunikasi siswa saya terhadap temantemannya dalam mengikuti kegiatan bimbingan yang telah mbak laksanakan selama ini. Komunikasinya mereka jauh lebih baik dibanding sebelumnya. Saya senang mbak mau membantu kami dalam menangani masalah yang berkaitan dengan interaksi sosial di kelas X-A ini. Menurut pengamatan saya, mereka sudah banyak berubah. Anak-anak yang mengikuti bimbingan kelompok dengan teknik sosiodrama yang mbak laksanakan sudah mulai terbuka dan terbangun komunikasi terhadap teman-temannya di kelas lebih baik. Saya mengamati perkembangan anakanak yang pada awal kegiatan mereka malumalu, saling diam meskipun terhadap temannya sendiri, sekarang mereka lebih ramah terhadap temannya. Setelah kegiatan mereka sudah mau bercanda ria sesama temannya. Saya berharap sikap dan prilaku mereeka yang sekarang sudah membaik, ini berdampak positif terhadap hasil belajar disekolah. Saya berharap dengan dimulai dari komunikasi dan perilaku yang positif akan berdampak positif pula dalam belajar mereka.
390
Lampiran 33 Lanjutan No
3
4
Pertanyaan Menurut pengamatan Ibu, bagaimana sosialisasi siswa terhadap teman sebaya di kelas X-A?
Jawaban Menurut pengamatan saya, anak-anak sosialisasinya sudah bagus dibanding kemarin sebelum diadakan layanan bimbingan kelompok. Mereka terlihat lebih terbuka dan bersosialisasi terhadap sesama temannya. Mereka akhirnya memahami pentingnya sosialisasi terhadap sesama teman di kelas. Mereka memahami bahwa bersaing dalam prestasi tidak berarti saling menjaga jarak terhadap teman di kelas. Menurut pengamatan Ibu, Saya rasa dalam mengahdapi kesulitan ada bagaimana sikap siswa perubahan yang sanagt bagus. Dalam dalam mengahadapi menghadapi kesulitan saya rasasudah kesulitan? berkembang lebih baik. Karena diantara anak-anak yang mengikuti bimbingan kelompok ini, ada yang sering panik dan kebingungan, saat menghadapi kesulitan. Alhamdulillah, saya rasa ini dampak positif dari mengikuti kegiatan akhirnya dia berani mengambil keputusan dan yakin pilihannya benar. Pati, 28 Juni 2015
Mengetahui, Kolaborator
Peneliti
Dwi Kusumaningrum S. Pd. NIY. 220098
Kurniawati Munfaatun NIM. 2011 31 101
391
Lampiran 34 Hasil Wawancara Peneliti terhadap Siswa Setelah Siklus II Bimbingan Kelompok dengan Teknik Sosiodrama dalam Upaya Meningkatkan Interaksi Sosial terhadap Teman Sebaya di Kelas X-A SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus Pati Hari/tanggal Responden Tempat Tujuan
: Ahad, 28 Juni 2015 : AF : Ruang BK SMA IslamTuan Sokolangu Gabus Pati :Memperoleh informasi tentang peningkatan interaksi sosial terhadap teman sebaya siswa kelas X-A
No. Pertanyaan Jawaban 1. Bagaimana anda Menurut saya teman sangat penting dalam hidup mengartikan pentingnya saya. Terutama teman di kelas X-A di sekolah pertemanan di sekolah? ini. Dengan memiliki banyak teman, kita akan mudah dalam belajar. Setelah mengikuti bimbingan kelompok dengan bermain peran ini, saya jadi tahu. Kita tidak boleh hanya membutuhkan teman saat butuh saja. Tapi kita harus saling memahami teman. Dengan memahami teman, teman juga akan memahami kita. Kalau kita baik terhadap teman, secara otomatis teman akan baik terhadap kita. 2 Menurut anda, bagaimana Menurut saya, peran teman dalam belajar sangat peran teman dalam belajar penting. Bersama teman kita bisa belajar di sekolah atau dalam bersama. Agar kalau menghadapi kesulitan kehidupan sehari-hari? belajar bisa saling membantu. Saya rasa itu lebih baik dari pada belajar sendiri-sendiri. Saya berpikir bersaing dalam prestasi bukan berarti kita harus individu dalam belajar. Justru dengan beljar bersama teman, kalau kita mengahdapi kesulitan atau lupa ada teman yang membantu dan mengingatkan. 3 Bagaimana cara anda Setelah mengikuti bimbingan kelompok dengan dalam bersosialisasi teknik sosiodrama ini, saya bertekad merubah terhadap teman sebaya di sikap saya selama ini. Saya akan bersikap baik kelas? terhadap semua teman. Saya sadar cara bersosialisasi selama ini kurang tepat dan itu perlu saya perbaiki agar kedepannya saya lebih baik. terhadap teman kita harus bisa menjaga sikap dan prilaku. Dalam berbicara juga harus lebih hati-hati agar kita tiddak menyinggung dan menyakiti hati teman.
392
Lampiran 34 Lanjutan No. Pertanyaan 4. Bila anda mengalami kesulitan dalam berinteraksi sosial terhadap teman sebaya, hal apa yang akan Anda lakukan?
Jawaban Saya berusaha untuk lebih bisa koreksi diri, apa yang salah pada diri saya. Saya sadar, saya kurang disenangi dalam pergaulan bersama teman-teman di kelas. Saya senang mendapatkan pengarahan dan akan menerapkan apa yang telah saya dapat dari bimbingan kelompok ini dalam kehidupan saya, misalnya: kurang peduli dengan kesedihan teman, membenci salah satu teman. Hal itu harus dihilangkan dari pikiran. Sehingga sesama teman kita saling menyayangi. 5. Menurut anda, apa saja Menurut saya, faktor penyebab kurangnya faktor penyebab interaksi sosial terhadap teman sebaya adalah kurangmya interaksi sosial dari diri orang itu sendiri, misalnya terlalu terhadap teman sebaya? pendiam, tersinggungan, sombong, juga di sebabkan dari lingkungan tempat tinggal. Saya senang dengan kegiatn ini, saya berterima kasih diberi kesempatan untuk mengikuti kegiatan bimbingan kelompok dan mendapatkan pehamanan baru yang sangat bermanfaat bagi saya. Kesimpulan / catatan : Berdasarkan hasil wawancara setelah siklus II, dapat disimpulkan bahwa siswa sudah memahami pentingnya interaksi sosial terhadap teman sebaya di kelas. Siswa merasa senang mendapatkan bimbingan kelompok dengan teknik sosiodrama dan berusaha menerapkan pemahaman baru yang telah diperolehnya dalam bimbingan kelompok dalam kehidupan sehari-hari terhadap teman sebaya di kelas khususnya, di sekolah dan lingkungan tempat tinggal siswa.
Kolaborator
Pati, 28 Juni 2015 Peneliti
Dwi Kusumaningrun, S. Pd. NIY. 220098
Kurniawati Munfaatun NIM. 2011 31 101
393
394
395
396
397
398
399
400
401
402