ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN PREPOSISI PADA KARANGAN NARASI SISWA KELAS XI IPS SMA MUHAMMADIYAH 8 CIPUTAT TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)
Junaedi Abdullah 108013000078
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2015
ABSTRAK JUNAEDI ABDULLAH, 108013000078: Analisis Kesalahan Penggunaan Preposisi pada Karangan Narasi Siswa Kelas XI IPS SMA Muhammadiyah 8 Ciputat Tahun Pelajaran 2014/2015. Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2015.
Tujuan penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan kesalahan penggunaan preposisi pada karangan narasi siswa kelas XI IPS SMA Muhammadiyah 8 Ciputat tahun pelajaran 2014/2015. Pengambilan data dilaksanakan pada tanggal 2 Februari sampai dengan 9 Mei 2015 di SMA Muhammadiyah 8 Ciputat, Jalan Dewi Sartika No. 4 Gang Nangka Cimanggis, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS SMA Muhammadiyah 8 Ciputat. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes dan dokumentasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif-kualitatif. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa kesalahan penggunaan preposisi yang paling banyak ditemukan adalah preposisi di yaitu 25 kesalahan (76%) dari total kesalahan penggunaan preposisi. Berikutnya kesalahan penggunaan preposisi ke dalam karangan narasi siswa kelas XI IPS sebanyak 4 kesalahan (12%) dari total kesalahan penggunaan preposisi. Selanjutnya kesalahan penggunaan preposisi pada sebanyak 4 kesalahan (12%) dari total kesalahan penggunaan preposisi pada karangan narasi siswa kelas XI IPS SMA Muhammadiyah 8 Ciputat tahun pelajaran 2014/2015. Jadi, total kesalahan pada preposisi di adalah 76%, ke 12%, dan pada 12%. Dengan memperhatikan persentase tersebut, maka disarankan kepada guru bahasa Indonesia agar lebih memperhatikan hasil karangan siswa, terutama pada penggunaan preposisi harus segera diperbaiki dan diberikan penjelasan yang detail pada pembelajaran berikutnya. Kata kunci: Analisis Kesalahan, Preposisi, Narasi
i
ABSTRACT JUNAEDI ABDULLAH, 108013000078: Error Analysis the Use of Prepositions in Narrative Essay Grade XI IPS SMA Muhammadiyah 8 Ciputat Academic Year 2014/2015. Education Majors Indonesian Language and Literature, Faculty of Tarbiyah and Teaching, State Islamic University of Syarif Hidayatullah Jakarta, 2013.
The purpose of this study is to determine the students' understanding of the use of prepositions in the narrative essay, to obtain data and describe findings related to the misuse of prepositions in narrative essay class XI IPS SMA Muhammadiyah 8 Ciputat school year 2014/2015. The research was conducted on February 2 to May 9, 2015 at SMA Muhammadiyah 8 Ciputat, Jalan Dewi Sartika No. 4 Gang Jackfruit Cimanggis, Ciputat, South Tangerang, Banten. The subjects were students of class XI IPS SMA Muhammadiyah 8 Ciputat. Data collection techniques used are tests and documentation. This study used a qualitative descriptive approach. The study concluded that the use of prepositions mistake most commonly found is the preposition di namely 25 error (76%) of the total misuse of prepositions. Next misuse of prepositions ke the narrative essay class XI IPS as much as 4 errors (12%) of the total misuse of prepositions. Furthermore, the use of prepositions pada error as much as 4 errors (12%) of the total misuse of prepositions in the narrative essay class XI IPS SMA Muhammadiyah 8 Ciputat school year 2014/2015. Thus, the total error on prepositions di is 76%, ke 12%, and pada 12%. By paying attention to these percentages, it is suggested the Indonesian teachers give more attention to the results of the student essay, especially a narrative essay, if indicated mistaken or wrong in the use of prepositions Spelling Enhanced particular, promptly corrected and given a detailed explanation on the next lesson. Keywords: Error Analysis, Prepositions, Narrative
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT karena atas karunia yang telah diberikan-Nya, skripsi yang berjudul Analisis Kesalahan Penggunaan Preposisi pada Karangan Narasi Siswa Kelas XI IPS SMA Muhammadiyah 8 Ciputat Tahun Pelajaran 2014/2015 ini dapat terselesaikan dengan baik. Shalawat dan salam tidak lupa penulis sanjungkan kepada junjunan kita Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat, dan umatnya yang setia hingga akhir zaman. Penulisan skripsi ini tidak lepas dari dorongan orang-orang terdekat dengan penulis. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada: 1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA. selaku dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Makyun Subuki, M.Hum. selaku ketua jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FITK, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dan dosen pembimbing skripsi yang selalu meluangkan waktunya hanya demi memberikan
arahan
dan
motivasi kepada
penulis
agar
segera
menyelesaikan penulisan skripsi ini. 3. Dr. Elvi Susanti, M.Pd. selaku dosen pembimbing akademik yang baik hati dan selalu memberikan dorongan kepada penulis agar segera menyelesaikan studi S1. 4. Segenap dosen PBSI yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu namun tidak mengurangi rasa hormat penulis kepadanya. 5. Drs. Watoni selaku kepala SMA Muhammadiyah 8 Ciputat yang dengan izinnya maka skripsi ini dapat terwujud seperti sekarang ini. 6. Ika Hartika, S.Pd. selaku kepala sekolah di SMP PGRI 2 Ciputat, di mana di sana penulis mengabdikan diri, mengembangkan ilmu, dan mendedikasikan tenaga dan pikiran penulis untuk pendidikan.
iii
iv
7. Teman-teman seprofesi di SMP PGRI 2 Ciputat yang senantiasa mengingatkan penulis agar menyelesaikan studi ini. 8. Teman-teman
PBSI
angkatan
2008,
terutama tim odong-odong
(Ainnur Ulum Sugiarto, Abdul Kudus Putra Fajar, S.Pd., Q. Fathan Alfatih, S.Pd., dan Rio Noviza, S.Pd.), juga Rusfi, S.Pd., dan Aang Arwani Aminuloh, serta lainnya yang penulis banggakan. 9. Ibunda
tercinta
Juminah
dan
ayahanda
Sumedi
yang
selalu
memberikan semangat, doa, dan dukungan kepada penulis. 10. Terakhir penulis ingin sampaikan rasa bangga atas dukungan dan dorongan selama ini darimu, orang yang penulis kagumi dan kasihi. Terima kasih atas kebersamaannya dalam suka dan duka. Engkau laksana pelita di malam gelap. Menerangi hati, menenangkan jiwa. Hadirmu buat penulis sangat berarti: Melati Aprilia.
Penulis berharap semoga segala bantuan yang telah diberikan kepada penulis, baik berupa materiil maupun moril, dapat balasan yang berlipat dari Allah SWT. Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Namun demikian, penulis berharap skripsi ini bermanfaat adanya.
Jakarta, 4 Juni 2015 Penulis
DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING LEMBAR PENGESAHAN SIDANG MUNAQASAH SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI ABSTRAK .....................................................................................................
i
KATA PENGANTAR ..................................................................................
iii
DAFTAR ISI .................................................................................................
v
DAFTAR TABEL .........................................................................................
vii
DAFTAR DIAGRAM...................................................................................
x
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................
xi
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................
1
A. Latar Belakang Masalah ..................................................................
1
B. Pembatasan Masalah........................................................................
2
C. Rumusan Masalah............................................................................
2
D. Tujuan Penelitian .............................................................................
3
E. Manfaat Penelitian ...........................................................................
3
BAB II KAJIAN TEORI .............................................................................
5
A. Analisis Kesalahan...........................................................................
5
1. Pengertian Analisis Kesalahan ..................................................
5
2. Faktor Penyebab Kesalahan Berbahasa .....................................
5
B. Preposisi...........................................................................................
8
1. Pengertian Preposisi...................................................................
8
2. Macam- macam Preposisi ...........................................................
9
3. Makna Preposisi.........................................................................
10
C. Karangan Narasi ..............................................................................
11
1. Pengertian Karangan Narasi ......................................................
11
2. Jenis Karangan Narasi ...............................................................
11
3. Perbedaan Pokok antara Narasi Ekspositoris dan Narasi Sugestif ........................................................................... v
11
vi
4. Beberapa Bentuk Khusus Narasi ...............................................
12
D. Penelitian yang Relevan ................................................................
13
BAB III METODE PENELITIAN ..............................................................
15
A. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................
15
B. Populasi dan Sampel ......................................................................
15
C. Pendekatan Penelitian ....................................................................
15
D. Teknik Pengumpulan Data .............................................................
16
E. Teknik Analisis Data ......................................................................
16
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ..............................
18
A. Gambaran Umum Tempat Penelitian .............................................
18
1. Sejarah Berdirinya SMA Muhammadiyah 8 Ciputat ...............
18
2. Kepemimpinan SMA Muhammadiyah 8 Ciputat.....................
18
3. Kiprah SMA Muhammadiyah 8 Ciputat ..................................
19
4. Visi, Misi, dan Tujuan Sekolah ................................................
19
5. Guru .........................................................................................
21
6. Siswa ........................................................................................
22
7. Sarana dan Prasarana................................................................
22
B. Deskripsi Data ................................................................................
23
1. Preposisi di ...............................................................................
24
2. Preposisi ke...............................................................................
49
3. Preposisi pada ..........................................................................
53
C. Interpretasi Data .............................................................................
57
BAB V PENUTUP ..........................................................................................
58
A. Simpulan.........................................................................................
58
B. Saran ...............................................................................................
58
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................
59
LAMPIRAN BIODATA PENULIS
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Contoh Tabel Analisis Kesalahan Penggunaan Preposisi................... 17 Tabel 4.1 Daftar Guru SMA Muhammadiyah 8 Ciputat Tahun Pelajaran 2014/2015 ................................................................. 21 Tabel 4.2 Daftar Siswa SMA Muhammadiyah 8 Ciputat Tahun Pelajaran 2014/2015 ................................................................. 22 Tabel 4.3 Ada atau Tidaknya Kesalahan Penggunaan Preposisi di, ke, dan pada ..................................................................................................... 23 Tabel 4.4 Kesalahan Penggunaan Preposisi di pada Karangan Narasi Siswa Kelas XI IPS SMA Muhammadiyah 8 Ciputat .................................... 24 Tabel 4.5 Kesalahan Penggunaan Preposisi di pada Karangan Narasi Siswa Kelas XI IPS SMA Muhammadiyah 8 Ciputat .................................... 25 Tabel 4.6 Kesalahan Penggunaan Preposisi di pada Karangan Narasi Siswa Kelas XI IPS SMA Muhammadiyah 8 Ciputat .................................... 26 Tabel 4.7 Kesalahan Penggunaan Preposisi di pada Karangan Narasi Siswa Kelas XI IPS SMA Muhammadiyah 8 Ciputat .................................... 27 Tabel 4.8 Kesalahan Penggunaan Preposisi di pada Karangan Narasi Siswa Kelas XI IPS SMA Muhammadiyah 8 Ciputat .................................... 28 Tabel 4.9 Kesalahan Penggunaan Preposisi di pada Karangan Narasi Siswa Kelas XI IPS SMA Muhammadiyah 8 Ciputat .................................... 29 Tabel 4.10 Kesalahan Penggunaan Preposisi di pada Karangan Narasi Siswa Kelas XI IPS SMA Muhammadiyah 8 Ciputat ......................... 30 Tabel 4.11 Kesalahan Penggunaan Preposisi di pada Karangan Narasi Siswa Kelas XI IPS SMA Muhammadiyah 8 Ciputat ......................... 31 Tabel 4.12 Kesalahan Penggunaan Preposisi di pada Karangan Narasi Siswa Kelas XI IPS SMA Muhammadiyah 8 Ciputat ......................... 32 Tabel 4.13 Kesalahan Penggunaan Preposisi di pada Karangan Narasi Siswa Kelas XI IPS SMA Muhammadiyah 8 Ciputat ......................... 33 Tabel 4.14 Kesalahan Penggunaan Preposisi di pada Karangan Narasi Siswa Kelas XI IPS SMA Muhammadiyah 8 Ciputat ......................... 34
vii
viii
Tabel 4.15 Kesalahan Penggunaan Preposisi di pada Karangan Narasi Siswa Kelas XI IPS SMA Muhammadiyah 8 Ciputat ......................... 35 Tabel 4.16 Kesalahan Penggunaan Preposisi di pada Karangan Narasi Siswa Kelas XI IPS SMA Muhammadiyah 8 Ciputat ......................... 36 Tabel 4.17 Kesalahan Penggunaan Preposisi di pada Karangan Narasi Siswa Kelas XI IPS SMA Muhammadiyah 8 Ciputat ......................... 37 Tabel 4.18 Kesalahan Penggunaan Preposisi di pada Karangan Narasi Siswa Kelas XI IPS SMA Muhammadiyah 8 Ciputat ......................... 38 Tabel 4.19 Kesalahan Penggunaan Preposisi di pada Karangan Narasi Siswa Kelas XI IPS SMA Muhammadiyah 8 Ciputat ......................... 39 Tabel 4.20 Kesalahan Penggunaan Preposisi di pada Karangan Narasi Siswa Kelas XI IPS SMA Muhammadiyah 8 Ciputat ......................... 40 Tabel 4.21 Kesalahan Penggunaan Preposisi di pada Karangan Narasi Siswa Kelas XI IPS SMA Muhammadiyah 8 Ciputat ......................... 41 Tabel 4.22 Kesalahan Penggunaan Preposisi di pada Karangan Narasi Siswa Kelas XI IPS SMA Muhammadiyah 8 Ciputat ......................... 42 Tabel 4.23 Kesalahan Penggunaan Preposisi di pada Karangan Narasi Siswa Kelas XI IPS SMA Muhammadiyah 8 Ciputat ......................... 43 Tabel 4.24 Kesalahan Penggunaan Preposisi di pada Karangan Narasi Siswa Kelas XI IPS SMA Muhammadiyah 8 Ciputat ......................... 44 Tabel 4.25 Kesalahan Penggunaan Preposisi di pada Karangan Narasi Siswa Kelas XI IPS SMA Muhammadiyah 8 Ciputat ......................... 45 Tabel 4.26 Kesalahan Penggunaan Preposisi di pada Karangan Narasi Siswa Kelas XI IPS SMA Muhammadiyah 8 Ciputat ......................... 46 Tabel 4.27 Kesalahan Penggunaan Preposisi di pada Karangan Narasi Siswa Kelas XI IPS SMA Muhammadiyah 8 Ciputat ......................... 47 Tabel 4.28 Kesalahan Penggunaan Preposisi di pada Karangan Narasi Siswa Kelas XI IPS SMA Muhammadiyah 8 Ciputat ......................... 48 Tabel 4.29 Kesalahan Penggunaan Preposisi ke pada Karangan Narasi Siswa Kelas XI IPS SMA Muhammadiyah 8 Ciputat ......................... 49
ix
Tabel 4.30 Kesalahan Penggunaan Preposisi ke pada Karangan Narasi Siswa Kelas XI IPS SMA Muhammadiyah 8 Ciputat ......................... 50 Tabel 4.31 Kesalahan Penggunaan Preposisi ke pada Karangan Narasi Siswa Kelas XI IPS SMA Muhammadiyah 8 Ciputat ......................... 51 Tabel 4.32 Kesalahan Penggunaan Preposisi ke pada Karangan Narasi Siswa Kelas XI IPS SMA Muhammadiyah 8 Ciputat ......................... 52 Tabel 4.33 Kesalahan Penggunaan Preposisi pada pada Karangan Narasi Siswa Kelas XI IPS SMA Muhammadiyah 8 Ciputat ......................... 53 Tabel 4.34 Kesalahan Penggunaan Preposisi pada pada Karangan Narasi Siswa Kelas XI IPS SMA Muhammadiyah 8 Ciputat ......................... 54 Tabel 4.35 Kesalahan Penggunaan Preposisi pada pada Karangan Narasi Siswa Kelas XI IPS SMA Muhammadiyah 8 Ciputat ......................... 55 Tabel 4.36 Kesalahan Penggunaan Preposisi pada pada Karangan Narasi Siswa Kelas XI IPS SMA Muhammadiyah 8 Ciputat ......................... 56
DAFTAR DIAGRAM Diagram 4.1 Persentase Kesalahan Penggunaan Preposisi di, ke, dan pada, pada Karangan Narasi Siswa Kelas XI IPS SMA Muhammadiyah 8 Ciputat ............................................................................................... 61
x
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Karangan Narasi Siswa Lampiran 2 Karangan Narasi Siswa Lampiran 3 Karangan Narasi Siswa Lampiran 4 Karangan Narasi Siswa Lampiran 5 Karangan Narasi Siswa Lampiran 6 Karangan Narasi Siswa Lampiran 7 Foto Saat Siswa Menulis Karangan Narasi
xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Menulis adalah salah satu dari empat keterampilan berbahasa yang perlu dikuasai oleh siswa. Dibandingkan dengan keterampilan berbahasa yang lain seperti mendengarkan, berbicara, dan membaca, menulis adalah yang paling sulit. Hal itu karena menulis bukan hanya menuangkan apa yang ada dalam ide, atau pikiran, melainkan juga harus diperhatikan kaidah penulisannya sesuai dengan EYD (Ejaan yang Disempurnakan). Untuk itu, pembelajaran menulis bukan hanya masalah kebiasaan, tapi
juga
pelatihan
yang
diiringi
dengan
pembelajaran
mengenai
bagaimana menulis yang benar sesuai dengan EYD. Melatih diri untuk menulis, disertai dengan kesungguhan untuk memahami kaidah-kaidah menulis yang benar, akan membantu siswa ke depannya menjadi penulis professional. Dalam pembelajaran bahasa, salah satu cara untuk melatih siswa menulis adalah dengan cara mengarang, atau menulis karangan narasi. Pada dasarnya, menulis karangan narasi adalah menuliskan apa yang dilihat, apa yang didengar, dan apa yang dirasakan oleh si penulis. Oleh karena itu, maka dalam karangan narasi si penulis akan menjelaskan latarnya, alurnya, serta tokoh-tokoh yang terlibat dalam karangan narasi yang ditulisnya. Salah satu yang perlu diperhatikan ketika menulis karangan narasi adalah preposisi. Preposisi memiliki kedudukan yang amat penting dalam tulisan, tanpa preposisi akan sulit suatu kalimat dipahami. Misalnya pada kalimat aku rumah. Bandingkan dengan kalimat berikut: aku di rumah, aku ke rumah, dan aku dari rumah. Kata-kata seperti di, ke, dan dari itulah yang disebut preposisi. Dalam hal ini, preposisi menjelaskan maksud dari kalimat tersebut. Maksud aku dari rumah misalnya, akan berbeda
1
2
maksudnya dengan aku di rumah. Aku dari rumah berarti aku sudah/berasal dari rumah, sedangkan aku di rumah artinya aku sedang berada di rumah. Dalam praktiknya, siswa sering mengacaukan penggunaannya, atau mereka keliru membedakan antara di / ke sebagai preposisi (kata depan) dan di / ke sebagai prefiks (imbuhan). Sebagai contoh, banyak siswa yang dalam karangannya menulis kata disini, disana, keatas, kebawah ditulis menyambung padahal seharusnya ditulis terpisah: di sini, di sana, ke atas, dan ke bawah. Sementara itu, penulisan kata ke hilangan, di pisahkan sering
ditulis
terpisah,
padahal
seharusnya
ditulis
menyambung:
kehilangan, dipisahkan. Kekacauan penggunaan preposisi juga dapat mengacaukan makna, misalnya pada kata dilanggar dan di langgar. Makna kata dilanggar (di sebagai prefiks) artinya melakukan sesuatu yang dilarang, sedangkan di langgar (di sebagai preposisi) artinya berada di musola. Dari permasalahan yang muncul inilah maka penulis tertarik untuk meneliti lebih jauh tentang hal tersebut, dengan judul penelitian: Analisis Kesalahan Penggunaan Preposisi pada Karangan Narasi Siswa Kelas XI IPS SMA Muhammadiyah 8 Ciputat Tahun Pelajaran 2014/2015.
B. Pembatasan Masalah Preposisi dalam bahasa Indonesia sangatlah kompleks. Oleh karena itu, preposisi yang akan diteliti dalam penelitian ini hanya terbatas pada preposisi di, ke, dan pada yang terdapat dalam karangan narasi siswa kelas XI IPS SMA Muhammadiyah 8 Ciputat.
C. Rumusan Masalah Dari latar belakang dan pembatasan masalah yang telah diuraikan di atas, maka dapat dirumuskan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut: Bagaimanakah kesalahan penggunaan preposisi pada karangan narasi siswa kelas XI IPS SMA Muhammadiyah 8 Ciputat?
3
D. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kesalahan penggunaan preposisi pada karangan narasi siswa kelas XI IPS SMA Muhammadiyah 8 Ciputat tahun pelajaran 2014/2015.
E. Manfaat Penelitian 1. Bagi siswa, hal ini dapat menunjukkan letak kesalahan penggunaan preposisi sehingga ke depan mereka dapat memperbaikinya. 2. Bagi guru, temuan dalam penelitian ini dapat dijadikan bahan evaluasi sehingga pengajaran tentang preposisi bisa lebih ditingkatkan.
BAB II KAJIAN TEORI
A. Analisis Kesalahan 1. Pengertian Analisis Kesalahan Analisis kesalahan berbahasa adalah: “Suatu prosedur kerja, yang biasa digunakan oleh para peneliti dan guru bahasa, yang meliputi pengumpulan sampel, pengidentifikasian kesalahan yang terdapat dalam sampel, penjelasan kesalahan tersebut, pengklasifikasian kesalahan itu berdasarkan penyebabnya, serta pengevaluasian atau penilaian taraf keseriusan kesalahan itu.”1 Senada dengan pernyataan di atas, analisis kesalahan adalah: “Suatu prosedur kerja yang biasa digunakan oleh peneliti atau guru bahasa, yang meliputi kegiatan mengumpulkan sampel kesalahan, mengidentifikasi kesalahan yang terdapat dalam sampel, menjelaskan kesalahan tersebut, mengklasifikasi kesalahan itu, dan mengevaluasi taraf keseriusan kesalahan itu.”2 Analisis kesalahan berbahasa adalah suatu prosedur kerja yang digunakan oleh para peneliti dan guru bahasa yang meliputi kegiatan mengidentifikasi, menjelaskan, dan mengevaluasi kesalahan.
2. Faktor Penyebab Kesalahan Berbahasa Faktor penyebab kesalahan berbahasa ada tiga, yaitu sebagai berikut: “(1) Terpengaruh bahasa yang lebih dahulu dikuasai. Ini dapat berarti bahwa kesalahan berbahasa disebabkan oleh interferensi bahasa ibu atau bahasa pertama (B1) terhadap bahasa kedua (B2) yang sedang dipelajari si pembelajar (siswa). (2) Kekurangpahaman pemakai bahasa terhadap bahasa yang
1
Henry Guntur Tarigan, Pengajaran Analisis Kesalahan Berbahasa, (Bandung: Angkasa, 2011), h. 60. 2 Nanik Setyawati, Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia, (Surakarta: Yuma Pustaka, 2010), h. 12.
4
5
dipakainya. (3) Pengajaran bahasa yang kurang tepat atau kurang sempurna.”3 Adapun
dalam
kehidupan
sehari-hari,
sering
dijumpai
kesalahan berbahasa itu, terutama dalam ragam bahasa tulis. Berikut ini beberapa kesalahan berbahasa yang sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari, yaitu mistake (kekeliruan), selip, dan silap. a) Mistake Mistake atau dalam bahasa Indonesia diartikan kekeliruan adalah suatu penyimpangan struktur lahir yang terjadi karena penutur tidak mampu menentukan pilihan penggunaan ungkapan yang terjadi pada situasi yang ada. Kekeliruan ini terjadi ketika seorang siswa tidak secara konsisten melakukan penyimpangan dalam berbahasa. Artinya, dia tidak selalu melakukan hal tersebut, kadang-kadang siswa dapat mempergunakan kaidah yang benar, akan tetapi kadang-kadang mereka membuat kekeliruan dengan mempergunakan kaidah yang keliru. Misalnya terdapat pada kalimat: Rasanya dingin. Kalau malam tidur di kamar, harus pakai selimut. Analisis: Kalimat rasanya dingin untuk menggambarkan situasi udara yang dingin adalah kurang tepat atau dapat dikatakan adanya kekurangtepatan penggunaan ungkapan terhadap situasi tersebut. Maka dari itu kalimat tersebut masuk dalam mistake. Seharusnya ungkapan tersebut menggunakan ungkapan udaranya dingin agar lebih tepat.
b) Selip Selip adalah istilah kesalahan berbahasa yang merujuk pada penyimpangan bentuk lahir karena beralihnya pusat perhatian topik pembicaraan secara sesaat (kelelahan bisa menimbulkan
3
Ibid., h. 10.
6
selip bahasa). Dengan demikian, selip bahasa terjadi secara tidak disengaja. Kesalahan berbahasa yang disebabkan oleh selip tidak memiliki implikasi padagogis (pengajaran) yang berbahaya. Selip atau lapse diartikan sebagai bentuk penyimpangan yang diakibatkan karena siswa kurang konsentrasi, rendahnya daya ingat atau sebab lain yang dapat terjadi kapan saja dan kepada siapa pun. Contohnya terdapat dalam kalimat: Menjual barang tidak bisa memaksa orang membeli. Analisis: Selip bahasa terjadi pada kalimat tersebut. Selip terjadi karena kekurangtepatan kalimat yang digunakan yaitu kata yang
diucapkan
kurang
lengkap.
Seharusnya kata tersebut
mendapat tambahan satu kata lagi agar tidak termasuk dalam selip bahasa. Kata yang dimaksud adalah kata untuk. Akan menjadi tidak selip ketika diucapkan: Menjual barang tidak bisa memaksa orang untuk membeli.
c) Silap Silap merupakan penyimpangan bentuk lahir dari struktur baku yang terjadi karena pemakai belum menguasai sepenuhnya kaidah bahasa. Faktor yang mendorong timbulnya kesilapan adalah faktor kebahasaan yang mengikuti pola tertentu. Misalnya terdapat pada kalimat: Semuanya sudah empat kali kejadian sama dengan yang sekarang ini. Analisis: Kalimat tersebut mengalami silap bahasa karena dalam kalimat tersebut terdapat kesalahan struktur dan kaidah kalimat dalam bahasa Indonesia yang benar. Kalimat tersebut akan bisa dikatakan kalimat yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang benar jika: Semuanya sudah empat kali terjadi, termasuk yang sekarang ini.
7
B. Preposisi 1. Pengertian Preposisi Dalam Kamus Bahasa Melayu Nusantara, preposisi adalah “kata yang biasa terdapat di depan nomina, misalnya dari, dengan, di, dan ke.”4 Preposisi dapat diartikan juga sebagai “kata yang secara sintaksis terdapat di depan nomina, adjektiva, atau adverbia dan secara semantis menandai berbagai hubungan makna antara konstituen di depan dan di belakang preposisi tersebut.”5 Kata yang digunakan di depan kata benda untuk merangkaikan kata benda itu dengan bagian kalimat lain disebut preposisi. Misalnya adalah pada kata di, dengan dan oleh pada kalimat berikut: Ayah tinggal di desa, Nisa menulis dengan pensil, dan jembatan itu dibangun oleh pemerintah. Dilihat dari fungsinya, kata depan menyatakan tempat berada, yaitu di, pada, dalam, atas dan antara; arah asal, yaitu dari; arah tujuan, yaitu ke, kepada, akan, dan terhadap; pelaku, yaitu oleh; alat, yaitu dengan dan berkat; perbandingan, yaitu daripada; hal atau masalah, yaitu tentang dan mengenai; akibat, yaitu hingga dan sampai; dan tujuan, yaitu untuk, buat, guna, dan bagi. Sementara itu, “penulisan kata depan, seperti kata depan di, ke, dan pada ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya.”6 Pada dasarnya, kata yang di depannya terdapat preposisi adalah kata atau kalimat yang mengalami perubahan arti. “Perubahan arti di situ
4
maksudnya
bukan
mengubah
arti sama
sekali,
melainkan
Dewan Bahasa dan Pustaka Brunei, Kamus Bahasa Melayu Nusantara, (Bandar Seri Begawan: Kementerian Kebudayaan, Belia dan Sukan Brunei, 2003), h. 2137. 5 Wikibuku, ” Bahasa Indonesia/Prepos isi” diakses dari laman http://id.wikibooks.org/wiki/ Bahasa_Indonesia/Preposisi pada tanggal 3 Mei 2015 pukul 13.00 WIB. Lihat pula R. Kunjana Rahardi, Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi, (Jakarta: Erlangga, 2010), h. 64. 6 Ramlan A. Gani dan Mahmudah Fitriyah Z. A., Disiplin Berbahasa Indonesia, (Jakarta: FITK Press, 2010), h. 34. Lihat pula Zaenal Arifin dan S. Amran Tasai, Cermat Berbahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi, (Jakarta: Akademika Pressindo, 2004), h. 173.
8
perubahan
itu
hanya
sekadar
menambah
atau
mengurangi arti
semula.”7 Misalnya pada kata disamping dan di samping. Arti kata disamping adalah padanan kata dari selain, sementara di samping artinya berada di sebelah, apakah itu di sebelah kiri atau kanan. Pada kasus lain, misalnya kata dikontrakkan dan di kontrakkan. Arti dikontrakkan adalah disewakan, sementara di kontrakan artinya sedang berada di kontrakkan atau berada di tempat sewaan. Oleh karena itu, sangat penting peranannya ada preposisi pada suatu kata atau kalimat, sehingga artinya menjadi jelas. 2. Macam-macam Preposisi Preposisi dalam bahasa Indonesia terbagi ke dalam tiga kategori, yaitu preposisi dasar, preposisi turunan, dan preposisi yang berasal dari kategori lain. “Preposisi dasar adalah kata depan yang tidak mengalami proses pembentukan kata, misalnya preposisi ke, di, pada, dan dari. Sementara itu, preposisi turunan adalah gabungan preposisi dengan preposisi, misalnya kepada dan daripada. Sedangkan preposisi yang berasal dari kategori lain adalah preposisi yang tidak masuk ke dalam kategori preposisi dasar dan preposisi turunan, misalnya selain, sesuai, semenjak, tanpa, dan sepanjang.”8 Sementara itu, R. Kunjana Rahardi membagi preposisi menjadi dua, yaitu preposisi tunggal dan preposisi majemuk. Preposisi tunggal adalah preposisi yang kontruksinya hanya terdiri dari satu kata. Preposisi tunggal dapat berwujud kata dasar maupun kata berimbuhan. Misalnya adalah akan, antara, oleh, untuk, bersama, beserta, dan menurut.
7 8
Sudarno, Morfofonemik Bahasa Indonesia, (Jakarta: Arikha Media Cipta, 1990), h. 69. Tim Grasindo, Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Kelas 3 Berbasis Kompetensi , (Jakarta: Grasindo, 2005), h. 33.
9
Preposisi majemuk adalah “preposisi yang bersifat gabungan terdiri atas dua preposisi yang letaknya berurutan. Misalnya adalah oleh karena, sampai dengan, daripada, dan kepada.”9
3. Makna Preposisi a) Preposisi di Makna preposisi di menyatakan tempat. Kata depan di berfungsi menandai hubungan
tempat
berada.
Contoh: Baju
seragam Budi ada di lemari. Siswa SMA Muhammadiyah 8 Ciputat berenang di kolam renang Tirtalega. Kesebelasan Persib sedang bertanding di Stadion Siliwangi.
b) Preposisi ke Makna preposisi ke menyatakan tempat yang dituju. Contoh: Ke mana kami harus membeli karcis? Anjas pergi ke Gelora Bung Karno. Dion ingin pergi ke Kebun Raya Bogor.
c) Preposisi pada Jika preposisi di digunakan untuk menyatakan tempat yang sebenarnya, misalnya di Tokyo, di kamar, maka preposisi pada diletakkan di muka kata benda (nomina) atau frase benda yang bukan nama tempat sebenarnya, misalnya pada perusahaan, pada departemen. Preposisi pada juga digunakan untuk menyatakan tempat keberadaan. Letaknya di muka kata ganti orang (pronomina), nama perkerabatan, nama pangkat dan gelar. Contoh: Kunci kamarmu ada pada ibu. Pada saya ada beberapa foto kenangan bersama kamu.
9
R. Kunjana Rahardi, Penyuntingan Bahasa Indonesia untuk Karang -Mengarang, (Jakarta: Erlangga, 2009), h. 31.
10
Preposisi pada juga digunakan untuk menunjukkan waktu. Contoh: Pada zaman Meiji, pada era pembangunan, pada masa revolusi, pada bulan yang lalu, dan pada malam yang sunyi.10
C. Karangan Narasi 1. Pengertian Karangan Narasi Karangan Narasi adalah “sebuah karangan yang menceritakan suatu rangkaian kejadian yang disusun secara urut sesuai dengan urutan waktu. Karangan narasi biasanya disertai oleh kisah, kehadiran tokoh, dan ada deskripsi latar dan alur.”11 Karangan narasi adalah “karangan atau suatu bentuk wacana yang berusaha mengisahkan suatu kejadian atau peristiwa sehingga tampak seolah-olah pembaca melihat atau mengalami sendiri peristiwa itu.”12 Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa karangan narasi adalah karangan yang berusaha menjelaskan rangkaian kejadian, dengan memperhatikan urutan waktu sehingga pembaca seolah-olah mengalami peristiwa itu. Dalam suatu karangan, diperlukan pula adanya tema. Tema dalam karangan menjadi penting karena ia adalah ruh dari karangan itu sendiri. Menurut Gorys Keraf, tema dalam karangan adalah “suatu amanat utama yang disampaikan oleh penulis melalui karangannya. ”13 Contoh
karangan
narasi
adalah
cerpen,
novel,
biografi,
autobiografi, dan laporan perjalanan. Beberapa ciri karangan narasi adalah: adanya unsur perbuatan atau tindakan, adanya unsur rangkaian cerita, adanya sudut pandang pengarang, adanya keterangan nama tokoh dalam cerita, adanya keterangan yang menjelaskan latar kejadian 10
Edi Warsidi, “Lebih Dekat dengan Preposisi di dan pada”, dalam Matabaca, 2005, h. 20. Rika Lestari, Sukses Ujian Nasional Bahasa Indonesia SMP 2009, (Jakarta: Media Pusindo, 2008), h. 28. 12 Gorys Keraf, Argumentasi dan Narasi, (Jakarta: Gramedia, 2003), h. 135-136. 13 Gorys Keraf, Komposisi: Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa , (Ende: Nusa Indah, 1989), h. 107. 11
11
peristiwa, unsur pikiran lebih tajam dibandingkan unsur perasaan, dan menggunakan bahasa sehari-hari. 2. Jenis Karangan Narasi Jenis karangan narasi ada dua, yaitu narasi ekspositoris dan narasi sugestif. “Karangan narasi ekspositoris adalah narasi yang mempunyai sasaran penyampaian informasi secara tepat mengenai suatu peristiwa dengan tujuan memperluas pengetahuan orang tentang kisah seseorang. Biasanya terdapat dalam laporan perjalanan dan biografi. “Karangan narasi sugestif adalah narasi yang lebih menekankan makna, bahasa yang digunakan pun terkesan konotatif sehingga lebih menampakkan daya khayal para pembaca. Misalnya terdapat dalam cerpen, dongeng, dan novel.”14 3. Perbedaan Pokok antara Narasi Ekspositoris dan Narasi Sugestif Berikut ini dijelaskan perbedaan antara narasi ekspositoris dengan narasi sugestif seperti dikutip dari Argumentasi dan Narasi karya Gorys Keraf.15 Narasi ekspositoris adalah narasi yang berusaha memperluas pengetahuan,
menyampaikan
informasi
mengenai
suatu
kejadian,
didasarkan pada penalaran untuk mencapai kesepakatan rasional, dan bahasanya lebih condong ke bahasa informatif dengan titik berat pada penggunaan kata-kata denotatif. Sementara itu, narasi sugestif adalah narasi yang berusaha menyampaikan
suatu
makna
atau
suatu
amanat
yang
tersirat,
menimbulkan daya khayal, penalaran hanya berfungsi sebagai alat untuk menyampaikan makna sehingga kalau perlu penalaran dapat dilanggar, dan bahasa yang digunakan lebih condong ke bahasa figuratif dengan menitikberatkan penggunaan kata konotatif.
14
Nani Darmayanti, Bahasa Indonesia untuk SMK Tingkat Media (Kelas XI), (Jakarta: Grafindo Media Pratama, 2007), h. 12. 15 Keraf, Argumentasi dan Narasi, op.cit., h. 138-139.
12
4. Beberapa Bentuk Khusus Narasi Ada beberapa bentuk khusus narasi, di antaranya adalah autobiografi-biografi dan anekdot-insiden. a) Autobiografi-Biografi Autobiografi dan biografi sama-sama menyampaikan kisah yang menarik mengenai kehidupan dan pengalaman yang sifatnya pribadi. Perbedaannya terletak pada siapa yang menjadi narator dalam wacana. Jika dalam autobiografi naratornya adalah dirinya sendiri, maka dalam biografi naratornya adalah orang lain. Bentuk wacana ini adalah kisah dan pengalaman kehidupan pribadi seseorang, maka pola umum yang dikembangkan di dalamnya adalah riwayat hidup seseorang, urutan peristiwanya, atau tingkah laku seseorang yang mempunyai kaitan dengan kehidupan seorang tokoh. Sasaran utamanya adalah menyajikan atau mengemukakan peristiwa yang dramatis, dan berusaha menarik manfaat dari seluruh pengalaman pribadi yang kaya itu bagi pembaca dan masyarakat lain.
b) Anekdot-Insiden Anekdot adalah semacam cerita pendek yang bertujuan untuk
menyampaikan
karakteristik
yang
menarik
atau
aneh
mengenai seseorang atau suatu hal yang lain. Daya tarik anekdot bukan terletak pada penggelaran dramatik, tetapi pada suatu gagasan atau suatu amanat yang ingin disingkapkan, dan biasanya muncul menjelang akhir kisah tertentu. Sementara itu, insiden adalah kejadian atau peristiwa yang lebih luas lagi dari anekdot. Daya tariknya terletak pada karakterkarakter yang khas, yang menjelaskan perbuatan atau kejadian itu sendiri. Apa yang diceritakan biasanya mengasyikan dan semua itu
13
semata-mata untuk kepentingan insiden itu sendiri, dan bukan untuk menunjang sebuah struktur dramatik.
D. Penelitian yang Relevan Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah sebagai berikut. Pertama, penelitian yang telah dilakukan oleh Dwi Yuliartika Wigati dengan judul: “Analisis Kesalahan Penggunaan Kata Depan dalam Karangan Narasi Siswa Kelas VIII Madrasah Tsanawiyah Negeri Tanjungpinang Tahun Pelajaran 2012/2013” dari Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Maritim Raja Ali Haji,
Tanjungpinang, pada tahun 2013.
Hasil penelitiannya adalah sebagai berikut: 1) kesalahan penggunaan kata depan di dalam karangan narasi siswa kelas VIII sebanyak 78 kesalahan, 2) kesalahan penggunaan kata depan ke dalam karangan narasi siswa kelas VIII sebanyak 24 kesalahan, 3) kesalahan penggunaan kata depan dari dalam karangan narasi siswa kelas VIII sebanyak 5 kesalahan. Dari ketiga kesalahan kata depan tersebut, kata depan di paling banyak ditemui kesalahannya. Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Ita Muspita dengan judul “Ketidaktepatan Penggunaan Preposisi dalam Karangan Deskripsi Siswa Kelas X SMA Negeri 5 Jember” dari Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Jember, pada tahun 2008. Hasil penelitian menunjukkan bahwa preposisi yang digunakan oleh siswa SMA Negeri 5 Jember sebagian besar yaitu preposisi di, ke, dari, pada, dengan, untuk, hingga (sampai), oleh, tanpa, tentang, demi, bersama, kepada,
menuju,
daripada,
sejak…hingga…,
dari…ke…,
dan
dari…sampai…. Penggunaan preposisi dalam karangan deskripsi siswa kelas X di SMA Negeri 5 Jember masih terdapat ketidaktepatan dalam penggunaannya dilihat dari fungsi semantik, fungsi sintaktik, dan fungsi
14
ortografisnya. Penggunaan preposisi yang kurang tepat tersebut sebagian besar ditemukan pada jenis preposisi di, ke, dari, dan bersama. Faktorfaktor penyebab kesalahan penggunaan preposisi yang dilakukan oleh siswa meliputi kurangnya ketelitian siswa dalam penulisan, sikap tidak peduli siswa terhadap pentingnya penggunaan preposisi dalam suatu karangan, mengarang,
kurangnya
minat
siswa
terhadap
materi
pembelajaran
dan kurangnya pemahaman siswa mengenai penggunaan
preposisi. Ketiga, penelitian yang dilakukan oleh Safrin Hamataher dengan judul “Analisis Kesalahan Penggunaan Preposisi dan Faktor Penyebabnya dalam Menulis Siswa Kelas XI di SMA Negeri 1 Pulau Makian Maluku Utara” dari Universitas Negeri Yogyakarta, pada tahun 2012. Hasil penelitiannya adalah sebagai berikut: (1) terdapat kesalahan penggunaan preposisi antara lain: kesalahan penghilangan, penambahan, penempatan, kesalahan pemilihan dan penggunaan preposisi, dan kesalahan penggunaan preposisi dengan kata kerja dan kata sifat; (2) faktor penyebab kesalahan siswa menggunakan preposisi dalam menulis adalah: interferensi dan kurangnya penguasaan preposisi.
BAB III METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Muhammadiyah 8 Ciputat yang beralamat di Jalan Dewi Sartika No. 4 Gang Nangka Cimanggis, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, 15411. Waktu penelitian berlangsung dari tanggal 2 Februari sampai dengan 9 Mei 2015.
B. Subjek Penelitian Populasi adalah “semua bagian atau anggota dari objek yang akan diamati. Populasi dapat berupa orang, benda, peristiwa, atau apapun yang menjadi objek penelitian.”1 Dalam hal ini, populasinya adalah seluruh siswa SMA Muhammadiyah 8 Ciputat tahun pelajaran 2014/2015. Sampel adalah “sekumpulan data yang diambil atau diseleksi dari suatu populasi.”2 Dalam penelitian ini, sampelnya adalah siswa kelas XI IPS SMA Muhammadiyah 8 Ciputat tahun pelajaran 2014/2015 yang berjumlah 26 siswa.
C. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan deskriptif-kualitatif.
Pendekatan
deskriptif
adalah
“pendekatan
yang
dimaksudkan untuk menggambarkan secara sistematis dan akurat suatu situasi atau area populasi tertentu yang bersifat faktual.”3 Penelitian
kualitatif
adalah
“penelitian
yang
menggunakan
deskripsi lewat kata-kata. Kajian tidak memanfaatkan perhitungan angka
1
Eriyanto, Teknik Sampling Analisis Opini Publik , (Yogyakarta: LKiS, 2007), h. 61. Singgih Santoso, Panduan Lengkap Menguasai Statistik dengan SPSS 17 , (Jakarta: Elex Media Komputindo, 2009), h. 5. 3 Sudarwan Danim, Riset Keperawatan: Sejarah dan Metodologi, (Jakarta: EGC, 2003), h. 52. 2
15
16
seperti pada perspektif kuantitatif.”4 Dengan begitu, “penelitian kualitatif berupaya menemukan kaidah-kaidah yang ada dalam realitas yang diamati dengan melibatkan partisipasi aktif dari partisipan.”5 Dengan
demikian,
pendekatan
deskriptif-kualitatif
adalah
pendekatan yang menggambarkan hasil penelitian melalui kata yang diuraikan secara sistematis berdasarkan data faktual yang didasarkan pada realitas yang diamati.
D. Teknik Pengumpulan Data Teknik yang digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik tes dan dokumentasi. 1. Teknik Tes Teknik
tes digunakan untuk
memperoleh data kesalahan
penggunaan preposisi pada karangan narasi siswa kelas XI IPS SMA Muhammadiyah 8 Ciputat.
2. Dokumentasi Teknik dokumentasi digunakan untuk memperoleh data selama penelitian berlangsung seperti foto siswa yang sedang mengerjakan tugas tes menulis karangan narasi, dan dokumen hasil tes mengarang narasi siswa kelas XI IPS SMA Muhammadiyah 8 Ciputat.
E. Teknik Analisis Data Data hasil tes menulis karangan narasi yang masuk kemudian dianalisis
secara
deskriptif-kualitatif,
dengan
melakukan
hal sebagai
berikut. 1. Data diseleksi berdasarkan ada atau tidaknya kesalahan preposisi pada karangan narasi yang sudah ditulis oleh siswa.
4
Suwardi Endraswara, Metode, Teori, Teknik Penelitian Kebudayaan: Ideologi, Epistemologi, dan Aplikasi, (Yogyakarta: Pustaka Widyatama, 2006), h. 85. 5 Tagor Pangaribuan, Paradigma Bahasa, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2008), h. 14.
17
2. Setelah diseleksi, data kemudian diklasifikasi menurut jenis kesalahan preposisinya, sesuai dengan preposisi yang terdapat pada pembatasan masalah yang sudah diuraikan di Bab I poin B. 3. Langkah berikutnya adalah mentabulasi data ke dalam bentuk tabel yang
dibagi menjadi tiga
tabel,
yaitu
tabel analisis kesalahan
penggunaan preposisi di, ke, dan pada. Bentuk tabel yang dimaksud adalah sebagai berikut. Tabel 3.1 Contoh Tabel Analisis Kesalahan Penggunaan Preposisi
No.
Nama Siswa
4. Kemudian,
data
mendeskripsikan
yang
Kutipan
Bentuk
Karangan
Kesalahan
telah
ditabulasi
dianalisis
Seharusnya
dengan
cara
kesalahan penggunaan preposisi dalam karangan
narasi siswa kelas XI IPS SMA Muhammadiyah 8 Ciputat tahun pelajaran 2014/2015.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Tempat Penelitian 1. Sejarah Berdirinya SMA Muhammadiyah 8 Ciputat Pada 1 Januari 1968, para Pengurus Muhammadiyah Cabang Ciputat yang dibantu oleh beberapa mahasiswa ikatan dinas IAIN Syarif
Hidayatullah
Jakarta
(sekarang
UIN
Syarif
Hidayatullah
Jakarta) mendirikan sekolah SMA yang dikenal dengan nama SMA Muhammadiyah 8 Ciputat. Tujuan
pendirian
SMA Muhammadiyah 8
Ciputat—selain
sebagai amanah persyarikatan—juga lebih didasari oleh kepedulian anggota
Muhammadiyah
Cabang
Ciputat
terhadap
masyarakat
ekonomi lemah dalam hal kesinambungan pendidikan putra-putrinya. Hal ini terlihat pada salah satu tujuan didirikan SMA Muhammadiyah 8 Ciputat, yaitu menolong masyarakat kecil (ekonomi lemah) agar dapat melanjutkan pendidikan putra-putrinya ke sekolah lanjutan tingkat atas. Gedung yang dipergunakan SMA Muhammadiyah 8 Ciputat pada awal berdirinya satu atap dengan SMP Muhammadiyah 17 Ciputat
yang
berlokasi
di
Gintung,
Cireundeu.
Kemudian
dipindahgabungkan dengan PGA Muhammadiyah Ciputat (MTs/MA Muhammadiyah 1 Ciputat saat itu) sampai sekarang (Tahun Pelajaran 2014/2015).
2. Kepemimpinan SMA Muhammadiyah 8 Ciputat Kepemimpinan di SMA Muhammadiyah 8 Ciputat sejak berdiri sampai saat ini (Tahun Pelajaran 2014/2015) secara berurutan adalah sebagai berikut: 1. Bapak Drs. Nasrun Mahmud (sekarang dosen UIN Jakarta)
18
19
2. Bapak Sukiman Abdul kadir, B.A. (almarhum) 3. Bapak Drs. H. Mawardi Idrus (almarhum) 4. Bapak Bahar Johan, B.A. (almarhum). 5. Bapak Drs. H. Mawardi Idrus (Almarhum) 6. Bapak Drs. Endang Surahman, M.A. 7. Bapak Drs. Watoni (Kepala Sekolah saat ini)
3. Kiprah SMA Muhammadiyah 8 Ciputat Kehadiran SMA Muhammadiyah 8 Ciputat memberikan
sumbangan
bagi masyarakat
dinilai banyak
khususnya
di wilayah
Kecamatan Ciputat. Hal ini dapat dilihat pada penyebaran para lulusan SMA Muhammadiyah 8 Ciputat yang hampir menempati berbagai sektor, baik negeri maupun swasta. Berdasarkan catatan dan hasil temuan di lapangan, para lulusan SMA Muhammadiyah 8 Ciputat memegang jabatan atau profesi, antara lain guru, dosen, tenaga kesehatan, TNI, POLRI, pemerintahan, dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat. SMA Muhammadiyah 8 Ciputat akan berupaya
mengerahkan
segala kemampuan untuk berbuat sekaligus berperan aktif dalam membangun bangsa sesuai dengan visi, misi, dan tujuan sekolah.
4. Visi, Misi, dan Tujuan Sekolah a) Visi Sekolah -
Mengupayakan terbentuknya Sumber Daya Manusia (SDM) yang agamis, humanis, intelek, dan komunikatif.
b) Misi Sekolah -
Mengarahkan pembelajaran dan bimbingan secara maksimal kepada terbentuknya sumber daya manusia yang memiliki kualitas ke-Islaman.
20
-
Menanamkan dan menumbuhkan sikap cinta tanah air dan peduli sosial.
-
Mengarahkan
pembelajaran
dan
bimbingan
secara
efektif
sesuai dengan potensi yang dimilikinya. -
Mengupayakan pembelajaran bahasa asing (Inggris dan Arab) ke arah kemampuan berbahasa aktif.
c) Tujuan Sekolah Tujuan dari sekolah ini yaitu sebagai berikut: “(1) Mampu melahirkan lulusan yang memiliki kualitas keilmuan, berakhlak mulia serta dapat menjadi suri teladan di lingkungannya masing-masing. (2) Siswa memiliki disiplin dan semangat belajar sebagai persiapan menghadapi era globalisasi yang semakin kompetitif. (3) Guru dan karyawan dapat melaksanakan tugasnya secara disiplin dan penuh tanggung jawab. (4) Mampu melahirkan sumber daya yang memiliki kemampuan mengkomunikasikan (berdakwah) nilai-nilai kebenaran kepada masyarakat di lingkungannya.”1
1
Syafril Ar, “Profil SMA Muhammadiyah 8 Ciputat Kota Tangerang Selatan Provinsi Banten ”, diakses dari laman http://dosq08cpt.20m.com/ pada tanggal 10 Mei 2015 pukul 15.30 WIB.
21
5. Guru Jumlah guru di SMA Muhammadiyah 8 Ciputat ada 20 orang, dengan kualifikasi 100% lulusan S1. Tabel 4.1 Daftar Guru SMA Muhammadiyah 8 Ciputat Tahun Pelajaran 2014/2015
NO.
NAMA GURU
PENDIDIKAN TERAKHIR
JABATAN
BIDANG STUDI
1.
Drs. Watoni
S1 / Pend. Agama Islam
2.
Neno Irmawati, S.Pd.
S1 / Pend. B. Indonesia
3.
S1 / PAI S2
Guru
6. 7.
M. Mukhyidin, S.Pd.I. Rahmat Kartolo, SE., M.Si. M. Fajar Hadi P., S.Pd. Hadi Sabarudin Elly Sulistyawati
Kepala Sekolah Wakil Kepala Sekolah Guru
8.
Mariyam, S.Pd.
S1 Komputer
Guru
9.
Lailani Hidayati, S.Pd.
S1
Guru
10.
Abdul Rohim, S.Pd.
S1
Guru
S1
Guru
Sosiologi
Guru
Matematika
Guru Guru
Bahasa Arab Matematika
S1
Guru
Biologi
S1
Guru
Fisika
S1
Guru
Kimia
S1 S1 S1
Guru Guru Guru
Penjasorkas Penjasorkes TIK
4. 5.
11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20.
Drs. Teguh Pujarahayu Diah Rahmawati, S.Pd. Dra. Siti Rosmiah Endri Setiawan, S.Pd. Ai Rahmanissa’adah, S.Pd. Yesma Aini, S.Pd. Miftahus Sholihah, S.Si. Sri Yanto, S.Pd. Kurniawan, S.Pd. A. Fachrudin, S.Kom
S1 / Pend. B. Indonesia S1 / FISIP S1
S1 / Pend. Matematika S1 S1
Guru Guru Guru
KMM Bahasa Indonesia PAI KMM Bahasa Indonesia Geografi Sejarah Geografi dan Sosiologi Bahasa Inggris Bahasa Inggris
22
6. Siswa Pada
tahun
pelajaran
2014/2015
jumlah
siswa
SMA
Muhammadiyah 8 ada 165 orang.
Tabel 4.2 Daftar Siswa SMA Muhammadiyah 8 Ciputat Tahun Pelajaran 2014/2015 . No. 1. 2. 3.
KELAS X XI XII TOTAL
JUMLAH 44 55 66 165
ROMBEL 2 2 2 6
7. Sarana dan Prasarana Sarana dan prasarana yang ada di SMA Muhammadiyah 8 Ciputat ini cukup lengkap. Berikut ini adalah daftar sarana dan prasarana yang ada di SMA Muhammadiyah 8 Ciputat. a. b. c. d. e. f. g. h. i. j.
2
Gedung Milik Sendiri Lab. Komputer Lab. IPA Perpustakaan Fasilitas Internet Lapangan Olahraga Masjid Koperasi Sekolah Kantin Ruang Bimbingan Konseling
2
Brosur SMA Muhammadiyah 8 Ciputat untuk Penerimaan SIswa Baru Tahun Pelajaran 2015/2016
23
B. Deskripsi Data Dari data yang telah diseleksi berdasarkan ada atau tidaknya unsur kesalahan dalam penggunaan preposisi di, ke, dan pada pada karangan narasi siswa kelas XI IPS SMA Muhammadiyah 8 Ciputat maka diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 4.3 Ada atau Tidaknya Kesalahan Penggunaan Preposisi di, ke, dan pada Preposisi
Ada
Tidak ada
Jumlah Kesalahan
Di
-
25
ke
-
4
Pada
-
4
Dari tabel 4.3 di atas dapat diketahui bahwa ada kesalahan penggunaan preposisi pada preposisi di, ke, dan pada dengan jumlah kesalahan preposisi di sebanyak 25 kesalahan, preposisi ke sejumlah 4 kesalahan, dan preposisi pada ada 4 kesalahan, total ada 33 kesalahan penggunaan
preposisi.
Berikut
ini
akan
dideskripsikan
kesalahan-
kesalahan penggunaan preposisi di, ke dan pada, yang ditemukan pada karangan narasi siswa kelas XI IPS SMA Muhammadiyah 8 Ciputat tahun pelajaran 2014/2015.
24
1. Preposisi di Tabel 4.4 Kesalahan Penggunaan Preposisi di pada Karangan Narasi Siswa Kelas XI IPS SMA Muhammadiyah 8 Ciputat No. 1.
Nama
Kutipan
Bentuk
Siswa
Karangan
Kesalahan
AF
Disini itu enak
Disini
Seharusnya Di sini itu enak
karena gurunya
karena gurunya
asyik-asyik.
asyik-asyik.
Berdasarkan tabel 4.4 di atas, diketahui bahwa karangan narasi yang ditulis oleh AF, ditemukan kesalahan pada penggunaan di pada kalimat: “Disini itu enak karena gurunya asyik-asyik.” Analisis: di pada kata disini tidak tepat penggunaannya, karena di pada kata tersebut adalah preposisi, sehingga penulisannya harus dipisah. Dengan demikian, kalimat tersebut seharusnya: “Di sini itu enak karena gurunya asyik-asyik.”
25
Tabel 4.5 Kesalahan Penggunaan Preposisi di pada Karangan Narasi Siswa Kelas XI IPS SMA Muhammadiyah 8 Ciputat No. 2.
Nama
Kutipan
Bentuk
Siswa
Karangan
Kesalahan
AF
Aku kadang
disekolah
Seharusnya Aku kadang
suka bingung
suka bingung
kalo disekolah
kalo di sekolah
kerjaannya nulis
kerjaannya
terus.
nulis terus.
Berdasarkan tabel 4.5 di atas, diketahui bahwa karangan narasi yang ditulis oleh AF, masih ditemukan kesalahan pada penggunaan di pada kalimat: “Aku kadang suka bingung kalo disekolah kerjaannya nulis terus.” Analisis: di pada kata disekolah tidak tepat penggunaannya, karena di pada kata tersebut adalah preposisi. Oleh karena itu, penulisannya
harus
seharusnya ditulis:
dipisah.
Dengan
demikian,
kalimat
tersebut
“Aku kadang suka bingung kalo di sekolah
kerjaannya nulis terus.”
26
Tabel 4.6 Kesalahan Penggunaan Preposisi di pada Karangan Narasi Siswa Kelas XI IPS SMA Muhammadiyah 8 Ciputat No. 3.
Nama
Kutipan
Bentuk
Siswa
Karangan
Kesalahan
NO
Aku sama
dikantin
Seharusnya Aku sama
temen-temen
temen-temen
suka jajan
suka jajan di
dikantin.
kantin.
Berdasarkan tabel 4.6 di atas, diketahui bahwa karangan narasi yang ditulis oleh NO, masih ditemukan kesalahan pada penggunaan di pada kalimat: “Aku sama temen-temen suka jajan dikantin.” Analisis: Penggunaan di pada kata dikantin tidak tepat. Hal tersebut karena di pada kata tersebut adalah preposisi. Penulisan preposisi
haruslah
dipisah.
Dengan
demikian,
kalimat
tersebut
seharusnya ditulis: “Aku sama temen-temen suka jajan di kantin.”
27
Tabel 4.7 Kesalahan Penggunaan Preposisi di pada Karangan Narasi Siswa Kelas XI IPS SMA Muhammadiyah 8 Ciputat No. 4.
Nama
Kutipan
Bentuk
Siswa
Karangan
Kesalahan
JS
Titin: Suka
dimana
Seharusnya Titin: Suka
ngejailin org,
ngejailin org,
suka kentut
suka kentut
sembarangan
sembarangan di
dimana aja mana
mana aja mana
bilang** dlu lagi
bilang** dlu
kalo mau kentut.
lagi kalo mau kentut.
Berdasarkan tabel 4.7 di atas, diketahui bahwa karangan narasi yang ditulis oleh Jihan Safira, ditemukan kesalahan pada penggunaan di pada kalimat: “Titin: Suka ngejailin org, suka kentut sembarangan dimana aja mana bilang** dlu lagi kalo mau kentut.” Analisis: Penggunaan di pada kata dimana tidak tepat, karena di pada kata tersebut berkedudukan sebagai preposisi sehingga penulisannya harus dipisah menjadi: di mana, sehingga penulisan yang benar untuk kalimat tersebut adalah: “Titin: Suka ngejailin org, suka kentut sembarangan di mana aja mana bilang** dlu lagi kalo mau kentut.”
28
Tabel 4.8 Kesalahan Penggunaan Preposisi di pada Karangan Narasi Siswa Kelas XI IPS SMA Muhammadiyah 8 Ciputat No. 5.
Nama
Kutipan
Bentuk
Siswa
Karangan
Kesalahan
MHL
Kadang kalo
diperpustakaan
Seharusnya Kadang kalo
istirahat saya
istirahat saya
suka baca buku
suka baca buku
diperpustakaan.
di perpustakaan.
Berdasarkan tabel 4.8 di atas, diketahui bahwa karangan narasi yang ditulis oleh MHL, ditemukan kesalahan pada penggunaan di pada kalimat: “Kadang kalo istirahat saya suka baca buku diperpustakaan.” Analisis: Penggunaan di pada kata diperpustakaan tidak tepat, karena di pada kata tersebut adalah preposisi. Oleh karena itu, penulisannya harus dipisah. Dengan demikian, penulisan yang tepat pada kalimat tersebut adalah: “Kadang kalo istirahat saya suka baca buku di perpustakaan.”
29
Tabel 4.9 Kesalahan Penggunaan Preposisi di pada Karangan Narasi Siswa Kelas XI IPS SMA Muhammadiyah 8 Ciputat No. 6.
Nama
Kutipan
Bentuk
Siswa
Karangan
Kesalahan
NO
Rahma, Jihan,
disini
Seharusnya Rahma, Jihan,
Anissa, Titin,
Anissa, Titin,
Ayu, Syifa
Ayu, dan Syifa,
itulah sahabat-
itulah sahabat-
sahabatku disini.
sahabatku di sini.
Berdasarkan tabel 4.9 di atas, diketahui bahwa karangan narasi yang ditulis oleh NO ditemukan kesalahan pada penggunaan di pada kalimat: “Rahma, Jihan, Anissa, Titin, Ayu, Syifa itulah sahabatsahabatku disini.” Analisis: Penggunaan di pada kata disini tidak tepat, karena di pada kata tersebut berkedudukan sebagai preposisi. Dengan demikian, penulisannya harus dipisah. Oleh karena itu, penulisan yang tepat untuk kalimat tersebut adalah: “Rahma, Jihan, Anissa, Titin, Ayu, Syifa itulah sahabat-sahabatku di sini.”
30
Tabel 4.10 Kesalahan Penggunaan Preposisi di pada Karangan Narasi Siswa Kelas XI IPS SMA Muhammadiyah 8 Ciputat No. 7.
Nama
Kutipan
Bentuk
Siswa
Karangan
Kesalahan
YS
Pada suatu hari
dimana
Seharusnya Pada suatu hari
entah dimana
entah di mana
tempatnya dan
tempatnya dan
tidak tau dimana
tidak tau di
nama
mana nama
kerajaannya.
kerajaannya.
Berdasarkan tabel 4.10 di atas, diketahui bahwa karangan narasi yang ditulis oleh YS, ditemukan kesalahan pada penggunaan di pada kalimat: “Pada suatu hari entah dimana tempatnya dan tidak tau dimana nama kerajaannya.” Analisis: Penggunaan di pada kata dimana tidak tepat, karena di pada kata tersebut berkedudukan sebagai preposisi. Dengan demikian, penulisannya harus dipisah menjadi di mana. Oleh karena itu, kalimat tersebut seharusnya ditulis: “Pada suatu hari entah di mana tempatnya dan tidak tau di mana nama kerajaannya.”
31
Tabel 4.11 Kesalahan Penggunaan Preposisi di pada Karangan Narasi Siswa Kelas XI IPS SMA Muhammadiyah 8 Ciputat No. 8.
Nama
Kutipan
Bentuk
Siswa
Karangan
Kesalahan
YS
Niat sang putri
disekitar
Seharusnya Niat sang putri
digagal kan oleh
digagal kan
seorang pemuda
oleh seorang
biasa yang
pemuda biasa
tinggal disekitar
yang tinggal di
gunung itu.
sekitar gunung itu.
Berdasarkan tabel 4.11 di atas, diketahui bahwa karangan narasi yang ditulis oleh YS, ditemukan kesalahan pada penggunaan di pada kalimat: “Niat sang putri digagal kan oleh seorang pemuda biasa yang tinggal disekitar gunung itu.” Analisis: Penggunaan di pada kata disekitar tidak tepat, karena kata sekitar menunjukkan tempat, sehingga kedudukan di pada kata tersebut
bukanlah
sebagai prefiks,
melainkan
sebagai preposisi.
Dengan demikian, di pada kata tersebut harus ditulis pisah menjadi di sekitar. Oleh karena itu, kalimat tersebut seharusnya ditulis: “Niat sang putri digagal kan oleh seorang pemuda biasa yang tinggal di sekitar gunung itu.”
32
Tabel 4.12 Kesalahan Penggunaan Preposisi di pada Karangan Narasi Siswa Kelas XI IPS SMA Muhammadiyah 8 Ciputat No. 9.
Nama
Kutipan
Bentuk
Siswa
Karangan
Kesalahan
Kemarin malam
dirumah
AF
Seharusnya Kemarin
adalah hari yang
malam adalah
mengerikan
hari yang
bagiku, Ibu,
mengerikan
Ayah dan adik
bagiku, Ibu,
ku tewas dalam
Ayah dan adik
pembunuhan
ku tewas dalam
yang terjadi
pembunuhan
dirumah ku.
yang terjadi di rumah ku.
Berdasarkan tabel 4.12 di atas, diketahui bahwa karangan narasi yang ditulis oleh AF, ditemukan kesalahan pada penggunaan di pada kalimat: “Kemarin malam adalah hari yang mengerikan bagiku, Ibu, Ayah dan adik ku tewas dalam pembunuhan yang terjadi dirumah ku.” Analisis: Penggunaan di pada kata dirumah tidak tepat, karena kata rumah jelas kata yang menunjukkan tempat, yaitu tempat tinggal, sehingga di pada kata tersebut jelas kedudukannya sebagai preposisi. Dengan demikian, penulisannya harus dipisah menjadi di rumah. Oleh karena itu,
kalimat tersebut seharusnya ditulis: “Kemarin malam
adalah hari yang mengerikan bagiku, Ibu, Ayah dan adik ku tewas dalam pembunuhan yang terjadi di rumah ku.”
33
Tabel 4.13 Kesalahan Penggunaan Preposisi di pada Karangan Narasi Siswa Kelas XI IPS SMA Muhammadiyah 8 Ciputat No. 10.
Nama
Kutipan
Bentuk
Siswa
Karangan
Kesalahan
AF
Akulah satu-
dibawah
Seharusnya Akulah satu-
satunya yang
satunya yang
selamat karena
selamat karena
aku
aku
bersembunyi
bersembunyi di
dibawah tempat
bawah tempat
tidur sewaktu
tidur sewaktu
mereka datang.
mereka datang.
Berdasarkan tabel 4.13 di atas, diketahui bahwa karangan narasi yang ditulis oleh AF, ditemukan kesalahan pada penggunaan di pada
kalimat:
“Akulah
satu-satunya
yang
selamat
karena
aku
bersembunyi dibawah tempat tidur sewaktu mereka datang.” Analisis: Penggunaan di pada kata dibawah tidak tepat, karena di pada kata tersebut berkedudukan sebagai preposisi. Dengan demikian, penulisannya harus dipisah menjadi di bawah. Oleh karena itu, kalimat tersebut seharusnya ditulis: “Akulah satu-satunya yang selamat karena aku bersembunyi di bawah tempat tidur sewaktu mereka datang.”
34
Tabel 4.14 Kesalahan Penggunaan Preposisi di pada Karangan Narasi Siswa Kelas XI IPS SMA Muhammadiyah 8 Ciputat No. 11.
Nama
Kutipan
Bentuk
Siswa
Karangan
Kesalahan
FI
Begitu sampai
disana
Seharusnya Begitu sampai
disana kami
di sana kami
semua
semua
kehujanan.
kehujanan.
Berdasarkan tabel 4.14 di atas, diketahui bahwa karangan narasi yang ditulis oleh FI, ditemukan kesalahan pada penggunaan di pada kalimat: “Begitu sampai disana kami semua kehujanan.” Analisis: Penggunaan di pada kata disana tidak tepat, karena di pada
kata
tersebut
berkedudukan
sebagai
preposisi,
sehingga
penulisannya harus dipisah menjadi di sana. Dengan demikian, kalimat tersebut seharusnya ditulis: “Begitu sampai di sana kami semua kehujanan.”
35
Tabel 4.15 Kesalahan Penggunaan Preposisi di pada Karangan Narasi Siswa Kelas XI IPS SMA Muhammadiyah 8 Ciputat No. 12.
Nama
Kutipan
Bentuk
Siswa
Karangan
Kesalahan
Menulis dipojok
dipojok
MHL
Seharusnya Menulis di
itu
pojok itu
menyenangkan.
menyenangkan.
Berdasarkan tabel 4.15 di atas, diketahui bahwa karangan narasi yang ditulis oleh MHL, ditemukan kesalahan pada penggunaan di pada kalimat: “Menulis dipojok itu menyenangkan.” Analisis: Penggunaan di pada kata dipojok tidak tepat, karena di pada kata tersebut berkedudukan sebagai preposisi, sehingga penulisannya
harus
dipisah.
Dengan
demikian,
kalimat
seharusnya ditulis: “Menulis di pojok itu menyenangkan.”
tersebut
36
Tabel 4.16 Kesalahan Penggunaan Preposisi di pada Karangan Narasi Siswa Kelas XI IPS SMA Muhammadiyah 8 Ciputat No. 13.
Nama
Kutipan
Bentuk
Siswa
Karangan
Kesalahan
MHL
Pelajar dituntut
dilingkungan
Seharusnya Pelajar dituntut
untuk kritis
untuk kritis
terhadap
terhadap
keadaan
keadaan di
dilingkungan
lingkungan
sekitar.
sekitar.
Berdasarkan tabel 4.16 di atas, diketahui bahwa karangan narasi yang ditulis oleh MHL, ditemukan kesalahan pada penggunaan di pada kalimat: “Pelajar dituntut untuk kritis terhadap
keadaan
dilingkungan sekitar.” Analisis: Penggunaan di pada kata dilingkungan tidak tepat, karena posisi di pada kata tersebut adalah preposisi. Dengan demikian, penulisannya harus dipisah. Oleh karena itu, penulisan kalimat tersebut seharusnya adalah: “Pelajar dituntut untuk kritis terhadap lingkungan sekitar.”
keadaan di
37
Tabel 4.17 Kesalahan Penggunaan Preposisi di pada Karangan Narasi Siswa Kelas XI IPS SMA Muhammadiyah 8 Ciputat No. 14.
Nama
Kutipan
Bentuk
Siswa
Karangan
Kesalahan
MHL
Menulis
dibangku
Seharusnya Menulis di
dibangku SMA
bangku SMA
itu tantangan.
itu tantangan.
Berdasarkan tabel 4.17 di atas, diketahui bahwa karangan narasi yang ditulis oleh MHL, ditemukan kesalahan pada penggunaan di pada kalimat: “Menulis dibangku SMA itu tantangan.” Analisis: Penggunaan di pada kata dibangku tidak tepat, karena posisi di pada kata tersebut berkedudukan sebagai preposisi, sehingga penulisannya
harus
dipisah.
Dengan
demikian,
kalimat
seharusnya ditulis: “Menulis di bangku SMA itu tantangan.”
tersebut
38
Tabel 4.18 Kesalahan Penggunaan Preposisi di pada Karangan Narasi Siswa Kelas XI IPS SMA Muhammadiyah 8 Ciputat No. 15.
Nama
Kutipan
Bentuk
Siswa
Karangan
Kesalahan
MHL
Menulis
disekolah
Seharusnya Menulis
merupakan salah
merupakan
satu hal penting
salah satu hal
yg kamu
penting yg
lakukan
kamu lakukan
disekolah.
di sekolah.
Berdasarkan tabel 4.18 di atas, diketahui bahwa karangan narasi yang ditulis oleh M. Haris Lenda, ditemukan kesalahan pada penggunaan di pada kalimat: “Menulis merupakan salah satu hal penting yg kamu lakukan disekolah.” Analisis: Penggunaan di pada kata disekolah tidak tepat, karena posisi di pada kata tersebut sebagai preposisi, sehingga penulisannya harus dipisah menjadi di sekolah. Dengan demikian, kalimat tersebut seharusnya ditulis: “Menulis merupakan salah satu hal penting yg kamu lakukan di sekolah.”
39
Tabel 4.19 Kesalahan Penggunaan Preposisi di pada Karangan Narasi Siswa Kelas XI IPS SMA Muhammadiyah 8 Ciputat No. 16.
Nama
Kutipan
Bentuk
Siswa
Karangan
Kesalahan
Sampai diyogya
diyogya
SF
….
Seharusnya Sampai di Yogya….
Berdasarkan tabel 4.19 di atas, diketahui bahwa karangan narasi yang ditulis oleh SF, ditemukan kesalahan pada penggunaan di pada kalimat: “Sampai diyogya….” Analisis: Penggunaan di pada kata diyogya tidak tepat, karena posisi di pada kata tersebut sebagai preposisi, sehingga penulisannya harus dipisah menjadi di Yogya. Dengan demikian, kalimat tersebut seharusnya ditulis: “Sampai di Yogya….”
40
Tabel 4.20 Kesalahan Penggunaan Preposisi di pada Karangan Narasi Siswa Kelas XI IPS SMA Muhammadiyah 8 Ciputat No. 17.
Nama
Kutipan
Bentuk
Siswa
Karangan
Kesalahan
SF
Dicottage
dicottage
Seharusnya Di cottage
keluarga saya
keluarga saya
berjalan-jalan
berjalan-jalan
mengelilingi
mengelilingi
halaman.
halaman.
Berdasarkan tabel 4.20 di atas, diketahui bahwa karangan narasi yang ditulis oleh SF, ditemukan kesalahan pada penggunaan di pada kalimat: “Dicottage keluarga saya berjalan-jalan mengelilingi halaman.” Analisis: Penggunaan di pada kata dicottage tidak tepat, karena posisi di pada kata tersebut sebagai preposisi, sehingga penulisannya harus dipisah menjadi di cottage. Dengan demikian, kalimat tersebut seharusnya
ditulis:
“Di
mengelilingi halaman.”
cottage
keluarga
saya
berjalan-jalan
41
Tabel 4.21 Kesalahan Penggunaan Preposisi di pada Karangan Narasi Siswa Kelas XI IPS SMA Muhammadiyah 8 Ciputat No. 18.
Nama
Kutipan
Bentuk
Siswa
Karangan
Kesalahan
SF
Sampai
dipenginapan
Seharusnya Sampai di
dipenginapan
penginapan
mamah dan ayah
mamah dan
sedang membuat
ayah sedang
barberque.
membuat barberque.
Berdasarkan tabel 4.21 di atas, diketahui bahwa karangan narasi yang ditulis oleh SF, ditemukan kesalahan pada penggunaan di pada
kalimat: “Sampai dipenginapan mamah dan ayah sedang
membuat barberque.” Analisis: Penggunaan di pada kata dipenginapan tidak tepat, karena posisi di pada kata tersebut sebagai preposisi, sehingga penulisannya harus dipisah menjadi di penginapan. Dengan demikian, kalimat tersebut seharusnya ditulis: “Sampai di penginapan mamah dan ayah sedang membuat barberque.”
42
Tabel 4.22 Kesalahan Penggunaan Preposisi di pada Karangan Narasi Siswa Kelas XI IPS SMA Muhammadiyah 8 Ciputat No. 19.
Nama
Kutipan
Bentuk
Siswa
Karangan
Kesalahan
AR
Orang-orang
dirumah
Seharusnya Orang-orang
bersantai-santai
bersantai-santai
dirumah.
di rumah.
Berdasarkan tabel 4.22 di atas, diketahui bahwa karangan narasi yang ditulis oleh AR, ditemukan kesalahan pada penggunaan di pada kalimat: “Orang-orang bersantai-santai dirumah.” Analisis: Penggunaan di pada kata dirumah tidak tepat, karena posisi di pada kata tersebut sebagai preposisi, sehingga penulisannya harus dipisah menjadi di rumah. Dengan demikian, kalimat tersebut seharusnya ditulis: “Orang-orang bersantai di rumah.”
43
Tabel 4.23 Kesalahan Penggunaan Preposisi di pada Karangan Narasi Siswa Kelas XI IPS SMA Muhammadiyah 8 Ciputat No. 20.
Nama
Kutipan
Bentuk
Siswa
Karangan
Kesalahan
Pagi yang cerah
ditubuh
AR
Seharusnya Pagi yang cerah
hangat terasa
terasa hangat di
ditubuh.
tubuh.
Berdasarkan tabel 4.23 di atas, diketahui bahwa karangan narasi yang ditulis oleh AR, ditemukan kesalahan pada penggunaan di pada kalimat: “Pagi yang cerah hangat terasa ditubuh.” Analisis: Penggunaan di pada kata ditubuh tidak tepat, karena posisi di pada kata tersebut sebagai preposisi, sehingga penulisannya harus dipisah menjadi di tubuh. Dengan demikian, kalimat tersebut seharusnya ditulis: “Pagi yang cerah terasa hangat di tubuh.”
44
Tabel 4.24 Kesalahan Penggunaan Preposisi di pada Karangan Narasi Siswa Kelas XI IPS SMA Muhammadiyah 8 Ciputat No. 21.
Nama
Kutipan
Bentuk
Siswa
Karangan
Kesalahan
AR
Dari pada
dirumah
Seharusnya Dari pada di
dirumah saja
rumah saja
hanya bermalas-
hanya
malasan
bermalas-
mending saya
malasan
lari pagi.
mending saya lari pagi.
Berdasarkan tabel 4.24 di atas, diketahui bahwa karangan narasi yang ditulis oleh AR, ditemukan kesalahan pada penggunaan di pada kalimat: “Dari pada dirumah saja hanya bermalas-malasan mending saya lari pagi.” Analisis: Penggunaan di pada kata dirumah tidak tepat, karena posisi di pada kata tersebut sebagai preposisi, sehingga penulisannya harus dipisah menjadi di rumah. Dengan demikian, kalimat tersebut seharusnya ditulis: “Dari pada di rumah saja hanya bermalas-malasan mending saya lari pagi.”
45
Tabel 4.25 Kesalahan Penggunaan Preposisi di pada Karangan Narasi Siswa Kelas XI IPS SMA Muhammadiyah 8 Ciputat No. 22.
Nama
Kutipan
Bentuk
Siswa
Karangan
Kesalahan
AR
Saya melihat
diujung
Seharusnya Saya melihat
ada teman saya
ada teman saya
diujung.
di ujung.
Berdasarkan tabel 4.25 di atas, diketahui bahwa karangan narasi yang ditulis oleh AR, ditemukan kesalahan pada penggunaan di pada kalimat: “Saya melihat ada teman saya diujung.” Analisis: Penggunaan di pada kata diujung tidak tepat, karena posisi di pada kata tersebut sebagai preposisi, sehingga penulisannya harus dipisah menjadi di ujung. Dengan demikian, kalimat tersebut seharusnya ditulis: “Saya melihat ada teman saya di ujung.”
46
Tabel 4.26 Kesalahan Penggunaan Preposisi di pada Karangan Narasi Siswa Kelas XI IPS SMA Muhammadiyah 8 Ciputat No. 23.
Nama
Kutipan
Bentuk
Siswa
Karangan
Kesalahan
PH
Saya sekolah
dimuhammadiyah
dimuhammadiyah.
Seharusnya Saya sekolah di muhammadiyah.
Berdasarkan tabel 4.26 di atas, diketahui bahwa karangan narasi yang ditulis oleh PH, ditemukan kesalahan pada penggunaan di pada kalimat: “Saya sekolah dimuhammadiyah.” Analisis: Penggunaan di pada kata dimuhammadiyah tidak tepat, karena posisi di pada kata tersebut sebagai preposisi, sehingga penulisannya harus dipisah menjadi di muhammadiyah. Dengan demikian,
kalimat tersebut seharusnya ditulis: “Saya sekolah di
muhammadiyah.”
47
Tabel 4.27 Kesalahan Penggunaan Preposisi di pada Karangan Narasi Siswa Kelas XI IPS SMA Muhammadiyah 8 Ciputat No. 24.
Nama
Kutipan
Bentuk
Siswa
Karangan
Kesalahan
PH
Saya masuk
dikelas
dikelas XI IPS.
Seharusnya Saya masuk di kelas XI IPS.
Berdasarkan tabel 4.27 di atas, diketahui bahwa karangan narasi yang ditulis oleh PH, ditemukan kesalahan pada penggunaan di pada kalimat: “Saya masuk dikelas XI IPS.” Analisis: Penggunaan di pada kata dikelas tidak tepat, karena posisi di pada kata tersebut sebagai preposisi, sehingga penulisannya harus dipisah menjadi di kelas. Dengan demikian, kalimat tersebut seharusnya ditulis: “Saya masuk di kelas XI IPS.”
48
Tabel 4.28 Kesalahan Penggunaan Preposisi di pada Karangan Narasi Siswa Kelas XI IPS SMA Muhammadiyah 8 Ciputat
No. 25.
Nama
Kutipan
Bentuk
Siswa
Karangan
Kesalahan
PH
Disitu saya mulai
disitu
Seharusnya Di situ saya
mengenal dengan
mulai mengenal
anak** IPS.
dengan anak** IPS.
Berdasarkan tabel 4.28 di atas, diketahui bahwa karangan narasi yang ditulis oleh PH, ditemukan kesalahan pada penggunaan di pada kalimat: “Disitu saya mulai mengenal dengan anak** IPS.” Analisis: Penggunaan di pada kata disitu tidak tepat, karena posisi di pada kata tersebut sebagai preposisi, sehingga penulisannya harus dipisah menjadi di situ. Dengan demikian, kalimat tersebut seharusnya ditulis: “Di situ saya mengenal anak** IPS.”
49
2. Preposisi ke
Tabel 4.29 Kesalahan Penggunaan Preposisi ke pada Karangan Narasi Siswa Kelas XI IPS SMA Muhammadiyah 8 Ciputat
No. 1.
Nama
Kutipan
Bentuk
Siswa
Karangan
Kesalahan
NO
Saat SMA kita
kesini
Seharusnya Saat SMA kita
selalu bersama,
selalu bersama,
dari kelas 1
dari kelas 1
sampai sekarang
sampai sekarang
kelas 2, tetapi
kelas 2, tetapi ke
kesini makin
sini makin ke sini
kesini sifatnya
sifatnya semakin
semakin aneh.
aneh.
Berdasarkan tabel 4.29 di atas, diketahui bahwa karangan narasi yang ditulis oleh NO, ditemukan kesalahan pada penggunaan ke pada kalimat: “Saat SMA kita selalu bersama, dari kelas 1 sampai sekarang kelas 2, tetapi kesini makin kesini sifatnya semakin aneh.” Analisis: Penggunaan ke pada kata kesini tidak tepat, karena ke pada kata tersebut kedudukannya bukan sebagai prefiks, melainkan sebagai preposisi, sehingga penulisannya harus dipisah menjadi ke sini. Dengan demikian, kalimat tersebut seharusnya ditulis: “Saat SMA kita selalu bersama, dari kelas 1 sampai sekarang kelas 2, tetapi ke sini makin ke sini sifatnya semakin aneh.”
50
Tabel 4.30 Kesalahan Penggunaan Preposisi ke pada Karangan Narasi Siswa Kelas XI IPS SMA Muhammadiyah 8 Ciputat
No. 2.
Nama
Kutipan
Bentuk
Siswa
Karangan
Kesalahan
Esok harinya tente
kerumah
AF
Seharusnya Esok harinya
ku Wesney dan
tente ku Wesney
keluarganya
dan keluarganya
membawaku
membawaku ke
kerumah mereka.
rumah mereka.
Berdasarkan tabel 4.30 di atas, diketahui bahwa karangan narasi yang ditulis oleh AF, ditemukan kesalahan pada penggunaan ke pada kalimat: “Esok harinya tente ku Wesney dan keluarganya membawaku kerumah mereka.” Analisis: Penggunaan ke pada kata kerumah tidak tepat, karena posisi ke pada kata tersebut sebagai preposisi, sehingga penulisannya harus dipisah menjadi ke rumah. Dengan demikian, penulisan yang tepat terhadap kalimat itu adalah: “Esok harinya tente ku Wesney dan keluarganya membawaku ke rumah mereka.”
51
Tabel 4.31 Kesalahan Penggunaan Preposisi ke pada Karangan Narasi Siswa Kelas XI IPS SMA Muhammadiyah 8 Ciputat
No. 3.
Nama
Kutipan
Bentuk
Siswa
Karangan
Kesalahan
Andi: ton besok
kerumah
DI
kerumah ku yuk.
Seharusnya Andi: ton besok ke
rumah
yuk.
Berdasarkan tabel 4.31 di atas, diketahui bahwa karangan narasi yang ditulis oleh DI, ditemukan kesalahan pada penggunaan ke pada kalimat: “Andi: ton besok kerumah ku yuk.” Analisis: Penggunaan ke pada kata kerumah tidak tepat karena posisi ke pada kata tersebut adalah preposisi, sehingga dalam penulisannya harus dipisah menjadi di rumah. Dengan demikian, kalimat tersebut seharusnya ditulis: “Andi: ton besok ke rumah ku yuk.”
ku
52
Tabel 4.32 Kesalahan Penggunaan Preposisi ke pada Karangan Narasi Siswa Kelas XI IPS SMA Muhammadiyah 8 Ciputat
No. 4.
Nama
Kutipan
Bentuk
Siswa
Karangan
Kesalahan
FI
Kami berangkat
kelokasi
Seharusnya Kami berangkat
kelokasi pada
ke lokasi pada
malam hari
malam hari
menggunakan
menggunakan
mobil.
mobil.
Berdasarkan tabel 4.32 di atas, diketahui bahwa karangan narasi yang ditulis oleh FI, ditemukan kesalahan pada penggunaan ke pada
kalimat:
“Kami
berangkat
kelokasi
pada
malam
hari
menggunakan mobil.” Analisis: Penggunaan ke pada kata kelokasi tidak tepat karena posisi ke pada kata tersebut sebagai preposisi, sehingga penulisannya harus dipisah menjadi ke lokasi. Dengan demikian, kalimat tersebut seharusnya ditulis: “Kami berangkat ke lokasi pada malam hari menggunakan mobil.”
53
3. Preposisi pada Tabel 4.33 Kesalahan Penggunaan Preposisi pada pada Karangan Narasi Siswa Kelas XI IPS SMA Muhammadiyah 8 Ciputat No. 1.
Nama
Kutipan
Bentuk
Siswa
Karangan
Kesalahan
NO
Di hari ulang
Di hari
Seharusnya Pada hari ulang
tahun mu aku
tahun mu aku
ucapkan dan aku
ucapkan dan aku
berharap yang
berharap yang
terbaik untukmu.
terbaik untukmu.
Berdasarkan tabel 4.33 di atas, diketahui bahwa karangan narasi yang ditulis oleh NO, ditemukan kesalahan pada penggunaan preposisi di yang seharusnya menggunakan preposisi pada pada kalimat: “Di hari ulang tahun mu aku ucapkan dan aku berharap yang terbaik untukmu.” Analisis: Penggunaan preposisi di pada kata di hari tidak tepat, karena kata hari menunjukkan waktu sehingga preposisi yang tepat untuknya adalah pada, sehingga kata tersebut menjadi pada hari. Dengan demikian, kalimat tersebut seharusnya ditulis: “Pada hari ulang tahun mu aku ucapkan dan aku berharap yang terbaik untukmu. ”
54
Tabel 4.34 Kesalahan Penggunaan Preposisi pada pada Karangan Narasi Siswa Kelas XI IPS SMA Muhammadiyah 8 Ciputat No. 2.
Nama
Kutipan
Bentuk
Siswa
Karangan
Kesalahan
NO
Pengalaman di
di saat
Seharusnya Pengalaman di
dalam kelas
dalam kelas
suasana nya itu
suasana nya itu
slalu rame di saat
slalu rame pada
ada guru maupun
saat ada guru
tidak.
maupun tidak.
Berdasarkan tabel 4.34 di atas, diketahui bahwa karangan narasi yang ditulis oleh NO, ditemukan kesalahan pada penggunaan preposisi di yang seharusnya menggunakan preposisi pada pada kalimat: “Pengalaman di dalam kelas suasana nya itu slalu rame di saat ada guru maupun tidak.” Analisis: Penggunaan di pada kata di saat tidak tepat karena preposisi di tidak
berfungsi untuk menunjukkan waktu, sebagai
gantinya dipakai preposisi pada sehingga kata tersebut menjadi pada saat.
Dengan
demikian,
kalimat
tersebut
seharusnya
ditulis:
“Pengalaman di dalam kelas suasana nya itu slalu rame pada saat ada guru maupun tidak.”
55
Tabel 4.35 Kesalahan Penggunaan Preposisi pada pada Karangan Narasi Siswa Kelas XI IPS SMA Muhammadiyah 8 Ciputat No. 3.
Nama
Kutipan
Bentuk
Siswa
Karangan
Kesalahan
AR
Disaat saya dan
di saat
Seharusnya Pada saat saya
teman-teman saya
dan teman-teman
mencoba
saya mencoba
melewati….
melewati….
Berdasarkan tabel 4.35 di atas, diketahui bahwa karangan narasi yang ditulis oleh AR, ditemukan kesalahan pada penggunaan preposisi di yang seharusnya menggunakan preposisi pada pada kalimat: “Disaat saya dan teman-teman saya mencoba melewati….” Analisis: Penggunaan di pada kata di saat tidak tepat karena preposisi di tidak
berfungsi untuk menunjukkan waktu, sebagai
gantinya dipakai preposisi pada sehingga kata tersebut menjadi pada saat. Dengan demikian, kalimat tersebut seharusnya ditulis: “Pada saat saya dan teman-teman mencoba melewati….”
56
Tabel 4.36 Kesalahan Penggunaan Preposisi pada pada Karangan Narasi Siswa Kelas XI IPS SMA Muhammadiyah 8 Ciputat No. 4.
Nama
Kutipan
Bentuk
Siswa
Karangan
Kesalahan
PH
Di saat saya datang.
di saat
Seharusnya Pada saat saya datang.
Berdasarkan tabel 4.36 di atas, diketahui bahwa karangan narasi yang ditulis oleh PH, ditemukan kesalahan pada penggunaan preposisi di yang seharusnya menggunakan preposisi pada pada kalimat: “Di saat saya datang.” Analisis: Penggunaan di pada kata di saat tidak tepat karena preposisi di tidak
berfungsi untuk menunjukkan waktu, sebagai
gantinya dipakai preposisi pada sehingga kata tersebut menjadi pada saat. Dengan demikian, kalimat tersebut seharusnya ditulis: “Pada saat saya datang.”
57
C. Interpretasi Data Dari hasil deskripsi data diperoleh kesimpulan bahwa mayoritas siswa kurang memahami penggunaan preposisi di, ke, dan pada pada karangan narasi sehingga terjadi kesalahan penulisan, dengan total 33 kesalahan.
Jika dipersentasekan, maka akan diperoleh data sebagai
berikut. Grafik 4.1 Persentase Kesalahan Penggunaan Preposisi di, ke, dan pada, pada Karangan Narasi Siswa Kelas XI IPS SMA Muhammadiyah 8 Ciputat
ke 12%
pada 12%
di 76%
Dari grafik di atas dapat diambil kesimpulan bahwa kesalahan penggunaan preposisi yang paling banyak ditemukan adalah preposisi di yaitu 25 kesalahan (76%) dari total kesalahan penggunaan preposisi. Berikutnya kesalahan penggunaan preposisi ke dalam karangan narasi siswa kelas XI IPS sebanyak 4 kesalahan (12%) dari total kesalahan penggunaan preposisi. Selanjutnya kesalahan penggunaan preposisi pada sebanyak 4 kesalahan (12%) dari total kesalahan penggunaan preposisi pada karangan narasi siswa kelas XI IPS.
BAB V PENUTUP
A. Simpulan Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kesalahan penggunaan preposisi yang paling banyak ditemukan adalah preposisi di yaitu 25 kesalahan (76%) dari total kesalahan penggunaan preposisi. Berikutnya kesalahan penggunaan preposisi ke dalam karangan narasi siswa kelas XI IPS sebanyak 4 kesalahan (12%) dari total kesalahan penggunaan preposisi. Selanjutnya, kesalahan penggunaan preposisi pada sebanyak 4 kesalahan (12%) dari total kesalahan penggunaan preposisi pada karangan narasi siswa kelas XI IPS SMA Muhammadiyah 8 Ciputat tahun pelajaran 2014/2015.
B. Saran Saran dari kesimpulan penelitian ini, untuk guru bahasa Indonesia agar lebih memperhatikan hasil karangan siswa, terutama karangan narasi, apabila terindikasi keliru atau salah dalam penggunaan Ejaan Yang Disempurnakan khususnya preposisi, segera diperbaiki dan diberikan penjelasan yang detail pada pembelajaran berikutnya. Selanjutnya
saran
untuk
siswa,
agar
lebih
memperhatikan
penulisan dan mampu membedakan fungsi penggunaan preposisi dalam karangan narasi yang ditulis. Berlatihlah untuk menulis karangan narasi dan
kenali letak
kesalahan
preposisinya,
sehingga
untuk
penulisan
berikutnya tidak ada lagi kesalahan penulisan penggunaan preposisi pada karangan narasi.
58
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Zaenal dan S. Amran Tasai. Cermat Berbahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Akademika Pressindo. 2004. Danim, Sudarwan. Riset Keperawatan: Sejarah dan Metodologi. Jakarta: EGC. 2003. Darmayanti, Nani. Bahasa Indonesia untuk SMK Tingkat Media (Kelas XI). Jakarta: Grafindo Media Pratama. 2007. Dewan Bahasa dan Pustaka Brunei. Kamus Bahasa Melayu Nusantara. Bandar Seri Begawan: Kementerian Kebudayaan, Belia dan Sukan Brunei. 2003. Endraswara, Suwardi. Metode, Teori, Teknik Penelitian Kebudayaan: Ideologi, Epistemologi, dan Aplikasi. Yogyakarta: Pustaka Widyatama. 2006. Eriyanto. Teknik Sampling Analisis Opini Publik. Yogyakarta: LKiS. 2007. Gani, Ramlan A. dan Mahmudah Fitriyah Z. A.. Disiplin Berbahasa Indonesia. Jakarta: FITK Press. 2010. Hamataher, Safrin. “Analisis Kesalahan Penggunaan Preposisi dan Faktor Penyebabnya dalam Menulis Siswa Kelas XI di SMA Negeri 1 Pulau Makian Maluku Utara”. Universitas Negeri Yogyakarta. 2012. Keraf, Gorys. Argumentasi dan Narasi. Jakarta: Gramedia. Cet. Ke-14. 2003. __________. Komposisi: Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa. Ende: Nusa Indah. 1989. Lestari, Rika. Sukses Ujian Nasional Bahasa Indonesia SMP 2009. Jakarta: Media Pusindo. 2008. Muspita, Ita. “Ketidaktepatan Penggunaan Preposisi dalam Karangan Deskripsi Siswa Kelas X SMA Negeri 5 Jember”. Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni. FKIP. Universitas Jember. 2008. Pangaribuan, Tagor. Paradigma Bahasa. Yogyakarta: Graha Ilmu. 2008.
59
60
Rahardi, R. Kunjana. Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Erlangga. 2010. _____________. Penyuntingan Bahasa Indonesia untuk Karang-Mengarang. Jakarta: Erlangga. 2009. Santoso, Singgih. Panduan Lengkap Menguasai Statistik dengan SPSS 17. Jakarta: Elex Media Komputindo. 2009. Setyawati, Nanik. Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia. Surakarta: Yuma Pustaka. 2010. Sudarno. Morfofonemik Bahasa Indonesia. Jakarta: Arikha Media Cipta. 1990. Tarigan, Henry Guntur. Pengajaran Analisis Kesalahan Berbahasa. Bandung: Angkasa. 2011. Tim Grasindo, Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Kelas 3 Berbasis Kompetensi. Jakarta: Grasindo. 2005. Warsidi, Edi. “Lebih Dekat dengan Preposisi di dan pada”. Matabaca. 2005. Wigati, Dwi Yuliartika. “Analisis Kesalahan Penggunaan Kata Depan dalam Karangan Narasi Siswa Kelas VIII Madrasah Tsanawiyah Negeri Tanjungpinang Tahun Pelajaran 2012/2013”. Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. FKIP. Universitas Maritim Raja Ali Haji. Tanjungpinang. 2013. Wikibuku. “Bahasa Indonesia/Preposisi” diakses dari laman http://id.wikibooks. org/wiki/Bahasa_Indonesia/Preposisi pada tanggal 3 Mei 2015 pukul 13.00 WIB.
Lampiran 7
DOKUMENTASI
BIODATA PENULIS
Nama lengkap Junaedi Abdullah, biasa dipanggil Bdul, lahir di Jakarta, 11 Juni 1990, dari pasangangan Bapak Sumedi dan Ibu Juminah.
Pendidikan SD ditempuh penulis selama enam tahun di SDS Bhakti Tugas Pasar Minggu Jakarta Selatan. Setelah lulus, melanjutkan ke SMP Negeri 141 Jakarta Selatan, dan lulus tahun 2005.
Tiga tahun berikutnya, melanjutkan sekolah ke SMA Negeri 55 Jakarta Selatan, lulus tahun 2008. Setelah itu, melanjutkan studi S1 ke Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
Aktivitas penulis saat ini adalah sebagai staf pengajar bidang studi bahasa Indonesia di SMP PGRI 2 Ciputat. Alhamdulillah, di saat sarjana yang lain lulus mencari kerja, penulis dapat pekerjaan terlebih dahulu baru sarjana. Ini berkah tersendiri untuk penulis.