PENGUMUMAN PELELANGAN UMUM DENGAN PASCAKUALIFIKASI NOMOR: 300.PP/612/UPHB/2015 PT Pembangkitan Jawa-Bali Unit Pelayanan Pemeliharaan Wilayah Barat (PT PJB UPHB) mengundang Penyedia Barang/Jasa, untuk mengikuti Pelelangan Umum sebagai berikut: 1. Nama Pengadaan : Jasa Turbine Rotor Assessment Ex GTG 1.2 Unit Pembangkitan Muara Karang 2. Nilai Total HPS : Rp. 2.453.550.000,- (termasuk PPN 10%) (Terbilang : Dua Milyar Empat Ratus Lima Puluh Tiga Juta Lima Ratus Lima Puluh Ribu Rupiah) 3. Syarat Peserta Lelang a. Perusahaan yang berbadan hukum (PT) dengan Kualifikasi sub bidang pengadaan Mekanikal/Elektrikal dibuktikan dengan copy Surat Ijin Usaha Menengah / Besar ; b. Perusahaan yang memiliki tenaga inspector NDT tersertifikasi untuk UT Phased Array, Eddy Current Testing dan Magnetic Particle Testing c. Perusahaan yang memiliki pengalaman pengadaan spare part dan melakukan tindakan repair/replace atas temuan pada proses Rotor Life Inspection/RLA/LTE pada Turbine Rotor GE Frame 9. d. Perusahaan yang memiliki workshop yang dilengkapi dengan Overhead Crane, Automatic Hydraulic/Geared Work Platform untuk stacking dan unstacking rotor, Individual Balancing Machine dan Low Speed Balancing Machine e. Penyedia Barang / Jasa tidak sedang menjalani sanksi Blacklist di lingkungan PT PLN (Persero) Group f. Memiliki pengalaman paling sedikit 1 (satu) kali untuk pekerjaan Rotor Life Inspection/RLA/LTE Turbine Rotor GE Frame 9 dan memiliki pengalaman ekspedisi dengan minimal beban angkut 15 ton dalam kurun waktu selama 4 (empat) tahun dibuktikan melalui : 1) Copy surat perintah kerja / kontrak pekerjaan; 2) Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan atau serah terima pekerjaan 4. Pendaftaran dan Pengambilan Dokumen Pengadaan Tanggal : 17 s/d 29 Desember 2015 Waktu : Pukul 10.00 s.d. 15.00 WIB Tempat : PT Pembangkitan Jawa Bali Unit Pelayanan Pemeliharaan Wilayah Barat PLTGU Muara Karang, Jl. Raya Pluit Karang Ayu, Jakarta Utara 14450 Telp. 021-6620594 - Ext. 1140 5. Pendaftaran dan pengambilan Dokumen Pengadaan dapat diwakilkan dengan membawa Surat Tugas dari Direktur Utama / Pimpinan Perusahaan / Kepala Cabang dan Kartu Pengenal Perusahaan. 6. Seseorang dilarang mewakili lebih dari 1 (satu) perusahaan dalam mendaftar dan mengambil Dokumen Pengadaan. Demikian pengumuman ini untuk diketahui dan atas perhatiannya disampaikan terima kasih. Jakarta, 16 Desember 2015 TIM PENGADAAN BARANG / JASA UNIT PELAYANAN PEMELIHARAAN WILAYAH BARAT KETUA, Ttd DINA PERMATA SHARI
SPESIFIKASI PEKERJAAN YANG DIMINTAKAN PENAWARAN
NO.
1
URAIAN JASA
VOL
1 JASA T URBINE ROT OR ASSESSMENT EX GT G 1.2 MUARA KARANG A. Lingkup Pekerjaan 1. Asuransi T urbine Rotor 1.1. Pelaksana pekerjaan harus melakukan pengadaan jasa asuransi terkait seluruh pekerjaan yang dilakukan pada turbine rotor ex GTG 1.2 Muara Karang 1.2. Kerugian atau kerusakan barang yang ditanggung oleh asuransi minimal meliputi: 1.2.1. Kebakaran atau peledakan 1.2.2. Kerusakan yang diakibatkan kegagalan alat angkat 1.2.3. Kerusakan akibat proses pekerjaan yang disebabkan oleh kegagalan peralatan maupun human error 1.2.4. Alat angkut tabrakan atau benturan, terbalik atau keluar rel 1.2.5. Gempa bumi, tsunami, letusan 1.2.6. Masuknya air laut, air danau atau air sungai ke dalam alat angkut, mobil box atau tempat penyimpanan diluar alat angkut 2. Mobilisasi T urbine Rotor 2.1. Pelaksana pekerjaan harus menyiapkan alat transportasi rotor dari unit menuju ke workshop dan sebaliknya. 2.2. Pelaksana pekerjaan harus menyiapkan penutup (cover) untuk rotor saat mobilisasi turbine rotor. 2.3. Tenaga pengawas dari pelaksana pekerjaan harus memastikan kondisi aman pada saat mobiliasi turbine rotor dan melakukan koordinasi dengan PJB. 2.4. PJB berhak melakukan teguran atau memberi peringatan kepada pelaksana pekerjaan jika dalam pelaksanaan pekerjaan terdapat ketidaksesuaian atau potensi bahaya. 3. Jasa Inspeksi T urbine Rotor 3.1. Pelaksana pekerjaan melakukan incoming inspection yang meliputi
SATUAN
LOT
NO.
URAIAN JASA
VOL
3.1.1. Inspeksi pada bearing journal. 3.1.2. Inspeksi surface roughness pada bearing journal. 3.1.3. Pengukuran diameter turbine rotor 3.1.4. Pengukuran diameter rabbet fit 3.1.5. Pengukuran dimensi axial seal 3.1.6. Pengukuran dimensi AFT stub shaft 3.1.7. Pengukuran run out turbine rotor 3.1.8. Pengukuran electrical run out turbine rotor 3.1.9. Pengukuran individual run out FWD stub shaft 3.1.10. Pengukuran individual run out AFT stub shaft 3.1.11. Pengukuran individual run out turbine wheel 3.1.12. Pengukuran individual run out turbine spacer 3.1.13. Pengukuran run out new thru bolt 3.2. Pelaksana pekerjaan melakukan final inspection yang meliputi: 3.2.1. Pengukuran dimensi axial seal 3.2.2. Pengukuran diameter AFT stub shaft 3.2.3. Pengukuran diameter bearing journal. Lokasi titik pengambilan adalah minimal 4 (empat) titik untuk masing-masing bearing journal. 3.2.4. Pengukuran hardness pada bearing journal. Lokasi titik pengambilan adalah minimal 3 (tiga) titik untuk masing-masing bearing journal. 3.2.5. Pengukuran surface roughness pada bearing journal. Lokasi titik pengambilan adalah minimal 3 (tiga) titik untuk masing-masing bearing journal. 3.2.6. Pengukuran axial location 3.2.7. Pengukuran run out turbine rotor 3.2.8. Pengukuran electrical run out turbine rotor 3.2.9. Inspeksi strectching bolt 4. Balancing Turbine Rotor 4.1. Pelaksana pekerjaan harus melakukan balancing pada: 4.1.1. Pengecekan balancing turbine rotor sebelum dilakukan proses diassembly. 4.1.2. Pengecekan dan perbaikan balancing pada forward wheel shaft. 4.1.3. Pengecekan dan perbaikan balancing pada turbine wheel. 4.1.4. Pengecekan dan perbaikan balancing pada turbine rotor spool setelah proses reassembly.
SATUAN
NO.
URAIAN JASA
VOL
4.2. Pelaksana pekerjaan harus membuat laporan balancing turbine rotor yang disetujui oleh supervisi dan QC dari pelaksana pekerjaan serta diperiksa oleh PJB. Laporan balancing turbine rotor harus dilampirkan pada laporan akhir pekerjaan. 5. Disassembly & Reassembly T urbine 5.1. Pelaksana pekerjaan harus melakukan inspeksi pada turbine rotor sebelum dilakukan proses diassembly sebagai berikut: 5.1.1. Pengambilan data run out turbine rotor. 5.1.2. Pengecekan dimensi aft stub shaft coupling 5.1.3. Pengecekan dimensi forward and saft coupling fit pada turbine rotor. 5.1.4. Pengecekan dimensi journal. 5.2. Pekerjaan disassembly rotor meliputi proses unstacking AFT Stub Shaft, turbine wheel, turbine spacer, dan FWD Stub shaft. 5.3. Proses unstacking dan stacking turbine rotor menggunakan peralatan overhead crane, automatic hydraulic/geared work platform untuk stacking & unstacking rotor. 5.4. Setelah dilakukan diassembly part turbine maka dilakukan pekerjaan cleaning dan polisihing. 5.5. Pelaksana pekerjaan harus melakukan inspeksi pada turbine rotor sebelum dan pada saat proses reassembly sebagai : 5.5.1. Pengecekan run out pada forward and aft wheel shaft. 5.5.2. Pengecekan run out pada turbine wheel. 5.5.3. Pengecekan run out pada turbine rotor spool. 5.5.4. Melakukan demagnetisasi sampai nilai skala 2 Gauss atau lebih rendah. 5.6. Alat ukur yang digunakan harus mempunyai ketelitian minimal 0.01 mm. 5.7. Pelaksana pekerjaan harus melakukan cleaning dan preservasi rotor setelah pekerjaan reassembly turbine rotor 5.8. Pelaksana pekerjaan harus membuat laporan dan dokumentasi pekerjaan diassembly & reassembly turbine rotor yang disetujui oleh supervisi dan QC dari pelaksana pekerjaan serta diperiksa oleh PJB yang dibuat setiap hari. Laporan tesebut harus dilampirkan pada laporan akhir pekerjaan.
SATUAN
NO.
URAIAN JASA
VOL
SATUAN
6. Rotor Life Inspection/Remaning Life Assessment (RLA)/Life T ime Extension (LTE) T urbine Rotor 6.1. Pelaksana pekerjaan melakukan inspeksi dengan metoda Non Destructive T esting (NDT ) sebagai acuan penentuan remaining life turbine rotor yang meliputi: a. UT phased array testing b. Eddy current testing c. Magnetic particle testing d. Hardness testing e. Metallography 6.2. Area inspeksi NDT pada turbine rotor adalah sebagai berikut: a. Bores, rabbets, dovetail --> metoda: UT phased array, eddy current testing, magnetic particle testing b. Wheels bore hubs, rims --> Hardness, metallography 6.3. Laporan pekerjaan NDT yang dilakukan mengacu pada ASME BPV Sec. 5. Spesifikasi alat NDT yang digunakan harus ditulis dalam laporan NDT. 6.4. PJB berhak untuk melakukan pengukuran dan inspeksi NDT & assessment pada area turbine rotor yang sama dengan area yang telah dilakukan inspeksi oleh pelaksana pekerjaan dalam waktu yang sama. 6.5. Jika terdapat ketidaksesuaian dalam pelaksanaan pekerjaan maka pelaksana pekerjaan harus segera melaporkan ke PJB. 6.6. Pelaksana pekerjaan harus memaparkan dan mempresentasikan kepada PJB terkait analisa dan penentuan remaining life rotor, segera setelah assessment turbine rotor selesai dilakukan (sebelum dilakukan perbaikan dan penggantian part turbine rotor). 6.7. Pelaksana pekerjaan harus membuat laporan hasil pekerjaan NDT yang disetujui oleh inspector NDT dan QC dari pelaksana pekerjaan serta diperiksa oleh PJB. Laporan hasil NDT tersebut harus dilampirkan pada laporan akhir pekerjaan. 7. Repair Turbine Rotor 7.1. Pelaksana pekerjaan harus membuat laporan hasil temuan yang menjadi acuan dalam tindakan repair atau penggantian part turbine rotor. Laporan tersebut harus mendapat persetujuan dari PJB. 7.2. Pelaksana pekerjaan harus melakukan machining pada bolt face dan melakukan
NO.
URAIAN JASA
VOL
SATUAN
machining pada bolt face dan melakukan pemasangan bushing pada bolt holes (lubang baut). 7.3. Pelaksana pekerjaan harus melakukan polishing pada journal #2 dan #3. 7.4. Jika dalam pekerjaan repair turbine rotor dilakukan penggantian part maka: 7.4.1. Pelaksana pekerjaan harus melakukan inspeksi pada part baru yang akan dipasang. 7.4.2. Part lama harus diserahkan kembali kepada PJB. 7.5. Jika dalam pekerjaan repair turbine rotor dilakukan repair welding maka: 7.5.1. Pekerjaan welding (pengelasan) harus mengacu pada dokumen WPS (Welding Procedure Specification) yang telah disetujui dan disahkan (terkualifikasi). 7.5.2. Welder yang melakukan pekerjaan welding harus sama dengan daftar welder yang terdapat pada dokumen penawaran. 7.6. Pelaksana pekerjaan harus membuat dokumentasi semua pekerjaan repair turbine rotor. 7.7. Pelaksana pekerjaan harus membuat laporan repair turbine rotor yang termasuk WPS disetujui oleh supervisi dan QC dari pelaksana pekerjaan serta diperiksa oleh PJB. Laporan repair turbine rotor harus dilampirkan pada laporan akhir pekerjaan. 8. Pengadaan Part T urbine Rotor 8.1. Durasi pengadaan part harus sudah termasuk durasi pelaksanaan turbine rotor assessment secara keseluruhan. 8.2. Pelaksana pekerjaan harus melakukan inspeksi pada new part yang akan dipasang. Hasil inspeksi tersebut harus dituangkan dalam laporan yang disetujui oleh supervisi dan QC dari pelaksana pekerjaan serta diperiksa oleh PJB. Laporan tersebut harus dilampirkan pada laporan akhir pekerjaan 9. Pembuatan Laporan Akhir 9.1. Pelaksana pekerjaan harus membuat laporan akhir pekerjaan yang mencakup: a. Jadwal rencana dan realisasi pekerjaan b. Prosedur dan acceptance reference untuk semua lingkup pekerjaan c. Copy sertifikat tenaga ahli terkait pekerjaan yang dilakukan d. Daftar, spesifikasi, dan foto peralatan yang digunakan e. Laporan dan dokumentasi setiap lingkup pekerjaan yang disetujui oleh pelaksana pekerjaan dan diperiksa oleh PJB 9.2. Laporan akhir pekerjaan tersebut dibuat sebanyak 4 (empat) rangkap dan harus mendapat persetujuan dari PJB.
NO.
VOL
SATUAN
9.3. Laporan akhir pekerjaan menjadi syarat diterbitkannya Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan oleh PJB. 9.4. Pelaksana pekerjaan harus memaparkan dan mempresentasikan seluruh hasil pekerjaan kepada PJB B. PERFORMANCE DESAIN 1. Mobilisasi turbine rotor berlangsung aman, tidak terjadi kecelakaan, dan tidak terjadi kerusakan pada turbine rotor (zero accident). 2. Balancing turbine rotor sesuai prosedur dan acceptance reference untuk turbine rotor GE frame 9. 3. Diassembly dan reassembly turbine rotor dilakukan secara aman dan sesuai prosedur untuk turbine GE frame 9. 4. Rotor life inspection/remaining life assessment (RLA) /life time extension (LT E) sesuai prosedur dan acceptance reference untuk turbine rotor GE frame 9 5. Repair turbine rotor sesuai prosedur dan acceptance reference untuk turbine rotor GE frame 9 6. Pengadaan part turbine sesuai spesifikasi part turbine rotor GE frame 9 dan disertai dengan drawing. 7. Durasi total pekerjaan sesuai dengan yang ditetapkan yaitu maksimal 75 hari kalender 8. T urbine rotor aman beroperasi sampai waktu yang ditetapkan yaitu 48000 EOH atau 6 tahun (mana yang tercapai lebih dahulu) sejak turbine rotor dioperasikan kembali. Detail pekerjaan sesuai Klausul T eknik terlampir.