PENINGKATAN SIKAP RAMAH DENGAN MENERAPKAN BIMBINGAN PRIBADI PADA SISWA SMP NEGERI 17 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015
Verry Agus Merdekawan (11500073) Prodi BK FKIP UNISRI
ABSTRACT
This goal this research is to know whether or not there is an improvement by implementing personal guidance on students of SMP NEGERI 17 in the Academic year of 2014/2015. This research is qualitative esearcch by using descriptive strategy. The data was collected throught observation, interview and documentation. The data sources are divided into two, namely primary data and secondary data. Primary data is the result of interview with students, teacher and parent. Secondary data are student’s book, the documentation of guidance and conseling teacher and parent trough interview. The subject of the research is a student of level VII in SMP N 17 Surakarta who has less friendly attitude. The object of the research is personal guidance approach. The validity of data was gain from source triangulation and technique triangulation. The data was analyzed by using descriptive qualitative analysis with the steps are; data reduction, data display and conclusion. Based on the result of interview and observation, it can be know that before conducting personal guidance, the guidance, the students has less friendly habit, act indifferent, less pay attention on the leson, often staying in parking lot when school is over. Yet, after given personal guidance for a month, there is positive attitude improvement.
Keyword: Friendly attitude, personal guidance
PENDAHULUAN Latar Belakang
Pendidikan merupakan proses pembentukan dan pembinaan kompentensi positif yang ada pada diri siswa untuk mencapai kedewasaan. Dalam proses pendidikan tidak jarang terlepas dari masalah baik masalah internal maupun masalah eksternal. masalah internal dapat berwujud bakat, minat, sikap, perilaku, kemampuan fisik yang lemah, dan kepribadian siswa. Fenomena masalah internal dan eksternal di atas sering terlihat di lingkungan pembelajaran maupun di lingkungan masyarakat, siswa yang gagal dalam penyesuaian dengan lingkungan yang di tempati, maka siswa tersebut mengalami
masalah
salah
sesuai
dalam
bertingkah
laku
yang
salah
(maladjustment). Hal ini akan termanifestasi dalam bentuk tingkah laku yang kurang wajar atau sering di sebut sebagai bentuk kelainan tingkah laku, seperti sikap tidak ramah, tidak sopan, agresif. Sikap merupakan lebih umum dari kebiasaan, penekanan dari segi lingkungan (kecenderungan untuk berespon positif atau negatif terhadap objek tertentu), paling evaluatif (Adang Hambali dan Ujam Jaenudin, 2013:234). Berkowitz
(1972) dalam Saifuddin Azwar (2013:5) Sikap seseorang
terhadap suatu objek adalah perasaan mendukung atau tidak memihak (favorabel) maupun perasaan tidak mendukung atau tidak memihak (unfavorable) pada objek tersebut. Pervin & jhon (2001) dalam Adang Hambali dan Ujam Jaenudin (2013:203) Keramah (Agreeableness) adalah kualitas orientansi individu dengan kontinum nilai dari lemah lembut sampai antagonis dalam berfikir , berperasaan dan berperilaku. Agreeableness (Keramahan) memiliki indikator : a. Moralitas (Morality) b. Berperilaku Menolong (Altruism) c. Kemampuan Bekerjasama (Cooperstion) d. Kerendahan Hati (Modesty) e. Simpatik (Simpathy)
Ramah merupakan salah satu karakteristik keakraban. Di dalam hubungan akrab terdapat hubungan yang sangat kental dan saling menyukai satu sama lain. Ramah, artinya lemah lembut, baik hati, dan menyenangkan dalam setiap tutur kata dan perilaku, menunjukkan sikap bersahabat, bermuka manis terhadap siapapun. Kata-kata yang keluar enak didengar, penuh dengan hikmah sehingga terasa sejuk bagi yang mendengarnya. Dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat, orang ramah selalu menunjukkan sikap sopan, murah senyum, suka membantu atau memberi pertolongan, menjaga kenyamanan lingkungan, dan menghindari permusuhan. Ramah dapat diartikan lapang dada, bermuka manis dengan senyum patiknya yang senantiasa menghiasi setiaplanhkah dalamperjalanan langkahnya. Seorang yang ramah adalah orang yang pantang berkeras hati, bahkan beliau lah seorang yang lemah lembut dalamsikap, tutur kata dan perbuatannya (Efendi Zarkasyi, 2007: 117). Dalam proses memberikan pelayanan guru terhadap siswanya antara lain bertolak pada keramahan dan ketabahan. Karena siswa adalah sosok manusia yang harus dihadapi dan diperlakukan secara manusiawi. Dimana keramahan adalah suatu sikap baik hati dan keakraban dalam pergaulan. Berdasarkan pengamatan pada siswa SMP Negeri 17 Surakarta, banyak di dapati siswa yang acuh tak acuh saat bertemu dengan guru maupun bertemu dengan sesama siswa lain. Hal ini menyebabkan kurangnya keakraban yang terjadi di lingkungan sekolah.
Hilangnya nilai-nilai sikap ramah ataupun
kesantunan, seperti ini harus di perjuangkan untuk menjadikan nilai-nilai luhur itu kembali menjadi karakter
yang bisa di banggakan di hadapan bangsa lain.
Bedasarkan pengamatan yang sudah saya lakukan sebelumnya, di sekolah ini hampir 40% siswa laki-laki dan 30% perempuan mereka kurang mempunyai sikap ramah terhadap guru ,dari beberapa siswa yang menunjukan sikap kurang ramah, saya memilih salah satu siswa yang bisa di bilang tingkat keramahanya sangat kurang .
Menurut sumber penelitian ini di dapat dari informasi guru. Sebab itulah saya melakukan penelitian di sekolah ini agar nilai-nilai keramahan bisa ditanamkan dalam diri mereka. Pelayanan
Bimbingan dan Konseling merupakan kegiatan yang tidak
terpisahkan dari keseluruhan kegiatan pendidikan di sekolah yang mencakup semua tujuan dan fungsi Bimbingan dan Konseling. Dalam bidang bimbingan pribadi, membantu siswa menemukan dan mengembangkan pribadi yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, mantap dan mandiri serta sehat jasmani dan rohani. ( Dewa Kethut Sukardi, 2010:53 ). Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk meniliti tentang: “Peningkatan Sikap Ramah dengan Menerapkan Bimbingan Pribadi Siswa Kelas VII SMP Negeri 17 Surakarta Tahun Pelajaran 2014/2015”. Identifikasi Masalah 1.
Ada Siswa kelas VII yang perilakunya berlawanan dengan nilai kesopanan dan keramah tamahan, seperti halnya siswa yang acuh tak acuh saat bertemu dengan guru maupun bertemu dengan sesama siswa.
2.
Ada sekitar 40% siswa laki-laki dan 30% Perempuan kurang mempunyi sikap ramah terhadap guru.
Pembatasan Masalah Penelitian ini masalahnya di batasi pada “Peningkatan sikap ramah dengan menerapkan Bimbingan Pribadi siswa kelas VII SMP Negeri 17 Surakarta Tahun Pelajaran 2014/2015“. Rumusan Masalah Apakah ada peningkatan sikap ramah dengan menerapkan bimbingan pribadi siswa kelas VII SMP Negeri 17 surakarta Tahun Pelajaran 2014/2015? Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengethui ada tidaknya peningkatan sikap ramah dengan menerapkan bimbingan pribadi pada siswa kelas VII SMP Negeri 17 Surakarta Tahun Pelajaran 2014/2015.
Manfaat Penelitian 1.
Manfaat teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan tentang bimbingan dan konseling khususnya mengenai layanan bimbingan pribadi hubunganya dengan peningkatan sikap ramah.
2.
Manfaat Praktis a. Bagi Siswa 1) Mampu memahami pentingnya sikap ramah 2) Siswa dapat mengembangkan sikap ramah di lingkup sekolahan, keluarga maupun di masyarakat. b. Bagi Guru Guru dapat termotivasi memberikan layanan bimbingan pribadi dengan tujuan untuk membentuk dan mengembangkan sikap ramah siswa. c. Bagi pihak sekolah Memberikan masukan kepada sekolah tentang pentingnya layanan bimbingan pribadi terhadap peningkatan sikap ramah siswa kelas VII SMP Negeri 17 Surakarta.
METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 17 Surakarta. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari 2015 sampai dengan bulan awal Februari 2015. Bentuk dan Strategi Penelitian Bentuk penilitian ini mengunakan metode kualitatif, yaitu penelitian yang menghasilkan data deskripsi atau tulisan yang telah di susun secara sistematis dan sumber data yang di peroleh dari wawancara, observasi yang dapat di percaya dari sumber yang dpat dipercaya. Metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, penelitian deskriptif yaitu mengumpulkan data berdasarkan faktor-faktor yang menjadi pendukung terhadap objek penelitian, kemudian menganalisa factor-factor tersebut untuk dicari peranannya (Suharsimi
Arikunto, 2010:151). Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan sumber data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sumber Data Sumber data yang di gunakan dalam penelitian ini yaitu mengunakan pendekatan kualitaif, maka data yang di kumpulkan yang berhubungan dengan masalah penelitian. Masalah yang di kaji adalah tentang peningkatan sikap ramah, maka sumber data yang di pergunakan ialah Data Primer yaitu Siswa, Guru, Orang Tua melalui Wawancara dan Data Sekunder yaitu dari buku pribadi siswa , dokumen guru BK dan orang tua siswa melalui wawancara. Subjek dan Obyek Penelitian Yang menjadi subyek penelitian ini adalah 1 siswa dari 32 siswa kelas VII SMP 17 Surakarta yang mengalami kurangnya sikap ramah. Yang menjadi obyek penelitian ini adalah: Peningkatan sikap ramah melalui pendekatan bimbingan pribadi. Teknik Pengumpulan Data Untuk pengumpulan data yang efektif dan akurat maka di perlukan teknik pengumpulan data yang relevan dengan pokok permasalahan penelitian. Sugiyono, 2009: 308, mengungkap ada beberapa teknik untuk pengumpulan data, antara lain Observasi, Teknik Wawancara, dan Dokumentasi. Keabsahan Data Untuk menentukan keabsahan data dalam penelitian ini digunakan teknik triangulasi dalam penelitian ini. Sugiyono, (2010: 330), triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Dalam penelitian ini untuk menguji keabsahan data di gunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Teknik Analisis Data Nasution (1988) dalam Sugiyono (2010: 336), menyatakan “Analisis telah dimulai sejak merumuskan dan menjelaskan masalah, sebelum terjun ke lapangan,
dan berlangsung terus sampai penulisan hasil penelitian. Analisis data menjadi pegangan bagi penelitian selanjutnya sampai jika mungkin, teori yang grounded.” Menurut Sugiyono (2010 : 338 ) skematis analisis data kualitatif dengan model interaktif. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Hasil penelitian menunjukan bahwa sebelum dilakukan bimbingan pribadi, siswa mempunyai kebiasaan kurang ramah, bersikap acuh tak acuh, sering tidak memperhatikan pelajaran, kalau pulang sekolah tidak langsung pulang melainkan nongkrong diparkiran. Namun setelah diberikan layanan bimbingan pribadi selama satu bulan, ada perubahan kearah yang lebih baik. Pembahasan Hasil Observasi sebelum diadakannya bimbingan pribadi, seorang siswa yang sering mendapat masalah waktu di sekolah bahkan harus mendapat penanganan khusus dari guru BK. Tidak hanya bersikap tidak ramah, tapi tidak sopan, berkata kotor dengan teman maupun Guru. Dari hasil observasi dan wawancara, maka peneliti merasa perlu untuk memberikan layanan bimbingan pribadi agar lebih efektif dalam membentuk karakter pribadi siswa yang baik. Prosedur penelitian dengan bimbingan pribadi yang di lakukan meliputi (1) bimbingan dan konseling pertama, (2) bimbingan dan konseling kedua, (3) bimbingan dan konseling ketiga, (4) evaluasi. Hasil bimbingan pribadi pertama, Siswa mulai menanggapi bimbingan yang diberikan peneliti. Siswa seringkali bertanya saat diberikan bimbingan. Hasil bimbingan pribadi kedua, peneliti menggunakan metode konseling individu, setelah melakukan konseling,
dengan dipandu oleh peneliti yang
berfungsi sebagai konselor, siswa menyampaikan sejauh mana mereka menyadari perilakunya yang kurang ramah, dan suka semaunya sendiri. Siswa sudah berusaha meningkatkan sikap ramah. Hasil bimbingan pribadi ketiga, peneliti menggunakan metode konseling individu, kali ini peneliti meminta pendapat dan kesimpulan dari siswa setelah
mencoba bersikap ramah. Siswa mengungkapkan merasa nyaman bersikap ramah karena dapat menumbuhkan rasa saling menghormati. Berdasarkan tiga kali bimbingan pribadi yang sudah dilakukan, pada hari Selasa 24 Februari 2015, peneliti mengadakan evaluasi akhir pada siswa dengan jadwal penelian yang sudah dibuat dengan hasil bimbingan sebagai berikut :
No 1
Uraian Masihkah bersikap kurang
Evaluasi Tidak
ramah 2
Alasan meningkatkan sikap
Karena sudah mengetahui
ramah
dampak negatif dari sikap kurang ramah.
3
4
Apa dampak yang dirasakan
Tidak banyak teman, dan tidak
dari sikap kurang ramah
dihormati oleh orang lain.
Yang dirasakan setelah
Merasa dihormati orang lain,
bersikap ramah
mendapat teman banyak, dan mendapat kesan yang baik dari orang lain.
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Setelah melakukan pengumpulan data dengan cara observasi non partisipan, wawancara maupun dokumentasi yang kemudian hasil penelitian tersebut dianalisis, maka dapat disimpulkan bahwa : sebelum diberikan bimbingan pribadi, siswa mempunyai kebiasaan kurang ramah, bersikap acuh tak acuh, sering tidak memperhatikan pelajaran, kalau pulang sekolah tidak langsung pulang melainkan nongkrong diparkiran. Setelah diberikan layanan Bimbingan Pribadi selama satu bulan, maka ada perubahan kearah yang lebih baik.
Saran 1.
Kepada Guru Bimbingan Konseling Hendaknya lebih peka terhadap permasalahan yang dihadapi peserta didik dan melakukan tindakan pencegahan lebih awal untuk peserta didik agar masalah yang dihadapi siswa tidak berkepanjangan.
2. Kepada Wali Kelas Hendaknya lebih memperhatikan siswa saat mengikuti pelajaran, dan menjalin komunikasi yang baik dengan para siswa agar dapat ikut berperan dalam mengentaskan permasalahan yang dihadapi para siswa. 3.
Kepada Peserta Didik Hendaknya siswa lebih sering mengikuti bimbingan pribadi agar masalah pribadi siswa dapat teratasi, sehingga dapat meningkatkan sikap ramah serta membentuk karakter siswa menjadi lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
Adang Hambali dan Ujam Jaenudin. 2013. Psikologi Kepribadian (Lanjutan). Bandung: Pustaka Setia Effendi Zarkasyi, 2007. Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Surabaya: Usaha Nasional. Saifuddin Azwar. 2013. Sikap Manusia. Yogyakarta:Pustaka Pelajar. Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta . 2010. Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:Alfabeta Suharsimi Arikunto. 2010. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan(Edisi Revisi). Jakarta : Rineka Cipta.