HUBUNGAN KEMATANGAN KEPRIBADIAN DENGAN MOTIVASI MENYELESAIKAN SKRIPSI PADA MAHASISWA PRODI PAI STAIN SALATIGA TAHUN AKADEMIK 2014/2015
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)
Oleh : FAJAR KHUSNUL MUFIDAH 111 10 020 JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA 2014
MOTTO
(“Sesungguhnya sesudah kesulitan ada kemudahan” Q.S Al-Insyirah:6)
“Yakinlah Bahwa Tiada Kesungguhan dan Kerja Keras yang Sia-sia”
PERSEMBAHAN Skripsi ini penulis persembahkan kepada pihak-pihak yang penulis anggap mempunyai peran penting dalam hidupnya
1. Teruntuk bapak ibuku tercinta Bapak Aminudin & Ibu Dwi Astusti tersayang yang telah membesarkan dan mendidikku dengan penuh cinta dan kesabaran, serta senantiasa ikhlas dan tulus memberikan dukungan dan doa restunya kepada penulis. 2. Kakakku tercinta Mas Feri Amaludin dengan istri dan anaknya, serta adikku tersayang Uswatun Khasanah terima kasih atas dukungannya dan jangan pernah lelah untuk meraih kesuksesan. 3. Kepada Ibu Siti Asdiqoh, M.Si. atas arahan dan bimbingan yang tiada henti dengan sabar membimbingku dalam penulisan skripsi. 4. Keluarga besarku, terima kasih atas motivasi dan dukungan yang selalu kalian berikan padaku. 5. Sahabat-sahabat yang aku banggakan, Awalina, Ika Fitri H., Roudhlotul Jannah, Atin Handayani, Mbak Faiz, Nanda Wahid N., Irma Nur F., M. Agus wahid, Tiwik, Rissa, Nenden, Nisa, Alfy, Ririz, kelas PAI A dan semuanya terimakasih banyak untuk semangat dan kebersamaan kalian selama di STAIN Salatiga. 6. Semua pihak yang telah berperan dalam penulisan skripsi ini, terimakasih banyak atas bantuannya. 7. Seseorang yang kelak akan menjadi imam dalam keluargaku.
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat,
hidayah
dan
taufiqnya,
sehingga
penulis
dapat
menyelesaikan penulisan skripsi ini. Sholawat serta salam kami haturkan kepada junjungan kita Nabi Agung Muhammad SAW yang telah menuntun umatnya ke jalan kebenaran dan keadilan. Skripsi ini penulis susun dalam rangka memenuhi tugas dan melengkapi syarata guna untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan islam. Adapun judul skripsi ini adalah “HUBUNGAN KEMATANGAN KEPRIBADIAN DENGAN MOTIVASI MENYELESAIKAN SKRIPSI PADA MAHASISWA PRODI PAI STAIN SALATIGA TAHUN AKADEMIK 2014/2015”. Penulisan skripsi ini tidak lepas dari berbagai pihak yang telah memberikan dukungan moril maupun meteriil. Dengan penuh kerendahan hati, penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Ketua STAIN 2. Bapak Rasimin. S.PdI, M.Pd selaku Ketua Progdi PAI STAIN Salatiga. 3. Ibu Dra. Siti Asdiqoh, M.Si. selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan bantuan dan bimbingan dengan penuh kesabaran sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
4. Bapak dan Ibu Dosen STAIN Salatiga yang telah membekali berbagai ilmu pengetahuan, sehingga penulis mampu menyelesaikan penulisan skripsi ini. 5. Karyawan-karyawati STAIN Salatiga yang telah memberikan layanan serta bantuan. 6. Ayah dan Ibu tersayang yang telah mengasuh, mendidik, membimbing serta memotivasi kepada penulis, baik moral maupun spiritual. 7. Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan ini, sehingga dapat terselesaikan dengan baik semoga amal kebaikannya diterima disisi Allah SWT. Semoga amal mereka diterima sebagai amal ibadah oleh Allah SWT serta mendapatkan balasan yang berlipat ganda amiin. Penulis sadar bahwa dalam penulisan ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnan. Oleh karena itu, dengan kerendahan hati penulis mohon saran dan kritik yang sifatnya membangun demi kesempurnaan penulisan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya maupun pembaca pada umumnya dan memberikan sumbangan bagi pengetahuan dunia pendidikan. Aamiin ya robbal „alamiin. Salatiga, 25 September 2014 Penulis,
Fajar Khusnul Mufidah 111 10 020
ABSTRAK Mufidah, Fajar Khusnul. 2014. Hubungan Kematangan Kepribadian dengan Motivasi Menyelesaikan Skripsi pada Mahasiswa Prodi PAI STAIN Salatiga Tahun Akademik 2014/2015. Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Agama Islam. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Dra. Siti Asdiqoh, M.Si. Kata Kunci: Kematangan Kepribadian dan Motivasi Menyelesaikan Skripsi. Penelitian ini merupakan upaya untuk mengetahui ada hubungan kematangan kepribadian dengan motivasi menyelesaikan skripsi pada mahasiswa prodi PAI STAIN Salatiga tahun akademik 2014/2015. Pertanyaan utama yang ingin dijawab (1) Bagaimanakah tingkat kematangan kepribadian mahasiswa Pendidikan Agama Islam (PAI) Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga tahun akademik 2014/2015? (2) Bagaimanakah tingkat motivasi menyelesaikan skripsi mahasiswa Pendidikan Agama Islam (PAI) Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga tahun akademik 2014/2015 ? (3) Adakah hubungan antara kematangan kepribadian dengan motivasi menyelesaikan skripsi pada mahasiswa Pendidikan Agama Islam (PAI) Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga tahun akademik 2014/2015? Penelitian ini menggunakan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan subyek penelitian sebanyak 45 responden. Metode angket sebagai metode pokok dan metode dokumentasi sebagai pelengkap. Metode pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan instrumen penelitian berupa angket yaitu angket mengenai kematangan kepribadian dan angket motivasi menyelesaikan skripsi. Sedangkan metode dokumentasi digunakan untuk mengetahui lokasi dan subyek penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Tingkat kematangan kepribadian mahasiswa Pendidikan Agama Islam (PAI) Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga tahun akademik 2014/2015 berada pada kategori tinggi (2) Tingkat motivasi menyelesaikan skripsi mahasiswa Pendidikan Agama Islam (PAI) Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga tahun akademik 2014/2015 berada pada kategori sedang (3) Ada hubungan yang signifikan antara kematangan kepribadian dengan motivasi menyelesaikan skripsi pada mahasiswa Pendidikan Agama Islam (PAI) Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga tahun akademik 2014/2015. Hal ini dapat dilihat dari nilai koefisien korelasi diperoleh rxy sebesar 0,344 kemudian dikonsultasikan dengan rtabel pada taraf signifikansi 5% sebesar 0,294. Maka dari itu berarti rxy lebih besar dari nilai tabel 0,344 > 0,294 sehingga hipotesis dapat diterima.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..............................................................................
i
HALAMAN BERLOGO ........................................................................
ii
HALAMAN DEKLARASI .....................................................................
iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ..............................................
iv
HALAMAN NOTA PEMBIMBING .....................................................
v
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................
vi
MOTTO ...................................................................................................
vii
PERSEMBAHAN ....................................................................................
viii
KATA PENGANTAR .............................................................................
ix
ABSTRAK ..............................................................................................
xi
DAFTAR ISI ............................................................................................
xii
DAFTAR TABEL....................................................................................
xv
DAFTAR BAGAN ..................................................................................
xvii
DAFTAR LAMPIRAN ..........................................................................
xviii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ..........................................................
1
B. Rumusan Masalah ....................................................................
4
C. Tujuan Penelitian .....................................................................
5
D. Hipotesis Penelitian ..................................................................
6
E. Kegunaan Penelitian .................................................................
6
F. Definisi Operasional .................................................................
7
G. Metode Penelitian .....................................................................
11
H. Sistematika Penulisan ...............................................................
19
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kematangan kepribadian ..........................................................
22
1. Pengertian Kepribadian .....................................................
22
2. Tipe-tipe Kepribadian ........................................................
24
3. Kematangan Kepribadian ..................................................
27
4. Ciri-ciri Kematangan Kepribadian ....................................
28
5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kematangan Kepribadian ....................................................................... B. Motivasi Menyelesaikan Skripsi ..............................................
31 34
1. Pengertian Motivasi ...........................................................
34
2. Elemen Motivasi ................................................................
35
3. Ciri-ciri Motivasi ..............................................................
37
4. Fungsi Motivasi .................................................................
38
5. Motivasi Menyelesaikan Skripsi ......................................
38
6. Tujuan Menyelesaikan Skripsi ..........................................
39
C. Hubungan Kematangan Kepribadian Mahasiswa dengan Motivasi Menyelesaikan Skripsi .............................................
44
BAB III HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ........................................
46
1. Letak Geografis STAIN Salatiga ......................................
46
2. Sejarah Berdirinya STAIN Salatiga .................................
46
3. Visi dan Misi STAIN Salatiga ..........................................
52
4. Program Pendidikan .........................................................
52
5. Organisasi STAIN ............................................................
60
6. Daftar Responden .............................................................
63
B. Penyajian Data .........................................................................
67
1. Rekapitulasi Jawaban Angket Responden Kematangan Kepribadian ...................................................................... 2. Rekapitulasi Jawaban Angket Responden Motivasi
67
Menyelesaikan Skripsi ......................................................
69
BAB IV ANALISIS DATA
A. Analisis Variabel x ..............................................................
73
B. Analisis Variabel y ..............................................................
79
C. Pengujian Hipotesis .............................................................
85
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ..........................................................................
92
B. Saran ....................................................................................
93
DAFTAR PUSTAKA DAFTAR RIWAYAT HIDUP LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR TABEL Tabel 1.1
Perumusan Indikator dan Pertanyaan Angket ......................
Tabel 3.1
Daftar BMN Bangunan Kementrian Agama Kantor
14
STAIN Salatiga ...................................................................
48
Tabel 3.2
Daftar Dosen PAI STAIN Salatiga .....................................
54
Tabel 3.3
Daftar Mahasiswa Prodi PAI Regular STAIN Salatiga ......
63
Tabel 3.4
Jawaban
Angket
tentang
Kematangan
Kepribadian
Mahasiswa Prodi PAI STAIN Salatiga Tahun Akademik 2014/2015 ........................................................................... Tabel 3.5
67
Jawaban Angket tentang Motivasi Menyelesaikan Skripsi Mahasiswa Prodi PAI STAIN Salatiga Tahun Akademik 2014/2015 ............................................................................
Tabel 4.1
69
Daftar Hasil Angket tentang Kematangan Kepribadian Mahasiswa Pendidikan Agama Islam (PAI) Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN)
Salatiga Tahun
Akademik 2014/2015 ........................................................... Tabel 4.2
74
Distribusi Frekuensi tentang Kematangan Kepribadian Mahasiswa Pendidikan Agama Islam (PAI) Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN)
Salatiga Tahun
Akademik 2014/2015 ........................................................... Tabel 4.3
Distribusi Frekuensi Jawaban kematangan kepribadian
76
Mahasiswa ........................................................................... Tabel 4.4
79
Daftar Hasil Angket tentang Motivasi Menyelesaikan Skripsi Mahasiswa Pendidikan Agama Islam (PAI) Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga Tahun Akademik 2014/2015 ...............................................
Tabel 4.5
80
Distribusi Frekuensi tentang Motivasi Menyelesaikan Skripsi Mahasiswa Pendidikan Agama Islam (PAI) Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga Tahun Akademik 2014/2015 ...............................................
Tabel 4.6
Distribusi Frekuensi Jawaban Motivasi Menyelesaikan Skripsi Mahasiswa ..........................................................................
Tabel 4.7
82
85
Persiapan Untuk Mencari Korelasi antara Kematangan Kepribadian dengan Motivasi Menyelesaikan Skripsi .......
87
DAFTAR BAGAN
Bagan I
Struktur Organisasi Sekolah Tinggi Agama Islam (STAIN) Salatiga ................................................................................
62
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I
: Daftar Riwayat Hidup
Lampiran II
: Surat Ijin Penelitian
Lampiran III : Angket Lampiran IV : Tabel Korelasi Lampiran V
: Nota Pembimbing
Lampiran VI : Daftar Nilai SKK
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Allport mengemukakan pendapatnya tentang pengertian kepribadian ini, yaitu “personality is the dynamic organization within the individual of those psychophysical systems that determine his unique adjustment to his environment”. (kepribadian merupakan organisasi yang dinamis dalam diri individu tentang system psikofisik yang menentukan penyesuaiannya yang unik terhadap lingkungannya) (Nurihsan, 2007: 4). Kepribadian merupakan hasil dari apa yang telah diperolehnya sehingga terbentuk dalam diri seorang individu. Seiring bertambahnya umur yang semakin dewasa maka seseorang akan mengalami perubahan baik dalam cara berfikir, berbicara, bertindak ataupun memutuskan suatu perkara beserta resiko yang akan terjadi. Inilah yang dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk menentukan kualitas seseorang. Woodwort mengemukan bahwa kepribadian merupakan “kualitas tingkah laku total individu” (Nurihsan, 2007: 3). Pengertian tersebut dapat dipahami bahwasanya kualitas seseorang dapat dinilai melalui tingkah lakunya, namun hal ini juga dipengaruhi dengan seiring bertambahnya umur seseorang. Mahasiswa sudah selayaknya menyandang predikat dewasa karena dari segi umur seorang mahasiswa sudah mencapai 18 tahun. Pada masa ini seseorang sudah dapat mengetahui kondisi dirinya, ia sudah mulai membuat rencana kehidupan serta sudah mulai memilih dan menentukan jalan hidup
(way of life) yang hendak ditemuinya (Ahmadi, 2005:125). Menentukan jalan hidup dapat diartikan bahwa segala sesuatu yang harus dilewatinya atau tanggung jawab yang semakin bertambah seiring dengan bertambahnya masa studi hingga mencapai semester tujuh ke atas harus diselesaikan. Strata Satu/S.1 adalah gelar yang dinantikan atau yang akan disandang jika seorang mahasiswa telah mampu menyelesaikan skripsinya. M.J. Langeveld memberikan ciri-ciri kedewasaan seseorang antara lain: a. Dapat berdiri sendiri dalam kehidupannya. Ia tidak selalu minta pertolongan orang lain. Dan jika ada bantuan orang lain tetap ada pada tangung jawabnya, dalam menyelesaikan tugas-tugas hidup. b. Dapat bertanggung jawab dalam arti sebenarnya terutama moral. c. Memiliki sifat-sifat yang konstruktif terhadap masyarakat, di mana ia berada (Ahmadi, 2005: 126). Namun, pada kenyataanya banyak mahasiswa yang tidak sedikit mengabaikan tanggung jawab dalam menyelesaikan skripsi ini, dengan alasan yang berbeda-beda. Hal ini dapat dipengaruhi oleh banyak faktor seperti lingkungan pergaulan, teman sebaya, dukungan keluarga atau orang tua, bahkan yang paling berpengaruh adalah niat dari diri sendiri. Niat tentunya bukan semata-mata dalam hati tetapi sangat perlu untuk di praktekkan pada kenyataan. Banyak mahasiswa yang niat lulus tepat waktu dengan nilai maksimal kemudian niat itu di hadirkan dalam tingkah laku yang nyata dan sebaliknya niat tersebut hanya tertanam dalam hati, sehingga
mahasiswa tersebut menjadi mahasiswa abadi. Hal ini sangat tergantung pada pola pikir dan sikap tanggung jawab terhadap apa yang harus di lakukan. Dua aspek ini sangat berkaitan erat dengan kepribadian seseorang. Sistem inilah yang akan memunculkan dorongan yang kemudian akan memacu untuk melakukan apa yang ada dalam hati (niat). Namun bukan hanya kepribadian saja, tetapi kematangan kepribadian tentu lebih dibutuhkan dalam menghadapi segala hal yang akan dilakukan. Skripsi merupakan karya ilmiah dalam suatu bidang studi yang ditulis oleh mahasiswa program sarjana (S1) pada akhir studinya. Karya ilmiah ini merupakan salah satu persyaratan untuk menyelesaikan progam studi mereka yang dapat ditulis berdasarkan hasil penelitian lapangan atau hasil kajian pustaka (Pedoman Penulisan Skripsi dan Tugas Akhir, 2008: 5). Berdasarkan pengertian di atas bahwasanya skripsi dapat dilakukan pada waktu semester tujuh ke atas dan merupakan suatu keharusan jika seorang mahasiswa ingin memperoleh gelar sarajana berdasarkan progam studi yang telah diambilnya. Adapun dalam pencapaian Strata Satu Pendidikan Agama Islam maka setiap mahasiswa yang sudah menyelesaikan teori maka harus menyelesaikan skripsi untuk mendapatkan gelar tersebut, yang kemudian akan melakukan rencanarencana yang sudah tersusun dengan rapi setelah lulus dari Perguruan Tingi. Dorongan inilah yang dinamakan dengan motivasi. Motivasi tersebut timbul dan tumbuh berkembang dengan jalan, datang dari dalam individu itu sendiri (intrinsik) dan datang dari lingkungan (ekstrinsik) (Makmun, 2009: 37). Keduanya (motivasi intrinsik dan
ekstrinsik) berkaitan erat pula karena manusia sejatinya adalah makhluk individu dan makhluk sosial, sehingga disisi lain seseorang butuh waktu sendiri maka suatu saat ia akan membutuhkan orang lain. Adapun motivasi ini yakni dorongan yang timbul dalam diri mahasiswa untuk menyelesaikan skripsi. Menurut Atkinson, motivasi seseorang ditentukan oleh dua faktor, yaitu harapan terhadap suatu objek dan nilai dari obyek itu. Makin besar harapan seseorang terhadap suatu objek dan makin tinggi nilai objek itu bagi orang tersebut, berarti makin besar motivasinya (Djaali, 2012: 105). Keterkaitan kematangan
kepribadian
mahasiswa
dengan
motivasi
menyelesaikan
merupakan suatu hal yang menarik untuk dikaji. Sehingga dari hasil penelitian ini dapat diketahui seberapa besar motivasi yang ada dalam diri mahasiswa untuk menyelesaikan skripsi dan seberapa tinggi tingkat kematangan mahasiswa yang berpengaruh terhadap proses penyelesaian tugas tersebut. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk mengetahui secara mendalam tentang: “Hubungan Kematangan Kepribadian dengan Motivasi Menyelesaikan Skripsi pada Mahasiswa Prodi PAI STAIN Salatiga Tahun Akademik 2014/2015”.
B. Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimanakah tingkat kematangan kepribadian mahasiswa Pendidikan Agama Islam (PAI) Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga tahun akademik 2014/2015 ? 2. Bagaimanakah tingkat motivasi menyelesaikan skripsi mahasiswa Pendidikan Agama Islam (PAI) Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga tahun akademik 2014/2015 ? 3. Adakah hubungan antara kematangan kepribadian dengan motivasi menyelesaikan skripsi pada mahasiswa Pendidikan Agama Islam (PAI) Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga tahun akademik 2014/2015?
C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah diatas, penelitian ini bertujuan: 1. Untuk mengetahui tingkat kematangan kepribadian mahasiswa Pendidikan Agama Islam (PAI) Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga tahun akademik 2014/2015. 2. Untuk mengetahui tingkat motivasi menyelesaikan skripsi mahasiswa Pendidikan Agama Islam (PAI) Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga tahun akademik 2014/2015. 3. Untuk mengetahui hubungan antara kematangan kepribadian dengan motivasi menyelesaikan skripsi pada mahasiswa Pendidikan Agama Islam
(PAI) Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN)
Salatiga tahun
akademik 2014/2015. D. Hipotesis Penelitian Hipotesis adalah jawaban sementara dari rumusan masalah yang kebenaranya masih perlu dibuktikan melalui kegiatan penelitian di lapangan (Arikunto, 1998: 64). Hipotesis yang diajukan oleh peneliti “ada hubungan positif antara kematangan kepribadian dengan motivasi menyelesaikan skripsi pada mahasiswa progam studi PAI STAIN Salatiga tahun akademik 2014/2015”. Artinya semakin tinggi kematangan kepribadian maka semakin tinggi pula motivasi menyelesaikan skripsi.
E. Kegunaan Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan memberi manfaat, baik dari segi teoritis maupun praktis yang berguna untuk memberikan sumbangan pelaksanaan penelitian. 1. Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan, menambah bahan bacaan dan sebagai referensi bagi Mahasiswa sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga yang terkait dengan kematangan kepribadian mahasiswa dengan motivasi menyelesaikan skripsi. 2. Manfaat Praktis
Penulis mengharapkan bahwa hasil penelitian dapat memberikan wawasan bagi mahasiswa tentang motivasi menyelesaikan skripsi serta dapat memberikan kontribusi yang nyata dalam peningkatan kematangan kepribadian mahasiswa.
F. Definisi Operasional Untuk menghindari kesalah pahaman dalam memahami judul diatas, maka penulis akan menjelaskan beberapa istilah yang di gunakan antara lain sebagai berikut: 1. Kematangan Kepribadian Kematangan adalah keadaan individu dalam perkembangan sepenuhnya yang ditandai oleh kemampuan actual dalam membuat pertimbangan secara dewasa (Departemen Pendidikan Nasional, 2007: 723). Kepribadian adalah sifat hakiki yang tercermin pada sikap seseorang atau suatu bangsa yang membedakannya dari orang atau bangsa lain (Departemen Pendidikan nasional, 2007: 895). Kepribadian adalah keadaan manusia sebagai perseorangan keseluruhan sifat-sifat yang merupakan watak orang. (KBBI, 1982: 768). Selanjutnya
Allport
mengemukakan
pendapatnya
tentang
pengertian kepribadian ini, yaitu “personality is the dynamic organization within the individual of those psychophysical systems that determine his unique adjustment to his environment” (kepribadian merupakan organisasi yang dinamis dalam diri individu tentang sistem psikofisik
yang menentukan penyesuaiannya yang unik terhadap lingkungannya) (Yusuf & Nurihsan, 2007: 4). Kematangan
kepribadian
adalah
keadaan
individu
dalam
perkembangan sepenuhnya yang ditandai oleh kemampuan aktual dalam membuat pertimbangan secara dewasa yang dinamis dari sistem psikofisik individu yang menentukan tingkah laku dan pemikiran indvidu secara khas melalui proses pembelajaran atau melalui pengalaman-pengalaman, penghargaan
(reward),
hukuman
(punishment),
pendidikan
dan
sebagainya (Setyono, 2013: 53-54). Personality dalam bahasa Inggris berasal dari bahasa Latin persona yang berarti mengeluarkan suara. Personality utamanya menunjukkan suatu organisasi dari sifat-sifat dan aspek-aspek tingkah laku lainnya yang saling berhubungan di dalam suatu individu, dengan demikian sifat-sifat dan aspek-aspek ini bersifat psikofisik yang menyebabkan individu bertingkah laku apa adanya, dan menunjukkan cirri khas (karakteristik) yang membedakan individu itu dengan individu lain. Termasuk di dalamnya adalah sikap, kepercayaan, nilai-nilai dan cita-cita, pengetahuan dan keterampilan dan sebagainya (Bahrudin, 2007: 207-208). Istilah “kematangan”, yang dalam bahasa Inggris disebut dengan maturation, sering dilawankan dengan immaturation yang artinya tidak matang. Seperti pertumbuhan, kematangan juga berasal dari istilah yang sering digunakan dalam biologi, yang menunjuk pada keranuman atau kemasakan. Kemudian istilah ini diambil untuk digunakan dalam
perkembangan individu karena dipandang terdapat beberapa persesuaian. Kematangan itu sebenarnya merupakan suatu potensi yang dibawa individu sejak lahir, timbul dan bersatu dengan pembawaannya sertaturut mengatur pola perkembangan tingkah laku individu (Desmita, 2010: 1112). Kematangan kepribadian adalah keadaan individu yang dalam perkembangannya ditandai oleh kemampuan berfikir dan bertindak dalam mengambil keputusan secara tepat dan cermat dengan mempertimbangkan segala resiko yang kemungkinan akan terjadi sebagai wujud citra diri dan merupakan sebuah hasil dari pembelajaran baik pengalaman ataupun teori dari bidang formal (pendidikan) ataupun non formal (lapangan dan lingkungan). Adapun indikator kepribadian yang sehat/matang menurut E.B Hurlock (dalam Yusuf & Juantika, 2008: 12-14) ditandai dengan: a. Mampu menilai diri secara realistik b. Mampu menilai diri secara realistik c. Mampu menilai prestasi yang diperoleh secara realistik d. Menerima tanggung jawab e. Kemandirian (autonomy) f. Dapat mengontrol emosi g. Berorientasi tujuan h. Berorientasi keluar i. Penerimaan sosial j. Memiliki filsafat hidup
k. Berbahagia
2. Motivasi Menyelesaikan Skripsi Motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan sesuatu tindakan dengan tujuan tertentu (Departemen Pendidikan Nasional, 2007: 756). Motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu (Depdikbud, 2001: 666). Menyelesaikan berasal dari kata selesai yang artinya sudah jadi tentang sesuatu yang dibuat. Sedangkan menyelesaikan yaitu menjadikan berakhir, menyudahkan (Departemen Pendidikan Nasional, 2007: 1020). Skripsi adalah karangan ilmiah yang wajib ditulis oleh mahasiswa sebagai sebagian dari persyaratan tugas akhir pendidikan akademisnya (Departemen Pendidikan nasional: 2007: 1080). Sedangkan motivasi yang dimaksud penulis adalah dorongan yang ada pada diri mahasiswa untuk menyelesaikan skripsi tepat pada waktunya (sesuai masa studi) guna mendapatkan gelar Strata Satu atau S.1 Pendidikan Agama Islam. Motivasi menyelesaikan skripsi adalah dorongan yang timbul dari dalam diri mahasiswa yang dipengaruhi oleh faktor internal maupun eksternal sehingga seseorang tersebut memiliki kekuatan untuk bertindak dan mengerjakan tanggung jawabnya untuk segera menyelesaikan tugas akhir guna memperoleh gelar Strata Satu (S1). Adapun indikator motivasi
menyelesaikan skripsi menurut M.J Langeveld (dalam Ahmadi, 2005: 126) adalah: a. Bertanggung jawab b. Mampu bekerja sendiri c. Berpikir sungguh-sungguh dalam mengerjakan tugas d. Bersemangat pada saat belajar e. Bersifat konstruktif f. Memiliki inisiatif
G. Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitian (KBBI W.J.S Poerwadinata: 1982: 362). Adapun langkah-langkah yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Pendekatan dan Rancangan Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah definisi, pengukuran data kuantitatif dan statistik objektif melalui perhitungan ilmiah berasal dari sampel mahasiswa
yang diminta menjawab atas sejumlah pertanyaan tentang
survey untuk menentukan frekuensi dan persentase tanggapan mereka. 2. Lokasi dan Waktu Penelitian
a. Lokasi penelitian adalah lokasi dimana peneliti melakukan penelitian yakni Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga yang beralamat di Jl. Tentara Pelajar 02 Salatiga. b. Waktu Penelitian adalah saat dimana peneliti melakukan penelitian yakni dilakukan pada bulan September2014. 3. Populasi dan Sampel a. Populasi Populasi
adalah
wilayah
generalisasi
yang
terdiri
atas
obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2012: 80). Adapun populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa progam studi Pendidikan Agama Islam yang sedang menyelesaikan skripsi pada tahun akademik 2014/2015. Adapun yang menjadi populasi adalah mahasiswa PAI angkatan 2010 yang berstatus aktif dengan jumlah 180. b. Sampel Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti. Apabila subyeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua, tetapi jika jumlah subyeknya lebih dari 100, maka subjek dapat diambil antara 10-15 %, 20-25 % atau lebih (Arikunto, 2006:20). Adapun yang menjadi sampel dari penelitian ini adalah sebagian mahasiswa progam studi Pendidikan Agama Islam STAIN Salatiga yang sedang
menyelesaikan skripsi pada tahun akademik 2014/2015
yang
berjumlah 180. Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan simple random sampling. Simple random sampling merupakan teknik pengambilan sampel yang dilakukan secara acak tanpa memperhatikan srata yang ada dalam populasi tersebut. Cara ini dapat dilakukan bila sifat anggota populasi adalah homogen atau memiliki karakter yang sama (Martono, 2011: 76-77). Oleh karena mahasiswa yang sedang menyelesaikan skripsi pada progam studi Pendidikan Agama Islam (PAI) Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga tahun akademik 2014/2015 berjumlah 180, maka peneliti hanya mengambil 25% dari populasi yaitu 45 mahasiswa yang dilakukan secara acak. 4. Metode Pengumpulan Data a. Metode Angket Metode angket disebut pula sebagai metode kuesioner atau dalam bahasa Inggris disebut questionnaire (daftar pertanyaan). Metode angket merupakan serangkaian daftar pertanyaan yang disusun secara sistematis, kemudian dikirim untuk diisi oleh responden. Setelah diisi, angket dikirim kembali atau dikembalikan kepetugas atau peneliti (Bungin,
2005:
123).
Tehnik
ini
digunakan
penulis
untuk
mengumpulkan data tentang kematangan kepribadian mahasiswa dan motivasi menyelesaikan skripsi mahasiswa prodi Pendidikan Agama Islam STAIN Salatiga tahun akademik 2014/2015.
b. Metode Dokumentasi Metode dokumentasi yaitu “mencari data menegenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasati, notulen rapat, lengger, agenda dan sebagainya” (Arikunto, 2006: 231). Metode dokumentasi ini digunakan untuk mengumpulkan data tentang situasi umum STAIN Salatiga, data-data mahasiswa dan hal-hal lain yang dibutuhkan oleh peneliti. 5. Instrumen Penelitian Instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam
kegiatannya
mengumpulkan agar
kegiatannya tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya. Instrumen penelitian yang diartikan sebagai alat bantu merupakan saran yang dapat diwujudkan dalam benda (Arikunto, 2005: 101). Dari pengertian tersebut penulis mengambil kesimpulan bahwa instrumen adalah butir-butir pertanyaan yang mengacu pada variabel dan dibuat berdasarkan indikator-indikator dari variabel tersebut. Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan adalah angket/kuesioner. Tabel 1.1 Perumusan Indikator dan Pertanyaan Angket VARIABEL 1. Kematangan Kepribadian
INDIKATOR
INSTRUMEN
1. Mampu menilai 1. Usia Anda sudah diri secara realistik dewasa. Anda dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan yang ada dalam diri Anda 2. Mampu situasi
menilai 2. Sebagai seorang secara mahasiswa Anda dapat
realistik
menilai sebuah fakta baik atau buruk. Anda sadar bahwa keluarga, lingkungan, masyarakat serta pergaulan dapat berpengaruh dalam diri Anda
3. Mampu menilai 3. Dosen adalah guru prestasi yang dalam bangku kuliah. diperoleh secara Anda menyadari realistik bahwa dosen memiliki peranan dalam prestasi yang Anda peroleh 4. Menerima tanggung jawab
4. Apabila Dosen memberikan tugas kepada Anda. Anda merasa terbebani dengan tugas tersebut.
5. Kemandirian
5. Anda mengerjakan tugas dari Dosen secara maksimal.
6. Dapat mengontrol 6. Terkadang Dosen emosi marah terhadap mahasiswa jika tugasnya tidak dikerjakan secara maksimal, dengan kejadian tersebut Anda memahami memahami maksud dan tujuan Dosen (positif tingking) 7. Berorientasi tujuan
7. Tujuan orang setelah lulus berbeda-beda. Anda berusaha menyusun dan memikirkan rencana setelah lulus dari STAIN Salatiga
8. Berorientasi
8. Tata karma baik tutur
keluar
kata dan perbuatan adalah cerminan dari diri seseorang. Anda selalu memakai dua hal tersebut dalam komunikasi terhadap orang lain
9. Penerimaan sosial
9. Anda tidak memilihmilih dalam mencari teman selama hubungan tersebut sesuai dengan norma yang berlaku.
10. Memilki filsafat 10. Anda berusaha untuk hidup dan bahagia menjadi orang yang bermanfaat dan dapat berbagi kebahagiaan dengan orang lain. 2. Motivasi Menyelesaikan 1. Bertanggung Skripsi jawab
2. Mampu sendiri
1. Anda mengerjakan tugas sesuai dengan perintah dosen 2. Anda menyelesaikan tugas tepat pada waktunya
bekerja 3. Anda mengerjakan tugas dari dosen dengan tangan Anda sendiri. 4. Anda menyelesaikan tugas dengan cara copy paste atau membayar orang untuk mengerjakannya
3. Berpikir sungguh- 5. Anda berusaha sungguh dalam mengkoordinir teman mengerjakan tugas untuk menyelesaikan tugas kelompok 6. Anda berusaha menyelesaikan tuga dari dosen yang belum pernah Anda lakukan
4. Bersemangat pada saat belajar
7. Anda berusaha untuk memperoleh nilai A pada setiap mata kuliah 8. Anda menerima bibingan dari dosen untuk dapat menyelesaikan tugas secara maksimal
5. Bersifat konstruktif dan memiliki inisiatif
9. Anda menerima saran dari orang lain dan kritik yang bersifat membangun (positif) 10. Anda menemui dosen sebagai wujud keseriusan dalam menyelesaikan tugas
6. Metode Analisis Data Penelitian kuantitatif, analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Kegiatan dalam analisis data adalah mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabal yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif, maka teknik analisa datanya menggunakan teknik analisa data statistik, yang mana metode statistik adalah cara-cara tertentu yang perlu ditempuh dalam rangka mengumpulkan, menyusun, menyajikan, menganalisis dan
memberikan interpretasi terhadap sekumpulan bahan keterangan yang berupa angka agar dapat memberikan pengertian dan makna tertentu. Untuk
mengetahui
kematangan
kepribadian
dan
motivasi
menyelesaikan skripsi pada mahasiswa prodi PAI STAIN Salatiga tahun akademik 2014/2015 digunakan rumus: F N
P
100%
Keterangan: P = Prosentase F = Frekuensi jawaban responden N = Jumlah banyaknya sampel Adapun teknik analisa data digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya
hubungan
kematangan
kepribadian
dengan
motivasi
menyelesaikan skripsi pada mahasiswa progam studi PAI STAIN salatiga tahun akademik 2014/2015. Dalam hal ini, peneliti menggunakan rumus “product moment”. Rumus Product Moment sebagai berikut:
rxy
N xy N x2
x
x 2
y
N y2
y
2
Keterangan : = Koefisien korelasi antara variable x dan y
x
= Jumlah variable x
y
= Jumlah variable y
∑x
= Jumlah keseluruhan variable x
∑y
= Jumlah keseluruhan variable y
N
= Jumlah populasi
H. Sistematika Penulisan Untuk mempermudah penulisan laporan penelitian nanti, maka perlu kiranya penulis susun terlebih dahulu sistematika penulisan. Adapun dalam penulisan ini akan terdiri dari lima bab yaitu: Bab I Pendahuluan I. Latar Belakang Masalah J. Rumusan Masalah K. Tujuan Penelitian L. Hipotesis Penelitian M. Kegunaan Penelitian N. Definisi Operasional O. Metode Penelitian P. Sistematika Penulisan Bab II Kajian Pustaka D. Kematangan kepribadian 6. Pengertian Kepribadian 7. Tipe-Tipe Kepribadian
8. Kematangan Kepribadian 9. Ciri-ciri Kematangan Kepribadian 10. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kematangan Kepribadian E. Motivasi Menyelesaikan Skripsi 7. Pengertian Motivasi 8. Elemen Motivasi 9. Ciri-ciri Motivasi 10. Fungsi Motivasi 11. Motivasi Menyelesaikan Skripsi 12. Macam-macam Motivasi Menyelesaikan Skripsi F. Hubungan Kematangan Kepribadian Mahasiswa dengan Motivasi Menyelesaikan Skripsi Bab III Hasil Penelitian C. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Letak Geografis STAIN Salatiga 2. Sejarah Berdirinya STAIN Salatiga 3. Visi dan Misi STAIN Salatiga 4. Program Pendidikan 5. Organisasi STAIN 6. Daftar Responden D. Penyajian Data 1. Rekapitulasi Kepribadian
Jawaban
Angket
Responden
Kematangan
2. Rekapitulasi
Jawaban
Menyelesaikan Skripsi Bab IV Analisis Data D. Analisis Variabel x E. Analisis Variabel y F. Pengujian Hipotesis Bab V Penutup C. Kesimpulan D. Saran
Angket
Responden
Motivasi
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kematangan Kepribadian 1. Pengertian Kepribadian “Allport mengemukakan pendapatnya tentang pengertian kepribadian ini, yaitu “personality is the dynamic organization within the individual of those psychophysical systems that determine his unique adjustment to his environment”. (kepribadian merupakan organisasi yang dinamis dalam diri individu tentang system psikofisik yang menentukan penyesuaiannya yang unik terhadap lingkungannya)” (Yusuf, Syamsu dan Nurihsan, 2007: 4). Kepribadian merupakan hasil dari apa yang telah diperolehnya sehingga terbentuk dalam diri seorang individu yang setiap individu mempunyai ciri khas masing-masing atau keunikan tersendiri seiring berjalannya waktu. “Seiring bertambahnya umur yang semakin dewasa maka seseorang akan mengalami perubahan baik dalam cara berfikir, berbicara, bertindak ataupun memutuskan suatu perkara beserta resiko yang akan terjadi. Inilah yang dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk menentukan kualitas seseorang. Woodwort mengemukan bahwa kepribadian merupakan “kualitas tingkah laku total individu” (Yusuf Syamsu & Nurihsan, 2007: 3). Kepribadian adalah sruktur organisasi yang ada dalam diri individu dan menunjukkan bahwa dirinya mempunyai karakter atau sikap yang terbentuk dari keluarga, sekolah maupun lingkungan sehingga kepribadian ini akan terus berkembang. Seiring berkembangnya kepribadian maka seseorang akan dapat lebih berfikir jernih dalam bertindak. Bahwasanya orang tersebut telah dapat menilai baik atau buruknya atas apa yang akan dikerjakan. Maka dari itu dari
kepribadian ini orang lain sudah dapat menilai kualitas pribadi yang ada pada diri individu tersebut. Personality dalam bahasa Inggris berasal dari bahasa Latin persona yang berarti mengeluarkan suara. Personality utamanya menunjukkan suatu organisasi dari sifat-sifat dan aspek-aspek tingkah laku lainnya yang saling berhubungan di dalam suatu individu, dengan demikian sifat-sifat dan aspek-aspek ini bersifat psikofisik yang menyebabkan individu bertingkah laku apa adanya, dan menunjukkan cirri khas (karakteristik) yang membedakan individu itu dengan individu lain. Termasuk di dalamnya adalah sikap, kepercayaan, nilai-nilai dan citacita, pengetahuan dan keterampilan dan sebagainya (Bahrudin, 2007: 207-208). Kepribadian ini dapat dinilai dari cara berbicara, gaya berbusana, pola pikir, cara mengambil keputusan dan melaksanakan tanggung jawab. Hal ini bukan hanya semata-mata menyelesaikan tugas, akan tetapi mengandung sebuah resiko yang akan menjadi kemungkinan terburuk, namun resiko tersebut tentunya sudah dipertimbangkan dan disiasati dengan rencana guna menyiasati resiko tersebut. Aspek-aspek tersebut adalah mengenai psikofisik (jasmani dan rohani) antara lain sifat-sifat, kebiasaan, sikap, tingkah laku, bentukbentuk tubuh, ukuran, warna kulit, dan sebagainya. Semua aspek kepribadian, baik sifat-sifat maupun kebiasaan, sikap, tingkah laku, bentuk tubuh, dan sebagainya merupakan suatu sistem (totalitas) dalam menentukan cara yang khas dalam mengadakan penyesuaian diri terhadap lingkungan (Ahmadi dan Sholeh, 2005: 157-158). Dapat dipahami bahwa kepribadian tidak hanya merupakan faktor bawaan dari lahir namun kepribadian ini dibentuk pula oleh berbagai aspek yakni lingkungan dan masyarakat karena dari lingkungan ini individu melakukan berbagai komunikasi baik berbicara ataupun bertindak. Sehingga secra tidak langsung aspek-aspek dari luar ini
akan mempengaruhi seorang individu yang nantinya akan melekat pada dirinya tanpa ia sadari. 2. Tipe-tipe Kepribadian Berdasarkan persamaan aspek-aspek kepribadian pada sejumlah orang tertentu maka para ahli membagi/mengelompokkan kepribadian manusia menjadi beberapa tipe kepribadian, antara lain: a. Menurut Galenus Galenus membagi tempramen manusia menjadi empat tipe berdasarkan jenis cairan yang paling berpengaruh pada tubuh manusia. Pembagian tersebut adalahCholericus, Sangunicus, Fagmaticus, Melancholicus b. Menurut Heymans Gerart Heymansmembagi temperamen manusia berdasarkan pada tiga unsur/sifat penting yang dimiliki manusia yaituemosional, aktivitas, fungsi sekunder. Berdasarkan ketiga unsur ini maka tipe-tipe kepribadian dapat dibedakan menjadi gapasioneerden (orang hebat), cholerici (orang garang) sentimentil (orang perayu), nerveuzen (orang penggugup), flegmaciti (orang tenang), sanguinici (orang kekanak-kanakan) amorfen (orang tak berbentuk) c. Menurut spranger Eduard spranger, ahli ilmu jiwa bangsa jerman, membagi watak/kepribadian menusia menjadi 6 tipe yaitumanusia teori, manusia ekonomi, manusia sosial, manusia politik, manusia seni, manusia saleh(Ahmadi, 2005: 160-164) Cholericus adalah orang yang berwatak emosional (mudah naik darah), tempramen, bertubuh besar dan kuat sehingga tampat bahwa orang ini berparas seram dan kejam hal ini besar dipengaruhi oleh empedu kuning. Sangunicus yakni orang yang periang (selalu tampak bahagia), wajahnya berseri-seri seolah-olah tanpa ada beban sedikitpun akan tetapi memilki jiwa yang kekanak-kanakan.
Plegmatis yakni orang yang sikap pembawaannya tenang, pesimis, pemalas seperti pepatah diam-diam menghanyutkan sehingga sifat ini cukup berbahaya karena dapat secara tiba-tiba muncul hal yang tidak sangka oleh siapapun, tipe ini memiliki wajah yang pucat seakan-akan tampak sakit. Melancholis adalah orang yang mempunyai pikiran negatif terhadap hal-hal yang dialaminya hal ini muncul karena orang ini mudah menaruh curiga (syak) sehingga tampak selalu murung. Berdasarkan
paparan
Gerart
Heymans
diatas
dapat
dipahami bahwa kepribadian memiliki unsur penting yaitu emosional yakni kepekaan perasaan (besar kecilnya kesensitifan seseorang), aktivitas yaitu kemampuan dalam bertindak atau melakukan hal yang secara spontan dan kemampuan mengolah tanggapan-tanggapan yang merupakan fungsi sekunder. Tipe kepribadian berbeda-beda, tipe orang hebat yakni orang yang memiliki jiwa yang besar, aktif, memiliki rasa kekeluargaan dan suka menolong yang lemah. Orang garang yaitu orang yang aktif, optimis, suka dengan hal yang bersifat objektif namun ceroboh. Orang perayu yakni orang yang tidak aktif karena tipe orang ini suka menyendiri dan menjuh dari kebisingan serta mudah dipengaruhi oleh orang lain. Orang penggugup yakni orang yang mudah naik darah namun mudah menjadi dingin. Tipe ini suka memprotes, tidak mau
berpikir panjang, agresif tetapi tidak dendam. Orang tenang yaitu orang yang tidak aktif namun fungsi sekundernya kuat dan cenderung lebih senang bekerja sendiri. Orang kekanak-kanakan merupakan kebalikan dari orang tenang. Tipe orang tenang ini sukar mengambil keputusan disebabkan ragu-ragu dalam bertindak namun positifnya berpegang teguh pada pendiriannya. Tipe orang tak berbentuk yakni orang yang tidak memiliki arah dan tujuan, sehingga individu ini membiarkan orang lain menguasai dirinya dan fungsi sekundernya lemah.
Selain daripada itu tipe-tipe kepribadian juga dipengaruhi oleh hal-hal yang bersifat materiil yakni teori yang berkaitan dengan sedikit banyaknya pengetahuan yang didapatkannya, ekonomi juga berpengaruh terhadap kepribadian hal ini berkaitan dengan gaya hidup karena berhubungan erat dengan harta, status sosial yang berpengaruh langsung pada jiwa, politik, seni (keindahan) dan saleh yakni nilai-nilai agama. Tampak bahwa tipe-tipe kepribadian manusia berbeda-beda yang dipengaruhi berbagai faktor. Faktor-faktor tersebut antara lain gaya hidup, pola pikir, keluarga, lingkungan tempat tinggal, pergaulan, hobi, kemampuan ekonomi, perasaan ataupun status (pelajar, mahasiswa, atau kerja) yang semuanya ini akan turut membentuk kepribadian seseorang yang berbeda dan unik antara satu dengan yang lain.
3. Kematangan Kepribadian Kematangan adalah keadaan individu dalam perkembangan sepenuhnya yang ditandai oleh kemampuan aktual dalam membuat pertimbangan secara dewasa. Istilah “kematangan”, yang dalam bahasa Inggris disebut dengan maturation, sering dilawankan dengan immaturation yang artinya tidak matang. Seperti pertumbuhan, kematangan juga berasal dari istilah yang sering digunakan dalam biologi, yang menunjuk pada keranuman atau kemasakan. Kemudian istilah ini diambil untuk digunakan dalam perkembangan individu karena dipandang terdapat beberapa persesuaian. Kematangan itu sebenarnya merupakan suatu potensi yang dibawa individu sejak lahir, timbul dan bersatu dengan pembawaannya sertaturut mengatur pola perkembangan tingkah laku individu (Desmita, 2010: 11-12).
Kematangan
kepribadian
adalah
keadaan
individu
dalam
perkembangan sepenuhnya yang ditandai oleh kemampuan aktual dalam membuat pertimbangan secara dewasa yang dinamis dari sistem psikofisik individu yang menentukan tingkah laku dan pemikiran indvidu secara khas melalui proses pembelajaran atau melalui pengalaman-pengalaman,
penghargaan
(reward),
hukuman
(punishment), pendidikan dan sebagainya (Setyono, 2013: 53-54). Kematangan kepribadian adalah keadaan individu yang dalam perkembangannya ditandai oleh kemampuan berfikir dan bertindak dalam mengambil keputusan secara tepat dan cermat dengan mempertimbangkan segala resiko yang kemungkinan akan terjadi sebagai wujud citra diri dan merupakan sebuah hasil dari
pembelajaran baik pengalaman ataupun teori dari bidang formal (pendidikan) ataupun non formal (lapangan dan lingkungan). 4. Ciri-ciri Kematangan Kepribadian Menurut Allport kematangan kepribadian mempunyai ciri (Sundari HS, 2005:25): a. Memiliki perluasan diri (extention of self) yang meliputi proyeksi ke depan yang berupa perencanaan serta cita-cita (harapan) untuk kehidupan yang lebih baik masa depan serta mengambil bagian dalam setiap aktivitas/pekerjaan yang ditekuninya. b. Memiliki persepsi yang objektif (self objectification) yang meliputi dua komponen yakni insight dan humor. Insight adalah kecakapan individu untuk memahami dirinya sendiri. Humor ialah kecakapan untuk memperoleh kenyamanan diri dalam mempertahankan hubungan dengan orang lain. c. Menyatunya filsafat hidup dalam kehidupan sehari-hari (unifiying philosophy of life). Individu yang matang mendasarkan setiap aktivitasnya pada filsafat hidup yang memberikan arti dan tujuan pada kehidupannya. Mengenai
karakteristik
kepribadian
yang
sehat
(healthy
personality) (dalam Yusuf dan Nurihsan, 2007: 12-14) ditandai dengan karakteristik sebagai berikut: a. Mampu menilai diri secara realistik, apa adanya, baik menyangkut kelebihan maupun kelemahan dirinya.
b. Mampu
menilai
situasi
secara
realistik.
Mau
menerima
kondisi/situasi kehidupan secara wajar dan tidak memandang kenyataan yang ada harus sempurna. c. Mampu menilai prestasi yang diperoleh secara realistik. Prestasi yang diperoleh tidak membuatnya mengalami “superiority complex” atau keangkuhan tapi diekspresikan secara rasional. Dan ketika mendapat kegagalan tidak lantas frustasi tetapi tetap bersikap optimis. d. Menerima tanggung jawab. Memiliki keyakinan bahwa ia mampu mengatasi masalah-masalah yang dialaminya. e. Kemandirian (autonomy). Memilki sifat mandiri dalam berpikir dan bertindak, berani mengambil keputusan, mengarahkan dan mengembangkan diri sesuai norma yang berlaku. f. Dapat mengontrol emosi. Menghadapi segala situasi dengan positif/konstruktif bukan negatife/destruktif. g. Berorientasi tujuan. Merumuskan tujuan secara rasional (matang) bukan paksaan dari luar. Dan mencapainya dengan cara mengembangkan wawasan/pengetahuan dan ketrampilan. h. Berorientasi keluar. Memiliki respek, empati kepada orang lain dan fleksibel dalam berpikir. Menjadi pribadi yang ekstrovet bukan introvert. i. Penerimaan sosial. Memiliki nilai positif dimata orang lain, aktif dalam kegiatan sosial dan bersahabat dengan siapapun.
j. Memiliki filsafat hidup. Mengarahkan hidup berdasarkan keyakinan agama yang dianut, k. Berbahagia. Kebahagiaan ini didukung oleh faktor-faktor achievement (pencapaian prestasi), acceptance (penerimaan dari orang lain), affection (perasaan dicintai atau disayangi orang lain). Adapun kepribadian yang tidak sehat (matang) ditandai dengan beberapa hal berikut: a. Mudah marah (tersinggung). b. Menunjukkan kekhawatiran dan kecemasan. c. Sering merasa tertekan (stress atau depresi). d. Bersikap kejam atau senang menggangguu orang lain yang usianya lebih muda atau terhadap binatang (hewan). e. Ketidakmampuan untuk menghindar dari perilaku menyimpang meskipun sudah diperingati atau dihukum. f. Mempunyai kebiasaan berbohong. g. Hiperaktif. h. Bersikap memusuhi semua bentuk otoritas. i. Senang mengkritik/mencemooh orang lain. j. Sulit tidur. k. Kurang memiliki rasa tanggung jawab. l. Sering mengalami pusing kepala (meskipun penyebabnya bukan bukan bersifat organis). m. Kurang memiliki kesadaran untuk mentaati ajaran agama.
n. Bersikap pesimis dalam menghadapi kehidupan. o. Kurang
bergairah
(bermuram
durja)
dalam
menjalankan
kehidupan. Sifat-sifat khusus dari kepribadian sehat adalah perluasan diri, hubungan diri yang hangat dengan orang-orang lain, keamanan
emosional,
persepsi
realistis,
keterampilan-
keterampilan dan tugas-tugas, pemahaman diri, filsafat hidup yang mempersatukan (Schultz, Duane, 1991: 30-35). 5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kematangan Kepribadian Kepribadian seseorang itu relatif konstan, namun dalam kenyataan sering ditemukan bahwa kepribadian itu dapat dan mungkin terjadi. Setiap individu sejak dilahirkan telah menunjukkan adanya perbedaan dalam konstitusi tubuhnya, baik dari keturunan atau pembawaan individu (anak) itu sendiri. Kondisi jasmani yang berbeda beda itu menyebabkan sikap dan sifat-sifat serta tempramen yang berbeda beda juga. Kepribadian dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik hereditas (pembawaan) maupun lingkungan (seperti fisik, sosisal, kebudayaan, spiritual). d. Fisik e. Intellegency f. Keluarga g. Teman sebaya (peer group) h. Kebudayaan (Yusuf, 2001: 128-129) Dalam perkembangan individu (anak) pada masa bayi dan kanak –kanak, peranan keluarga (ayah ibu) sangat menentukan bagi kepribadian individu itu selanjutnya. Begitu pula kebiasaan kebiasaan
yang berlaku dalam keluarga. Keadaan dan suasana keluarga yang berbeda juga memberi pengaruh yang cukup menentukan terhadap perkembangan kepribadian individu. Keluarga yang berpendidikan berbeda pengaruhnya dengan keluarga yang kurang atau malah tidak berpendidikan. Suasana keluarga yang selalu diliputi ketentraman berbeda pengaruhnya dengan suasana keluarga yang selalu diliputi kericuhan(permusuhan) di dalamnya. Pada masa selanjutnya, pengaruh lingkungan sosial yang diterima anak semakin besar dan luas, mulai dari lingkungan keluarga meluas pada anggota-anggota keluarga yang lain, teman-teman yang datang kerumahnya, teman-teman sepermainan, tetangga-tetangganya, lingkungan desa kota, hingga pengaruh yang khusus dari lingkungan sekolahnya mulai dari guru-gurunya, teman-temannya, kurikulum sekolah, peraturan-peraturan yang berlaku di sekolah dan sebagainya. Demikianlah pengaruh faktor sosial terhadap perkembangan dan pertumbuhan kepribadian yang diterima oleh individu (manusia) dalam hidup dan kehidupannya sehari-hari, sejak kecil sampai dewasa (Ahmad Musa ,1969:94). Kematangan kepribadian bukan hanya dibentuk dalam keluarga saja namun lingkungan juga berpengaruh didalamnya. Faktor keluarga menentukan perkembangan kepribadian anak selanjutnya. Hal ini disebabkan karena: 1) Pengaruh itu merupakan pengalaman yang pertama-tama
2) Pengaruh yang diterima anak itu masih terbatas jumlah dan luasnya. 3) Intensitas pengaruh itu tinggi karena berlangsung terus menerus siang dan malam. 4) Umumnya pengaruh itu diterima dalam suasana aman dan bersifat intim dan bernada emosional Pada masa selanjutnya, pengaruh lingkungan sosial yang diterima anak semakin besar dan luas, mulai dari lingkungan keluarga meluas pada anggota-anggota keluarga yang lain, teman-teman yang datang kerumahnya, teman-teman sepermainan, tetangga-tetangganya, lingkungan desa kota, hinggapengaruh yang khusus dari lingkungan sekolahnya mulaidari guru-gurunya, teman-temannya, kurikulum sekolah , peraturan-peraturan yang berlaku di sekolah dan sebagainya. Adapun beberapa aspek kebudayaan yang sangat mempengaruhi perkembangan dan pembentukan kepribadian itu antar lain: 1. Nilai-nilai (values): pada setiap kebudayaan terdapat nilai –nilai yang dijunjung tinggi oleh individu yang hidup dalam kebudayaan itu. 2. Pengetahuan dan ketrampilan:pengetahuan yang dimiliki oleh seorang individu juga mempengaruhi sikap dan tindakannya. 3. Adat dan Tradisi: sebagaimana dimaklumi bahwa adat istiadat (tradisi) suatu daerah berbeda dengan daerah lainnya. 4. Bahasa:bahasa merupakan salah satu faktor yang ikut serta menentukan karakteristik suatu kebudayaan. Bahasa mempunyai hubungan yang erat dengan kepribadian manusia yang menggunakan dan memiliki bahasa itu (Baharudin, 2007:223-229). Peneliti sependapat dengan Baharudin bahwasanya kebudayaan turut serta dalam mempengaruhi kematangan kepribadian seseorang.
Bagaimana sikap dan cara-cara bertindak seseorang, bagaimana pergaulan hidup bermasyarakat, dan sebagainya mempengaruhi tingkah laku seorang individu. Nilai-nilai (values), pengetahuan dan ketrampilan, adat dan tradisi, sertabahasaadalah hal-hal yang tidak lepas dari keseharian seseorang yang merupakan kebudayaan yang berbeda antara daerah satu dengan yang lain.
B. Motivasi Menyelesaikan Skripsi 1. Pengertian Motivasi Motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan sesuatu tindakan dengan tujuan tertentu (Departemen Pendidikan Nasional, 2007: 756). Motivasi adalah sebuah istilah yang mengarah kepada adanya kecenderungan bertindak untuk menghasilkan satu atau lebih pengaruh-pengaruh. Motivasi bukanlah sebuah produk, sehingga tidak dapat diamati secara langsung, tetapi dapat diketahui indikatornya dari perilaku yang tampak, seperti pemilihan tugas-tugas, usaha, keteguhan dan ucapan-ucapan secara verbal (Wahyuni, Esa Nur: 2009: 12-13). Dorongan, kebutuhan, insentif, ketakutan-ketakutan, tujuan-tujuan, tekanan sosial, self confidance, minat, keingintahuan, atribusi untuk sukses atau gagal, ekspektasi-ekspektasi, kepercayaan-kepercayaan, nilai-nilai dan lain sebagainya merupakan variabel-variabel yang
menentukan intensitas motivasi siswa dalam belajar dan memberikan energi serta mengarahkan perilaku individu Faktor-faktor seperti kebutuhan, dorongan, minat, nilai-nilai, kepercayaan adalah faktor-faktor internal yang ada dalam diri individu dan mempengaruhi motivasi. Faktor-faktor ini disebut motivasi intrinsik. Sedangkan tekanan sosial, hadiah, hukuman, dan lain sebagainya dikategorikan sebagai faktor eksternal yang berasal dari luar individu tetapi juga dapat mempengaruhi motivasi, disebut motisavi ekstrinsik (Wahyuni, Esa Nur: 2009: 22-23). Motivasi adalah dorongan yang ada dalam diri individu yang dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal untuk bertindak guna mencapai tujuan. 2. Elemen Motivasi Dalam rumusan tersebut ada tiga unsur yang saling berkaitan, yaitu sebagai berikut: a. Motivasi dimulai dari adanya perubahan energi dalam pribadi Perubahan tersebut terjadi disebabkan oleh perubahan tertentu pada sistem neurofisiologis dalam organisme manusia, misalnya karena terjadinya perubahan dalam sistem pencernaan maka akan timbul motif lapar. Disamping itu, ada juga perubahan energi yang tidak diketahui. b. Motivasi ditandai oleh timbulnya perasaan (affective arousal)
Mula-mula berupa ketegangan psikologis, lalu berupa suasana emosi. Suasana emosi ini menimbulkan tingkah laku yang bermotif. Perubahan ini dapat diamati pada perbuatannya. Contoh: seseorang terlibat dalam situasi diskusi, dia tertarik dengan masalah yang dibicarakan, karenanya dia berusaha mengemukakan pendapatnya dengan kata-kata yang lancar dan cepat. c. Motivasi ditandai oleh timbulnya reaksi-reaksi untuk mencapai tujuan Pribadi yang bermotivasi memberikan respons-respons kearah suatu tujuan tertentu. Respons-respons itu berfungsi mengurangi ketegangan yang disebabkan oleh perubahan energi dalam dirinya. Tiap respon merupakan suatu langkah kearah mencapai tujuan. Contoh: Si A ingin mendapat hadiah, maka ia belajar misalnya
mengikuti
ceramah,
bertanya,
membaca
buku,
menempuh tes, dan sebagainya (Hamalik Oemar, 1995:106) Elemen motivasi adalah penggerak bagi seorang inidividu unutk melakukan tindakan. Penulis sependapat bahwasanya motivasi dimulai dari adanya perubahan energi (intern) yang kemudian akan muncul perasaan sehingga reaksi tersebut akan berpengaruh untuk melakukan tindakan guna mencapai tujuan yang diinginkan.
3. Ciri-ciri Motivasi Seseorang yang telah memiliki motivasi memiliki ciri-ciri sebagai berikut: a) Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus menerus dalam waktu yang lama, tidak pernah berhenti sebelum selesai) b) Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa). Tidak memerlukan dorongan dari luar untuk berprestasi sebaik mungkin (tidak cepat puas dengan prestasi yang telah dicapainya). c) Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah “untuk orang dewasa (misalnya masalah pembangunan agama, politik, ekonomi, keadilan, pemberantasan korupsi, penentangan terhadap setiap tindak kriminal, amoral, dan sebagainya)”. d) Lebih senang bekerja mandiri e) Cepat bosan dengan tugas-tugas yang rutin (hal-hal yang bersifat mekanis, berulang-ulang begitu saja, sehingga kurang kreatif). f) Dapat mempertahankan pendapatnya (kalau sudah yakin akan sesuatu). g) Tidak mudah melepas hal yang diyakini itu. h) Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal. Apabila seseorang telah memiliki ciri-ciri seperti diatas, berarti seseorang itu selalu memiliki motivasi yang cukup kuat (Hamalik Oemar, 1995: 83)
Seseorang yang memiliki motivasi tidak akan mudah terseret kepada hal-hal yang membuat motivasinya turun. Hal ini disebabkan karena seorang individu yang mempunyai motivasi tinggi akan berpegang teguh pada pendiriannya, akan tampak bersemangat, lebih senang bekerja, tekun dan dapat memecahkan persoalan-persoalan yang muncul sehingga individu tersebut berusaha dengan keras untuk meraih tujuan yang diinginkannya. 4. Fungsi Motivasi Motivasi dianggap penting dalam upaya belajar dan pembelajaran dari segi fungsi dan nilainya atau manfaatnya. Motivasi mendorong timbulnya tingkah laku dan mempengaruhi serta mengubah tingkah laku. Fungsi motivasi adalah: a) Mendorong timbulnya tingkah laku atau perbuatan. Tanpa motivasi tidak akan timbul perbuatan misalnya belajar. b) Motivasi berfungsi sebagai pengarah, artinya mengarahkan perbuatan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. c) Motivasi berfungsi sebagai penggerak. Artinya menggerakkan tingkah laku seseorang. Besar kecilnya motivasi seseorang akan menentukan cepat atau lambatnya suatu pekerjaan (Sardiman, 1994: 104) Motivasi berfungsi sebagai pompa (pendorong), pengarah dan penggerak semangat seseorang untuk melakukan tugas dan tanggung jawab guna mencapai tujuan. 5. Motivasi menyelesaikan skripsi Motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan sesuatu tindakan dengan tujuan tertentu (Departemen Pendidikan Nasional, 2007: 756).
Skripsi adalah karangan ilmiah yang wajib ditulis oleh mahasiswa sebagai sebagian dari persyaratan tugas akhir pendidikan akademisnya (Departemen Pendidikan Nasional: 2007: 1080). Motivasi menyelesaikan skripsi adalah dorongan yang timbul dari dalam diri mahasiswa yang dipengaruhi oleh faktor internal seperti dorongan, minat, nilai-nilai, kepercayaan, intelegensi maupun faktor eksternal yakni tekanan sosial (lingkungan dan masyarakat), hadiah, hukuman, dan lain sebagainya sehingga seseorang tersebut memiliki kekuatan untuk bertindak dan mengerjakan tanggung jawabnya untuk segera menyelesaikan tugas akhir guna memperoleh gelar Strata Satu (S1). 6. Tujuan Menyelesaikan Skripsi Macam-macam tujuan menyelesaikan skripsi adalah variasi dorongan yang menjadikan seorang individu bersemangat untuk segera menyelesaikan skripsi hingga memperoleh tujuan. Adapun tujuan tersebut antara lain: a. Lulus tepat waktu Setiap mahasiswa memiliki masa studi yang sama yakni 4 sampai dengan 4,5 tahun untuk menyelesaikan Strata Satu (S.1). Namun banyak pula ditemui mahasiswa yang tidak dapat menyelesaikannya dengan masa yang telah ditetapkan. Adapula yang berfikiran bahwasanya segera menyelesaikan skripsi hanya untuk menghindari gelar “mahasiswa abadi”.
Diantara mereka , ada yang menyelesaikan skripsi maupun tesis bertahun-tahun sehingga menyandang gelar MA. alias Mahasiswa Abadi. Ini fakta, walaupun jumlahnya tidak seberapa yakni antara 5-10%. Biasanya, mereka lulus pada semester 14 atau menjelang Drop Out (DO) (Suyadi, 2011: 4). Kenyataan gelar “Mahasiswa Abadi” tetap ada walaupun tidak banyak namun hal ini tentunya harus dapat diminimalisir, akan tetapi kembali kepada individu bahwasanya skripsi merupakan tanggung jawab pribadi yang sudah selayaknya dikerjakan sendiri. Niat dan minat membedakan dorongan antara mahasiswa satu dengan yang lainnya. b. Segera mendapatkan pekerjaan Tidak dipungkiri bahwa dengan usia yang sudah dewasa seseorang ingin hidup mandiri. Namun dengan status mahasiwa yang
masih
disandangnya
maka
seseorang
belum
dapat
menggunakan waktunya secara penuh untuk bekerja karena masih ada tanggung jawab yang harus diselesaikan. Skripsi adalah karya puncak mahasiswa S.1 yang disusun guna mendapatkan gelar tersebut. Cepat atau lambatnya mahasiswa menyelesaikan skripsi menentukan cepat dan lambatnya untuk menyandang gelar S.1. Dengan harapan bahwa setelah mendapatkan gelar tersebut mahasiswa mudah untuk mendapatkan pekerjaan, maka dari itu
mahasiswa sesegera mungkin untuk menyelesaikan skripsi tersebut. Penggolongan remaja terbagi 3 tahap, yaitu (a) remaja awal (usia 13-14 tahun), (b) remaja tengah (usia 15-17 tahun), (c) remaja akhir (usia 18-21 tahun). Masa remaja awal umumnya individu telah memasuki pendidikan di bangku sekolah menengah tingkat pertama (SLTP), sedangkan masa remaja tengah, individu sudah duduk di bangku sekolah menengah atas (SMU). Kemudian mereka yang tergolong remaja akhir, umumnya sudah memasuki dunia perguruan tinggi atau lulus SMU dan mungkin sudah bekerja (Dariyo, 2004:14). Berdasarkan paparan diatas terlihat bahwasanya mahasiswa tergolong dalam remaja akhir atau awal dewasa dan dikatakan umum jika sudah bekerja. Dengan ini jelas bahwa status “bekerja” setelah lulus dari perguruan tinggi untuk segera disandang. Maka dari itu mahasiswa menjadikannya salah satu dorongan dengan harapan segera mendapatkan pekerjaan setelah selesai nantinya. c. Ingin segera menikah Karir, kehidupan dan pendidikan merupakan tiga hal penting yang menyelimuti seorang individu. Ketika dihadapkan secara bersamaan tentunya akan sulit untuk mengambil keputusan mana yang akan dipilih karena semua hal tersebut sama-sama berkaitan dengan pribadi terlebih dengan usia yang sudah matang
setelah lulus dari Strata Satu (S.1). Menikah merupakan hal yang diinginkan oleh setiap individu yang normal, akan tetapi untuk melakukannya diiringi dengan berbagai pertimbangan. Terkadang orang tua menahan anaknya untuk menikah sebelum lulus kuliah, namun ada pula yang menikah ditengah-tengah masa kuliahnya. Adapun ciri-ciri remaja akhir adalah sebagai berikut: 1) Pertumbuhan fisik yang sangt cepat 2) Emosinya tidak stabil 3) Perkembangan seksual sangat menonjol 4) Cara berfikirnya bersifat kausalitas (hukum sebab akibat 5) Terikat
dengan
kelompoknya
(http://panjiaromdaniuinpai2e.blogspot.com/2008/03/psikologi -perkembangan-remaja_27.html) Ciri-ciri diatas menunjukkan bahwa pada masa remaja akhir kebutuhan seksual sudah terlihat. Karena faktor ini pula seorang mahasiswa dapat memperoleh dorongan untuk mencapai tujuan yang diinginkan setelah lulus dari bangku kuliah yakni menikah. d. Bergantian biaya dengan saudara Pendidikan memerlukan biaya yang tidak sedikit. Mulai sejak awal masuk hingga pendidikan itu selesai tidak dapat lepas dari “biaya” terlebih untuk biaya kuliah. Dengan alasan itu pula ditemui pada kalangan mahasiswa kuliah sambil bekerja. Walaupun sejatinya mereka melakukan ini dengan alasan masing-
masing. Ada yang disebabkan karena ekonomi yang biasa-biasa saja sehingga merasa sudah membebani orang tua sedangkan seorang tersebut mempunyai saudara yang membutuhkan biaya pendidikan pula sehingga dengan penuh upaya dan kerja keras individu tersebut harus segera menyelesaikan skripsinya. e. Melanjutkan studi yang lebih tinggi Individu berusaha menilai ulang (review) berbagai posisi alternatif yang ada, supaya ia benar-benar mampu memilih karier yang tepat, yakni sesuai dengan kepribadian, bakat maupun minat sendiri. Dalam hal ini, pertimbangan individu akan sangat menentukan (Dariyo, 2004: 47). Berdasarkan
paparan
diatas
penulis
menganalisis
bahwasanya seseorang mempunyai pilihannya masing-masing dalam menentukan pekerjaan atau karier dan posisi yang diharapkan. Sesuai dengan kepribadian bakat maupun minatnya jika mereka ingin meraih posisi yang lebih maka ia akan berusaha sekuat tenaga untuk mendapatkan posisi tersebut. Demikian pula mahasiswa yang sudah lulus dengan Strata Satu (S.1) akan mengarah menjadi guru sesuai gelar yang didapatkan yakni S.Pd.I. Dari segi pendidikan Strata Satu saat ini sudah banyak yang menyandang. Karean inilah tidak sedikit mahasiswa yang melanjutkan S.2 guna memperoleh gelar yang
lebih tinggi sebagai usaha untuk mendapatkan posisi yang lebih tinggi.
C. Hubungan Kematangan Kepribadian dengan Motivasi Menyelesaikan Skripsi Kematangan
kepribadian
adalah
keadaan
individu
dalam
perkembangan sepenuhnya yang ditandai oleh kemampuan aktual dalam membuat pertimbangan secara dewasa yang dinamis dari sistem psikofisik individu yang menentukan tingkah laku dan pemikiran indvidu secara khas melalui proses pembelajaran atau melalui pengalaman-pengalaman, penghargaan (reward), hukuman (punishment), pendidikan dan sebagainya (Setyono, 2013: 53-54). Motivasi menyelesaikan skripsi adalah dorongan yang timbul dari dalam diri mahasiswa yang dipengaruhi oleh faktor internal maupun eksternal sehingga seseorang tersebut memiliki kekuatan untuk bertindak dan mengerjakan tanggung jawabnya untuk segera menyelesaikan tugas akhir guna memperoleh gelar Strata Satu (S1). Definisi diatas dapat disimpulkan bahwasanya
kematangan
kepribadian yang dimiliki oleh mahasiswa STAIN Salatiga Prodi PAI berpengaruh terhadap dirinya sendiri dalam menyelesaikan tugas yang menjadi tanggung jawabnya yakni dorongan untuk segera menyelesaikan skripsi sehingga mahasiswa tersebut berupaya dengan keras agar selesai
dengan cepat dan tepat pada waktunya guna memperoleh gelar Strata Satu (S.1) Pendidikan Agama Islam.
BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Letak Geografis STAIN Salatiga Sekolah Tinggi Agama Islam merupakan satu-satunya Perguruan Tinggi Negeri yang ada di Salatiga. Perguruan ini terbagi menjadi dua lokasi kampus. Meskipun demikian, masing-masing tempat memiliki letak yang stategis. Mudah untuk dijangkau oleh siapapun. Kemudahan ini memberikan pointer sendiri sehingga memberikan nilai tambahan bagi STAIN Salatiga. Lokasi kampus 1 STAIN Salatiga berada dijalan Tentara Pelajar Nomer 02 Salatiga. Sebelah barat SMK Kristen Salatiga. Selatan Jalan Tentara Pelajar. Sebelah Timur Polres Salatiga dan Lapangan Pancasila yang merupakan alun-alun Kota Salatiga atau tepat berada disekitar masjid Agung Darul Amal. Sedangkan disebelah utara Jalan Kridanggo dan Pemukiman warga Kalicacing. 2. Sejarah Berdirinya STAIN Salatiga a. Pendirian Sejak berdirinya sampai saat ini, STAIN Salatiga telah melewati sejarah yang cukup panjang, dan mengalami beberapa kali perubahan kelembagaan. Pendirian lembaga ini bermula dari cita-cita masyarakat islam salatiga untuk memiliki Perguruan Tinggi Islam. Oleh karena itu didirikan Fakultas Ilmu Pendidikan
(FIP) Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) “Nahdlatul Ulama” di Salatiga. Lembaga ini menempati gedung milik Yayasan Pesantren Luhur, yang berlokasi di Jalan Diponegoro Nomor 64 Salatiga, yang berdiri berkat dukungan dari berbagai pihak, khususnya para ulama dan pengurus Nahdlatul ulama Jawa Tengah. Dalam rentang waktu kurang dari setahun, lembaga ini berubah nama semula FIK IKIP menjadi fakultas Tarbiyah. Maksud perubahan tersebut adalah agar lembaga ini dapat dinegerikan bersamaan dengan persiapan berdirinya IAIN Walisongo Jawa tengah di Semarang. Guna memenuhi persyaratan formal, maka dibentuk panitia pendirian yang diketuai oleh ulama kharismatis K.H. Zubair dan sekaligus diangkat sebagai dekannya. Dalam waktu yang bersamaan dengan proses pendirian IAIN Walisongo jawa Tengah di Semarang, Fakultas Tarbiyah Salatiga diusulkan untuk dinegerikan sebagai cabang IAIN Sunan Kalijaga, akhirnya pembinaan dan pengawasan Fakultas Tarbiyah Salatiga
diserahkan
kepada
IAIN
Walisongo
Semarang.
Keputusan ini didasarkan pada Surat Menteri Agama c.q. Direktorat Pembinaan PerguruanTinggi Agama Islam Nomor Dd/PTA/3/1364/69 tanggal 31 November 1969. Ketika IAIN Walisongo Jawa Tengah di Semarang berdiri, Fakultas Tarbiyah Salatiga mendapatkan status negeri, dan
menjadi cabang IAIN Walisongo. Penegerian Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo tersebut berdasarkan Surat Keputusan Menteri Agama Nomor 30 tahun 1970 tanggal 16 April 1970. b. Bergabung dengan IAIN Walisongo Meskipun telah berstatus negeri dan menjadi cabang IAIN Walisongo sebagai Fakultas Tarbiyah, namun kondisinya tidak berubah dalam waktu singkat untuk bisa sejajar dengan Perguruan Tinggi Negeri yang lain. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain: 1) Sarana dan prasarana yang belum memadai, terutama belum tersedianya gedung milik sendiri. 2) Jumlah tenaga professional edukatif maupun administrasi yang masih kurang. 3) Animo mahasiswa yang masih sedikit. 4) Masyarakat Jawa Tengah banyak yang belum tahu bahwa di Salatiga ada sebuah Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri. Keadaan tersebut berlangsung dalam waktu yang lama, sehingga kondisi Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo di Salatiga dapat dikatakan kurang layak untuk disebut sebagai perguruan tinggi negeri, terutama dari segi sarana dan prasarana yang dimilikinya. Oleh karena itu pernah berkembang isu bahwa lembaga ini akan ditutup.
Mengingat kendala pengembangan lembaga ini, maka para pengelola fakultas mencurahkan perhatian dan usahanya untuk menjawab berbagai tantangan yang ada. Jalan satu-satunya yang mesti ditempuh adalah membeli areal tanah kampus, mengingat untuk mengharapkan wakaf dari masyarakat dan meminta kepada pemerintah daerah belum memungkinkan. Dalam perkembangan selanjutnya, ada seorang warga Muhammadiyah Salatiga (H. Asrori Arif) yang menaruh perhatian
terhadap
keberadaan
Fakultas
Tarbiyah
IAIN
Walisongo Salatiga. Beliau menawarkan tanah pekarangannya seluas 0,75 ha, yang berlokasi di Jl. Caranggito (sekarang Jl. Tentara Pelajar) lengkap dengan bangunannya yang letaknya cukup strategis untuk menyelenggarakan pendidikan. Dalam rangka menangkap tawaran tanah dan rencana pengembangan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Salatiga, maka bapak Drs. Achmadi mengajukan surat permohonan kepada Menteri Agama RI (bapak H. Alamsyah Ratu Prawiranegara). Surat tersebut bernomor 031/A-a/FT-WS/I/1979, tanggal 24 Januari 1979. Bapak Drs. Achmadi memohon dukungan pula kepada bapak Muhammad Natsir (Ketua Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia) untuk pengembangan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Salatiga tersebut. Bapak Moh. Natsir memberikan respon positif
dengan cara mengkomunikasikan rencana bapak Drs. Achmadi kepada Menteri Agama. Dukungan bapak Moh. Natsir pada Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Salatiga sangat terasa bila dibaca dalam surat-suratnya kepada bapak Drs. Achmadi. Misalnya dalam surat Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia Indonesia Nomor 274/B/DDII/79 perihal balasan surat tertanggal 29 Rab. Awwal 1399 H/ 26 Februari 1979 dan surat Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia Nomor 349/B/DDI/79 perihal Rencana Pembelian tanah 20 Ra. Tsani 1399 H/ 19 Maret 1979. Atas perhatian Menteri Agama RI, maka Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Salatiga dapat membeli tanah yang ditawarkan oleh bapak (H. Ansori Arif). Gedung pun dibangun dengan menggunakan dana DIP Pusat (tahun anggaran 1980/ 1981 dan 1981/1982). Di antara dasar pengembangannya adalah Surat Dirgen Bimbaga Islam Nomor E/Dag/BI/2828 tertanggal 10 Agustus 1982. Tercatat mulai tahun 1982 Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Salatiga hijrah dari kampus lama kekampus baru milik sendiri, tepatnya di jalan Caranggito 2 (sekarang berubah menjadi Tentara Pelajar 2). Kampus baru dinilai sebagai jawaban tepat yang bersifat fisik atas tantangan rencana rasionalisasi yang digelindingkan oleh pemerintah pada waktu itu.
c. Alih Status dengan STAIN Berdasarkan keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 1997, maka secara yuridis mulai tanggal 21 Maret 1997 Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Salatiga beralih status menjadi Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga. Sesuai dengan keputusan itu, STAIN tetap didudukkan sebagai perguruan tinggi dibawah naungan Departemen Agama Republik Indonesia yang menyelenggarakan pendidikan akademik dan/atau professional dalam disiplin ilmu pengetahuan agama Islam. Sebagai salah satu bentuk satuan Pendidikan Tinggi, STAIN Salatiga masih tetap pula memiliki kedudukan dan fungsi yang sama dengan institute maupun universitas negeri lainnya. Peralihan status ini tentunya memberikan dampak yang sangat besar bagi STAIN baik yang bersifat fisik maupun non fisik. Tabel 3.1 DAFTAR BMN BANGUNAN KEMENTERIAN AGAMA KANTOR STAIN SALATIGA NO URAIAN BARANG TAHUN PEROLEHAN 1 Gedung Kuliah A 1985 2 Gedung Aula 1991 3 Gedung B 1993 4 Gedung PKM 1 1995 5 Gedung PKM 2 1996 6 Gedung D 1999 7 Gedung Sekretariat 2002 8 Gedung Kuliah C 2003 9 Gedung Dosen dan LAB 2003 10 Garasi Mobil 1995 11 Gedung Perpustakaan 2004
3. Visi dan Misi STAIN Salatiga Visi lembaga STAIN Salatiga adalah: “Menjadi perguruan tinggi yang berkualitas dalam mewujudkan keseimbangan kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional, dan kecerdasan spiritual”. Dengan Visi tersebut, maka misi yang diemban lembaga dapat diuraikan sebagai berikut: a. Mengantarkan mahasiswa memiliki kemantapan aqidah, kedalaman spiritual, keluhuran akhlak, dan keluasan ilmu pengetahuan. b. Memberikan layanan kepada civitas akademika dan masyarakat dalam menggali ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. c. Mengembangkan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat melalui kinerja intelektual dan eksternal. d. Mengembangkan college based management dengan melibatkan stake holder dan masyarakat. e. Mewujudkan tempat rujukan dalam keteladanan nilai-nilai Islam dan budaya bangsa. 4. Program Pendidikan a. Jurusan Tarbiyah Jurusan
Tarbiyah
berfungsi
untuk
menyelenggaraan
pendidikan akademik dan profesional. Tujuannya adalah untuk membentuk Sarjana Pendidikan Islam, yang memiliki keahlian dalam pendidikan dan pengajaran Islam dengan keahlian khusus dalam bidang studi pendidikan agama Islam, bahasa Arab, bahasa
Inggris, dan guru Madrasah Ibtidaiyah serta kewenangan menjadi guru atau mengajar dalam bidang studinya. Adapun gelar sarjana yang diterimanya untuk alumni Strata Satu adalah S. Pd. I atau sesuai peraturan yang berlaku. Jurusan Tarbiyah memiliki lima program studi yaitu: 1) Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) di Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga memiliki sejarah yang panjang, bahkan dapat dikatakan sebagai cikal-bakal STAIN Salatiga. Program Studi PAI, telah berdiri sejak tahun 1970 dan merupakan satu-satunya jurusan/program studi yang ada pada Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo di Salatiga, yang merupakan bagian/cabang dari IAIN Walisongo Semarang. Hal ini tertuang dalam Keputusan Menteri Agama RI Nomor 30 Tahun 1970 tanggal 16 April 1970. Dua puluh tujuh tahun kemudian, melalui Keputusan Presiden Nomor 11 Tahun 1997, tanggal 21 Maret Tahun 1997, Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo di Salatiga beralih status menjadi Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga. Peralihan status ini kemudian memberi peluang bagi STAIN Salatiga untuk mengembangkan jurusan/program studi selain PAI.
Sesuai dengan ketentuan penyelenggaraan pendidikan tinggi, bahwa setiap program studi harus mendapat akreditasi dari Badan Akreditasi Perguruan Tinggi (BAN-PT), maka pada tahun 2000 Program Studi Pendidikan Agama Islam telah mendapatkan akreditasi dengan nilai B, sesuai dengan Surat Keputusan
BAN-PT.
Nomor:
03156/Ak-1-III-
014/SU5PBI/VII/2000, yang berlaku sampai dengan tanggal 7 Juli 2005. Sejak pengajuan akreditasi tahun 2000 hingga saat ini, telah banyak pembenahan dan peningkatan yang dilakukan dalam penyelenggaraan program studi PAI di STAIN Salatiga. Peningkatan dilakukan terutama terhadap kuantitas dan kualitas sumber daya manusia, baik dosen, karyawan, pustakawan, serta laboran. Dalam bidang sarana dan prasarana, juga dilakukan pembenahan
terhadap
ruang
perkuliahan,
perkantoran,
perpustakaan, laboratorium micro teaching, serta sarana pembinaan kemahasiswaan. Bidang kurikulum dan pelaksanaan perkuliahan juga dilakukan pengembangan demi menjamin terwujudnya kompetensi lulusan sesuai dengan perkembangan keilmuan maupun praksis pendidikan di sekolah/madrasah. Hal ini ditunjang dengan penambahan bahan pustaka, serta meningkatkan kegiatan mahasiswa baik intrakurikuler, kokurikuler, maupun ekstrakurikuler.
Pada tahun 2009, Program studi PAI STAIN Salatiga mengajukan
akreditasi
ulang
kepada
BAN-PT,
guna
mendapatkan pengakuan sebagaimana ketentuan yang berlaku, maka pada tahun 2010 Program Studi Pendidikan Agama Islam telah mendapatkan akreditasi dengan nilai B, sesuai dengan Surat
Keputusan
BAN-PT.
Nomor:
023/BAN-PT/Ak-1-
XIII/S1/X/2010, yang berlaku 5 tahun sejak tanggal 29 oktober 2010 sampai dengan 29 oktober 2015. Berkaitan dengan pejabat di lingkungan prodi PAI khususnya Kepala Program Studi PAI tidak terlepasa dari perjalanan sejaran perkembangannya. Tahun 1997 merupakan awal mula berdirinya STAIN Salatiga setelah terpisah dari IAIN Walisongo Semarang. Pada awal periode 2000 sampai dengan tahun 2004 ketua program studi pendidikan agama islam dijabat oleh Drs. Miftahuddin, M.Ag yang sekarang menjabat sebagai pembantu ketua II, Awal tahun 2006 Kaprogdi selanjutnya dijabat oleh Beliau Bpk Fatchurrahman, M.Pd sampai dengan Juni 2010. Dan awal Juli 2010 sampai dengan sekarang (2014), Ketua Program Studi Pendidikan Agama Islam dijabat oleh Dra. Siti Asdiqoh, M.Si, yang juga merupakan alumni dari fakultas tarbiyah IAIN Walisongo yang sekarang menjadi STAIN Salatiga menggantikan pejabat
sebelumnya. Namun untuk periode 2014-2019 Kaprodi dijabat oleh Bapak Rasimin, S.PdI, M.Pd. a) Visi Program Studi PAI Menjadi agen pencetak guru Pendidikan Agama Islam pada jenjang pendidikan dasar dan menengah yang menjunjung tinggi
nilai-nilai
profesionalitas,
intelektualitas
dan
spiritualitas. b) Misi Program Studi PAI aa Menyelenggarakan
proses
pembelajaran
yang
berkualitas. ab Mengembangkan budaya akademik dan budaya kerja yang islami. ac Menjalin kerjasama dengan pihak terkait. ad Menyelenggarakan system administrasi akademik yang tertib. ae Memberikan landasan moral penembangan
ilmu
yang kuat dalam
kependidikan
islam
sehingga
tercipta integrasi iptek dan imtaq. af Melakukan kependidikan
kajian dalam
kependidikan Islam. c) Tujuan
kritis
terhadap
fenomena
pengembangan
teori-teori
aa Menyiapkan lulusan menjadi anggota masyarakat yang memiliki
kedalaman
professional
spiritual
yang
mengembangkan
dapat
dan
atau
dan
akademik
/
menerapkan
serta
menciptakan
ilmu
Pengetahuan Agama Islam. ab Mengembangkan pengetahuan
dan
agama
menyebarluaskan
islam
serta
ilmu
mengupayakan
penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya khasanah kebudayaan nasional. ac Menghasilkan sarjana muslim yang mampu menjadi guru agama islam yang professional, intelektual dan spiritual pada jenjang pendidikan menengah Tabel 3.2 Daftar Dosen PAI STAIN Salatiga NO. 1 2 3. 4. 5. 6. 7. 8.
NAMA / NIP Prof. Dr. Budihardjo, M.Ag. NIP. 19541002 198403 1 001 Dr. H.M. Zulfa, M.Ag NIP. 19520430 1977031 001 Dr. H. Muh. Saerozi, M.Ag. NIP. 19660215 199103 1 001 Drs. Abdul Syukur, M.Si. NIP. 19670307 199403 1 002 Dra. Djami‟atul Islamiyah,,M.Ag NIP. 19570812 198802 2 001 Drs. Miftahuddin, M.Ag. NIP. 19700922 199403 1 002 Drs. Bahroni, M.Pd. NIP. 19640818 199403 1 004 Dra. Siti Asdiqoh, M.Si. NIP. 19680812 199403 2 003
PANGKAT/GOL. Pembina Utama Madya (IV/d)
MKK
Lekrtor Kepala Pembina (IV/a)
Studi Ke Islaman Ilmu Pendidikan Islam
Pembina (IV/b)
Civic Education
Pembina (IV/a)
Ilmu Jiwa Agama Ilmu Pendidikan Islam
Pembina (IV/a) Pembina (IV/a) Penata Tk. I (III/d)
Tafsir
Bahasa Indonesia Ilmu Pendidikan Islam
9. 10. 11. 12. 13. 14. 15.
Maslikhah, M.Si. NIP. 19700529 200003 2 001 Penata Tk. I (III/d) Ilmu Sosial Dasar Muna Erawati, M.Si. NIP. 19751218 199903 2 002 Penata Tk. I (III/d) Psikologi M. Gufron, M.Ag. NIP. 19720814 200312 1 001 Penata Tk. I (III/d) Theologi Islam Mufiq, S.Ag., M.Phil. Ilmu Pendidikan NIP. 19690617 199603 1 004 Penata (III/c) Islam Achmad Maimun, M.Ag. Metodologi Studi NIP. 19700510 199803 1 003 Penata (III/c) Islam Siti Rukhayati, M.Ag. Penata Muda Tk. I Ilmu Pendidikan NIP. 19770403 200312 2 003 (III/b) Islam Yahya, S.Ag. NIP. 19700915 200112 1 001 Penata (III/c) Fiqh 2) Program Studi Pendidikan Bahasa Arab (PBA) 3) Program Studi Tadris Bahasa Inggris (TBI) 4) Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) 5) Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Raudhatul Atfal (PGRA) 6) Program Ekstensi (Transfer) b. Jurusan Syari‟ah Jurusan
Syari‟ah
berfungsi
untuk
menyelenggarakan
pendidikan akademik dan profesional, yang bertujuan untuk membentuk Sarjana Hukum Islam, yang memiliki keahlian dalam bidang hukum Islam maupun hukum positif dengan keahlian khusus dalam bidang ahwal al-syakhshiyyah (peradilan agama) dan Muamalah (ekonomi islam). Gelar kesarjanaan yang diperolehnya adalah S. HI. Program D III dengan konsentrasi Perbankan Islam menyelenggarakan pendidikan profesional bertujuan membentuk
ahli madya yang memiliki keahlian dalam bidang manajemen dan akuntansi keuangan baik di lembaga keuangan maupun perbankan. Gelar Sarjana yang diperolehnya adalah A. Md. Jurusan Syari‟ah memiliki enam program studi yaitu: 1) Program Studi S-1, Program Studi Al-Ahwal Al-Syakhshiyyah (Peradilan Agama) 2) Program Studi S-1 Perbankan Syari‟ah 3) Program Studi S-1 Sejarah Kebudayaan Islam 4) Program Studi S-1 Hukum Ekonomi Syari‟ah 5) Program Studi S-1 Komunikasi dan Penyiaran Islam 6) Program Studi S-1 Al-Qur‟an dan Ilmu Tafsir c. Program Khusus Kelas Internasional (KKI) Mulai
tahun
akademik
2010/2011
STAIN
Salatiga
mengembangkan program Khusus Kelas Internasional. Program ini menampung mahasiswa dari berbagai program studi jenjang strata 1, baik pada Jurusan Tarbiyah maupun Jurusan Syari‟ah melalui seleksi yang ketat, untuk dipersiapkan memasuki dunia kerja internasional sesuai dengan spesialisasinya. Kurikulum Program KKI mengacu pada kurikulum masing-masing program studi. Demikian pula gelar kesarjanaannya, akan diberikan sesuai dengan asal program studi masing-masing mahasiswa. Penambahan kurikulum dan sistem pembelajaran pada program ini diatur dalam pedoman tersendiri.
d. Program Pascasarjana 1) Program Pascasarjana STAIN Salatiga dibuka berdasarkan Surat Keputsan Dirjen Pendidikan Islam No. Dj. 1/818/2010 tanggal 22 November 2010 tentang Izin Penyelenggaraan Program Strata Dua Pendidikan Agama Islam pada STAIN Salatiga. 2) Penyelenggaraan Program Pascasarjana diatur dalam pedoman tersendiri. 5. Organisasi STAIN Organisasi STAIN Salatiga terdiri dari: a. Unsur Pimpinan, yaitu: Ketua, Pembantu Ketua, dan Kabag Administrasi. b. Senat STAIN Salatiga. c. Unsur Pelaksana Akademik, yaitu: Jurusan dan Program Studi, Pusat Penelitian dan Pengabdian
kepada Masyarakat, Unit
Pelayanan Bahasa, Unit Pengembangan Sumber Belajar, Unit Pengembangan Mutu Akademik, Pusat Ilmiah dan Penerbitan, Pusat
Sistem
Informasi
Manajemen, Pusat
Pengembangan
Praktikum, dan Kelompok Dosen. d. Unsur Pelaksanaan Administratif, yaitu: Bagian Administrasi, Sub Bagian Akademik dan Kemahasiswaan, Sub Bagian Kepegawaian, Sub Bagian Keuangan, dan Sub Bagian Umum.
e. Unsur Penunjang, yaitu: Unit Pelaksanaan Teknis Perpustakaan, Komputer, dan Laboratorium. f. Unsur Badan Non-Struktural, yaitu: Yayasan Kerjasama Alumni, Orang Tua, dan Mahasiswa (YAKAOMI), Senat Mahasiswa (SEMA), Dewan Mahasiswa (DEMA), dan Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ), serta Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM).
STRUKTUR ORGANISASI SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA KETUA SENAT
WAKET 1
JURUSAN
PROG. PAS SARJANA
(TARBIYAH-SYARIAH)
PRODI
PRODI
PRODI UPB
POM
WAKET 3
PUSAT P2M.P3M
SEKJUR
PRODI
WAKET 2
BAGIAN AUAK
SUBAG
SUBAG
SUBAG
AKADEMIK,KMHS & KERJASAMA
ADMINISTRASI UMUM
PERENC. KEU & AKUNTANSI
UNIT TIPD UNIT PERPUST
DOSEN
LABORATORIUM Bagan 1 Struktur Organisasi STAIN Salatiga
107
6. Daftar Responden Objek dalam penelitian ini adalah 25% daru keseluruhan mahasiswa PAI angkatan 2010, adapun data populasinya sebagai berikut: Tabel 3.3 Daftar Mahasiswa Prodi PAI Reguler STAIN Salatiga No
Nama
NIM
Tahun Masuk
Jenjang
JK
Status
1
M. ARIFIN
11110001
2010
S1
L
AKTIF
2
SITI AISAH
11110002
2010
S1
P
AKTIF
3
ROUDLOTUL JANNAH
11110003
2010
S1
P
AKTIF
4
IKA FITRI HANDAYANI
11110004
2010
S1
P
AKTIF
5
NENDEN ESA KHOERUNNISA M
11110006
2010
S1
P
AKTIF
6
AFIF KURNIA ROHMAN
11110007
2010
S1
L
AKTIF
7
DWI CAHYO NOVIANINGSIH
11110008
2010
S1
P
AKTIF
8
MAHARANI DYAH NUGRAHANTI
11110009
2010
S1
P
AKTIF
9
RIKA SEFIYANTI
11110010
2010
S1
P
AKTIF
10
DEVI LAILATUL MUNIROH
11110011
2010
S1
P
AKTIF
11
AWALINA MAFTUKHAH
11110013
2010
S1
P
AKTIF
12
M FIRDAUS FATCHUR ROZI
11110014
2010
S1
L
AKTIF
13
DWI VITA MANDIRI
11110015
2010
S1
P
AKTIF
14
GUNARTI
11110016
2010
S1
P
AKTIF
15
SUGENG WIBOWO
11110017
2010
S1
L
AKTIF
16
MIKA HUSYADA
11110018
2010
S1
L
AKTIF
17
FAJAR KHUSNUL MUFIDAH
11110020
2010
S1
L
AKTIF
18
SUSI RAHAYU
11110021
2010
S1
P
AKTIF
19
UFA NASHIROH AZZI
11110022
2010
S1
P
AKTIF
20
ENDANG WAHYUNINGSIH
11110023
2010
S1
P
AKTIF
21
ZUHANUL HASANAH
11110024
2010
S1
P
AKTIF
22
WILDAN ANDY SAPUTRA
11110025
2010
S1
L
AKTIF
23
SIKHATUN NAFIS
11110026
2010
S1
P
AKTIF
24
VIKA INDRAWATI
11110027
2010
S1
P
AKTIF
25
ATIN HANDAYANI
11110028
2010
S1
P
AKTIF
26
BASYIROH
11110029
2010
S1
P
AKTIF
27
PUJI IMAM NAWAWI
11110030
2010
S1
L
AKTIF
28
IGA PUJI SUSANTI
11110031
2010
S1
P
AKTIF
29
ANISA KOMSIYAH
11110032
2010
S1
P
AKTIF
30
RINI PRIARNI
11110033
2010
S1
P
AKTIF
31
MUSLIKHATUN UMAMI
11110034
2010
S1
P
AKTIF
32
OKTARIANA DINI WINARSIH
11110035
2010
S1
P
AKTIF
33
RIZKI ZUL ROCHMAH
11110036
2010
S1
P
AKTIF
34
ARIEF YULIANTO
11110037
2010
S1
L
AKTIF
35
ERI SYAHRIAR
11110038
2010
S1
P
AKTIF
36
YANUAR IS HARTANTO
11110039
2010
S1
L
AKTIF
37
SIGIT PURWANTO
11110040
2010
S1
L
AKTIF
38
NUR WULAN MASLACHAH
11110041
2010
S1
P
AKTIF
39
MUHAMMAD TAUFIQUR RIYADI
11110042
2010
S1
L
AKTIF
40
AMALIA HIDAYATUS SIBYANI
11110043
2010
S1
P
AKTIF
41
MUHAMMAD HELMI
11110044
2010
S1
L
AKTIF
42
NIKMATUL KHOERIYAH
11110045
2010
S1
P
AKTIF
43
DIAN ADI PERMANA
11110046
2010
S1
L
AKTIF
44
RENI WIDIASTUTI
11110047
2010
S1
P
AKTIF
45
ISWATI
11110048
2010
S1
P
AKTIF
46
BUDI PRASETYA
11110049
2010
S1
L
AKTIF
47
ENDAH RAHMAWATI
11110050
2010
S1
P
AKTIF
48
ALFAN UMRI SAIFUL KHAQ
11110051
2010
S1
L
AKTIF
49
AKHMAD KAFI
11110052
2010
S1
L
AKTIF
50
HESTI AMBARWATI
11110053
2010
S1
P
AKTIF
51
M. MUSTHOLIQ ALWI
11110055
2010
S1
L
AKTIF
52
MUKTI HARDINA NURTOATI
11110056
2010
S1
P
AKTIF
53
LARAS ROSWIDYANINGSIH
11110057
2010
S1
P
AKTIF
54
ERNITASARI
11110058
2010
S1
P
AKTIF
55
MUHAMMAD GUNAWAN
11110059
2010
S1
L
AKTIF
56
ANNISA INDAH NURINA
11110060
2010
S1
P
AKTIF
57
DESI CAHYA WULANDARI
11110061
2010
S1
P
AKTIF
58
MURYANTI
11110062
2010
S1
P
AKTIF
59
WULAN SARI
11110063
2010
S1
P
AKTIF
60
YUYUN NURHIDAYATI
11110064
2010
S1
P
AKTIF
61
LINNA INDRASARI
11110065
2010
S1
P
AKTIF
62
NURUL INAYAH
11110066
2010
S1
P
AKTIF
63
AJNA DINA FITRIYAH
11110067
2010
S1
P
AKTIF
64
NUR FAIZAH
11110068
2010
S1
P
AKTIF
65
HURIN AIN
11110069
2010
S1
P
AKTIF
66
ADDINA HIDAYA QURROTA AYUN
11110070
2010
S1
P
AKTIF
67
ULFAH NURYANI
11110071
2010
S1
P
AKTIF
68
PUJI WASTUTI
11110072
2010
S1
P
AKTIF
69
AHMAD RIJALUL UMAMI
11110073
2010
S1
L
AKTIF
70
NURUL HASANAH
11110074
2010
S1
P
AKTIF
71
LULUK NURROHMAH
11110075
2010
S1
P
AKTIF
72
A. MAHFUDH ROSYIDI
11110076
2010
S1
L
AKTIF
73
MOCHAMMAD MANGSUR
11110077
2010
S1
L
AKTIF
74
MUHAMMAD MAHMUDI
11110078
2010
S1
L
AKTIF
75
M. ISNAN FAHRUDIN
11110079
2010
S1
L
AKTIF
76
MUHAMMAD FADHIL
11110080
2010
S1
L
AKTIF
77
STRI ANA FARHANA
11110082
2010
S1
P
AKTIF
78
ISTI NUR LATHIFA
11110083
2010
S1
P
AKTIF
79
M. ARIEF MUFTI HABIBI
11110084
2010
S1
L
AKTIF
80
UMI KHAMIDAH
11110086
2010
S1
P
AKTIF
81
DARYANTO
11110087
2010
S1
L
AKTIF
82
KHUSNUL ARIEFAH BUDIARTI
11110088
2010
S1
P
AKTIF
83
M. HANAN ALFANANI
11110089
2010
S1
L
AKTIF
84
KHOTIM AHSAN
11110091
2010
S1
L
AKTIF
85
MOKHAMAD AGUS WACHID
11110092
2010
S1
L
AKTIF
86
MUHAMMAD BAQI MUSTAGHFIRI
11110093
2010
S1
L
AKTIF
87
ANISA ALFI NURJANAH
11110094
2010
S1
P
AKTIF
88
MAR'ATUS SHOLIHAH
11110095
2010
S1
P
AKTIF
89
TRI NIKMAH UTAMIMAH
11110096
2010
S1
P
AKTIF
90
SITI AMINAH
11110097
2010
S1
P
AKTIF
91
M.KHOERUL LUTFI
11110098
2010
S1
L
AKTIF
92
AHMAD SHODERI
11110099
2010
S1
L
AKTIF
93
YUSUP ARIFIN
11110100
2010
S1
L
AKTIF
94
NUR SAID
11110102
2010
S1
L
AKTIF
95
ANIF GINANJAR NUGROHO
11110103
2010
S1
L
AKTIF
96
MUHAMMAD AGUS KURNIAWAN
11110104
2010
S1
L
AKTIF
97
NOVI TAZKIYATUN N
11110105
2010
S1
P
AKTIF
98
ADAM BAAHARUDDIN SYAH
11110106
2010
S1
L
AKTIF
99
WALIDATUL IKROMAH
11110107
2010
S1
P
AKTIF
100
ISTIKHANA FAUZIYAH
11110108
2010
S1
P
AKTIF
101
KHOIRUZ ZAD
11110109
2010
S1
L
AKTIF
102
NURKHAYATI
11110110
2010
S1
P
AKTIF
103
MUHAMMAD YUSUF
11110111
2010
S1
L
AKTIF
104
SRI WURYANI
11110112
2010
S1
P
AKTIF
105
LUTFI ISTIGHFARINDA
11110113
2010
S1
P
AKTIF
106
FADHULIL JANNAH
11110114
2010
S1
P
AKTIF
107
DLIYA UDIN WIFQI
11110115
2010
S1
L
AKTIF
108
NUR FARIDA LUTFIA
11110116
2010
S1
P
AKTIF
109
FEBRI ISTANTI
11110117
2010
S1
P
AKTIF
110
SITI FATIMAH
11110118
2010
S1
P
AKTIF
111
TRI UTAMI
11110119
2010
S1
P
AKTIF
112
YUSUF FAIZAL
11110120
2010
S1
L
AKTIF
113
FARIHUL FADLI
11110121
2010
S1
L
AKTIF
114
NUHRI
11110122
2010
S1
L
AKTIF
115
YULIANA ARUM PRIYANI
11110123
2010
S1
P
AKTIF
116
MUHAMMAD HAFIDZ
11110124
2010
S1
L
AKTIF
117
SITI MUTTAQINAH
11110125
2010
S1
P
AKTIF
118
MUH. IMAM FAUZI
11110126
2010
S1
L
AKTIF
119
NURUL KHOLIFAH
11110127
2010
S1
P
AKTIF
120
AHMAD SYIFA'UDIN
11110128
2010
S1
L
AKTIF
121
YENI PURNAMASARI
11110129
2010
S1
P
AKTIF
122
FATKHUL MANAN JAZULI
11110130
2010
S1
L
AKTIF
123
MUHAMMAD FADHOLI
11110131
2010
S1
L
AKTIF
124
ARIS SOFYAN
11110132
2010
S1
L
AKTIF
125
INTI YULIANA
11110133
2010
S1
P
AKTIF
126
NURKAENI
11110134
2010
S1
P
AKTIF
127
DINA KHUSNIAH
11110135
2010
S1
P
AKTIF
128
HENNI PURWANINGRUM
11110136
2010
S1
P
AKTIF
129
PRIYO PRASETIYO
11110137
2010
S1
L
AKTIF
130
RENI ANTIKA SARI
11110138
2010
S1
P
AKTIF
131
ISNAINI ERNAWATI
11110139
2010
S1
P
AKTIF
132
FISCHA AMILA
11110140
2010
S1
P
AKTIF
133
ARIN AZIZAH
11110142
2010
S1
P
AKTIF
134
HASAN MAFTUH
11110143
2010
S1
L
AKTIF
135
LILIS RITNOWATI
11110144
2010
S1
P
AKTIF
136
VITA KHOLIFATUL ULFA S.
11110145
2010
S1
P
AKTIF
137
DEDY ROMANSYAH
11110147
2010
S1
L
AKTIF
138
CHIKMATUN FATMAWATI
11110148
2010
S1
P
AKTIF
139
FADLILATUL MUKAROMAH
11110149
2010
S1
P
AKTIF
140
MARKAMAH
11110150
2010
S1
P
AKTIF
141
ISNA FIKRIYAH
11110151
2010
S1
P
AKTIF
142
SITI AMANATUS SYARIFAH
11110152
2010
S1
P
AKTIF
143
SITI ROHATUN
11110153
2010
S1
P
AKTIF
144
ULFA ALMALIAH
11110154
2010
S1
P
AKTIF
145
MUHAMMAD ALIF KHAKIM
11110155
2010
S1
L
AKTIF
146
NUR'AINI SOLIKHAH
11110156
2010
S1
P
AKTIF
147
SYAMSUL MA`ARIF
11110157
2010
S1
L
AKTIF
148
AHMAD KHOTIBUL UMAM
11110158
2010
S1
L
AKTIF
149
MUHAMMAD DA'I SHOLIH
11110159
2010
S1
L
AKTIF
150
NURUL AROFAH
11110161
2010
S1
P
AKTIF
151
HANIK ASIH IZZATI
11110162
2010
S1
P
AKTIF
152
SITI MUSLIMAH
11110164
2010
S1
P
AKTIF
153
TIWIK MELINASARI
11110165
2010
S1
P
AKTIF
154
SAPTO ARI YOYOK
11110166
2010
S1
L
AKTIF
155
AULIA ULFA DEWI
11110167
2010
S1
P
AKTIF
156
UMI CHOIROTUNISAK
11110168
2010
S1
P
AKTIF
157
MAZIIDATUN NI'MAH
11110169
2010
S1
P
AKTIF
158
RORO RISALATUL MUAKHIROH
11110170
2010
S1
P
AKTIF
159
SITI MUNASIROH
11110171
2010
S1
P
AKTIF
160
ATIK TA'LINA
11110172
2010
S1
P
AKTIF
161
NAILIL ASNA
11110173
2010
S1
P
AKTIF
162
PARYONO
11110175
2010
S1
L
AKTIF
163
MUHAMMAD YUDHI ARDIYANSAH
11110176
2010
S1
L
AKTIF
164
ROHMAN HAKIM
11110177
2010
S1
L
AKTIF
165
KHOIRI AZIZI
11110180
2010
S1
L
AKTIF
166
SULISTIYANI
11110181
2010
S1
P
AKTIF
167
RIZCA NELLY FAUZIYAH
11110182
2010
S1
P
AKTIF
168
AS'AD ABDULLAH
11110185
2010
S1
L
AKTIF
169
INDAH ZIYADATUL AMALIYAH
11110186
2010
S1
P
AKTIF
170
ERMA NAHDLIYATUL FUTIHAH
11110187
2010
S1
P
AKTIF
171
WAHIDATUR ROHMAH
11110188
2010
S1
P
AKTIF
172
SALIS UMUDIYAH
11110189
2010
S1
P
AKTIF
173
SITI LAZIMATUN NASIFAH
11110191
2010
S1
P
AKTIF
174
SITI FITRIYAH
11110192
2010
S1
P
AKTIF
175
MUCHAROR
11110193
2010
S1
L
AKTIF
176
TAMAM SYARIF
11110195
2010
S1
L
AKTIF
177
AHMAD FIKRI SABIQ
11110196
2010
S1
L
AKTIF
178
AAN AFRIYAWAN
11110197
2010
S1
L
AKTIF
179
MUHAMMAD ARIS FAISOL
12110002
2010
S1
L
AKTIF
180
SAPARUDIN
12110003
2010
S1
L
AKTIF
B. Penyajian Data 1. Data tentang kematangan kepribadian mahasiswa Pendidikan Agama Islam (PAI) Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga tahun akadenik 2014/2015 Untuk
mengetahui
keadaan
tentang
kematangan
kepribadian
mahasiswa Pendidikan Agama Islam (PAI) Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga tahun akadenik 2014/2015, maka penulis menggunakan angket yang diberikan kepada mahasiswa yang dijadikan responden dengan 10 pertanyaan dengan alternatif jawaban sebanyak 3 buah, yaitu : a. Jawaban A mempunyai skor 3 b. Jawaban B mempunyai skor 2 c. Jawaban C mempunyai skor 1 Jawaban dari hasil angket tentang kematangan kepribadian mahasiswa Pendidikan Agama Islam (PAI) Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga tahun akademik 2014/2015 dapat dilihat dalam tabel di bawah ini: Tabel 3.4 Jawaban Angket tentang Kematangan Kepribadian Mahasiswa Prodi PAI STAIN Salatiga Tahun Akademik 2014/2015 No Nama Responden 1 2 3 4 5
MA SA RJ MDN RS
1 A A A A A
2 A A A A A
3 B A A B A
4 A A A A A
No. Item 5 6 7 A A A A A A A A A A A A A A A
8 A A A A A
9 10 A A A A B A A A A A
6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44
DLM AM MFF GR SW MH VI IS MU AY YH II AUS AW DCW NF HA NH INL UK AN SA MKL NS WI AS DK IE SR AKU AI MH AK NA KA MF IH NN EW
A A C A C A A A A A A A A A A B A A A A A A C A A A A A A A A C B A A A A A A
A A A A A B A A A B A A A A A B A A A A B A A A A A A A A A A A A A A A A A A
B B A B C A A A B B A A A A B B A B A B A B A B A A A B A A B A A A A A B B B
A A A B A A A A B A A B A A A A B A A A A A A A A A B A A B A A A A A A A A A
A A C B A A A A A A A A A A A B A A A A A A B A A B A A B A A B B A A A B A A
A A A A A A A B A A A A A B A B A A A A A A C A A A A A A A A A A A B A A A A
A A A B A B A A A A A A B A B A A A A A A B B A B A A A A A A B A A B A B A A
A A A C A A A A A A A A A B A C A A A A A A A A A A A A A A A A A B B A C A A
A A A A C A A A A A B B A A A B A B B B B A B A B A B A B B B A A B A B B A B
A A A A A A A A A A A A A A C A A A A A A A A A A B A A A A A A A A A A B A A
45
MH
A A B A A A A A B
C
2. Data tentang motivasi menyelesaikan skripsi pada mahasiswa Pendidikan Agama Islam (PAI) Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga tahun akademik 2014/2015. Untuk mengetahui keadaan motivasi menyelesaikan skripsi pada mahasiswa mahasiswa Pendidikan Agama Islam (PAI) Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga tahun akademik 2014/2015, maka penulis menggunakan angket yang diberikan kepada mahasiswa yang dijadikan responden dengan 10 pertanyaan dengan alternatif jawaban sebanyak 3 buah, yaitu : a. Jawaban A mempunyai skor 3 b. Jawaban B mempunyai skor 2 c. Jawaban C mempunyai skor 1 Jawaban dari hasil angket tentang motivasi menyelesaikan skripsi pada mahasiswa Pendidikan Agama Islam (PAI) Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga tahun akademik 2014/2015 dapat dilihat di tabel berikut ini: Tabel 3.5 Jawaban Angket tentang Motivasi Menyelesaikan Skripsi Mahasiswa Prodi PAI STAIN Salatiga Tahun Akademik 2014/2015 No Nama Responden 1 2 3
MA SA RJ
1 A A A
2 3 4 A B C A A A A B A
No. Item 5 6 7 C A A B A A C A B
8 9 10 A A A A A A A C C
4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42
MDN RS DLM AM MFF GR SW MH VI IS MU AY YH II AUS AW DCW NF HA NH INL UK AN SA MKL NS WI AS DK IE SR AKU AI MH AK NA KA MF IH
B B A A A B C A A A C A B A B B A A A C A A A A A A B A A A A A A A B A B B B
A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A
B A A A C B B B A A B B B A B C A A B B B A A A B B B A A B A A A B A A A B B
A A A A A C A C A A A A A A A A A A A A A A A B C A A B A B A B A A A A A C B
B C C C C C C A C B B C C C C A C A B A C C C C C C C A C B C C C C B A A C B
A B A B A A A B A B A A B B B A C B A B A A A B A A A C A A B A A B A C A B A
A A B A B A A B A A A B C A C A B A B A A A A A A A A A A B A A A A A A B A A
A A A C A A C C A A A C B A A C C A A A C A C A A A A A A A A A C C A A A A A
A C A A C A C A A C C C A A B A A A A A A A A A C B A A B B B A A A B B A A B
C C B A C C C B B A C A A A A A B A A B A C C B C B B A B A C B B A A C B A A
43 44 45
NN EW MH
A A A B C C A A A A A A A A B A A A A A A A C B A A A
B A B
BAB IV ANALISA DATA Seluruh data dari hasil penelitian melalui penyebaran angket telah terkumpul, maka langkah selanjutnya adalah mengklasifikasikan data tersebut sesuai dengan proporsinya masing-masing yang mengacu pada tujuan penelitian, yaitu sebagaimana tercatat di bawah ini: 4. Untuk mengetahui kematangan kepribadian mahasiswa Pendidikan Agama Islam (PAI) Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga tahun akademik 2014/2015. 5. Untuk mengetahui motivasi menyelesaikan skripsi mahasiswa Pendidikan Agama Islam (PAI) Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga tahun akademik 2014/2015. 6. Untuk mengetahui hubungan antara kematangan kepribadian dengan motivasi menyelesaikan skripsi pada mahasiswa Pendidikan Agama Islam (PAI) Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN)
Salatiga tahun akademik
2014/2015. Berdasarkan dari ketiga tujuan penelitian diatas maka penulis menganalisis dari tujuan pertama dan kedua menggunakan rumus persentase sebagai berikut:
P
F N
100%
Keterangan:
P = Persentase F = Frekuensi jawaban responden N = Jumlah banyaknya sampel Sedangkan
untuk
mengetahui
dari
tujuan
yang ketiga,
penulis
menggunakan rumus product moment, yaitu :
rxy
N xy N x2
x
x 2
y
N y2
y
2
Keterangan : rxy : Koefisien korelasi variable x dan variable y xy : Jumlah hasil kali variabel x dengan y x : Jumlah nilai variabel x y : Jumlah nilai variabel y N
: Jumlah subyek yang diteliti
A. Analisis Variabel x Analisis pertama dilakukan untuk mengetahui data kematangan kepribadian mahasiswa Pendidikan Agama Islam (PAI) Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN)
Salatiga tahun akademik 2014/2015.
Adapun langkah-langkah yang ditempuh adalah sebagai berikut :
1. Membuat tabel daftar nilai dan nominasi hasil angket tentang kematangan kepribadian mahasiswa. 2. Membuat tabel distribusi frekuensi jawaban dari angket 3. Mempersentasekan jawaban 4. Menginterprestasikan hasil persentase jawaban responden
Tabel 4.1 Daftar Hasil Angket tentang Kematangan Kepribadian Mahasiswa Pendidikan Agama Islam (PAI) Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga Tahun Akademik 2014/2015 No. Item No Nama Responden
Jumlah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1
MA
3 3 2 3 3 3 3 3 3
3
29
2
SA
3 2 3 3 3 3 3 3 3
3
29
3
RJ
3 3 3 3 3 3 3 3 2
3
29
4
MDN
3 3 2 3 3 3 3 3 3
3
29
5
RS
3 3 3 3 3 3 3 3 2
3
29
6
DLM
3 3 2 3 3 3 3 3 3
3
29
7
AM
3 3 2 3 3 3 3 3 3
3
29
8
MFF
1 3 3 3 1 3 3 3 3
3
26
9
GR
3 3 2 2 2 3 2 1 3
3
24
10
SW
1 3 1 3 3 3 3 3 1
3
24
11
MH
3 2 3 3 3 3 2 3 3
3
28
12
VI
2 3 3 3 3 3 3 3 3
3
29
13
IS
3 3 3 3 3 2 3 3 3
3
29
14
MU
3 3 2 2 3 3 3 3 3
3
28
15
AY
3 2 2 3 3 3 3 3 3
3
28
16
YH
3 3 3 3 3 3 3 3 2
3
29
17
II
3 3 3 2 3 3 3 3 2
3
28
18
AUS
3 3 3 3 3 3 2 3 3
3
29
19
AW
3 3 3 3 3 2 3 2 3
3
28
20
DCW
3 3 2 3 3 3 2 3 3
1
26
21
NF
2 2 2 3 2 2 3 1 2
3
22
22
HA
3 3 3 2 3 3 3 3 3
3
29
23
NH
3 3 2 3 3 3 3 3 2
3
28
24
INL
3 3 3 3 3 3 3 3 2
3
29
25
UK
3 3 2 3 3 3 3 3 2
3
28
26
AN
3 2 3 3 3 3 3 3 2
3
28
27
SA
3 3 2 3 3 3 2 3 3
3
28
28
MKL
1 3 3 3 2 1 2 3 2
3
23
29
NS
3 3 2 3 3 3 3 3 3
3
29
30
WI
3 3 3 3 3 3 2 3 2
3
28
31
AS
3 3 3 3 2 3 3 3 3
2
28
32
DK
3 3 3 2 3 3 3 3 2
3
28
33
IE
3 3 2 3 3 3 3 3 3
3
29
34
SR
3 3 3 3 2 3 3 3 2
3
28
35
AKU
3 3 3 2 3 3 3 3 2
3
28
36
AI
3 3 2 3 3 3 3 3 2
3
28
37
MH
1 3 3 3 2 3 2 3 3
3
26
38
AK
2 3 3 3 2 3 3 3 3
3
28
39
NA
3 3 3 3 3 3 3 2 2
3
28
40
KA
3 3 3 3 3 2 2 2 3
3
27
41
MF
3 3 3 3 3 3 3 3 2
3
29
42
IH
3 3 2 3 2 3 2 1 2
2
23
43
NN
3 3 2 3 3 3 3 3 3
3
29
44
EW
3 3 2 3 3 3 3 3 2
3
28
45
MH
3 3 2 3 3 3 3 3 2
1
26
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi tentang Kematangan Kepribadian Mahasiswa Pendidikan Agama Islam (PAI) Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga Tahun Akademik 2014/2015 No
Nama Responden
Total
Nominasi
1
MA
29
A
2
SA
29
A
3
RJ
29
A
4
MDN
29
A
5
RS
29
A
6
DLM
29
A
7
AM
29
A
8
MFF
26
B
9
GR
24
C
10
SW
24
C
11
MH
28
A
12
VI
29
A
13
IS
29
A
14
MU
28
A
15
AY
28
A
16
YH
29
A
17
II
28
A
18
AUS
29
A
19
AW
28
A
20
DCW
26
B
21
NF
22
C
22
HA
29
A
23
NH
28
A
24
INL
29
A
25
UK
28
A
26
AN
28
A
27
SA
28
A
28
MKL
23
C
29
NS
29
A
30
WI
28
A
31
AS
28
A
32
DK
28
A
33
IE
29
A
34
SR
28
A
35
AKU
28
A
36
AI
28
A
37
MH
26
B
38
AK
28
A
39
NA
28
A
40
KA
27
B
41
MF
29
A
42
IH
23
C
43
NN
29
A
44
EW
28
A
45
MH
26
B
Dari data di atas dapat di cari skor tertinggi dan terendah kemudian dicari intervalnya dengan menggunakan rumus :
i
Xt
Xr 1 Ki
Keterangan : i
: Interval
Xt
: Nilai tertinggi
Xr
: Nilai terendah
Ki
: Kelas interval (tinggi, sedang, rendah)
Dari data hasil angket kematangan kepribadian mahasiswa, diperoleh nilai tertinggi adalah 29, dan nilai terendah adalah 22. Dengan menggolongkan data tersebut ke dalam 3 kelas maka dapat diketahui inteval kelasnya, yaitu:
i
29 22 1 3
i
8 3
2.67 = 3
Jadi jelas bahwa variabel ini dapat dikategorikan variasi tinggi, sedang, rendah sebagai berikut : 1. Untuk kategori tinggi dengan A mendapat nilai 28 – 30
2. Untuk kategori sedang dengan jawaban B mendapat nilai 25 – 27 3. Untuk kategori rendah dengan jawaban C mendapat nilai 22 – 24 Kemudian dicari persentase frekuensi kematangan kepribadian. Hal ini menggunakan rumus prosentase sebagai berikut : 1. Untuk kategori tinggi tentang kematangan kepribadian ada 35 responden: P
35 X 100% = 77,7 % = 78 % 45
2. Untuk kategori sedang tentang kematangan kepribadian ada 5 responden: P
5 X 100% = 11,1 % = 11 % 45
3. Untuk kategori rendah tentang kematangan kepribadian ada 5 responden: P
5 X 100% = 11,1 % = 11 % 45
Untuk lebih jelas penulis sampaikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi kematangan kepribadian mahasiswa Pendidikan Agama Islam (PAI) Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN)
Salatiga tahun
akademik 2014/2015. Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Jawaban Kematangan Kepribadian Mahasiswa No
Interval
Frekuensi
Persentase
Nominasi
Keterangan
1
28 – 30
35
78 %
A
Tinggi
2
25 – 27
5
11 %
B
Sedang
22 – 24
3
Total
5
11 %
45
100%
C
Rendah
Berdasarkan pada tabel 4.3 bahwa tingkat kematangan kepribadian mahasiswa Pendidikan Agama Islam (PAI) Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN)
Salatiga tahun akademik 2014/2015 dalam kategori
tinggi dengan persentase sebesar 78 %. B. Analisis Variabel y Untuk mengetahui tentang motivasi menyelesaikan skripsi mahasiswa. Adapun langkah-langkah yang diambil adalah sebagai berikut: 1. Membuat tabel daftar nilai dan nominasi hasil angket tentang motivasi menyelesaikanskripsi mahasiswa. 2. Membuat tabel distribusi frekuensi jawaban dari angket 3. Mempersentasekan jawaban 4. Menginterprestasikan hasil persentase jawaban responden Tabel 4.4 Daftar Hasil Angket tentang Motivasi Menyelesaikan Skripsi Mahasiswa Pendidikan Agama Islam (PAI) Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga Tahun Akademik 2014/2015
No. Item No Nama Responden
Jumlah 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
1
MA
3
3
2
1
1
3
3
3
3
3
25
2
SA
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
29
3
RJ
3
3
2
3
1
3
2
3
1
1
22
4
MDN
2
3
2
3
2
3
3
3
3
1
25
5
RS
2
3
3
3
1
2
3
3
1
1
22
6
DLM
3
3
3
3
1
3
2
3
3
2
26
7
AM
3
3
3
3
1
2
3
1
3
3
25
8
MFF
3
3
1
3
1
3
2
3
1
1
21
9
GR
2
3
2
1
1
3
3
3
3
1
22
10
SW
1
3
2
3
1
3
3
1
1
1
19
11
MH
3
3
2
1
3
2
2
1
3
2
22
12
VI
3
3
3
3
1
3
3
3
3
2
27
13
IS
3
3
3
3
2
2
3
3
1
3
26
14
MU
1
3
2
3
2
3
3
3
1
1
22
15
AY
3
3
2
3
1
3
2
1
1
3
22
16
YH
2
3
2
3
1
2
1
2
3
3
22
17
II
3
3
3
3
1
2
3
3
3
3
27
18
AUS
2
3
2
3
1
2
1
3
2
3
22
19
AW
2
3
1
3
3
3
3
1
3
3
25
20
DCW
3
3
3
3
1
1
2
1
3
2
22
21
NF
2
2
2
2
2
2
3
3
3
3
24
22
HA
3
3
2
3
2
3
2
3
3
3
27
23
NH
1
3
2
3
3
2
3
3
3
2
25
24
INL
3
3
2
3
1
3
3
1
3
3
25
25
UK
3
3
3
3
1
3
3
3
3
1
26
26
AN
3
3
3
3
1
3
3
1
3
3
26
27
SA
3
3
3
2
1
2
3
3
3
2
25
28
MKL
3
3
2
1
1
3
3
3
1
1
21
29
NS
3
3
2
3
1
3
3
3
2
2
25
30
WI
2
3
2
3
1
3
3
3
3
2
25
31
AS
3
3
3
2
3
1
3
3
3
3
27
32
DK
3
3
3
3
1
3
3
3
2
2
26
33
IE
3
3
2
2
2
3
2
3
2
3
25
34
SR
3
3
3
3
1
2
3
3
2
1
24
35
AKU
3
3
3
2
1
3
3
3
3
2
26
36
AI
3
3
3
3
1
3
3
1
3
2
25
37
MH
3
3
2
3
1
2
3
1
3
3
24
38
AK
2
3
3
3
2
3
3
3
2
3
27
39
NA
3
3
3
3
3
1
3
3
2
1
25
40
KA
2
3
3
3
3
3
2
3
3
2
27
41
MF
2
3
2
1
1
2
3
3
3
2
22
42
IH
2
3
2
2
2
3
3
3
2
2
24
43
NN
3
3
3
2
1
1
3
3
3
2
24
44
EW
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
29
45
MH
3
3
3
3
1
2
3
3
3
2
26
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi tentang Motivasi Menyelesaikan Skripsi Mahasiswa Pendidikan Agama Islam (PAI) Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga Tahun Akademik 2014/2015 No
Nama Responden
Jumlah
Nominasi
1
MA
25
B
2
SA
29
A
3
RJ
22
C
4
MDN
25
B
5
RS
22
C
6
DLM
26
B
7
AM
25
B
8
MFF
21
C
9
GR
22
C
10
SW
19
C
11
MH
22
C
12
VI
27
B
13
IS
26
B
14
MU
22
C
15
AY
22
C
16
YH
22
C
17
II
27
B
18
AUS
22
C
19
AW
25
B
20
DCW
22
C
21
NF
24
B
22
HA
27
B
23
NH
25
B
24
INL
25
B
25
UK
26
B
26
AN
26
B
27
SA
25
B
28
MKL
21
C
29
NS
25
B
30
WI
25
B
31
AS
27
B
32
DK
26
B
33
IE
25
B
34
SR
24
B
35
AKU
26
B
36
AI
25
B
37
MH
24
B
38
AK
27
B
39
NA
25
B
40
KA
27
B
41
MF
22
C
42
IH
24
B
43
NN
24
B
44
EW
29
A
45
MH
26
B
Dari data di atas dapat di cari skor tertinggi dan terendah kemudian dicari intervalnya dengan menggunakan rumus :
i
Xt
Xr 1 Ki
Keterangan : i
: Interval
Xt
: Nilai tertinggi
Xr
: Nilai terendah
Ki
: Kelas interval (tinggi, sedang, rendah)
Dari data hasil angket motivasi menyelesaikan skripsi mahasiswa, diperoleh nilai tertinggi adalah 29, dan nilai terendah adalah 19. Dengan menggolongkan data tersebut ke dalam 3 kelas maka dapat diketahui inteval kelasnya, yaitu:
i
29 19 1 3
i
11 3
3,67 = 4
Jadi jelas bahwa variabel ini dapat dikategorikan variasi tinggi, sedang, rendah sebagai berikut : 1. Untuk kategori tinggi dengan A mendapat nilai 28 – 30
2. Untuk kategori sedang dengan jawaban B mendapat nilai 24 – 27 3. Untuk kategori rendah dengan jawaban C mendapat nilai 19 – 23 Kemudian dicari prosentasi frekuensi motivasi menyelesaikan skripsi. Hal ini menggunakan rumus prosentase sebagai berikut : 1. Untuk kategori tinggi tentang motivasi menyelesaikan skripsi ada 2 responden: P
2 X 100% = 4,4 % 45
2. Untuk kategori sedang tentang kematangan kepribadian ada 30 responden: P
30 X 100% = 66,7 % = 67% 45
3. Untuk kategori rendah tentang kematangan kepribadian ada 13 responden: P
13 X 100% = 28,9 % = 29% 45
Untuk lebih jelas penulis sampaikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi motivasi menyelesaikan skripsi mahasiswa pendidikan agama islam (PAI) Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN)
Salatiga tahun
akademik 2014/2015. Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Jawaban Motivasi Menyelesaikan Skripsi Mahasiswa No
Interval
Frekuensi
Persentase
Nominasi
Keterangan
1
28 – 30
2
4%
A
Tinggi
2
25 – 27
30
67%
B
Sedang
3
22 – 24 Total
13
29%
45
100%
C
Rendah
Berdasarkan pada tabel 4.6 bahwa tingkat motivasi menyelesaikan skripsi mahasiswa Pendidikan Agama Islam (PAI) Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN)
Salatiga tahun akademik 2014/2015 dalam
kategori sedang dengan persentase sebesar 67 %.
C. Pengujian Hipotesis Untuk mengetahui hubungan positif antara kematangan kepribadian dengan motivasi menyelesaikan skripsi pada mahasiswa Pendidikan Agama Islam (PAI) Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga tahun akademik 2014/2015. Maka untuk mengetahui tujuan tersebut penulis menggunakan rumus statistik korelasi product moment angka kasar dengan langkah sebagai berikut: 1. Membuat tabel persiapan untuk mencari hubungan antara kematangan kepribadian dengan motivasi menyelesaikan skripsi pada mahasiswa Pendidikan Agama Islam (PAI) Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga tahun akademik 2014/2015 2. Mencari x, y, x2, y2 dan xy dengan cara mengalikannya. 3. Memasukkan nilai x dan y yang sudah ada kedalam rumus korelasi product moment.
Tabel 4.7 Persiapan untuk Mencari Korelasi antara Kematangan Kepribadian dengan Motivasi Menyelesaikan Skripsi
Nama Responden
No
X
Y
x2
y2
xy
1
MA
29
25
841
625
725
2
SA
29
29
841
841
841
3
RJ
29
22
841
484
638
4
MDN
29
25
841
625
725
5
RS
29
22
841
484
638
6
DLM
29
26
841
676
754
7
AM
29
25
841
625
725
8
MFF
26
21
676
441
546
9
GR
24
22
576
484
528
10
SW
24
19
576
361
456
11
MH
28
22
784
484
616
12
VI
29
27
841
729
783
13
IS
29
26
841
676
754
14
MU
28
22
784
484
616
15
AY
28
22
784
484
616
16
YH
29
22
841
484
638
17
II
28
27
784
729
756
18
AUS
29
22
841
484
638
19
AW
28
25
784
625
700
20
DCW
26
22
676
484
572
21
NF
22
24
484
576
528
22
HA
29
27
841
729
783
23
NH
28
25
784
625
700
24
INL
29
25
841
625
725
25
UK
28
26
784
676
728
26
AN
28
26
784
676
728
27
SA
28
25
784
625
700
28
MKL
23
21
529
441
483
29
NS
29
25
841
625
725
30
WI
28
25
784
625
700
31
AS
28
27
784
729
756
32
DK
28
26
784
676
728
33
IE
29
25
841
625
725
34
SR
28
24
784
576
672
35
AKU
28
26
784
676
728
36
AI
28
25
784
625
700
37
MH
26
24
676
576
624
38
AK
28
27
784
729
756
39
NA
28
25
784
625
700
40
KA
27
27
729
729
729
41
MF
29
22
841
484
638
42
IH
23
24
529
576
552
43
NN
29
24
841
576
696
44
EW
28
29
784
841
812
45
MH
26
26
676
676
676
1244
1103
34536
27251
30557
Diketahui : N
= 45 x
= 1244
y
= 1103
x2
= 34536
y2
= 27251
xy
= 30557
Selanjutnya dimasukkan dalam rumus product moment sebagai berikut:
rxy
N xy N x2
x
x 2
N y2
45 * 30557 45 * 34536
1244
y y
2
1244 1103 2
45 * 27251
1103
1375065 1372132 1554120 1547536 1226295 1216609
2
2933 (6584)(9689) 2933 63792376
2750 7987,01
0,344 Setelah r (koefisien korelasi) dari kedua variabel x dan y diketahui, maka
untuk
mengetahui
dapat
tidaknya
hipotesis
diterima
harus
dikonsultasikan nilai rxy hasil dari perhitungan dengan nilai r yang terdapat dalam tabel nilai r product moment sehingga dapat diketahui bahwa rhitung dengan rtabel signifikan atau tidak. Hal ini dikarenakan bila rhitung sama dengan atau lebih besar dari r tabel 5% maka dikatakan signifikan. Sesuai dengan data responden sebanyak 45 responden maka dapat dilihat dalam tabel nilai-nilai r product moment adalah pada taraf 5 % = 0,294. Sehingga diperoleh perbandingan berdasar tabel nilai yang diperoleh ialah : 0,344 > 0,294 pada taraf signifikan 5%. Dari analisis data tersebut maka hipotesis yang berbunyi "ada hubungan yang signifikan antara kematangan kepribadian dengan motivasi menyelesaikan skripsi pada mahasiswa Prodi Pendidikan Agama Islam (PAI) Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga tahun akademik 2014/2015” diterima.
Kepribadian dipengaruhi oleh oleh beberapa faktor, baik hereditas (pembawaan) maupunn lingkungan (seperti fisik, sosial, kebudayaan, spiritual) (Yusuf, 2001: 128-129). Hal ini dapat diartikan bahwasanya kepribadian bukan hanya dibentuk dalam keluarga yang meliputi agama, akhlak, dll. akan tetapi oleh lingkungan dan juga pergaulan. Mahasiswa sudah tentu mempunyai
pengalaman yang lebih luas
dan lebih
banyak
berkomunikasi dengan dunia luar sehingga lambat laun kepribadian seseorang akan terbentuk seiring waktu berjalan hingga mencapai sebuah maturity (kematangan kepribadian). Pernyataan ini sejlan dengan penelitian Arif Setyono (2013:107) yang mengemukakan bahwa ada pengaruh yang siignifikan antara keaktifan berorganisasi dan kerajinan beribadah terhadap kematangan kepribadian. Hasil hitung yang ditunjukkan yaitu rxy (0,857) > table 1% (0,230). Penelitian lain yang dilakukan oleh Maziidatun Ni‟mah (2014: 81) di SMK N 3 Salatiga tahun 2014 menemukan bahwa ada hubungan yang signifikan antara intensitas melaksanakan ibadah dengan kematangan kepribadian. Hasil hitung ialah r hitung lebih besar dari r table yaitu 0,569 > 0,230 pada taraf signifikansi 1%. Kedua
penelitian
tersebut
tampak
memperkuat
bahwasanya
kematangan kepribadian bukann hanya dibentuk dalam keluarga saja namun lingkungan juga berpengaruh didalamnya. Pengaruh faktor sosial terhadap perkembangan dan pertumbuhan kepribadian yang diterima oleh individu
(manusia) dalam hidup dan kehidupannya sehari-hari, sejak kecil sampai dewasa (Ahmad Musa, 1969: 94). Kedua faktor ini berjalan beriringan saling melengkapi dan membentuk seseorang menjadi individu yang memiliki citra diri dan mempunyai tujuan yang diinginkan dengan menyelesaikan tugas yang dihadapinya serta memiliki motivasi yang kuat. Mahasiswa prodi PAI harus memenuhi tugas akhir yakni skripsi yang harus diselesaikan agar mendapatkan gelar S.Pd.I dan untuk hal ini motivasi sangat berperan didalamnya. Faktor-faktor
seperti
kebutuhan,
dorongan,
minat,
nilai-nilai,
kepercayaan adalah faktor-faktor internal yang ada dalam diri individu dan mempengaruhi motivasi. Faktor-faktor ini disebut motivasi intrinsik. Sedangkan
tekanan
sosial,
hadiah,
hukuman,
dan
lain
sebagainya
dikategorikan sebagai faktor eksternal yang berasal dari luar individu tetapi juga dapat mempengaruhi motivasi, disebut motisavi ekstrinsik (Wahyuni, Esa Nur: 2009: 22-23). Bukan hanya kematangan kepribadian namun motivasi juga dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal hingga seseorang dapat menyelesaikan tugas-tugasnya secara maksimal guna memperoleh tujuantujuan yang diinginkan. Mahasiswa berupaya senatiasa memaksimalkan seluruh potensinya mencapai apa yang diinginkannya. Menurut Atkinson, motivasi seseorang ditentukan oleh dua faktor, yaitu harapan terhadap suatu objek dan nilai dari obyek itu. Makin besar harapan seseorang terhadap suatu objek dan makin tinggi nilai objek itu bagi
orang tersebut, berarti makin besar motivasinya (Djaali, 2012: 10). Pernyataan ini menegaskan bahwasanya harapan seseorang atau tujuan yang diinginkan dapat menentukan seberapa besar motivasi yang ada dalam diri seseorang. Penelitian ini menghubungkan antara kedua varibel tersebut yakni kematangan kepribadian dengan motivasi
menyelesaikan skripsi hingga
diperoleh hasil bahwa terdapat korelasi yang positif sebesar 0,344 antara kematangan kepribadian dengan motivasi menyelesaikan skripsi pada mahasiswa prodi PAI STAIN Salatiga tahun akademik 2014/2015. Berdasarkan rhitung yang diperoleh lebih besar dari rtabel 0,344 > 0,294 untuk n=45 dan pada taraf signifikansi 55 keduanya memiliki hubungan yang signifikan bahwasanya semakin tinggi tingkat kematangan kepribadian maka semakin tinggi pula motivasi menyelesaikan skripsi pada mahasiswa.
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis persentase dari kedua variabel dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Variasi tingkat kematangan kepribadian mahasiswa Pendidikan Agama Islam (PAI) Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga tahun akademik 2014/2015 adalah kategori tinggi sebesar 78%; kategori sedang sebesar 11%; kategori rendah sebesar 11%. 2. Variasi tingkat motivasi menyelesaikan skripsi mahasiswa Pendidikan Agama Islam (PAI) Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga tahun akademik 2014/2015 adalah kategori tinggi sebesar 4%; kategori sedang sebesar 67%; kategori rendah sebesar 29%. 3. Ada hubungan yang signifikan antara kematangan kepribadian dengan motivasi menyelesaikan skripsi pada mahasiswa.Hal ini berdasarkan hasil data perhitungan statistika bila rhitung sama dengan atau lebih besar dari rtabel maka rhitung dapat dikatakan signifikan, dengan tingkat kepercayaan sesuai dengan data responden sebanyak 45 orang maka dapat di lihat dalam tabel nilai-nilai r product moment adalah pada taraf 5 % = 0,294. Sehingga diperoleh perbandingan berdasarkan tabel nilai yang diperoleh ialah 0,344 > 0,294. Hal ini berarti,semakin tinggi
variasi tingkat kematangan kepribadian ada hubungan yangsecara signifikan dengan motivasi menyelesaikan skripsi pada mahasiswa. B. Saran 1. Mahasiswa Kepada seluruh mahasiswa STAIN Salatiga pada umumnya dan mahasiswa PAI pada khususnya kami menyarankan agar selalu aktif dan komunikatif baik dalam lingkungan pergaulan yang berada didalam maupun diluar perguruan tinggi, masyarakat, dan terlebih dalam lingkungan keluarga karena dapat menambah wawasan dan pengalaman serta akan membentuk pribadi yang berperilaku baik sesuai dengan norma yang berlaku. Selain itu mahasiswa STAIN Salatiga juga dapat membedakan hal-hal yang bersifat positif dan menjauhi hal negatif sehingga dapat dikatakan memiliki tingkat kematangan kepribadian yang akan terus berkembang. Tingkat kematangan kepribadian ini memiliki pengaruh atas perilaku dan tindakan seseorang yaitu tinggi rendahnya dorongan (motivasi) yang timbul dari dalam diri dan dorongan dari luar diri guna menyelesaikan tanggung jawab yang harus diselesaikan. Penulis menyarankan bahwa setiap mahasiswa perlu untuk membentuk dirinya melalui berbagai faktor yakni keluarga, lingkungan dan masyarkat, sehingga dalam diri muncul motivasi yang semakin tinggi untuk melaksankan tugas dan tanggung jawab yang harus diselesaikan guna meraih impian masa depan.
2. Lembaga Penulis berharap bahwasanya lembaga memberikan kewenangan untuk mata kuliah skripsi agar ditawarkan pada semester awal bukan hanya saat menginjak semester 8 sehingga mahasiswa dapat mempersiapkan lebih awal dengan tatanan yang lebih matang. Hal ini dapat mencegah dan meminimalisir adanya “mahasiswa abadi”. Selain daripada itu mata kuliah skripsi yang ditawarkan lebih awal juga dapat memberi peluang kepada mahasiswa untuk menyelesaikan masa studi dengan tepat waktu dan dapat lulus bersama-sama karena setiap mahasiswa satu jurusan memiliki bobot mata kuliah serta beban yang sama.
ANGKET I.
Identitas Mahasiswa Nama : ......................................................................................... NIM : .........................................................................................
II.
Petunjuk Pengisian Objek A. Sebelum mengerjakan angket silahkan isi identitas Anda. B. Kerjakanlah angket ini dengan memilih salah satu alternatif yang sesuai. C. Angket ini tidak mempengaruhi prestasi Anda dalam mata kuliah apapun, maka dari itu kejujuran Anda sangat saya harapkan dan saya akan selalu menjaga kerahasiaan angket ini.
III.
Pertanyaan-pertanyaan A. Kematangan Kepribadian 1. Usia Anda sudah dewasa. Anda dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan yang ada dalam diri Anda. a. Selalu b. Kadang-kadang c. Tidak 2. Sebagai seorang mahasiswa Anda dapat menilai sebuah fakta baik atau buruk. Anda sadar bahwa keluarga, lingkungan, masyarakat serta pergaulan dapat berpengaruh dalam diri Anda. a. Selalu b. Kadang-kadang c. Tidak 3. Dosen adalah guru dalam bangku kuliah. Anda menyadari bahwa dosen memiliki peranan dalam prestasi yang Anda peroleh. a. Selalu b. Kadang-kadang c. Tidak 4. Apabila Dosen memberikan tugas kepada Anda. Anda merasa terbebani dengan tugas tersebut. a. Selalu b. Kadang-kadang c. Tidak 5. Anda mengerjakan tugas dari Dosen secara maksimal. a. Selalu b. Kadang-kadang c. Tidak 6. Terkadang Dosen marah terhadap mahasiswa jika tugasnya tidak dikerjakan secara maksimal, dengan kejadian tersebut Anda
memahami memahami maksud dan tujuan tingking). a. Selalu b. Kadang-kadang
Dosen (positif c. Tidak
7. Tujuan orang setelah lulus berbeda-beda. Anda berusaha menyusun dan memikirkan rencana setelah lulus dari STAIN Salatiga. a. Selalu b. Kadang-kadang c. Tidak 8. Tata karma baik tutur kata dan perbuatan adalah cerminan dari diri seseorang. Anda selalu memakai dua hal tersebut dalam komunikasi terhadap orang lain. a. Selalu b. Kadang-kadang c. Tidak 9. Anda tidak memilih-milih dalam mencari teman selama hubungan tersebut sesuai dengan norma yang berlaku. a. Selalu b. Kadang-kadang c. Tidak 10. Anda berusaha untuk menjadi orang yang bermanfaat dan dapat berbagi kebahagiaan dengan orang lain. a. Selalu b. Kadang-kadang c. Tidak B. Motivasi menyelesaikan skripsi 1. Anda mengerjakan tugas sesuai dengan perintah dosen. a. Selalu b. Kadang-kadang c. Tidak 2. Anda menyelesaikan tugas tepat pada waktunya. a. Selalu b. Kadang-kadang
c. Tidak
3. Anda mengerjakan tugas dari dosen dengan tangan Anda sendiri. a. Selalu b. Kadang-kadang c. Tidak 4. Anda menyelesaikan tugas dengan cara copy paste atau membayar orang untuk mengerjakannya. a. Selalu b. Kadang-kadang c. Tidak
5. Anda berusaha mengkoordinir teman untuk menyelesaikan tugas kelompok. a. Selalu b. Kadang-kadang c. Tidak
6. Anda berusaha menyelesaikan tuga dari dosen yang belum pernah Anda lakukan. a. Selalu b. Kadang-kadang c. Tidak 7. Anda berusaha untuk memperoleh nilai A pada setiap mata kuliah. a. Selalu b. Kadang-kadang c. Tidak 8. Anda menerima bibingan dari dosen untuk dapat menyelesaikan tugas secara maksimal. a. Selalu b. Kadang-kadang c. Tidak 9. Anda menerima saran dari orang lain dan kritik yang bersifat membangun (positif). a. Selalu b. Kadang-kadang c. Tidak 10. Anda menemui dosen sebagai wujud menyelesaikan tugas. a. Selalu b. Kadang-kadang
keseriusan c. Tidak
dalam