Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
HUBUNGAN KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA KELAS X SMK NEGERI I BANDUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015
SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Program Studi Bimbingan dan Konseling Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Nusantara PGRI Kediri
Oleh :
MUNARDI NPM :12.1.01.01.0371P
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2015
MUNARDI| 12.1.01.01.0371P FKIP-BIMBINGAN KONSELING
simki.unpkediri.ac.id || 1||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
1. Halaman persetujuan lengkap TTD (scan)
MUNARDI| 12.1.01.01.0371P FKIP-BIMBINGAN KONSELING
simki.unpkediri.ac.id || 2||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
2. Halam Pengesahan Lengkap TTD dan Stempel (Scan)
MUNARDI| 12.1.01.01.0371P FKIP-BIMBINGAN KONSELING
simki.unpkediri.ac.id || 3||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
HUBUNGAN KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA KELAS X SMK NEGERI I BANDUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015
MUNARDI 12.1.01.01.0371 P Fak Keguruan Ilmu Pendidikan-Bimbingan Konseling
[email protected] Dra. Endang Ragil WP, M.Pd dan Vivi Ratnawati,S.pd. M.Psi UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
ABSTRAK Munardi: Hubungan Keharmonisan Keluarga Dengan Keaktifan Belajar Siswa Kelas X SMK Negeri I Bandung Tahun Pelajaran 2014/2015, Skripsi, BK, FKIP UNP Kediri, 2015. Penelitian ini dilatar belakangi oleh kebutuhan manusia akan pentingnya pendidikan di masa depan. Masa depan seseorang banyak dipengaruhi oleh pendidikan yang ditempuhnya. Sementara keberhasilan pendidikan itu sendiri sangat ditentukan oleh kondisi psikologis orang tersebut. Sebagaimana kita tahu bahwa kondisi tersebut terbentuk oleh lingkungan dimana orang tersebut tinggal. Yaitu di lingkungan keluarga. Pertanyaan penelitian ini adalah apakah terdapat hubungan antara keharmonisan keluarga dan keaktifan siswa disekolah ? Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian Kuantitatif. Karena alat ukur yang digunakan berupa angket yang menghasilkan data berupa angka. Yang menjadi Populasi penelitian ini ialah siswa SMK NEGERI I BANDUNG sejumlah 129 siswa. Sampel diperoleh melalui teknik random sampling pada siswa kelas X sebanyak 32 siswa. Jenis penelitian ini mengunakan penelitian expo facto (Non Experiment), yang digunakan apabila data variabel sudah ada atau telah terjadi. Penelitian dimulai dengan memberikan angket Keharmonisan Keluarga kemudian dilanjutkan dengan observasi terhadap keaktifan siswa. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan analisis statistik Product moment diperoleh rhitung sebesar 0,350 dan rtabelsebesar0,349. Disini rhitung 0,350 >rtabel0,349 Dengan taraf signifikansi 5% dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara Keharmonisan Keluarga dengan Keaktifan Siswa di Sekolah. Kata Kunci: Keharmonisan Keluarga, Keaktifan Belajar Siswa
MUNARDI| 12.1.01.01.0371P FKIP-BIMBINGAN KONSELING
simki.unpkediri.ac.id || 4||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
I.
LATAR BELAKANG Pendidikan
merupakan
suatu
untuk
berprestasi
itu
akan
datang.
kebutuhan yang sangat diperlukan oleh
Sebagaimana yang diinginkan oleh para
seorang anak untuk masa depannya.
orang tua atau wali murid sebagai bentuk
Pendidikan
hasil
ini
dapat
diperoleh
dari
belajar/
prestasi
yang
keluarga, lingkungan masyarakat ataupun
membanggakan. Akan tetapi, pengaruh
lembaga
Dalam
yang berasal dari dalam ataupun luar diri
lembaga formal (sekolah) seorang anak
siswa tersebut juga menjadi salah satu
dididik dan menerima ilmu pengetahuan
faktor
dari lembaga tersebut. Keberhasilan dalam
prestasinya.
dunia pendidikan
di sekolah tentunya
psikologi siswa saat menerima pelajaran.
sangat diharapkan oleh masing-masing
Hal ini tentu akan sangat memengaruhi
anak. Namun pada kenyataannya untuk
prestasi belajarnya.
pendidikan
formal.
mencapai keberhasilan tersebut tidaklah mudah.
Hal
beberapa
ini
faktor
disebabkan yang
keberhasilan tersebut
adanya
memengaruhi
seperti
proses
belajar mengajar di kelas, tetapi juga ditentukan oleh faktor lain seperti cara guru mengajar, kencintaan siswa terhadap pelajaran, interaksi antara siswa, interaksi
yang
dapat
menghambat
Misalnya
Kecenderungan
saja
keadaan
psikologi
ini
menganggap bahwa anak adalah makhluk yang aktif. Belajar hanya mungkin terjadi apabila anak aktif mengalami sendiri. Maka inisiatif harus datang dari siswa sendiri. Guru sekedar pembimbing dan pengarah ketika siswa di dalam pendidikan informal atau sekolah.
antara guru dan siswa, kedisiplinan siswa, keaktifan siswa, keadaan psikologi dan
di
sekolah
keluarga
juga
memiliki peran penting disini. Keluarga
sebagainya. Pretasi belajar sebagai hasil dari keaktifan
Selain
belajar
itu
sendiri,
sering
dipandang sebagai tolak ukur keberhasilan dari hasil belajar itu sendiri. Untuk memperoleh
suatu
prestasi
tersebut
tidaklah mudah. Para siswa setidaknya dapat berperan aktif dalam proses belajar mengajar berlangsung. Sehingga harapan
MUNARDI| 12.1.01.01.0371P FKIP-BIMBINGAN KONSELING
merupakan lingkungan sosial yang pertama kali di kenal anak. Dalam keluargalah seseorang individu dibentuk dan dididik untuk
mencapai
taraf
perkembangan
selanjutnya. Perkembangan itu di dapat di masyarakat manapun lewat pendidikan formal
yaitu
sekolah,
sehingga
perkembangan yang baik dapat melahirkan
simki.unpkediri.ac.id || 5||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
anak yang berkualitas atau berprestasi.
kehidupan
Perhatian orang tua kepada mereka, dapat
kemungkinan
di
adalah
sama. Orang tua menunjukan kepada anak-
jembatan yang menghubungkan individu
anaknya, melalui berbagai teladan, kalau
yang berkembang dengan kehidupan sosial
kegiatan
kelak individu sebagai orang dewasa,
kenikamatan, dan bahwa sebagai cara
individu harus melakukan peranannya.
hidup itu patut diikuti. Sangat penting
Dalam hubungan dengan belajar, Keadaan
orang tua untuk ikut ambil bagian dalam
keluarga akan sangat menentukan berhasil
kegiatan belajar bersama-sama dengan
tidaknya dalam proses belajarnya. Ada
anak, sehinga mereka tidak merasa bahwa
keluarga miskin, ada pula yang kaya. Ada
belajar itu hanya untuk anak-anak, dan
Keluarga yang selalu diliputi suasana
kemudian dilupakan bila sudah benar .
ibaratkan
bahwa
keluarga
tentram dan damai. Tetapi ada pula yang sebaliknya. Kondisi dan suasana keluarga yang bermacam-macam itu, dengan dirinya sendirinya turut menentukan bagaimana dan sampai dimana hakikat belajar dialami dan dicapai oleh anak-anak. Termasuk faktor keluarga, tersedia tidaknya berbagai fasilitas yang diperlukan dalam menunjang proses belajar anak.
didalam
keluarga,
anakpun
akan
belajar
besar bersikap
menimbulkan
Prestasi adalah sedemikian penting bagi belajar anak-anak, sehingga orang tua secara khusus mau berperan sebagai model-model,
atau
dengan
kata
lain
memberikan teladan yang sesuai. Tidak hanya orang tua harus menjadi orang yang berprestasi, tetapi orang tua juga harus menyampaikan
kepada
anak-anak
pandangan tentang prestasi. Jadi dari
Orang tua adalah guru pertama bagi
penjelasan
diatas,
anak. Selain itu tanpa adanya keteladanan
bahwa
anak
orang tua kepada anaknya, pendidikan
perkembangannya
yang diberikan kepada anaknya akan
membutuhkan kehadiran orang tuannya
mempengaruhi hasil prestasi disekolah.
secara utuh dan terbina dalam sebuah
Keluarga
keluarga yang harmonis. Keluarga dapat
dalam
batas-batas
tertentu
dapat dalam
disimpulkan tahap benar-benar
menimbulkan pengaruh terhadap anggota
dikatakan harmonis jika
keluarga dan sebagian besar diantaranya
terdapat pribadi-pribadi yang di sebut
dalam bentuk teladan yang diberikan oleh
ayah/suami, ibu/istri dan anak yang terikat
orang tua. Bila orang tua selalu aktif dan
dalam hubungan yang selaras sehingga
memperlihatkan perhatian terhadap
akan melaksanakan fungsi dan tugasnya masing-masing
MUNARDI| 12.1.01.01.0371P FKIP-BIMBINGAN KONSELING
berdasarkan
didalamnya
tanggung
simki.unpkediri.ac.id || 6||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
jawab. Keharmonisan dapat menentukan
( non experiment) dalam arti “digunakan
kemana anak-anak yang mereka lahirkan
apabila data variable sudah ada atau telah
akan dibawa dan diarahkan untuk masa
terjadi “(LPMM IKIP 2001:4). Sehingga
depan. Anak sebagai manusia baru yang
peneliti tinggal melakukan pengumpulan
terlahir di sebuah keluarga memerlukan
data terhadap gejala-gejala yang berkaitan
rasa
untuk
langsung dengan keharmonisan keluarga
perkembangannya. Rasa ini merupakan
dan keaktifan belajar siswa. Dengan
kebutuhan dasar manusia yang tidak dapat
adanya penelitian ini di mungkinkan guru
dihiraukan. Perasaan ini hanya mungkin
akan mampu mengkondisikan sesuatu hal
dirasakan oleh anak jika benar-benar
yang
merasakan hubungan yang harmonis dalam
sekolah.
keluarga. Maka berdasarkan latar belakang
C. Tempat dan Waktu Penelitian
aman
diatas
dan
maka
mengambil
terlindung
peneliti judul
“Hubungan
tertarik
untuk
penelitian
Keharmonisan
terjadi
dalam
lingkungan
1. Tempat Penelitian
tentang Dengan
akan
Tempat dari penelitian ini adalah siswa
kelas
X
SMK
NEGERI
I
Keaktifan Belajar Siswa Kelas X SMK
BANDUNG. Tempat ini dipilih karena
Negeri I Bandung Keluarga Tahun
jumlah populasinya memungkinkan untuk
Pelajaran 2014/ 2015”.
diteliti, belum pernah diadakan penelitian tentang pengaruh keharmonisan terhadap
II. METODE
keaktifan belajar siwa kelas X SMK
A. Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kuantitatif sebab data diperoleh berupa
angka
yang
selanjutnya
data
tersebut akan digunakan untuk menguji hipotesis Sedangkan
yang
sudah
untuk
ditentukan.
menguji
hipotesis
tersebut menggunakan teknik statistik, yang cara kerjanya menggunakan angka. Oleh
karena
itu
pendekatan
B. Teknik Penelitian penelitian
yang
akan
digunakan ini adalah teknik expost facto
MUNARDI| 12.1.01.01.0371P FKIP-BIMBINGAN KONSELING
2014/2015, dan peneliti mengajar di tempat yang sama dan bertempat tinggal di Kediri,
sehingga
menghemat
waktu,
tenaga, sekaligus mempermudah dalam melaksanakan
penelitian
untuk
dapat
berjalan lancar, lebih efektif dan hasil yang diperoleh lebih baik dan efisien.
yang
digunakan adalah pendekatan kuantitatif.
Teknik
NEGERI I BANDUNG Tahun Pelajaran
2.
Waktu Penelitian Waktu penelitian ini diperkirakan
selama enam bulan dengan beberapa tahap penelitian, yaitu mulai bulan Januari sampai Juni. simki.unpkediri.ac.id || 7||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
sangat rendah. Kategori ini didasarkan
A. Hasil Penelitian
pada besarnya simpangan baku ideal dan
Dalam penelitian ini, terdapat 32
skor rerata ideal. maka dapat disimpulkan
sampel yang diberi angket keharmonisan
bahwa
keluarga.
Dari hasil pemberian angket
umumnya agak kurang, ini terlihat interval
pada siswa kelas X SMK NEGERI I
kelas baris ketiga 29-32 pada tingkat
BANDUNG
keaktifan belajar siswa, yaitu sebesar 38
diperoleh
tahun
data
ajaran
rata-rata
2014/2015 keharmoisan
keaktifan
belajar
siswa
pada
% pada kategori agak rendah.
keluarga pada siswa kelas X SMK
Berdasarkan penghitungan dapat di
NEGERI I BANDUNG Tahun Pelajaran
interpretasi hasil analisis data ialah bahwa
2014/2015 tergolong kurang baik.
rhitung sebesar 0.350 sedangkan rtable dengan
Data
keharmonisan
keluarga
taraf signifikansi 5% dieroleh 0,349.
menunjukkan skor terendah yang dicapai
Berdasarkan hasil uji korelasi product
sebesar 23 dan skor tertinggi sebesar 39.
moment diatas diperoleh rhitung sebesar
Variabel keharmonisan keluarga dibedakan
0,350
dalam 5 kategori yaitu tinggi, cukup, agak
dengan tarafsignifikan 5%. Sehingga dapat
rendah,
rendah.
diambil kesimpulan bahwa rhitung>rtabel
Kategori ini didasarkan pada skor rerata
dengan demikian Ha yang berbunyi ada
tertinggi. empat antara 27-30 frekuensinya
hubungan keharmonisan keluarga terhadap
10 orang atau 31 %. Dengan demikian
keaktifan belajar siswa diterima dan Ho
keharmonisan keluarga pada siswa kelas X
berbunyi
SMK NEGERI I BANDUNG Tahun
keharmonisan keluarga terhadap keaktifan
Pelajaran 2014/2015 tergolong rendah.
belajar siswa ditolak.
rendah
dan
sangat
Sedangkan rata-rata keaktifan belajar pada siswa kelas X SMK NEGERI I BANDUNG tahun pelajaran 2014/2015 tergolong agak rendah ini terlihat dari nilai rata-rata yang sebesar 992 : 32 = 31 Data tingkat belajar menunjukkan skor terendah yang dicapai sebesar 21 dan skor tertinggi sebesar 39. Variabel tingkat
sedangkan rtabel
tidak
sebesar
ada
0,349
hubungan
B. Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang diperoleh dengan
mengacu
hasil
analisis
sebagaimana dipapar pada bab IV, maka hasil temuan penelitian dapat disimpulkan sebagai
berikut
“Terdapat
Hubungan
Keharmonisan Keluarga dengan Keaktifan Belajar Siswa Kelas X SMK Negeri I
keaktifan belajar
Bandung Tahun Pelajaran 2014/2015”.
dibedakan dalam lima kategori yaitu tinggi, cukup, agak rendah, rendah, dan MUNARDI| 12.1.01.01.0371P FKIP-BIMBINGAN KONSELING
simki.unpkediri.ac.id || 8||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
IV. DAFTAR PUSTAKA Ahmadi, Abu. 2009. Psikologi Sosial. Jakarta: Rineka Cipta. Ali Kuhail, Madji Fathi. 2006. Fatwafatwa Pernikahan dan Hubungan Suami Istri. Jakarta: Kalam Pustaka. L. Silberman, Melvin. 2006. Learning. Bandung: Nusamedia. M.
Active
Fuad, Firdinan. 2008. Membina Keluarga Harmonis. Yogyakarta: Tugu Publisher.
Mudjiono & Dimyati. 2009. Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta. Slameto. 2010. Belajar & Faktor-faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta Sobur, Alex. 2003. Psikologi Umum. Bandung: Pustaka Setia. Susilo, M. Joko. 2009. Gaya Belajar . PINUS.
Sukses dengan
Suharsimi, Arikunto. 2006. Posedur penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta S.
Willis, Sofyan. 2008. Konseling Keluarga. Bandung: Alfabeta
Usman, Moh. Uzer. 2011. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
MUNARDI| 12.1.01.01.0371P FKIP-BIMBINGAN KONSELING
simki.unpkediri.ac.id || 9||