ANALISIS KESULITAN MEMAHAMI MATERI PEMBELAJARAN MAHĀRAH AL QIRĀ’AH SISWA KELAS XI AGAMA MAN MAJENANG CILACAP TAHUN AJARAN 2014/2015
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu Pendidikan Islam
Disusun Oleh: Mohammad Irfan Zidni NIM. 11420007
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA ARAB FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2015
MOTTO ”Keberhasilan adalah kemampuan untuk melewati dan mengatasi dari satu kegagalan ke kegagalan yang lain tanpa harus kehilangan semangat” (Wiston Chucile)
iv
PERSEMBAHAN
Skripsi ini ku persembahkan kepada: Ayahanda, Kakak serta Adik-Adikku Tercinta Jurusan Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.
v
ABSTRAK MOHAMMAD IRFAN ZIDNI. Analisis Kesulitan Memahami Materi Pembelajaran Mahārah Al Qirā’ah Siswa Kelas XI Agama MAN Majenang Cilacap Tahun Ajaran 2014/2015. Skripsi. Yogyakarta:Jurusan Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga, 2015. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses pembelajaran Mahārah al qirā’ah yang dilaksanakan oleh siswa kelas XI Agama dan kesulitan-kesulitan yang dihadapi siswa dalam memahami materi pembelajaran serta upaya-upaya yang dilakukan dalam rangka menghadapi kesulitan-kesulitan tersebut baik dari pihak guru bahasa Arab itu sendiri maupun pihak madrasah, seehingga tujuan pembelajaran yang diharapkan dapat tercapai. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif, dengan menggunakan cara berpikir induktif. Pendekatan yang digunakan yaitu pendekatan naturalistik yaitu pendekatan yang menunjukkan bahwa pelaksanaan penelitian yang dilakukan memang terjadi secara alamiah, apa adanya, dalam situasi normal yang tidak dimanipulasi keadaan dan kondisinya, serta lebih menekankan pada deskripsinya secara alami. Metode pengumpulan data penelitian menggunakan metode observasi, interview, dokumentasi dan tes. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) proses pembelajaran Mahārah al qirā’ah kelas XI Agama lebih menitik beratkan pada pemahaman terhadap makna kata, bukan pemahaman terhadap analisis kandungan yang ada di dalam materi pembelajaran. (2) kesulitan yang dialami siswa meliputi dua segi kebahasaan yaitu segi linguistik dan segi non-linguistik. Dari segi linguistik meliputi (a) semantik, yaitu kesulitan siswa dalam memahami makna/arti suatu kata bahasa Arab, (b) morfologi, kesulitan siswa dalam memahami dan menentukan bentuk suatu kata, seperti kesulitan siswa dalam menentukan fi’il māḍi, fi’il muḍāri’, fi’il amr, dan lain sebagainya. (c) sintaksis, kesulitan siswa dalam memahami dan menentukan kedudukan suatu kata bahasa Arab dalam sebuah kalimat, seperti dalam menentukan fi’il, fā’il, al maf’ūl bih, mubtadā’khobar dan lain sebagainnya. Dari segi non linguistik meliputi (a) siswa, karena latar belakang pendidikan siswa yang beragam, dan kurangnya motivasi, (b) guru, karena kurang efektif dalam mengelola waktu belajar, kurang mampu menguasai kelas, dan kurang efektif dalam menggunakan media. (c) materi pembelajaran, karena tidak disajikannya kosakata-kosakata yang dapat membantu siswa, dan isi materinya kurang sesuai dengan tingkat kemampuan siswa. Adapun upaya yang dilakukan baik oleh pihak guru maupu madrasah di antaranya yaitu, (a) membuat kamus bahasa Arab khusus kelas Program Keagamaan, (b) diadakannya pembelajaran diluar kelas, (c) melatih siswa memperbanyak perbendaharaan kosakata bahasa Arab, (d) menambah jumlah guru bahasa Arab yang memiliki basic pendidikan bahasa Arab, (e) dicanangkannya hari bahasa yang salah satunya adalah hari bahasa Arab.
vi
التجريد محمد عرفان زدنى ,الدراسة التحليلية فى مشكالت فھم موا ّد المقروء فى تدريس مھارة القراءة لتالميذ الصف ١١قسم الدينية بالمدرسة العالية الحكومية ماجناع جالجاب عام الدرس .٢٠١٥ ⁄ ٢٠١٤البحث .جوكجاكرتا :كلية التربية وتأھيل المعلمين جامعة اإلسالمية الحكومية سونان كاليجاكا٢٠١٥ . ھدف ھذاالبحث لمعرفة عملية تدريس مھارة القراءة فى الصف ١١قسم الدينية ومشكالت فھم موا ّد المقروء التى قد أصابت التالميذ مع المحاوالت التى تمكن استعمالھا لتتف ّوق على المشكالت الموجودة سواء كان من جھة المدارس أو المدرسة حتى تتصل أغراض الدراسية. ھذاالبحث من البحوث النوعية القيمية باستعمال تصميم التفكرى اإلستفرائى ,وكان التقريب يستعمل فى ھذاالبحث تقريبا طبيعيا أعنى أن فى عملية ھذاالبحث يشرح بصدق ما كان فيه بدون تالعب األحوال .أما طريقة جمع بيانات البحث فتستعمل بطرق مختلفة وھى طريقة المالحظة وطريقة المقابلة وطريقة الوثيقة وطريقة اإلمتحانة . تدل حصول ھذاالبحث على ) (١أن عملية تدريس مھارة القراءة فى الصف ١١قسم الدينية أضغط فى فھم معانى الكلمات ال فى فھم المقروء تحليلية على ما يشتمل فى ما ّدة الدرس (٢) ,كانت المشكالت التى قد أصابت على التالميذ إما تتعلق بالمشكالت اللغوى وإما تتعلق بغيرھا .فاألول المشكالت اللغوى يشتمل على ثالثة أوجه )أ( من وجه المعانى , وھى مشكالت فى تعيين معانى الكلمات )ب( من وجه الصرفى ,وھى مشكالت فى فھم تغير األلفاظ وتعيينھا ,كما فى تعيين فعل الماض ,والمضارع ,واألمر ,واسم الفاعل وغيرھا. )ج( من وجه النحوى ,ھى مشكالت فى تعيين تراكيب الكلمات فى النصوص وتعيينھا ,كما فى تعيين الفعل ,والفاعل والمفعول والمبتداء والخبر وغيرھا .والثانى المشكالت غير اللغوى يشتمل على أوجه منھا )أ( التالميذ ,كانت ھذه المشكالت بسبب خلفية التدريسية المختلفة بين التلميذ الواحد واألخر وبسبب نقص إھتمامھم وحثھم) ,ب( المدرس ,كانت ھذه المشكالت بسبب أن المدرس لم يستطع فى نظم أوقات التدريس ولم يستطع فى تسلط التالميذ عند التدريس ,ولم يستعمل وسائل التدريس إال قليال) .ج( ما ّدة الدرس ,كانت ھذه الكشكالت بسبب أن ما ّدة درس مھارة القراءة فى الصف ١١قسم الدينية يختلف بما ّدة الدرس فى الصف األخر .أما فى الصف األخر فيق ّدم المفردات التى سيستعد التالميذ فى فھم ما ّدة الدرس ,وأما فى الصف الدينية خصوصا فى الصف ١١فال .أما ما يحاول به سواء كان من المدرس أو المدرسة فى حل مشكالتھم فى فھم ما ّدة الدرس فى تدريس مھارة القراءة ھو )أ( أن يصنع المدرس قاموس لغة العربية الذى يخصص لتالميذ فى قسم الدينية )ب( أن يحضر عملية التدريس خارج الفصل) ,ج( أن يدرب التالميذ فى كثرة المفردات) ,د( أن يزيد رائس المدرسة مدرس لغة العربية ) ,ه( أن يعلن أيام اللغات ومنھا يوم للغة العربية.
vii
KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Alloh SWT, yang telah memberikan rahmat, taufik serta hidayah-NYA kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Sholawat beriring salam semoga senantiasa tertuju kepada sebaik-baik ciptaan, sebaik-baik cahaya yaitu nabi Muhammad SAW, yang telah membawa manusia dari masa ketidak tahuan menuju masa penuh dengan keilmuan dan pengetahuan sehingga tercipta pribadipribadi yang memiliki intelektualitas dan berkarakter. Penyusunan skripsi ini merupakan kajian keilmuan tentang bagaimana kegiatan pembelajaran mahāroh al qirā’ah di kelas XI Agama MAN Majenang berlangsung yang kemudian dari hal tersbut dapat diketahui kesulitan-ksulitan yang dihadapi oleh peserta didik dalam memahami materi pembelajaran. Penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa adanya dorongan, bimbingan, bantuan serta arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan penuh kerendahan hati penulis ingin menghaturkan kepada: 1.
Rektor Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.
2.
Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
3.
Bapak Drs.H. Ahmad Rodli, M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta beserta Segenap Dosen dan Karyawan UIN Sunan Kalijaga.
viii
4.
Bapak Drs. Dudung Hamdun, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik dan Sekretaris Jurusan Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
5.
Bapak Dr. H. Ahmad Janan Asifuddin,MA selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah membimbing, memberikan motivasi, arahan serta nasehat-nasehat kepada penulis, serta telah banyak mencurahkan waktu dan pemikirannya demi terselesaikannya penyusunan skripsi ini.
6.
Bapak Drs. H. Khamid Alwi, M.Ag selaku Kepala MAN Majenang Cilacap yang telah menerima penulis dengan baik dalam melakukan penelitian serta segenap Staff MAN Majenang Cilacap yang turut membantu penulis.
7.
Ibu Umi Sarotun,S.Ag selaku Guru Bahasa Arab yang banyak membantu, membimbing penulis dan memberikan arahannya.
8.
Segenap siswa MAN Majenang khususnya Siswa kelas XI Agama MAN Majenang yang dengan ikhlas turut berpartisipasi selama penelitian.
9.
Ucapan terima kasih terkhusus penulis haturkan kepada Ayahanda dan Ibunda tercinta Muhyiddin dan Tri Suyatmi (Alm) yang tak hentihentinya memberikan dorongan, doa, kasih sayang, serta tak hentihentinya mendidikan kami dengan begitu tulus dan penuh cinta, juga tak lupa untuk Kakakku Moh. Syarif Abdurrahman, adik-adikku Abdulloh Syafi’i dan Moh. Umar Muchtar yang selalu penulis sayangi.
10.
Romo K.H. Muchlish Sufyan selaku Pengasuh PonPes.Pembangunan Miftahul Huda Cigaru Majenang, serta para Masyāyikh yang senantiasa
ix
memberikan
doa
tulusnya
kepada
penulis
juga
seluruh
santri
PonPes.Pembangunan Miftahul Huda Cigaru. 11.
Sahabat seperjuangan penghuni Kamar Punk-Kid PonPes Pembangunan Miftahul Huda Cigaru, Fathurrohman, Mansur, Nuryanto, Sholeh, Ibnu Ruba’i, Agung, Alawi, Darman, Abbas, Mahfudz, Fadlun dan Fery yang senantiasa banyak membantu dan memotivasi penulis.
12.
Sahabat terbaikku, Asif Maftuhin beserta keluarga yang banyak membantu dan memberikan motivasi kepada penulis dengan tulus dan ikhlas.
13.
Ibu Nyai Hj. Siti Chamnah Najib selaku Pengasuh PonPes Alluqmaniyah Yogyakarta yang tak henti-hentinya memberikan doa tulusnya kepada kami, serta seluruh santri PonPes Allumaniyah yang banyak membantu Penulis.
14.
Segenap penghuni Kamar 9 Putra PP. Al Luqmaniyah yang banyak membantu penulis dan tak pernah lelah menemani penulis dalam sukaduka.
15.
Rekan-rekan Jurusan PBA ’11, PPL I, PPL-KKN Integratif MA Darul Ulum Kulon Progo yang senantiasa menemani dan memotivasi penulis. Terima kasih semuanya. Yogyakarta 03 April 2015 Penulis Mohammad Irfan Zidni NIM. 11420007
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ....................................................................................... HALAMAN SURAT PERNYATAAN KEASLIAN ...................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. ii HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iii HALAMAN MOTTO ...................................................................................... iv HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... v HALAMAN ABSTRAK.................................................................................. vi HALAMAN AL TAJRĪD ................................................................................. vii HALAMAN KATA PENGANTAR ................................................................ viii HALAMAN DAFTAR ISI .............................................................................. xi HALAMAN DAFTAR TABEL ...................................................................... xiii HALAMAN DAFTAR GAMBAR .................................................................. xiv HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN .............................................................. xv HALAMAN KAIDAH TRANSLITERASI..................................................... xvi BAB I: PENDAHULUAN ............................................................................... 1 A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1 B. Rumusan Masalah ....................................................................... 5 C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................... 5 D. Kajian Pustaka ............................................................................ 7 E. Landasan Teori ........................................................................... 9 F. Metode Penelitian ....................................................................... 33 G. Sistematikan Pembahasan ........................................................... 43 BAB II : GAMBARAN UMUM MAN MAJENANG CILACAP .................. 45 A. Letak Geografis MAN Majenang Cilacap .................................. 45 B. Sejarah Berdiri Madrasah ........................................................... 46 C. Visi, Misi dan Tujuan Madrasah................................................. 52 D. Struktur Organisasi Madrasah .................................................... 55 E. Keadaan Guru, Siswa dan Karyawan ......................................... 56 F. Keadaan Sarana dan Prasarana Madrasah .................................. 63 BAB III : PROSES PEMBELAJARAN MAHĀRAH AL QIRĀ’AH SISWA KELAS XI AGAMA MAN MAJENANG CILACAP.................... 68 A. Tujuan Pembelajaran Mahārah Al Qirā’ah ................................ 68 B. Materi Pembelajaran Mahārah Al Qirā’ah ................................. 70 C. Metode Pembelajaran ................................................................ 73 D. Media Pembelajaran .................................................................. 74 E. Proses Pembelajaran ................................................................... 75 F. Evaluasi Pembelajaran ................................................................ 78
xi
BAB IV : ANALISIS KESULITAN MEMAHAMI MATERI PEMBELAJARAN MAHĀRAH AL QIRĀ’AH SISWA KELAS XI AGAMA MAN MAJENANG CILACAP ................................................................. 80 A. Aspek Linguistik ......................................................................... 80 1. Aspek Semantik .............................................................. 80 2. Aspek Morfologi ............................................................. 87 3. Aspek Sintaksis ............................................................... 95 B. Aspek Non Linguistik ................................................................. 103 1. Aspek Siswa .................................................................... 103 2. Aspek Guru ..................................................................... 105 3. Aspek Materi Pembelajaran ............................................ 106 C. Upaya-Upaya yang dilakukan dalam menghadapi kesulitan pembelajaran Mahārah Al Qirā’ah siswa ................................... 108 BAB V : PENUTUP ........................................................................................ 112 A. Kesimpulan ................................................................................. 112 B. Saran-saran.................................................................................. 113 C. Kata Penutup ............................................................................... 115 DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 116 LAMPIRAN-LAMPIRAN...............................................................................
xii
DAFTAR TABEL
Tabel I
: Struktur Organisasi MAN Majenang Cilacap T.A.2014/2015
Tabel II
: Data Tenaga Pendidik MAN Majenang Cilacap
Tabel III
: Data Tenaga Kependidikan MAN Majenang Cilacap
Tabel IV
: Data Jumlah Ruang Kelas MAN Majenang Cilacap
Tabel V
: Data Jumlah Siswa MAN Majenang Tiga Tahun Terakhir
Tabel VI
: Data Sarana-Prasarana MAN Majenang Cilacap
Tabel VII
: Data Hasil Tes Siswa Kelas XI Agama (Aspek Semantik)
Tabel VIII-IX : Data Hasil Tes Siswa Kelas XI Agama (Aspek Morfologi) Tabel X-XI
: Data Hasil Tes Siswa Kelas XI Agama (Aspek Sintaksis)
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar I
: Dokumentasi Liput MAN Majenang Cilacap
Gambar II
: Dokumentasi Proses Pembelajaran Mahāroh Al Qirā’ah Siswa Kelas XI Agama MAN Majenang Cilacap
Gambar III
: Dokumentasi Proses Tes Pembelajaran Mahāroh Al Qirā’ah
Gambar IV
: Denah Lokasi MAN Majenang Cilacap
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I
: Surat Penunjukkan Pembimbing
Lampiran II
: Bukti Seminar Proposal
Lampiran III
: Berita Acara Seminar
Lampiran IV
: Surat Persetujuan Perubahan Judul Skripsi
Lampiran V
: Surat Ijin Penelitian
Lampiran VI
: Pedoman Observasi
Lampiran VII
: Pedoman Wawancara
Lampiran VIII
: Catatan Wawancara
Lampiran IX
: Jadwal Pelajaran MAN Majenang Cilacap
Lampiran X
: Daftar Nama Siswa Kelas XI Agama MAN Majenang
Lampiran XI
: Daftar Nilai Hasil Tes Siswa Kelas XI Agama
Lampiran XII
: Instrumen Tes Mahāroh Al Qirā’ah Siswa XI Agama
Lampiran XIII
: Kartu Bimbingan Skripsi
Lampiran XIV
: Surat Keterangan Bebas Nilai C-
Lampiran XV
: Sertifikat PPL I
Lampiran XVI
: Sertifikat PPL-KKN Integratif
Lampiran XVII
: Sertifikat ICT
Lampiran XVIII
: Sertifikat IKLA
Lampiran XIX
: Sertifikat TOEC
Lampiran XX
: Sertifikat SOSPEM
Lampiran XXI
: Curruculum Vitae
xv
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN Transliterasi huruf Arab yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini berpedoman pada Surat Keputusan Bersama Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor: 158/1987 dan 05436/U/1987, tanggal 22 Januari 1988. A.
Konsonan Tunggal Huruf Arab
Nama
Huruf Latin
Keterangan
ا
alif
tidak dilambangkan
tidak dilambangkan
ب
ba’
b
be
ت
ta’
t
te
ث
sa’
ṡ
es (dengan titik di atas)
ج
jim
j
je
ح
ha’
ḥ
ha (dengan titik di bawah)
خ
kha’
kh
ka dan ha
د
dal
d
de
ذ
zal
ż
zet (dengan titik di atas)
ر
ra’
r
er
ز
zai
z
zet
س
sin
s
es
ش
syin
sy
es dan ye
ص
sad
ṣ
es (dengan titik di bawah)
ض
dad
ḍ
de (dengan titik di bawah)
xvi
B.
C.
ط
ta’
ṭ
te (dengan titik di bawah)
ظ
za’
ẓ
zet (dengan titik di bawah)
ع
‘ain
‘
koma terbalik
غ
gain
g
ge
ف
fa’
f
ef
ق
qaf
q
qi
ك
kaf
k
ka
ل
lam
l
‘el
م
mim
m
‘em
ن
nun
n
‘en
و
wawu
w
we
ھ
ha’
h
ha
ء
hamzah
’
apostrof
ي
ya’
y
ye
Konsonan rangkap karena syaddah ditulis rangkap متعدّدة
Ditulis
muta’addidah
عدّة
Ditulis
‘iddah
Ta’ marbuṭoh di akhir kata 1.
Bila dimatikan maka ditulis h. حكمة
Ditulis
ḥikmah
xvii
علّة
Ditulis
‘illah
(ketentuan ini tidak diperlukan bagi kata-kata Arab yang sudah terserap dalam bahasa Indonesia, seperti shalat, zakat dan lain sebagainya, kecuali jika dikehendaki lafal aslinya.) 2.
Bila diikuti dengan kata sandang “al” serta bacaan kedua tersebut terpisah maka di tulis dengan h. كرامة األولياء
3.
Ditulis
karāmah al auliyā’
Bila ta’ marbuṭoh hidup atau dengan harokat kasroh dan ḍammah maka ditulis dengan t atau h. زكاة الفطر
D.
Ditulis
zakāh al fiṭri
Vokal Pendek a
َ◌ Fathah فعل
fa’ala
◌ِ
i Kasrah
ذكر
żukira
◌ُ
u ḍammah
يذھب
E.
yażhabu
Vokal Panjang fatḥah + alif
ditulis
ā
xviii
F.
G.
H.
جاھلية
ditulis
jāhiliyyah
fatḥah + ya’ mati
ditulis
ā
تنسى
ditulis
tansā
kasroh + ya’ mati
ditulis
ī
كريم
ditulis
karīm
ḍammah + wawu mati
ditulis
ū
فروض
ditulis
furūḍ
fatḥah + ya’ mati
ditulis
ai
بينكم
ditulis
bainakul
fatḥah + wawu mati
ditulis
au
قول
ditulis
qaul
Vokal Panjang
Vokal pendek yang berurutan dalam satu kata dipisah dengan apostrof أأنتم
Ditulis
a’antum
أع ّدت
Ditulis
u’iddat
لئن شكرتم
Ditulis
la’in syakartum
Kata Sandang alif + lam 1.
Bila diikuti huruf Qomariyyah ditulis dengan menggunakan huruf “l” القرأن
Ditulis
al qur’ān
القياس
Ditulis
al qiyās
xix
2.
Bila diikuti huruf Syamsiyyah ditulis dengan menggunakan huruf Syamsiyyah yang mengikutinya, dengan menghilangkan huruf l (el) nya.
I.
السماء
Ditulis
as samā’
الشمس
Ditulis
asy syams
Penulisan kata-kata dalam rangkaian kalimat Ditulis menurut penulisannya. ذوي الفروض
Ditulis
żawī al furūḍ
أھل السنّة
Ditulis
ahl as sunnah
xx
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan oleh seseorang individu untuk berinteraksi dengan sesamanya dan digunakan untuk mengeluarkan ide-ide yang ada di dalam pikiran baik diekspresikan melalui ucapan atau tulisan.1 Karena fungsi bahasa inilah kemudian mampu memunculkan berbagai disiplin ilmu, baik sosial, alam maupun disiplin ilmu lainnya yang dipaparkan dalam berbagai bahasa, salah satunya adalah bahasa Arab. Sejalan dengan perkembangan zaman, bahasa Arab mengalami perkembangan yang relatif pesat. Secara perlahan bahasa Arab menempatkan dirinya pada posisi yang cukup strategis di antara bahasa-bahasa lain di dunia. Selain hal tersebut bahasa Arab juga mampu memengaruhi karakter dan pola pikir, watak, kultur, dan intelektualitas serta bahasa masyarakat di dunia salah satunya adalah Indonesia.2 Mempelajari bahasa Arab bagi masyarakat Indonesia adalah mempelajari ilmu untuk sesuatu yang besar, karena sumber pengetahuan Islam banyak menggunakan bahasa Arab. Dalam hal pengaruh bahasa Arab terhadap intelektualitas masyarakat Indonesia, kemudian bahasa tersebut dijadikan sebagai salah satu matapelajaran bahasa wajib yang dilaksanakan oleh 1 Syaiful Mustofa, Strategi Pembelajaran Bahasa Arab Inovatif, (Malang: UIN-Maliki Press, 2011) hlm. 3 2 Fathul Mujib, Rekonstruksi Pendidikan Bahasa Arab dari Pendekatan Konvensional ke Integratif Humanis, (Yogyakarta: Pedagogia, 2010) hlm. 34
1
berbagai lembaga pendidikan, baik yang formal seperti madrasah-madrasah maupun lembaga pendidikan non-formal seperti pesantren-pesantren yang ada di Indonesia. Pendidikan bahasa Arab yang dilaksanakan di lembaga pendidikan formal tentunya memiliki tujuan tersendiri yang harus dicapai oleh peserta didiknya, dan secara umum tujuan dari pembelajaran bahasa Arab adalah tercapainya kemahiran peserta didik dalam berbahasa yang meliputi empat hal,
yaitu
kemahiran
menyimak/Mahāroh
al
istimā’,
kemahiran
membaca/Mahārah al qirā’ah, kemampuan menulis/Mahāroh al kitābahdan kemahiran berbicara/Mahārah
Al kalām. Selanjutnya, peserta didik
diharapkan tidak hanya sebatas mempelajari keempat kemahiran berbahasa, akan tetapi lebih dari itu peserta didik juga diharapkan mampu memahami, menangkap dan menemukan informasi-informasi yang terkadung di dalam materi pembelajaran tersebut serta mampu memberikan ide ataupun gagasangagasan terkait materi pembelajaran baik secara lisan maupun tulisan. Pembelajaran bahasa Arab yang dilaksanakan tersebut merupakan pembelajaran bahasa yang pada hakikatnya sama dengan pembelajaran bahasa-bahasa yang lainnya, yaitu untuk mengasah keterampilan bahasa peserta didik sehingga mampu mengikuti perkembangan dan tuntutan zaman, terlebih pembelajaran bahasa Arab itu sendiri merupakan satu bahasa yang akan mampu mengantarkan seseorang kepada pemahaman dan pengetahuan secara lebih jauh dan mendalam tentang kajian-kajian keislaman juga kajiankajian tentang ilmu kontemporer lainnya.
2
Namun melihat realita yang terjadi terkait pembelajaran bahasa Arab di beberapa madrasah di Indonesia, dianggap masih sangat memprihatinkan, karena pembelajaran bahasa Arab yang dilaksanakan masih tertinggal di belakang pembelajaran bahasa-bahasa lainnya seperti bahasa Inggris, jepang dan lain sebagainya. Di Indonesia pembelajaran bahasa Arab masih kurang mampu menarik perhatian peserta didik, masih banyak ditemukan siswa yang mengalami kesulitan dalam mempelajari bahasa Arab, dan kesulitan-kesulitan yang muncul inilah yang dapat menyebabkan tujuan dari pembelajaran yang dilakssanakan belum mampu tercapai. Hal lain yang terjadi adalah peserta didik kebanyakan beranggapan bahwa bahasa Arab merupakan bahasa yang tidak begitu urgen dibandingkan dengan bahasa-bahasa dunia lainnya, mereka lebih beranggapan bahwa bahasa Arab jauh lebih sulit materinya, pembahasannya kurang begitu menarik dan lain sebagainya. Pada pembelajaran kemahiran membaca/Mahārah al qirā’ah misalnya, masih banyak ditemukan siswa yang mengalami kesulitan dalam mempelajari kemahiran berbahasa tersebut, karena selain harus mampu membaca teks materi bahasa Arab, siswa juga diharapkan mampu memahami bacaan itu sendiri baik dari segi strukturalnya maupun dalam pemaknaannya. Fenomena munculnya kesulitan peserta didik dalam mengikuti pembelajaran Mahārah al qirā’ah ini seperti yang terjadi di Madrasah Aliyah Negeri Majenang Cilacap. Pembelajaran bahasa Arab yang dilaksanakan di MAN Majenang tersebut lebih menekankan pada pembelajaran Mahārah al
3
qirā’ah yaitu kemahiran peserta didik dalam membaca materi bacaan bahasa Arab, dan dalam pembelajaran tersebut masih dapat ditemukan siswa atau peserta didik yang merasa kesulitan dalam mengikutinya. Di madrasah ini masih dapat ditemukan peserta didik yang belum mampu membaca teks bahasa Arab dengan sempurna dan terlebih dalam memahami materi bacaan tersebut. Seperti yang telah diketahui sebelumnya bahwa dalam pembelajaran bahasa seperti bahasa Arab khususnya Mahārah al qirā’ah peserta didik tidak hanya diharapkan mampu membaca namun juga mengerti, memahami dan mampu menangkap informasi yang terkandung dalam materi bacaan, hal ini juga yang telah diterapkan pada pembelajaran Mahārah al qirā’ah di MAN Majenang.3 Namun meski demikian karena pembelajaran tersebut masih dianggap sulit oleh peserta didik maka tujuan pembelajaranpun masih kurang optimal dalam pencapaiannnya. Oleh karena hal inilah penulis ingin meneliti lebih jauh tentang proses pembelajaran Mahārah al qirā’ah yang dilaksanakan di MAN Majenang Cilacap, serta
kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh siswa
dalam
pembelajaran Mahārah al qirā’ah, serta untuk mengetahui lebih jauh tentang upaya-upaya yang ditempuh dalam rangka mengatasi kesulitan-kesulitan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Adapun penelitian ini akan peneliti laksanakan pada kelas XI Agama dikarenakan pada kelas tersebut pembelajaran bahasa Arab memiliki jam pembelajaran yang lebih banyak 3
Hasil Wawancara dengan Ibu Umi Sarotun, Guru Mapel Bahasa Arab kelas XI Agama MAN Majenang, Cilacap, tanggal 27 Oktober 2014
4
dibandingkan dengan kelas lainnya, serta adanya perbedaan materi pembelajaran antara kelas XI Agama dengan kelas-kelas yang lainnya. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dapat ditarik rumusan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana proses pembelajaran Mahārah al qirā’ah siswa kelas XI Agama MAN Majenang Cilacap? 2. Apasaja kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh siswa kelas XI Agama dalam memahami materi pembelajaran Mahārah al qirā’ah? 3. Bagaimana upaya yang ditempuh untuk menghadapi kesulitankesulitan siswa dalam memahami materi pembelajaran Mahārah al qirā’ah? C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini mengacu pada rumusan masalah di atas adalah sebagai berikut: a. Untuk mengetahui proses pembelajaran Mahārah al qirā’ah siswa kelas XI Agama MAN Majenang Cilacap b. Untuk mengetahui kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh siswa kelas XI Agama dalam memahami materi pembelajaran Mahārah al qirā’ah.
5
c. Untuk mengetahui upaya-upaya yang ditempuh dalam rangka menghadapi kesulitan-kesulitan tersebut. 2. Kegunaan Penelitian a. Secara Teoritik 1) Salah satu alternatif untuk dapat meningkatkan dan mengembangkan proses pembelajaran bahasa Arab terkait penguasaan kemahiran-kemahiran berbahasa khususnya kemahiran membaca/Mahārah al qirā’ah. 2) Diharapkan mampu memberikan sumbangsih yang berarti terhadap khazanah keilmuan, khususnya yang terkait dengan pembelajaran Mahārah al qirā’ah. b. Secara Praktik 1) Diharapkan dapat bermanfaat dan mampu mendorong siswa untuk lebih termotivasi dalam mempelajari bahasa
Arab,
khususnya
kemampuan
membaca/Mahārah al qirā’ah 2) Diharapkan mampu memberikan kontribusi/masukan terhadap guru bahasa Arab dalam melaksanakan pengajaran bahasa Arab, khususnya pada kemahiran membaca/Mahārah al qirā’ah sehingga pembelajaran akan dapat terlaksanakan secara efektif, aktif dan motivatif.
6
3) Memberikan
wawasan
kepada
peneliti
terkait
fenomena-fenoma pendidikan bahasa Arab serta proses pembelajarannya yang dilaksanakan oleh siswa. D. Tinjauan Pustaka Tinjauan pustaka diguunakan untuk mencari dan menemukan beberapa karya ilmiah atau skripsi yang relevan dengan skripsi yang akan ditulis oleh peneliti dengan mencari titik relevansinya dan yang menjadi titik fokus dari tiap-tiap karya ilmiah tersebut. Di bawah ini adalah beberapa skripsi atau buku yang dianggap relevan dengan skripsi yang akan peneliti tulis, di antaranya yaitu: Buku karya Yunus Abidin yang
berjudul “Pembelajaran Bahasa
Berbasis Pendidikan Karakter”. Di dalam buku tersebut, membahas tentang pembelajaran
bahasa
secara
umum
dengan
disertai
desain-desain
pembelajaran bahasa dan lebih menitikberatkan terhadap upaya-upaya meningkatkan kemampuan berbahasa dan bersastra bagi para siswa juga bertujuan untuk mengembangkan karakter mereka. Penulisan buku ini dilatar belakangi oleh adannya tingkat kemampuan berbahasa siswa indonesia yang masih rendah.4 Skripsi saudara Mohammad Kamil Tsalis yang berjudul “ Problematika yang Dihadapi Guru Bahasa Arab dalam Meningkatkan Minat Belajar Al Qiro’ah Siswa Kelas VIII Putra di MTs Ali Maksum Pondok Pesantren Krapyak Yogyakarta”. Dalam skripsi ini membahas tentang problematika4
Yunus Abidin, “Pembelajaran Bahasa Berbasis Pendidikan Karakter”, (Bandung: Refika Aditama, 2012), hlm.viii
7
problematika pembelajaran bahasa Arab namun lebih memfokuskan pada problematika yang dihadapi oleh guru bahasa Arab itu sendiri serta sedikit menggambarkan tingkat minat membaca siswa kelas VIII MTs Ali Maksum PonPes Krapyak.5 Skripsi saudara Rouf Tamimdengan judul “Problematika Pembelajaran Mahārah al qirā’ah Siswa kelas X D MAN Wonosari Gunungkidul Tahun Ajaran 2012/2013”. Dalam skripsi ini membahas tentang proses pembelajaan Mahārah al qirā’ah serta problematika-problematika yang dihadapi pada saat pembelajaran, namun dalam skripsi ini lebih menekankan pada kemampuan siswa dalam membaca teks bahasa Arab.6 Skripsi karya Midi HSyang berjudul “ Analisis Kesalahan Terhadap Kemahiran Mahārah al qirā’ah dalam Pembelajaran Bahasa Arab di Kelas VIII MTs Negeri Nglipar Gunungkidul Yogyakarta Tahun Ajaran 2012/2013”. Dalam skripsi ini lebih memfokuskan terhadap pembahasan tentang kesalahan-kesalahan siswa dalam membaca teks bacaan bahasa Arab serta upaya-upaya yang dilakukan oleh guru bahasa Arab dalam meminimalisir tingkat kesalahan membaca siswa.7
5 Mohammad Kamil Tsalis, “Problematika yang Dihadapi Guru Bahasa Arab dalam Meningkatkan Minat Belajar Al Qiro’ah Siswa Kelas VIII Putra di MTs Ali Maksum Pondok Pesantren Krapyak Yogyakarta”. Skripsi Pendidikan Bahasa Arab, (Yogyakarta: Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga, 2013), t.d. 6 Rouf Tamim, “Problematika Pembelajaran Maharoh Al Qiro’ah Siswa Kelas X D MAN Wonosari Gunungkidul Tahun Ajaran 2012/2013”. Skripsi Pendidikan Bahasa Arab, (Yogyakarta: Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga, 2013), t.d. 7 Midi HS, “Analisis Kesalahan Terhadap Kemahiran Maharoh Al Qiro’ah dalam Pembelajaran Bahasa Arab di Kelas VIII MTs Negeri Nglipar Gunungkidul Yogyakarta Tahun Ajaran 2012/2013”. Skripsi Pendidikan Bahasa Arab, (Yogyakarta: Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga, 2013), t.d.
8
Skripsi saudara Ahmad Qory Mubarokyang berjudul “Problematika Pembelajaran Qiro’ah di MTs LB/A Yaketunis Yogyakarta (Tinjauan Segi Problematika Non Linguistik)”. Dalam skripsi ini mendeskripsikan tentang problematika pembelajaran Al Qiro’ah dan lebih memfokuskan pada problematika non-linguistik dikarenakan subyek penelitiannya adalah siswa berkebutuhan khusus.8 Adapun yang membedakan skripsi di atas dengan skripsi penulis adalah dalam skripsi penulis lebih menekankan pada analisis kesulitan siswa dalam memahami materi pembelajaran Mahārah al qirā’ah baik dari segi Linguistik maupun Non Linguistik. Sehingga penulis memberikan judul skripsi “Analisis Kesulitan Memahami Materi Pembelajaran Mahārah al qirā’ah Siswa Kelas XI Agama MAN Majenang Cilacap Tahun Ajaran 2014/2015” E. Landasan Teori 1. Pembelajaran a.
Pengertian pembelajaran Pembelajaran merupakan suatu proses interaksi antara guru dan peserta didik yang berisi berbagai kegiatan yang bertujuan agar terjadi proses belajar (perubahan tingkah laku) pada diri peserta didik.9 Proses pembelajaran itu sendiri merupakan
komponen
transformasi
dari
suatu
sistem
8
Ahmad Qory Mubarok, “Problematika Pembelajaran Qiro’ah di MTs LB/A Yaketunis Yogyakarta (Tinjauan Segi Problematika Non Linguistik”. Skripsi Pendidikan Bahasa Arab, (Yogyakarta: Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga, 2009), t.d. 9 Zainal Arifin Ahmad, Perencanaa Pembelajaran dari Desain sampai Implementasi, (Yogyakarta: Pedagogia, 2012) hlm.12
9
pembelajaran yang nantinya akan menjadi suatu pembelajaran aktual. Pembelajaran secara sederhana juga dapat diartikan sebagai sebuah usaha memengaruhi emosi, intelektual, dan spiritual seseorang agar mau belajar dengan kehendaknya sendiri.
Melalui
pembelajaran
akan
terjadi
proses
pengembangan moral keagamaan, aktivitas, dan kreatifitas peserta didik melalui berbagai interaksi dan pengalaman belajar.10 Pada prinsipnya pembelajaran berbeda dengan pengajaran, karena pembelajaran lebih menekankan pada aktivitas
peserta
didik,
sedangkan
pengajaran
lebih
menekankan pada aktivitas pendidik. Berdasar atas hal di atas maka penyelenggaraan pembelajaran merupakan tugas utama seorang guru, di mana pembelajaran ini merupakan proses belajar. Dalam proses pembelajaran seorang individu melakukan kegiatan belajar sedangkan dalam proses belajar tersebut seseorang individu harus mampu mengadakan perubahan tingkah laku. Adapun perubahan tingkah laku tersebut diharapkan adalah perubahan yang lebih baik dari pada sebelumnya. b. Komponen-komponen penting dalam pembelajaran
10
Muhammad Fathurrohman dkk, Belajar & Pembelajaran: Meningkatkan Mutu Pembelajaran sesuai Standar Nasional, (Yogyakarta: Teras, 2012) hlm.6
10
Kaitannya dengan pembelajaran sebagai suatu sistem, maka pembelajaran akan dapat terlaksana ketika memenuhi komponen-komponen yang urgen dan harus ada di dalam suatu
pembelajaran.
Di
antara
komponen-komponen
pembelajaran yaitu: 1) Pengajar/Guru Yang dimaksud pendidik atau guru yaitu pihak yang bertanggung
jawab
terhadap
pelaksanaan
pendidikan
dengan sasaran peserta didik.11 Seorang pendidik hendaklah memiliki beberapa sifat yang mampu memberikan nilai positif terhadap peserta didiknya, di antaranya adalah kewibawaan, penuh kasih sayang dan memiliki kemampuan mendidik yang baik, karena sasaran dari adanya suatu pembelajaran adalah adanya proses belajar pada diri siswa secara aktif, dan untuk meningkatkan keaktifan proses pembelajaran ini, hendaklah seorang guru menyiapkan perencanaan pembelajaran dengan sebaik-baiknya dan pelaksanaannya didasarkan atas rencana yang telah dibuat.12 Seorang guru hendaknya selain dari hal merencakan pembelajaran, kemudian seorang guru juga harus mampu menciptakan suasana dan kondisi belajar siswa, karena dalam hal ini seorang guru adalah sebagai pengelola kelas 11
Umar Tirtarahardja, Pengantar Pendidikan, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2009) hlm.54 Muhammad Fathurrohman dkk, Belajar & Pembelajaran: Meningkatkan Mutu Pembelajaran sesuai Standar Nasional, (Yogyakarta: Teras, 2012) hlm.33 12
11
dan pengendali kelas. Setelah kedua hal tersebut terlaksana, seorang
guru
hendaknya
senantiasa
mengikuti
perkembangan taraf kemajuan prestasi belajar atau kinerja akademik siswa.13 2) Tujuan Pembelajaran Tujuan di dalam suatu pembelajaranadalah suatu citacita yang bersifat normatif. Dengan kata lain, dalam tujuan pembelajaran terdapat sejumlah nilai-nilai yang harus ditanamkan kepada anak didik yang nilai-nilai tersebut nantinya akan mewarnai cara peserta didik bersikap dan berbuat dalam lingkungan sosialnya, baik dalam lingkungan sekolah maupun di luar sekolah. 3) Siswa/Peserta Didik Peserta didik merupakan anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pendidikan.14 Selaku pribadi yang memiliki ciri khas dan otonomi, ia ingin mengembangkan diri (mendidik diri) secara terus menerus guna memecahkan masalah-masalah hidup yang dijumpai sepanjang hidupnya. Ciri khas dari siswa itu sendiri merupakan sesuatu hal yang harus diperhatikan dalam suatu pendidikan dan pembelajaran, di antaranya yaitu: 13
Mahmud, Sosiologi Pendidikan,(Bandung: CV Pustaka Setia, 2012) hlm.118 Dwi Siswoyo dkk, Ilmu Pendidikan, (Yogyakarta: UNY Press, 2008) hlm.87
14
12
a) Merupakan individu yang memiliki potensi fisik dan psikis yang khas, sehingga merupakan insan yang unik. b) Merupakan individu yang sedang berkembang c) Individu yang membutuhkan bimbingan individual dan perlakuan manusiawi d) Individu yang memiliki kemampuan untuk mandiri Dengan demikian dalam suatu pembelajaran seorang pendidik harus mampu menunjukkan terhadap individu disekitarnya tentang potensi-potensi atau karakter yang ia miliki sebagai tanda dari pada dirinya. 4) Materi Pelajaran Materi pembelajaran haruslah didesain sebaik mungkin agar bisa sesuai dengan tujuan pembelajaran. Materi sebagai salah satu komponen penting dalam pembelajaran juga memiliki beberapa fungsi, di antaranya yaitu: a) Untuk memperluas dan menambah pengetahuan peserta didik b) Sebagai dasar pengetahuan bagi peserta didik dalam pembelajaran c) Menjadi suatu bahan dala suatu pembelajaran. Berdasar atas fungsi inilah suatu pembelajaran akan dikatakan
mencapai
tujuannya
ketika
materi
dari
13
pembelajaran itu setara dan sebanding dengan tingkat maupun tahapan intelektual peserta didik. 5) Media Pembelajaran Media pembelajaran dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan dalam rangka pencapaian tujuan pembelajaran, media juga tidak hanya sebagai pelengkap tetapi juga sebagai pembantu mempermudah usaha mencapai tujuan.15 Fungsi dari adanya media pembelajaran dalam proses belajar siswa di antaranya yaitu: a) Dapat member pengaruh positif dan memperlancar interaksi antara pengajar dan peserta didik. b) Proses pembelajaran dapat lebih efektif dalam hal tenaga dan waktu c) Dapat menjalin hubungan antar pribadi anak dengan lebih baik 6) Metode Pembelajaran Merupakan suatu upaya yang bisa dilakukan dalam membantu proses belajar mengajar supaya berjalan lebih baik. Metode yang digunakan oleh seorang pengajar dapat menjadi salah satu faktor penentu terhadap efektif tidaknya suatu proses pembelajaran. Metode pembelajaran yang 15
Muhammad Fathurrohman dkk, Belajar & Pembelajaran: Meningkatkan Mutu Pembelajaran sesuai Standar Nasional, (Yogyakarta: Teras, 2012) hlm.57
14
digunakan
pada
dasarnya
hanya
berfungsi
sebagai
bimbingan agar siswa belajar.Metode pembelajaran pada umumnya ditujukan untuk membimbing belajar dan memungkinkan setiap individu siswa dapat belajar sesuai dengan bakat dan kemampuan masing-masing. Metode pembelajaran menekankan pada proses belajar siswa secara aktif dalam upaya memperoleh kemampuan hasil belajar. Guru seharusnya memikirkan bagaimana cara(metode) yang membuat siswa dapat belajar secara optimal. 7) Evaluasi Pembelajaran Evaluasi adalah suatu proses yang sistematis dan berkelanjutan untuk menentukan kualitas (nilai dan arti) dari sesuatu, berdasarkan atas pertimbangan dan criteria tertentu dalam rangka pembuatan keputusan.16 Dalam suatu
sistem
pembelajaran
(pembelajaran
sebagai suatu sistem) evaluasi merupakan komponen yang sangat penting dan tahap yang harus ditempuh oleh guru untuk mengetahui kefektifan pembelajaran.17 Evaluasi pembelajaran dapat dibagi ke dalam dua macam, yaitu: a) Evaluasi Formatif ()اإلمتحان اليومى
16 Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran: Prinsip, Teknik, Prosedur, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009) hlm.5 17 Ibid. hlm.2
15
Merupakan evaluasi yang dilaksanakan di tengahtengah
atau
pada
saat
berlangsungnya
proses
pembelajaran, yaitu dilaksanakan pada setiap kali satuan program pelajaran atau subpokok bahasan dapat diselesaikan, dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana siswa “telah membentuk” sesuai dengan tujuan pembelajaran yang sudah ditentukan. b) Evaluasi Sumatif ()اإلمتحان النصف السنوى Evaluasi sumatif adalah evaluasi yang dilakukan setelah
sekumpulan
program
pelajaran
selesai
diberikan(berakhir), dengan kata lain merupakan evaluasi yang dilaksanakan setelah seluruh unit pelajaran telah diselesaikan. Adapun tujuan dari evaluasi ini adalah untuk menentukan nilai yang melambangkan keberhasilan peserta didik setelah mereka menempuh program pembelajaran dalam jangka waktu tertentu.18 8) Faktor Administrasi serta biaya yang memungkinkan terjadinya proses belajar mengajar secara optimal. 2. Kemahiran Berbahasa/ مھارات اللغوية Dalam suatu pembelajaran berbahasa, seperti bahasa Arab mengandung beberapa ruang lingkup atau aspek kebahasaan, yang
18
Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan,(Jakarta: PT Raja Grafindo, 1996) hlm.23
16
mana antara aspek kebahasaan yang satu dengan yang lainnya saling berhubungan dan tidak dapat terpisahkan. Dalam bahasa Arab terdapat empat aspek kebahasaan, yaitu Menyimak/Al Istima’, Membaca/Al Qiro’ah. Menulis/Al Kitabah dan Berbicara/Al Kalaam. Akan tetapi dalam hal ini peneliti lebih memfokuskan kepada aspek membaca/Al Qiro’ah. a.
Pengertian Mahārah al qirā’ah Dalam mempelajari bahasa, khususnya dalam bahasa Arab tidak akan bisa terlepas dengan apa yang dinamakan keterampilan membaca/Mahārah al qirā’ah, di mana keterampilan membaca ini adalah salah satu unsur yang urgen dalam pembelajaran bahasa Arab di lembaga-lembaga pendidikan seperti di madrasah. Meskipun terdapat benyak perbedaan pendapat mengenai makna bahasa serta tujuan pembelajarannya, namun semuanya tetap sepakat bahwa keterampilan membaca dalam pembelajaran bahasa adalah sesuatu yang tidak bisa dipisahkan, karena hal keterampilan tersebut merupakan bagian dari bahasa itu sendiri. Membaca
merupakan
salah
satu
keterampilan
berbahasa yang tidak mudah dan sederhana, tidak sekedar membunyikan huruf-huruf atau kata-kata akan tetapi sebuah keterampilan yang melibatkan berbagai kerja akal dan pikiran. Membaca merupakan kegiatan yang meliputi semua
17
bentuk-bentuk
berpikir,
memberi
penilaian,
memberi
keputusan, menganalisis, dan mencari pemecahan masalah.19 Pembelajaran
keterampilan
membaca/Mahārah
al
qirā’ah bukan hanya sebatas mengajarkan siswa membaca akan tetapi lebih dari itu, siswa dianggap mampu menguasai keterampilan tersebut jika sudah mencapai indikator yang sudah ada. Indikator-indikator tersebut adalah: 1)
Siswa mampu membaca sebuah teks bahasa Arab dengan bacaan yang benar
2)
Siswa mampu memahami bacaan secara benar
3)
Siswa mampu menerjemahkan bacaan dengan benar
4)
Siswa tahu kedudukan bacaan setiap kata dan bisa menceritakan ulang dengan bahasanya sendiri. Hal penting yang harus diperhatikan oleh seorang
pengajar bahasa Arab khususnya dalam pembelajaran Mahārah al qirā’ah adalah ia harus menyiapkan teks yang tepat bagi para siswanya. b.
Tujuan pembelajaran Mahārah al qirā’ah Dalam pembelajaran Mahārah al qirā’ah terdapat dua tujuan pembelajaran, yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum dari pembelajaran Mahārah al qirā’ah di antaranya yaitu:
19
Abdul Hamid dkk, Pembelajaran Bahasa Arab: Pendekatan,Metode, Strategi, Materi dan Media, (Malang: UIN Maliki Press, 2008), hlm.46
18
1)
Mengenali naskah tulisan suatu bahasa
2)
Memaknai dan menggunakan kosakata asing
3)
Memahami informasi yang dinyatakan secara eksplisit dan implisit
4)
Memahami makna konseptual
5)
Memahami nilai komunikatif dari suatu kalimat Adapun tujuan khusus dari pembelajaran dibagi
menjadi tiga tahapan berbahasa, yaitu tahap pemula, tahap menengah dan tahap lanjut. Di
dalam
tahapan
pemula
tujuan
pembelajaran
Mahārah al qirā’ah yaitu; 1)
Mengenali lambang-lambang bahasa
2)
Mengenali kata dan kalimat
3)
Menemukan ide pokok dan kata kunci
4)
Menceritakan kembali bacaan pendek Kemudian di dalam pembelajaran Mahārah al qirā’ah
tahap menengah memiliki tujuan khusus di antaranya yaitu: 1)
Menemukan ide pokok dan ide penunjang
2)
Menceritakan kembali berbagai jenis isi bacaan Sedangkan tujuan khusus pembelajaran Mahārah al
qirā’ah pada tahap lanjutan di antaranya yaitu: 1)
Menemukan ide pokok dan ide penunjang
2)
Menafsirkan isi bacaan 19
c.
3)
Membuat inti sari bacaan
4)
Menceritakan kembali berbagai jenis isi bacaan
Metode pembelajaran Mahārah al qirā’ah Dalam suatu pembelajaran tentu diperlukan adanya suatu metode agar informasi atau materi pembelajaran dapat disampaikan dan diterima dengan baik oleh peserta didik, kaitanya dengan hal tersebut maka dalam pembelajaran Mahārah al qirā’ah terdapat beberapa metode pembelajaran yang dapat digunakan dalam menyampaikan materi kepada peserta didik, yaitu: 1)
Pengajar langsung membacakan materi pembelajaran, siswa memerhatikan bacaan-bacaan ttersebut
2)
Pengajar mengulangi bacaan sekali lagi dengan diikuti oleh peserta didik secara bersama-sama
3)
Pengajar menunjuk satu peserta didik untuk membaca secara bergiliran
4)
Pengajar mencatat kata-kata yang sulit di papan tulis kemudian pengajar mencarikan padanan kata atau lawan kata agar siswa mampu menebak artinya sebelum pengajar menjelaskan arti sebenarnya jika diperlukan. Dalam pembelajaran Mahārah al qirā’ah selain dari
metode pembelajaran di atas juga dapat menggunakan
20
metode lain selama metode tersebut mampu meningkatkan motivasi siswa dalam belajar dan mampu menangkap informasi dari materi pembelajaran sehingga tujuan-tujuan pembelajaran dapat tercapai. d.
Jenis-jenis membaca Untuk melatih aspek kemahiran berbahasa tersebut ada beberapa jenis kegiatan membaca yang biasa dilakukan, di antaranya yaitu: 1)
Membaca Keras ()القراءة الجھريّة Dalam kegiatan membaca keras ini yang lebih ditekankan adalah kemampuan membaca dengan menjaga ketepatan bunyi bahasa Arab, baik dari segi Makhroj/tempat keluarnya huruf maupun sifat-sifat bunyi yang lainnya, irama tepat dan ekspresi yang menggambarkan
perasaan
penulis,
lancar
tidak
tersendat-sendat dan terulang-ulang serta memerhatikan tanda baca. 2)
Membaca dalam Hati ()القراءة الصامتة Membaca
dalam
hati
bertujuan
untuk
memperoleh pengertian, baik pokok-pokok maupun rincian-rinciannya. Oleh karena itu, jenis membaca ini merupakan sarana bagi jenis membaca yang lain, yakni
21
membaca analisis, membaca cepat, membaca rekreatif dan lain sebagainya. 3)
Membaca cepat ()القراءة السريعة Tujuan utama membaca cepat adalah untuk menggalakkan siswa agar berani membaca lebih cepat dari biasanya. Kecepatan menjadi tujuan tetapi tidak boleh mengorbankan pengertian. Dalam membaca cepat siswa tidak dituntut untuk memahami rincian-rincian isi tetapi cukup pokokpokoknya saja. Para ahli berpendapat bahwa membaca cepat tidak hanya memperbaiki prestasi waktu tetapi menambah banyaknya informasi yang dapat diserap oleh pembaca.
4)
Membaca Analitif ()القراءة التحليلية Tujuan utama membaca analitif adalah untuk melatih siswa agar memiliki kemampuan informasi dari bahan tertulis. Selain itu siswa dilatih agar menggali dan menunjukkan ide utama yang disajikan penulis. Siswa juga dilatih untuk berpikir logis, mencari hubungan antara satu kejadian dengan kejadian yang lainnya, dan menarik kesimpulan walaupun hal tersebut tidak tertulis secara eksplisit maupun implisit dalam bacaan.
22
3. Analisis Analisis merupakan suatu kajian yang dilaksanakan terhadap sebuah bahasa guna meneliti struktur bahasa tersebut secara mendalam. Kemudian Wiradi mendefinisika analisis adalah sebagai aktifitas
yang
membedakan,
memuat
sejumlah
kegiatan
memilah
sesuatu
untuk
seperti
mengurai,
digolongkan
dan
dikelompokkan kembali menurut kriteria tertentu kemudian dicari kaitannya dan ditaksir maknanya.20 Dalam aktifitas penganalisisan bahasa mencangkup beberapa tataran bahasa, di antaranya yaitu, Fonologi, Morfologi, Semantik dan Sintaksis. a.
Struktur Fonologi (Tarkib Shauti) Setiap bahasa terdiri atas bunyi bunyi dasar. Fonologi merupakan sistem bunyi dari suatu bahasa, termasuk bahasa yang digunakan
dan
bagaimana
bunyi-bunyi
tersebut
dapat
dikombinasikan. Fonologi juga dapat diartikan sebagai suatu bidang
linguistic
yang
mempelajari,
menganalisis,
dan
membicarakan runtutan bunyi-bunyi bahasa tersebut. Misalnya seperti contoh: ٌ ُذنُوْ بyang berarti “dosa-dosa” ٌ زَ نُوْ بyang berarti "bulu ketiak" b.
Struktur Morfologi (Tarkib Sharfi)
20 Faith, Io, “Definisi Analisis Menurut Para Ahli” http://fatih-io.biz/definisi pengertian analisis menurut para ahli.html. Diakses pada hari kamis tanggal 4 Desember 2014 pukul: 09.53 WIB
23
Morfologi merupakan salah satu cabang linguistic yang membahas mengenai perubahan perubahan kata. Dalam bahasa Arab, morfologi merupakan Al ‘Ilm Ash Shorfi, di mana di dalamnya membahas mengenai perubahan-perubahan kata dari satu kata menjadi sejumlah kata yang memiliki makna tersendiri. Contoh seperti lafal: ب َ ض َر َ yang bermakna “telah memukul” ُ يَضْ ِربyang bermakna “sedang memukul” ضرْ بًا َ yang bermakna “pukulan” ٌارب َ yang bermakna “orang yang memukul” ِ ض c.
Struktur Semantik (Tarkib Aad Dalalah) Semantic diartikan sebagai ilmu bahasa yang mempelajari tentang makna, yakni mempelajari makna yang terkandung dalam suatu lafal kata serta korelasi yang meliputi sebuah makna itu sendiri. Maksudnya hubungan dalam hal padanan kata, lawan kata, banyaknya makna serta yang meliputi baik dalam tataran fonologi, morfologi, sintaksis maupun semantic itu sendiri, karena mengingat bahwa makna pada dasarnya itu umum dan mampu menyentuh semuanya.21Seperti contoh: يَ ﱞدyang berarti “tangan” ٌ ِكتَابyang berarti “buku”
d.
Struktur Sintaksis (Tarkib Nahwi)
21 Mohammad Nor Falaah, “Pengetian Ilmu Semantik atau ‘Ilm Ad Dalalah”www.falaahisme.blogspot.in/2013/04/pengertian-ilmu-semantik-atau-ilmu-ad.html?m=1. Diakses pada tanggal 25 Desember 2014 pukul.09.42 WIB.
24
Struktur sintaksis dibedakan menjadi dua macam, makna sintaksis umum dan makna sintaksis khusus. Makna sintaksis umum adalah makna gramatikal secara umum yang dapat dipahami dari sebuah kalimat atau ungkapan. Misalnya, ( اَحْ َم ُد ُم َسافِ ٌرmakna sintaksis : kalimat berita “ahmad pergi”. Sedangkan makna sintaksis khusus adalah makna gramatikal khusus yang dapat dipahami dari suatu kedudukan kata dalam kalimat. Contoh : الولَ ُد نَا َم َ (makna khusus dari kata الولدadalah Fail/Subyek) ُ ض َر ْب ت َ الولَ َد َ (makna sintaksis khusus dari kata الول َدadalah sebagai Maf’ul bih/Objek) Lebih dari itu, sebuah ungkapan yang secara gramatikal berbeda dengan ungkapan lain, juga bisa membedakan makna. 4. Kesulitan Memahami Materi Pembelajaran Dalam pembelajaran bahasa, khususnya bahasa Arab peserta didik tentunya dituntut untuk mampu menguasai semua aspek kebahasaan
yang
meliputi
Menyimak/Mahāroh
al
istimā’,
Membaca/Mahārah al qirā’ah, Menulis/Mahāroh al kitābahdan Berbicara/Mahārah Al Kalaam meskipun pada kenyataannya tidak semua siswa mampu menguasai keempat aspek tersebut sehingga tujuan dari pembelajaran bahasa Arab belum mampu tercapai dengan baik. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yang memengaruhi
25
proses pembelajaran bahasa Arab, khususnya di dalam pembelajaran Mahārah al qirā’ah. Fenomena kesulitan belajar seorang siswa tersebut biasanya tampak jelas dari menurunnya kinerja akademik atau prestasi belajarnya, namun kesulitan tersebut juga dapat dibuktikan dengan kelainan perilaku (misbehavior) siswa.22 Faktor-faktor tersebut secara garis besar dibagi menjadi dua macam, yaitu Faktor Linguistik dan Non Linguistik. a.
Faktor Linguistik Faktor linguistik merupakan suatu hal yang berkaitan langsung dengan bahasa yang sedang dipelajari yang di dalamnya meliputi tulisan, kosakata bahasa, struktur bahasa, bunyi bahasa dan lain sebagainya. Dalam hal tulisan bahasa Arab siswa mengalami kesulitan karena menulis bahasa Arab dimulai dari kanan ke kiri sedangkan dalam bahasa Indonesia penulisannya dimulai dari kiri ke kanan. Demikian juga dengan bentuk huruf , perbedaan peletakan huruf ketika berada di awal kalimat, di tengah kalimat maupun di akhir kalimat. Dari segi sistem bunyi sebagian siswa akan mengalami kesulitan dalam hal melafalkan bunyi dari suatu kata maupun kalimat berbahasa Arab. Hal ini dikarenakan adanya
22
Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta: Raja Grafindo, 2007), hlm. 182
26
beberapa bunyi huruf yang jarang dijumpa dalam bahasa Indonesia. Terkait
dengan
kosakata,
sebagian
siswa
akan
mengalami kesulitan dalam membentuk kata jadian, karena bahasa pertamanya menggunakan afikasi sedangkan bahasa Arab menggunakan tasrif yaitu suatu ilmu yang membahas tentang perubahan dari satu bentuk kata menjadi beberapa bentuk kata dengan disertai makna yang berbeda-beda dari tiap bentuk katanya. Dari struktur kalimat, siswa akan mengalami kesulitan karena tuntutan ketepatan dalam bahasa Indonesia berbeda dengan bahasa Arab. Struktur kalimat dalam bahasa Aarab menuntut ketepatan berdasarkan jenis, berakal tidaknya suatu objek, nakiroh-ma’rifatnya suatu lafal, jumlah (Ismiyah dan Fi’liyah), kesesuaian I’rob dan dan lain sebagainya. b.
Faktor Non Linguistik Dalam hal ini ada beberapa aspek yang dapat berpengaruh terhadap pembelajaran bahasa Arab siswa, di antaranya yaitu: 1)
Lingkungan, baik lingkungan keluarga, masyarakat, maupun lingkungan sekolah. Lingkungan masyarakat Indonesia merupakan lingkungan yang multikultural, yaitu suatu lingkungan
27
yang di dalamnya terdapat berbagai macam budaya, termasuk bahasa. Oleh karena hal inilah pembelajaran bahasa Arab mengalami problema kaitannya dengan daya tarik atau antusias masyarakat itu sendiri terhadap bahasa Arab. 2)
Minat dan Motivasi Siswa Motivasi
dalam
belajar
berfungsi
sebagai
pendorong manusia untuk belajar atau berbuat sesuatu, penentu arah perbuatan agar apa yang dilakukan sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Selanjutnya motivasi juga berfungsi sebagai penyeleksi perbuatan mana yang harus dikerjakan dan mana yang tidak serta sebagai pendorong usaha guna pencapaian prestasi. Akan tetapi ketika motivasi itu tidak ada dalam diri siswa maka yang terjadi adalah pola pikir siswa yang merasa tidak tertarik dalam mengikuti pembelajaran bahasa Arab. 3)
Metodologi Pembelajaran Seperti yang telah diketahui bahwa metode dalam suatu pembelajaran merupakan jembatan penghubung antara guru dengan siswa dalam mentrasfer informasi ataupun materi pembelajaran.Oleh karena itu, baik tidaknya
suatu
pembelajaran
bergantung
kepada
28
ketepatan metode yang diterapkan dalam pembelajaran tersebut. Metode yang baik dalam suatu pembelajaran akan berdampak baik juga bagi peserta didik, akan mampu memunculkan
adanya
motivasi
belajar
siswa,
munumbuhkan kreatifitas siswa, dan keaktifan siswa. Sebaliknya, metode yang kurang tepat dalam suatu pembelajaran akan berdampak pada suasana belajar yang kuran menyenangkan, pasif dan monoton, sehingga membuat siswa tak mampu mengikuti pembelajaran dengan baik. 4)
Guru Seorang guru hendaklah memiliki kewibawaan dalam
proses
mengolah
dan
pembelajaran,
kekreatifan
mengendalikan
kelas,
dalam mampu
memotivasi siswa dan menciptakan suasana belajar menyenangkan. Namun guru yang kurang kompeten, kurang percaya diri, monoton dalam menggunakan metode pembelajaran, kurang mampu menciptakan suasana belajar yang baik, maka pembelajaranpun akan mengalami kejenuhan. 5)
Buku Ajar
29
Sebagai salah satu media pembelajaran, buku ajar hendaklah didesain sebaik mungkin sehingga mampu menarik perhatian siswa dan kemauan dalam belajar, selain hal tersebut hendaklah materi dalam buku ajar sesuai dengan tahapan-tahapan kemampuan siswa, sehinga antara materi pembelajaran dengan tingkat kemampuan siswa akan berbanding atau seimbang. Dengan demikian siswa dapat mencapai indikatorindikator suatu pembelajara. 5. Madrasah a. Pengertian Madrasah Madrasah merupakan bentuk pelaksanaan pendidikan Islam secara lebih terlembagakan secara khusus, terencana dan sitematis, serta terdapat di seluruh negeri di dunia Islam.23Sebagai lembaga pendidikan yang sudah lama berkembang di Indonesia, madrasah selain telah berhasil membina dan mengembangkan kehidupan beragama di Indonesia, juga ikut berperan dalam menanamkan rasa kebangsaan ke dalam jiwa rakyat Indonesia, selain itu madrasah juga sangat berperan dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.24 Sejalan dengan perkembangannya, madrasah kemudian memulai menempatkan dirinya dengan sekolah-sekolah umum
23 Abuddin Nata “Manajemen Pendidikan: Mengatasi Kelemahan Pendidikan Islam di Indonesia”, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2010) hlm.306 24 Departemen Agama RI “Desain Pengembangan Madrasah”, (Jakarta: Direktorat Jenderal Kelembagaan Agama Islam, 2005) hlm.1
30
termasuk dalam segi perlakuan anggaranya. Hal ini berdasar atas disahkannya
UU
Sisdiknas
No.20
tahun
2003
tentang
kemadrasahan.25Dalam rangka meningkatkan lulusan madrasah agar memiliki kompetensi yang dapat diterima oleh masyarakat, kemudian Departemen Agama melakukan pengembangan terhadap madrasah, yang di antaranya adalah: 1)
Madrasah Aliyah Program Keagamaan (MAPK) Lahirnya Surat Keputusan Menteri Agama Nomor 371 tahun
1984
tentang
pengembangan
Madrasah
Aliyah
Program
Keagamaan (MAPK) dari Madrasah Aliyah reguler, pada dasarnya bukan sesuatu hal yang baru dalam sejarah perjalan madrasah, bahkan secara substansi MAPK ini kembali pada jati dirinya dalam membekali dan memperkuat para siswa Madrasah Aliyah dengan mempelajari bahasa terutama Bahasa Arab dan ilmu-ilmu agama secara lebih komprehensif dengan sistem boarding school. Program Keagamaan ini menjadi salah satu jurusan yang ada pada Madrasah Aliyah tertentu. 2)
Madrasah Aliyah Program Keterampilan Madrasah Aliyah Program Keterampilan bukan merupakan
suatu lembaga pendidikan yang berdiri sendiri. Akan tetapi merupakan
program
pendidikan
yang
dikembangkan
oleh
Madrasah Aliyah tertentu. Madrasah Aliyah Program Keterampilan
25
Ibid, hlm.7
31
pertama kali didirikan pada empat tempat yaitu Madrasah Aliyah Negeri Garut, Madrasah Aliyah Negeri Kendal, Madrasah Aliyah Negeri Jember dan Madrasah Aliyah Negeri Bukittinggi. 3)
Madrasah Model Pada tahun 1993, Madrasah Tsanawiyah (MTs) Model mulai
dipopulerkan, dengan mendirikan sebanyak 54 MTs. Pada tahun 1997 Madrasah Model dikembangkan tidak hanya pada Madrasah Tsanawiyah akan tetapi mencangkup Madrasah Ibtidaiyah dan Madrasah Aliyah dengan jumlah Madrasah Ibtidaiyah Model 44 Madrasah, Madrasah Tsanawiyah Model 69 madrasah, Madrasah Aliyah Model sejumlah 35 madrasah. 4)
Madrasah Terpadu Menghadirkan
madrasah
yang
menekankan
aspek
keterpaduan proses pendidikan mulai dari Ibtidaiyah ssampai Aliyah adalah ide awal pendirian Madrasah Terpadu, ini tentunya diakibatkan oleh kenyataan yang dihadapi bahwa pendidikan madrasah selama ini berjalan tidak didasarkan pada konsep yang menjaga kesinambungan dan keterpaduan pendidikan dari tingkat dasar sampai menengah.26 b. Visi dan Misi Madrasah Dalam dikandung
konsep
masyarakat
yang
berbasis
pengertian
bahwa
pendidikan
harus
komunitas memiliki
26
Ibid, hlm.9
32
kemampuan untuk mengantisipasi arah perubahan masyarakatnya, dan tugas pendidikan adalah membantu masyarakat menuju perubahan yang diinginkan itu. Berdasar pada tuntutan masyarakat tersebut kemudian suatu lembaga pendidikan, dalam hal ini adalah madrasah memiliki suatu visi dan misi yang dicanangkan. Visi merupakan suatu pandangan dan keyakinan bersama seluruh komponen madrasah akan keadaan masa depan yang diinginkan. Sedangkan misi merupakan upaya kongkritisasi
visi
dalam
wujud
tujuan
dasar
yang
akan
diwujudkan.27 Dalam merumuskan suatu visi dan misi madrasah haruslah mempertimbangkan berbagai hal, yaitu; 1) Nilai-nilai
normatif,
religius,
filosofis
yang
diyakini
kebenarannya. 2) Lingkungan strategis, serta 3) Sejumlah isu strategis bangsa. Suatu Rumusan visi dan misi nantinya akan menjadi acuan dalam perumusan kebijakan dasar dan strategi implementasinya. F. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) dan bersifat kualitatif, yaitu suatu proses penelitian/penyelidikan
27
Ibid, hlm. 14
33
pemahaman berdasar pada tradisi metodologis secara terpisah yang mengeksplorasi sauatu masalah sosial, situasi sosial tertentu dengan mendeskripsikan kenyataan secara benar, dibentuk oleh kata-kata berdasarkan pada teknik dan analisis data yang relevan yang diperoleh dari situasi yang alami.28 Karakter khusus dari penelitian kualitatif ini adalah berupaya mengungkap suatu keunikan dari suatu individu ataupun kelompok secara komprehensif dan rinci yang kemudian dapat menghasilkan suatu gambaran atau deskripsi dari keunikan atau prilaku individu maupun kelompok tersebut. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan Naturalistic yaitu pendekatan yang menunjukkan bahwa pelaksanaan penelitian yang dilakukan memang terjadi secara alamiah, apa adanya, dalam situasi normal yang tidak dimanipulasi keadaan dan kondisinya, serta lebih menekankan pada deskripsinya secara alami.29 2. Sumber Data Dalam menentukan sumber data, peneliti menentukan sumber data sesuai dengan masalah yang akan diteliti. Dalam hal ini yang akan menjadi sumber data dalam penelitian adalah: a.
Kepala Madrasah Aliyah Negeri Majenang Cilacap
28 Djunaidi Ghony dkk, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2014) hlm.28 29 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian:Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), cet.XIII, hlm.12
34
b.
Guru Pengampu bahasa Arab kelas XI Agama
c.
Siswa kelas XI Agama
d.
Staf Tata Usaha (TU) MAN Majenang Cilacap
e.
Dokumen-dokumen yang relevan dengan objek yang diteliti.
3. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam suatu penelitian, karena tujuan penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan.30 Dalam penelitian ini peneliti akan menggunakan beberpa teknik pengumpulan data yang sesuai dengan penelitian yang akan dilaksanakan, yaitu sebagai berikut: a.
Observasi/Pengamatan Observasi merupakan metode pengumpulan data di mana peneliti atau kolaboratornya mencatat informasi sebagaimana yang
mereka
saksikan
selama
penelitian.31
Penyaksian
peristiwa-peristiwa tersebut dapat dengan melihat, mendengar, merasakan, yang kemudian ditulis seobyektif mungkin. Dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan metode Observasi Non-Partisipan yaitu metode observasi di mana peneliti tidak ikut terlibat terhadap peristiwa yang sedang diteliti 30 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2009) hlm.224 31 W. Gulo, Metodologi Penelitian, (Jakarta: PT Grasindo, 2010) hlm. 116
35
dan hanya sebagai pengamat independen. Adapun data yang akan dikumpulkan dengan metode ini adalah data tentang tata letak geografi madrasah, keadaan madrasah serta proses pembelajaran Mahārah al qirā’ah di kelas XI Agama. b.
Wawancara/Interview Wawancara
merupakan
metode
pengumpulan
data
penelitian yang memberi kesempatan interaksi satu persatu antara peneliti (pengumpul data) dengan individu yang sedang diteliti.32 Dalam penelitian ini wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti serta apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden secara lebih mendalam dan jumlah respondennya cukup kecil.33 Adapun dalam wawancara peneliti menggunakan model wawancara Bebas Terpimpin, yaitu suatu wawancara di mana pewawancara membuat kerangka dan garis besar pokok-pokok pertanyaan dalam wawancara tetapi tidak harus disebutkan secara berurutan. Pelaksanaan wawancara dan pengurutan
32 Abbas Tashakkori dkk, Mixed Methodologi: Mengombinasikan Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010) hlm.168 33 Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods), (Bandung: Alfabeta, 2011) hlm.188
36
pertanyaan disesuaikan dengan keadaan dan kondisi responden dalam konteks wawancara yang sebenarnya.34 Dalam penelitian ini yang akan menjadi narasumber dalam wawancara meliputi: 1)
Kepala Madrasah Aliyah Negeri Majenang Cilacap Wawancara ini dilakukan untuk mengumpulkan data terkait dengan sejarah berdirinya MAN Majenang, letak geografisnya serta Pembelajaran Mahārah al qirā’ah di kelas XI Agama.
2)
Guru Matapelajaran Bahasa Arab Kelas XI Agama Wawancara bersama dengan guru bahasa Arab kelas XI Agama dilakukan untuk mengumpulkan data berupa proses pembelajaran Mahārah al qirā’ah, kesulitankesulitan yang dihadapi siswa, serta upaya yang dilakukan dalam mengatasi kesulitan tersebut.
3)
Siswa Kelas XI Agama Wawancara dengan siswa dilakukan dengan tujuan untuk mencari dan mengumpulkan data terkait proses pembelajaran Mahārah al qirā’ah, kesulitan-kesulitan yang dihadapai, serta hal-hal lain yang terkait dengan pembelajaran.
4)
Pihak Tata Usaha Madrasah
34
Basrowi dkk, Memahammi Penelitian Kualitatif, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2008)
hlm.128
37
Wawancara dengan pihak Tata Usaha Madrasah (TU) dilakukan dengan tujuan untuk mencari dan mengumpulkan data berupa keadaan guru, siswa, saranaprasarana madrasah dan lain sebagainya. c.
Dokumentasi Dokumen merupakan data penelitian siap pakai, dokumen juga sebagai pelengkap data observasi dan wawancara. Dokumen
berfungsi
untuk
mempertimbangkan
berbagai
keraguan dalam proses penelitian kemudian sebagai pengecekan silang (cross check).35 Adapun dalam hal hasil penelitian metode ini akan menjadikan data penelitian menjadi lebih kredibel/dapat dipercaya. Data yang akan peneliti kumpulkan melalui metode ini adalah data-data dalam bentuk dokumen tulisan terkait dengan jumlah guru, siswa, sarana dan prasarana, tenaga kependidikan dan lain sebagainya. d.
Tes Tes merupakan alat atau instrumen yang digunakan untuk memperoleh informasi tentang individu atau objek terkait dengan kemampuan yang dimiliki dalam suatu hal tertentu.36 Metode
ini
ditujukan
untuk
mengetahui
sejauh
mana
kemampuan siswa dalam memahami isi materi pembelajaran
35 Nyoman Kutha Ratna, Metodologi Penelitian: Kajian Budaya dan Ilmu Sosial Humaniora pada umumnya, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,2010) hlm.236 36 Abdul Hamid, Mengukur Kemampuan Bahasa Arab untuk Studi Islam, (Malang: UINMaliki Press, 2010) hlm.8
38
yang sudah dilaksanakan, selain itu juga ditujukan untuk mengetahui kesulitan-kesulitan siswa dalam memahami materi pembelajaran bahasa Arab khususnya dalam pembelajaran Mahārah al qirā’ah. Adapun tes yang akan peneliti ajukan berbentuk Tes Obyektif, yaitu tes yang penilaiannya dapat dilakukan secara obyektif, dengan meniadakan subyektifitas
penilai, setidak-
tidaknya menekan sampai tingkat yang rendah juga karena sifat Obyektif pada tes ini bersifat ajeg dengan hasil yang sama, tidak dapat berubah-ubah.37 4. Analisis Data Analisis data merupakan proses atau kegiatan mencari, menguraikan, dan menyusun secara sistematis data-data hasil penelitian yang diperoleh dari berbagai teknik maupun sumber. Dalam penganalisisan terhadap data yang telah dikumpulkan dari hasil observasi, wawancara, dokumentasi dan tes disusun secara sistematis dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah untuk dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.38
37
Ibid, hlm.12 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D,(Bandung: Alfabeta, 2009)
38
hlm.244
39
Dalam kegiatan analisis ini peneliti dituntut untuk mampu berpikir secara mendalam, kreatif serta memiliki daya kemampuan menganalisis yang tinggi. Dalam kegiatan analisis ini juga memungkinkan peneliti memberikan argumen atau opini serta penilaian terhadap fenomena yang diteliti secara objektif. Kerangka berpikir yang peneliti gunakan yaitu kerangka berpikir secara Induktif, yaitu pola berpikir ilmiah yang dimulai dari data-data konkrit, kemudian dihubungkan dengan dalil-dalil umum yang sudah diangggap benar.39 Dalam menganalisis data yang diperoleh di lapangan, penulis akan menggunakan teknik analisis data sebagai berikut: a.
Analisis Data Kualitatif Dalam menganalisis data kualitatif, peneliti menggunakan analisis data kualitatif model Miles & Huberman, yang di dalamnya meliputi beberapa proses penganalisisan data, yaitu: 1) Proses Reduksi Data Reduksi data merupakan suatu proses pemilihan, pemusatan
perhatian
pada
penyederhanaan,
pengabstrakan dan transformasi data “kasar” yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lokasi penelitian. Reduksi data ini berlangsung secara terus menerus
39
Moh. Kasiram, Metode Penelitian: Refleksi Pengembangan Pemahaman dan Penguasaan Metodologi Penelitian, (Malang: UIN Maliki Press, 2010), hlm.129
40
selama kegiatan penelitian yang berorientasi kualitatif berlangsung. 2) Proses Penyajian Data Penyajian data di sini merupakan sekumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan
kesimpulan
dan
pengambilan
tindakan.
Dengan melihat penyajian data, peneliti akan dapat memahami tentang apa yang sedang terjadi dan apa yang harus dilakukan berdasar atas pemahaman yang didapat peneliti dari penyajian tersebut. Beberapa jenis penyajian adalah matriks, grafik, jaringan, bagan dan lain sebagainya. 3) Proses Penarikan Kesimpulan Proses yang ketiga ini peneliti mulai mencari arti benda-benda,
mencatat
keteraturan,
pola-pola,
penjelasan, konfigurasi-konfigurasi yang mungkin, alur sebab-akibat, dan proposisi. b.
Analisis Data Kuantitatif Teknik analisis ini peneliti gunakan untuk mengolah data penelitian yang diperoleh dari hasil Tes siswa. Adapun data kuantitatif ini peneliti gunakan hanya sebagai pembantu dari data kualitatif dan bukan merupakan data pokok. Untuk
41
memberikan gambaran atau mendeskripsikan data hasil Tes siswa tersebut peneliti menggunakan rumus sebagai berikut : P = f/n x 100%
Ket : P : Prosentase f : Frekuensi n :Number of Case40 5. Uji Keabsahan Data Dalam menguji keabsahan data hasil penelitian maka peneliti menggunakan teknik Triangulasi, yaitu suatu teknik yang bertujuan untuk menjaga keobjektifan dan keabsahan data dengan cara menyilangkan atau membandingkan informasi data yang diperoleh dari beberapa sumber sehingga diperoleh data yang absah. Adapun teknik yang digunakan dalam Triangulasi ini adalah Triangulasi Sumber dan Triangulasi Teknik. a. Triangulasi Teknik Triangulasi Teknik dapat diartikan sebagai suatu teknik di mana peneliti menggunakan teknik pengumpulan data yang berbeda-beda untuk mendapatkan data dari sumber data yang sama. Misalnya
seperti
peneliti
menggunakan
teknik
observasi,
40
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung : Alfabeta,2009) hlm. 95
42
wawancara, dan dokumentasi terkait pembelajaran bahasa Arab yang dilaksanakan siswa untuk dicari keabsahan data. b. Triangulasi Sumber Triangulasi Sumber dapat diartikan sebagai suatu teknik pengumpulan data di mana peneliti menggunakan teknik yang sama namun dengan sumber yang berbeda. Misalnya seperti adanya teknik wawancara dengan berbagai sumber untuk mencari keabsahan data. G. Sistematika Pembahasan Untuk memberikan gambaran umum dalam penulisan skripsi agar lebih dapat tersistematis dan terfokus, maka penulis menyajikan sistematika pembehasan
skripsi
ke
dalam
tiga
bagian.
Adapun
sistematika
pembahasannya adalah sebagai berikut : Bagian pertama, berisi tentang halaman sampul, halaman judul, halaman persembahan, halaman penyataan keaslian, halaman motto, halaman pengesahan, transliterasi, abstraksi, kata pengantar, daftar isi dan daftar lampiiran. Bagian kedua, pada bagian ini tersusun ke dalam lima bab, yaitu Bab I, berisi pendahuluan yang terdiri dari : latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, landasan teori, kajian pustaka, metode penelitian dan sistematika pembahasan. Bab II, berisi tentang gambaran umum lokasi penelitian dalam hal ini adalah MAN Majenang Cilacap, yang mencangkup : letak
43
geografi, sejarah berdirinya MAN Majenang Cilacap, visi misi Madrasah, struktur organisasi, kondisi guru, karyawan dan siswa serta sarana prasarana Madrasah. Bab III, berisi tentang penjelasan proses pembelajaran bahasa Arab, tujuan pembelajaran, media pembelajaran, metode pembelajaran, materi pembelajaran, kesulitan memahami makna/isi materi pelajaran bahasa Arab, dan evaluasi kemampuan memahami makna/isi materi pelajaran bahasa Arab.3 Bab IV, dalam bab ini penulis menjelaskan dan menguraikan kesulitan-kesulitan yang dihadapi siswa dalam memahami makana/isi bacaan materi pelajaran bahasa Arab, baik dari segi linguistik maupun non-linguistik
serta
upaya-upaya
yang
dilakukan
guru
dalam
menghadapi kesulitan-kesulitan tersebut. Bab V, berisi tentang kesimpulan, saran-saran dan kata penutup. Bagian ketiga, merupakan bagian akhir yang terdiri dari daftar pustaka, lampiran-lampiran dan data diri penulis.
44
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasar atas berbagai uraian yang telah penulis kemukakan di depan terkait pembelajaran bahasa Arab, dalam hal ini yaitu Mahārah al qio’ah siswa kelas XI Agama MAN Majenang Cilacap serta kesulitan-kesulitan yang dialami oleh para peserta didik dalam memahami materi pembelajaran maharroh Al Qirā’ah, maka penulis dapat menarik keesimpulan yaitu; 1.
Proses pembelajaran Mahārah Al Qirā’ah yang dilaksanakan oleh siswa kelas XI Agama MAN Majenang lebih ditekankan pada aspek memahami materi dengan mencari terjemahan secara perkata, yang kemudian dilanjutkan dengan memahami materi tersebut secara garis besarnya saja. Proses pembelajaran Mahārah Al Qirā’ah
yang
dilaksanakan oleh siswa juga masih terbilang kurang karena dalam kegiatan tersebut siswa kurang akttif dalam menerapkan atau mengaplikasikan kaidah-kaidah tata bahasa Arab yang meliputi kaidahkaidah nahwu maupun shorfi. 2.
Kesulitan yang dihadapi oleh peserta didik dalam pembelajaran Mahārah Al Qirā’ah meliputi dua cakupan yaitu segi linguistik dan segi non linguistik. Dalam segi linguistik keesulitan siswa meliputi tiga aspek yaitu (1) aspek semantik, yaitu kesulitan siswa dalam menentukan dan menerjemahkan/mengartikan suatu kata dalam kalimat/teks bahasa Arab. (2) aspek morfologi, yaitu kesulitan kesulitan siswa dalam memahami 112
bentukan fi’il māḍi, fi’il muḍāri, fi’il amr, isim mashdar, isim maf’ūl dan lain sebagainya, dan (3) aspek sintaksis, yaitu kesulitan kesulitan siswa dalam mengidentifikasi antara fi’il, fā’il, maf’ūl bih, Muḍāf Ilaihi, na’atman’ut, mubtadda’-khobar dan lain sebagainya. Sedangkan dilihat dari segi non linguistik kesulitan dalam memahami materi pembelajaran Mahārah Al Qirā’ah dipengaruhi oleh beberapa hal, yaitu (1) siswa, karena adanya perbedaan latar belakang pendidikan siswa yang beragam, motivasi dan keaktifan siswa. (2) guru, dikarenakan guru kurang optimal pada saat mengajar, dalam menggunakan jam peelajaran kurang efektif, kurang memotivasi siswa untuk terlibat secara aktif pada saat pembelajaran. (3) materi pembelajaran, materi untuk kelas Prodi Keagamaan terbilang lebih sulit karena tidak menyajikan kumpulan kosakata seperti pada kelas IPA/IPS. 3.
Upaya yang dilakukan baik oleh pihak guru maupun madrasah di antaranya yaitu (1) membuat kamus bahasa Arab khusus kelas program keagamaan, (2) melatih siswa untuk memperkaya kosakata, (3) menciptakan suasana belajar sekondusif mungkin, (4) dilakukannya proses pembelajaran diluar kelas, (5) diadakannya penambahan guru bahasa Arab, (6) pembentukan kelompok belajar siswa, dan (7) adanya wacana pembentukan hari bahasa, yang salah satunya adalah bahasa Arab.
B. Saran-saran 1.
Untuk pihak madrasah
113
a. Hendaknya lebih memotivasi guru bahasa Arab untuk lebih aktif, inovatif dan kreatif pada saat pembelajaran dikelas. b. Hendaknya untuk menambah koleksi Kamus Bahasa Arab untuk siswa agar seluruh siswa mampu melaksanakan dan memanfaatkan kamus secara maksimal. 2.
Untuk pihak guru bahasa Arab a. Hendaknya dalam mengajar menggunakan metode yang lebih variatif sehingga mampu membangkitkan antusias siswa. b. Hendaknya dapat menguasai kelas pada saat pembelajaran. c. Hendaknya melibatkan seluruh siswa secara aktif dalam proses pembelajaran. d. Hendaknya Kelompok Belajar Siswa Bahasa Arab yang pernah dibentuk sebelumnya untuk diaktifkan kembali sebagai salah satu kegiatan siswa di luar jam peelajaran. e. Hendaknya meningkatkan
menggunakan antusias
media
peserta
variatif
didik
yang
dalam
dapat
mengikuti
pembelajaran Mahārah Al Qirā’ah . f. Hendaknya lebih memotivasi siswa untuk lebih giat dan tekun dalam mempelajari bahasa Arab, khususnya Mahārah
a
qiro’ah. 3.
Untuk pihak siswa a. Hendaknya siswa turut aktif pada saat pembeelajaran berlangsung.
114
b. Hendaknya siswa lebih tekun dalam mempelajari bahasa Arab khususnya Mahārah al qirro’ah. c. Hendaknya siswa memiliki kamus bahasa Arab pribadi yang dapat digunakan pada saat pembelajaran serta membantu siswa dalam memahami materi pembelajaran. C. Kata Penutup Dengan memanjatkan segala puji dan syukur kepada Alloh SWT atas segala karunia, anugerah, rahmat taufiq serta hidayah-NYA, beriring Sholawat dan Salam kepada Nabi Muhammad SAW, akhirnya penulis dapat menyelesaikan penyusunan Skripsi ini dengan judul “Analisis Kesulitan Memahami Materi Pembelajaran Mahārah Al Qirā’ah
Siswa Kelas XI
Agama MAN Majenang Cilacap Tahun Ajaran 2014/2015”. Penulis menyadari bahwa dalam skripsi ini masih memiliki banyak kekurangan dan kelemahan dari berbagai hal, baik secara prosedural maupun secara esensial. Hal tersebut tidak lain karena adanya berbagai kekurangan dan kelemahan dalam diri penulis. Oleh karena hal inilah, penulis sangat mengharapkan adanya kritik, saran maupun masukan yang bersifat membangun sebagai bahan perbaikan bagi penulis khususnya di masa yang akan datang. Akhirnya, penulis hanya mampu berharap semoga Alloh SWT, senantiasa memberikan ridlo dan petunjuk-NYA kepada kita semua, dan mudah-mudahan skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat baik bagi penulis pribadi khususnya maupun bagi pembca umumnya. Amiin.
115
DAFTAR PUSTAKA Abidin. Yunus, 2012 .Prmbelajaran Bahasa Berbasis Pendidikan Karakter, Bandung: PT Refika Aditama. Ahmad, Zainal Arifin, 2012.Perencanaan Pembelajaran dari Desain sampai Implementasi, Yogyakarta: Pedagogia. Arifin, Zainal, 2009. Evaluasi Pembelajaran: Prinsip, Teknik, Prosedur, Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Basrowi dkk, 2008.Memahami Penelitian Kualitatif, Jakarta: PT Rineka Cipta. Daniel Parera, Jos, 2009. Dasar-dasar Analisis Sintaksis, Jakarta: Erlangga. Daniel Parera, Jos.1986,Linguistik Edukasional, Pendekatan, Konsep dan Teori Pengajaran Bahasa, Jakarta: Erlangga. Departemen Agama RI, 2005. Desain Pengembangan Madrasah, Jakarta: Direktorat Jenderal Kelembagaan Islam. Fathurrohman, Muhammad dkk, 2012. Belajar & Pembelajaran: Meningkatkan Mutu Pembelajaran sesuai Standar Nasional, Yogyakarta: Teras. Ghony, Djunaidi dkk, 2014.Metodologi Penelitian Kualitatif,Yogyakarta: ArRuzz Media. Hamid, Abdul, 2010.Mengukur Kemampuan Bahasa Arab untuk Studi Islam, Malang: UIN-Malang Press Hamid, Abdul dkk, 2008. Pembelajaran Bahasa Arab: Pendekatan, Metode, Strategi, Materi dan Media, Malang: UIN Maliki Press. Herdiansyah, Haris, 2010.Metodologi Penelitian Kualitatif untuk Ilmu-ilmu Sosial, Jakarta: Salemba Humanika. Mahmud, 2012.Sosiologi Pendidikan, Bandung: CV Pustaka Setia. Moh. Kasiram, 2010. Metode Penelitian: Refleksi Pengembangan Pemahaman dan Penguasaan Metodologi Penelitian. Malang: UIN Maliki Press. Mujib, Fathul, 2010.Rekonstruksi Pendidikan Bahasa Arab dari Pendekatan Konvensional ke Integratif Humanis, Yogyakarta: Pedagogia. Mustofa, Syaiful, 2011.Strategi Pembelajaran Bahasa Arab Inovatif, Malang: UIN-Maliki Press. Nata, Abuddin, 2010. Manajemen Pendidikan: Mengatasi Kelemahan Pendidikan Islam di Indonesia, Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Nyoman Kutha Ratna,2010.Metodologi Penelitian: Kajian Budaya dan Ilmu Sosial Humaniora pada umumnya, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
116
Rosyidi, Abd Wahab dkk, 2012. Memahami Konsep Dasar Pembelajaran Bahasa Arab, Malang: UIN Maliki Press. Siswoyo, Dwi, 2008.Ilmu Pendidikan, Yogyakarta: UNY Press. Sudijono, Anas, 1996. Pengantar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Sugiyono, 2009.Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta. Sugiyono, 2011. Metode Peneliitian Kombinasi (Mixed Methods), Bandung: Alfabeta. Suharsimi Arikunto, 2006. Prosedur Penelitian:Suatu Pendekatan Praktik, Cet.XIII Jakarta: Rineka Cipta. Syah, Muhibbin, 2007. Psikologi Belajar, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Tashakkori, Abbas dkk, 2010.Mixed Methodology (Mengombinasikan Pnedekatan Kualitatif dan Kuantitatif), Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Taufiqurrochman, 2008. Leksikologi Bahasa Arab, Malang: UIN-Malang Press. Tirtarahardja, Umar dkk, 2005. Pengantar Pendidikan, Jakarta: PT Rineka Cipta. W. Gulo, 2010. Metodologi Penelitian, Jakarta: Grasindo. Fatih, Io. “ definisi pengertian analisis menurut para ahli” http://fatihio.biz/definisi_pengertian_analisis_menurut_para_ahli.html. Diakses pada harii kamis tanggal 4 Desember 2014 pukul. 09.53 Mohammad Nor Falaah, “Pengetian Ilmu Semantik atau ‘Ilm Ad Dalalah”www.falaahisme.blogspot.in/2013/04/pengertian-ilmu-semantikatau-ilmu-ad.html?m=1.Diakses pada tanggal 25 Desember 2014 pukul.09.42 WIB.
117
PEDOMAN OBSERVASI PROSES PEMBELAJARAN MAHAROH AL QIRO’AH Nama Guru
: Umi Sarotun, S.Ag
Mata Pelajaran
: Bahasa Arab
Topik Bahasan
:الرفق بالحيوان
Kelas
: XI Agama
Jam ke-
: 5-6
Hari/Tanggal
: Sabtu 21 Februari 2015/XI Agama REALISASI
NO
INDIKATOR/ASPEK YANG DIAMATI
KET ADA
I
PRA-PEMBELAJARAN
1.
Membangun motivasi siswa
√
2.
Melakukan kegiatan apersepsi/pretest
√
3.
Memberikan acuan
√
II
KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN
A
Penguasaan materi pembelajaran
1.
Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran
2.
Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan
3.
Menyampaikan materi dengan jelas dan sesuai dengan hierarki belajar
4.
Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan
B
Pendekatan/strategi pembelajaran
1.
Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi (tujuan) yang akan dicapai
√
2.
Melaksanakan pembelajaran secara runtut
√
3.
Mampu menguasai kelas
√
TIDAK
√ √ √ √
4.
Melaksanakan pembelajaran yang bersifat konstektual
5.
Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan positif
6.
Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang telah direncanakan
C
Pemanfaatan sumber belajar/media pembelajaran
1.
Menggunakan media secara efektif dan efisien
2.
Menghasilkan pesan yang menarik
3.
Melibatkan siswa dalam memanfaatkan media
D
Pembelajaran yang memicu dan memelihara keterlibatan siswa
1.
Mampu menumbuhkan keaktifan siswa dalam pembelajaran
√
2.
Menunjukan sikap terbuka terhadap respon siswa
√
3.
Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa √ dalam belajar
4.
Memberikan penguatan baik verbal maupun non verbal
E
Penilaian Proses
1.
Memantau kemajuan belajar siswa selama proses pembelajaran
F
Penggunaan bahasa
1.
Menggunakan bahasa lisan dan tulis secara jelas,baik dan benar
√
2.
Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai
√
III
Penutup
√ √
√
Kurang
√ √
√
√
Kurang
Kurang
1.
Melakukan refleksi atau membuat rangkuman dengan melibatkan siswa
√
2.
Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi (tujuan)
√
3.
Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan, kegiatan atau tugas sebagai bagian remidi/pengayaan
√
Kurang
Catatan:
Majenang, 21 Februari 2015
Observer
INSTRUMEN WAWANCARA KEPADA GURU BAHASA ARAB KELAS XI AGAMA MAN MAJENANG CILACAP 1.
Bagaimana pandangan Ibu selaku guru bahasa Arab terkait pembelajaran bahasa Arab di kelas XI Agama?
2.
Apa tujuan dari pembelajaran Maharoh Al Qiro’ah baik secara umum maupun khusus?
3.
Bagaimanakah proses pembelajaran Maharoh Al Qiro’ah yang dilaksanakan di kelas XI Agama?
4.
Metode, strategi dan pendekatan seperti apakah yang digunakan dalam pembelajaran Maharoh Al Qiro’ah?
5.
Media apa sajakah yang ibu gunakan dalam menyampaikan materi pembelajaran kepada para siswa?
6.
Apakah dari pihak madrasah menyediakan Kamus Bahasa Arab sebagai salah satu media yang penting dalam pembelajaran bahasa Arab?
7.
Apakah dengan media, metode, strategi dan pendekatan tersebut mampu meningkatkan motivasi dan keaktifan siswa pada saat proses pembelajaran Maharoh Al Qiro’ah?
8.
Buku apa sajakah yang ibu gunakan sebagai bahan/materi pembelajaran bagi siswa?
9.
Problematika apa sajakah yang muncul pada saat proses pembelajaran berlangsung?
10.
Upaya apa sajakah yang ibu tempuh untuk mengatasi problematika tersebut?
11.
Apakah dari pihak madrasah memberikan kebijakan tertentu terkait pembelajaran bahasa Arab di MAN Majenang?
12.
Apakah siswa mampu membaca dan memahami teks bacaan/materi pembelajaran dengan baik dan lancar?
13.
Untuk mampu memahami materi pembelajaran bahasa Arab khususnya Maharoh Al Qiro’ah dengan baik tentu tidak terlepas dari yang namanya Ilmu Nahwu dan Shorof, apakah disiplin ilmu tersebut juga diajarkan kepada para siswa?
14.
Apakah dari pembelajaran Ilmu Nahwu dan Shorof tersebut mampu diaplikasikan oleh siswa dalam pembelajaran Maharoh Al Qiro’ah?
15.
Evaluasi seperti apakah yang ibu gunakan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa dalam pembelajaran bahasa Arab, khususnya Maharoh Al Qiro’ah?
INSTRUMEN WAWANCARA KEPADA KEPALA MADRASAH ALIYAH NEGERI MAJENANG CILACAP 1. Bagaimana letak geografis MAN Majenang Cilacap? 2. Bagaimana sejarah berdirinya MAN Majenang Cilacap? 3. Apa visi dan misi serta tujuan dari MAN Majenang Cilacap? 4. Bagaimanakah struktur keorganisasian yang ada di MAN Majenang Cilacap? 5. Bagaimanakah keadaan guru dan karyawan MAN Majenang Cilacap? 6. Bagaimana keadaan siswa MAN Majenang Cilacap? 7. Bagaimanakah keadaan sarana prasarana yang ada di MAN Majenang Cilacap? 8. Terkait pembelajaran bahasa Arab, bagaimana pandangan bapak secara umum terhadap pembelajaran bahasa Arab di MAN Majenang Cilacap? 9. Apakah dari pihak Madrasah ada kebijakan tertentu terkait matapelajaran bahasa Arab? 10.
Apakah ada program tertentu dari pihak madrasah dalam rangka meningkatkan
motivasi siswa dalam mempelajari bahasa Arab?
INSTRUMEN WAWANCARA KEPADA TENAGA TATA USAHA (TU) MAN MAJENANG CILACAP 1.
Bagaimana letak geografis dan sejarah berdirinya MAN Majenang Cilacap?
2.
Bagaimana struktur keorganisasian yang ada di MAN Majenang Cilacap?
3.
Bagaimana keadaan guru, karyawan dan siswa MAN Majenang Cilacap?
4.
Bagaimana keadaan sarana dan prasarana yang ada di MAN Majenang?
INSTRUMEN WAWANCARA SISWA KELAS XI AGAMA MAN MAJENANG CILACAP 1.
Sebelum memasuki MAN Majenang, di manakah asal sekolah anda?
2.
Bagaimana pendapat anda tentang pembelajaran bahasa Arab?
3.
Apa tujuan anda dalam mempelajari bahasa Arab?
4.
Bagaimana pendapat anda tentang pembelajaran Maharoh Al Qiro’ah/kemampuan membaca teks bacaan bahasa Arab yang dilakukan?
5.
Apa tujuan anda dalam mempelajari Maharoh Al Qiro’ah/kemampuan membaca?
6.
Bagaimana pendapat anda tentang metode yang digunakan oleh guru dalam pembelajaran bahasa Arab khususnya Maharoh Al Qiro’ah/kemampuan membaca?
7.
Apakah dalam menyampaikan materi pembelajaran, guru menggunakan media pembelajaran yang mampu meningkatkan motivasi anda dalam belajar khususnya Maharoh Al Qiro’ah, seperti Media LCD, Proyektor, Laptop atau yang lainnya?
8.
Bagaimana pendapat anda tentang materi pembelajaran yang diajarkan?
9.
Apakah anda mampu memahami materi pembelajaran Maharoh Al Qiro’ah?
10. Apakah dari pihak guru bahasa Arab maupun Madrasah menyediakan Kamus Bahasa Arab sebagai salah satu media yang penting dalam membantu siswa memahami materi pelajaran? 11. Kesulitan/problematika apa sajakah yang anda alami dalam pembelajaran Maharoh Al Qiro’ah? 12. Seberapa seringkah anda dalam menghafal kosakata bahasa Arab? 13. Apakah dalam pembelajaran yang dilakukan, guru bahasa Arab juga membahas tentang kaidah bahasa Arab seperti Nahwu dan Shorof? 14. Seberapa seringkah guru membahas Ilmu Nahwu dan Shorof?
15. Pada
saat
anda
membaca
teks
bahasa
Arab,
apakah
anda
mampu
mengaplikasikan/menerapkan Ilmu Nahwu dan Shorof yang telah anda pelajari sebelumnya pada teks bacaan? 16. Apakah saat membaca teks bahasa Arab, anda dapat membaca dengan baik/lancar? Dan mampu memahami isi informasi pada teks yang anda baca? 17. Apakah lingkungan kelas/sekolah maupun lingkungan masyarakat di sekitar anda dapat membantu dalam menciptakan suasana yang kondusif dan menyenangkan untuk dilakukannya pembelajaran bahasa Arab?
Data wawancara kepada guru bahasa Arab, Hari/tanggal
: sabtu 21 februari 2015
Tempat
: depan ruang guru & kelas,
Pukul
: 12.10
1.
2.
3.
4. 5.
6.
7.
Pembelajaran bahasa Arab,khususnya maharoh al qiro’ah di kelas XI agama dapat dikatakan cukup baik, karena dari pihak siswa sendiri sedikit lebih mudah dikondisikan pada saat pembelajaran, dan sedikit lebih mampu dalam mengikuti pembelajaran, kedua, dari aspek materi, untuk sekarang lebih mudah untuk dapat dapahami oleh siswa karena materi pembelajaran sekarang sudah memiliki harokat, berbeda dengan sebelumnya ketika materi pembelajaran tidak disertai harokat sama sekali, sehingga menyulitkan siswa dalam membaca teks bahasa arab terlebih dalam memahami materi itu sendiri Secara umum tujuan dari pembelajaran maharoh al qiro’ah adalah agar siswa dapat membaca teks bahasa arab, dan tujuan khusus dari pembelajaran maharoh al qiro’ah adalah disamping siswa dapat membaca teks bahasa arab juga dapat memahami, mengidentifikasi dan menggali informasi-informasi yang ada pada materi pembelajaran. Metode yang saya gunakan sifatnya relatif, artinya melihat kondisi siswa, terkadang saya meminta beberapa siswa maju ke depan untuk membaca teks bahasa arab dengan tujuan untuk memberikan gambaran kepada siswa yang lain terkait cara membaca teks bacaan yang sedang dipelajari, atau dengan membagi siswa menjadi berkelompok kelompok, dimana setiap kelompok diberikan bagian masing masing untuk membaca dan mengidentifikasi materi maharoh al qiro’ah yang nantinya dipresentasikan di depan kelas, atau dengan ibu guru yang membacakan terlebih dahulu kemudian diikuti oleh para siswa Media yang digunakan dalam maharoh al qiroah ini seperti kertas folio, dan lain sebagainya, terkadang juga menggunakan laptop,LCD dan Proyektor Madrasah menyediakan beberapa kamus bahasa Arab dan ada diperpustakaan, hanya saja karena jumlah kamus yang ada terbatas sehingga kamus tidak diperkenankan dibawa ke kelas, oleh karena tersebut, kadang-kadang pmbelajaran untuk bahasa arab dilakukan diperpustakaan mdrasah, tujuannya agar melatih siswa membiasakan membuka dan bisa paham cara mencari kata dalam kamus bahasa Arab Saya rasa metode tersebut bisa meningkatkan natusias siswa dalam pembelajaran, meskipun masih ada beberapa yang terlihat kurang memperhatikan pada saat pembelajaran Untuk kelas Agama ibu menggunakan 1 buku, berbeda dengan kelas ipa maupun ips, kalau untuk kelas ipa maupun ips ibu menggunakan beberapa buku pelajaran, untuk kelas XI agama sendiri ubu menggunakan buku “Mahir Bahasa Arab 1” karya Rowi, muhammad Abror dan achmad zamroni, terbitan Aqila
8.
9.
10. 11.
12.
13. 14.
Problematika yang paling sering muncul yaitu kendala siswa dalam memahami kosa kata, siswa memiliki kosakata yang ibu anggap kurang, kemudian masih ada siswa yang masih kesulitan dalam membaca teks bacaan Upaya ibu terkait kosakata, biasanya ibu menugaskan siswa untuk mencari kosakata kosakata yang dianggap sulit, baik didalam kelas maupun diluar kelas sebagai tugas, atau sebelum pertemuan ibu memberikan kosakata kosakata kepada siswa terlebih dahulu, kemudian kosakata-kosakata tadi diaplikasikan pada saat pembelajaran. Selain hal tersebut ibu juga membuat kamus atau kumpulan2 kosakata khusus kelas Agama, jadi dari kamus yang ibu buatkan tadi dapat membantu siswa dalam memahami materi pembelajaran, Kalau dari pihak madrasah tidak ada kebijakan tertentu terkait pembelajaran bahasa arab, Kalau untuk membaca ya kalau sekarang sudah lumayan, karena sudah berharokat, kalau tanpa harokat kan siswa masih bingung, karena 1 kata bisa dibaca apa saja, dan maknanya nanti beda, tidak sesuai dengan apa yang diinginkan, maka dari itu ibu menghubungi penulis buku ajar itu agar materi pembelajaran untuk kelas Agama diberikan Harokat, dan sekarang karena sudah berharokat jadi sedikit memudahkan siswa dalam membaca Ilmu nahwu dan shorof itu masuknya tarkib mas, dan biasanya itu diajarkan pada saat pembelajaran maharoh al kitabah, karena nanti kan pada saat pembelajaran kitabah setelah siswa diajarkan tarkib kemudian dilanjutkan siswa diminta untuk membuat karangan, entah karangan bebas terpimpin ataupun yang lainnya yang mana karangan siswa tersebut mengandung tarkib-tarkib yang sudah dipelajari sebelumnya. Untuk dapat mengapplikasikan kedua ilmu tersebut bagi siswa sendiri memang masih sulit, dan kurng, Ibu biasanya melakukan evaluasi dengan ulangan setelah selesai 1 bab materi pembelajaran, atau bisa juga diambil dari keaktifan siswa pada saat pembelajaran, juga dari tugas tugas yang diberikan ketika pembelajaran yang dilakukan belum selesai
Hasil Wawancara dengan Kepala MAN Majenang Narasumber
: Drs.H. Khamid Alwi,M.Ag
Hari/Tanggal : Rabu 25 Februari 2015 Tepat
: Kepala MAN Majenang
Pukul
: 09.08 WIB
1. MAN Majenang memiliki tempat atau letak yang cukup luas, ditambah dengan sudah dibelinya tanah milik Warga yang berada di dalam lingkungan madrasah, saat ini MAN Majenang memiliki kurang lebih sekitar 10.000 m² dan dari lahan seluas itu kami mampu menambahkan ruang belajar sejumlah 7 kelas, sehingga saat ini kami memiliki 30 kelas, kelas X sebanyak 10 kelas, kelas XI sebanyak 10 kelas, dan kelas XII sebanyak 10 kelas. 2. Untuk sarana dan prasarana yang ada di madrasah ini dapat dikatakan mengalami peningkatan, hal ini dibuktikan dengan dipasangnya proyektor/LCD di tiap-tipa kelas, karena madrasah ini memiliki 30 kelas maka proyektor yang disediakan untuk kelas pun berjumlah 30 unit, selain hal tersebut juga dengan dibangunnya koperasi siswa yang terletak di selatan Masjid madrasah, Lab Biologi, Bahasa, TIK, dan lain sebagainya. 3. Kaitanyya dengan guru, MAN Majenang telah menambahkan beberapa guru yang memiliki basic pendidikan yang sesuai dengan bidangnya, seperti penambahan guru pada bidang BP/BK dimana guru tersebut memang memiliki basic BP/BK, juga dengan penambahan guru bahasa Arab yang juga memiliki basic pendidikan bahasa Arab. 4. Terkait pembelajaran bahasa Arab di kelas XI Agama memang saya akui masih sedikit perlu ditingkatkan, karena seharusnya kelas agama ini memiliki kemampuan berbahasa Arab di atas kelas lain, namun pada kenyataannya tidaklah demikian. Oleh karena hal inilah, dari pihak madrasah memiliki wacana tentang akan diadakannya hari bahasa, karena berkaitan juga dengan mapel muatan lokal, maka wacana yang terencana saat ini ada pembagian hari bahasa, di antaranya yaitu Hari Kamis untuk Bahasa Jawa, Jum’at untuk Bahasa Arab kemudian juga kemungkinan Hari Sabtu nantinya dijadikan sebagai Hari Bhasa Inggris. Meski demikian tentu untuk mewujudkan Hari Bahasa ini tidak serta merta langsung terwujud begitu saja, karena tidak semua pihak mampu mengikutinya, untuk mewujudkan hal itu, diawali dengan kelompok terkecil dulu, salah satunya yaitu adanya wacana pembentukan Komunitas Bahasa Arab, jadi melalui komunitas kecil ini nantinya akan mampu menyeluruh. Selain wacana tersebut juga dari pihak madrasah sudah menambahkan guru bahasa Arab yang memang basicnya adalah Bahasa Arab, karena sebelumnya ada guru yang mengajar bahasa Arab namun basicnya bukan dari jurusan Bahasa Arab, hal ini diharapkan dapat meningkatkan proses akademika yang dilakukan oleh siswa.
DAFTAR NAMA SISWA KELAS XI AGAMA MAN MAJENANG CILACAP No.
Nama Siswa
Pendidikan Terakhir
1.
Aan Hidayat
SMP
2.
Ahmad Miftahul Huda
SMP
3.
Ahmad Mubarok
SMP
4.
Akmal Fauzan
MTs
5.
Akromatun Nisa
MTs
6.
Amar Ma’ruf
MTs
7.
Annisa Fitriana Thosim
SMP
8.
Anwar Sanusi
MTs
9.
Beti Pratiwi
MTs
10.
Catur Septianing PP
SMP
11.
Eni Masruroh
MTs
12.
Fatikhul Ikhsan
SMP
13.
Harun Hambali
SMP
14.
Khoirul Ikhwan NF
SMP
15.
Laili Ayu Ar Rizqy
SMP
16.
Lilis Nur Azizah
MTs
17.
Lutfiana Suci Istiqomah
MTs
18.
Masruhin
MTs
19.
Mohammad Ibnu Saugi
SMP
20.
Mohammad Ismail Sofia
MTs
21.
Mohammad Septian Bahari
MTs
22.
Nailul Khasanah
MTs
23.
Nur Khalimah
MTs
24.
Nur Hidayat
SMP
25.
Nuriatul Hikmah
MTs
26.
Ridwan Khamdani
SMP
27.
Rizky Firdaus
MTs
28.
Susanto
SMP
29.
Syifaul Fuadah
MTs
30.
Tabah Puji Lestari
MTs
31.
Tri Khasanah
MTs
32.
Ufi Al Halim
SMP
33.
Uma Fadilah
MTs
34.
Zakiyatul Fajriyah
MTs
Keterangan : SMP
= 14 Siswa
MTs
= 20 Siswa
DATA NILAI HASIL TES SISWA KELAS XI AGAMA MAN MAJENANG CILACAP No.
Nama Siswa
Nilai Ulangan/Tes B. Arab
1.
Aan Hidayat
54
2.
Ahmad Miftahul Huda
62
3.
Ahmad Mubarok
80
4.
Akmal Fauzan
56
5.
Akromatun Nisa
56
6.
Amar Ma’ruf
78
7.
Annisa Fitriana Thosim
66
8.
Anwar Sanusi
62
9.
Beti Pratiwi
50
10.
Catur Septianing PP
46
11.
Eni Masruroh
66
12.
Fatikhul Ikhsan
74
13.
Harun Hambali
74
14.
Khoirul Ikhwan NF
72
15.
Laili Ayu Ar Rizqy
58
16.
Lilis Nur Azizah
60
17.
Lutfiana Suci Istiqomah
62
18.
Masruhin
70
19.
Mohammad Ibnu Saugi
78
20.
Mohammad Ismail Sofia
64
21.
Mohammad Septian Bahari
52
22.
Nailul Khasanah
60
23.
Nur Khalimah
62
24.
Nur Hidayat
74
25.
Nuriatul Hikmah
56
26.
Ridwan Khamdani
84
27.
Rizky Firdaus
70
28.
Susanto
80
29.
Syifaul Fuadah
30.
Tabah Puji Lestari
56
31.
Tri Khasanah
58
32.
Ufi Al Halim
-
33.
Uma Fadilah
58
34.
Zakiyatul Fajriyah
78
-
PERHATIAN.!!!
JAWABLAH soal-soal di bawah ini dengan baik dan benar.! KEJUJURAN anda dalam menjawab soal sangat kami harapkan.! Semua soal WAJIB dikerjakan.! DILARANG menyontek atau bekerja sama dengan teman.! !.أجب ھذه األسئلة األتية بإجابة صحيحة
1. المشابھة " فى جملة " لِعالم الحيوان خصائصه المشابھة فى احوال كثيرة لإلنسان "؟ " ما معنى ِ a. Mengambil b. Serupa c. Keadaan d. Habitat e. Berjalan 2. ما معنى " ْيذبح" فى جملة "حق الحيوانات أن يذبحھا فيأكلھا"؟ a. Menyembelih b. Kelompok c. Sayap d. Memangsa e. Sampai 3. ما معنى " يمْ شى" فى جملة " بينما رجل يمشى بطريق إشت ّد عليه العطش" ؟ a. Minum. b. Memakan c. Berjalan d. Melihat e. Berdiri 4. ما معنى " نصبُوا " فى جملة " مرّ ابن عمر بفتيان من قريش َق ْد نصب ُْوا طيْرً ا "؟ a. Melempar b. Melihat .c Menemukan d. Melepaskan e.Menyiksa 5. ما معنى " أَمْ َسك " فى جملة " فمالء خ ّفه ثم أمسكه بفيه فسقى الكلب" ؟ a. Menahan .b Memasak c. Memakan d. Menyiapkan e. Melepaskan 6. ما معنى "ھدفٌ " فى جملة " إنّ رسول ﷲ لعن من ا ّتخذ شيئا فيه الوح ھدفا"؟ a. Melarang b. Serangga
c. Tujuan
d. Tembakan e. Berlari
7. Lafal َح َم َلmerupakan contoh dari kalimat ? a. Isim b. Huruf c. Fi’il d. Idlofah e. Maf’ul Bih 8. Lafal السّاحات merupakan contoh dari kalimat ? a. Isim
b. Jazm
c. Khobar d. Mudlori’ e. Fi’il
9. Lafal يأْكلmerupakan bentuk dari ? a. Fiil Mudlori’ b. Isim Mufrod c. Mubtada’ d. Fiil Amr e. Mudlof Ilaihi 10. Lafal فِى pada kalimat فى ك ّل َكبْد merupakan contoh dari? a. Amil Jazm b. Amil Nawashib c. Huruf Jer d. Isim Isyaroh e. Isim Maushul ُ عيّن النعت من ھذه الجملة "رأَي ْ تھدا فى َھذه ْال 11. "مدرسة ِ ْْت رجال مج a. تھدا b. ھذه c. رجال d. رأَيْت ِ ْمج ْ كلب من ْال ْ ھذاال ْ 12. "عطش عيّن الفاعل من ھذه الجملة "لقد بلغ ْ ال ْ c. َبلغ d. اال َك ْلب ْ َھ َذ a. لَ َق ْد b. ش e. م َِن ِ عط ْ ْعيّن المبتداء من ھذه الجملة " َقد نصبوا طيْرا وھم ير 13. "مونه
ْ ْ ال e. مدرسة
َ طيْرً اَ e. يرْ م ُْو َنd. َ ي ْو َمe.
َ ق ْدc.
ُ ھ ْمb.
صب ُْوا a. َ ن َ
عيّن مضاف إليه من ھذه الجملة " سأَله ﷲ َع ْن َھا ْيو َم ْالقيامة " 14. َ ع ْن َھاْ d. ﷲُ a. َ سأ َ َلb. القِ َيا َم ِةc. عيّن مفعول به من ھذه الجملة "سألَه ﷲ ع ْن َھا يو َم ْالقِيامة"15. .
َ سأ َ َلe. تe. ال َّس َم َاوا ِ
َ ي ْو َم ْالقِ َيا َم ِةd. ﷲd.
َ ھاc.
ﷲُb.
هُ a.
عيّن الخبر من ھذه الجملة "ﷲ ْنورالسَّماوات ْ واألَرْ ض" 16. ْ ُ ن ْورc. ض a. ْ نورالسَّماواتb. األَرْ ِ
ض َع ْ ان" 17. عيّن فعل األمر من ھذه الجملة التى تحتھا الخط" .و َو َ ت ال َّش ِري َْع ُة ُحقُ ْو ًقا ل ِْل َح َي َو ِ ضائِ ٌع a. َ موْ ضُوْ ٌعb. ض ُعc. ض ْع d. ض ْعe. َ ي َ َ َ إِ ْي َ عيّن فعل الماض من ھذه الجملة التى تحتھا الخط" .إِيَّا ُك ْم أَنْ َت َّتخ ُِذ ْوا ُ ظھ ُْو َر د ََو ِاب ُك ْم َم َن ِاب َر" 18. ُ خ ْذ a. إِ ِّت َخ ٌاذb. إِتﱠ َخ َذc. ُ م َّت َخ ٌذ d. أَ َخ َذe. الر ُج ُل إِلَى َب ْي ِت ِه َم َسا ًء" 19. "ر َج َع َ عيّن فعل المضارع من ھذه الجملة التى تحتھا الخطَ . يَرْ ِج ُعe.
َ رجْ ٌعd.
اج ٌعb. إِرْ ِج ْعُ c. م َر ِ
َ مرْ ج ُْوعٌ
a.
عيّن إسم الفاعل من ھذه الجملة التى تحتھا الخط " كما أنّ ْالقسوة على الحيوان ُت ْد ِخ ُل النار " 20. ُ م ْد ِخ ٌل a. َاخ ٌلb. يَ ْد ُخ ُلc. َ د َخ َلd. أُ ْد ُخلْ e. د ِ أَ ْك ِم ْل َھ ِذ ِه ْالجُمْ لَ َة ْاألَ ِت َي َة ِب َما ُي َناسِ ُب َھا فِى ال َّنا ِح َي ِة ْاليُسْ َرى ! اج ٍة الَ ْ ................ال َح َي َوا َنا ِ ت ِب ُد ْو ِن َح َ
صبْ َت ْن َ
ت َو َترْ مِى ِب ِه س ْال َح َي َوا َنا ِ الَ َ .........................ر ْأ َ
َت ْذ َب ُح
ص ِغي َْر ًة الََ .....................ح َي َوا َنات ٍَولَ ْو َ
َت ْق َطعْ ت ْال َج ّي َد ِة ! إِ ْق َر ْأ َنصَّ ْالق َِرا َء ِة ْاألَ ِت َي ِة ق َِرا َء ًة َكا ِملَ ًة ِبإِعْ َطا ِء ْال َح َر َكا ِ
قال رسول ﷲ :بينما رجل يمشى بطريق اشتد عليه العطش فوجد بئرا فنزل فيھا فشرب ثم خرج .فإذا كلب يلھث )يأكل الثرى من العطش( فقال الرجل لقد بلغ ھذاالكلب مثل الذى كان بلغ بى ,فنزل البئر فمالء خفه ثم أمسك بفيه فسقى الكلب فشكر ﷲ له فغفر له .
CURRICULUM VITAE
A. Data Diri Nama : Mohammad Irfan Zidni Tempat/tgl lahir : Ciamis 23 Maret 1993 Alamat : Asal : Kedunghaur Rt.09/06, Kertajaya, Mangunjaya-Ciamis Di Yogyakarta : PonPes. Alluqmaniyyah, Umbulharjo-Yogyakarta Jenis Kelamin : Laki-laki Agama : Islam Email :
[email protected] Kebangsaan : Indonesia No. Hp : 089610192553-085842369447 Motto : “Keberhasilan adalah kemampuan untuk melewati dan mengatasi dari satu kegagalan ke kegagalan yang lain tanpa harus kehilangan semangat” Nama Orang Tua : Ayah : Muhyiddin Ibu : Tri Suyatmi (Alm). B. Riwayat Pendidikan 1.
Pendidikan Formal No.
2.
Nama Lembaga
Alamat
Tahun Lulus
1.
RA Kertajaya
Kedunghaur, Ciamis
2000
2.
MI Kertajaya I
Kedunghaur, Ciamis
2005
3.
MTs Kertajaya
Kedunghaur, Ciamis
2008
4.
MAN Majenang
Cigaru, Majenang-Cilacap
2011
5.
UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta
2015
Pendidikan Non Formal No.
Nama Lembaga
Alamat
Tahun Lulus
1.
PonPes. Pemb. Miftahul Huda
Majenang,Cilacap 2011
2.
PonPes Al Luqmaniyyah
Yogyakarta
2011-sekarang