Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI DENGAN PRESTASI LARI SPRINT 100 METER PADA SISWA KELAS XI SMK NEGERI I DONOROJO TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S-1) Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Nusantara PGRI Kediri
Oleh : DENISA ERFIANTO NPM: 11.1.01.09.1287
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2015
Denisa Erfianto | 11.1.01.09.1287 FKIP - PJKR
simki.unpkediri.ac.id || 1||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Denisa Erfianto | 11.1.01.09.1287 FKIP - PJKR
simki.unpkediri.ac.id || 2||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Denisa Erfianto | 11.1.01.09.1287 FKIP - PJKR
simki.unpkediri.ac.id || 3||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI DENGAN PRESTASI LARI SPRINT 100 METER PADA SISWA KELAS XI SMK NEGERI I DONOROJO TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015
DENISA ERFIANTO NPM: 11.1.01.09.1287 FKIP – PJKR
[email protected] Drs. Slamet Junaidi, M.Pd. dan Ruruh Andayani Bekti, M.Pd. UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI ABSTRAK Denisa Erfianto.Hubungan Power Otot Tungkai Dengan Prestasi Lari Sprint 100 MeterPada Siswa Kelas XI SMKNegeri I Donorojo Tahun Pembelajaran 2014/2015, Skripsi, Pendidikan Jasmani OlahragaDan Kesehatan, FKIP UNP Kediri, 2015.
Penelitian ini dilatarbelakangi siswa SMK Negeri I Donorojo kelas XI bahwa siswa belum mengetahui komponen-komponen yang dapat mendukung pencapaian prestasi lari cepat 100 meter, sehingga kemampuan fisik yang dimiliki belum mampu dimanfaatkan secara maksimal pada teknik yang benar.Permasalahan penelitian ini adalah: apakah ada hubungan power otot tungkai dengan prestasi lari sprint 100 meter pada siswa kelas XI SMKNegeri I donorojo tahun pembelajaran 2014/2015? Tujuan penelitian ini adalah: mengetahui hubungan power otot tungkai dengan prestasi lari sprint 100 meterpada siswa kelas XI SMKNegeri I Donorojo tahun pembelajaran 2014/2015.Metode penelitian ini menggunakan korelasi dengan pendekatan deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah vertical jump test dan sprint 100 meter serta dokumentasi. Sampel dalam penelitian ini adalah 27 responden dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling. Instrumen dalam penelitian ini sudah valid dan reliabel, dengan koefisien reliabilitasnya sebesar 0,79. Teknik analisis data instrumen menggunakan rumus product dancronbach alpha serta korelasi melalui uji prasyarat normalitas, homogenitas dan linearitas. Analisis data menggunakan bantuan komputer program SPSS 17.0 for Windows. Tingkat signifikansi ditentukan 5%. Hasil penelitian dari 27 subjek siswa kelas XI SMK Negeri I Donorojo menunjukkan bahwa tes power otot tungkai siswa kelas XI SMK Negeri Donorojo tahun pembelajaran 2014/2015 adalah sedang, yaitu berada pada konversi interval 2.55 ≤ X < 2.64. Sedangkan tes sprint 100 meter siswa adalah sedang, yaitu berada pada konversi interval 67.3 ≤ X < 72.7. Berdasarkan uji korelasi didapatkan bahwa ada hubungan power otot tungkai dengan prestasi lari sprint100 meter. Hasil korelasi diperoleh rhitung sebesar (0,569 > 0,381) pada N = 27 dengan nilai probabilitas 0,00 (0,000 < 0,01). Hal itu membuktikan adanya hubungan signifikan/positif antara power tungkai dengan sprint 100 meter siswa dan sangat kuat, sehingga dapat dikatakan mendukung fakta yang tampak dari lokasi penelitian yang berbalik arah dengan hasil analisis data. Kata kunci: power tungkai, lari sprint 100 meter siswa SMK. Denisa Erfianto | 11.1.01.09.1287 FKIP - PJKR
simki.unpkediri.ac.id || 4||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
I.
Peneliti saat ini mengajar pada kelas
PENDAHULUAN Lari cepat 100 meter atau sprint
baru dengan siswa baru. Salah satu sisi
merupakan suatu bagian yang sangat
menarik dari siswa
kelas XI SMKN 1
penting dalam dunia gerak manusia. Lari
Donorojo yaitu, mata pelajaran atletik
cepat 100 meter atau sprint merupakan
khususnya lari cepat telah diajarkan.
lari yang dilakukan dengan kecepatan
Macam-macam lari cepat telah diajarkan
maksimal dari start sampai finish.
dengan baik dan benar, namun suasana
Lari sprint di pengaruhi oleh banyak
belajar siswa dalam kemampuan lari cepat
faktor untuk mencapai prestasi. Faktor-
100 meter masih dingin, kaku, dan rendah.
faktor yang mempengaruhi kemampuan
Rendahnya kemampuan lari cepat 100
lari cepat diantaranya kemampuan fisik
meter tersebut perlu ditelusuri faktor
yang baik dan proporsi tubuh yang ideal.
penyebabnya, apakah tekniknya masih
Power merupakan salah satu komponen
rendah ataukah faktor lainnya.
kondisi fisik yang dibutuhkan hampir
Pada umumnya para siswa belum
semua cabang olahraga termasuk lari
mengetahui komponen-komponen yang
cepat 100 meter. Power lebih diperlukan
dapat mendukung pencapaian prestasi lari
dan
cepat 100 meter, sehingga kemampuan
boleh
dikatakan
semua
cabang
olahraga, karena di dalam Power kecuali
fisik
ada kekuatan terdapat pula kecepatan.
dimanfaatkan
Power otot tungkai sangat berperan
yang
dimiliki secara
belum maksimal
mampu pada
teknik yang benar.
penting dalam gerakan lari cepat 100
Melalui penelitian ini akan diketahui
meter pada saat melakukan tolakan pada
kemampuan Power otot tungkai, sehingga
balok start. Otot-otot tungkai harus
dapat dimanfaatkan pada teknik lari cepat
dikerahkan dengan kuat dan cepat, agar
100 meter dengan benar. Kemampuan
diperoleh
yang
memanfaatkan Power otot tungkai pada
maksimal pada saat melakukan tolakan
teknik lari cepat 100 meter dengan benar,
pada balok start. Power otot tungkai
akan diperoleh pencapaian prestasi lari
berperan pada gerakan lari yaitu setiap
cepat 100 meter secara optimal. Dengan
langkah dalam gerakan lari cepat 100
melakukan tes Vertical Jump maka akan
meter, telapak kaki menjejak pada tanah
diketahui siapa yang melakukan Vertical
dengan
Jump terbanyak dalam waktu 1 menit
dorongan
mengarahkan
ke
depan
kekuatan
kecepatan secara maksimal.
dan
maka akan memperoleh waktu yang singkat dalam lari sprint. Hal ini yang
Denisa Erfianto | 11.1.01.09.1287 FKIP - PJKR
simki.unpkediri.ac.id || 5||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
mendorong penulis penelitian
yang
untuk
berjudul
melakukan
c.
Merumuskan masalah
“Hubungan
d.
Merumuskan anggapan dasar dan
Power Otot Tungkai Dengan Prestasi
Merumuskan hipotesis
Sprint 100 Meter Pada Siswa Kelas XI
e.
Memilih pendekatan
SMKN 1 Donorojo”.
f.
Menentukan variabel dan sumber data
g.
II. METODE PENELITIAN Peneliti
dalam
penelitian
ini
Menentukan
dan
instrument
menggunakan jenis penelitian kuantitatif
h.
Mengumpulkan data
dengan
pendekatan
i.
Analisis data
Penelitian
j.
Menarik kesimpulan
yang
k.
Menulis Laporan
menggunakan
deskriptif
korelasional.
deskriptif adalah penelitian
menyusun
bermaksud menjelaskan / menerangkan
Dari penelitian ini maka sampel dapat
secara tepat sifat-sifat individu, keadaan,
diartikan dari bagian populasi
gejala-gejala, atau kelompok tertentu,
dijadikan sebagai sarana pengambilan data
untuk menentukan frekuensi, penyebaran
untuk menentukan hasil dari penelitian
suatu
yang diambil dari sejumlah populasi guna
gejala,
serangkaian
peristiwa
berulang-ulang atau adanya hubungan
memperoleh
hasil
antara suatu gejala dengan gejala lain
penelitian.
Sehingga
dalam masyarakat (Suharsimi Arikunto,
penelitian ini adalah siswa putra kelas XI
2010: 35).
SMKN 1 DONOROJO tahun pelajaran
Sedangkan penelitian korelasional
dari
yang
permasalahan sampel
dari
2014/2015 yang berjumlah 27 siswa yang
adalah penelitian yang bertujuan untuk
diambil
mengetahui adanya hubungan antara dua
Sampling. 25% dari 133 adalah 26,6
fenomena/variabel atau lebih; dan apabila
dibulatkan 27.
ada, berapa eratnya hubungan serta berarti
l.
dengan
langkah
Purposive
Purposive sampling dikenal juga
atau tidaknya hubungan itu (Suharsimi
dengan sampling pertimbangan. Purposive
Arikunto, 2010: 37).
sampling ialah teknik sampling yang
Langkah-langkah penelitian
deskriptif
teknik
dalam
korelasional
digunakan
peneliti
jika
peneliti
ini
mempunyai pertimbanngan-pertimbangan
menurut Suharsimi Arikunto (2010: 61)
tertentu di dalam pengambilan sampelnya
adalah:
atau penentuan sampel untuk tujuan
a.
Memilih masalah
tertentu. oleh karena itu, sampling ini
b.
Studi pendahuluan
cocok untuk studi kasus yang mana aspek
Denisa Erfianto | 11.1.01.09.1287 FKIP - PJKR
simki.unpkediri.ac.id || 6||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
dari kasus tunggal yang representatif
yang signifikan antara power otot tungkai
diamati dan dianalisis.
(variabel X) dengan lari sprint 100 meter (variabel
Y)
serta
hubungan
antara
III. HASIL DAN KESIMPULAN
keduanya positif. Artinya jika power
Uji Hipotesis
tungkai mengalami peningkatan, maka
Hasil
perhitungan
uji
hipotesis
akan terjadi kecenderungan peningkatan
hubungan power tungkai dengan prestasi
lari sprint 100 meter pada siswa di SMK
sprint 100 meter siswa-siswi kelas XI
Negeri I Donorojo.
SMK Negeri I Donorojo yang terdapat
Pengujian
secara
statistik
pada
pada lampiran 3 disajikan rangkumannya
penelitian ini dilakukan pada hipotesis nol
sebagai berikut:
yang berbunyi "Ada hubungan power
Tabel 4.14
tungkai dengan prestasi lari sprint 100
Korelasi Product Moment
meter siswa kelas XI SMK Negeri I Donorojo
Correlations Lari Sprint
Tungkai
100 Meter 1
Sig. (2-tailed)
penulis menggunakan rumus korelasi **
.569
.001
Otot
Product
Moment
Pearson Correlation
Sprint Sig. (2-tailed) 100 Meter N
27
27
**
1
.569
dengan
bantuan
komputer program SPSS Version 17.0 for Windows.
Tungkai N Lari
pembelajaran
2014/2015". Maka dalam penelitian ini
Power Otot
Pearson Correlation Power
tahun
Hasil
menunjukkan
analisis
bahwa
korelasi
koefisien
rhitung
sebesar 0,569 dan nilai rtabel = 0,381. Dasar
.001
pengambilan keputusan berdasarkan nilai 27
27
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
rhitung adalah: 1.
Jika nilai rhitung > 0,381 maka Ha diterima.
Pada hubungan hubungan power
2.
otot tungkai dengan prestasi sprint 100
Jika nilai rhitung < 0,381 maka H0 ditolak.
meter terdapat nilai koefisien korelasi
Dari tabel uji hipotesis di atas dapat
sebesar 0,569 dengan probabilitas (sign)
disimpulkan bahwa korelasi antara power
sebesar 0,001. Nilai ini lebih besar dari r
tungkai dengan prestasi lari sprint 100
tabel
meter
(0,569
>
0,381)
pada
taraf
dapat
diterima
pada
taraf
signifikansi 5% dan nilai probabilitas
signifikansi 5%. Hasil tersebut berarti
lebih kecil dari 0,000 (0,000 < 0,001). Hal
bahwa hipotesis yang diajukan, yaitu
ini menunjukkan bahwa terjadi hubungan
harga rhitung dari hasil analisis korelasi
Denisa Erfianto | 11.1.01.09.1287 FKIP - PJKR
simki.unpkediri.ac.id || 7||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Product Moment adalah 0,569 maka: Ha
Dangsina Moeloek dan Arjatmo
diterima. Jadi secara nyata kedua variabel
Tjkronegoro
berkorelasi. Tidak ada tanda negatif (–)
“Berkaitan dengan power tenaga ledak
pada hasil koefisien r maka hal itu
otot (muscle exsplosive power) adalah
menandakan kedua variabel berkorelasi
kemampuan otot atau sekelompok otot
positif
melakukan kerja secara eksplosif”. Power
(+)
korelasinya
atau juga
searah. sangat
Tingkat
kuat,
yaitu
koefisien rtabel = 0,381.
(2001:
7)
mengatakan:
merupakan komponen kondisi fisik yang memiliki dua unsur utama yaitu kekuatan dan
Pembahasan 1. Tingkat Power Tungkai Kelas XI SMK
kecepatan
dikerahkan
secara
maksimal dalam waktu yang singkat. Ade Mardiana (2009: 59) menyatakan: “Power
Negeri I Donorojo Berdasarkan hasil analisa pada tabel
adalah
kemampuan
otot
atlet
untuk
4.11 dapat diketahui bahwa skor mean
mengatasi tahanan beban dengan kekuatan
sebesar
dan kecepatan maksimal dalam satu gerak
2,59
kemudian
dibandingkan
dengan acuan konversi skala lima tersebut maka
dapat
disimpulkan
tes
power
yang utuh”. Unsur-unsur penentu power adalah
tungkai siswa kelas XI SMK Negeri I
kekuatan
Donorojo tahun pembelajaran 2014/2015
syaraf, kecepatan konstraksi otot, produksi
adalah tinggi, yaitu berada pada konversi
energi secara biokimia dan pertimbangan
interval 2.55 ≤ X < 2.64.
mekanik gerak (Sarwono dan Ismaryati,
Tingkat hasil tes power tungkai siswa-siswi kelas XI SMK Negeri I
otot,
kecepatan
rangsangan
2009: 6). Dari
uraian
atas
disimpulkan
memiliki
pengertian
power
kegiatan latihan power otot tungkai serta
beberapa
ahli
teknik-tekniknya dan dalam hitungan
pengertian yang sama, power tersebut
meter menggunakan stopwatch siswa
dapat dirumuskan pengertian power otot
masuk kategori yang tinggi. Dari hasil
tungkai yaitu, kemampuan otot atau
tersebut disimpulkan bahwa tingkat hasil
sekelompok otot tungkai dalam mengatasi
latihan power tungkai siswa tinggi. Hal ini
tahanan beban atau dengan kecepatan
dikatakan pemahaman konsep tentang
tinggi dalam satu gerakan yang utuh
teknik bagaimana melatih kekuatan otot
dalam waktu yang singkat. Power otot
untuk mendukung sprint 100 meter sangat
tungkai
bagus.
tungkai untuk melakukan kerja atau
antusias
Denisa Erfianto | 11.1.01.09.1287 FKIP - PJKR
mengikuti
pada
dapat
Donorojo tahun pembelajaran 2014/2015 tingkat
bahwa
di
yang tersebut
merupakan
prinsipnya
dikemukakan mempunyai
kemampuan
otot
simki.unpkediri.ac.id || 8||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
gerakan secara eksplosif yang melibatkan
memperhatikan 4 masalah, yaitu: 1)
otot-otot
penggerak
Starting potition, 2) Starting action, 3)
utama. Power otot tungkai digunakan
Sprinting action, 4) Finishing action.
terutama
pada
meloncat,
Tenaga otot adalah salah satu prasyarat
melompat,
menendang
gerakan-
terpenting bagi kecepatan, terutama para
tungkai
sebagai
gerakan atau
gerakan lain yang melibatkan kerta otot-
pelari sprint
otot tungkai secara eksplosif.
puncaknya dapat diperbaiki prestasinya
2. Tingkat Sprint 100 Meter Kelas XI
dengan latihan tenaga secara terarah. Tenaga
SMK Negeri I Donorojo
yang masih jauh dari
otot
ini
dapat
dilatih
dan
Berdasarkan hasil analisa pada tabel
dikembangkan melalui latihan berbeban
4.13 dapat diketahui bahwa skor mean
atau weight training. Viskositas otot
sebesar
dibandingkan
merupakan hambatan gesekan dalam sel
dengan acuan konversi skala lima tersebut
(intraseluler) serat-serat otot, dengan
maka dapat disimpulkan tes lari sprint 100
pemanasan
otot
dapat
meter siswa kelas XI SMK Negeri I
Viskositas
tinggi
pada
Donorojo tahun pembelajaran 2014/2015
mempengaruhi secara negatif kecepatan
adalah sedang, yaitu barada pada konversi
maksimal yang dapat tercapai.
70
kemudian
interval 67.3 ≤ X < 72.7.
3. Hubungan
Tingkat hasil lari sprint 100 meter siswa kelas XI SMK Negeri I Donorojo
Power
diturunkan. otot
Tungkai
dingin
dengan
Sprint 100 Meter Siswa Kelas XI SMK Negeri I Donorojo
tahun pembelajaran 2014/2015 memiliki
Hasil analisis korelasi hubungan
tingkat antusias mengikuti atletik lari
power tungkai dengan prestasi lari sprint
sprint 100 meter dan teknik-tekniknya
100 meter siswa SMK Negeri I Donorojo
yang masuk kategori sedang. Dari hasil
tahun
tersebut disimpulkan bahwa tingkat hasil
menunjukkan
latihan
sangat
sebesar 0,569 dan nilai rtabel = 0,381.
berpengaruh terhadap hasil lari sprint 100
Harga koefisien korelasi antara power
meter siswa.
tungkai dengan prestasi sprint 100 meter
power
otot
tungkai
pembelajaran bahwa
2014/2015 koefisien
rhitung
Lari cepat adalah lari yang dilakukan
dapat diterima pada taraf signifikansi 5%.
dengan kecepatan maksimal dari garis
Hasil tersebut berarti bahwa hipotesis
start menuju garis finish. Ada beberapa
yang diajukan, yaitu harga rhitung dari hasil
hal yang harus diperharikan dalam lari
analisis korelasi Product Moment adalah
cepat
yang
0,569 maka: Ha diterima. Secara nyata
optimal. Pada lari jarak pendek perlu
kedua variabel berkorelasi dan dapat
agar
diperoleh
prestasi
Denisa Erfianto | 11.1.01.09.1287 FKIP - PJKR
simki.unpkediri.ac.id || 9||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
diberlakukan pada populasi di mana sampel tersebut diambil. Hasil
analisis
korelasi
product
moment hubungan power tungkai dengan
DAFTAR PUSTAKA Abdul Gafur (2003). Pengelolaan pusat sumber belajar multimedia. Makalah seminar nasional teknologi pembelajaran, tanggal 22-23 Agustus 2003.
prestasi sprint 100 meter siswa kelas XI SMK
Negeri
I
Donorojo
Tahun
Ade Mardiana. (2008). Pendidikan Jasmani dan Olahraga. Jakarta: UT
Pembelajaran 2014/2015 menunjukkan bahwa uji hipotesis diperoleh harga rhitung sebesar 0,569. Sedangkan rtabel pada taraf signifikansi 5%, yaitu sebesar 0,381. Ternyata rhitung > rtabel
H0 sehingga
ditolak dan Ha diterima atau secara deskriptif dapat dijelaskan bahwa ada hubungan power tungkai dengan hasil belajar sprint 100 meter siswa kelas XI SMK
Negeri
I
Donorojo
tahun
pembelajaran 2014/2015, artinya bahwa
Anitah, Sri. W, dkk. (2008). Strategi Pembelajaran SMP. Jakarta: Universitas Terbuka. Ridwan (2002). Belajar mudah penelitian. Bandung: alfabeta. Cv Adang Suherman. (2000). Dasar-dasar Penjaskes. Jakarta: Depdikbud. Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Bagian Proyek Penataran Guru SLTP Setara D-III. Budiyono. (2003). Metodologi Penelitian Pendidikan. Surakarta: Sebelas Maret University Press.
dengan adanya latihan power tungkai yang
terpadu
dan
berkesinambungan
Djumindar. (2005). Dasar-Dasar Jakarta: Universitas Terbuka.
Atletik.
dengan dibantu oleh guru Penjasorkes, maka akan meningkatkan hasil belajar lari
Dimyati & Mudjiono. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
sprint 100 meter siswa secara maksimal, sehingga tujuan kurikuler tercapai.
Iskandarwassid & Dadang Sunendar (2008). Strategi pembelajaran bahasa. Bandung: Remaja Rosdakarya. Jarver Jess. (2009). Belajar dan Berlatih Atletik. Bandung: Pionir Jaya. Kamus Besar Bahasa Indonesia (edisi ketiga). (2005). Jakarta: Balai Pustaka. Mendiknas. (2006). Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Permendiknas. Mukminan (2006). Desain pembelajaran. Yogyakarta: UNY Program Pasca Sarjana.
Denisa Erfianto | 11.1.01.09.1287 FKIP - PJKR
simki.unpkediri.ac.id || 10||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Nana Syaodih Sukmadinata (2004). Landasan psikologi proses pendidikan. Bandung: Rosdakarya. Purnomo, Eddy & Dapan. (2011). DasarDasar Gerak Atletik. Yogyakarta: Alfamedia. Purwadi. (2008). Pendidikan Jasmani dan Olahraga. Jakarta: UT Sudjana, Nana. (2005). Pengertian Metode Pembelajaran. blog. Codingwear. com/bacaan-82- html. didownload 9 Juni 2012. Jam 16:00 WIB. Suharsimi Arikunto (2010). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Sugiyono. (2009). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Suherman, Adang, dkk. (2001). Pembelajaran Atletik Pendekatan Permainan dan Kompetisi. Jakarta: Direktorat Jendral Olahraga. Sukardi. (2003). Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya. Jakarta: Bumi Aksara. Syamsu Yusuf. (2014). Psikologi Perkembangan Anak Remaja. Bandung: Remaja Rsodakarya. Suryabrata, Sumadi. (2010). Metodologi Penelitian. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Undang-Undang Republik Indonesia. Nomor 20 tahun 2003. Sistem Pendidikan Nasional.
Denisa Erfianto | 11.1.01.09.1287 FKIP - PJKR
simki.unpkediri.ac.id || 11||