Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
EFEKTIFITAS LAYANAN KONSELING INDIVIDU UNTUK MENGATASI ANAK PEMBANGKANG PADA SISWA KELAS VII G SMP NEGERI 5 TRENGGALEK TAHUN PELAJARAN 2014/2015
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S1) Program Studi Bimbingan dan Konseling Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Nusantara PGRI Kediri
Disusun Oleh: ENDAH YUHARMIYATI NPM :12.1.01.01.0307 P
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2015
ENDAH YUHARMIYATI| 12.1.01.01.0307P FKIP – BIMBINGAN KONSELING
simki.unpkediri.ac.id || 1||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
ENDAH YUHARMIYATI| 12.1.01.01.0307P FKIP – BIMBINGAN KONSELING
simki.unpkediri.ac.id || 2||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
ENDAH YUHARMIYATI| 12.1.01.01.0307P FKIP – BIMBINGAN KONSELING
simki.unpkediri.ac.id || 3||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
EFEKTIFITAS LAYANAN KONSELING INDIVIDU UNTUK MENGATASI ANAK PEMBANGKANG PADA SISWA KELAS VII G SMP NEGERI 5 TRENGGALEK TAHUN PELAJARAN 2014/2015
Endah Yuharmiyati 12.1.01.01.0307 P Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan - Program Studi Bimbingan Konseling
[email protected] Dr. Atrup M.Pd M.M dan Drs. Setya Adi Sancaya M.Pd UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
ABSTRAK Layanan Konseling Perorangan atau Individual adalah merupakan salah satu pemberian bantuan secara perorangan dan secara langsung. Dalam cara ini pemberian bantuan dilakukan secara face to face relationship (hubungan muka ke muka, atau hubungan empat mata) antara konselor dengan individu yang terjadi ketika seorang konselor bertemu secara pribadi dengan klien untuk tujuan konseling. Ini adalah interaksi antara konselor dan konseli dimana banyak yang berfikir bahwa ini adalah esensi dari pekerjaan konselor. Konseling individu merupakan bentuk layanan yang paling utama dalam peaksanaan fungsi pengentasan masalah klien. Variabel dalam penelitian ini yaitu Layanan konseling individu sebagai variabel bebas dan Mengatasi anak pembangkang sebagai variabel terikat. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantiatif, yang menjadi populasi adalah kelas VII G SMP Negeri 5 Trenggalek tahun pelajaran 2014/2015. Sampel yang digunakan adalah sampling jenuh yaitu 19 dari populasi yang berjumlah 19 siswa. Instrument penelitian ini adalah angket. Metode pengumpulan data dengan uji statistik dengan menggunakan rumus korelasi Product Moment. Hasil penelitian ditemukan bahwa layanan konseling individu efektif untuk mengatasi anak pembangkang yang ditunjukkan dari hasil rhitung0,8459>rtabel0,456 dengan taraf kepercayaan 95%, Ha diterima. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan bahwa layanan konseling individu efektif untuk mengatasi anak pembangkang pada siswa kelas VIII G SMP Negeri 5 Trenggalek tahun pelajaran 2014/2015. Kata kunci:Layanan konseling individu, Mengatasi anak pembangkang
ENDAH YUHARMIYATI| 12.1.01.01.0307P FKIP – BIMBINGAN KONSELING
simki.unpkediri.ac.id || 4||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
I.
spiritual,
LATAR BELAKANG Pendidikan,
sebagaimana
intelektual,
emosional,
yang
maupunsosial. Mengenai peranan anak
telah kita ketahui, telah berusia setua
dalam sekolah, Hurlock (1986:322)
usia umat manusia. Karena tidak dapat
mengemukakan
disangkal, bahwa sejak anak manusia
merupakan
lahir ke dunia telah dilakukan usaha-
perkembangan
usaha
dalam cara berfikir, bersikap, maupun
pendidikan.
Manusia
telah
berusaha mendidik anak-anaknya sejak
bahwa
faktor anak
sekolah
penentu
bagi
(siswa),
baik
cara berperilaku.
lahir, bahkan sejak anaknya masih di
Di
lingkungan
sekolah
sering
dalam kandungan walaupun dengan
terjadi
beberapa
kasus
anak
cara yang amat sederhana dan alami.
pembangkang.
Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan
oleh seseorang
Anak
pembangkang
atau “anak yang tidak penurut” adalah
terhadap
anak yang selalu tidak menuruti aturan.
perkembangan orang lain, kearah suatu
Menurut Mario Manuhutu, M.Si., Psi
cita-cita tertentu. Sebagaimana yang
(2013)
kita ketahui pula, pendidikan adalah
cenderung
sebuah proses pembentukan manusia
dengan cara melakukan hal-hal yang
seutuhnya yang dapat di pengaruhi
yang sebaliknya dari apa yang diminta
oleh
dilakukan olehnya. Perilaku tersebut
banyak
faktor
pendukung
terciptanya suatu pendidikan
bahwa
anak
tidak
pembangkang
menuruti
aturan
yang
dapat berupa sikap lain seperti berdiam
adalah
diri/tidak melakukan apa-apa sesuai
keberadaan alat (media) pendidikan.
yang diharapkan dari dirinya, serta
Alat pendidikan dapat diartikan suatu
sering kali mengeluh ketika diminta
tindakan atau segala sesuatu yang
melakukan sesuatu yang diharapkan
dapat menunjang proses pelaksanaan
dari dirinya.
pendidikan dalam rangka mencapai
Salah
sempurna.
Salah
satunya
tujuan pendidikan tertentu. Sekolah pendidikan sistematik
merupakan formal
yang
melaksanakan
dilakukan
satu untuk
cara
yang
dapat
mengatasi
anak
lembaga
pembangkang yaitu dengan melakukan
secara
layanan konseling individu.Layanan
program
Konseling Perorangan atau Individual
bimbingan, pengajaran dan pelatihan
adalah
dalam rangka membantu siswa agar
pemberian bantuan secara perorangan
mampu mengembangkan potensinya,
dan secara langsung. Dalam cara ini
baik yang menyangkut aspek moral,
pemberian bantuan dilakukan secara
ENDAH YUHARMIYATI| 12.1.01.01.0307P FKIP – BIMBINGAN KONSELING
merupakan
salah
satu
simki.unpkediri.ac.id || 5||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
face to face relationship (hubungan
(BK) direduksi sekadar sebagai polisi
muka ke muka, atau hubungan empat
sekolah. Konseling yang sebenarnya
mata) antara konselor dengan individu
paling
yang terjadi ketika seorang konselor
pemeliharaan
bertemu secara pribadi dengan klien
ditempatkan dalam konteks tindakan-
untuk tujuan konseling. Ini adalah
tindakan yang menyangkut disipliner
interaksi antara konselor dan konseli
siswa.
dimana banyak yang berfikir bahwa ini
menghukum adalah proses klasik yang
adalah esensi dari pekerjaan konselor.
menjadi
Pelayanan konseling individual di sekolah
adalah
memberikan
potensial
menggarap pribadi-pribadi,
Memanggil,
memarahi,
label
konseling.
Sehingga konseling diperlukan
di
individu SMP
Negeri
5
kesempatan kepada peserta didik untuk
Trenggalek untuk mengatasi kasus
mengembangkan dan mengekspresikan
anak pembangkang.
diri sesuai dengan kebutuhan, bakat
Konseling adalah proses pemberian
dan minat, masalah pribadi, kehidupan
bantuan
yang
dilakukan
sosial, belajar, dan pengembangan karir
wawancara konseling oleh seorang ahli
difasilitasi/dilaksanakan oleh konselor
(konselor)
(Winkel).
sedang
kepada
melalui
individu
mengalami
suatu
yang
masalah
Kasus serupa juga terjadi di SMP
(konseli) dan proses pemberdayaan diri
Negeri 5 Trenggalek, hal tersebut
bukan proses ketergantungan dengan
seperti
oleh
psikolog yang bertujuan untuk dapat
seringkali
merubah perilaku konseli serta terbebas
ditemui beberapa siswa yang mengeluh
dari masalah yang sedang dihadapinya
ketika
(Prayitno dan Amti,1999:106).
yang
beberapa
diungkapkan
guru
bahwa
mengerjakan
tugas
dengan ada
Dari uraian tersebut, maka peneliti
beberapa anak yang tidak mengerjakan
melakukan penelitian dengan judul:
tugas. Namun selama ini banyak
“Efektifitas
peserta
Individu
berbagai
alasan.
didik
Selain
yang
tidak
membicarakan pribadi,mereka ragu membicarakan
itu
masalahnya.
mau
Layanan untuk
Konseling
mengatasi
anak
masalah
pembangkang pada siswa kelas VIII G
untuk
SMP Negeri 5 Trenggalek Tahun
Situasi
Pelajaran 2014/2015”.
demikian diperparah oleh kerancuan peran di setiap sekolah. Peran guru BK dengan lembaga bimbingan konseling ENDAH YUHARMIYATI| 12.1.01.01.0307P FKIP – BIMBINGAN KONSELING
simki.unpkediri.ac.id || 6||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
konseling
II. METODE
“Efektifitas
penelitian Layanan
untuk
mengatasi anak pembangkang.
A. Identifikasi Variabel Penelitian Dalam
individu
Konseling
Pendekatan adalah
kuantitatif
pendekatan
yang
Individu untuk mengatasi anak
mendasarkan pada perhitungan
pembangkang pada siswa kelas
angka-angka
VIII G SMP Negeri 5 Trenggalek
(Suharsimi
Tahun Pelajaran 2014/2015” ini
2007:213).
terdapat dua macam variabel yaitu
disesuaikan dengan kebutuhan
independent
pencarian
variable
(variabel
statistik. Arikunto, Pendekatan
jawaban
bebas) yaitu layanan konseling
pertanyaan
individu dan dependen variable
(perumusan masalah).
(variabel terikat) yaitu mengatasi
2. Pendekatan Penelitian
anak pembangkang.
ini
atas
penelitian
Adapun jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif.
B. Tehnik
dan
Pendekatan
Penelitian
deskriptif
adalah
Penelitian
untuk menggambarkan secara
1. Tehnik Penelitian
sistematis
Berdasarkan
rumusan
masalah di atas, penelitian ini diklasifikasikan penelitian
fakta
dan
karakteristik objek dan subjek yang diteliti secara tepat.
dalam menggunakan
pendekatan kuantitatif. Karena dimana dalam penelitian ini
C. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat dari penelitian
bertujuan untuk menjelaskan,
ini adalah SMP
meringkas
kondisi,
Trenggalek . Tempat ini dipilih
berbagai situasi atau berbagai
dikarenakan mudah dijangkau,
variabel
sehingga
berbagai
yang
lingkungan menjadi
timbul
sekolah objek
di yang
penelitian,
Negeri 5
menghemat
waktu,
tenaga dan biaya sekaligus diharapkan
pelaksanaan
diharapkan akan menghasilkan
penelitian dapat berjalan lancar,
suatu
dapat
lebih efektif dan hasil yang
umum
diperoleh lebih baik dan efisien.
simpulan
dijadikan tentang
yang
gambaran efektifitas
layanan
ENDAH YUHARMIYATI| 12.1.01.01.0307P FKIP – BIMBINGAN KONSELING
2. Waktu Penelitian simki.unpkediri.ac.id || 7||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Penelitian dilaksanakan
ini
pada
oktober
Laki-laki
Perempuan
Jumlah
12
7
19
2014 sampai maret 2015. 2. Sampel Menurut
D. Populasi dan Sampel
Arikunto
(1997:109)jika peneliti hanya
1. Populasi Sebelum penelitian
mengadakan
harus
mengetahui
ingin meneliti sebagian dari populasi,
maka
penelitian
siapa yang menjadi subyek
tersebut dinamakan penelitian
penelitian,
akan
sampel.Metode yang digunakan
membantu dalam mendapatkan
dalam menentukan sejumlah
data yang sesuai dengan tujuan
populasi yang mewakili sebagai
penelitian. Suharsimi Arikunto
responden penelitian dikenal
(2002:108)
dengan istilah teknik sampling.
hal
ini
memberikan
mengenai
populasi
Adapun teknik sampling yang
keseluruhan
subyek
digunakan dalam penelitian ini
penelitian. Dalam penelitian ini
adalah sampling jenuh karena
yang
semua subjek dalam kelompok
batasan yaitu
menjadi
populasi
penelitian adalah seluruh siswa
tersebut
pembangkang di kelas VIII
responden
GSMP Negeri 5 Trenggalek
Keuntungan penggunaan teknik
Tahun
Pelajaran
sampling
berjumlah
perlunya
2014/2015yang
dijadikan
sebagai penelitian.
ini
adalah
daftar
tidak
kerangka
sampling dengan segala unsur-
19siswa.
unsurnya. Dalam penelitian ini
Tabel 3.2 Siswa Kelas VIII GSMP Negeri 5 Trenggalek
peneliti
mengambil
semua
siswa pembangkang di kelas
Tahun Pelajaran 2014/2015 Laki-laki
Perempuan
Jumlah
13
19
32
VIIIG
yang
berjumlah
19
siswa. Tabel 3.3
Tabel 3.3 Populasi Siswa Membangkang Kelas VIII G SMP Negeri 5 Trenggalek
Sampel Siswa Membangkang Kelas VIII G SMP Negeri 5 Trenggalek Tahun Pelajaran 2014/2015
Tahun Pelajaran 2014/2015
ENDAH YUHARMIYATI| 12.1.01.01.0307P FKIP – BIMBINGAN KONSELING
simki.unpkediri.ac.id || 8||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri Laki-laki
Perempuan
Jumlah
12
7
19
“Metode
(Kuisioner) adalah sejumlah pertanyaan
E. Instrumen Penelitian dan Teknik
tertulis
digunakan
Pengumpulan Data 1. Instrumen
angket
yang untuk
memperoleh informasi dari
yang
Digunakan
Instrumen
merupakan
responden
dan
artikel
laporan tentang pribadinya, alat
pada
waktu
atau hal-hal yang diketahui”
penelitian
Suharsini
menggunakan sesuatu metode (Suharsini
dalam
Arikunto
(1997:124 ).
Arikunto
Adapun skala yang
2006:149). Jenis-jenis metode
digunakan dalam penelitian
atau instrumen pengumpulan
ini adalah skalalikert. Skala
data
likert
antara
lain
angket
digunakan
untuk
(kuisioner),
wawancara
mengukur sikap, pendapat,
(interview),
pengamatan
dan persepsi seseorang atau
(observasi),
ujian (tes)
dan
sekelompok orang tentang
dokumentasi.
fenomena
sosial.
Dalam
Metode yang digunakan
penelitian fenomena sosial
dalam penelitian ini adalah
ini telah ditetapkan secara
sebagai berikut:
spesifik oleh peneliti yang
a. Dokumentasi
selanjutnya disebut sebagai
Metode dokumentasi untuk
variabel penelitian. Skala digunakan
mengetahui
ini
dan
terdiri
dari
30
pernyataan dari item-item
mengumpulkan daftar anak
favorable dan un favorable.
pembangkang terutama di
Penilaian atau skor
kelas VIII G. Informasi
skala dalam penelitian ini
tersebut
diperoleh
dari
mengikuti skala likert yang
berkas
catatan
guru
akan ditunjukkan pada tabel
Bimbingan Konseling SMP
dibawah ini:
Negeri 5 Trenggalek. b. Metode Angket ( Kuisioner )
ENDAH YUHARMIYATI| 12.1.01.01.0307P FKIP – BIMBINGAN KONSELING
Tabel 3.4 Penilaian atau Skor Skala Likert Alternatif
Skor Item
simki.unpkediri.ac.id || 9||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri Jawaban
Favorable
Sangat Setuju (SS) Setuju (S)
Un Favorable
4
1
3
2
Layanan
1. Mendengarka
Konselin
n
bimbingan
g
konseling
4,5,6
Individu
individu
7,8,9,10
2. Merasa
Tidak
2
Setuju (TS)
3
11,12,13,14,
senang
15
dengan
Sangat
penjelasan
Tidak
1
Setuju
4
konselor 3. Memahami
(STS)
yang
Adapun penyusunan
diterangkan
skala penelitian ini adalah
konselor
untuk mengukur efektifitas
4. Memahami
layanan konseling individu
Manfaat
untuk
bimbingan
mengatasi
anak
konseling
pembangkang.
individu
c. Pengembangan Instrumen 1) Instrument
yang
digunakan
berupa
angket yang terdiri dari dua bagian yaitu angket tentang
layanan
konseling individu dan
Tabel 3.5 Kisi- Kisi Angket Mengatasi Anak Pembangkang Variabel Penelitian Mengatasi
pembangkang.
1. Sering
Anak
aturan
Pembangkang 2.
Sering
3.
2) Rencana pengembangan
Kisi- Kisi Angket Layanan Konseling
taat
1,2,34,5, 6,7,8,
tidak
9,10,11
mendengarkan
12,13
nasehat
14,15
Sering
tidak
Sering tidak tepat waktu
5.
Variabel
tidak
pelajaran 4.
Individu
Item
memperhatikan
instrument penelitian Tabel 3.5
No.
Indikator
angket mengatasi anak
Sering
tidak
memperhatikan
Pe nel
1,2,3
guru Indikator
No. Item
itia n
ENDAH YUHARMIYATI| 12.1.01.01.0307P FKIP – BIMBINGAN KONSELING
simki.unpkediri.ac.id || 10||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
d. Langkah-
langkah
yang
pengumpulan data
sebagai
sampel.
Teknik
yang
digunakan
dalam
pengumpulan
data
F. Teknik Analisis Data 1. JenisAnalisis
penelitian ini adalah dengan menggunakan angket,
terpilih
metode
yaitu
Pada dijelaskan
bagian bahwa
ini teknik
teknik
analisis data yang digunakan
data
yang
untuk menganalisis hasil data-
dengan
cara
data penelitian sesuai hipotesis
seperangkat
yang peneliti ajukan di depan
pertanyaan tertulis kepada
menggunakan teknik korelasi
responden
product
pengumpulan dilakukan memberi
untuk
dijawabnya
(Sugiyono,
2013:199).
moment,
penelitian
ini
karena
menganalisis
hubungan antara dua variabel
Untuk pengumpulan
teknik
yang datanya berjenis interval
yang
atau rasio, yang ditulis dalam
data
akan dilakukan adalah:
rumus sebagai berikut:
1) Menyiapkan instrumen
Rumus:
penelitian. 2) Mengajukan surat ijin penelitian. 3) Menyerahkan surat ijin ke
sekolah
dijadikan
Keterangan:
yang =
tempat
Koefisien
korelasi
penelitian dan membuat
terhadap y
kesepakatan
untuk
ΣXY
menentukan
waktu
skor item X dengan Y
pengambilan data.
X
4) Melakukan
angket
= Jumlah perkalian
= Jumlah skor item
X
pengumpulan dengan
x
data
Y
menyebarkan
Y
kepada
siswa
ENDAH YUHARMIYATI| 12.1.01.01.0307P FKIP – BIMBINGAN KONSELING
N
= Jumlah skor item
= Jumlah responden
simki.unpkediri.ac.id || 11||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Dalamanalisis
ini
penulis
menjelaskan
tentang
diperoleh
hasil
penelitian
dengan
dengan skor minimum 30 dan
membuat
interpretasi
Dari
lebih
skor
hasil data
tersebut deskriptif
maksimum
58.Untuk
lanjut dari perbandingan harga
mengetahui
interval
skor
rxy yang telah diketahui dengan
menggunakan rumus sebagai
rtabel:
berikut:
a. Jika rxy ≥rtabel, dengan taraf signifikan 5% maka Ho ditolak dan Ha diterima. b. Jika rxy
= kelas interval
A. Deskripsi Data Variabel Variabel
yang
= panjang kelas menjadi
Berdasakan nilai yang
objek penelitian adalah layanan
diperoleh,
konseling individu dan mengatasi
klasifikasi
penggolongan
anak pembangkang. Deskripsi data
data
variabel
konseling individu dapat dilihat
dari kedua variabel adalah sebagai
pada Tabel 4.1 berikut ini:
berikut:
Tabel 4.1
1. Deskripsi
data
konseling
Kriteria Konseling Individu
individu.
Frekuens
Persenta
i
se (%)
58 – 53
2
10,5
Sangat Tinggi
52 – 47
5
26,3
Tinggi
46 – 41
8
42,1
Sedang
40 – 35
3
15,8
Rendah
34 – 30
1
5,3
Sangat Rendah
19
100
Interval
Data mengenai variabel konseling individu diperoleh dari angket yang dibagikan kepada
siswa
sebanyak
19siswa. Untuk lebih jelasnya mengenai pemberian nilai pada
Kriteria
data yang masuk dari para responden dapat dilihat pada lampiran.
Berdasarkan penelitianpada
data tabel4.1
diketahui bahwa penggunaan ENDAH YUHARMIYATI| 12.1.01.01.0307P FKIP – BIMBINGAN KONSELING
simki.unpkediri.ac.id || 12||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
konseling individu pada kriteria sedang
Berdasakan nilai yang
(42,1%),kriteriatinggi
(26,3%),
kriteria
diperoleh,
rendah
klasifikasi
penggolongan
data
variabel
(15,8%), kriteriasangat tinggi
mengatasi
(10,5%), dan kriteria sangat
pembangkangdapat dilihat pada
rendah (5,3%).
Tabel 4.2 berikut ini:
2. Deskripsi
data
anak
Tabel 4.2
variabel
Kriteria Mengatasi Anak
mengatasi anak pembangkang.
Pembangkang
Data mengenai variabel Interval
Frekuensi
Persentase
Kriteria
dari
60 – 55
10
52,6
Sangat Tinggi
angket yang dibagikan kepada
54 – 49
5
26,3
Tinggi
48 – 43
2
10,5
Sedang
42 – 37
1
5,3
Rendah
36 – 29
1
5,3
Sangat Rendah
19
100
mengatasi
anak
pembangkangdiperoleh
siswa
sebanyak
19
siswa.
Untuk lebih jelasnya mengenai pemberian nilai pada data yang masuk dari para responden dapat dilihat pada lampiran. Dari diperoleh
hasil data
tersebut deskriptif
dengan skor minimum 29 dan skor
maksimum
mengetahui
60.Untuk
interval
skor
menggunakan rumus sebagai berikut:
Berdasarkandata penelitianpada
tabel4.2
diketahui bahwa sebagian besar peningkatkan kedisiplinanpada kriteria
sangat
tinggi
(52,6%),selebihnya
pada
kriteria tinggi (26,3%), sedang (10,5%), kriteriarendah (5,3%), dan
kriteria
sangat
rendah
(5,3%).
B. Analisis Data 1. Prosedur Analisis Data Keterangan:
Setelah
penelitian
= kelas interval
dilakukan
= panjang kelas
dengan deskripsi data variabel,
ENDAH YUHARMIYATI| 12.1.01.01.0307P FKIP – BIMBINGAN KONSELING
yang
dilengkapi
simki.unpkediri.ac.id || 13||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
maka
langkah
selanjutnya
adalah melakukan analisis data. Untuk mengetahui efektifitas layanan
konseling
individu
untuk
mengatasi
anak
pembangkang, dalam penelitian ini
menggunakan
analisis
kuantitatif. Untuk membuktikan ada dan tidaknya hubungan dua variabel
yaitu
dengan
menggunakanproduct moment. Menyiapkan
variabel
dan
nilai variabel
yang sudah
diketahui,
menyiapkan
dan
tabel 5 kolom untuk nilai dan selanjutnya
,
maka ke
Dari data yang telah
antara
terkumpul pada hasil analisa
dimasukkan
dalam tabel mencari
layanan konseling individu dan mengatasi anak pembangkang. Untuk menguji ada dan tidaknya variabel,
pengaruh maka
nilai variabel yang
dua
selanjutnya
dan variabel
sudah
2. Hasil Analisis Data
diketahui
dimasukkan ke dalam tabel. Hasil analisis data ditampilkan dalam tabel pada lampiran. Berdasarkan data pada
data
untuk
mengambil
kesimpulan tentang efektifitas layanan
konseling
untuk
mengatasi
individu anak
pembangkangdengan menggunakan rumus
perhitungan
“Korelasi
Product
Moment” menghasilkan nilai sebesar 0,8459. 3. Interpretasi Hasil Analisis Data Hasil
perhitungan
lebih besar dari
tabel, selanjutnya dimasukkan kedalam
rumus
product
moment sebagai berikut:
ENDAH YUHARMIYATI| 12.1.01.01.0307P FKIP – BIMBINGAN KONSELING
yaitu 0,8459>0,456 sehingga perhitungan signifikan.
simki.unpkediri.ac.id || 14||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
VIII G SMP Negeri 5 Trenggalek
C. Pengujian Hipotesis Adapun
hipotesis
dalam
tahun pelajaran 2014/2015ditolak.
penelitian ini adalah: 1. Hipotesis Kerja (
) yang
D. Pembahasan Dari
menyatakan layanan konseling individu
efektif
untuk
diatas
hasil
dapat
uji
hipotesis
diketahui
bahwa
mengatasi anak pembangkang
layanan konseling individu efektif
pada siswa kelas VIII G SMP
untuk
Negeri 5 Trenggalek tahun
pembangkang.Hal ini didasarkan
pelajaran 2014/2015.
pada hasil perhitungan statistik
2. Hipotesis Nol (
) yang
mengatasi
anak
rhitung sebesar 0,8459, dan rtabel dari
menyatakan layanan konseling
jumlah
sampel
individu tidak efektif untuk
signifikan
mengatasi anak pembangkang
Sehingga
19
5%
pada
adalah
taraf 0,456.
lebih besar dari
pada siswa kelas VIII G SMP
yaitu 0,8459 0,456. Dengan
Negeri 5 Trenggalek tahun
demikian dapat disimpulkan bahwa
pelajaran 2014/2015.
layanan konseling individu efektif
Hasil
analisis
untuk
sebesar
pembangkang pada siswa kelas
0,8459, jika dibandingkan dengan
VIII G SMP Negeri 5 Trenggalek
menunjukkan
taraf signifikan 5% sebesar 0,456 maka
. Dengan
yang
menyatakan
mengatasi
anak
tahun pelajaran 2014/2015. Dari
perhitungan
diatas
dengan rhitung sebesar 0,8459 dapat demikian
layanan konseling individu efektif untuk
mengatasi
anak
pembangkang pada siswa kelas VIII G SMP Negeri 5 Trenggalek tahun pelajaran 2014/2015diterima, sedangkan
yang menyatakan
layanan konseling individu tidak efektif
untuk
mengatasi
disimpulkan koefisien determinasi (rhitung2)
sebesar
71,5%
sebanyak
71,5%
faktor
mengatasi
anak
untuk
pembangkang
ditentukan oleh layanan konseling individu. Sehingga ada faktor lain yang mempengaruhi proses untuk mengatasi anak pembangkang.
anak
pembangkang pada siswa kelas
atau
Tidak bahwa
dapat
untuk
dipungkiri
meningkatkan
kedisiplinan siswa tidak mungkin ENDAH YUHARMIYATI| 12.1.01.01.0307P FKIP – BIMBINGAN KONSELING
simki.unpkediri.ac.id || 15||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
hanya dipengaruhi oleh bimbingan konseling individu saja. Karena sedikit
apapun
sekolah
dan
variasi
kondisi
keluarga
seperti
peraturan sekolah, sikap wali kelas, guru mata pelajaran di kelas, jalinan
pertemanan,
pergaulan,
sikap orang tua, disiplin keluarga, akan mempengaruhi proses untuk mengatasi anak pembangkang. Agar peran ini menjadi lebih
optimal
maka
perlu
dipertimbangkan aspek penyebab anak pembangkang, apakah faktor internal maupun faktor eksternal. Sehingga tujuan konselor lebih fokus dalam peningkatan disiplin, dengan demikian proses bimbingan konseling individu lebih efektif. Berangkat
dari
bahasan
diatas maka perlu adanya sinergitas peran
masing-masing
elemen
penunjang pendidikan. Baik di dalam sistem lingkungan SMP Negeri 5 Trenggalek maupun diluar lingkungan
sekolah
yaitu
lingkungan keluarga dan pergaulan siswa.
IV. DAFTAR PUSTAKA Burhan Bungin. 2004. Metodelogi penelitian Kuantitatif. Surabaya: Kencana Barnadib, Imam, 1983, Pemikiran Tentang Pendidikan Baru, Yogyakarta, AndiOffset. ENDAH YUHARMIYATI| 12.1.01.01.0307P FKIP – BIMBINGAN KONSELING
Djamarah, Syaiful Bahri. 2008. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. Djamarah, Syaiful Bahri. 2010. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. Ekowarni, E. 1993. Pola Asuh : Suatu Tinjauan Psikologi. Bulletin Psikologi. 2: 24-27. Epstein, S. 1973. The Self Concept Revisited or a Theory of a Theory. American Psychologist, 28, 404-416. Fuhrmann, B.S. 1990.Adolescence, adolescent. London: Foresman and Company Grinder, R.E. 1978. Adolescence. New York: John willey and Sons. Inc. Gunarsa, S. 1983. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Penerbit BPK Gunung Mulia. Jakarta. Hadi, S. 2000. Metodelogi Research. Yogyakarta: Andi Offset. Hawari, D. 1997. Alquran Ilmu Kedokteran Jiwa dan Kesehatan Junaedi, Uken. Tindakan orang tua yang membangkitkan sifat negatif anak. Bandung: Amanah Publishing House, 2005, cet. 1. Kendra Smiley & John Smiley. 2008. Menjadi Orang Tua. Tangerang. Noesjirwan, Ny. Joesoef, 1979, Perkembangan Anak Dan Remaja (SPSS), Jakarta, Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan. Santoso, Singgih, 2002, Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik, Jakarta, PT. Elex Media Komputindo Slameto. Belajar dan factor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta, 2010, cet. 5. Sugiyono, 1997, Metode Penelitian Administrasi, Bandung, Alfabeta. Suharsimi Arikunto. 2010. Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik. Jakarta: Rineka Cipta. simki.unpkediri.ac.id || 16||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Suryabrata, Sumadi, 1990, Psikologi Pendidikan (SPSS), Jakarta, CV. Rajawali Usman, Husein dan Purnomo Setiady Akbar, 2003,Metodologi Penelitian Sosial (SPSS), Jakarta, PT. Bumi Aksara. William Feldman, MD FRCDC. 2002. Mengatasi gangguan belajar pada anak. Jakarta.
ENDAH YUHARMIYATI| 12.1.01.01.0307P FKIP – BIMBINGAN KONSELING
simki.unpkediri.ac.id || 17||