1
PEMBELAJARAN MENULIS NASKAH DRAMA BERDASARKAN CERPEN YANG SUDAH DIBACA PADA SISWA KELAS IX1 SMP NEGERI 1 TELAGA TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Muslimin Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Negeri Gorontalo, 2015 Anggota Sayama Malabar Supriyadi ABSTRAK Tulisan ini bertujuan untuk mendeskripsikan RPP, pelaksanaan pembelajaran, hambatan, dan upaya mengatasi hambatan dalam pelaksanaan pembelajaran menulis naskah drama berdasarkan cerpen yang sudah dibaca pada siswa kelas IX1 SMP Negeri 1 Telaga tahun pelajaran 2014/2015. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Data diperoleh dari RPP, lembar observasi RPP, lembar observasi pelaksanaan pembelajaran, dan hasil wawancara. Sumber data diperoleh dari guru dan siswa. Data dikumpulkan dengan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data-data tersebut dianalisis dengan menggunakan lembar pengamatan RPP dan pelaksanaan pembelajaran. (1) RPP yang gunakan belum seluruhnya sesuai, (2) pelaksanaan pembelajaran dilakukan dengan kegiatan penyampaian materi, siswa membaca teks cerpen, mengidentifikasi ide pokok cerpen, mengidentifikasi tokoh dan penokohan, latar, menggolongkan dialog berdasarkan tokoh, dan menulis naskah drama, (3) hambatan pembelajaran menulis naskah drama berdasarkan cerpen yang sudah dibaca, di antaranya guru kurang memperhatikan ramburambu kegiatan pembelajaran yang ada dalam RPP, guru belum memaksimalkan metode pembelajaran yang digunakan, guru tidak memberikan evaluasi pembelajaran, siswa belum memahami materi secara mendalam, dan siswa kurang disiplin dan perhatian dalam mengikuti pembelajaran, (4) upaya mengatasi hambatan dalam pelaksanaan pembelajaran menulis naskah drama berdasarkan cerpen yang sudah dibaca, di antaranya adalah memperhatikan kembali ramburambu kegiatan dalam RPP, memaksimalkan metode pembelajaran yang digunakan, memberikan evaluasi pembelajaran, selalu bertanya kepada guru terhadap materi yang belum dipahami, dan memberikan tanggung jawab atau peran pada masing-masing siswa. Dengan demikian dapat disimpukan bahwa pembelajaran menulis naskah drama berdasarkan cerpen yang sudah dibaca pada siswa kelas IX1 SMP Negeri 1 Telaga tahun pelajaran 2014/2015 belum maksimal. Kata Kunci: pembelajaran, menulis, naskah drama, cerpen.
2
PENDAHULUAN Secara umum pembelajaran diartikan sebagai suatu sistem yang di dalamnya terdiri dari berbagai komponen, mulai dari perencanaan pembelajaran sampai pada evaluasi pembelajaran yang melibatkan berbagai pihak di antaranya adalah guru dan siswa. Komponen-komponen pembelajaran tersebut saling berhubungan satu dengan yang lain (Rusman, 2012:1). Melalui pembelajaran diharapkan siswa dapat memperoleh pengetahuan dan dapat mengasah kemampuannya. Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia
berdasarkan Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP) terdapat empat keterampilan berbahasa yang dipelajari, yakni keterampilan menyimak/mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Keterampilan menulis dapat diartikan sebagai kemampuan seseorang dalam mengungkapkan ide, gagasan, serta perasaannya secara tertulis dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar sehingga orang lain yang membaca tulisan tersebut dapat memahami maksud dan tujuan yang ingin disampaikan si penulis. Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di SMP kelas IX, salah satu KD yang diajarkan adalah menulis naskah drama berdasarkan cerpen yang sudah dibaca. KD ini merupakan salah satu dari pembelajaran sastra yang harus dikuasai siswa. Dengan adanya KD ini, diharapkan siswa dapat memiliki keterampilan untuk menulis naskah drama yang berupa dialog antartokoh dengan terlebih dahulu membaca cerpen yang sudah disajikan guru. Cerita dalam cerpen ini yang akan dijadikan dasar untuk menulis naskah drama. Namun, kenyataan yang terjadi disekolah kurang sesuai harapan, sebab terdapat masalah-masalah dalam pembelajaran, yakni (1) kurangnya pengetahuan siswa dalam hal bagaimana cara menulis teks drama berdasarkan cerpen, (2) pengetahuan siswa tentang merubah bentuk sastra yang satu menjadi bentuk sastra yang lain masih sangat kurang, (3) kegiatan pembelajaran yang diterapkan kurang maksimal, dan (4) kedisiplinan siswa dalam mengikuti pembelajaran yang masih sangat kurang karena saat pembelajaran berlangsung, dalam hal ini pada saat kerja kelompok, banyak siswa
3
yang keluar masuk kelas jika guru mata pelajarannya tidak terus mengawasinya di dalam kelas. Rumusan masalah dalam tulisan ini adalah (1) bagaimanakah RPP pembelajaran menulis naskah drama berdasarkan cerpen yang sudah dibaca pada siswa kelas IX1 SMP Negeri 1 Telaga tahun pelajaran 2014/2015? (2) bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran menulis naskah drama berdasarkan cerpen yang sudah dibaca pada siswa kelas IX1 SMP Negeri 1 Telaga tahun pelajaran 2014/2015? (3) apa sajakah hambatan dalam pelaksanaan pembelajaran menulis naskah drama berdasarkan cerpen yang sudah dibaca pada siswa kelas IX1 SMP Negeri 1 Telaga tahun pelajaran 2014/2015? dan (4) bagaimanakah upaya mengatasi hambatan dalam pelaksanaan pembelajaran menulis naskah drama berdasarkan cerpen yang sudah dibaca pada siswa kelas IX1 SMP Negeri 1 Telaga tahun pelajaran 2014/2015? Sehubungan dengan itu, teori yang melandasi permasalahan ini adalah dalam pelaksanaan pembelajaran terdapat tiga tahap kegiatan pembelajaran, yakni kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Hal ini sesuai dengan Permendikbud no. 41 tahun 2007 bahwa pelaksanaan pembelajaran meliputi kegiatan pendahuluan yang berisi kegiatan untuk menyiapkan psikis dan fisik siswa, melakukan apersepsi, penyampaian SK, KD, dan indikator pembelajaran. Kegiatan inti yang berisi kegiatan eksplorasi yang berisi kegiatan untuk mengumpulkan informasi yang berhubungan dengan materi pembelajaran, elaborasi yang berisi kegiatan untuk mengolah informasi yang sudah didapatka melalui eksplorasi, dan konfirmasi yang berisi kegiatan menyampaikan hasil eksplorasi dan elaborasi, serta kegiatan penutup yang berfungsi untuk menyimpulkan serta memberikan tindak lanjut. Drama adalah sebuah aksi yang merupakan gambaran dari tingkah laku manusia dalam kehidupan sehari-hari yang ditampilkan dalam bentuk dialogdialog antartokoh. Kisah yang ditampilkan dalam drama merupakan potret atau gambaran kehidupan, baik suka maupun duka, pahit manis, maupun hitam putih kehidupan manusia. Putra (2012:1) memberikan pendapat bahwa drama merupakan proyeksi kehidupan manusia yang ditampilkan dalam bentuk
4
pementasan. Sebagai interpretasi kehidupan, drama erat hubungannya dengan cerita yang terjadi dalam kehidupan nyata. Cerpen merupakan cerita rekaan tentang segelintir permasalahan kehidupan di dunia nyata yang disajikan secara pendek. Walaupun cerpen hanya menyajikan segelintir dari permasalahan kehidupan nyata, namun pesan maupun amanat yang disampaikan sangat bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari. Hal ini sejalan dengan pendapat Jakob Sumardjo dan Saini K.M (dalam Anita, 2009:8) yang menyatakan bahwa cerpen adalah cerita narasi (bukan analisis) yang fiktif (tidak benar-benar telah terjadi tetapi dapat terjadi di mana saja dan kapan saja) serta relatif pendek. Dalam menulis naskah drama berdasarkan cerpen, ada beberapa tahapan yang harus dilakukan, Legowo (2013:1) memberikan beberapa tahap yang harus dilakukan dalam menulis teks drama berdasarkan cerpen, yakni (1) membaca teks cerpen secara keseluruhan, (2) mengidentifikasi ide pokok cerpen, (3) mengidentifikasi tokoh dan penokohan, (4) mengidentifikasi latar, (5) menggolongkan dialog berdasarkan tokoh, dan (6) menulis naskah drama. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Metode deskriptif digunakan untuk menggambarkan proses pelaksanaan pembelajaran menulis naskah drama berdasarkan cerpen yang sudah dibaca pada siswa kelas IX1 SMP Negeri
1 Telaga. Data diperoleh dari RPP, lembar observasi RPP, lembar
observasi pelaksanaan kegiatan pembelajaran, dan hasil wawancara. Sumber data diperoleh dari guru dan siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan terdiri dari tiga, yakni: (1) teknik observasi digunakan untuk mengamati RPP dan proses pelaksanaan pembelajaran, (2) teknik wawancara digunakan untuk memperoleh informasi tentang berbagai hambatan dalam pembelajaran, dan (3) teknik dokumentasi digunakan adalah RPP yang digunakan guru dalam pembelajaran menulis naskah drama berdasarkan cerpen yang sudah dibaca. Analisis data dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: (1) menguraikan komponen-komponen RPP yang digunakan dalam pembelajaran menulis naskah drama berdasarkan cerpen yang sudah dibaca, (2) menguraikan
5
data hasil observasi pelaksanaan pembelajaran menulis naskah drama berdasarkan cerpen yang sudah dibaca berdasarkan indikator yang diobservasi, (3) mengidentifikasi hambatan-hambatan dalam pelaksanaan pembelajaran menulis naskah drama berdasarkan cerpen yang sudah dibaca, (4) menetapkan upaya mengatasi hambatan-hambatan dalam pelaksanaan pembelajaran menulis naskah drama berdasarkan cerpen yang sudah dibaca, (5) menyimpulkan hasil analisis data. HASIL DAN PEMBAHASAN Berikut diuraikan hasil analisis data pembelajaran menulis naskah drama berdasarkan cerpen yang sudah dibaca pada siswa kelas IX1 SMP Negeri 1 Telaga tahun pelajaran 2014/2015. 1) RPP yang Digunakan dalam Pembelajaran Menulis Naskah Drama Berdasarkan Cerpen yang Sudah Dibaca Berikut diuraikan komponen-komponen RPP menulis naskah drama berdasarkan cerpen yang dibaca pada siswa kelas IX1 yang disusun oleh guru. a. Identitas Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Identitas RPP
merupakan keterangan
yang
berisi
nama
sekolah,
matapelajaran, kelas, semester, dan alokasi waktu. Nama sekolah pada identitas RPP ini adalah SMP Negeri 1 Telaga, Matapelajaran Bahasa Indonesia, kelas IX, semester 2, dan alokasi waktu yang dibutuhkan adalah 2x40 menit. Alokasi waktu yang direncanakan dalam RPP dinilai belum cukup. b. Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) Standar kompetensi yang dibelajarkan dalam penelitian ini adalah menulis naskah drama. Kompetensi Dasar (KD) merupakan penjabaran dari standar kompetensi yang lebih rinci. Kompetensi dasar yang dibelajarkan dalam penelitian ini adalah menulis naskah berdasarkan cerpen yang sudah dibaca.
6
c. Komponen Indikator Komponen indikator pembelajaran menulis naskah drama berdasarkan cerpen yang sudah dibaca yang disusun oleh peneliti terdiri dari (1) mampu mengidentifikasi perbedaan gaya penulisan cerpen dan drama, (2) mampu mengidentifikasi pokok-pokok cerita dalam cerpen dan drama, (3) mampu menulis naskah drama berdasarkan cerpen yang dibaca, dan (4) mampu menyunting naskah drama. Perumusan indikator pembelajaran dalam RPP, setelah peneliti menilai dengan melihat aspek kesesuaian dengan kompetensi, kejelasan rumusan, dan kelengkapan cakupan rumusan sudah sesuai. d. Komponen Pemilihan dan Pengorganisasian Materi Pembelajaran Komponen materi pembelajaran dalam RPP menulis naskah drama berdasarkan cerpen adalah (1) perbedaan gaya penulisan cerpen dan drama, (2) cara mengidentifikasi pokok-pokok cerita dalam cerpen dan drama, dan (3) langkah-langkah penulisan naskah drama. Pemilihan materi pembelajaran untuk membelajarkan menulis naskah drama berdasarkan cerpen setelah peneliti menilai dengan melihat aspek kesesuaian dengan tujuan pembelajaran, kesesuaian dengan karakteristik siswa, keruntutan dan sistematika materi, kesesuaian materi dengan alokasi waktu sudah sesuai.
e. Komponen Metode Pembelajaran Metode pembelajaran yang dipilih dalam pembelajaran menulis naskah drama berdasarkan cerpen ini adalah inquiri dan kerja kelompok. Setelah melihat dua metode pembelajaran yang sudah direncanakan di dalam RPP, terdapat satu metode pembelajaran yang kurang tepat, yakni metode Inquiri. Metode inquiri tidak sesuai dengan materi pembelajaran karena metode ini pada dasarnya adalah metode pembelajaran yang menekankan siswa untuk lebih aktif pada proses penemuan melalui kegiatan penelitian dan lain-lain. Sedangkan, pembelajaran ini bukan pembelajaran yang berbasis penemuan, melainkan pembelajaran untuk mengolah kreativitas siswa dalam menulis naskah drama. Metode pembelajaran
7
kerja kelompok dinilai sesuai untuk membelajarkan menulis naskah drama berdasarkan cerpen yang sudah dibaca. f. Komponen Langkah-langkah/Skenario Kegiatan Pembelajaran Komponen langkah-langkah pembelajaran menulis naskah drama di dalam RPP secara garis besar terdiri dari tiga kegiatan, yakni kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Kegiatan pendahuluan diawali dengan berdoa, dilanjutkan dengan mengecek kehadiran siswa, apersepsi, dan penyampaian KD dan tujuan pembelajaran. Kegiatan inti terdiri dari menjadi tiga tahap, yakni tahap eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Tahap eskplorasi diawali dengan kegiatan siswa membaca cerpen dan contoh naskah drama yang telah disiapkan. Kegiatan selanjutnya adalah siswa berdiskusi dalam kelompoknya dan mengidentifikasi gaya penulisan cerpen dan drama serta pokok-pokok cerita dalam cerpen. Setelah membaca dan mengidentifikasi pokok-pokok cerita dalam cerpen, tahap kegiatan selanjutnya tahap elaborasi. Tahap elaborasi dalam pembelajaran ini adalah kegiatan siswa menulis drama berdasarkan cerpen. Setelah kegiatan menulis naskah drama berdasarkan cerpen selesai, kegiatan selanjutnya adalah setiap kelompok memajang hasil kerja kelompok dan tiap kelompok saling mengunjungi pajangan untuk memberikan saran dan tanggapan. Kegiatan berikutnya setelah siswa saling memberikan saran dan tanggapan adalah siswa dan guru memilih tiga pajangan yang terbaik. Setelah serangkaian kegiatan mulai dari kegiatan membaca teks cerpen hingga memilih tiga naskah terbaik yang sudah ditulis, kegiatan selanjutnya adalah menyimpulkan materi pembelajaran. Dalam menyimpulkan materi pembelajaran siswa diajak oleh guru untuk bersama-sama menyimpulkan materi pembelajaran dan dilanjutkan dengan guru yang memberikan penguatan terhadap hasil simpulan pembelajaran. Setelah kegiatan inti selesai, kegiatan selanjutnya adalah kegiatan penutup. Kegiatan penutup yang terdapat dalam RPP terdiri dari kegiatan mengadakan refleksi terhadap proses dan hasil belajar yang dilakukan oleh guru dan siswa,
8
dilanjutkan dengan menginformasikan materi pembelajaran pada pertemuan berikutnya, dan yang terakhir adalah menutup kegiatan pembelajaran. Setelah melihat uraian langkah-langkah pembelajaran di atas, langkahlangkah tersebut kurang sesuai dengan indikator pencapaian karena dalam indikator terdapat menyunting naskah drama, sedangkan dalam langkah-langkah kegiatan tersebut tidak nampak adanya kegiatan menyunting naskah drama. Selain itu, langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang terdapat dalam RPP yang sudah disusun oleh guru belum tepat. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang belum tepat terlihat pada tahap konfirmasi yang digunakan guru untuk kegiatan menyimpulkan materi pembelajaran dan memberikan penguatan terhadap hasil simpulan pembelajaran. Tahap konfirmasi sebenarnya merupakan tahap pembelajaran yang berisi kegiatan siswa mengonfirmasi atau menyampaikan hasil pekerjaan siswa serta memberikan balikan terhadap hasil pekerjaan siswa yang sudah disampaikan. Sedangkan kegiatan menyimpulkan materi pembelajaran pembelajaran dan memberikan penguatan terhadap hasil simpulan pembelajaran sebenarnya adalah bagian dari kegiatan penutup pembelajaran. g. Komponen Pemilihan Sumber Belajar/Media Pembelajaran Sumber belajar yang digunakan dalam pembelajaran menulis naskah drama berdasarkan cerpen ini adalah teks cerita pendek, buku kumpulan cerpen, dan buku teks pelajaran Bahasa Indonesia SMP kelas IX, serta media pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran ini adalah media LCD. Setelah peneliti menilai dengan menggunakan lembar penilaian dengan melihat aspek kesesuaian sumber belajar dengan tujuan pembelajaran dan kesesuaian sumber belajar dengan materi pembelajaran sudah sesuai
h. Komponen Penilaian Hasil Belajar Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang disusun oleh guru dalam menilai hasil belajar, indikator ketercapaian yang digunakan adalah mampu menulis drama berdasarkan cerpen dengan melihat aspek (1) teknik penulisan, (2) kesesuaian dengan isi cerpen, (3) diksi, dan (4) ejaan. Penilaian ini menggunakan
9
teknik penilaian penugasan dan dengan instrumen penilaian menyusun sebuah naskah drama berdasarkan cerpen yang dibaca. Penentuan skor dalam penilaian ini menggunakan skor rentang 1 sampai 5 dengan pemberian nilai 5 untuk yang sesuai dengan indikator, nilai 3 untuk yang kurang sesuai, dan 1 untuk yang tidak sesuai. Setelah peneliti menilai dengan menggunakan lembar penilaian dengan melihat aspek kesesuaian teknik penilaian dengan tujuan pembelajaran, kejelasan prosedur, kelengkapan instrumen soal dan pedoman pensekoran sudah sesuai.
2) Pelaksanaan Pembelajaran Menulis Naskah Drama Berdasarkan Cerpen yang Sudah Dibaca Pelaksanaan pembelajaran menulis naskah drama berdasarkan cerpen yang sudah dibaca pada siswa kelas IX1 SMP Negeri 1 Telaga tahun pelajaran 2014/2015 terdiri dari tiga kegiatan, yakni kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Kegiatan pendahuluan digunakan untuk mempersiapkan siswa untuk belajar yang diawali dengan berdoa. Kemudian guru melakukan apersepsi dengan memberikan pertanyaan tentang cerpen dan drama serta mengaitkan materi pembelajaran yang sudah dipelajari dengan materi yang akan dipelajari. Selanjutnya guru menyampaikan Standar Kompetensi (SK) yang akan dibelajarkan yakni menulis naskah drama, Kompetensi Dasar (KD) yang akan dibelajarkan yakni menulis naskah drama berdasarkan cerpen yang sudah dibaca. Indikator pembelajaran yang akan dicapai, yakni (1) mampu mengidentifikasi perbedaan gaya penulisan cerpen dan drama, (2) mampu mengidentifikasi pokokpokok cerita dalam cerpen dan drama, (3) mampu menulis naskah drama berdasarkan cerpen yang dibaca, dan (4) mampu menyunting naskah drama. Setelah kegiatan pendahuluan dilaksanakan, kegiatan selanjutnya adalah kegiatan inti pembelajaran yang terdiri dari tahap eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Tahap eksplorasi diawali diawali guru dengan menyampaikan materi pembelajaran. Materi disampaikan guru antara lain pengertian cerpen dan drama, unsur-unsur drama, perbedaan gaya penulisan cerpen dan drama, dan langkahlangkah
menulis
naskah
drama
berdasarkan
cerpen.
Setelah
kegiatan
penyampaikan materi, kegiatan selanjutnya adalah siswa ditugasi untuk membaca teks cerpen. Setelah siswa membaca teks cerpen, kegiatan selanjutnya siswa 10
ditugasi untuk mengidentifikasi ide pokok cerita dalam teks cerpen. Setelah selesai mengidentifikasi ide pokok cerita dalam cerpen, siswa diminta untuk mengidentifikasi tokoh dan penokohan, latar, dan menggolongkan dialog berdasarkan tokoh, sesuai dengan langkah-langkah menulis naskah drama berdasarkan cerpen. Setelah tahap eksplorasi, selanjutnya adalah tahap elaborasi. Tahap elaborasi berisi kegiatan siswa menulis naskah drama berdasarkan cerpen. Setelah siswa mengidentifikasi pokok-pokok cerita dalam cerpen, tokoh dan penokohan, latar, dan menggolongkan dialog berdasarkan tokoh, siswa selanjutnya menulis naskah berdasarkan berdasarkan cerpen dengan melihat pokok-pokok cerita dalam cerpen, tokoh dan penokohan, latar, dan menggolongkan dialog berdasarkan tokoh, seperti yang sudah diidentifikasi pada kegiatan sebelumnya. Naskah drama yang ditulis siswa harus sesuai dengan isi cerita yang ada dalam teks cerpen. Setelah kegiatan inti dilaksanakan, kegiatan selanjutnya adalah kegiatan penutup. Pada pelaksanaan kegiatan penutup guru mengajak siswa secara bersama-sama menyimpulkan materi pembelajaran menulis naskah drama berdasarkan cerpen yang sudah dibaca. Pada kegiatan ini guru tidak menyampaikan materi pembelajaran berikutnya sehingga ini bisa membuat siswa kurang mempersiapkan diri dalam mengikuti pembelajaran berikutnya. Kegiatan selanjutnya adalah menutup pembelajaran dan kegiatan ini adalah kegiatan penutup dari serangkaian kegiatan pembelajaran. Dalam pelaksanaan pembelajaran menulis naskah drama berdasarkan cerpen yang sudah dibaca pada siwa kelas IX1 SMP Negeri 1 Telaga tidak dilaksanakan kegiatan konfirmasi. Setelah siswa menulis naskah drama berdasarkan cerpen, siswa mengumpulkan hasil pekerjaannya tanpa memajang hasil kerja kelompok serta kelompok lainnya menanggapi hasil pekerjaannya dan memilih karya terbaik dari setiap kelompok tidak dilaksanakan, seperti yang sudah direncanakan dalam RPP. Kegiatan-kegiatan tersebut juga sebenarnya merupakan kegiatan evaluasi.
11
3) Hambatan dalam Pelaksanaan Pembelajaran Menulis Naskah Drama Berdasarkan Cerpen yang Sudah Dibaca Hambatan dalam pelaksanaan pembelajaran pembelajaran menulis naskah drama berdasarkan cerpen yang sudah dibaca dibagi menjadi dua, yakni hambatan yang bersumber dari guru dan dari siswa. Hambatan yang bersumber dari guru antara lain (1) guru kurang memperhatikan rambu-rambu kegiatan pembelajaran yang ada dalam RPP, (2) guru belum memaksimalkan metode pembelajaran yang digunakan, dan guru tidak memberikan evaluasi pembelajaran. Sedangkan hambatan yang bersumber dari siswa antara lain (1) siswa belum memahami materi secara mendalam, dan (2) siswa kurang disiplin dan perhatian dalam mengikuti pembelajaran. 4) Upaya Mengatasi Hambatan dalam Pelaksanaan Pembelajaran Menulis Naskah Drama Berdasarkan Cerpen yang Sudah Dibaca Upaya-upaya untuk mengatasi hambatan dalam pelaksanaan pembelajaran menulis naskah drama berdasarkan cerpen yang dibaca pada siswa kelas IX1 SMP Negeri 1 Telaga yang bersumber dari guru adalah (1) memperhatikan kembali rambu-rambu kegiatan pembelajaran dan menyesuaikan waktu yang sudah direncanakan dalam RPP, (2) memaksimalkan metode pembelajaran yang digunakan terutama metode diskusi kelompok, (3) memberikan evaluasi pembelajaran. Upaya untuk mengatasi hambatan yang bersumber dari siswa adalah (1) selalu bertanya kepada guru terhadap materi yang belum dipahami, dan (2) memberikan tanggung jawab atau peran pada masing-masing siswa. Hasil analisisn data pembelajaran menulis naskah drama berdasarkan cerpen yang sudah dibaca pada siswa kelas IX1 SMP Negeri 1 Telaga ini menunjukan temuan bahwa RPP yang digunakan guru dalam pembelajaran menulis naskah drama berdasarkan cerpen yang sudah dibaca pada siswa kelas IX1 SMP Negeri 1 Telaga belum seluruhnya sesuai dengan komponen-komponen penyusunan RPP, sebab masih ada metode pembelajaran yang kurang sesuai, yakni metode inquiri yang dinilai kurang sesuai dengan tuntutan KD pembelajaran.
Selain
itu,
ini
komponen
12
yang
kurang
sesuai
adalah
skenario/langkah-langkah pembelajaran. Di dalam kegiatan inti pembelajaran pada tahap elaborasi terdapat kegiatan setiap kelompok memajang hasil kerja kelompok, memberikan tanggapan terhadap kelompok lain, dan memilih karya terbaik. Kegiatan-kegiatan tersebut kurang sesuai karena kegiatan tersebut seharusnya merupakan kegiatan pada tahap konfirmasi. Selain itu, tahap konfirmasi di dalam RPP berisi kegiatan menyimpulkan materi pembelajaran serta memberikan penguatan terhadap hasil simpulan yang seharusnya kegiatan tersebut adalah kegiatan penutup. Isi kedua komponen tersebut tidak sesuai dengan Permendikbud nomor 41 tahun 2007 tentang standar proses pembelajaran dalam komponen RPP yang harus memperhatikan kesesuaian metode pembelajaran yang digunakan dengan karakteristik indikator dan KD yang hendak dicapai dalam pembelajaran. Selain itu, tahap konfirmasi dalam skenario pembelajaran seharusnya berisi kegiatan memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi siswa dan memberikan umpan balik yang positif terhadap keberhasilan siswa. Kedua, pelaksanaan pembelajaran menulis naskah drama berdasarkan cerpen yang sudah dibaca pada siswa kelas IX1 SMP Negeri 1 Telaga terdapat kegiatan-kegiatan pembelajaran yang tidak dilaksanakan sesuai dengan RPP. Kegiatan pembelajaran yang tidak dilaksanakan antara lain (1) pada kegiatan pendahuluan tidak dilaksanakan kegiatan absensi, (2) pada kegiatan inti tidak dilaksanakan kegiatan konfirmasi, dan (3) pada kegiatan penutup tidak dilakukan penilaian dan tidak memberikan informasi materi pembelajaran yang akan dibelajarkan pada pertemuan berikutnya. Tidak dilaksanakannya kegiatankegiatan tersebut membuat kegiatan proses pembelajaran menjadi tidak maksimal. Hal ini tidak sesuai dengan pelaksanaan pembelajaran yang digariskan pada standar proses pembelajaran dalam Permendikbud no. 41 tahun 2007. Di dalam standar proses pembelajaran menurut Permendikbud no. 41 tahun 2007 menjelaskan kegiatan pembelajaran meliputi tiga kegiatan yang harus dilaksanakan, yakni kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Kegiatan pendahuluan adalah kegiatan awal dalam suatu pertemuan pembelajaran yang ditujukan untuk membangkitkan motivasi dan memfokuskan perhatian siswa
13
untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran. Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai KD dan hendaknya dilaksanakan secara sistematis melalui proses eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Kegiatan penutup berisi kegiatan menyimpulkan pembelajaran, memberikan penilaian dan refleksi, memberikan umpan balik, dan memberikan tindak lanjut. Tidak dilaksanakannya kegiatan-kegiatan tersebut membuat kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup, seperti yang dijelaskan dalam Permendikbud no. 41 tahun 2007 tentang standar proses pembelajaran, menjadi tidak maksimal. Berdasarkan hal-hal yang diuraikan di atas, dapat dikemukakan bahwa pembelajaran menulis naskah drama berdasarkan cerpen yang sudah dibaca pada siswa kelas IX1 SMP Negeri 1 Telaga dikategorikan belum maksimal. SIMPULAN Berdasarkan dari hasil dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa (1) RPP yang gunakan belum seluruhnya sesuai, (2) pelaksanaan pembelajaran menulis naskah drama berdasarkan cerpen yang dibaca dilakukan dengan kegiatan penyampaian
materi,
siswa membaca teks
cerpen
secara keseluruhan,
mengidentifikasi ide pokok cerpen, mengidentifikasi tokoh dan penokohan, latar, menggolongkan dialog berdasarkan tokoh, dan menulis naskah drama, (3) hambatan pembelajaran menulis naskah drama berdasarkan cerpen yang sudah dibaca, di antaranya guru kurang memperhatikan rambu-rambu kegiatan pembelajaran yang ada dalam RPP, guru belum memaksimalkan metode pembelajaran yang digunakan, guru tidak memberikan evaluasi pembelajaran, siswa belum memahami materi secara mendalam, dan siswa kurang disiplin dan perhatian dalam mengikuti pembelajaran, (4) upaya mengatasi hambatan dalam pelaksanaan pembelajaran menulis naskah drama berdasarkan cerpen yang sudah dibaca, di antaranya adalah memperhatikan kembali rambu-rambu kegiatan dalam RPP, memaksimalkan metode pembelajaran yang digunakan, memberikan evaluasi pembelajaran, selalu bertanya kepada guru terhadap materi yang belum dipahami, dan memberikan tanggung jawab atau peran pada masing-masing siswa.
14
DAFTAR RUJUKAN Anita. 2009. Upaya Meningkatkan Keterampilan Menulis Cerpen Dengan Teknik Latihan Terbimbing Berdasarkan Ilustrasi Tokoh Idola: Penelitian Tindakan Kelas terhadap Siswa Kelas X SMA Pasundan 3 Cimahi Tahun Ajaran 2009/2010. Skripsi. UPI. Diakses pada tanggal 29 Desember 2014 melalui laman http://a-research.upi.edu/skripsiview.php?start=14322. Legowo, Maulani. 2013. Menulis Naskah Drama Berdasarkan Cerpen. Diakses pada tanggal 9 Januari 2015 di laman http ://prezi. com/okf5t75zpxdf /menulis-naskah-drama-berdasarkan-cerpen. Permendikbud No. 41 Tahun 2007. Standar Proses untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Kemendikbud. Putra, Bintang Angkasa. 2012. Drama, Teori dan Pementasannya. Yogyakarta: Citra Aji Parama. Rusman. 2012. Model-model Pembelajaran. Jakarta: PT. Rajagrasindo Persada.
15