MOJAKOE MOdul JAwaban KOEliah
Perpajakan 1 UTS Semester Genap 2014/2015
t@spafebui
fSPA FEB UI
Dilarang memperbanyak MOJAKOE ini tanpa seijin SPA FEB UI. Download MOJAKOE dan SPA Mentoring di http://spa-feui.com Official Partners:
Dilarang memperbanyak MOJAKOE ini tanpa seijin SPA FEB UI
UJIAN TENGAH SEMESTER GASAL 2013/2014 PERPAJAKAN 1 TIM DOSEN – PARALEL Kamis, 17 Oktober 2013, jam 09.00-12.00 (180 menit)
SOAL 1 a. Pajak memiliki 2 fungsi, yaitu :
Fungsi Budgeter Fungsi
budgeter merupakan fungsi pajak sebagai sumber dana yang
diperuntukkan bagi pembiayaan pengeluaran-pengeluaran pemerintah atau sumber pembiayaan. Contoh: dimasukannya pajak dalam APBN sebagai penerimaan dalam negeri.
Fungsi Reguler Pajak berfungsi sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijakan di
bidang sosial dan ekonomi Contoh : dikenakan pajak yang lebih tinggi terhadap minuman keras sehingga
konsumsi minuman keras dapat ditekan, menetapkan pajak tambahan seperti pajak impor atau bea masuk atas kegiatan impor komoditas tertentu untuk melindungi kepentingan petani dalam negri, dan lain-lain.
b. Asas Pemungutan Pajak (Adam Smith) o Equality : pemungutan pajak harus bersifat adil dan merata, yaitu pajak dikenakan kepada orang pribadi yang harus sebanding dengan kemampuan membayar pajak (ability to pay) dan sesuai dengan manfaat yang diterima.
Benefit Principle : Sesuai dengan manfaat yang dinikmati
Ability Principle : Sesuai dengan kemampuan membayar
Adil Horizontal : Penghasilan sama, pajak sama
Adil Vertikal : Kondisi ekonomis sama, pajak sama. (Contoh: Tarif Progresif)
Download MOJAKOE dan SPA Mentoring di http://spa-feui.com
1
Dilarang memperbanyak MOJAKOE ini tanpa seijin SPA FEB UI o Certainty : Penetapan pajak tidak dilakukan sewenang-wenang. Oleh karena itu, Wajib Pajak harus mengetahui secara jelas dan pasti besarnya pajak terutang, kapan harus dibayar, dan batas waktu pembayaran. o Convenience : Kapan Wajib Pajak itu harus membayar pajak sebaiknya sesuai dengan saat-saat yang tidak menyulitkan WP. Disebut juga pay as you earn. o Economy : Biaya pemungutan dan biaya pemenuhan kewajiban pajak bagi WP diharapkan seminimum mungkin (efisien), demikian pula beban yang ditanggung WP.
Dalam penerapan Peraturan Pemerintah berupa pajak final sebesar 1% atas UMKM, pemerintah menerapkan asas-asas perpajakan menurut Adam Smith, salah satunya adalah asas Equality. Asas ini menekankan pemungutan pajak yang bersifat adil dan merata. Dengan adanya peraturan pajak final 1%, UMKM bisa dikenakan pajak yang lebih kecil, dengan pertimbangan bahwa UMKM memiliki penghasilan yang lebih rendah dari non-UMKM. Ini adalah salah satu keuntungan bagi pemilik UMKM. Akan tetapi, dapat timbul kesenjangan bagi pengusaha non-UMKM yang dikenakan pajak yang lebih besar. Bagi pemerintah, peraturan ini dapat meringankan kewajiban UMKM utuk membayar pajak, sehingga kesadaran membayar pajak oleh UMKM akan meningkat. Akan tetapi konsekuensinya adalah jumlah pendapatan pajaknya akan lebih kecil karena tarif yang lebih rendah.
c. Investasi dalam saham mendapatkan penghasilan dalam bentuk Dividen.
Untuk kepemilikan kurang dari 20%, penghasilan dividen yang didapatkan WP badan tersebut dikenakan pajak sebesar 15% (PPh 23).
Untuk kepemilikan dalam jumlah yang signifikan (20%-50%), harus dilihat terlebih dahulu seberapa besar kepemilikannya. Apabila kepemilikannya adalah sebesar 25% atau lebih, maka penghasilan dividen tidak dipotong pajak, sesuai dengan UU PPh Pasal 4 ayat 3f. Namun, apabila kepemilikannya masih kurang dari 25%, akan dikenakan pajak sebesar 15% (PPh 23).
Investasi dalam anak perusahaan tidak dikenakan pajak, karena laba dari anak perusahaan tersebut akan masuk seluruhnya ke dalam laba induk
Download MOJAKOE dan SPA Mentoring di http://spa-feui.com
2
Dilarang memperbanyak MOJAKOE ini tanpa seijin SPA FEB UI perusahaan sehingga tidak perlu dipotong pajak terlebih dahulu. Karena nantinya akan dikenakan pajak WP badan oleh induk perusahaan.
d. Perhitungan Penghasilan Kena Pajak pada tahun 2011 = 0 Perhitungan Penghasilan Kena Pajak pada tahun 2012 = 300 milyar
Laba pada tahun 2011 menutupi kerugian pada tahun 2009 sebesar 300 milyar dan kerugian tahun 2010 sebesar 100 milyar.
Laba pada tahun 2012 menutupi kerugian yang masih bersisa pada tahun 2010 sebesar 300 milyar. Sehingga PKP tersisa adalah 300 milyar
2011 kompensasi kerugian 400 M 2012 kompensasi kerugian 300 M
Dalam laporan keuangan, kompensasi kerugian tidak dicatat sebesar kompensasi kerugiannya, tetapi dicatat sebagai manfaat pajak tangguhan (di laporan laba rugi) sebesar persentase pajak dikalikan dengan berapa kompensasi kerugian pada tahun berjalan. Ketika kerugian periode sebelumnya dikompensasikan, maka akan mengurangi Aset Pajak Tangguhan di laporan posisi keuangan.
Laporan Laba Rugi Komprehensif 2011 Laba Sebelum Pajak
400 M
Beban Pajak: Beban Pajak Kini (25% x 400 M)
(100 M)
Manfaat Pajak Tangguhan [(25% x 300 M) + (25% x 100 M)] 100 M Laba Setelah Pajak
(0 M) 400 M
Laporan Laba Rugi Komprehensif 2012 Laba Sebelum Pajak Beban Pajak: Beban Pajak Kini (25% x 600 M) Manfaat Pajak Tangguhan (25% x 300 M) Laba Setelah Pajak
600 M (150 M) 75 M
Download MOJAKOE dan SPA Mentoring di http://spa-feui.com
(75 M) 525 M
3
Dilarang memperbanyak MOJAKOE ini tanpa seijin SPA FEB UI Laporan Posisi Keuangan 2011 Aset: Aset Pajak Tangguhan
75 M
Laporan Posisi Keuangan 2012 Aset: Aset Pajak Tangguhan
0M
e. Menurut saya, tindakan perusahaan yang lebih memilih kurang bayar dibandingkan dengan lebih bayar adalah tidak etis. Seharusnya dalam melakukan pelaporan pajak dalam satu tahun, perusahaan melaporkan penghasilan secara apa adanya, tidak ada yang disembunyikan, agar pajak yang dibayarkan sesuai dengan besarnya penghasilan yang didapatkan atau diterima (asas Equality). Akan tetapi, perusahaan cenderung melakukan hal ini, yaitu lebih memilih kurang bayar dibandingkan dengan lebih bayar. Hal ini disebabkan karena ketika perusahaan melaporkan lebih bayar, seringnya akan dilakukan pemeriksaan oleh Direktorat Jenderal Pajak (DJP) mengenai pembukuan dari perusahaan tersebut untuk membuktikan apakah benar terjadi lebih bayar pajak. Saat dilakukan pemeriksaan, perusahaan harus memberikan seluruh pembukuan yang dilakukannya selama satu tahun kepada pihak DJP untuk diperiksa. Hal ini menyebabkan proses yang dilewati oleh pembayaran pajak tersebut menjadi lebih kompleks karena pengecekan yang semakin ketat dan detail. Setelah pemeriksaan dilakukan, hasilnya bisa 2 hal, antara perusahaan tersebut benarbenar lebih bayar atau malah perusahaan wajib membayar pajak kurang bayar tambahan setelah diperiksa oleh DJP. Jika hasilnya adalah kewajiban membayar pajak kurang bayar tambahan, perusahaan tersebut harus mengeluarkan uang tambahan untuk membayar pajak tersebut yang dapat mengurangi besarnya laba yang didapat perusahaan selama tahun berjalan. Oleh karena itulah menurut saya perusahaan cenderung memilih untuk kurang bayar dibandingkan dengan lebih bayar.
Download MOJAKOE dan SPA Mentoring di http://spa-feui.com
4
Dilarang memperbanyak MOJAKOE ini tanpa seijin SPA FEB UI
SOAL 2 1. Menghitung PPh 21 a. Pak Budiman Penghitungan PPh atas Gaji gaji pokok per bulan tunjangan jabatan tunjangan rumah tunjangan transportasi asuransi JKK asuransi Kematian penghasilan bruto per bulan biaya jabatan (max) iuran JHT iuran dana pensiun penghasilan netto per bulan penghasilan netto per tahun PTKP : WP OP status kawin 3 tanggungan PKP
18,000,000 3,000,000 2,000,000 2,000,000 90,000 54,000 25,144,000 (500,000) (360,000) (300,000) 23,984,000 287,808,000 (24,300,000) (2,025,000) (6,075,000) 255,408,000
PPh 21 terutang : 5% x 50.000.000 15% x 200.000.000 25% x 5.408.000 Total PPh 21 terutang setahun
2,500,000 30,000,000 1,352,000 33,852,000
Total PPh 21 terutang sebulan
2,821,000
Penghitungan PPh atas Gaji + Bonus tengah tahun gaji pokok per bulan tunjangan jabatan tunjangan rumah tunjangan kendaraan asuransi JKK asuransi Kematian
18,000,000 3,000,000 2,000,000 2,000,000 90,000 54,000
penghasilan sebelum bonus penghasilan sebelum bonus setahun
25,144,000 301,728,000
bonus tengah tahun penghasilan bruto per tahun
72,000,000 373,728,000
Download MOJAKOE dan SPA Mentoring di http://spa-feui.com
5
Dilarang memperbanyak MOJAKOE ini tanpa seijin SPA FEB UI biaya jabatan (max) iuran JHT iuran dana pensiun penghasilan netto per tahun PTKP : WP OP status kawin 3 tanggungan PKP
(6,000,000) (4,320,000) (3,600,000) 359,808,000 (24,300,000) (2,025,000) (6,075,000) 327,408,000
PPh 21 terutang : 5% x 50.000.000 15% x 200.000.000
2,500,000 30,000,000
25% x 77.408.000 Total PPh 21 terutang setahun
19,352,000 51,852,000
Total PPh 21 terutang sebulan 4,321,000 PPh 21 yang dipotong atas penghasilan dan bonus yang diterima Pak Budiman : Rp 4.321.000
b. Yandra Jumlah hari kerja untuk mencapai penghasilan kumulatif Rp 2.025.000 = 2.025.000/ 350.000 = 5.8 hari Penghitungan di hari ke-1 s/d hari ke-5 DPP
= 350.000 – 200.000 = 150.000
PPh dipotong per hari = 5% x 150.000 = Rp 7.500,00 Penghitungan di hari ke-6 Penghasilan selama 6 hari
= 2.100.000
PTKP selama 6 hari
= 6 x (24.300.000/360) = 405.000
Penghitungan di hari ke – 6 PKP
= 2.100.000 – 405.000 = 1.695.000
PPh terutang s/d hari ke-6
= 5% x 1.695.000
Download MOJAKOE dan SPA Mentoring di http://spa-feui.com
6
Dilarang memperbanyak MOJAKOE ini tanpa seijin SPA FEB UI = Rp 84.750 PPh yang telah dipotong s/d hari ke-5
= 5 x 7.500 = Rp 37.500
PPh dipotong di hari ke-6
= 84.750 – 37.500 = Rp 47.250
Penghitungan di hari ke-7 s/d hari ke-10 PKP
= 350.000 – (24.300.000/360) = Rp 282.500
PPh dipotong per hari
= 5% x 282.500 = Rp 14.125
c. James honor (USD) honor (Rp) Total honor
$ 5,000 Rp 56,000,000 Rp 56,000,000
PPh 21 terutang PPh 26 terutang = 20% x 56.000.000
Rp
Penghasilan DPP (50% x penghasilan bruto)
Rp 20,000,000 Rp 10,000,000
PPh 21 terutang (5% x DPP)
Rp
11,200,000
d. Kurnia
Download MOJAKOE dan SPA Mentoring di http://spa-feui.com
500,000
7
Dilarang memperbanyak MOJAKOE ini tanpa seijin SPA FEB UI 2. Jurnal a. Pak Budiman Beban Gaji Beban Tunjangan Beban JKK Beban JKM Beban JHT Beban Dapen Beban Bonus Utang JKK Utang JKM Utang JHT Utang Dapen Utang PPh 21 Kas
18,000,000 7,000,000 90,000 54,000 666,000 500,000 72,000,000 90,000 54,000 1,026,000 800,000 4,321,000 92,019,000
b. James Beban Gaji Utang PPh 26 Kas
56.000.000 11.200.000 44.800.000
SOAL 3 1. Menentukan pengenaan pajak atas transaksi yang terjadi di PT Merbabu selama Juni 2013 No
Transaksi
Jenis PPh
Sifat PPh
Nama Pemotong / Pemungut
Nilai PPh
1
Pengadaan barang cetakan dengan Pemkot Depok
PPh 22
tidak final
Bendaharawan Pemkot Depok
1.5%
2
Sewa ruang kantor
Final
PT Merbabu
10%
Sewa mobil 3 4 5 6
Mengimpor barang Biaya rancang bangun Menjual tanah & bangunan berupa gudang Membayar bunga
PPh 4(2) PPh 23 PPh 22 PPh 21
tidak final tidak final tidak final
PT Merbabu
2%
Dirjend Bea & Cukai
2.5%
PT Merbabu
PPh 4(2)
final
-
-
Keterang an
Perhitungan PPh 1.5% x 3.200.000.000 10% x 1.500.000.000 2% x 300.000.000
48,000,000 150,000,000 6,000,000
8.067.450.000
201,686,250
5%
5% x 50% x 400.000.000
10,000,000
PT Tri Megah
5%
5% x 1.400.000.000
70,000,000
-
-
-
Download MOJAKOE dan SPA Mentoring di http://spa-feui.com
-
Tidak
8
Dilarang memperbanyak MOJAKOE ini tanpa seijin SPA FEB UI
7 8
9
10
dan pokok pinjaman kepada Bank Permata Membayar jasa konsultasi manajemen Membayar royalti kepada Ibu Melati
terutang withholdi ng tax PPh 23
tidak final
PT Merbabu
2%
PPh 23
Tidak final
PT Merbabu
15%
Memberi hadiah (Andi, juara 1)
PPh 21
Tidak final
PT Merbabu
5%, 15%
Memberi hadiah (Ardi, juara 2) Memberi hadiah (Aksa, juara 3) Menerima pembayaran dividend
PPh 21 PPh 21
Tidak final Tidak final
PT Merbabu
5%
PT Merbabu
5%
PPh 23
Tidak final
PT Sindoro
15%
2% x 800.000.000
16,000,000
15% x 300.000.000 (5% x 50.000.000) + (15% x 10.000.000) 5% x 40.000.000 5% x 30.000.000 15% x (1.500.000.000 - 425.000.000)
45,000,000
4.000.000
2,000,000 1,500,000 161,250,000
2. Jurnal a. Transaksi dengan Pemkot Depok (nomor 1) Juni 2013
Kas
Rp 3.152.000.000
PPh 22 Dibayar di Muka
Rp
Penjualan
48.000.000 Rp 3.200.000.000
b. Transaksi dengan Pak Gunawan (nomor 4) Juni 2013
Beban honorarium
Rp 400.000.000
Utang PPh 21
Rp10.000.000
Kas
Rp390.000.000
Download MOJAKOE dan SPA Mentoring di http://spa-feui.com
9
Dilarang memperbanyak MOJAKOE ini tanpa seijin SPA FEB UI
SOAL 4 Jawaban untuk nomor 1 Deskripsi Penjualan Harga Pokok Penjualan Laba Kotor Beban gaji Beban administrasi Beban transportasi Beban depresiasi dan pemeliharaan Beban air, telepon, dan listrik Beban lain-lain Total beban Laba (Rugi) Sebelum Pajak
Nilai komersial 70,000,000,000 (55,000,000,000) 15,000,000,000 (3,000,000,000) (1,300,000,000) (800,000,000) (800,000,000) (400,000,000) (5,400,000,000) (11,700,000,000)
Koreksi fiskal
50,000,000 100,000,000 80,000,000 65,000,000 2,920,000,000
3,300,000,000
Download MOJAKOE dan SPA Mentoring di http://spa-feui.com
Nilai Fiskal 70,000,000,000 (55,000,000,000) 15,000,000,000 (2,950,000,000) (1,300,000,000) (700,000,000) (720,000,000) (335,000,000) (2,480,000,000) (8,485,000,000) 6,515,000,000
10
Dilarang memperbanyak MOJAKOE ini tanpa seijin SPA FEB UI Jawaban untuk nomor 2, 3, dan 4 Laba (rugi) sebelum pajak air, telepon, dan listrik untuk rumah pembayaran handphone Pak Gunawan & Bu Gita beban gaji pembantu rumah beban depresiasi kendaraan dinas beban transportasi keluarga & rekreasi karyawan akomodasi entertain pihak lain sumbangan partai politik sumbangan kegiatan sosial partai sumbangan fasilitas olahraga bantuan pembangunan mesjid biaya PBB untuk rumah pribadi laba (rugi) sebelum pajak setelah rekonsiliasi fiskal honor Pak Gunawan sebagai dosen tidak tetap honor Pak Gunawan sebagai trainer gaji Bu Gita sebagai dosen universitas honor Bu Gia sebagai trainer Total penghasilan PTKP : WP OP PTKP : penghasilan istri digabung PTKP : status kawin PTKP : 2 tanggungan PKP Penghitungan PPh terutang : 5% x 50.000.000 15% x 200.000.000 25% x 250.000.000 30% x 6.260.325.000 PPh terutang Penghitungan kredit pajak : PPh 21 (Pak Gunawan sebagai dosen) PPh 21 (Pak Gunawan sebagai trainer) PPh 21 (Bu Gita sebagai dosen) PPh 21 (Bu Gita sebagai trainer) PPh 22 (Kementerian ESDM - tidak tetap) PPh 23 (Pendapatan jasa dari usaha) Angsuran pajak PPh 25 tahun 2013 Kredit pajak
3,300,000,000 50,000,000 15,000,000 50,000,000 80,000,000 40,000,000 60,000,000 2,200,000,000 400,000,000 200,000,000 100,000,000 20,000,000 6,515,000,000 40,000,000 20,000,000 180,000,000 60,000,000 6,815,000,000 (24,300,000) (24,300,000) (2,025,000) (4,050,000)
(54,675,000) 6,760,325,000
2,500,000 30,000,000 62,500,000 1,878,097,500 1,973,097,500 (1,000,000) (500,000) (18,355,000) (1,500,000) (560,000,000) (100,000,000) (500,000,000)
PPh (lebih) kurang bayar
Download MOJAKOE dan SPA Mentoring di http://spa-feui.com
(1,181,355,000)
791,742,500
11
Dilarang memperbanyak MOJAKOE ini tanpa seijin SPA FEB UI Jawaban untuk nomor 5 laba usaha menurut pajak honor Pak Gunawan sebagai dosen tidak tetap honor Pak Gunawan sebagai trainer gaji Bu Gita sebagai dosen universitas honor Bu Gia sebagai trainer Total penghasilan netto penghasilan tidak teratur Perkiraan penghasilan netto PTKP (K / I / 2) PKP Perhitungan PPh terutang : 5% x 50.000.000 15% x 200.000.000 25% x 250.000.000 30% x 2.060.325.000 PPh terutang Kredit Pajak : PPh 21 (Pak Gunawan sebagai dosen) PPh 21 (Pak Gunawan sebagai trainer) PPh 21 (Bu Gita sebagai dosen) PPh 21 (Bu Gita sebagai trainer) PPh 22 (Kementerian ESDM - tidak tetap) PPh 23 (Pendapatan jasa dari usaha) Angsuran PPh 25 per tahun
6,515,000,000 40,000,000 20,000,000 180,000,000 60,000,000 6,815,000,000 (4,200,000,000) 2,615,000,000 (54,675,000) 2,560,325,000
2,500,000 30,000,000 62,500,000 618,097,500 713,097,500 (1,000,000) (500,000) (18,355,000) (1,500,000) (260,000,000) (100,000,000)
Angsuran PPh 25 per bulan
(381,355,000) 331,742,500
27,645,208
Jawaban untuk nomor 6 Perusahaan milik Pak Gunawan mendapatkan proyek khusus dari Kementrian ESDM selama tahun 2013 yang tidak akan terulang di tahun yang lain. Dilihat dari sisi pajak dan upaya negara dalam memberantas korupsi, proyek Pak Gunawan dengan Kementrian ESDM ini harus diteliti karena dapat saja terjadi kecenderungan untuk membesar-besarkan biaya yang keluar untuk mengerjakan proyek tersebut, termasuk biaya-biaya yang tidak dapat dikurangkan menurut ketentuan perpajakan. Jika biaya yang dikeluarkan besar, besarnya pajak yang dibayar atas penghasilan dari pengerjaan proyek tersebut akan menjadi kecil, sehingga penerimaan negara dari pajak akan berkurang. Jika perusahaan Pak Gunawan melakukan hal tersebut, itu sama saja dengan melakukan korupsi atas pajak, karena
Download MOJAKOE dan SPA Mentoring di http://spa-feui.com
12
Dilarang memperbanyak MOJAKOE ini tanpa seijin SPA FEB UI perusahaan Pak Gunawan akan membayar pajak yang lebih kecil dari pajak yang seharusnya dibayarkan. Oleh karena itu, sebaiknya Pak Gunawan melampirkan bukti pengeluaran-pengeluaran yang terjadi selama pengerjaan proyek ini agar lebih transparan dan dapat terlihat bebanbeban pengeluaran yang terjadi sehingga tidak menimbulkan kecurigaan dari pihak DJP sebagai penerima pajak.
Download MOJAKOE dan SPA Mentoring di http://spa-feui.com
13