Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
EFEKTIVITAS TEKNIK SOSIODRAMA DALAM MENINGKATKAN HUBUNGAN INTERPERSONAL PESERTA DIDIK SMP PAWYATAN DAHA 1 KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2014/2015
SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan Bimbingan dan Konseling
OLEH:
NITA AGUSTINA SARI NPM: 11.1.01.01.0209
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP) UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA UNP KEDIRI 2015
NITA AGUSTINA SARI | 11.1.01.01.0209 FKIP – Bimbingan dan Konseling
simki.unpkediri.ac.id || 1||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
NITA AGUSTINA SARI | 11.1.01.01.0209 FKIP – Bimbingan dan Konseling
simki.unpkediri.ac.id || 2||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
NITA AGUSTINA SARI | 11.1.01.01.0209 FKIP – Bimbingan dan Konseling
simki.unpkediri.ac.id || 3||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
EFEKTIFITAS TEKNIK SOSIODRAMA DALAM MENINGKATKAN HUBUNGAN INTERPERSONAL PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP PAWYATAN DAHA 1 KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2015/2016 NITA AGUSTINA SARI 11.1.01.01.0209 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan - Program Studi Bimbingan dan Konseling
[email protected] Vivi Ratnawati S.Pd., M.Psi dan Dra. Endang Ragil WP. M.Pd
UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
ABSTRAK Penelitian ini dilatar belakangi hasil pengalaman dan pengamatan peneliti bahwa banyak siswa di SMP teridentifikasi memiliki hubungan interpersonal yang rendah. Akibatnya berpengaruh pada perkembangan siswa dalam melakukan hubungan dengan orang lain yang sejatinya akan membantu proses perkembangan siswa. Hal tersebut nampak dari perilaku siswa yang suka menyendiri, jarang sekali berinteraksi dengan guru dan teman yang masih terlihat malu-malu. Permasalahan penelitian ini adalah (1) Bagaimanakah gambaran umum hubungan interpersonal peserta didik kelas VIII? 2) Bagaimana efektifitas teknik sosiodrama dalam meningkatkan hubungan interpersonal peserta didik sebelum dan sesudah diberi sosiodrama? 3) Apakah sosiodrama efektif meningkatkn hubungan interpersonal peserta didik Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan subjek penelitian siswa kelas SMP Pawyatan Daha Kediri. Penelitian ini dilakukan secara bertahap dan teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah observasi dan wawancara Kesimpulan hasil penelitian ini adalah (1) Secara umum hubungan interpersonal peserta didik masih tergolong rendah namun setelah diberikan teknik sosiodrama terjadi suatu peningkatan 2) Sebelum diberikan teknik sosiodrama dan masih dalam keadaan natural hubungan interpersonal peserta didik tergolong rendah dan setelah diberikan teknik sosiodrama secara bertahap terjadi peningkatan pada peserta didik. 3) Melalui teknik sosiodrama terbukti dapat meningkatkan hubungan interpersonal peserta didik. Kata Kunci : Teknik sosiodrama, Hubungan interpersonal
NITA AGUSTINA SARI | 11.1.01.01.0209 FKIP – Bimbingan dan Konseling
simki.unpkediri.ac.id || 4||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
1. LATAR BELAKANG
ini, peserta didik tersebut menunjukkan
Secara hakiki, manusia merupakan
perilaku suka menyendiri, pasif di kelas
makhluk sosial yang membutuhkan orang lain
maupun
untuk
hidupnya.
pemalu terhadap teman-teman nya sendiri dan
Proses kehidupan manusia yang dimulai sejak
jarang sekali berinteraksi dengan guru atau
lahir
masa
teman-teman dari kelas yang lain. Perilaku
pertumbuhan dan perkembangan. Salah satu
tersebut disebabkan karena kurangnya rasa
fase perkembangan manusia adalah masa
percayadiri yang dimilki peserta didik, kurang
remaja. Masa remaja merupakan masa yang
bisa berkomunikasi dengan baik serta sulit
penuh gejolak dan dimana keingintahuan
beradaptasi
tentang segala sesuatu yang remaja belum
Kemudian
tahu, termasuk didalamnya adalah tentang
langsung dengan salah satu guru yang
melakukan hubungan interpersonal yang baik
mengajar di kelas VIII menyatakan siswa
agar bisa diterima oleh lingkungan sosialnya.
masih kurang akrab dengan temannya, dan
Masa remaja sebagai masa periode yang tidak
banyak
menentu.
cenderung lebih bersifat individu. Dalam
dapat
hingga
Dalam
mempertahankan
dewasa
mengalami
perkembangannya
remaja
diluar
kelas,
dengan
lingkungan
berdasarkan
yang
hubungan
cenderung
hasil
menyendiri
pertemanan,
masih
sekitar.
wawancara
serta
mereka
kebanyakan
dari
perkembangan
mereka hanya memiliki beberapa teman dekat
menitikberatkan kepada hubungan sosial,
saja dan kurang bisa melakukan hubungan
secara
perkembangan
yang baik dengan peserta didik yang lain.
menurut Havigurts ( dalam Yusuf, Syamsu,
Kurangnya hubungan interpersonal tersebut
2001 : 74-94) yaitu mencapai hubungan yang
berpengaruh
matang dengan teman sebaya, mencapai peran
didik dalam melakukan hubungan dengan
sosial sebagai pria dan wanita dan menerima
orang
keadaan fisik dan menggunakannya secara
membantu proses perkembangan sikap siswa.
efektif.
Selama
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari
penanganan terhadap peserta didik yang
hasil wawancara dengan guru
memiliki hubungan interpersonal rendah,
memiliki
tugas
rinci
tugas-tugas
BK SMP
lain
pada perkembangan
yang
ini guru
sejatinya
peserta
akan
dapat
BK telah melakukan
Pawyatan Daha 1, menyatakan dari sejumlah
dengan
kelas yang ada, ternyata di kelas VIII hampir
hubungan interpersonal peserta didik tidak
10 % dari 32 peserta didik
mengalami
memiliki
hubungan
terinditifikasi
interpersonal
yang
rendah. Menurut pengamatan guru BK selama NITA AGUSTINA SARI | 11.1.01.01.0209 FKIP – Bimbingan dan Konseling
memberikan bimbingan.
peningkatan
Namun
sehingga
dengan permasalahan tersebut maka peneliti menggunakan
teknik
sosiodrama
untuk
simki.unpkediri.ac.id || 2||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
meningkatkan hubungan interpersonal peserta
perilaku peserta didik yang dipersepsikan
didik. Teknik sosiodrama dipandang sangat
orang lain dan mempengaruhinya.
tepat
digunakan
untuk
meningkatkan
hubungan interpersonal peserta didik
terjadi interaksi antar anggota kelompok dan
karena menurut Winkel (2004:470) “Sosiodrama merupakan dramatisasi dari persoalan-persoalan yang dapattimbul dalam pergaulan dengan orang lain, tingkat konflikkonflik yang dialami dalam pergaulan sosial. Sedangkan Mulyasa (2009: 39) yang mengemukakan “dalam teknik sosiodrama, siswa
mempunyai
menggali melalui kaitannya
kesempatan
potensi belajar sebuah
yang
untuk dimiliki
pemeranantokoh tertentu
dengan
permasalahan
sosial.”
Teknik sosiodrama juga mempunyai implikasi terhadap penggunaan metode dan penyajian materi, indikasi kemampuan danketerampilan peserta didik yang dapat dikembangkandalam penerapan metode sosiodrama, antara lain peserta didik dapat melatih dan memiliki kemampuan kerjasama, komunikatif, dan menginterpretasikansuatu kejadian. Tujuan teknik sosiodrama dapat membantu siswa membuka diri terhadap orang lain melalui komunikasi, interaksi dan umpan balik yang didapatkan dari orang lain. Peserta didik menerima umpan balik
melalui pendapat
orang tersebut setelah melihat penampilan peserta didik. Tujuan umpan balik adalah memberikan
informasi
konstruktif
untuk menolong peserta didik menyadari
NITA AGUSTINA SARI | 11.1.01.01.0209 FKIP – Bimbingan dan Konseling
Melalui kegiatan sosiodrama, akan
akan
timbul
rasa
mengungkapkan
saling percaya masalah.
untuk Dari
hasil pembahasan dan permainan sosiodrama itu makaanggota kelompok (peserta didik) dapat belajar dari pengalaman baru yang berupa penilaian ingatan dan pemahaman yang dialami. Saat kegiatan sosiodrama ini dilaksanakan, akan terjadi suatu hubungan komunikasi antara pemimpin kelompok dan antara anggota kelompok sehingga akan tercipta suatu pemahaman melalui diskusi dan tanya
jawab
antara
anggota
kelompok
mengenai topik yang sedang dibahas Digunakannya
teknik
sosiodrama
dalam penelitian ini karena teknik sosiodrama merupakan kelompok
untuk
mengatasi dialami
teknik dalam mencegah
masalah-masalah
oleh
bimbingan
individu
sekaligus
sosial
melalui
yang
kegiatan
bermain peran. Misalnya pertengkaran antar kelompok sebaya, perbedaan nilai individu dengan nilai lingkungan dan sebagainya. Dalam penelitian ini teknik sosiodrama dijadikan alat untuk mencegah siswa yang memiliki hubungan interpersonal rendah, dikarenakan teknik
sosiodrama
memiliki
kelebihan yaitu dapat membantu siswa dalam memahami
seluk-beluk
kehidupan
simki.unpkediri.ac.id || 3||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
dan permasalahan khususnya permasalahan
NITA AGUSTINA SARI | 11.1.01.01.0209 FKIP – Bimbingan dan Konseling
sosial ataukonflik-konflik sosial.
simki.unpkediri.ac.id || 4||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
II. METODE
tindakan dan lain-lain. Secara holistic
Pendekatan kualitatif dimaksudkan sebagai jenis penelitian yang temuantemuannya
tidak
diperoleh
melalui
prosedur statistik atau bentuk hitungan lainnya.Contohnya,
dapat
berupa
penelitian tentang riwayat dan perilaku seseorang,
disamping
juga
tentang
peranan organisasi, pergerakan sosial, atau hubungan timbal balik.Sebagian datanya dapat dihitung sebagaimana data sensus, namun analisisnya bersifat kualitatif. Tujuann pendekatan
penelitian kualitatif
ini
melalui adalah
bermaksud untuk memahami fenomena
dan dengan cara deskriftif kualitatif. Penelitian
diskriptif
kualitatif
yaitu penelitian tentang data yang dikumpulkan dan dinyatakan dalam kata-kata dan gambar, kata-kata disusun dalam
kalimat,
wawancara
misalnya
antara
kalimat
peneliti
dan
informan.Penelitian kualitatif ditujukan untuk memahami fenomena-fenomena sosial
dari
sudut
perspektif
partisipan.Partisipan adalah orang-orang yang diajak berwawancara, diobservasi, diminta memberikan data, pendapat pemikiran, persepsinya (Sukmadinata, 2006: 94).
tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya, perilaku, motivasi,
NITA AGUSTINA SARI | 11.1.01.01.0209 FKIP – Bimbingan dan Konseling
simki.unpkediri.ac.id || 5||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
III. HASIL DAN KESIMPULAN
Peneliti melakukan pengamatan secara
Dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan jenis penelitian dengan subyek tunggal (Single Subject Design (SSD)) . dengan menggunakan desain penelitian. Pada disain subyek tunggal pengukuran variabel terikat
atau
berulang-ulang
target
behavior
dengan
dilakukan
periode
berulang
ulang
dan
menggunakan
fase
baseline dan fase intervensi. Dimana pada fase tersebut ditunjukkan dengan adanya perubahan
yang
interpersonal
terjadi
peserta
pada
hubungan
didik
dengan
menggunakan sebuah grafik garis.
waktu
tertentu.
NITA AGUSTINA SARI | 11.1.01.01.0209 FKIP – Bimbingan dan Konseling
simki.unpkediri.ac.id || 6||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
IV. DAFTAR PUSTAKA Ali, M., Asrori, M. (2008). Psikologi Remaja. Jakarta : PT. Bumi Aksara
Papalia, D E., Olds, S. W., & Feldman, Ruth D. (2001).Human development (8th ed.). Boston: McGraw-Hill
Bandung Mulyani, S. 2008. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Universitas Terbuka.
Prayitno. 2001. Panduan Kegiatan Pengawasan Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.
Cangara, Hafied H, 2006, Pengantar Ilmu Komunikasi, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta
Singgih, D.G. dan Yulia, S. 2012. Psikologi untuk Membimbing. Jakarta: Libri.
Darmawani, Evia. 2012. Model Bimbingan Kelompok dengan Metode Sosiodrama untuk Meningkatkan Motivasi dan Disiplin Belajar Siswa . (Online), tersedia: http://repository.upi.edu/8050/4/d_bk_ 0807931_chapter3.pdf, diunduh 26 Oktober 2014. Effendy, Onong Uchana, Hubungan Insani, Bandung : Citra Aditya Bakti, 1988. Hartinah, S. 2009. Konsep Dasar Bimbingan Kelompok. Bandung: Refika Aditama. Hurlock, E.B. 1996. Developmental Psychology, A Life-Span Approach, Fifth Edition. Kellerman, Peter Felix. (2007). Sociodrama And Collective Trauma. London : Jessica Kingsley Publishers. Mulyasa. (2009). Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan. Bandung: Remaja Rosdakarya Ni’amah. 2014. Efektifitas Cinema untuk Meningkatkan Rasa Diri Siswa Kelas X SMAN 1 Skripsi. Tidak diterbitkan. FKIP UNP.
NITA AGUSTINA SARI | 11.1.01.01.0209 FKIP – Bimbingan dan Konseling
Therapy Percaya Loceret. Kediri:
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta Sukardi, D.K. 2008. Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta. Sukmadinata, N.S. 2006. Bimbingan dan Konseling dalam Praktek. Bandung : Maestro. Sukmadinata. , 2006. Metode Penelitian Pendidikan, Remaja Rosdakarya, Sunanto, J., Takeuchi, K. & Nakata, H. 2005. Pengantar Peneliteian dengan Subjek Tunggal. Tsukuba: Criced University, (Online), tersedia: http://earchive.criced.tsukuba.ac.jp/data/doc/p df/2005/10/TEXT.685.pdf, diunduh 1 Desember 2014. Winkel, W. S. (1991). Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Jakarta: Gramedia. Winkel, W.S. dan Hastuti, S. 2006. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Jakarta: Grasindo. Yusuf, A.M. 2005. Metodologi Penelitian. Padang: UNP Press. Yusuf, S. (2007). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. simki.unpkediri.ac.id || 7||