PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM DAN PROBLEMATIKANYA (Studi Kasus SMP Muhammadiyah 5 SurakartaTahun Pelajaran 2014/2015)
NASKAH PUBLIKASI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam (S.Pd.I) pada Program Studi Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah)
Disusun Oleh:
DYAH LAILI LATIFAH NIM: G000110007 NIRM: 11/X/02.2.1/0884
FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2015
SURAT PERNYATAAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
بسم هللا الرحمن الرحيم Yang bertanda tangan di bawah ini, saya: Nama
: Dyah Laili Latifah
NIM / NIRM
: G000110007/11/X/02.2.1/0884
Fakultas
: Agama Islam
Program Studi : Tarbiyah Jenis
: Skripsi
Judul
: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM DAN PROBLEMATIKANYA (Studi Kasus SMP Muhammadiyah 5 Surakarta Tahun Pelajaran 2014/2015)
Dengan ini menyatakan bahwa saya menyetujui untuk: 1. MEMBERIKA HAK BEBAS ROYALTI KEPADA Perpustakaan UMS atas penulisan karya ilmiah saya, demi pengembangan ilmu pengetahuan. 2. Memberikan hak menyimpan, mengalih mediakan/mengalih formatkan, mengelola dalam bentuk softcopy untuk kepentingan akademis kepada Perpustakaan UMS, tanpa perlu meminta izin dari saya selama tetap mencabtumkan nama saya sebagai penulis, pencipta. 3. Bersedia dan meminjam untuk mnanggung secara pribadi tanpa melibatkan pihak Perpustakaan UMS, dari semua bentuk tuntutan hokum yang timbul atas pelanggaran hak cipta dalam karya ilmiah ini. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan semoga dapat digunakan sebagaimana mestinya.
Surakarta, 07 Juli 2015 Yang Menyatakan
(Dyah Laili Latifah)
ABSTRAK Pembelajaran mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (selanjutnya disingkat SKI) masih ada yang menganggap bahwa pembelajaran sejarah ini tidak lebih dari rangkaian angka tahun dan urutan peristiwa yang harus diingat kemudian diungkap kembali pada saat menjawab soal ujian.Kenyataan itu tidak dapat dipungkiri, karena memang hal semacam itu masih terjadi sampai sekarang. Akibatnya, pelajaran sejarah kurang diminati dan dianggap sebagai pelajaran ringan. Padahal, hakikat pembelajaran sejarah (termasuk SKI) bukan semata-mata peserta didik harus hafal fakta dan angka tahun saja, melainkan menjadikan peserta didik mampu mengenal jati dirinya melalui penemuan nilai-nilai positif yang harus diteladani dan nilai-nilai negatif yang harus ditinggalkan dan tidak diulangi. Berdasarkan latar belakang dapat dirumuskan permasalahan tentang Bagaimanakah Pelaksanaan Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam kelas VIII C SMP Muhammadiyah 5 Surakarta dan Hambatan apa saja yang dihadapi oleh guru dalam Pelaksanaan Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam kelas VIII C SMP Muhammadiyah 5 Surakarta. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di SMP Muhammadiyah 5 Surakarta dan mendeskripsikan hambatan yang dihadapi oleh guru dalam pelaksanaan pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di SMP Muhammadiyah 5 Surakarta. Jenis penelitian ini tergolong penelitian lapangan (Field research). Metode pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi, observasi dan wawancara. Sedangkan untuk menganalisis hasil penelitian ini, digunakan pendekatan analisis deskriptif kualitatif yang terdiri dari lima kegiatan yaitu mengumpulkan data dan menelaah seluruh data dari berbagai sumber (wawancara, observasi, dan dokumentasi), mereduksi data, kemudian difilter yang sesuai dengan teori dan rumusan masalah, data disajikan dalam bentuk narasi, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa problematika metode pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam yang ada di SMP Muhammadiyah 5 Surakarta kelas VIII C diwujudkan dalam lima komponen yang saling mempengaruhi, yaitu tujuan pembelajaran, metode pembelajaran, media pembelajaran, guru dan siswa. Komponen tersebut dirancang dan diarahkan agar dalam pelaksanaannya siswa aktif dalam pembelajarannya, pada pelaksanaan pembelajaran yang terjadi di kelas VIII C secara umum metode yang diterapkan adalah ceramah,tanya jawab, diskusi, dan penugasan. Pada praktiknya pembelajaran SKI masih memiliki problematika yang terjadi saat pelaksanan pembelajaran di kelas. Di antaranya yang muncul adalah metode yang kurang bervariasi, media yang kurang mendukung dan keadaan lingkungan yang mempengaruhi proses pembelajaran. Kata kunci : pelaksanaan pembelajaran, sejarah kebudayaan Islam, problematika pembelajaran
terulangi.1Berdasarkan
PENDAHULUAN
hasil
penelitian awal yang penulis
A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran sejarah
lakukan
di
SMP
ini (termasuk SKI) dianggap
Muhammadiyah 5 surakarta
tidak lebih dari rangkaian
menunjukkan,
angka
pembelajaran
tahun
dan
urutan
peristiwa yang harus diingat
sepenuhnya
kemudian
harapan
diungkapkan
bahwa SKI
belum
sesuai
antara
yang
diinginkan
kembali pada saat menjawab
sebagaimana
soal ujian.Kenyataan itu tidak
pembelajaran
SKI
dengan
dapat
karena
kenyataan
yang
ada,
memang hal semacam itu
misalnya:
masih
1. Prestasi hasil belajar SKI
dipungkiri,
terjadi
sekarang.
sampai Akibatnya,
pelajaran
sejarah
diminati
dan
sebagai
peserta
kurang
tujuan
didik
pada
umumnya masih jauh di
dianggap
bawah
pelajaran
pelajaran
rata-rata lain
mata yang
ringan.Padahal,
hakikat
serumpun (Qur’an Hadits,
pembelajaran
sejarah
Fiqih dan Aqidah Akhlaq).
(termasuk
SKI)
semata-mata
peserta
bukan
2. Masalah
didik
didik
afeksi
peserta
(penghayatan)
harus hafal fakta dan angka
terhadap
tahun
SKI yang belum sesuai
saja,
menjadikan
melainkan
peserta
didik
pembelajaran
dengan harapan.
mampu mengenal jati dirinya
3. Persepsi
peserta
didik,
melalui penemuan nilai-nilai
masih ada sebagian peserta
positif yang harus diteladani
didik beranggapan bahwa
dan nilai-nilai negatif yang harus ditinggalkan dan tidak
1
.Sharya, Hubungan Pendidikan Agama Islam dengan Pemahaman Nilai-Nilai Islam dalam Pembelajaran Sejarah (Studi Deskriptif Kuantitatif di Kalangan Siswa SMA PGII I Bandung), Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung.
pembelajaran SKI seolah-
bagaimana
olah
yang
hanyalah
hafalan
masalah
belaka
cenderung
yang
membuat
peserta
didik
merasa
kurang
tertarik,
menjemukan
atau
membosankan.
kebudayaan masih rendah. 5. Dalam
proses
terjadi
pelaksanaan
pembelajaran
5 surakarta tersebut. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang dan
permasalahan
identifikasi
tersebut
penulis permasalahan
penelitian
sebagai berikut:
menggunakan
1. Bagaimanakah cara
metode
monoton
kurang
serta
memeperhatikan
aspek-aspek lain, misalnya factor
pelaksanaan pembelajaran SKI di SMP Muhammadiyah 5 Surakarta? 2. Hambatan apa saja yang
dan
dihadapi oleh guru dalam
2
melaksanaan
Keadaan
yang
demikian tersebut menjadi menarik
untuk
diteliti.
Melalui judul “Pelaksanaan Pembelajaran
SKI
Problematikanya
5 surakarta ? C. Tujuan Penelitian Tujuan Penelitian ini dapat
pada
pada
(Studi SMP
Muhammadiyah surakarta)”,
akan
5 diteliti
dirumuskan sebagai berikut: 1. Untuk
mendeskripsikan
pelaksanaan SKI
pembelajaran di
SMP
Muhammadiyah 5 surakarta. 2. Untuk
Observasi awal pada tanggal 05 Januari 2015.
pembelajaran
SKI di SMP Muhammadiyah
Madrasah Tsanawiyah dan
Kasus
ini
sosiologis,
antropologis, geografis.
maka
merumuskan
pembelajaran guru masih
yang
2
dalam
SKI di SMP Muhammadiyah
masalah
4. Apersiasi siswa terhadap
sesungguhnya
hambatan
mendskripsikan yang
dihadapi
oleh guru dalam pelaksanaan
Terdapat
beberapa
pembelajaran SKI di SMP
penelitian terdahulu yang mirip
Muhammadiyah 5 surakarta.
yang dijadikan sebagai bahan perbandingan dan acuan untuk
D. Manfaat Penelitian Hasil
penelitian
diharapkan mmberi
ini
kajian pustaka yang relevan
dapat
dengan judul diatas. Beberapa
manfaat
senagai berikut:
penelitian tersebut adalah: 1. Suharya, dalam tesisnya
1. Manfaat Teoritis:
yang berjudul Hubungan
Untuk menambah khazanah
Pendidikan Agama Islam
keilmuan
dengan
pelaksanaan
tentang pembelajaran
SKI dan problematikanya. 2. Manfaat Praktis:
Pemahaman
Nilai-Nilai Islam dalam Pembelajaran (Studi
a. Bagi guru:
Deskriptif
Kuantitatif di Kalangan
Sebagai
bahan
Siswa
pertimbangan
untuk
Bandung),
meningkatkan
kualitas
dalam
b. Bagi peneliti:
berjudul
Menambah apabila
SMA
PGII
2. Linda Desi Sutarno Putri
pembelajaran SKI.
skripsinya
yang
Strategi
wacana
Pengelolaan Kelas dalam
nantimya
Pembelajaran Pendidikan
berkecimpung dalam dunia
Agama
pendidikan,
Meningkatkan
mengenai
Sejarah
khususnya pembelajaran
Belajar
Islam
Prestasi
Siswa
SKI dan problematikanya
Kasus
di madrasah tsanawiyah.
Muhammadiyah
Untuk
(Studi SMP 1
Kartasura Kelas VII C LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka
Tahun 2013/2014)
Pelajaran
B. Nur Fulandari,dalam skripsinya yang
berjudul
Problematika
Pembelajaran Mata Pelajaran Tafsir dan Solusinya pada kelas XI Program Agama di MAN 2 Surakarta
Tahun
Pelajaran
2011/2012
guru
dan
siswa
sangat
diperlukan
dalam
belajar
mengajar. 2. Sejarah Kebudayaan Islam Pengertian
Sejarah
Kebudayaan Islam Sejarah Islam
C. Tinjuan Teoritik 1. Pelaksanaan Pembelajaran Pelaksanaan pembelajaran
Kebudayaan
diartikan
sebagai
perkembangan kemajuan
atau
islam
dalam
mempunyai
perspektif sejarah. Dalam
arti dan makna yang lebih
hal ini hal ini ruang lingkup
luas dari pada pengertian
pembahasan
belajar.Dalam
luas, karena Islam sebagai
belajar
mengajar
pelaksaan tersirat
sistem
akan
sangat
keyakinan
dan
adanya satu kesatuan yang
kepercayaan
tak terpisahkan antara siswa
yang mengatur hubungan
yang belajar dengan guru
antara
yang
Tuhannya, manusia dengan
megajar.Antara
kegiatan ini terjalin kegiatan
sesama
yang saling menunjang.
manusia
Dalam pembelajaran diperlukan
adanya
serta
manusia
tauran
dengan
manusia,
dan dengan
lingkngannya, keseluruhannya
tercermin
penunjang yang efektif, agar
dalam sejarah dan kehidupan
menjadi efektif pengajaran
umat islam.
harus lebih dari sekedar
3. Komponen-Komponen
menyampaikan isi pelajaran
Pembelajaran
Sejarah
dengan ceramah saja, tetapi
Kebudayaan Islam
juga
menyampaiakn
a. Tujuan
Pembelajaran
pelajaran secara interaktif
Sejarah
Kebudayaan
yaitu adanya interaksi antara
Islam
Pendidikan adalah suatu kegiatan yang sadar
ditingkat
akan
meliputi :
tujuan.
Dengan
demikian
tujuan
Islam Madrasah
1. Meningkatkan
merupakan salah satu hal
pengenalan
yang
kemampuan
penting
kegiatan
dalam
pendidikan,
karena
tidak
hanya
ibrah
terhadap
peristiwa
penting
harus dituju, tetapi juga
kebudayaan
memberikan
mulai
ketentuan
dan
mengambil
memberikan arah kemana
sejarah Islam
perkembangan
yang pasti dalam memilih
masyarakat Islam pada
materi,
masa Nabi Muhammad
metode,
alat
evaluasi dalam kegiatan dilakukan3.Secara
yang
SAW
dan
para
Khulafaurrasyidin,
umm tujuan pendidikan
Bani
dapat
dikatakan
Abbasiyah,
Al-
membawa anak kearah
Ayyubiyah
sampai
tingkat
dengan perkembangan
kedewasaan.Artinya,
Islam di Indonesia.
membawa dapat
anak
berdiri
(mandiri)
agar sendiri
didalam
peristiwa
masyarakat.
dengan
Kebudayaan Islam Ruang
mata pelajaran Sejarah Suryosubroto.Bererapa Aspek Dasar-Dasar Kependidikan (Jakarta, Rineka Cipta,2010)hlm.9.
bersejarah
mengaitkannya fenomena
kehidupan budaya,
lingkup
fakta
dan makna peristiwa-
dan
Sejarah
Umayah,
2. Mengapresiasi
hidupnya ditengah-tengah
b. Materi
3
Kebudayaan
ekonomi,
sosial, politik, iptek
dan
seni. 3. Meneladani nilai-nilai dan tokoh-tokoh yang
berprestasi
pembelajaran.5Sumber pokok
dalam
peristiwa bersejarah.4
pembelajaran buku
4. Metode Pembelajaran Sejarah
adalah
Al-Islam
dan
Kemuhammadiyahan.
Kebudayaan Islam
6. Evaluasi
. Metode pembelajaran yang
saat
Pembelajaran
Sejarah Kebudayaan Islam
selama ini masih sesuai dan dipergunakan
SKI
Evaluasi
ini
adalah suatu
proses berkelanjutan tentang
diantaranya:
pengumpulan dan penafsiran
a. Metode Ceramah
informasi
b. Metode
Resitasi
Drill
menilai
keputusan-keputusan
(pemberian tugas) c. Metode
untuk
yang
dibuat dalam merancang suati
(latihan-
system pengajaran. Evaluasi
latihan)
belajar mengajar merupakan
d. Metode Problem Solving
bagian integral dalam proses
e. Metode demonstrasi
pendidikan, karena itu harus
5. Sumber Belajar Pembelajaran
dilakukan
SKI
guru
sebagai
bagian dari tugasnya. Secara Sumber
belajar
umum evaluasi dimaksudkan
kebutuhan
untuk melihat sejauh mana
penting yang bisa menjadi
kemajuan belajar para siswa
sumber
telah tercapai dalam program
merupakan
informasi,
sumber
alat, sumber peraga, serta
pendidikan
kebutuhan
dilaksanakan,
diperlukan
lain
yang dalam
yang
telah
untuk
itu
diperlukan alat evaluasi yang mana
disusun
menurut
langkah kerja tertentu.6 4
Peraturan Menteri Agama RI No. 2 Tahun 2008 tentang Standar Kompetensi dan Standar Isi Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab di Madrasah (Sejarah Kebudayaan Islam), hlm. 51-52.
5
Musfiqon, Pengembangan Media & Sumber Pembelajaran (Jakarta:PT. Prestasi Pustakarya, 2012).hlm. 128. 6 Hamalik Oemar,Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem (Jakarta: Bumi Aksara,2008).hlm.210-211.
7. Problematika Pembelajaran
menuju
a. Pengertian
tujuan.
tercapainya
8
Problematika
Pembelajaran
adalah
Pembelajaran
kegiatan
secara
Istilah
problema
atau
guru
terprogram
dalam
problematika
berasal
desain
dari
Inggris
untuk membuat siswa
bahasa
yaitu
"problematic"
instruksional,
belajar
aktif
yang artinya persoalan
menekankan
atau
penyediaan
masalah.Sedangkan
belajar.9
dalam
bahasa
Indonesia,
yang pada sumber
b. Faktor-faktor Penyebab
problema
Terjadinya
berarti hal yang belum
Masalah
Belajar
dapat dipecahkan; yang
Pada garis besarnya sebab-
menimbulkan
sebab
permasalahan.7
masalah belajar pada
Problematika sesuatu
adalah
murid
yang
dapat
dikelompokkan
menyimpang dari apa
dalam
yang
yaitu:10
diharapkan,
direncanakan, ditentukan
timbulnya
2
1) Faktor-faktor untuk
dicapai
sehingga
merupakan
rintangan
ke kategori
internal
(faktor-faktoryang 8
Prajudi Atmosudirdjo, Manajemen Dasar, PengertiandanMasalah (Malayu: 2005),
hlm. 28. 9
7
Debdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia ( Jakarta: Bulan Bintang, 2002), hlm. 276.
Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran (Jakarta: PT. Rineka Cipta dan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan,1999), hlm. 297. 10 Eka Ariyanta. Faktor-faktor Penyebab Terjadinya Masalah Belajar.http://inyonkandun.blogspot.com/2010/12/faktor-faktorpenyebab-terjadinya masalah.html,diakses tgl 7 Januari 2015
berada pada diri murid itu sendiri
b. Kepemimpinan Khulafaurrasyiddin
2) Faktor eksternal (faktorfaktor yang timbul dari luar diri individu),
c. Kepemimpinan
setelah
Khulafaurrasyiddin d. Ilmu
pengetahuan
pada
permulaan Islam 3. Metode Pembelajaran
ANALISIS DATA Mekanisme
proses
Metode yang digunakan di
pembelajaran diantaranya adalah:
SMP
1. Tujuan Pembelajaran
Surakarta
Berdasarkan
data
yang
Muhammadiyah pada
5
proses
pembelajaran SKI belumlah
diperoleh dari penelitian di
sesuai
lapangan yang tercantum di
tercantum pada bab II halaman
bab VI menjelaskan bahwa
15 dikarenakan metode yang
tujuan pembelajaran SKI di
digunakan
SMP
membosankan bagi siswa.
Muhammadiyah
5
Surakarta sudah sesuai dengan
dengan
teori
yang
cenderung
Penggunaan
metode
teori yang ada yang tercantum
pembelajaran
di bab II halaman 10
sangat menentukan efektivitas
2. Materi Pembelajaran
yang
pelaksanaan
pembelajaran
Materi pmbelajaran SKI yang
Sejarah
diberikan
Kesalahan
dalam
Muhammadiyah 5 Surakarta
metode
akan
sudah
cukup
sesuai
dengan
di
SMP
Kebudayaan
lengkap
dan
berpengaruh
teori
yang
tercapainya
tercantum di bab II hal 11.
pembelajaran
Materi pembelajaran SKI di
direncanakan.
SMP
Muhammadiyah
5
tepat
Islam. memilih sangat terhadap tujuan
yang
pembelajaran
Sejarah
Surakarta meliputi:
Kebudayaan
a. Sejarah Siroh Nabawiyah
metode yang dapat digunakan sehingga
Islam
sudah
siswa
banyak
dapat
ditempatkan pada posisi yang
apersepsi/
aktif. Metode-metode tersebut
pembelajaran dan post test
tentunya
diakhir
harus
dengan
disesuaikan
materi
pre
test
diawal
pembelajaran.
yang
Sedangkan
tidak
masing-masing
dapat
menggunakan essay test. Hal
disampaikan dengan metode
ini sudah sesuai dengan teori
yang
pada bab
disampaikan semua
karena materi
sama.
Dalam
untuk
evaluasi
bab
dapat
II halaman 17,
pelaksanaannya guru Sejarah
evaluasi tersebut sudah cukup
Kebudayaan Islam juga
untuk
bisa
melihat
sejuh
mengkombinasikannya secara
pemahaman
bervariasi
kegiatan belajar mengajar.
sesuai
dengan
kebutuhan. Hal itu dilakukan mengingat
hampir
setiap
A. Problematika
siswa
mana
Pembelajaran
Sejarah Kebudayaan Islam
metode mempunyai kebaikan
Problematika
dan kelemahan. Dengan cara
pembelajaran
di
mengkombinasikan
Muhammadiyah
5
tersebut
dalam
SMP Surakarta
kelemahan yang ada dalam
berasal dari guru dan siswa.
suatu metode akan tertutupi
Adapun permasalahan dari guru
oleh kebaikan metode lainnya.
adalah
Seperti halnya menggunakan
bervariasi, hanya menggunakan
metode active learning yang
metode ceramah dan tanya jawab
dapat menarik minat siswa
sehingga siswa merasa bosan,
pada pembelajaran SKI.
cara mengajar guru yang kuran
4. Evaluasi Pembelajaran Berdasarkan diperoleh
data dari
metode yang kurang
disukai siswa. yang
penelitian
Hal ini dapat disesuaikan dengan teori tentang
dilapangan yang tercantum di
eksternal
bab VI menjelaskan bahwa
masalah belajar yang di kutip
kegiatan evaluasi pembelajaran
pada bab dua halaman 17, yaitu
dilakukan
faktor
dalam
bentuk
penyebab
faktor
eksternal
terjadinya
(faktor-faktor
yang
timbul
dari
luar
diri
individu), diantaranya berasal dari
dan
taraf
kecerdasannya
cenderung kurang.
sekolah, yaitu sifat kurikulum
Selanjutnya permasalahan
yang kurang fleksibel, terlalu
yang muncul dari siswa ialah
berat beban belajar murid dan
siswa
guru,
yang
memperhatikan dan kurang aktif
kurang memadai, kurangnya alat
sehingga ketika diberi pertanyaan
dan
kegiatan
oleh guru tidak bisa menjawab,
belajar.Dengan demikian dapat
siswa ribut sendiri di dalam kelas
dikatakan bahwa guru kurang
sehingga mendapat teguran dari
memahami metode pembelajaran,
guru serta di tengah jalannya
tidak
terhadap
pembelajaran ada beberapa siswa
pembelajaran di kelas dan tidak
yang terlihat bosan. Hal ini dapat
memanfaatkan
disesuaikan dengan teori tentang
metode
sumber
mengajar
untuk
konsisten
media
pembelajaran secara
maksimal
faktor
ada
yang
internal
tidak
penyebab
sehingga pembelajaran di kelas
terjadinya masalah belajar yang di
tidak efektif.
kutip pada bab dua halaman 16,
Permasalahan selanjutnya
yaitu kelemahan yang disebabkan
adalah guru sulit memahamkan
oleh kebiasaan dan sikap salah,
materi
karena
seperti kurang perhatian terhadap
rendahnya tingkat SDM siswa.
pelajaran sekolah, malas dalam
Hal ini dapat disesuaikan dengan
belajar, dan sering bolos atau
teori tentang
tidak
kepada
penyebab
siswa
faktor internal
terjadinya
masalah
Dengan
mengikuti
pelajaran.
demikian,
dapat
belajar yang di kutip pada bab
dikatakan bahwa kebiasaan buruk
dua
yang dilakukan oleh siswa dapat
halaman
Ketidakseimbangan
16,
yaitu mental
menyebabkan
terganggunya
(adanya gangguan dalam fungsi
proses pembelajaran di kelas.
mental), seperti menampakkan
D. Pemecahan Masalah Terhadap
kurangnya kemampuan mental
Problematika
Pembelajaran
Sejarah Kebudayaan Islam di
SMP
Muhamadiyah
5
guru berperan aktif dibanding
Surakarta
siswa itu sendiri. Tingkat
1. Upaya pemecahan masalah
pemahaman siswa juga pelu
terhadap problematika yang
diimbangi
berhubungan dengan siswa.
memberikan
Tindakan atau upaya
dengan
dalam
pemerataan mengemukakan
untuk mengatasi hal ini bisa
pendapat ketika siswa diajak
dilakukan
cara
untuk berdiskusi dengan siswa
metode
lain. Tindakan semacam ini
dengan
menggunakan mengajar
yang
disesuaikan
tepat
dengan
dan
secara psikologis, siswa akan
gaya
merasakan hal yang sama dan
belajar masing-masing siswa.
akhirnya
perasaan
takut
Terlebih
dahulu
yang
berpendapat
akan
mulai
dilakukan
guru
dalam
mengajar
adalah
dengan
2. Upaya pemecahan masalah
membuat siswa senang pada
terhadap problematika yang
pelajaran
sejarah.Pembuatan
berhubungan dengan guru.
jurnal
kegiatan
hilang.
juga
Pembelajaran Sejarah
diperlukan untuk memanau
Kebudayaan Islam merupakan
kegiatan
pelajaran yang membutuhkan
berisi
siswa.Jurnal
perilaku
siswa
ini yng
pemikiran
yang
tinggi,
diambil dari ibrah materi
seorang guru harus mampu
pembelajaran
menguasai
Sejarah
Kebudayaan Islam. Pembelajaran
aktif
materi
dahulu
sebelum
didalam
kelas.
terlebih diajarkan
Penguasaan
yang prosesnya melibatkan
materi ini harus ditunjang
siswa untuk berperan aktif
dengan sumber belajar yang
dalam
tidak hanya dari satu sumber
pembelajaran.Strategi
ini dilakukan agar supaya
belajar.Sebagai
siswa mampu berpikir kritis
dalam pembelajaran sumber
sehingga
belajar dapat berupa buku ajar
tidak
menjadikan
penunjang
yang lebih dari satu ditambah
Permasalahan yang muncul
dengan
dari siswa diantaranya adalah:
materi
yang
bersumber dari intenet.
a. Kurangnya minat belajar
Guru dituntut untuk
siswa,
pemecahannya
terampil mengolah materi ajar
adalah guru memberikan
dengan gaya mengajar yang
penjelasan
akan
baik
pentingnya
Sejarah
dan
menyenangkan,
maka siswa akan menjadi
Kebudayaan Islam dalam
tertarik mengikuti pelajaran
kehidupan.
yang ada.
b. Kemampuan siswa
intelegensi berbeda-beda,
KESIMPULAN DAN SARAN
pemecahannya adalah guru
A. Kesimpulan
memberikan
1. Pelaksanaan
Pembelajaran
Sejarah Kebudayaan Islam Unsur-unsur pelaksanaan
kepada siswa untuk lebih giat belajar. Permasalahan
pembelajaran
SKI di SMP Muhammadiyah 5 meliputi: Tujuan
motivasi
yang
muncul dari guru diantaranya adalah: a. Metode
yang
kurang
bervariasi, pemecahannya Pembelajaran
adalah
Sejarah Kebudayaan Islam
dengan
guru
mengunakan
Materi Pembelajaran
metode
Strategi Pembelajaran
bervariasi
Metode Pembelajaran
menyenangkan.
Evaluasi Pembelajaran 2. Problematika
mengajar
yang
lebih dan
b. Guru belum sepenuhnya dan
menguasai
materi
yang
pemecahannya yang dihadapi
akan
dalam pembelajaran Sejarah
pemecahannya adalah guru
Kebudayaan
harus lebih aktif untuk
diantaranya adalah:
Islam
mencari
diajarkan,
materi
pembelajaran dari berbagai
b. Bekerja
sumber.
dalam
menjalin hubungan yang
c. Dalam ternyata
pelaksanaanya,
baik dengan pihak lain
tidak
yaitu
sesuai
bidang
kurikulum
dengan apa yang telah
serta para guru SKI dan
direncanakan sebelumnya.
dengan
Materi yang seharusnya
dalam
dapat diselesaikan hari ini
mengembangkan kualitas
ternyata tidak bisa. Ini
sekolah
dikarenakan
adanya
menghasilkan lulusan yang
kesibukan atau tugas guru.
memiliki kompetensi yang
komite
sekolah upaya
untuk
diperlukan
B. Saran Agar
proses
pembelajaran
SKI menjadi lebih baik dan optimal
serta
belajar
siswa
mencapai hasil yang diinginkan, maka
sama
penulis
masyarakat. 2. Guru bidang studi Al-Islam dan Kemuhammadiyahan a. Dalam mengelola kelas,
menyampaikan
guru harus lebih kreatif
saran-saran sebagai berikut: 1. Kepala
Sekolah
merangsang peserta didik SMP
agar
Muhammadiyah 5 Surakarta a. Kepala
sekolah
supervisor
dalam
sebagai
bergairah
dalam
menerima pelajaran. b. Guru hendaknya dapat
sebenarnya
memahamkan
materi
sudah dapat membimbing
kepada siswa walaupun
para
tingkat SDM siswa rendah.
guru
untuk
mengembangkan keterampilan
c. Penggunaan metode yang mengajar
lebih
yang mereka miliki. akan
bervariasi
dan
menyenangkan.
tetapi hendaknya kepala
d. Guru harus lebih disiplin
sekolah
dalam mengajar di kelas.
melakukan
lebih
dapat
pengawasan
terhadap kinerja para guru.
e.
Guru
harus
memanfaatkan
bisa waktu
dengan
baik
sehingga
materi dapat diselesaikan. f.
3.
Siswa
hendaknya
b. Ikut serta menciptakan suasana yang harmonis, menyenangkan baik
memperhatikan ketika guru
dengan guru ataupun
menjelaskan materi di kelas.
orang tua.
Bagi siswa-siswi SMP
Muhammadiyah 5 Surakarta
c. Membentuk kelompok belajar sehingga apabila
a. Agar lebih mencintai
mengalami kesulitan
Sejarah Kebudayaan Islam.
dalam belajar SKI dapat dipecahkan bersama.
DAFTAR PUSTAKA Abdurrahman, Dudung.2003. Sejarah Kebudayaan Isam dari Masa Klasik Hingga Modern.Yogyakarta: Fak Adab IAIN SunanKalijaga. Ariyanta, Eka. 2010. Faktor-faktor Penyebab Terjadinya Masalah Belajar. http:// Inyonk andun.blogspot.com/2010/12/faktor-faktor-penyebab terjadinya masalah. html, diakses tanggal 7 Januari 2015. Atmosudirdjo, Prajudi. 2005. Manajemen Dasar Pengertian dan Masalah.Malayu: Rineka Cipta. Daryanto. 2009. Panduan Proses BelajarMengajarKreatifdanInovatif. Jakarta: AV Publisher. Debdikbud. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Bulan Bintang. Departemen Agama RI.2002. Al-Qur’an dan Terjemahnya. Jakarta:Darus Sunnah. Hamalik, Oemar. 1995. Kurikulum Pembelajaran. Jakarta: BumiAksara. Hamalik, Oemar. 2008. Perencanaan Pembelajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Jakarta: BumiAksara. Mudjiono, Dimyati . 1999. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta dan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Mufarokah, Anisatul. 2009. Strategi Belajar Mengajar. Yogyakarta: Teras. Mulyasa, E. 2008. Kurikulum Berbasis Kompetensi Konsep Karakteristik Implementai & Inovasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Musfiqon.2012. Pengembangan Media & Sumber Pembelajaran. Jakarta: PT Prestasi Pustakarya. Mustaqim. 2001. Psikologi Pendidikan. Semarang: Pustaka Pelajar. Slameto. 2010. Belajardan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. SM, Ismail. StrategiPembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM Pembelajaran Aktif Inovatif Kreatif Efektif Menyenangkan. Semarang: RaSAIL. Media Grup.
Subroto, Suryo. 2010. Beberapa Aspek Dasar-Dasar Kependidikan.Jakarta: Rineka Cipta. Sugiyono. 2010. Metodologi Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. 2013.Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Syahidin. 2009. Menelusuri Metode Pendidikan Dalam Al-Qur’an. Bandung: Alfabeta. Tayar, Yusuf. 1985. Ilmu Praktek Mengajar Metodik Khusus Pengajaran Agama. Bandung: Al-Ma’arif. UU No. 20 Tahun 2003 tentang sisdiknas.