PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL DAN KECERDASAN SPIRITUAL TERHADAP PEMAHAMAN AKUNTANSI SISWA KELAS XII IPS MA AL ASROR TAHUN PELAJARAN 2014/2015
SKRIPSI Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Negeri Semarang
Oleh Puput Nilam Sari NIM. 7101409039
JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015
i
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke sidang panitia ujian skripsi pada :
Hari
:
Tanggal
:
Pembimbing I
Pembimbing II
Drs. Subkhan NIP. 195003271978031002
Lyna Latifah, S.Pd., S.E., M.Si. NIP. 197909232008122001
Mengetahui, Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi
Dr. Ade Rustiana, M.Si. NIP. 196801021992031002
ii
PENGESAHAN KELULUSAN Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang pada : Hari
:
Tanggal
: Penguji Skripsi
Sandy Arief, S.Pd., M.Sc. NIP. 198307052005011002 Anggota I
Anggota II
Drs. Subkhan NIP. 195003271978031002
Lyna Latifah, S.Pd., S.E., M.Si. NIP. 197909232008122001
Mengetahui, Dekan Fakultas Ekonomi
Dr. S. Martono, M. Si. NIP. 196603081989011001
iii
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benarbenar hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian atau seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Apabila dikemudian hari terbukti skripsi ini adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Semarang,
Januari 2015
Puput Nilam Sari NIM. 7101409039
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto “Berangkat Dengan Penuh Keyakinan, Berjalan Dengan Penuh Keikhlasan, Istiqomah Dalam Menghadapi Cobaan. (Muhammad Zainuddin Abdul Madjid)”
Persembahan Skripsi
ini
kupersembahkan
sekaligus sebagai ungkapan terima kasihku kepada : 1.
Papa Suslistiyo dan Mama Yumna
tercinta yang telah memberikan segalanya, doa, ketulusan, cinta dan kasih sayangnya. 2.
Kakakku mbak Fitri dan adikku
Reza serta Mas Arya yang telah memberikan semangat dan motivasinya. 3.
Almamater
Semarang.
v
Universitas
Negeri
PRAKATA Segala puji hanya bagi Allah SWT yang telah melimpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh
Kecerdasan
Emosional
dan
Kecerdasan
Spiritual
Terhadap
Pemahaman Akuntansi Siswa Kelas XII IPS MA Al Asror Tahun Pelajaran 2014/2015” ini sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Negeri Semarang. Dalam menyusun skripsi ini, penyusun memperoleh bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penyusun mengucapkan terima kasih kepada : 1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M. Hum., Rektor Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan kesempatan kepada penyusun untuk menuntut ilmu di Universitas Negeri Semarang. 2. Dr. S. Martono, M. Si, Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan kemudahan administrasi dalam perijinan pelaksanaan penelitian. 3. Dr. Ade Rustina, M.Si, Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan kemudahan administrasi dalam perijinan pelaksanaan penelitian. 4. Drs. Subkhan, Dosen pembimbing I yang telah memberikan bimbingan, arahan dan saran dengan penuh kesabaran kepada penyusun selama penyusunan skripsi. 5. Lyna Latifah, S.Pd., S.E., M.Si. Dosen pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dengan teramat sabar, ketelitian, arahan, dan saran
vi
kepada penyusun selama penyusunan skripsi. 6. Sandy Arief, S.Pd., M.Sc. selaku Dosen Penguji yang telah memberikan masukan, bimbingan dan arahan dalam penyusunan skripsi ini. 7. Dr. Agus Wahyudin, M.Si. Dosen wali yang telah memberikan perhatian, nasehat dan motivasi. 8. Drs. Sya‟roni, S.Pd, Kepala Sekolah MA Al Asror Semarang beserta staff yang telah memberikan ijin dan bantuan kepada penyusun untuk melakukan penelitian. 9. Ibu Istigfaroh S.Pd, guru akuntansi yang telah membimbing selama penelitian berlangsung. 10. Siswa-siswi MA Al Asror Semarang yang telah memberikan bantuan. 11. Teman-teman Pendidikan Ekonomi (Akuntansi, S1) angkatan 2009. 12. Semua pihak yang tidak dapat penyusun sebutkan satu persatu yang telah memberikan bantuan dan dukungan dalam rangka penyusunan skripsi ini. Semoga atas izin dari Allah SWT skripsi ini dapat berguna sebagaimana mestinya.
Semarang,
Penyusun
vii
Januari 2015
SARI Sari, Puput Nilam. 2015. “Pengaruh Kecerdasan Emosional dan kecerdasan spiritual terhadap pemahaman akuntansi siswa kelas XII IPS MA Al Asror Tahun Pelajaran 2014/2015”. Skripsi. Jurusan Pendidikan Ekonomi Akuntansi. Fakultas Ekonomi. Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I. Drs Subkhan II. Lyna Latifah, S.Pd., S.E., M.Si. Kata kunci : Pemahaman Akuntansi, Kecerdasan Emosional, Kecerdasan Spiritual. Pendidikan merupakan sarana utama dalam membentuk dan menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas. Salah satu indikator tercapainya tujuan pembelajaran dapat diketahui dengan melihat kemampuan pemahaman yang dimiliki oleh siswa. Pada observasi awal yang dilakukan ditemukan jika siswa mempunyai kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual yang tinggi. Namun hasil observasi awal yang dilakukan menunjukkan bahwa perolehan nilai akuntansi belum mencapai hasil yang maksimal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual berpengaruh positif terhadap pemahaman akuntansi siswa baik secara simultan maupun parsial. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XII IPS MA Al Asror Tahun Pelajaran 2014/2015 sebanyak 68 siswa. Variabel dalam penelitian ini adalah pemahaman akuntansi (Y), kecerdasan emosional (X1), kecerdasan spiritual (X2). Metode pengumpulan data dengan menggunakan instrument soal dan angket. Analisis data menggunakan deskriptif persentase dan analisis regresi linier berganda dengan persamaan Y = α + β1X1 + β2X2 + e. Hasil penelitian secara simultan terdapat pengaruh positif antara kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual terhadap pemahaman akuntansi yang terlihat dari hasil perhitungan SPSS yang menunjukkan jika F hitung (13,595) > F tabel (3,13) dengan pengaruh sebesar 29,5%. Secara parsial juga tedapat hubungan positif dimana diperoleh nilai t hitung (2,977) > t tabel (1,99714) untuk kecerdasan emosional dengan besar pengaruh 11,97% dan t hitung (3,625) > t tabel (1,99714) untuk kecerdasan spiritual dengan besar pengaruh 16,81%. Simpulan dari penelitian ini yaitu terdapat pengaruh yang positif antara kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual terhadap pemahaman akuntansi siswa kelas XII IPS MA Al Asror tahun pelajaran 2014/2015 baik secara simultan maupun secara parsial. Saran yang berkaitan dengan hasil penelitian ini bagi peneliti selanjutnya agar dapat meneliti faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi pemahaman akuntansi yang belum diungkap dalam penelitian ini. Orang tua siswa dapat mengawasi, membimbing, memberi motivasi dan menanamkan nilai-nilai kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual. Serta bagi siswa sebaiknya terus belajar mengelola emosi dirinya dan belajar mengatur ego nya.
viii
ABSTRACT
Sari, Puput Nilam. 2015. "The Effect of Emotional Intelligence and spiritual intelligence to the understanding of accounting students of class XII IPS MA Al Asror Academic Year 2014/2015". Final Project. Department of Education Economics and Accounting. Faculty of Economics. Semarang State University. First Advisor Drs Subkhan. Second Advisor. Lyna Latifah, S.Pd.,S.E., M.Si. Kata kunci: Understanding Accounting, Emotional Intelligence, Spiritual Intelligence. Education is the primary means in shaping and creating quality human resources. Either indicators of learning goals can be determined by looking at the ability of student understanding. Results of preliminary observations show that accounting value has not maximum results. In preliminary observations foud if the student have high‟s emotional intelligence and spiritual intelligence. The purpose of this study was to determine whether emotional intelligence and spiritual intelligence effect on students' understanding of accounting either simultaneously or partially. The subjects were students of class XII IPS MA Al Asror academic year 2014/2015 as many as 68 students. The variable in this study is an understanding of accounting (Y), emotional intelligence (X1), spiritual intelligence (X2). Data were collected by using the instrument of questions and questionnaires. Data analysis using descriptive percentages and multiple linear regression analysis with the equation Y = α + β1 X 1 + β2 X 2 + e. The results of the study is simultaneously a positive effect between emotional intelligence and spiritual intelligence to the understanding of the accounting and results from SPSS calculation that shows if F count (13.595)> F table (3.13) with the effect of 29.5%. Partially also a positive relationship where the artifacts obtained t value (2.977)> t table (1.99714) for the influence of emotional intelligence with 11.97% and t (3.625)> t table (1.99714) for the spiritual intelligence with great influence 16.81%. The conclusions from this research that there is a positive influence between emotional intelligence and spiritual intelligence to accounting understanding student of class XII IPS MA Al Asror academic year 2014/2015 simultaneously and partially.
ix
DAFTAR ISI Halaman
HALAMAN JUDUL ...................................................................................
i
PERSETUJUAN PEMBIMBING ..............................................................
ii
PENGESAHAN KELULUSAN ..................................................................
iii
PERNYATAAN ............................................................................................
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN .............................................................
v
PRAKATA ...................................................................................................
vi
SARI
..................................................................................................... viii
ABSTRACT ..................................................................................................
ix
DAFTAR ISI ................................................................................................
x
DAFTAR TABEL ....................................................................................... xiv DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xvii DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xviii BAB I PENDAHULUAN .............................................................................
1
1.1 Latar Belakang Masalah ........................................................................
1
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................
13
1.3 Tujuan Penelitian ....................................................................................
13
1.4 Manfaat Penelitian ..................................................................................
14
BAB II LANDASAN TEORI .....................................................................
17
2.1 Pengertian Pemahaman Akuntansi .........................................................
17
2.1.1 Pemahaman Siswa ..........................................................................
17
2.1.2 Faktor – Faktor yang Mempengaruh Pemahaman ..........................
21
x
2.1.3 Tingkat Pemahaman Siswa .............................................................
25
2.1.4 Indikator - Indiktor Pemahaman .....................................................
29
2.1.5 Pemahaman Akuntansi ....................................................................
31
2.2 Pengertian Kecerdasan ..........................................................................
34
2.3 Kecerdasan Emosional ..........................................................................
37
2.3.1 Pengertian Emosi ............................................................................
37
2.3.2 Pengertian Kecerdasan Emosional ..................................................
41
2.3.3 Indikator Kecerdasan Emosional ....................................................
44
2.3.4 Pengaruh Kecerdasan Emosional Terhadap Pemahaman Akuntansi ........................................................................................
48
2.4 Kecerdasan Spiritual ................................................................................
50
2.4.1 Pengertian Kecerdasan spiritual ......................................................
50
2.4.2 Indikator Kecerdasan spiritual ........................................................
53
2.4.3 Pengaruh Kecerdasan spiritual Terhadap Pemahaman Akuntansi ..
58
2.5 Hasil Penelitian Terdahulu .......................................................................
61
2.6 Kerangka Berpikir ....................................................................................
62
2.7 Hipotesis ..................................................................................................
67
BAB III METODE PENELITIAN .............................................................
68
3.1.Jenis Penelitian.........................................................................................
68
3.2.Populasi dan Sampel Penelitian ...............................................................
68
3.3.Variabel Penelitian ..................................................................................
69
3.4.Metode Pengumpulan Data ......................................................................
71
3.4.1 Angket .............................................................................................
71
xi
3.4.2 Metode Tes .....................................................................................
72
3.5. Instrumen Penelitian ...............................................................................
73
3.5.1 Penyusunan Instrumen Penelitian ...................................................
73
3.5.2 Uji Coba Instrumen .........................................................................
75
3.6. Metode Analisis Data ............................................................................
84
3.6.1 Statistik Deskriptif Persentase ........................................................
84
3.6.2 Statistik Inferensial .........................................................................
87
3.6.2.1 Uji Asumsi Klasik .....................................................................
87
3.6.2.2 Analisis Regresi .........................................................................
92
3.6.2.3 Uji Hipotesis ..............................................................................
92
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...........................
96
4.1. Hasil Penelitian .....................................................................................
96
4.2.1 Deskriptif Responden Penelitian.....................................................
96
4.2.2 Analisis Deskriptif Variabel ..........................................................
96
4.1.3.1 Deskriptif Variabel Pemahaman Akuntansi Siswa ...................
97
4.1.3.2 Deskriptif Variabel Kecerdasan Emosional ..............................
98
4.1.3.3 Deskriptif Variabel Kecerdasan Spiritual ................................. 103 4.2.3 Analisis Statistik Inferensial ........................................................... 112 4.1.3.1 Pengujian Asumsi Klasik .......................................................... 112 4.1.3.3.1 Uji Normalitas .................................................................. 112 4.1.3.3.2 Uji Heterokedastisitas ...................................................... 114 4.1.3.3.3 Uji Multikolinieritas ........................................................ 116 4.1.3.3.4 Uji linieritas .................................................................... 117
xii
4.1.3.2 Analisis Regresi Linear Berganda............................................. 118 4.1.3.3 Pengujian Hipotesis .................................................................. 120 4.1.3.3.1 Pengujian X1 dan X2 terhadap Y secara simultan (uji F) 120 4.1.3.3.2 Pengujian X1 dan X2 terhadap Y secara Parsial (uji t)... 121 4.1.3.3.3 Koefisien Determinasi Secara Simultan (R2) .................. 123 4.1.3.3.4 Koefisien Determinasi Secara Parsial (r2)....................... 125 4.2. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................................ 126 4.2.1 Pengaruh Kecerdasan Emosional terhadap Pemahaman Akuntansi siswa MA Al Asror ........................................................ 126 4.2.2 Pengaruh Kecerdasan Spiritual terhadap Pemahaman Akuntansi siswa MA Al Asror ......................................................................... 128 4.2.3 Pengaruh Kecerdasan Emosional dan Kecerdasan Spiritual terhadap Pemahaman Akuntansi siswa MA Al Asror .................... 128 BAB V PENUTUP........................................................................................ 133 5.1. Simpulan .............................................................................................. 133 5.2. Saran ..................................................................................................... 133 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 135 LAMPIRAN .................................................................................................. 139
xiii
DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1.1 Data Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI MA Al Asror Semester Gasal 2013/2014 ...................................
9
Tabel 2.1 Indikator Pemahaman.................................................................. 30 Tabel 2.2 Indikator Soal Pemahaman Akuntansi ........................................ 34 Tabel 2.3 Daftar Penelitian Terdahulu ........................................................ 61 Tabel 3.1 Jumlah Siswa Kelas XII IPS MA Al Asror ................................. 69 Tabel 3.2 Penilaian (scoring) Jawaban Resonden ....................................... 72 Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Angket Kecerdasan Emosional .................... 77 Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Angket Kecerdasan Spiritual........................ 78 Tabel 3.5 Hasil Uji Reliabilitas Kecerdasan Emosional ............................. 80 Tabel 3.6 Hasil Uji Reliabilitas Kecerdasan Spiritual................................. 80 Tabel 3.7 Hasil Uji Validitas Soal Pemahaman .......................................... 82 Tabel 3.8 Distribusi Daya Pembeda Soal .................................................... 85 Tabel 3.9 Distribusi Tingkat Kesukaran Soal ............................................. 86 Tabel 3.10 Kriteria Variabel Kecerdasan Emosional .................................... 88 Tabel 3.11 Kriteria Variabel Kecerdasan Spiritual ....................................... 88 Tabel 3.12 Kriteria Variabel Pemahaman Akuntansi.................................... 89 Tabel 4.1 Deskriptif Pemahaman Akuntansi............................................... 97 Tabel 4.2 Distribusi Variabel Kecerdasan Emosional ................................ 98 Tabel 4.3 Distribusi Indikator Mengenali Emosi Diri................................. 99 Tabel 4.4 Distribusi Indikator Mengelola Emosi ........................................ 100
xiv
Tabel 4.5 Distribusi Indikator Memotivasi Diri Sendiri ............................. 100 Tabel 4.6 Distribusi Indikator Empati ......................................................... 101 Tabel 4.7 Distribusi Indikator Kemampuan Membina Hubungan .............. 102 Tabel 4.8 Distribusi Variabel Kecerdasan Spiritual .................................... 103 Tabel 4.9 Distribusi Indikator Kesadaran diri ............................................. 104 Tabel 4.10 Distribusi Indikator Spontanitas.................................................. 105 Tabel 4.11 Distribusi Indikator Terbimbing Oleh Visi dan Nilai ................. 105 Tabel 4.12 Distribusi Indikator Holisme ....................................................... 106 Tabel 4.13 Distribusi Indikator Kepedulian .................................................. 107 Tabel 4.14 Distribusi Indikator Merayakan Keragaman ............................... 107 Tabel 4.15 Distribusi Indikator Independensi Terhadap Lingkungan........... 108 Tabel 4.16 Distribusi Indikator Bertanya Mengapa ...................................... 109 Tabel 4.17 Distribusi Indikator Membingkai Ulang ..................................... 109 Tabel 4.18 Distribusi Indikator memanfaatkan kemalangan secara positif .. 110 Tabel 4.19 Distribusi Indikator Rendah Hati ................................................ 111 Tabel 4.20 Distribusi Indikator Keterpanggilan ............................................ 111 Tabel 4.21 Hasil Uji Normalitas ................................................................... 113 Tabel 4.22 Uji Multikolinieritas .................................................................... 116 Tabel 4.23 Uji Linieritas Kecerdasan Emosional.......................................... 117 Tabel 4.24 Uji Linieritas Kecerdasan Spiritual ............................................. 118 Tabel 4.25 Tabel Analisis Linier Berganda .................................................. 119 Tabel 4.26 Uji Simultan (F) .......................................................................... 121 Tabel 4.27 Uji t ............................................................................................. 122
xv
Tabel 4.28 Koefisien Determinasi Secara Simultan R2................................. 123 Tabel 4.29 Koefisien Determinasi Secara Parsial (r2) ................................... 125
xvi
DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 2.1 Kerangka Berpikir antaraKecerdasan Emosional dan Kecerdasan Spiritual Terhadap Pemahaman Akuntnasi .............
66
Gambar 4.1 Normal P-Plot ............................................................................
114
Gambar 4.2 Uji Heterokedastisitas ................................................................
115
xvii
DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1
Daftar Nilai Ulangan Semester Genap Mata Pelajaran Akuntansi Siswa kelas XI IPS MA Al Asror Tahun Ajaran 2013/2014 ..............................................................................
140
Lampiran 2
Daftar Nama Responden Uji Coba Instrumen .......................
141
Lampiran 3
Kisi-kisi Uji Coba Angket.............. .......................................
142
Lampiran 4
Kisi-kisi Uji Coba Soal Pemahaman Akuntansi....................
143
Lampiran 5
Instrumen Uji Coba ...............................................................
144
Lampiran 6
Tabulasi Data Uji Coba Soal Pemahaman Akuntansi ...........
155
Lampiran 7
Tabulasi Data Uji Coba Angket Kecerdasan Emosional.......
156
Lampiran 8
Tabulasi Data Uji Coba Angket Kecerdasan Spiritual ..........
157
Lampiran 9
Hasil Uji Validitas Variabel Pemahaman Akuntansi ............
158
Lampiran 10 Hasil Uji Validitas Variabel Kecerdasan Emosional ............
160
Lampiran 11 Hasil Uji Validitas Variabel Kecerdasan Spiritual ................
162
Lampiran 12 Hasil Uji Reliabilitas .............................................................
165
Lampiran 13 Daftar Nama Responden Penelitian ......................................
166
Lampiran 14 Kisi – Kisi Angket Penelitian ..................................... ..........
167
Lampiran 15 Instrumen Penelitian ..............................................................
168
Lampiran 16 Surat Keterangan Melakukan Penelitian ...............................
187
Lampiran 17 Tabulasi Data Penelitian Variabel Pemahaman Akuntansi ...
188
Lampiran 18 Tabulasi Data Penelitian Variabel Kecerdasan Emosional ...
191
Lampiran 19 Tabulasi Data Penelitian Variabel Kecerdasan Spiritual ......
194
xviii
Lampiran 20 Statistik Deskriptif Variabel Pemahaman Akuntansi ............
197
Lampiran 21 Statistik Deskriptif Variabel Kecerdasan Emosional ............
199
Lampiran 22 Statistik Deskriptif Variabel Kecerdasan Spiritual ...............
203
Lampiran 23 Output Analisis Uji Asumsi Klasik .......................................
209
Lampiran 24 Output Hasil Analisis Regresi Linier Berganda ....................
212
xix
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sarana utama dalam membentuk dan menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas, baik melalui pendidikan informal maupun pendidikan formal. Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi peserta didik supaya mampu menyesuaikan diri sebaik mungkin dengan lingkungannya dan demikian akan menimbulkan perubahan dalam dirinya yang memungkinkan secara adekuat (memadai) dalam kehidupan masyarakat (Hamalik, 2009:3). Dengan kata lain pendidikan adalah usaha sadar untuk membantu peserta didik dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Tujuan dari pendidikan menurut UUD 1945 Pasal 31, ayat 3 menyebutkan bahwa “Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta ahlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-undang”. Kemudian pada Pasal 31, ayat 5 menyebutkan, “Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menunjang tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat manusia.” Sedangkan tujuan pendidikan dalam UU Sisdiknas yang tertuang dalam Undang Undang No. 20 Tahun 2003 Pasal 3 menyebutkan bahwa : “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi
1
2
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.”
Penjabaran tujuan tersebut dapat disimpulkan bahwa tujuan pendidikan nasional adalah untuk mewujudkan bangsa yang cerdas, bertaqwa, dan beriman untuk kemajuan serta kesejahteraan umat manusia. Tujuan dan fungsi pendidikan adalah untuk memberikan bekal yang diperlukan oleh peserta didik dalam kehidupan sehari-hari. Melalui pendidikan seseorang diharapkan mampu membangun sikap dan tingkah laku serta pengetahuan dan ketrampilan yang perlu dan berguna bagi kelangsungan serta kemajuan diri dalam masyarakat, bangsa dan Negara. Tercapainya tujuan pendidikan dapat dilihat dari hasil belajar siswa. Untuk mewujudkan tujuan pendidikan tersebut maka diperlukan proses belajar. Belajar erat kaitannya dengan hasil belajar karena belajar adalah suatu proses, sedangkan hasil belajar adalah hasil dari proses belajar tesebut. Dalam proses belajar umumnya ditekankan kemampuan pemahaman. Dalam situasi belajar, seseorang terlibat langsung dalam sebuah situasi dan memperoleh pemahaman untuk memecahkan sebuah masalah. Paham dalam kamus besar bahasa Indonesia memiliki arti pandai atau mengerti benar sedangkan pemahaman adalah proses, cara, perbuatan memahami atau memahamkan. Menurut Bloom (dalam http://ian43.wordpress.com/2010/ 12/17/pengertian-pemahaman) “Here we are using the tern “comprehension“ to include those objectives, behaviors, or responses which represent an understanding of the literal message contained in a communication.“ Artinya
3
adalah disini kita menggunakan pengertian pemahaman mencakup tujuan, tingkah laku, atau tanggapan mencerminkan sesuatu pemahaman pesan tertulis yang termuat dalam satu komunikasi. Oleh sebab itu siswa dituntut memahami atau mengerti apa yang diajarkan, mengetahui apa yang sedang dikomunikasikan dan dapat memanfaatkan isinya tanpa keharusan menghubungkan dengan hal-hal yang lain. Besar atau kecilnya pemahaman siswa dapat dilihat melalui nilai hasil belajar siswa atau melalui tes lisan maupun tulisan yang bersangkutan dengan materi tersebut. Siswa yang memiliki hasil belajar yang baik berarti siswa tersebut memiliki pemahaman yang baik pula terhadap materi pelajaran tersebut. Sebaliknya siswa yang memiliki hasil yang rendah maka tingkat pemahaman siswa terhadap materi pelajaran juga kurang baik. Pemahaman materi pelajaran memiliki posisi strategis yang diharapkan terus meningkat untuk memperlihatkan bahwa hasil belajar siswa semakin baik. Dalam pelajaran akuntansi siswa harus mengerti dan menguasai konsep dasar akuntansi, laporan keuangan, penyajian dan pengungkapan laporan keuangan. Akuntansi adalah mata pelajaran yang diselenggarakan untuk meningkatkan kemampuan dan membekali siswa tentang pelaporan keuangan perusahaan. Siswa terbiasa dengan pola belajar menghafal tetapi tidak memahami pelajaran tersebut, sehingga siswa akan cenderung mudah lupa dengan apa yang pernah dipelajari atau kesulitan untuk memahami apa yang diajarkan selanjutnya. Sedangkan dalam pelajaran akuntansi tidak begitu cocok menggunakan pola belajar menghafal. Akuntansi bukanlah bidang studi yang hanya menggunakan angka-angka dan
4
menghitung penjumlahan atau pengurangan, akan tetapi akuntansi juga merupakan bidang studi yang menggunakan penalaran yang membutuhkan logika. Selain itu dalam mengerjakan soal akuntansi diperlukan ketelitian dan kesabaran serta kecermatan. Apalagi bagi sebagian siswa remaja yang masih labil tingkat emosinya, kesalahan dalam mengerjakan akuntansi akan menimbulkan tingkat kebingungan tersendiri yang dapat mempengaruhi tingkat emosionalnya. Oleh karena itu dalam mengerjakan akuntansi seorang siswa tidak hanya membutuhkan logika, namun juga harus mempunyai pengendalian diri agar hasil belajar siswa dapat maksimal. Hasil belajar akuntansi merupakan hasil yang dicapai oleh siswa setelah mempelajari mata pelajaran akuntansi yang diberikan oleh guru yang dapat diukur dengan tes dimana hasilnya dalam bentuk angka. Dalam mata pelajaran akuntansi, hasil belajar akuntansi memiliki arti penting sebagai indikator tingkat pemahaman dan penguasaan siswa terhadap materi akuntansi yang diajarkan selama menempuh proses belajar. Purwanto
(2010:107)
mengemukakan
beberapa faktor
yang
dapat
mempengaruhi proses pembelajaran siswa. Secara garis besar, faktor–faktor tersebut dibagi menjadi 2 faktor, meliputi faktor internal / faktor raw input (faktor murid / anak itu sendiri) dan faktor eksternal / faktor enviromental input (faktor lingkungan). Faktor internal adalah faktor yang ada dalam diri individu meliputi kondisi fisiologis (kesehatan dan pancaindera) dan faktor psikologis (minat, kecerdasan, bakat, motivasi dan kemampuan kognitif) sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar diri individu meliputi lingkungan (lingkungan
5
keluarga, sekolah dan masyarakat), kurikulum, progam / bahan pengajaran, sarana dan fasilitas serta tenaga pengajar. Faktor internal merupakan faktor yang lebih dominan dalam menentukan hasil belajar. Menurut Sudjana (2010:39) faktor internal memberikan kontribusi yang lebih besar terhadap keberhasilan belajar dibandingkan dengan faktor eksternal. Faktor internal yang berperan penting dalam ketercapaian hasil belajar adalah intelegensi. Hal ini sesuai dengan pendapat Slameto (2003:56) bahwa “Intelegensi memberikan pengaruh yang besar terhadap hasil belajar siswa”. Intelegensi adalah keahlian memecahkan masalah dan kemampuan untuk beradaptasi pada dan belajar dari pengalaman hidup sehari-hari. Minat terhadap intelegensi sering kali difokuskan pada perbedaan individual dan penilaian individual. Dalam situasi yang sama, siswa dengan tingkat intelegensi yang tinggi akan lebih berhasil daripada siswa dengan intelegensi sedang maupun rendah. Hal ini dikuatkan oleh Laidra et. al, (2007) yang mendapatkan hasil bahwa “intelligence was still the strongest predictor of grade point average (GPA)” (intelegensi tetap menjadi predictor yang kuat pada nilai rata – rata ). Kecerdasan yang sering dihubungkan dengan pemahaman dan hasil belajar adalah kecerdasan intelektual atau Intelligence Quotient (IQ). Banyak yang mengatakan bahwa siswa dengan IQ tinggi akan lebih mudah untuk menangkap materi pelajaran dalam proses belajarnya dibandingkan siswa dengan IQ rendah. Proses belajar yang baik akan mengarahkan siswa untuk mendapatkan hasil belajar yang baik, sehingga konsekuensi dari IQ yang tinggi adalah hasil belajar
6
yang tinggi. Bahkan banyak orang yang hanya mementingkan kecerdasan intelektual saja. Memang harus diakui bahwa mereka yang memiliki IQ rendah dan mengalami keterbelakangan mental akan mengalami kesulitan, bahkan mungkin tidak mampu mengikuti pendidikan formal yang seharusnya sesuai dengan usia mereka. Namun fenomena yang ada menunjukan bahwa tidak sedikit orang dengan IQ tinggi yang berprestasi rendah, dan ada banyak orang dengan IQ sedang yang dapat mengungguli prestasi orang dengan IQ tinggi. Hal ini menunjukan bahwa IQ tidak selalu dapat mempengaruhi prestasi seseorang. Kecerdasan intelektual bukan merupakan satu-satunya kecerdasan yang menentukan keberhasilan seseorang, karena ada kecerdasan lain yang dapat mempengaruhi. Bahkan Daniel Goleman dalam Efendi (2005:57) menyatakan bahwa “Setinggi – tingginya, IQ menyumbang kira – kira 20 persen bagi faktor – faktor yang menentukan sukses dalam hidup, maka yang 80 persen diisi oleh kekuatan – kekuatan lain”. Jenis kecerdasan manusia banyak jenisnya. Menurut Garner dalam Efendi (2005:4) Kecerdasan ini mencakup Linguistic Intelligece (Kecerdasan Bahasa), Logico Mathematical Intelligece (Kecerdasan Logis Matematis), Visual Spatial Intelligece
(Kecerdasan
Visual
Spasial),
Bodily
Kinesthetic
Intelligece
(Kecerdasan Kinestetik), Musical Intelligece (Kecedasan Musik), Interpersonal Intelligece (Kecerdasan Antarpribadi), Intrapersonal Intelligece (Kecerdasan Intrapersonal), Natural Intelligece (Kecerdasan Natural). Namun menurut Danah Zohar (2002) kecerdasan dasar manusia ada 3, yaitu kecedasan intelektual (IQ),
7
kecerdasan emosional (EQ) dan kecerdasan spiritual (SQ). Bahkan menurut Zohar (2002:4) semua jenis kecerdasan yang disebutkan Garner pada hakikatnya adalah varian dari ketiga kecerdasan utama IQ, EQ dan SQ serta pengaturan syaraf ketiganya. Ketiga kecerdasan ini bekerja sama dan saling mendukung. kecerdasan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual. Menurut Goleman dalam Saefullah (2012:168), kecerdasan emosional adalah kemampuan seseorang mengatur kehidupan emosinya dengan intelegensi (to manage our emotional life with intelegence); menjaga keselarasan emosi dan pengungkapannya (the appropriateness of emotion and its expression) melalui ketrampilan kesadaran diri, pengendalian diri, motivasi diri, empati dan ketampilan sosial. Kecerdasan emosional mencakup pengendalian diri, semangat dan ketekunan serta kemampuan untuk memotivasi diri sendiri. Kecerdasan emosional bertumpu pada hubungan antara perasaan, watak, dan naluri moral (Goleman 2004:xiii). Ciri-ciri kecerdasan emosional adalah kemampuan seperti kemampuan untuk memotivasi diri sendiri dan bertahan menghadapi frustasi, mengendalikan dorongan hati dan tidak melebih–lebihkan kesenangan, mengatur suasana hati dan menjaga agar beban strees tidak melumpuhkan kemampuan berfikir, berempati dan berdoa (Goleman 2004:45). Kecerdasan selain kecerdasan emosional adalah kecerdasan spiritual. Kecerdasan spiritual adalah kecerdasan untuk menghadapi dan memecahkan persoalan makna dan nilai, yaiu kecerdasan untuk menempatkan perilaku dan
8
hidup kita dalam konteks makna yang lebih luas dan kaya, kecerdasan untuk menilai bahwa tindakan atau jalan hidup seseorang lebih bermakna dibandingkan dengan yang lain. SQ adalah landasan untuk memfungsikan IQ dan EQ secara efektif. Bahkan SQ merupakan kecerdasan tertinggi manusia (Zohar 2002: 4). Ciri–ciri individu yang mempunyai kecerdasan spiritual atau Spiritual Quotient (SQ) menurut Zohar (2005:211) adalah kesadaran diri, spontanitas, terbimbing oleh visi dan nilai, holisme (kesadaran akan sistem, atau konektivitas), kepedulian,
merayakan
kecenderungan
untuk
keragaman, mengajukan
independensi pertanyaan
terhadap
fundamental
lingkungan, “mengapa?”,
kemampuan untuk membingkai ulang, memanfaatkan kemalangan secara positif, rendah hati, rasa keretpanggilan. Observasi awal yang dilakukan di MA Al Asror pada kelas XII IPS terdapat 2 kelas dengan jumlah 68 siswa. Observasi dilakukan dengan melihat dari daftar nilai ulanagan mata pelajaran akuntansi pada materi siklus akuntansi perusahaan jasa ketika kelas XI IPS. Sistem penilaian yang digunakan berdasarkan Kurikulum 2006 (KTSP). Dilihat dari daftar nilai mata pelajaran akuntansi pada materi siklus akuntansi perusahaan jasa ketika kelas XI IPS menunjukkan bahwa perolehan nilai akuntansi belum mencapai hasil yang maksimal atau belum tuntas dimana lebih dari 50% jumlah siswa memperoleh nilai yang kurang dari 75. Siswa dikatakan memperoleh hasil belajar yang baik jika nilai siswa di atas batas KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum) yaitu 75 yang telah ditentukan oleh MA Al Asror. Ini menunjukkan kurangnya pemahaman siswa terhadap materi siklus akuntansi perusahaan jasa. Hal ini ditunjukkan pada nilai ulangan semester genap
9
siswa pada materi siklus akuntansi perusahaan jasa kelas XI IPS 2013/2014 seperti pada lampiran 1 yang terangkum pada Tabel 1.1: Tabel 1.1 Data Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI MA Al Asror Semester Gasal 2013/2014 Kelas
Jumlah Siswa
Tuntas ≥ 75
Presentase
Tidak Tuntas Presentase <75
XI IPS 1
35
15
43%
20
57%
XI IPS 2
33
15
45%
18
55%
Jumlah
68
30
44%
38
56%
Sumber : MA Al Asror Pengamatan tentang siswa diperoleh hasil bahwa siswa siswi MA Al Asror kelas XII IPS dapat beradaptasi dengan baik dan hubungan antar siswa terlihat baik yang menandakan mereka mempunyai empati dan hub sosal yang baik. Siswa selalu mengumpulkan tugas tepat waktu dan selalu aktif dalam kelas yang menandakan mereka mempunyai motivasi dalam belajar dan pengenalan diri yang baik. Dalam mengikuti pelajaran akuntansi pun mereka terlihat tertip dan dalam diskusi mereka terlihat dapat mengendalikan diri dalam menyampaikan pendapat dan menerima kritik. Hal ini dapat dikatakan bahwa siswa mempunyai kecerdasan emosional yang baik. Siswa MA Al Asror juga rajin melakukan sholat dan selalu dekat dengan Tuhan. Siswa sering melakukan sholat berjamaah di waktu dzuhur. Siswa juga bersifat fleksibel dalam pergaulan, siswa berperilaku sesuai dengan nilai agama dan sosial yang berlaku dilingkungannya, siswa selalu taat dengan agama dan dapat menerima pendapat orang lain. Selain itu kebanyakan siswa tinggal di
10
pondok pesantren, sehingga mereka terbiasa hidup bersama banyak orang dan terbiasa hidup dalam lingkungan dengan spiritual yang tinggi. Hal ini menyatakan bahwa siswa mempunyai kecerdasan spiritual yang tinggi. Kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual yang dimiliki siswa kelas XII IPS MA Al Asror bisa dikatakan baik. Namun hasil belajar akuntansi mereka bisa dibilang kurang memuaskan yang menandakan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran akuntansi juga kurang. Padahal teori yang ada dan penelitian terdahulu menyatakan bahwa kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual mempunyai pengaruh terhadap pemahaman siswa. Kecerdasan emosional dibutuhkan seseorang untuk mendapatkan pemahaman dan hasil belajar yang baik. Karena kecerdasan emosional mempunyai pengaruh terhadap pemahaman seperti hasil penelitian yang sudah banyak dilakukan sebelumnya yang
mengatakan bahwa ada pengaruh antara kecerdasan emosional terhadap pemahaman akuntansi siswa. Seperti hasil penelitian Tjun, dkk (2009) yang menyatakan bahwa Ada pengaruh kecerdasan emosional terhadap pemahaman akuntansi. Penelitian Dwijayanti (2009) juga menyatakan bahwa atribut kecerdasan emosional dan perilaku belajar berpengaruh terhadap tingkat pemahaman akuntansi. Hasil penelitian Hanum ( 2011) juga menyatakan bahwa “atribut kecerdasan emosional dan perilaku belajar berpengaruh terhadap tingkat pemahaman akuntansi.
Hasil penelitian Nugraha (2013) juga menunjukkan ada pengaruh
antara kecerdasan emosional terhadap tingkat pemahaman akuntansi.
11
Selain kecerdasan emosional, kecerdasan spiritual juga dibutuhkan untuk mendapatkan pemahaman siswa yang baik. Pada tujuan pendidikan nasional dapat dilihat bahwa tujuan pendidikan nasional bukan hanya untuk menghasilkan individu yang cerdas dalam bidang pengetahuan dan teknologi saja, namun juga individu tersebut mempunyai keimanan, ketakwaan dan ahlak mulia serta dapat menjunjung tinggi nilai-nilai agama. Dari tujuan pendidikan nasional tersebut maka jelaslah bahwa kecerdasan spiritual ini mempunyai peranan penting. Pembelajaran yang hanya berpusat pada kecerdasan intelektual tanpa menyeimbangkan sisi spiritual akan menghasilkan generasi yang mudah putus asa, depresi, suka tawuran bahkan menggunakan obat-obat terlarang. Sehingga banyak siswa yang kurang menyadari tugasnya sebagai seorang siswa yaitu belajar. Kurangnya kecerdasan spiritual dalam diri seorang siswa akan mengakibatkan siswa kurang termotivasi untuk belajar dan sulit untuk berkonsentrasi, sehingga siswa akan sulit untuk memahami suatu pelajaran. Sementara itu, mereka yang hanya mengejar prestasi berupa nilai atau angka dan mengabaikan nilai spiritual, akan menghalalkan segala cara untuk mendapakan nilai yang bagus, mereka cenderung untuk bersikap tidak jujur seperti mencontek pada saat ujian. Oleh karena itu, kecerdasan spiritual mampu mendorong siswa mencapai keberhasilan dalam belajarnya karena kecerdasan spritual merupakan dasar untuk mendorong berfungsinya secara efektif kecerdasan intelektual (IQ) dan kecerdasan emosional (EQ). Pernyataan tersebut didukung oleh hasil penelitian yang dilakukan Rachmi (2010) yang menyatakan bahwa “kecerdasan emosional, kecerdasan spiritual dan
12
perilaku belajar berpengaruh terhadap tingkat pemahaman akuntansi”. Riyanto (2007) menyatakan bahwa “EQ (X1) dan SQ (X2) baik secara serentak (simultan/bersama-sama) maupun sendiri-sendiri (parsial) berpengaruh secara signifikan terhadap prestasi belajar siswa mata diklat ekonomi (Y)". Dari hasil penelitian – penelitian terdahulu dapat ditarik kesimpulan bahwa kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual berpengaruh terhadap pemahaman dan prestasi belajar akuntansi. Perbedaan antara hasil observasi yang dilakukan dengan hasil penelitian – penelitian terdahulu membuat peneliti ingin menguji kembali pengaruh kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual terhadap pemahaman siswa terhadap materi akuntansi khususnya siklus akuntansi perusahaan jasa. Variabel dependen yang digunakan pada penelitian ini yaitu pemahaman materi akuntansi siswa yang ditunjukkan dengan tes pemahaman. Variabel independen yang digunakan adalah kecerdasan emosional (mengenali emosi diri, mengelola emosi, memotivasi diri sendiri, mengenali emosi orang lain (empati), kemampuan membina hubungan) dan kecerdasan spiritual (Kesadaran diri, Spontanitas, Terbimbing oleh visi dan nilai, Holisme, Kepedulian, Merayakan keragaman, Independensi-terhadap-lingkungan, pertanyaan
fundamental
Kecenderungan
“mengapa?”,
Kemampuan
untuk
mengajukan
membingkai
ulang,
Memanfaatkan kemalangan secara positif, Rendah hati, Rasa keretpanggilan). Faktor kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual diambil sebagai variabel independen. Sedangkan pemahaman terhadap materi akuntansi sebagai variabel dependen. Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti ingin
13
menyusun skripsi dengan judul “PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL DAN
KECERDASAN
SPIRITUAL
TERHADAP
PEMAHAMAN
AKUNTANSI KELAS XII IPS MA AL ASROR TAHUN PELAJARAN 2014/2015”.
1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka permasalahan yang akan diteliti adalah : 1. Apakah
kecerdasan
emosional
berpengaruh
terhadap
pemahaman
akuntansi siswa kelas XII IPS MA AL ASROR tahun pelajaran 2014/2015? 2. Apakah kecerdasan spiritual berpengaruh terhadap pemahaman akuntansi siswa kelas XII IPS MA AL ASROR tahun pelajaran 2014/2015? 3. Apakah kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual berpengaruh terhadap pemahaman akuntansi siswa kelas XII IPS MA AL ASROR tahun pelajaran 2014/2015?
1.3. Tujuan Penelitian Mengacu pada permasalahan di atas, tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh kecerdasan emosional terhadap pemahaman akuntansi siswa kelas XII IPS MA AL ASROR tahun pelajaran 2014/2015
14
2. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh kecerdasan spiritual terhadap pemahaman akuntansi siswa kelas XII IPS MA AL ASROR tahun pelajaran 2014/2015 3. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual terhadap pemahaman akuntansi siswa kelas XII IPS MA AL ASROR tahun pelajaran 2014/2015
1.4. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi pihak-pihak yang berkepentingan yaitu : 1. Manfaat Teoritis Hasil Penelitian ini secara teoritis diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam dunia pendidikan, bahwa kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual berpengaruh terhadap pemahaman akuntansi siswa. a. Penelitian ini untuk memperkuat penelitian yang dilakukan oleh M.O Ogundokun dan D.A. Adeyemo (2010) bahwa kecerdasan emosional merupakan prediksi kuat yang mempengaruhi prestasi akademis. Namun dalam penelitian ini lebih fokus pada pemahaman akuntansi siswa. Selain itu dalam penelitian ini ditambahkan variabel kecerdasan spiritual. b. Penelitian ini untuk memperkuat penelitian yang dilakukan oleh Aminuddin Hassan (2009) bahwa kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual ( SQ ) memainkan peran yang lebih besar dalam memecahkan masalah dan membuat keputusan dalam konteks apapun . Namun dalam penelitian ini
15
lebih fokus pada pemahaman akuntansi siswa. Selain itu dalam penelitian ini teori variabel kecerdasan spiritual yang digunakan diambil dari Danah Zohar dan Ian Marsall agar dapat digunakan secara umum. c. Penelitian ini merupakan penambahan variabel mengurangi variabel
kecerdasan spiritual dan
perilaku belajar dari penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Shieva Hanum (2011). Selain itu dalam penelitian ini pengambilan nilai variabel pemahaman akuntansi diambil dari tes pemahaman akuntansi siswa sehingga nilainya benar - benar mewakili pemahaman akuntansi siswa. d. Penelitian ini merupakan penambahan variabel dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Anggun Yuniani (2010), dimana dalam penelitian ditambah dengan variabel kecerdasan spiritual. Selain itu dalam penelitian ini pengambilan nilai variabel pemahaman akuntansi diambil dari tes pemahaman akuntansi siswa sehingga nilainya benar - benar mewakili pemahaman akuntansi siswa
2. Manfaat Praktis a. Bagi Peneliti Dapat
menambah
pengetahuan
dan
pengalaman
mengembangkan ilmu pengetahuan dalam dunia pendidikan.
untuk
dapat
16
b. Bagi Sekolah 1) Hasil penelitian diharapkan dapat digunakan sebagai masukan bagi guru mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pemahaman akuntansi siswa. 2) Memberikan
informasi
kepada
guru
dan
sekolah
yang
berkepentingan mengenai seberapa besar konstribusi kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual terhadap pemahaman siswa. 3) Sebagai umpan balik kepada sekolah yang berkepentingan dalam perbaikan program belajar mengajar yang diterapkan.
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Pemahaman Akuntansi 2.1.1. Pemahaman Siswa Pemahaman adalah kemampuan untuk menangkap makna dan arti dari bahan yang dipelajari. Pemahaman termasuk dalam klasifikasi ranah kognitif level 2 setelah pengetahuan (Winkel, 1996 dalam http://www.Psychologymania .com/2013/06/pengertian–pemahaman–siswa.html).
Dalam
kamus
Bahasa
Indonesia, pemahaman berasal dari kata “Paham” yang artinya mengerti benar tentang sesuatu hal (http://cirukem.org/pendidikancirukem /penelitian/). Dalam proses belajar, hal terpenting adalah pencapaian pada tujuan yaitu agar siswa mampu memahami sesuatu berdasarkan pengalaman belajarnya. Kemampuan pemahaman ini merupakan hal yang sangat fundamental, karena dengan pemahaman akan dapat mencapai pengetahuan prosedur. Pada hakikatnya, pemahaman merupakan salah satu bentuk hasil belajar. Pemahaman ini terbentuk akibat dari adanya proses belajar. Menurut Fajri dan Senja (2008), pemahaman berarti proses perbuatan cara memahami. Sedangkan Depdikbud (1994) menjelaskan bahwa kata paham dapat berarti: (1) pengertian; pengetahuan yang banyak, (2) pendapat, pikiran, (3) aliran; pandangan, (4) mengerti benar (akan); tahu benar (akan); (5) pandai dan mengerti benar. Apabila mendapat imbuhan me-i menjadi memahami, berarti : (1) mengerti benar (akan); mengetahui benar, (2) memaklumi. Dan jika mendapat imbuhan
17
18
pe-an menjadi pemahaman, artinya (1) proses, (2) perbuatan, (3) cara memahami atau memahamkan (mempelajari baik - baik supaya paham) (dalam http://ian43. wordpress.com/2010/12/17/pengertian-pemahaman/). Dalam kamus psikologi, kata pemahaman berasal dari kata insight yang mempunyai arti wawasan, pengertian pengetahuan yang mendalam. Jadi, arti dari insight adalah suatu pemahaman atau penilaian yang beralasan mengenai reaksi - reaksi pengetahuan atau kecerdasan dan kemampuan yang dimiliki seseorang
(http://id.shvoong.com/socialciences/education/2203596pengertian
pemahaman/ ). Menurut Purwanto (1994:44) pemahaman adalah tingkat kemampuan yang mengharapkan siswa mampu memahami arti atau konsep, situasi serta fakta yang diketahuinya. Sementara Mulyasa (2003:78) menyatakan
bahwa
pemahaman adalah kedalaman kognitif dan afektif yang dimiliki oleh individu. Selanjutnya menurut Hamalik (2003:48) pemahaman adalah kemampuan melihat hubungan - hubungan antara berbagai faktor atau unsur dalam situasi yang problematis. Kegiatan pemahaman dalam pembelajaran bukan hanya kegiatan berpikir semata, tetapi kegiatan bagaimana siswa melakukan sehingga menjadi pengalaman. Seperti dikemukakan Poesprodjo (1987: 52-53) bahwa pemahaman bukan kegiatan berpikir semata, melainkan pemindahan letak dari dalam berdiri disituasi atau dunia orang lain. Mengalami kembali situasi yang dijumpai pribadi lain didalam erlebnis (sumber pengetahuan tentang hidup, kegiatan melakukan pengalaman pikiran), pengalaman yang terhayati. Pemahaman
19
merupakan suatu kegiatan berpikir secara diam-diam, menemukan dirinya dalam orang lain. Pemahaman (comprehension) umumnya mendapat penekanan dalam proses belajar mengajar. Menurut Bloom (1975, dalam http://ian43.wordpress. com/2010/12/17/pengertian-pemahaman/) “Here we are using the tern “comprehension“ to include those objectives, behaviors, or responses which represent an understanding of the literal message contained in a communication.“
Artinya:
Disini
menggunakan pengertian pemahaman
mencakup tujuan, tingkah laku, atau tanggapan mencerminkan sesuatu pemahaman pesan tertulis yang termuat dalam satu komunikasi. Oleh sebab itu siswa dituntut memahami atau mengerti apa yang diajarkan, mengetahui apa yang sedang dikomunikasikan dan dapat memanfaatkan isinya tanpa keharusan menghubungkan dengan hal-hal yang lain. Pemahaman adalah suatu proses mental terjadinya adaptasi dan transformasi ilmu pengetahuan. Salah satu tujuan pendidikan adalah memfasilitasi peserta didik to achieve understanding yang dapat diungkapkan secara verbal, numerikal, kerangka pikir positivistik, kerangka pikir kehidupan berkelompok, dan kerangka kontemplasi spiritual (Gardner, 1999). Pemahaman merupakan landasan bagi peserta didik untuk membangun insight dan wisdom (Longworth, 1999:91). Suharsimi (2009:118) menyatakan bahwa pemahaman (comprehension) adalah
bagaimana
seorang
mempertahankan,
membedakan,
menduga
(estimates), menerangkan, memperluas, menyimpulkan, menggeneralisasikan,
20
memberikan contoh, menuliskan kembali, dan memperkirakan. Dengan pemahaman, siswa diminta untuk membuktikan bahwa ia memahami hubungan yang sederhana di antara fakta – fakta atau konsep. Partowisastro (1983: 22-24) mengemukakan empat macam pengertian pemahaman, yakni sebagai berikut: (1) pemahaman berarti melihat hubungan yang belum nyata pada pandangan pertama; (2) pemahaman berarti mampu menerangkan atau dapat melukiskan tentang aspek - aspek, tingkatan, sudut pandangan
-
pandangan
yang
berbeda;
(3)
pemahaman
berarti
memperkembangkan kesadaran akan faktor-faktor yang penting; dan (4) berkemampuan membuat ramalan yang beralasan mengenai tingkah lakunya. Pemahaman merupakan kemampun diri dalam mengerti atau mengetahui dengan benar terhadap sesuatu. Kemampuan memahami ini menjadi bagian penting dalam mengetahui atau mempelajari sesuatu. Belajar dengan mengharapkan sesuatu hasil yang baik, tidak cukup hanya sebatas kemampuan mangetahui. Seseorang memiliki pengetahuan atau mengetahui sesuatu, namun belum pasti ia memahaminya. Tetapi seseorang yang memiliki pemahaman, sudah tentu ia mengetahuinya. Dengan pemahaman, seseorang tidak hanya bisa menghapal sesuatu yang dipelajari, tetapi juga mempunyai kemampuan untuk menangkap makna dari sesuatu yang dipelajari juga mampu memahami konsep dari pelajaran tersebut. Jadi, pemahaman masih lebih tinggi tingkatannya daripada pengetahuan. Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan definisi pemahaman siswa adalah kemampuan yang dimiliki seorang siswa untuk mengemukakan kembali
21
ilmu yang diperolehnya baik dalam bentuk ucapan, tulisan, maupun perbuatan kepada orang lain sehingga orang lain tersebut benar-benar mengerti apa yang disampaikan.
2.1.2. Faktor – Faktor yang Mempengaruh Pemahaman Para ahli pendidikan terutama yang concern terhadap psikologi pendidikan dan psikologi pembelajaran turut terlibat memikirkan faktor-faktor yang mempengaruhi proses pembelajaran terutama faktor yang mempengaruhi pemahaman dan belajar siswa. Pemahaman dipengaruhi oleh banyak faktor. Purwanto
(2010:107)
mengemukakan
beberapa faktor
yang
dapat
mempengaruhi proses pembelajaran siswa. Secara garis besar, Ahmadi dan Prasetya (1997:103) membagi faktor – faktor tersebut sebagai berikut: 1.
Faktor internal / raw input (faktor murid/anak itu sendiri)
a. Kondisi fisiologis a) Kesehatan badan Kesehatan yang prima dan tidak dalam keadaan capai atau cacat jasmani, akan sangat membantu dalam proses dan hasil belajar. b) Panca indera Faktor yang tidak kalah penting adalah indera, terutama indera penglihatan dan pendengaran. Sebagian besar orang yang melakukan belajar tidak lepas dari indera penglihatan dan pendengaran.
22
b. Kondisi psikologis a) Minat Minat sangat mempengaruhi proses dan hasil belajar. Jika seseorang tidak berminat untuk mempelajari sesuatu, maka tidak diharapkan dia akan berhasil dalam mempelajari hal tersebut, sebaliknya jika seseorang belajar dengan penuh minat maka hasil yang diharapkan akan lebih baik. Oleh karena itu, para pendidik hendaknya memperhatikan begaimana mengusahakan agar hal yang disajikan sebagai pengalaman belajar dapat menarik minat para pelajar, atau bagaimana caranya menentukan agar para pelajar belajar mengenai hal-hal yang menarik minat mereka. b) Kecerdasan Kecerdasan besar peranannya dalam berhasil dan tidaknya seseorang mempelajari sesuatu atau mengikuti sesuatu program pendidikan. Orang yang lebih cerdas pada umumnya akan lebih mampu belajar dari pada orang yang kurang cerdas. Saat ini dikenal ada 4 jenis kecerdasan yang mempengaruhi keberhasilan belajar, yaitu: kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional, kecerdasan spiritual, dan kecerdasan sosial. c) Bakat Bakat merupakan faktor yang besar pengaruhnya terhadap proses dan hasil belajar seseorang. Belajar pada bidang yang sesuai dengan bakat akan memperbesar kemungkinan berhasilnya usaha itu. Anak yang memiliki bakat yang tinggi, disebut anak berbakat. Secara definitif, anak berbakat adalah mereka yang oleh orang-orang yang berkualifikasi profesional
23
diidentifikasikan sebagai anak yang mampu mencapai prestasi yang tinggi, karena mempunyai kemampuan – kemampuan yang tinggi. d) Motivasi Ada dua macam motivasi, yaitu motivasi intrinsik (motivasi yang timbul dari dalam diri seseorang tanpa ada paksaan dari orang lain) dan motivasi ekstrinsik (motivasi yang timbul akibat pengaruh dorongan dari luar individu). Motivasi intrinsik pada umumnya lebih efektif daripada motivasi ekstrinsik. e) Kemampuan kognitif Kemampuan – kemampuan kognitif merupakan faktor-faktor yang penting dalam kegiatan belajar para siswa atau anak didik. Hal ini terjadi karena dalam menentukan keberhasilan belajar anak di sekolah masih lebih mengutamakan aspek kognitif, sedangkan aspek afektif dan aspek psikomotor yang merupakan aspek lain dari tujuan pendidikan lebih bersikap pelengkap. Kemampuan-kemampuan kognitif itu terutama adalah persepsi, ingatan, dan berfikir. Kemampuan seseorang dalam melakukan persepsi, mengingat, dan berpikir sangat besar pengaruhnya terhadap hasil belajarnya.
2.
Faktor eksternal (dari luar diri anak itu sendiri)
a. Faktor enviromental input (faktor lingkungan) Kondisi lingkungan yang mempengaruhi proses dan hasil belajar meliputi lingkungan alami dan lingkungan sosial. Lingkungan alami dapat berupa
24
keadaan suhu, kelembaban udara, dan sebagainya. Belajar dalam keadaan udara yang segar akan lebih baik hasilnya dari pada belajar pada keadaan udara panas. Lingkungan sosial, dapat berwujud manusia maupun representasi (wakil) manusia seperti potret, rekaman, dan sebagainya. Lingkungan sosial yang lain, seperti suara mesin pabrik atau gemuruhnya pasar, serta lingkungan sosial yang jorok pun dapat mengganggu belajar. b. Faktor instrumental input Faktor - faktor instrumental adalah faktor - faktor yang pengadaan dan penggunaannya dirancangkan sesuai dengan hasil belajar yang diharapkan. Faktor - faktor instrumental ini dapat berwujud faktor - faktor keras (hardware), seperti gedung, perlengkapan belajar, alat - alat praktikum, perpustakaan dan sebagainya. Maupun faktor-faktor lunak (software), seperti kurikulum, bahan yang harus dipelajari, pedoman - pedoman belajar, dan sebagainya
Faktor internal merupakan faktor yang lebih dominan dalam menentukan keberhasilan belajar. Menurut Sudjana (2010:39) faktor internal memberikan kontribusi yang lebih besar terhadap keberhasilan belajar dibandingkan dengan faktor eksternal. Faktor internal yang berperan penting dalam ketercapaian keberhasilan belajar adalah intelegensi / kecerdasan. Hal ini senada dengan pendapat Slameto (2003:56) yang menyatakan bahwa “Intelegensi memberikan pengaruh yang besar terhadap hasil belajar siswa”. Intelegensi adalah keahlian memecahkan
25
masalah dan kemampuan untuk beradaptasi pada, dan belajar dari pengalaman hidup sehari-hari. Minat terhadap intelegensi sering kali difokuskan pada perbedaan individual dan penilaian individual. Intelegensi/ kecerdasan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual.
2.1.3. Tingkat Pemahaman Siswa Sudjana (2010: 24) membagi pemahaman ke dalam tiga kategori, yakni sebagai berikut: 1. Tingkat pertama atau tingkat terendah, yaitu pemahaman terjemahan, mulai dari terjemahan dalam arti sebenarnya; 2. Tingkat kedua adalah pemahaman penafsiran, yakni menghubungkan bagian-bagian
terdahulu
dengan
yang
diketahui
berikutnya,
atau
menghubungkan beberapa bagian dari grafik dengan kejadian, membedakan yang pokok dan yang bukan pokok; dan 3. Pemahaman tingkat ketiga atau tingkat tertinggi, yakni pemahaman ekstrapolasi. Dengan ekstrapolasi diharapkan mampu melihat dibalik yang tertulis, dapat membuat ramalan tentang konsekuensi atau dapat memperluas persepsi
dalam arti waktu, dimensi, kasus, ataupun
masalahnya. Menurut Skemp (1976, dalam http://cirukem.org/pendidikan-cirukem/ penelitian/) pemahaman (understanding) pada pembelajaran dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :
26
1. Pemahaman Instruksional. Pemahaman yang pertama disebut pemahaman instruksional (instructional understanding). Pemahaman instruksional adalah pemahaman sejumlah konsep yang diartikan sebagai pemahaman atas konsep yang saling terpisah. Pada tingkatan ini dapat dikatakan bahwa siswa baru berada di tahap tahu atau hafal tetapi dia belum atau tidak tahu mengapa hal itu bisa dan dapat terjadi. Lebih lanjut, siswa pada tahapan ini juga belum atau tidak bisa menerapkan hal tersebut pada keadaan baru yang berkaitan. 2. Pemahaman Relasional Pemahaman yang kedua disebut pemahaman relasional (relational understanding). Pemahaman relasional, yaitu dapat mengaitkan sesuatu dengan hal lainnya secara benar dan menyadari proses yang dilakukan. Pada tahapan tingkatan ini, menurut Skemp, siswa tidak hanya sekedar tahu dan hafal tentang suatu hal, tetapi dia juga tahu bagaimana dan mengapa hal itu dapat terjadi. Lebih lanjut, dia dapat menggunakannya untuk menyelesaikan masalah-masalah yang terkait pada situasi lain. Menurut Byers dan Herscovics (dalam http://cirukem.org/ pendidikancirukem/penelitian/) dalam menganalisis ide Skemp perlu pengembangan lebih jauh. Siswa terlebih dahulu diarahkan berada pada tingkatan pemahaman antara, yaitu tingkatan pemahaman intuitif (intuitive understanding) dan tingkatan pemahaman formal (formal understanding). Pertama, sebelum sampai pada tingkatan pemahaman instruksional, siswa terlebih dahulu berada pada tingkatan pemahaman intuitif. Mereka mendefinisikannya sebagai berikut. “Intuitive
27
understanding is the ability to solve a problem without prior analysis of the problem”. Pada tahap tingkatan ini siswa sering menebak jawaban berdasarkan pengalaman-pengalaman keseharian dan tanpa melakukan analisis terlebih dahulu. Akibatnya, meskipun siswa dapat menjawab suatu pertanyaan dengan benar, tetapi dia tidak dapat menjelaskan kenapa. Kedua, sebelum siswa sampai pada tingkatan pemahaman relasional, biasanya mereka akan melewati tingkatan pemahaman antara yang disebut dengan pemahaman formal. Selanjutnya Buxton (1978, dalam http://cirukem.org/pendidikan-cirukem/ penelitian/) juga menanggapi pendapat Skemp tersebut dan mengembangkan dua pemahaman dari Skemp menjadi empat pemahaman, yaitu : 1. Pemahaman Meniru (rote learning). Pada tingkatan ini siswa dapat mengerjakan suatu soal tetapi tidak tahu mengapa. 2. Pemahaman Observasi (observational understanding). Pada tingkatan ini siswa menjadi lebih mengerti setelah melihat adanya suatu pola (pattern) atau kecenderungan. 3. Pemahaman Pencerahan (insightful understanding). 4. Pemahaman Relasional (relational understanding). Pada tingkatan pemahaman ini, siswa tidak hanya tahu tentang penyelesaian suatu masalah, melainkan dia juga dapat menerapkannya pada situasi lain, baik yang relevan maupun yang lebih kompleks. Tingkat-tingkat pemahaman suatu disiplin ilmu menurut perkins dan simmons (1988) terbagi kedalam empat tingkatan, “Four interlocked levels of
28
knowledge the content frame, the problem solving frame, the epistemic frame, and the inquiry frame”. Selanjutnya kinach (2002, dalam Mulyana) merekontruksi klasifikasi pemahaman dari skemp untuk memodifikasi levels of disciplinary understanding sehingga terdapat lima tingkatan pemahaman yaitu, “content, concept, prolem, solving, epistemic, and inquriry”. Kinach (2002, dalam Mulyana), memodifikasi tingkat pemahaman dari Perkins dan Simmons menjadi enam level pemahaman dengan menguraikan content frame menjadi dua tahap pemahaman yaitu content-level understanding (tahap pemahaman konten) dan concept level of disciplinary understanding (tahap pemahaman konsep). Tahap pemahaman konten terkait dengan kemampuan memberikan contoh–contoh yang benar tentang kosa kata, mengingat fakta-fakta dasar, dan terampil menggunakan algoritma atau mereplikasi strategi berpikir dalam situasi tertentu yang telah diajarkan sebelumnya. Pengetahuan pada tahap ini adalah pengetahuan yang “diterima” siswa, diberikan kepada mereka dalam bentuk informasi atau keterampilan yang terisolasi, bukan diperoleh siswa secara aktif. Tingkat pemahaman konsep setingkat lebih tinggi dari pemahaman konten, dimana siswa terlibat aktif mengidentifikasi, menganalisis dan mensintesis pola-pola serta saling keterkaitan dalam memperoleh pengetahuan. Ciri-ciri dari tingkat pemahaman ini adalah kemampuan mengidentifikasi pola, menyusun definisi, mengaitkan konsep yang satu dengan yang lain. Kinach (2002, dalam Mulyan) juga berpendapat bahwa pemahaman instrumental dari Skemp setara dengan content-level understanding (tingkat
29
pemahaman konten), sedangkan pemahaman relasional meliputi pemahaman konsep, pemecahan masalah, dan pemahaman epistemik, tidak termasuk pemahaman inkuiri. Tingkat pemahaman yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah pemahaman konsep. Pemahaman konsep adalah kemampuan yang harus dimiliki siswa dalam memahami materi pelajaran akuntansi, karena dalam pelajaran akuntansi materi antara tiap bab saling berkaitan dan harus dipahami oleh siswa.
2.1.4. Indikator – Indikator Pemahaman Untuk mengukur pemahaman diperlukan indikator–indikator soal sebagai paramenter pengukuran yang menjadikan ciri dari soal tersebut. Menurut Bloom yang telah diadaptasi oleh Anderson dan Krathwoh dalam A Taxonomy for Learning, Teaching and Assessing: a Revision of Bloom’s Taxonomy (2001). menyatakan ada 7 indikator yang dapat dikembangkan dalam tingkatan proses koqnitif
pemahaman (Understand). Katagori proses koqnitif, indikator dan
definisinya ditunjukan seperti pada tabel 2.1, di bawah ini
30
Tabel 2.1 Indikator Pemahaman Katagori dan Proses koqnitif (Categories & Cognitive Processes) Pemahaman (Understand)
Nama lain (Alternative Names )
Definisi (definition)
Membangun makna berdasarkan tujuan pembelajaran, mencakup, komunikasi, tulisan dan grafis
1. Interpretasi (interpreting)
Mengubah dari bentuk yang satu ke bentuk yang lain
2.
Menemukan contoh khusus atau ilustrasi dari suatu konsep atau prinsip Menentukan sesuatu yang dimiliki oleh suatu katagori Pengabstrakan tema-tema umum atau poin-poin utama
3.
4.
5.
6.
7.
a) Klarifikasi (Clarifying) b) Paraphrasing (Prase) c) Mewakilkan (Representing) d) Menerjemahkan (Translating) Mencontohkan a) Menggambarkan (exemplifying) (Illustrating) b) Instantiating Mengklasifikasikan a) Mengkatagorisasikan (classifying) (Categorizing ) b) Subsuming Menggeneralisasika a) Mengabstraksikan n (summarizing) (Abstracting) b) Menggeneralisasikan (generalizing ) Inferensi (inferring) a) Menyimpulkan (Concluding) b) Mengektrapolasikan (Extrapolating ) c) Menginterpolasikan (Interpolating ) d) Memprediksikan (Predicting) Membandingkan a) Mengontraskan (comparing) (Contrasting) b) Memetakan (Mapping) c) Menjodohkan (Matching) Menjelaskan a) mengkontruksi model (explaining) (Constructing models)
Penggambaran kesimpulan logis dari informasi yang disajikan
Mencari hubungan antara dua ide, objek atau hal hal serupa Mengkontruksi model sebab akibat dari suatu sistem)
Pada petunjuk teknis peraturan Dirjen Dikdasmen Depdiknas No 506/C/PP/2004 tanggal 11 november 2004 (Wardhani, 2008:10) tentang
31
penilaian perkembangan anak didik SMP dicantumkan indikator kemampuan pemahaman konsep sebagai hasil belajar matematika, yaitu sebagai berikut : 1. Menyatakan ulang sebuah konsep 2. Mengklasifikasi objek-objek menurut sifat-sifat tertentu (sesuai dengan konsepnya) 3. Memberi contoh dan non-contoh dari konsep 4. Menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis 5. Mengembangkan syarat perlu atau syarat cukup suatu konsep 6. Menggunakan, memanfaatkan, dan memilih prosedur atau operasi tertentu 7. Mengaplikasikan konsep atau algoritma pemecahan masalah Untuk mengukur pemahaman dalam penelitian ini peneliti menggunakan indikator pemahaman menurut Bloom yang telah diadaptasi oleh Anderson dan Krathwoh disesuaikan dengan kebutuhan dalam penelitian.
2.1.5. Pemahaman Akuntansi Menurut American Accounting Association ( AAA ) (dalam Kusmurianto 2005:2) “Akuntansi adalah proses mengidentifikasikan, mengukur dan melaporkan informasi ekonomi, untuk memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut". Termasuk dalam definisi ini adalah keharusan bagi akuntansi untuk mengetahui lingkungan sosial ekonomi di sekitarnya. Definisi akuntansi menurut Jusuf (2005: 4-5) dapat dilihat dari dua sudut pandang. Apabila ditinjau dari sudut pemakainya, Akuntansi merupakan suatu
32
disiplin yang menyediakan informasi yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan secara efisien dan mengevaluasi kegiatan-kegiatan suatu organisasi. Sedangkan ditinjau dari sudut kegiatannya, Akuntansi dapat didefinisikan sebagai suatu proses pencatatan, penggolongan, peringkasan, pelaporan dan penganalisisan data keuangan suatu organisasi. Paham dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia memiliki arti pandai atau mengerti benar sedangkan pemahaman adalah proses, cara, perbuatan memahami atau memahamkan. Ini berarti bahwa orang yang memiliki pemahaman akuntansi adalah orang yang pandai dan mengerti benar akuntansi Menurut Nuraini (dalam Hanum, 2011) menyatakan pemahaman akuntansi merupakan suatu kemampuan seseorang untuk mengenal dan mengerti tentang akuntansi. Pemahaman akuntansi siswa adalah tingkat kemampuan yang mengharapkan siswa mampu memahami arti atau konsep suatu proses pencatatan, penggolongan, peringkasan, pelaporan dan penganalisisan data keuangan suatu organisasi. Pemahaman akuntansi siswa adalah seberapa besar siswa menangkap dan memahami materi akuntansi yang telah diajarkan oleh guru mereka. Pemahaman akuntansi dapat dilihat dari hasil belajar siswa ataupun dengan tes pemahaman akuntansi siswa. Menurut Arifin (2001: 47) hasil belajar merupakan indikator dari perubahan yang terjadi pada individu setelah mengalami proses belajar mengajar, dimana untuk mengungkapkannya menggunakan suatu alat penilaian yang disusun oleh guru, seperti tes evaluasi.
33
Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana siswa tersebut memahami dan mengerti pelajaran yang diberikan. Pemahaman akuntansi yang dimaksudkan dalam penelitian adalah pemahaman akuntansi yang telah dimiliki siswa pada kelas XI IPS MA Al Asror. pemahaman yang dimaksudkan adalah materi yang telah diterima selama kelas XI, diantaranya akuntansi sebagai sistem informasi, dasar hukum dan pelaksanaan akuntansi, struktur dasar akuntansi dan siklus akuntansi perusahaan jasa. Namun materi yang akan digunakan dalam penelitian adalah materi siklus akuntansi perusahaan jasa. Perusahaan jasa adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang penyediaan berbagai pelayanan atau memproduksi produk yang tidak berwujud dengan tujuan mencari laba. Sisklus akuntansi perusahaan jasa meliputi pencatatan transaksi keuangan (jurnal umum), menggolongkan akun ke dalam buku besar, pengikhtisaran pada neraca saldo sebelum penyesuaian, penyesuaian nilai akun dalam jurnal penyesuaian, pengikhtisaran pada neraca saldo setelah penyesuaian, membuat laporan keuangan meliputi laporan laba rugi, neraca, dan laporan perubahan modal, membuat jurnal penutup dan membuat neraca saldo setelah penutupan. Untuk mengetahui pemahaman siswa peneliti memilih menggunakan tes pemahaman siswa. Karena dengan melakukan tes pemahaman siswa tentang akuntansi, kita dapat mengetahui sejauh mana siswa memahami akuntansi. Tes mempunyai kegunaan untuk menentukan seberapa baik siswa telah menguasai bahan pelajaran yang telah diberikan dalam waktu tertentu
34
(Suharsimi, 2009:149). Menurut Juanda (2009) tes yang diberikan digunakan untuk menentukan seberapa jauh penguasaan terhadap materi yang diberikan. Sebagai alat ukur keberhasilan itu digunakan soal baik berupa pilihan ganda, isian dan essay (uraian) tes. Jenis soal yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah soal uraian. Tes
untuk
mengukur
pemahaman dalam
penelitian ini
peneliti
menggunakan indikator pemahaman menurut Bloom yang telah diadaptasi oleh Anderson dan Krathwoh disesuaikan dengan kebutuhan dalam penelitian. Indikator pemahaman yang digunakan dalam tes pemahaman akuntansi adalah :
N o 1
Variable Pemahaman akuntansi a)siklus akuntansi perusahaan jasa
Tabel 2.2 Indikator Soal Pemahaman Akuntansi Indikator pemahaman Indikator soal (Bloom) yang digunakan i. Meggambarkan siklus i. Menjelaskan (explaining) akuntansi perusahaan jasa. ii. Mencontohkan ii. Mencotohkan transaksi (exemplifying) keuangan perusahaan jasa iii. Mengklasifikasikan iii. Mengklasifikasi transaksi (classifying) perusahaan jasa iv. Interpretasi iv. Menginterprestasikasn (interpreting) laporan keuangan perusahaan jasa v. Membandingkan v. Menjodohkan konsep (comparing) dasar akuntansi perusahaan jasa
2.2 Pengertian Kecerdasan Kita sering mendengar dan menjumpai kata kecerdasan. Dalam bahasa psikologi, kecerdasan sering disebut dengan kata intelligence, quotient, atau sering disebut intelegensi. Intelegensi berasal dari bahasa Inggris “Intelligence” yang berasal juga dari kata bahasa Latin yaitu “Intellectus dan Intelligencia” yang
35
berarti kecerdasan, inteligen, atau keterangan – keterangan (Jayadi, 1985:159). Ahmadi (2009:176) juga mendefinisikan intelegensi sebagai situasi kecerdasan pikir, sifat – sifat perbuatan cerdas (inteligen). Masyarakat umum juga mengenal intelegensi sebagai istilah yang menggambarkan kecerdasan, kepintaran, atupun kemampuan untuk memecahkan problem yang dihadapi (primazip.wordpress/ 2003/01/31/inteligensi-teori/). Banyak pengertian kecerdasan oleh para ahli. Dalam buku Agus Effendi (2005) dijelaskan beberapa pengertian kecerdasan dari para ahli, diantaranya adalah : a)
Alfred Binet dan Theodor Simon mengatakan bahwa kecerdasan terdiri dari tiga komponen, yaitu 1.
Kemampuan mengarahkan pikiran dan atau tindakan
2.
Kemampuan mengubah arah tindakan jika tindakan tersebut telah dilakukan.
3.
Kemampuan mengkritik diri sendiri.
b) Tony Buzan (2001) mendefinisikan dengan “kemampuan untuk berfikir dengan cara – cara baru menjadi orisinil dan bila perlu, „berani tampil beda‟. Kecerdasan kreatif sendiri mencakup kefasihan, keluwesan, keaslian dan memperluas gagasan. Kecerdasan pribadi menyangkut pengetahuan dan pemenuhan diri, terutama tentang pemahaman diri sendiri, tentang model atau peta mental diri yang baik dan jujur, dan mampu belajar dari pengetahuan tersebut”. Menurut Buzan manusia mempunyai 10 jenis kecerdasan, yaitu: Kecerdasan kreatif, Kecerdasan pribadi, Kecerdasan sosial,
36
Kecerdasan spiritual, Kecerdasan jasmani, Kecerdasan indrawi, Kecerdasan seksual, Kecerdasan numeric, Kecerdasan spasial, dan Kecerdasan verbal. c) Piaget, mengatakan bahwa “intelligence is what you use when you don’t know what to do” (kecerdasan adalah apa yang kita gunakan pada saat kita tidak tahu apa yang harus dilakukan). d) William H.Calvin, mengatakan bahwa seorang dikatakan smart apabila dia terampil dalam menemukan jawaban yang benar untuk masalah pilihan hidup. “If your good at finding the righ answer to life’s multiple-choise questions, you’re good”. Calvin menegaskah bahwa “intelligence is a process not a place” (kecerdasan adalah suatu proses, bukan suatu tempat). Dengan kata lain, menurutnya adalah sebuah cara yang melibatkan banyak daerah otak (it is a way, involving many brain regions). e) Menurut
Howard
Gardner,
kecerdasan
adalah
kemampuan
untuk
memecahkan atau menciptakan sesuatu yang bernilai bagi budaya tertentu. Menurut
Garner
kecerdasan
ini
mencakup
Linguistic
Intelligece
(Kecerdasan Bahasa), Logico Mathematical Intelligece (Kecerdasan LogisMatematis), Visual-Spatial Intelligece (Kecerdasan Visual-Spasial), BodilyKinesthetic Intelligece (Kecerdasan Kinestetik), Musical Intelligece (Kecedasan Musik), Interpersonal Intelligece (Kecerdasan Antarpribadi), Intrapersonal Intelligece (Kecerdasan Intrapersonal), Natural Intelligece (Kecerdasan Natural). Menurut Danah Zohar (2002) kecerdasan dasar manusia ada 3, yaitu kecedasan intelektual (IQ), kecerdasan emosional (EQ) dan kecerdasan spiritual
37
(SQ). Bahkan menurut Zohar (2002:4) semua jenis kecerdasan yang disebutkan Garner pada hakikatnya adalah varian dari ketiga kecerdasan utama IQ, EQ dan SQ serta pengaturan syaraf ketiganya. Ketiga kecerdasan ini bekeja sama dan saling mendukung. Dan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual.
2.3 Kecerdasan Emosinal 2.3.1. Pengertian Emosi Emosi berasal dari bahasa latin “movere” yang artinya “menggerakkan, bergerak”, ditambah awalan “e-“ untuk memberi arti “bergerak menjauh”, menyiratkan bahwa kecenderungan bertindak, merupakan hal mutlak dalam emosi. Oxford Engglis Dictionary mendefinisikan emosi sebagai “setiap kegiatan atau pergolakan pikiran, perasaan, nafsu, setiap keadaan mental yang hebat atau meluap – luap”. Menurut Daniel Goleman (2004:411) emosi merujuk pada suatu perasaan dan pikiran – pikiran khasnya, suatu keadaan biologis dan psikologis, dan serangkaian kecenderungan untuk bertindak. Emosi pada dasarnya merupakan dorongan untuk bertindak. Biasanya emosi merupakan reaksi terhadap rangsangan dari luar dan dari dalam individu. Sebagai contoh, emosi gembira mendorong perubahan hati seseorang, sehingga secara fisiologi ia terlihat tertawa, sedangkan emosi sedih mendorong seseorang menagis. Menurut Saefullah (2012:178) emosi berkaitan dengan perubahan fisiologi dan berbagai pikiran. Jadi. Emosi merupakan salah satu aspek penting dalam
38
kehidupan manusia, karena emosi dapat merupakan motivator perilaku intensional manusia. Menurut Robert K.Cooper dan Ayman Sawaf dalam effendi (2005 :176), kata emotion bisa didefinisikan dengan gerakan (movement), baik secara metaforis, maupun literal, kata emotion adalah kata yang menunjukkan gerak perasaan. Menurut mereka sudah sekian lama emosi dipandang sebagai kedalaman (depth) dan kekuatan (power). Oleh karena itu pula, dalam bahasa latin, kedalaman dan kekuatan itu disebut dengan Motus Anima yang artinya “the spirit that moves us”, jiwa yang menggerakkan kita. Banyak sekali jenis-jenis emosi, seperti ditunjukkan oleh Hermawan Kertajaya et all yang dikutip oleh Efendi (2005:177) bahwa ada ratusan jenis dan ragam emosi manusia. Karena banyaknya, emosi manusia memiliki variasi, kombinasi dan nuansa-nuansa. Menurut P. Shaver, ada 213 jenis emosi yang berbeda. Menurut Paul Ekman emosi dasar itu ada enam : anger (marah), fear (takut), surprise ( kejutan), disgust (jengkel), happiness (kebahagiaan), sadness (kesedihan). Robert Plutchik menambahkan dua emosi yang disebutkan dengan antisipasi (anticipation) dan penerimaan (acceptance).
Sedangkan Daniel
Goleman mempunyai daftar emosi yang relative lengkap yang oleh Kartajaya dikatakan representatif. Golongan golongan besar emosi menurut Daniel Goleman (2004:411) ada delapan golongan, yaitu : a) Amarah (Anger): beringas ( fury), mengamuk (outrage), benci (resendment), marah besar (warth), jengkel (exasperation), kesal hati (indigination),
39
terganggu (vecation), rasa pahit (acymony), berang (animosity), tersinggung (annoyance), bermusuhan (irritability), dan barangkali yang paling hebat, tindak kekerasan ( hostility) dan kebencian patolohis (violence). b) Kesedihan (Sadness): pedih (grief), sedih (sorrow), muram (cheerlessness), suram (gloom), melankolis (melancholy), mengasihani diri (self-pity), kesepian (loneliness), ditolak (dejection), putus asa (despair), dan kalau menjadi patologis, depresi berat (depression). c) Rasa takut (Fear): cemas (anxiety), takut (apprehension), gugup (nervousness), khawatir (concern), waswas (consternation), perasaan takut sekali (misgiving), khawatir (wariness), waspada (qualm), sedih (edginess), tidak tenang (dread), ngeri (fright), takut sekali (terror), kecut , sebagai patologi, fobia (phobia) dan panik (panic). d) Kenikmatan (Enjoyment): bahagia (happiness), gembira (joy), ringan (relief), puas (contentment), riang (bliss), senang (delight),terhibur (amusement), bangga (pride), kenikmatan indrawi (sensual pleasure), takjub (thrill), rasa terpesona (rapture), rasa puas (gratification), rasa terpenuhi (satisfaction), kegirangan luar biasa (euphoria), senang (whimsy), senang sekali (ecstasy), dan batas ujungnya mania (mania). e) Cinta (Love): penerimaan (acceptance), persahabatan (friendliness), kepercayan (trust), kebaikan hati (kindness), rasa dekat (affinity), bakti (devotion), hormat (adoration), kasmaran (infatuation), kasih (agape). f) Terkejut (surpise): terkejut (shock), terkesiap (astonishment), takjub (amazement), terpana (wonder).
40
g) Jengkel (disgust): hina (contempt), jijik (disdain), muak (scorn), mual, benci (abhorrence), tidak suka (avertion), mau muntah (distante), tidak enak perasaan (revultion). h) Malu (shame): rasa salah (guilt), malu hati (embarrassement), kesal hati (chagrin), sesal (remorse), hina (humiliation), aib (regret), dan hati hancur lebur (mortification).
Tokoh lain yang mengemukakan macam – macam emosi adalah Descrates dan J.B. Watson. Menurut Descrates emosi terbagi atas desire (hasrat), hate (benci),
sorrow
(sedih/duka),
wonder
(heran),
love
(cinta)
dan
joy
(kegembiraan). Adapun J.B Watson mengemukakan tiga macam emosi, yaitu fear (ketakutan), rage (kemarahan), dan love (cinta). Seperti yang telah diuraikan diatas, bahwa semua emosi menurut Daniel Goleman, pada dasarnya adalah dorongan untuk bertindak. Jadi berbagai emosi itu mendorong individu untuk memberikan respon atau bertingkah laku terhadap stimulus yang ada. Dalam The Nicomachea Ethics, pembahasan Aristoteles secara filsafat tentang kebajikan, karakter, dan hidup yang benar, kehidupan emosional dapat dikuasai dengan kecerdasan. Nafsu, apabila dapat dilatih dengan baik, akan memiliki kebijaksanaan. Nafsu membimbing pemikiran, nilai, dan kelangsungan hidup. Akan tetapi, nafsu dapat dengan mudah menjadi tidak terkendalikan. Dan hal itu sering terjadi. Menurut Aristoteles dalam Goleman (1996:xvi), masalahnya bukan mengenai emosionalitas, melainkan keselarasan antara emosi dan cara mengekspresikannya.
41
Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa emosi adalah dorongan individu untuk melakukan sesuatu terhadap stimulus dikarenakan perasaan baik dari dalam dirinya sendiri maupun dari luar.
2.3.2. Pengertian Kecerdasan Emosional Kita sering mendengar istilah kecerdasan emosional. Istilah ini pertama kali digunakan pada tahun 1990 oleh psikolog Peter Salovey dari Harvard University dan John Mayer dari University of New Hampshire untuk menerangkan
kualitas-kualitas emosional yang nampaknya penting bagi
keberhasilan. Kemudian Daniel Goleman lah yang mengkajinya secara mendalam dari banyak hasil riset mengenai kecerdasan emosional tersebut. Salovey dan Mayer mendefinisikan kecerdasan emosional atau EQ sebagai “Himpunan bagian dari kecerdasan sosial yang melibatkan kemampuan orang lain, memilah milah semuanya, dan menggunakan informasi ini untuk membimbing pikiran dan tindakan” (Saefullah, 2012:179). Menurut Daniel Goleman
dalam
Saefullah
(2012:181),
“kecerdasan
emosional
adalah
kemampuan seseorang mengatur emosinya dengan intelegensi (to manage our emotional
life
with
intelegence),
menjaga
keselarasan
emosi
dan
pengungkapannya (the appropriatenes of emotion and its expression) melalui keterampilan kesadaran diri, pengendalian diri, motivasi diri, empati dan keterampilan sosial”. Kecerdasan emosional memungkinkan seseorang untuk dapat memutuskan dalam situasi apa dirinya berada, lalu bagaimana bersikap secara tepat
42
didalamnya. Kecerdasan emosional memberikan kesadaran mengenai perasaan milik diri sendiri dan juga perasaan milik orang lain. EQ memberikan rasa empati, cinta, motivasi dan kemampuan untuk menanggapi kesedihan atau kegembiraan secara tepat (Goleman dalam Zohar, 2002 : 3) Kecerdasan emosional dapat membuat seseorang mampu membaca dan menanghapi perasaan mereka sendiri dengan baik dan mampu membaca dan menanggapi perasaan–perasaan orang lain dengan efektif. Seseorang dengan ketrampilan emosional yang berkembang baik berarti kemungkinan besar ia akan berhasil dalam kehidupan dan memiliki motivasi untuk berprestasi. Sedangkan seseorang yang tidak mampu menahan kendali atas kehidupan emosionalnya akan mengalami pertarungan batin yang merusak kemampuannya untuk memusatkan perhatian pada tugas–tugasnya dan memiliki pikiran yang jernih. Menurut teori disintegrasi positif oleh Dabrowski seseorang yang mampu mengatasi pertarungan batin dalam dirinya biasanya lebih sering masuk kedalam hubungan emosional dengan orang lain, dan mempunyai perasaan yang sensitif. Mereka cenderung sering memperlihatkan keidealannya dan pola pikir individualismenya dan aktifitas imaginatifnya. Kebanyakan dari mereka lebih kreatif. Karena sugesti yag mereka dapatkan cenderung berubah – ubah kearah sikap yang nyata (Dabrowski, 1964:14). Periode krisis akan meningkatkan wawasan untuk diri sendiri, kreatif, dan berkembangnya personalisasi.( Dabrowski, 1964:18)
43
Menurut Goleman dalam Saefullah (2012:168), khusus pada orang–orang yang murni hanya memiliki kecerdasan akademis tinggi, mereka cendereung memiliki rasa gelisah yang tidak beralasan, terlalu kritis, rewel, cenderung menarik diri, terkesan dingin dan cenderung sulit mengekspresikan kekesalan dan kemarahannya secara tepat. Apabila didukung dengan kecerdasan emosional yang rendah, orang seperti ini akan menjadi sumber masalah. Karena sifat – sifat diatas, bila seseorang memiliki IQ yang tinggi, tetapi taraf kecerdasan emosionalnya rendah, ia cenderung akan terlihat sebagai orang yang keras kepala, sulit bergaul, mudah frustasi, tidak mudah percaya pada orang lain, tidak peka dengan kondisi lingkungan, dan cenderung putus asa bila mengalami stress. Kondisi sebaliknya, dialami oleh orang – orang yang memiliki tingkat IQ rata – rata, namun memiliki kecerdasan emosional yang tinggi. Orang – orang yang terampil dalam kecerdasan emosional dapat menjalin hubungan dengan orang lain dengan cukup lancar, peka membaca reaksi dan membaca pikiran mereka, mampu memimpin dan mengorganisir, dan pintar menangani perselisihan yang muncul dalam setiap kegiatan manusia. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kecerdasan emosional adalah kemampuan seseorang untuk menerima, menilai, mengelola serta mengontrol emosi dirinya dan orang lain disekitarnya.
44
2.3.3. Indikator Kecerdasan Emosional Kecerdasan Emosi dapat diukur dari beberapa aspek - aspek yang ada. Goleman (2004:58-59) mengemukakan lima kecakapan dasar dalam kecerdasan Emosi, yaitu: a. Mengenali emosi diri Kesadaran diri adalah kemampuan mengenali perasaan sewaktu perasaan itu terjadi. Kesadaran diri merupakan dasar kecerdasan emosional. Kemampuan untuk memantau perasaan dari waktu ke waktu merupakan hal yang penting bagi wawasan psikologi dan pemahaman diri. Ketidakmampuan untuk mencermati perasaan kita yang sesungguhnya membuat kita berada di dalam kekuasaan perasaan. Goleman (dalam Yuniani, 2010:16) menyatakan bahwa kesadaran diri merupakan ketrampilan dasar yang vital untuk ketiga kecakapan emosi: 1) Kesadaran emosi: mengetahui pengaruh emosi terhadap kinerja, dan mampu menggunakan nilai-nilai untuk memandu membuat keputusan. 2) Penilaian diri secara akurat: mengetahui kekuatan dan batas-batas diri sendiri. 3) Percaya diri: keyakinan tentang harga diri dan kemampuan sendiri.
b. Mengelola emosi Menangani perasaan agar perasaan dapat terungkap dengan pas adalah kecakapan yang bergantung pada kesadaran diri. Orang – orang yang buruk kemampuannya dalam ketrampilan ini akan terus menerus bertarung
45
melawan perasaan murung, sementara mereka yang pintar dapat kembali dengan lebih cepat dari kemerosotan dan kejatuhan dalam kehidupan. Menurut Goleman (dalam Yuniani, 2010:17) pengaturan diri adalah mengelola kondisi, implus, dan sumber daya diri sendiri. Kecakapan emosi utama dalam pengaturan diri adalah sebagai berikut : 1) Pengendalian diri : mengelola emosi dan implus yang merusak dengan efektif. 2) Dapat dipercaya : memelihara norma kejujuran dan integritas. 3) Kehati - hatian : dapat diandalkan dan bertanggungjawab dalam memenuhi kewajiban. 4) Adaptabilitas : keluwesan dalam menangani perubahan dan tantangan. 5) Inovasi : bersikap terbuka terhadap gagasan, pendekatan baru, dan informasi terkini.
c. Memotivasi diri sendiri Menata emosi sebagai alat untuk mencapai tujuan adalah hal yang sangat penting untuk memberi perhatian untuk memotivasi diri sendiri dan menguasai diri sendiri untuk berkreasi. Menahan diri terhadap kepuasan dan mengendalikan dorongan hati adalah landasan keberhaslan dalam berbagai bidang. Dan mampu menyesuaikan diri dalam “flow” (kondisi optimal dalam belajar) memungkinkan kinerja yang tinggi dalam segala bidang. Orang – orang yang memiliki keterampilan ini cenderung jauh lebih produktif dan efektif dalam hal apapun yang mereka kerjakan.
46
Goleman (dalam Yuniani, 2010:18) menyatakan bahwa motivasi adalah kecenderungan emosi yang mengantar atau memudahkan peralihian sasaran. Penataan emosi sebagai alat untuk mencapai tujuan adalah hal yang sangat penting dalam kaitan untuk memberi perhatian, untuk memotivasi diri sendiri, menguasai diri sendiri, dan untuk berkreasi. Kecakapan emosi yang terdapat dalam motivasi adalah: 1) Dorongan prestasi: dorongan untuk menjadi lebih baik atau memenuhi standar keberhasilan. 2) Komitmen: menyesuaikan diri dengan sasaran kelompok atau perusahaan. 3) Inisiatif: kesiapan untuk memanfaatkan kesempatan. 4) Optimisme: kegigihan dalam memperjuangkan sasaran kendati ada halangan dan kegagalan. d. Mengenali emosi orang lain (empati) Empati merupakan kemampuan merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain, mampu memahami perspektif orang lain, dan menimbulkan hubungan saling percaya serta mampu menyelaraskan diri dengan berbagai tipe individu. Orang yang empatik lebih mampu menangkap sinyal – sinyal sosial yang tersembunyi yang mengisyaratkan apa yang dibutuhkan atau dikehendaki oleh orang lain. Menurut Goleman (dalam Yuniani, 2010:19) empati adalah kecerdasan terhadap perasaan, kebutuhan, dan kepentingan orang lain. Pada tingkat yang paling rendah, empati mempersyaratkan kemampuan membaca emosi orang lain; pada tataran yang lebih tinggi, empati mengharuskan kita mengindra dan
47
menanggapi kebutuhan atau perasaan seseorang yang tidak diungkapkan lewat kata-kata. Ditataran yang paling tinggi, empati adalah menghayati masalah-masalah atau kebutuhan-kebutuhan yang tersirat dibalik perasaan seseorang. Empati merupakan ketrampilan dasar untuk semua kecakapan sosial yang penting untuk bekerja. Kecakapan-kecakapan ini meliputi: 1) Memahami orang lain: mengindra perasaan dan perspektif orang lain, dan menunjukkan minat aktif terhadap kepentingan mereka. 2) Orientasi pelayanan: mengantisipasi, mengenali, dan berusaha memenuhi kebutuhan pelanggan. 3) Mengembangkan orang lain: mengindra kebutuhan orang lain untuk berkembang dan meningkatkan kemampuan mereka. 4) Mengatasi keragaman: menumbuhkan peluang melalui pergaulan dengan bermacam-macam orang. 5) Kesadaran politis: mampu membaca arus-arus emosi sebuah kelompok dan hubungannya dengan kekuasaan.
e. Kemampuan Membina hubungan Sebagian besar seni membina hubungan merupakan keterampilan mengelola emosi orang lain. Dasar dari semua hubungan adalah komunikasi. Komunikasi membentuk koneksi, dan koneksi menghasilkan hubungan. Orang – orang yang hebat dalam keterampialan ini akan sukses dalam bidang apapun yang mengandalkan pergaulan yang mulus dengan orang lain.
48
Goleman (dalam Yuniani, 2010:21) menyatakan tanpa memiliki ketrampilan sosial, seseorang akan mengalami kesulitan dalam pergaulan. Ketrampilan sosial intinya adalah seni menangani emosi orang lain merupakan dasar bagi beberapa kecakapan, yaitu antara lain: 1) Pengaruh: menerapkan taktik persuasi secara efektif. 2) Komunikasi: mengirimkan pesan secara jelas dan menyakinkan. 3) Manajemen konflik: merundingkan dan menyelesaikan perbedaan pendapat. 4) Kepemimpinan: menjadi pemandu dan sumber ilham. 5) Katalisator perubahan: mengawali, mendorong, atau mengelola perubahan. 6) Membangun ikatan: menumbuhkan hubungan yang instrumental. 7) Kolaborasi dan kooperasi: bekerja sama dengan orang lain menuju sasaran bersama. 8) Kemampuan tim: menciptakan sinergi dalam kerja sama meraih sasaran kelompok.
2.3.4. Pengaruh Kecerdasan Emosional Terhadap Pemahaman Akuntansi Memahami akuntansi tidak hanya dibutuhkan IQ yang tingi, namun dibutuhkan ketelitian, ketenangan dan kesabaran dari siswa tersebut. Sikap tersebut dapat dimiliki siswa dengan mengelola emosinya dengan kecerdasan emosional. Kecerdasan emosional yang ditandai oleh kemampuan mengenali emosi diri, mengelola emosi, memotivasi diri sendiri, mengenali emosi orang lain
49
(empati) dan kemampuan membina hubungan. Sifat – sifat tersebut akan mempengaruhi perilaku belajar siswa yang nantinya juga dapat mempengaruhi pemahaman akuntansi siswa. Siswa dengan pengenalan diri akan lebih mengetahui kelebihan dan kekurangannya, sehingga siswa tersebut akan lebih mudah mengevaluasi kekurangannya sendiri dalam menerima pelajaran akuntansi. Dengan kemampuan pengenalan diri siswa akan lebih tau bagaimana cara agar dia dapat memahami pelajaran akuntansi. Siswa dengan kemampuan pengendalian diri mampu mengendalikan emosinya, membentengi diri dari kebiasaan mencontek. Sehingga dengan pengendalian diri siswa tersebut akan berusaha menyerap dan memahami materi akuntansi yang diberikan secara maksimal. Siswa dengan motivasi tinggi akan lebih semangat dalam menerima pelajaran dan belajar materi akuntansi. Sehinnga siswa dengan ,otivasi yang tinggi akan lebih cepat memahami materi pelajaran akuntansi yang diberikan oleh guru. Siswa dengan empati yang baik akan lebih peka terhadap lingkungan belajarnya, sehingga ia lebih peka terhadap teman jika teman mengalami kesulitan seperti teman yang mengalami kesulitan belajar dan memahami pelajaran akuntansi. Siswa dengan ketrampilan sosial yang baik akan mudah bersosialisasi dengan teman dan lingkungan. Dengan ketrampilan sosial yang dimiliki, siswa akan lebih terbuka dan berani bertanya kepada guru atau kepada teman lainnya apabila dia kurang memahami materi pelajaran yang diterimanya. Sehingga
50
dengan meminta tambahan penjelasan maka dia akan lebih memahami materi pelajaran akuntansi tersebut. Kecerdasan emosional yang berkembang baik berarti kemungkinan besar ia akan berhasil dalam kehidupan dan memiliki motivasi dan optimisme untuk berprestasi. Sedangkan seseorang yang tidak mampu menahan kendali atas kehidupan emosionalnya akan mengalami pertarungan batin yang merusak kemampuannya untuk memusatkan perhatian pada tugas – tugasnya dan memiliki pikiran yang jernih. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kecerdasan emosional berpengaruh terhadap pemahaman akuntansi siswa. Ha1 = ada pengaruh positif kecerdasan emosional terhadap pemahaman akuntansi. 2.4 Kecerdasan spiritual 2.4.1. Pengertian Kecerdasan spiritual Danah Zohar (2005) menjelaskan bahwa pada akhir abad kedua puluh, serangkaian data ilmiah terbaru, menunjukkan adanya “Q” jenis ketiga, yaitu kecerdasan yang kita gunakan untuk mengakses makna yang dalam, nilai – nilai fundamental dan kesadaran akan adanya tujuan yang abadi dalam hidup, strategi dan proses berpikir. Kecerdasan spiritual merupakan landasan yang di perlukan untuk memfungsikan IQ dan EQ secara efektif. Bahkan merupakan kecerdasan tertinggi. Kecerdasan spiritual adalah kecerdasan yang kita pakai untuk mengakses makna, nilai, tujuan terdalam, dan motivasi tertinggi kita. Kecerdasan spiritual adalah kecerdasan moral kita, yang memberi kita sebuah kemampuan, bawaan
51
untuk membedakan yang benar dengan yang salah. Kecerdasan spiritual adalah kecerdasan yang kita gunakan untuk membuat kebaikan, kebenaran, keindahan dan kasih sayang dalam hidup kita. Kecerdasan spiritual adalah kecerdasan jiwa, jika anda membayangkan jiwa sebagai kapasitas dalam diri manusia yang menyalurkan segala sesuatu dari dimensi – dimensi imajinasi dan kejiwaan yang lebih dalam dan lebih kaya, ke dalam kehidupan sehari–hari, keluarga, organisasi, dan institusi (Zohar, 2005 : 41) Maslow (1954), percaya bahwa manusia memiliki dorongan alami untuk kesehatan, atau aktualisasi diri. Dia percaya bahwa manusia memiliki dasar, (biologis dan psikologis) kebutuhan yang harus dipenuhi agar cukup bebas untuk merasa keinginan untuk tingkat yang lebih tinggi dari realisasi. Dia juga percaya bahwa organisme memiliki alam, Kapasitas sadar dan bawaan untuk mencari kebutuhannya. (Maslow 1968). Dengan kata lain, manusia memiliki internal, alami, dorongan untuk bias menjadi orang terbaik . "... ia memiliki tekanan dalam dirinya terhadap kesatuan kepribadian, menuju ekspresi spontan, menuju individualitas penuh dan identitas, arah melihat kebenaran bukannya buta, ke arah yang kreatif, ke arah yang baik, dan banyak lagi. Artinya, manusia yang dibangun sehingga ia menekan ke arah dimana kebanyakan orang akan menyebut nilai yang baik, menuju ketenangan, kebaikan, keberanian, kejujuran, cinta, tidak egois, dan kebaikan. "(Maslow, 1968, hal. 155.) Maslow percaya bahwa tidak hanya organisme tahu apa yang dibutuhkan untuk makan untuk mempertahankan dirinya sehat, tetapi juga orang yang tahu secara intuitif apa yang dia butuhkan untuk menjadi yang terbaik mungkin, sehat secara mental dan bahagia "menjadi". Dia berbicara tentang kesadaran yang lebih tinggi, estetika dan pengalaman puncak, dan Menjadi. Dia menekankan
52
pentingnya perilaku moral dan etika yang akan membawa manusia secara alami untuk menemukan, menjadi dirinya sendiri. Menurut Ginanjar dalam Saefullah (2012:65) kecerdasan spiritual adalah kemampuan untuk memberi makna spiritual terhadap pemikiran, perilaku dan kegiatan, serta mampu menyinergikan IQ, EQ dan SQ secara komprehensif. Kecerdasan spiritual sangat penting dalam kehidupan manusia karena ia akan memberikan kemampuan pada manusia untuk membedakan yang baik dengan yang buruk, memberi manusia rasa moral dan memberi manusia kemampuan untuk menyesuaikan dirinya dengan aturan–aturan yang baru. Menurut Danah Zohar dan Ian Marshall (2002:4) kecerdasan spiritual adalah kecerdasan untuk menghadapi dan memecahkan persoalan makna dan nilai, yaitu kecerdasan untuk menempatkan perilaku dan hidup manusia dalam konteks makna yang lebih luas dan kaya, kecerdasan untuk menilai bahwa tidakan atau jalan hidup seseoang lebih bermakna dibanding dengan orang lain. Zohar dalam bukunya Spiritual Capital (2004:185) mengatakan bahwa SQ memungkinkan kita untuk melangsungkan “permainan tak terbatas”. SQ memungkinkan kita untuk bermain dengan batas–batas. SQ membuka peluang bagi kita untuk mengubah aturan–aturan atau menyusun aturan–aturan baru. SQ membuat kita bisa mengkritisi apa-yang-ada (what-is) dari sudut pandang apayang-mungkin (what might be). SQ adalah kecerdasan transformatif yang membuka kemungkinan bagi kita untuk mengubah paradigma lama dan menemukan paradigma baru. SQ punya kemampuan untuk membingkai pola
53
dan cara lama. SQ juga mempunyai kekuatan untuk meruntuhkan motivasi lama dan membawa kita ke motivasi yang lebih tinggi. Dari pengertian–pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa kecerdasan spiritual adalah kemampuan manusia dalam memberi makna dan arti dalam kehidupan yang dijalaninya serta memahami nilai yang terkandung dari setiap perbuatan yang dilakukan.
2.4.2. Indikator Kecerdasan spiritual Kecerdasan spiritual merupakan kecerdasan untuk menghadapi dan memecahkan persoalan makna dan nilai. Menurut Zohar dan Marshall (2005:211), aspek-aspek kecerdasan spiritual mencakup hal-hal berikut: 1. Kesadaran diri Yaitu mengetahui apa yang diyakini dan mengetahui nilai serta hal apa yang sungguh–sungguh memotivasi. Kesadaran membawa kita bersentuhan dengan pusat terdalam, memungkinkan untuk menciptakan atau mencipta ulang diri kita secara terus menerus, membawa kita pada potensi yang tak terbatas, membuat kita lebih fokus dan acap kali memberi rasa damai yang dalam. Mengetahui nilai dan tujuan terdalam kita adalah kunci kecerdasan spiritual dan memungkinkan untuk meningkatkan dan mengendalikan motivasi–motivasi kita. 2. Spontanitas Yaitu menghayati dan merespon momen dan semua yang dikandungnya. Istilah spontaneity berasal dari akar kata bahasa Latin yang sama degan
54
istilah response dan responsibility. Menjadi sangat spontan berarti memiliki keberanian untuk menempatkan diri kita dalam momen. 3. Terbimbing oleh visi dan nilai. Yaitu bertindak berdasarkan prinsip dan keyakinan yang dalam dan hidup sesuai dengannya. Visi itu membuat kita bermimpi, membuat kita merindu dan memotivasi kita. Visi melahirkan realitas baru memalui pembangkitan motivasi. Nilai–nilai terdalam kita akan menentukan jati diri kita sebagai manusia dan meletakkan fondasi bagi jenis–jenis organisasi dan masyarakat yang akan membangkitkan potensi yang terbaik yang dimiliki oleh manusia. 4. Holisme (kesadaran akan sistem, atau konektivitas) Holisme adalah kemampuan untuk melihat pola–pola dan hubunganhubungan yang lebih luas, sebuah kesanggupan untuk melihat hubungan– hubungan antar hal yang bekerja secara internal, hubungan-hubungan yang tumpang tindih dan pengaruh–pengaruh. Holistik adalah satu kemampuan untuk melihat satu permasalahan dari setiap sisi dan melihat bahwa setiap persoalan punya setidaknya dua sisi, dan biasanya lebih. 5. Kepedulian Kepedulian dalam bahasa Latin adalah compassion secara literal berarti “ikut merasa”. Kepedulian, yang merupakan sebuah kualitas dari empati yang mendalam bukan hanya mengetahui perasaan orang lain, tetapi ikut merasakan apa yang mereka rasakan. Kata passion (gairah, semangat) juga termuat dalam kata compassion. Jika ikut merasakan apa yang dialami seseorang atau sesuatu, hal itu dapat mengisi batin dengan satu intensitas
55
yang penuh gairah, dan akan mengobarkan jiwa. Lebih jauh lagi, akan menggerakkan untuk terlibat aktif. Itulah sebabnya mengapa kepedulian terkait dengan salah satu dari motivasi tertinggi kita, pelayanan yang lebih tinggi. 6. Merayakan keragaman Keragaman yang sejati berarti mencintai atau minimal sangat menghargai orang lain dan pendapat–pendapat yang bertentangan atas dasar pebedaan, bukannya meremehkan perbedaan–perbedaan itu dan melihat perbedaan sebagai peluang. Sebuah perayaan akan keragaman mengakui bahwa pendekatan
terbaik
untuk
memahami
sebuah
masalah
atau
untuk
mengembangkan sebuah strategi adalah dengan menampung sebanyak mungkin sudut pandang. Ini membutuhkan sebuah pengakuan bahwa hal yang menimbulkan ketidaknyamanan atau yang menentang asumsi–asumsi seringkali adalah guru terbaik. 7. Independensi terhadap lingkungan Independensi terhadap lingkungan yaitu satu istilah psikologis yang berarti kesanggupan untuk menentang orang banyak atau bahkan menentang keputusan yang sebelumnya dibuat oleh pemikiran diri sendiri. Independensi terhadap lingkungan berarti teguh, terfokus, tabah, berpikiran independen, kritis terhadap diri sendiri, berdedikasi, dan berkomitmen. Orang yang independen terhadap lingkungan bisa tampak keras kepala bisa sangat subversive (memberontak), tetapi tanpa sikap sikap itu, ide–ide dan budaya tidak akan pernah bisa mengalami kemajuan.
56
8. Kecenderungan untuk mengajukan pertanyaan fundamental “mengapa?” Yaitu kebutuhan untuk memahami segala sesuatu, mengetahui intinya. Dasar untuk mengkritisi apa yang ada. Keingintahuan yang aktif dan kecenderungan mengajukan pertanyaan fundamental “mengapa?” sangat penting bagi segala macam semangat ilmiah yang merupakan semangat untuk meneliti terus menerus. Kebutuhan untuk bertanya “mengapa” lahir dari motivasi kita yang lebih dalam untuk memahami segala sesuatu, untuk mencapai intinya (eksplorasi). Pertanyaan jenis itu disertai kecenderungan untuk tidak menerima begitu saja, menanyakan alasan – alasan, fondasi, atau cara kerja sesuatu, dan menanyakan apakah sesuatu itu bisa lebih baik atau berbeda. Menanyakan “mengapa?” juga membawa kita melampaui apa yang ada, situasi saat ini dan mendorong kita mengekplorasi masa depan. Pertanyaan– pertanyaan itu memungkinkan kita untuk menghadapi ketidakpastian sebab kita tidak terlalu takut untuk melangkah maju. 9. Kemampuan untuk membingkai ulang Pembingkaian–ulang mensyaratkan agar kita menjauh dari satu situasi, sugesti, strategi, atau masalah guna mencari gambaran yang lebih lengkap, konteks yang lebih luas. Halangan paling besar untuk membikai ulang problem–problem adalah pikiran kita sendiri. Sebab, faktanya kebanyakan dari kita selalu berpikir dalam batas–batas, dalam sejumlah asumsi. Orang yang bisa membingkai ulang akan lebih visioner, sanggup membayangkan masa depan yang belum ada, terbuka terhadap kemungkinan–kemungkinan, sangat kreatif, berpandangan luas, kritis terhadap diri sendiri dan berjiwa
57
petualang. Pada level spiritual, membingkai ulang bisa dipandang sebagai membawa sesuatu yang baru ke dalam dunia, atau sesuatu yang baru ke dalam diri anda. 10. Memanfaatkan kemalangan secara positif Mengambil manfaat dari kemalangan adalah salah satu ciri kecerdasan spiritual karena sikap itu memungkinkan kita untuk belajar dari kesalahan dan memanfaatkannya. Kesalahan mengajari kita untuk mengetahui batas – batas itu, tetapi seringkali untuk melampauinya. Lebih mendalam lagi, mengambil manfaat dari kelamangan menuntut pengakuan akan sebuah fakta tragis bahwa tidak semua masalah memiliki solusi, tidak semua perbedaan dapat didamaikan, biarpun demikian, anda harus mampu untuk tetap melangkah maju. Pengakuan semacam itu memberikan kearifan mendalam dan kematangan, sebuah perasaan bahwa kita telah berdamai dengan kehidupan, atau minimal perasaan bahwa kita telah memberikan perlawanan yang hebat terhadap kehidupan. Sehingga menghadapi dengan ringan kegagalan akan membantu membangun kepercayaan mendasar pada kehidupan dan karena itu membantu memingkatkan kemampuan untuk hidup bersama ketidakpastian. 11. Rendah hati Rendah hati yang sehat memberi perasaan bahwa kita adalah pemain dalam drama besar dan membuat kita lebih sadar akan sifat – sifat
baik dan
prestasi– prestasi orang lain yang membantu keberhasilan kita. Pada level yang lebih spiritual, perasaan rendah hati membuat kita bersentuhan dengan
58
kesadaran bahwa nilai penting sejati dari diri kita muncul dari sesuatu yang lebih ketimbang ego kita semata. Rendah hati memberi konteks yang lebih luas dan makna yang lebih dalam hidup. Ini membuat rendah hati sebagai pasangan bagi rasa syukur, 12. Rasa keterpanggilan Rasa keterpanggilan adalah pasangan aktif dari memiliki visi. Perasaan terpanggil itu lebih jauh mendalam ketimbang semata – mata memiliki ambisi atau tujuan. Sifat esensial dari keterpanggilan adalah perasaan bahwa “hal itu harus terwujud”. Rasa terpanggil biasanya mengikuti rasa syukur yang mendalam, sebuah perasaan bahwa saya sudah menerima sangat banyak dan sekarang saya ingin memberi.
2.4.3. Pengaruh Kecerdasan spiritual Terhadap Pemahaman Akuntansi Pada dasarnya manusia adalah makhluk spiritual karena selalu terdorong oleh kebutuhan untuk mengajukan pertanyaan mendasar atau pokok. Kecerdasan spiritual memungkinkan manusia menjadi kreatif, mengubah aturan dan situasi. Kecerdasan spiritual memberikan kemampuan membedakan mana yang baik dan tidak baik. Kecerdasan spiritual memberikan rasa moral, kemampuan menyesuaikan aturan yang kaku dibarengi dengan pemahaman sampai batasanya. Seseorang menggunakan kecerdasan spiritual untuk bergulat dengan hal baik dan jahat, serta untuk membayangkan kemungkinan yang belum terwujud untuk bermimpi, bercita – cita dan mengangkat diri dari kerendahan (Zohar, 2002:5). Siswa yang cerdas secara spiritual mampu untuk memecahkan
59
permasalahan–permasalahan dalam keberhasilan belajar termasuk permasalahan dalam memperoleh pemahaman akuntansi. Kesadaran diri siswa dapat meningkatkan ataupun mengendalikan motivasi yang dimiliki oleh siswa dalam mencapai pemahaman akuntansi agar emosi dalam diri siswa tidak terlalu menggebu-gebu. Spontanitas dapat mendorong siswa untuk lebih berani untuk bertanya dan lebih percaya diri dalam mengembangkan kemampuannya untuk meningkatkan pemahaman akuntansi. Siswa yang terbimbing visi dan nilai biasanya lebis idealistis, tidak egois dan berdedikasi. Siswa yang terbimbing visi dan nilai biasanya akan disiplin dan rajin belajar, sehingga siswa akan lebih mudah memahami materi akuntansi. Dengan sikap holisme yang dimiliki oleh siswa membuat siswa lebih sensitive dan merasa ikut bertanggungjawab terhadap suatu masalah. Sehingga siswa dengan sikap holisme mempunyai rasa tanggung jawab terhadap yang terjadi pada dirinya seperti apa yang harus dia capai termasuk pemahaman materi akuntansi yang harus dia kuasai. Sifat kepedulian siswa membuat siswa lebih peka terhadap lingkungan sekitarnya. Dengan kepedulian tersebut maka siswa dapat bersama – sama belajar untuk lebih memahami materi akuntansi. Menghargai keragamana didalam kelas juga bisa membuat siswa lebih fleksibel, lebih bijaksana, terbuka terhadap pembelajaran dan mempunyai keinginan untuk berkembang agar lebih bisa memahami materi akuntansi yang dipelajarinya. Sikap indepedensi akan membuat siswa lebih mandiri dalam mengambil keputusan dan tidak mudah dipengaruh oleh lingkungan. Contohnya ketika teman
60
– teman mengajak untuk mencontek dalam ulangan dia akan lebih berani untuk tidak menyontek dan mengerjakan ulangan sendiri. Siswa yang senang bertanya “mengapa” menandakan siswa tersebut selalu ingin tahu apa yang sedang ia pelajari. Siswa tersebut punya rasa penasaran dan ingin mengetahui materi akuntansi agar dia lebih paham apa yang sedang dipelajari. Siswa yang mempunyai kemampuan membingkai ulang mempunyai pandangan yang luas dan lebih kreatif dalam menaggapi suatu masalah. Sehingga ketika siswa kurang paham terhadap materi akuntansi yang diberikan, maka siswa akan mencari cara belajar tersendiri agar dia lebih memahami materi tersebut. Siswa yang dapat mengambil manfaat dari kemalangannya biasanya tidak mudah putus asa. Sehingga ketika siswa tersebut mendapatkan nilai yang kurang memuaskan dalam ulangan akuntansi, siswa tersebut tidak akan putus asa dan akan berusaha belajar agar nilainya tidak jelek lagi. Dengan kerendahan hati, siswa tidak mudah puas dan bangga dengan apa yang dia peroleh. Biasanya siswa seperti ini akan terus belajar dan berusaha memahami materi akuntansi yang diberikan. Sikap keterpanggilan membuat siswa lebih membumi. Maksudnya siswa akan lebih bisa melakukan timbal balik kepada teman dan tidak egois. Siswa akan lebih suka membantu teman dan memotivasi teman yang kurang memahami materi akuntansi. Kecerdasan spiritual akan membimbing siswa agar lebih bisa memaknai semua yang sudah dia dapatkan dan peroleh dalam mengikuti pelajaran
61
akuntansi. Dari uraian tersebut data disimpulkan bahwa kecerdasan spiritual berpengaruh terhadap pemahaman akuntansi siswa. Ha2 = ada pengaruh positif
kecerdasan spiritual terhadap pemahaman
akuntansi 2.5 Hasil Penelitian Terdahulu Beberapa penelitian terdahulu yang mendukung dalam penelitian ini diantaranya sebagai berikut: Tabel 2.3 Daftar Penelitian Terahulu NO PENELITI JUDUL HASIL 1 M.O Emotional Intelligebce and Kecerdasan emosional, adalah Ogundokun Academic Achievement : The prediksi kuat yang mempengaruhi dan D.A. Moderating Influence of prestasi akademis Adeyemo Age, Intrinsic and Extrinsic (2010) Motivation 2. Aminuddin Emotional and Spiritual Kecerdasan emosional dan Hassan Intelligences as a Basis for kecerdasan spiritual ( SQ ) (2009) Evaluating the National memainkan peran yang lebih Philosophy of Education besar dalam membuat keputusan Achievement dalam konteks apapun . 3 Shieva Pengaruh Atribut Secara simultan kecerdasan Hanum Kecerdasan Emosional dan emosional dan perilaku belajar Perilaku Belajar Terhadap berpengaruh terhadap tingkat (2011) Tingkat Pemahaman pemahaman akuntansi. Secara Akuntansi Pada Mahasiswa parsial hanya atribut keterampilan Akuntansi STIE PERBANAS sosial tidak berpengaruh terhadap Surabaya tingkat pemahaman akuntansi. 4 Filia rahmi Pengaruh Kecerdasan Kecerdasan emosional, Emosional, Kecerdasan kecerdasan spiritual dan perilaku (2010) spiritual, dan Perilaku belajar berpengaruh terhadap Belajar Terhadap Tingkat tingkat pemahaman akuntansi Pemahaman Akuntansi 5 Anggun Pengaruh Kecerdasan Variabel pengenalan diri, Yuniani Emosional Terhadap Tingkat pengendalian diri, motivasi Pemahaman Akuntansi berpengaruh terhadap tingkat (2010) (Studi empiris Pada pemahaman akuntansi Mahasiswa Akuntansi mahasiswa. Sedangkan variabel UNDIP Semarang), empati dan ketrampilan sosial tidak bepengaruh terhadap tingkat pemahaman akuntansi
62
Perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian yang akan dilakukan terletak pada indikator Pemahaman Akuntansi (Y). Penelitian terdahulu menggunakan nilai prestasi belajar, sedangkan pada penelitian yang akan dilakukan menggunakan hasil tes pemahaman akuntansi.
2.6 Kerangka Berpikir Suharsimi (2009:118) menyatakan bahwa pemahaman (comprehension) adalah bagaimana seorang mempertahankan, membedakan, menduga (estimates), menerangkan, memperluas, menyimpulkan, menggeneralisasikan, memberikan contoh, menuliskan kembali, dan memperkirakan. Dengan pemahaman, siswa diminta untuk membuktikan bahwa ia memahami hubungan yang sederhana di antara fakta – fakta atau konsep. Kemampuan memahami ini menjadi bagian penting dalam mengetahui atau mempelajari sesuatu. Pemahaman masih lebih tinggi tingkatannya daripada pengetahuan. Seseorang memiliki pengetahuan atau mengetahui sesuatu, namun belum pasti ia memahaminya. Tetapi, seseorang yang memiliki pemahaman, sudah tentu ia mengetahuinya. Faktor internal yang berperan penting dalam ketercapaian keberhasilan belajar adalah intelegensi / kecerdasan. Menurut Slamento (2003:56) intelegensi memberikan pengaruh yang besar terhadap hasil belajar siswa. Intelegensi berasal dari bahasa Inggris “Intelligence” yang berasal juga dari kata bahasa Latin yaitu “Intellectus dan Intelligencia” yang berarti kecerdasan, inteligen, atau keterangan – keterangan (Jayadi, 1985:159). Ahmadi ( 2009:176)
63
juga mendefinisikan intelegensi sebagai situasi kecerdasan pikir, sifat – sifat perbuatan cerdas.(inteligen). Ada banyak sekali jenis dari kecerdasan. Namun menurut Danah Zohar (2002) kecerdasan dasar manusia ada 3, yaitu kecedasan intelektual (IQ), kecerdasan emosional (EQ) dan kecerdasan spiritual. Kecerdasan yang sering dibahas dan dikait – kaitkan dengan keberhasilan belajar adalah kecerdasan intelektual. Namun ada kecerdasan lain yang dapat mempengaruhi keberhasilan seseorang. Bahkan Daniel Goleman dalam Efendi (2005:57) menyatakan bahwa “ Setinggi – tingginya, IQ menyumbang kira – kira 20 persen bagi faktor – faktor yang menentukan sukses dalam hidup, maka yang 80 persen diisi oleh kekuatan – kekuatan lain”. Diantaranya adalah kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual. Kecerdasan emosional
menurut
Daniel Goleman dalam Saefullah
(2012:181) adalah “kemampuan seseorang mengatur emosinya dengan intelegensi (to manage our emotional life with intelegence), menjaga keselarasan emosi dan pengungkapannya (the appropriatenes of emotion and its expression) melalui keterampilan kesadaran diri, pengendalian diri, motivasi diri, empati dan keterampilan sosial”. Kecerdasan emosional yang berkembang baik berarti kemungkinan besar ia akan berhasil dalam kehidupan dan memiliki motivasi dan optimisme untuk berprestasi. Sedangkan seseorang yang tidak mampu menahan kendali atas kehidupan emosionalnya akan mengalami pertarungan batin yang merusak kemampuannya untuk memusatkan perhatian pada tugas – tugasnya dan memiliki pikiran yang jernih. Hal ini didukung dengan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Hanum (2011) yang menyatakan bahwa atribut kecerdasan
64
emosional dan perilaku belajar berpengaruh positif terhadap tingkat pemahaman akuntansi. Hasil penelitian Nugraha (2013) juga menunjukkan ada pengaruh antara kecerdasan emosional terhadap tingkat pemahaman akuntansi. Sehingga dapat
disimpulkan
bahwa
kecerdasan
emosional
berpengaruh
terhadap
pemahaman akuntansi siswa. Selain kecerdasan emosional, kecerdasan spiritual juga mempunyai pengaruh yang besar dalam kesuksesan hidup seseorang. Kecerdasan spiritual menurut Danah Zohar dan Ian Marshall (2002:4) adalah kecerdasan untuk menghadapi dan memecahkan persoalan makna dan nilai, yaitu kecerdasan untuk menempatkan perilaku dan hidup manusia dalam konteks makna yang lebih luas dan kaya, kecerdasan untuk menilai bahwa tidakan atau jalan hidup seseoang lebih bermakna dibanding dengan orang lain. Indikator kecerdasan spiritual adalah kesadaran diri, spontanitas,terbimbing oleh visi dan nilai, holisme, kepedulian, merayakan keragaman, independensi-terhadap-lingkungan, kecenderungan untuk mengajukan pertanyaan fundamental “mengapa?”, kemampuan membingkai ulang, memanfaatkan kemalangan secara positif, rendah hati, dan rasa keterpanggilan. Kecerdasan spiritual memberikan kemampuan membedakan mana yang baik dan tidak baik. kecerdasan spiritual memberikan rasa moral, kemampuan menyesuaikan aturan yang kaku dibarengi dengan pemahaman sampai batasanya. Seseorang menggunakan kecerdasan spiritual untuk bergulat dengan hal baik dan jahat, serta untuk membayangkan kemungkinan yang belum terwujud untuk bermimpi, bercita – cita dan mengangkat diri dari kerendahan (Zohar, 2002 : 5).
65
Spiritualitas siswa yang cerdas mampu membantu dalam pemecahan permasalahan – permasalahan dalam mencapai keberhasilan belajar, sehingga siswa dapat bersikap tenang dalam menghadapi masalah – masalah / kendala kendala tersebut sehingga kecerdasan spiritual berpengaruh positif terhadap pemahaman akuntansi siswa. Pernyataan tersebut didukung oleh hasil penelitian yang dilakukan Rachmi (2010) yang menyatakan bahwa “kecerdasan emosional, kecerdasan spiritual dan perilaku belajar berpengaruh terhadap tingkat pemahaman akuntansi”. Hal ini juga diperkuat dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Hasan (2009) yang menyatakan bahwa “Kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual (SQ) memainkan peran yang lebih besar dalam memecahkan masalah dan membuat keputusan dalam konteks apapun”. Berdasarkan penjelasan diatas diharapkan dengan memiliki kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual yang baik siswa dapat lebih mudah dalam memperoleh pemahaman akuntansi. Diharapkan pula kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual mempunyai pengaruh yang positif terhadap pemahaman akuntansi siswa. Untuk lebih mempermudah ilustrasi pengaruh antara kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual terhadap pemahaman akuntansi siswa kelas XI IPS MA AL ASROR Semarang dapat ditunjukkan dengan bagan berikut :
66
KECERDASAN EMOSIONAL 1.
mengenali emosi diri
2.
mengelola emosi
3.
memotivasi diri sendiri
4.
mengenali emosi orang lain (empati)
5.
kemampuan membina hubungan
Sumber : Daniel Goleman. Kecerdasa n
NILAI TES PEMAHAMAN AKUNTANSI SISWA 1. Meggambarkan siklus akuntansi perusahaan jasa. 2. Mencotohkan transaksi keuangan perusahaan jasa 3. Mengklasifikasi transaksi perusahaan jasa 4. Menginterprestasikasn
KECERDASAN SPIRITUAL 1.Kesadaran diri 2.Spontanitas 3.Terbimbing oleh visi dan nilai 4.Holisme 5.Kepedulian 6.Merayakan keragaman 7.Independensi-terhadap-lingkungan 8.Kecenderungan untuk mengajukan Gambar 3.1fundamental pertanyaan “mengapa?” 9.Kemampuan membingkai ulang 10. Memanfaatkan kemalangan secara positif 11. Rendah hati
laporan keuangan perusahaan jasa 5. Menjodohkan konsep dasar akuntansi perusahaan jasa
Sumber : Danah Zohar & Ian Marshal .SPIRITUA L
Gambar 2.1
Kerangka Pikir Antara Kecerdasan Emosional dan Kecedasan Spiritual Terhadap Pemahaman Akuntansi.
67
2.7 HIPOTESIS Berdasarkan kajian teoritis dan kerangka berpikir tersebut, maka dapat dirumuskan hipotesis : 1) Ha1 : Ada pengaruh
kecerdasan emosional terhadap pemahaman
akuntansi pada siswa kelas XII IPS MA Al Asror Tahun Pelajaran 2014/2015
2) Ha2 : Ada pengaruh kecerdasan spiritual terhadap pemahaman akuntansi pada siswa kelas XII IPS MA Al Asror Tahun Pelajaran 2014/2015
3) Ha3 : Ada pengaruh kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual terhadap pemahaman akuntansi pada siswa kelas XII IPS MA Al Asror Tahun Pelajaran 2014/2015.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan metode survei. Sugiyono (2010:6) menyampaikan “Metode survei ini digunakan untuk mendapatkan data dari tempat tertentu yang alamiah, tetapi peneliti melakukan perlakuan dalam pengumpulan data, misalnya dengan mengedarkan kuesioner, tes, wawancara terstruktur dan sebagainya”. Pengambilan data dengan menggunakan angket dan tes. Data dianalisis menggunakan perhitungan statistik dengan bantuan program SPSS versi 16.0.
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek / subyek yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010:117). Sedangkan menurut Suharsimi (2006:130), populasi adalah keseluruhan subyek penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XII IPS MA Al Asror tahun pelajaran 2014/2015 yang terbagi dalam 2 kelas, yaitu kelas XII IPS 1 dan kelas XII IPS 2. Siswa kelas XII IPS MA Al Asror terdiri dari 68 siswa dengan rincian sebagai berikut :
68
69
Table 3.1 Jumlah Siswa Kelas XII IPS MA Al Asror No Kelas Jumlah Siswa 1 XII IPS 1 35 2 XII IPS 2 33 Total 68 Sumber : MA Al Asror Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono 2010:118). Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Suharsimi 2006:131). Sampel harus mencerminkan populasi, oleh karena itu sampel harus bersifat representative. Tekhnik pengambilan sampel pada penelitian ini mengunakan tekhnik sampling jenuh. Sampling jenuh adalah tekhnik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Sehinga sampel dalam penelitian ini berjumlah 68. Tekhnik ini dipilih karena jumlah populasi kurang dari 100 dan peneliti ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil. N=n
Dimana : N = Populasi n = sampel
3.3 Variabel penelitian Variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian (Suharsimi 2006:118). Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari, sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010:60). Dengan demikian, variabel penelitian merupakan fokus atau objek penelitian yang menarik seseorang untuk dipelajari dan digali secara mendalam, untuk kemudian ditarik kesimpulan akhirnya. Variabel dalam
70
penelitian ini dibedakan sebagai berikut : a. Variabel bebas (X) Menurut Sugiono (2010:61) variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen (terikat). Variabel bebas dalam penelitian ini akan diberi simbol X. Dimana variabel penelitian ini ada 2, yaitu : 1) Kecerdasan emosional (X1) Kecerdasan emosional adalah kemampuan seseorang untuk menerima, menilai, mengelola serta mengontrol emosi dirinya dan orang lain disekitarnya. Kecerdasan emosional ini sebagai variabel bebas 1 sehingga dalam penelitian ini variabel kecerdasan emosional akan diberi simbol X1.
2) Kecerdasan Spiritual (X2) Kecerdasan spiritual adalah kemampuan manusia dalam memberi makna dan arti dalam kehidupan yang dijalaninya serta memahami nilai yang terkandung dari setiap perbuatan yang dilakukan. Kecerdasan spiritual ini sebagai variabel bebas 2 sehingga dalam penelitian ini variabel kecerdasan spiritual akan diberi simbol X2.
b. Variabel terikat (Y) Menurut Sugiono (2010:61) variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya varibel bebas. Variabel
71
terikat dalam penelitian ini akan diberi simbol Y. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah pemahaman Akuntansi. Pemahaman akuntansi siswa adalah seberapa besar siswa menangkap dan memahami materi akuntansi yang telah diajarkan oleh guru mereka. Data pemahaman akuntansi ini diambil dari tes pemahaman akuntansi siswa yang terdiri dari soal uraian. Tes pemahaman akuntansi ini terdiri dari materi yang telah diterima siswa sebelumnya yaitu siklus akuntansi perusahaan jasa.
3.4 Metode pengumpulan data 3.4.1 Angket Menurut Sugiyono (2010:199) angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Angket tersebut berisikan pernyataan - pernyataan yang nanti dapat dipilih responden sesuai karakteristik responden tersebut. Jenis angket dapat bermacam - macam, yakni: angket terbuka, berstruktur ataupun tertutup. Jenis angket yang akan digunakan adalah angket tertutup. Penggunaan angket tertutup akan memudahkan responden dalam memberikan jawaban, karena alternatif jawaban telah tersedia, sehingga untuk menjawabnya hanya memerlukan waktu yang singkat. Angket diberikan kepada siswa untuk memperoleh data variabel tingkat kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual siswa. Pengukuran variabel penelitian menggunakan skala likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau
72
kelompok tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2010:134). Dengan skala likert, fenomena yang akan diukur (variabel) akan dijabarkan dalam indikator variabel, untuk kemudian akan menjadi dasar dalam merumuskan butir-butir pertanyaan atau pernyataan. Pengambilan data berupa angket dilakukan dengan menentukan pengukuran setiap itemnya yang terdiri dari lima pilihan alternative jawaban dan mempunyai gradasi positif dan negative. Untuk keperluan analisis kuantitatif, maka jawaban responden diberikan skor, sebagai berikut : Tabel 3.2 Penilaian (scoring) Jawaban Resonden Pernyataan Positif
Pernyataan Negatif
Alternatif Jawaban Sangat Setuju (SS) Setuju (S) Ragu – ragu (RG) Tidak Setuju (TS)
Skor 5 4 3 2
Alternatif Jawaban Sangat Setuju (SS) Setuju (S) Ragu – ragu (RG) Tidak Setuju (TS)
Skor 1 2 3 4
Sangat Tidak Setuju (STS)
1
Sangat Tidak Setuju (STS)
5
Penelitian dilakukan dengan cara menyebarkan angket kepada seluruh siswa kelas XII IPS MA AL ASROR tahun ajaran 2014/2015. Pengisian angket dilakukan di kelas pada jam pelajaran akuntansi atas ijin dari guru mata pelajaran akuntansi.
3.4.2 Metode Tes Metode tes digunakan untuk mengetahui pemahaman siswa setelah proses pembelajaran. Metode tes ini menggunakan insrumen soal. Instrument soal adalah alat untuk mengumpulkan data yang berupa daftar pertanyaan yang disampaikan kepada responden untuk dijawab. Instrumen soal diberikan kepada
73
siswa untuk memperoleh data pemahaman akuntansi siswa. Instrumen soal dapat berbentuk soal pilihan ganda atau berupa soal uraian. Instrumen yang akan digunakan adalah bentuk uraian. Instrumen soal berisikan pertanyaan tentang materi akuntansi yang sudah mereka terima yaitu materi siklus akuntansi perusahaan jasa. Dimana skor jawaban adalah bila jawaban benar maka skornya 1, sedangkan jika jawaban salah maka skornya 0.
3.5 Instrumen penelitian 3.5.1 Penyusunan instrument penelitian a) Angket Angket yang digunakan dalam penelitian ini ada 2 angket, yaitu angket kecerdasan emosional dan angket kecerdasan spiritual. Angket yang akan digunakan bersifat tertutup. Angket tersebut berisikan pernyataan pernyataan yang nanti dapat dipilih responden sesuai karakteristik responden tersebut. Karena angket dijawab atau diisi sendiri oleh responden, dan peneliti tidak selalu bertemu langsung dengan responden, maka dalam penyusunan angket, perlu diperhatikan beberapa hal, antara lain: (Sukmadinata, 2009:219) 1) Sebelum butir - butir pertanyaan atau pernyataan, ada pengantar dan petunjuk pengisian. Dalam pengantar dijelaskan maksud pengedaran angket, jaminan kerahasiaan jawaban, serta ucapan terima kasih kepada
74
responden. Selanjutnya, petunjuk pengisian menjelaskan bagaimana cara menjawab pertanyaan atau merespon pernyataan yang tersedia. 2) Butir-butir pertanyaan dirumuskan secara jelas, menggunakan kata-kata yang lazim digunakan (populer), kalimat tidak terlalu panjang dan tidak beranak cucu. 3) Untuk setiap pertanyaan atau pernyataan terbuka dan berstruktur, disediakan kolom untuk menuliskan jawaban atau respon dari responden secukupnya.
Angket kecerdasan emosional yang akan digunakan dalam penelitian ini disusun berdasarkan teori yang diambil dari buku “Emotional Intelligence” (Kecerdasan Emosional) yang ditulis oleh Daniel Goleman. Sedangkan untuk angket kecerdasan spiritual yang akan digunakan dalam penelitian disusun berdasarkan teori yang diambil dari buku “SC Spiritual Capital Memberdayakan SQ di Dunia Bisnis” yang ditulis oleh Danah Zohar dan Ian Marshall. b) Instrumen Soal Instrumen soal yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk soal uraian. Instrument soal tersebut berisikan pertanyaan – pertanyaan yang digunakan untuk mengukur pemahaman akuntansi siswa. Langkah langkah yang dilakukan dalam penyusun instrument soal ini adalah :
75
a
Melakukan pembatasan materi yang diujikan pada siswa. materi akuntansi yang akan diujikan adalah materi yang sudah diterima pada kelas XI IPS yaitu pada materi siklus akuntansi perusahaan jasa.
b
Menentukan alokasi waktu yang disediakan untuk tes yaitu 45 menit (1JP)
c
Menentukan tipe soal yang akan diujikan yaitu tipe soal uraian.
d
Menetukan jumlah butir soal
e
Menetukan komposisi atau jenjang. Pada tes ini terdiri dari aspek pemahaman.
f
Membuat kisi-kisi soal
g
Menulis petunjuk pengerjaan soal, bentuk lembar jawab, kunci jawaban dan pedoman pemberian skor.
h
Menulis butir soal
i
Melaksanakan tes uji coba dan menganalisis hasil tes uji coba dalam hal validitas, reliabilitas, daya beda dan tingkat kesukaran.
j
Memilih item soal yang telah teruji berdasarkan analisis yang telah dilakukan.
3.5.2 Uji Coba Instrumen Uji coba instrument dilakukan untuk menguji kualitas instrument yang akan digunakan untuk penelitian. Untuk mengetahui kualitas instrument maka instrument harus diuji validitas dan reliabilitas. Instrumen untuk penelitian ini diujicobakan pada 24 siswa MA Al Islah kelas XII IPS tahun ajaran 2014/2015. Uji coba dilakukan di MA Al Islah karena MA Al Islah mempunyai kualitas dan spesifikasi yang sama dengan MA Al Asror.
76
a) Angket 1) Validitas Validitas instrumen menunjukkan bahwa hasil dari suatu pengukuran menggambarkan segi atau aspek yang diukur (Sukmadinata, 2009:228). Instrumen yang valid menunjukkan bahwa instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Dalam penelitian ini, validitas angket penelitian diukur dengan menggunakan metode statistik, yaitu korelasi product moment dari Karl Pearson. Apabila r hitung > r tabel product moment dengan taraf signifikansi 5%, maka instrument dikatakan valid, dan sebaliknya, apabila r hitung < r tabel, maka instrumen dikatakan tidak valid. Pengujian validitas dilakukan terhadap kuesioner angket yang digunakan untuk mengetahui variabel kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual dengan melihat korelasi item dengan skor total seluruh item. Pengujian validitas yang dilaksanakan menggukan SPSS (Statistical Product and Service Solution) version 16. Hasil dari uji validitas tersebut kemudian digunakan melihat apakah item kuesioner tersebut valid atau tidak valid. diperbaiki atau dibuang.
Item yang tidak valid bisa
77
Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Angket Kecerdasan Emosional No 1
Variabel
Indikator
No. itemNilai Sig. kesimpulan 1 0,000 valid 2 0,000 valid Mengenali emosi 3 0,000 valid diri 4 0,000 valid 5 0,000 valid 6 0,000 valid 7 0,000 valid Mengelola emosi 8 0,000 valid 9 0,000 valid 10 0,000 valid 11 0,000 valid 12 0,000 valid Kecerdasan Memotivasi diri 13 0,000 valid Emosional sendiri 14 0,000 valid 15 0,000 valid 16 0,000 valid 17 0,000 valid Mengenali emosi 18 0,000 valid orang lain (empati) 19 0,042 valid 20 0,000 valid 21 0,000 valid 22 0,000 valid Kemampuan Membina 23 0,000 valid Hubungan 24 0,000 valid 25 0,000 valid Sumber: Data primer yang diolah, 2014
78
Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Angket Kecerdasan Spiritual No Variabel Indikator No. Nilai Sig. kesimpulan item 1 Kecerdasan 1 0,00 valid Kesadaran diri Spiritual 2 0,00 valid 3 0,00 valid 4 0,00 valid Spontanitas 5 0,00 valid 6 0,00 valid 7 0,02 valid Terbimbing oleh 8 0,00 valid visi dan nilai 9 0,02 valid 0,00 valid Holisme (kesadaran 10 akan sistem, atau 11 0,00 valid konektivitas) 12 0,00 valid 13 0,00 valid Kepedulian 14 0,00 valid 15 0,00 valid 16 0,00 valid Merayakan 17 0,00 valid keragaman 18 0,00 valid 19 0,00 valid Independensiterhadap20 0,00 valid lingkungan 21 0,00 valid Kecenderungan 22 0,00 valid untuk mengajukan 23 0,00 valid pertanyaan fundamental 24 0,00 valid “mengapa? 25 0,00 valid Kemampuan untuk 26 0,00 valid membingkai ulang 27 0,00 valid 28 0,00 valid Memanfaatkan kemalangan secara 29 0,00 valid positif 30 0,00 valid 31 0,056 tidak valid Rendah hati 32 0,00 valid 33 0,00 valid 34 0,00 valid Rasa keterpanggilan 35 0,00 valid 36 0,00 valid Sumber: Data primer yang diolah, 2014
79
Hasil uji validitas pada tabel 3.3 angket kecerdasan emosional menunjukkan bahwa semua butir angket valid, dan pada table 3.4 angket kecerdasan spiritual menunjukkan terdapat 1 butir angket yang tidak valid, yaitu nomor 31. Pernyataan tersebut akan dibuang dan tidak dipergunakan dalam penelitian, karena sudah terwakili oleh pernyataan yang lain. Selain itu Sugiyono (2010:203) menyatakan instrumen penelitian yang tidak valid dan reliabel bila digunakan untuk mengumpulkan data, akan menghasilkan data yang tidak valid dan reliabel pula.
2) Reliabilitas Reliabilitas berkenaan dengan tingkat keajegan atau ketetapan hasil pengukuran (Sukmadinata, 2009:229). Kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap suatu pertanyaan atau pernyataan adalah konsisten atau stabil. Suatu instrumen dapat dikatakan memiliki reliabilitas yang tinggi, apabila instrumen yang digunakan untuk mengukur aspek yang diteliti dipakai beberapa kali, hasilnya selalu sama atau relatif sama. Instrumen yang reliabel belum tentu valid, dan instrumen yang valid belum tentu reliabel. Oleh karenanya, perlu dilakukan pengujian reliabilitas instrumen penelitian. Untuk mengetahui reliabilitas instrumen, peneliti menggunakan reliabilitas internal, yaitu dengan menggunakan rumus cronbach’s alpa, dimana dalam pelaksanaannya akan dibantu dengan program SPSS v.16. Metode ini cocok digunakan, karena instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa angket, dengan penskoran berkala,
80
yakni skala 1-5. Instrumen dikatakan reliable, jika nilai cronbach’s alpha diatas 0,6 (Priyatno, 2011:69). Tabel 3.5 Hasil Uji Reliabilitas Kecerdasan Emosional Reliability Statistics Cronbach's
Cronbach's Alpha Based
Alpha
on Standardized Items
N of Items
.985
.990
25
Sumber: Data primer yang diolah, 2014 Dari hasil uji coba reliabilitas angket kecerdasan emosional memperoleh nilai Cronbach‟s alfa lebih dari 0,6 yaitu sebesar 0,985. Ini berarti angket kecerdasan emosional dapat dikatakan reliable. Tabel 3.6 Hasil Uji Reliabilitas Kecerdasan Spiritual Reliability Statistics Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on Standardized Items
.990
N of Items .993
36
Sumber: Data primer yang diolah, 2014 Dari hasil uji coba reliabilitas angket kecerdasan spiritual memperoleh nilai Cronbach‟s alfa lebih dari 0,6 yaitu sebesar 0,990. Ini berarti angket kecerdasan spiritual dapat dikatakan reliable.
81
b) Instrument Soal 1) Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner.
Suatu
kuesioner
dikatakan
valid
jika
pertanyaan
pada
kuesionermampu untuk mengungkapkan sesuatu yang dapat diukur oleh kuesioner tersebut. Rumus validitas butir soal :
√
Keterangan : : Koefisien korelasi biserial : rerata skor dari subyek yang menjawab yang menjawab betul bagi item yang dicari validitasnya : rerata skor total : standar devisi dari skor total p
: proporsi siswa yang menjawab benar
q
: proporsi siswa yang menjawab salah
(Suharsimi 2006:79) Penghitungan validitas dengan bantuan Ms. Excel. Kemudian hasil Ypbi dikonsultasikan dengan r tabel product moment dengan α = 5%, jika r hitung < r tabel, maka instrument dikatakan valid.
82
Tabel 3.7 Hasil Uji Validitas Soal Pemahaman No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
No Soal I
II
III
IV
V
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 1 2 3
r Hitung 0.561 0.507 0.754 0.775 0.679 0.800 0.729 0.824 0.804 0.890 0.804 0.769 0.604 0.695 0.866 0.652 0.726 0.770 0.647 0.729 0.524 0.734 0.832 0.737 0.454 0.459 0.441 0.546 0.621 0.447
r Tabel 0.404386 0.404386 0.404386 0.404386 0.404386 0.404386 0.404386 0.404386 0.404386 0.404386 0.404386 0.404386 0.404386 0.404386 0.404386 0.404386 0.404386 0.404386 0.404386 0.404386 0.404386 0.404386 0.404386 0.404386 0.404386 0.404386 0.404386 0.404386 0.404386 0.404386
kesimpulan valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Sumber: Data primer yang diolah, 2014
2) Reliabilitas Uji reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indicator dari variable atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliable atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan jika jawaban
83
seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Rumus Reliabilitas KR 20
Keterangan : : Reliabilitas tes secara keseluruhan Proporsi subjek yang menjawab item dengan benar Proporsi subjek yang menjawab item dengan salah ( q = p-1) Jumlah hasil perkalian antara p dan q
Standar deviasi dari tes standar (standar deviasi adalah akar varian). Instrumen dikatakan reliabel, jika nilai
lebih besar dari 0,6. Uji
reliabel soal menggunakan Microsoft Excel. Hasil perhitungan menunjukkan angka 0,961. Angka tersebut lebih besar dari 0,6 ini menunjukkan bahwa soal pemahaman akuntansi dapat dikatakan reliabel.
3) Analisis Daya Pembeda Menurut Dr Nana Sudjana (2010) menganalisis daya pembeda artinya mengkaji soal-soal tes dari kesanggupan tes tersebut dalam membedakan siswa yang termasuk kedalam kategori lemah atau rendah dan kategori kuat atau tinggi prestasinya.
84
Untuk membedakan antara siswa yang pandai dengan siswa yang kurang pandai, siswa dikelompokkan menjadi tiga kelompok, yaitu kelompok atas 33%, kelompok bawah 33% dan sisanya adalah kelompok tengah. Rumus yang digunakan adalah :
keterangan: D = daya pembeda JA = banyaknya peserta kelompok atas JB = banyaknya peserta kelompok bawah BA = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar BB = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar PA = BA / JA = proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar JB = BB / JB = proporsi kelompok bawah yang menjawab benar Kriteria D, jika D bernilai: 0,00–0,20 : soal jelek
0,40–0,70 : soal baik
0,20–0,40: soal sedang /
0,70–1,00 : soal baik sekali
cukup Hasil uji coba soal yang telah dilakukan yaitu dari 30 item soal yang dinyatakan valid terdapat, 14 soal dengan kriteria baik sekali, 14 soal dengan kriteria baik dan 2 soal dengan kriteria sedang/cukup. Rincian distribusi soal berdasarkan daya pembedanya disajikan pada tabel 3.8:
85
Daya Pembeda
Tabel 3.8 Distribusi Daya Pembeda Soal Nomor Item Soal
Soal Baik Sekali
3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,15,18,20,23
Baik
1,2,13,14,16,17,19,21,22,24,25,26,28,29
Sedang / Cukup
27,30
Jelek
-
Sumber: Data primer yang diolah, 2014
4) Analisis Tingkat Kesulitan Menurut Dr. Nana Sudjana (2010) menganalisis tingkat kesukaran soal artinya mengkaji soal-soal tes dari segi kesulitannya sehingga dapat diperoleh soal-soal mana yang termasuk mudah, sedang, dan sukar. Cara melakukan analisis
untuk
menentukan
tingkat
kesukaran
soal
adalah
dengan
menggunakan rumus sebagai berikut :
I = Indeks kesulitan untuk setiap butir soal B = Banyaknyasiswa yang menjawab benar setiap butir soal N = Banyaknya siswa yang memberikan jawaban pada soal yang dimaksudkan. Kriteria yang digunakan adalah makin kecil indeks yang diperoleh, makin sulit soal tersebut. Sebaliknya, makin besar indeks kesulitan soal itu adalah sbb: 0,00 – 0,30 = Soal kategori sukar
86
0,31 – 0,70 = Soal kategori sedang 0,71 – 1,00 = Soal kategori mudah Hasil dari uji tingkat kesukaran soal menyatakan bahwa dari 30 soal yang dinyatakan valid, 28 soal dengan kategori sedang, dan 2 soal dengan kategori sukar. Rincian distribusi soal berdasarkan tingkat kesukarannya disajikan pada Tabel 3.9. Tabel 3.9 Distribusi Tingkat Kesukaran Soal Tingkat Kesukaran Soal Sukar
Nomor Soal 1,27 2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13,14,15,16,17,18,19,20,
Sedang
21,22,23,24,25,26,28,29,30
Mudah
-
Sumber: Data primer yang diolah, 2014
3.6 Metode analisis data 3.6.1 Statistik Deskriptif Presentase Metode ini digunakan untuk mendeskripsikan masing-masing variabel penelitian, yakni : kecerdasan emosional, kecerdasan spiritual dan pemahaman akuntansi. Hal ini dimaksudkan agar para pembaca dapat memahami makna hasil penelitian yang akan dipaparkan. Langkah-langkah yang ditempuh dalam penggunaan teknik analisis data ini, antara lain : (Rodiyah, 2010:50) 1) Membuat tabel distribusi jawaban angket dan jawaban instrument soal
87
2)
Menentukan skor jawaban responden, berdasarkan ketentuan skor yang telah ditetapkan, dengan mengubah skor kualitatif menjadi skor kuantitatif,
3) Menjumlahkan skor jawaban yang diperoleh dari tiap-tiap responden. 4) Memasukkan skor total ke dalam rumus :
Keterangan : n = skor empirik (skor yang diperoleh) N = jumlah total responden % = tingkat keberhasilan yang dicapai
Berikut hasil perhitungan dari masing - masing variabel : a. Perhitungan deskriptif variabel kecerdasan emosional Nilai tertinggi
= 125
Nilai Terendah
= 25
Range
= 100
Total kelas Interval
=5
Panjang Kelas
= 100 : 5 = 20
Berdasarkan perhitungan tersebut maka tabel deskripsi variabel kecerdasan emosional adalah sebagai berikut:
88
Tebel 3.10 Kriteria Variabel Kecerdasan Emosional Interval Presentase Kriteria 106 - 125 Sangat Baik 86 - 105 Baik 66 - 85 Cukup Baik 46 - 65 Kurang Baik 26 - 45 Tidak Baik
b.Perhitungan deskriptif variabel kecerdasan spiritual Nilai tertinggi
= 175
Nilai Terendah
= 35
Range
= 140
Total kelas Interval
=5
Panjang Kelas
= 140 : 5 = 28
Berdasarkan perhitungan tersebut maka tabel deskripsi variabel kecerdasan spiritual adalah sebagai berikut: Tebel 3.11 Kriteria Variabel Kecerdasan Spiritual Interval Presentase Kriteria 148 - 175 Sangat Tinggi 120 - 147 Tinggi 92 - 119 Sedang 64 - 91 Rendah 36 - 63 Sangat Rendah
c. Perhitungan deskriptif variabel pemahaman akuntansi Nilai tertinggi
= 100
Nilai Terendah
=0
Range
= 100
89
Total kelas Interval
=5
Panjang Kelas
= 100 : 5 = 20
Berdasarkan perhitungan tersebut maka tabel deskripsi variabel pemahaman akuntansi adalah sebagai berikut: Tabel 3.12 Kriteria Variabel Pemahaman Akuntansi Interval Presentase Kriteria 81 - 100 Sangat Tinggi 61 - 80 Tinggi 41 - 60 Sedang 21 - 40 Rendah 1 - 20 Sangat Rendah
3.6.2 Statistik Inferensial 3.6.2.1 Uji Asumsi Klasik Sebelum uji statistik inferensial dilakukan, terlebih dahulu harus dilakukan uji prasyarat atau uji asumsi klasik. Uji asumsi klasik digunakan untuk menguji kualitas data. Dalam sebuah model regresi dapat disebut sebagai model yang baik/sempurna jika model tersebut dapat memenuhi kriteria BLUE (Best Linier Unbiased Estimator). BLUE dapat dicapai bila telah memenuhi : a) Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk melihat apakah dalam model regresi variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal ataukah tidak. Model regresi yang baik adalah model regresi yang berdistribusi normal. Cara mengetahui apakah data normal atau tidak dapat dilihat dari rasio skewness dan rasio kurtosis.
90
Rasio skewness dan rasio kurtosis dapat dijadikan petunjuk apakah suatu data berdisrtibusi normal atau tidak. Rasio skewness adalah nilai skewness yang dibagi dengan standar eror skewness. Rasio kurtosis adalah nilai kurtosis dibagi standar eror kurtosis. Sebagai pedoman, bila rasio kurtosis dan skewness berada di antara -2 hingga +2, maka berdistribusi normal (Santoso, 2000:53). Pada
prinsipnya
normalitas
dapat
dideteksi
dengan
melihat
penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik atau melihat histogram residualnya. “Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas” (Ghozali, 2011:163). Uji normalitas data juga bisa menggunakan uji statistik Kolmogrov-Smirnov (K-S) dengan bantuan SPSS for windows release Versi 16.0. jika nilai signifikansi > 0,05 maka data dalam penelitian berdistribusi normal.
b) Uji Heterokedastisitas Uji heterokedastisitas bertujuan menguji apakah beberapa varian populasi adalah sama atau tidak. Model regresi yang memenuhi persyaratan adalah dimana terdapat kesamaan varian atau disebut homoskedastisitas. Deteksi heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan metode scatter plot dengan memplotkan nilai ZPRED (nilai prediksi) dengan SRESID (nilai residualnya). Model yang baik didapatkan jika tidak terdapat pola
91
tertentu pada grafik, seperti mengumpul di tengah, menyempit kemudian melebar atau sebaliknya melebar kemudian menyempit.
c) Uji Multikolinieritas Uji multikolinieritas digunakan untuk menunjukkan adanya hubungan linier di antara variabel-variabel bebas dalam model regresi (Sumodiningrat, 2010:257). Multikolinieritas yang tinggi akan mengakibatkan tingginya ketidaktepatan koefisien-koefisien regresi. Oleh karena itu, mengingat masalah multikolinearitas sangat berpengaruh terhadap hasil penelitian, maka uji multikolinearitas harus dilakukan. Untuk mengetahui adanya multikolinearitas, dalam penelitian ini digunakan nilai variance inflaction factor (VIF) dan tolerance value, melalui bantuan program SPSS v.16. Apabila nilai VIF<10 dan nilai tolerance> 0,1, maka model regresi bebas dari gejala multikolinearitas (Priyatno, 2011:288).
d) Uji Linieritas Uji linieritas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel mempunyai hubungan yang linier atau tidak secara signifikan. Pengujian pada Statistical Produk and Servise Solution (SPSS) dengan melihat kolom Linearity pada ANOVA Table pada taraf signifikan 0,05. Dua variabel dikatakan mempunyai hubungan yang linier bila signifikan kurang dari 0,05.
92
3.6.2.2 Analisis Regresi Berganda Analisis regresi digunakan untuk mengetahui ketergantungan suatu variabel terikat dengan satu atau lebih variabel bebas, sehingga dapat diperoleh koefisien untuk masing-masing variabel bebas. Teknik ini dipakai untuk menganalisis pengaruh beberapa variabel independen terhadap variabel dependen. Pada penelitian ini, digunakan analisis regresi berganda, yakni dibuat model matematis antara kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual terhadap pemahaman akuntansi siswa. Adapun bentuk umum analisis regresi berganda dengan dua variabel, yaitu : Y = α+β1 X 1+ β2 X 2+e Keterangan Y = Pemahaman akuntansi siswa X 1 = Kecerdasan emosional X 2 = KecerdasanSpiritual α = Konstanta/intercept β = Koefisien regresi variabel X e = Error disturbance
3.6.2.3 Uji Hipotesis Uji Hipotesis yang dilakukan dalam regresi berganda (multiple regression) adalah dua langkah, yakni uji F untuk menguji pengaruh secara simultan variable-variabel independen, dan uji t untuk menguji pengaruh
93
secara parsial variabel-variabel independen terhadap variabel dependen. Syarat pengambilan keputusan terhadap hasil pengujian adalah sebagai berikut; a. Uji F (simultan) Uji signifikansi simultan digunakan untuk mengetahui apakah semua variabel bebas mempunyai pengaruh yang sama terhadap variabel terikat. Dalam penelitian ini Uji F (simultan) digunakan untuk menguji hipotesis ketiga (H3) yang berbunyi “Ada pengaruh kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual terhadap pemahaman akuntansi pada siswa kelas XII IPS MA Al Asror Tahun Pelajaran 2014/2015”. Untuk membuktikan kebenaran hipotesis dengan uji F, dapat dilihat dari beberapa kriteria, antara lain: (Ghozali, 2011:98) a) Bila nilai F lebih besar dari 4, maka H0 dapat ditolak pada derajat kepercayaan 5%. Dengan kata lain, hipotesis alternatif diterima, sehingga semua variabel independen secara serentak dan signifikan mempengaruhi variabel dependen. b) Membandingkan nilai F hasil perhitungan dengan nilai F menurut tabel. Bila nilai F
hitung
lebih besar dari nilai F
tabel,
maka H0 ditolak dan Ha
diterima. Adapun uji F dilakukan dengan bantuan program SPSS v.16, dengan kriteria jika nilai Sig lebih kecil dari α , maka Ho ditolak dan jika nilai Sig lebih besar α maka Ho diterima.
94
b. Uji t (parsial) Uji parsial digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen (Priyatno, 2011:252). Uji signifikansi parsial digunakan untuk mengetahui apakah masing-masing variabel bebas mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat. Dalam penelitian ini Uji t (parsial) digunakan untuk menguji hipotesis pertama (H1) dan kedua (H2). Untuk membuktikan kebenaran hipotesis dengan uji t, dapat dilihat dari beberapa kriteria, antara lain : (Ghozali, 2011:99) a)
Bila jumlah degree of freedom (df) adalah 20 atau lebih, dan derajat kepercayaan sebesar 5%, maka H0 yang menyatakan bi = 0, dapat ditolak bila nilai t lebih besar dari 2. Dengan demikian, hipotesis alternatif yang menyatakan bahwa suatu variabel independen secara individual mempengaruhi variabel dependen, diterima.
b) Membandingkan nilai statistik t dengan titik kritis menurut tabel. Apabila nilai statistik t hasil perhitungan lebih tinggi dibandingkan nilai t
tabel,
hipotesis alternatif diterima. Adapun uji t dilakukan dengan
bantuan program SPSS v.16, dengan kriteria : jika Sig < α = tolak Ho dan jika Sig > α = terima Ho.
c. Uji Determinasi Simultan (R2) Uji determinasi simultan digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh seluruh variabel independen terhadap variabel dependen melalui
95
regresi linear berganda. Jika hasil koefisien determinasi (adjusted R2) mendekati 1, maka dapat disimpulkan bahwa semakin kuat variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen. Dengan bantuan program SPSS v.16, besarnya adjusted R2 sebesar 0,XXX pada output SPSS, menunjukkan bahwa variabel dependen dipengaruhi oleh variabel independen sebesar XXX%, sedangkan sisanya (100% - XXX%), dijelaskan oleh sebab-sebab lain diluar model.
d. Uji Determinasi Parsial (r2) Untuk mengetahui besarnya kontribusi masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen, maka perlu dicari koefisien determinasi secara parsial. Dalam penelitian ini, besarnya pengaruh masingmasing variabel independen terhadap variabel dependen dicari dengan mengkuadratkan r yang diperoleh dengan bantuan program SPSS v.16. Dengan bantuan program SPSS v.16, besarnya r2 sebesar 0,XXX pada output SPSS (atau XXX%), menunjukkan bahwa variabel dependen dipengaruhi oleh variabel independen sebesar XXX%.
140
BAB V PENUTUP
5.1 Simpulan Hasil penelitian yang berjudul Pengaruh Kecerdasan Emosional dan Kecerdasan Spiritual terhadap Pemahaman Akuntansi siswa kelas XII IPS MA Al Asror tahun pelajaran 2014/2015 dapat disimpulkan sebagai berikut: 1.
Ada pengaruh positif antara kecerdasan emosional terhadap pemahaman akuntansi pada siswa kelas XI IPS MA Al Asror tahun pelajaran 2014/2015.
2.
Ada pengaruh positif antara kecerdasan spiritual terhadap pemahaman akuntansi pada siswa kelas XI IPS MA Al Asror tahun pelajaran 2014/2015.
3.
Ada pengaruh positif antara kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual terhadap pemahaman akuntansi pada siswa kelas XI IPS MA Al Asror tahun pelajaran 2014/2015.
5.2 Saran Saran yang dapat diberikan berdasar hasil penelitian yang telah dilakukan adalah sebagai berikut : 1.
Siswa sebaiknya terus belajar mengelola emosi dirinya dan belajar mengatur ego nya, selalu memotivasi diri untuk belajar dan selalu mengambil pelajaran positif dan makna dari semua kejadian.
2.
Orang tua siswa dapat mengawasi, membimbing, memberi motivasi dan menanamkan nilai-nilai kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual agar
141
siswa dapat menata emosi dan hatinya dalam bergaul sehinga mereka merasa mampu dan tidak ragu-ragu untuk melakukan suatu hal demi kemajuan mereka sendiri sesuai dengan nilai-nilai yang ada. 3.
Pihak guru atau pengajar perlu mempertimbangkan kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual dalam penyampaian materi maupun evaluasi serta memakai metode dan media pembelajaran yang dapat meningkatkan pemahaman siswa.
142
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, A, Prasetya, J.T. 1997. Strategi Belajar Mengajar Untuk Fakultas Tarbiah Komponen MKDK. Bandung : Pustaka Setia. Anderson, Lorin W. & Krathwohl, David R. 2001. A Taxonomy for Learning, Teaching and Assessing: a Revision of Bloom’s Taxonomy. New York : Longman Publishing. Anni, Chatarina Tri. 2006. Psikologi Belajar. Semarang: UPT UNNES Press Amaliyanti. 2013. Pemahaman Siswa Dalam Proses Belajar. http://cirukem.org/ pendidikan-cirukem/penelitian/ (diunduh 5 September 2013 pukul 21.30) Arsyad, Azhar. 2006. Media Pembelajaran. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada. Bahtiar. 2009. Hubungan antara Kecerdasan Emosional dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas II SMA Negeri 2 Mataram. Jurnal Insania Vol.14 No.2 MeiAgs 2009:254-268. Dabrowski, Kazimierz.1964. Positive Disintegration. Boston : Little, Brown And Company. Dwijayanti, Arie Pangestu. 2009. Pengaruh Kecerdasan Emosional, Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan Spiritual Dan Kecerdasan Sosial Terhadap Pemahaman Akuntansi. Skripsi. Jakarta : Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”. Efendi, Agus. 2005. Revolusi Kecerdasan Abad 21 Kritik MI, EI, SQ, AQ & Successful Intellegence Atas IQ. Bandung : Alfabeta. Fatimah, Siti. 2012. Kontribusi Iq (Intelligence Quotient) Dan Eq (Emotional Quotient)Terhadap Hasil Belajar Kognitif Biologi Siswa Kelas X Sma Negeri 7 Surakarta Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi. Surakarta : Universitas Sebelas Maret. Fauzan, Johan. 2011. Pengaruh Tingkat Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan Emosional, dan Kecerdasan Spiritual Terhadap Prestasi Belajar Matematika (Studi Penelitian pada Siswa Kelas XII Semester I Program IPS SMA Negeri 1 Tanjung Brebes Tahun Pelajaran 2010/2011. Skripsi. Tegal : Universitas Pancasakti. Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19; Edisi 5. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Goleman, Daniel. 2004. Kecerdasan Emosional. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama
143
Hamalik, Oemar. 2003. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara Hamalik, Oemar. 2009. Kurikulum dan Pembelajaran –ed 1, Cet.9. Jakarta: Bumi Aksara Hanum, Shieva. 2011. Pengaruh Atribut Kecerdasan Emosional dan Perilaku Belajar Terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi Pada Mahasiswa Akuntansi STIE Perbanas Surabaya. Skripsi. Surabaya : Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Perbanas http://id.shvoong.com/socialciences/education/2203596pengertianpemahaman/ (diunduh 5 September 2013 pukul 22.00) http://id.wikipedia.org/wiki/Pendidikan (diunduh tangga 19 desember 2012 jam 11.40) http://www Psychologymania.com / 2013/ 06/ pengertian – pemahaman – siswa .html (diunduh 5 September 2013 pukul 22.30 ) Ian. 2012. Pengertian Pemahaman. http://ian43.wordpress.com/2010/12/17/ pengertian-pemahaman (diunduh 5 September 2013 pukul 22.00) Jusub, AL Haryono. 2005. Dasar –Dasar Akuntansi(edisi 6). Yogyakarta: Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN. Kusmurianto. 2005. Akuntansi Keuangan Dasar. Semarang: UPT UNNES Press Laidra, Kaiya, Helle Pullmann dan Ju ri Allik. 2007. Personality and Intelligence As Predictors of Academic Achievement: A Cross-Sectional Study From Elementary To Secondary School. Estonia : University of Tartu Mulyasa, E. 2003. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung: Remaja Rosda Karya Nugraha, Prima Aditya. Pengaruh K ecerdasan Emosional Dan Perilaku Belajar Terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi. Skripsi. Jember : Universitas Jember Partowisastro, Koestoer. 1983. Dinamika dalam Psikologi Pendidikan. (Jilid I). Jakarta: Erlangga. Priyatno, Duwi. 2011. Buku Saku SPSS; Analisis Statistik Data Lebih Cepat, Efisien dan Akurat. Yogyakarta: MediaKom. Purwanto, M.N. 2010. Psikologi pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya Rachmi, Filia. 2010. Pengaruh Kecerdasan Emosional, Kecerdasan Spiritual, Dan Perilaku Belajar Terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi. Skripsi. Semarang: Universitas Diponegoro.
144
Rifa‟i, Achmad dan Chatrina Tri Anni. 2009. Psikologi Pendidikan. Semarang : Universitas Negeri UNNES Press. Riyanto, Agus. 2007. Pengaruh Kecerdasan Emosional (EQ) dan Kecerdasan Spiritual (SQ) Terhadap Prestasi Belajar Mata Diklat Ekonomi Siswa Kelas I SMK Negeri 1. Skripsi. Malang : Universitas Negeri Malang. Saefulah. 2012. Psikologi Perkembangn dan Pendidikan. Bandung : CV Pustaka Setia Santoso, Singgih. 2000. Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik. Jakarta:PT.Elek Media Komputindo Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan RD). Bandung: CV. Alfabeta. Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Sudjana, Nana. 2010. Evaluasi Proses dan Hasil Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Sukmadinata, Nana Syaodih. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Trihandini, R.A Fabiola Meirnayati, SPsi . 2005. Analisis Pengaruh Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan Emosi dan Kecerdasan Spiritual terhadap Kinerja Karyawan (Studi Kasus di Hotel Horison Semarang. Tesis. Semarang : Universitas Diponegoro. Tjun, Lauw Tjun, Santi Setawan, Sinta Setiana. 2009. Pengaruh Kecerdasan Emosional Terhadap Pemahaman Akuntansi Dilihat dari Perspektif Gender . Jurnal Akuntansi Vol.1 No.2 November 2009:101-118 Undang – Undang Dasar 1945. 2002. Jakarta Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. 2003. Jakarta Ulfa, Widayati Kurnia. 2010. Hubungan Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan Emosional, Kecerdasan Spiritual dan Kecerdasan Sosial Dengan Prestasi Belajar Sosiologi Siswa Kelas XI SMA Negeri 5 Surakarta Tahun Ajaran 2009/2010. Skripsi. Semarang : Universitas Sebelas Maret. Wardhani, Sri. 2008. Analisis SI dan SKL Mata Pelajaran Matematika SMP/MTs untuk Optimalisasi Tujuan Mata Pelajaran Matematika. Yogyakarta:
145
Pusat Pengembangan Dan Kependidikan Matematika.
Pemberdayaan
Pendidik
Dan
Tenaga
Yuniani, Anggun. 2010. Pengaruh Kecerdasan Emosional Terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi. Skripsi. Semarang : Universitas Diponegoro. Zohar, Danah dan Ian Marshall. 2005. SPIRITUAL CAPITAL :Memberdayakan SQ di Dunia Bisnis. Bandung : Mizan. Zohar, Danah dan Ian Marshall. 2002. SQ :Memanfaatkan Kecerdasan Spiritual Dalam Berfikir Integralistik Dan Holistik Untuk Memaknai Kehidupan.. Bandung : Mizan.
146
LAMPIRAN
147
Lampiran 1 Daftar Nilai Ulangan Semester Genap Mata Pelajaran Akuntansi Siswa kelas XI IPS MA Al Asror Tahun Ajaran 2013/2014
XI IPS 1 No. Absen 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
XI IPS 2 Nilai 62 72 72 68 60 72 77 72 72 77 67 73 72 57 72 65 70 73 55 52 67 63 77 57 50 82 63 62 62 67 75 65 72 63 58
No. Absen 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
Nilai 63 57 65 73 80 67 87 65 63 63 63 70 65 72 80 65 70 78 72 75 68 68 55 77 60 75 52 75 63 62 62 68 75
148
Lampiran 2 Daftar Nama Responden Uji Coba Instrumen No. Nama Responden Responden UC01 Abdul malik UC02 Adam Kholiq UC03 Adi Sucipto UC04 Afdul Hofur UC05 Ahmad Safi'i UC06 Idam Kholid UC07 Imam Sakroni UC08 Jauhari Nur UC09 Kasmuan UC10 Maesaroh UC11 M. Yusuf Susanto UC12 Muflihah UC13 Novia Andriani UC14 Nurul Huda UC15 Nurul Uma UC16 Putri Pratiwi UC17 Rohmatul Izza UC18 Siti Muarifah UC19 Siti Zaenap UC20 Slamet Mudhasir UC21 Sulastri UC22 Ummatul Faizah UC23 Ulfa UC24 Zamrutun Nikmah
149
Lampiran 3 Kisi-kisi Uji Coba Angket Penelitian No Variabel Indikator Jumlah No. butir soal 1 Kecerdasan Mengenali emosi diri 5 1,2,3,4,5 emosional Mengelola emosi 5 6,7,8,9,10 Memotivasi diri sendiri 5 11*,12,13,14,15* Mengenali emosi orang lain (empati) 5 16,17,18,19,20 Kemampuan membina hubungan 5 21,22,23,24,25 2 Kecerdasan Kesadaran diri 3 1,2,3 spiritual Spontanitas 3 4,5,6 Terbimbing oleh visi dan nilai 3 7,8,9 Holisme 3 10,11,12 Kepedulian 3 13,14,15* Merayakan keragaman 3 16,17,18 Independensi-terhadap-lingkungan 3 19,20,21 Kecenderungan untuk mengajukan 3 22,23,24 pertanyaan fundamental “mengapa?” Kemampuan untuk membingkai ulang 3 25,26,27 Memanfaatkan kemalangan secara 3 28,29,30 positif Rendah hati 3 31,32,33 Rasa keterpanggilan 3 34,35,36 * = Pernyataan negative
150
Lampiran 4 Kisi – Kisi Uji Coba Soal Pemahaman Akuntansi No 1
Variabel Pemahaman akuntansi Siklus akuntansi perusahaan jasa
Indikator Soal
Jumlah No. soal butir akuntansi 1 I
1. Menjelaskan siklus perusahaan jasa. 2. Mencotohkan transaksi keuangan perusahaan jasa 3. Mengklasifikasi transaksi perusahaan jasa 4. Menginterprestasikasn laporan keuangan perusahaan jasa 5. Menjodohkan konsep akuntansi perusahaan jasa
dasar
5
III
11
IV
3
V
10
II
151
Lampiran 5 Instrumen Uji Coba
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES) FAKULTAS EKONOMI (FE) Alamat: Gedung C-6, Kampus Sekaran Gunungpati, Semarang, Telp/Fax. (024) 8508015, website :http://fe.unnes.ac.id Semarang, 1 Oktober 2014 Kepada Siswa siswi Kelas XII IPS MA AL ISLAH
Dengan hormat, Dalam rangka penelitian untuk menyelesaikan studi Strata 1 pada Universitas Negeri Semarang dengan judul “Pengaruh Kecerdasan Emosional dan Kecerdasan Spiritual Terhadap Pemahaman Akuntansi Siswa kelas XII IPS MA AL ASROR Tahun Pelajaran 2014/2015”, maka saya mohon kesediaan saudara untuk meluangkan waktu untuk mengisi instrument uji coba ini. Pengisian jawaban pada instrumen ini tidak akan mempengaruhi nilai mata pelajaran apapun pada saat masa studi saudara. Oleh karena itu saya mengharapkan jawaban sebenarnya secara jujur sesuai dengan keadaan saudara. Atas segenap bantuan dan kesediaan saudara dalam pengisian instrumen uji coba ini, saya ucapkan terimakasih. Hormat saya, Peneliti Puput NilamSari
152
Nim. 7101409039 Petunjuk Pengisian : 1. Isilah semua nomor dalam kuesioner ini dan jangan ada yang dilewatkan 2. Berikan tanda () untuk jawaban yang anda pilih 3. Pilihan jawaban : STS TS RG S
: Jika pernyataan tersebut Sangat Tidak Setuju : Jika pernyataan tersebut Tidak Setuju : Jika pernyataan tersebut Ragu - Ragu : Jika pernyataan tersebut Setuju SS : Pernyataan tersebut Sangat Setuju A. DATA RESPONDEN Nama : No.absen
:
kelas
:
1. Kecerdasan Emosional No Uraian I 1
Mengenali Emosi Diri Saya menyukai diri saya apa adanya
2
Saya sering merasa tidak mampu melakukan sesuatu Saya mempunyai kemampuan untuk mendapatkan apa yang saya inginkan Saya bisa menyadari apa yang menjadi kelebihan dan kekurangan saya Saya adalah orang yang perfeksionis
3 4 5 II 6
7 8 9
Mengelola Emosi Saat teman menceritakan rahasianya maka saya akan menyimpan rahasia itu dan tidak menceritakan kepada orang lain Saya dapat menghargai pendapat yang berbeda dari orang lain Saya memikirkan apa yang saya inginkan sebelum bertindak Demi sasaran lain yang lebih besar, saya dapat menunda pemuasan kesenangan sesaat saya, misalnya mengobrol, menonton TV, main game,
Jawaban SS S RG TS
STS
153
jalan-jalan, dll 10 Saya segera menyelesaikan pekerjaan yang sudah saya rencanakan dengan tidak mengulur waktu III Motivasi 11 Saya tidak tahu apa yang menjadi tujuan hidup saya. 12 Saya selalu memiliki sikap optimis (tidak mudah menyerah) untuk meraih tujuan yang saya inginkan
13 Saya belajar setiap hari walaupun tanpa diperintah orang lain 14 Saya berani mengambil resiko untuk mencapai tujuan saya 15 Bila saya memenuhi hambatan dalam mencapai suatu tujuan, saya akan beralih pada tujuan lain IV Mengenali Emosi Orang Lain (Empati) 16 Saya selalu mengetahui ketika apa yang saya lakukan secara tidak sengaja membuat orang lain tidak senang 17 Saya berusaha menjadi pendengar yang baik dan memberikan respon (tanggapan) yang positif
18 Saya bisa merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain, seperti kesedihan dan kebahagiaan yang mereka rasakan. 19 Saat teman mengajukan suatu pendapat yang berbeda dengan saya, saya dapat melihat dari sudut pandang teman tersebut 20 Dalam sebuah organisasi saya dapat melihat maksud dari sebuah kegiatan yang dilakukan organisasi tersebut. V Kemampuan Membina Hubungan 21 Saya lebih suka menjadi pemimpin daripada mengikuti 22 Dalam menyelesaikan masalah kelompok, saya lebih senang melakukan musyawarah 23 Saya mampu untuk mengembangkan topik pembicaraan dengan orang lain 24 Saya mampu bekerja sama dengan kelompok untuk mencapai tujuan bersama 25 Dalam suatu kelompok, saya selalu menjaga kekompakan kelompok, agar apa yang dilakukan oleh kelompok saya dapat maksimal
154
2. Kecerdasan spiritual Jawaban SS S
no
Uraian
I 1
Kesadaran Diri Saya dapat menerima apa yang menjadi kekurangan saya dengan ikhlas Saya dapat menerima kenyataan yang tidak sesuai dengan harapan saya Diakhir hari (sebelum tidur) saya merefleksikan dan mengoreksi peristiwa dan pengalaman yang saya alami pada hari tersebut Spontanitas
2 3
II 4
Saya selalu mengikuti insting saya bahkan jika itu berarti saya harus mengambil resiko 5 Saya selalu antusias dalam melakukan sesuatu 6 Saya selalu menunjukkan emosi saya yang sesungguhnya III Terbimbing Oleh Visi dan Nilai Saya termotivasi oleh cita – cita dan mengabdi pada nilai – nilai yang lebih tinggi 8 Saya terpanggil untuk “bekerja ekstra” demi menghasilkan kesempurnaan pada apa pun yang saya lakukan 9 Saya tahu betul tujuan hidup saya IV Holisme (kesadaran akan sistem, atau konektivitas) 7
10 11 12
V 13
Saya menyelesaikan suatu masalah berdasarkan pengalaman dari masalah yang sebelumnya Saya sering merasa bahwa masalah - masalah yang saya alami saling berhubungan Dalam menyelesaikan masalah, saya sering mencari konteks yang lebih luas sehingga saya tahu akar permasalahannya dan cara menyelesaikannya Kepedulian
VI
Saya bisa merasakan apa yang teman rasakan, saat dia senang ataupun sedih Saya dapat tetap berempati terhadap kesedihan orang lain yang pernah melukai saya Saya akan menjaga perasaan saudara saya, karena saya merasa saudara saya adalah saya. Merayakan Keragaman
16
Dalam
14 15
suatu
acara
saya
memilih
untuk
RG TS
STS
155
bergabung dengan orang – orang baru dari pada orang-orang yang sudah saya kenal 17 Saat berbicara dengan orang yang berbeda pendapat dengan saya, saya dapat melihat dari sudut pandang orang tersebut 18 Saya dapat berhubungan baik dengan orang lain yang berbeda pendapat dengan saya VII Independensi Terhadap Lingkungan 19
20
21
Saya akan membela pendirian/pendapat yang saya rasa benar ketika semua orang disekitar saya tidak sependapat Saya akan mempertimbangkan dengan hati-hati dan mendengarkan orang lain sebelum saya menjalankan cara saya sendiri Saya lebih suka menyendiri
VII Kecenderungan untuk mengajukan pertanyaan fundamental “mengapa? I 22 Saya sering tidak puas terhadap penjelasan awal 23 Saya berusaha mengerti makna dibalik sebuah aturan, kebiasaan dan peristiwa 24 Saya sering memperhatikan sesuatu yang sedang terjadi dan selalu bertanya – tanya kenapa itu dapat terjadi IX Kemampuan Untuk Membingkai Ulang 25 Saya akan keluar dari zona nyaman saya untuk mencari pengalaman – pengalaman baru 26 Saya cukup baik dalam meninjau pertanyaan – pertanyaan dari berbagai sudut 27 Saya senang melakukan diskusi dengan kelompok lain untuk menamperoleh informasi yang lebih relevan untuk masalah saya X Memanfaatkan Kemalangan Secara Positif 28 Saya belajar dari kegagalan masa silam dan melampauinya 29 Ketika saya mempunyai masalah, saya mempunyai cara – cara untuk menyelesaikannya dan terus melangkah maju 30 Saya akan bangkit dari masalah dan rasa depresi saya dengan cepat XI Rendah Hati 31 Saat melakukan kesalahan, saya akan mengakui kesalahan saya dengan ksatria 32 Saya selalu terbuka terhadap kritik dan saran dari orang lain
156
33
Saya menyadari semua kekurangan saya dan saya akan berusaha untuk memperbaikinya XII Rasa keterpanggilan 34 Saya ingin agar dalam hidup saya dapat menciptakan perubahan 35 Saya merasa bahwa saya harus membalas semua kebaikan orang lain terhadap saya 36 Saat saya mendapatkan hadiah, saya merasa bahwa saya juga harus menyalurkannya kepada orang lain yang lebih membutuhkan
157
I.
Lengkapi Bagan Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa Di Bawah Ini Serta Berikan Panah Sesuai Urutan Siklus Akuntansi Yang Benar !!! SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA
Proses kegiatan akuntansi
Analisis Bukti pencatat an /
Tahap Pengikhtisaran
Tahap pencatatan
Jur nal u m
B uk u B
Tahap Pelaporan
Neraca saldo
Laporan Laba Rugi
Jurnal Penyesuaian
Laporan Perubahan Modal
NSSD
Laporan Neraca
Jurnal Penutup Laporan Arus Kas Kertas Kerja
Neraca Saldo setelh Penutupan
Jurnal Pembalik
158
II.
Berikan nomor pada kotak sesuai dengan pasangan yang tepat ! 1.
Buku harian untuk mencatat semua transaksi keuangan perusahaan secara sistematis dan kronologis dengan menyebutkan akun yang di debet dan di kredit 2. Perbedaan jumlah pendapatan dan beban 3. Modal awal ditambah laba dikurangi prive 4. Rekening ini jika mengalami kenaikan nilai akan dicatat di kredit 5. Daftar saldo – saldo akhir dari setiap akun dibuku besar baik debet ataupun kredit 6. Dibuat untuk menyesuaikan neraca saldo agar mampu menggambarkan keadaan yang sesuai 7. Bukti pembayaran yang dibuat oleh pihak penerima 8. Untuk menjaga konsistensi pencatatan dengan cara menghilangkan akun – akun tertentu yang timbul akibat pembuatan jurnal penyesuaian. 9. Mempermudah menyusun Laporan keuangan, mengurangi kesalahan,membantu mengecek saldo laba rugi 10. Historis, Analisis, Instruktif, Informatif III.
Modal akhir Utang Fungsi jurnal Fungsi kertas kerja Jurnal penyesuaian Neraca saldo Jurnal Jurnal pembalik Laba/ Rugi Kuitansi
Berikan Contoh Transaksi Berdasarkan Pengaruh Perubahan Nilai Yang Ditimbulkan !!! Contoh: Bertambahnya aktiva disertai bertambahnya utang = Membeli perlengkapan salon secara kredit sebesar Rp 10.000.000, 00 No Perubahan nilai Contoh transaksi 1 Bertambahnya aktiva disertai berkurangnya aktiva lainnya 2 Bertambahnya aktiva dan bertambahnya utang disertai berkurangnya aktiva lainnya 3 Bertambahnya aktiva disertai bertambahnya modal 4 Berkurangnya aktiva disertai berkurangnya utang
159
5
IV.
Berkurangnya aktiva disertai berkurangnya modal Tuliskan Nama Akun Yang Dipengaruhi Oleh Transaksi, Pengaruhnya dan Letak Pencatatannya !!!
No 1 2
3
4
5
6
Transaksi
Akun yang dipengaruhi Seorang pemilik usaha salon menambahkan uang pribadinya Kas untuk menambah modal usahanya Modal Pembelian meja, kursi, kertas dan tinta, sebagian sudah Perlatan dibayar dan sebagian lagi akan dibayar kemudian. Perlengkapan Uts
Bertambah / berkurang Bertambah Bertambah Bertambah Bertambah Bertambahurang
Membayar tagihan air, telepon, dan listrik salon
Beban air Beban telepon Beban listrik Kas Karena ada hal yang mendesak, pemilik mengambil uang Prive perusahaan untuk memenuhi keperluan pribadinya Ka
Bertambah Bertambah Bertambah Berkurang Bertambah Berkurang
Debet/ kredit Debet kredit Debet Debet Kre redit Debet Debet Debet Kredit Debet Kredit
Pada akhir bulan diketahui sebagian perlengkapan sudah Beban terpakai sehingga jumlah perlengkapan tidak sesuai dengan perlengkapan yang dicatat, sehingga harus disesuaikan, Perlengkapan (Sebesar peigunakan) Pada tanggal 31 Desember nilai gedung mengalami Beban peny. penyusutan sebesar 5 % gedung Akm. Peny.enyusutan)
Bertambah Berkurang
Debet Kredit
Bertambah Bertambah
Debet Kredit
160
7
8
9
Pada tgl 31 desember 2013 pak agus harus membuat penyesuaian pencatatan sewa bangunan yang telah dibayarnya untuk 3 tahun kedepan (pada pencatatan awal dicatat sebagai harta)
Beban sewa Sewa dibayar dimuka (sebesar sewa yang telah digunakan) Gaji karyawan dibayarkan setiap hari sabtu, namun pada Beban gaji akhir bulan (tutup buku) jatuh pada hari kamis ,maka ada Utang gaji karyawan yang belum terbayarkan, sehingga harus ada gajiterbayar penyesuaian. Pada akhir periode perusahaan harus menutup akun Pendapatan sementara, sehingga perusahaan harus menutup akun Ikhtisar laba pendapatan rugi
Bertambah Berkurang
Debet Kredit
Bertambah bertambah
Debet Kredit
Debet Kredit
10
Pada akhir periode perusahaan harus menutup akun Ikhtisar laba sementara, sehingga perusahaan harus menutup akun – akun rugi beban Beban xxx
Debet Kredit
11
Pada akhir periode perusahaan harus menutup akun modal sementara, sehingga perusahaan harus menutup akun prive prive
Debet Kredit
V.
Susun konsep laporan keuangan berdasarkan akun – akun dibawah ini ! Kas Piutang usaha Perlengkapan salon Peralatan salon Utang usaha Ana Modal awal Ana
Modal akhir ana Prive Ana Pendapatan jasa Beban gaji Beban iklan Beban listrik dan air
Beban serba-serbi Gaji yang masih harus dibayar Beban perlengkapan Beban penyusutan peralatan Laba/ rugi
161
Salon Ana Laporan Laba – Rugi Per 31 Desember 2004
Salon Ana Laporan Perubahan Modal Per 31 Desember 2004
162
Salon Ana Neraca Per 31 Desember 2004
163
Lampiran 6 Tabulasi Data Uji Coba Soal Pemahaman Akuntansi I No
Kode
ii
1
iii
iv
v
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
1 UC01
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
0
1
30 total 1
25
2 UC02
0
1
0
1
0
0
1
1
0
0
0
1
0
1
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7
3 UC03
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
0
27
4 UC04
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
27
5 UC05
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
27
6 UC06
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
1
0
1
0
0
1
0
0
1
0
0
1
0
1
0
0
0
7
7 UC07
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
1
0
1
0
0
1
0
0
1
0
1
0
1
0
0
1
0
0
0
0
8
8 UC08
0
0
1
0
0
0
0
0
1
1
1
0
0
1
0
1
0
1
0
0
1
0
1
0
0
1
0
1
0
1
12
9 UC09
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
0
0
1
1
1
25
10 UC10
0
1
0
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
1
6
11 UC11
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
29
12 UC12
0
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
0
0
1
1
1
1
0
1
0
1
1
0
0
0
0
18
13 UC13
1
0
0
0
1
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
4
14 UC14
0
0
0
0
0
1
1
1
1
0
1
0
1
0
0
1
0
0
1
0
0
1
0
0
1
0
0
1
0
1
12
15 UC15
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
29
16 UC16
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
27
17 UC17
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
30
18 UC18
0
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
0
4
19 UC19
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
30
20 UC20
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
1
1
0
0
0
1
0
0
0
0
0
6
21 UC21
0
1
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
1
0
0
1
1
0
0
0
0
7
22 UC22
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
30
23 UC23
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
1
1
0
0
0
0
0
0
1
0
0
1
0
1
1
8
24 UC24
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
1
1
1
0
0
1
1
0
0
1
1
0
10
jumlah
8
16
15
14
15
14
15
14
15
12
15
13
11
16
13
16
14
15
17
15
16
14
14
12
15
11
8
15
15
12
415
164
Lampiran 7 Tabulasi Data Uji Coba Angket Kecerdasan Emosional I No
Kode
ii
iii
iv
V
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
total
1
UC01
3
3
3
3
3
1
3
3
3
3
3
3
3
3
1
3
3
3
5
3
3
3
5
5
1
75
2
UC02
5
1
3
3
5
5
4
4
4
5
5
3
3
5
5
5
3
4
5
5
5
3
3
5
5
103
3
UC03
5
5
5
5
5
5
4
4
4
5
5
5
5
5
5
5
5
4
5
5
5
5
5
5
5
121
4
UC04
3
3
3
3
3
1
3
3
3
3
3
3
3
3
1
3
3
3
5
3
3
3
5
3
1
73
5
UC05
3
3
3
3
3
1
3
3
3
3
3
3
3
3
1
3
3
3
5
3
3
3
3
3
1
71
6
UC06
5
5
5
5
5
5
3
4
4
5
5
5
5
5
5
5
5
4
5
5
5
5
5
4
4
118
7
UC07
5
5
5
5
5
5
4
4
4
5
5
5
5
5
5
5
5
4
5
5
5
5
5
5
5
121
8
UC08
4
4
5
5
5
5
4
4
4
5
5
5
5
5
5
5
5
4
5
5
4
4
5
5
5
117
9
UC09
5
5
5
5
5
5
4
4
4
5
5
5
5
5
5
5
5
4
5
4
5
4
4
5
5
118
10
UC10
5
5
5
5
5
5
4
4
4
5
5
5
5
5
5
5
5
4
4
4
5
5
5
5
5
119
11
UC11
5
5
5
5
5
5
4
4
4
5
5
5
5
5
5
5
5
4
5
4
5
5
5
5
5
120
12
UC12
5
5
5
5
5
5
4
4
4
5
5
5
5
5
5
5
5
4
4
5
5
5
4
4
4
117
13
UC13
3
3
3
3
3
1
3
3
3
3
3
3
3
3
1
3
3
3
5
3
3
3
3
3
1
71
14
UC14
5
5
5
5
5
5
4
5
4
5
5
5
5
5
5
5
5
4
5
5
5
5
5
5
5
122
15
UC15
5
5
5
5
5
5
4
4
4
5
5
5
5
5
5
5
5
4
5
5
5
5
5
5
5
121
16
UC16
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
72
17
UC17
3
3
3
3
3
1
3
3
3
3
3
3
3
3
1
3
3
3
5
3
3
3
3
3
1
71
18
UC18
5
5
5
5
5
5
4
4
4
5
5
5
5
5
5
5
5
4
5
5
5
5
5
5
5
121
19
UC19
5
5
5
5
5
5
4
5
4
5
5
5
5
5
5
5
5
4
5
5
5
5
5
5
5
122
20
UC20
3
3
3
3
3
1
3
3
3
3
3
3
3
3
1
3
3
3
3
3
3
3
3
3
1
69
21
UC21
5
5
5
5
5
5
4
4
4
5
5
5
5
5
5
4
5
5
5
5
5
5
5
5
5
121
22
UC22
3
3
3
3
3
1
3
3
3
3
3
3
3
3
1
3
3
3
3
3
3
3
3
3
1
69
23
UC23
3
3
5
3
3
1
3
3
5
5
5
5
3
3
5
3
3
3
5
3
3
3
3
3
1
85
24
UC24
5
5
5
5
5
5
4
4
4
5
5
5
5
5
4
4
4
4
5
5
5
5
5
5
5
118
jumlah
101
97
102
100
102
85
86
89
89
104
104
102
100
102
88
100
99
88
112
99
101
98
102
102
83
2435
165
Lampiran 8 Tabulasi Data Uji Coba Angket Kecerdasan Spiritual I 1
3
II 4
2
5
6
III 7
8
9
IV 10
11
12
V 13
14
15
VI 16
17
18
VII 19
20
21
VIII 22 23
24
IX 25
26
27
X 28
29
30
XI 31
32
33
XII 34
UC01
4
35
36
3
3
3
4
1
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
1
3
3
3
3
3
3
3
3
3
1
3
3
3
5
3
3
3
3
3
107
UC02
4
1
3
3
5
5
4
4
4
5
5
3
3
3
3
5
5
4
4
4
5
5
3
3
5
5
5
5
3
4
5
5
5
3
3
5
146
UC03
4
5
5
5
5
5
4
4
4
5
5
5
5
5
5
5
5
4
4
4
5
5
5
5
5
5
5
5
5
4
5
5
5
5
5
5
172
UC04
5
3
3
5
3
1
5
3
5
3
3
3
3
3
3
3
1
3
3
3
3
3
3
3
3
3
1
3
3
5
5
3
3
3
3
3
114
5
UC05
3
3
3
3
5
1
3
3
3
5
3
3
5
3
3
3
1
3
3
3
3
3
3
3
3
3
5
3
3
3
5
3
3
3
3
3
114
6
UC06
5
5
5
5
5
5
3
4
4
5
5
5
5
5
5
5
5
3
4
4
5
5
5
5
5
5
5
5
5
4
5
5
5
5
5
5
171
7
UC07
5
5
4
5
4
4
4
4
5
5
5
5
4
5
5
5
5
4
4
4
5
5
5
5
5
5
5
5
5
4
5
5
5
5
5
5
170
8
UC08
5
5
5
5
4
5
4
4
4
5
5
5
5
5
5
5
5
4
4
4
5
5
5
5
5
5
5
5
5
4
5
5
5
5
5
5
172
UC09
5
5
5
4
5
4
5
4
4
5
5
5
4
5
5
5
5
4
4
4
5
5
5
5
5
5
5
5
5
4
5
4
5
5
5
5
170
UC10
5
5
5
4
5
5
4
4
5
4
5
4
5
5
5
5
5
4
4
4
5
5
5
5
5
5
5
5
5
4
5
4
5
5
5
5
170
UC11
5
5
4
5
4
5
4
5
4
5
5
4
5
4
5
5
5
4
4
4
5
5
5
5
5
5
5
5
5
4
5
4
5
5
5
5
169
UC12
5
5
5
4
5
4
4
4
4
5
4
5
5
5
5
5
5
4
4
4
5
5
5
5
5
5
5
5
5
4
4
5
5
5
5
5
169
13
UC13
3
3
3
3
3
5
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
1
3
3
3
3
3
3
3
3
3
5
3
3
3
5
3
3
3
3
3
112
14
UC14
5
5
5
5
5
5
4
4
4
5
5
5
5
5
5
5
5
4
4
4
5
5
5
5
5
5
5
5
5
4
5
5
5
5
5
5
173
15
UC15
5
5
5
5
5
5
4
4
4
5
5
5
5
5
5
5
5
4
4
4
5
5
5
5
5
5
5
5
5
4
5
5
5
5
5
5
173
16
UC16
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
105
UC17
3
3
3
3
3
1
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
1
3
3
3
3
3
3
3
3
3
1
3
3
3
5
3
3
3
3
3
104
UC18
5
5
5
5
5
5
4
4
4
5
5
5
5
5
5
5
5
4
4
4
5
5
5
5
5
5
5
5
5
4
5
5
5
5
5
5
173
UC19
5
5
5
5
5
5
4
4
4
5
5
5
5
5
5
5
5
4
4
4
5
5
5
5
5
5
5
5
5
4
5
5
5
5
5
5
173
UC20
3
3
3
3
3
1
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
1
3
3
3
3
3
3
3
3
3
1
3
3
3
3
3
3
3
3
3
102
21
UC21
5
5
5
5
5
5
4
4
4
5
5
5
5
5
5
5
5
4
4
4
5
5
5
5
5
5
5
5
5
4
5
5
5
5
5
5
173
22
UC22
5
5
5
5
5
5
4
4
4
5
5
5
5
5
5
5
5
4
4
4
5
5
5
5
5
5
5
5
5
4
5
5
5
5
5
5
173
23
UC23
3
3
3
3
3
1
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
1
3
3
3
3
3
3
3
3
3
1
3
3
3
5
3
3
3
3
3
104
24
UC24
5
5
5
5
5
5
4
4
4
5
5
5
5
5
5
5
5
4
4
4
5
5
5
5
5
5
5
4
5
5
5
5
5
5
173
105 100 100 101 104 90
90
89
93 105 103 100 102 101 102 104 89
87
88
88
NO KODE 1 2 3 4
9 10 11 12
17 18 19 20
jumlah
104 104 102 102 104 104 97
5
5
104
102
90 115 101 104 102 102 104 3582
166
Lampiran 9 Hasil Uji Validitas Variabel Pemahaman Akuntansi VALIDITAS SOAL 1 2 3 4 5 6 MP 25.50 21.00 23.33 24.07 22.73 24.29 MT 17.29 17.29 17.29 17.29 17.29 17.29 SD 10.35 10.35 10.35 10.35 10.35 10.35 (mp - mt)/sd 0.79 0.36 0.58 0.66 0.53 0.68 p 0.33 0.67 0.63 0.58 0.63 0.58 q 0.67 0.33 0.38 0.42 0.38 0.42 √p/q 0.71 1.41 1.29 1.18 1.29 1.18 r 0.56 0.51 0.75 0.78 0.68 0.80 r tabel 0.4044 0.4044 0.4044 0.4044 0.4044 0.4044 analisa VALID VALID VALID VALID VALID VALID TINGKAT SOAL 1 2 3 4 soal 8 16 15 14 B 30 30 30 30 JS 0.267 0.533 0.5 0.467 P sdg sdg ANALISA skr sdg DAYA BEDA 1 2 3 soal 1 5 3 ba 12 12 12 ja 7 11 12 bb 12 12 12 jb 0.500 0.500 0.750 d B B BS analisa Pakai Pakai Pakai keterangan
7 23.13 17.29 10.35 0.56 0.63 0.38 1.29 0.73 0.4044 VALID 5 15 30 0.5 sdg
8 9 10 24.50 23.73 26.50 17.29 17.29 17.29 10.35 10.35 10.35 0.70 0.62 0.89 0.58 0.63 0.50 0.42 0.38 0.50 1.18 1.29 1.00 0.82 0.80 0.89 0.4044 0.4044 0.4044 VALID VALID VALID
6 14 30 0.467 sdg
4 2 12 12 12 0.833 BS Pakai
7 15 30 0.5 sdg
5 3 12 12 12 0.750 BS Pakai
8 14 30 0.467 sdg
6 2 12 12 12 0.833 BS Pakai
11 12 13 23.73 24.62 24.09 17.29 17.29 17.29 10.35 10.35 10.35 0.62 0.71 0.66 0.63 0.54 0.46 0.38 0.46 0.54 1.29 1.09 0.92 0.80 0.77 0.60 0.4044 0.4044 0.4044 VALID VALID VALID 9 15 30 0.5 sdg
7 3 12 12 12 0.750 BS Pakai
10 12 30 0.4 sdg
8 2 12 12 12 0.833 BS Pakai
11 15 30 0.5 sdg
9 3 12 12 12 0.750 BS Pakai
14 15 16 22.38 25.54 22.06 17.29 17.29 17.29 10.35 10.35 10.35 0.49 0.80 0.46 0.67 0.54 0.67 0.33 0.46 0.33 1.41 1.09 1.41 0.69 0.87 0.65 0.4044 0.4044 0.4044 VALID VALID VALID 12 13 30 0.433 sdg
13 11 30 0.367 sdg
10 1 12 11 12 0.833 BS Pakai
14 16 30 0.533 Sdg
11 3 12 12 12 0.750 BS Pakai
17 23.64 17.29 10.35 0.61 0.58 0.42 1.18 0.73 0.4044 VALID
18 23.47 17.29 10.35 0.60 0.63 0.38 1.29 0.77 0.4044 VALID
15 13 30 0.433 sdg
16 16 30 0.533 sdg
12 2 12 11 12 0.750 BS Pakai
13 2 12 9 12 0.583 B Pakai
19 20 21.59 23.13 17.29 17.29 10.35 10.35 0.42 0.56 0.71 0.63 0.29 0.38 1.56 1.29 0.65 0.73 0.4044 0.4044 VALID VALID 17 14 30 0.467 sdg
14 4 12 12 12 0.667 B Pakai
18 15 30 0.5 sdg
15 1 12 12 12 0.917 BS Pakai
21 21.13 17.29 10.35 0.37 0.67 0.33 1.41 0.52 0.4044 VALID
22 23 23.71 24.5 17.29 17.2 10.35 10.3 0.62 0.7 0.58 0.5 0.42 0.4 1.18 1.1 0.73 0.8 0.4044 0.40 VALID VAL
19 17 30 0.567 sdg
16 5 12 11 12 0.500 B Pakai
20 15 30 0.5 sdg
17 3 12 11 12 0.667 B Pakai
167
Lampiran 10 Hasil Uji Validitas Variabel Kecerdasan Emosional
N0. Soal
Nilai
Total
Pearson Correlation .962 1
Sig. (2-tailed)
0.00
N
24
Pearson Correlation .800 2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
0.00
N
24
13
Dipakai
Valid
Dipakai
Valid
Dipakai
Valid
Dipakai
Valid
Dipakai
Valid
Dipakai
Valid
Dipakai
Valid
Dipakai
Valid
Dipakai
Valid
Dipakai
Valid
Dipakai
Valid
Dipakai
Valid
Dipakai
**
Sig. (2-tailed)
0.00
N
24
Pearson Correlation
.956
Sig. (2-tailed)
0.00
N
24
Pearson Correlation
.980
Sig. (2-tailed)
0.00
N
24
Pearson Correlation
.974
Sig. (2-tailed)
0.00
**
**
**
N
24
Pearson Correlation
.900
Sig. (2-tailed)
0.00
N
24
Pearson Correlation
.900
Sig. (2-tailed)
0.00
N
24
Pearson Correlation
.768
Sig. (2-tailed)
0.00
N
24
Pearson Correlation
.942
Sig. (2-tailed)
0.00
N
24
Pearson Correlation
.942
Sig. (2-tailed)
0.00
N
24
Pearson Correlation
.911
Sig. (2-tailed)
0.00
N
24
Pearson Correlation .956
Valid
**
Sig. (2-tailed)
Pearson Correlation .911
Keterangan
**
**
**
**
**
**
**
**
Sig. (2-tailed)
0.00
N
24
168
Pearson Correlation .980 14
Sig. (2-tailed)
0.00
N
24
Pearson Correlation .930 15
0.00
N
24
17
0.00
N
24
18
0.00
N
24
Sig. (2-tailed)
0.00
N
24
20
0.04
N
24
21
0.00
N
24
22
0.00
N
24
23
0.00
N
24
24
0.00
N
24
25
Dipakai
Valid
Dipakai
Valid
Dipakai
Valid
Dipakai
Valid
Dipakai
Valid
Dipakai
Valid
Dipakai
Valid
Dipakai
**
Sig. (2-tailed)
0.00
N
24
Pearson Correlation .965
Valid
**
Sig. (2-tailed)
Pearson Correlation .857
Dipakai
**
Sig. (2-tailed)
Pearson Correlation .737
Valid
**
Sig. (2-tailed)
Pearson Correlation .926
Dipakai
**
Sig. (2-tailed)
Pearson Correlation .962
Valid
*
Sig. (2-tailed)
Pearson Correlation .918
Dipakai
**
Pearson Correlation .418 19
Valid
**
Sig. (2-tailed)
Pearson Correlation .923
Dipakai
**
Sig. (2-tailed)
Pearson Correlation .940
Valid
**
Sig. (2-tailed)
Pearson Correlation .935 16
**
**
Sig. (2-tailed)
0.00
N
24
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
169
Lampiran 11 Hasil Uji Validitas Variabel Kecerdasan Spiritual
N0. Soal 1
Total Pearson Correlation 0.864 0.00 Sig. (2-tailed) N
2
4
5
6
7
8
9
13
Dipakai
Valid
Dipakai
Valid
Dipakai
Valid
Dipakai
Valid
Dipakai
Valid
Dipakai
Valid
Dipakai
Valid
Dipakai
24
Pearson Correlation 0.842 0.000 Sig. (2-tailed) N
Valid
24
Pearson Correlation 0.931 12 0.000 Sig. (2-tailed) N
Dipakai
24
Pearson Correlation 0.960 11 0.000 Sig. (2-tailed) N
Valid
24
Pearson Correlation 0.882 10 0.000 Sig. (2-tailed) N
Dipakai
24
Pearson Correlation 0.606 0.002 Sig. (2-tailed) N
Valid
24
Pearson Correlation 0.910 0.000 Sig. (2-tailed) N
Dipakai
24
Pearson Correlation 0.610 0.002 Sig. (2-tailed) N
Valid
24
Pearson Correlation 0.872 0.000 Sig. (2-tailed) N
Dipakai
24
Pearson Correlation 0.800 0.000 Sig. (2-tailed) N
Valid
24
Pearson Correlation 0.823 0.000 Sig. (2-tailed) N
Dipakai
24
Pearson Correlation 0.931 0.000 Sig. (2-tailed) N
Valid
24
Pearson Correlation 0.825 0.000 Sig. (2-tailed) N
3
Keterangan
Nilai
24
170
Pearson Correlation 0.947 14 0.000 Sig. (2-tailed) N
16
24
28
Dipakai
Valid
Dipakai
Valid
Dipakai
Valid
Dipakai
Valid
Dipakai
Valid
Dipakai
Valid
Dipakai
Valid
Dipakai
Valid
Dipakai
24
Pearson Correlation 0.829 27 0.000 Sig. (2-tailed) N
Valid
24
Pearson Correlation 0.981 26 0.000 Sig. (2-tailed) N
Dipakai
24
Pearson Correlation 0.981 25 0.000 Sig. (2-tailed) N
Valid
24
Pearson Correlation 0.964 0.000 Sig. (2-tailed) N
Dipakai
24
Pearson Correlation 0.964 23 0.000 Sig. (2-tailed) N
Valid
24
Pearson Correlation 0.981 22 0.000 Sig. (2-tailed) N
Dipakai
24
Pearson Correlation 0.981 21 0.000 Sig. (2-tailed) N
Valid
24
Pearson Correlation 0.981 20 0.000 Sig. (2-tailed) N
Dipakai
24
Pearson Correlation 0.981 19 0.000 Sig. (2-tailed) N
Valid
24
Pearson Correlation 0.892 18 0.000 Sig. (2-tailed) N
Dipakai
24
Pearson Correlation 0.973 17 0.000 Sig. (2-tailed) N
Valid
24
Pearson Correlation 0.981 0.000 Sig. (2-tailed) N
Dipakai
24
Pearson Correlation 0.964 15 0.000 Sig. (2-tailed) N
Valid
24
Pearson Correlation 0.981 0.000 Sig. (2-tailed)
171
N
24
Pearson Correlation 0.964 29 0.000 Sig. (2-tailed) N
36
Dipakai
Valid
Dipakai
Valid
Dipakai
Valid
Dipakai
Valid
Dipakai
24
Pearson Correlation 0.981 0.000 Sig. (2-tailed) N
Valid
24
Pearson Correlation 0.964 35 0.000 Sig. (2-tailed) N
Bibuang
24
Pearson Correlation 0.964 34 0.000 Sig. (2-tailed) N
Tidak Valid
24
Pearson Correlation 0.981 33 0.000 Sig. (2-tailed) N
Dipakai
24
Pearson Correlation 0.921 32 0.000 Sig. (2-tailed) N
Valid
24
Pearson Correlation 0.395 31 0.056 Sig. (2-tailed) N
Dipakai
24
Pearson Correlation 0.700 30 0.000 Sig. (2-tailed) N
Valid
24
172
Lampiran 12 Hasil Uji Reliabilitas Reliabilitas variable kecerdasan emosional
Reliability Statistics
Cronba ch's Alpha
Cronba ch's Alpha Based on Standar dized Items
N of Item s
.985
.990
25
Reliabilitas variable kecerdasan spiritual Reliability Statistics
Cronba ch's Alpha
Cronba ch's Alpha Based on Standar dized Items
N of Item s
.990
.993
36
173
Lampiran 13 Daftar Nama Responden Penelitian No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39
Kode Reponden Res001 Res002 Res003 Res004 Res005 Res006 Res007 Res008 Res009 Res010 Res011 Res012 Res013 Res014 Res015 Res016 Res017 Res018 Res019 Res020 Res021 Res022 Res023 Res024 Res025 Res026 Res027 Res028 Res029 Res030 Res031 Res032 Res033 Res034 Res035 Res036 Res037 Res038 Res039
Nama Responden Abdul Latif Ahmad Nadhirul Amien Ahmad Samsudin Bekti Gustama Putra Boby Putra Pratama Efa Korniyawati Eka Nurchasanah Fanisatul Amanah Febry Fitriyanto Fina Ismatul Mauidhoh Habib Andhoni Hesti Yuliana Imam Fahrurrozi Imam Mufasirin Irsyad Zakiyudin Juharotul Farida Khoirotun Nisak Khoirul Anam Mamut Taqim Mega Fitriana Suratno Mufid Arviyanti Muhammad Ali Muhammad An'im A.F. Nur Wahyuni Oktarina Sholehah Ratri Nur Arifah Renovenda Wildan A. Rika Kumalasari Septian Slamet Rifki Setyo Purnomo Siti Fadhilah Siti Nurjanah Siyadatul Mustakiroh Uswatul Arifah Yeni Lutfia Ahmad Fatchul Mubin Ahmad Listiyanto Chalimatul Chasanah Emi Susanti
No 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68
Kode Reponden Res040 Res041 Res042 Res043 Res044 Res045 Res046 Res047 Res048 Res049 Res050 Res051 Res052 Res053 Res054 Res055 Res056 Res057 Res058 Res059 Res060 Res061 Res062 Res063 Res064 Res065 Res066 Res067 Res068
Nama Responden Fad'uniyatun Fido Krisnandika Widodo Fiki Lutfiyan Frisa Winda Krisnantia Galang Ian Firmansyah Iksan Wisnu Saputro Irfan Nur Achmad Khalimatus Sakdiyah Luqman Nurlatif M. Nuryadi Mamnukhah Kholiq Muhamad Misbahul Hadi Muhammad Arba'i Muhammad Ibnu Naja Muhammad Zamzuri Nikmatul Umma Syarifah Novitasari Restu Febyawati Risky Syah Putra Safinatul Hasna Septiani Pratiwi Siti Isni Anisa Suryanto Umi Nur Fauziah Wahyu Dwi Jayanti Wahyu Puspitasari Wisnu Ainun Najib Yudi Purniawan Zahra Dinda Nirmala
174
Lampiran 14 No
Variabel
Kisi-kisi Angket Penelitian Indikator
1 Kecerdasan Mengenali emosi diri emosional Mengelola emosi Memotivasi diri sendiri Mengenali emosi orang lain (empati) Kemampuan hubungan
membina
2 Kecerdasan Kesadaran diri spiritual Spontanitas Terbimbing oleh visi dan nilai Holisme Kepedulian Merayakan keragaman Independensi-terhadaplingkungan Kecenderungan untuk mengajukan pertanyaan fundamental “mengapa?” Kemampuan untuk membingkai ulang Memanfaatkan kemalangan secara positif Rendah hati Rasa keterpanggilan
Lampiran 15
Jumlah No. butir soal 5 1,2,3,4,5 5 6,7,8,9,10 5 11*,12,13,1 4,15* 5 16,17,18,19, 2 0 5 21,22,23,24, 2 5 3 1,2,3 3 4,5,6 3 7,8,9 3 10,11,12 3 13,14,15* 3 16,17,18 3 19,20,21 3
22,23,24
3
25,26,27
3
28,29,30
2 3
31,32 33,33,35
175
INSTRUMEN PENELITIAN
Bagi Siswa / Siswi Kelas XII IPS MA AL ASROR
Oleh Puput Nilam Sari 7101409039
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2014
176
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES) FAKULTAS EKONOMI (FE) Alamat: Gedung C-6, Kampus Sekaran Gunungpati, Semarang, Telp/Fax. (024) 8508015, website :http://fe.unnes.ac.id Semarang, Oktober 2014 Kepada Siswa siswi Kelas XII IPS MA AL ASROR Dengan hormat, Dalam rangka penelitian untuk menyelesaikan studi Strata 1 pada Universitas Negeri Semarang dengan judul “Pengaruh Kecerdasan Emosional dan Kecerdasan Spiritual Terhadap Pemahaman Akuntansi Siswa Kelas XII IPS MA AL ASROR”, maka saya mohon kesediaan saudara untuk meluangkan waktu untuk mengisi instrument penelitian berupa angket dan soal pemahaman ini. Pengisian jawaban pada instrument penelitian ini tidak akan mempengaruhi nilai mata pelajaran apapun pada saat masa studi saudara. Oleh karena itu saya mengharapkan jawaban sebenarnya secara jujur sesuai dengan keadaan saudara. Atas segenap bantuan dan kesediaan saudara dalam pengisian instrumen penelitian ini, saya ucapkan terimakasih. Hormat saya, Peneliti
Puput NilamSari Nim. 7101409039 Petunjuk Pengisian : 1. Isilah semua nomor dalam kuesioner ini dan jangan ada yang dilewatkan 2. Berikan tanda () untuk jawaban yang anda pilih 3. Pilihan jawaban : STS TS RG S SS
: : : : :
Jika pernyataan tersebut Sangat Tidak Setuju Jika pernyataan tersebut Tidak Setuju Jika pernyataan tersebut Ragu - Ragu Jika pernyataan tersebut Setuju Pernyataan tersebut Sangat Setuju
177
A. DATA RESPONDEN Nama
:
No.absen
:
kelas
:
ANGKET PENELITIAN 1. Kecerdasan Emosional No
Uraian SS
I 1
Mengenali Emosi Diri Saya menyukai diri saya apa adanya
2 3
Saya sering merasa tidak mampu melakukan sesuatu Saya mempunyai kemampuan untuk mendapatkan apa yang saya inginkan Saya bisa menyadari apa yang menjadi kelebihan dan kekurangan saya Saya adalah orang yang perfeksionis
4 5 II 6
III
Mengelola Emosi Saat teman menceritakan rahasianya maka saya akan menyimpan rahasia itu dan tidak menceritakan kepada orang lain Saya dapat menghargai pendapat yang berbeda dari orang lain Saya memikirkan apa yang saya inginkan sebelum bertindak Demi sasaran lain yang lebih besar, saya dapat menunda pemuasan kesenangan sesaat saya, misalnya mengobrol, menonton TV, main game, jalan-jalan, dll Saya segera menyelesaikan pekerjaan yang sudah saya rencanakan dengan tidak mengulur waktu Motivasi
11
Saya tidak tahu apa yang menjadi tujuan hidup saya.
12
Saya selalu memiliki sikap optimis (tidak mudah menyerah) untuk meraih tujuan yang saya inginkan
13
Saya belajar setiap hari walaupun tanpa diperintah orang lain Saya berani mengambil resiko untuk mencapai tujuan saya Bila saya memenuhi hambatan dalam mencapai suatu tujuan, saya akan beralih pada tujuan lain Mengenali Emosi Orang Lain (Empati)
7 8 9
10
14 15 IV
Jawaban S RG TS
STS
178
16
Saya selalu mengetahui ketika apa yang saya lakukan secara tidak sengaja membuat orang lain tidak senang
17
Saya berusaha menjadi pendengar yang memberikan respon (tanggapan) yang positif
18
Saya bisa merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain, seperti kesedihan dan kebahagiaan yang mereka rasakan. Saat teman mengajukan suatu pendapat yang berbeda dengan saya, saya dapat melihat dari sudut pandang teman tersebut Dalam sebuah organisasi saya dapat melihat maksud dari sebuah kegiatan yang dilakukan organisasi tersebut. Kemampuan Membina Hubungan
19
20
V 21 22 23 24 25
baik dan
Saya lebih suka menjadi pemimpin daripada mengikuti Dalam menyelesaikan masalah kelompok, saya lebih senang melakukan musyawarah Saya mampu untuk mengembangkan topik pembicaraan dengan orang lain Saya mampu bekerja sama dengan kelompok untuk mencapai tujuan bersama Dalam suatu kelompok, saya selalu menjaga kekompakan kelompok, agar apa yang dilakukan oleh kelompok saya dapat maksimal
2. Kecerdasan spiritual no
Uraian
I 1
Kesadaran Diri Saya dapat menerima apa yang menjadi kekurangan saya dengan ikhlas Saya dapat menerima kenyataan yang tidak sesuai dengan harapan saya Diakhir hari (sebelum tidur) saya merefleksikan dan mengoreksi peristiwa dan pengalaman yang saya alami pada hari tersebut Spontanitas Saya selalu mengikuti insting saya bahkan jika itu berarti saya harus mengambil resiko Saya selalu antusias dalam melakukan sesuatu Saya selalu menunjukkan emosi saya yang sesungguhnya Terbimbing Oleh Visi dan Nilai Saya termotivasi oleh cita – cita dan mengabdi pada nilai –
SS
2 3
II 4 5 6 III 7
S
Jawaban RG TS
STS
179
8 9 IV 10 11 12
V 13 14 15 VI 16
17 18 VII 19 20
21 VII I 22 23 24 IX 25 26 27
nilai yang lebih tinggi Saya terpanggil untuk “bekerja ekstra” demi menghasilkan kesempurnaan pada apa pun yang saya lakukan Saya tahu betul tujuan hidup saya Holisme (kesadaran akan sistem, atau konektivitas) Saya menyelesaikan suatu masalah berdasarkan pengalaman dari masalah yang sebelumnya Saya sering merasa bahwa masalah - masalah yang saya alami saling berhubungan Dalam menyelesaikan masalah, saya sering mencari konteks yang lebih luas sehingga saya tahu akar permasalahannya dan cara menyelesaikannya Kepedulian Saya bisa merasakan apa yang teman rasakan, saat dia senang ataupun sedih Saya dapat tetap berempati terhadap kesedihan orang lain yang pernah melukai saya Saya akan menjaga perasaan saudara saya, karena saya merasa saudara saya adalah saya. Merayakan Keragaman Dalam suatu acara saya memilih untuk bergabung dengan orang – orang baru dari pada orang-orang yang sudah saya kenal Saat berbicara dengan orang yang berbeda pendapat dengan saya, saya dapat melihat dari sudut pandang orang tersebut Saya dapat berhubungan baik dengan orang lain yang berbeda pendapat dengan saya Independensi Terhadap Lingkungan Saya akan membela pendirian/pendapat yang saya rasa benar ketika semua orang disekitar saya tidak sependapat Saya akan mempertimbangkan dengan hati-hati dan mendengarkan orang lain sebelum saya menjalankan cara saya sendiri Saya lebih suka menyendiri Kecenderungan untuk mengajukan pertanyaan fundamental “mengapa? Saya sering tidak puas terhadap penjelasan awal Saya berusaha mengerti makna dibalik sebuah aturan, kebiasaan dan peristiwa Saya sering memperhatikan sesuatu yang sedang terjadi dan selalu bertanya – tanya kenapa itu dapat terjadi Kemampuan Untuk Membingkai Ulang Saya akan keluar dari zona nyaman saya untuk mencari pengalaman – pengalaman baru Saya cukup baik dalam meninjau pertanyaan – pertanyaan dari berbagai sudut Saya senang melakukan diskusi dengan kelompok lain untuk menamperoleh informasi yang lebih relevan untuk masalah saya
180
X 28 29 30 XI 31 32 XI I 33 34 35
Memanfaatkan Kemalangan Secara Positif Saya belajar dari kegagalan masa silam dan melampauinya Ketika saya mempunyai masalah, saya mempunyai cara – cara untuk menyelesaikannya dan terus melangkah maju Saya akan bangkit dari masalah dan rasa depresi saya dengan cepat Rendah Hati Saya selalu terbuka terhadap kritik dan saran dari orang lain Saya menyadari semua kekurangan saya dan saya akan berusaha untuk memperbaikinya Rasa keterpanggilan Saya ingin agar dalam hidup saya dapat menciptakan perubahan Saya merasa bahwa saya harus membalas semua kebaikan orang lain terhadap saya Saat saya mendapatkan hadiah, saya merasa bahwa saya juga harus menyalurkannya kepada orang lain yang lebih membutuhkan
181
I.
Lengkapi Bagan Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa Di Bawah Ini Serta Berikan Panah Sesuai Urutan Siklus Akuntansi Yang Benar !!! SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA
Proses kegiatan akuntansi
Analisis Bukti pencatat an /
Tahap Pengikhtisaran
Tahap pencatatan
Jur nal u m
Neraca saldo B uk u B
Jurnal Penyesuaian
NSSD
Jurnal Penutup
Kertas Kerja
Neraca Saldo setelh Penutupan
Jurnal Pembalik
Tahap Pelaporan
Laporan Laba Rugi Laporan Perubahan Modal
Laporan Neraca
Laporan Arus Kas
182
II.
Berikan nomor pada kotak sesuai dengan pasangan yang tepat ! 1. Buku harian untuk mencatat semua transaksi keuangan perusahaan secara sistematis dan kronologis dengan menyebutkan akun yang di debet dan di kredit 2. Perbedaan jumlah pendapatan dan beban 3. Modal awal ditambah laba dikurangi prive 4. Rekening ini jika mengalami kenaikan nilai akan dicatat di kredit 5. Daftar saldo – saldo akhir dari setiap akun dibuku besar baik debet ataupun kredit 6. Dibuat untuk menyesuaikan neraca saldo agar mampu menggambarkan keadaan yang sesuai 7. Bukti pembayaran yang dibuat oleh pihak penerima 8. Untuk menjaga konsistensi pencatatan dengan cara menghilangkan akun – akun tertentu yang timbul akibat pembuatan jurnal penyesuaian. 9. Mempermudah menyusun Laporan keuangan, mengurangi kesalahan,membantu mengecek saldo laba rugi 10. Historis, Analisis, Instruktif, Informatif
III.
Modal akhir Utang Fungsi jurnal Fungsi kertas kerja Jurnal penyesuaian Neraca saldo Jurnal Jurnal pembalik Laba/ Rugi Kuitansi
Berikan Contoh Transaksi Berdasarkan Pengaruh Perubahan Nilai Yang Ditimbulkan !!! Contoh: Bertambahnya aktiva disertai bertambahnya utang = Membeli perlengkapan salon secara kredit sebesar Rp 10.000.000, 00 No Perubahan nilai Contoh transaksi 1 Bertambahnya aktiva disertai berkurangnya aktiva lainnya 2 Bertambahnya aktiva dan bertambahnya utang disertai berkurangnya aktiva lainnya 3 Bertambahnya aktiva disertai bertambahnya modal 4 Berkurangnya aktiva disertai berkurangnya utang
183
5
IV.
Berkurangnya aktiva disertai berkurangnya modal Tuliskan Nama Akun Yang Dipengaruhi Oleh Transaksi, Pengaruhnya dan Letak Pencatatannya !!!
No 1 2
3
4
5
6
Transaksi
Akun yang dipengaruhi Seorang pemilik usaha salon menambahkan uang pribadinya untuk Kas menambah modal usahanya Modal Pembelian meja, kursi, kertas dan tinta, sebagian sudah dibayar dan Perlatan sebagian lagi akan dibayar kemudian. Perlengkapan Uts
Bertambah / berkurang Bertambah Bertambah Bertambah Bertambah Bertambahurang
Membayar tagihan air, telepon, dan listrik salon
Beban air Beban telepon Beban listrik Kas Karena ada hal yang mendesak, pemilik mengambil uang Prive perusahaan untuk memenuhi keperluan pribadinya Ka
Bertambah Bertambah Bertambah Berkurang Bertambah Berkurang
Debet/ kredit Debet kredit Debet Debet Kre redit Debet Debet Debet Kredit Debet Kredit
Pada akhir bulan diketahui sebagian perlengkapan sudah terpakai Beban sehingga jumlah perlengkapan tidak sesuai dengan yang dicatat, perlengkapan sehingga harus disesuaikan, Perlengkapan (Sebesar peigunakan) Pada tanggal 31 Desember nilai gedung mengalami penyusutan Beban peny. sebesar 5 % gedung Akm.
Bertambah Berkurang
Debet Kredit
Bertambah Bertambah
Debet Kredit
184
7
Pada tgl 31 desember 2013 pak agus harus membuat penyesuaian pencatatan sewa bangunan yang telah dibayarnya untuk 3 tahun kedepan (pada pencatatan awal dicatat sebagai harta)
8
Gaji karyawan dibayarkan setiap hari sabtu, namun pada akhir bulan (tutup buku) jatuh pada hari kamis ,maka ada gaji karyawan yang belum terbayarkan, sehingga harus ada penyesuaian. Pada akhir periode perusahaan harus menutup akun sementara, sehingga perusahaan harus menutup akun pendapatan
9
10 Pada akhir periode perusahaan harus menutup akun sementara, sehingga perusahaan harus menutup akun – akun beban 11 Pada akhir periode perusahaan harus menutup akun sementara, sehingga perusahaan harus menutup akun prive
V.
Peny.enyusutan) Beban sewa Sewa dibayar dimuka (sebesar sewa yang telah digunakan) Beban gaji Utang gajiterbayar Pendapatan Ikhtisar laba rugi Ikhtisar laba rugi Beban xxx modal prive
Bertambah Berkurang
Debet Kredit
Bertambah bertambah
Debet Kredit Debet Kredit Debet Kredit Debet Kredit
Susun konsep laporan keuangan berdasarkan akun – akun dibawah ini ! Kas Piutang usaha Perlengkapan salon Peralatan salon Utang usaha Ana Modal awal Ana Modal akhir ana Prive Ana
Pendapatan jasa Beban gaji Beban iklan Beban listrik dan air Beban serba-serbi Gaji yang masih harus dibayar Beban perlengkapan Beban penyusutan peralatan
Laba/ rugi
185
Salon Ana Laporan Laba – Rugi Per 31 Desember 2004
Salon Ana Laporan Perubahan Modal Per 31 Desember 2004
186
Salon Ana Neraca Per 31 Desember 2004
187
KUNCI SOAL
188
I.
Lengkapi bagan siklus akuntansi perusahaan jasa dibawah ini serta berikan panah sesuai urutan yang benar !!! SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA
Proses kegiatan akuntansi
Analisis Bukti pencatat an /
Tahap Pengikhtisaran
Tahap pencatatan
Jurnal umum
Buku Besar
Neraca saldo
Jurnal Penyesuaian
Tahap Pelaporan
Laporan Laba Rugi Laporan Neraca
NSSD Laporan Perubahan Modal Kertas Kerja Laporan Arus Kas Jurnal Penutup Neraca Saldo setelh Penutupan Jurnal Pembalik
189
II. 1.
Berikan nomor pada kotak sesuai dengan pasangan yang tepat !
Buku harian untuk mencatat semua transaksi keuangan perusahaan secara sistematis dan kronologis dengan menyebutkan akun yang di debet dan di kredit 2. Perbedaan jumlah pendapatan dan beban 3. Modal awal ditambah laba dikurangi prive 4. Rekening ini jika mengalami kenaikan nilai akan dicatat di kredit 5. Daftar saldo – saldo akhir dari setiap akun dibuku besar baik debet ataupun kredit 6. Dibuat untuk menyesuaikan neraca saldo agar mampu menggambarkan keadaan yang sesuai 7. Bukti pembayaran yang dibuat oleh pihak penerima 8. Untuk menjaga konsistensi pencatatan dengan cara menghilangkan akun – akun tertentu yang timbul akibat pembuatan jurnal penyesuaian. 9. Mempermudah menyusun Laporan keuangan, mengurangi kesalahan,membantu mengecek saldo laba rugi 10. Historis, Analisis, Instruktif, Informatif
III.
3 Modal akhir 4 Utang 10 Fungsi jurnal
9 Fungsi kertas kerja 6 Jurnal penyesuaian 5
Neraca saldo
1 8
Jurnal Jurnal pembalik
2 Laba/ Rugi 7 Kuitansi
Berikan contoh transaksi berdasarkan pengaruh perubahan nilai yang ditimbulkan dibawah ini ! Contoh: Bertambahnya aktiva disertai bertambahnya utang = Membeli perlengkapan salon secara kredit sebesar Rp 10.000.000, 00 No Perubahan nilai Contoh transaksi 1 Bertambahnya aktiva disertai Membeli peralatan kantor secara tunai sebesar Rp 20.000.000 berkurangnya aktiva lainnya 2 Bertambahnya aktiva dan bertambahnya Membeli peralatan kantor sebesar Rp 20.000.000, baru dibayar Rp utang disertai berkurangnya aktiva 10.000.000, sisanya dibayar kemudian. lainnya 3 Bertambahnya aktiva disertai Penyetoran modal dari pemilik usaha sebesar Rp 200.000.000 bertambahnya modal 4 Berkurangnya aktiva disertai Diterima pelunasan utang dari pelanggan sebesar Rp 10.000
190
5
IV.
berkurangnya utang Berkurangnya aktiva disertai berkurangnya modal
Pemilik usaha mengambil uang untuk keperluan sendiri sebesar Rp 50.000.000
Tuliskan nama akun yang dipengaruhi oleh transaksi, pengaruhnya dan letak pencatatannya ! No
1
seorang pemilik usaha salon menambahkan uang pribadinya Kas untuk menambah modal usahanya Modal
Bertambah / berkurang Bertambah Bertambah
2
pembelian meja, kursi, kertas dan tinta, sebagian sudah dibayar Perlatan dan sebagian lagi akan dibayar kemudian. Perlengkapan Utang Kas membayar tagihan air, telepon, dan listrik salon Beban air Beban telepon Beban listrik Kas Karena ada hal yang mendesak, pemilik mengambil uang Prive perusahaan untuk memenuhi keperluan pribadinya Kas
Bertambah Bertambah Bertambah Berkurang Bertambah Bertambah Bertambah Berkurang Bertambah Berkurang
Debet Debet Kredit Kredit Debet Debet Debet Kredit Debet Kredit
Pada akhir bulan diketahui sebagian perlengkapan sudah terpakai Beban sehingga jumlah perlengkapan tidak sesuai dengan yang dicatat, perlengkapan sehingga harus disesuaikan, Perlengkapan (Sebesar perlengkapan yang digunakan) Pada tanggal 31 Desember nilai gedung mengalami penyusutan Beban peny.
Bertambah Berkurang
Debet Kredit
Bertambah
Debet
3
4
5
6
Transaksi
Akun yang dipengaruhi
Debet/ kredit Debet kredit
191
sebesar 5 %
gedung Akm. Peny. Gedung (sebesar penyusutan) Beban sewa Sewa dibayar dimuka (sebesar sewa yang telah digunakan) Beban gaji Utang gaji (sebesar gaji yang belum terbayar Pendapatan Ikhtisar laba rugi
Bertambah
Kredit
Bertambah Berkurang
Debet Kredit
Bertambah bertambah
Debet Kredit
7
Pada tgl 31 desember 2013 pak agus harus membuat penyesuaian pencatatan sewa bangunan yang telah dibayarnya untuk 3 tahun kedepan (pada pencatatan awal dicatat sebagai harta)
8
Gaji karyawan dibayarkan setiap hari sabtu, namun pada akhir bulan (tutup buku) jatuh pada hari kamis ,maka ada gaji karyawan yang belum terbayarkan, sehingga harus ada penyesuaian.
9
Pada akhir periode perusahaan harus menutup akun sementara, sehingga perusahaan harus menutup akun pendapatan
10
Pada akhir periode perusahaan harus menutup akun sementara, Ikhtisar laba sehingga perusahaan harus menutup akun – akun beban rugi Beban xxx
Debet Kredit
11
Pada akhir periode perusahaan harus menutup akun sementara, modal sehingga perusahaan harus menutup akun prive prive
Debet Kredit
Debet Kredit
192
V.
Susun konsep laporan keuangan berdasarkan akun – akun dibawah ini ! Kas Piutang usaha Perlengkapan salon Peralatan salon Utang usaha Ana Modal awal Ana Modal akhir ana Prive Ana Pendapatan jasa Beban gaji Beban iklan Beban listrik dan air Beban serba-serbi Gaji yang masih harus dibayar Beban perlengkapan Beban penyusutan peralatan Laba/ rugi
193
Salon Ana Laporan Laba – Rugi Per 31 Desember 2004
Pendapatan jasa Beban beban : Beban gaji Beban iklan Beban listrik dan air Beban serba-serbi Beban perlengkapan Beban peny peralatan
Total
Salon Ana Laporan Perubahan Modal Per 31 Desember 2004 xxx
xxx xxx xxx xxx xxx xxx
xxx -
Modal awal
xxxx
Laba / rugi Prive
xxx +
modal Akhir xxx
Laba/ rugi
xxx
xxx xxx (+/-)
194
Salon Ana Neraca Per 31 Desember 2004 Aktiva lancar Kas Piutang usaha Perlengkapan salon Total aktiva lancar Aktiva tetap Perlatan salon Total aktiva tetap Total aktiva
Utang usaha Utang usaha Ana
xxx xxx xxx +
xxx
Modal xxx
Modal Usaha Ana
xxx +
xxx + xxx + xxx
Total Pasiva
xxx
195
Lampiran 16 Surat Keterangan Melakukan Penelitian
196
Lampiran 17 Tabulasi Data Soal Penelitian Variabel Pemahaman Akuntansi I Kode No Responden 1
ii
iii
iv
total Nilai
v
2
3
4
5
6
7
8
9
10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 Res001
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
17
57
2 Res002
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
0
1
0
1
0
0
1
1
0
1
0
1
0
0
1
1
1
19
63
3 Res003
1
1
0
1
1
1
0
0
1
0
1
1
0
1
1
0
1
1
0
1
1
0
1
0
1
0
0
1
1
1
19
63 47
4 Res004
0
1
1
0
1
1
1
0
1
0
1
1
0
1
0
1
1
1
0
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
14
5 Res005
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
1
18
60
6 Res006
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
0
1
0
0
1
0
1
1
0
1
1
0
1
0
1
0
0
1
1
1
19
63
7 Res007
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
0
1
1
1
1
1
0
0
0
1
1
0
23
77
8 Res008
1
1
1
1
1
1
0
1
0
0
1
1
0
0
1
0
1
1
0
1
1
0
1
0
1
0
1
1
1
1
20
67
9 Res009
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
0
1
0
0
1
0
1
1
0
1
1
0
1
0
1
0
0
1
1
1
19
63
10 Res010
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
0
0
1
1
1
0
0
1
0
1
1
1
23
77
11 Res011
0
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
0
1
1
0
0
0
0
0
0
1
1
1
18
60 50
12 Res012
0
0
1
1
1
1
0
0
1
0
0
1
0
0
1
0
1
0
0
1
1
0
1
0
1
0
0
1
1
1
15
13 Res013
0
1
0
1
1
1
1
1
1
0
0
1
0
0
1
1
0
1
0
1
1
0
1
0
1
0
0
1
1
1
18
60
14 Res014
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
1
15
50
15 Res015
0
1
0
1
1
1
1
1
1
0
0
1
0
0
1
1
1
0
0
1
1
0
1
0
1
0
0
1
1
1
18
60
16 Res016
1
1
1
0
1
1
1
0
1
0
1
1
0
1
0
1
1
1
0
1
1
0
0
0
0
0
0
1
0
0
16
53
17 Res017
0
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
0
0
0
0
0
0
1
1
0
18
60
18 Res018
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
0
1
0
1
1
0
1
1
0
1
0
1
0
0
1
1
1
21
70
19 Res019
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
0
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
1
16
53
20 Res020
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
1
20
67
21 Res021
0
1
1
0
1
1
1
0
1
0
1
1
0
1
0
1
1
1
0
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
14
47
22 Res022
0
1
1
0
1
1
1
0
1
0
1
1
0
1
0
1
0
1
0
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
13
43
23 Res023
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
0
1
0
1
1
0
1
1
0
1
0
0
0
0
1
1
1
20
67
24 Res024
0
1
1
0
1
1
1
0
1
0
1
1
0
1
0
1
0
1
0
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
1
14
47
197
25 Res025
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
0
1
0
1
1
1
0
1
1
0
0
0
0
0
0
1
1
1
19
63
26 Res026
1
0
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
0
0
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
1
22
73
27 Res027
1
0
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
0
1
0
1
0
1
0
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
14
47
28 Res028
1
0
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
0
1
0
1
0
1
0
1
1
0
0
0
0
0
0
1
0
0
15
50
29 Res029
0
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
0
1
0
1
0
1
0
1
1
0
0
0
0
0
0
1
1
0
16
53
30 Res030
0
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
0
1
0
1
1
1
0
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
15
50
31 Res031
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
0
1
0
1
1
0
1
1
0
1
0
1
0
0
1
1
1
21
70
32 Res032
0
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
0
1
0
1
1
1
0
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
15
50
33 Res033
0
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
0
1
1
1
0
1
1
0
0
0
0
0
0
1
1
1
18
60
34 Res034
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
0
1
1
1
0
1
1
0
0
0
0
0
0
1
1
0
18
60
35 Res035
0
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
0
1
0
1
0
1
0
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
14
47
36 Res036
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
0
1
0
1
1
1
0
1
1
0
0
0
0
0
0
1
1
0
18
60
37 Res037
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
0
1
0
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
16
53
38 Res038
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
0
1
0
1
1
1
0
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
16
53
39 Res039
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
0
1
0
1
1
0
1
1
0
1
0
0
0
0
1
1
1
20
67
40 Res040
1
0
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
0
0
0
1
1
1
0
1
1
0
1
0
1
0
0
1
1
1
19
63
41 Res041
0
1
1
0
1
1
1
0
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
0
0
0
0
0
0
1
1
1
18
60
42 Res042
0
1
1
1
1
1
0
1
0
0
1
1
0
0
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
22
73
43 Res043
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
17
57
44 Res044
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
0
0
1
1
1
0
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
15
50
45 Res045
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
15
50
46 Res046
0
0
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
0
1
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
1
16
53
47 Res047
0
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
0
1
0
1
1
1
0
1
1
0
0
0
0
0
0
1
1
0
17
57
48 Res048
0
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
0
1
1
1
0
1
1
0
0
0
0
0
0
1
1
1
18
60
49 Res049
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
0
1
0
1
1
1
0
1
1
0
0
0
0
0
0
1
1
1
19
63
50 Res050
0
0
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
0
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
20
67
51 Res051
0
0
0
1
0
1
1
1
1
0
1
1
0
1
0
1
1
1
0
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
13
43
52 Res052 53 Res053
0 0
0 1
0 1
1 1
0 1
1 1
1 1
1 1
1 1
0 0
1 0
1 1
0 0
1 0
0 1
1 0
1 1
1 1
0 1
1 1
1 1
0 1
0 1
0 1
0 1
0 0
0 0
0 1
0 1
0 1
13 22
43 73
198
54 Res054
0
1
0
1
0
0
0
0
0
0
1
1
0
1
0
1
1
1
0
1
1
0
0
0
0
0
0
1
1
1
13
43
55 Res055
0
1
1
1
1
1
0
1
1
0
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
0
0
1
1
1
21
70
56 Res056
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
0
1
0
1
1
1
0
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
1
17
57
57 Res057
0
0
1
1
0
1
1
1
0
1
0
1
1
0
1
0
1
1
1
0
1
1
0
0
0
0
0
1
1
1
17
57
58 Res058
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
0
1
0
1
0
1
1
0
0
0
0
0
0
1
1
0
17
57
59 Res059
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
0
0
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
22
73
60 Res060
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
0
1
0
1
0
1
0
1
1
0
0
0
0
0
0
1
1
0
17
57
61 Res061
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
0
1
1
0
1
1
0
1
1
0
0
0
1
1
1
21
70
62 Res062
0
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
0
1
0
1
0
1
0
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
14
47
63 Res063
1
0
0
1
0
1
1
1
1
0
1
1
0
0
1
0
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
20
67
64 Res064
0
0
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
0
1
1
0
0
0
0
0
0
1
1
1
17
57
65 Res065
0
0
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
0
1
1
1
0
1
1
0
0
0
0
0
0
1
1
1
17
57
66 Res066
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
0
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
16
53
67 Res067
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
0
1
1
1
0
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
17
57
68 Res068
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
0
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
0
0
0
21
70
28 52 57 59 58 67 57 45 56 23 52 67 13 43 27 49 54 61
8
59 62
7
24
9
19
5
3
47 45 39 1195 3983
jumlah
199
Lampiran 18 Tabulasi Data Penelitian Variabel Kecerdasan Emosional I 2 5
3 4
4 5
5 4
6 4
ii 7 5
8 4
9 5
10 4
11 3
iii 12 4
13 4
14 5
15 4
16 5
iv 17 5
18 4
19 5
20 4
21 5
v 22 5
23 4
24 5
25 total 4 110
no
Kode
1
Res001
1 4
2
Res002
5
4
3
3
5
5
4
4
4
3
4
5
5
5
4
3
5
4
5
5
5
4
4
5
5
108
3
Res003
5
5
5
4
4
5
4
4
4
5
4
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
119
4
Res004
4
3
5
5
5
4
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
4
5
5
4
4
4
5
5
4
107
5
Res005
4
4
5
5
5
5
5
4
5
4
4
5
5
4
5
4
4
4
4
5
4
5
4
4
4
111
6
Res006
5
5
5
5
5
5
3
4
4
5
4
5
5
5
5
5
4
4
5
5
5
5
5
4
4
116
7
Res007
5
5
5
5
4
4
4
5
5
4
5
4
5
4
5
4
5
5
5
5
5
5
5
5
4
117
8
Res008
4
4
5
5
5
5
4
4
4
5
4
5
5
4
4
5
5
5
5
5
4
4
5
5
5
115
9
Res009
5
5
5
5
5
5
4
4
4
5
4
5
4
5
4
4
4
4
5
4
5
4
4
5
5
113
10
Res010
5
5
5
5
5
4
4
4
4
4
4
4
4
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
117
11
Res011
4
5
4
5
4
4
5
4
5
4
5
4
4
5
4
4
5
4
5
4
5
5
4
4
4
110
12
Res012
4
5
4
5
4
5
4
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
4
4
5
5
5
4
4
4
107
13
Res013
4
3
4
3
4
4
4
4
5
4
5
5
5
5
5
4
5
5
5
4
5
3
5
5
5
110
14
Res014
4
5
4
4
4
3
5
5
5
5
4
3
5
4
4
5
5
5
5
5
4
4
5
4
4
110
15
Res015
5
5
5
5
5
5
4
4
4
5
4
5
4
5
5
5
5
5
5
4
5
5
5
5
5
119
16
Res016
4
5
4
5
4
4
5
4
5
5
3
4
4
5
4
4
5
4
5
4
3
5
5
5
4
109
17
Res017
5
4
3
4
5
4
4
3
5
4
4
5
5
4
4
4
3
4
5
5
4
4
4
3
4
103
18
Res018
5
5
5
5
5
5
4
4
4
4
4
5
5
4
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
119
19
Res019
5
5
4
4
5
5
4
5
4
5
5
5
4
4
4
5
5
5
4
4
4
4
4
4
4
111
20
Res020
5
4
4
4
5
5
5
5
5
3
4
5
4
4
4
4
5
4
3
4
4
4
5
5
4
108
21
Res021
5
5
5
5
5
5
4
4
4
5
5
4
5
5
4
4
4
4
4
4
4
5
5
5
5
114
22
Res022
4
4
4
3
4
3
4
5
4
4
5
4
5
4
3
4
5
5
4
5
4
3
4
4
4
102
23
Res023
5
4
5
3
4
4
4
4
5
4
5
5
4
5
5
5
4
4
5
4
5
5
5
4
4
111
24
Res024
5
5
5
5
4
4
4
4
4
4
4
5
4
5
4
4
4
4
5
4
4
4
5
5
4
109
25
Res025
4
5
4
5
5
4
4
4
4
4
5
4
4
4
5
5
3
5
4
5
4
3
3
3
4
104
26
Res026
4
5
5
5
5
5
3
5
4
5
5
5
5
4
5
5
5
4
5
3
4
3
5
5
4
113
27
Res027
5
5
3
4
5
5
4
4
4
4
4
4
4
5
5
4
5
4
4
5
4
5
5
4
4
109
28
Res028
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
4
4
4
4
4
110
200
Res029
5
5
5
4
4
3
5
3
5
5
4
5
5
5
5
5
4
4
4
4
4
4
5
4
4
110
30
Res030
5
5
4
4
5
5
5
4
4
4
4
4
4
4
5
4
5
5
5
5
4
5
5
5
5
114
31
Res031
5
5
5
5
5
5
3
4
4
5
4
5
5
5
5
5
4
4
5
5
5
5
5
4
4
116
32
Res032
5
5
5
5
4
5
3
4
4
4
4
5
4
5
5
4
5
4
4
5
4
4
4
4
5
110
33
Res033
4
4
5
5
5
5
4
4
4
5
4
5
5
4
4
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
108
34
Res034
5
5
5
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
4
5
106
35
Res035
4
5
5
5
4
5
5
5
4
4
5
5
5
5
5
4
5
5
5
5
5
5
4
4
4
117
36
Res036
4
4
4
4
3
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
4
3
4
4
4
4
4
100
37
Res037
4
4
4
4
4
4
4
3
3
5
3
4
4
4
4
4
4
4
4
5
5
5
5
5
5
104
38
Res038
5
4
4
5
3
5
5
3
3
3
5
5
3
3
5
3
5
5
5
3
3
5
3
5
5
103
39
Res039
5
5
5
5
5
5
4
5
4
5
4
5
5
5
5
4
5
4
5
4
5
4
5
5
4
117
40
Res040
5
5
5
5
5
5
4
4
4
5
4
5
5
4
4
4
5
5
4
5
5
4
5
5
4
115
41
Res041
3
5
5
4
4
4
5
5
5
3
3
3
5
4
5
5
4
5
4
5
4
5
5
4
5
109
42
Res042
5
5
5
5
5
5
4
4
5
4
4
5
5
4
5
5
5
5
5
5
4
5
5
5
5
119
43
Res043
5
5
5
5
5
5
4
4
4
4
4
4
5
4
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
118
44
Res044
4
5
4
5
4
4
5
4
5
4
3
4
4
5
4
4
5
4
5
4
5
5
4
5
4
109
45
Res045
5
5
5
5
5
5
4
4
4
5
5
4
5
5
4
5
4
5
4
5
5
5
5
5
5
118
46
Res046
5
5
5
5
5
5
4
4
4
5
5
5
5
5
5
4
5
5
5
5
4
5
4
5
5
119
47
Res047
3
3
4
3
4
4
4
5
4
5
3
5
4
5
4
5
5
5
5
4
5
4
5
5
5
108
48
Res048
3
3
5
3
3
3
3
3
5
5
5
5
4
5
4
5
4
5
5
4
5
5
4
4
5
105
49
Res049
5
5
5
5
5
5
4
4
4
4
4
5
5
5
5
4
4
5
5
5
5
5
5
5
5
118
50
Res050
5
5
4
5
5
4
5
5
4
4
5
5
4
4
5
5
5
5
5
4
5
3
5
5
4
115
51
Res051
5
4
4
4
5
5
4
4
4
3
4
5
5
4
3
3
5
5
5
5
4
3
3
5
5
106
52
Res052
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
5
5
4
3
4
5
5
5
5
5
3
5
5
5
109
53
Res053
5
4
5
4
5
5
5
4
5
4
4
5
5
4
5
4
5
4
5
5
4
5
4
5
4
114
54
Res054
5
5
3
3
5
4
4
4
3
4
3
4
4
4
4
4
5
5
5
5
5
5
4
4
4
105
55
Res055
5
5
5
5
5
5
3
4
4
5
4
5
5
5
5
5
4
4
5
5
5
5
5
4
4
116
56
Res056
5
5
5
5
5
5
4
4
4
5
4
5
4
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
120
57
Res057
4
4
5
5
5
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
5
4
5
4
4
4
4
4
107
58
Res058
3
5
5
5
3
5
3
5
4
5
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
103
59
Res059
5
5
5
4
4
5
4
4
4
5
4
4
4
5
5
5
5
5
4
4
5
5
5
4
4
113
Res060
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
4
4
3
5
3
5
4
5
4
5
5
3
1
100
29
60
201
Res061
5
5
5
5
5
5
4
4
4
5
4
4
5
5
5
4
4
4
4
5
5
5
4
4
4
113
62
Res062
5
5
4
5
4
5
5
5
4
5
4
4
4
3
3
4
4
4
5
5
5
5
4
4
4
109
63
Res063
5
5
5
5
5
5
4
5
4
5
4
5
4
5
4
5
5
4
5
4
5
4
5
4
4
115
64
Res064
5
5
5
5
5
5
4
4
4
5
4
4
5
5
5
5
4
5
5
5
4
5
5
5
5
118
65
Res065
4
4
4
4
4
5
4
4
4
5
4
4
4
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
103
66
Res066
5
5
5
5
5
5
4
4
4
4
4
5
5
5
5
4
5
4
4
4
5
5
5
5
5
116
67
Res067
4
4
5
5
5
5
4
4
4
5
4
5
5
4
4
5
5
5
5
5
4
4
5
5
5
115
Res068
4
4
4
4
4
4
4
5
4
4
4
5
5
5
5
5
5
4
5
5
4
5
5
5
5
113
61
68 Jumlah
308 312 308 307 306 310 280 282 285 298 281 310 307 305 301 301 310 307 316 309 304 303 309 306 299 7564
202
Lampiran 19 Tabulasi Data Penelitian Variabel Kecerdasan Spiritual No Kode 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
Res001 Res002 Res003 Res004 Res005 Res006 Res007 Res008 Res009 Res010 Res011 Res012 Res013 Res014 Res015 Res016 Res017 Res018 Res019 Res020 Res021 Res022 Res023 Res024 Res025
1 4 5 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 5 5 5 4 4 5
I 2 4 5 5 5 4 5 5 4 5 5 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 5 4 5 4 5
ii iii iv v vi 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 4 5 5 4 5 4 3 4 4 4 4 5 5 3 4 3 4 4 4 5 5 4 4 4 4 3 3 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5 3 4 4 4 5 5 4 5 5 4 5 4 4 4 5 5 4 4 5 5 4 4 4 5 5 5 4 4 5 4 5 4 5 5 5 4 4 3 4 4 3 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 5 5 5 4 4 5 5 5 4 5 4 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 5 4 5 5 5 4 4 5 5 4 5 4 4 5 5 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 5 5 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 5 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 3 5 5 3 3 4 5 4 5 4 3 5 5 4 4 4 3 3 4 4 5 4 5 5 5 5 5 3 5 3 3 5 5 4 4 5 4 5 5 4 5 5 3 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 3 4 5 3 5 3 5 4 5 4 3 5 5 3 5 3 5
vii 17 18 19 5 4 3 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4 5 5 5 5 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 3 5 3 4 4 5 4 3 4 4 5 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 3 3 5 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4
viii 20 21 22 4 3 5 4 5 5 5 4 4 5 4 5 3 4 4 4 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 5 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 3 5 4 4 3 3 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5
ix 23 24 25 4 5 4 3 3 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 4 3 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 3 4 4 4 3 4 4 5 5 3 5 5 4 5 5 5
26 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 3 4 3 4 5
27 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 3 5 4 5 4 4 5 4 5
x xi 28 29 30 31 32 3 5 3 5 4 5 3 4 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 4 5 5 5 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 5 5 5 5 4 4 4 5 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 3 4 4 5 5 4 4 4 4 3 4 4 3 5 3 3 3 3 4 4 4 4 4 5 5 4 5 5
xii 33 34 35 4 3 4 3 3 5 4 5 4 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 5 5 4 4 4 5 5 5
total 144 145 164 165 155 163 160 166 163 164 155 145 151 155 157 150 148 158 157 154 142 142 151 152 158
203 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54
Res026 Res027 Res028 Res029 Res030 Res031 Res032 Res033 Res034 Res035 Res036 Res037 Res038 Res039 Res040 Res041 Res042 Res043 Res044 Res045 Res046 Res047 Res048 Res049 Res050 Res051 Res052 Res053 Res054
4 5 5 5 4 5 4 5 4 4 4 5 4 5 5 5 5 4 4 5 5 3 5 5 4 5 5 5 4
5 5 5 5 4 5 5 4 5 4 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5
5 3 5 5 4 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 3 5 3 5 5 5 3 4 5 5
5 3 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 5 3 4 4 4
5 5 4 4 4 4 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 4 4 4 3 5 5 4 4 5 5 4 5 5
4 5 5 4 5 4 5 5 5 3 5 4 5 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5
5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 3 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5
4 5 5 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 5 5 4 3 4 5 4 5 4 5 5
4 5 5 5 4 5 4 4 5 5 5 5 4 5 5 4 4 4 4 5 4 5 4 5 5 4 3 4 5
4 3 4 5 4 5 4 4 4 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 3 5 3 4 5 5 3 4 5 5
3 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 5 5 5 5 4 4 5 5 3 5 5 4 5 4 5 4
4 5 4 5 4 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5
4 3 4 5 3 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 3 5 3 4 5 5 3 3 5 5
5 3 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 3 5 4 5 5 4 5 3 4 4 4
5 5 3 4 4 4 4 5 5 3 5 4 5 5 5 4 5 5 4 3 5 5 5 4 5 5 4 5 5
4 5 4 4 5 4 4 5 5 4 5 4 5 4 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 4 5 3 4 5
5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5
4 5 5 4 3 5 5 5 4 4 4 5 4 4 4 5 5 5 4 5 5 3 4 5 4 5 3 5 5
4 5 5 4 4 5 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 5
4 3 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 3 4 4 4 3 4 5 5
4 5 5 5 4 4 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 3 5 4 5 5 4 3
5 5 5 5 5 4 5 5 5 3 5 5 4 5 5 3 5 5 5 3 5 5 3 5 4 5 4 4 3
4 3 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 3 4 4 3
5 3 4 5 3 4 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 3 5 5 4 4 3 3 4 4 3
4 5 5 5 4 4 4 5 5 4 5 5 4 5 4 5 5 5 5 4 4 5 3 5 3 5 4 4 3
5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 4 5 5 3 5 3 5 4 4 3
5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 4 4 5
4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 4 4 3
4 3 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 4 5 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 3 5 4 3
5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 3
5 5 4 5 5 4 5 5 4 4 4 5 4 5 5 4 5 4 5 4 5 5 5 4 4 4 5 4 3
5 5 3 5 5 5 5 5 5 3 5 5 4 5 5 4 5 4 5 4 5 5 5 5 4 4 4 4 3
4 3 4 5 4 4 4 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 4 5 3 5 5 5 4 4 3 4 4 3
4 3 4 5 4 4 4 4 5 3 5 5 4 5 5 4 5 4 5 4 5 5 4 5 4 3 3 4 3
4 5 4 5 4 5 4 4 5 4 5 5 4 5 5 4 5 4 5 4 5 5 4 5 4 4 4 4 3
154 152 157 167 149 160 154 164 163 141 165 165 151 167 168 161 168 159 159 150 164 158 154 166 149 145 139 152 143
204 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68
Res055 Res056 Res057 Res058 Res059 Res060 Res061 Res062 Res063 Res064 Res065 Res066 Res067 Res068
4 4 5 4 4 4 5 4 4 5 5 5 5 5
4 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5
5 5 4 4 5 4 5 4 4 4 5 5 4 5
5 5 5 4 5 4 4 5 5 4 5 4 5 5
4 5 4 5 5 5 4 5 5 4 4 5 5 4
4 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 4 5 4
4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5
4 5 5 4 5 4 5 4 4 4 5 5 5 4
4 5 4 5 4 5 5 5 4 4 5 5 4 4
5 5 4 4 4 5 5 4 4 5 5 5 4 5
3 4 5 4 4 4 5 4 4 5 5 5 5 4
3 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5
3 4 4 4 5 5 5 4 4 4 5 5 4 5
4 4 5 4 5 5 4 5 5 4 5 4 5 4
4 4 5 5 5 5 4 5 5 4 4 5 5 5
4 4 4 5 5 5 4 4 4 5 4 4 5 4
4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5
3 4 5 4 4 4 5 4 4 5 5 5 5 4
4 5 4 5 5 5 5 4 5 4 5 5 4 4
5 4 4 4 5 5 5 4 4 4 5 5 4 5
5 4 4 5 5 5 5 4 5 4 3 3 4 5
5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 3 3 5 4
5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 3 3 5 5
4 4 5 5 5 5 4 3 4 5 3 3 5 5
4 5 5 5 5 5 4 3 4 4 3 3 5 4
4 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 3 4 5
TOTAL 307316301 302 306 311 322 306 303 297 301 310 294 291 301 303 318 301 300 291 304 308 305 300 299 308
4 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4 5 4 5
3 5 5 5 5 5 4 3 4 5 5 4 4 4
3 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 5
4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 4
319 309 304 278
3 5 5 4 5 4 5 4 5 5 5 4 5 4
4 5 5 5 5 4 5 4 5 5 4 4 5 4
303 306
4 5 5 5 5 4 5 4 5 5 4 4 5 5
4 5 5 4 5 4 5 4 5 4 4 3 5 5
297 292
4 5 5 4 5 4 5 4 5 4 4 3 5 5
140 162 162 161 169 162 160 150 159 157 155 149 161 160
302
10615
Lampiran 20 Statistik Deskriptif Variabel Pemahaman Akuntansi no 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37
nama/skor
NILAI 57 63 63 47 60 63 77 67 63 77 60 50 60 50 60 53 60 70 53 67 47 43 67 47 63 73 47 50 53 50 70 50 60 60 47 60 53
Res001 Res002 Res003 Res004 Res005 Res006 Res007 Res008 Res009 Res010 Res011 Res012 Res013 Res014 Res015 Res016 Res017 Res018 Res019 Res020 Res021 Res022 Res023 Res024 Res025 Res026 Res027 Res028 Res029 Res030 Res031 Res032 Res033 Res034 Res035 Res036 Res037
133
keterangan S T T S T T T T T T T S T S T S T T S T S S T S T T S S S S T S T T S T S
134
38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68
Res038 Res039 Res040 Res041 Res042 Res043 Res044 Res045 Res046 Res047 Res048 Res049 Res050 Res051 Res052 Res053 Res054 Res055 Res056 Res057 Res058 Res059 Res060 Res061 Res062 Res063 Res064 Res065 Res066 Res067 Res068 TOTAL Rata-Rata nilai
53 67 63 60 73 57 50 50 53 57 60 63 67 43 43 73 43 70 57 57 57 73 57 70 47 67 57 57 53 57 70 3983 59
S T T T T S S S S S T T T S S T S T S S S T S T S T S S S S T ST S
135
Lampiran 21 Statistik Deskriptif Variabel Kecerdasan Emosional (X1) No
mengenali emosi diri
Kode Responden
mengelola emosi
memotivasi diri sendiri
1
2
3
4
5
∑
ket
6
7
8
9
10
∑
ket
11
12
13
14
15
∑
ket
1
Res001
4
5
4
5
4
22
SB
4
5
4
5
4
22
SB
3
4
4
5
4
20
B
2
Res002
5
4
3
3
5
20
B
5
4
4
4
3
20
B
4
5
5
5
4
23
SB
3
Res003
5
5
5
4
4
23
SB
5
4
4
4
5
22
SB
4
5
5
5
5
24
SB
4
Res004
4
3
5
5
5
22
SB
4
4
4
4
4
20
B
4
5
4
4
4
21
B
5
Res005
4
4
5
5
5
23
SB
5
5
4
5
4
23
SB
4
5
5
4
5
23
SB
6
Res006
5
5
5
5
5
25
SB
5
3
4
4
5
21
B
4
5
5
5
5
24
SB
7
Res007
5
5
5
5
4
24
SB
4
4
5
5
4
22
SB
5
4
5
4
5
23
SB
8
Res008
4
4
5
5
5
23
SB
5
4
4
4
5
22
SB
4
5
5
4
4
22
SB
9
Res009
5
5
5
5
5
25
SB
5
4
4
4
5
22
SB
4
5
4
5
4
22
SB
10
Res010
5
5
5
5
5
25
SB
4
4
4
4
4
20
B
4
4
4
5
5
22
SB
11
Res011
4
5
4
5
4
22
SB
4
5
4
5
4
22
SB
5
4
4
5
4
22
SB
12
Res012
4
5
4
5
4
22
SB
5
4
4
4
4
21
B
4
4
5
4
4
21
B
13
Res013
4
3
4
3
4
18
B
4
4
4
5
4
21
B
5
5
5
5
5
25
SB
14
Res014
4
5
4
4
4
21
B
3
5
5
5
5
23
SB
4
3
5
4
4
20
B
15
Res015
5
5
5
5
5
25
SB
5
4
4
4
5
22
SB
4
5
4
5
5
23
SB
16
Res016
4
5
4
5
4
22
SB
4
5
4
5
5
23
SB
3
4
4
5
4
20
B
17
Res017
5
4
3
4
5
21
B
4
4
3
5
4
20
B
4
5
5
4
4
22
SB
18
Res018
5
5
5
5
5
25
SB
5
4
4
4
4
21
B
4
5
5
4
5
23
SB
19
Res019
5
5
4
4
5
23
SB
5
4
5
4
5
23
SB
5
5
4
4
4
22
SB
20
Res020
5
4
4
4
5
22
SB
5
5
5
5
3
23
SB
4
5
4
4
4
21
B
21
Res021
5
5
5
5
5
25
SB
5
4
4
4
5
22
SB
5
4
5
5
4
23
SB
22
Res022
4
4
4
3
4
19
B
3
4
5
4
4
20
B
5
4
5
4
3
21
B
23
Res023
5
4
5
3
4
21
B
4
4
4
5
4
21
B
5
5
4
5
5
24
SB
24
Res024
5
5
5
5
4
24
SB
4
4
4
4
4
20
B
4
5
4
5
4
22
SB
25
Res025
4
5
4
5
5
23
SB
4
4
4
4
4
20
B
5
4
4
4
5
22
SB
26
Res026
4
5
5
5
5
24
SB
5
3
5
4
5
22
SB
5
5
5
4
5
24
SB
27
Res027
5
5
3
4
5
22
SB
5
4
4
4
4
21
B
4
4
4
5
5
22
SB
28
Res028
4
4
4
4
4
20
B
4
4
4
4
4
20
B
5
5
5
5
5
25
SB
29
Res029
5
5
5
4
4
23
SB
3
5
3
5
5
21
B
4
5
5
5
5
24
SB
30
Res030
5
5
4
4
5
23
SB
5
5
4
4
4
22
SB
4
4
4
4
5
21
B
31
Res031
5
5
5
5
5
25
SB
5
3
4
4
5
21
B
4
5
5
5
5
24
SB
32
Res032
5
5
5
5
4
24
SB
5
3
4
4
4
20
B
4
5
4
5
5
23
SB
33
Res033
4
4
5
5
5
23
SB
5
4
4
4
5
22
SB
4
5
5
4
4
22
SB
34
Res034
5
5
5
5
4
24
SB
4
4
4
4
4
20
B
4
4
4
4
4
20
B
35
Res035
4
5
5
5
4
23
SB
5
5
5
4
4
23
SB
5
5
5
5
5
25
SB
36
Res036
4
4
4
4
3
19
B
5
4
4
4
4
21
B
4
4
4
4
4
20
B
37
Res037
4
4
4
4
4
20
B
4
4
3
3
5
19
B
3
4
4
4
4
19
B
38
Res038
5
4
4
5
3
21
B
5
5
3
3
3
19
B
5
5
3
3
5
21
B
39
Res039
5
5
5
5
5
25
SB
5
4
5
4
5
23
SB
4
5
5
5
5
24
SB
40
Res040
5
5
5
5
5
25
SB
5
4
4
4
5
22
SB
4
5
5
4
4
22
SB
41
Res041
3
5
5
4
4
21
B
4
5
5
5
3
22
SB
3
3
5
4
5
20
B
42
Res042
5
5
5
5
5
25
SB
5
4
4
5
4
22
SB
4
5
5
4
5
23
SB
136
43
Res043
5
5
5
5
5
25
SB
5
4
4
4
4
21
B
4
4
5
4
5
22
SB
44
Res044
4
5
4
5
4
22
SB
4
5
4
5
4
22
SB
3
4
4
5
4
20
B
45
Res045
5
5
5
5
5
25
SB
5
4
4
4
5
22
SB
5
4
5
5
4
23
SB
46
Res046
5
5
5
5
5
25
SB
5
4
4
4
5
22
SB
5
5
5
5
5
25
SB
47
Res047
3
3
4
3
4
17
CB
4
4
5
4
5
22
SB
3
5
4
5
4
21
B
48
Res048
3
3
5
3
3
17
CB
3
3
3
5
5
19
B
5
5
4
5
4
23
SB
49
Res049
5
5
5
5
5
25
SB
5
4
4
4
4
21
B
4
5
5
5
5
24
SB
50
Res050
5
5
4
5
5
24
SB
4
5
5
4
4
22
SB
5
5
4
4
5
23
SB
51
Res051
5
4
4
4
5
22
SB
5
4
4
4
3
20
B
4
5
5
4
3
21
B
52
Res052
4
4
4
4
4
20
B
4
4
4
4
5
21
B
4
5
5
4
3
21
B
53
Res053
5
4
5
4
5
23
SB
5
5
4
5
4
23
SB
4
5
5
4
5
23
SB
54
Res054
5
5
3
3
5
21
B
4
4
4
3
4
19
B
3
4
4
4
4
19
B
55
Res055
5
5
5
5
5
25
SB
5
3
4
4
5
21
B
4
5
5
5
5
24
SB
56
Res056
5
5
5
5
5
25
SB
5
4
4
4
5
22
SB
4
5
4
5
5
23
SB
57
Res057
4
4
5
5
5
23
SB
5
4
4
4
4
21
B
4
4
4
4
4
20
B
58
Res058
3
5
5
5
3
21
B
5
3
5
4
5
22
SB
3
4
4
4
4
19
B
59
Res059
5
5
5
4
4
23
SB
5
4
4
4
5
22
SB
4
4
4
5
5
22
SB
60
Res060
4
4
4
4
4
20
B
4
4
4
4
4
20
B
5
4
4
4
3
20
B
61
Res061
5
5
5
5
5
25
SB
5
4
4
4
5
22
SB
4
4
5
5
5
23
SB
62
Res062
5
5
4
5
4
23
SB
5
5
5
4
5
24
SB
4
4
4
3
3
18
B
63
Res063
5
5
5
5
5
25
SB
5
4
5
4
5
23
SB
4
5
4
5
4
22
SB
64
Res064
5
5
5
5
5
25
SB
5
4
4
4
5
22
SB
4
4
5
5
5
23
SB
65
Res065
4
4
4
4
4
20
B
5
4
4
4
5
22
SB
4
4
4
5
4
21
B
66
Res066
5
5
5
5
5
25
SB
5
4
4
4
4
21
B
4
5
5
5
5
24
SB
67
Res067
4
4
5
5
5
23
SB
5
4
4
4
5
22
SB
4
5
5
4
4
22
SB
68
Res068
4
4
4
4
4
20
B
4
4
5
4
4
21
B
TOTAL
308 312 308 307 306 1541 Rata-rata
23
SB 310 280 282 285 298 1455 SB SB
Rata-rata
21
SB
4
5
5
5
5
24
SB
281
310
307
305
301
1504
SB
22
SB
Rata-rata
137
Empati
Kode Responden
kemampuan membina hubungan
16
17
18
19
20
1 Res001
5
5
4
5
4
2 Res002
3
5
4
5
5
3 Res003
5
5
5
5
4 Res004
4
4
5
5 Res005
4
4
6 Res006
5
4
7 Res007
4
8 Res008 9 Res009
Ket
ket
21
22
23
24
25
∑
ket
23
SB
5
5
4
5
4
23
SB
110
SB
22
SB
5
4
4
5
5
23
SB
108
SB
5
25
SB
5
5
5
5
5
25
SB
119
SB
5
4
22
SB
4
4
5
5
4
22
SB
107
SB
4
4
5
21
B
4
5
4
4
4
21
B
111
SB
4
5
5
23
SB
5
5
5
4
4
23
SB
116
SB
5
5
5
5
24
SB
5
5
5
5
4
24
SB
117
SB
5
5
5
5
5
25
SB
4
4
5
5
5
23
SB
115
SB
4
4
4
5
4
21
B
5
4
4
5
5
23
SB
113
SB
10 Res010
5
5
5
5
5
25
SB
5
5
5
5
5
25
SB
117
SB
11 Res011
4
5
4
5
4
22
SB
5
5
4
4
4
22
SB
110
SB
12 Res012
4
4
4
4
5
21
B
5
5
4
4
4
22
SB
107
SB
13 Res013
4
5
5
5
4
23
SB
5
3
5
5
5
23
SB
110
SB
14 Res014
5
5
5
5
5
25
SB
4
4
5
4
4
21
B
110
SB
15 Res015
5
5
5
5
4
24
SB
5
5
5
5
5
25
SB
119
SB
16 Res016
4
5
4
5
4
22
SB
3
5
5
5
4
22
SB
109
SB
17 Res017
4
3
4
5
5
21
B
4
4
4
3
4
19
B
103
B
18 Res018
5
5
5
5
5
25
SB
5
5
5
5
5
25
SB
119
SB
19 Res019
5
5
5
4
4
23
SB
4
4
4
4
4
20
B
111
SB
20 Res020
4
5
4
3
4
20
B
4
4
5
5
4
22
SB
108
SB
21 Res021
4
4
4
4
4
20
B
4
5
5
5
5
24
SB
114
SB
22 Res022
4
5
5
4
5
23
SB
4
3
4
4
4
19
B
102
B
23 Res023
5
4
4
5
4
22
SB
5
5
5
4
4
23
SB
111
SB
24 Res024
4
4
4
5
4
21
B
4
4
5
5
4
22
SB
109
SB
25 Res025
5
3
5
4
5
22
SB
4
3
3
3
4
17
CB
104
B
26 Res026
5
5
4
5
3
22
SB
4
3
5
5
4
21
B
113
SB
27 Res027
4
5
4
4
5
22
SB
4
5
5
4
4
22
SB
109
SB
28 Res028
5
5
5
5
5
25
SB
4
4
4
4
4
20
B
110
SB
29 Res029
5
4
4
4
4
21
B
4
4
5
4
4
21
B
110
SB
30 Res030
4
5
5
5
5
24
SB
4
5
5
5
5
24
SB
114
SB
31 Res031
5
4
4
5
5
23
SB
5
5
5
4
4
23
SB
116
SB
32 Res032
4
5
4
4
5
22
SB
4
4
4
4
5
21
B
110
SB
33 Res033
5
4
4
4
4
21
B
4
4
4
4
4
20
B
108
SB
34 Res034
4
4
4
5
4
21
B
4
4
4
4
5
21
B
106
SB
35 Res035
4
5
5
5
5
24
SB
5
5
4
4
4
22
SB
117
SB
36 Res036
4
5
4
4
3
20
B
4
4
4
4
4
20
B
100
B
37 Res037
4
4
4
4
5
21
B
5
5
5
5
5
25
SB
104
B
38 Res038
3
5
5
5
3
21
B
3
5
3
5
5
21
B
103
B
39 Res039
4
5
4
5
4
22
SB
5
4
5
5
4
23
SB
117
SB
40 Res040
4
5
5
4
5
23
SB
5
4
5
5
4
23
SB
115
SB
41 Res041
5
4
5
4
5
23
SB
4
5
5
4
5
23
SB
109
SB
42 Res042
5
5
5
5
5
25
SB
4
5
5
5
5
24
SB
119
SB
43 Res043
5
5
5
5
5
25
SB
5
5
5
5
5
25
SB
118
SB
No
∑
total
138
44 Res044
4
5
4
5
4
22
SB
5
5
4
5
4
23
SB
109
SB
45 Res045
5
4
5
4
5
23
SB
5
5
5
5
5
25
SB
118
SB
46 Res046
4
5
5
5
5
24
SB
4
5
4
5
5
23
SB
119
SB
47 Res047
5
5
5
5
4
24
SB
5
4
5
5
5
24
SB
108
SB
48 Res048
5
4
5
5
4
23
SB
5
5
4
4
5
23
SB
105
B
49 Res049
4
4
5
5
5
23
SB
5
5
5
5
5
25
SB
118
SB
50 Res050
5
5
5
5
4
24
SB
5
3
5
5
4
22
SB
115
SB
51 Res051
3
5
5
5
5
23
SB
4
3
3
5
5
20
B
106
SB
52 Res052
4
5
5
5
5
24
SB
5
3
5
5
5
23
SB
109
SB
53 Res053
4
5
4
5
5
23
SB
4
5
4
5
4
22
SB
114
SB
54 Res054
4
5
5
5
5
24
SB
5
5
4
4
4
22
SB
105
B
55 Res055
5
4
4
5
5
23
SB
5
5
5
4
4
23
SB
116
SB
56 Res056
5
5
5
5
5
25
SB
5
5
5
5
5
25
SB
120
SB
57 Res057
5
4
5
4
5
23
SB
4
4
4
4
4
20
B
107
SB
58 Res058
4
4
4
4
4
20
B
4
4
4
4
5
21
B
103
B
59 Res059
5
5
5
4
4
23
SB
5
5
5
4
4
23
SB
113
SB
60 Res060
5
3
5
4
5
22
SB
4
5
5
3
1
18
B
100
B
61 Res061
4
4
4
4
5
21
B
5
5
4
4
4
22
SB
113
SB
62 Res062
4
4
4
5
5
22
SB
5
5
4
4
4
22
SB
109
SB
63 Res063
5
5
4
5
4
23
SB
5
4
5
4
4
22
SB
115
SB
64 Res064
5
4
5
5
5
24
SB
4
5
5
5
5
24
SB
118
SB
65 Res065
4
4
4
4
4
20
B
4
4
4
4
4
20
B
103
B
66 Res066
4
5
4
4
4
21
B
5
5
5
5
5
25
SB
116
SB
67 Res067
5
5
5
5
5
25
SB
4
4
5
5
5
23
SB
115
SB
68 Res068
5
5
4
5
5
24
SB
4
5
5
5
5
24
SB
113
SB
301
310
307
316
309
1543
SB
304
303
309
306
299
1521
SB
7564
SB
23
SB
22
SB
111.235
SB
TOTAL
Rata-rata
Rata-rata
Descriptive Statistics Mi
N K.EMOSIO NAL
Valid N (listwise)
68
68
Va
Ra
ni
Ma
M
Std.
ria
ng
mu
xim
ea
Deviati
nc
e
m
um
n
on
e
20
10
.0
0.0
0
0
1. 120
11
5.3002
.00
24
9
E2
28 .0 93
139
Lampiran 22 Statistik Deskriptif Variabel Kecerdasan Spiritual (X2) No
Kode Responden
kesadaran diri 1
2
∑
3
spontanitas ket
4
5
terbimbing oleh visi
∑
6
ket
7
8
∑
9
holisme ket
10
11
12
∑
ket
1 Res001
4
4
4
12
T
5
5
4
14
TS
5
4
3
12
T
4
4
4
12
T
2 Res002
5
5
4
14
TS
3
4
4
11
S
4
5
5
14
TS
4
4
4
12
T
3 Res003
5
5
5
15
TS
4
5
5
14
TS
5
4
5
14
TS
5
5
5
15
TS
4 Res004
5
5
5
15
TS
5
5
5
15
TS
5
4
4
13
T
4
5
4
13
T
5 Res005
5
4
3
12
T
4
4
4
12
T
5
5
4
14
TS
5
5
4
14
TS
6 Res006
4
5
5
14
TS
5
4
4
13
T
5
5
4
14
TS
4
4
5
13
T
7 Res007
4
5
5
14
TS
4
5
4
13
T
5
5
5
15
TS
4
4
3
11
S
8 Res008
5
4
4
13
T
5
5
5
15
TS
5
5
4
14
TS
4
5
4
13
T
9 Res009
4
5
4
13
T
4
5
5
14
TS
5
4
5
14
TS
4
4
5
13
T
10 Res010
4
5
5
14
TS
5
5
5
15
TS
4
4
5
13
T
5
4
5
14
TS
11 Res011
4
4
4
12
T
5
5
5
15
TS
5
4
4
13
T
4
4
5
13
T
12 Res012
4
4
5
13
T
4
4
4
12
T
4
4
5
13
T
4
5
4
13
T
13 Res013
5
4
5
14
TS
4
5
5
14
TS
5
4
4
13
T
5
5
4
14
TS
14 Res014
5
5
5
15
TS
5
4
5
14
TS
4
5
4
13
T
4
4
4
12
T
15 Res015
4
5
5
14
TS
5
5
5
15
TS
5
4
5
14
TS
5
4
4
13
T
16 Res016
4
5
4
13
T
4
5
4
13
T
5
4
5
14
TS
5
4
5
14
TS
17 Res017
5
4
4
13
T
4
5
4
13
T
5
5
4
14
TS
4
5
4
13
T
18 Res018
4
4
4
12
T
5
4
5
14
TS
5
5
4
14
TS
4
4
4
12
T
19 Res019
4
4
5
13
T
5
4
4
13
T
5
5
4
14
TS
4
4
4
12
T
20 Res020
5
4
4
13
T
5
5
5
15
TS
5
5
4
14
TS
4
5
4
13
T
21 Res021
5
5
3
13
T
3
4
5
12
T
4
5
4
13
T
3
5
5
13
T
22 Res022
5
4
3
12
T
4
4
5
13
T
4
5
5
14
TS
5
5
5
15
TS
23 Res023
4
5
5
14
TS
5
4
4
13
T
5
4
5
14
TS
5
4
5
14
TS
24 Res024
4
4
4
12
T
4
4
4
12
T
5
5
5
15
TS
5
5
5
15
TS
25 Res025
5
5
3
13
T
5
3
5
13
T
4
5
4
13
T
3
5
5
13
T
26 Res026
4
5
5
14
TS
5
5
4
14
TS
5
4
4
13
T
4
3
4
11
S
27 Res027
5
5
3
13
T
3
5
5
13
T
5
5
5
15
TS
3
5
5
13
T
28 Res028
5
5
5
15
TS
4
4
5
13
T
5
5
5
15
TS
4
4
4
12
T
29 Res029
5
5
5
15
TS
5
4
4
13
T
5
5
5
15
TS
5
4
5
14
TS
30 Res030
4
4
4
12
T
4
4
5
13
T
5
4
4
13
T
4
4
4
12
T
31 Res031
5
5
5
15
TS
5
4
4
13
T
5
5
5
15
TS
5
5
5
15
TS
32 Res032
4
5
5
14
TS
4
5
5
14
TS
5
4
4
13
T
4
4
5
13
T
33 Res033
5
4
4
13
T
5
5
5
15
TS
5
5
4
14
TS
4
5
4
13
T
34 Res034
4
5
4
13
T
4
5
5
14
TS
5
4
5
14
TS
4
4
5
13
T
35 Res035
4
4
4
12
T
4
4
3
11
S
4
4
5
13
T
4
4
5
13
T
36 Res036
4
5
5
14
TS
4
5
5
14
TS
4
4
5
13
T
5
4
5
14
TS
37 Res037
5
5
5
15
TS
4
4
4
12
T
4
4
5
13
T
5
5
5
15
TS
38 Res038
4
4
5
13
T
4
5
5
14
TS
5
4
4
13
T
5
4
4
13
T
39 Res039
5
5
5
15
TS
4
5
4
13
T
5
5
5
15
TS
4
5
5
14
TS
40 Res040
5
5
5
15
TS
5
5
4
14
TS
5
5
5
15
TS
5
5
5
15
TS
41 Res041
5
5
5
15
TS
5
4
5
14
TS
3
5
4
12
T
5
5
5
15
TS
42 Res042
5
5
5
15
TS
5
4
5
14
TS
5
4
4
13
T
5
5
4
14
TS
43 Res043
4
4
5
13
T
5
4
4
13
T
4
4
4
12
T
4
4
4
12
T
44 Res044
4
5
4
13
T
5
4
5
14
TS
4
5
4
13
T
5
4
5
14
TS
140
45 Res045
5
5
3
13
T
5
3
5
13
T
5
5
5
15
TS
3
5
5
13
T
46 Res046
5
5
5
15
TS
4
5
5
14
TS
4
4
4
12
T
5
5
5
15
TS
47 Res047
3
5
3
11
S
5
5
5
15
TS
5
3
5
13
T
3
3
5
11
S
48 Res048
5
5
5
15
TS
4
4
5
13
T
5
4
4
13
T
4
5
5
14
TS
49 Res049
5
5
5
15
TS
4
4
5
13
T
5
5
5
15
TS
5
5
5
15
TS
50 Res050
4
5
5
14
TS
5
5
4
14
TS
5
4
5
14
TS
5
4
5
14
TS
51 Res051
5
4
3
12
T
3
5
5
13
T
5
5
4
14
TS
3
5
4
12
T
52 Res052
5
4
4
13
T
4
4
5
13
T
4
4
3
11
S
4
4
4
12
T
53 Res053
5
4
5
14
TS
4
5
4
13
T
5
5
4
14
TS
5
5
4
14
TS
54 Res054
4
5
5
14
TS
4
5
5
14
TS
5
5
5
15
TS
5
4
5
14
TS
55 Res055
4
4
5
13
T
5
4
4
13
T
4
4
4
12
T
5
3
3
11
S
56 Res056
4
5
5
14
TS
5
5
5
15
TS
5
5
5
15
TS
5
4
5
14
TS
57 Res057
5
4
4
13
T
5
4
5
14
TS
5
5
4
14
TS
4
5
4
13
T
58 Res058
4
5
4
13
T
4
5
5
14
TS
5
4
5
14
TS
4
4
5
13
T
59 Res059
4
5
5
14
TS
5
5
5
15
TS
5
5
4
14
TS
4
4
5
13
T
60 Res060
4
4
4
12
T
4
5
5
14
TS
5
4
5
14
TS
5
4
5
14
TS
61 Res061
5
5
5
15
TS
4
4
4
12
T
4
5
5
14
TS
5
5
5
15
TS
62 Res062
4
5
4
13
T
5
5
4
14
TS
5
4
5
14
TS
4
4
5
13
T
63 Res063
4
5
4
13
T
5
5
4
14
TS
5
4
4
13
T
4
4
5
13
T
64 Res064
5
5
4
14
TS
4
4
5
13
T
5
4
4
13
T
5
5
4
14
TS
65 Res065
5
5
5
15
TS
5
4
4
13
T
5
5
5
15
TS
5
5
5
15
TS
66 Res066
5
5
5
15
TS
4
5
4
13
T
5
5
5
15
TS
5
5
5
15
TS
67 Res067
5
4
4
13
T
5
5
5
15
TS
5
5
4
14
TS
4
5
4
13
T
5
5
15
TS
5
4
4
13
T
4
4
13
T
4
5
14
TS
316 301 Rata-rata
924 14
TS TS
302
306 311 Rata-rata
919 14
TS TS
306 303 Rata-rata
931 14
TS TS
301 310 Rata-rata
908 13
TS TS
68 Res068
5 307
TOTAL
5 322
5 297
141
No
Kode Respo nden
13
14
15
∑
ket 16 17 18
∑
∑
ket
22 23 24
∑
ket
25
26
27
∑
1
Res001
4
5
5
14
TS
3
5
4
12
T
3
4
3
10
S
5
4
5
14
TS
4
4
5
13
T
2
Res002
4
3
3
10
S
4
4
4
12
T
4
4
5
13
T
5
3
3
11
S
5
5
5
15
TS
3
Res003
5
4
5
14
TS
5
5
4
14
TS
5
5
4
14
TS
4
5
4
13
T
5
5
5
15
TS
4
Res004
4
4
4
12
T
5
5
5
15
TS
5
5
4
14
TS
5
5
5
15
TS
5
4
5
14
TS
5
Res005
5
4
4
13
T
4
5
5
14
TS
4
3
4
11
S
4
5
5
14
TS
5
5
5
15
TS
TS
4
5
5
14
TS
4
4
5
13
T
5
5
5
15
TS
5
5
5
15
TS
kepedulian
merayakan keragaman
independensi terhadap lingkungan
ket 19 20 21
bertanya mengapa
membingkai ulang ket
6
Res006
5
5
4
14
7
Res007
4
4
3
11
S
4
4
5
13
T
5
5
5
15
TS
5
5
5
15
TS
5
5
5
15
TS
8
Res008
4
5
5
14
TS
5
5
5
15
TS
4
4
5
13
T
5
5
5
15
TS
5
5
5
15
TS
5
5
4
14
TS
5
4
5
14
TS
5
5
5
15
TS
5
5
5
15
TS
Res009
4
4
5
13
T
10 Res010
5
5
5
15
TS
5
4
4
13
T
4
4
4
12
T
5
5
5
15
TS
5
5
5
15
TS
11 Res011
5
5
5
15
TS
5
5
4
14
TS
4
4
4
12
T
4
4
4
12
T
5
5
5
15
TS
4
4
4
12
T
3
4
5
12
T
5
4
5
14
TS
4
5
4
13
T
9
12 Res012
5
4
4
13
T
13 Res013
5
4
4
13
T
5
5
3
13
T
4
3
4
11
S
4
3
4
11
S
4
5
5
14
TS
14 Res014
4
4
4
12
T
5
4
5
14
TS
4
4
4
12
T
4
5
5
14
TS
5
5
5
15
TS
12
T
5
3
4
12
T
4
4
4
12
T
4
4
4
12
T
4
5
5
14
TS
4
5
4
13
T
4
4
4
12
T
4
4
4
12
T
4
4
4
12
T
15 Res015
4
4
4
16 Res016
4
4
5
13
T
17 Res017
4
4
5
13
T
4
5
5
14
TS
4
4
4
12
T
4
4
4
12
T
4
4
3
11
S
5
5
5
15
TS
5
5
5
15
TS
5
5
5
15
TS
5
5
5
15
TS
18 Res018
4
4
4
12
T
19 Res019
5
5
5
15
TS
5
5
5
15
TS
5
5
5
15
TS
5
5
5
15
TS
5
4
4
13
T
20 Res020
4
3
5
12
T
5
5
5
15
TS
4
4
3
11
S
5
5
5
15
TS
3
5
5
13
T
21 Res021
4
4
4
12
T
3
4
5
12
T
3
4
4
11
S
3
4
4
11
S
4
3
4
11
S
3
3
5
11
S
4
3
5
12
T
5
3
4
12
T
4
4
4
12
T S
22 Res022
3
5
3
11
S
23 Res023
5
3
4
12
T
4
5
4
13
T
5
5
5
15
TS
5
5
5
15
TS
3
3
5
11
24 Res024
4
3
4
11
S
5
4
4
13
T
5
5
5
15
TS
5
5
5
15
TS
4
4
4
12
T
5
4
5
14
TS
4
3
5
12
T
5
5
5
15
TS
5
5
5
15
TS
25 Res025
3
5
3
11
S
26 Res026
4
5
5
14
TS
4
5
4
13
T
4
4
4
12
T
5
4
5
14
TS
4
5
5
14
TS
27 Res027
3
3
5
11
S
5
5
5
15
TS
5
3
5
13
T
5
3
3
11
S
5
5
5
15
TS
4
5
5
14
TS
5
5
5
15
TS
5
5
4
14
TS
5
5
5
15
TS
28 Res028
4
4
3
11
S
29 Res029
5
5
4
14
TS
4
5
4
13
T
4
4
5
13
T
5
5
5
15
TS
5
5
5
15
TS
30 Res030
3
4
4
11
S
5
5
3
13
T
4
4
4
12
T
5
5
3
13
T
4
4
5
13
T
TS
4
5
5
14
TS
5
4
4
13
T
4
4
4
12
T
4
5
4
13
T
31 Res031
5
5
4
14
32 Res032
4
4
4
12
T
4
4
5
13
T
4
4
5
13
T
5
4
5
14
TS
4
5
4
13
T
33 Res033
4
5
5
14
TS
5
5
5
15
TS
4
4
5
13
T
5
5
5
15
TS
5
5
5
15
TS
34 Res034
4
4
5
13
T
5
5
4
14
TS
5
4
5
14
TS
5
5
5
15
TS
5
5
5
15
TS
4
4
4
12
T
5
4
4
13
T
3
4
5
12
T
4
4
5
13
T
35 Res035
5
4
3
12
T
36 Res036
5
4
5
14
TS
5
4
4
13
T
5
5
5
15
TS
5
5
5
15
TS
5
5
5
15
TS
37 Res037
5
4
4
13
T
4
4
5
13
T
5
5
5
15
TS
5
5
5
15
TS
5
5
5
15
TS
5
5
4
14
TS
4
5
4
13
T
4
4
4
12
T
4
4
5
13
T
38 Res038
5
4
5
14
TS
39 Res039
5
4
5
14
TS
4
5
4
13
T
5
4
5
14
TS
5
5
5
15
TS
5
5
5
15
TS
40 Res040
5
4
5
14
TS
5
5
4
14
TS
5
4
5
14
TS
5
5
4
14
TS
4
5
5
14
TS
5
5
5
15
TS
5
5
5
15
TS
3
5
5
13
T
5
5
5
15
TS
41 Res041
5
5
4
14
TS
42 Res042
5
5
5
15
TS
5
5
5
15
TS
4
5
5
14
TS
5
5
5
15
TS
5
4
4
13
T
43 Res043
5
5
5
15
TS
5
5
5
15
TS
5
5
5
15
TS
5
5
5
15
TS
5
5
5
15
TS
44 Res044
4
3
4
11
S
3
4
4
11
S
4
5
5
14
TS
5
5
5
15
TS
5
5
5
15
TS
45 Res045
3
5
3
11
S
5
5
5
15
TS
5
5
5
15
TS
3
5
3
11
S
4
4
5
13
T
142
46 Res046
5
4
5
14
TS
5
5
5
15
TS
4
5
4
13
T
5
4
5
14
TS
4
5
4
13
T
5
5
3
13
T
5
3
5
13
T
5
5
5
15
TS
5
5
5
15
TS
47 Res047
3
5
5
13
T
48 Res048
4
5
5
14
TS
5
5
4
14
TS
4
4
3
11
S
3
4
4
11
S
3
3
5
11
S
49 Res049
5
4
4
13
T
5
5
5
15
TS
5
4
5
14
TS
5
5
4
14
TS
5
5
5
15
TS
50 Res050
5
5
5
15
TS
4
5
4
13
T
4
4
4
12
T
4
4
3
11
S
3
3
4
10
S
51 Res051
3
3
5
11
S
5
5
5
15
TS
4
3
5
12
T
5
3
3
11
S
5
5
5
15
TS
52 Res052
3
4
4
11
S
3
3
3
9
S
4
4
5
13
T
4
4
4
12
T
4
4
4
12
T
4
5
5
14
TS
4
5
4
13
T
4
4
4
12
T
4
4
4
12
T S
53 Res053
5
4
5
14
TS
54 Res054
5
4
5
14
TS
5
5
5
15
TS
5
5
3
13
T
3
3
3
9
S
3
3
5
11
55 Res055
3
4
4
11
S
4
4
3
11
S
4
5
5
14
TS
5
5
4
14
TS
4
4
4
12
T
4
5
4
13
T
5
4
4
13
T
4
4
4
12
T
5
5
5
15
TS
56 Res056
4
4
4
12
T
57 Res057
4
5
5
14
TS
4
4
5
13
T
4
4
4
12
T
5
5
5
15
TS
5
5
5
15
TS
58 Res058
4
4
5
13
T
5
5
4
14
TS
5
4
5
14
TS
5
5
5
15
TS
5
5
5
15
TS
15
TS
5
5
4
14
TS
5
5
5
15
TS
4
5
5
14
TS
5
5
5
15
TS
TS
5
5
4
14
TS
5
5
5
15
TS
5
5
5
15
TS
5
5
5
15
TS
59 Res059
5
5
5
60 Res060
5
5
5
15
61 Res061
5
4
4
13
T
4
4
5
13
T
5
5
5
15
TS
5
5
4
14
TS
4
4
4
12
T
14
TS
4
5
4
13
T
4
4
4
12
T
5
4
3
12
T
3
4
5
12
T
TS
4
5
4
13
T
5
4
5
14
TS
5
5
4
14
TS
4
5
4
13
T
62 Res062
4
5
5
63 Res063
4
5
5
14
64 Res064
4
4
4
12
T
5
5
5
15
TS
4
4
4
12
T
5
5
5
15
TS
4
4
4
12
T
65 Res065
5
5
4
14
TS
4
5
5
14
TS
5
5
3
13
T
3
3
3
9
S
3
4
4
11
S
4
5
5
14
TS
5
5
3
13
T
3
3
3
9
S
3
3
5
11
S
66 Res066
5
4
5
14
TS
67 Res067
4
5
5
14
TS
5
5
5
15
TS
4
4
4
12
T
5
5
5
15
TS
5
4
4
13
T
68 Res068
5
4
5
14
TS
4
5
4
13
T
4
5
5
14
TS
4
5
5
14
TS
4
5
5
14
TS
TS 303 318 301 922
TS 300 291 304 895
TS
308 305 300
913
TS
299 308 319 926
TS
TS
TS
TS
Rata-rata
13
TS
294 291 301 886 Rata-rata 13 TOTAL
Rata-rata
14
Rata-rata
13
Rata-rata
14
TS
143
No Kode Responden
memanfaatkan kemalanga secara positif
rendah hati
keterpanggilan
Ket
28
29
30
∑
ket
31
32
∑
ket
33
34
35
∑
ket
total
1
Res001
3
5
3
11
S
5
4
9
T
4
3
4
11
S
144
2
Res002
5
3
4
12
T
5
5
10
TS
3
3
5
11
S
145
T
3
Res003
4
5
4
13
T
5
5
10
TS
4
5
4
13
T
164
TS
4
Res004
5
4
5
14
TS
5
5
10
TS
5
5
5
15
TS
165
TS
5
Res005
5
4
5
14
TS
5
5
10
TS
4
4
4
12
T
155
TS
6
Res006
4
5
4
13
T
5
5
10
TS
5
5
5
15
TS
163
TS
7
Res007
5
4
4
13
T
5
5
10
TS
5
5
5
15
TS
160
TS
8
Res008
5
5
4
14
TS
5
5
10
TS
5
5
5
15
TS
166
TS
9
Res009
5
5
4
14
TS
4
5
9
T
5
5
5
15
TS
163
TS
10
Res010
5
5
4
14
TS
4
5
9
T
5
5
5
15
TS
164
TS
11
Res011
5
5
4
14
TS
4
4
8
T
4
4
4
12
T
155
TS
12
Res012
3
3
4
10
S
4
4
8
T
4
4
4
12
T
145
T
13
Res013
4
4
3
11
S
5
5
10
TS
4
4
5
13
T
151
TS
14
Res014
5
5
4
14
TS
4
4
8
T
4
4
4
12
T
155
TS
15
Res015
5
5
4
14
TS
5
5
10
TS
5
5
5
15
TS
157
TS
16
Res016
4
4
4
12
T
4
4
8
T
5
4
5
14
TS
150
TS
17
Res017
4
4
4
12
T
4
5
9
T
4
4
4
12
T
148
TS
18
Res018
5
5
4
14
TS
4
4
8
T
4
4
4
12
T
158
TS
19
Res019
4
4
4
12
T
4
4
8
T
4
4
4
12
T
157
TS
20
Res020
5
5
3
13
T
4
4
8
T
4
4
4
12
T
154
TS
21
Res021
5
5
4
14
TS
4
4
8
T
4
4
4
12
T
142
T
22
Res022
4
3
4
11
S
4
3
7
S
4
4
4
12
T
142
T
23
Res023
5
3
3
11
S
3
3
6
S
3
5
5
13
T
151
TS
24
Res024
4
4
4
12
T
4
4
8
T
4
4
4
12
T
152
TS
25
Res025
5
5
4
14
TS
5
5
10
TS
5
5
5
15
TS
158
TS
26
Res026
4
4
5
13
T
5
5
10
TS
4
4
4
12
T
154
TS
27
Res027
5
3
4
12
T
5
5
10
TS
3
3
5
11
S
152
TS
28
Res028
5
5
4
14
TS
4
3
7
S
4
4
4
12
T
157
TS
29
Res029
5
5
5
15
TS
5
5
10
TS
5
5
5
15
TS
167
TS
30
Res030
5
5
5
15
TS
5
5
10
TS
4
4
4
12
T
149
TS
31
Res031
5
5
4
14
TS
4
5
9
T
4
4
5
13
T
160
TS
32
Res032
5
4
4
13
T
5
5
10
TS
4
4
4
12
T
154
TS
33
Res033
5
5
4
14
TS
5
5
10
TS
5
4
4
13
T
164
TS
34
Res034
5
5
4
14
TS
4
5
9
T
5
5
5
15
TS
163
TS
35
Res035
4
4
4
12
T
4
3
7
S
4
3
4
11
S
141
T
36
Res036
5
5
4
14
TS
4
5
9
T
5
5
5
15
TS
165
TS
37
Res037
5
5
4
14
TS
5
5
10
TS
5
5
5
15
TS
165
TS
38
Res038
4
4
4
12
T
4
4
8
T
4
4
4
12
T
151
TS
39
Res039
5
5
4
14
TS
5
5
10
TS
5
5
5
15
TS
167
TS
40
Res040
5
4
5
14
TS
5
5
10
TS
5
5
5
15
TS
168
TS
41
Res041
4
4
4
12
T
4
4
8
T
5
4
4
13
T
161
TS
42
Res042
5
5
5
15
TS
5
5
10
TS
5
5
5
15
TS
168
TS
43
Res043
5
5
4
14
TS
4
4
8
T
4
4
4
12
T
159
TS
44
Res044
5
5
4
14
TS
5
5
10
TS
5
5
5
15
TS
159
TS
45
Res045
4
4
4
12
T
4
4
8
T
3
4
4
11
S
150
TS
T
144
46
Res046
5
5
4
14
TS
5
5
10
TS
5
5
5
15
TS
164
TS
47
Res047
5
5
4
14
TS
5
5
10
TS
5
5
5
15
TS
158
TS
48
Res048
5
5
5
15
TS
5
5
10
TS
5
4
4
13
T
154
TS
49
Res049
5
5
4
14
TS
4
5
9
T
4
5
5
14
TS
166
TS
50
Res050
4
4
4
12
T
4
4
8
T
4
4
4
12
T
149
TS
51
Res051
5
3
4
12
T
4
4
8
T
3
3
4
10
S
145
T
52
Res052
4
5
4
13
T
5
4
9
T
4
3
4
11
S
139
T
53
Res053
4
4
4
12
T
4
4
8
T
4
4
4
12
T
152
TS
54
Res054
3
3
3
9
S
3
3
6
S
3
3
3
9
S
143
T
55
Res055
3
3
4
10
S
3
4
7
S
4
4
4
12
T
140
T
56
Res056
5
5
4
14
TS
5
5
10
TS
5
5
5
15
TS
162
TS
57
Res057
5
5
4
14
TS
5
5
10
TS
5
5
5
15
TS
162
TS
58
Res058
5
5
4
14
TS
4
5
9
T
5
4
4
13
T
161
TS
59
Res059
5
5
5
15
TS
5
5
10
TS
5
5
5
15
TS
169
TS
60
Res060
5
5
4
14
TS
4
4
8
T
4
4
4
12
T
162
TS
61
Res061
4
4
4
12
T
5
5
10
TS
5
5
5
15
TS
160
TS
62
Res062
3
5
5
13
T
4
4
8
T
4
4
4
12
T
150
TS
63
Res063
4
5
4
13
T
5
5
10
TS
5
5
5
15
TS
159
TS
64
Res064
5
5
4
14
TS
5
5
10
TS
5
4
4
13
T
157
TS
65
Res065
5
5
5
15
TS
5
4
9
T
4
4
4
12
T
155
TS
66
Res066
4
4
4
12
T
4
4
8
T
4
3
3
10
S
149
TS
67
Res067
4
4
4
12
T
5
5
10
TS
5
5
5
15
TS
161
TS
68
Res068
4
5
4
13
T
4
4
8
T
5
5
5
15
TS
160
TS
891 13
TS TS
609 9
TS T
891 13
TS TS
10615 156.10
TS TS
309 304 278 Rata-rata
TOTAL
303 306 Rata-rata
297 292 302 Rata-rata
Descriptive Statistics Mi
N K.SPIRITU AL
Valid N (listwise)
68
68
Va
Ra
ni
Ma
M
Std.
ria
ng
mu
xim
ea
Deviati
nc
e
m
um
n
on
e
30
13
.0
9.0
0
0
1. 169
56
7.8553
.00
10
0
E2
61 .7 06
145
Lampiran 23 Output Analisis Uji Asumsi Klasik
Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual
N
68
Normal
Mean a
.0000000
Parameters
Std. Deviation
Most Extreme
Absolute
.110
Differences
Positive
.110
Negative
-.068
7.45299936
Kolmogorov-Smirnov Z
.910
Asymp. Sig. (2-tailed)
.379
a. Test distribution is Normal.
Charts
Heterokedastisitas
146
Multikolinieritas Coefficients
Model 1
(Constant)
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B
Std. Error
-68.147
24.480
K.EMOSIONAL
.529
.178
K.SPIRITUAL
.435
.120
a. Dependent Variable: PEMAHAMAN AKUNTANSI
a
Beta
Collinearity Statistics t
Sig.
Tolerance
VIF
-2.784
.007
.316
2.977
.004
.963
1.039
.385
3.625
.001
.963
1.039
147
Linieritas
Uji Linieritas Kecerdasan Emosional ANOVA Table Sum of Squares PEMAHAMAN
Between (Combined)
AKUNTANSI *
Groups
df
Mean Square
F
Sig.
2709.844
18
150.547 2.872
.002
804.547
1
804.547 15.348
.000
1905.297
17
112.076 2.138
.020
Within Groups
2568.626
49
Total
5278.471
67
Linearity
K.EMOSIONAL Deviation from Linearity
52.421
Uji Linieritas Kecerdasan Spiritual ANOVA Table Sum of Squares PEMAHAMAN
Between (Combined)
AKUNTANSI *
Groups
df
Mean Square
F
Sig.
3090.554
26
118.867 2.227
.011
Linearity
1049.372
1
1049.372 19.664
.000
Deviation from Linearity
2041.181
25
81.647 1.530
.111
Within Groups
2187.917
41
53.364
Total
5278.471
67
K.SPIRITUAL
148
Lampiran 24 Output Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
Regression Variables Entered/Removed Model
Variables Entered
1
K.SPIRITUAL, a K.EMOSIONAL
b
Variables Removed
Method
.
Enter
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: PEMAHAMAN AKUNTANSI
b
Model Summary Model 1
R
Adjusted R Square
R Square
.543
a
.295
Std. Error of the Estimate
.273
7.56679
a. Predictors: (Constant), K.SPIRITUAL, K.EMOSIONAL b. Dependent Variable: PEMAHAMAN AKUNTANSI
b
ANOVA Sum of Squares
Model 1
Regression Residual Total
df
Mean Square
1556.808
2
778.404
3721.662
65
57.256
5278.471
67
F
Sig. .000
13.595
a
a. Predictors: (Constant), K.SPIRITUAL, K.EMOSIONAL b. Dependent Variable: PEMAHAMAN AKUNTANSI
Coefficients Unstandardized Coefficients Model 1
(Constant)
B
Std. Error
a
Standardized Coefficients Beta
Correlations t
Sig. Zero-order Partial
Part
-68.147
24.480
-2.784 .007
K.EMOSIONA L
.529
.178
.316 2.977 .004
.390
.346
.310
K.SPIRITUAL
.435
.120
.385 3.625 .001
.446
.410
.378
149
Coefficients Unstandardized Coefficients Model 1
(Constant)
B
Std. Error
a
Standardized Coefficients Beta
Correlations t
Sig. Zero-order Partial
Part
-68.147
24.480
-2.784 .007
K.EMOSIONA L
.529
.178
.316 2.977 .004
.390
.346
.310
K.SPIRITUAL
.435
.120
.385 3.625 .001
.446
.410
.378
a. Dependent Variable: PEMAHAMAN AKUNTANSI