STRATEGI LAYANAN BIMBINGAN KARIER DALAM MEMBANTU PENGEMBANGAN KEMATANGAN KARIER SISWA KELAS X DI SMK MUHAMMADIYAH NGAWEN TAHUN PELAJARAN 2014/2015
SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan Bimbingan dan Konseling
OLEH:
RAHAYU TRI CANDRA NPM: 11.1.01.01.0363
BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP) UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2015
Abstrak
Rahayu tri candra: Strategi Layanan Bimbingan Karier dalam Membantu Pengembangan Kematangan Karier Siswa Kelas X di SMK Muhammadiyah Ngawen Tahun Pelajaran 2014/2015, Skripsi, Bimbingan dan Konseling, FKIP UNP Kediri, 2015.
Kata Kunci: Strategi Layanan Bimbingan Karier, Pengembangan Kematangan Karier.
Penelitian ini dilatar belakangi hasil pengamatan dan pengalaman peneliti, bahwa pendidikan merupakan peranan yang penting dalam kehidupan bangsa, maju tidaknya suatu bangsa dipengaruhi oleh kualitas pendidikan bangsa itu sendiri. Salah satu unsur pendidikan yang memiliki keterkaitan yang sangat strategis adalah layanan bimbingan dan konseling karier. Banyak lulusan SMK yang masih mengalami kesulitan dalam mewujudkan karier masa depannya Permasalahan penelitian ini adalah: Apakah strategi layanan bimbingan karier efektif dalam membantu pengembangan kematangan karier siswa di SMK Muhammadiyah Ngawen?. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan subyek penelitian siswa kelas X SMK Muhammadiyah Ngawen. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan instrumen berupa angket untuk mengumpulkan data mengenai kematangan karier siswa. Dan menggunakan teknik pra eksperimen one group pre test post test design, untuk menganalisa hasil data yang telah diperoleh dari angket menggunakan uji t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa layanan bimbingan karier efektif dalam membantu pengembangan kematangan karier siswa kelas X di SMK Muhammadiyah Ngawen tahun pelajaran 2014/ 2015. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai yang diperoleh t hitung sebesar 31,378 > 1,943 t tabel pada taraf signifikan 5%. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis diatas dapat disimpulkan bahwa layanan bimbingan karier efektif dalam membantu pengembangan kematangan karier siswa. Maka dengan ini disarankan kepada konselor hendaknya lebih banyak melakukan kegiatan layanan bimbingan dan konseling secara aktif kepada siswa, terutama layanan bimbingan karier agar siswa lebih mengerti dan memahami pentingnya karier dan perencanaannya sehingga dapat mencapai pencapaian karier yang optimal kelak.
demokratis serta bertanggung
BAB 1 PENDAHULUAN
jawab. Pernyataan di atas menyiratkan suatu pesan bahwa kekuatan suatu
A. Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan suatu bangsa, maju tidaknya suatu bangsa dipengaruhi oleh kualitas pendidikan bangsa itu sendiri. Oleh karena itu pemerintah
berupaya
meningkatkan
kualitas sumber daya manusia dalam dunia
pendidikan.
Pendidikan
sebagaimana tercantum dalam UndangUndang No 20 tahun 2003 bab II pasal 3 tentang Sistem Pendidikan Nasional sebagai berikut. Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan
kemampuan
dan membentuk watak serta peradaban
bangsa
yang
bermartabat
dalam
rangka
mencerdaskan bangsa,
bertujuan
kehidupan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
bangsa
sangat
kekuatan
tergantung
sistem
pada
pendidikannya,
sebagaimana telah dibuktikan pada beberapa negara di kawasan Eropa Timur, Rusia, Cina, India, dan Amerika Latin yang mengalami kemajuan pesat karena pemerintahnya sangat peduli dalam mempersiapkan generasi muda melalui pendidikan. Salah satu unsur pendidikan yang memiliki
keterkaitan
yang
sangat
strategis adalah layanan bimbingan dan konseling karier dalam pendidikan baik formal, non-formal, maupun informal. Layanan
bimbingan
karier
yang
dikembangkan secara konsepsional dan sistemik akan menunjang terlaksananya sistem pendidikan yang kuat mampu
menghasilkan
dan
sumberdaya
manusia yang pada gilirannya akan menjadi tenaga kerja yang terampil dan produktif. Secara langsung maupun tidak langsung hal itu akan menunjang pertumbuhan
ekonomi
individu,
masyarakat dan bangsa serta negara secara keseluruhan.
Bimbingan karier adalah suatu proses
bantuan,
pendekatan
layanan
terhadap
dan
individu
pendidikannya, TPT untuk pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) menempati
posisi
tertinggi
yakni
(siswa/remaja), agar individu yang
sebesar 11,19 persen.
bersangkutan dapat mengenal dirinya,
meningkat dibandingkan yang tercatat
memahami
Agustus 2012 yakni sebesar 9,87
dunia
dirinya,
kerja,
dan
mengenal
merencanakan
masa
Jumlah itu
persen (BPS, 2013). Menurut Direktur
depannya, dengan bentuk kehidupan
Statistik
yang diharapkannya, untuk menentukan
Ketenagakerjaan BPS Razali Ritonga
pilihannya,
suatu
(Republika, 2013) mengatakan bahwa
keputusan bahwa keputusannya adalah
tahun ini dia (para lulusan SMK) baru
yang
dengan
lulus dan masih mencari pekerjaan.
keadaan dirinya dihubungkan dengan
Mereka juga belum punya pengalaman
persyaratan-persyaratan dan tuntutan
dan ada rentang waktu setelah lulus
pekerjaan/karir yang dipilihnya (Gani,
(sebelum bekerja).
dan
paling
mengambil
tepat
sesuai
1987: 11).
Kependudukan
dan
Fakta tersebut menggambarkan
Sekolah Menengah Kejuruan
bahwa banyak lulusan SMK yang
(SMK) merupakan lembaga pendidikan
masih
yang mencetak tenaga terampil untuk
mewujudkan karier masa depannya.
mempersiapkan diri dalam memasuki
Jika
dunia
pemenuhan
tindakan yang tepat, maka peserta didik
kompetensi di berbagai pengembangan.
lulusan SMK akan semakin banyak lagi
kerja
Data
dengan
Badan
Pusat
Statistik
mengalami
kondisi
ini
kesulitan
dibiarkan
dalam
tanpa
yang menjadi pengangguran. Realitas
(BPS) mencatat jumlah pengangguran
di atas
pada Agustus 2013 mencapai 7,4 juta
peserta didik memiliki kompetensi
orang dengan tingkat pengangguran
yang memadai dalam dunia karier.
terbuka (TPT) sebesar 6,25 persen.
Untuk
TPT
mendapatkan
Agustus
2013
mengalami
dapat
itulah
dihindari
mereka bimbingan,
manakala
seyogyanya terutama
kenaikan dibanding Februari 2013 yaitu
bimbingan karier guna memperoleh
sebesar 5,92 persen dan Agustus 2012
pemahaman memadai tentang berbagai
sebesar 6,14 persen. Jika ditilik dari
kondisi dan karakteristik dirinya baik
tentang bakat, minat, cita-cita, berbagai
masalahnya sehingga dapat di pandang
kekuatan, serta kelemahan yang ada
sebagai
dalam dirinya.
memerlukan pemecahan.
suatu
permasalahan
yang
Menurut Arikunto (1998: 55)
Sekolah Menengah Kejuruan
bahwa melalui bimbingan karier di
(SMK) merupakan lembaga pendidikan
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
yang mencetak tenaga terampil untuk
diharapkan
mempersiapkan diri dalam memasuki
siswa
memahami
mampu
untuk
dirinya,
tingkat
dunia
serta
mampu
kompetensi di berbagai pengembangan.
mengetahui gambaran yang lengkap
Hal ini menunjukkan bahwa lulusan
tentang karakteristik kariernya. Dengan
SMK mempunyai keterampilan khusus
adanya bimbingan karier di sekolah,
sesuai dengan jurusan yang diambil,
diharapkan
menumbuhkan
namun masih banyak dari lulusan SMK
menghadapi
yang belum memiliki kesiapan dalam
kemampuannya
dapat
profesionalisme
dalam
dunia kerja dan kemandirian siswa dalam
memilih
dijalaninya
karier nanti
yang
kemampuan yang dimiliki.
penelitian ini difokuskan untuk meneliti “Strategi
pemenuhan
Fakta dilapangan menunjukkan ketidaksiapan
siswa
merencanakan
Berdasarkan uraian di atas,
tentang
dengan
memasuki dunia kerja.
akan
berdasarkan
kerja
SMK
kariernya
dalam (memiih
kelanjutan studi atau bekerja), karena belum
optimalnya
informasi
yang
Layanan
diterima oleh siswa. Fenomena ini
Bimbingan Karir dalam Membantu
mencerminkan kurangnya pemahaman
Pengembangan Kematangan Karier
terhadap kondisi diri serta lingkungan.
Siswa
Sebuah bimbingan akan arah hidup,
Kelas
X
di
Muhammadiyah Ngawen
SMK Tahun
Pelajaran 2014/2015”. B. Identifikasi Masalah Dengan melihat latar belakang masalah seperti yang di uraikan di atas, maka
dapat
diidentifikasikan
membuat sebuah
individu perencanaan
harus yang
memiliki matang
terkait dengan tujuan hidupnya. Fokus utama dalam penelitian ini adalah membantu siswa dalam pengembangan kematangan karier melalui layanan bimbingan karier.
3. Untuk mengetahui faktor yang
C. Pembatasan Masalah Untuk
membatasi
luasnya
mendukung
permasalahan yang akan di bahas agar tidak menimbulkan salah tafsir, maka
bimbingan karier. 4. Untuk mengetahui faktor yang
yang akan di bahas adalah :
menghambat
1. Pemberian Layanan Bimbingan Karier.
5. Untuk
Karier
Dari uraian di atas dapat di rumuskan pernyataan masalah dalam sebagai
berikut
“Apakah strategi layanan bimbingan
pengembangan siswa
di
dalam
membantu
kematangan
SMK
karier
Muhammadiyah
Ngawen?”
Sesuai masalah yang di hadapi, tujuan penelitian ini adalah : mengetahui
apakah
layanan bimbingan karier itu. mengetahui
meningkatkan
Kematangan
Siswa
di
SMK
Adapun manfaat hasil penelitian strategi
layanan
cara
pengembangan
kematangan karier siswa.
bimbingan
karier
dalam membantu pengembangan karier siswa adalah sebagai berikut. a. Bagi siswa Memberikan
arahan
untuk
profesionalisme
2. Untuk
Membantu
F. Kegunaan Penelitian
siswa
E. Tujuan Penelitian
1. Untuk
Karier
Muhammadiyah Ngawen.
D. Rumusan Masalah
efektif
Dalam
Pengembangan
Ngawen.
apakah
Bimbingan
Efektif
3. Di SMK Muhammadiyah
karier
mengetahui
Layanan
Karier Siswa.
pertanyaan
pelaksanaan
bimbingan karier.
2. Pengembangan Kematangan
bentuk
pelaksanaan
kepada
menumbuhkan dalam
menghadapi
dunia kerja dan kemandirian siswa dalam
memilih
dijalaninya
karier
yang
nanti
akan
berdasarkan
kemampuan yang dimiliki. b. Bagi konselor Penelitian ini digunakan sebagai salah
satu
bahan
acuan
jurusan
bimbingan dan konseling dalam usaha mengembangkan
ilmu
pengetahuan,
khususnya dalam Pemberian Layanan
memberikan bantuan kepada peserta
Bimbingan
Karier
didik
Pengembangan
Kematangan
terhadap Karier
Siswa.
yang terkait
sehingga
siswa
dengan karier,
diharapkan
dapat
menyusun perencanaan karier serta
c. Bagi peneliti
dapat
mengambil keputusan karier
Penelitian ini digunakan untuk
untuk dirinya. Sejalan dengan hal
mendapatkan pengalaman yang besar
tersebut, Surya (1988: 31) menyatakan
bagi penulis. Sebab penelitian ini
bahwa bimbingan karier merupakan
diadakan secara langsung, maka dapat
salah
menambah pengetahuan dan wawasan
berusaha membantu individu untuk
tentang pelaksanaan bimbingan karier
memecahkan
di sekolah.
memperoleh penyesuaian diri yang
d. Bagi lembaga Hasil digunakan pemikiran
dapat sumbangan
dalam
penyempurnaan
rangka
konsep
implementasi
praktik
jenis
bimbingan
masalah
yang
karier,
sebaik-baiknya antara kemampuan dan
penelitian sebagai
satu
lingkungan keberhasilan
dan
memperoleh
perwujudan
diri
dalam perjalanan hidupnya.
maupun pendidikan
hidupnya,
Super (dalam Sukardi, 1994: 21)
mengartikan
bimbingan
karir
sebagai upaya yang strategis dalam
adalah suatu proses untuk membantu
pengembangan kualitas sumber daya
pribadi
manusia.
penerimaan kesatuan dan gambaran diri
untuk
mengembangkan
serta peranannya dalam dunia kerja. Berdasarkan beberapa pendapat
BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS
bimbingan
A. Kajian Teori
a. Pengertian Bimbingan Karier Bimbingan karier merupakan salah satu jenis layanan dari program dan
konseling
karier
adalah
proses
bantuan, layanan, pendekatan terhadap
1. Bimbingan Karier
bimbingan
ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa
untuk
individu agar dapat mengenal dan memahami
diri,
sehingga
siswa
diharapkan dapat menyesuaikan diri terhadap kemampuan yang dimilikinya dengan
lingkungan,
memiliki
pengetahuan tentang dunia kerja serta
cita-cita) yang terkait dengan
peranannya
dunia
terhadap
dunia
kerja,
merencanakan masa depan yang sesuai dengan
bentuk
kehidupan
yang
kerja
yang
akan
dimasukinya kelak. 2) Menyadari
dan
memahami
diharapkannya, menyusun perencanaan
nilai-nilai yang ada pada diri
karier, dan memecahkan permasalahan-
dan masyarakatnya, sehingga
permasalahan karier yang dihadapinya,
menumbuhkan
sehingga individu dapat mengambil
terhadap dunia kerja.
keputusan karier secara tepat dan
sikap
3) Mengetahui
positif
lingkungan
bertanggung jawab bagi dirinya.
pekerjaan
b. Tujuan Bimbingan Karier
dengan potensi dirinya serta
Secara umum tujuan bimbingan
yang
berhubungan
memahami
jenis-jenis
karier di sekolah ialah membantu siswa
pendidikan dan/atau pelatihan
dalam
yang
pemahaman
lingkungannya,
dirinya
dalam
dan
pengambilan
keputusan,
perencanaan,
dan
pengarahan
kegiatan-kegiatan
yang
diperlukan
untuk
mengembangkan karier dalam bidang pekerjaan tertentu. 4) Menemukan
dan
dapat
menuju kepada karir dan cara hidup
mengatasi hambatan-hambatan
yang akan memberikan rasa kepuasan
yang disebabkan oleh faktor diri
karena sesuai, serasi, dan seimbang
dan lingkungannya.
dengan dirinya dan lingkungannya (Sukardi, 1994: 32). Sedangkan bimbingan
karier
membantu
atau
5) Merencanakan yaitu
tujuan di
SMK
khusus yaitu
memfasilitasi
secara
masa
merancang
depan,
kehidupan
rasional
untuk
memperoleh peran-peran yang sesuai
dengan
minat,
perkembangan individu (siswa) agar
kemampuan,
memiliki
kehidupan sosial-ekonomi.
kemampuan-kemampuan
sebagai berikut. 1) Memahami dan menilai dirinya,
dan
kondisi
6) Membentuk pola-pola karier, yaitu
kecenderungan
terutama potensi dasar (bakat,
karier.
Misalnya,
minat, sikap, kecakapan, dan
seorang
siswa
arah apabila
bercita-cita
menjadi pemandu wisata, dia
dengan perkembangan sosial pribadi
senantiasa harus mengarahkan
dan perencanaan pendidikan karir.
dirinya
Keempat,
kepada
kegiatan-
siswa
perlu
kegiatan yang relevan dengan
pemahaman
karier kepariwisataan.
mengapa mereka berada dalam suatu
c. Prinsip-Prinsip Bimbingan Karier Dalam
tentang
diberikan
alur pendidikannya.
dimana
dan
Kelima, siswa
pemberian
layanan
secara keseluruhan hendaknya dibantu
terdapat
beberapa
untuk memperoleh pemahaman tentang
prinsip dasar yang dipandang sebagai
hubungan antara pendidikannya dan
fondasi atau landasan, bagi pelaksanaan
karirnya. Keenam, siswa pada setiap
layanan bimbingan karier. Prinsip-
tahap
prinsip ini berasal dari konsep filosofis
hendaknya memiliki pengalaman yang
tentang kemanusiaan yang menjadi
berorientasi pada karir secara berarti
dasar
dan realistik.
bimbingan karir
bagi
pemberian
layanan
bimbingan karier, baik di sekolah
program
Ketujuh,
pendidikannya
siswa
hendaknya
maupun di luar sekolah. Sukardi (1987:
memilih kesempatan untuk menguji
34-35) mengungkapkan prinsip-prinsip
konsep,
pelaksanaan
ketrampilannya guna mengembangkan
Pertama,
bimbingan
seluruh siswa
karier. hendaknya
berbagai
nilai-nilai
dan
peranan
norma-norma
dan
yang
mendapat kesempatan yang sama untuk
memiliki aplikasi bagi karir di masa
mengembangkan
dalam
depannya.
tepat.
bimbingan karir hendaknya memiliki
pencapaian Kedua,
dirinya
karirnya
setiap
secara
siswa
hendaknya
tujuan
Kedelapan,
untuk
program
merangsang
memahami bahwa karir itu adalah
perkembangan
sebagai
dan
Kesembilan, program bimbingan karir
pendidikan adalah sebagai persiapan
di sekolah hendaknya diintegrasikan
untuk hidup.
secara
suatu
Ketiga, dibantu
dalam
jalan
siswa
hidup,
hendaknya
mengembangkan
pendidikan
fungsional
pendidikan
pada
siswa.
dengan program umumnya
dan
program bimbingan dan konseling pada
pemahaman yang cukup memadahi
khususnya.
Kesepuluh,
program
terhadap diri sendiri dan kaitannya
bimbingan karir di sekolah hendaknya
berpusat di kelas, dengan koordinasi
bentuk-bentuk
oleh pembimbing, disertai partisipasi
mencapainya), personalia, fasilitas, dan
orang tua dan kontribusi masyarakat.
dana yang dibutuhkan, serta berbagai
d. Program Bimbingan Karier
bentuk usulan kegiatan yang akan
Secara
umum
tujuan
dari
bimbingan karir di sekolah adalah
dalam
mengambil
(Sukardi, 1987: 229). Selanjutnya mengacu kepada pedoman
rambu-rambu
keputusan mengenai karirnya di masa
penyelenggaraan
depan (Sukardi, 1987: 224).
konseling
Gysbers dan Handerson (dalam Flurentin,
1991:
25)
menjelaskan
(cara
dilaksanakan dalam jangka tertentu
untuk membantu para siswa memiliki keterampilan
kegiatan
bimbingan
jalur
(Depdiknas,
dan
pendidikan
2007:
formal
36-38),
bahwa
dalam penyusunan program bimbingan
bahwa penyusunan program meliputi
dan
empat
perencanaan
komponen, meliputi: (1) pelayanan
program,
dasar, (2) pelayanan responsif, (3)
tahap,
program,
yaitu
penyusunan
konseling,
terdapat
pelaksanaan program dan evaluasi
perencanaan
program.
dukungan sistem. Untuk mengetahui
1) Perencanaan
Program
Bimbingan Karier Perencanaan
pada
lebih
individu
empat
jauh
komponen dasarnya
serta
(4)
mengenai
komponen-
tersebut,
berikut
penjelasannya.
mengandung makna sebagai persiapan
a) Pelayanan Dasar
menyusun suatu keputusan berupa
Pelayanan dasar adalah proses
langkah-langkah
penyelesaian
suatu
bantuan yang diberikan kepada seluruh
masalah
pelaksanaan
suatu
konseli melalui kegiatan secara klasikal
pekerjaan yang terarah pada tujuan
atau kelompok yang disajikan secara
tertentu.
sistematis dalam rangka pengembangan
atau
2) Penyusunan
Program
Bimbingan Karier
karir
perilaku jangka waktu sesuai dengan tahap dan tugas perkembangan.
Penyusunan program bimbingan
b) Pelayanan Responsif
adalah
Pelayanan
merumuskan
seperangkat masalah
dan
kegiatan tujuan,
pelayanan
bantuan
responsif yang
yaitu
diberikan
kepada
konseli
kebutuhan
yang
dan
menghadapi yang
26-27) menjelaskan bahwa kegiatan
dengan
yang dilakukan dalam pelaksanaan
segera, sebab jika tidak segera dibantu
program (termasuk bimbingan karier)
dapat menimbulkan gangguan dalam
adalah sebagai berikut.
memerlukan
proses
masalah
Gysbers (dalam Flurentin, 1991:
pertolongan
pencapaian
tugas-tugas
a) Mengidentifikasi
perkembangan.
sumber yang diperlukan yang
c) Perencanaan Individual
meliputi manusia sarana dan
Perencanaan individual yaitu
prasarana serta waktu;
bantuan yang diberikan kepada konseli agar
sumber-
mampu
merumuskan
b) Membuat instrumen pengukuran
dan
keberhasilan
melakukan aktivitas yang berkaitan dengan
perencanaan
berdasarkan
masa
program;
depan
pemahaman
c) Melaksanakan
akan
pelaksanaan
pemahaman
lain;
kesempatan
peluang
yang
program
dan
menyesuaikan program dengan
kelebihan dan kekurangan dirinya serta akan
pelaksanaan
dan
tersedia
program-program
d) Mengadakan
dilingkungannya.
perubahan
atau
perbaikan program berdasarkan
d) Dukungan Sistem
hasil penilaian yang dilakukan.
Dukungan sistem merupakan
Kegiatan
selanjutnya
dari
komponen pelayanan dan kegiatan
program yang telah direncanakan dan
manajemen, tata kerja, infrastruktur
disusun,
(misalnya
pelaksanaan, terdiri dari: (a) persiapan
teknologi
informasi
komunikasi)
serta
kemampuan
profesional
dan
pengembangan
fisik
yaitu:
(tempat
dan
(1)
persiapan
perabot)
atau
konselor
perangkat, (b) persiapan bahan atau
secara berkelanjutan yang secara tidak
perangkat lunak, (c) persiapan personil
langsung memberikan bantuan kepada
pelaksana, (d) persiapan keterampilan/
konseli atau memfasilitasi kelancaran
menggunakan metode, teknik khusus,
perkembangan konseli.
media
3) Pelaksanaan Bimbingan Karier
Program
dan
alat;
(2)
pelaksanaan
kegiatan sesuai dengan rencana, terdiri dari: (a) penerapan metode, teknik
khusus,
media
penyampaian
dan
alat,
materi,
(b)
pemanfaatan
sumber materi, (c) pengaktifan nara sumber, (d) efisiensi waktu, dan (e) administrasi pelaksanaan. 4) Evaluasi
bergaul, orang tua, orang dewasa yang dianggap
memiliki
peranan
yang
penting. a) Teori Donald Super Teori ini berpandangan bahwa
Pelaksanaan
Program Bimbingan Karier
pekerjaan yang akan dilakukan dan jabatan yang akan dipegang (vocational
Evaluasi merupakan langkah
self-concept) merupakan konsep diri
penting bagi semua tahap pelaksanaan
atau gambaran tentang diri sendiri.
program. Tujuan evaluasi yaitu untuk
Teori ini juga memandang bahwa
untuk memperoleh balikan (feedback)
pilihan karier bukanlah peristiwa yang
terhadap
keefektifan
layanan
program
aktivitas
dan
sekali dalam seumur hidup, karena
bimbingan
dan
konsep diri orang berubah-ubah melalui
konseling yang telah dilaksanakan,
tahap-tahap kemunduran.
sehingga dapat dijadikan pertimbangan
2) Teori Ginzberg, dkk
sebagai pengambilan keputusan, baik
Teori
untuk
perbaikan
perkembangan
karier
maupun
(development career choice theory)
pengembangan program di masa yang
Ginzberg merupakan hasil kerjasama
akan datang.
suatu tim yang mempelajari tentang
e. Teori Perkembangan Karier
pengaruh
Teori-teori
terhadap
membahas
pemilihan karier. Kelompok ini terdiri
tentang masalah perkembangan karier
dari Eli Ginzberg yang seorang ahli
adalah sebagai berikut.
ekonomi,
1) Teori
yang
perkembangan
Tipe
Kepribadian
Karier John Holland
S.
Ginzberg
seorang
psikiater, S. Axelrad seorang sosiolog dan J. Herma yang merupakan seorang
Teori yang dikembangkan oleh
psikolog.
John L. Holland menjelaskan bahwa
Menurut pandangan teori ini,
suatu pemilihan pekerjaan atau jabatan
pilihan jabatan tidak hanya terjadi
merupakan hasil dari interaksi antara
sekali saja, melainkan mengalami suatu
faktor hereditas (keturunan) dengan
proses perkembangan dalam jangka
segala
waktu antara 6 sampai 15 tahun. Dalam
pengaruh
budaya,
teman
proses perkembangan anak dibedakan
c) Bakat
khusus,
yaitu
menjadi tiga fase, yaitu fase fantasi dari
kemampuan yang menonjol
saat lahir sampai 11 tahun, fase tentatif
di
selama masa remaja muda dari umur 11
kognitif,
tahun sampai 17 tahun, dan fase
keterampilan, atau bidang
realistis selama masa remaja tengah
kesenian.
dan dewasa muda dari umur 17 tahun
suatu
bidang
usaha bidang
d) Minat, yaitu kecenderungan
sampai lebih kurang 25 tahun.
yang agak menetap pada
f. Faktor-Faktor
seseorang
Perkembangan
untuk
merasa
tertarik pada suatu bidang
Karier Individu keharusan
yang
untuk
menghadapi
membuat
suatu
tertentu dan merasa senang berkecimpung
dalam
pilihan, kerap akan mencari kompromi
berbagai
di antara seluruh faktor internal dan
berkaitan dengan bidang itu.
eksternal itu (Winkel W.S & Hastuti S, 2006: 647).
kegiatan
e) Sifat-sifat,
yaitu
yang
ciri-ciri
kepribadian yang bersamasama
1) Faktor internal Faktor-faktor
corak
dapat
khas pada seseorang, seperti
dibedakan yang satu dengan yang lain,
riang gembira, ramah, halus,
tetapi tidak dapat dipisah-pisahkan satu
teliti,
sama
tertutup,
lain
membentuk
internal
memberikan
karena
bersama-sama
keunikan
kepribadian
seseorang, diantaranya sebagai berikut. a) Nilai-nilai
kehidupan
terbuka,
fleksibel,
lekas
gugup,
pesimis, dan ceroboh. f) Pengetahuan, informasi
yaitu
yang
dimiliki
(values), yaitu konsep ideal
tentang
yang dikejar seseorang.
pekerjaan dan tentang diri
b) Taraf intelegensi, yaitu taraf kemampuan untuk mencapai prestasi-prestasi
yang
dalamnya memegang peranan.
di
berpikir
bidang-bidang
sendiri. g) Keadaan jasmani, yaitu ciriciri
fisik
seseorang
yang seperti
dimiliki tinggi
badan, tampan dan tidak
tampan,
ketajaman
penglihatan
keluarga
inti.
Orangtua,
saudara
dan
kandung dari orangtua, dan kakak
pendengaran
baik
atau
menyatakan segala harapan mereka
kurang
mempunyai
serta mengkomunikasikan pandangan
kekuatan otot tinggi atau
dan sikap tertentu terhadap pendidikan
rendah, dan jenis kelamin.
dan pekerjaan. Kelima, pendidikan
baik,
sekolah, yaitu pandangan dan sikap
2) Faktor Eksternal Faktor
eksternal
meliputi:
yang dikomunikasikan kepada anak
pertama, masyarakat yaitu lingkungan
didik oleh staf petugas bimbingan dan
sosial-budaya di mana orang muda
tenaga pengajar mengenai nilai-nilai
dibesarkan. Lingkungan ini luas sekali
yang terkandung dalam bekerja, tinggi
dan
terhadap
rendahnya status sosial jabatan-jabatan,
pandangan dalam banyak hal yang
dan kecocokan jabatan tertentu untuk
dipegang teguh oleh setiap keluarga,
laki-laki atau anak perempuan.
berpengaruh
besar
yang pada gilirannya menanamkannya
Keenam,
pergaulan
dengan
pada anak-anak. Kedua, keadaan sosial-
teman-teman sebaya, yaitu beraneka
ekonomi negara atau daerah, yaitu laju
pandangan dan variasi harapan tentang
pertumbuhan ekonomi yang lambat
masa depan yang terungkap dalam
atau
pergaulan sehari-hari. Ketujuh, tuntutan
cepat;
stratifikasi
masyarakat
dalam golongan sosial-ekonomi tinggi,
yang melekat
tengah dan rendah; serta diversifikasi
jabatan dan pada setiap program studi
masyarakat atas kelompok-kelompok
atau
yang terbuka atau tertutup bagi anggota
seseorang untuk diterima pada jabatan
dari kelompok lain.
tertentu dan berhasil di dalamnya.
Ketiga, status sosial-ekonomi keluarga,
yaitu
tingkat
pendidikan
orangtua, tinggi rendahnya pendapatan
latihan,
pada masing-masing
yang
mempersiapkan
g. Faktor yang Mendukung dan Menghambat
Pelaksanaan
Bimbingan Karier
orangtua, jabatan ayah atau ayah dan
Pada
dasarnya
ibu, dareah tempat tinggal, dan suku
sebagai
bangsa.
dilaksanakan dengan baik dan akan
Keempat,
pengaruh
dari
seluruh anggota keluarga besar dan
menjadi
faktor
faktor
pendukung
dikatakan apabila
penghambat
jika
dilaksanakan dengan setengah-setengah
Materi layanan bimbingan yang
atau tanpa adanya perencanaan yang
diberikan kepada peserta didik dapat
matang.
mengambil dari tujuh jenis layanan bimbingan konseling, yaitu layanan
1) Manajemen Secara adanya
umum
diperlukan
organisasi untuk
mencapai
orientasi
dan
informasi,
layanan
penempatan/penyaluran,
layanan
tujuan yang optimal dalam pelaksanaan
pembelajaran,
layanan
konseling
bimbingan dan konseling. Organisasi
perorangan, layanan bimbingan dan
dalam pengertian umum adalah suatu
konseling
badan yang mengatur segala kegiatan
seyogyanya sebelum menyusun materi
untuk mencapai tujuan (Sukardi, 1987:
yang akan disampaikan kepada peserta
19). Program layanan bimbingan yang
didik
dilaksanakan dalam suatu organisasi
asesmen guna memberikan layanan
yang baik dan teratur memberikan
sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
kelompok.
Selain
seorang konselor
pengaruh positif terhadap jalannya
3) Sarana
program layanan bimbingan. Begitupun
Sarana
itu
melakukan
digunakan
untuk
dengan program bimbingan karier di
menunjang pelaksanaan bimbingan di
SMK yang membutuhkan organisasi
sekolah.
yang baik agar dapat berjalan lancar,
perlengkapan adalah merupakan faktor
tertib, efektif dan efisien. Program di
yang sangat menentukan dalam usaha
suatu
sekolah
dievaluasi
secara
fasilitas
atau
hendaknya
juga
pelaksanaan layanan bimbingan karir di
berkala
guna
sekolah-sekolah (Sukardi, 1987: 256).
mengetahui efektivitas dan efisiensi
4) Kebijaksanaan
program tersebut (Sukardi, 1987: 21). Layanan
Sarana,
bimbinga
yang
Menunjang
karier
Kebijaksanaan yang menunjang
merupakan tugas dan tanggungjawab
akan
bersama antara semua staf sekolah.
menguntungkan
Seluruh personil sekolah seyogyanya
program
ikut melibatkan diri secara aktif dalam
disusun.
segala kegiatan bimbingan karier.
h. Peranan Konselor Sekolah dalam
2) Layanan
menciptakan bagi
bimbingan
iklim
yang
terlaksananya karier
Pengembangan Karier Siswa
yang
Posisi konselor (penyelenggara profesi
pelayanan
bimbingan
dan
konselor
harus
keputusan
paham
karier
bagaimana
dibuat
dan
konseling) secara hukum di tingkat
konsekuensi keputusan yang sudah
sekolah menengah sudah ada sejak
diambil.
tahun
i. Strategi
1975,
yaitu
sejak
diberlakukannya kurikulum bimbingan dan
konseling.
pendidikan
Dalam
Indonesia,
di
dalam
Mengembangkan Karier Siswa
sistem
konselor
Konselor
Strategi atau metode konselor dalam
membantu
mengembangkan
sekolah menengah mendapat peran dan
karier siswa bertujuan agar siswa
posisi/tempat
Konselor
memiliki pemahaman tentang diri,
sekolah adalah tenaga profesional yang
lingkungan, serta berbagai informasi
mempunyai tugas, tanggung jawab,
khususnya karier.
wewenang dan hak secara penuh dalam
2. Kematangan Karier
kegiatan BK terhadap sejumlah peserta
a. Pengertian Kematangan Karier
didik.
Sebagai
konselor secara
yang
jelas.
tenaga
profesional,
Kematangan karier merupakan
mendapatkan
pendidikan
aspek yang perlu dimiliki siswa untuk
menguasai
menunjang
khusus
kompetensi
untuk
yang
diperlukan
karier
dimasa
depan.
bagi
Pengertian kematangan karier yang
pekerjaan bimbingan konseling. Setiap
diungkapkan oleh B. Hasan (2006:
sekolah menengah
idealnya antara
127), menyatakan bahwa kematangan
konselor dengan peserta didik memiliki
karier yaitu sikap dan kompetensi yang
perbandingan 1 : 150.
berperan untuk pengambilan keputusan
Lulusan SMK pada umumnya
karier. Sikap dan kompetensi tersebut
sudah memiliki sejumlah keterampilan
mendukung penentuan keputusan karier
sesuai dengan jurusan yang diambil.
yang tepat. Kematangan karier juga
Sejumlah keterampilan tersebut perlu
merupakan
dikembangkan
perkembangan karier individu untuk
melalui
program
refleksi
dari
bimbingan karier yang ada di sekolah,
meningkatkan
guna
keahlian
membuat keputusan karier (Richard,
pengambilan
2007: 171). Pengertian kematangan
keputusan oleh siswa. Oleh sebab itu,
karier jauh lebih luas daripada sekedar
meningkatkan
perencanaan
dan
kapasitas
proses
untuk
pemilihan
pekerjaan,
karena
akan
1) Perencanaan karier (career
melibatkan kemampuan individu baik
planning).
dalam
karier
perencanaan karier menurut
maupun aktifitas perencanaan karier.
Super ( Sharf, 1992: 156),
Kematangan karier mengarah pada
merupakan
pengenalan karier secara menyeluruh,
pencarian
diawali dengan pengenalan potensi diri,
seberapa besar keterlibatan
memahami
yang
individu
sampai
tersebut.
membuat
sebenarnya,
keputusan
lapangan
kerja
merencanakan
dengan menentukan pilihan karier yang tepet.
Aspek
ativitas informasi
dalam
dan
proses
2) Ekspliorasi karier (career exploration). Menurut Super
Kesimpulan kematangan karier
(Sharf,
1992:
157)
dari beberapa pendapat tersebut adalah
merupakan
sikap dan kompetensi individu dalam
individu untuk melakukan
menentukan keputusan karier yang
pencarian informasi karier
ditunjang oleh factor kognitif dan
dari berbagai sumber karier,
afektif
seperti kepada orang tua,
dengan
meningkatkan
kemampuan
pengetahuan dan keahlian. Kematangan
saudara,
karier ini merupakan hubungan antara
guru bidang studi, konselor
usia
sekolah, dan sebagainya.
individu
dengan
tahap
perkembangan karier yang mempunyai
kerabat,
3) Pengetahuan
teman,
tentang
peran dalam kematangan karier yang
membuat keputusan karier (
harus dijalankan sesuai dengna tahapan
Sharf, 1992: 157) adalah
perkembangannya.
kemampuan siswa dalam
b. Faktor-
faktor
Kematangan
dan
Karier Menurut
Donald
E.
Super
(Sharf, 1992: 155- 159), menyatakan bahwa kematangan karier remaja dapat diukur dengan sebagai berikut:
menggunakan pengetahuan
indikator- indikator
pemikiran
membuat
dalam
perencanaan
karier. 4) Pengetahuan ( imformasi) tentang dunia kerja (world of work information). Aspek
ini
terdiri
dari
dua
pekerjaan secara realistis.
komponen menurut Super (
Aspek ini menurut Super (
Sharf, 1992: 158), yakni
Sharf, 1992: 159), antara
terkait
tugas
lain memiliki pemahaman
yaitu
yang baik tentang kekuatan
dengan
perkembangan,
individu harus tahu minat
dan
dan
berhubungan
kemampuan
diri,
kelemahan
diri dengan
mengetahui cara orang lain
pekerjaan yang diinginkan,
mempelajari hal-hal yang
mampu
berkaitan dengan pekerjaan
faktor yang mendukung dan
dan
menghambat
mengetahui
alasan
orang berganti pekerjaan. 5) Pengetahuan
tentang
melihat
faktor-
karier
yang
diinginkan,
mampu
mengambil
manfaat
kelompok pekerjaan yang
membuat keputusan karier
lebih disukai (knowledge of
yang realistik.
preferred
occupational
group). Aspek ini menurut
c. Upaya peningkatan kematangan karier
Super (Sharf, 1992: 158) adalah
siswa
diberi
Individu
yang
kematangan karier yang tinggi akan
kesempatan untuk memilih
mendapatkan
satu dari beberapa pilihan
kepuasan
dalam
pekerjaan,
memiliki
kesadaran
dan kemudian
memiliki
keesuksesan karier. akan
dan Mereka proses
ditanyai mengenai hal-hal
keputusan karier, seringkali berpikir
yang berkaitan pekerjaan
akan alternative karier atau analisa
tersebut.
karier yang tepat, menghubungkan
6) Realisasi keputusan karier (realization). keputusan
Realisasi karier
perbandingan kemampuan dengan
pilihan
antara
pengalaman
memiliki
antara
menentukan
karier
dimiliki
dengan tujuan yang akan datang,
adalah
individu
yang
kepercayaan
diri
keputusan
komitmen dalam
membuat
dalam karier, pilihan
karier, dan mampu menyeimbangkan
mengenai diri mereka, tetapi
antara harapan dengan tuntutan realitas.
juga
Upaya
dalam
meningkatkan
tentang
dimana
lingkungan
mereka
tinggal.
kematangan karier sangat penting bagi
Mereka juga membutuhkan
siswa. Pengarahan maupun kurikulum
informasi mengenai pilihan
atau
pendidikan
yang
kebutuhan mutlak untuk mencapai
(jenjang
pendidikan),
tugas perkembangan karier tersebut.
pilihan profesional (jenjang
proses
bimbingan
menjadi
lain
Upaya untuk mencapai sasaran
karier), dan pilihan karier
hasil yang maksimal dalam kematangan
(jenjang sosial tenaga kerja).
karier, menurut Gonzales (2008: 764),
Mereka
ada
informasi tersebu sebagai
lima
bidang
yang
perlu
dikembangkan antara lain:
membutuhkan
bahan pertimbangan.
1) Pengetahuan diri dan aspek
3) Proses dalam menentukan
lain. Siswa harus menjadi
keputusan karier. Melalui
individu
pengetahuan mengenai diri,
yang
potensial
dengan memahami: bakat,
pendidikan
kecakaan dan kemampuan,
pengembangan profesional,
konsep
dan
siswa
penghargaan
diri,
keputusan karier yang tepat.
kepribadian,
kemampuan
Mereka
akademik,
pengalaman
dipersiapkan
dalam
belajar dan kerja, minat,
menentukan
keputusan
tingkat harapan, motivasi,
karier melalui pertimbangan
nilai kehidupan, gaya hidup
berbagai aspek tersebut.
dan
diri
sebagainya.
dan
akn
menentukan
seharusnya
Semua
4) Transisi menuju dunia kerja.
karakteristik ini seharusnya
Siswa dipersiapkan dalam
sesuai dengan pilihan karier.
menghadapi
2) Informasi studi, profesi dan
setelah
dunia
lulus.
kerja Mereka
karier. Siswa tidak hanya
membutuhkan strategi untuk
membutuhkan
menentukan
informasi
keputusan
karier yang tepat. Karier
dalam proses bimbingan dan konseling
yang sesuai dengan jurusan
karier yang tepat.
yang mereka tekuni, dan
B. Kajian
mereka
membutuhkan
pengetahuan
Hasil
Penelitian
Terdahulu
mengenai
Hasil penelitian yang dilakukan
kebiasaan atau kewajiban
oleh (Erina Yovanka, 2012) pada siswa
sebagai tenaga kerja.
kelas XI SMA Negeri 81 Jakarta
5) Perencanaan karier. Siswa
menunjukkan bahwa secara umum
seharusnya
dipersiapkan
siswa memiliki tingkat kematangan
untuk
menentukan
karier sedang.
perencanaan
karier
Secara
berpedoman
pada
mengandung arti bahwa siswa belum
karakteristik
pribadi,
dapat mencapai tahapan peekembangan
pengalaman
studi
pengalaman Perencanaan membuat
dan kerja.
karier siswa
akan teguh
sesuai
umum
dengan
hal
tuntutan
ini
tugas
perkembangan kariernya dalam hal membuat
perencanaan
karier,
melakukan eksplorasi karier, memiliki
pendirian dalam pendidikan
pengetahuan
tentang
membuat
dan karier.
keputusan
karier,
memiliki
Kematangan
karier
bukan
pengetahuan/ infomasi dunia kerja serta
sesuatu hal yang mudah, dapat dicapai
pengetahuan tentang kelompok jabatan/
secara cepat, tetapi kematangan karier
pekerjaan yang disukai.
merupakan suatu proses yang perlu
C. Kerangka Berfikir
dikembangkan. Salah satu peran guru pembimbing adalah dalam membantu siswa dalam menyelesaikan mengenai karier. Peningkatan kematangna karier siswa dapat dicapai jika ada peran serta pihak
sekolah
terutama
guru
pembimbing dalam membuat pedoman
Bimbingan karier adalah salah satu layanan dari program bimbingan dan
konseling
untuk
memberikan
bantuan kepada peserta didik yang terkait dengan karier, sehingga siswa diharapkan perencanaan
dapat karier
menyusun serta
dapat
mengambil keputusan karier untuk
kebenarannya melalui penelitian di
dirinya. Dan dengan adanya bimbingan
lapangan.
karier
adalah sebagai berikut :
untuk siswa yang mengalami
kesulitan dalam pengembangan karier, kemudian dapat memahami dirinya dan mengembangkan kariernya dengan baik dikemudian hari. Berdasarkan uraian di atas dapat disusun
dasar
pemikiran
bahwa
Pemberian Layanan Bimbingan Karier
Hipotesis
1. Hipotesis Kerja (Ha) bimbingan karier efektif dalam membantu pengembangan
kematangan
karier
di
siswa
Pelajaran 2014/ 2015. 2. Hipotesis Nol (Ho) bimbingan karier
Pengembangan
membantu
Karier
adalah variabel terikat (Y).
tidak
efektif
dalam
pengembangan
kematangan karier siswa di SMK Muhammadiyah Ngawen
D. Hipotesis
Tahun Pelajaran 2014/ 2015.. Hipotesis sementara
SMK
Muhammadiyah Ngawen Tahun
adalah variabel bebas (X) sedangkan Kematangan
yang diajukan
adalah kesimpulan
yang
harus
diuji