Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
HUBUNGAN KEPERCAYAAN DIRI DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP PGRI 1 KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan Bimbingan dan Konseling
OLEH: PEBRIAN TRI LENGGONO NPM : 11.1.01.01.0028
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP) UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA UNP KEDIRI 2015
PEBRIAN TRI LENGGONO | 11.1.01.01.0028 FKIP – Bimbingan dan Konseling
simki.unpkediri.ac.id || 1||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
PEBRIAN TRI LENGGONO | 11.1.01.01.0028 FKIP – Bimbingan dan Konseling
simki.unpkediri.ac.id || 2||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
PEBRIAN TRI LENGGONO | 11.1.01.01.0028 FKIP – Bimbingan dan Konseling
simki.unpkediri.ac.id || 3||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
PEBRIAN TRI LENGGONO | 11.1.01.01.0028 FKIP – Bimbingan dan Konseling
simki.unpkediri.ac.id || 4||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
HUBUNGAN KEPERCAYAAN DIRI DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP PGRI 1 KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2014/2015 PEBRIAN TRI LENGGONO NPM: 11.1.01.01.0028 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan - Program Studi Bimbingan dan Konseling Drs. Setya Adi Sancaya, M.Pd dan Risaniatin Ningsih, S.Pd, M.Psi UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI ABSTRAK Kata kunci: Kepercayaan Diri, Kemandirian Belajar. Penelitian ini dilatarbelakangi bahwa banyaknya peserta didik menghadapi persoalan dengan mata pelajaran disebabkan ada beberapa pelajaran yang menuntut waktu dan pikiran yang banyak. Sebagian mata pelajaran yang dianggap menimbulkan masalah ialah ilmu pasti dan pengetahuan alam, pelajaran kimia, dianggap momok karena banyak istilah (terminologi) yang harus dihafal dan banyak rumus yang harus dikuasai. Karena hal ini dipicu dari kurangnya kemandirian peserta didik dalam mempelajari suatu materi pelajaran, dan jika ada tugas dari mata pelajaran yang menjadi momok bagi individu maka tidak akan memiliki rasa percaya diri dari hasil tugas yang dikerjakannya, kebiasaan belajar yang kurang baik yaitu tidak tahan lama, dan baru belajar setelah menjelang ujian. Individu seperti ini akan lebih menggantungkan diri dari jawaban temannya yang dirasa bisa. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan kuantitatif, penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat korelasional. populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa-siswi kelas VIII SMP PGRI 1 Kediri yang berjumlah 130 anak dari kelas VIII A sampai kelas VIII C.Dan untuk kelas VIII A peneliti menjadikan sebagai uji validitas instrumen penelitian. Cara pengambilan sampel yang digunakan adalah sampling jenuh atau sensus. Sehingga jumlah sampel tersebut menjadi 86 siswa kelas VIII B dan kelas VIII C. Dalam penelitian ini, akan digunakan dua buah angket penelitian, yaitu angket percaya diri dan kemandirian belajar. Hasil perhitungan skala percaya diri setelah dilakukan uji coba jumlah aitem yang valid adalah 24 aitem dari 26 aitem semula, dengan koefisien validitas minimal 0,300. Dan skala kemandirian belajar setelah dilakukan uji coba jumlah aitem yang valid adalah 20 aitem dari 25 aitem semula, dengan koefisien validitas minimal 0,300. Hasil utama penelitian ini memperlihatkan bahwa ada hubungan positif antara kedua variabel, yaitu dengan nilai r hitung > r tabel (0,343 > 0,213), maka Ho ditolak. Hasil penelitian tersebut sesuai dengan hipotesis yang diajukan yaitu terdapat hubungan antara percaya diri dengan kemandirian belajar pada peserta didik kelas VIII SMP PGRI 1 Kota Kediri tahun pelajaran 2014/2015. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi tingkat percaya diri maka akan semakin tinggi pula kemandirian belajar peserta didik dan sebaliknya.
PEBRIAN TRI LENGGONO | 11.1.01.01.0028 FKIP – Bimbingan dan Konseling
simki.unpkediri.ac.id || 5||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
A. PENDAHULUAN Pada era kemajuan disegala bidang
saat
menjadi
ini,
pendidikan
telah
utama
dalam
sorotan
mengembangkan mutu atau kualitas
yang kurang baik yaitu tidak tahan lama,
dan
menjelang
baru ujian
belajar (Lutfi,
setelah 1992;102,
dalam Ali dan Asrori, 2008:107).
sumber daya manusia. Perkembangan
Problem
remaja
di
perilku-perilaku
atas
manusia ini tidak hanya diarahkan
merupakan
reaktif,
kepada kemampuan seseorang dalam
semakin meresahkan jika dikaitkan
menyelesaikan masalah yang cenderung
dengan situasi masa depan remaja yang
bersifat kognitif saja, namun juga
diperkirakan akan semakin kompleks
diharapkan mampu mengembangkan
dan penuh tantangan. Kemandirian
ranah afeksinya.
merupakan salah satu unsur kepribadian
Fenomena yang tampak akhir-
penting,
karena
akhir ini antara lain perkelahian antar
manusia
untuk
pelajar, penyalah gunaan obat dan
secara
alkohol,
yang
Kemandirian merupakan kesanggupan
berlebihan, dan berbagai perilaku yang
untuk berdiri sendiri, tidak saja secara
mengarah pada tindak kriminal (Maris,
ekonomi sosial, tetapi terutama secara
1993:3;
Asrori,
moral dalam artian bertanggung jawab
proses
atas
reaksi
dalam
2008:107).
emosional
Ali
Dalam
dan
konteks
aktif
diperlukan
oleh
menyesuaikan
diri
dalam
lingkungannya.
keputusan-keputusannya
dalam
belajar gejala negatif yang tampak
perkara yang bersifat rasional maupun
adalah kurang mandiri dalam belajar
emosional.
yang berakibat pada gangguan mental
Kemandirian
belajar
adalah
setelah memasuki perguruan tinggi
kegiatan belajar aktif yang didorong
(Soewandi, 1993: 186; dalam Ali dan
oleh niat atau motif untuk menguasai
Asrori, 2008:107), kebiasaan belajar
suatu kompetensi guna mengatasi suatu
PEBRIAN TRI LENGGONO | 11.1.01.01.0028
simki.unpkediri.ac.id || 6||
FKIP – Bimbingan dan Konseling
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
masalah, dan dibangun dengan bekal
mandiri, mempunyai keberanian untuk
pengetahuan atau kompetensi yang telah
bertindak berbeda dari teman-temannya.
dimiliki. Dan bahwa peserta didik yang ikut dalam program belajar mandiri
B. PEMBAHASAN Menurut Sugiyono (2010:117),
akan lebih rajin, lebih banyak dan populasi adalah wilayah generalisasi mampu lebih lama mengingat hal yang yang terdiri atas obyek/subjek yang dipelajarinya
dibandingkan
dengan mempunyai kualitas dan karateristik
peserta didik yang mengikuti kelas tertentu yang ditetapkan oleh peneliti konvensional. Pribadi yang mandiri untuk dipelajari dan kemudian ditarik berarti mampu memiliki pandangan kesimpulannya. yang jelas tanpa mengabaikan saran dan Berdasarkan pengertian populasi nasehat, mampu mengambil keputusan sendiri, bebas dari pengaruh berlebihan dari orang lain, mampu bertindak sesuai
di atas, maka yang dijadikan populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa-siswi kelas VIII SMP PGRI 1 Kediri yang berjumlah 130 anak dari
dengan nilai baik yang dihayati dalam lubuk hatinya dan bilamana perlu melawan arus. bahwa tipe anak yang
kelas VIII A sampai kelas VIII C.Dan untuk kelas VIII A peneliti menjadikan sebagai
uji
validitas
instrumen
penelitian Cara
pengambilan
sampel
yang
jumlah populasi siswa kelas VIII SMP
digunakan adalah sampling jenuh atau
PGRI 1 Kota Kediri tahun pelajaran
sensus. Sampling jenuh adalah cara
2014/2015 yang berjumlah 130 siswa.
pengambilan
yang
Dan terambil pada kelas VIII A sebagai
menggunakan semua anggota populasi
uji validitas instrumen penelitian yang
sebagai sampel (Sugiyono, 2010: 121).
hanya peneliti ambil 25 responden.
Cara ini dilakukan karena berdasarkan
Sehingga
sampel,
jumlah
sampel
tersebut
hasil data yang didapatkan di sekolah,
PEBRIAN TRI LENGGONO | 11.1.01.01.0028 FKIP – Bimbingan dan Konseling
simki.unpkediri.ac.id || 7||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
menjadi 86 siswa kelas VIII B dan kelas VIII C.
Kediri tahun pelajaran 2014/2015.
C. Hasil analisis data Pada sub bab ini peneliti akan melakukan hipotesis
dari
tingkat percaya diri maka akan
ditentukan,
semakin tinggi pula kemandirian
pembahasan yang
telah
Hal ini berarti bahwa semakin tinggi
berdasarkan hasil analisis data dan
belajar peserta didik dan sebaliknya.
didukung dengan teori-teori yang
Bahwa,
dijadikan landasan yaitu hubungan
berpengaruh terhadap kemandirian
antara
dengan
belajar peserta didik. Karena sikap
kemandirian belajar pada peserta
percaya diri yang dimiliki peserta
didik kelas VIII SMP PGRI 1 Kota
didik dapat membantu mereka untuk
Kediri tahun pelajaran 2014/2015.
berbuat, bertindak, dan mengambil
percaya
Hasil
utama
diri
penelitian
sikap
percaya
diri
ini
keputusan dalam berbagai situasi
memperlihatkan
bahwa
ada
saat berinteraksi dalam kehidupan
hubungan
antara
kedua
manusia ataupu interaksi manusia
positif
variabel, yaitu dengan nilai r hitung > r tabel
(0,343 > 0,213), maka Ho
dengan
lingkungannya.
dibuktikan
dengan
banyaknya
peserta
sesuai
yang
bertanggung jawab dalam melakukan
diajukan yaitu terdapat hubungan
kegiatan belajar untuk mencapai
antara
suatu tujuan yang telah ditetapkan.
percaya
hipotesis
diri
dengan
yang
itu
ditolak. Hasil penelitian tersebut dengan
didik
Hal
bebas
dan
kemandirian belajar pada peserta didik kelas VIII SMP PGRI 1 Kota
PEBRIAN TRI LENGGONO | 11.1.01.01.0028 FKIP – Bimbingan dan Konseling
simki.unpkediri.ac.id || 8||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
di atas, menunjukkan bahwa secara
D. HASIL DAN KESIMPULAN Berdasarkan
hasil
yang
diperoleh dalam penelitian ini, maka dapat dibuat kesimpulan, yaitu:
umum gambaran percaya diri pada peserta didik kelas VIII SMP PGRI 1
1. Berdasarkan penghitungan sub bab
Kota
Kediri
berada
pada
kategorisasi sedang.
sebelumnya, terdapat 15 peserta didik (17,5%) dari 86 peserta didik yang memiliki percaya diri dengan kategori
tinggi,
sedangkan
peserta
didik
(72%)
62 yang
mendapatkan percaya diri dengan kategori sedang, dan 9 peserta didik (10,5%) yang memiliki percaya diri dengan kategori rendah. Frekuensi
Berdasarkan penghitungan pada sub bab sebelumnya, terdapat 14 (16,3%) peserta didik dari 86 peserta didik yang melakukan kemandirian belajar yang tinggi, 65 (75,6%) peserta didik melakukan kemandirian belajar yang sedang, dan 7 (8,1%) peserta didik melakukan kemandirian
PEBRIAN TRI LENGGONO | 11.1.01.01.0028 FKIP – Bimbingan dan Konseling
simki.unpkediri.ac.id || 9||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
E. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian. Yogyakarta: Rineka Cipta. Azwar,
S.
2007.
Penyusunan
Skala
Psikologi. Yogyakarta. Pustaka Pelajar. Cahoun, J.F. and Acocella, J.R. (1990). Psikologi tentang Penyesuaian dan Hubungan Kemanusiaan, Terjemahan. Edisi 3. Semarang: IKIPSemarang Press. Gunawan, A. W. (2004). Genius Learning Strategy. Jakarta: Gramedia. Hamdan. 2009. Hubungan Antara Kepercayaan Diri dengan Motivasi Berprestasi pada Siswa SMUN 1 Setu Bekasi. Jurnal Psikologi Universitas Gunadharma. (Online), tersedia: http://pdf.searchengine.id, diunduh 9 Januari 2014. http://indonesia.siutao.com/tetesan/percayad iri. diunduh 9 Januari 2014 pukul 14.00WIB Hurlock, Elizabeth. (1990). Psikologi Perkembangan. Jakarta: Erlangga.
Perkembangan: Pengantar dalam berbagai bagiannya (cetakan ke-7). Yogya: Gajah Mada University Press. Maris, (2008). Psikologi remaja. Jakarta: PT Remaja Bumi Akasara. Priyatno, D. 2013. Mandiri Belajar Analisis Data Dengan SPSS. Yogyakarta : Mediakom. Santrock, J. W. 2002. Life-Span Development; Perkembangan Masa Hidup. Jakarta: Erlangga. Sarwono, Sarlito Wirawan. (1989). Psikologi Remaja. Jakarta: Rajawali Sears. 2008. Psikologi Sosial, Edisi kelima. Jakarta: Erlangga. Sobur, A. 2003. Psikologi Umum. Bandung: Pustaka Setia. Sugiyono. 2010. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Syaifulloh, A. 2010. Tips Bisa Percaya Diri. Jogjakarta: Garailmu.
Monks, F.J., Knoers, A. M. P., Haditono, S.R. (1991). Psikologi
PEBRIAN TRI LENGGONO | 11.1.01.01.0028 FKIP – Bimbingan dan Konseling
simki.unpkediri.ac.id || 10||