UNIVERSITAS BINA NUSANTARA
School of Business Management Jurusan Manajemen Skripsi Sarjana Strata-1 Semester Genap 2014/2015
PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS, PERCEIVED EASE OF USE, DAN COMPUTER SELF EFFICACY TERHADAP CONTINUANCE INTENTION PENGGUNAAN WEBSITE PT GALA DUTA WISATA Kiky Ashtonya 1200965323
Abstrak PT Gala Duta Wisata adalah sebuah perusahaan yang bergerak pada industri tour and travel. Permasalahan yang terjadi dalam perusahaan ini adalah minat pelanggan untuk terus menggunakan website PT Gala Duta Wisata terus mengalami penurunan yang diduga terjadi karena persepsi konsumen atas fungsi dari website PT Gala Duta Wisata, kemudahan dari sistem e-marketing yang dimiliki oleh PT Gala Duta Wisata, dan keyakinan konsumen akan kemampuan individu tersebut untuk dapat menggunakan website. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan pendekatan asosiatif. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuisioner yang disebarkan kepada 100 konsumen PT. Gala Duta Wisata yang mengetahui dan pernah melihat website PT. Gala Duta Wisata serta menggunakan komputer dalam mengakses website. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perceived usefulness, perceived ease of use, dan computer self efficacy memiliki pengaruh yang signifikan terhadap continuance intention. Selanjutnya, perusahaan disarankan untuk mengevaluasi persepsi kemudahan penggunaan website karena pengaruh dari perceived ease of use lebih kuat dari pengaruh kedua variabel lainnya. Namun, perusahaan juga disarankan untuk mengevaluasi dua variabel lainnya yaitu perceived usefulness dan computer self efficacy karena kedua variabel tersebut juga memiliki pengaruh yang signifikan terhadap continuance intention penggunaan Website PT Gala Duta Wisata walaupun pengaruh yang dihasilkan tidak sekuat pengaruh perceived ease of use terhadap continuance intention. Kata Kunci: perceived usefulness, perceived ease of use, computer self efficacy, continuance intention
1. LATAR BELAKANG Pemasaran secara online telah menjadi suatu hal yang sangat penting pada era globalisasi dimana seluruh perusahaan sangat bergantung pada kekuatan dan kemampuan teknologi.Pemasaran pada dasarnya tidak hanya menyangkut penjualan, namun, promosi, penerapan harga, dan pengenalan produk pun termasuk dalam pemasaran.Pemasaran itu sendiri menurut Kotler dan Keller, (2009) adalah suatu fungsi organisasi dan kumpulan proses untuk membuat, mengkomunikasikan, dan mengirimkan nilai-nilai kepada konsumen dan untuk mengatur hubungan dengan konsumen dalam langkah memperoleh keuntungan secara organisasi maupun stakeholder. Melihat dari pengertian tersebut, maka dapat dipastikan bahwa pemasaran
secara
online
adalah
kegiatan
proses
untuk
membuat,
mengkomunikasikan dan mengirimkan nilai-nilai kepada konsumen dengan menggunakan media online atau internet PT Gala Duta Wisata adalah sebuah perusahaan yang bergerak pada industri tour and travel. Beralamat di Talavera Office Park 28th Floor,Jn.T.B Simatupang Kav 26,Jakarta 12550 Indonesia, perusahaan yang sudah berdiri sejak tahun 2008 ini sedang mengalami permasalahan pada website yang dimiliki oleh perusahaan, dimana saat ini menurut wawancara kepada Ibu Noviah Djarot selaku kepada admin menyatakan minat pelanggan untuk terus menggunakan website PT Gala Duta Wisata terus mengalami penurunan dibuktikan dari tabel website visitors yang merupakan salah satu indikator dari sering atau tidaknya sebuah website dikunjungi. Pastinya, rendahnya minat untuk melanjutkan penggunaan website terjadi karena beberapa hal, dimana faktor pertama yang diduga menyebabkan rendahnya minat untuk melanjutkan penggunaan website adalah persepsi konsumen atas fungsi dari website PT Gala Duta Wisata. Indikasi yang menunjukkan buruknya persepsi pelanggan atas website PT Gala Duta Wisata adalah kegunaan website yang seharusnya menonjolkan e-commerce, malah lebih menonjolkan porfolio-portfolio perjalanan dan membuat konsumen dan pelanggan merasa bingung dalam menggunakan website PT Gala Duta Wisata. menurut wawancara kepada salah satu pelanggan PT Gala Duta Wisata, juga menyatakan bahwa memang website yang dimiliki oleh PT Gala Duta Wisata tidak berfungsi sebagaimana layaknya sebuah website pada bisnis tour and travel.Melihat dari kedua indikasi di atas, menurut Qutaishat (2013) hal tersebut merupakan
indikator dari buruknya persepsi konsumen atas kegunaan dari website atau perceived usefulness. Perceived usefulness itu sendiri adalah suatu tingkatan dimana seseorang percaya bahwa penggunaan suatu teknologi tertentu akan meningkatkan prestasi kerja orang tersebut. Pendugaan kedua yang menyebabkan rendahnya minat konsumen dan pelanggan untuk tetap menggunakan website PT Gala Duta Wisata adalah kemudahan dari sistem e-marketing yang dimiliki oleh PT Gala Duta Wisata. Menurut hasil observasi secara langsung terhadap website PT Gala Duta Wisata, ditemukan indikasi mengenai sulitnya penggunaan website dikarenakan menu-menu yang diterapkan sangat berantakan sehingga pengunjung website tidak akan mudah menggunakan website PT Gala Duta Wisata. Contohnya, saat pengunjung ingin mengetahui kegiatan-kegiatan yang sudah berjalan, terdapat 3 menu yang memiliki kesamaan fungsi yaitu “Gala Stories”, “Video Tourclips” dan “Document”, padahal, ketiga fitur tersebut bisa dimasukkan dalam satu halaman. Pendugaan terakhir yang menyebabkan rendahnya minat pelanggan untuk tetap menggunakan website PT Gala Duta Wisata adalah computer self-efficacyatau tingkat keyakinan konsumen akan kemampuan individu tersebut untuk dapat menggunakan website. Hal ini besar kemungkinan terjadi dikarenakan kemampuan masyarakat Indonesia yang berbeda-beda dalam menggunakan sistem berbasis website. Sebagian masyarakat masih lebih percaya dengan sistem konvensional dan hal inilah yang menjadi indikasi penyebab rendahnya minat pelanggan untuk menggunakan website.
2. METODE PENELITIAN Penelitian ini berbentuk kuantitatif dengan menggunakan alat ukur penghitungan berupa software SPSS 20.0. Selanjutnya, peneliti akan menggunakan jenis penelitian asosiatif atau hubungan. Menurut
Sugiyono (2004) penelitian asosiatif adalah
penelitian yang berbentuk hubungan sebab akibat. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data yaitu: 1. Studi kepustakaan (Library Research)
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data sekunder, maka dilakukanlah studi kepustakaan melalui buku-buku, artikel, jurnal, dan literature lainnya guna menunjang penelitian ini. 2. Wawancara (Interview) Merupakan salah satu metode pengumpulan data dengan melakukan tanya jawab kepada pemilik pada PT Mega Persada Prima. Pertanyaan yang diajukan menyangkut permasalahan pada pegawai terutama tentang kepuasan kerja pegawai pada PT Mega Persada Prima. 3. Angket (kuesioner) Merupakan suatu cara pengumpulan data dengan memberikan atau memyebarkan daftar pernyataan kepada responden, dengan harapan mereka akan mmeberikan respon atas daftar pernyataan tersebut. Daftar pernyataan dapat bersifat terbuka, jika jawaban tidak ditentukan sebelumnya, sedangkan bersifat tertutup jika alternative jawaban telah disediakan.Kuesioner disebarkan kepada pegawai pada PT Mega Persada Prima. Dalam penelitian ini penulis menggunakan kuesioner bersifat tertutup.Kuesioner diajukan dengan menggunakan skala Likert meliputi angka 1 sampai 5.
3. LANGKAH METODOLOGI Transformasi Data Ordinal menjadi Data Interval Riduwan dan Kuncoro, E. Ahmad (2007:30) menyatakan bahwa mentransformasi data ordinal menjadi data interval berguna untuk memenuhi sebagian dari syarat analisis
statistik
parametrik
yang
mana
data
setidak-tidaknya
berskala
interval.Teknik transformasi yang paling sederhana dengan menggunakan MSI (method of successive internal). Langkah-langkah transformasi data ordinal menjadi interval sebagai berikut: 1.
Perhatikan setiap butir jawaban responden dari angket yang disebarkan.
2.
Pada setiap butir ditentukan berapa orang yang mendapat skor 1,2,3,4 dan 5
yang disebut frekuensi. 3.
Setiap frekuensi dibagi dengan banyaknya responden dari hasilnya disebut
roporsi.
4.
Tentukan nilai proporsi komulatif dengan menjumlahkan nilai proporsi secara
berurutan perkolom skor. 5.
Gunakan tabel distribusi normal, hitung nilai z untuk setiap proporsi
kumulatif yang diperoleh. 6.
Tentukan nilai tinggi densitas untuk setiap nilai z untuk setiap proporsi
kumulatif yang diperoleh. 7.
Tentukan nilai skala dengan menggunakan rumus
NS =
(Density at Lower Limit) – (Density at Upper Limit) (Area Below Upper Limit) – (Area Below Lower Limit)
8.
Tentukan nilai transformasi dengan rumus Y= NS + (1+(NSmin)
Uji Validitas Salah satu instrumen yang sering dipakai dalam penelitian ilmiah adalah kuesioner.Bila data hasil kuesioner itu telah terkumpul, dilakukan uji validitas dan reliabilitas, karena itu merupakan dua syarat penting yang berlaku pada sebuah kuesioner. Menurut Riduwan dan Kuncoro, E. Ahmad (2007:216) menjelaskan bahwa validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat keandalan atau keahlian suatu alat ukur, dimana alat ukur dalam penelitian ini adalah kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika setiap butir-butir pertanyaan pada suatu kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Untuk itu berikut adalah langkah-langkah dalam menguji validitas: •
Menentukan nilai rtabel: Idf.t (tingkat keyakinan, n-2), ditemukanlah nilai t, selanjutnya dengan menggunakan rumus t/sqrt(df+t**2), maka ditemukan nilai rtabel
•
Mencari nilai r hasil: Nilai r hasil untuk tiap item variabel n bisa dilihat pada kolom CORRECTED ITEM – TOTAL CORRELATION
•
Mengambil keputusan: Jika r hasil positif, serta r hasil > r tabel maka valid Jika r hasil tidak positif, serta r hasil < r tabel maka tidak valid
Uji Reliabilitas
Sedangkan suatu angket dikatakan realibel (andal) jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dan waktu ke waktu.. Untuk menghitung alat ukur digunakan rumus Pearson Product Moment, sebagai beriku:
Keterangan: r
= Koefisien Korelasi
∑X ∑ y n
= Jumlah skor item x = Jumlah skor total (seluruh item)
= Jumlah responden
Harga rhitung ini baru menunjukkan reliabilitas setengah tes.Oleh karenanya disebut rawal-akhir.Untuk mencari reliabilitas seluruh tes digunakan rumus Sperman Brown, yaitu:
rii=
1 rb 1 + rb
Untuk mengetahui koefisien korelasinya signifikan atau tidak, digunakan distribusi (Tabel r ) untuk α = 0,05 atau α = 0,01 dengan derajat kebebasan (dk = n-2). Kemudian membuat keputusan membandingkan rii dengan rtabel. Untuk mengetahui koefisien korelasinya signifikan atau tidak digunakan distribusi (Tabel r) untuk alpha 0,05 atau alpha 0,01 dengan derajad kebebasan (dk = n-2).Kemudian membuat keputusan membandingkan r11 dengan r tabel. Adapun kaidah keputusan: Jika rhitung > r tabel berarti reliabel dan r hitung< r tabel berarti tidak reliabel.
Uji Normalitas Menurut Priyatno (2011), uji normalitas data menjadi prasyarat pokok dalam analisis parametrik, karena data-data yang akandianalisis parametrik harus terdistribusi nomal. Uji normalitas ini digunakan untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi normal atau tidak. Dalam SPSS, metode uji normalitas yang seringdigunakan adalah uji One Sample Kolmogorov Smirnov dan analisis grafik (normal
P-P Plot). Data dinyatakan berdistribusi normal jika signifikansi lebih besar dari 0,05. Dari tabel One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test diperoleh angka probabilitas atau Asymp.Sig. (2-tailed).Nilai ini dibandingkan dengan 0,05 (dalam kasus ini menggunakan taraf signifikansi 5%) untuk pengambilan keputusan dengan pedoman yaitu Nilai Sig. atau signifikansi atau nilai probabilitas < 0,05, distribusi data adalah tidak normal sedangkan Nilai Sig. atau signifikansi atau nilai probabilitas > 0,05, distribusi data adalah normal.
Uji Korelasi Pearson Uji Korelasi yang digunakan peneliti adalah uji korelasi Pearson. Menurut Priyatno (2011), analisis korelasi pearson atau biasa disebut analisis Product Moment digunakan untuk mengukur hubungan antara dua variabel secara linier danuntuk mengetahui arah hubungan yang terjadi. Pedoman untuk memberikaninterpretasi koefisien korelasi yaitu jika korelasi lebih dari 0,5 maka hubungan kuat,jika kurang dari 0,5 maka hubungan lemah. Sujianto (2009), menjelaskan jikasampel data lebih dari 30 (sampel besar) dan kondisi normal, sebaiknyamenggunakan korelasi pearson (karena memenuhi asumsi parametrik). Untuk mencari makna generalisasi, maka perlu melakukan uji signifikansi dari hubungan antara variabel X terhadap Y. Uji signifikansi adalah sebagai berikut: Hipotesis : Ho: Variabel X tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan variabel Y Ha: Variabel X memiliki hubungan yang signifikan dengan variabel Y Dasar pengambilan keputusan: Sig ≥ α, maka Ho diterima, Ha ditolak Sig < α, maka Ho ditolak, Ha diterima Ket: α (alpha) = tingkat presisi, batas ketidakakuratan (1-tingkat kepercayaan)
Uji Regresi Sederhana Analisis regresi linier sederhana digunakan untuk mengetahui seberapa besar perubahan Variabel X akan berpengaruh terhadap Variabel Y. Persamaan regresi sederhana menurut Sugiyono (2009:270) adalah sebagai berikut:Y = a+bx
Dimana : Y = Variabel dependen, dalam hal ini adalah personality traits dan goal commitment X = Variabel independen, dalam hal ini adalah kepuasan kerja a = satuan bilangan yang merupakan nilaiY jika X=0/konstanta b = koefisien regresi
Uji Regresi Berganda Berdasarkan pendapat Riduwan dan Kuncoro, E. Ahmad (2007:83) regresi adalah suatu proses memperkirakan secara sistematis tentang apa yang paling mungkin terjadi di masa yang akan datang berdasarkan informasi masa lalu dan sekarang yang dimiliki agar kesalahannya dapat diperkecil. Regresi berganda bertujuan untuk menghitung besarnya pengaruh dua atau lebih variabel bebas terhadap satu variabel terikat dan memprediksi variabel terikat dengan menggunakan dua atau lebih variabel bebas.kriteria yang harus dipenuhi untuk regresi berganda yaitu variabel bebas maupun variabel terikat harus berskala interval. Rumus umum dari regresi berganda adalah: Y = a + b1x1 +b2 x2 Keterangan : Z = Variabel bergantung (dependent variabel) Y = Variabel bebas (Independent variabel) X= Variabel bebas (Independent variabel) a = Konstanta Regresi. b = Kemiringan garis regresi.
4. SIMPULAN 1. Perceived
usefulness
memiliki
pengaruh
yang
signifikan
terhadap
continuance intention penggunaan Website PT Gala Duta Wisata. Hal ini terjadi karena semakin tinggi fungsi sebuah website yang dirasakan oleh pengguna, maka minat pengguna untuk terus menggunakan website tersebut pun akan meningkat. 2. Perceived ease of use memiliki pengaruh yang signifikan terhadap continuance intention penggunaan Website PT Gala Duta Wisata. Hal ini terjadi karena apabila sebuah website mudah untuk digunakan oleh pengguna
website, maka akan membuat pengguna merasa nyaman dan akan terus menggunakan website tersebut. 3. Computer self efficacy memiliki pengaruh yang signifikan terhadap continuance intention penggunaan Website PT Gala Duta Wisata. Hal ini terjadi karena apabila seseorang memiliki keyakinan bahwa mereka mampu menggunakan sebuah media untuk mengakses website, seperti komputer, maka orang tersebut akan mengetahui keuntungan dari penggunaan website dan membuat orang tersebut akan terus menggunakan website. 4. Perceived usefulness, perceived ease of use dan computer self efficacy secara simultan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap continuance intention penggunaan Website PT Gala Duta Wisata. Hal ini terjadi karena apabila secara keseluruhan seseorang merasakan fungsi dan kemudahan website serta memiliki keyakinan dalam menggunakan komputer, pastinya orang tersebut akan terus menggunakan website sebagai media untuk berkomunikasi dengan pihak lain.
5. SARAN 1. Melihat dari rata-rata pernyataan pada variabel perceived usefulness dimana ditemukan bahwa rata-rata pernyataan pada variabel perceived usefulness nomor 1 dengan isi pernyataan “Saya merasa website PT. Gala Duta Wisata membantu saya lebih cepat dalam menyelesaikan kegiatan menyangkut tour and travel” memiliki rata-rata terendah sebesar 2.59, maka perusahaan disarankan untuk menerapkan sistem e-commerce dalam website perusahaan agar dapat mempercepat kegiatan pengguna dalam bertransaksi tiket atau kebutuhan yang menyangkut tour and travel. 2. Melihat dari rata-rata pernyataan pada variabel perceived ease of use dimana ditemukan bahwa rata-rata pernyataan pada variabel perceived usefulness nomor 5 dengan isi pernyataan “Saya merasa website PT. Gala Duta Wisata mudah untuk digunakan dalam mencari informasi mengenai tour and travel” memiliki rata-rata terendah sebesar 2.66, maka perusahaan disarankan untuk memperbaiki tampilan website agar lebih rapih, menghapus dua dari tiga menu yang memiliki kesamaan fungsi yaitu “Gala Stories”, “Video Tourclips” dan “Document”, dan menerapkan tampilan mobile view agar
pengguna dapat lebih mudah mencari informasi mengenai tour and travel walaupun tidak di depan komputer. 3. Melihat dari rata-rata pernyataan pada variabel computer self efficacy dimana ditemukan bahwa rata-rata pernyataan pada variabel computer self efficacy nomor 11 dengan isi pernyataan “Saya yakin bisa mengakses website dengan komputer karena sudah ada orang lain yang pernah menggunakan komputer tersebut” memiliki rata-rata terendah sebesar 2.49, maka perusahaan disarankan untuk mulai mengedukasikan para pengguna, terutama pengguna website yang sebelumnya tidak pernah menggunakan atau tidak terbiasa dengan menggunakan website, terutama pelanggan yang memiliki banyak link dan sudah setia dengan perusahaan, agar nantinya bisa memengaruhi pelanggan lain untuk ikut menggunakan komputer dalam mengakses website PT. Gala Duta Wisata. 4. Perusahaan disarankan untuk mengevaluasi persepsi kemudahan penggunaan website karena pengaruh dari perceived ease of use lebih kuat dari pengaruh kedua variabel lainnya. Namun, perusahaan juga disarankan untuk mengevaluasi dua variabel lainnya yaitu perceived usefulness dan computer self efficacy karena kedua variabel tersebut juga memiliki pengaruh yang signifikan terhadap continuance intention penggunaan Website PT Gala Duta Wisata walaupun pengaruh yang dihasilkan tidak sekuat pengaruh perceived ease of use terhadap continuance intention.
DAFTAR PUSTAKA Alma, Buchari. (2007). Manajemen Pemasaran & Pemasaran Jasa. Bandung: Alfabeta. Anderson, R. E, & Srinivasan, S. S. (2003). E-Satisfaction and E-Loyalty: A Contigency Framework, Psychology and Marketing. Chaffey, Dave. (2011). E-Business and e-commerce Management,New Jersey: Prentice Hall. Daryanto. (2011). Media Pembelajaran. Bandung: Nurani Sejahtera. Devi, N.L.N.S., Suartana, I.W., 2014, Analisis Technology Acceptance Model (TAM) Terhadap Penggunaan Sistem Informasi di Nusa Dua Beach Hotel & Spa, E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana Vol. 6.1. pp. 167-184. El-Gohary, Hatem. (2010). E-Marketing: A Literature Review From A Small Business Perspective, International Journal of Business and Social Science, Vol. 1, No. 1, 2010. Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS Cetakan IV, Semarang: Universitas Diponegoro. Griffin, E. M. (2009), A First Look at Communication Theory. Seventh Ed, Boston: McGraw Hill. Kotler, Philip dan Amstrong, Gary. (2008). Prinsip-prinsip Pemasaran. Jilid 1 dan 2, Edisi 12. Jakarta: Erlangga. Kotler, Philip dan Amstrong, Gary. (2012). Principles Of Marketing. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Kotler, Philip dan Keller, Kevin Lane. (2009). Manajemen Pemasaran, Jilid kedua. Edisi Ketigabelas. Jakarta: Erlangga. Kurtz,David,L.2008.Principles of contempory marketing.Stamford: South Western Educational Publishing Lee, L. (2011). Group-Level Effects of Facilitating Condition On Individual Acceptance of Information System, Technology Manag. Liang Chiung-Ju and Wen-Hung Wang. 2005. Integrative research into the financial services industry in Taiwan : Relationship bonding tactics, Journal of Financial Services Marketing., Vol.10., No. 1, pp 65 – 83. McLeod (2007). Management Information System, Edisi kedelapan, New Jersey: Prentice Hall.
McPheat, Sean. (2011). Developing an Internet Marketing Strategy, The Internet Marketing Academy & Ventus Publishing Aps, UK O’brien , James A. (2006), Introducing To Information System, Jakarta: Salemba Empat,. O’Brien, James A. (2011). Management Information System. New York: McGrawHill/ Irwin. Porterfield, Amy., Khare, Phyllis., Vahl, Andrea. (2013). Facebook Marketing All-inOne For Dummies, 2nd Edition. United Kingdom: Wiley Priyatno, Duwi. (2011). Buku Saku SPSS; Analisis Statistik Data Lebih Cepat, Efisien, dan Akurat. Yogyakarta: MediaKom. Rayport, Jefrrey F. dan Bernard, Jaworski, J. (2003). Introduction to ECommerce. International Edition. (2nd Edition). Sngapore: McGraw-Hill,. Reivich, K. & Shatte, A. (2002). The Resilince Factor. 7 Essential Skill for Overcoming Life’s Inevitable Obstacle. New York: Random House, Inc. Riduwan dan Kuncoro, Engkos Ahmad. (2007). Cara Menggunakan dan Memakai Analisis Jalur (Path Analysis). Bandung: Alfabeta. Sardi, Irawan. (2004). Manajemen, Desain, dan Pengembangan Situs Web dengan Macromedia Dreamweaver 8 dan Photoshop CS. Strauss, Judy dan Frost, Raymond. (2009). E-Marketing, Upper Saddle, New Jarsey: Prentice-Hall, Inc. Sugiyono. (2004). Cetakan kelima, Statiska Untuk Penelitian, Bandung: Alfabetta. Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D). Bandung: Alfabeta. Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta. Sujianto, Agus Eko. (2009). Aplikasi Statistik dengan SPSS 16.0. Jakarta: PT. Pustaka Karya, Jakarta. Tan, G.W., K.Ooi, J.Sim, dan K.Phusavat (2011).“Determinants of MobileLearning Adoption: an Empirical Analysis.” Journal of Computer InformationSystems, Spring, 82-91. Tjiptono, Fandy. (2008). Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Andi. Turban, E. David K, J. Lee, T. Liang, D. Turban. (2012). Electonic Commerce 7th Edition. United State: Pearson.
Turban, Leidner, et.al. (2008), Information Technology for Management, USA: John Willey & Son’s Inc,. Zeithaml, Valane A. & Bitner, Mary Jo. 2008., Service Marketing. The McGraw Hill Companies, Inc. Penelitian Terdahulu Chen, Shih-Chih, et, al. (2011). a Conceptual Model to Understand The Effects Of Perception on the Continuance Intention in Facebook. Australian Journal of Business and Management Research. Vol. 1, No. 8, 2011. Hsu Feng, Hung (2011). Is the balanced scorecard really helpful for improving performance? evidence from software companies in china and taiwan. African journal of business management, Vol. 5(1), 224-239. Ignatius, J. & Ramayah, T., (2005). “ An empirical investigation of the cource website acceptance model (CWAM), International Journal of Business and Society, Vol. 6(2), pp. 69-82 Islam, A. M. N., and Mäntymäki, M., (2011). Continuance of Professional Social Networking Sites: A Decomposed Expectation-Confirmation Approach, 2011 ICIS Proceedings, 1–18. Kadabayi, Sertan & Gupta, Reetika. (2011). Managing motives and design to influence web site revisits". Journal of Research in Interactive Marketing, Vol. 5 Iss: 2/3, pp.153 – 169 Mallat, N., & Öörni, A., (2003). Trust enhanced technology acceptance model consumer acceptance of mobile payment solutions. Paper presented at the 2nd Mobility Roundtable, Stockholm, Sweden, May 22-23 Mazman, S. G. & Usluel, Y. K. (2010). Modeling educational usage of Facebook. Computers & Education, 55(2), 444-453. http://dx.doi.org/10.1016/j.compedu.2010.02.008 Putra, L.K. (2010). Pengaruh Computer Anxiety dan Computer Attitude terhadap Keahlian Mahasiswa Akuntansi dalam Menggunakan Komputer Akuntansi. Skripsi tidak dipublikasikan. Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional Veteran Qutaishat, Fadi Taher. (2013). Users’ Perceptions towards Website Quality and Its Effect on Intention to Use E-government Services in Jordan. International Business Research ISSN 1913-9004. Vol 6, No 1 Roca, Juan Carlos, and Gagne. (2008). Understanding E-Learning Continuance Intention In The Workplace: A Self-Determination Theory Perspective. Computers In Human Behavior.
Saadé, Raafat George, and Dennis Kira. (2009). Computer Anxiety in E-Learning: The Effect of Computer Self-Efficacy.Journal of Information Technology Education, Vol. 8, 2009. Surachman, Arif. 2013. Analisis Pengaruh Perceived Usefulness, Perceived Ease of Use, Subjective Norm, Mobility, dan Use Situation Terhadap Niat Individu Dalam Menggunakan Mlibrary.Tesis.Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada. Thiruselvi, S, et, al. (2013). Continuance Intention Usage Towards E-HRM. Proceeding Book of ICEFMO, Malaysia. Wangpipatwong et al (2008). Understanding Citizen’s Continuance Intention to Use e-Government Website: a Composite View of Technology Acceptance Model and Computer Self-Efficacy. Electronic Journal of E-Government, Vol. 6, Issue 1, 2008. Zahra, Femilia. (2011). Pengaruh Kualitas Informasi, Kemampuan Individual dan Norma Subyektif Terhadap Minat Mahasiswa Dalam Menggunakan Internet Sebagai Sumber Pustaka. www.multiparadigma.lecture.ub.ac.id