MOJAKOE MOdul JAwaban KOEliah Investasi dan Pasar Modal UAS Semester Ganjil 2014/2015
@spafebui
SPA FEB UI
Dilarang memperbanyak MOJAKOE ini tanpa seijin SPA FEB UI. Download MOJAKOE dan SPA Mentoring di http://spa-feui.com
Official partners: Official Partners:
Official media partner: Official Media Partner:
Dilarang memperbanyak MOJAKOE ini tanpa seijin SPA FEB UI
Download MOJAKOE dan SPA Mentoring di http://spa-feui.com
1
Dilarang memperbanyak MOJAKOE ini tanpa seijin SPA FEB UI
Download MOJAKOE dan SPA Mentoring di http://spa-feui.com
2
Dilarang memperbanyak MOJAKOE ini tanpa seijin SPA FEB UI
Download MOJAKOE dan SPA Mentoring di http://spa-feui.com
3
Dilarang memperbanyak MOJAKOE ini tanpa seijin SPA FEB UI
Download MOJAKOE dan SPA Mentoring di http://spa-feui.com
4
Dilarang memperbanyak MOJAKOE ini tanpa seijin SPA FEB UI
Download MOJAKOE dan SPA Mentoring di http://spa-feui.com
5
Dilarang memperbanyak MOJAKOE ini tanpa seijin SPA FEB UI
JAWABAN UAS IPM 2014/2015 Soal II 1. Investor dapat melakukan lindung nilai terhadap investasinya dengan menjual hak untuk membeli (write a call). Penjualan opsi tersebut terlindungi dengan adanya saham tersebut karena kewajiban potensial untuk menjual saham tersebut dapat dipenuhi dengan saham JSMR yang telah dimiliki tersebut. Hal ini sangat terkenal disebut dengan nama covered call. Investor melihat premium yang didapat sebagai suatu hal yang menarik. Walaupun investor akan kehilangan potensi capital gain, investor memiliki kepastian bahwa saham JSMR tersebut pasti akan terjual apabila harga berada diatas Exercise Price (X). Hal ini penting terutama untuk saham yang tidak liquid dan memiliki small capitalization karena tidak semua saham yang memiliki harga tinggi mudah untuk terjual. Investor mengeksekusi strategi tersebut dengan menjual hak untuk membeli (write a call) dan mendapatkan premium. Apabila harga saham (St) berada dibawah exercise price (X), investor akan mendapatkan payoff sebesar harga saham (St). Apabila harga saham (St) berada diatas exercise price (X), investor akan mendapatkan payoff sebesar exercise price (X). Profit investor adalah premium (Dengan asumsi diinvestasikan dengan imbal hasil 12% p.a) dikurangi dengan payoff yang didapat apapun yang terjadi. St <= X
St > X
Payoff saham
St
St
Payoff call option
0
- (St-X)
Total
St
X
St –So + Premium
X – So + Premium
Profit
Download MOJAKOE dan SPA Mentoring di http://spa-feui.com
6
Dilarang memperbanyak MOJAKOE ini tanpa seijin SPA FEB UI
2. Premium 3 bulan lagi = Rp675.5 x (1 + 12%/4) = Rp 695.765 So = Rp 6.100 Payoff/Harg
5.000
5.250
5.500
a Saham
Option
5.000
0
5.250
0
5.500
0
5.75
6.00
6.25
6.50
6.75
7.00
7.25
0
0
0
0
0
0
0
5.75
6.00
6.25
6.50
6.75
7.00
7.25
0
0
0
0
0
0
0
0
-
-450
-700
-950
-
-
1.20
1.45
0
0
200
Total
Profit
5.000
= -
Total – So - 404.23 Premium
5
5.250
5.500
-
95.76
154.23
5
5.75
5.80
5.80
5.80
5.80
5.80
5.80
0
0
0
0
0
0
0
345. 765
395. 765
395. 765
395. 765
395. 765
395. 765
395. 765
5
Download MOJAKOE dan SPA Mentoring di http://spa-feui.com
7
Dilarang memperbanyak MOJAKOE ini tanpa seijin SPA FEB UI
Soal III 1.
Option adalah hak untuk membeli dan menjual dari suatu aset dengan exercise price yang sudah dispesifikasikan pada atau sebelum expiration date. Forward adalah suatu perjanjian transaksi sebuah aset di masa yang akan datang dengan harga yang telah ditentukan. Future adalah suatu perjanjian terstandardisasi yang dapat dipindahtangankan mengenai kewajiban pengiriman barang dengan kuantitas dan kualitas tertentu pada masa yang akan datang pada area geografis tertentu atau instrument keuangan tertentu. Perbedaannya adalah Option memberikan hak bagi pemegangnya untuk mengeksekusinya dan mengharuskan writer untuk memenuhi kewajibannya apabila pemegang hak opsi tersebut ingin mengeksekusinya, sedangkan Forward dan Future mewajibkan kedua belah pihak untuk memenuhi kewajibannya pada waktu tertentu di masa yang akan datang.
Perbedaan Forward dan Future adalah : Future
Forward
Terstandardisasi dan mudah untuk Tidak
terstandardisasi
tergantung
diperdagangkan
karena
kesepakatan
kedua
belah pihak Mengeliminasi risiko kredit karena Memiliki risiko kredit dimana salah adanya Clearinghouse
satu
pihak
tidak
memenuhi
kewajibannya Mengeliminasi risiko likuiditas Tidak
bisa
disesuaikan
Memiliki risiko likuiditas dengan Bisa disesuaikan dengan kebutuhan
Download MOJAKOE dan SPA Mentoring di http://spa-feui.com
8
Dilarang memperbanyak MOJAKOE ini tanpa seijin SPA FEB UI kebutuhan spesifik pihak terkait
spesifik pihak terkait
Secara singkat, Future dapat disebut sebagai Forward yang diperdagangkan melalui bursa. 2. a). PT ABC memiliki risiko perubahan nilai tukar, dimana apabila USD menguat terhadap IDR, PT ABC harus membayar pemasoknya lebih besar dibandingkan dengan apabila PT ABC membayar pada saat 16 Desember 2014 dimana $1 = Rp12.900 b) PT ABC dapat melakukan Foreign Exchange Swap, yaitu sebuah perjanjian mengenai pertukaran pembayaran yang didenominasikan dalam suatu mata uang untuk pembayaran dalam mata uang lain pada nilai tukar yang disetujui saat ini. Dengan Future, PT ABC akan melakukan pembayaran pada pemasoknya di Amerika Serikat dengan kurs tengah Bank Indonesia per 16 Desember 2014, yaitu $1 = Rp12.900, apabila kedua belah pihak menyetujui Future tersebut.
Soal IV 1. a)
False, karena investor yang konservatif cenderung menghindari risiko walaupun mendapatkan imbal hasil yang lebih rendah. Sedangkan International stocks merupakan saham yang memiliki risiko tinggi karena terdiri dari risiko dari nilai tukar, risiko likuiditas, dan biaya transaksi yang besar
b) True, karena pada awal karir, investor cenderung akan mengincar imbal hasil yang lebih tinggi walaupun dengan risiko yang besar. Walaupun Large-cap stocks merupakan saham perusahaan besar yang sering disebut blue chip, imbal hasil dan risiko dari saham tetap lebih besar daripada kas dan obligasi yang digabung c)
False, karena fase konsolidasi dari siklus hidup berkaitan dengan karir menengah menuju akhir. Fase yang dimulai ketika investor memasuki masa pensiun adalah Spending Phase dan Gifting Phase
Download MOJAKOE dan SPA Mentoring di http://spa-feui.com
9
Dilarang memperbanyak MOJAKOE ini tanpa seijin SPA FEB UI d) False, karena prudent man rule menunjukkan kehati-hatian dan kebijaksanaan investor dalam mengelola saham, dimana investor lebih cenderung menjaga nilai dari asetnya, sesuai dengan ciri-ciri dari spending phase. e) True, karena spending and gifting stages merupakan masa ketika investor memasuki masa pensiun, dimana beban hidup dipenuhi lebih banyak dari akumulasi aset yang dimiliki daripada pendapatan rutin. f)
False, kinerja dari manajer dana bersama haruslah menggunakan geometric average method
g) True, karena Treynor Measure mengasumsikan portofolio sudah terdiversifikasi sepenuhnya dengan mengabaikan diversifiable risk, risiko yang dapat dihindari melalui diversifikasi, sehingga tidak cocok digunakan untuk investor yang memiliki semua asetnya di 1 portofolio sekuritas. h) False, Sharpe’s measure merupakan rasio antara excess return dengan total risk i)
False, Treynor’s measure merupakan rasio antara excess return dengan systematic risk.
j)
True
2. a) Treynor’s measure = Excess return / systematic risk = (TRp – RF) / βp Sharpe’s measure = Excess return / risk = (TRp – RF) / SDp Treynor Measure
Sharpe Measure
RDLT
(10%-6%)/0.6 = 6.67%
(10%-6%)/18% = 0.22
LQ-45
(12%-6%)/1 = 6%
6%/13% = 0.46
Menurut Treynor Measure, RDLT outperformed LQ-45, sedangkan menurut Sharpe Measure, RDLT underperformed LQ-45 b) Treynor Measure mengasumsikan portofolio sudah terdiversifikasi sepenuhnya, sehingga mengabaikan unsystematic risk dari RDLT. Sedangkan Sharpe Measure
Download MOJAKOE dan SPA Mentoring di http://spa-feui.com
10
Dilarang memperbanyak MOJAKOE ini tanpa seijin SPA FEB UI memperhitungkan total risk yang terdiri dari systematic risk dan unsystematic risk. Kedua persepsi dalam pendefinisian risiko tersebut memunculkan konflik antara kedua hasil perhitungan. Suatu analisis mengatakan bahwa apabila investor merasa lebih tepat menggunakan total risk, Sharpe’s measure lebih tepat digunakan. Apabila investor merasa lebih tepat menggunakan systematic risk, Treynor’s measure lebih tepat digunakan. Analisis lain mengatakan bahwa apabila investor memiliki semua (atau secara substansi semua) aset
di sebuah portofolio sekuritas, investor lebih baik
menggunakan Sharpe’s measure. Namun, apabila portofolio investor hanya merupakan sebagian kecil dari total aset yang dimiliki, investor lebih baik menggunakan Treynor’s measure. 3.
Diketahui Rf=6%
Bagian A dan B Sharpe Ratio= Tryenor Ratio= Portofolio Return Reksadana 1 Reksadana 2 Reksadana 3 Reksadana 4 Reksadana 5 IHSG
Ranking
SD 14 16 26 17 10 12
Sharpe Portofolio 1 Reksadana 3 2 Reksadana 2 3 Reksadana 4 4 Reksadana 1 5 Reksadana 5
21 21 30 25 18 20
Average bp (beta) R^2 Sharpe Ratio Treynor Ratio 1.15 0.7 0.0038 0.0696 1.1 0.98 0.0048 0.0909 1.3 0.96 0.0067 0.1538 0.9 0.92 0.0044 0.1222 0.45 0.6 0.0022 0.0889 1 0.0030 0.06
Treynor Ranking Portofolio 1 Reksadana 3 2 Reksadana 4 3 Reksadana 2 4 Reksadana 5 5 Reksadana 1
Download MOJAKOE dan SPA Mentoring di http://spa-feui.com
11
Dilarang memperbanyak MOJAKOE ini tanpa seijin SPA FEB UI C. Terjadi pergantian ranking antara reksadana 1 dan 5 serta antara reksadana 2 dan 4. Menurut sharpe ratio, reksadana 1 berada di ranking 4 dan reksadana 5 berada di ranking 5. Sedangkan menurut Tryenor ratio, reksadana 1 berada di ranking 5 dan reksadana 5 berada di ranking 4. Menurut sharpe ratio juga, reksadana 2 berada d peringkat 2, sedangkan reksadana 3 berada di peringkat 4. Sedangkan menurut tryenor, reksadana 2 berada di peringkat 3 dan reksadana 4 berada di peringkat 2. Hal ini terjadi karena perbedaan penyebut, dimana sharpe ratio menggunakan standar deviasi yang menghitung total risk sebagai penyebutnya. Sedangkan treynor ratio menggunakan beta(systematic risk) sebagai penyebutnya, dimana treynor ratio menghilangkan faktor diversifiable risk karena memang portofolio sudah dianggap cukup terdiversifikasi sehingga faktor firm specific risk tidak lagi diperhitungkan. Sehingga, kemungkinan besar faktor firm spesificc risk terhadap total risk dari reksadana 2 dan reksadana 1 lebih besar dibanding faktor specific risk terhadap total risk dari reksadana 4 dan 5. D. Sebuah portofolio akan dikatakan outperformed jika return portofolio tersebut lebih besar dari market(IHSG). Menurut sharpe ratio, return market adalah 0.0030, sedangkan menurut treynor ratio, return market adalah 0.06. Oleh karena itu, menurut sharpe ratio, portofolio yang memenuhi syarat ini hanyalah portofolio 1 s.d portofolio 4. Sedangkan menurut treynor ratio, portofolio yang melebihi return IHSG adalah portofolio 1 s.d portofolio 5. Oleh karena itu, dapat disimpulkan, portofolio yang memenuhi syarat outperformed hanyalah portofolio 1 s.d portofolio 4 SOAL VI a. Untuk horizon investasi selama 2015. Seperti yang dijelaskan pada soal, di tahun 2015, piemerintah berencana untuk menaikkan anggaran untuk infrastruktur. Hal
ni menjadi stimulus positif
terhadap kinerja perusahaan terkait, seperti sektor dasar dan kimia subsector semen, sector infrastruktur, serta sektor properti, dan real estate subsector konstruksi karena proses pembangunan fasilitas tentunya membutuhkan industri tersebut sehingga kinerja perusahaan di ketiga sector tersebut akan cenderung meningkat.
Download MOJAKOE dan SPA Mentoring di http://spa-feui.com
12
Dilarang memperbanyak MOJAKOE ini tanpa seijin SPA FEB UI b. Jika horizon investasi untuk lima tahun lebih, investasi akan jatuh pada sector aneka industri dan industri konsumsi subsector makanan dan minuman. Hal ini terjadi karena setelah infrastruktur dibangun, diperkirakan pertumbuhan ekonomi akan meningkat, sehingga kemungkinan meningkatkan konsumsi masyarakat, baik itu makanan dan minuman maupun barang lain yang berasal dari aneka industri. Oleh karena itu, kinerja perusahaan di kedua sector ini cenderung akan baik dalam jangka panjang.
Download MOJAKOE dan SPA Mentoring di http://spa-feui.com
13