HUBUNGAN ANTARA KONDISI LINGKUNGAN KELUARGA DENGANPERGAULAN SISWAKELAS VIIISMPN I JAPAH KECAMATAN JAPAH KABUPATEN BLORA TAHUN PELAJARAN 2014/2015
ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Penulisan Skripsi Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ( S.Pd.) Pada Jurusan Bimbingan Konseling FKIP UNP Kediri
OLEH : YUNIAR DIAN RAHMA EKAWATI NPM : 11.1.01.01.0374
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2015
HUBUNGAN ANTARA KONDISI LINGKUNGAN KELUARGA DENGANPERGAULAN SISWAKELAS VIIISMPN I JAPAH KECAMATAN JAPAH KABUPATEN BLORA TAHUN PELAJARAN 2014/2015
Yuniar Dian Rahma Ekawati 11.1.01.01.0374 FKIP- Bimbingan dan Konseling Dr. Atrup, M.Pd., M.M. dan Dra. Endang Ragil W. P., M.Pd. UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
Abstrak Yuniar Dian Rahma Ekawati :HubunganKondisiLingkunganKeluargaDenganPergaulanSiswaKelas VIII SMPN I Japah Kabupaten Blora TahunPelajaran 2014/2015.
Keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang pertama dan utama karena anak mengenal pendidikan yang pertama kali adalah di dalam lingkungan keluarga, bahkan pendidikan tersebut dapat berlangsung pada saat anak masih berada di dalam kandungan ibunya.Kasih sayang dan keteladanan orang tua merupakan landasan pokok pendidikan dalam keluarga. Kasih sayang pada hakikatnya merupakan kebutuhan asasi setiap anak. Oleh karena itu, sentuhan kasih sayang dari orang tua kepada anak merupakan dasar bagi perkembangan anak di masa depan. Dengan perlakuan yang baik didasari dengan kasih sayang, maka besar harapan anak akan berkembang menjadi sumber daya manusia yang takwa dan dengan sendirinya produktif, kreatif. Penelitian ini merupakan penelitian Kuantitatif dengan menggunakan teknik penelitiankausalkomparatif. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMPN 1 Japah. Sampel yang dijadikan subjek penelitian berjumlah 35 siswa yang diambil dengan cara proporsional random sampling. Untuk teknik analisa data menggunakan Rumuspearson correlation ( product moment pearson). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubunganpositif antarahubungankondisilingkungankeluargadenganpergaulansiswa di sekolahkelas
VIII SMPN 1 Japah TahunPelajaran2014/ 2015. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai yang diperolehrhitung >rtabel , yaitu 0,383 > 0,344. Berdasarkan hasil penelitian disarankan kepada: (1) guru sebaiknyamemperhatikanperilakusiswakususnyakonselormampumengawasiperga ulansiswa di sekolahsehinggamampu memberi layanansesuaidengan yang di butuhkansiswa. (2) sebagai orang tuamampumenjaditauladanbagiputra-putrinya. Karenatatacaraanakbergaulmelihatdari orang tuanya. (3) siswahendaknyamemilah-milahpergaulan yang positifdan negative karnahanyaakanmerugikandirinyasendiri. (4) Para peneliti dapat mengadakan kembali dan dapat menumbuhkan ide kreatif dan inovatif untuk para guru BK dan orang tuauntukdapatmembimbinganaknyadalamberperilaku yang baik. Kata Kunci : Kondisi Lingkungan Keluarga, Pergaulan Siswa
sikap dan tingkah laku kedua orang
BAB I
tuanya sangat mempengaruhi atau
PENDAHULUAN
berpengaruh
terhadap
perkembangan anaknya. A.
Pendidikan
Latar Belakang Masalah
di
dalam
suatu
keluarga ini merupakan dasar bagi
ikatan persekutuan hidup atas dasar
perkembangan dan pendidikannya
perkawinan antara orang dewasa
pada
yang berlainan jenis yang hidup
pendidikan yang dilaksanakan di
bersama atau seorang laki-laki atau
dalam keluarga, ada yang disengaja
seorang perempuan yang sudah
dan ada yang tidak disengaja.
sendirian dengan atau tanpa anak-
Misalnya pendidikan antara lain
anak, baik anaknya sendiri atau
mengajarkan
adopsi, dan tinggal dalam sebuah
memberikan pelajaran agama dan
rumah
sebagainya. Sedangkan pendidikan
Keluarga
adalah
tangga
(Sayekti
yang
Pujosuwarno, 1994: 11).
saat
berikutnya.
Adapun
berkelakuan
tidak
disengaja
baik,
misalnya
tingkah laku orang tua, hubungan Keluarga lingkungan
merupakan
pendidikan
yang
pertama dan utama karena anak mengenal pendidikan yang pertama kali adalah di dalam lingkungan keluarga,
bahkan
keduanya baik atau tidak, suasana keluarga baik atau tidak, ini semua tanpa disadari lebih berpengaruh kepada
jiwa
anak
dari
pada
pendidikan yang disengaja.
pendidikan
tersebut dapat berlangsung pada
Dari pengalaman didapat
saat anak masih berada di dalam
kesimpulan bahwa pada umumnya
kandungan
hampir
ibunya.
Dengan
setiap
anak
(terutama
demikian pendidikan di dalam
remaja) tidak terlalu mengindahkan
keluarga
wejangan. Apalagi nasihat yang
kodrati.
merupakan Apalagi
pendidikan
setelah
lahir,
diberikan
secara
bertubi-tubi
pergaulan diantara orang tua dan
dengan nada mendikte. Anak akan
anak-anaknya yang diliputi rasa
mengecap orang tua yang banyak
cinta
memberikan
kasih,
kedamaian,
ketenteraman anak-anak
dan akan
pendapat
adalah
sebagai orang tua yang sangat
berkembang ke arah dewasa yang
cerewet.
Lebih
dari
itu,
wajar. Di dalam keluarga segala
memberikan nasihat apalagi dengan
nada penuh emosi, akan membuat
bidang agama, maka perkembangan
anak
kepribadian
menutup
diri
dan
lebih
anak
menjaga jarak dengan orang tua.
cenderung
Demikian pula di sekolah, anak
Sedangkan
didik cenderung membuat jarak
dikembangkan dalam lingkungan
dengan guru-guru pemarah.
keluarga yang broken home, kurang
Kasih
sayang
dan
keteladanan orang tua merupakan landasan pokok pendidikan dalam keluarga.
Kasih
sayang
pada
hakikatnya merupakan kebutuhan asasi setiap anak. Oleh karena itu,
positif
tersebut dan
sehat.
anak
yang
harmonis, orang tua bersikap keras kepada
anak,
atau
memperhatikan
tidak
kepribadiannya
cenderung mengalami distorsi atau mengalami
kelainan
dalam
penyesuaian dirinya.
sentuhan kasih sayang dari orang
Untuk
menggambarkan
tua kepada anak merupakan dasar
bagaimana
bagi perkembangan anak di masa
(orang tua) terhadap kepribadian
depan. Dengan perlakuan yang baik
anak dapat disimak dari ungkapan
didasari dengan kasih sayang, maka
Dorothy Law Nolte dalam Syamsu
besar
Yusuf (2008) sebagai berikut :
harapan
anak
akan
berkembang menjadi sumber daya manusia yang takwa dan dengan sendirinya
produktif,
bermakna bagi dirinya sendiri, masyarakat, bangsa, negara dan umat
dengan
celaan, ia belajar memaki. Jika
anak
dibesarkan
dengan
permusuhan, ia belajar berkelahi.
Suasana keluarga sangatlah bagi
dibesarkan
secara
keseluruhan.
penting
anak
keluarga
kreatif,
sehingga menjadi manusia yang
pembangunan
Jika
pengaruh
perkembangan
kepribadian anak. Seorang anak
Jika
anak
dibesarkan
dengan
cemoohan, ia belajar rendah diri.
yang dibesarkan dalam lingkungan keluarga
yang
harmonis
agamis,
yaitu
suasana
dan yang
memberikan curahan kasih sayang, perhatian, dan bimbingan dalam
Jika
anak
dibesarkan
penghinaan, ia belajar menyesali diri.
dengan
Jika
anak
dibesarkan
dengan
toleransi,
kurang percaya diri, sikap acuh. Secara
keseluruhan
suasana
keluarga akan makin suram dan
ia belajar menahan diri.
makin jauh dari kehidupan keluarga Jika
anak
dibesarkan
dengan
dorongan,
yang bahagia. Akibat yang paling parah sudah tentu bagi anak itu sendiri sebagai pelanjut kehidupan
ia belajar percaya diri.
dapat dibayangkan bagaimana masa Jika
anak
dibesarkan
dengan
pujian,
depan
yang
bersangkutan
dan
bangsa secara keseluruhan apabila pada saat sekarang berada dalam
ia belajar menghargai.
kondisi demikian. Jika
anak
dibesarkan
dengan Terlebih
sebaik-baiknya perlakuan,
lagi
peranan
keluarga sebagai pendidikan yang ia belajar keadilan. Jika
anak
pertama dan utama tampaknya
dibesarkan
dengan
semakin terabaikan di masyarakat kita. Alasan kesibukan orang tua,
dukungan,
baik karena desakan kebutuhan ia belajar menyenangi dirinya. Jika
dibesarkan
dengan
ekonomi, profesi, ataupun hobi kasih
sering
menyebabkan
kurangnya
kedekatan antara orang tua dengan
sayang dan persahabatan,
anak-anaknya. Kondisi demikian ia belajar menemukan cinta.
apabila
Masalah ini akan berkaitan dengan
masalah-masalah
psikologis, budaya, Semua
ekonomis, nilai-nilai,
itu dapat
dan
moral, fisik.
menimbulkan
masalah psikologis yang timbul dalam keluarga seperti : ketegangan dalam keluarga, masa depan suram, menurunnya ketahanan keluarga, sikap agresif dan permusuhan, komunikasi yang tidak efektif,
tidak
disadari
lama-
kelamaan akan menjadi penghalang terhadap
kedekatan
hubungan
antara orang tua dengan anakanaknya, yang berarti terganggulah hubungan saling pengaruh diantara mereka. Sementara itu, kita semua mengetahui bahwa hubungan yang harmonis antara anak dan orang tua di dalam keluarga akan banyak berpengaruh
terhadap
perkembangan anak selanjutnya.
Dalam
kehidupan
berkembangnya kebahagiaan hidup
masyarakat seperti sekarang ini,
secara keseluruhan. Kebahagiaan
kedekatan hubungan antara orang
itu sendiri sesungguhnya bersumber
tua dan anak ada kecenderungan
dari persepsi seseorang terhadap
mulai berkurang. Karenanya tidak
apa
mengherankan bahwa banyak anak
kehidupannya. Kondisi emosional
yang lari dari keluarga untuk
yang menyertai kebahagiaan adalah
mencari jati dirinya, yang tidak
perasaan
jarang
mereka
seperti
bersentuhan dengan hal-hal yang
nikmat
membahayakan
sumber motivasi dan dinamika
pula
akhirnya
masa
depan
masyarakat,
dihayati
yang senang,
dalam
sifatnya puas,
sehingga
positif gembira,
merupakan
perilaku.
mereka. Anggapan yang keliru dalam
yang
bahwa
pendidikan sama dengan sekolah, telah
menjadikan
orang
mempercayakan
tua
para guru di sekolah. Mereka lupa bahwa waktu yang terbanyak bagi pendidikan anak semestinya berada luar
sekolah,
terutama
di
lingkungan keluarga tempat orang tua semestinya sebagai pemegang peranan terbesar.
diatas,
memperhatikan jelas
merupakan
keluarga
penyelamatan
kehidupan masa kini dan yang akan datang.
Keluarga
yang
harus
diwujudkan adalah keluarga yang bahagia
yang
harmonis
yang
berlandaskan nilai-nilai kehidupan keluarga.
Sebenarnya,
yang
paling
bertanggung jawab mendidik anak adalah orang tua. Sebab, keluarga merupakan
lingkungan
pertama
yang dikenal oleh anak, dimana anak mulai belajar dan mulai di tanamkan
nilai-nilai
kehidupan
sehari-hari yang telah mewarnai corak kepribadiannya. Lebih dari
Dengan uraian
Identifikasi Masalah
sepenuhnya
pendidikan putra-putrinya kepada
di
B.
Keluarga
bahagia
merupakan idaman semua pihak karena dari situlah datang dan
itu, waktu si anak tentu saja lebih banyak
di rumah dari pada di
sekolah. Kasih
sayang
dan
keteladanan orang tua merupakan landasan pokok pendidikan dalam keluarga.
Kasih
sayang
pada
hakikatnya kebutuhan asasi setiap anak. Maka dari itu apabila terjadi suatu masalah didalam lingkungan
keluarga
tidak
menutup
E.
Tujuan Penelitian
kemungkinan akan berdampak pada
Dengan bertitik tolak pada
psikologi anak khususnya dengan
rumusan masalah di atas, maka
pergaulan siswa.
penelitian ini bertujuan: a) Tujuan Umum Penelitian
C.
Pembatasan Masalah
memperoleh
Dalam penelitian skripsi ini pembatasan
ini
masalah
bertujuan gambaran
mengenai hubungan kondisi
sangat
lingkungan keluarga dengan
diperlukan. Adapun pembatasannya
pergaulan siswa disekolah.
adalah : 1. Kondisi
lingkungan
b) Tujuan Khusus
keluarga
Penelitian
2. Pergaulan siswa disekolah
Mengungkapkan
KecamatanJapah,
KabupatenBlora
bertujuan
untuk:
Siswa kelas VIII di SMPN 1 Japah,
ini
tahunpelajaran
2014/2015.
hubungan
kondisi
lingkungan
keluarga
terhadap pembentukan kepribadian anak. Mengungkapkan
D.
Rumusan Masalah Setelah pembatasan
diberikan masalah,
hubungan
kondisi
lingkungan
keluarga
dengan pergaulan anak.
maka
permasalahan yang akan diteliti dapat dirumuskan sebagai berikut :
F.
Kegunaan penelitian ini, antara lain dapat :
“Adakah hubungan kondisi lingkungan
keluarga
dengan
1. Dapat
memberikan masukan
pada orang tua, guru, dan
kemampuan pergaulan siswa di
sekolahagar
kelas VIII di SMP Negeri 1 Japah,
memberi
Kecamatan Japah, Kabupaten Blora
pemberian bimbingan konseling
pada tahun pelajaran 2014/ 2015”.
disekolah kepada para siswa. 2. Memberikan
segera
dapat
pertimbangan
masukan
dan
bahan pertimbangan bagi orang tua agar lebih memperhatikan
anaknya atau dengan kata lain mampu memberikan bimbingan dalam
keluarga
sehingga
terwujud sikap sosial. 3. Konselor
dapat
memberikan
layanan informasi tentang cara bergaul yang sehat, sehingga siswa
mampu
bersosialisasi
dengan baik di lingkungannya.
meliputi dua orang dewasa
BAB II
yang
KAJIAN TEORI
berlainan
kelamin
serta
jenis
anak-anak
mereka, Fan Fay Tjhian ( Jiwa Baru No. 17 Th. Ke A.
Kajian Teori
XV : 11).(Dalam Online,
1. Kondisi lingkungan keluarga
http://eprints.walisongo.ac.i
a. Pengertian
Kondisi
Lingkungan Keluarga
Bab2.pdf, di unduh pada 9
Kehidupan individu tidak dapat dilepaskan dari lingkungan
d/3024/3/61111007-
Desember
pukul
14.00 WIB)
sekitar,
termasuk
2014,
Keluarga
ialah
lingkungan
kelompok sosial yang terdiri
keluarga, karena individu
atas dua orang atau lebih
dipengaruhi oleh kondisi
yang
lingkungannya. Lingkungan
darah,
keluarga
adopsi,
mempunyai
mempunyai perkawinan
ikatan atau
(St. Vembriarto,
pengaruh yang amat besar
1978: 58).(Dalam Online,
terhadap pembentukan dan
http://tbalfabet.wordpress.c
kepribadian
om/2009/11/04/arti-dan-
individu.
Dengan demikian, kualitas
fungsi-keluarga/, di unduh
kepribadian seseorang atau
pada 9 Desember 2014,
individu
pukul 14.20 WIB)
bergantung
akan pada
banyak kondisi
Berdasarkan
lingkungan tempat ia berada
pendapat dari beberapa ahli
dan dibesarkan.
tersebut,
Lingkungan
maka
disimpulkan
dapat
unsur-unsur
keluarga merupakan media
yang
pertama dan utama yang
pengertian keluarga adalah
secara langsung atau tak
sebagai berikut :
langsung
1)
berpengaruh
terkandung
Keluarga
dalam
merupakan
terhadap perkembangan dan
perserikatan
tingkah laku anak didik.
antara manusia yang
Keluarga
paling dasar dan kecil.
kesatuan
sosial
adalah yang
hidup
2)
Perserikatan itu paling
b. Fungsi Keluarga
sedikit terdiri dari dua orang dewasa
yang
berlainan jenis. 3)
telah
dibicarakan dimuka bahwa keluarga
merupakan
Perserikatan
itu
lembaga sosial yang paling
berdasarkan
atas
kecil, yang terdiri dari ayah,
ikatan
4)
Seperti
darah,
ibu
dan
anak.
Dengan
perkawinan dan atau
melihat unsur-unsur yang
adopsi.
terkandung
Adakala hanya
keluarga terdiri
dari
di
dalam
pengertian keluarga, maka keluarga
akan
memiliki
seorang laki-laki saja
fungsi sebagai berikut :
atau
1) Fungsi
seorang
perempuan dengan
saja
atau
yang
terkandung
dalam pengertian keluarga maka
dapatdisimpulkan
bahwa “ keluarga adalah suatu
ikatan
perkawinan
atas
dasar
antara
orang
dewasa yang berlainan jenis yang hidup bersama atau seorang
laki-laki
seorang perempuan
atau yang
sudah sendirian dengan atau tanpa anak, baik anaknya sendiri atau adopsi, dan tinggal dalam sebuah rumah tangga”.
Kebutuhan
seks
merupakan salah satu
Dengan mengetahui unsurunsur
Seksual
tanpa
anak.
Pengaturan
kebutuhan setiap
biologis
manusia.
tersebut
juga
Hal dapat
mengakibatkan terjadinya ketenteraman dan kebahagiaan dalam keluarga
akan
terganggu, sampai
bahkan terjadinya
perceraian antara suami isteri. Oleh karena itu besar pengaruhnya dan pentingnya
dalam
membina keluarga yang sehat,
harmonis
dan
bahagia. Seperti yang telah dikemukakan
oleh
Horton and Hunt dalam
bukunya
Sociology
atau bahkan keduanya
(1968:220) mengatakan
dalam keadaan mandul.
bahwa
keluarga
merupakan
lembaga
keadaan
keluarga
yang
tersebut
akan
mengalami
suatu
pokok mengorganisasi mengatur
dan
pemuasan
Dengan demikian
kepincangan, sehingga
keinginan-keinginan
suasana keluarga yang
seksual.
hanya terdiri dari suami
2) Fungsi Reproduksi
dan
Untuk
isteri
semata
rasanya akan hambar
melangsungkan kehidupan
suatu
dan
mungkin
kebahagiaan
keluarga
masyarakat atau bangsa
yang
demi
kurang dapat dirasakan.
kesinambungan
sesungguhnya
suatu generasi manusia,
Sehingga
maka setiap masyarakat
kadang mereka terpaksa
mempercayakan kepada
memutuskan hubungan
keluarga
kekeluargaan
dalam
hal
penghasilan keturunan.
untuk
sebagai
suami isteri.
Dalam hal ini keluarga berfungsi
kadang-
Sebetulnya untuk mengatasi
keadaan
menghasilkan anggota
keluarga
baru, sebagai penerus
mempunyai keturunan,
bagi kehidupan manusia
tidak
yang
temurun.
perceraian,
demikian
sebaiknya demi utuhnya
diantara sekian banyak
hubungan suami isteri
keluarga ada yang tidak
yang
dapat
dasar cinta dan kasih
turun
Namun
menghasilkan
yang
harus
tidak
dengan tetapi
dibinanya
atas
keturunan. Hal tersebut
sayang,
keluarga
disebabkan
tersebut
dapat
karena
diantara
suami
isteri
mengambil anak dari
yang
bersangkutan
keluarga lain (adopsi)
dalam keadaan mandul
dengan persetujuan dari kedua belah pihak. 3) Fungsi
merupakan lingkungan
Perlindungan
dan Pemeliharaan
pendidikan pertama
Keluarga berfungsi
Keluarga
juga sebagai
perlindungan
dan
dan
pendidikan
yang
pertama kali adalah di dalam
semua anggota-anggota
keluarga,
keluarga
pendidikan
perlindungan
utama
karena anak mengenal
pemeliharaan terhadap
meliputi
yang
lingkungan bahkan tersebut
dan
dapat berlangsung pada
pemeliharaan terhadap
saat anak masih berada
kebutuhan jasmani dan
di
rohani.
ibunya.
Sehubungan
dalam
kandungan Dengan
demikian pendidikan di
dengan
kebutuhan
jasmani
meliputi
merupakan pendidikan
sandang, pangan dan
kodrati. Apalagi setelah
papan ini merupakan
lahir,
kebutuhan primer bagi
diantara orang tua dan
kehidupan
anak-anaknya
keluarga.
Sedang rohani
kebutuhan atau
psikis,
dalam
keluarga
pergaulan
yang
diliputi rasa cinta kasih, ketenteraman
keluarga harus mampu
kedamaian,
memberikan
akan
dan anak-anak
berkembang
perlindungan
dan
kearah
pemeliharaan
kepada
wajar.
dewasa Di
yang dalam
semua anggota keluarga
keluarga segala sikap
misalnya
dan tingkah laku kedua
dalam
kebutuhan sayang,
hal kasih
keamanan,
pendidikan sebagainya. 4) Fungsi Pendidikan
dan
orang
tuanya
sangat
mempengaruhi
atau
berpengaruh
terhadap
perkembangan anaknya. Menurut UU no. 2 tahun 1989 Bab IV
Pasal
10
ayat
“pendidikan
4
a)
keluarga
Keluarga merupakan
merupakan bagian dari
kelompok
jalur pendidikan luar
yang
sekolah
anggotanya
yang
kecil
anggota-
diselenggarakan dalam
berinteraksi face
keluarga
to
dan
yang
face
secara
memberikan keyakinan
tetap,
agama,
nilai budaya,
kelompok
nilai
moral
demikian
dan
dalam
keterampilan”. (Dalam
perkembangan
Online,
anak dapat diikuti
http://hukum.unsrat.ac.i
dengan
d/uu/ uu_2_89.htm, di
oleh orang tuanya
unduh
dan penyesuaian
pada
10
seksama
Desember 2014, pukul
secara
pribadi
13.00 WIB)
dalam
hubungan
social
lebih
5) Fungsi Sosialisasi Keluarga
mudah terjadi.
merupakan faktor yang sangat
pentingbagi
b)
Orang mempunyai
kehidupan anak karena
motivasi
keluarga
kuat
sebagai
yang untuk
kelompok primer yang
mendidik
didalamnya
merupakan buah
terjadi
anak
interaksi diantara para
cinta
kasih
anggota dan disitulah
hubungan
suami
terjadinya
isteri.
Anak
proses
sosialisasi.
merupakan
Kondisi-kondisi yang
menyebabkan
pentingnya
peranan
perluasan biologis dan sosial orang tuanya. Motivasi
keluarga dalam proses
yang
kuat
sosialisasi anak ialah :
melahirkan hubungan
ini
c)
emosional antara
menjadi
orang tua dengan
perkawinan yang dapat
anak.
menumbuhkan
Karena hubungan
hubungan afeksi bagi
social
semua anggota keluarga
dalam
dasar
keluarga bersifat
yang
relatif tetap, maka
Dengan
orang
tua
hubunhgan cinta kasih
memainkan peran
dan hubungan afeksi ini
penting terhadap
merupakan
proses sosialisasi
penting
anak.
perkembangan pribadi
(Dalam
dibinanya. adanya
faktor bagi
Online,
anak.
http://amisisiliasa
keluarga harus dapat
ri.blogspot.com/2
atau
012/11/ keluarga-
memberikan
dan-
membuat
sosialisasi_20.htm
keluarga yang aman,
l?m=1, di unduh
tenteram
pada
sehingga
Desember
10
Maka
setiap
mampu dan suasana
dan
damai terjalin
2014,
hubungan persaudaraan
pukul 13.45 WIB)
dan persahabatan yang
6) Fungsi
Afeksi
dan
Rekreasi
akrab atas dasar cinta kasih sayang. Dengan
Manusia sebagai makhluk
sosial
demikian
keluarga
merupakan
medan
membutuhkan
rekreasi bagi anggota-
kebutuhan akan kasih
anggotanya.
sayang. Kebutuhan ini
(Pujosuwarno,
dapat
13)
dipenuhi
bagi
kebanyakan orang di
7) Fungsi Ekonomi
dalam keluarga mereka.
Fungsi
Hubungan cinta kasih
keluarga
yang
oleh
mengalami
akan
yang
dibina
seseorang
1994:
ekonomi ini
telah
perubahan
sangat
besar.
Dahulu
keluarga
merupakan suatu unit produksi
ekonomi
dengan membagi unit kerja mereka di ladang, tetapi sekarang
telah
berubah.
dihubungkan
dengan
sistem status ini. (Dalam
Online,
http://eprints.walisongo.ac.i d.61111007_ Bab2.pdf, di unduh pada 10 Desember 2014, pukul 11.00 WIB)
Dalam kehidupan sekarang dalam suatu keluarga
kebanyakan
yang berfungsi sebagai penghasil adalah
Anak
ekonomi orang
sedangkan keluarga
c. Kewajiban Orang Tua dan
tua, anggota
lain
(anak)
hanya berfungsi sebagai konsumen
ekonomi
saja.
Untuk
membina
keluarga yang bahagia maka semua
anggota
keluarga
harus menunaikan hak dan kewajiban.
Hak
harus
diterima sedang kewajiban harus ditunaikan. Diantara suami
isteri
memikul
tanggung jawab hak dan 8) Fungsi Status Sosial Keluarga
yang tercantum di dalam
berfungsi sebagai suatu dasar
yang
menunjukkan
Undang-undang perkawinan pasal
31
ayat
3
yang
berbunyi :
kedudukan atau status bagi anggotanya
kewajiban umum. Seperti
anggotadi
masa
depan. Keluarga akan mewariskan
1) Bapak menjadi kepala keluarga,
membimbing
kepada
anak-anaknya,
karena
kelahiran
anggota
keluarga
biasanya
dan
melindungi mencari
kedudukannya
memimpin,
serta
nafkah
dan
keperluan lainnya untuk anak
dan
isterinya.
Mendidik
dan
menyelamatkan mereka dari
gangguan
lahir
batin
serta
dapat
pertama
terhadap
anak
menjadi suri tauladan
karena ibulah yang paling
bagi anak dan isterinya.
dekat dengan anak sejak ibu
2) Ibu
berkewajiban
melahirkan, mengasuh dan
membantu ayah dalam
membesarkan maka ibulah
menyelamatkan rumah
yang paling tahu keadaan
tangga,
mengatur
anak. Oleh karena itu baik
rumah,
menyediakan
buruknya
makanan
dan
anaktergantung
pada
pendidikan
yang Maka
keperluan
segala keluarga
keadaan
sehari-hari
serta
diterimanya.
mengasuh
dan
pendidikan
mendidik
anak.
samping
itu
Di harus
hanya
disini
tidak
terbatas
pendidikan
pada
yang
sengaja
mampu
mengatur
diberikan
keuangan
keluarga,
mengajarkan
anak
kebiasaan-kebiasaan
yang
keluar
masuk
keperluan untuk
untuk
sehari-hari,
keperluan
baik,
misalnya
sopan-santun,
tak
pendidikan keagamaan dan
terduga dan keperluan
lainnya. Tetapi yang tidak
lainnya. (Dalam Online,
disengajapun
http://hukum.unsrat.ac.i
mempengaruhi anak. Semua
d/uu/uu_1_74.htm,
di
apa yang terjadi didalam
unduh
12
rumah tangga dan keluarga,
Desember 2014, pukul
misalnya perasaan, perilaku
14.00 WIB)
dan pergaulan orang tuanya
pada
sangat
di rumah maupun di luar Untuk anak,
ibu
mendidik
rumah.
memegang
Untuk
mencapai
peranan penting, walaupun
ketenteraman
dan
ayah
ketenangan
harus
memberikan
perhatian
terhadap
pendidikan tetapi tanggung
ibu
anak-anaknya, mempunyai jawab
yang
keluarga berkewajiban
di
dalam
orang
tua terhadap
anak-anaknya seperti yang telah
dikemukakan
oleh
Aisjah Dachlan (1969: 2122)
pertama-tama
yang
harus diperhatikan orang tua kepada anak-anak ialah : 1) Perasaan cinta kasih,
3) Membiasakan kebersihan dan menjaga kesehatan. 4) Berbuat
baik
sesama
kepada
manusia
dan
disiplin dan beraturan.
suka tolong menolong.
Perasaan
Anak harus ditanamkan
cinta
kasih
merupakan tali pengikat
pengertian
bahwa
yang
manusia
adalah
teguh
antara
keluarga, akan tetapi
makhluk social yang
kecintaan harus diiringi
tidak
dengan disiplin tertib
sendiri maka mereka
dan
harus
beraturan,
tidak
kalau
demikian
kecintaan
akan
menjurus
kepada
kelemahan
yang
membuat
anak
sewenang-wenang.
biasa
hidup
saling
menolong
tolong
dan
tidak
dapat berbuat semaunya tanpa
memperhatikan
orang lain. 5) Mencintai Tanah Air, Bangsa dan Negara.
2) Ajaran dan pengalaman
Inipun
harus
di
agama.
tanamkan sejak kecil,
Keluarga adalah tempat
tanah air tanah tumpah
pertama anak belajar
darah
mengenal
Tuhan,
dilahirkan
dan
cara-cara
kewajiban
sebagai
belajar
menjalankan ibadah dan
warga
meyakini bahwa yang
baik.
Maha
Kuasa
hanyalahAllah
Tuhan
yang
baik. Sebagai
anak
memiliki
iman
Negara
dia
6) Memberi tauladan yang
semesta alam. Sehingga memiliki
tempat
anak
juga
kewajiban
yang kuat dan dapat
yang
memilah-milah hal baik
dilaksanakan, pertama-
dan buruk.
tama hormat dan patuh kepada
harus
orang
tua,
menolong
dan
(Mohammad Surya, 2001:
meringankan pekerjaan
327).
mereka sehari-hari. Dan
keluarga,
jika mereka sudah tua
merupakan
kewajiban
anak
sumber
menolong
dan
memelihara
sebagai
pengabdian
suci
manusia kepada orang tua
yang
sudah
melahirkan
dan
Dalam
kehidupan konflik salah
satu
masalah-masalah
psikologis keluarga. Adapun penyebab terjadinya konflik-konflik keluarga : 1) Hubungan
Inter
dan
Antar Keluarga Adakalanya
terdapat
membesarkan.(Aisjah
masalah dimana anak
Dachlan.
1969.
merasa
Membina
Rumah
pada ayahnya, ibu sering
Tangga Bahagia dan
cekcok dengan ayah, ibu
Peranan Agama dalam
kurang
Rumah
Tangga.
terlalu
takut
bersikap
terhadap
adil
anak-anaknya
Bandung : Jamuna, di
dan kakak beradik yang
unduh
12
kurang cocok. ( Sayekti
Desember 2014, pukul
Pujosuwarno, 1994: 79).
pada
15.15 WIB)
2) Pola
Asuh
dengan
Teknik Otoriter Cara d. Konflik Dalam Keluarga Konflik diartikan keadaan yaitu
sebagai saling suatu
gangguan dialami
disiplin dengan berpusat
dapat
kepada
suatu
disiplin
pemegang seperti
orang
tertekan
tua,
keadaan
orang dewasa. Dalam
perilaku oleh
membentuk
yang
individu
guru,
teknik
pemimpin,
ini
individu
secara otomatis harus
karena adanya dorongan-
mengikuti
dorongan yang sama kuat
yang telah ditetapkan
baik yang terjadi di dalam
oleh pemegang otoritas
dirinya
maupun
dengan
disiplin,
sesuatu
di
dirinya,
melanggar
luar
peraturan
dan
jika
akanmendapat hukuman
efek berakhirnya suuatu
sesuai dengan ketentuan.
rumah
tangga
dan
(MohamadSurya, 2001:
harapan-harapan
masa
134).
depan
3) Pengambilan Keputusan
bagi
anggota
seluruh keluarga.
Yang menjadi masalah
Dalam hal ini korban
ialah
utama dari perceraian
terjadi
pengambilan keputusan
adalah
dalam
pribadi
keluarga
berlangsung tepat.
itu
kurang
Orang
membuat
tua
keputusan
anak. para
Bagi anggota
keluarga
akan
memberikan
pengaruh
terhadap
kondisi
sendiri menurut pikiran
psikologis,
dan perasaannya tanpa
kecewa,
mempertimbangkan
menyesal, rasa bersalah,
anggota
putus
keluarga
seperti
:
perasaan
asa,
stress,
lainnya. Masih banyak
frustasi, rendah diri dan
yang
kurang
menganggap
bahwa
orang
tualah
yang
berkuasa
di
percaya
diri
(Mohamad Surya, 2001: 272).
keluarga sehingga segala keputusan harus diambil oleh
orang
tua
(Mohamad Surya, 2001:
e. Mewujudkan
Harmonis dan Bahagia
43-44).
Keluarga
4) Masalah Perceraian Perceraian
merupakan
dan
bahagia
dari
takuti
berkembangnya
semua
harmonis merupakan
idaman semua pihak karena
sesuatu yang banyak di oleh
Keluarga
situlah datang
dan
pasangan pernikahandan
kebahagiaan hidup secara
pihak-pihak
lainnya
keseluruhan.
karena
banyak
emosional yang menyertai
menimbulkan
akibat-
kebahagiaan
akibat
negatif.
perasaan
lebih
Perceraian memberikan
yang
Kondisi
adalah sifatnya
positif seperti senang, puas,
gembira,
nikmat,
sebagainya
dan
sensori
diwujudkan
sehingga
dalam bentuk kontak
merupakan sumber motivasi
melalui alat-alat indra
dan
seperti
dinamika
perilaku.
rabaan,
Dengan demikian keluarga
penglihatan,
bahagia
pendengaran,
dapat
diartikan
rasa,
sebagai suatu keluarga yang
penciuman,
dalam
anggota-anggotanya
berbagai
bentuk
memiliki suatu penghayatan
perlakuan
anak,
perasaan
yang
sehingga
anak
mencerminkan
suatu
merasakan
kondisi
psikologi
yang
diterima
positif
dan
(Mohamad
konstruktif
Surya,
2001:
285).
dirinya (Mohamad
Surya, 2001: Namun
153). dalam
pemberian kasih sayang Mewujudkan
keluarga
harus pada porsi yang
harmonis
tepat, tidak kekurangan
merupakan tanggung jawab
ataupun
bersama
berlebihan.
dari
seluruh
anggota keluarga melalui hubungan
antarpribadi
tidak
2) Keterbukaan Keterbukaan
ini
dalam suasana emosional
sangat
yang
menyenangkan.
dalam berbagai bentuk
Adapun faktor-faktor untuk
dan sifat interaksi antar
mewujudkan keluarga yang
manusia, khususnya di
harmonis
dalam
dan
bahagia,
diperlukan
keluarga.
antara lain:
Dengan
1) Kasih Sayang
dapat menunjang suatu
Dengan sayang
anak
kasih merasa
memperoleh
komunukasi
(Mohamad
Surya,
2001: 239).
perlindungan dan rasa aman
proses
keterbukaan
sehingga
merasakan kebahagiaan. Sentuhan
3) Komunikasi
dalam
keluarga Semua kebutuhan keluarga dan tiap-tiap
anggota
keluarga
dipenuhi
melalui
komunikasi
dengan demikian anak akan
belajar
antar
bersosialisasi dan tidak
sesama
anggotanya.
ada jarak antara orang
Melalui
komunikasi
tua
dengan
anak.
yang baik antara anak
Kebanyakan
dan orang tua, kedua
menjaga jarak dengan
belah pihak mendapat
orang
kesempatan
untuk
mereka takut.
melakukan
dialog.
Dalam dialog anak akan mempelajari nilai-nilai yang diperlukan dalam memilih
berbagai
tindakan. Dengan nilai-
anak
tua
karena
(Surya Mohamad. 2001. Bina
Keluarga.
Bandung : Aneka Ilmu, di
unduh
pada
14
Desember 2014, pukul 15.00 WIB)
nilai yang baik dalam diri anak, maka hal-hal yang
diduga
akan
merusak dapat dicegah sedini
Surya,
2001: 6).
merupakan proses interaksi dilakukan
oleh
individu
Dalam hubungan ini pendidikan dalam memegang
peranan penting karena keluargalah
bagaimana anak belajar untuk hidup bersahabat (Mohamad
Pergaulan
yang
4) Persahabatan
dari
a. Pengertian Pergaulan
mungkin
(Mohamad
keluarga
2. Pergaulan Siswa di Sekolah
Surya,
2001: 399). Dengan itu, sebagai
keluarga
mampu
menjadikan
anak sahabat. Karena
dengan
individu,dapat
juga
oleh
individu dengan kelompok. Sebagai
makhluk
manusia
tak
orang
lain.
dengan
sosial,
lepas
Begitu pula remaja.
memerlukan
dari
Ia
interaksi
dengan orang lain untuk mencapai
kedewasaannya.
Yang perlu dicermati adalah bagaimana seorang remaja itu bergaul, dengan siapa,
dan
apa
saja
dampak
katanya, demi menemukan
pergaulannya bagi dirinya,
jati diri. Tapi, apa yang
orang
terjadi pada remaja kita?
lain,
dan
lingkungannya.
Banyak
Pergaulan
berasal
dari
kata
“GAUL”.Pergaulan
itu
tidak
diantara
mereka
menyadari
bahwa
yang tampaknya dari luar menyenangkan
terkadang
sendiri
maksudnya
justru
kehidupan
sehari-hari
menjerumuskan.Pergaulan
dalam
dapat
persahabatan
mempunyai pengaruh yang
ataupun masyarakat. Namun
besar dalam pembentukan
tidak demikian dikalangan
kepribadian
kebanyakan remaja saat ini.
individu. Pergaulan yang ia
“Gaul”
lakukan
menurut
dimensi
seorang
itu
remaja-remaja adalah ikut
mencerminkan
dalam trend, mode, dan hal-
kepribadiannya,
hal
pergaulan
yang
dengan Harus
berhubungan
glamoran masuk
ke
geng-geng,
akan
baik
yang
positif
hidup.
maupun
pergaulan
yang
dalam
negatif.
sering
(Dalam Online, http://id-
bergabung, dan konkow-
id.facebook.com/notes/ibu-
konkow diberbagai tempat
asi-ibu-hebat/materi-
seperti mall, tempat wisata,
seminar-nasional-bersama-
game center, dan lain-lain.
dr-boyke-spog/
Yang mana pada akhirnya,
460833230717542,
gaul dimensi remaja akan
unduh pada 15 Desember
menimbulkan
2014, pukul 13.45 WIB)
budaya
konsumtif. Seperti dikemukakan
yang oleh
Dr.
Boyke bahwa : Masa remaja merupakan
masa
yang
dinamis, penuh warna dan gejolak. Masa di mana kita berani mencoba banyak hal,
Solidaritas kesetiakawanan
di
dan sering
dijadikan landasan untuk terjun kedunia hura-hura. Dengan “setia kawan” itu pula
kebanyakan
remaja
mulai
merokok,
minum-
minuman
keras,
mengkonsumsi
narkoba,
kita sendiri sebagai remaja
dan bahkan seks bebas.
yang
Kalau tidak ikut kegiatan-
kehidupan dalam bingkai
kegiatan
kata “gaul” itu sendiri.
geng
teman
ataupun
nongkrong
bisa
dianggap tidak setia kawan, paradigma
seperti
yang
menggerayangi
pikiran
b. Pergaulan
menjalani
siswa
yang
menyimpang
inilah
Penyimpangan perilaku remaja dewasa ini
remaja
semakin meluas. Masalah-
Sebenarnya
masalah itu tidak lepas dari
dengan tindakan itu mereka
pengaruh iklim lingkungan
telah merusak kemurnian
yang tidak kondusif, seperti
makna dari solidaritas dan
: ketidakstabilan kehidupan
kesetiakawanan itu sendiri.
sosial politik, ekonomi, dan
masa
sebagian
akan
kini.
Jika ditinjau lebih
keamanan;
ketidak
dalam “Gaul” tidak akan
harmonisan
menimbulkan
banyak
dalam keluarga ( perceraian
dampak negatif jika standar
orang tua, atau orang tua
nilai yang dipakai untuk
kurang
mendefinisikan
curahan
gaul
itu,
kehidupan
memberikan kasih
standar nilai yang sesuai
kepada
dengan
Yusuf L.N 2009: 28-29).
kebudayaan
kita
anak),
sayang (Syamsu
yang penuh dengan tata
Adapun
krama
dan
kesopanan.
menyimpang siswa, antara
Hanya
saja,
mengubah
sesuatu
yang
mendarah
daging
perilaku
lain :
sudah
1) Membolos
di
Perbuatan
ini
sudah
sebagian remaja saat ini
menjadi
tidaklah mudah. Semua itu
gejala
yang
banyak
memerlukan
terjadi
di
sekolah
semua pihak, baik oranng
sebagai
salah
tua,
bentuk
sinergi
keluarga,
dari
pemuka
salah
satu
satu
penyimpangan
masyarakat,
pemerintah,
perilaku belajar. Kalau
dan
tak
kalah
perbuatan itu dilakukan
adalah
peran
oleh siswa apalagi jika
yang
pentingnya
sudah
menjadi
suatu
Masalah
penggunaan
kebiasaan, jelas akan
obat-obat terlarang dan
menimbulkan berbagai
minuman
kerugian dan hambatan
kalangan remaja sudah
baik
bagi
sejak
sendiri
maupun
dirinya bagi
keras
lama
masalah
di
menjadi
besar
dan
sekolah dan keluarga
bahkan masuk kategori
(Mohamad
penyakit masyarakat.
Surya,
2001: 55-56).
Dadang
2) Kebiasaan Menyontek
Hawari
mengemukakan
Nyontek
yaitu
(Pikiran Rakyat, 5 Juli
mengambil
hasil
1999) bahwa dewasa ini
pekerjaan yang
orang
lain
Indonesia
tidak
lagi
kemudian
menjadi tempat transit,
dijadikan sebagai hasil
tetapi sudah menjadi
karyanya
sendiri.
pasar
Perbuatan
nyontek
narkotika, alkohol dan
merupakan salah satu
zat adiktif yang cukup
wujud perilaku tidak
memprihatinkan.
jujur
(Dalam
terhadap
diri
peredaran
Online,
sendiri dan lingkungan.
http://repository.upi.
Perbuatan
edu/t_bk_0809399_cha
menyontek
secara tidak langsung
pter1.pdf,
akan
pada
ikut
mempengaruhi kondisi
2014,
psikologis
WIB)
pelajar,
seperti : rasa rendah
di
17
unduh
Desember
pukul
14.10
4) Pacaran di Kalangan
diri, kurang percaya diri
Remaja
atas
kemampuannya,
Pacaran selalu melekat
ragu-ragu, pesimis, dan
dengan kaum remaja,
curiga
seolah-olah kehidupan
(Mohamad
Surya, 2001: 60-61).
remaja di rasa kurang
3) Kecanduan Obat-Obat
lengkap tanpa pacaran.
Terlarang
Namun remaja
tidak
sedikit
mengalami
kegagalan
dalam
pertimbangan yang
berpacaran,
seperti
matang
sekolah
terganggu,
berselisih
e.
dengan
Kurang
merasa
bangga
terhadap
saudara atau sahabat,
keadaan diri sendiri
tidak
(merasa
disenangi
oleh
orang tua. Semua itu terjadi karena remaja banyak
mewujudkan
perilaku
menyimpang
dalam
diri) 2.
Masalah Sosial a.
Kurang menyenangi
pacarannya
(Mohamad
rendah
kritikan orang lain
Surya,
b.
2001: 163-168).
Kurang memahami tatakrama
(etika)
pergaulan Terkait
masalah-
c.
Kurang
berminat
masalah remaja ( dalam hal
untuk berpartisipasi
ini para siswa), Syamsu
dalam
Yusuf LN. (1998: 33-35)
sosial
dalam
penelitiannya
mengemukakan masalah
3.
beberapa
siswa
Masalah Belajar a.
sebagai
Kurang
b.
motivasi
belajar
Kurang memahami cara belajar yang
untuk mempelajari
efektif
agama b.
memiliki
yang baik
Masalah Pribadi a.
Kurang kebiasaan
berikut : 1.
kegiatan
c.
Kurang memahami
Kurang memahami
cara
agama
waktu belajar
sebagai
pedoman hidup
d.
membagi
Kurang
c.
Kurang disiplin
menyenangi
d.
Masih
pelajaran tertentu
kurang
mampu mengambil keputusan berdasarkan
4.
mata
Masalah Karir a.
Kurang mengetahui cara
memilih
program
b.
c.
d.
studi
kekerasan antar orang
lanjutan
tua atau pada anaknya
Kurang mempunyai
jelas berdampak pada
motivasi
anak.
untuk
Ketika
anak
mencari informasi
tumbuh remaja, ia akan
tentang karir
belajar
bahwa
Masih
kekerasaan
adalah
bingung
memilih pekerjaan
bagian
yang di inginkan
sehingga
Merasa
yang
cemas
untuk
memilih
sekolah lanjutan (Dalam
Online,
dari
dirinya,
adalah
wajar
melakukan
hal
jika
ia
kekerasan
pula. Sebaliknya, orang tua
yang
terlalu
http://mjlh.blogspot.com/20
melindungi
anaknya
13_03_01_
ketika
archive.html?m=1, di unduh
tumbuh sebagai individu
pada 18 Desember 2014,
yang tidak mandiri dan
pukul 11.15 WIB)
dan
remaja
akan
tidak
berani
mengembangkan c. Faktor-faktor
penyebab
pergaulan Ada
indentitasnya yang unik begitu
beberapa
yang
faktor
menyebabkan
bergabung
dengan
teman-
temannya. Remaja akan
terjadinya pergaulan remaja
menyerahkan
sebagai berikut :
secara
total
terhadap
1) Faktor orang tua
kelompoknya
sebagai
Para orang tua perlu menyadari
bahwa
zaman telah berubah. Sistem
komunikasi,
bagian
dari
dirinya
identitas
yang dibangunnya. 2) Faktor sekolah Sekolah
pertama-
pengaruh media massa,
tama bukan dipandang
kebebasan bergaul dan
sebagai lembaga yang
modernisasi di berbagai
harus
bidang. Rumah tangga
siswanya
yang
sesuatu. Tetapi sekolah
dipenuhi
mendidik menjadi
terlebih dahulu dinilai
dari
harus kualitas
Lingkungan antara
di
rumah
dan
pengajarannya. Karena
sekolah yang sehari-hari
itu lingkungan sekolah
remaja
yang tidak merangsang
membawa
siswanya untuk belajar
terhadap
misalnya, suasana kelas
perkelahian.
yang
lingkungan rumah yang
monoton,
peraturan
yang
relevan,
tidak dengan
pengajaran,
tidak
adanya
fasilitas
praktikum,
dll.
menyebabkan
alami,
juga dampak
munculnya Misalnya
sempit dan kumuh, dan anggota
lingkungan
yang berperilaku buruk (misalnya
narkoba).
Akan
Begitu
pula
sarana
siswa
transportasi umum yang
lebih senang melakukan
sering
kegiatan diluar sekolah
sekiankan pelajar. Juga
bersama
lingkungan kota (bisa
teman-
menomor-
temannya. Baru setelah
negara)
itu masalah pendidikan,
kekerasan.
dimana
itu dapat merangsang
guru
jelas
yang
penuh
Semuanya
memainkan
peranan
remaja
paling
penting.
sesuatu
dari
Sayangnya guru lebih
lingkungannya,
dan
berperan
kemudian
sebagai
penghukum
dan
untuk
belajar
reaksi
emosionalyang
pelaksana aturan, serta
berkembang mendukung
sebagai tokoh otoriter
untukmunculnya
yang sebenarnya juga
perilaku berkelahi.
menggunakan
cara
kekerasan
dalam
mendidik
siswanya
meskipun
caranya
berbeda. 3) Faktor lingkungan
d. Dampak pergaulan remaja 1) Kenakalan
dalam
keluarga Remajayang
labil
umumnya rawan sekali melakukan hal-hal yang
negatif, di sinilah peran
pada sebuah pergaulan
orang tua. Orang tua
buruk memang relatif
harus mengontrol dan
mudah, dimana remaja
mengawasi
sangat
putra-putri
mudah
mereka
dengan
dipengaruhi oleh hal-hal
melarang
hal-hal
negatif
yang
tertentu. Namun, bagi
menawarkan
sebagian anak remaja,
kenyamanan
larangan-larangan
Akibat pergaulan bebas
tersebut malah dianggap
inilah remaja, bahkan
hal
buruk dan
keluarganya,
harus
mereka.
menanggung
beban
yang
mengekang
Akibatnya, mereka akan memberontak banyak
yang cukup berat.
dengan
3) Kenakalan
Tidak
pendidikan
cara.
semu.
menghormati, berbicara
dalam
Kenakalan
dalam
kasar pada orang tua,
bidang
atau
memang sudah umum
mengabaikan
perkataan
orang
pendidikan
tua
terjadi,
namun
tidak
adalah contoh kenakalan
semua
remaja
yang
remaja dalam keluarga.
nakal
dalam
hal
2) Kenakalan
dalam
pergaulan Dampak kenakalan remaja
yang
pendidikan
akan
menjadi
yang
sosok
berkepribadian
paling
buruk,
karena mereka masih
nampak adalah dalam
cukup
hal pergaulan. Sampai
diarahkan pada hal yang
saat ini, masih banyak
benar. Kenakalan dalam
para
hal
pendidikan
dalam
misalnya,
membolos
tidak
sekolah,
remaja
terjebak pergaulan baik.
yang Mulai
yang
dari
bebas. Menyeret remaja
tidak
mendengarkan
pemakaian obat-obatan terlarang sampai seks
mudah
untuk
mau guru,
tidur dalam kelas, dll. B.
Kajian Terdahulu
Hasil
Penelitian
Sebagai
bahan
bimbingan dari orang tua yang
pertimbangan dalam penelitian ini
ketat. Bimbingan orang tua juga
akan dicantumkan hasil penelitian
sangat
terdahulu dan penelitian ini di
membantu mengarahkan anaknya
lakukan oleh Rias Sulistyowati dari
dalam
fakultas
ilmu
mengarahkan waktu belajar dengan
sebelas
baik, membantu siswa di dalam
maret surakarta tahun 2011 dan
kesulitan belajar, dan sebagainya.
penelitian ini bertemakan hubungan
Bimbingan dapat di ajarkan melalui
antara bimbingan orang tua dan
pengertian atau pendidikan yang
kenakalan siswa dengan prestasi
sesuai dengan norma keluarga,
belajar sosiologi.
sekolah, masyarakat dan agama.
keguruan
pendidikan
dan
universitas
Penelilitan ini menjelaskan tentang,
keluarga
merupakan
di
butuhkan
memecahkan
untuk
masalah,
Kenakalan adalah tindakan yang
melanggar
norma
yang
wahana bagi siswa untuk membina
biasanya dilakukan oleh siswa.
berbagai
Kenakalan remaja yang dilakukan
ilmu
pengetahuan
.
melalui bimbingan orang tua siswa
sendiri
mengenal
moral,
bervariasi dari ringan sampai yang
mengenal tindakan yang baik dan
berat dan sampai dihukum pidana.
yang
ia
Kenakalan
siswa
mengembangkan interaksi sosial di
umumnya
misalnya
luar
sekolah. Pada dasarnya kenakalan
nilai-
nilai
buruk
sebelum
lingkungan
Keberhasilan
keluarganya.
orang
tua
dalam
maupun
berkelompok,
yang
pada
membolos
tersebut dilakukan oleh siswa yang
mengembangkan nilai- nilai moral
menyebabkan siswa
bukan
karena
belajar, usia remaja yaitu masa
pada
transisi dari masa anak- anak
disebabkan
otoritasnya
tetapi
bagaimana nilai-
nilai
disesuaikan
lebih
mengkomunikasikan tersebut dengan
yang tingkat
perkembangan intelektual.
menuju
dewasa
transisi
yang
lupa
dengan mudah
akan
masa goyah
membawa mereka lebih mudah terpengaruh hal- hal yang mereka
Bimbingan orang tua sangat
anggap menyenangkan. Siswa yang
diperlukan bagi siswa terutama
tidak mampu mengendalikan diri,
siswa yang baru menginjak remaja
dan merasa di rumah tidak diterima
karena
keluarganya, siswa akan berusaha
membutuhkan
mereka pengawasan
sangat dan
lari
ke
kelompok
yang
dapat
“Hipotesis
menerima dan merasa mereka aman di
dalam
kelompok
tersebut.
jawaban
merupakan
sementara
terhadap
Akibatnya kenakalan tersebut dapat
rumusan masalah penelitian, di
merugikan diri mereka sendiri dan
mana rumusan masalah penelitian
juga merugikan orang lain.
telah dinyatakan dalam bentuk pertanyaan” (Sugiyono, 2009: 96).
C.
Hipotesis adalah jawaban
Kerangka Berfikir Keluarga adalah unit sosial
sementara
rumusan
paling kecil dalam masyarakat yang
masalah penilitian. Karena jawaban
berperan besar sekaligus terhadap
tersebut hanya didasarkan pada
perkembangan kepribadian anak,
teori
maka perlu diciptakan lingkungan
penelitian yang dibuat dan belum
keluarga dengan sifat-sifat yang
didasarkan pada fakta-fakta empiris
sedemikian
yang diperoleh dari pengumpulan
rupa
menghasilkan
sehingga
perkembangan
dan wajar. Lingkungan khususnya
orang
keluarga tua
menjadi
teramat penting sebagai tempat pertumbuhan dan perkembangan anak. Perilaku anak yang negatif dengan coraknya adalah akibat suasana dan perlakuan negatif yang dialami dalam keluarga.
Hipotesis “Hipotesis
adalah
suatu
jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul”(Suharsimi 1993: 62).
Arikunto,
yang
relevan
dengan
data.
kepribadian yang paling harmonis
D.
terhadap
Dalam
penelitian
ini
diajukan hipotesis yang berbunyi “ Ada
hubungan
lingkungan
antara
keluarga
kondisi dengan
pergaulan siswa kelas VIII SMP N 1
Japah,
Kecamatan
Japah,
Kabupaten Blora tahun pelajaran 2014/ 2015.