KEMAMPUAN MENULIS TEKS ANEKDOT SISWA KELAS X.1 MADRASAH ALIYAH NEGERI BINTAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015
ARTIKEL E-JOURNAL
Oleh
MAYA AGUSTAHNIA NIM 110388201069
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG 2015
Kemampuan Menulis Teks Anekdot Siswa Kelas X.1 Madrasah Aliyah Negeri Bintan Tahun Pelajaran 2014/2015. Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia. Dosen Pembimbing I : Titik Dwi Ramthi Hakim, M.Pd, Pembimbing II : Indah Pujiastuti, M.Pd.
[email protected].
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan menulis teks anekdot siswa kelas X1 Madrasah Aliyah Negeri Bintan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif. Metode deskriptif kuantitatif adalah metode penelitian yang menggambarkan kenyataan atau fakta sesuai dengan data yang diperoleh. Pengumpulan data dilakukan dengan tes tertulis yaitu tes menulis teks anekdot. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa kemampuan menulis teks anekdot siswa kelas X1 Madrasah Aliyah Negeri Bintan masuk dalam kategori baik dengan nilai rata-rata 71,62. Kata Kunci : Kemampuan Menulis, Teks Anekdot Abstrac This study aims to determine the ability to write text anecdotes graders X1 Madrasah Aliyah Bintan . The method used in this research is descriptive quantitative method . Quantitative descriptive method is a method of research that illustrates the fact or facts in accordance with the data obtained . Data collected by a written test is a test text anecdotes. Based on the survey results revealed that the ability to write text anecdotes graders X1 Madrasah Aliyah Bintan entered in both categories with an average value of 71.62 Keywords : Ability Write, Text Anecdotes 1. Pendahuluan Menulis adalah kegiatan yang dilakukan seseorang untuk menghasilkan tulisan. Semi (2007:40) mengatakan menulis merupakan suatu proses kreatif memindahkan gagasan ke dalam lambing-lambang tulisan. Menulis merupakan segenap rangkaian kegiatan seseorang dalam rangkaian mengungkapkan gagasan dan menyampaikan dalam bahasa tulis kepada orang lain agar mudah dipahami. Sebagai pengungkapan gagasan dari kegiatan menulis itu dapat dilakukan dengan cara menulis teks anekdot. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan penulis secara kasat mata di Madrasah Aliyah Negeri Bintan berkaitan dengan keterampilan menulis siswa, ditemukan beberapa permasalahan, antara laian kesulitan untuk menentukan ide, mengembangkan ide dalam bentuk kalimat, bahkan menentukan judul.
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui kemempuan menulis teks anekdot siswa kelas X1 Madrasah Aliyah Negeri Bintan. 2. Metode Penelitian Metode deskriptif adalah pengkajian ilmiah yang dilakukan untuk memperoleh informasi tentang status gejala pada saat penelitian itu dilakukan sehingga dapat diperikan secara sistematis, baik dengan maupun tanpa menguji hipotesis, dan tanpa mengadakan perlakuan terhadap variabel-variabel yang diamati (Malik, 2010:3). Sedangkan metode kuantitatif merupakan suatu metode yang menuntut menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari hasilnya (Arikunto, 2002:10). Pada kesimpulan penelitian akan lebih baik apabila disertai dengan tabel, grafik, bagan, gambar atau tampilan lain. Penelitian ini dilakukaan di Madrasah Aliyah Negeri Bintan yang terletak di jalan Korindo Kp. Jawa Kel. Sei Lekop Kecamatan Bintan Timur Kabupaten Bintan, yang dilaksanakan mulai bulan mei 2015. Waktu pelaksanaan penelitian dilakukan dijam-jam sekolah. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X.1 Madrasah Aliyah Negeri Bintan yang berjumlah 40 siswa. Karena berdasarkan observasi awal siswa kelas X.1 Madrasah Aliyah Negeri Bintan mengalami kesulitan mengungkapkan gagasan dalam menulis teks anekdot dan nilai kurang dari KKM. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini penulis menggunakan tes sebagai metode pengumpulan data. Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan inteligensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok (Arikunto, 2002:127). Penulis akan melakukan tes menulis teks anekdot kepada siswa. Seluruh siswa akan ditugasi untuk memperhatikan penjelasan tentang teks anekdot yang dijelaskan di depan kelas. Setelah itu, penulis akan menyuruh siswa menuliskan teks anekdot sesuai tema secara bebas. Instrumen yang digunakan dalam hal ini yakni lembar penugasan siswa. Teknik ini dilakukan agar penulis dapat mengetahui kemampuan siswa menulis teks anekdot pada setiap siswa. Teknik analisis data adalah menggunakan teknik analisis deskriptif kuantitatif. Teknik deskriptif kuantitatif digunakan untuk menganalisis data kuantitatif berupa angka yang diperoleh dari kemampuan menulis teks anekdot dalam bentuk skor. Teknik analisis data menggunakan deskriptif kuantitatif, termasuk di dalamnya tabulasi dan presentase. Dalam kegiatan tabulasi, kita memberikan skor terhadap item-item yang perlu diberi skor, memberikan kode terhadap item-item yang tidak diberi skor,
mengubah jenis data yang disesuaikan atau dimodifikasikan dengan teknik analisis yang akan digunakan, dan memberikan kode dalam hubungan dengan pengolahan data jika akan menggunkan komputer (Arikunto, 2002:210-211). Sedangkan, teknik persentase merupakan analisis data berdasarkan persentase yang ada. Prosedur yang dilaksanakan penulis dalam menganalisis data adalah sebagai berikut: 1. Membuat daftar skor tiap aspek; 2. Menghitung nilai rata-rata dengan rumus Djiwandono (2008:212) yaitu;
Keterangan: M = Rata-rata ∑ X = Jumlah skor keseluruhan siswa N = Jumlah siswa 3. Menghitung persentase nilai kemampuan menulis teks anekdot siswa dengan perhitungan Djiwandono (2008:219) sebagai berikut: Tingkat Kemampuan
Skor Ideal (100%)
4. Memasukkan nilai ke dalam tabel nilai kemampuan menulis teks anekdot. 3. Hasil Penelitian dan Pembahasan Berdasarkan hasil dari data yang diperoleh dari tes yang dilakukan, maka dapat diketahui kemampuan siswa dalam membuat teks anekdot. Pada aspek penilaian yang dilakukan berdasarkan kemampuan siswa menulis teks anekdot, terdiri dari: 1. Ketepatan judul; 2. Kelengkapan Isi; 3. Keaktualan Topik; 4. Kemenarikkan Anekdot; 5. Kepaduan Cerita/Isi. Uraian aspek penilaian pada tabel tersebut adalah: 1. Ketepatan Judul Adapun kategori yang Adapun kategori yang termasuk dari kesesuaian judul yaitu: a. Judul sangat sesuai dengan isi. b. Judul sesuai dengan isi. c. Judul kurang sesuai dengan isi. d. Judul sangat tidak sesuai dengan isi. jika siswa mampu menceritakan poin pertama maka mendapatkan skor 4 dengan kriteria sangat baik, jika hanya mampu poin kedua mendapatkan skor 3 dengan kriteria cukup baik, dan jika hanya mampu poin ketiga maka mendapatkan
skor 2 dengan kriteria kurang baik, apabila siswa hanya mampu menceritakan poin yang keempat maka akan mendapatkan skor 1 dengan kriteria sangat tidak baik. 2.
Kelengkapan Isi
termasuk dari kelengkapan isi yaitu: a. Teks memuat seluruh struktur isi teks anekdot (judul, abstrak, orientasi, krisis, reaksi dan koda) b. Teks memuat sebagian besar struktur isi teks aekdot. c. Teks memuat sedikit struktur isi teks anekdot. d. Teks tidak memuat struktur isi teks anekdot. Jika siswa mampu menceritakan poin pertama di atas maka mendapatka skor 4 dengan kriteria sangat baik, jika hanya mampu poin kedua mendapatkan skor 3 dengan kriteria cukup baik, dan jika hanya mampu menceritakan poin ketiga maka mendapatkan skor 2 dengan kriteria kurang baik, apabila siswa menceritakan berdasarkan poin yang keempat maka mendapatkan skor 1 dengan kriteria sangat tidak baik. 3. Keaktualan Topik Skor dari aspek menulis teks dari keaktualan topik yakni, apabila topik yang diangkat sangat aktual maka siswa mendapatkan skor 4 dengan kriteria sangat baik, jika topik yang diangkat siswa cukup aktual maka mendapatkan skor 3 dengan kriteria cukup baik, jika topik yang diangkat kurang aktual maka siswa mendapatkan skor 2 dengan kriteria kurang baik, apabila topik yang diangkat tidak aktual maka siswa mendapakan skor 1 dengan kriteria sangat tidak baik.
4. Kemenarikkan Anekdot Aspek penilaian dari kemenarikkan anekdot yaitu: a. Kelucuan/kritikkan sangat menyatu dan dipaparkan sangat tepat. b. Kelucuan/krutikkan cukup menyatu dan dipaparkan dengan cukup tepat. c. Kelucuan/kriikkan kurang menyatu dan dipaparkan dengan kurang tepat. d. Kelucuan/kitikkan tidak tepat dan dipaparkan denga tidak tepat. Apabila siswa mampu menceritakan poin pertama maka mendapatkan skor 4 dengan kriteria sangat baik, jika hanya mampu meceritakan poin kedua maka mendapatkan skor 3 dengan kriteria cukup baik, jika hanya menceritakan poin ketiga maka mendapatkan skor 2 dengan kriteria kurang baik, dan jika hanya menceritakan poin keempat maka mendapatkan skor 1 dengan kriteria sangat tidak baik.
5. Kepaduan Cerita/Isi Aspek penilaian dari kemenarikkan anekdot yaitu: a. b. c. d.
Paragraf yang satu dan yang berikutnya sangat berkaitan. Paragraf yang satu dan yang berikutnya cukup berkaitan. Paragraf yang satu dan yang berikutnya kurang berkaitan. Paragraf yang satu dan yang berikutnya tidak berkaitan. Apabila siswa mampu menceritakan poin pertama maka mendapatkan skor 4 dengan kriteria sangat baik, jika hanya mampu menceritakan poin kedua maka mendapatkan skor 3 dengan kriteria cukup baik, jika hanya mampu menceritakan poin ketiga maka mendapatkan skor 2 dengan kriteria kurang baik, dan jika hanya mampu pada poin keempat maka mendapatkan skor 1 dengan kriteria sangat tidak baik. Adapun daftar skor dari seluruh siswa mengenai kemampuan menulis teks anekdot adalah sebagai berikut: 1. 7 orang siswa memperoleh nilai dengan persentase pencapaian pembelajaran 85-100 % yang termasuk kategori sangan baik. 2. 26 orang siswa memperoleh nilai dengan persentase pencapaian pembelajaran 65-84 % yang termasuk kategori baik. 3. 5 orang siswa memperoleh nilai dengan persentase pencapaian pembelajaran 55-64 yang termasuk kategori cukup. 4. 2 orang siswa memperoleh nilai dengan persentase pencapaian pembelajaran 0-54 % yang termasuk kategori kurang. Jadi skor rata-rata dari seluruh siswa dalam menulis teks anekdot adalah 71,62 dengan kualifikasi baik.
4.Simpulan dan Rekomendasi Kemampuan menulis teks anekdot siswa kelas X.1 Madrasah Aliyah Negeri Bintan, setelah dilakukan penelitian sebanyak 7 orang siswa mampu memperoleh pencapaian pembelajaran ≥ 85 % dengan kualifikasi sangat baik degngan tingkat keberhasilan berhasil, 26 orang diantaranya memperoleh pencapaian pembelajaran ≥ 65 % dengan kualifikasi baik dengan tingkat keberhasilan berhasil, 5 orang siswa memperoleh pencapaian pembelajaran ≥ 55 % dalam kualifikasi cukup serta tidak mampu mencapai tingkat berhasil dan 2 orang siswa memperoleh pencapaian pembelajaran ≥ 0 % dengan kualifikasi kurang serta tidak mampu mencapai tingkat berhasil. Berdasarkan hasil penelitian
yang diperoleh dapat disimpulkan rata-rata siswa mampu menulis teks anekdot dengan persentasi ketercapaian 71,62 % dengan ketercapaian keberhasilan baik. Daftar Pustaka Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Edisi Revisi V. Jakarta: Rineka Cipta. Aqib, Zainal, dkk. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Yrama Widya. BSNP. 2006. Standar Isi Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SD, SMP, SMA, dan SMK. Jakarta: Depdiknas. Djiwandono, soenardi. 2008. Tes Bahasa: Pegangan Bagi Guru Bahasa. Jakarta. PT. Indeks. Dalman. 2014. Keteramilan Menulis. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada Ina Suriyana. 2012. “ Kemampuan Menulis Karangan Deskripsi Siswa Kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri 8 Tanjungpinang”. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Maritim Raja Ali Haji: (Tidak diterbitkan). Muhammad Kurniawan. 2012. “ Kemampuan Menulis Pantun Berdasarkan Bait dan Rima Siswa Kelas X Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Bintan. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Maritim Raja Ali Haji: (Tidak diterbitkan). M.S Mahsun, 2014. Teks Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Kerikulum 2013. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Malik, Abdul. 2010. Makalah Penelitian Deskriptif Untuk Penelitian Bahasa, Pendidikan, Sosial dan Budaya. Tanjungpinang: Tidak diterbitkan. Nuraini, Fatimah. TTh. Teks Anekdot sebagai sarana pengembangan kompetensi bahasa dan karakters siswa, Skripsi-FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta. Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Semi, M. Atar. 2007. Dasar-Dasar Keterampilan Menulis. Bandung:Angkasa. Tarigan, Henry Guntur. 2013. Menulis sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.
Zuhaimi. 2014. “ Kemampuan Mrenulis Puisi Siswa Kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 11 Tanjungpinang”. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Maritim Raja Ali Haji: (Tidak diterbitkan).