KEMAMPUAN MENYUSUN TEKS EKSPOSISI PADA SISWA KELAS VIIᴬ SMP NEGERI 3 PAGUYAMAN, KECAMATAN PAGUYAMAN, KABUPATEN BOALEMO TAHUN PELAJARAN 2014/2015
ARTIKEL Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan dalam Mengikuti Wisuda
OLEH SRI FATMAWATY NIM 311 410 068
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO FAKULTAS SASTRA DAN BUDAYA JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA 2015
KEMAMPUAN MENYUSUN TEKS EKSPOSISI PADA SISWA KELAS VIIᴬ SMP NEGERI 3 PAGUYAMAN, KECAMATAN PAGUYAMAN, KABUPATEN BOALEMO TAHUN PELAJARAN 2014/2015 OLEH SRI FATMAWATY Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Negeri Gorontalo Anggota Asna Ntelu Supriyadi
ABSTRAK Tulisan ini bertujuan (1) untuk mendeskripsikan kemampuan menyusun teks eksposisi pada siswa kelas VIIᴬ SMP Negeri 3 Paguyaman tahun pelajaran 2014/2015 dilihat dari segi struktur isi, dan (2) untuk mendeskripsikan kemampuan menyusun teks eksposisi pada siswa kelas VIIᴬ SMP Negeri 3 Paguyaman tahun pelajaran 2014/2015 dilihat dari segi unsur kebahasaan (kosakata, ejaan, dan kalimat). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif.Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes kemampuan berupa tes tertulis dan teknik dokumentasi.Data dianalisis dengan menggunakan rubrik penilaian kemampuan menyusun teks eksposisi, dan menggunakan rumus distribusi frekuensi.Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan menyusun teks eksposisi pada siswa kelas VIIᴬ SMP Negeri 3 Paguyaman, Kecamatan Paguyaman, Kabupaten Boalemo tahun pelajaran 2014/2015 dilihat dari struktur berada pada kategori kurang (58,33%) dan aspek isi teks berada pada kategori cukup (58,33%). Kemampuan menyusun teks eksposisipada siswa kelas VIIᴬ SMP Negeri 3 Paguyaman, Kecamatan Paguyaman, Kabupaten Boalemo tahun pelajaran 2014/2015 berdasarkan unsur kebahasaan; aspek kosakata berada kategori kurang (70,83%), aspek ejaan berada pada kategori kurang (75%), dan aspek kalimat berada pada kategori kurang (75%).
Kata-kata kunci: kemampuan, menyusun teks eksposisi, siswa SMP.
PENDAHULUAN Pembelajaran bahasa Indonesia dalam Kurikulum 2013 merupakan suatu bentuk pembelajaran yang berbasis teks. Pembelajaran bahasa Indonesia yang berbasis teks ini menjadikan siswa dapat menggunakan pola pikirnya dan pola penggunaan struktur kebahasaannya dengan baik (penggunaan kosa kata, tatabahasa, serta ejaan bahasa Indonesia yang baik dan benar serta dengan memperhatikan konteks pemakaian bahasa sebenarnya) dalam mengembangkan sebuah teks. Teks menurut Mahsun (2014:1) adalah
satuan bahasa yang
digunakan sebagai ungkapan suatu kegiatan sosial baik secara lisan maupun tulis dengan struktur berpikir yang lengkap. Jadi, dapat disimpulkan bahwa pengertian teks itu sendiri merupakan suatu komponen bahasa yang berwujud baik dalam bentuk lisan maupun tulis. Hal itu dapat dilihat dari kompetensi dasar (KD) yang ada.Salah satu kompetensi dasar (KD) yaitu pada KD (4.2) Menyusun teks hasil observasi, tanggapan deskriptif, eksposisi, eksplanasi, dan cerita pendek baik secara lisan maupun tulisan.Pada KD tersebut terdapat beberapa jenis teks salah satunya adalah teks eksposisi.Teks eksposisi merupakan suatu teks atau karangan yang di dalamnya bersifat menjelaskan dan memaparkan suatu peristiwa atau kejadian yang benar-benar terjadi disertai bukti-bukti yang jelas, dan memperluas pengetahuan pembaca, serta tidak bertujuan untuk mempengaruhi pembaca. Tujuan yang diharapkan dalam pembelajaran menyusun teks eksposisi adalah agar siswa mampu menyusun teks eksposisi dengan tepat. Teks eksposisi yang dimaksud adalah teks eksposisi yang sesuai dengan struktur teks dan unsur kebahasaan (ejaan, diksi, dan kalimat) yang tepat. Adapun struktur teks menurut Purpratama (2013:1) bahwa struktur teks eksposisi terdiri atas: (1) tesis; (2) argumentasi; dan (3) penegasan ulang. Adapun unsur kebahasaan yang perlu diperhatikan dalam menyusun teks eksposisi yaitu yaitu (1) ejaan; menurut Ntelu dkk (2013:39) bahwa ejaan adalah aturan atau kaidah tentang cara melambangkan gambar bunyi ujaran dan bagaimana hubungan antarlambang-lambang bunyi tersebut, pemisahan dan penggabungannya dalam suatu bahasa, diksi (pilihan
kata), dan struktur kalimat; (2) kosa kata; menurut Soedjito (1992:5) kosakata adalah perbendaharaan dapat diartikan sebagai a) Semua kata yang terdapat dalam satu bahasa, b) Kekayaan kata yang dimiliki oleh seseorang pembicara atau penulis, c) Kata yang dipakai dalam suatu bidang ilmu pengetahuan, d) Daftar kata yang disusun seperti kamus disertai penjelasan secara singkat dan praktis; dan (3) Menurut Widjono (2012:186) bahwa kalimat adalah satuan bahasa terkecil yang merupakan kesatuan pikiran yang diawali dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik (.), tanda koma (,), tanda seru (!). Namun kenyataannya, berdasarkan pengamatan yang dilakukan di SMP Negeri 3 Paguyaman, Kecamatan Paguyaman, Kabupaten Boalemo terhadap kemampuan siswa kelas VII dalam menyusun teks eksposisi dapat diketahui bahwa kemampuan mereka masih tergolong kurang. Mengapa demikian? Oleh karena siswa belum memahami struktur teks eksposisi; siswa belum memahami unsur kebahasaan dalam teks eksposisi; siswa masih
mengalami kesulitan
menuangkan ide atau pendapat dalam bentuk paragraf eksposisi berdasarkan struktur isi dan berdasarkan aspek kebahasaan. Faktor penyebab dari masalah tersebut antara lain guru kurang memberikan beberapa contoh yang berkaitan dengan jenis teks yang diajarkan kepada siswa. Permasalahan pada penelitian adalah (1) bagaimana kemampuan menyusun teks eksposisi pada siswa kelas VIIᴬ SMP Negeri 3 Paguyaman tahun pelajaran 2014/2015 dilihat dari struktur isi, dan (2) bagaimana kemampuan menyusun teks eksposisi pada siswa kelas VIIᴬ SMP Negeri 3 Paguyaman tahun pelajaran 2014/2015 dilihat dari unsur kebahasaan (kosakata, ejaan, dan kalimat). METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Metode deskriptif kuantitatif yang dimaksud dalam penelitian ini adalah mendeskripsikan atau menggambarkan kemampuan menyusun teks eksposisi pada siswa kelas VIIᴬ SMP Negeri 3 Paguyaman, Kecamatan Paguyaman, Kabupaten Boalemo tahun pelajaran 2014/2015 berupa skor-skor nilai dilihat dari struktur isi dan unsur kebahasaan.
Langkah-langkah teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah teknik tes kemampuan dan teknik dokumentasi.Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 3 Paguyaman, Kecamatan Paguyaman, Kabupaten Boalemo tahun pelajaran 2014/2015.Sampel pada penelitian ini adalah siswa kelas VIIᴬ SMP Negeri 3 Paguyaman, Kecamatan Paguyaman, Kabupaten Boalemo tahun pelajaran 2014/2015. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah tes kemampuan menyusun teks eksposisi. Data pada penelitian ini adalah hasil teks eksposisi siswa kelas VIIᴬ SMP Negeri 3 Paguyaman, Kecamatan Paguyaman, Kabupaten Boalemo tahun pelajaran 2014/2015.Data dianalisis dengan menggunakan rubrik penilaian kemampuan menyusun teks eksposisi dan menggunakan rumus distribusi frekuensi. Rubrik penilaian kemampuan menyusun teks eksposisi dilihat dari buku guru Kurikulum 2013 berdasarkan struktur isi: 1) Aspek yang dinilai dari bentuk struktur adalah kemampuan menguraikan/menjelaskan tesis, mengungkapkan argumentasi, dan menguraikan kembali informasi dari pernyataan dan argumentasi yang disampaikan. Skor 18-20 kategori sangat baik-sempurna, skor 14-17 kategori baik, skor 10-13 kategori cukup, dan skor 7-9 kategori kurang.2) Aspek dinilai dari isi teks adalah kemampuan siswa yang dapat menguraikan informasi sesuai dengan topik, isinya relevan dengan gambar, jelas, logis, dan dapat dipahami. Skor 27-30 kategori sangat baik-sempurna, skor 22-26 kategori baik, skor 17-21 kategori cukup, dan skor 13-16 kategori kurang.Kemampuan menyusun teks eksposisi berdasarkan unsur kebahasaan, 1) aspek yang dinilai pada kosakata/diksi adalah penempatan diksi, penggunaan kata, jelas, dapat dipahami.Skor 18-20 kategori sangat baik-sempurna, skor 14-17 kategori baik, skor 10-13 kategori cukup, dan skor 7-9 kategori kurang. 2) Aspek yang dinilai pada ejaan adaalah penggunaan huruf kapital, penempatan tanda baca, penataan paragraf, dan dapat dipahami. Skor 10 kategori sangat baik-sempurna, skor 6 kategori baik, skor 4 kategori cukup, dan skor 2 kategori kurang, 3) Aspek yang dinilai pada struktur kalimat adalah struktur kalimatnya efektif, logis, dan dapat dipahami. Skor 18-20 kategori sangat baik-sempurna, skor 14-17 kategori baik, skor 10-13 kategori cukup, dan skor 7-9 kategori cukup.
HASIL PENELITIAN Berdasarkan hasil analisis data menunjukkan bahwa: 1.
Kemampuan menyusun teks eksposisi pada siswa kelas VIIᴬ SMP Negeri 3 Paguyaman, Kecamatan Paguyaman, Kabupaten Boalemo tahun pelajaran 2014/2015 berdasarkan struktur isi; 1) Aspek struktur teks menunjukkan bahwa siswa yang memperoleh kategori kemampuan sempurna, kategori sangat baik, dan kategori baik berjumlah 1 siswa atau 4,17%, yang berkategori cukup berjumlah 9 siswa atau 37,5% siswa, dan yang berkategori kurang berjumlah 14 siswa atau 58,33% siswa; dan 2) Aspek isi teks menunjukkan bahwa siswa yang memperoleh kategori kemampuan sempurna, kategori sangat baik tidak ada atau 0%, yang berkategori baik berjumlah 4 siswa atau 16,7% siswa, yang berkategori cukup berjumlah 14 siswa atau 58,3% siswa, dan yang berkategori kurang berjumlah 6 siswa atau 25% siswa.
2.
Kemampuan menyusun teks eksposisi pada siswa kelas VIIᴬ SMP Negeri 3 Paguyaman, Kecamatan Paguyaman, Kabupaten Boalemo tahun pelajaran 2014/2015berdasarkan unsur kebahasaan;1) Aspek kosakata menunjukkan bahwa siswa yang berkategori kemampuan sempurna, sangat baik, dan kategori baik tidak ada atau 0%, yang berkategori cukup berjumlah 7 siswa atau 29,17% siswa, dan yang berkategori kurang berjumlah 17 siswa atau 70,83% siswa; 2) Aspek ejaan menunjukkan bahwa siswa berkategori sempurna dan siswa yang berkategori sangat baik tidak ada atau 0%, yang berkategori baik atau 0% siswa, yang berkategori cukup berjumlah 6 siswa atau 25% siswa, dan yang berkategori kurang berjumlah 18 siswa atau 75% siswa; dan 3)Aspek kalimat menunjukkan bahwa siswa yang berkategori sempurna, yang berkategori sangat baik, dan yang berkategori baik tidak ada atau 0%, yang berkategori cukup berjumlah 6 siswa atau 25% siswa, dan yang berkategori kurang 18 siswa atau 75% siswa.
Berdasarkan uraian di atas, maka diperoleh data kemampuan menyusun teks eksposisi secara keseluruhan. Skor No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24.
Nama Siswa 1 Abdul Riyo Bakari 10 Ahmad Biahimo 10 Andreas. S. Pairi 9 Dion gesa 9 Faisal Modanggu 7 Fajrin Bahua 9 Febrian Ibrahim 9 Ilham Duengo 9 Imbran Taauija 9 Lolan Paputungan 10 Miranda Bumulo 9 Mirhan Ngadi 10 Moh. Fachril Zubedi 11 Nurfadila Mbuinga 9 Nurhayati Layabu 10 Rahmiyati Putri Husain 14 Randi Arina 12 Rindi Alhabsyi 9 Sari Yanto Yane 9 Septianingsih B. Tamu’u 13 Shelly Putri Pandju 9 Sindi Wagafir 9 Sintia R. Mohulaingo 11 Ulin Tuna 9 Rata-rata
Jlh 2 17 17 13 18 13 17 23 13 13 17 16 17 17 21 17 23 17 21 17 22 16 18 23 18
3 7 7 10 7 5 8 11 5 5 10 7 5 5 10 8 13 11 8 10 11 8 8 12 11
4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 4 2 4 2 4 4 4
5 7 7 10 7 7 8 9 7 7 7 7 7 7 9 7 10 9 10 10 10 8 10 9 7
43 43 44 43 34 44 54 36 36 46 41 41 42 51 44 62 53 52 48 60 43 49 59 49 46,54
Nilai Ubahan 1-4 D-A 2,00 C+ 2,00 C+ 2,00 C+ 2,00 C+ 1,66 C 2,00 C+ 2,33 B2,00 C 2,00 C 2,33 C+ 2,00 C+ 2,00 C+ 2,00 C+ 2,33 B2,00 C+ 2,66 B 2,33 B2,33 B2,33 C+ 2,66 B 2,00 C+ 2,33 C+ 2,66 B2,33 C+ 2,33 C+
Data pada tabel di atas, menunjukkan perolehan skor dari 5 aspek menjadi indikator menyusun teks eksposisi. Secara keseluruhan perolehan skor yang diperoleh siswa menyusun teks eksposisi berada pada kategori cukup dengan nilai rata-rata 46,54. Dengan demikian, dari jumlah siswa yakni 24 siswa yang berada pada pada kategori sangat sempurna (90-100) tidak ada atau 0%, yang berada pada kategori sempurna (80-89) tidak ada atau 0%, yang berada pada kategori sangat baik (70-79) tidak ada atau 0%, yang berada pada kategori baik (60-69) berjumlah 2 siswa atau 8,33% siswa, yang berada pada kategori kurang baik (5059) berjumlah 5 siswa atau 20,84% siswa, yang berada pada kategori cukup baik (40-49) berjumlah 14 siswa atau 58,33% siswa, yang berada pada kategori cukup (30-39) berjumlah 3 siswa atau 12,50% siswa, yang berada pada kategori cukup
sekali (20-29) tidak ada atau 0%, yang berada pada kategori kurang sekali (10-19) tidak ada atau 0%, dan yang berada pada kategori kurang (1-9) tidak ada atau 0%. PEMBAHASAN Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1.
Kemampuan siswa menyusun teks eksposisi berdasarkan struktur isi menunjukkan bahwa 1) Dilihat dari aspek struktur teks rata-rata berada pada kategori kurang. Hal tersebut diakibatkan karena pada hasil karangan siswa dalam menyusun teks eksposisi dilihat dari struktur teks telah ditemukan bahwa teks eksposisi yang ditulis masih belum sesuai dengan struktur yang telah dijelaskan oleh guru. Dalam tulisan siswa telah ditemukan bahwa siswa tidak mengungkapkan argumentasi dari topik permasalahan dan tidak mengungkapkan kalimat penegasan ulang untuk menegaskan kembali dari argumentasi sehingga struktur teks yang dibuat tidak lengkap dan tidak logis. Siswa lebih banyak mengungkapkan informasi atau pengetahuan dari topik permasalahan dalam bentuk kalimat tesis (pernyataan) dibandingkan mengungkapkan informasi atau pengetahuan dari topik permasalahan dalam bentuk kalimat argumentasi begitu juga sebaliknya dan kalimat penegasan ulang biasanya tidak diungkapkan pada bagian akhir paragraph; 2)Dilihat dari aspek isi teks rata-rata berada pada kategori cukup. Hal ini diakibatkan oleh siswa yang belum mengerti tentang penjelasan guru, dan kebanyakan juga siswa di dalam kelas masih banyak yang ribut sehingga masih banyak yang belum di pahami oleh siswa. Dalam tulisan siswa tersebut penjelasan atau pemaparan topik yang dibahas dan pengembangan topik tidak memadai. Seperti yang diketahui bahwa menyusun teks eksposisi dilihat dari segi isi harus memenuhi kriteria-kriteria menguasai topik tulisan, substansif, pengembangan teks eksposisi lengkap, relevan dengan topik yang dibahas. Hal ini sesuai dengan pendapat Nurgiyantoro, hal ini juga tercantum pada buku guru mata pelajaran bahasa Indonesia kelas VII SMP berdasarkan Kurikulum 2013. Sedangkan dalam tulisan siswa telah ditemukan banyak
hanya mengarang, menyalin dalam buku dan tidak memperhatikan tema yang diberikan guru. 2.
Dalam menyusun teks eksposisi ada beberapa unsur kebahasaan yang perlu diperhatikan oleh siswa antara lain yakni kosakata, ejaan, dan struktur kalimat. Namun, berdasarkan hasil penelitian tampak bahwa kemampuan menyusun teks eksposisi pada siswa kelas VIIᴬ SMP Negeri 3 Paguyaman, Kecamatan Paguyaman, Kabupaten Boalemo tahun pelajaran 2014/2015 dilihat dari segi unsur kebahasaan rata-rata berada pada kategori kurang. Hal ini diakibatkan dalam hasil karya siswa tersebut penggunaan bahasa (kosakata, ejaan, dan kalimat) masih salah. Padahal dalam menyusun teks eksposisi tersebut unsur kebahasaannya harus memadai dan jelas. Agar isi yang diungkapkan dalam teks tersebut jelas dan dapat dipahami oleh pembaca. Hal ini sesuai dengan pendapat Soedjito (1992:5) bahwa kosakata adalah semua kata yang terdapat dalam suatu bahasa, kekayaan kata yang dimiliki oleh seseorang pembicara atau penulis dalam suatu bidang ilmu pengetahuan. Menurut Ntelu dkk (2013:39) bahwa ejaan adalah aturan atau kaidah tentang cara melambangkan gambar bunyi ujaran dan bagaimana hubungan
antarlambang-lambang
bunyi
tersebut,
pemisahan
dan
penggabunngannya dalam suatu bahasa. Menurut Widjono (2012:186) bahwa kalimat adalah satuan bahasa terkecil yang merupakan kesatuan pikiran yang diawali dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik (.), tanda koma (,), tanda seru (!). Dengan demikian, kemampuan menyusun teks eksposisi pada siswa kelas VIIᴬ SMP Negeri 3 Paguyaman, Kecamatan Paguyaman, Kabupaten Boalemo tahun pelajaran 2014/2015 berdasarkan hasil penelitian secara keseluruhan berada pada kategori cukup dengan nilai rata-rata 46,54.
PENUTUP Simpulan 1.
Kemampuan menyusun teks eksposisi pada siswa kelas VIIᴬ SMP Negeri 3 Paguyaman, Kecamatan Paguyaman, Kabupaten Boalemo tahun pelajaran 2014/2015 berdasarkan struktur isi; 1) Aspek struktur berada pada kategori
kurang. Hal ini dibuktikan pada hasil analisis karangan siswa menunjukkan bahwa siswa yang memperoleh kategori kemampuan sempurna, kategori sangat baik, dan kategori baik berjumlah 1 siswa atau 4,17%, yang berkategori cukup berjumlah 9 siswa atau 37,5% siswa, dan yang berkategori kurang berjumlah 14 siswa atau 58,33% siswa; 2) Aspek isi teks berada pada kategori cukup. Hal ini dibuktikan pada hasil analisis karya siswa menunjukan bahwa siswa yang memperoleh kategori kemampuan sempurna, kategori sangat baik tidak ada atau 0%, yang berkategori baik berjumlah 4 siswa atau 16,7% siswa, yang berkategori cukup berjumlah 14 siswa atau 58,3% siswa, dan yang berkategori kurang berjumlah 6 siswa atau 25% siswa. 2.
Kemampuan menyusun teks eksposisi pada siswa kelas VIIᴬ SMP Negeri 3 Paguyaman, Kecamatan Paguyaman, Kabupaten Boalemo tahun pelajaran 2014/2015 berdasarkan unsur kebahasaan: 1) Aspek kosakata berada pada kategori kurang dibuktikan bahwa siswa yang berkategori kemampuan sempurna, sangat baik, dan kategori baik tidak ada atau 0%, yang berkategori cukup berjumlah 7 siswa atau 29,17 % siswa, dan yang berkategori kurang berjumlah 17 siswa atau 70,83% siswa; 2) Aspek ejaan berada pada kategori kurang dibuktikan bahwa siswa yang berkategori sempurna dan siswa yang berkategori sangat baik tidak ada atau 0%, yang berkategori baik atau 0% siswa, yang berkategori cukup berjumlah 6 siswa atau 25% siswa, dan yang berkategori kurang berjumlah 18 siswa atau 75% siswa; dan 3) Aspek kalimat berada pada kategori kurang dibuktikan bahwa siswa yang berkategori sempurna, yang berkategori sangat baik, dan yang berkategori baik tidak ada atau 0%, yang berkategori cukup berjumlah 6 siswa atau 25% siswa, dan yang berkategori kurang 18 siswa atau 75% siswa.
DAFTAR RUJUKAN
Ntelu, Asna. dkk. 2013. Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi. Gorontalo: Ideas Publishing Nurgiyantoro, Burhan. 2012. Penilaian Pembelajaran Bahasa Berbasis Kompetensi. Yogjakarta: BPFE- Yogjakarta Permendikbud Nomor 60 Tahun 2014. Tentang Kurikulum 2013 Permendikbud. 2013. Buku Teks Bahasa Indonesia Wahana Pengetuahuan Kelas VII SMP. Jakarta Soedjito. 1992. Kosakata Bahasa Indonesia. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta Widjono. 2012. Bahasa Indonesia Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi.Grasindo. Jakarta