HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN KECENDERUNGAN MENCONTEK PADA SISWA KELAS XI IPS MAN 2 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015
Siti Nur Haulah (11500053) Pembimbing : Lydia Ersta K. Prodi BK FKIP UNSIRI
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara efikasi diri dengan kecenderungan mencontek pada siswa kelas XI IPS MAN 2 Surakarta Tahun Pelajaran 2014/2015. Populasi yang diteliti dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPS MAN 2 Surakarta Tahun Pelajaran 2014/2015, yang terdiri atas 4 kelas, yaitu IPS-1 sampai IPS-4 yang berjumlah 110 siswa. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 33 siswa dengan teknik proportionate random sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan angket dan dokumentasi. Uji instrument menggunakan uji validitas dan reliabilitas. Teknik analisis data korelasi product moment. Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan dapat simpulkan, terdapat hubungan yang negatif dan signifikan antara efikasi diri dengan kecenderungan mencontek siswa kelas XI IPS MAN 2 Surakarta, hal ini dapat dibuktikan dari nilai rhitung (-0,601) < rtabel pada taraf signifikan 5% (0,344) maupun 1% (0,442).Dengan demikian hipotesis yang diajukan: “Ada hubungan yang negatif dan signifikan antara efikasi diri dengan kecenderungan mencontek siswa kelas XI IPS MAN 2 Surakarta”, terbukti kebenarannya. Kata kunci : Hubungan efikasi diri, kecenderungan mencontek, siswa.
1
2
PENDAHULUAN Pendidikan bagi kehidupan umat manusia merupakan kebutuhan mutlak yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Tanpa pendidikan sama sekali mustahil suatu kelompok manusia dapat hidup berkembang sejenak dengan aspirasi (citacita) untuk maju, sejahtera dan bahagia menurut konsep pandangan hidup mereka. Perkembangan ini juga diikuti dengan munculnya berbagai masalah. Dalam bidang pendidikan sekarang ini yang banyak dipermasalahkan salah satunya mengenai kurangnya motivasi dalam belajar. kurangnya motifasi dalam belajar tersebut ditandai dengan berbagai gejala, antara lain berkurangnya perhatian siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar,kurang siap menghadapi ujian , belajar hanya saat akan ujian dan mencontek . Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang pendidikan ini berarti bahwa berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan itu tergantung pada proses belajar yang dialami siswa baik yang berada di sekolah maupun dilingkungan sekolah atau keluarga. Ki Hadjar Dewantara dalam Kongres Taman Siswa yang pertama pada tahun 1930 menyebutkan: Pendidikan umumnya berarti daya upaya untuk memajukan bertumbuhnya budi pekerti(kekuatan batin, karakter), pikiran (intelek),dan tubuh anak dalam taman siswa tidak boleh dipisahkan bagian-bagian itu agar kita dapat memajukan kesempurnakaan hidup, kehidupan dan penghidupan anak-anak yang kita didik selaras dengan kehidupanya (Fuad Ihsan, 2005: 5). Oleh karenanya, pemahaman yang benar mengenai arti belajar dengan segala aspek, bentuk, dan madefestasinya mutlak diperlukan oleh para pendidik. Kekeliruan atau ketidak lengkapan persepsi mereka terhadap proses belajar dan hal-hal yang berkaitan dengannya mungkin akan mengakibatkan kurang bermutunya hasil pembelajaran yang dicapai peserta didik. Menurut Gibson dalam (Mubiar Agustin 2011:3) ada siswa yang berusaha dengan cara mengikuti les atau bimbingan belajar, selain belajar dengan rajin di sekolah dan dirumah. Namun demikian, ada juga dengan cara instan. Perilaku
3
instan ini yang cenderung mendorong siswa untuk mempraktikkan perilaku mencontek. Mungkin sebagian besar orang beranggapan bahwa belajar adalah sematamata mengumpulkan atau menghafalkan fakta-fakta yang terjadi dalam bentuk informasi/materi pelajaran. Hal tersebut ditunjukkan dengan masih banyaknya siswa yang tidak masuk sekolah tanpa keterangan, tidak mengerjakan tugas tidak memperhatikan guru saat mengajar dan bahkan ada siswa yang mencontek saat mengerjakan tugas maupun saat ulangan/ujian. Kejadian seperti ini masih terjadi di MAN 2 Surakarta. Ini semua bisa karena faktor-faktor penyebab timbulnya kesulitan belajar seperti yang dikatakan oleh Muhibbin Syah (2012: 184) yakni faktor intern siswa dan faktor ekstern siswa yang belum mendapatkan penyelesaian. Faktor intern siswa, yakni hal-hal atau keadaan-keadaan yang muncul dari dalam diri siswa sendiri, kemudian faktor ekstern siswa, yakni hal-hal atau keadaan-keadaan yang datang dari luar diri siswa. Jika dilihat dari masalah yang ada di MAN 2 Banyak di jumpai siswa kelas XI yang kebanyakan siswanya dalam mengerjakan tugas dan saat ulangan berlangsung masih banya siswanya yang mengerjakan dengan mencontek mereka menganggap bahwa Mencontek dilakukan siswa hanya untuk mengejar nilai ataupun hanya memenuhi tugas dari gurunya agar memperoleh nilai atau supaya tidak remidi(mengulang ulangan) Efikasi diri (self eficacy) merupakan salah satu aspek pengetahuan tentang diri atau self-knowledge yang paling berpengaruh dalam kehidupan manusia sehari-hari.Hal ini disebabkan efikasi diri yang dimiliki ikut mengetahui individu dalam menentukan tindakan yang akan dilakukan untuk mencapai suatu tujuan, termaksuk di dalamnya perkiraan sebagai kejadian yang akan dihadapi.Menjadi sebuah keprihatinan bagi dunia pendidikan, karena kurangnya perhatian bagi kependidikan jika dalam proses belajar mengajar terdapat perilaku yang kurang baik yaitu mencontek maka akan merugikan dirinya sendiri dan orang lain. Mencontek bukanlah istilah asing di telinga kita, bagi dunia pendidikan kegiatan mencontek memberikan pengaruh cukup buruk untuk kemajuannya. Mencontek dilakukan siswa hanya untuk mengejar nilai ataupun hanya memenuhi
4
tugas dari gurunya agar memperoleh nilai atau tidak diberi sangsi. Siswa yang mencontek berusaha untuk menutupi tindakannya dengan cara berbohong pada gurunya demi memperoleh nilai yang baik. Terkadang siswa tukang contek tidak segan-segan memberi imbalan (suap) pada siswa yang mau memberi contekan padanya. Berdasarkan uraian di atas maka perlu diteliti tentang “Hubungan Antara Efikasi Diri dengan Kecenderungan Mencontek Pada Siswa XI IPS MAN 2 Surakarta tahun pelajaran 2014/2015”.
KAJIAN PUSTAKA DAN TUJUAN Teori Bandura dalam M.Nur Ghufron dan Rini Risnawati S (2014:73) “mengemukakan efikasi diri adalah keyakinan individu mengenai kemampuan dirinya dalam melakukan tugas atau tindakan yang diperlukan untuk mencapai hasil tertentu”. Dale Schunk (2011) dalam John W. Santrock (2014: 180) “telah menerapkan konsep efikasi diri untuk banyak aspek prestasi siswa. Dalam pandangannya, efikasi diri mempengaruhi pilihan kegitan siswa”. Schab (Murdock, 1999) dalam (Mubiar Agustin 2011:4) mengatakan bahwa siswa lebih sering mencontek pada pelajaran matematika dan ilmu alam/ilmu pasti dibandingkan pada pelajaran lain. Stoltz (2000) dalam (Mubiar Agustin 2011:5) menyatakan bahwa pada dasarnya setiap orang memendam hasrat untuk mencapai kesuksesan, tidak terkecuali bagi siswa yang ingin mendapat prestasi tinggi, namun kemalasan yang sebenarnya menjadi faktor penghambat siswa dalam meraih kesuksesan. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian yang akan dilakukan adalah untuk mengetahui apakah ada hubungan antara efikasi diri dengan kecenderungan mencontek pada siswa kelas XI IPS Man 2 Surakarta tahun pelajaran 2014/2015.
5
METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di MAN 2 Surakarta. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari 2014 sampai dengan bulan awal Februari 2015. Populasi, Sampel dan Sampling Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek/ subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. (Sugiyono, 2012 : 80). Adapun populasi yang diteliti dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS MAN 2 Surakarta Tahun Pelajaran 2014/2015. Populasi dalam penelitian ini ada 110 siswa. menurut Sugiyono (2012 : 81), “ Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Dalam pengambilan sampel, “apabila subyek kurang dari 100 lebih baik diambil semua, sehingga penelitian merupakan penelitian populasi, tetapi jika jumlah subyeknya lebih besar dapat diambil 15% atau 20-25% atau lebih.” (Suharsimi Arikunto, 2006 : 134). Sampel dalam penelitian ini diambil sebesar 30% dari jumlah populasi yaitu 33 siswa. Teknik pengambilan sampling dalam penelitian ini menggunakan teknik Proportionate Random Sampling. Dengan cara Undian. Nama-nama yang keluar maka itu yang akan menjadi sempel. Variabel dan Metode Penelitian Variabel dalam penelitian ini ada dua macam yaitu : Variabel Independen atau Variabel Bebas (X) dan Variabel Dependen atau Variabel Terikat (Y). Variabel Independen atau Variabel Bebas (X) adalah efikasi diri, sedangkan Variabel Dependen atau Variabel Terikat (Y) adalah Mencontek. Metode pengumpulan data menggunakan metode angket dan dokumentasi. Sementara Menurut Bimo Walgito (2004: 65), kuesioner atau sering pula disebut angket adalah “Suatu daftar berisi pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab atau dikerjakan oleh orang/anak yang ingin diselidiki atau responden”. Menggunakan angket untuk mengungkapkan dan mengumpulkan data tentang efikasi diri dan kecenderungan mencontek siswa. Dokumentasi digunakan untuk mengetahui catatan yang pernah terjadi yang dapat dipergunakan sebagai pertimbangan dan
6
untuk data-data siswa kelas XI MAN 2 Surakarta 2014/2015. Untuk mengukur valid tidaknya item angket dapat dilakukan dengan rumus Product Moment Angka Kasar dan bantuan software SPSS versi 12 untuk memantapkan uji validitas. sedangkan untuk menguji reliabilitas butir soal menggunakan rumus Korelasi Product Moment kemudian dimasukan dalam rumus Spearman-Brown. Hasil Uji Coba Instrumen dan Teknik Analisis Data Hasil uji coba angket efikasi diri, terdiri dari 33 item pernyataan, yang valid sebanyak 24 item, sedangkan pernyataan mengenai mencontek siswa yang terdiri dari 40 item, yang valid sabanayak 30 item. Hasil uji reliabilitas variabel efikasi diri diperoleh rhitung = 0,879, sehingga angket tersebut masuk dalam kategori 0,800-1,00 atau mempunyai reliabilitas sangat tinggi. Sedangkan hasil uji reliabilitas variabel kecenderungan mencontek diperoleh r
hitung
= 0,974, sehingga
angket tersebut masuk dalam kategori 0,800-1,00 atau mempunyai reliabilitas sangat tinggi. Setelah data-data terkumpul dalam menganalisis data ini digunakan rumus Product Moment Angka Kasar.
HASIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi Data Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner sebanyak 33 eksemplar yang penulis berikan kepada responden, mengenai efikasi diri, diperoleh skor tertinggi 95 dan skor terendah 56. Nilai rata-rata (Mean) sebesar 73,79; nilai mode sebesar 70, nilai median sebesar 73,00, dan nilai standar deviasi sebesar 8,999. Sementara hasil penyebaran kuesioner
mengenai kecenderungan mencontek dalam
menghadapi tes ujian maupun ulangan harian, diperoleh skor tertinggi sebesar 96 dan skor terendah sebesar 75. Nilai rata-rata (Mean) sebesar 84,76; nilai mode sebesar 86; nilai median sebesar 86,00 dan nilai standar deviasi sebesar 5,333.
Pengujian Hipotesis Berdasarkan dari hasil analisis data diperoleh nilai r hitung yaitu sebesar (-0,601) selanjutnya nilai rhitung tersebut dikonsultasikan dengan rtabel product
7
moment dengan N = 33 dan taraf signifikansi 5% dan 1% yaitu 0,344 dan 0,442...Dengan demikian hipotesis yang menyatakan bahwa “Ada hubungan yang negatif dan signifikan antara efikasi diri dengan kecenderungan mencontek Pada Siswa Kelas XI MAN 2 Surakarta Tahun Pelajaran 2014/2015” terbukti kebenarannya.
Pembahasan Hasil Analisis Data Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan dapat simpulkan, terdapat hubungan yang negatif dan signifikan antara efikasi diri dengan kecenderungan mencontek siswa kelas XI IPS MAN 2 Surakarta, hal ini dapat dibuktikan dari nilai rhitung (-0,601) < rtabel pada taraf signifikan 5% (0,344) maupun 1% (0,442). Hasil perhitungan nilai rhitung bertanda negatif, mengandung maksud, apabila efikasi diri siswa semakin menurun maka kecenderungan mencontek siswa saat menghadapi tes atau ujian semakin tinggi. Sebaliknya apabila efikasi diri siswa semakin positif atau meningkat maka kecenderungan mencontek siswa saat menghadapi tes atau ujian akan semakin rendah. Keterbatasan Penelitian Hasil penelitian ini dimungkinkan akan berbeda jika dilakukan pada sampel, tempat dan waktu penelitian yang berbeda.
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan dapat simpulkan, terdapat hubungan yang negatif dan signifikan antara efikasi diri dengan kecenderungan mencontek siswa kelas XI IPS MAN 2 Surakarta, hal ini dapat dibuktikan dari nilai rhitung (-0,601) > rtabel pada taraf signifikan 5% (0,344) maupun 1% (0,442). Hasil perhitungan nilai rhitung bertanda negatif, mengandung maksud, apabila efikasi diri siswa semakin menurun maka kecenderungan mencontek siswa saat menghadapi tes atau ujian semakin tinggi. Sebaliknya apabila efikasi diri siswa
8
semakin positif atau meningkat maka kecenderungan mencontek siswa saat menghadapi tes atau ujian akan semakin rendah.
Saran Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan tersebut di atas, dapat dikemukakan beberapa saran, sebagai berikut: 1.
Kepada Sekolah Hendaknya pihak sekolah selalu memberikan sumbangan pemikiran dalam ilmu pengetahuan khususnya di bidang pandidikan di MAN 2 Surakarta, sehingga dapat dijadikan pertimbangan untuk menetapakan kebijakankebijakan termasuk di dalam tentang sangsi bagi siswa yang ketahuan mencontek.
2.
Kepada Guru Hendaknya selalu memberikan pengarahan kepada siswa untuk rajin belajar dan meningkatkan keyakinan pada dirinya sendiri disaat menghadapi tes atau ulangan harian, dengan tujuan supaya efikasi dirinya meningkat.
3.
Kepada Siswa Hendaknya siswa lebih meningkatkan efikasi diri, dengan cara memperluas wawasan dan pergaulan, berlatih memecahkan masalah secara mandiri, berusaha memanfaatkan waktu dengan berbagai kegiatan yang positif seperti kursus atau les, baca-baca buku, olah raga dan sebagainya.
9
DAFTAR PUSTAKA Bimo Walgito. 2004. Bimbingan dan Konseling (Studi & Karir). Yogyakarta: Andi Offset Fuad Ihsani. 2005. Dasar-Dasar Kependidikan. Jakarta: Rineka Cipta. John W. Santrock.2014. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Salemba Humanika. Mubiar Agustin. 2011. Permasalahan Pembelajaran.Bandung: PT Refika Aditama
Belajar
dan
Inovasi
M.Nur Ghufron dan Rini Risnawata S . 2014. Teori-teori Psikologi.Jogjakarta:Arruzz media. Muhibbin Syah . 2004. Psikologi Belajar.Jakarta:PT RajaGrafindo Persada Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta Suharsimi Arikunto. 2005. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Jakarta: Bumi Aksara _______. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta.