12/3/2015
PENGELOLAAN SDA DEFINISI Usaha manusia dalam mengubah ekosistem sumberdaya alam agar manusia memperoleh manfaat maksimal dengan mengusahakan kontinuitas produksinya Suatu proses mengalokasikan sumberdaya alam dalam ruang dan waktu untuk memenuhi kebutuhan manusia Dalam mengalokasikan SDA ini harus diusahakan perimbangan antara populasi manusia dengan sumberdaya alam yang ada, dengan mengusahakan pula pencegahan kerusakan pada SDA dan lingkungan hidup Hanya sumberdaya alam yang dapat dipulihkan (renewable resources) yang benar-benar dapat dikelola; sedangkan non renewable resources hanya mengalami eksplorasi tanpa dapat dibina kembali
PENGELOLAAN SDA Pemanfaatan SDA meliputi 2 kegiatan Eksplorasi adalah penyelidikan lapangan untuk mengumpulkan data/informasi selengkap mungkin tentang keberadaan sumberdaya alam di suatu tempat. Eksploitasi adalah pengambilan sumberdaya alam untuk dipakai / dipergunakan atau dimanfaatkan dalam berbagai keperluan manusia dalam memenuhi kebutuhannya
PENGELOLAAN SDA
12/3/2015
PENGELOLAAN SDA Tujuan Eksplorasi dan Eksploitasi adalah memenuhi kebutuhan manusia yang tak terbatas dan beragam. Kedua kegiatan tersebut harus melalui proses perencanaan yang matang dengan memperhatikan banyak aspek, seperti untung-rugi, efisiensi-efektivitas, dampak lingkungan dan lain-lain
PENGELOLAAN SDA
PENGELOLAAN SDA Bentuk kegiatan pemanfaatan SDA Eksplorasi dan Eksploitasi Bahan Tambang Industri Pertanian (Agro-Industri) Pemanfaatan Hutan (kayu, hutan lindung dll) Konversi lahan menjadi permukiman Industri perikanan (darat – laut)
PENGELOLAAN SDA
Eksplorasi dan Eksploitasi Bahan Tambang
Industri Pertanian (Agro-Industri)
Sebagian besar adalah Non-Renewable Resources Fossil fuel (bahan bakar fosil) seperti minyak bumi, batubara, gas alam Logam-logam mulia (emas, perak dll) Biaya daur ulang lebih besar daripada bahan mentah
Renewable Resource, SDA Hayati Tanaman pangan (padi, gandum, dll) Tanaman perkebunan (sawit, kedelai, kelapa dll) Tujuan utamanya adalah food supply bagi manusia Dari waktu ke waktu mengalami kenaikan permintaan karena peningkatan populasi
12/3/2015
PENGELOLAAN SDA Pemanfaatan Hutan Beberapa macam hutan berdasarkan pemanfaatannya Hutan industri (produksi kayu untuk material bangunan, dll) Hutan lindung, berfungsi sebagai perlindungan sistem penyanggah kehidupan untuk mengatur tata air, mencegah banjir, mengendalikan erosi, mencegah intrusi air laut, dan memelihara kesuburan tanah. Hutan wisata, kawasan hutan yang dikelola untuk tujuan wisata Hutan suaka alam, pelestarian flora - fauna
DAMPAK LINGKUNGAN Sedikit atau banyak kegiatan manusia dalam pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya alam memiliki konsekuensi terhadap lingkungan
Jumlah/luas wilayah hutan dari waktu ke waktu mengalami penurunan karena beberapa efek tidak langsung peningkatan populasi manusia dan kegiatannya
DAMPAK LINGKUNGAN PENCEMARAN LINGKUNGAN Polusi atau pencemaran lingkungan : masuknya /dimasukkannya makhluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan, atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya (Undang-undang Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 4 Tahun 1982).
DAMPAK LINGKUNGAN POLUTAN Zat atau bahan yang dapat mengakibatkan pencemaran disebut polutan. Syarat-syarat suatu zat disebut polutan bila keberadaannya dapat menyebabkan kerugian terhadap makhluk hidup. Contohnya, CO2 dengan kadar 0,033% di udara bermanfaat bagi tumbuhan, tetapi bila lebih tinggi dari 0,033% dapat memberikan efek merusak.
12/3/2015
DAMPAK LINGKUNGAN
DAMPAK LINGKUNGAN PENCEMARAN UDARA
MACAM-MACAM PENCEMARAN LINGKUNGAN
1. Pencemaran Udara 2. Pencemaran Air 3. Pencemaran Tanah
DAMPAK LINGKUNGAN Pencemar udara yang berbentuk gas adalah karbon monoksida (CO), senyawa belerang (SO2 dan H2S), seyawa nitrogen (NO2), dan chloroflourocarbon (CFC). Kadar CO2 yang terlampau tinggi di udara dapat menyebabkan suhu udara di permukaan bumi meningkat dan dapat mengganggu sistem pernapasan. Kadar gas CO lebih dari 100 ppm di dalam darah dapat merusak sistem saraf dan dapat menimbulkan kematian.
Udara dikatakan tercemar jika udara tersebut mengandung unsur-unsur yang mengotori udara. Bentuk pencemar udara : 1) Pencemar Udara Berbentuk Gas
DAMPAK LINGKUNGAN
Gas SO2 dan H2S dapat bergabung dengan partikel air dan menyebabkan hujan asam. Keracunan NO2 dapat menyebabkan gangguan sistem pernapasan, kelumpuhan, dan kematian. CFC dapat menyebabkan rusaknya lapian ozon di atmosfer.
12/3/2015
DAMPAK LINGKUNGAN 2) Pencemar Udara Berbentuk Partikel Cair : Partikel yang mencemari udara terdapat dalam bentuk cair atau padat. Partikel dalam bentuk cair berupa titik-titik air atau kabut. Kabut dapat menyebabkan sesak napas jika terhisap ke dalam paru-paru. 3) Pencemar Udara Berbentuk Partikel Padat : Partikel dalam bentuk padat dapat berupa debu atau abu vulkanik. Selain itu, dapat juga berasal dari makhluk hidup, misalnya bakteri, spora, virus, serbuk sari, atau seranggaserangga yang telah mati. Partikel-partikel tersebut merupakan sumber penyakit yang dapat mengganggu kesehatan manusia.
DAMPAK LINGKUNGAN PENCEMARAN AIR Polusi air dapat disebabkan oleh beberapa jenis pencemar sebagai berikut. a. Pembuangan limbah industri, sisa insektisida, dan pembuangan sampah domestik, misalnya, sisa detergen mencemari air; buangan industri seperti Pb, Hg, Zn, dan CO, dapat terakumulasi dan bersifat racun.
DAMPAK LINGKUNGAN Partikel yangmencemari udara dapat berasal dari pembakaran bensin. Bensin yang digunakan dalam kendaraan bermotor biasanya dicampur dengan senyawa timbal agar pembakarannya cepat sehingga mesin berjalan lebih sempurna. Timbal (Pb) akan bereaksi dengan klor dan brom membentuk partikel PbClBr. Partikel tersebut akan dihamburkan oleh kendaraan melalui knalpot ke udara sehingga akan mencemari udara.
DAMPAK LINGKUNGAN b. Sampah organik yang dibusukkan oleh bakteri menyebabkan 02 di air berkurang sehingga mengganggu aktivitas kehidupan organisme air. c. Fosfat hasil pembusukan dan pupuk pertanian terakumulasi dan menyebabkan eutrofikasi, yaitu penimbunan mineral yang menyebabkan pertumbuhan yang cepat pada alga (Blooming alga). Akibatnya, tanaman di dalam air tidak dapat berfotosintesis karena sinar matahari terhalang.
12/3/2015
DAMPAK LINGKUNGAN Salah satu bahan pencemar di laut adalah tumpahan minyak bumi, akibat kecelakaan kapal tanker minyak yang sering terjadi. Bila terjadi pencemaran di air, maka terjadi akumulasi zat pencemar pada tubuh organisme air. Akumulasi pencemar ini semakin meningkat pada organisme pemangsa yang lebih besar.
DAMPAK LINGKUNGAN
c. Detergen yang bersifat non bio degradable (secara alami sulit diuraikan) d. Zat kimia dari buangan pertanian, misalnya insektisida.
DAMPAK LINGKUNGAN PENCEMARAN TANAH Pencemaran tanah disebabkan oleh
beberapa jenis pencemaran berikut ini : a. Sampah anorganik, yaitu sampah-sampah plastik yang sukar hancur, botol, karet sintesis, pecahan kaca, dan kaleng b. Sampah Organik, yaitu sampah yang berasal dari sisa-sisa makhluk hidup, seperti dedaunan, bangkai binatang, dan kertas.
DAMPAK LINGKUNGAN Pencemaran Berdasarkan Macam Bahan Pencemar 1. Kimiawi zat radio aktif, logam (Hg, Pb, As, Cd, Cr dan Hi), pupuk anorganik, pestisida, detergen dan minyak. 2. Biologi, mikroorganisme patogen, misalnya Escherichia coli, Entamoeba coli, dan Salmonella thyposa. 3. Fisik, kaleng-kaleng, botol, plastik, dan karet.
12/3/2015
DAMPAK LINGKUNGAN
TINGKATAN PENCEMARAN 1. Pencemaran yang mulai mengakibatkan iritasi (gangguan) ringan pada panca indra dan tubuh serta telah menimbulkan kerusakan pada ekosistem lain. Misalnya gas buangan kendaraan bermotor yang menyebabkan mata pedih.
DAMPAK LINGKUNGAN
2. Pencemaran yang sudah mengakibatkan reaksi pada faal tubuh dan menyebabkan sakit yang kronis. Misalnya pencemaran Hg (air raksa) di Minamata Jepang yang menyebabkan kanker dan lahirnya bayi cacat.
DAMPAK LINGKUNGAN
3. Pencemaran yang kadar zat-zat pencemarnya demikian besarnya sehingga menimbulkan gangguan dan sakit atau kematian dalam lingkungan. Misalnya pencemaran nuklir.
PARAMETER PENCEMARAN a. Parameter kimia Parameter kimia meliputi C02, pH, alkalinitas, fosfor, dan logam-logam berat. b. Parameter biokimia Parameter biokimia meliputi BOD (Biochemical Oxygen Demand), yaitu jumlah oksigen dalam air dan COD (Chemical Oxygen Demand). BOD dan COD digunakan untuk mengukur banyaknya pencemar organik.
12/3/2015
DAMPAK LINGKUNGAN c. Parameter fisik Parameter fisik meliputi temperatur, warna, rasa, bau, kekeruhan, dan radioaktivitas. d. Parameter biologi Parameter biologi meliputi ada atau tidaknya mikroorganisme, misalnya, bakteri coli, virus, dan plankton.
DAMPAK LINGKUNGAN 3. Defisiensi oksigen dalam tubuh dapat menyebabkan seseorang sakit kepala dan pusing. Udara yang tercemar gas karbon monoksida (CO) jika dihirup seseorang akan menimbulkan keracunan, jika orang tersebut terlambat ditolong mengakibatkan kematian. Kandungan karbon monoksida yang mencapai 0.1.% di udara dapat mengakibatkan kematian.
DAMPAK LINGKUNGAN DAMPAK POLUSI 1. Terjadinya efek rumah kaca, yang menyebabkan adanya “PEMANASAN GLOBAL” 2. Terjadinya hujan asam, yang menyebabkan tanah, danau, atau air sungai menjadi asam. Keadaan itu akan mengakibatkan tumbuhan dan mikroorganisme yang hidup di dalamnya terganggu dan mati. Hal ini tentunya akan berpengaruh terhadap keseimbangan ekosistem dan kehidupan manusia.
DAMPAK LINGKUNGAN 4. Penipisan lapisan ozon secara tidak langsung dapat menyebabkan terjadinya kanker kulit (terutama untuk orang yang berkulit putih) dan kerusakan mata (katarak). 5. Limbah rumah tangga yang dibuang ke sungai dapat menimbulkan berbagai macam penyakit, diantaranya ialah penyakit kulit, kolera, dan disentri.
12/3/2015
DAMPAK LINGKUNGAN 6. Ketika menghirup udara yang tercemar timah, maka timah dapat terabsorpsi kedalam darah dan terakumulasi di dalam hati, ginjal, dan tulang yang akan mengganggu proses metabolisme tubuh, bahkan dapat menimbulkan kematian.
DAMPAK LINGKUNGAN 8. Kadmium yang masuk ke tubuh manusia melalui udara (pernafasan) menyebabkan kerusakan ginjal dan meningkatnya tekanan darah (hipertensi).
DAMPAK LINGKUNGAN 7. Konsentrasi merkuri tertinggi terdapat di ginjal, hati, dan otak, sehingga dapat menyebabkan manusia mengalami kehilangan sensasi, menjadi buta yang berasal dari ikan yang dikonsumsi dari teluk Minamata di Jepang, bahkan dapat menyebabkan cacat janin pada ibu hamil yang mengkonsumsi ikan tersebut.