Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
TINGKAT KAPASITAS VITAL PARU SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER DI SMA N 1 GONDANG TAHUN 2014/ 2015
ARTIKEL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi salah satu syarat guna memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S1) Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Nusantara PGRI Kediri
Oleh: DHISTA PUTRI HARIANA NIM. 11.1.01.09.1434
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2015
Dhista Putri Hariana| 11.1.01.09.1434 FKIP – Prodi Penjaskesrek
simki.unpkediri.ac.id || 1||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Dhista Putri Hariana| 11.1.01.09.1434 FKIP – Prodi Penjaskesrek
simki.unpkediri.ac.id || 2||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Dhista Putri Hariana| 11.1.01.09.1434 FKIP – Prodi Penjaskesrek
simki.unpkediri.ac.id || 3||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
TINGKAT KAPASITAS VITAL PARU SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER DI SMA N 1 GONDANG TAHUN 2014/ 2015 Dhista Putri Hariana NPM. 11.1.01.09.1434 FKIP – Prodi Penjaskesrek Dosen Pembimbing 1 : Drs. Setyo Harmono, M.Pd. Dosen Pembimbing 2 : Wasis Himawanto, M.Or. UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI ABSTRAK Penelitian diadakan di SMA N 1 Gondang tentang Tingkat Kapasitas Vital Paru Siswa yang Mengikuti Ekstrakurikuler Olahraga ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh ekstrakurikuler olahraga terhadap tingkat kapasitas vital paru siswa yang mengikuti extrakurikuler. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa SMA N 1 Gondang yang mengikuti ekstrakurikuler olahraga. Jenis penelitian ini termasuk penelitian deskriptif kualitatif yang salah satu ciri penelitian ini adalah tidak adanya hipotesis dan data yang terkumpul dipersentasekan. Metode yang digunakan adalah metode survei dengan teknik tes dan pengukuran. Berdasarkan hasil perhitungan penelitian tingkat kapasitas vital paru siswa yang mengikuti ekstrakurikuler olahraga di SMA N 1 Gondang yang berkategori kurang sekali sebanyak 4 siswa (11,8%), berkategori kurang sebanyak 11siswa (32,3%), yang berkategori sedang sebanyak 18siswa (52,9%), berkategori baik 1 siswa (3%), dan tidak ada yang masuk kategori baik sekali. Jadi dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler olahraga di SMA N 1 Gondang tahun ajaran 2014/2015 mayoritas memiliki tingkat kapasitas vital paru dalam kategori sedang. Mengacu dari hasil penelitian tersebut guru khususnya yang mengajar ekstrakurikuler olahraga harus bisa meningkatkan kapasitas vital paru siswa yang mengikuti ekstrakurikuler olahraga dengan memodifikasi metode pembelajaran agar tingkat kapasitas vital paru siswa meningkat.
Kata Kunci : Kapasitas vital paru, ekstrakurikuler
Dhista Putri Hariana| 11.1.01.09.1434 FKIP – Prodi Penjaskesrek
simki.unpkediri.ac.id || 4||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
I.
sepakbola, bolabasket, bolavoli, dan lain-
LATAR BELAKANG Paru merupakan salah satu organ
lain.
tubuh yang mempunyai fungsi penting
SMAN 1 Gondang merupakan salah
dalam kehidupan manusia. Fungsi paru
satu sekolah yang melaksanakan kurikulum
adalah untuk pertukaran oksigen dengan
pendidikan yang berlaku, tidak terkecuali
karbondioksida melalui proses pernapasan.
mata pelajaran pendidikan jasmani. Itu
Menurut Guyton dan Hall (1997: 597)
terbukti dengan dilaksanakannya pelajaran
tujuan dari pernapasan ialah menyediakan
pendidikan jasmani setiap minggunya 2 jam
oksigen bagi
pelajaran (2 x 45 menit). Untuk itu pelajaran
jaringan
dan membuang
karbondioksida. Tujuan akhir pernapasan
pendidikan jasmani
adalah untuk mempertahankan konsentrasi
sekolah masih kurang, oleh karena itu
oksigen, karbondioksida, dan ion hidrogen
sekolah
dalam cairan tubuh. Aktifitas pernapasan
diharapkan dapat
sangat reponsif terhadap perubahan masing-
ekstrakurikuler agar tujuan yang tercantum
masing
Kelebihan
dalam kurikulum untuk memelihara dan
karbondioksida atau ion hidrogen akan
meningkatkan kebugaran jasmani dapat
merangsang
dan
tercapai, dalam pelaksanaan ekstrakurikuler
menyebabkan peningkatan sinyal inspirasi
itu dapat dilaksanakan pada sore hari
dan ekpirasi yang kuat ke otot pernapasan.
sesudah pulang sekolah.
konsentrasi
pusat
tertentu.
pernapasan,
maupun
yang diberikan di
guru
yang
terkait
memberikan kegiatan
Oksigen tidak mempunyai efek langsung
Kegiatan ekstrakurikuler ini cukup
yang berarti, terhadap pusat pernapasan di
melelahkan karena memerlukan daya tahan
otak dalam pengaturan pernapasan. Oksigen
fisik yang bagus, apalagi sejak pagi sampai
bekerja
pada
siang peserta didik telah mengikuti pelajaran
kemoreseptor perifer yang terletak diaorta,
di kelas, maka dari itu sangatlah penting
dan
kemudian
setiap siswa mempunyai daya tahan yang
menjalankan sinyal saraf yang sesuai ke
baik terutama daya tahan paru. Salah satu
pusat
tanda
hampir
badan-badan
pernapasan
seluruhnya
karotis,
untuk
mengatur
pernapasan.
kebugaran
kardiorespirasi
jantung-paru
yang
baik
atau adalah
Banyak cabang olahraga yang dapat
kemampuan seseorang untuk melaksanakan
dijadikan aktivitas untuk mencapai tujuan
kegiatan dalam jangka waktu lama tanpa
tersebut. Mulai dari olahraga permainan,
menimbulkan kelelahan yang berarti, serta
senam, renang, dan lain sebagainya. Di
kemampuan untuk segera pulih setelah
jenjang
melakukan
pendidikan,
banyak
kegiatan-
kegiatan olahraga yang ditawarkan, seperti: Dhista Putri Hariana| 11.1.01.09.1434 FKIP – Prodi Penjaskesrek
suatu
kegiatan
yang
lain.
Kegiatan ekstrakurikuler olahraga di SMA simki.unpkediri.ac.id || 5||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
N 1 Gondang yang terdiri cabang olahraga
melaksanakan
tenis lapangan, bola basket, dan bola voli
efektif dan efisien dalam waktu yang relatif
yang dilaksanakan dua kali dalam satu
lama
minggu pada hari rabu dan hari jumat,
(Depdikbud,
dalam satu kali pertemuan dilaksanan
estrakurikuler yang dilakukan di SMA N 1
selama 1,5 jam.
Gondang
Dalam permainan olahraga harus
tugas
tanpa
sehari-hari
mengalami 1992:
tersebut
meningkatkan
secara
kelelahan
4).
Kegiatan
diharapkan
dapat
kebugaran fisiknya yang
dibutuhkan ketahanan aerobik yang sangat
antara lain dapat diketahui dari kapasitas
baik. Dengan kapasitas vital paru yang baik
vital paru. Atas dasar tersebut, makapeneliti
diharapkan
tertarik
siswa
dapat
menjalankan
untuk
mengadakan
penelitian
aktivitasnya sehari-hari dengan baik, baik di
tentang kapasitas vital paru siswa yang
sekolah
mengikuti ekstrakurikuler olahraga di SMA
maupun
Kemampuan oksigen
di
paru
disebut
luar
dalam kapasitas
sekolah.
menampung vital
N 1 Gondang.
paru.
Kapasitas vital paru merupakan pengukuran
II.
METODE
anatomis yang di pengaruhi latihan fisik dan
Sesuai dengan jenis penelitian, maka
penyakit (Wilson, 1995: 667). Seseorang
teknik analisis data yang digunakan adalah
yang produktif membutuhkan energi yang
menggunakan analisis deskriptif kualitatif.
banyak untuk melakukan berbagai aktifitas
Hal
fisik maupun kognitif dalam waktu yang
frekuensi, persentase, dan rata-rata serta
lama. Proses penyediaan energi memerlukan
standar deviasi dari keseluruhan data yang
konsumsi oksigen, makin banyak aktifitas
diteliti, meliputi nilai kapasitas vital paru
seseorang
sebagai
makin
banyak
pula
asupan
ini
digunakan
variabel
untuk
mengetahui
tunggal.
Peneliti
oksigen yang di perlukan. Volume oksigen
menggunakan bantuan software SPSS 18.0
yang masuk kedalam tubuh di tentukan oleh
for windows evaluation versions untuk
kapasitas vital paru. Makin tinggi kapasitas
mengetahui
vital paru yang di miliki seseorang, maka
modus, serta standar deviasi.
frekuensi,
mean,
median,
makin banyak oksigen yang dapat di gunakan untuk aerobik.
III. HASIL DAN KESIMPULAN
Tingkat kapasitas vital paru di sinyalir
mempunyai
berhubungan
erat
kontribusi dengan
dan
kebugaran
A. Hasil Berdasarkan diperoleh
data
siswa
hasil yang
penelitian memiliki
jasmani. Seseorang yang mempunyai tingkat
kapasitas vital paru berkategori kurang
kebugaran
sekali sampai kurang sebanyak 15 siswa
jasmani
baik
akan
Dhista Putri Hariana| 11.1.01.09.1434 FKIP – Prodi Penjaskesrek
dapat
simki.unpkediri.ac.id || 6||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
(44,11%),
yang
sedang
Sabtu sehingga hal ini masih kurang karena
sebanyak 18 siswa (52,9%), berkategori baik
untuk meningkatkan kebugaran jasmani
sampai baik sekali 1 siswa (3%). Hal ini
latihan harus 3-5 kali dalam seminggu.
berarti
siswa
Apabila kita lihat dari intensitas latihannya,
mempunyai kapasitas vital paru-paru dalam
itu juga masih kurang, krena dalam latihan
kategori sedang, yaitu sebanyak 52,9%,
yang hanya seminggu 2 kali pelatih jarang
kemudian sebanyak 44,11% dalam kategori
sekali mengajarkan atau melatihkan otot-
kurang sampai kurang sekali, dan paling
otot atau pun kebugaran jasmani siswa
sedikit adalah pada kategori baik sampai
namun
baik sekali, yaitu sebesar 3% saja. Kegiatan
permainan,
ekstrakurikuler di SMA N 1 Gondang yang
permainan. Hal ini tentu saja sangat
diikuti 34 siswa, ternyata sebagian besar
mempengaruhi keberadaan atau kesiapan
berasal dari ekstrakurikuler bolabasket dan
jasmani
bolavoli, yaitu sebanyak 14 siswa dari
Latihan 2 kali seminggu dilakukan selama
ekstrakurikuler bolabasket, 14 siswa dari
45 menit per pertemuan. Latihan ini
ekstrakurikuler bolavoli,d an 6 siswa dari
sebenarnya sudah memenuhi syarat untuk
ekstrakurikuler tenis lapangan.
meningkatkan kebugaran jasmani siswa,
bahwa
berkategori
sebagian
besar
lebih
fokus
taktik,
siswa
ke
dan
peserta
dasar-dasar
strategi
dalam
ekstrakurikuler.
Kapasitas vital paru-paru merupakan
namun karena latihan tidak fokus untuk
kemampuan paru untuk menghisap dan
meningkatkan kebugaran jasmani siswa
menghembuskan udara secara maksimal.
melainkan
Kapasitas vital paru-paru berhubungan erat
permainan,
taktik
dengan
kebugaran
jasmani
khususnya
tingkat
kebugaran
kebugaran
jasmani,
lebih
fokus dan
ke
dasar-dasar
strategi
siswa
maka
pun
tidak
cardiovasculer.
meningkat. Dengan demikian wajar saja
Kebugaran jasmani akan baik apabila dalam
apabila kapasitas vital paru-paru siswa
latihan memenuhi 3 aspek, yaitu frekuensi,
ekstrakurikuler di SMA N 1 Gondang
intensitas dan waktu latihan. Jika kita lihat
sebagian
kembali hasil penelitian yang sebagian besar
sedang.
siswa peserta ekstrakurikuler di SMA N 1
besar
Apabila
masuk
kita
dalam
rinci
kategori
berdasarkan
Gondang mempunyai kappasitas vital paru-
cabang olahraga yang diikuti oleh siswa,
paru sedang dikarenakan frekuensi latihan,
ternyata kapasitas vital paru-paru siswa dari
intensitas latihan, dan waktu latihan yang
3 cabang cukup beragam. Dari 18 siswa
digunakan masih kurang. Frekuensi latihan
putra
ekstrakurikuler di SMA N 1 Gondang hanya
olahraga, 6 siswa putra memilih mengikuti
2 kali seminggu, yaitu setiap hari Rabu dan
ektrakurikuler tenis lapangan. Dari 6 siswa
Dhista Putri Hariana| 11.1.01.09.1434 FKIP – Prodi Penjaskesrek
yang
mengikuti
ektrakurikuler
simki.unpkediri.ac.id || 7||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
tersebut 1 siswa memiliki tingkat kapasitas
berkategori kurang dan 2 siswa berkategori
vital paru kategori kurang sekali, 3 siswa
sedang.
memiliki
peru
ekstrakurikuler tenis lapangan mayoritas
kategori kurang dan 2 siswa memiliki
berkategori kurang. Hal ini menunjukan
tingkat kapasitas vital paru kategori sedang,
frekuensi latihan yang diberikan kurang.
6siswa berikutnya memilih ekstrakurikuler
Untuk meningkatkan kapasitas vital paru
bola basket. Dari 6 siswa tersebut 2 siswa
latihan harus dilakukan sebanyak 3-5 kali
memiliki
perminggu,
tingkat
tingkat
kapasitas
kapasitas
vital
vital
paru
Siswa
yang
mengikuti
sedangkan
latihan
kategori kurang sekali, 3 siswa memiliki
ekstrakurikuler di SMA N 1 Gondang hanya
tingkat kapasitas vital paru kategori kurang
dilakukan 2 kali perminggu hanya pada hari
dan 2 siswa memiliki tingkat kapasitas vital
rabu dan sabtu. Intensity yang diberikan
paru kategori sedang. Dan 6 siswa lainnya
selama
memilih ektrakurikuler bola voli. Dari 6
diberikan hanya latihan-latihan dasar tenis
siswa tersebut 2 siswa memiliki tingkat
lapangan, beban latihan yang diberikan
kapasitas vital paru kategori kurang, 3 siswa
sangat
memiliki
kapasitas vital paru siswa. Time atau lama
tingkat
kapasitas
vital
paru
latihan
kurang
kategori sedang. Pada siswa putri, dari 16
latihan
siswa
meningkatkan
yang
mengikuti
ekstrakurikuler
kurang,
sehingga
sudah
latihan
yang
mempengaruhi
mencukupi.
kebugaran
Untuk
jantung
paru
olahraga, 8 siswa putri memilih mengikuti
diperlukan waktu latihan selama 20-60
ekstrakurikuler bola basket. Dari 8 siswa
menit dalam satu kali latihan. Latihan
tersebut 1 siswa memiliki tingkat kapasitas
ekstrakurikuler di SMA N 1 Gondang
vital paru kategori kurang sekali, 3 siswa
dilakukan selama 45 menit.
memiliki
paru
Dari cabang bola basket diikuti oleh
kategori kurang dan 4 siswa memiliki
14 siswa, 6 siswa putra dan 8 siswa putri.
tingkat kapasitas vital paru kategori sedang.
Siswa putra yang mengikuti ekstrakurikuler
8
memilih
bola basket memiliki kategori kapasitas vital
ekstrakurikuler bola voli. Dari 8 siswa
paru, 2 siswa berkategori kurang sekali, 2
tersebut 7 siswa memiliki kategori sedang
siswa berkategori kurang dan 2 siswa
dan 1 siswa memiliki kategori baik.
berkategori
siswa
tingkat
putri
kapasitas
yang
vital
lain
Dari cabang tenis lapangan diikuti
mengikuti
sedang.
Siswa
ekstrakurikuler
putri bola
yang basket
oleh 6 siswa putra. Siswa yang mengikuti
memiliki kategori kapasitas vital paru, 1
ekstrakurikuler tenis lapangan memiliki
siswa berkategori kurang sekali, 3 siswa
kategori kapasitas vital paru, 1 siswa
berkategori kurang, 4 siswa berkategori
berkategori
sedang.
kurang
sekali,
3
Dhista Putri Hariana| 11.1.01.09.1434 FKIP – Prodi Penjaskesrek
siswa
Siswa
yang
mengikuti
simki.unpkediri.ac.id || 8||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
ekstrakurikuler
bola
basket
mayoritas
sabtu. Intensitas latian yang di berikan
berkategori sedang. Hal ini menunjukan
hanya
frekuensi latihan yang diberikan masih
sehingga beban latian sangat kurang sangat
kurang. Untuk meningkatkan kapasitas vital
mempengaruhi tingkat kapasitas vital paru.
paru latihan harus dilakukan sebanyak 3-5
Time atau lama latihan sudah mencukupi,
kali
latihan ekstrakurikuler dilakuakan selama 45
perminggu,
sedangkan
latihan
ekstrakurikuler di SMA N 1 Gondang hanya
latian-latian
dasar
bola
basket,
menit.
dilakukan 2 kali perminggu pada hari rabu
Dari ulasan di atas nampak jelas
dan sabtu. Intensity yang diberikan selama
bahwa latihan atau kegiatan ekstrakurikuler
latihan kurang, latihan yang diberikan hanya
di SMA N 1 Gondang masih belum optimal.
latihan-latihan dasar bola basket, beban
Hal ini dikarenakan latihan di SMA N 1
latihan
Gondang
yang
diberikan
sangat
kurang
hanya
mengutamakan
latihan
sehingga mempengaruhi kapasitas vital paru
dasar permainan, taktik dan strategi, dan
siswa. Selama latihan siswa yang mengikuti
justru mengabaikan salah satu unsur penting
ekstrakurikuler
yang menunjang performa seorang pemain
bola
basket
hanya
melakukan permainan bola basket sehingga
atau
atlet.
Kapasitas
beban latihan kurang untuk meningkatkan
merupakan salah satu unsur penting dalam
kapasitas vital paru. Time atau lama latihan
setiap cabang olahraga, terutama cabang
sudah mencukupi, latihan ekstrakurikuler
olahraga permainan. Apabila kapasitas vital
dilakuakan selama 45 menit.
paru-paru
seseorang
vital
itu
paru-paru
baik,
maka
Dari cabang bola voli diikuti oleh 14
seseorang tidak akan mudah merasakan
siswa. 6 siswa putra dan 8 siswa putri. Siswa
kelahan dan akan mempunyai daya tahan
putra yang mengikuti ekstrakurikuler bola
yang lama ketika melakukan aktivitas.
voli memiliki kategori kapasitas vital paru, 3
Seorang pemain dengan teknik yang bagus,
siswa berkategori kurang dan 3 siswa
taktik dan strategi yang bagus apabila tidak
berkategori sedang. Sedangkan siswa putri
didukung dengan kapasitas vital paru-paru
yang mengikuti ekstrakurikuler bola voli
yang baik maka akan mudah lelah, dan di
memiliki kategori kapasitas vital paru, 7
saat lelah itu lawan yang kemampuan
siswa berkategori sedang dan 1 siswa
tekniknya
berkategori baik. Mayoritas siswa yang
mengalahkannya karena kebugarannya lebih
mengikuti
voli
baik. Apabila seseorang tidak mudah merasa
Frekuensi
lelah maka seorang tersebut akan tetap dapat
Ekstrakurikuler bola voli hanya dikalukan 2
fokus dalam permainan, sehingga teknik
kali dalam satu minggu pada hari rabu dan
tidak akan salah, taktik dan strategi tetap
berkategori
ekstrakurikuler sedang.
bola
Dhista Putri Hariana| 11.1.01.09.1434 FKIP – Prodi Penjaskesrek
di
bawahnya
akan
dapat
simki.unpkediri.ac.id || 9||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
jasmanidan rekreasi. Jakarta: Pusat kesegaran jasmani dan rekreasi.
dapat berjalan. Oleh sebab itu khusus di SMA N 1 Gondang dan masyarakat pada umumnya,
apabila
ingin
memperoleh
prestasi yang maksimal, baik itu dari cabang olahraga
perorangan
maupun
cabang
olahraga individu, dalam latihan sebaiknya memperhatikan frekuensi latihan, intensitas latihan dan durasi waktu latihan. Latihan juga
sebaiknya
memperhatikan
unsur
penting dari cabang olahraga, salah satunya unsur kebugaran jasmani atau pun kapasitas vital paru-paru. Dengan kebugaran yang baik maka seorang pemain akan tetap dapat mempertahankan
kondisinya
tanpa
mengalami kelalahan, sehingga tetap dapat fokus dalam permainan. B. Simpulan Berdasarkan analisis data didapatkan hasil bahwa tingkat kapasitas vital paru siswa
yang
mengikuti
ektrakurikuler
terbesar hanya 52,9% kategori sedang dan yang berkategori kurang ada 32,3%. Dengan ini
dapat
ditarik
kesimpulan
Ganong Wiliam F. (1998). Review of medical phisyology. (M. Djauhri Widjaya Kesumeh. Terjemahan). Jakarta: Penerbit buku kedokteran EEC. Buku asli di terbitkan tahun 1988. Guyton, A.C. dan Hall, J.F (1997). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. (irawati Setiawan. Terjemahan). Jakarta: EGC. Buku asli di terbitkan tahun 1996. Junusul H. (1989). Fisiologi Olahraga Jilit 1. jakarta: Depdikbud. Kuzenko. Jan. A. (1972). Astma pada anak.(Susanto. Terjemah) jakarta Estentika Medika. Buku asli di terbitkan tahun 1960. Muskopf, S. (2006). Measuring Lung Capasity. Online: tersedia di http:/www.biologycorner.com/works heets/lungcapacity.html. Rumpis A.S. (2001). Petunjuk Praktikum Fisiologi. Yogyakarta: Laboraturium Fisiologi FIK UNY. Rusli L. (2002). Menuju Sehat dan Bugar. Jakarta: Depdiknas.
bahwa
ektrakurikuler tidak cukup memberikan
Ruli
pengaruh besar terhadap tingkat kapasitas vital paru siswa di SMA N 1 Gondang. Hal
Lutan dkk. (2001). Pendidikan Kebugaran jasmani. Jakarta: Depdiknas Dirjen Desmun Dirjen Olahraga.
ektrakurikuler pada siswa-siswi di sekolah
Tim Praktikum. (2003). Petunjuk praktikum Fisiologi Manusia. Yogyakarta: FIK UNY
kurang evektif.
Tjalik
IV.
Susanto, (2007) Kapasitas Vital Paru Penyandang Tunadaksa yang Berlatih Renang Di Pusat Rehabilitasi YAKKUM. Yogyakarta: Skripsiyogyakarta FIK UNY.
ini
diduga
karena
metode
pelatihan
DAFTAR PUSTAKA
Dekdikbud. (1992). Pola umum pembinaan dan pengembangan kesegaran
Dhista Putri Hariana| 11.1.01.09.1434 FKIP – Prodi Penjaskesrek
Soegiardo. (1986). Fisiologi. Yogyakarta: IKIP Yogyakarta.
simki.unpkediri.ac.id || 10||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Kravitz, Len. (2001). Panduan Lengkap Bugar Total. Jakarta : PT Raja Gravindo Persada. Djoko
Pekik Irianto. (2004). Bugar dan Sehat Dengan Olahraga. Yogyakarta: Andi Offset.
Sugiyono. (2010). Metode Kusntitatif, Kualitatif Bandung : Alfabeta.
Penelitian dan R&.
Toha cholik Mutahir dan Ali Maksum. (2007). Sport Development Index. Jakarta: PT Index
Guyton.A.C. 1983. Fisiologi Kedokteran. Jakarta : Kedokteran Jos
Usin. 2000. Pernapasan Untuk Kesehatan. Jakarta : Elex Media Koputindo
Junusul hairy. 1989. Fisiologi Olahraga Jilid I. Jakarta: Depdikbud Direktorat Jendral Perguruan Tinggi. Kasiyo Dwijowinito. 1993. Dasar-dasar Ilmiah kepelatihan. Semarang: IKIP Semarang Press.
Dr Rachmah Laksmi Ambardini,M.kes. (2006). Diktat Histologi. Yogyakarta : Fakultas ilmu keolahragaan. Guyton, A.C (1997). Buku ajar fisiologi kedokteran. (terjemah Irawati, S.). Jakarta: EGC penerbit buku kedokteran Junusul , H. (1989). Fisiologi jilit I. Jakarta: Depdipbud Dirjen Dikti P2LPTK. Sugiarto & Nanang Indardi. (2007). Korelasi antara Vo2max dan vital capasity dengan ketahanan menyelam pada mahasiswa ikora angkatan 2006. Proceeding Seminar Nasional PORPERTI, Yogyakarta, Kemahasiswaan UNY Desember 2007. Arma Abdullah dan Agus Manaji. (1994). Dasar-dasar pendidikan jasmani. Jakarta : Depdikbud. Dr. Mukminan dkk. (2002). Kurikulum berbasis kopetensi sekolah lanjutan tingkat pertama. Jakarta : Direktorat pendidikan Lanjutan Pertama. Pearce.
E.C. 1993. Anatomi Jakarta: Karya cipta
fisiologi.
Muchtamaji M. Ali dan Cecep Habibudin. 1999/2000. Ilmu Faal Dasar. Jakarta: Depdikbud.
Dhista Putri Hariana| 11.1.01.09.1434 FKIP – Prodi Penjaskesrek
simki.unpkediri.ac.id || 11||