KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN NOMOR:131.1/Kpts./OT/I/4/201423/Kpts/KP .460/I/1/2014 TENTANG PANDUAN UMUM PROGRAM DETASIR SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN, Menimbang
: a. Bahwa dalam rangka meningkatkan kapasitas dan profesionalisme SDM lingkup Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian diperlukan pembinaan dalam bentuk detasir peneliti, penyuluh, perekayasa, teknisi litkayasa, dan fungsional lainnya; b. Bahwa detasir adalah penugasan dan penempatan sementara SDM fungsional untuk jangka waktu tertentu dalam rangka transfer dan peningkatan ilmu pengetahuan,
1
keahlian dan keterampilan SDM Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian; c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan b perlu menetapkan Keputusan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian tentang Panduan Umum Program Detasir Sumber Daya Manusia (SDM) Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian; Mengingat
: 1. Undang-Undang 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4301); 2. Undang- Undang Nomor 18 Tahun 2002 tentang Sistem Nasional Penelitian, Pegembangan, dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi; 3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5494);
2
4. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Tahun 2010 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5135); 5. Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 1961 tentang Pemberian Tugas Belajar (Lembaran Negara Tahun 1961 Nomor 234); 6. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi K yang telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 91 Tahun 2011 (Lembaran Negara Tahun 2011 Nomor 141); 7. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas dan Fungsi Kementerian Negara, serta Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara yang telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 92 Tahun 2011 (Lembaran Negara Tahun 2011 Nomor 142); 8. Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 1999 tentang Rumpun Jabatan
3
Fungsional Pegawai Negeri Sipil, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 97 Tahun 2012 (Lembaran Negara Tahun 2012 Nomor 235); 9. Keputusan Presiden Nomor 157/M Tahun 2010 tentang Pengangkatan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian; 10. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/02/MENPAN/2/2008 tentang Jabatan Fungsional Penyuluh Pertanian dan Angka Kreditnya; 11. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/219/M.PAN/7/2008 tentang Jabatan Fungsional Perekayasa dan Angka Kreditnya; 12. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 113/PMK.05/2012 tentang Perjalanan Dinas Dalam Negeri Bagi Pejabat Negara, Pegawai Negeri, dan Pegawai Tidak Tetap; 13. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 61/Permentan/OT.140/10/2010
4
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian; 14. Keputusan Menteri Aparatur Negara Nomor 23/KEP/M.PAN/II/2003 sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Menteri Aparatur Negara Nomor KEP/193/M.PAN/11/2004 tentang Jabatan Fungsional Teknisi Litkayasa dan angka kreditnya; 15. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor KEP/128/M.PAN/9/2004 tentang Jabatan Fungsional Peneliti dan Angka Kreditnya; 16. Keputusan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Nomor 101.2/Kpts/OT.160/I/4/2013 tanggal 1 April 2013 tentang Pembentukan Kelompok Kerja Pembinaan SDM (Pokja SDM) Balitbangtan.
MEMUTUSKAN: Menetapkan KESATU
: : Panduan Umum Program Detasir Sumber Daya Manusia (SDM) Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian seperti tercantum pada lampiran Keputusan ini.
5
KEDUA
: Para tenaga SDM fungsional Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian yang ditugaskan atau ditempatkan di suatu wilayah tertentu melalui program detasir Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian wajib mengikuti ketentuan yang tercantum dalam Panduan Umum ini.
KETIGA
: Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta, Pada tanggal 21 April 2014 KEPALA BADAN,
HARYONO NIP. 19560516 198103 1 002
Salinan Keputusan ini disampaikan Yth.: 1. Menteri Pertanian; 2. Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian; 3. Inspektur Jenderal Kementerian Pertanian; 4. Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian;
6
5. Kepala Pusat, Puslitbang, Balai Besar, Balai Penelitian, BPTP, Loka Penelitian dan Loka Pengkajian lingkup Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian; 6. Pokja Pembinaan SDM Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian.
7
PENDAHULUAN Latar Belakang Sejalan dengan visi Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) untuk menjadi lembaga penelitian dan pengembangan pertanian terkemuka dan terpercaya dalam mewujudkan sistem pertanian bio-industri berkelanjutan, maka upaya untuk meningkatkan peran serta atau kontribusi Balitbangtan dalam pembangunan pertanian nasional perlu terus ditingkatkan. Sistem penelitian pertanian yang efektif membutuhkan sumber daya yang berkualitas, baik sumber daya manusia (SDM), sarana-prasarana dan sistem manajemen penelitian. Pengembangan SDM Balitbangtan sebagai investasi jangka panjang bagi pembangunan nasional berkaitan erat dengan UU Nomor 18 Tahun 2002 tentang Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN 20052025), Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kabinet Indonesia Bersatu dan Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI). Arah dan kebijakan tersebut diharapkan dapat lebih mempertajam keahlian SDM yang harus dikembangkan lebih lanjut dalam rangka meningkatkan daya saing, kemandirian dan kesejahteraan bangsa. Sebagaimana telah dijabarkan dalam RPJM, prioritas Pemerintah Indonesia dalam bidang Iptek saat ini adalah penguatan Sistem Inovasi Nasional yang juga menjadi Program Kementerian Pertanian. Pemerintah menyadari pentingnya penguatan kualitas, penguasaan dan pemanfaatan Iptek untuk mendukung cita-cita bangsa guna meningkatkan keunggulan kompetitif menuju bangsa yang perekonomiannya berbasis penelitian dan ilmu pengetahuan. Hasil invensi dan inovasi merupakan indikator utama yang menentukan kualitas suatu lembaga penelitian. Untuk mencapai indikator tersebut, diperlukan SDM yang profesional, ahli di bidangnya dan memiliki integritas tinggi. SDM dimaksud pada kenyataannya
8
semakin terbatas dan belum tersebar secara proporsional di setiap unit kerja (UK) dan unit pelaksana teknis (UPT) lingkup Balitbangtan. SDM yang pensiun terutama para peneliti ahli dan berpengalaman kurang diimbangi dengan penerimaan pegawai baru. Sementara itu, tantangan pembangunan pertanian yang semakin berat dan kompleks, baik secara inheren dan global, biofisik dan sosial ekonomi membutuhkan inovasi pertanian yang semakin komprehensif. Berdasarkan kenyataan tersebut, diperlukan Program detasir dalam rangka transfer dan peningkatan ilmu pengetahuan, serta keahlian dan keterampilan SDM fungsional peneliti, penyuluh, perekayasa dan fungsional lainnya. Program detasir akan dilembagakan untuk mendorong SDM yang kompeten dan berpengalaman untuk berkontribusi dalam pengembangan SDM pada UK/UPT lingkup Balitbangtan. Mekanisme program detasir ini antara lain: 1) Penugasan SDM fungsional junior di berbagai lembaga yang berkompeten dan/atau program tematik dalam kegiatan magang, 2) Penugasan SDM fungsional senior atau pakar yang berkompeten dalam jangka waktu tertentu ke suatu UK/UPT untuk melakukan mentoring. Agar program detasir dapat dilaksanakan secara efektif, maka diperlukan suatu panduan pelaksanaan yang memuat pengertian, tujuan, luaran dan sasaran serta ruang lingkup dan mekanisme pelaksanaan.
Pengertian dan Definisi 1.
Detasir adalah program penugasan dan penempatan tenaga SDM fungsional dalam jangka waktu tertentu dalam rangka transfer dan peningkatan ilmu pengetahuan, serta keahlian dan keterampilan peneliti, penyuluh, perekayasa dan fungsional lainnya. Detasir dilakukan dalam rangka pembinaan SDM dan kelembagaan lingkup Balitbangtan, yang mencakup magang dan mentoring.
2.
Magang adalah penugasan fungsional junior (disebut Pemagang) untuk bekerja, berlatih dan menimba ilmu dengan
9
mengikuti kegiatan penelitian dan pengembangan secara terencana di suatu lembaga yang kompeten. 3.
Pemagang adalah SDM fungsional junior yang ditugaskan berdasarkan persyaratan dan kriteria tertentu serta kebutuhan untuk melakukan kegiatan magang.
4.
Mentoring adalah penugasan tenaga fungsional senior (Mentor) untuk membina, dan bekerja bersama tenaga fungsional junior yang berada di lembaga yang membina atau di lembaga yang dibina.
5.
Mentor adalah SDM fungsional senior dan/atau pakar yang memiliki kompetensi dan memenuhi persyaratan tertentu untuk melakukan pembinaan dan pengembangan di suatu UK/UPT.
6.
Pakar adalah SDM yang memiliki kompetensi dan memenuhi persyaratan untuk melakukan pembinaan dalam bidang tertentu yang diperlukan dalam rangka pengembangan SDM lingkup Balitbangtan.
7.
UK/UPT adalah unit kerja dan/atau unit pelaksana teknis pada lingkup Balitbangtan.
8.
UK/UPT yang membina adalah UK/UPT yang memiliki mentor dan fasilitas yang memadai.
9.
UK/UPT yang dibina adalah UK/UPT yang menjadi tempat penugasan Mentor untuk peningkatan kapasitas SDM, program dan kelembagaan.
10. Laboratorium Lapang Inovasi Pertanian (LLIP) adalah suatu kegiatan dan/atau unit percontohan yang mengimplementasikan program korporasi berskala pengembangan, berwawasan agribisnis dengan luasan tertentu, bersifat holistik dan komprehenesif, ajang pengkajian untuk perbaikan teknologi, sekaligus percontohan dalam rangka promosi dan diseminasi inovasi teknologi kepada petani/pengguna dengan dukungan perekayasaan kelembagaan.
10
Tujuan, Luaran, dan Sasaran Tujuan 1.
Meningkatkan kompetensi dan kapasitas SDM fungsional dalam penyelenggaraan litkajibangrap, pengembangan diri, karir dan keprofesian,
2.
Meningkatan mutu penyelenggaraan litkajibangrap (perencanaan s/d pelaporan, teknis dan manajemen) berbasis science-innovation-networks, dengan sasaran science dan impact recognition,
3.
Membangun jaringan kerja sama dan litkajibangrap antar UK/UPT lingkup Balitbangtan atau dengan pihak eksternal lainnya baik secara substantif maupun manajerial.
Luaran 1.
Peningkatan kompetensi dan kapasitas SDM fungsional dalam penyelenggaraan litkajibangrap, pengembangan diri, karir dan keprofesian,
2.
Peningkatan kualitas perencanaan, pelaksanaan, dan hasil litkajibangrap berbasis science-innovation-networks,
3.
Terbangunnya jaringan kerjasama dan litkajibangrap antar UK/UPT dan atau dengan pihak eksternal baik secara substantif maupun manajerial,
4.
Terbangunnya interaksi internal antar SDM fungsional dan antar kelompok fungsional melalui jejaring litkajibangrap yang efektif berbasis keilmuan dan komunikasi.
Sasaran 1.
SDM fungsional yang kompeten dan profesional dalam penyelenggaraan litkajibangrap berbasis science-innovationnetworks,
11
2.
Penyelenggaraan recognition,
litkajibangrap
yang
berorientasi
impact
3.
Pengembangan jaringan kerjasama dan litkajibangrap antar UK/UPT dan pihak eksternal lainnya.
Perkiraan Dampak 1.
Terwujudnya profesionalisme SDM fungsional keseimbangan kapasitas SDM antar UK/UPT,
2.
Mantapnya kinerja litkajibangrap,
3.
Tingginya produktivitas dan mutu serta termanfaatkannya hasil litkajibangrap,
4.
Terbangunnya UK/UPT yang terkemuka dan memiliki jaringan kerja litkajibangrap yang solid.
perencanaan
dan
dan
pelaksanaan
12
RUANG LINGKUP DAN PELAKSANAAN PROGRAM DETASIR Ruang Lingkup Implementasi program detasir mencakup SDM fungsional peneliti, perekayasa, penyuluh, teknisi litkayasa dan fungsional lainnya. Kegiatan utama program detasir adalah meningkatkan kompetensi, kapasitas dan profesionalisme serta kemampuan manajerial SDM fungsional dalam pelaksanaan litkajibangrap dan/atau tupoksi UK/UPT. Program detasir dikelompokkan berdasarkan bentuk dan sasaran kegiatan, sebagai berikut: Pola A: Magang SDM Fungsional Penugasan SDM fungsional junior dari suatu UK/UPT untuk magang ke suatu UK/UPT dan atau lembaga lain yang relevan dengan bidang peningkatan kapasitas tugas fungsionalnya dengan bimbingan mentor dalam kepakaran terkait. A.1. Magang Peningkatan Profesionalisme Fungsional Tertentu Penugasan tenaga fungsional (peneliti, perekayasa, dan penyuluh) untuk melakukan magang di Laboratorium/Kebun Percobaan/ Kelti pada suatu kegiatan litkajibangrap secara utuh dengan bimbingan mentor hingga menghasilkan karya tulis/invensi/inovasi/prototipe dan keluaran lainnya yang ditetapkan. A.2. Magang Peningkatan Kemampuan Fungsional. Penugasan tenaga fungsional (peneliti, perekayasa, penyuluh, teknisi litkayasa, arsiparis, pustakawan, pranata komputer, stastistisi, analis, dan lain-lain) untuk melakukan magang dengan tujuan peningkatan keterampilan atau kemampuan dalam bidang tertentu.
13
Pola B: Mentoring SDM Fungsional Penugasan SDM fungsional untuk membantu, membimbing atau melatih pelaksanaan litkajibangrap dan/atau tupoksi UK/UPT, dalam jangka kurun waktu tertentu : B.1. Mentoring Peningkatan Profesionalisme Fungsional. Penugasan SDM fungsional senior dan pakar untuk memberikan pembinaan, pembimbingan, pelatihan dan pendampingan dalam bidang kepakaran/keahlian dan pengalaman lainnya di suatu UK/UPT. B.2. Mentoring Pembinaan UK/UPT. Penugasan dan/atau penempatan sementara seorang atau berapa orang SDM fungsional senior dan atau pakar di suatu UK/UPT selama jangka waktu tertentu (musim) dalam rangka membantu pengembangan atau peningkatan kompetensi SDM dan/atau mendukung penyelenggaraan litkajibangrap dan/atau tupoksi suatu UK/UPT yang masih memerlukan bantuan pembinaan. Pola C: Detasir SDM Fungsional Terpadu. Pemanfaatan Laboratorium Lapang Inovasi Pertanian (LLIP) atau kegiatan tematik tertentu sebagai media untuk memadukan penugasan SDM fungsional senior (mentoring) dan SDM fungsional junior (magang) dalam pengembangan LLIP atau kegiatan tematik tertentu. Pola ini untuk membangun sistem pembimbingan, pendampingan dan pelatihan dalam manajemen lintas bidang kepakaran dan komoditas, serta lintas jabatan fungsional melalui litkajibangrap secara terpadu.
14
Pelaksanaan Program Detasir Pola A: Magang SDM Fungsional. Sasaran Kegiatan: 1.
Peserta program diharapkan dapat menyelesaikan tupoksi utama fungsional secara lengkap seluruh proses litkajibangrap sesuai dengan jenis fungsionalnya. Sebagai contoh, SDM fungsional peneliti junior, bersama pembimbing mampu melakukan tugas penelitian mulai dari penetapan topik, penyusunan metodologi, pelaksanaan hingga menyelesaikan tugas akhir dalam bentuk laporan dan karya ilmiah.
2.
Bagi fungsional peneliti harus menghasilkan karya tulis ilmiah yang diterbitkan untuk publikasi terakreditasi atau suatu invensi dan inovasi yang siap untuk diajukan untuk mendapatkan HKI. Sedangkan bagi fungsional non peneliti, harus menghasilkan karya unggulan dalam bidang tupoksi fungsionalnya.
3.
Program detasir ini mampu membangun budaya jejaring kerja antar tenaga fungsional di dalam dan luar UK/UPT serta komunikasi yang lebih intensif antara senior dan junior guna mendorong mengembangkan karir dan alih kemampuan.
Persyaratan: 1.
Pemagang dalam program ini adalah SDM fungsional yang belum maupun telah menduduki jabatan fungsional Peneliti Pertama dan Peneliti Muda atau jenjang yang setingkat untuk fungsional lainnya, dan/atau sesuai kebutuhan UK/UPT.
2.
Mentor yang ditetapkan sudah mencapai Profesor Riset atau Peneliti Utama atau jenjang tertinggi untuk fungsional lainnya, dan atau pakar pada bidang keahlian dan kasus tertentu.
3.
UK/UPT tempat pemagangan memiliki fasilitas yang layak dan dapat mendukung pelaksanaan tugas fungsional secara penuh selama tugas pemagangan.
15
Pola B: Mentoring SDM Fungsional Sasaran Kegiatan: 1.
Pelaksanaan mentoring mampu meningkatkan kompetensi dan kapasitas SDM fungsional junior dalam proses perencanaan, pelaksanaan, analisis data, pelaporan dan penulisan karya ilmiah serta implementasi dari program kegiatan fungsionalnya.
2.
Pelaksanaan mentoring mampu meningkatkan kinerja UK/UPT dan jaringan kerjasama dan litkajibangrap dalam aspek manajemen dan pelaksanaan.
3.
Pelaksanaan mentoring mampu menumbuhkan motivasi, interaksi dan rasa kebersamaan yang tinggi dalam bertukar ilmu pengetahuan, dan memupuk integritas, kreativitas, dan sinergi antar SDM fungsional,
4.
Pelaksanaan mentoring diharapkan mampu memberikan saran masukan kepada pimpinan UK/UPT dalam membangun sistem dan strategi pengelolaan litkajibangrap serta jejaring internal dan eksternal.
Persyaratan: 1.
Mentor memiliki jenjang fungsional tertinggi dari suatu jabatan fungsional, pengalaman dalam manajemen lembaga penelitian, dan atau kepakaran untuk bidang keahlian tertentu,
2.
Mentor bersedia ditugaskan di UK/UPT selama kurun waktu tertentu secara penuh berdasarkan jadwal kegiatan dan keluaran yang diharapkan,
3.
UK/UPT binaan harus melaksanakan ketentuan program mentoring dan menugaskan para SDM yang relevan untuk mengikuti kegiatan secara intensif agar dapat mengambil manfaat yang sebesar-besarnya selama kehadiran tenaga mentor di UK/UPT yang bersangkutan.
16
Pola C: Detasir SDM Fungsional Terpadu. Sasaran Kegiatan: 1.
Pemanfaatan LLIP sebagai area pengembangan teknologi terpadu dan sebagai area belajar, mengajar, bimbingan, dan latihan serta interaksi antara mentor dan pemagang.
2.
Pembinaan secara utuh dan terpadu mencakup kegiatan penelitian, pengkajian, pengembangan, dan penerapan teknologi dan inovasi di LLIP;
3.
Peningkatan kemampuan manajerial dalam kegiatan dan jejaring kerjasama lintas bidang kepakaran, komoditas dalam sistem litkajibangrap di LLIP .
Persyaratan: 1.
Peserta dalam program detasir terpadu ini, bersifat terbuka untuk seluruh SDM fungsional yang sesuai dengan kebutuhan dan penugasan;
2.
SDM fungsional yang dapat ditugaskan sebagai mentor adalah yang memiliki jenjang fungsional tertinggi dari suatu jabatan fungsional, pengalaman dalam litkajibangrap, dan atau kepakaran untuk bidang keahlian tertentu;
3.
SDM fungsional yang dibina (pemagang) adalah SDM fungsional yang belum maupun telah menduduki jabatan fungsional Peneliti Pertama dan Peneliti Muda atau jenjang yang setingkat untuk fungsional lainnya yang ditugaskan dalam pelaksanaan kegiatan LLIP.
17
OPERASIONALISASI KEGIATAN Struktur Organisasi Organisasi pengelolaan program detasir Balitbangtan terdiri atas: 1. 2. 3. a. b. c.
Pengarah, Pembina, Pengelola Program Detasir Tim Evaluator UK/UPT Tim Evaluator Mentor dan Pemagang Tim Pelaksana
Struktur dan susunan organisasi seperti tersaji dalam lampiran 1 (LAMPIRAN SK)
Prosedur Pelaksanaan a.
Analisis Kebutuhan Umum oleh Tim Evaluator UK/UPT
i. Pemetaan bidang permasalahan dan kapasitas SDM fungsional dari setiap UK/UPT, penanggung jawab LLIP dan program tematik berdasarkan formulir isian; ii. Seleksi UK/UPT yang perlu mendapat pembinaan; iii. Seleksi UK/UPT yang akan menjadi pembina; iv. Seleksi LLIP dan program tematik yang siap dijadikan tempat detasir terpadu; b.
Kriteria dan Penentuan Mentor dan Pemagang oleh Tim Evaluator SDM
i. UK/UPT mengajukan usulan mentor dan pemagang sesuai kebutuhan berdasarkan formulir isian; ii. UK/UPT dapat mengajukan sebagai pembina dengan menawarkan mentor dan fasilitas yang dimiliki;
18
iii. SDM fungsional senior dan atau pakar diseleksi untuk menjadi mentor berdasarkan usulan UK/UPT maupun usulan langsung individu; iv. Seleksi pemagang sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan;
c.
Penetapan Pelaksanaan Mentoring dan Pemagangan oleh Pengelola Program Detasir
i. Pengelola program detasir mengusulkan UK/UPT yang akan dibina dengan para mentornya, ii. Pengelola program detasir mengusulkan pemagang, mentor dan UK/UPT yang membina, iii. Pengelola program detasir mengusulkan LLIP dan atau program tematik yang perlu dijadikan pola detasir terpadu serta menseleksi mentor dan pemagang yang terlibat dalam LLIP, iv. Hasil seleksi pengelola program detasir untuk para mentor, pemagang dan UK/UPT diusulkan untuk ditetapkan dengan Surat Keputusan Kepala Balitbangtan; d.
Penetapan Pelaksanaan Tugas
i. Mentor, Pemagang dan UK/UPT serta tempat detasir ditetapkan dengan Surat Keputusan Kepala Balitbangtan; ii. Mentor, Pemagang dan Tenaga Berbantuan menandatangani pernyataan kesediaan menaati tata tertib pelaksanaan detasir dengan disetujui oleh Kepala UK/UPT tempat yang bersangkutan bekerja iii. Mentor, Pemagang dan Tenaga Berbantuan dibiayai sepenuhnya oleh DIPA Balitbangtan berdasarkan ketentuan yang berlaku
19
Jangka Waktu Penugasan Jangka waktu pelaksanaan tugas tenaga detasir ini dapat ditetapkan atas jenis kegiatannya, yaitu : (a) magang dapat dilaksanakan maksimum 1 (satu) tahun yang dapat dilaksanakan secara bertahap sesuai kebutuhan; (b) mentoring dapat dilaksanakan selama 7-14 hari untuk satu kali kunjungan dan dapat dilakukan beberapa kali kunjungan dalam setahun sesuai kebutuhan; dan (c) pelaksanaan kegiatan detasir terpadu disesuaikan dengan jangka waktu pelaksanaan kegiatan LLIP dan kegiatan spesifik lainnya.
20
PEMBIAYAAN DAN FASILITAS Pembiayaan kegiatan detasir dibebankan pada DIPA Balitbangtan. Besarnya biaya sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Sedangkan kepada institusi yang menjadi tempat pelaksanaan detasir diharapkan dapat memfasilitasi selama kegiatan berlangsung.
PENUTUP Detasir merupakan langkah terobosan untuk membangun keseimbangan kapasitas SDM fungsional dan peningkatan kinerja UK/UPT lingkup Balitbangtan melalui peningkatan pengetahuan, kemampuan, keterampilan, dan pengalaman para tenaga fungsional antar UK/UPT lingkup Balitbangtan. Kegiatan ini juga akan dapat membangun profesionalisme fungsional, jejaring antar fungsional dan lintas fungsional, serta mendorong hasil-hasil penelitian untuk ditumbuhkan menjadi inovasi-inovasi unggulan Balitbangtan.
PUSTAKA Badan Litbang Pertanian 2013. Rumusan Sementara Temu Koordinasi Peneliti, Perekayasa, Penyuluh dan Pustakawanlingkup Badan Litbang Pertanian (Regional Bandung) 1-3 Maret 2013 . Badan Litbang Pertanian. Ditjen Dikti. 2013. Pedoman Program Mobilisasi Dosen Pakar/Ahli (d.h. Detasering). Direktorat. Jendral Pendidikan Tinggi, tahun 2013. Dewan Riset Nasional 2006 Agenda Riset Nasional 2006-2009., 227p. Kementerian Riset dan Technologi. Surjadjaja, C. 2010. Indonesia’s Prosperity through Science and Technology. In. Innovative Indonesia: Facing the Challenges of the Twnty First Century.232-237. Indonesia Academy of Sciences.
21
Form A1 Magang Peningkatan Profesionalisme Fungsional Tertentu Peneliti/Perekayasa/Penyuluh (pilih salah satu) Uraian/Deskripsi
Isian/Respon
1. Identitas Pemagang a. Nama b. Pangkat/Golongan c. Masa Kerja (Tahun) d. Jabatan Fungsional 2. Deskripsi Kepakaran a. Bidang Kepakaran b. Kelompok Peneliti/Perekayasa/Penyulu h c. Spesialisasi d. Topik khusus e. Bidang keahlian yang akan ditingkatkan 3. Media Magang (Sebutkan secara rinci) a. Laboratorium b. Kebun Percobaan c. Kelompok Peneliti
22
Uraian/Deskripsi
Isian/Respon
d. Lainnya 4. Jangka Waktu Magang (Bulan-Minggu) Uraian/Deskripsi
Isian/Respon
5. Pilihan Lokasi Magang a. UK/UPT Balitbangtan (sebutkan) b. UK/UPT di luar Balitbangtan (sebutkan) c. Alasan Pemilihan lokasi tersebut 6. Pilihan Mentor a. Nama b. Bidang Kepakaran c. Jabatan Fungsional d. Lembaga (UK/UPT) e. Alasan Pemilihan Mentor tersebut (sebutkan) 7. Sasaran/Target (Jelaskan secara spesifik) a. Karya tulis b. Invensi c. Inovasi d. Prototipe e. Lainnya
23
Uraian/Deskripsi
Isian/Respon
8. Tanggapan dan Rekomendasi Kepala UK/UPT a. Kualifikasi Pemagang b. Harapan UK/UPT terhadap pemagang c. Peluang keberhasilan pemagang 9. Legalisasi (tanda tangan/ nama jelas) a. Pemagang b. Kepala UK/UPT
24
Form A2 Magang Peningkatan Kemampuan Fungsional Peneliti, perekayasa, penyuluh, teknisi litkayasa, arsiparis, pustakawan, pranata komputer, stastistisi, analis, dan lain-lain Uraian/Deskripsi 1. Identitas Pemagang a. Nama b. Pangkat/Golongan c. Masa Kerja (Tahun) d. Jabatan Fungsional
Isian/Respon
2. Deskripsi Kepakaran a. Bidang Kepakaran b. Kelompok Fungsional c. Spesialisasi d. Topik khusus e. Bidang keterampilan yang perlu ditingkatkan 3. Media Magang (Sebutkan secara rinci) a. Laboratorium b. Kebun Percobaan c. Kelompok Peneliti d. Perpustakaan e. Lab. Komputer f. Lainnya (sebutkan) 4. Jangka Waktu Magang (Bulan-Minggu) 5. Pilihan Lokasi Magang
25
Uraian/Deskripsi a. UK/UPT Balitbangtan (sebutkan) b. UK/UPT di luar Balitbangtan (sebutkan) c. Alasan Pemilihan lokasi tersebut
Isian/Respon
6. Pilihan Mentor a. Nama b. Bidang Kepakaran c. Jabatan Fungsional d. Lembaga (UK/UPT) e. Alasan Pemilihan Mentor tersebut (sebutkan) 7. Sasaran/Target (Jelaskan secara spesifik) a. Keterampilan tertentu b. Kemampuan tertentu c. Lainnya (sebutkan) 8. Tanggapan dan Rekomendasi Kepala UK/UPT a. Kualifikasi Pemagang b. Harapan UK/UPT terhadap pemagang c. Peluang keberhasilan pemagang 9. Legalisasi (tanda tangan/ nama jelas) a. Pemagang b. Kepala UK/UPT
26
Form B.1 Mentoring Peningkatan Profesionalisme Fungsional (SDM Fungsional Senior/Pakar) Uraian/Deskripsi 1. Identitas Mentor a. Nama b. Pangkat/Golongan c. Masa Kerja (Tahun) d. Jabatan Fungsional e. UK/UPT/Lembaga f. Alamat g. Email h. No. Telepon/HP
Isian/Respon
2. Deskripsi Kepakaran a. Bidang Kepakaran b. Kelompok Fungsional c. Spesialisasi d. Bidang keahlian tertentu yang dimiliki e. Pengalaman Kerjasama penelitian (Nasional/Internasional) f. Pengalaman Struktural (sebutkan) 3. Fasilitas pendukung (Sebutkan secara rinci) a. Laboratorium b. Kebun Percobaan c. Kelompok Peneliti d. Perpustakaan e. Lab. Komputer
27
Uraian/Deskripsi f. Lainnya (sebutkan)
Isian/Respon
4. Jangka Waktu Mentoring (Bulan-Minggu) 5. Pilihan Lokasi Magang a. UK/UPT Balitbangtan (sebutkan) b. Alasan Pemilihan lokasi tersebut 6. Sasaran/Target dan Komitmen (Jelaskan secara spesifik) a. Pembinaan b. Pembimbingan c. Pelatihan d. Pendampingan e. Lainnya (sebutkan) 7. Legalisasi (tanda tangan/ nama jelas) a. Mentor b. Kepala UK/UPT *CV lengkap harap dilampirkan
28
Form B.2 Mentoring Pembinaan UK/UPT (Puslitbang/Pusat/Balai Besar/Balit/BPTP) Uraian/Deskripsi
Isian/Respon
1. Identitas UK/UPT a. Nama UK/UPT b. Alamat c. E mail d. No. Telepon/Fax. 2. Kebutuhan Pembinaan a. Kompetensi SDM - Permasalahan SDM - Kebutuhan pembinaan spesifik - Jumlah SDM yang perlu dibina b. Penyelenggaaraan Litkajibangrap - Permasalahan Litkajibangrap - Kebutuhan pembinaan spesifik - Jumlah SDM yang perlu dibina 3. Pilihan Mentor a. Bidang Kepakaran b. Kelompok Fungsional c. Spesialisasi d. Bidang keahlian tertentu yang dimiliki
29
Uraian/Deskripsi
Isian/Respon
e. Pengalaman Kerjasama penelitian (Nasional/Internasional) f. Pengalaman Struktural (sebutkan) 3. Fasilitas pendukung (Sebutkan secara rinci) a. Laboratorium b. Kebun Percobaan c. Kelompok Peneliti d. Perpustakaan e. Lab. Komputer f. Lainnya (sebutkan) 4. Jangka Waktu Mentoring (Bulan-Minggu) 5. Sasaran/Target (Jelaskan secara spesifik) a. Peningkatan Kompetensi SDM b. Peningkatan Kinerja Litkajibangrap c. Pemantapan Tusi UK/UPT 6. Legalisasi (tanda tangan/nama jelas) a. Kepala UK/UPT
30
Form C Detasir SDM Fungsional Terpadu (Puslitbang/Pusat/Balai Besar/Balit/BPTP) Uraian/Deskripsi 1. Identitas UK/UPT a. Nama UK/UPT b. Alamat c. E mail d. No. Telepon/Fax.
Isian/Respon
2. Deskripsi LLIP a. Inovasi Teknologi b. Inovasi Kelembagaan c. Komoditas Utama/Pendukung d. Sistem Pengembangan Agribisnis (hulu/hilir) e. Agro Ecological Zone (AEZ) LLIP f. Kinerja LLIP (antisipasi replikasi/best practices) g. Lokasi LLIP 3. Kebutuhan Detasir Terpadu a. Aspek Tematik - Permasalahan tematik - Kebutuhan pembinaan tematik - Jumlah SDM yang perlu dibina b. Aspek Litkajibangrap
31
Uraian/Deskripsi - Permasalahan Litkajibangrap - Kebutuhan pembinaan litkajibangrap - Jumlah SDM yang perlu dibina
Isian/Respon
4. Kebutuhan Mentor a. Bidang Kepakaran b. Kelompok Fungsional c. Spesialisasi d. Bidang keahlian tertentu yang dimiliki e. Pengalaman Kerjasama penelitian (Nasional/Internasional) f. Pengalaman Struktural (sebutkan) 5. Kualifikasi Pemagang a. Bidang Kepakaran b. Kelompok Peneliti/Perekayasa/Penyulu h c. Spesialisasi d. Bidang keahlian yang akan ditingkatkan e. Jumlah pemagang yang akan dibina 6. Fasilitas Pendukung UK/UPT a. Laboratorium b. Lab. Komputer c. Lainnya (sebutkan)
32
Uraian/Deskripsi 7. Jangka Waktu (BulanMinggu)
Isian/Respon
8. Sasaran/Target (Jelaskan secara spesifik) a. Peningkatan Kompetensi SDM b. Peningkatan Kinerja Litkajibangrap 9. Legalisasi (tanda tangan/nama jelas) a. Kepala UK/UPT
33