KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN JALAN MEDAN MERDEKA TIMUR NO. 16 JAKARTA 10110, KOTAK POS 4130 JKP 10041 TELEPON (021) 3519070 (LACAK), FAKSIMILE (021) 35113282 LAMAN : http//www.bkipm.kkp.go.id, POS ELEKTRONIK :
[email protected]
KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN NO 218/KEP-BKIPM/2014 TENTANG STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TATA LAKSANA LABORATORIUM KARANTINA IKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN
Menimbang
: a. bahwa dalam rangka mewujudkan penyelenggaraan tata pemerintahan yang baik, serta untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas pemerintahan agar lebih efisien, efektif, transparan, dan akuntabel di mbidang perkarantinaan ikan, pengendalian mutu dan keamanan hasil perikanan, perlu menetapkan Standar Operasional Prosedur mengenai metode uji yang digunakan dalam mendiagnosa dan mendeeksi hama dan penyakit ikan karantina golongan parasit, bakteri, jamur dan virus pada media pembawa; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan keputusan Kepala Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan tentang disusun Standar Operasional Prosedur Tata Laksana Laboratorium Karantina Ikan.
Mengingat
:
1.
Undang-Undang Nomor 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 56, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3482);
2.
Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2014 tentang Perikanan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 118, tambahan lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4433) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009 (Lembaran Negara Republik Indonesi Tahun 2009 Nomor 154, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5073); 3.
Peraturan Pemerintah Nomor 15 tahun 2002 tentang Karantina Ikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 36, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4197);
4.
Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara, sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2013 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 125);
5.
Peraturan Presiden nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara serta susunan organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara, sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 56 Tahun 2013 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 126);
6.
Keputusan Presiden Nomor 84/P Tahun 2009 sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Keputusan Presiden Nomor 41/P Tahun 2014;
7.
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/21/M.pan/11/2008 tentang Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP Administrasi Pemerintahan;
8.
Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.15/MEN/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan;
9.
Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.25/MEN/2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Karantina Ikan, Pengendalian Mutu, dan Keamanan Hasil Perikanan;
10. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.25/MEN/2012 tentang Pembentukan Peraturan Perundang undangan di Lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 1; ii
11. Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor KEP.47/MEN/2009 tentang Pedoman Penyusunan Prosedur Operasional Standar (POS) di Lingkungan Departemen Kelautan dan Perikanan; 12. Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor KEP. 69/MEN/2011 tentang Pedoman Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi Prosedur Standar di Lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan; 13. Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan No 26 Tahun 2013 tentang Penetapan Jenis-jenis Hama dan Penyakit Ikan Karantina, Golongan, Media Pembawa dan Sebarannya. MEMUTUSKAN : Menetapkan
: KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN TENTANG STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TATA LAKSANA LABORATORIUM KARANTINA IKAN
KESATU
: Menetapkan Standar Operasional Prosedur Tata Laksana Laboratorium Karantina Ikan, sebagaimana tercantum dalam lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan Kepala Badan ini.
KEDUA
: Standar Operasional Prosedur Tata Laksana Laboratorium Karantina Ikan sebagaimana dimaksud dictum KESATU digunakan sebagai acuan bagi petugas karantina ikan, pengendalian mutu dan keamanan hasil perikanan dalam menjalankan tugas dan fungsinya.
KETIGA
: Keputusan Kepala Badan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Salinan sesuai dengan aslinya Kepala Bagian Kepegawaian Hukum dan Organisasi,
Ditetapkan di Jakarta Pada Tanggal 28 Agustus 2014 KEPALA BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN
ttd Sugiman
NARMOKO PRASMADJI
iii
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) TATA LAKSANA LABORATORIUM
2014
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya, Penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP) Tata Laksana Laboratorium Karantina Ikan ini dapat diselesaikan. SOP
ini
sangat
penting,
sebagai
petunjuk
bagi
pelaksana
laboratorium karantina ikan dalam menjalankan tugas dan fungsinya dalam
rangka
mewujudkan
perkarantinaan
ikan
yang
berkualitas,
memuaskan, transparan, terstandar dan dapat dipertanggungjawabkan. Harapan kami SOP ini dapat menjadi petunjuk dalam penatalaksanaan laboratorium Karantina Ikan. Penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP) Tata Laksana Laboratorium Karantina Ikan merupakan salah satu kegiatan yang dibiayai oleh Anggaran Pengembangan Sumber Daya Manusia Pusat Karantina Ikan Tahun 2014 di Bidang Pengelolaan Instalasi dan Laboratorium Tidak lupa kami sampaikan terima kasih dan penghargaan atas kerjasama yang baik kepada semua pihak sehingga penyusunan pedoman ini dapat diselesaikan sesuai dengan rencana. Hasil Penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP) Tata Laksana Laboratorium Karantina Ikan ini masih jauh dari sempurna, untuk itu saran dan kritik sangat kami harapkan guna penyempurnaannya.
Kepala Badan Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan
R. Narmoko Prasmadji
DAFTAR
KATA
ISI
PENGANTAR…………………………………………………………..…….
i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………..……..
ii
DAFTAR TABEL…………………………………………………………….…………
iii
DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………………………
iv
BAB I
PENDAHULUAN………………………………………………………….
1
1.1.
Latar Belakang……………………………………………………
1
1.2.
Ruang Lingkup………………………………….....................
2
1.3.
Tujuan………………………………………………….…………..
2
1.4.
Pengertian dan Istilah………….……………………………….
3
1.5.
Makna dan Simbol………………………………………………
5
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR……………………………
7
BAB II
2.1.
SOP Alur Pengujian HPI/ HPIK pada Contoh (Sampel Media Pembawa) di Laboratorium Terhadap Komoditas Perikanan Yang Dilalulintaskan……………………………..
7
2.2.
SOP Pengujian HPI/ HPIK Golongan Virus………………..
8
2.3.
SOP Pengujian HPI/ HPIK Golongan Bakteri……………..
9
2.4.
SOP Pengujian HPI/ HPIK Golongan Parasit……………..
9
2.5.
SOP Pengujian HPI/ HPIK Golongan Mikotik……………
11
LAMPIRAN
ii
DAFTAR
TABEL
Tabel 1.
Makna dan Simbol………………………………………………….
Tabel 2.
SOP Alur Pengujian HPI/ HPIK pada Contoh (Sampel
5
Media Pembawa) di Laboratorium Terhadap Komoditas Perikanan Yang Dilalulintaskan………………………………...
7
Tabel 3.
SOP Pengujian HPI/ HPIK Golongan Virus……………………
8
Tabel 4.
SOP Pengujian HPI/ HPIK Golongan Bakteri….……………..
9
Tabel 5.
SOP Pengujian HPI/ HPIK Golongan Parasit …………...……
10
Tabel 6.
SOP Pengujian HPI/ HPIK Golongan Mikotik………...………
11
iii
DAFTAR
LAMPIRAN
Lampiran 2.
SOP Alur Pengujian HPI/ HPIK pada Contoh (Sampel Media Pembawa) di Laboratorium Terhadap Komoditas Perikanan Yang Dilalulintaskan SOP Pengujian HPI/ HPIK Golongan Virus
Lampiran 3.
SOP Pengujian Herpesvirus ictaluri (CCVD)
Lampiran 4.
SOP Pengujian Rhabdovirus carpio (SVC)
Lampiran 5.
SOP Pengujian Infectious Pancreatic Necrosis Virus (IPNV)
Lampiran 6.
SOP Pengujian Infectious Haemapoetic Necrosis Virus (IHNV)
Lampiran 7.
SOP
Lampiran 1.
Pengujian
Infectious Hypodermal
and Haemapoetic
Necrosis Virus (IHHNV) Lampiran 8.
SOP Pengujian Baculovirus penaei (BP)
Lampiran 9.
SOP Pengujian Monodon baculovirus virus (MBV)
Lampiran 10. SOP Pengujian Yellow Head Virus (YHV) Lampiran 11. SOP Pengujian Taura Syndrome Virus (TSV) Lampiran 12. SOP Pengujian White Spot Syndrome Virus (WSSV) Lampiran 13. SOP Pengujian Red Sea Bream Iridovirus (RSBIV) Lampiran 14. SOP Pengujian Viral Nervous Necrosis (VNN) Lampiran 15. SOP Pengujian Koi herpesvirus (KHV) Lampiran 16. SOP Pengujian Macrobrachium rosenbergii nodavirus Extra small virus (MrNv) Lampiran 17. SOP Pengujian Infectious myonecrosis virus (IMNV) Lampiran 18. SOP Pengujian Nodavirus Lampiran 19. SOP Pengujian Laem Singh Virus (LSNV) Lampiran 20. SOP Pengujian HPI/ HPIK Golongan Bakteri Lampiran 21. SOP Pengujian Bakteri Aeromonas salmonicida Lampiran 22. SOP Pengujian Bakteri Renibacterium salmoninarum Lampiran 23. SOP Pengujian Bakteri Mycobacterium marinum, M. chelonai, M. fortuitum Lampiran 24. SOP Pengujian Bakteri Nocardia seriolae, N. campachi, N. asteriodes
iv
Lampiran 25. SOP Pengujian Bakteri Edwarsiella tarda Lampiran 26. SOP Pengujian Bakteri Edwarsiella ictaluri Lampiran 27. SOP Pengujian Bakteri Streptococcus agalactiae Lampiran 28. SOP
Pengujian
Bakteri
Photobacterium
damselae
subsp.
Piscicida Lampiran 29. SOP Pengujian Bakteri Yersinia ruckeri Lampiran 30. SOP Pengujian Bakteri Aerococcus viridans var homeri Lampiran 31. SOP Pengujian Bakteri Pseudomonas anguiliseptica Lampiran 32. SOP Pengujian Bakteri Streptococcus iniae Lampiran 33. SOP Pengujian Bakteri Vibrio parahaemoliticus Lampiran 34. SOP Pengujian HPI/ HPIK Golongan Parasit Lampiran 35. SOP Pengujian Parasit Myxobolus (Myxosoma) cerebralis Lampiran 36. SOP Pengujian Parasit Myxobolus koi Lampiran 37. SOP Pengujian Parasit Pleistophora hyphessobryconis Lampiran 38. SOP Pengujian Parasit Heterosphoris anguillarum Lampiran 39. SOP Pengujian Parasit Henneguya exillis Lampiran 40. SOP Pengujian Parasit Bonamia exitiosa Lampiran 41. SOP Pengujian Parasit Bonamia ostreae Lampiran 42. SOP Pengujian Parasit Haplosporidium (Minchinia) costale Lampiran 43. SOP Pengujian Parasit Haplosporidium (Minchinia) nelsonii Lampiran 44. SOP Pengujian Parasit Marteilia refringens Lampiran 45. SOP Pengujian Parasit Marteilia sydneyii Lampiran 46. SOP Pengujian Parasit Perkinsus marinus Lampiran 47. SOP Pengujian Parasit Perkinsus olseni Lampiran 48. SOP Pengujian Parasit Paragonimus pulmonalis Lampiran 49. SOP Pengujian Parasit Microcytos mackini Lampiran 50. SOP Pengujian Parasit Microcytos roughly Lampiran 51. SOP Pengujian HPI/ HPIK Golongan Mikotik Lampiran 52. SOP Pengujian Mikotik Ichthyophonus hofferi Lampiran 53. SOP Pengujian Mikotik Branchiomyces sanguinis Lampiran 54. SOP Pengujian Mikotik Branchiomyces demigrans Lampiran 55. SOP Pengujian Mikotik Aphanomyces astaci Lampiran 56. SOP Pengujian Mikotik Aphanomyces invadans
v
LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN NOMOR 226/KEP-BKIPM/2014 TENTANG STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TATA LAKSANA LABORATORIUM KARANTINA IKAN
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Karantina Ikan mempunyai tugas pokok melaksanakan pencegahan masuk dan tersebarnya hama dan penyakit ikan karantina dari luar negeri dan dari suatu area ke area lain di dalam negeri atau keluarnya hama dan penyakit ikan dari dalam wilayah negara Republik Indonesia berdasarkan peraturan perundang-undang yang berlaku. Dalam upaya pencegahan masuknya Hama dan Penyakit Ikan Karantina ( HPIK ) dari luar negeri ke Indonesia dan mencegah penyebarannya antar wilayah di Indonesia, laboratorium penguji Karantina Ikan merupakan unsur yang sangat penting dan mutlak diperlukan dalam pelaksanaan tindak karantina. Laboratorium penguji Karantina Ikan adalah merupakan tempat dimana bisa dibuktikan bahwa pelaksanaan tindak karantina ikan benar-benar telah Scientifically justified dalam penetapan suatu diagnosis sehingga tindakan tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah baik hasil dan mutunya. Oleh karena itu pengelolaan laboratorium yang benar merupakan kebutuhan yang mutlak bagi Unit Pelaksana Teknis ( UPT ) yang pelaksanaannya disesuaikan
dengan
kondisi
UPT
setempat.
Kegiatan
Operasional
laboratorium Karantina Ikan yang valid mutlak diperlukan, sehingga penetapan suatu diagnosis merupakan hasil pemeriksaan yang terjamin mutunya dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Dalam melaksanakan tugas dan fungsi tersebut di atas diperlukan Standar Operasional Prosedur (SOP) sebagai acuan untuk melaksanakan tugas pekerjaan sesuai dengan fungsi berdasarkan indikator-indikator teknis, administratif dan prosedural sesuai dengan tata kerja, prosedur kerja dan sistem kerja pada UPT setempat. SOP dibuat untuk menghindari 1
variasi yang muncul dalam suatu tindakan pada pelaksanaan sehingga sistem yang ada dapat berfungsi efektif dan efisien. SOP berisikan tentang uraian kegiatan, pelaksana, dan mutu baku yang berisi norma waktu yang menjadi standar lamanya pelayanan. Pada prespektif internal SOP akan memperjelas persyaratan dan target pekerjaan serta memberikan informasi rinci berkenaan dengan apa yang akan dilakukan oleh pelaksana sesuai dengan fungsi dan tugasnya, sedangkan secara eksternal SOP ini merupakan
standar
pelayanan
dalam
rangka
menjamin
konsistensi
pelayanan kepada masyarakat, baik dari sisi mutu, waktu, dan prosedur. Pusat Karantina Ikan – Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM), senantiasa dituntut berperan serta dalam peningkatan pelayanan publik sesuai dengan tugas dan fungsinya, sebagaimana tercantum dalam peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER. 15/MEN/2010 disebutkan Pusat Karantina Ikan mempunyai
tugas
melaksanakan
pembinaan
dan
pengembangan
perkarantinaan ikan serta pemantauan dan evaluasi pelaksanaannya. Salah satu upaya untuk mendukung hal tersebut di atas adalah dengan menyusun Standar Operasional Prosedur (SOP) Tata Laksana Laboratorium Karantina Ikan. Diharapkan SOP ini menjadi acuan dalam pelaksanaan tata laksana laboratorium karantina ikan.
1.2. Ruang Lingkup Ruang lingkup penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP) Tata Laksana Laboratorium Karantina Ikan mencakup uraian kegiatan, pelaksana dan mutu baku berdasarkan indikator-indikator teknis, administratif dan prosedural di laboratorium karantina ikan.
1.3. Tujuan Standar Operasional Prosedur (SOP) Tata Laksana Laboratorium Karantina
Ikan
disusun
dengan
tujuan
sebagai
SOP
dalam
pelaksanaan tata laksana laboratorium karantina ikan dalam rangka menjamin konsistensi pelayanan kepada masyarakat, baik dari sisi mutu, waktu, dan prosedur yang dapat dipertanggungjawabkan. 2
1.4. Pengertian dan Istilah a. Standar Operasional Prosedur yang selanjutnya disebut SOP adalah penetapan tertulis mengenai apa, kapan, dimana dan oleh siapa suatu kegiatan/ tugas harus dilakukan sebagai dasar dan acuan dalam proses pelaksanaan kegiatan dalam suatu organisasi. b. Simbol-simbol merupakan suatu gambar yang merepresentasikan suatu proses tertentu dalam SOP. c. Mutu Baku adalah alat kendali mutu sehingga sebuah proses benar-benar memenuhi kualitas yang diharapkan sebagai mana ditetapkan
dalam
standar
pelayanan,
seperti
waktu
yang
diperlukan untuk menyelesaikan, persyaratan/ kelengkapan yang diperlukan dan outputnya. d. Uraian Kegiatan adalah uraian kegiatan berdasarkan indikatorindikator teknis, administratif dan prosedural sesuai dengan tata kerja, prosedur kerja dan sistem kerja. e. Lembar Kerja Identifikasi Kegiatan adalah lembar yang berisi data Kegiatan identifikasi kegiatan, dan identifikasi langkah. f. Lembar Kerja Identitas Kegiatan adalah lembar yang berisi nomenkelatur instansi, nomor SOP, tanggal pembuatan, tanggal revisi, tanggal efektif, pengesahan, nama SOP, dasar hukum, kualifikasi pelaksana, keterkaitan SOP, peralatan/ perlengkapan, peringatan serta pencatatan dan pedataan. g. Petugas
Administrasi
Karantina
Ikan,
adalah
Pengendalian
petugas Mutu
di dan
lingkungan Keamanan
Badan Hasil
Perikanan (BKIPM), baik petugas teknis atau non teknis yang berhubungan langsung dengan pelanggan di counter pelayanan. h. Petugas Pengambil Contoh adalah petugas di lingkungan Badan Karantina
Ikan,
Pengendalian
Mutu
dan
Keamanan
Hasil
Perikanan (BKIPM) yang bertugas mengambil dan menangani contoh pada suatu populasi untuk tujuan tertentu, dilakukan secara terencana, terukur dan merepresentasikan kondisi umum populasi.
3
i. Petugas Penerima contoh/ Petugas Administrasi Laboratorium adalah petugas di lingkungan Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) yang berada di laboratorium
bertugas
menerima
contoh
membukukan,
mengkodefikasi, mengisi form distribusi contoh sesuai dengan target pengujian. j. Manager Teknis adalah petugas di lingkungan Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) yang
bertanggung
jawab
terhadap
pelaksanaan
teknis
laboratorium sesuai yang diatur pada ISO 17025. k. Manager Administrasi adalah petugas di lingkungan Badan Karantina
Ikan,
Pengendalian
Mutu
dan
Keamanan
Hasil
Perikanan (BKIPM) yang bertanggung jawab terhadap administrasi laboratorium sesuai yang diatur pada ISO 17025. l. Penyelia adalah petugas laboratorium di lingkungan Badan Karantina
Ikan,
Pengendalian
Mutu
dan
Keamanan
Hasil
Perikanan (BKIPM) yang bertugas mengkoordinir semua kegiatan yang berlangsung pada masing-masing bidang pengujian sesuai yang diatur pada ISO 17025. m. Analis
adalah
Karantina
petugas
Ikan,
laboratorium
Pengendalian
Mutu
di
lingkungan
dan
Keamanan
Badan Hasil
Perikanan (BKIPM) yang bertugas melakukan pengujian dan analisis terhadap contoh uji sesuai yang diatur pada ISO 17025. n. Petugas
Patologi/
Nekropsi
adalah
petugas
laboratorium
di
lingkungan Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) yang bertugas melakukan nekropsi
terhadap
media
pembawa
sesuai
dengan
target
pengujian. o. Petugas Laboratorium Virologi adalah petugas laboratorium di lingkungan Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) yang bertugas melakukan pengujian virus.
4
p. Petugas Laboratorium Bakteriologi adalah petugas laboratorium di lingkungan Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) yang bertugas melakukan pengujian bakteri. q. Petugas Laboratorium Parasitologi adalah petugas laboratorium di lingkungan Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) yang bertugas melakukan pengujian parasit. r. Petugas Laboratorium Mikologi adalah petugas laboratorium di lingkungan Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) yang bertugas melakukan pengujian mikotik.
1.5. Makna dan Simbol Simbol-simbol
merupakan
suatu
gambar
yang
merepresentasikan suatu proses tertentu dalam SOP. Adapun simbol yang digunakan pada SOP ini adalah sebagai berikut:
Tabel 1. Makna dan Simbol
No
Simbol
Arti
1.
Mulai proses atau akhir proses
2.
Proses
3.
Pengambilan
keputusan
(ya/
tidak)
4.
Dokumen dari tembusan
5
5.
Perpindahan halaman
6.
Garis alur proses
7.
Garis alur tembusan
6
BAB II STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) TATA LAKSANA LABORATORIUM KARANTINA IKAN
Standar Operasional Prosedur (SOP) Tata Laksana Laboratorium karantina ikan terdiri dari uraian kegiatan, pelaksana dan mutu baku sesuai dengan indikator-indikator teknis, administratif dan prosedural di laboratorium Karantina Ikan.
2.1. SOP Alur Pengujian HPI/ HPIK pada Contoh (Sampel Media Pembawa) di Laboratorium Terhadap Komoditas Perikanan Yang Dilalulintaskan Alur pengujian HPI/ HPIK pada contoh (sampel media pembawa) sesuai dengan distribusi contoh di laboratorium, yaitu: mulai diterimanya contoh di laboratorium sampai dengan diserahkannya Laporan Hasil Uji (LHU) kepada pelayanan operasional. Berikut SOP Alur Pengujian HPI/ HPIK pada Contoh (Sampel Media Pembawa) di Laboratorium Terhadap Komoditas Perikanan Yang Dilalulintaskan:
Tabel 2. SOP Alur Pengujian HPI/ HPIK pada Contoh (Sampel Media Pembawa) di Laboratorium Terhadap Komoditas Perikanan Yang Dilalulintaskan No 1.
No SOP
JUDUL
1/PIL/BKIPM.2/2014 Alur Pengujian HPI/ HPIK pada Contoh (Sampel Media Pembawa) di Laboratorium Terhadap Komoditas Perikanan Yang Dilalulintaskan
SOP terlampir.
7
2.2. SOP Pengujian HPI/ HPIK Golongan Virus Pengujiaan golongan virus dilakukan sesuai dengan permohonan target pengujian. Sesuai dengan Kep. Men. Nomor: 26/KEPMEN-KP/2013 tentang penetapan jenis-jenis hama dan penyakit ikan karantina, golongan, media pembawa, dan sebarannya, HPIK golongan virus terdiri dari 17 (tujuh belas) HPIK, yaitu: 7 (tujuh) HPIK pada media pembawa golongan ikan dan 10 (sepuluh) HPIK pada media pembawa golongan crustacea. Berikut SOP Pengujian HPI/ HPIK Golongan Virus: Tabel 3. SOP Pengujian HPI/ HPIK Golongan Virus No
No SOP
JUDUL
1. 2. 3. 4.
2/PIL/BKIPM.2/2014 3/PIL/BKIPM.2/2014 4/PIL/BKIPM.2/2014 5/PIL/BKIPM.2/2014
5.
6/PIL/BKIPM.2/2014
6.
7/PIL/BKIPM.2/2014
7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15.
8/PIL/BKIPM.2/2014 9/PIL/BKIPM.2/2014 10/PIL/BKIPM.2/2014 11/PIL/BKIPM.2/2014 12/PIL/BKIPM.2/2014 13/PIL/BKIPM.2/2014 14/PIL/BKIPM.2/2014 15/PIL/BKIPM.2/2014 16/PIL/BKIPM.2/2014
Pengujian HPI/ HPIK Golongan Virus Pengujian Herpesvirus ictaluri (CCVD) Pengujian Rhabdovirus carpio (SVC) Pengujian Infectious Pancreatic Necrosis Virus (IPNV) Pengujian Infectious Haemapoetic Necrosis Virus (IHNV) Pengujian Infectious Hypodermal and Haemapoetic Necrosis Virus (IHHNV) Pengujian Baculovirus penaei (BP) Pengujian Monodon baculovirus virus (MBV) Pengujian Yellow Head Virus (YHV) Pengujian Taura Syndrome Virus (TSV) Pengujian White Spot Syndrome Virus (WSSV) Pengujian Red Sea Bream Iridovirus (RSBIV) Pengujian Viral Nervous Necrosis (VNN) Pengujian Koi herpesvirus (KHV) Pengujian Macrobrachium rosenbergii nodavirus Extra small virus (MrNv) Pengujian Infectious myonecrosis virus (IMNV) Pengujian Nodavirus Pengujian Laem Singh Virus (LSNV)
16. 17/PIL/BKIPM.2/2014 17. 18/PIL/BKIPM.2/2014 18. 19/PIL/BKIPM.2/2014 SOP terlampir.
8
2.3. SOP Pengujian HPI/ HPIK Golongan Bakteri Pengujiaan golongan bakteri dilakukan sesuai dengan permohonan target pengujian. Sesuai dengan Kep. Men. Nomor: 26/KEPMEN-KP/2013 tentang penetapan jenis-jenis hama dan penyakit ikan karantina, golongan, media pembawa, dan sebarannya, HPIK golongan bakteri terdiri dari 13 (tujuh belas) HPIK, yaitu: 11 (sebelas) HPIK pada media pembawa golongan ikan dan 2 (dua) HPIK pada media pembawa golongan crustacea. Berikut SOP Pengujian HPI/ HPIK golongan bakteri: Tabel 4. SOP Pengujian HPI/ HPIK Golongan Bakteri No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14.
No SOP
JUDUL
20/PIL/BKIPM.2/2014 Pengujian HPI/ HPIK Golongan Bakteri 21/PIL/BKIPM.2/2014 Pengujian Bakteri Aeromonas salmonicida 22/PIL/BKIPM.2/2014 Pengujian Bakteri Renibacterium salmoninarum 23/PIL/BKIPM.2/2014 Pengujian Bakteri Mycobacterium marinum, M. chelonai, M. Fortuitum 24/PIL/BKIPM.2/2014 Pengujian Bakteri Nocardia seriolae, N. campachi, N. asteriodes 25/PIL/BKIPM.2/2014 Pengujian Bakteri Edwarsiella tarda 26/PIL/BKIPM.2/2014 Pengujian Bakteri Edwarsiella ictaluri 27/PIL/BKIPM.2/2014 Pengujian Bakteri Streptococcus agalactiae 28/PIL/BKIPM.2/2014 Pengujian Bakteri Photobacterium damselae subsp. Piscicida 29/PIL/BKIPM.2/2014 Pengujian Bakteri Yersinia ruckeri 30/PIL/BKIPM.2/2014 Pengujian Bakteri Aerococcus viridans var homeri 31/PIL/BKIPM.2/2014 Pengujian Bakteri Pseudomonas anguiliseptica 32/PIL/BKIPM.2/2014 Pengujian Bakteri Streptococcus iniae 33/PIL/BKIPM.2/2014 Pengujian Bakteri Vibrio parahaemoliticus
SOP terlampir.
2.4. SOP Pengujian HPI/ HPIK Golongan Parasit Pengujiaan golongan parasit dilakukan sesuai dengan permohonan target pengujian. Sesuai dengan Kep. Men. Nomor: 26/KEPMEN-KP/2013 9
tentang penetapan jenis-jenis hama dan penyakit ikan karantina, golongan, media pembawa, dan sebarannya, HPIK golongan parasit terdiri dari 16 (enam belas) HPIK, yaitu: 6 (enam) HPIK pada media pembawa golongan ikan dan 10 (sepuluh) HPIK pada media pembawa golongan molusca. Berikut SOP Pengujian HPI/ HPIK golongan parasit: Tabel 5. SOP Pengujian HPI/ HPIK Golongan Parasit No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17.
No SOP
JUDUL
34/PIL/BKIPM.2/2014 Pengujian HPI/ HPIK Golongan Parasit 35/PIL/BKIPM.2/2014 Pengujian Parasit Myxobolus (Myxosoma) cerebralis 36/PIL/BKIPM.2/2014 Pengujian Parasit Myxobolus koi 37/PIL/BKIPM.2/2014 Pengujian Parasit Pleistophora hyphessobryconis 38/PIL/BKIPM.2/2014 Pengujian Parasit Heterosphoris anguillarum 39/PIL/BKIPM.2/2014 Pengujian Parasit Henneguya exillis 40/PIL/BKIPM.2/2014 Pengujian Parasit Bonamia exitiosa 41/PIL/BKIPM.2/2014 Pengujian Parasit Bonamia ostreae 42/PIL/BKIPM.2/2014 Pengujian Parasit Haplosporidium (Minchinia) costale 43/PIL/BKIPM.2/2014 Pengujian Parasit Haplosporidium (Minchinia) nelsonii 44/PIL/BKIPM.2/2014 Pengujian Parasit Marteilia refringens 45/PIL/BKIPM.2/2014 Pengujian Parasit Marteilia sydneyii 46/PIL/BKIPM.2/2014 Pengujian Parasit Perkinsus marinus 47/PIL/BKIPM.2/2014 Pengujian Parasit Perkinsus olseni 48/PIL/BKIPM.2/2014 Pengujian Parasit Paragonimus pulmonalis 49/PIL/BKIPM.2/2014 Pengujian Parasit Microcytos mackini 50/PIL/BKIPM.2/2014 Pengujian Parasit Microcytos roughley
SOP terlampir.
2.5. SOP Pengujian HPI/ HPIK Golongan Mikotik Pengujiaan golongan mikotik dilakukan sesuai dengan permohonan target pengujian. Sesuai dengan Kep. Men. Nomor: 26/KEPMEN-KP/2013 tentang penetapan jenis-jenis hama dan penyakit ikan karantina, golongan, 10
media pembawa, dan sebarannya, HPIK golongan mikotik terdiri dari 5 (lima) HPIK, yaitu: 4 (empat) HPIK pada media pembawa golongan ikan dan 1 (satu) HPIK pada media pembawa golongan crustacea. Berikut SOP Pengujian HPI/ HPIK Golongan Mikotik:
Tabel 6. SOP Pengujian HPI/ HPIK Golongan Mikotik No
No SOP
JUDUL
1.
51/PIL/BKIPM.2/2014 Pengujian HPI/ HPIK Golongan Mikotik
2.
52/PIL/BKIPM.2/2014 Pengujian Mikotik Ichthyophonus hofferi
3.
53/PIL/BKIPM.2/2014 Pengujian Mikotik Branchiomyces sanguinis
4.
54/PIL/BKIPM.2/2014 Pengujian Mikotik Branchiomyces demigrans
5.
55/PIL/BKIPM.2/2014 Pengujian Mikotik Aphanomyces astaci
6.
56/PIL/BKIPM.2/2014 Pengujian Mikotik Aphanomyces invadans
SOP terlampir.
11
Lampiran 1. Alur pengujian HPI/ HPIK pada contoh (sampel MP) di laboratorium terhadap Komoditas perikanan yang dilalulintaskan
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA
Nomor SOP Tanggal Pembuatan Tanggal Revisi Tanggal Efektif Disahkan oleh
1/PIL/BKIPM.2/2014 10 Januari 2010 Juni 2014 September 2014 Kepala Pusat Karantina Ikan
Nama SOP
Ir. Muhammad Ridwan, MM, MP NIP. 19630306 198603 1 004 Alur pengujian HPI/ HPIK pada contoh (sampel MP) di laboratorium terhadap Komoditas perikanan yang dilalulintaskan
BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN
PUSAT KARANTINA IKAN
Dasar Hukum 1. UU No. 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan 2. Permen KP 15/MEN/2011 tentang OTK KKP 3. Permen KP No. 21/MEN/2008 tentang OTK Unit Pelaksana Teknis Karantina Ikan 4. Kepmen KP No. 26/MEN/2013 tentang Penetapan Jenis-Jenis Hama dan Penyakit Ikan Karantina, Golongan, Media Pembawa dan Sebarannya Keterkaitan 1. SOP Penerbitan Health Certificate for Fish and Fish Products (KI-D1) /Sertifikat Kesehatan Ikan (KI-D2) berdasarkan LHU Laboratorium 2. SOP Pengujian HPIK Golongan Parasit 3. SOP Pengujian HPIK Golongan Bakteri 4. SOP Pengujian HPIK Golongan Mikotik 5. SOP Pengujian HPIK Golongan Virus
Kualifikasi pelaksana 1. PHPI Ahli 2. PHPI Terampil
Peringatan 1. Kegiatan pemeriksaan harus menerapkan prinsip prosedur keamanan dan keselamatan bekerja di laboratorium 2. Penanganan bahan kimia harus sesuai MSDS (Material Safety Data Sheet)
Pencatatan dan pendataan 1. Sisterkaroline 2. Buku Agenda Laboratorium 3. Sistem aplikasi penerbitan LHU
Peralatan/perlengkapan 1. PC 2. Peralatan dan bahan laboratorium 3. Referensi dan Jurnal
PELAKSANA
No.
1 2
2
3
4
Uraian Kegiatan
Menyerahkan contoh ke petugas penerima contoh
Petugas Pengambil Contoh
Petugas Penerima contoh/ Petugas Administrasi Laboratorium
Petugas Patologi/ Manager Teknis Nekropsi
Petugas Laboratrium Virologi
Mutu Baku
Petugas Laboratorium Bakteriologi
Petugas Laboratorium Parasitologi
Petugas Laboratorium Mikologi
Manager Administrasi Laboratorium
Petugas Administrasi Pelayanan Operasional
Mulai
a. Menerima contoh dari petugas pengambil contoh; b. Membukukan, mengkodefikasi*; c. Mengisi form distribusi contoh sesuai dengan target pengujian dan menyerahkan form distribusi contoh ke Manajer Teknis Memverifikasi dan menandatangani form distribusi dan menyerahkan kembali ke petugas penerima contoh Mendistribusikan contoh uji ke laboratorium tujuan. Apabila berupa non isolat/ non fiksatif diserahkan kepada petugas laboratorium patologi / nekropsi, bila berupa isolat / fiksatif langsung diserahkan kepada petugas laboratorium terkait Melakukan nekropsi, dan hasil nekropsi contoh uji di bawa masing-masing petugas laboratorium terkait
Kelengkapan
Waktu
Output
Contoh/ media pembawa
5 menit
Contoh/ media pembawa
10 menit
Form distribusi
Form distribusi
15 menit
Form distribusi yang telah ditandatangani
Form distribusi yang telah ditandatangi
15 menit
Contoh
1. Contoh/ media pembawa 2. Buku 3. Form distribusi
Isolat/ fiksatif
non isolat/ non fiksatif
Peralatan nekropsi
5
1 jam
Keterangan
*kodefikasi dilakukan sebelum MP didistribusikan di laboratorium sehingga pelaksana laboratorium tidak mengetahui asal MP (bersifat rahasia) agar pelaksana laboratorium bebas dari setiap pengaruh dan tekanan komersial
Tim nekropsi terdiri dari petugas masing-masing laboratorium yang ditunjuk oleh MT sesuai dengan Contoh uji/ target target pemeriksaan organ
a. Melakukan pengujian contoh uji
- Petugas laboratorium : Penyelia dan Analis laboratorium terkait,
sesuai dengan target pengujian, b. Membuat laporan hasil uji sementara (LHUS), c. Melakukan analisa LHUS dan diserahkan kepada Manajer Teknis LHUS 6
7
8
9
LHUS
LHUS
Peralatan & bahan uji sesuai dengan tujuan pengujian
14 hari**
Buku/standar acuan pengujian/referensi Puskari/ OIE
30 menit
LHUS yang telah diverifikasi
LHUS
15 menit
draf LHU
Draf LHU
15 menit
draf LHU
LHUS - **Waktu : sesuai dengan lamanya pengujian
LHUS
Memverifikasi LHUS, apabila belum sesuai, dikembalikan kepada petugas laboratorium terkait untuk diperbaiki. Apabila LHUS telah sesuai diserahkan kepada MA untuk penerbitan Laporan Hasil Uji (LHU) Memerintahkan petugas administrasi untuk menerbitkan LHU
Menerbitkan LHU dan menyerahkan kepada MT atau MM atau MA untuk ditandatangani Menandatangani LHU dan diserahkan kepada petugas administrasi laboratorium
Apabila MT/MM/MA tidak ada, diwakili oleh deputi
MT/MM/MA
10 Memberikan penomeran, mengarsipkan rekaman LHU, dan diserahkan kepada petugas administrasi pelayanan operasional (PHPI/ petugas yang bertugas dicounter pelayanan)
Draf LHU
10 menit
LHU
Arsip
5 menit
LHU
11 Menerima LHU
Untuk dilanjutkan penerbitan HC Selesai
Tanda terima LHU
5 menit
Tanda terima LHU
LEMBAR KERJA IDENTIFIKASI KEGIATAN A. Data Kegiatan 1. Judul SOP
Alur pengujian HPI/ HPIK pada contoh (sampel MP) di laboratorium terhadap Komoditas perikanan yang dilalulintaskan
2. Jenis Kegiatan
Rutin
3. Penanggung Jawab a. Produk
Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan
b. Kegiatan 4. Scope (Ruang Lingkup)
Pusat Karantina Ikan
Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan
B. Identifikasi Kegiatan Judul Kegiatan
Alur pengujian HPI/ HPIK pada contoh (sampel MP) di laboratorium terhadap Komoditas perikanan yang dilalulintaskan
Langkah awal Langkah Utama
Petugas pengambil contoh menyerahkan contoh ke petugas penerima contoh
Langkah Akhir
Petugas administrasi pelayanan operasional menerima LHU
C. Identifikasi Langkah Langkah Awal
Manajer Teknis memverifikasi dan menandatangani form distribusi dan menyerahkan kembali ke petugas penerima contoh
1 Alur pengujian HPI/ HPIK pada contoh (sampel MP) di laboratorium terhadap Komoditas perikanan yang dilalulintaskan 2 Petugas penerima contoh di bawah kendali Manajer Administrasi : a. Menerima contoh dari petugas pengambil contoh; b. Membukukan, mengkodefikasi;
Langkah Utama
c. Mengisi form distribusi contoh uji sesuai dengan target pemeriksaan dan menyerahkan form distribusi contoh uji ke Manajer Teknis 1 Manajer Teknis memverifikasi dan menandatangani form distribusi dan menyerahkan kembali ke petugas penerima contoh 2 Petugas penerima contoh mendistribusikan contoh uji ke laboratorium tujuan. Apabila berupa non isolat/ non fiksatif diserahkan kepada petugas laboratorium patologi / nekropsi, bila berupa isolat / fiksatif langsung diserahkan kepada petugas laboratorium terkait 3 Petugas laboratorium patologi melakukan nekropsi, dan hasil nekropsi contoh uji di bawa masing-masing petugas laboratorium terkait 4 Petugas laboratorium : a. Melakukan pengujian contoh uji sesuai dengan target pengujian, b. Membuat laporan hasil uji sementara (LHUS), c. Melakukan analisa LHUS dan diserahkan kepada Manajer Teknis 5 MT. memverifikasi LHUS, apabila belum sesuai, dikembalikan kepada petugas laboratorium terkait untuk diperbaiki. Apabila LHUS telah sesuai diserahkan kepada MA untuk penerbitan Laporan Hasil Uji (LHU) 6 MA memerintahkan petugas administrasi untuk menerbitkan LHU 7 Petugas Administrasi menerbitkan LHU dan menyerahkan kepada MT atau MM atau MA untuk ditandatangani 8 MT atau MM atau MA menandatangani LHU dan diserahkan kepada petugas administrasi laboratorium 9 Petugas administrasi laboratorium memberikan penomeran, mengarsipkan rekaman LHU, dan diserahkan kepada petugas administrasi pelayanan operasional (PHPI/ petugas yang bertugas dicounter pelayanan)
Langkah Akhir
1 Petugas administrasi pelayanan operasional menerima LHU
Lampiran 2. SOP Pengujian HPI/ HPIK Golongan Virus
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA
Nomor SOP Tanggal Pembuatan Tanggal Revisi Tanggal Efektif Disahkan oleh
2/PIL/BKIPM.2/2014 10 Januari 2010 Juni 2014 September 2014 Kepala Pusat Karantina Ikan
Nama SOP
Ir. Muhammad Ridwan, MM, MP NIP. 19630306 198603 1 004 Pengujian HPI/ HPIK Golongan Virus
BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN PUSAT KARANTINA IKAN Dasar Hukum 1. UU No. 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan 2. Permen KP 15/MEN/2011 tentang OTK KKP 3. Permen KP No. 21/MEN/2008 tentang OTK Unit Pelaksana Teknis Karantina Ikan 4. Kepmen KP No. 26/MEN/2013 tentang Penetapan Jenis-Jenis Hama dan Ikan Karantina, Golongan, Media Pembawa dan Sebarannya
Kualifikasi pelaksana 1. PHPI Ahli 2. PHPI Terampil Penyakit
Keterkaitan
1.
SOP Alur pengujian HPI/ HPIK pada contoh (sampel MP) di laboratorium terhadap Komoditas perikanan yang dilalulintaskan SOP Pengujian Herpesvirus ictaluri (CCVD) SOP Pengujian Rhabdovirus carpio (SVC) SOP Pengujian Infectious Pancreatic Necrosis Virus (IPNV) SOP Pengujian Infectious Haemapoetic Necrosis Virus (IHNV) SOP Pengujian Infectious Hypodermal and Haemapoetic Necrosis Virus (IHHNV) SOP Pengujian Baculovirus penaei (BP) SOP Pengujian Monodon baculovirus virus (MBV) SOP Pengujian Yellow Head Virus (YHV) SOP Pengujian Taura Syndrome Virus ( TSV) SOP Pengujian White Spot Syndrome Virus (WSSV) SOP Pengujian Red Sea Bream Iridovirus (RSBIV) SOP Pengujian Viral Nervous Necrosis (VNN) SOP Pengujian Koi herpesvirus (KHV) SOP Pengujian Macrobrachium rosenbergii nodavirus Extra small virus (MrNv) SOP Pengujian Infectious myonecrosis virus (IMNV) SOP Pengujian Nodavirus SOP Pengujian Laem Singh Virus (LSNV)
2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. Peringatan 1. Kegiatan pemeriksaan harus menerapkan prinsip prosedur keamanan dan keselamatan bekerja di laboratorium 2. Penanganan bahan kimia harus sesuai MSDS (Material Safety Data Sheet)
Peralatan/perlengkapan 1. PC 2. Peralatan dan bahan laboratorium 3. Referensi dan Jurnal
Pencatatan dan pendataan 1. Sisterkaroline 2. Buku Agenda Laboratorium 3. Sistem aplikasi penerbitan LHU
Pelaksana No.
1.
2.
Uraian Kegiatan
Mencatatan data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku/ agenda virus, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan
a.
b.
Petugas Laboratorium Virologi
Mutu Baku
Manager Teknis
buku/agenda virus
Mulai
Label berisi kode pemeriksaan virus dengan metode konvensional
Melakukan pengujian HPI/ HPIK Golongan Virus dengan metode konvensional
Label berisi kode pemeriksaan virus dengan metode molekuler
Melakukan pengujian HPI/ HPIK Golongan Virus dengan metode biologi molekuler
Label berisi kode pemeriksaan virus dengan metode imunologi/serologi
Melakukan pengujian HPI/ HPIK Golongan Virus dengan c. metode immunologi/ serologi
3.
Membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada MT
4.
Menerima LHUS
Kelengkapan
Selesai
Waktu
15 menit
Output
Hasil Nekropsi, isolat/ fiksatif, tercatat di buku agenda parasit,
Keterangan Manajer administrasi, selain mengkodefikasi dan mengisi form, juga menilai kesiapan bahan dan SDM.
7 hari
Gambaran CPE (Cytopathic Effect) dari sel Ruang lingkup konvensional selapis adalah: kultur sel, per contoh
2 hari
Foto hasil pengujian PCR yang menunjukkan berat pasangan basa (bp)
Primer Set Konvensional, per target
8 jam
Foto hasil pengujian PCR yang menunjukkan berat pasangan basa (bp)
Kit, per target
5 jam
Produk PCR dan grafik
Real time PCR, per target
8 jam
Angka absorbansi dari spektrofotometer
Elisa, per target
3 jam
mucul warna coklat pada bulatan
dot blot, per target
2 hari
muncul garis pada`warna yang sesuai
western dot blot
3 hari
muncul warna flourescent pada preparat
IFAT/ FAT, per target
4 hari
muncul warna indikator positif pada preparat
IHC, per target
3 hari
muncul warna indikator positif pada preparat
Immunoperoxsidase assay, per target Jika ada Penyelia maka LHUS harus disyahkan (tandatangan) Penyelia
form LHUS
15 menit
LHUS
form disposisi dilampiri LHUS
5 menit
LHUS
LEMBAR KERJA IDENTIFIKASI KEGIATAN A. Data Kegiatan 1. Judul SOP 2. Jenis Kegiatan 3. Penanggung Jawab a. Produk b. Kegiatan 4. Scope (Ruang Lingkup)
Pengujian HPI/ HPIK Golongan Virus Rutin Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Pusat Karantina Ikan
Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan
B. Identifikasi Kegiatan Judul Kegiatan
Pengujian HPIK Golongan Virus
Langkah awal
Petugas Laboratorium virus mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/fiksatif ke dalam buku/agenda virus, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi yang telah ditentukan
Langkah Utama
Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian HPI/HPIK Laboratorium virus melakukan pengujian HPI/HPIK Golongan virus sesuai dengan disposisi
Langkah Akhir
MT menerima LHUS
C. Identifikasi Langkah Petugas Laboratorium virus mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku/ agenda virus, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan
Langkah Awal
1.
Langkah Utama
1. Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian HPI/HPIK Golongan virus dengan metode konvensional 2. Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian HPI/HPIK Golongan virus dengan metode biologi molekuler 3. Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian HPI/HPIK Golongan virus dengan metode immunologi/ serologi
Langkah Akhir
4. Petugas laboratorium virus membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada MT 1. MT menerima LHUS
Lampiran 3. SOP Pengujian virus Herpesvirus ictaluri
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA
Nomor SOP
3/PIL/BKIPM.2/2014
Tanggal Pembuatan
10 Januari 2010
Tanggal Revisi Tanggal Efektif Disahkan oleh
BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN Nama SOP
PUSAT KARANTINA IKAN Dasar Hukum 1. UU No. 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan 2. Permen KP 15/MEN/2011 tentang OTK KKP 3. Permen KP No. 21/MEN/2008 tentang OTK Unit Pelaksana Teknis Karantina Ikan 4. Kepmen KP No. 26/MEN/2013 tentang Penetapan Jenis-Jenis Hama dan Ikan Karantina, Golongan, Media Pembawa dan Sebarannya Keterkaitan 1. SOP Alur pengujian HPI/ HPIK pada contoh (sampel MP) di laboratorium terhadap Komoditas perikanan yang dilalulintaskan 2. SOP Pengujian HPI/ HPIK golongan Virus
Peringatan 1. Kegiatan pemeriksaan harus menerapkan prinsip prosedur keamanan dan keselamatan bekerja di laboratorium 2. Penanganan bahan kimia harus sesuai MSDS (Material Safety Data Sheet)
Juni 2014 September 2014 Kepala Pusat Karantina Ikan
Ir. Muhammad Ridwan, MM, MP NIP. 19630306 198603 1 004 Pengujian virus Herpesvirus ictaluri
Kualifikasi pelaksana 1. PHPI Ahli 2. PHPI Terampil Penyakit Peralatan/perlengkapan 1. PC 2. Peralatan dan bahan laboratorium 3. Referensi dan Jurnal
Pencatatan dan pendataan 1. Sisterkaroline 2. Buku Agenda Laboratorium 3. Sistem aplikasi penerbitan LHU
Pelaksana No.
1.
2.
Uraian Kegiatan
Mencatatan data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku/ agenda virus, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan
a.
b.
Petugas Laboratorium Virologi
Mutu Baku
Manager Teknis
buku/agenda virus
Mulai
Melakukan pengujian virus Herpesvirus ictaluri dengan metode konvensional
Label berisi kode pemeriksaan virus dengan metode konvensional
Melakukan pengujian virus Herpesvirus ictaluri dengan metode biologi molekuler
Label berisi kode pemeriksaan virus dengan metode molekuler
Melakukan pengujian virus Herpesvirus ictaluri dengan metode c. immunologi/ serologi
3.
Membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada MT
4.
Menerima LHUS
Kelengkapan
Label berisi kode pemeriksaan virus dengan metode imunologi/serologi
Selesai
Waktu
15 menit
Output
Keterangan
Manajer administrasi, selain Hasil Nekropsi, isolat/ fiksatif, tercatat mengkodefikasi dan mengisi form, juga menilai kesiapan di buku agenda parasit, bahan dan SDM.
7 hari
Gambaran CPE (Cytopathic Effect) dari sel selapis
Ruang lingkup konvensional adalah: kultur sel, per contoh
2 hari
Foto hasil pengujian PCR yang menunjukkan berat pasangan basa (bp)
Primer Set Konvensional, per target
8 jam
Foto hasil pengujian PCR yang menunjukkan berat pasangan basa Kit, per target (bp)
5 jam
Produk PCR dan grafik
Real time PCR, per target, tanpa kurva standard
8 jam
Angka absorbansi dari spektrofotometer
Elisa, per target
3 jam
mucul warna coklat pada bulatan
dot blot, per target
2 hari
muncul garis pada`warna yang sesuai western dot blot
7 hari kerja
muncul warna flourescent pada preparat
IFAT/ FAT, per target
7 hari kerja
muncul warna indikator positif pada preparat
IHC, per target
3 hari
muncul warna indikator positif pada preparat
Immunoperoxsidase assay, per target
form LHUS
15 menit
form disposisi dilampiri LHUS
5 menit
Jika ada Penyelia maka LHUS harus disyahkan (tandatangan) Penyelia
LEMBAR KERJA IDENTIFIKASI KEGIATAN A. Data Kegiatan 1. Judul SOP 2. Jenis Kegiatan 3. Penanggung Jawab a. Produk b. Kegiatan 4. Scope (Ruang Lingkup) B. Identifikasi Kegiatan Judul Kegiatan Langkah awal
Pengujian virus Herpesvirus ictaluri Rutin Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Pusat Karantina Ikan Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan
Pengujian virus Herpesvirus ictaluri Petugas Laboratorium virus mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku/ agenda virus, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi yang telah ditentukan
Langkah Utama
Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian virus Herpesvirus ictaluri
Langkah Akhir
MT menerima LHUS
C. Identifikasi Langkah Langkah Awal Langkah Utama
1 Petugas Laboratorium virus mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku/ agenda virus, dilanjutkan dengan 1 Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian virus Herpesvirus ictaluri dengan metode konvensional 2 Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian virus Herpesvirus ictaluri dengan metode biologi molekuler 3 Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian virus Herpesvirus ictaluri dengan metode immunologi/ serologi
Langkah Akhir
4 Petugas laboratorium virus membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada MT 1 MT menerima LHUS
Lampiran 4. SOP Pengujian Rhabdovirus carpio (SVC)
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA
Nomor SOP
4/PIL/BKIPM.2/2014
Tanggal Pembuatan
10 Januari 2010
Tanggal Revisi Tanggal Efektif Disahkan oleh
BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN Nama SOP
PUSAT KARANTINA IKAN Dasar Hukum 1. UU No. 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan 2. Permen KP 15/MEN/2011 tentang OTK KKP 3. Permen KP No. 21/MEN/2008 tentang OTK Unit Pelaksana Teknis Karantina Ikan 4. Kepmen KP No. 26/MEN/2013 tentang Penetapan Jenis-Jenis Hama dan Ikan Karantina, Golongan, Media Pembawa dan Sebarannya Keterkaitan 1. SOP Alur pengujian HPI/ HPIK pada contoh (sampel MP) di laboratorium terhadap Komoditas perikanan yang dilalulintaskan 2. SOP Pengujian HPI/ HPIK golongan Virus
Peringatan 1. Kegiatan pemeriksaan harus menerapkan prinsip prosedur keamanan dan keselamatan bekerja di laboratorium 2. Penanganan bahan kimia harus sesuai MSDS (Material Safety Data Sheet)
Juni 2014 September 2014 Kepala Pusat Karantina Ikan
Ir. Muhammad Ridwan, MM, MP NIP. 19630306 198603 1 004 Pengujian Rhabdovirus carpio (SVC)
Kualifikasi pelaksana 1. PHPI Ahli 2. PHPI Terampil Penyakit Peralatan/perlengkapan 1. PC 2. Peralatan dan bahan laboratorium 3. Referensi dan Jurnal
Pencatatan dan pendataan 1. Sisterkaroline 2. Buku Agenda Laboratorium 3. Sistem aplikasi penerbitan LHU
Pelaksana No.
1.
2.
Uraian Kegiatan
Mencatatan data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku/ agenda virus, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan
a.
b.
Petugas Laboratorium Virologi
Mutu Baku
Manager Teknis
buku/agenda virus
Mulai
Melakukan pengujian virus Rhabdovirus carpio dengan metode konvensional
Label berisi kode pemeriksaan virus dengan metode konvensional
Melakukan pengujian virus Rhabdovirus carpio dengan metode biologi molekuler
Label berisi kode pemeriksaan virus dengan metode molekuler
Melakukan pengujian virus Rhabdovirus carpio dengan metode c. immunologi/ serologi
3.
Membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada MT
4.
Menerima LHUS
Kelengkapan
Label berisi kode pemeriksaan virus dengan metode imunologi/serologi
Selesai
Waktu
15 menit
Output
Keterangan
Manajer administrasi, selain Hasil Nekropsi, isolat/ fiksatif, tercatat mengkodefikasi dan mengisi di buku agenda parasit, form, juga menilai kesiapan bahan dan SDM.
7 hari
Gambaran CPE (Cytopathic Effect) dari sel selapis
Ruang lingkup konvensional adalah: kultur sel, per contoh
2 hari
Foto hasil pengujian PCR yang menunjukkan berat pasangan basa (bp)
Primer Set Konvensional, per target
8 jam
Foto hasil pengujian PCR yang menunjukkan berat pasangan basa Kit, per target (bp)
5 jam
Produk PCR dan grafik
Real time PCR, per target, tanpa kurva standard
8 jam
Angka absorbansi dari spektrofotometer
Elisa, per target
3 jam
mucul warna coklat pada bulatan
dot blot, per target
2 hari
muncul garis pada`warna yang sesuai western dot blot
7 hari kerja
muncul warna flourescent pada preparat
IFAT/ FAT, per target
7 hari kerja
muncul warna indikator positif pada preparat
IHC, per target
3 hari
muncul warna indikator positif pada preparat
Immunoperoxsidase assay, per target
form LHUS
15 menit
form disposisi dilampiri LHUS
5 menit
Jika ada Penyelia maka LHUS harus disyahkan (tandatangan) Penyelia
LEMBAR KERJA IDENTIFIKASI KEGIATAN A. Data Kegiatan 1. Judul SOP 2. Jenis Kegiatan 3. Penanggung Jawab a. Produk b. Kegiatan 4. Scope (Ruang Lingkup) B. Identifikasi Kegiatan Judul Kegiatan Langkah awal
Pengujian Rhabdovirus carpio (SVC) Rutin Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Pusat Karantina Ikan Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan
Pengujian Rhabdovirus carpio (SVC) Petugas Laboratorium virus mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku/ agenda virus, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi yang telah ditentukan
Langkah Utama
Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian virus Rhabdovirus carpio (SVC)
Langkah Akhir
MT menerima LHUS
C. Identifikasi Langkah Langkah Awal Langkah Utama
1 Petugas Laboratorium virus mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku/ agenda virus, dilanjutkan dengan 1 Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian Rhabdovirus carpio (SVC) dengan metode konvensional 2 Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian Rhabdovirus carpio (SVC) dengan metode biologi molekuler 3 Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian Rhabdovirus carpio (SVC) dengan metode immunologi/ serologi
Langkah Akhir
4 Petugas laboratorium virus membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada MT 1 MT menerima LHUS
Lampiran 5. SOP Pengujian Infectious Pancreatic Necrosis Virus (IPNV)
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA
Nomor SOP
5/PIL/BKIPM.2/2014
Tanggal Pembuatan
10 Januari 2010
Tanggal Revisi Tanggal Efektif Disahkan oleh
BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN Nama SOP
PUSAT KARANTINA IKAN Dasar Hukum 1. UU No. 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan 2. Permen KP 15/MEN/2011 tentang OTK KKP 3. Permen KP No. 21/MEN/2008 tentang OTK Unit Pelaksana Teknis Karantina Ikan 4. Kepmen KP No. 26/MEN/2013 tentang Penetapan Jenis-Jenis Hama dan Ikan Karantina, Golongan, Media Pembawa dan Sebarannya Keterkaitan 1. SOP Alur pengujian HPI/ HPIK pada contoh (sampel MP) di laboratorium terhadap Komoditas perikanan yang dilalulintaskan 2. SOP Pengujian HPI/ HPIK golongan Virus
Peringatan 1. Kegiatan pemeriksaan harus menerapkan prinsip prosedur keamanan dan keselamatan bekerja di laboratorium 2. Penanganan bahan kimia harus sesuai MSDS (Material Safety Data Sheet)
Juni 2014 September 2014 Kepala Pusat Karantina Ikan
Ir. Muhammad Ridwan, MM, MP NIP. 19630306 198603 1 004 Pengujian Infectious Pancreatic Necrosis Virus (IPNV)
Kualifikasi pelaksana 1. PHPI Ahli 2. PHPI Terampil Penyakit Peralatan/perlengkapan 1. PC 2. Peralatan dan bahan laboratorium 3. Referensi dan Jurnal
Pencatatan dan pendataan 1. Sisterkaroline 2. Buku Agenda Laboratorium 3. Sistem aplikasi penerbitan LHU
Pelaksana No.
1.
2.
Uraian Kegiatan
Mencatatan data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku/ agenda virus, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan
a.
b.
Petugas Laboratorium Virologi
Mutu Baku
Manager Teknis
buku/agenda virus
Mulai
Melakukan pengujian Infectious Pancreatic Necrosis Virus dengan metode konvensional
Label berisi kode pemeriksaan virus dengan metode konvensional
Melakukan pengujian Infectious Pancreatic Necrosis Virus dengan metode biologi molekuler
Label berisi kode pemeriksaan virus dengan metode molekuler
Melakukan pengujian Infectious Pancreatic Necrosis Virus c. dengan metode immunologi/ serologi
3.
Membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada MT
4.
Menerima LHUS
Kelengkapan
Label berisi kode pemeriksaan virus dengan metode imunologi/serologi
Selesai
Waktu
15 menit
Output
Keterangan
Manajer administrasi, selain Hasil Nekropsi, isolat/ fiksatif, tercatat mengkodefikasi dan mengisi di buku agenda parasit, form, juga menilai kesiapan bahan dan SDM.
7 hari
Gambaran CPE (Cytopathic Effect) dari sel selapis
Ruang lingkup konvensional adalah: kultur sel, per contoh
2 hari
Foto hasil pengujian PCR yang menunjukkan berat pasangan basa (bp)
Primer Set Konvensional, per target
8 jam
Foto hasil pengujian PCR yang menunjukkan berat pasangan basa Kit, per target (bp)
8 jam
Produk PCR dan grafik
Real time PCR, per target tanpa kurva standar
8 jam
Angka absorbansi dari spektrofotometer
Elisa, per target
3 jam
mucul warna coklat pada bulatan
dot blot, per target
2 hari
muncul garis pada`warna yang sesuai western dot blot
7 hari kerja
muncul warna flourescent pada preparat
IFAT/ FAT, per target
7 hari kerja
muncul warna indikator positif pada preparat
IHC, per target
3 hari
muncul warna indikator positif pada preparat
Immunoperoxsidase assay, per target
form LHUS
15 menit
form disposisi dilampiri LHUS
5 menit
Jika ada Penyelia maka LHUS harus disyahkan (tandatangan) Penyelia
LEMBAR KERJA IDENTIFIKASI KEGIATAN A. Data Kegiatan 1. Judul SOP 2. Jenis Kegiatan 3. Penanggung Jawab a. Produk b. Kegiatan 4. Scope (Ruang Lingkup) B. Identifikasi Kegiatan Judul Kegiatan Langkah awal
Pengujian Infectious Pancreatic Necrosis Virus (IPNV) Rutin Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Pusat Karantina Ikan Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan
Pengujian Infectious Pancreatic Necrosis Virus (IPNV) Petugas Laboratorium virus mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku/ agenda virus, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi yang telah ditentukan
Langkah Utama
Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian Infectious Pancreatic Necrosis Viru s (IPNV)
Langkah Akhir
MT menerima LHUS
C. Identifikasi Langkah Langkah Awal Langkah Utama
1 Petugas Laboratorium virus mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku/ agenda virus, dilanjutkan dengan 1 Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian Infectious Pancreatic Necrosis Virus (IPNV) dengan metode konvensional 2 Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian Infectious Pancreatic Necrosis Virus (IPNV) dengan metode biologi molekuler
Langkah Akhir
3 Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian Infectious Pancreatic Necrosis Virus (IPNV) (IPNV) dengan metode immunologi/ serologi 4 Petugas laboratorium virus membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada MT 1 MT menerima LHUS
Lampiran 6. SOP Pengujian Infectious Haemapoetic Necrosis Virus (IHNV)
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA
Nomor SOP
6/PIL/BKIPM.2/2014
Tanggal Pembuatan
10 Januari 2010
Tanggal Revisi Tanggal Efektif Disahkan oleh
BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN Nama SOP
PUSAT KARANTINA IKAN Dasar Hukum 1. UU No. 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan 2. Permen KP 15/MEN/2011 tentang OTK KKP 3. Permen KP No. 21/MEN/2008 tentang OTK Unit Pelaksana Teknis Karantina Ikan 4. Kepmen KP No. 26/MEN/2013 tentang Penetapan Jenis-Jenis Hama dan Ikan Karantina, Golongan, Media Pembawa dan Sebarannya Keterkaitan 1. SOP Alur pengujian HPI/ HPIK pada contoh (sampel MP) di laboratorium terhadap Komoditas perikanan yang dilalulintaskan 2. SOP Pengujian HPI/ HPIK golongan Virus
Peringatan 1. Kegiatan pemeriksaan harus menerapkan prinsip prosedur keamanan dan keselamatan bekerja di laboratorium 2. Penanganan bahan kimia harus sesuai MSDS (Material Safety Data Sheet)
Juni 2014 September 2014 Kepala Pusat Karantina Ikan
Ir. Muhammad Ridwan, MM, MP NIP. 19630306 198603 1 004 Pengujian Infectious Haemapoetic Necrosis Virus (IHNV)
Kualifikasi pelaksana 1. PHPI Ahli 2. PHPI Terampil Penyakit Peralatan/perlengkapan 1. PC 2. Peralatan dan bahan laboratorium 3. Referensi dan Jurnal
Pencatatan dan pendataan 1. Sisterkaroline 2. Buku Agenda Laboratorium 3. Sistem aplikasi penerbitan LHU
Pelaksana No.
1.
2.
Uraian Kegiatan
Mencatatan data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku/ agenda virus, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan
a.
b.
Petugas Laboratorium Virologi
Mutu Baku
Manager Teknis
Mulai
buku/agenda virus
Melakukan pengujian Infectious Haemapoetic Necrosis Virus dengan metode konvensional
Label berisi kode pemeriksaan virus dengan metode konvensional
Melakukan pengujian Infectious Haemapoetic Necrosis Virus dengan metode biologi molekuler
Label berisi kode pemeriksaan virus dengan metode molekuler
Melakukan pengujian Infectious Haemapoetic Necrosis Virus c. dengan metode immunologi/ serologi
3.
Membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada MT
4.
Menerima LHUS
Kelengkapan
Label berisi kode pemeriksaan virus dengan metode imunologi/serologi
Selesai
Waktu
15 menit
Output
Keterangan
Manajer administrasi, selain Hasil Nekropsi, isolat/ fiksatif, tercatat mengkodefikasi dan mengisi di buku agenda parasit, form, juga menilai kesiapan bahan dan SDM.
7 hari
Gambaran CPE (Cytopathic Effect) dari sel selapis
Ruang lingkup konvensional adalah: kultur sel, per contoh
2 hari
Foto hasil pengujian PCR yang menunjukkan berat pasangan basa (bp)
Primer Set Konvensional, per target
8 jam
Foto hasil pengujian PCR yang menunjukkan berat pasangan basa Kit, per target (bp)
8 jam
Produk PCR dan grafik
Real time PCR, per target tanpa kurva standar
8 jam
Angka absorbansi dari spektrofotometer
Elisa, per target
3 jam
mucul warna coklat pada bulatan
dot blot, per target
2 hari
muncul garis pada`warna yang sesuai western dot blot
7 hari kerja
muncul warna flourescent pada preparat
IFAT/ FAT, per target
7 hari kerja
muncul warna indikator positif pada preparat
IHC, per target
3 hari
muncul warna indikator positif pada preparat
Immunoperoxsidase assay, per target
form LHUS
15 menit
form disposisi dilampiri LHUS
5 menit
Jika ada Penyelia maka LHUS harus disyahkan (tandatangan) Penyelia
LEMBAR KERJA IDENTIFIKASI KEGIATAN A. Data Kegiatan 1. Judul SOP 2. Jenis Kegiatan 3. Penanggung Jawab a. Produk b. Kegiatan 4. Scope (Ruang Lingkup) B. Identifikasi Kegiatan Judul Kegiatan Langkah awal
Pengujian Infectious Haemapoetic Necrosis Virus (IHNV) Rutin Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Pusat Karantina Ikan Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan
Pengujian Infectious Haemapoetic Necrosis Virus (IHNV) Petugas Laboratorium virus mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku/ agenda virus, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi yang telah ditentukan
Langkah Utama
Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian Infectious Haemapoetic Necrosis Virus (IHNV)
Langkah Akhir
MT menerima LHUS
C. Identifikasi Langkah Langkah Awal Langkah Utama
1 Petugas Laboratorium virus mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku/ agenda virus, dilanjutkan dengan 1 Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian Infectious Haemapoetic Necrosis Virus (IHNV) dengan metode konvensional 2 Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian Infectious Haemapoetic Necrosis Virus (IHNV) dengan metode biologi molekuler
Langkah Akhir
3 Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian Infectious Haemapoetic Necrosis Virus (IHNV) dengan metode immunologi/ serologi 4 Petugas laboratorium virus membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada MT 1 MT menerima LHUS
Lampiran 7. SOP Pengujian Infectious Hypodermal and Haemapoetic Necrosis Virus (IHHNV)
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA
Nomor SOP
7/PIL/BKIPM.2/2014
Tanggal Pembuatan
10 Januari 2010
Tanggal Revisi Tanggal Efektif Disahkan oleh
BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN Nama SOP
PUSAT KARANTINA IKAN Dasar Hukum 1. UU No. 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan 2. Permen KP 15/MEN/2011 tentang OTK KKP 3. Permen KP No. 21/MEN/2008 tentang OTK Unit Pelaksana Teknis Karantina Ikan 4. Kepmen KP No. 26/MEN/2013 tentang Penetapan Jenis-Jenis Hama dan Ikan Karantina, Golongan, Media Pembawa dan Sebarannya Keterkaitan 1. SOP Alur pengujian HPI/ HPIK pada contoh (sampel MP) di laboratorium terhadap Komoditas perikanan yang dilalulintaskan 2. SOP Pengujian HPI/ HPIK golongan Virus
Peringatan 1. Kegiatan pemeriksaan harus menerapkan prinsip prosedur keamanan dan keselamatan bekerja di laboratorium 2. Penanganan bahan kimia harus sesuai MSDS (Material Safety Data Sheet)
Juni 2014 September 2014 Kepala Pusat Karantina Ikan
Ir. Muhammad Ridwan, MM, MP NIP. 19630306 198603 1 004 Pengujian Infectious Hypodermal and Haemapoetic Necrosis Virus (IHHNV)
Kualifikasi pelaksana 1. PHPI Ahli 2. PHPI Terampil Penyakit Peralatan/perlengkapan 1. PC 2. Peralatan dan bahan laboratorium 3. Referensi dan Jurnal
Pencatatan dan pendataan 1. Sisterkaroline 2. Buku Agenda Laboratorium 3. Sistem aplikasi penerbitan LHU
Pelaksana No.
1.
2.
Uraian Kegiatan
Mencatatan data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku/ agenda virus, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan
a.
b.
Petugas Laboratorium Virologi
Mutu Baku
Manager Teknis
Mulai
buku/agenda virus
Melakukan pengujian Infectious Hypodermal and Haemapoetic Necrosis Virus dengan metode konvensional
Label berisi kode pemeriksaan virus dengan metode konvensional
Melakukan pengujian Infectious Hypodermal and Haemapoetic Necrosis Virus dengan metode biologi molekuler
Label berisi kode pemeriksaan virus dengan metode molekuler
Melakukan pengujian Infectious Hypodermal and Haemapoetic c. Necrosis Virus dengan metode immunologi/ serologi
3.
Membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada MT
4.
Menerima LHUS
Kelengkapan
Label berisi kode pemeriksaan virus dengan metode imunologi/serologi
Selesai
Waktu
15 menit
Output
Keterangan
Manajer administrasi, selain Hasil Nekropsi, isolat/ fiksatif, tercatat mengkodefikasi dan mengisi form, juga menilai kesiapan di buku agenda parasit, bahan dan SDM.
7 hari
Gambaran CPE (Cytopathic Effect) dari sel selapis
Ruang lingkup konvensional adalah: kultur sel, per contoh
2 hari
Foto hasil pengujian PCR yang menunjukkan berat pasangan basa (bp)
Primer Set Konvensional, per target
8 jam
Foto hasil pengujian PCR yang menunjukkan berat pasangan basa Kit, per target (bp)
8 jam
Produk PCR dan grafik
Real time PCR, per target tanpa kurva standar
8 jam
Angka absorbansi dari spektrofotometer
Elisa, per target
3 jam
mucul warna coklat pada bulatan
dot blot, per target
2 hari
muncul garis pada`warna yang sesuai western dot blot
7 hari kerja
muncul warna flourescent pada preparat
IFAT/ FAT, per target
7 hari kerja
muncul warna indikator positif pada preparat
IHC, per target
3 hari
muncul warna indikator positif pada preparat
Immunoperoxsidase assay, per target
form LHUS
15 menit
form disposisi dilampiri LHUS
5 menit
Jika ada Penyelia maka LHUS harus disyahkan (tandatangan) Penyelia
LEMBAR KERJA IDENTIFIKASI KEGIATAN A. Data Kegiatan 1. Judul SOP 2. Jenis Kegiatan 3. Penanggung Jawab a. Produk b. Kegiatan 4. Scope (Ruang Lingkup) B. Identifikasi Kegiatan Judul Kegiatan Langkah awal
Pengujian Infectious Hypodermal and Haemapoetic Necrosis Virus (IHHNV) Rutin Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Pusat Karantina Ikan Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan
Pengujian Infectious Hypodermal and Haemapoetic Necrosis Virus (IHHNV) Petugas Laboratorium virus mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku/ agenda virus, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi yang telah ditentukan
Langkah Utama
Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian Infectious Hypodermal and Haemapoetic Necrosis Virus (IHHNV)
Langkah Akhir
MT menerima LHUS
C. Identifikasi Langkah Langkah Awal Langkah Utama
Langkah Akhir
1 Petugas Laboratorium virus mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku/ agenda virus, dilanjutkan dengan 1 Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian Infectious Hypodermal and Haemapoetic Necrosis Virus (IHHNV) dengan metode konvensional 2 Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian Infectious Hypodermal and Haemapoetic Necrosis Virus (IHHNV) dengan metode biologi molekuler 3 Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian Infectious Hypodermal and Haemapoetic Necrosis Virus (IHHNV) dengan metode immunologi/ serologi 4 Petugas laboratorium virus membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada MT 1 MT menerima LHUS
Lampiran 8. SOP Pengujian Baculovirus penaei (BP)
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA
Nomor SOP
8/PIL/BKIPM.2/2014
Tanggal Pembuatan
10 Januari 2010
Tanggal Revisi Tanggal Efektif Disahkan oleh
BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN Nama SOP
PUSAT KARANTINA IKAN Dasar Hukum 1. 2. 3. 4.
UU No. 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan Permen KP 15/MEN/2011 tentang OTK KKP Permen KP No. 21/MEN/2008 tentang OTK Unit Pelaksana Teknis Karantina Ikan Kepmen KP No. 26/MEN/2013 tentang Penetapan Jenis-Jenis Hama dan Ikan Karantina, Golongan, Media Pembawa dan Sebarannya
Keterkaitan 1. SOP Alur pengujian HPI/ HPIK pada contoh (sampel MP) di laboratorium terhadap Komoditas perikanan yang dilalulintaskan 2. SOP Pengujian HPI/ HPIK golongan Virus
Peringatan 1. Kegiatan pemeriksaan harus menerapkan prinsip prosedur keamanan dan keselamatan bekerja di laboratorium 2. Penanganan bahan kimia harus sesuai MSDS (Material Safety Data Sheet)
Juni 2014 September 2014 Kepala Pusat Karantina Ikan
Ir. Muhammad Ridwan, MM, MP NIP. 19630306 198603 1 004 Pengujian Baculovirus penaei (BP)
Kualifikasi pelaksana 1. PHPI Ahli 2. PHPI Terampil Penyakit Peralatan/perlengkapan 1. PC 2. Peralatan dan bahan laboratorium 3. Referensi dan Jurnal
Pencatatan dan pendataan 1. Sisterkaroline 2. Buku Agenda Laboratorium 3. Sistem aplikasi penerbitan LHU
Pelaksana No.
1.
2.
Uraian Kegiatan
Mencatatan data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku/ agenda virus, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan
a.
b.
Petugas Laboratorium Virologi
Mutu Baku
Manager Teknis
buku/agenda virus
Mulai
Melakukan pengujian Baculovirus penaei dengan metode konvensional
Label berisi kode pemeriksaan virus dengan metode konvensional
Melakukan pengujian Baculovirus penaei dengan metode biologi molekuler
Label berisi kode pemeriksaan virus dengan metode molekuler
Melakukan pengujian Baculovirus penaei dengan metode c. immunologi/ serologi
3.
Membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada MT
4.
Menerima LHUS
Kelengkapan
Label berisi kode pemeriksaan virus dengan metode imunologi/serologi
Selesai
Waktu
15 menit
Output
Keterangan
Manajer administrasi, selain Hasil Nekropsi, isolat/ fiksatif, tercatat mengkodefikasi dan mengisi form, juga menilai kesiapan di buku agenda parasit, bahan dan SDM.
7 hari
Gambaran CPE (Cytopathic Effect) dari sel selapis
Ruang lingkup konvensional adalah: kultur sel, per contoh
2 hari
Foto hasil pengujian PCR yang menunjukkan berat pasangan basa (bp)
Primer Set Konvensional, per target
8 jam
Foto hasil pengujian PCR yang menunjukkan berat pasangan basa Kit, per target (bp)
8 jam
Produk PCR dan grafik
Real time PCR, per target tanpa kurva standar
8 jam
Angka absorbansi dari spektrofotometer
Elisa, per target
3 jam
mucul warna coklat pada bulatan
dot blot, per target
2 hari
muncul garis pada`warna yang sesuai western dot blot
7 hari kerja
muncul warna flourescent pada preparat
IFAT/ FAT, per target
7 hari kerja
muncul warna indikator positif pada preparat
IHC, per target
3 hari
muncul warna indikator positif pada preparat
Immunoperoxsidase assay, per target
form LHUS
15 menit
form disposisi dilampiri LHUS
5 menit
Jika ada Penyelia maka LHUS harus disyahkan (tandatangan) Penyelia
LEMBAR KERJA IDENTIFIKASI KEGIATAN A. Data Kegiatan 1. Judul SOP 2. Jenis Kegiatan 3. Penanggung Jawab a. Produk b. Kegiatan 4. Scope (Ruang Lingkup) B. Identifikasi Kegiatan Judul Kegiatan Langkah awal
Pengujian Baculovirus penaei (BP) Rutin Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Pusat Karantina Ikan Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan
Pengujian Baculovirus penaei (BP) Petugas Laboratorium virus mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku/ agenda virus, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi yang telah ditentukan
Langkah Utama
Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian Baculovirus penaei (BP)
Langkah Akhir
MT menerima LHUS
C. Identifikasi Langkah Langkah Awal Langkah Utama
1 Petugas Laboratorium virus mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku/ agenda virus, dilanjutkan dengan 1 Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian Baculovirus penaei (BP) dengan metode konvensional 2 Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian Baculovirus penaei (BP) dengan metode biologi molekuler 3 Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian Baculovirus penaei (BP) dengan metode immunologi/ serologi
Langkah Akhir
4 Petugas laboratorium virus membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada MT 1 MT menerima LHUS
Lampiran 9. SOP Pengujian Monodon baculovirus virus (MBV)
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA
Nomor SOP
9/PIL/BKIPM.2/2014
Tanggal Pembuatan
10 Januari 2010
Tanggal Revisi Tanggal Efektif Disahkan oleh
BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN Nama SOP
PUSAT KARANTINA IKAN Dasar Hukum 1. UU No. 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan 2. Permen KP 15/MEN/2011 tentang OTK KKP 3. Permen KP No. 21/MEN/2008 tentang OTK Unit Pelaksana Teknis Karantina Ikan 4. Kepmen KP No. 26/MEN/2013 tentang Penetapan Jenis-Jenis Hama dan Ikan Karantina, Golongan, Media Pembawa dan Sebarannya Keterkaitan 1. SOP Alur pengujian HPI/ HPIK pada contoh (sampel MP) di laboratorium terhadap Komoditas perikanan yang dilalulintaskan
Juni 2014 September 2014 Kepala Pusat Karantina Ikan
Ir. Muhammad Ridwan, MM, MP NIP. 19630306 198603 1 004 Pengujian Monodon baculovirus virus (MBV)
Kualifikasi pelaksana 1. PHPI Ahli 2. PHPI Terampil Penyakit
2. SOP Pengujian HPI/ HPIK golongan Virus
Peralatan/perlengkapan 1. PC 2. Peralatan dan bahan laboratorium 3. Referensi dan Jurnal
Peringatan 1. Kegiatan pemeriksaan harus menerapkan prinsip prosedur keamanan dan keselamatan bekerja di laboratorium 2. Penanganan bahan kimia harus sesuai MSDS (Material Safety Data Sheet)
Pencatatan dan pendataan 1. Sisterkaroline 2. Buku Agenda Laboratorium 3. Sistem aplikasi penerbitan LHU
Pelaksana No.
1.
2.
Uraian Kegiatan
Mencatatan data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku/ agenda virus, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan
a.
b.
Petugas Laboratorium Virologi
Mutu Baku
Manager Teknis
buku/agenda virus
Mulai
Melakukan pengujian Monodon baculovirus dengan metode konvensional
Label berisi kode pemeriksaan virus dengan metode konvensional
Melakukan pengujian Monodon baculovirus dengan metode biologi molekuler
Label berisi kode pemeriksaan virus dengan metode molekuler
Melakukan pengujian Monodon baculovirus dengan metode c. immunologi/ serologi
3.
Membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada MT
4.
Menerima LHUS
Kelengkapan
Label berisi kode pemeriksaan virus dengan metode imunologi/serologi
Selesai
Waktu
15 menit
Output
Keterangan
Manajer administrasi, selain Hasil Nekropsi, isolat/ fiksatif, tercatat mengkodefikasi dan mengisi form, juga menilai kesiapan di buku agenda parasit, bahan dan SDM.
7 hari
Gambaran CPE (Cytopathic Effect) dari sel selapis
Ruang lingkup konvensional adalah: kultur sel, per contoh
2 hari
Foto hasil pengujian PCR yang menunjukkan berat pasangan basa (bp)
Primer Set Konvensional, per target
8 jam
Foto hasil pengujian PCR yang menunjukkan berat pasangan basa Kit, per target (bp)
8 jam
Produk PCR dan grafik
Real time PCR, per target tanpa kurva standar
8 jam
Angka absorbansi dari spektrofotometer
Elisa, per target
3 jam
mucul warna coklat pada bulatan
dot blot, per target
2 hari
muncul garis pada`warna yang sesuai western dot blot
7 hari kerja
muncul warna flourescent pada preparat
IFAT/ FAT, per target
7 hari kerja
muncul warna indikator positif pada preparat
IHC, per target
3 hari
muncul warna indikator positif pada preparat
Immunoperoxsidase assay, per target
form LHUS
15 menit
form disposisi dilampiri LHUS
5 menit
Jika ada Penyelia maka LHUS harus disyahkan (tandatangan) Penyelia
LEMBAR KERJA IDENTIFIKASI KEGIATAN A. Data Kegiatan 1. Judul SOP 2. Jenis Kegiatan 3. Penanggung Jawab a. Produk b. Kegiatan 4. Scope (Ruang Lingkup) B. Identifikasi Kegiatan Judul Kegiatan Langkah awal
Pengujian Monodon baculovirus virus Rutin Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Pusat Karantina Ikan Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan
Pengujian Monodon baculovirus virus Petugas Laboratorium virus mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku/ agenda virus, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi yang telah ditentukan
Langkah Utama
Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian Monodon baculovirus virus
Langkah Akhir
MT menerima LHUS
C. Identifikasi Langkah Langkah Awal Langkah Utama
1 Petugas Laboratorium virus mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku/ agenda virus, dilanjutkan dengan 1 Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian Monodon baculovirus virus dengan metode konvensional 2 Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian Monodon baculovirus virus dengan metode biologi molekuler 3 Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian Monodon baculovirus virus dengan metode immunologi/ serologi
Langkah Akhir
4 Petugas laboratorium virus membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada MT 1 MT menerima LHUS
Lampiran 10. SOP Pengujian Yellow Head Virus (YHV)
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA
Nomor SOP
10/PIL/BKIPM.2/2014
Tanggal Pembuatan
10 Januari 2010
Tanggal Revisi Tanggal Efektif Disahkan oleh
BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN Nama SOP
PUSAT KARANTINA IKAN Dasar Hukum 1. UU No. 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan 2. Permen KP 15/MEN/2011 tentang OTK KKP 3. Permen KP No. 21/MEN/2008 tentang OTK Unit Pelaksana Teknis Karantina Ikan 4. Kepmen KP No. 26/MEN/2013 tentang Penetapan Jenis-Jenis Hama dan Ikan Karantina, Golongan, Media Pembawa dan Sebarannya Keterkaitan 1. SOP Alur pengujian HPI/ HPIK pada contoh (sampel MP) di laboratorium terhadap Komoditas perikanan yang dilalulintaskan
Juni 2014 September 2014 Kepala Pusat Karantina Ikan
Ir. Muhammad Ridwan, MM, MP NIP. 19630306 198603 1 004 Pengujian Yellow Head Virus (YHV)
Kualifikasi pelaksana 1. PHPI Ahli 2. PHPI Terampil Penyakit
2. SOP Pengujian HPI/ HPIK golongan Virus
Peralatan/perlengkapan 1. PC 2. Peralatan dan bahan laboratorium 3. Referensi dan Jurnal
Peringatan 1. Kegiatan pemeriksaan harus menerapkan prinsip prosedur keamanan dan keselamatan bekerja di laboratorium 2. Penanganan bahan kimia harus sesuai MSDS (Material Safety Data Sheet)
Pencatatan dan pendataan 1. Sisterkaroline 2. Buku Agenda Laboratorium 3. Sistem aplikasi penerbitan LHU
Pelaksana No.
1.
2.
Petugas Laboratorium Virologi
Uraian Kegiatan
Mencatatan data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku/ agenda virus, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan
a.
b.
Melakukan pengujian Yellow Head Virus konvensional
Mutu Baku
Manager Teknis
buku/agenda virus
Mulai
dengan metode
Label berisi kode pemeriksaan virus dengan metode konvensional
Melakukan pengujian Yellow Head Virus dengan metode biologi molekuler
Melakukan pengujian Yellow Head Virus c. immunologi/ serologi
Label berisi kode pemeriksaan virus dengan metode molekuler
dengan metode
3.
Membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada MT
4.
Menerima LHUS
Kelengkapan
Label berisi kode pemeriksaan virus dengan metode imunologi/serologi
Selesai
Waktu
15 menit
Output
Keterangan
Manajer administrasi, selain Hasil Nekropsi, isolat/ fiksatif, tercatat mengkodefikasi dan mengisi form, juga menilai kesiapan di buku agenda parasit, bahan dan SDM.
7 hari
Gambaran CPE (Cytopathic Effect) dari sel selapis
Ruang lingkup konvensional adalah: kultur sel, per contoh
2 hari
Foto hasil pengujian PCR yang menunjukkan berat pasangan basa (bp)
Primer Set Konvensional, per target
8 jam
Foto hasil pengujian PCR yang menunjukkan berat pasangan basa Kit, per target (bp)
8 jam
Produk PCR dan grafik
Real time PCR, per target tanpa kurva standar
8 jam
Angka absorbansi dari spektrofotometer
Elisa, per target
3 jam
mucul warna coklat pada bulatan
dot blot, per target
2 hari
muncul garis pada`warna yang sesuai western dot blot
7 hari kerja
muncul warna flourescent pada preparat
IFAT/ FAT, per target
7 hari kerja
muncul warna indikator positif pada preparat
IHC, per target
3 hari
muncul warna indikator positif pada preparat
Immunoperoxsidase assay, per target
form LHUS
15 menit
form disposisi dilampiri LHUS
5 menit
Jika ada Penyelia maka LHUS harus disyahkan (tandatangan) Penyelia
LEMBAR KERJA IDENTIFIKASI KEGIATAN A. Data Kegiatan 1. Judul SOP 2. Jenis Kegiatan 3. Penanggung Jawab a. Produk b. Kegiatan 4. Scope (Ruang Lingkup) B. Identifikasi Kegiatan Judul Kegiatan Langkah awal
Pengujian Yellow Head Virus (YHV) Rutin Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Pusat Karantina Ikan Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan
Pengujian Yellow Head Virus (YHV) Petugas Laboratorium virus mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku/ agenda virus, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi yang telah ditentukan
Langkah Utama
Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian Yellow Head Virus (YHV)
Langkah Akhir
MT menerima LHUS
C. Identifikasi Langkah Langkah Awal Langkah Utama
1 Petugas Laboratorium virus mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku/ agenda virus, dilanjutkan dengan 1 Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian Yellow Head Virus (YHV) dengan metode konvensional 2 Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian Yellow Head Virus (YHV) dengan metode biologi molekuler 3 Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian Yellow Head Virus (YHV) dengan metode immunologi/ serologi
Langkah Akhir
4 Petugas laboratorium virus membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada MT 1 MT menerima LHUS
Lampiran 11. SOP Pengujian Taura Syndrome Virus (TSV)
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA
Nomor SOP
11/PIL/BKIPM.2/2014
Tanggal Pembuatan
10 Januari 2010
Tanggal Revisi Tanggal Efektif Disahkan oleh
BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN Nama SOP
PUSAT KARANTINA IKAN Dasar Hukum 1. UU No. 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan 2. Permen KP 15/MEN/2011 tentang OTK KKP 3. Permen KP No. 21/MEN/2008 tentang OTK Unit Pelaksana Teknis Karantina Ikan 4. Kepmen KP No. 26/MEN/2013 tentang Penetapan Jenis-Jenis Hama dan Ikan Karantina, Golongan, Media Pembawa dan Sebarannya Keterkaitan 1. SOP Alur pengujian HPI/ HPIK pada contoh (sampel MP) di laboratorium terhadap Komoditas perikanan yang dilalulintaskan 2. SOP Pengujian HPI/ HPIK golongan Virus
Peringatan 1. Kegiatan pemeriksaan harus menerapkan prinsip prosedur keamanan dan keselamatan bekerja di laboratorium 2. Penanganan bahan kimia harus sesuai MSDS (Material Safety Data Sheet)
Juni 2014 September 2014 Kepala Pusat Karantina Ikan
Ir. Muhammad Ridwan, MM, MP NIP. 19630306 198603 1 004 Pengujian Taura Syndrome Virus (TSV)
Kualifikasi pelaksana 1. PHPI Ahli 2. PHPI Terampil Penyakit Peralatan/perlengkapan 1. PC 2. Peralatan dan bahan laboratorium 3. Referensi dan Jurnal
Pencatatan dan pendataan 1. Sisterkaroline 2. Buku Agenda Laboratorium 3. Sistem aplikasi penerbitan LHU
Pelaksana No.
1.
2.
Uraian Kegiatan
Mencatatan data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku/ agenda virus, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan
a.
b.
Petugas Laboratorium Virologi
Mutu Baku
Manager Teknis
buku/agenda virus
Mulai
Melakukan pengujian Taura Syndrome Virus dengan metode konvensional
Label berisi kode pemeriksaan virus dengan metode konvensional
Melakukan pengujian Taura Syndrome Virus dengan metode biologi molekuler
Label berisi kode pemeriksaan virus dengan metode molekuler
Melakukan pengujian Taura Syndrome Virus dengan metode c. immunologi/ serologi
3.
Membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada MT
4.
Menerima LHUS
Kelengkapan
Label berisi kode pemeriksaan virus dengan metode imunologi/serologi
Selesai
Waktu
15 menit
Output
Keterangan
Manajer administrasi, selain Hasil Nekropsi, isolat/ fiksatif, tercatat mengkodefikasi dan mengisi di buku agenda parasit, form, juga menilai kesiapan bahan dan SDM.
7 hari
Gambaran CPE (Cytopathic Effect) dari sel selapis
Ruang lingkup konvensional adalah: kultur sel, per contoh
2 hari
Foto hasil pengujian PCR yang menunjukkan berat pasangan basa (bp)
Primer Set Konvensional, per target
8 jam
Foto hasil pengujian PCR yang menunjukkan berat pasangan basa Kit, per target (bp)
8 jam
Produk PCR dan grafik
Real time PCR, per target tanpa kurva standar
8 jam
Angka absorbansi dari spektrofotometer
Elisa, per target
3 jam
mucul warna coklat pada bulatan
dot blot, per target
2 hari
muncul garis pada`warna yang sesuai western dot blot
7 hari kerja
muncul warna flourescent pada preparat
IFAT/ FAT, per target
7 hari kerja
muncul warna indikator positif pada preparat
IHC, per target
3 hari
muncul warna indikator positif pada preparat
Immunoperoxsidase assay, per target
form LHUS
15 menit
form disposisi dilampiri LHUS
5 menit
Jika ada Penyelia maka LHUS harus disyahkan (tandatangan) Penyelia
LEMBAR KERJA IDENTIFIKASI KEGIATAN A. Data Kegiatan 1. Judul SOP 2. Jenis Kegiatan 3. Penanggung Jawab a. Produk b. Kegiatan 4. Scope (Ruang Lingkup) B. Identifikasi Kegiatan Judul Kegiatan Langkah awal
Pengujian Taura Syndrome Virus Rutin Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Pusat Karantina Ikan Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan
Pengujian Taura Syndrome Virus Petugas Laboratorium virus mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku/ agenda virus, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi yang telah ditentukan
Langkah Utama
Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian Taura Syndrome Virus
Langkah Akhir
MT menerima LHUS
C. Identifikasi Langkah Langkah Awal Langkah Utama
1 Petugas Laboratorium virus mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku/ agenda virus, dilanjutkan dengan 1 Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian Taura Syndrome Virus dengan metode konvensional 2 Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian Taura Syndrome Virus dengan metode biologi molekuler 3 Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian Taura Syndrome Virus dengan metode immunologi/ serologi
Langkah Akhir
4 Petugas laboratorium virus membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada MT 1 MT menerima LHUS
Lampiran 12. SOP Pengujian White Spot Syndrome Virus (WSSV)
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA
Nomor SOP
12/PIL/BKIPM.2/2014
Tanggal Pembuatan
10 Januari 2010
Tanggal Revisi Tanggal Efektif Disahkan oleh
BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN Nama SOP
PUSAT KARANTINA IKAN Dasar Hukum 1. UU No. 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan 2. Permen KP 15/MEN/2011 tentang OTK KKP 3. Permen KP No. 21/MEN/2008 tentang OTK Unit Pelaksana Teknis Karantina Ikan 4. Kepmen KP No. 26/MEN/2013 tentang Penetapan Jenis-Jenis Hama dan Ikan Karantina, Golongan, Media Pembawa dan Sebarannya Keterkaitan 1. SOP Alur pengujian HPI/ HPIK pada contoh (sampel MP) di laboratorium terhadap Komoditas perikanan yang dilalulintaskan 2. SOP Pengujian HPI/ HPIK golongan Virus
Peringatan 1. Kegiatan pemeriksaan harus menerapkan prinsip prosedur keamanan dan keselamatan bekerja di laboratorium 2. Penanganan bahan kimia harus sesuai MSDS (Material Safety Data Sheet)
Juni 2014 September 2014 Kepala Pusat Karantina Ikan
Ir. Muhammad Ridwan, MM, MP NIP. 19630306 198603 1 004 Pengujian White Spot Syndrome Virus (WSSV)
Kualifikasi pelaksana 1. PHPI Ahli 2. PHPI Terampil Penyakit Peralatan/perlengkapan 1. PC 2. Peralatan dan bahan laboratorium 3. Referensi dan Jurnal
Pencatatan dan pendataan 1. Sisterkaroline 2. Buku Agenda Laboratorium 3. Sistem aplikasi penerbitan LHU
Pelaksana No.
1.
2.
Uraian Kegiatan
Mencatatan data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku/ agenda virus, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan
a.
b.
Petugas Laboratorium Virologi
Mutu Baku
Manager Teknis
Mulai
buku/agenda virus
Melakukan pengujian White Spot Syndrome Virus dengan metode konvensional
Label berisi kode pemeriksaan virus dengan metode konvensional
Melakukan pengujian White Spot Syndrome Virus dengan metode biologi molekuler
Label berisi kode pemeriksaan virus dengan metode molekuler
Melakukan pengujian White Spot Syndrome Virus dengan c. metode immunologi/ serologi
3.
Membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada MT
4.
Menerima LHUS
Kelengkapan
Label berisi kode pemeriksaan virus dengan metode imunologi/serologi
Selesai
Waktu
15 menit
Output
Keterangan
Manajer administrasi, selain Hasil Nekropsi, isolat/ fiksatif, tercatat mengkodefikasi dan mengisi form, juga menilai kesiapan di buku agenda parasit, bahan dan SDM.
7 hari
Gambaran CPE (Cytopathic Effect) dari sel selapis
Ruang lingkup konvensional adalah: kultur sel, per contoh
2 hari
Foto hasil pengujian PCR yang menunjukkan berat pasangan basa (bp)
Primer Set Konvensional, per target
8 jam
Foto hasil pengujian PCR yang menunjukkan berat pasangan basa Kit, per target (bp)
8 jam
Produk PCR dan grafik
Real time PCR, per target tanpa kurva standar
8 jam
Angka absorbansi dari spektrofotometer
Elisa, per target
3 jam
mucul warna coklat pada bulatan
dot blot, per target
2 hari
muncul garis pada`warna yang sesuai western dot blot
7 hari kerja
muncul warna flourescent pada preparat
IFAT/ FAT, per target
7 hari kerja
muncul warna indikator positif pada preparat
IHC, per target
3 hari
muncul warna indikator positif pada preparat
Immunoperoxsidase assay, per target
form LHUS
15 menit
form disposisi dilampiri LHUS
5 menit
Jika ada Penyelia maka LHUS harus disyahkan (tandatangan) Penyelia
LEMBAR KERJA IDENTIFIKASI KEGIATAN A. Data Kegiatan 1. Judul SOP 2. Jenis Kegiatan 3. Penanggung Jawab a. Produk b. Kegiatan 4. Scope (Ruang Lingkup) B. Identifikasi Kegiatan Judul Kegiatan Langkah awal
Pengujian White Spot Syndrome Virus (WSSV) Rutin Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Pusat Karantina Ikan Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan
Pengujian White Spot Syndrome Virus (WSSV) Petugas Laboratorium virus mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku/ agenda virus, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi yang telah ditentukan
Langkah Utama
Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian White Spot Syndrome Virus (WSSV)
Langkah Akhir
MT menerima LHUS
C. Identifikasi Langkah Langkah Awal Langkah Utama
1 Petugas Laboratorium virus mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku/ agenda virus, dilanjutkan dengan 1 Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian White Spot Syndrome Virus (WSSV) dengan metode konvensional 2 Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian White Spot Syndrome Virus (WSSV) dengan metode biologi molekuler 3 Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian White Spot Syndrome Virus (WSSV) dengan metode immunologi/ serologi
Langkah Akhir
4 Petugas laboratorium virus membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada MT 1 MT menerima LHUS
Lampiran 13. SOP Pengujian Red Sea Bream Iridovirus (RSBIV)
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA
Nomor SOP
13/PIL/BKIPM.2/2014
Tanggal Pembuatan
10 Januari 2010
Tanggal Revisi Tanggal Efektif Disahkan oleh
BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN Nama SOP
PUSAT KARANTINA IKAN Dasar Hukum 1. 2. 3. 4.
UU No. 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan Permen KP 15/MEN/2011 tentang OTK KKP Permen KP No. 21/MEN/2008 tentang OTK Unit Pelaksana Teknis Karantina Ikan Kepmen KP No. 26/MEN/2013 tentang Penetapan Jenis-Jenis Hama dan Ikan Karantina, Golongan, Media Pembawa dan Sebarannya
Keterkaitan 1. SOP Alur pengujian HPI/ HPIK pada contoh (sampel MP) di laboratorium terhadap Komoditas perikanan yang dilalulintaskan 2. SOP Pengujian HPI/ HPIK golongan Virus
Peringatan 1. Kegiatan pemeriksaan harus menerapkan prinsip prosedur keamanan dan keselamatan bekerja di laboratorium 2. Penanganan bahan kimia harus sesuai MSDS (Material Safety Data Sheet)
Juni 2014 September 2014 Kepala Pusat Karantina Ikan
Ir. Muhammad Ridwan, MM, MP NIP. 19630306 198603 1 004 Pengujian Red Sea Bream Iridovirus (RSBIV)
Kualifikasi pelaksana 1. PHPI Ahli 2. PHPI Terampil Penyakit Peralatan/perlengkapan 1. PC 2. Peralatan dan bahan laboratorium 3. Referensi dan Jurnal
Pencatatan dan pendataan 1. Sisterkaroline 2. Buku Agenda Laboratorium 3. Sistem aplikasi penerbitan LHU
Pelaksana No.
1.
2.
Petugas Laboratorium Virologi
Uraian Kegiatan
Mencatatan data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku/ agenda virus, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan
a.
b.
Melakukan pengujian Red Sea Bream Iridovirus metode konvensional
Mutu Baku
Manager Teknis
buku/agenda virus
Mulai
dengan
Label berisi kode pemeriksaan virus dengan metode konvensional
Melakukan pengujian Red Sea Bream Iridovirus dengan metode biologi molekuler
Melakukan pengujian Red Sea Bream Iridovirus c. metode immunologi/ serologi
Kelengkapan
Label berisi kode pemeriksaan virus dengan metode molekuler
dengan
3.
Membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada MT
4.
Menerima LHUS
Label berisi kode pemeriksaan virus dengan metode imunologi/serologi
Selesai
Waktu
15 menit
Output
Keterangan
Manajer administrasi, selain Hasil Nekropsi, isolat/ fiksatif, tercatat mengkodefikasi dan mengisi di buku agenda parasit, form, juga menilai kesiapan bahan dan SDM.
7 hari
Gambaran CPE (Cytopathic Effect) dari sel selapis
Ruang lingkup konvensional adalah: kultur sel, per contoh
2 hari
Foto hasil pengujian PCR yang menunjukkan berat pasangan basa (bp)
Primer Set Konvensional, per target
8 jam
Foto hasil pengujian PCR yang menunjukkan berat pasangan basa Kit, per target (bp)
8 jam
Produk PCR dan grafik
Real time PCR, per target tanpa kurva standar
8 jam
Angka absorbansi dari spektrofotometer
Elisa, per target
3 jam
mucul warna coklat pada bulatan
dot blot, per target
2 hari
muncul garis pada`warna yang sesuai western dot blot
7 hari kerja
muncul warna flourescent pada preparat
IFAT/ FAT, per target
7 hari kerja
muncul warna indikator positif pada preparat
IHC, per target
3 hari
muncul warna indikator positif pada preparat
Immunoperoxsidase assay, per target
form LHUS
15 menit
form disposisi dilampiri LHUS
5 menit
Jika ada Penyelia maka LHUS harus disyahkan (tandatangan) Penyelia
LEMBAR KERJA IDENTIFIKASI KEGIATAN A. Data Kegiatan 1. Judul SOP 2. Jenis Kegiatan 3. Penanggung Jawab a. Produk b. Kegiatan 4. Scope (Ruang Lingkup) B. Identifikasi Kegiatan Judul Kegiatan Langkah awal
Pengujian Red Sea Bream Iridovirus Rutin Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Pusat Karantina Ikan Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan
Pengujian Red Sea Bream Iridovirus Petugas Laboratorium virus mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku/ agenda virus, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi yang telah ditentukan
Langkah Utama
Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian Red Sea Bream Iridovirus
Langkah Akhir
MT menerima LHUS
C. Identifikasi Langkah Langkah Awal Langkah Utama
1 Petugas Laboratorium virus mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku/ agenda virus, dilanjutkan dengan 1 Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian Red Sea Bream Iridovirus dengan metode konvensional 2 Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian Red Sea Bream Iridovirus dengan metode biologi molekuler 3 Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian Red Sea Bream Iridovirus dengan metode immunologi/ serologi
Langkah Akhir
4 Petugas laboratorium virus membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada MT 1 MT menerima LHUS
Lampiran 14. SOP Pengujian Viral Nervous Necrosis (VNN)
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA
Nomor SOP
14/PIL/BKIPM.2/2014
Tanggal Pembuatan
10 Januari 2010
Tanggal Revisi Tanggal Efektif Disahkan oleh
BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN Nama SOP
PUSAT KARANTINA IKAN Dasar Hukum 1. UU No. 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan 2. Permen KP 15/MEN/2011 tentang OTK KKP 3. Permen KP No. 21/MEN/2008 tentang OTK Unit Pelaksana Teknis Karantina Ikan 4. Kepmen KP No. 26/MEN/2013 tentang Penetapan Jenis-Jenis Hama dan Ikan Karantina, Golongan, Media Pembawa dan Sebarannya Keterkaitan 1. SOP Alur pengujian HPI/ HPIK pada contoh (sampel MP) di laboratorium terhadap Komoditas perikanan yang dilalulintaskan 2. SOP Pengujian HPI/ HPIK golongan Virus
Peringatan 1. Kegiatan pemeriksaan harus menerapkan prinsip prosedur keamanan dan keselamatan bekerja di laboratorium 2. Penanganan bahan kimia harus sesuai MSDS (Material Safety Data Sheet)
Juni 2014 September 2014 Kepala Pusat Karantina Ikan
Ir. Muhammad Ridwan, MM, MP NIP. 19630306 198603 1 004 Pengujian Viral Nervous Necrosis (VNN)
Kualifikasi pelaksana 1. PHPI Ahli 2. PHPI Terampil Penyakit Peralatan/perlengkapan 1. PC 2. Peralatan dan bahan laboratorium 3. Referensi dan Jurnal
Pencatatan dan pendataan 1. Sisterkaroline 2. Buku Agenda Laboratorium 3. Sistem aplikasi penerbitan LHU
Pelaksana No.
1.
2.
Uraian Kegiatan
Mencatatan data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku/ agenda virus, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan
a.
b.
Petugas Laboratorium Virologi
Mutu Baku
Manager Teknis
buku/agenda virus
Mulai
Melakukan pengujian Viral Nervous Necrosis dengan metode konvensional
Label berisi kode pemeriksaan virus dengan metode konvensional
Melakukan pengujian Viral Nervous Necrosis dengan metode biologi molekuler
Label berisi kode pemeriksaan virus dengan metode molekuler
Melakukan pengujian Viral Nervous Necrosis dengan metode c. immunologi/ serologi
3.
Membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada MT
4.
Menerima LHUS
Kelengkapan
Label berisi kode pemeriksaan virus dengan metode imunologi/serologi
Selesai
Waktu
15 menit
Output
Keterangan
Manajer administrasi, selain Hasil Nekropsi, isolat/ fiksatif, tercatat mengkodefikasi dan mengisi form, juga menilai kesiapan di buku agenda parasit, bahan dan SDM.
7 hari
Gambaran CPE (Cytopathic Effect) dari sel selapis
Ruang lingkup konvensional adalah: kultur sel, per contoh
2 hari
Foto hasil pengujian PCR yang menunjukkan berat pasangan basa (bp)
Primer Set Konvensional, per target
8 jam
Foto hasil pengujian PCR yang menunjukkan berat pasangan basa Kit, per target (bp)
8 jam
Produk PCR dan grafik
Real time PCR, per target tanpa kurva standar
8 jam
Angka absorbansi dari spektrofotometer
Elisa, per target
3 jam
mucul warna coklat pada bulatan
dot blot, per target
2 hari
muncul garis pada`warna yang sesuai western dot blot
7 hari kerja
muncul warna flourescent pada preparat
IFAT/ FAT, per target
7 hari kerja
muncul warna indikator positif pada preparat
IHC, per target
3 hari
muncul warna indikator positif pada preparat
Immunoperoxsidase assay, per target
form LHUS
15 menit
form disposisi dilampiri LHUS
5 menit
Jika ada Penyelia maka LHUS harus disyahkan (tandatangan) Penyelia
LEMBAR KERJA IDENTIFIKASI KEGIATAN A. Data Kegiatan 1. Judul SOP 2. Jenis Kegiatan 3. Penanggung Jawab a. Produk b. Kegiatan 4. Scope (Ruang Lingkup) B. Identifikasi Kegiatan Judul Kegiatan Langkah awal
Pengujian Viral Nervous Necrosis (VNN) Rutin Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Pusat Karantina Ikan Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan
Pengujian Viral Nervous Necrosis (VNN) Petugas Laboratorium virus mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku/ agenda virus, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi yang telah ditentukan
Langkah Utama
Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian Viral Nervous Necrosis (VNN)
Langkah Akhir
MT menerima LHUS
C. Identifikasi Langkah Langkah Awal Langkah Utama
1 Petugas Laboratorium virus mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku/ agenda virus, dilanjutkan dengan 1 Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian Viral Nervous Necrosis (VNN) dengan metode konvensional 2 Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian Viral Nervous Necrosis (VNN) dengan metode biologi molekuler 3 Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian Viral Nervous Necrosis (VNN) dengan metode immunologi/ serologi
Langkah Akhir
4 Petugas laboratorium virus membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada MT 1 MT menerima LHUS
Lampiran 15. SOP Pengujian Koi herpesvirus (KHV)
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA
Nomor SOP
15/PIL/BKIPM.2/2014
Tanggal Pembuatan
10 Januari 2010
Tanggal Revisi Tanggal Efektif Disahkan oleh
BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN Nama SOP
PUSAT KARANTINA IKAN Dasar Hukum 1. UU No. 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan 2. Permen KP 15/MEN/2011 tentang OTK KKP 3. Permen KP No. 21/MEN/2008 tentang OTK Unit Pelaksana Teknis Karantina Ikan 4. Kepmen KP No. 26/MEN/2013 tentang Penetapan Jenis-Jenis Hama dan Ikan Karantina, Golongan, Media Pembawa dan Sebarannya Keterkaitan 1. SOP Alur pengujian HPI/ HPIK pada contoh (sampel MP) di laboratorium terhadap Komoditas perikanan yang dilalulintaskan 2. SOP Pengujian HPI/ HPIK golongan Virus
Peringatan 1. Kegiatan pemeriksaan harus menerapkan prinsip prosedur keamanan dan keselamatan bekerja di laboratorium 2. Penanganan bahan kimia harus sesuai MSDS (Material Safety Data Sheet)
Juni 2014 September 2014 Kepala Pusat Karantina Ikan
Ir. Muhammad Ridwan, MM, MP NIP. 19630306 198603 1 004 Pengujian Koi herpesviru s (KHV)
Kualifikasi pelaksana 1. PHPI Ahli 2. PHPI Terampil Penyakit Peralatan/perlengkapan 1. PC 2. Peralatan dan bahan laboratorium 3. Referensi dan Jurnal
Pencatatan dan pendataan 1. Sisterkaroline 2. Buku Agenda Laboratorium 3. Sistem aplikasi penerbitan LHU
Pelaksana No.
1.
2.
Petugas Laboratorium Virologi
Uraian Kegiatan
Mencatatan data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku/ agenda virus, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan
a.
b.
Melakukan pengujian konvensional
Koi
herpesvirus
dengan
Mutu Baku
Manager Teknis
buku/agenda virus
Mulai
metode
Label berisi kode pemeriksaan virus dengan metode konvensional
Melakukan pengujian Koi herpesvirus dengan metode biologi molekuler
Melakukan pengujian c. immunologi/ serologi
Koi
herpesvirus
dengan
Label berisi kode pemeriksaan virus dengan metode molekuler
metode
3.
Membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada MT
4.
Menerima LHUS
Kelengkapan
Label berisi kode pemeriksaan virus dengan metode imunologi/serologi
Selesai
Waktu
15 menit
Output
Keterangan
Manajer administrasi, selain Hasil Nekropsi, isolat/ fiksatif, tercatat mengkodefikasi dan mengisi di buku agenda parasit, form, juga menilai kesiapan bahan dan SDM.
7 hari
Gambaran CPE (Cytopathic Effect) dari sel selapis
Ruang lingkup konvensional adalah: kultur sel, per contoh
2 hari
Foto hasil pengujian PCR yang menunjukkan berat pasangan basa (bp)
Primer Set Konvensional, per target
8 jam
Foto hasil pengujian PCR yang menunjukkan berat pasangan basa Kit, per target (bp)
8 jam
Produk PCR dan grafik
Real time PCR, per target tanpa kurva standar
8 jam
Angka absorbansi dari spektrofotometer
Elisa, per target
3 jam
mucul warna coklat pada bulatan
dot blot, per target
2 hari
muncul garis pada`warna yang sesuai western dot blot
7 hari kerja
muncul warna flourescent pada preparat
IFAT/ FAT, per target
7 hari kerja
muncul warna indikator positif pada preparat
IHC, per target
3 hari
muncul warna indikator positif pada preparat
Immunoperoxsidase assay, per target
form LHUS
15 menit
form disposisi dilampiri LHUS
5 menit
Jika ada Penyelia maka LHUS harus disyahkan (tandatangan) Penyelia
LEMBAR KERJA IDENTIFIKASI KEGIATAN A. Data Kegiatan 1. Judul SOP 2. Jenis Kegiatan 3. Penanggung Jawab a. Produk b. Kegiatan 4. Scope (Ruang Lingkup) B. Identifikasi Kegiatan Judul Kegiatan Langkah awal
Pengujian Koi herpesvirus (KHV) Rutin Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Pusat Karantina Ikan Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan
Pengujian Koi herpesvirus (KHV) Petugas Laboratorium virus mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku/ agenda virus, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi yang telah ditentukan
Langkah Utama
Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian Koi herpesvirus (KHV)
Langkah Akhir
MT menerima LHUS
C. Identifikasi Langkah Langkah Awal Langkah Utama
1 Petugas Laboratorium virus mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku/ agenda virus, dilanjutkan dengan 1 Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian Koi herpesvirus (KHV) dengan metode konvensional 2 Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian Koi herpesvirus (KHV) dengan metode biologi molekuler 3 Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian Koi herpesvirus (KHV) dengan metode immunologi/ serologi
Langkah Akhir
4 Petugas laboratorium virus membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada MT 1 MT menerima LHUS
Lampiran 16. SOP Pengujian Macrobrachium rosenbergii nodavirus Extra small virus (MrNv)
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA
Nomor SOP
16/PIL/BKIPM.2/2014
Tanggal Pembuatan
10 Januari 2010
Tanggal Revisi Tanggal Efektif Disahkan oleh
BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN Nama SOP
PUSAT KARANTINA IKAN Dasar Hukum 1. UU No. 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan 2. Permen KP 15/MEN/2011 tentang OTK KKP 3. Permen KP No. 21/MEN/2008 tentang OTK Unit Pelaksana Teknis Karantina Ikan 4. Kepmen KP No. 26/MEN/2013 tentang Penetapan Jenis-Jenis Hama dan Ikan Karantina, Golongan, Media Pembawa dan Sebarannya Keterkaitan 1. SOP Alur pengujian HPI/ HPIK pada contoh (sampel MP) di laboratorium terhadap Komoditas perikanan yang dilalulintaskan 2. SOP Pengujian HPI/ HPIK golongan Virus
Peringatan 1. Kegiatan pemeriksaan harus menerapkan prinsip prosedur keamanan dan keselamatan bekerja di laboratorium 2. Penanganan bahan kimia harus sesuai MSDS (Material Safety Data Sheet)
Juni 2014 September 2014 Kepala Pusat Karantina Ikan
Ir. Muhammad Ridwan, MM, MP NIP. 19630306 198603 1 004 Pengujian Macrobrachium rosenbergii nodavirus Extra small viru s (MrNv)
Kualifikasi pelaksana 1. PHPI Ahli 2. PHPI Terampil Penyakit Peralatan/perlengkapan 1. PC 2. Peralatan dan bahan laboratorium 3. Referensi dan Jurnal
Pencatatan dan pendataan 1. Sisterkaroline 2. Buku Agenda Laboratorium 3. Sistem aplikasi penerbitan LHU
Pelaksana No.
1.
2.
Uraian Kegiatan
Mencatatan data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku/ agenda virus, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan
a.
b.
Petugas Laboratorium Virologi
Mutu Baku
Manager Teknis
Menerima LHUS
Label berisi kode pemeriksaan virus dengan metode imunologi/serologi
form LHUS
Selesai
form disposisi dilampiri LHUS
Output
Keterangan
Manajer administrasi, selain Hasil Nekropsi, isolat/ fiksatif, tercatat mengkodefikasi dan mengisi form, juga menilai kesiapan di buku agenda parasit, bahan dan SDM.
7 hari
Gambaran CPE (Cytopathic Effect) dari sel selapis
Ruang lingkup konvensional adalah: kultur sel, per contoh
2 hari
Foto hasil pengujian PCR yang menunjukkan berat pasangan basa (bp)
Primer Set Konvensional, per target
8 jam
Foto hasil pengujian PCR yang menunjukkan berat pasangan basa Kit, per target (bp)
8 jam
Produk PCR dan grafik
Real time PCR, per target tanpa kurva standar
8 jam
Angka absorbansi dari spektrofotometer
Elisa, per target
3 jam
mucul warna coklat pada bulatan
dot blot, per target
2 hari
muncul garis pada`warna yang sesuai western dot blot
7 hari kerja
muncul warna flourescent pada preparat
IFAT/ FAT, per target
7 hari kerja
muncul warna indikator positif pada preparat
IHC, per target
3 hari
muncul warna indikator positif pada preparat
Immunoperoxsidase assay, per target
Label berisi kode pemeriksaan virus dengan metode molekuler
Melakukan pengujian Macrobrachium rosenbergii nodavirus c. Extra small virus dengan metode immunologi/ serologi
4.
15 menit
Label berisi kode pemeriksaan virus dengan metode konvensional
Melakukan pengujian Macrobrachium rosenbergii nodavirus Extra small virus dengan metode biologi molekuler
3.
Waktu
buku/agenda virus
Mulai
Melakukan pengujian Macrobrachium rosenbergii nodavirus Extra small virus dengan metode konvensional
Membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada MT
Kelengkapan
15 menit
5 menit
Jika ada Penyelia maka LHUS harus disyahkan (tandatangan) Penyelia
LEMBAR KERJA IDENTIFIKASI KEGIATAN A. Data Kegiatan 1. Judul SOP 2. Jenis Kegiatan 3. Penanggung Jawab a. Produk b. Kegiatan 4. Scope (Ruang Lingkup) B. Identifikasi Kegiatan Judul Kegiatan Langkah awal
Pengujian Macrobrachium rosenbergii nodavirus Extra small virus (MrNv) Rutin Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Pusat Karantina Ikan Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan
Pengujian Macrobrachium rosenbergii nodavirus Extra small virus (MrNv) Petugas Laboratorium virus mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku/ agenda virus, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi yang telah ditentukan
Langkah Utama
Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian Macrobrachium rosenbergii nodavirus Extra small virus (MrNv)
Langkah Akhir
MT menerima LHUS
C. Identifikasi Langkah Langkah Awal Langkah Utama
Langkah Akhir
1 Petugas Laboratorium virus mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku/ agenda virus, dilanjutkan dengan 1 Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian Macrobrachium rosenbergii nodavirus Extra small virus (MrNv)dengan metode konvensional 2 Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian Macrobrachium rosenbergii nodavirus Extra small virus (MrNv) dengan metode biologi molekuler 3 Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian Macrobrachium rosenbergii nodavirus Extra small virus (MrNv) dengan metode immunologi/ serologi 4 Petugas laboratorium virus membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada MT 1 MT menerima LHUS
Lampiran 17. SOP Pengujian Infectious myonecrosis virus (IMNV)
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA
Nomor SOP
17/PIL/BKIPM.2/2014
Tanggal Pembuatan
10 Januari 2010
Tanggal Revisi Tanggal Efektif Disahkan oleh
BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN Nama SOP
PUSAT KARANTINA IKAN Dasar Hukum 1. 2. 3. 4.
UU No. 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan Permen KP 15/MEN/2011 tentang OTK KKP Permen KP No. 21/MEN/2008 tentang OTK Unit Pelaksana Teknis Karantina Ikan Kepmen KP No. 26/MEN/2013 tentang Penetapan Jenis-Jenis Hama dan Ikan Karantina, Golongan, Media Pembawa dan Sebarannya
Keterkaitan 1. SOP Alur pengujian HPI/ HPIK pada contoh (sampel MP) di laboratorium terhadap Komoditas perikanan yang dilalulintaskan 2. SOP Pengujian HPI/ HPIK golongan Virus
Peringatan 1. Kegiatan pemeriksaan harus menerapkan prinsip prosedur keamanan dan keselamatan bekerja di laboratorium 2. Penanganan bahan kimia harus sesuai MSDS (Material Safety Data Sheet)
Juni 2014 September 2014 Kepala Pusat Karantina Ikan
Ir. Muhammad Ridwan, MM, MP NIP. 19630306 198603 1 004 Pengujian Infectious myonecrosis virus (IMNV)
Kualifikasi pelaksana 1. PHPI Ahli 2. PHPI Terampil Penyakit Peralatan/perlengkapan 1. PC 2. Peralatan dan bahan laboratorium 3. Referensi dan Jurnal
Pencatatan dan pendataan 1. Sisterkaroline 2. Buku Agenda Laboratorium 3. Sistem aplikasi penerbitan LHU
Pelaksana No.
1.
2.
Uraian Kegiatan
Mencatatan data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku/ agenda virus, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan
a.
b.
Petugas Laboratorium Virologi
Mutu Baku
Manager Teknis
buku/agenda virus
Mulai
Melakukan pengujian Infectious myonecrosis virus dengan metode konvensional
Label berisi kode pemeriksaan virus dengan metode konvensional
Melakukan pengujian Infectious myonecrosis virus dengan metode biologi molekuler
Label berisi kode pemeriksaan virus dengan metode molekuler
Melakukan pengujian Infectious myonecrosis virus dengan c. metode immunologi/ serologi
3.
Membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada MT
4.
Menerima LHUS
Kelengkapan
Label berisi kode pemeriksaan virus dengan metode imunologi/serologi
Selesai
Waktu
15 menit
Output
Keterangan
Manajer administrasi, selain Hasil Nekropsi, isolat/ fiksatif, tercatat mengkodefikasi dan mengisi di buku agenda parasit, form, juga menilai kesiapan bahan dan SDM.
7 hari
Gambaran CPE (Cytopathic Effect) dari sel selapis
Ruang lingkup konvensional adalah: kultur sel, per contoh
2 hari
Foto hasil pengujian PCR yang menunjukkan berat pasangan basa (bp)
Primer Set Konvensional, per target
8 jam
Foto hasil pengujian PCR yang menunjukkan berat pasangan basa Kit, per target (bp)
8 jam
Produk PCR dan grafik
Real time PCR, per target tanpa kurva standar
8 jam
Angka absorbansi dari spektrofotometer
Elisa, per target
3 jam
mucul warna coklat pada bulatan
dot blot, per target
2 hari
muncul garis pada`warna yang sesuai western dot blot
7 hari kerja
muncul warna flourescent pada preparat
IFAT/ FAT, per target
7 hari kerja
muncul warna indikator positif pada preparat
IHC, per target
3 hari
muncul warna indikator positif pada preparat
Immunoperoxsidase assay, per target
form LHUS
15 menit
form disposisi dilampiri LHUS
5 menit
Jika ada Penyelia maka LHUS harus disyahkan (tandatangan) Penyelia
LEMBAR KERJA IDENTIFIKASI KEGIATAN A. Data Kegiatan 1. Judul SOP 2. Jenis Kegiatan 3. Penanggung Jawab a. Produk b. Kegiatan 4. Scope (Ruang Lingkup) B. Identifikasi Kegiatan Judul Kegiatan Langkah awal
Pengujian Infectious myonecrosis virus (IMNV) Rutin Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Pusat Karantina Ikan Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan
Pengujian Infectious myonecrosis virus (IMNV) Petugas Laboratorium virus mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku/ agenda virus, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi yang telah ditentukan
Langkah Utama
Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian Infectious myonecrosis virus (IMNV)
Langkah Akhir
MT menerima LHUS
C. Identifikasi Langkah Langkah Awal Langkah Utama
1 Petugas Laboratorium virus mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku/ agenda virus, dilanjutkan dengan 1 Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian Infectious myonecrosis virus (IMNV) dengan metode konvensional 2 Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian Infectious myonecrosis virus (IMNV) dengan metode biologi molekuler 3 Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian Infectious myonecrosis virus (IMNV) dengan metode immunologi/ serologi
Langkah Akhir
4 Petugas laboratorium virus membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada MT 1 MT menerima LHUS
Lampiran 18. SOP Pengujian Nodavirus
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA
Nomor SOP
18/PIL/BKIPM.2/2014
Tanggal Pembuatan
10 Januari 2010
Tanggal Revisi Tanggal Efektif Disahkan oleh
BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN Nama SOP
PUSAT KARANTINA IKAN Dasar Hukum 1. UU No. 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan 2. Permen KP 15/MEN/2011 tentang OTK KKP 3. Permen KP No. 21/MEN/2008 tentang OTK Unit Pelaksana Teknis Karantina Ikan 4. Kepmen KP No. 26/MEN/2013 tentang Penetapan Jenis-Jenis Hama dan Ikan Karantina, Golongan, Media Pembawa dan Sebarannya Keterkaitan 1. SOP Alur pengujian HPI/ HPIK pada contoh (sampel MP) di laboratorium terhadap Komoditas perikanan yang dilalulintaskan 2. SOP Pengujian HPI/ HPIK golongan Virus
Peringatan 1. Kegiatan pemeriksaan harus menerapkan prinsip prosedur keamanan dan keselamatan bekerja di laboratorium 2. Penanganan bahan kimia harus sesuai MSDS (Material Safety Data Sheet)
Juni 2014 September 2014 Kepala Pusat Karantina Ikan
Ir. Muhammad Ridwan, MM, MP NIP. 19630306 198603 1 004 Pengujian Nodavirus
Kualifikasi pelaksana 1. PHPI Ahli 2. PHPI Terampil Penyakit Peralatan/perlengkapan 1. PC 2. Peralatan dan bahan laboratorium 3. Referensi dan Jurnal
Pencatatan dan pendataan 1. Sisterkaroline 2. Buku Agenda Laboratorium 3. Sistem aplikasi penerbitan LHU
Pelaksana No.
1.
2.
Uraian Kegiatan
Mencatatan data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku/ agenda virus, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan
Petugas Laboratorium Virologi
Mutu Baku
Manager Teknis
Mulai
buku/agenda virus
Label berisi kode pemeriksaan virus dengan metode konvensional
a. Melakukan pengujian Nodavirus dengan metode konvensional
b.
Melakukan pengujian Nodavirus dengan metode biologi molekuler
Label berisi kode pemeriksaan virus dengan metode molekuler
Melakukan pengujian Nodavirus dengan metode immunologi/ c. serologi
3.
Membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada MT
4.
Menerima LHUS
Kelengkapan
Label berisi kode pemeriksaan virus dengan metode imunologi/serologi
Selesai
Waktu
15 menit
Output
Keterangan
Manajer administrasi, selain Hasil Nekropsi, isolat/ fiksatif, tercatat mengkodefikasi dan mengisi di buku agenda parasit, form, juga menilai kesiapan bahan dan SDM.
7 hari
Gambaran CPE (Cytopathic Effect) dari sel selapis
Ruang lingkup konvensional adalah: kultur sel, per contoh
2 hari
Foto hasil pengujian PCR yang menunjukkan berat pasangan basa (bp)
Primer Set Konvensional, per target
8 jam
Foto hasil pengujian PCR yang menunjukkan berat pasangan basa Kit, per target (bp)
8 jam
Produk PCR dan grafik
Real time PCR, per target tanpa kurva standar
8 jam
Angka absorbansi dari spektrofotometer
Elisa, per target
3 jam
mucul warna coklat pada bulatan
dot blot, per target
2 hari
muncul garis pada`warna yang sesuai western dot blot
7 hari kerja
muncul warna flourescent pada preparat
IFAT/ FAT, per target
7 hari kerja
muncul warna indikator positif pada preparat
IHC, per target
3 hari
muncul warna indikator positif pada preparat
Immunoperoxsidase assay, per target
form LHUS
15 menit
form disposisi dilampiri LHUS
5 menit
Jika ada Penyelia maka LHUS harus disyahkan (tandatangan) Penyelia
LEMBAR KERJA IDENTIFIKASI KEGIATAN A. Data Kegiatan 1. Judul SOP 2. Jenis Kegiatan 3. Penanggung Jawab a. Produk b. Kegiatan 4. Scope (Ruang Lingkup) B. Identifikasi Kegiatan Judul Kegiatan Langkah awal
Pengujian Nodavirus Rutin Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Pusat Karantina Ikan Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan
Pengujian Nodavirus Petugas Laboratorium virus mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku/ agenda virus, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi yang telah ditentukan
Langkah Utama
Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian Nodavirus
Langkah Akhir
MT menerima LHUS
C. Identifikasi Langkah Langkah Awal Langkah Utama
1 Petugas Laboratorium virus mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku/ agenda virus, dilanjutkan dengan 1 Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian Nodavirus dengan metode konvensional 2 Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian Nodavirus dengan metode biologi molekuler 3 Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian Nodavirus dengan metode immunologi/ serologi
Langkah Akhir
4 Petugas laboratorium virus membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada MT 1 MT menerima LHUS
Lampiran 19. SOP Pengujian Laem Singh Virus (LSNV)
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA
Nomor SOP
19/PIL/BKIPM.2/2014
Tanggal Pembuatan
10 Januari 2010
Tanggal Revisi Tanggal Efektif Disahkan oleh
BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN Nama SOP
PUSAT KARANTINA IKAN Dasar Hukum 1. UU No. 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan 2. Permen KP 15/MEN/2011 tentang OTK KKP 3. Permen KP No. 21/MEN/2008 tentang OTK Unit Pelaksana Teknis Karantina Ikan 4. Kepmen KP No. 26/MEN/2013 tentang Penetapan Jenis-Jenis Hama dan Ikan Karantina, Golongan, Media Pembawa dan Sebarannya Keterkaitan 1. SOP Alur pengujian HPI/ HPIK pada contoh (sampel MP) di laboratorium terhadap Komoditas perikanan yang dilalulintaskan 2. SOP Pengujian HPI/ HPIK golongan Virus
Peringatan 1. Kegiatan pemeriksaan harus menerapkan prinsip prosedur keamanan dan keselamatan bekerja di laboratorium 2. Penanganan bahan kimia harus sesuai MSDS (Material Safety Data Sheet)
Juni 2014 September 2014 Kepala Pusat Karantina Ikan
Ir. Muhammad Ridwan, MM, MP NIP. 19630306 198603 1 004 Pengujian Laem Singh Virus (LSNV)
Kualifikasi pelaksana 1. PHPI Ahli 2. PHPI Terampil Penyakit Peralatan/perlengkapan 1. PC 2. Peralatan dan bahan laboratorium 3. Referensi dan Jurnal
Pencatatan dan pendataan 1. Sisterkaroline 2. Buku Agenda Laboratorium 3. Sistem aplikasi penerbitan LHU
Pelaksana No.
1.
2.
Uraian Kegiatan
Mencatatan data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku/ agenda virus, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan
a.
b.
Petugas Laboratorium Virologi
Mutu Baku
Manager Teknis
buku/agenda virus
Mulai
Melakukan pengujian Laem Singh Virus (LSNV) dengan metode konvensional
Label berisi kode pemeriksaan virus dengan metode konvensional
Melakukan pengujian Laem Singh Virus (LSNV) dengan metode biologi molekuler
Label berisi kode pemeriksaan virus dengan metode molekuler
Melakukan pengujian Laem Singh Virus (LSNV) dengan metode c. immunologi/ serologi
3.
Membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada MT
4.
Menerima LHUS
Kelengkapan
Label berisi kode pemeriksaan virus dengan metode imunologi/serologi
Selesai
Waktu
15 menit
Output
Keterangan
Manajer administrasi, selain Hasil Nekropsi, isolat/ fiksatif, tercatat mengkodefikasi dan mengisi form, juga menilai kesiapan di buku agenda parasit, bahan dan SDM.
7 hari
Gambaran CPE (Cytopathic Effect) dari sel selapis
Ruang lingkup konvensional adalah: kultur sel, per contoh
2 hari
Foto hasil pengujian PCR yang menunjukkan berat pasangan basa (bp)
Primer Set Konvensional, per target
8 jam
Foto hasil pengujian PCR yang menunjukkan berat pasangan basa Kit, per target (bp)
8 jam
Produk PCR dan grafik
Real time PCR, per target tanpa kurva standar
8 jam
Angka absorbansi dari spektrofotometer
Elisa, per target
3 jam
mucul warna coklat pada bulatan
dot blot, per target
2 hari
muncul garis pada`warna yang sesuai western dot blot
7 hari kerja
muncul warna flourescent pada preparat
IFAT/ FAT, per target
7 hari kerja
muncul warna indikator positif pada preparat
IHC, per target
3 hari
muncul warna indikator positif pada preparat
Immunoperoxsidase assay, per target
form LHUS
15 menit
form disposisi dilampiri LHUS
5 menit
Jika ada Penyelia maka LHUS harus disyahkan (tandatangan) Penyelia
LEMBAR KERJA IDENTIFIKASI KEGIATAN A. Data Kegiatan 1. Judul SOP 2. Jenis Kegiatan 3. Penanggung Jawab a. Produk b. Kegiatan 4. Scope (Ruang Lingkup) B. Identifikasi Kegiatan Judul Kegiatan Langkah awal
Pengujian Laem Singh Virus (LSNV) Rutin Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Pusat Karantina Ikan Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan
Pengujian Laem Singh Virus (LSNV) Petugas Laboratorium virus mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku/ agenda virus, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi yang telah ditentukan
Langkah Utama
Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian Laem Singh Virus (LSNV)
Langkah Akhir
MT menerima LHUS
C. Identifikasi Langkah Langkah Awal Langkah Utama
1 Petugas Laboratorium virus mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku/ agenda virus, dilanjutkan dengan 1 Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian Laem Singh Virus (LSNV) dengan metode konvensional 2 Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian Laem Singh Virus (LSNV) dengan metode biologi molekuler 3 Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian Laem Singh Virus (LSNV) dengan metode immunologi/ serologi
Langkah Akhir
4 Petugas laboratorium virus membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada MT 1 MT menerima LHUS
Lampiran 20. SOP Pengujian HPI/ HPIK Golongan Bakteri
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA
Nomor SOP Tanggal Pembuatan Tanggal Revisi Tanggal Efektif Disahkan oleh
20/PIL/BKIPM.2/2014 10 Januari 2010 Juni 2014 September 2014 Kepala Pusat Karantina Ikan
Nama SOP
Ir. Muhammad Ridwan, MM, MP NIP. 19630306 198603 1 004 Pengujian HPI/ HPIK Golongan Bakteri
BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN PUSAT KARANTINA IKAN Dasar Hukum 1. UU No. 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan 2. Permen KP 15/MEN/2011 tentang OTK KKP 3. Permen KP No. 21/MEN/2008 tentang OTK Unit Pelaksana Teknis Karantina Ikan 4. Kepmen KP No. 26/MEN/2013 tentang Penetapan Jenis-Jenis Hama dan Ikan Karantina, Golongan, Media Pembawa dan Sebarannya Keterkaitan 1. SOP Alur pengujian HPI/ HPIK pada contoh (sampel MP) di laboratorium terhadap Komoditas perikanan yang dilalulintaskan 2. SOP Pengujian Bakteri Aeromonas salmonicida 3. SOP Pengujian Bakteri Renibacterium salmoninarum 4. SOP Pengujian Bakteri Mycobacterium marinum, M. chelonai, M. Fortuitum 5. SOP Pengujian Bakteri Nocardia seriolae, N. campachi, N. asteriodes 6. SOP Pengujian Bakteri Edwarsiella tarda 7. SOP Pengujian Bakteri Edwarsiella ictaluri 8. SOP Pengujian Bakteri Streptococcus agalactiae 9. SOP Pengujian Bakteri Photobacterium damselae subsp. Piscicida 10. SOP Pengujian Bakteri Yersinia ruckeri 11. SOP Pengujian Bakteri Aerococcus viridans var homeri 12. SOP Pengujian Bakteri Pseudomonas anguiliseptica 13. SOP Pengujian Bakteri Streptococcus iniae 14. SOP Pengujian Bakteri Vibrio parahaemoliticus Peringatan 1. Kegiatan pemeriksaan harus menerapkan prinsip prosedur keamanan dan keselamatan bekerja di laboratorium 2. Penanganan bahan kimia harus sesuai MSDS (Material Safety Data Sheet)
Kualifikasi pelaksana 1. PHPI Ahli 2. PHPI Terampil Penyakit Peralatan/perlengkapan 1. PC 2. Peralatan dan bahan laboratorium 3. Referensi dan Jurnal
Pencatatan dan pendataan 1. Sisterkaroline 2. Buku Agenda Laboratorium 3. Sistem aplikasi penerbitan LHU
Pelaksana No.
Uraian Kegiatan
1.
Mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku /agenda bakteri, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan
2.
Melakukan pengujian bakteri Aeromonas a. salmonicida dengan metode konvensional
b.
Petugas Laboratorium Bakteriologi
Mutu Baku
Manager Teknis
Kelengkapan
Mulai buku/agenda bakteri
Label berisi kode contoh uji; formulir distribusi contoh uji; dan formulir tabel uji konvensional
Melakukan pengujian bakteri Aeromonas salmonicida dengan metode histopatologi
Waktu
data hasil nekropsi, isolat//fiksatif
14 hari*
Karateristik bakteri berdasarkan morfologi (koloni dan sel) dan uji biokimia
*Masa inkubasi bakteri tertentu memerlukan waktu yang panjang (maksimal 14 hari), per target
Preparat histologi
per sampel
7 hari
d.
e.
Melakukan pengujian bakteri Aeromonas salmonicida dengan metode biologi molekuler
Label berisi kode contoh uji; formulir distribusi contoh uji
Melakukan pengujian bakteri Aeromonas salmonicida dengan metode immunologi/ serologi
Label berisi kode contoh uji; formulir distribusi contoh uji;
Melakukan identifikasi bakteri Aeromonas salmonicida dengan Teknik Skuensing
3.
Membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada MT
4.
Menerima LHUS
Selesai
Keterangan
15 menit
2 hari c.
Output
8 Jam
PCR Produk dan dokumentasi berupa foto pita DNA PCR Produk dan dokumentasi berupa foto pita DNA
Primer Set Konvensional, per target Kit, per target
5 jam
PCR produk dan grafik
3 hari
Preparat dan foto jaringan Immunohistokimia
3 hari
Preparat dan foto jaringan FAT, per target
8 hari
Data kualitatif dan kuantitatif
ELISA, per target
4 hari
Susunan DNA target
SEKUENSING, per target
Jika ada Penyelia maka LHUS harus disahkan (tandatangan) Penyelia
form LHUS
15 menit
LHUS
form disposisi dilampiri LHUS
5 menit
LHUS
RT PCR, per target
LEMBAR KERJA IDENTIFIKASI KEGIATAN A. Data Kegiatan 1. Judul SOP 2. Jenis Kegiatan 3. Penanggung Jawab a. Produk b. Kegiatan 4. Scope (Ruang Lingkup) B. Identifikasi Kegiatan Judul Kegiatan Langkah awal Langkah Utama Langkah Akhir C. Identifikasi Langkah Langkah Awal
Langkah Utama
Langkah Akhir
Pengujian HPI/ HPIK Golongan Bakteri Rutin Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Pusat Karantina Ikan Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan
Pengujian HPI/ HPIK Golongan Bakteri Petugas Laboratorium bakteri mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku/ agenda mikotik, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi yang telah Petugas Laboratorium bakteri melakukan pengujian HPI/ HPIK Golongan Bakteri sesuai dengan disposisi MT menerima LHUS
1 Petugas Laboratorium bakteri mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku/ agenda mikotik, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan 1 Petugas Laboratorium bakteri melakukan pengujian HPI/ HPIK Golongan Bakteri dengan metode konvensional 2 Petugas Laboratorium bakteri melakukan pengujian HPI/ HPIK Golongan Bakteri dengan metode histopatologi 3 Petugas Laboratorium bakteri melakukan pengujian HPI/ HPIK Golongan Bakteri dengan metode biologi molekuler 4 Petugas Laboratorium bakteri melakukan pengujian HPI/ HPIK Golongan Bakteri dengan metode immunologi/ serologi 5 Petugas Laboratorium bakteri melakukan identifikasi HPI/ HPIK golongan Bakteri dengan Teknik Skuensing 6 Petugas Laboratorium bakteri membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada MT 1 MT menerima LHUS
Lampiran 21. SOP Pengujian Bakteri Aeromonas salmonicida
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA
Nomor SOP
21/PIL/BKIPM.2/2014
Tanggal Pembuatan
10 Januari 2010
Tanggal Revisi Tanggal Efektif Disahkan oleh
BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN Nama SOP
PUSAT KARANTINA IKAN Dasar Hukum 1. UU No. 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan 2. Permen KP 15/MEN/2011 tentang OTK KKP 3. Permen KP No. 21/MEN/2008 tentang OTK Unit Pelaksana Teknis Karantina Ikan 4. Kepmen KP No. 26/MEN/2013 tentang Penetapan Jenis-Jenis Hama dan Ikan Karantina, Golongan, Media Pembawa dan Sebarannya Keterkaitan 1. SOP Alur pengujian HPI/ HPIK pada contoh (sampel MP) di laboratorium terhadap Komoditas perikanan yang dilalulintaskan 2. SOP Pengujian HPI/ HPIK golongan Bakteri
Peringatan 1. Kegiatan pemeriksaan harus menerapkan prinsip prosedur keamanan dan keselamatan bekerja di laboratorium 2. Penanganan bahan kimia harus sesuai MSDS (Material Safety Data Sheet)
Juni 2014 September 2014 Kepala Pusat Karantina Ikan
Ir. Muhammad Ridwan, MM, MP NIP. 19630306 198603 1 004 Pengujian Bakteri Aeromonas salmonicida
Kualifikasi pelaksana 1. PHPI Ahli 2. PHPI Terampil Penyakit Peralatan/perlengkapan 1. PC 2. Peralatan dan bahan laboratorium 3. Referensi dan Jurnal
Pencatatan dan pendataan 1. Sisterkaroline 2. Buku Agenda Laboratorium 3. Sistem aplikasi penerbitan LHU
Pelaksana No.
Mutu Baku
Uraian Kegiatan Petugas Laboratorium Bakteriologi
1.
Mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku /agenda bakteri, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan
2.
Melakukan pengujian bakteri Aeromonas salmonicida a. dengan metode konvensional
b.
Melakukan pengujian bakteri dengan metode histopatologi
Aeromonas
Manager Teknis
Mulai
Kelengkapan
buku/agenda bakteri
Label berisi kode contoh uji; formulir distribusi contoh uji; dan formulir tabel uji konvensional
salmonicida
Waktu
15 menit
data hasil nekropsi, isolat//fiksatif
14 hari
Karateristik bakteri berdasarkan morfologi (koloni dan sel) dan uji biokimia
7 hari
2 hari
9 hari
c.
Melakukan pengujian bakteri Aeromonas salmonicida dengan metode biologi molekuler
Melakukan pengujian bakteri Aeromonas d. dengan metode immunologi/ serologi
e.
Melakukan identifikasi bakteri dengan Teknik Skuensing
Aeromonas
Label berisi kode contoh uji; formulir distribusi contoh uji
salmonicida
Label berisi kode contoh uji; formulir distribusi contoh uji;
salmonicida
3.
Membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada MT
4.
Menerima LHUS
8 Jam
Keterangan
Preparat histologi
per sampel
PCR Produk dan dokumentasi berupa foto pita DNA PCR Produk dan dokumentasi berupa foto pita DNA PCR Produk dan dokumentasi berupa foto pita DNA
Primer Set Konvensional, per target dengan sampel organ/jaringan Primer Set Konvensional, per target dengan sampel isolat Kit, per target dari sampel jaringan
5 jam
PCR produk dan grafik
Real time PCR per target dengan sampel jaringan tanpa kurva standar
8 hari
PCR produk dan grafik
Real time PCR, per target dengan sampel isolat tanpa kurva standar
5 hari kerja
Preparat dan foto jaringan Immunohistokimia
5 hari kerja
Preparat dan foto jaringan FAT, per target
2 hari kerja
Data kualitatif dan kuantitatif
ELISA, per target dengan sampel jaringan
8 hari
Data kualitatif dan kuantitatif
ELISA, per target dengan sampel isolat
Susunan DNA target
SEKUENSING, per target
Jika ada Penyelia maka LHUS harus disahkan (tandatangan) Penyelia
7 hari kerja
Selesai
Output
form LHUS
15 menit
LHUS
form disposisi dilampiri LHUS
5 menit
LHUS
LEMBAR KERJA IDENTIFIKASI KEGIATAN A. Data Kegiatan 1. Judul SOP 2. Jenis Kegiatan 3. Penanggung Jawab a. Produk b. Kegiatan 4. Scope (Ruang Lingkup) B. Identifikasi Kegiatan Judul Kegiatan Langkah awal
Prosedur Pengujian Bakteri Aeromonas salmonicida Rutin Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Pusat Karantina Ikan Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan
Prosedur Pengujian Bakteri Aeromonas salmonicida Petugas Laboratorium Bakteriologi mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku /agenda bakteri, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan
Langkah Utama
Petugas Laboratorium Bakteri melakukan pengujian bakteri Aeromonas salmonicida
Langkah Akhir
MT menerima LHUS
C. Identifikasi Langkah Langkah Awal
Langkah Utama
1 Petugas Laboratorium Bakteriologi mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku /agenda bakteri, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan 1 Petugas Laboratorium bakteri melakukan pengujian bakteri Aeromonas salmonicida dengan metode konvensional 2 Petugas Laboratorium bakteri melakukan pengujian bakteri Aeromonas salmonicida dengan metode histopatologi 3 Petugas Laboratorium bakteri melakukan pengujian bakteri Aeromonas salmonicida dengan metode biologi molekuler 4 Petugas Laboratorium bakteri melakukan pengujian bakteri Aeromonas salmonicida dengan metode immunologi/ serologi 5 Petugas Laboratorium bakteri melakukan pengujian bakteri Aeromonas salmonicida dengan Teknik Skuensing
Langkah Akhir
1 MT menerima LHUS
Lampiran 22. SOP Pengujian Bakteri Renibacterium salmoninarum
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA
Nomor SOP
22/PIL/BKIPM.2/2014
Tanggal Pembuatan
10 Januari 2010
Tanggal Revisi Tanggal Efektif Disahkan oleh
BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN Nama SOP
PUSAT KARANTINA IKAN Dasar Hukum 1. UU No. 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan 2. Permen KP 15/MEN/2011 tentang OTK KKP 3. Permen KP No. 21/MEN/2008 tentang OTK Unit Pelaksana Teknis Karantina Ikan 4. Kepmen KP No. 26/MEN/2013 tentang Penetapan Jenis-Jenis Hama dan Ikan Karantina, Golongan, Media Pembawa dan Sebarannya Keterkaitan 1. SOP Alur pengujian HPI/ HPIK pada contoh (sampel MP) di laboratorium terhadap Komoditas perikanan yang dilalulintaskan 2. SOP Pengujian HPI/ HPIK golongan Bakteri
Peringatan 1. Kegiatan pemeriksaan harus menerapkan prinsip prosedur keamanan dan keselamatan bekerja di laboratorium 2. Penanganan bahan kimia harus sesuai MSDS (Material Safety Data Sheet)
Juni 2014 September 2014 Kepala Pusat Karantina Ikan
Ir. Muhammad Ridwan, MM, MP NIP. 19630306 198603 1 004 Pengujian Bakteri Renibacterium salmoninarum
Kualifikasi pelaksana 1. PHPI Ahli 2. PHPI Terampil Penyakit Peralatan/perlengkapan 1. PC 2. Peralatan dan bahan laboratorium 3. Referensi dan Jurnal
Pencatatan dan pendataan 1. Sisterkaroline 2. Buku Agenda Laboratorium 3. Sistem aplikasi penerbitan LHU
Pelaksana No.
Uraian Kegiatan Petugas Laboratorium Bakteriologi
1.
2.
Mutu Baku
Mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku /agenda bakteri, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan
a.
Melakukan pengujian bakteri Renibacterium salmoninarum dengan metode konvensional
b.
Melakukan pengujian bakteri Renibacterium salmoninarum dengan metode histopatologi
Manager Teknis
Mulai
Kelengkapan
buku/agenda bakteri
Label berisi kode contoh uji; formulir distribusi contoh uji; dan formulir tabel uji konvensional
Waktu
15 menit
19 minggu
7 hari
2 hari
9 hari c.
Melakukan pengujian bakteri Renibacterium salmoninarum dengan metode biologi molekuler
Label berisi kode contoh uji; formulir distribusi contoh uji
d.
Melakukan pengujian bakteri Renibacterium salmoninarum dengan metode immunologi/ serologi
e.
Label berisi kode contoh uji; formulir distribusi contoh uji;
Melakukan identifikasi bakteri Renibacterium salmoninarum dengan Teknik Skuensing
3.
Membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada MT
4.
Menerima LHUS
Keterangan
data hasil nekropsi, isolat//fiksatif Karateristik bakteri berdasarkan morfologi (koloni dan sel) dan uji biokimia Preparat histologi
per sampel
PCR Produk dan dokumentasi berupa foto pita DNA PCR Produk dan dokumentasi berupa foto pita DNA
Primer Set Konvensional, per target dengan sampel organ/jaringan Kit, per target dari sampel jaringan Real time PCR per target dengan sampel jaringan tanpa kurva standar Real time PCR, per target dengan sampel isolat tanpa kurva standar
8 jam
PCR produk dan grafik
8 hari
PCR produk dan grafik
3 hari
Preparat dan foto jaringan Immunohistokimia
1 hari
Preparat dan foto jaringan FAT, per target
2 hari
Data kualitatif dan kuantitatif
ELISA, per target
Susunan DNA target
SEKUENSING, per target
Jika ada Penyelia maka LHUS harus disahkan (tandatangan) Penyelia
7 hari kerja
Selesai
Output
form LHUS
15 menit
LHUS
form disposisi dilampiri LHUS
5 menit
LHUS
LEMBAR KERJA IDENTIFIKASI KEGIATAN A. Data Kegiatan 1. Judul SOP 2. Jenis Kegiatan 3. Penanggung Jawab a. Produk b. Kegiatan 4. Scope (Ruang Lingkup) B. Identifikasi Kegiatan Judul Kegiatan Langkah awal
Prosedur Pengujian Bakteri Renibacterium salmoninarum Rutin Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Pusat Karantina Ikan Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan
Prosedur Pengujian Bakteri Renibacterium salmoninarum Petugas Laboratorium Bakteriologi mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku /agenda bakteri, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan
Langkah Utama
Petugas Laboratorium Bakteri melakukan pengujian bakteri Renibacterium salmoninarum
Langkah Akhir
MT menerima LHUS
C. Identifikasi Langkah Langkah Awal
Langkah Utama
Langkah Akhir
1 Petugas Laboratorium Bakteriologi mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku /agenda bakteri, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan 1 Petugas Laboratorium bakteri melakukan pengujian bakteri Renibacterium salmoninarum dengan metode konvensional 2 Petugas Laboratorium bakteri melakukan pengujian bakteri Renibacterium salmoninarum dengan metode histopatologi 3 Petugas Laboratorium bakteri melakukan pengujian bakteri Renibacterium salmoninarum dengan metode biologi molekuler 4 Petugas Laboratorium bakteri melakukan pengujian bakteri Renibacterium salmoninarum dengan metode immunologi/ serologi 5 Petugas Laboratorium bakteri melakukan identifikasi bakteri Renibacterium salmoninarum dengan Teknik Skuensing 1 MT menerima LHUS
Lampiran 23. SOP Pengujian Bakteri Mycobacterium marinum, M. chelonai, M. Fortuitum
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA
Nomor SOP
23/PIL/BKIPM.2/2014
Tanggal Pembuatan
10 Januari 2010
Tanggal Revisi Tanggal Efektif Disahkan oleh
Juni 2014 September 2014 Kepala Pusat Karantina Ikan
Ir. Muhammad Ridwan, MM, MP NIP. 19630306 198603 1 004
BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN Nama SOP
PUSAT KARANTINA IKAN Dasar Hukum 1. 2. 3. 4.
UU No. 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan Permen KP 15/MEN/2011 tentang OTK KKP Permen KP No. 21/MEN/2008 tentang OTK Unit Pelaksana Teknis Karantina Ikan Kepmen KP No. 26/MEN/2013 tentang Penetapan Jenis-Jenis Hama dan Ikan Karantina, Golongan, Media Pembawa dan Sebarannya
Keterkaitan 1. SOP Alur pengujian HPI/ HPIK pada contoh (sampel MP) di laboratorium terhadap Komoditas perikanan yang dilalulintaskan 2. SOP Pengujian HPI/ HPIK golongan Bakteri
Peringatan 1. Kegiatan pemeriksaan harus menerapkan prinsip prosedur keamanan dan keselamatan bekerja di laboratorium 2. SOP Pengujian HPI/ HPIK golongan Bakteri
Pengujian Bakteri Mycobacterium marinum, M. chelonai, M. fortuitum
Kualifikasi pelaksana 1. PHPI Ahli 2. PHPI Terampil Penyakit Peralatan/perlengkapan 1. PC 2. Peralatan dan bahan laboratorium 3. Referensi dan Jurnal
Pencatatan dan pendataan 1. Sisterkaroline 2. Buku Agenda Laboratorium 3. Sistem aplikasi penerbitan LHU
Pelaksana No.
Mutu Baku
Uraian Kegiatan Petugas Laboratorium Bakteriologi
1.
Mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku /agenda bakteri, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan
2.
Melakukan pengujian bakteri Mycobacterium marinum, M. a. chelonai, M. fortuitum dengan metode konvensional
b.
Manager Teknis
Mulai
Kelengkapan
buku/agenda bakteri
Label berisi kode contoh uji; formulir distribusi contoh uji; dan formulir tabel uji konvensional
Melakukan pengujian bakteri Mycobacterium marinum, M. chelonai, M. fortuitum dengan metode histopatologi
Waktu
15 menit
data hasil nekropsi, isolat//fiksatif
21 hari
Karateristik bakteri berdasarkan morfologi (koloni dan sel) dan uji biokimia
7 hari
2 hari
9 hari c.
Melakukan pengujian bakteri Mycobacterium marinum, M. chelonai, M. fortuitum dengan metode biologi molekuler
Label berisi kode contoh uji; formulir distribusi contoh uji
Melakukan pengujian bakteri Mycobacterium marinum, M. d. chelonai, M. fortuitum dengan metode immunologi/ serologi
e.
Label berisi kode contoh uji; formulir distribusi contoh uji;
Melakukan identifikasi bakteri Mycobacterium marinum, M. chelonai, M. fortuitum dengan Teknik Skuensing
3.
Membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada MT
4.
Menerima LHUS
Keterangan
Preparat histologi
per sampel
PCR Produk dan dokumentasi berupa foto pita DNA PCR Produk dan dokumentasi berupa foto pita DNA
Primer Set Konvensional, per target dengan sampel organ/jaringan Primer Set Konvensional, per target dengan sampel isolat Real time PCR per target dengan sampel jaringan tanpa kurva standard Real time PCR per target dengan sampel jaringan tanpa kurva standard
8 jam
PCR produk dan grafik
8 hari
PCR produk dan grafik
3 hari
Preparat dan foto jaringan Immunohistokimia
8 hari
Preparat dan foto jaringan FAT, per target
7 hari kerja
Selesai
Output
Susunan DNA target
SEKUENSING, per target
Jika ada Penyelia maka LHUS harus disahkan (tandatangan) Penyelia
form LHUS
15 menit
LHUS
form disposisi dilampiri LHUS
5 menit
LHUS
LEMBAR KERJA IDENTIFIKASI KEGIATAN A. Data Kegiatan 1. Judul SOP 2. Jenis Kegiatan 3. Penanggung Jawab a. Produk b. Kegiatan 4. Scope (Ruang Lingkup) B. Identifikasi Kegiatan Judul Kegiatan Langkah awal
Prosedur Pengujian Bakteri Mycobacterium marinum , M. chelonai , M. Fortuitum Rutin Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Pusat Karantina Ikan Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan
Prosedur Pengujian Bakteri Mycobacterium marinum, M. chelonai, M. Fortuitum Petugas Laboratorium Bakteriologi mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku /agenda bakteri, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan
Langkah Utama
Petugas Laboratorium Bakteri melakukan pengujian bakteri Mycobacterium marinum , M. chelonai , M. Fortuitum
Langkah Akhir
MT menerima LHUS
C. Identifikasi Langkah Langkah Awal
Langkah Utama
1 Petugas Laboratorium Bakteriologi mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku /agenda bakteri, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan 1 Petugas Laboratorium bakteri melakukan pengujian bakteri Mycobacterium marinum , M. chelonai , M. fortuitum dengan metode konvensional 2 Petugas Laboratorium bakteri melakukan pengujian bakteri Mycobacterium marinum , M. chelonai , M. fortuitum dengan metode histopatologi 3 Petugas Laboratorium bakteri melakukan pengujian bakteri Mycobacterium marinum , M. chelonai , M. fortuitum dengan metode biologi molekuler
Langkah Akhir
4 Petugas Laboratorium bakteri melakukan pengujian bakteri Mycobacterium marinum , M. chelonai , M. fortuitum dengan metode immunologi/ serologi 5 Petugas Laboratorium bakteri melakukan identifikasi bakteri Mycobacterium marinum , M. chelona i, M. fortuitum dengan Teknik Skuensing 1 MT menerima LHUS
Lampiran 24. SOP Pengujian Bakteri Nocardia seriolae, N. campachi, N. asteriodes
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA
Nomor SOP
24/PIL/BKIPM.2/2014
Tanggal Pembuatan
10 Januari 2010
Tanggal Revisi Tanggal Efektif Disahkan oleh
BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN Nama SOP
PUSAT KARANTINA IKAN Dasar Hukum 1. UU No. 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan 2. Permen KP 15/MEN/2011 tentang OTK KKP 3. Permen KP No. 21/MEN/2008 tentang OTK Unit Pelaksana Teknis Karantina Ikan 4. Kepmen KP No. 26/MEN/2013 tentang Penetapan Jenis-Jenis Hama dan Ikan Karantina, Golongan, Media Pembawa dan Sebarannya Keterkaitan 1. SOP Alur pengujian HPI/ HPIK pada contoh (sampel MP) di laboratorium terhadap Komoditas perikanan yang dilalulintaskan 2. SOP Pengujian HPI/ HPIK golongan Bakteri
Peringatan 1. Kegiatan pemeriksaan harus menerapkan prinsip prosedur keamanan dan keselamatan bekerja di laboratorium 2. Penanganan bahan kimia harus sesuai MSDS (Material Safety Data Sheet)
Juni 2014 September 2014 Kepala Pusat Karantina Ikan
Ir. Muhammad Ridwan, MM, MP NIP. 19630306 198603 1 004 Pengujian Bakteri Nocardia seriolae , N. campachi, N. asteriodes
Kualifikasi pelaksana 1. PHPI Ahli 2. PHPI Terampil Penyakit Peralatan/perlengkapan 1. PC 2. Peralatan dan bahan laboratorium 3. Referensi dan Jurnal
Pencatatan dan pendataan 1. Sisterkaroline 2. Buku Agenda Laboratorium 3. Sistem aplikasi penerbitan LHU
Pelaksana No.
Mutu Baku
Uraian Kegiatan Petugas Laboratorium Bakteriologi
1.
Mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku /agenda bakteri, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan
2.
Melakukan pengujian bakteri Nocardia seriolae, N. a. campachi, N. asteriodes dengan metode konvensional
b.
Melakukan pengujian bakteri Nocardia seriolae, campachi, N. asteriodes dengan metode histopatologi
Manager Teknis
Mulai
Kelengkapan
buku/agenda bakteri
Label berisi kode contoh uji; formulir distribusi contoh uji; dan formulir tabel uji konvensional N.
Waktu
15 menit
data hasil nekropsi, isolat//fiksatif
14 hari
Karateristik bakteri berdasarkan morfologi (koloni dan sel) dan uji biokimia
7 hari
2 hari
9 hari c.
Melakukan pengujian bakteri Nocardia seriolae, N. campachi, N. asteriodes dengan metode biologi molekuler
Label berisi kode contoh uji; formulir distribusi contoh uji
Melakukan pengujian bakteri Nocardia seriolae, N. d. campachi, N. asteriodes dengan metode immunologi/ serologi
e.
Melakukan identifikasi bakteri Nocardia seriolae, campachi, N. asteriodes dengan Teknik Skuensing
3.
Membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada MT
4.
Menerima LHUS
Label berisi kode contoh uji; formulir distribusi contoh uji;
N.
Selesai
Output
Keterangan
Preparat histologi
per sampel
PCR Produk dan dokumentasi berupa foto pita DNA PCR Produk dan dokumentasi berupa foto pita DNA
Primer Set Konvensional, per target dengan sampel organ/jaringan
8 jam
PCR produk dan grafik
8 hari
PCR produk dan grafik
Primer Set Konvensional, per target dengan sampel isolat Real time PCR per target dengan sampel jaringan tanpa kurva standard Real time PCR, per target dengan sampel isolat tanpa kurva standard
8 hari kerja
Preparat dan foto jaringan Immunohistokimia
8 hari kerja
Preparat dan foto jaringan FAT, per target
7 hari kerja
Susunan DNA target
SEKUENSING, per target
Jika ada Penyelia maka LHUS harus disahkan (tandatangan) Penyelia
form LHUS
15 menit
LHUS
form disposisi dilampiri LHUS
5 menit
LHUS
LEMBAR KERJA IDENTIFIKASI KEGIATAN A. Data Kegiatan 1. Judul SOP 2. Jenis Kegiatan 3. Penanggung Jawab a. Produk b. Kegiatan 4. Scope (Ruang Lingkup) B. Identifikasi Kegiatan Judul Kegiatan Langkah awal
Prosedur Pengujian Bakteri Nocardia seriolae, N. campachi, N. asteriodes Rutin Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Pusat Karantina Ikan Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan
Prosedur Pengujian Bakteri Nocardia seriolae, N. campachi, N. asteriodes Petugas Laboratorium Bakteriologi mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku /agenda bakteri, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan
Langkah Utama
Petugas Laboratorium Bakteri melakukan pengujian bakteri Nocardia seriolae, N. campachi, N. asteriodes
Langkah Akhir
MT menerima LHUS
C. Identifikasi Langkah Langkah Awal
Langkah Utama
Langkah Akhir
1 Petugas Laboratorium Bakteriologi mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku /agenda bakteri, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan 1 Petugas Laboratorium bakteri melakukan pengujian bakteri Nocardia seriolae, N. campachi, N. asteriodes dengan metode konvensional 2 Petugas Laboratorium bakteri melakukan pengujian bakteri Nocardia seriolae, N. campachi, N. asteriodes dengan metode histopatologi 3 Petugas Laboratorium bakteri melakukan pengujian bakteri Nocardia seriolae, N. campachi, N. asteriodes dengan metode biologi molekuler 4 Petugas Laboratorium bakteri melakukan pengujian bakteri Nocardia seriolae, N. campachi, N. asteriodes dengan metode immunologi/ serologi 5 Petugas Laboratorium bakteri melakukan identifikasi bakteri Nocardia seriolae, N. campachi, N. asteriodes dengan Teknik Skuensing 1 MT menerima LHUS
Lampiran 25. SOP Pengujian Bakteri Edwarsiella tarda
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA
Nomor SOP
25/PIL/BKIPM.2/2014
Tanggal Pembuatan
10 Januari 2010
Tanggal Revisi Tanggal Efektif Disahkan oleh
BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN Nama SOP
PUSAT KARANTINA IKAN Dasar Hukum 1. UU No. 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan 2. Permen KP 15/MEN/2011 tentang OTK KKP 3. Permen KP No. 21/MEN/2008 tentang OTK Unit Pelaksana Teknis Karantina Ikan 4. Kepmen KP No. 26/MEN/2013 tentang Penetapan Jenis-Jenis Hama dan Ikan Karantina, Golongan, Media Pembawa dan Sebarannya Keterkaitan 1. SOP Alur pengujian HPI/ HPIK pada contoh (sampel MP) di laboratorium terhadap Komoditas perikanan yang dilalulintaskan 2. SOP Pengujian HPI/ HPIK golongan Bakteri
Peringatan 1. Kegiatan pemeriksaan harus menerapkan prinsip prosedur keamanan dan keselamatan bekerja di laboratorium 2. Penanganan bahan kimia harus sesuai MSDS (Material Safety Data Sheet)
Juni 2014 September 2014 Kepala Pusat Karantina Ikan
Ir. Muhammad Ridwan, MM, MP NIP. 19630306 198603 1 004 Pengujian Bakteri Edwarsiella tarda
Kualifikasi pelaksana 1. PHPI Ahli 2. PHPI Terampil Penyakit Peralatan/perlengkapan 1. PC 2. Peralatan dan bahan laboratorium 3. Referensi dan Jurnal
Pencatatan dan pendataan 1. Sisterkaroline 2. Buku Agenda Laboratorium 3. Sistem aplikasi penerbitan LHU
Pelaksana No.
Mutu Baku
Uraian Kegiatan Petugas Laboratorium Bakteriologi
1.
Mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku /agenda bakteri, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan
2.
Melakukan pengujian bakteri Edwarsiella tarda dengan a. metode konvensional
b.
Manager Teknis
Mulai
Kelengkapan
buku/agenda bakteri
Label berisi kode contoh uji; formulir distribusi contoh uji; dan formulir tabel uji konvensional
Melakukan pengujian bakteri Edwarsiella tarda dengan metode histopatologi
Waktu
15 menit
data hasil nekropsi, isolat//fiksatif
14 hari
Karateristik bakteri berdasarkan morfologi (koloni dan sel) dan uji biokimia
7 hari
2 hari
9 hari
c.
Melakukan pengujian bakteri Edwarsiella tarda dengan metode biologi molekuler
Label berisi kode contoh uji; formulir distribusi contoh uji
Melakukan pengujian bakteri Edwarsiella tarda dengan d. metode immunologi/ serologi
e.
Label berisi kode contoh uji; formulir distribusi contoh uji;
Melakukan identifikasi bakteri Edwarsiella tarda dengan Teknik Skuensing
3.
Membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada MT
4.
Menerima LHUS
8 Jam
Keterangan
Preparat histologi
per sampel
PCR Produk dan dokumentasi berupa foto pita DNA PCR Produk dan dokumentasi berupa foto pita DNA PCR Produk dan dokumentasi berupa foto pita DNA
Primer Set Konvensional, per target dengan sampel organ/jaringan Primer Set Konvensional, per target dengan sampel isolat Kit, per targe Real time PCR per target dengan sampel jaringan tanpa kurva standard Real time PCR, per target dengan sampel isolat tanpa kurva standard
8 jam
PCR produk dan grafik
8 hari
PCR produk dan grafik
3 hari
Preparat dan foto jaringan Immunohistokimia
3 hari
Preparat dan foto jaringan FAT, per target
2 hari
Data kualitatif dan kuantitatif
ELISA, per target dengan sampel jaringan
8 hari
Data kualitatif dan kuantitatif
ELISA, per target dengan sampel isolat
Susunan DNA target
SEKUENSING, per target
Jika ada Penyelia maka LHUS harus disahkan (tandatangan) Penyelia
7 hari kerja
Selesai
Output
form LHUS
15 menit
LHUS
form disposisi dilampiri LHUS
5 menit
LHUS
LEMBAR KERJA IDENTIFIKASI KEGIATAN A. Data Kegiatan 1. Judul SOP 2. Jenis Kegiatan 3. Penanggung Jawab a. Produk b. Kegiatan 4. Scope (Ruang Lingkup) B. Identifikasi Kegiatan Judul Kegiatan Langkah awal
Langkah Utama Langkah Akhir C. Identifikasi Langkah Langkah Awal
Langkah Utama
Prosedur Pengujian Bakteri Edwarsiella tarda Rutin Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Pusat Karantina Ikan Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan
Prosedur Pengujian Bakteri Edwarsiella tarda Petugas Laboratorium Bakteriologi mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku /agenda bakteri, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan Petugas Laboratorium Bakteri melakukan pengujian bakteri Edwarsiella tarda MT menerima LHUS
1 Petugas Laboratorium Bakteriologi mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku /agenda bakteri, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan 1 Petugas Laboratorium bakteri melakukan pengujian bakteri Edwarsiella tarda dengan metode konvensional 2 Petugas Laboratorium bakteri melakukan pengujian bakteri Edwarsiella tarda dengan metode histopatologi 3 Petugas Laboratorium bakteri melakukan pengujian bakteri Edwarsiella tarda dengan metode biologi molekuler 4 Petugas Laboratorium bakteri melakukan pengujian bakteri Edwarsiella tarda dengan metode immunologi/ serologi 5 Petugas Laboratorium bakteri melakukan identifikasi bakteri Edwarsiella tarda dengan Teknik Skuensing
Langkah Akhir
1 MT menerima LHUS
Lampiran 26. SOP Pengujian Bakteri Edwarsiella ictaluri
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA
Nomor SOP
26/PIL/BKIPM.2/2014
Tanggal Pembuatan
10 Januari 2010
Tanggal Revisi Tanggal Efektif Disahkan oleh
BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN Nama SOP
PUSAT KARANTINA IKAN Dasar Hukum 1. UU No. 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan 2. Permen KP 15/MEN/2011 tentang OTK KKP 3. Permen KP No. 21/MEN/2008 tentang OTK Unit Pelaksana Teknis Karantina Ikan 4. Kepmen KP No. 26/MEN/2013 tentang Penetapan Jenis-Jenis Hama dan Ikan Karantina, Golongan, Media Pembawa dan Sebarannya Keterkaitan 1. SOP Alur pengujian HPI/ HPIK pada contoh (sampel MP) di laboratorium terhadap Komoditas perikanan yang dilalulintaskan 2. SOP Pengujian HPI/ HPIK golongan Bakteri
Peringatan 1. Kegiatan pemeriksaan harus menerapkan prinsip prosedur keamanan dan keselamatan bekerja di laboratorium 2. SOP Pengujian HPI/ HPIK golongan Bakteri
Juni 2014 September 2014 Kepala Pusat Karantina Ikan
Ir. Muhammad Ridwan, MM, MP NIP. 19630306 198603 1 004 Pengujian Bakteri Edwarsiella ictaluri
Kualifikasi pelaksana 1. PHPI Ahli 2. PHPI Terampil Penyakit Peralatan/perlengkapan 1. PC 2. Peralatan dan bahan laboratorium 3. Referensi dan Jurnal
Pencatatan dan pendataan 1. Sisterkaroline 2. Buku Agenda Laboratorium 3. Sistem aplikasi penerbitan LHU
Pelaksana No.
Mutu Baku
Uraian Kegiatan Petugas Laboratorium Bakteriologi
1.
Mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku /agenda bakteri, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan
2.
Melakukan pengujian bakteri Edwarsiella ictaluri dengan a. metode konvensional
b.
Manager Teknis
Mulai
Kelengkapan
buku/agenda bakteri
Label berisi kode contoh uji; formulir distribusi contoh uji; dan formulir tabel uji konvensional
Melakukan pengujian bakteri Edwarsiella ictaluri dengan metode histopatologi
Waktu
15 menit
data hasil nekropsi, isolat//fiksatif
14 hari
Karateristik bakteri berdasarkan morfologi (koloni dan sel) dan uji biokimia
7 hari
2 hari
9 hari
c.
Melakukan pengujian bakteri Edwarsiella ictaluri dengan metode biologi molekuler
Label berisi kode contoh uji; formulir distribusi contoh uji
Melakukan pengujian bakteri Edwarsiella ictaluri dengan d. metode immunologi/ serologi
e.
Label berisi kode contoh uji; formulir distribusi contoh uji;
Melakukan identifikasi bakteri Edwarsiella ictaluri dengan Teknik Skuensing
3.
Membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada MT
4.
Menerima LHUS
8 Jam
Keterangan
Preparat histologi
per sampel
PCR Produk dan dokumentasi berupa foto pita DNA PCR Produk dan dokumentasi berupa foto pita DNA PCR Produk dan dokumentasi berupa foto pita DNA
Primer Set Konvensional, per target dengan sampel organ/jaringan Primer Set Konvensional, per target dengan sampel isolat Kit, per targe Real time PCR per target dengan sampel jaringan tanpa kurva standard Real time PCR, per target dengan sampel isolat tanpa kurva standard
8 jam
PCR produk dan grafik
8 hari
PCR produk dan grafik
3 hari
Preparat dan foto jaringan Immunohistokimia
3 hari
Preparat dan foto jaringan FAT, per target
2 hari
Data kualitatif dan kuantitatif
ELISA, per target dengan sampel jaringan
8 hari
Data kualitatif dan kuantitatif
ELISA, per target dengan sampel isolat
Susunan DNA target
SEKUENSING, per target
Jika ada Penyelia maka LHUS harus disahkan (tandatangan) Penyelia
7 hari kerja
Selesai
Output
form LHUS
15 menit
LHUS
form disposisi dilampiri LHUS
5 menit
LHUS
LEMBAR KERJA IDENTIFIKASI KEGIATAN A. Data Kegiatan 1. Judul SOP 2. Jenis Kegiatan 3. Penanggung Jawab a. Produk b. Kegiatan 4. Scope (Ruang Lingkup) B. Identifikasi Kegiatan Judul Kegiatan Langkah awal
Prosedur Pengujian Bakteri Edwarsiella ictaluri Rutin Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Pusat Karantina Ikan Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan
Prosedur Pengujian Bakteri Edwarsiella ictaluri Petugas Laboratorium Bakteriologi mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku /agenda bakteri, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan
Langkah Utama
Petugas Laboratorium Bakteri melakukan pengujian bakteri Edwarsiella ictaluri
Langkah Akhir
MT menerima LHUS
C. Identifikasi Langkah Langkah Awal
Langkah Utama
1 Petugas Laboratorium Bakteriologi mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku /agenda bakteri, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan 1 Petugas Laboratorium bakteri melakukan pengujian bakteri Edwarsiella ictaluri dengan metode konvensional 2 Petugas Laboratorium bakteri melakukan pengujian bakteri Edwarsiella ictaluri dengan metode histopatologi 3 Petugas Laboratorium bakteri melakukan pengujian bakteri Edwarsiella ictaluri dengan metode biologi molekuler 4 Petugas Laboratorium bakteri melakukan pengujian bakteri Edwarsiella ictaluri dengan metode immunologi/ serologi 5 Petugas Laboratorium bakteri melakukan identifikasi bakteri Edwarsiella ictaluri dengan Teknik Skuensing
Langkah Akhir
1 MT menerima LHUS
Lampiran 27. SOP Pengujian Streptococcus agalactiae
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA
Nomor SOP
27/PIL/BKIPM.2/2014
Tanggal Pembuatan
10 Januari 2010
Tanggal Revisi Tanggal Efektif Disahkan oleh
BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN Nama SOP
PUSAT KARANTINA IKAN Dasar Hukum 1. UU No. 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan 2. Permen KP 15/MEN/2011 tentang OTK KKP 3. Permen KP No. 21/MEN/2008 tentang OTK Unit Pelaksana Teknis Karantina Ikan 4. Kepmen KP No. 26/MEN/2013 tentang Penetapan Jenis-Jenis Hama dan Ikan Karantina, Golongan, Media Pembawa dan Sebarannya Keterkaitan 1. SOP Alur pengujian HPI/ HPIK pada contoh (sampel MP) di laboratorium terhadap Komoditas perikanan yang dilalulintaskan 2. SOP Pengujian HPI/ HPIK golongan Bakteri
Peringatan 1. Kegiatan pemeriksaan harus menerapkan prinsip prosedur keamanan dan keselamatan bekerja di laboratorium 2. SOP Pengujian HPI/ HPIK golongan Bakteri
Juni 2014 September 2014 Kepala Pusat Karantina Ikan
Ir. Muhammad Ridwan, MM, MP NIP. 19630306 198603 1 004 Pengujian Streptococcus agalactiae
Kualifikasi pelaksana 1. PHPI Ahli 2. PHPI Terampil Penyakit Peralatan/perlengkapan 1. PC 2. Peralatan dan bahan laboratorium 3. Referensi dan Jurnal
Pencatatan dan pendataan 1. Sisterkaroline 2. Buku Agenda Laboratorium 3. Sistem aplikasi penerbitan LHU
Pelaksana No.
Uraian Kegiatan Petugas Laboratorium Bakteriologi
1.
2.
Mutu Baku
Mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku /agenda bakteri, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan
a.
Melakukan pengujian bakteri Streptococcus agalactiae dengan metode konvensional
b.
Melakukan pengujian bakteri dengan metode histopatologi
Manager Teknis
Kelengkapan
Waktu
Mulai buku/agenda bakteri
Label berisi kode contoh uji; formulir distribusi contoh uji; dan formulir tabel uji konvensional
Streptococcus agalactiae
15 menit
data hasil nekropsi, isolat//fiksatif
14 hari
Karateristik bakteri berdasarkan morfologi (koloni dan sel) dan uji biokimia
7 hari
2 hari
9 hari c.
d.
e.
Melakukan pengujian bakteri Streptococcus agalactiae dengan metode biologi molekuler
Label berisi kode contoh uji; formulir distribusi contoh uji
Melakukan pengujian bakteri Streptococcus agalactiae dengan metode immunologi/ serologi
Melakukan identifikasi bakteri dengan Teknik Skuensing
Label berisi kode contoh uji; formulir distribusi contoh uji;
Streptococcus agalactiae
3.
Membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada MT
4.
Menerima LHUS
Selesai
Output
Keterangan
Preparat histologi
per sampel
PCR Produk dan dokumentasi berupa foto pita DNA PCR Produk dan dokumentasi berupa foto pita DNA
Primer Set Konvensional, per target dengan sampel organ/jaringan Primer Set Konvensional, per target dengan sampel isolat Real time PCR per target dengan sampel jaringan tanpa kurva standard Real time PCR, per target dengan sampel isolat tanpa kurva standard
8 jam
PCR produk dan grafik
8 hari
PCR produk dan grafik
3 hari
Preparat dan foto jaringan Immunohistokimia
3 hari
Preparat dan foto jaringan FAT, per target
2 hari kerja
Data kualitatif dan kuantitatif
ELISA, per target
7 hari kerja
Susunan DNA target
SEKUENSING, per target
Jika ada Penyelia maka LHUS harus disahkan (tandatangan) Penyelia
form LHUS
15 menit
LHUS
form disposisi dilampiri LHUS
5 menit
LHUS
LEMBAR KERJA IDENTIFIKASI KEGIATAN A. Data Kegiatan 1. Judul SOP 2. Jenis Kegiatan 3. Penanggung Jawab a. Produk b. Kegiatan 4. Scope (Ruang Lingkup) B. Identifikasi Kegiatan Judul Kegiatan Langkah awal
Prosedur Pengujian Bakteri Streptococcus agalactiae Rutin Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Pusat Karantina Ikan Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan
Prosedur Pengujian Bakteri Streptococcus agalactiae Petugas Laboratorium Bakteriologi mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku /agenda bakteri, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan
Langkah Utama
Petugas Laboratorium Bakteri melakukan pengujian bakteri Streptococcus agalactiae
Langkah Akhir
MT menerima LHUS
C. Identifikasi Langkah Langkah Awal
Langkah Utama
Langkah Akhir
1 Petugas Laboratorium Bakteriologi mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku /agenda bakteri, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan 1 Petugas Laboratorium bakteri melakukan pengujian bakteri Streptococcus agalactiae dengan metode konvensional 2 Petugas Laboratorium bakteri melakukan pengujian bakteri Streptococcus agalactiae dengan metode histopatologi 3 Petugas Laboratorium bakteri melakukan pengujian bakteri Streptococcus agalactiae dengan metode biologi molekuler 4 Petugas Laboratorium bakteri melakukan pengujian bakteri Streptococcus agalactiae dengan metode immunologi/ serologi 5 Petugas Laboratorium bakteri melakukan identifikasi bakteri Streptococcus agalactiae dengan Teknik Skuensing 1 MT menerima LHUS
Lampiran 28. SOP Pengujian Photobacterium damselae subsp. Piscicida
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA
Nomor SOP
28/PIL/BKIPM.2/2014
Tanggal Pembuatan
10 Januari 2010
Tanggal Revisi Tanggal Efektif Disahkan oleh
BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN Nama SOP
PUSAT KARANTINA IKAN Dasar Hukum 1. UU No. 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan 2. Permen KP 15/MEN/2011 tentang OTK KKP 3. Permen KP No. 21/MEN/2008 tentang OTK Unit Pelaksana Teknis Karantina Ikan 4. Kepmen KP No. 26/MEN/2013 tentang Penetapan Jenis-Jenis Hama dan Ikan Karantina, Golongan, Media Pembawa dan Sebarannya Keterkaitan 1. SOP Alur pengujian HPI/ HPIK pada contoh (sampel MP) di laboratorium terhadap Komoditas perikanan yang dilalulintaskan 2. SOP Pengujian HPI/ HPIK golongan Bakteri
Peringatan 1. Kegiatan pemeriksaan harus menerapkan prinsip prosedur keamanan dan keselamatan bekerja di laboratorium 2. Penanganan bahan kimia harus sesuai MSDS (Material Safety Data Sheet)
Juni 2014 September 2014 Kepala Pusat Karantina Ikan
Ir. Muhammad Ridwan, MM, MP NIP. 19630306 198603 1 004 Pengujian Photobacterium damselae subsp. Piscicida
Kualifikasi pelaksana 1. PHPI Ahli 2. PHPI Terampil Penyakit Peralatan/perlengkapan 1. PC 2. Peralatan dan bahan laboratorium 3. Referensi dan Jurnal
Pencatatan dan pendataan 1. Sisterkaroline 2. Buku Agenda Laboratorium 3. Sistem aplikasi penerbitan LHU
Pelaksana No.
Mutu Baku
Uraian Kegiatan Petugas Laboratorium Bakteriologi
1.
Mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku /agenda bakteri, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan
2.
Melakukan pengujian bakteri Photobacterium damselae a. subsp. piscicida dengan metode konvensional
b.
Manager Teknis
Mulai
Kelengkapan
buku/agenda bakteri
Label berisi kode contoh uji; formulir distribusi contoh uji; dan formulir tabel uji konvensional
Melakukan pengujian bakteri Photobacterium damselae subsp. piscicida dengan metode histopatologi
Waktu
15 menit
data hasil nekropsi, isolat//fiksatif
14 hari
Karateristik bakteri berdasarkan morfologi (koloni dan sel) dan uji biokimia
7 hari
2 hari
9 hari c.
Melakukan pengujian bakteri Photobacterium damselae subsp. piscicida dengan metode biologi molekuler
Label berisi kode contoh uji; formulir distribusi contoh uji
Melakukan pengujian bakteri Photobacterium damselae d. subsp. piscicida dengan metode immunologi/ serologi
e.
Label berisi kode contoh uji; formulir distribusi contoh uji;
Melakukan identifikasi bakteri Photobacterium damselae subsp. piscicida dengan Teknik Skuensing
3.
Membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada MT
4.
Menerima LHUS
Selesai
Output
Keterangan
Preparat histologi
per sampel
PCR Produk dan dokumentasi berupa foto pita DNA PCR Produk dan dokumentasi berupa foto pita DNA
Primer Set Konvensional, per target dengan sampel organ/jaringan Primer Set Konvensional, per target dengan sampel isolat Real time PCR per target dengan sampel jaringan tanpa kurva standard Real time PCR, per target dengan sampel isolat tanpa kurva standard
8 jam
PCR produk dan grafik
8 hari
PCR produk dan grafik
8 hari
Preparat dan foto jaringan Immunohistokimia
2 hari
Preparat dan foto jaringan FAT, per target
7 hari
Susunan DNA target
SEKUENSING, per target
Jika ada Penyelia maka LHUS harus disahkan (tandatangan) Penyelia
form LHUS
15 menit
LHUS
form disposisi dilampiri LHUS
5 menit
LHUS
LEMBAR KERJA IDENTIFIKASI KEGIATAN A. Data Kegiatan 1. Judul SOP 2. Jenis Kegiatan 3. Penanggung Jawab a. Produk b. Kegiatan 4. Scope (Ruang Lingkup) B. Identifikasi Kegiatan Judul Kegiatan Langkah awal
Prosedur Pengujian Bakteri Photobacterium damselae subsp. Piscicida Rutin Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Pusat Karantina Ikan Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan
Prosedur Pengujian Bakteri Photobacterium damselae subsp. Piscicida Petugas Laboratorium Bakteriologi mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku /agenda bakteri, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan
Langkah Utama
Petugas Laboratorium Bakteri melakukan pengujian bakteri Photobacterium damselae subsp. Piscicida
Langkah Akhir
MT menerima LHUS
C. Identifikasi Langkah Langkah Awal
Langkah Utama
Langkah Akhir
1 Petugas Laboratorium Bakteriologi mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku /agenda bakteri, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan 1 Petugas Laboratorium bakteri melakukan pengujian bakteri Photobacterium damselae subsp. Piscicida dengan metode konvensional 2 Petugas Laboratorium bakteri melakukan pengujian bakteri Photobacterium damselae subsp. Piscicida dengan metode histopatologi 3 Petugas Laboratorium bakteri melakukan pengujian bakteri Photobacterium damselae subsp. Piscicida dengan metode biologi molekuler 4 Petugas Laboratorium bakteri melakukan pengujian bakteri Photobacterium damselae subsp. Piscicida dengan metode immunologi/ serologi 5 Petugas Laboratorium bakteri melakukan identifikasi bakteri Photobacterium damselae subsp. Piscicida dengan Teknik Skuensing 1 MT menerima LHUS
Lampiran 29. SOP Pengujian Bakteri Yersinia ruckeri
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA
Nomor SOP
29/PIL/BKIPM.2/2014
Tanggal Pembuatan
10 Januari 2010
Tanggal Revisi Tanggal Efektif Disahkan oleh
BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN Nama SOP
PUSAT KARANTINA IKAN Dasar Hukum 1. UU No. 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan 2. Permen KP 15/MEN/2011 tentang OTK KKP 3. Permen KP No. 21/MEN/2008 tentang OTK Unit Pelaksana Teknis Karantina Ikan 4. Kepmen KP No. 26/MEN/2013 tentang Penetapan Jenis-Jenis Hama dan Ikan Karantina, Golongan, Media Pembawa dan Sebarannya Keterkaitan 1. SOP Alur pengujian HPI/ HPIK pada contoh (sampel MP) di laboratorium terhadap Komoditas perikanan yang dilalulintaskan 2. SOP Pengujian HPI/ HPIK golongan Bakteri
Peringatan 1. Kegiatan pemeriksaan harus menerapkan prinsip prosedur keamanan dan keselamatan bekerja di laboratorium 2. Penanganan bahan kimia harus sesuai MSDS (Material Safety Data Sheet)
Juni 2014 September 2014 Kepala Pusat Karantina Ikan
Ir. Muhammad Ridwan, MM, MP NIP. 19630306 198603 1 004 Pengujian Bakteri Yersinia ruckeri
Kualifikasi pelaksana 1. PHPI Ahli 2. PHPI Terampil Penyakit Peralatan/perlengkapan 1. PC 2. Peralatan dan bahan laboratorium 3. Referensi dan Jurnal
Pencatatan dan pendataan 1. Sisterkaroline 2. Buku Agenda Laboratorium 3. Sistem aplikasi penerbitan LHU
Pelaksana No.
Mutu Baku
Uraian Kegiatan Petugas Laboratorium Bakteriologi
1.
Mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku /agenda bakteri, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan
2.
Melakukan pengujian bakteri Yersinia ruckeri dengan a. metode konvensional
b.
Manager Teknis
Kelengkapan
Mulai buku/agenda bakteri
Label berisi kode contoh uji; formulir distribusi contoh uji; dan formulir tabel uji konvensional
Melakukan pengujian bakteri Yersinia ruckeri dengan metode histopatologi
Waktu
15 menit
7 hari
Preparat histologi
per sampel
PCR Produk dan dokumentasi berupa foto pita DNA PCR Produk dan dokumentasi berupa foto pita DNA
Primer Set Konvensional, per target dengan sampel organ/jaringan
Label berisi kode contoh uji; formulir distribusi contoh uji
Melakukan pengujian bakteri Yersinia ruckeri dengan d. metode immunologi/ serologi
e.
Label berisi kode contoh uji; formulir distribusi contoh uji;
Melakukan identifikasi bakteri Yersinia ruckeri dengan Teknik Skuensing
3.
Membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada MT
4.
Menerima LHUS
Primer Set Konvensional, per target dengan sampel isolat Real time PCR per target dengan sampel jaringan tanpa kurva standard Real time PCR, per target dengan sampel isolat tanpa kurva standard
8 jam
PCR produk dan grafik
8 hari
PCR produk dan grafik
8 hari
Preparat dan foto jaringan Immunohistokimia
7 hari
Preparat dan foto jaringan FAT, per target
7 hari kerja
Selesai
data hasil nekropsi, isolat//fiksatif
6 hari
9 hari Melakukan pengujian bakteri Yersinia ruckeri dengan metode biologi molekuler
Keterangan
Karateristik bakteri berdasarkan morfologi (koloni dan sel) dan uji biokimia
2 hari
c.
Output
Susunan DNA target
SEKUENSING, per target
Jika ada Penyelia maka LHUS harus disahkan (tandatangan) Penyelia
form LHUS
15 menit
LHUS
form disposisi dilampiri LHUS
5 menit
LHUS
LEMBAR KERJA IDENTIFIKASI KEGIATAN A. Data Kegiatan 1. Judul SOP 2. Jenis Kegiatan 3. Penanggung Jawab a. Produk b. Kegiatan 4. Scope (Ruang Lingkup) B. Identifikasi Kegiatan Judul Kegiatan Langkah awal
Prosedur Pengujian Bakteri Yersinia ruckeri Rutin Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Pusat Karantina Ikan Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan
Prosedur Pengujian Bakteri Yersinia ruckeri Petugas Laboratorium Bakteriologi mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku /agenda bakteri, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan
Langkah Utama
Petugas Laboratorium Bakteri melakukan pengujian bakteri Yersinia ruckeri
Langkah Akhir
MT menerima LHUS
C. Identifikasi Langkah Langkah Awal
Langkah Utama
1 Petugas Laboratorium Bakteriologi mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku /agenda bakteri, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan 1 Petugas Laboratorium bakteri melakukan pengujian bakteri Yersinia ruckeri dengan metode konvensional 2 Petugas Laboratorium bakteri melakukan pengujian bakteri Yersinia ruckeri dengan metode histopatologi 3 Petugas Laboratorium bakteri melakukan pengujian bakteri Yersinia ruckeri dengan metode biologi molekuler 4 Petugas Laboratorium bakteri melakukan pengujian bakteri Yersinia ruckeri dengan metode immunologi/ serologi 5 Petugas Laboratorium bakteri melakukan identifikasi bakteri Yersinia ruckeri dengan Teknik Skuensing
Langkah Akhir
1 MT menerima LHUS
Lampiran 30. SOP Pengujian Aerococcus viridans var homeri
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA
Nomor SOP
30/PIL/BKIPM.2/2014
Tanggal Pembuatan
10 Januari 2010
Tanggal Revisi Tanggal Efektif Disahkan oleh
BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN Nama SOP
PUSAT KARANTINA IKAN Dasar Hukum 1. UU No. 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan 2. Permen KP 15/MEN/2011 tentang OTK KKP 3. Permen KP No. 21/MEN/2008 tentang OTK Unit Pelaksana Teknis Karantina Ikan 4. Kepmen KP No. 26/MEN/2013 tentang Penetapan Jenis-Jenis Hama dan Ikan Karantina, Golongan, Media Pembawa dan Sebarannya Keterkaitan 1. SOP Alur pengujian HPI/ HPIK pada contoh (sampel MP) di laboratorium terhadap Komoditas perikanan yang dilalulintaskan 2. SOP Pengujian HPI/ HPIK golongan Bakteri
Peringatan 1. Kegiatan pemeriksaan harus menerapkan prinsip prosedur keamanan dan keselamatan bekerja di laboratorium 2. SOP Pengujian HPI/ HPIK golongan Bakteri
Juni 2014 September 2014 Kepala Pusat Karantina Ikan
Ir. Muhammad Ridwan, MM, MP NIP. 19630306 198603 1 004 Pengujian Aerococcus viridans var homeri
Kualifikasi pelaksana 1. PHPI Ahli 2. PHPI Terampil Penyakit Peralatan/perlengkapan 1. PC 2. Peralatan dan bahan laboratorium 3. Referensi dan Jurnal
Pencatatan dan pendataan 1. Sisterkaroline 2. Buku Agenda Laboratorium 3. Sistem aplikasi penerbitan LHU
Pelaksana No.
Mutu Baku
Uraian Kegiatan Petugas Laboratorium Bakteriologi
1.
Mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku /agenda bakteri, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan
2.
Melakukan pengujian bakteri Aerococcus viridans var a. homeri dengan metode konvensional
b.
Manager Teknis
Mulai
Kelengkapan
buku/agenda bakteri
Label berisi kode contoh uji; formulir distribusi contoh uji; dan formulir tabel uji konvensional
Melakukan pengujian bakteri Aerococcus viridans var homeri dengan metode histopatologi
Waktu
15 menit
d.
48 jam pada suhu 37 C
7 hari
Preparat histologi
per sampel
PCR Produk dan dokumentasi berupa foto pita DNA PCR Produk dan dokumentasi berupa foto pita DNA
Primer Set Konvensional, per target dengan sampel organ/jaringan
e.
Label berisi kode contoh uji; formulir distribusi contoh uji
Melakukan pengujian bakteri Aerococcus viridans var homeri dengan metode immunologi/ serologi
Label berisi kode contoh uji; formulir distribusi contoh uji;
Melakukan identifikasi bakteri Aerococcus viridans var homeri dengan Teknik Skuensing
3.
Membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada MT
4.
Menerima LHUS
Primer Set Konvensional, per target dengan sampel isolat Real time PCR per target dengan sampel jaringan tanpa kurva standard Real time PCR, per target dengan sampel isolat tanpa kurva standard
8 jam
PCR produk dan grafik
8 hari
PCR produk dan grafik
7 hari
Preparat dan foto jaringan Immunohistokimia
7 hari
Preparat dan foto jaringan FAT, per target
2 hari
Data kualitatif dan kuantitatif
ELISA, per target
Susunan DNA target
SEKUENSING, per target
Jika ada Penyelia maka LHUS harus disahkan (tandatangan) Penyelia
7 hari kerja
Selesai
data hasil nekropsi, isolat//fiksatif
2 hari
9 hari Melakukan pengujian bakteri Aerococcus viridans var homeri dengan metode biologi molekuler
Keterangan
Karateristik bakteri berdasarkan morfologi (koloni dan sel) dan uji biokimia
2 hari
c.
Output
form LHUS
15 menit
LHUS
form disposisi dilampiri LHUS
5 menit
LHUS
LEMBAR KERJA IDENTIFIKASI KEGIATAN A. Data Kegiatan 1. Judul SOP 2. Jenis Kegiatan 3. Penanggung Jawab a. Produk b. Kegiatan 4. Scope (Ruang Lingkup) B. Identifikasi Kegiatan Judul Kegiatan Langkah awal
Prosedur Pengujian Bakteri Aerococcus viridans var homeri Rutin Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Pusat Karantina Ikan Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan
Prosedur Pengujian Bakteri Aerococcus viridans var homeri Petugas Laboratorium Bakteriologi mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku /agenda bakteri, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan
Langkah Utama
Petugas Laboratorium Bakteri melakukan pengujian bakteri Aerococcus viridans var homeri
Langkah Akhir
MT menerima LHUS
C. Identifikasi Langkah Langkah Awal
Langkah Utama
Langkah Akhir
1 Petugas Laboratorium Bakteriologi mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku /agenda bakteri, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan 1 Petugas Laboratorium bakteri melakukan pengujian bakteri Aerococcus viridans var homeri dengan metode konvensional 2 Petugas Laboratorium bakteri melakukan pengujian bakteri Aerococcus viridans var homer i dengan metode histopatologi 3 Petugas Laboratorium bakteri melakukan pengujian bakteri Aerococcus viridans var homeri dengan metode biologi molekuler 4 Petugas Laboratorium bakteri melakukan pengujian bakteri Aerococcus viridans var homeri dengan metode immunologi/ serologi 5 Petugas Laboratorium bakteri melakukan identifikasi bakteri Aerococcus viridans var homeri dengan Teknik Skuensing 1 MT menerima LHUS
Lampiran 31. SOP Pengujian Pseudomonas anguiliseptica
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA
Nomor SOP
31/PIL/BKIPM.2/2014
Tanggal Pembuatan
10 Januari 2010
Tanggal Revisi Tanggal Efektif Disahkan oleh
BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN Nama SOP
PUSAT KARANTINA IKAN Dasar Hukum 1. UU No. 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan 2. Permen KP 15/MEN/2011 tentang OTK KKP 3. Permen KP No. 21/MEN/2008 tentang OTK Unit Pelaksana Teknis Karantina Ikan 4. Kepmen KP No. 26/MEN/2013 tentang Penetapan Jenis-Jenis Hama dan Ikan Karantina, Golongan, Media Pembawa dan Sebarannya Keterkaitan 1. SOP Alur pengujian HPI/ HPIK pada contoh (sampel MP) di laboratorium terhadap Komoditas perikanan yang dilalulintaskan 2. SOP Pengujian HPI/ HPIK golongan Bakteri
Peringatan 1. Kegiatan pemeriksaan harus menerapkan prinsip prosedur keamanan dan keselamatan bekerja di laboratorium 2. Penanganan bahan kimia harus sesuai MSDS (Material Safety Data Sheet)
Juni 2014 September 2014 Kepala Pusat Karantina Ikan
Ir. Muhammad Ridwan, MM, MP NIP. 19630306 198603 1 004 Pengujian Pseudomonas anguiliseptica
Kualifikasi pelaksana 1. PHPI Ahli 2. PHPI Terampil Penyakit Peralatan/perlengkapan 1. PC 2. Peralatan dan bahan laboratorium 3. Referensi dan Jurnal
Pencatatan dan pendataan 1. Sisterkaroline 2. Buku Agenda Laboratorium 3. Sistem aplikasi penerbitan LHU
Pelaksana No.
Mutu Baku
Uraian Kegiatan Petugas Laboratorium Bakteriologi
1.
Mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku /agenda bakteri, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan
2.
Melakukan pengujian bakteri Pseudomonas anguiliseptica a. dengan metode konvensional
b.
Manager Teknis
Mulai
Kelengkapan
buku/agenda bakteri
Label berisi kode contoh uji; formulir distribusi contoh uji; dan formulir tabel uji konvensional
Melakukan pengujian bakteri Pseudomonas anguiliseptica dengan metode histopatologi
Waktu
15 menit
d.
7 hari
Preparat histologi
per sampel
PCR Produk dan dokumentasi berupa foto pita DNA PCR Produk dan dokumentasi berupa foto pita DNA
Primer Set Konvensional, per target dengan sampel organ/jaringan
e.
Label berisi kode contoh uji; formulir distribusi contoh uji
Melakukan pengujian bakteri Pseudomonas anguiliseptica dengan metode immunologi/ serologi
Label berisi kode contoh uji; formulir distribusi contoh uji;
Melakukan identifikasi bakteri Pseudomonas anguiliseptica dengan Teknik Skuensing
3.
Membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada MT
4.
Menerima LHUS
Primer Set Konvensional, per target dengan sampel isolat Real time PCR per target dengan sampel jaringan tanpa kurva standard Real time PCR, per target dengan sampel isolat tanpa kurva standard
8 jam
PCR produk dan grafik
8 hari
PCR produk dan grafik
7 hari
Preparat dan foto jaringan Immunohistokimia
1 hari
Preparat dan foto jaringan FAT, per target
2 hari
Data kualitatif dan kuantitatif
ELISA, per target
Susunan DNA target
SEKUENSING, per target
Jika ada Penyelia maka LHUS harus disahkan (tandatangan) Penyelia
7 hari kerja
Selesai
data hasil nekropsi, isolat//fiksatif
21 hari
9 hari Melakukan pengujian bakteri Pseudomonas anguiliseptica dengan metode biologi molekuler
Keterangan
Karateristik bakteri berdasarkan morfologi (koloni dan sel) dan uji biokimia
2 hari
c.
Output
form LHUS
15 menit
LHUS
form disposisi dilampiri LHUS
5 menit
LHUS
LEMBAR KERJA IDENTIFIKASI KEGIATAN A. Data Kegiatan 1. Judul SOP 2. Jenis Kegiatan 3. Penanggung Jawab a. Produk b. Kegiatan 4. Scope (Ruang Lingkup) B. Identifikasi Kegiatan Judul Kegiatan Langkah awal
Prosedur Pengujian Bakteri Pseudomonas anguiliseptica Rutin Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Pusat Karantina Ikan Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan
Prosedur Pengujian Bakteri Pseudomonas anguiliseptica Petugas Laboratorium Bakteriologi mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku /agenda bakteri, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan
Langkah Utama
Petugas Laboratorium Bakteri melakukan pengujian bakteri Pseudomonas anguiliseptica
Langkah Akhir
MT menerima LHUS
C. Identifikasi Langkah Langkah Awal
Langkah Utama
Langkah Akhir
1 Petugas Laboratorium Bakteriologi mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku /agenda bakteri, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan 1 Petugas Laboratorium bakteri melakukan pengujian bakteri Pseudomonas anguiliseptica dengan metode konvensional 2 Petugas Laboratorium bakteri melakukan pengujian bakteri Pseudomonas anguiliseptica dengan metode histopatologi 3 Petugas Laboratorium bakteri melakukan pengujian bakteri Pseudomonas anguiliseptica dengan metode biologi molekuler 4 Petugas Laboratorium bakteri melakukan pengujian bakteri Pseudomonas anguiliseptica dengan metode immunologi/ serologi 5 Petugas Laboratorium bakteri melakukan identifikasi bakteri Pseudomonas anguiliseptica dengan Teknik Skuensing 1 MT menerima LHUS
Lampiran 32. SOP Pengujian Streptococcus iniae
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA
Nomor SOP
32/PIL/BKIPM.2/2014
Tanggal Pembuatan
10 Januari 2010
Tanggal Revisi Tanggal Efektif Disahkan oleh
BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN Nama SOP
PUSAT KARANTINA IKAN Dasar Hukum 1. UU No. 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan 2. Permen KP 15/MEN/2011 tentang OTK KKP 3. Permen KP No. 21/MEN/2008 tentang OTK Unit Pelaksana Teknis Karantina Ikan 4. Kepmen KP No. 26/MEN/2013 tentang Penetapan Jenis-Jenis Hama dan Ikan Karantina, Golongan, Media Pembawa dan Sebarannya Keterkaitan 1. SOP Alur pengujian HPI/ HPIK pada contoh (sampel MP) di laboratorium terhadap Komoditas perikanan yang dilalulintaskan 2. SOP Pengujian HPI/ HPIK golongan Bakteri
Peringatan 1. Kegiatan pemeriksaan harus menerapkan prinsip prosedur keamanan dan keselamatan bekerja di laboratorium 2. Penanganan bahan kimia harus sesuai MSDS (Material Safety Data Sheet)
Juni 2014 September 2014 Kepala Pusat Karantina Ikan
Ir. Muhammad Ridwan, MM, MP NIP. 19630306 198603 1 004 Pengujian Streptococcus iniae
Kualifikasi pelaksana 1. PHPI Ahli 2. PHPI Terampil Penyakit Peralatan/perlengkapan 1. PC 2. Peralatan dan bahan laboratorium 3. Referensi dan Jurnal
Pencatatan dan pendataan 1. Sisterkaroline 2. Buku Agenda Laboratorium 3. Sistem aplikasi penerbitan LHU
Pelaksana No.
Mutu Baku
Uraian Kegiatan Petugas Laboratorium Bakteriologi
1.
Mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku /agenda bakteri, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan
2.
Melakukan pengujian bakteri Streptococcus iniae dengan a. metode konvensional
b.
Manager Teknis
Mulai
Kelengkapan
buku/agenda bakteri
Label berisi kode contoh uji; formulir distribusi contoh uji; dan formulir tabel uji konvensional
Melakukan pengujian bakteri Streptococcus iniae dengan metode histopatologi
Waktu
15 menit
data hasil nekropsi, isolat//fiksatif
14 hari
Karateristik bakteri berdasarkan morfologi (koloni dan sel) dan uji biokimia
7 hari
2 hari
9 hari
c.
d.
e.
Melakukan pengujian bakteri Streptococcus iniae dengan metode biologi molekuler
Label berisi kode contoh uji; formulir distribusi contoh uji
Melakukan pengujian bakteri Streptococcus iniae dengan metode immunologi/ serologi
Label berisi kode contoh uji; formulir distribusi contoh uji;
Melakukan identifikasi bakteri Streptococcus iniae dengan Teknik Skuensing
3.
Membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada MT
4.
Menerima LHUS
8 Jam
Keterangan
Preparat histologi
per sampel
PCR Produk dan dokumentasi berupa foto pita DNA PCR Produk dan dokumentasi berupa foto pita DNA PCR Produk dan dokumentasi berupa foto pita DNA
Primer Set Konvensional, per target dengan sampel organ/jaringan Primer Set Konvensional, per target dengan sampel isolat Kit, per targe Real time PCR per target dengan sampel jaringan tanpa kurva standard Real time PCR, per target dengan sampel isolat tanpa kurva standard
8 jam
PCR produk dan grafik
8 hari
PCR produk dan grafik
3 hari
Preparat dan foto jaringan Immunohistokimia
3 hari
Preparat dan foto jaringan FAT, per target
2 hari
Data kualitatif dan kuantitatif
ELISA, per target
Susunan DNA target
SEKUENSING, per target
Jika ada Penyelia maka LHUS harus disahkan (tandatangan) Penyelia
7 hari kerja
Selesai
Output
form LHUS
15 menit
LHUS
form disposisi dilampiri LHUS
5 menit
LHUS
LEMBAR KERJA IDENTIFIKASI KEGIATAN A. Data Kegiatan 1. Judul SOP 2. Jenis Kegiatan 3. Penanggung Jawab a. Produk b. Kegiatan 4. Scope (Ruang Lingkup) B. Identifikasi Kegiatan Judul Kegiatan Langkah awal
Prosedur Pengujian Bakteri Streptococcus iniae Rutin Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Pusat Karantina Ikan Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan
Prosedur Pengujian Bakteri Streptococcus iniae Petugas Laboratorium Bakteriologi mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku /agenda bakteri, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan
Langkah Utama
Petugas Laboratorium Bakteri melakukan pengujian bakteri Streptococcus iniae
Langkah Akhir
MT menerima LHUS
C. Identifikasi Langkah Langkah Awal Langkah Utama
1 Petugas Laboratorium Bakteriologi mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku /agenda bakteri, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan 1 Petugas Laboratorium bakteri melakukan pengujian bakteri Streptococcus iniae dengan metode konvensional 2 Petugas Laboratorium bakteri melakukan pengujian bakteri Streptococcus iniae dengan metode histopatologi 3 Petugas Laboratorium bakteri melakukan pengujian bakteri Streptococcus iniae dengan metode biologi molekuler 4 Petugas Laboratorium bakteri melakukan pengujian bakteri Streptococcus iniae dengan metode immunologi/ serologi 5 Petugas Laboratorium bakteri melakukan identifikasi bakteri Streptococcus iniae dengan Teknik Skuensing
Langkah Akhir
1 MT menerima LHUS
Lampiran 33. SOP Pengujian Vibrio parahaemoliticus
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA
Nomor SOP
33/PIL/BKIPM.2/2014
Tanggal Pembuatan
10 Januari 2010
Tanggal Revisi Tanggal Efektif Disahkan oleh
BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN Nama SOP
PUSAT KARANTINA IKAN Dasar Hukum 1. UU No. 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan 2. Permen KP 15/MEN/2011 tentang OTK KKP 3. Permen KP No. 21/MEN/2008 tentang OTK Unit Pelaksana Teknis Karantina Ikan 4. Kepmen KP No. 26/MEN/2013 tentang Penetapan Jenis-Jenis Hama dan Ikan Karantina, Golongan, Media Pembawa dan Sebarannya Keterkaitan 1. SOP Alur pengujian HPI/ HPIK pada contoh (sampel MP) di laboratorium terhadap Komoditas perikanan yang dilalulintaskan 2. SOP Pengujian HPI/ HPIK golongan Bakteri
Peringatan 1. Kegiatan pemeriksaan harus menerapkan prinsip prosedur keamanan dan keselamatan bekerja di laboratorium 2. Penanganan bahan kimia harus sesuai MSDS (Material Safety Data Sheet)
Juni 2014 September 2014 Kepala Pusat Karantina Ikan
Ir. Muhammad Ridwan, MM, MP NIP. 19630306 198603 1 004 Pengujian Vibrio parahaemoliticus
Kualifikasi pelaksana 1. PHPI Ahli 2. PHPI Terampil Penyakit Peralatan/perlengkapan 1. PC 2. Peralatan dan bahan laboratorium 3. Referensi dan Jurnal
Pencatatan dan pendataan 1. Sisterkaroline 2. Buku Agenda Laboratorium 3. Sistem aplikasi penerbitan LHU
Pelaksana No.
Mutu Baku
Uraian Kegiatan Petugas Laboratorium Bakteriologi
1.
Mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku /agenda bakteri, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan
2.
Melakukan pengujian bakteri Vibrio parahaemoliticus a. dengan metode konvensional
b.
Melakukan pengujian bakteri dengan metode histopatologi
Vibrio
Manager Teknis
Mulai
Kelengkapan
buku/agenda bakteri
Label berisi kode contoh uji; formulir distribusi contoh uji; dan formulir tabel uji konvensional
parahaemoliticus
Waktu
15 menit
data hasil nekropsi, isolat//fiksatif
14 hari
Karateristik bakteri berdasarkan morfologi (koloni dan sel) dan uji biokimia
7 hari
2 hari
9 hari c.
d.
e.
Melakukan pengujian bakteri Vibrio parahaemoliticus dengan metode biologi molekuler
Melakukan pengujian bakteri Vibrio dengan metode immunologi/ serologi
Melakukan identifikasi bakteri dengan Teknik Skuensing
Vibrio
Label berisi kode contoh uji; formulir distribusi contoh uji
parahaemoliticus
Label berisi kode contoh uji; formulir distribusi contoh uji;
parahaemoliticus
3.
Membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada MT
4.
Menerima LHUS
Keterangan
Preparat histologi
per sampel
PCR Produk dan dokumentasi berupa foto pita DNA PCR Produk dan dokumentasi berupa foto pita DNA
Primer Set Konvensional, per target dengan sampel organ/jaringan
8 jam
PCR produk dan grafik
8 hari
PCR produk dan grafik
Primer Set Konvensional, per target dengan sampel isolat Real time PCR per target dengan sampel jaringan tanpa kurva standard Real time PCR, per target dengan sampel isolat tanpa kurva standard
5 hari kerja
Preparat dan foto jaringan Immunohistokimia
5 hari kerja
Preparat dan foto jaringan FAT, per target
2 hari kerja
Data kualitatif dan kuantitatif
ELISA, per target dengan sampel jaringan
8 hari
Data kualitatif dan kuantitatif
ELISA, per target dengan sampel isolat
Susunan DNA target
SEKUENSING, per target
Jika ada Penyelia maka LHUS harus disahkan (tandatangan) Penyelia
7 hari kerja
Selesai
Output
form LHUS
15 menit
LHUS
form disposisi dilampiri LHUS
5 menit
LHUS
LEMBAR KERJA IDENTIFIKASI KEGIATAN A. Data Kegiatan 1. Judul SOP 2. Jenis Kegiatan 3. Penanggung Jawab a. Produk b. Kegiatan 4. Scope (Ruang Lingkup) B. Identifikasi Kegiatan Judul Kegiatan Langkah awal
Prosedur Pengujian Bakteri Vibrio parahaemoliticus Rutin Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Pusat Karantina Ikan Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan
Prosedur Pengujian Bakteri Vibrio parahaemoliticus Petugas Laboratorium Bakteriologi mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku /agenda bakteri, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan
Langkah Utama
Petugas Laboratorium Bakteri melakukan pengujian bakteri Vibrio parahaemoliticus
Langkah Akhir
MT menerima LHUS
C. Identifikasi Langkah Langkah Awal Langkah Utama
Langkah Akhir
1 Petugas Laboratorium Bakteriologi mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku /agenda bakteri, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan 1 Petugas Laboratorium bakteri melakukan pengujian bakteri Vibrio parahaemoliticus dengan metode konvensional 2 Petugas Laboratorium bakteri melakukan pengujian bakteri Vibrio parahaemoliticus dengan metode histopatologi 3 Petugas Laboratorium bakteri melakukan pengujian bakteri Vibrio parahaemoliticus dengan metode biologi molekuler 4 Petugas Laboratorium bakteri melakukan pengujian bakteri Vibrio parahaemoliticus dengan metode immunologi/ serologi 5 Petugas Laboratorium bakteri melakukan identifikasi bakteri Vibrio parahaemoliticus dengan Teknik Skuensing 1 MT menerima LHUS
Lampiran 34. SOP Pengujian HPI/ HPIK Golongan Parasit
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA
Nomor SOP
34/PIL/BKIPM.2/2014
Tanggal Pembuatan
10 Januari 2010
Tanggal Revisi Tanggal Efektif Disahkan oleh
BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN PUSAT KARANTINA IKAN
Nama SOP
Juli 2014 September 2014 Kepala Pusat Karantina Ikan
Ir. Muhammad Ridwan, MM, MP NIP. 19630306 198603 1 004 Pengujian HPI/ HPIK Golongan Parasit
Dasar Hukum Kualifikasi pelaksana 1. UU No. 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan 1. PHPI Ahli 2. Permen KP 15/MEN/2011 tentang OTK KKP 2. PHPI Terampil 3. Permen KP No. 21/MEN/2008 tentang OTK Unit Pelaksana Teknis Karantina Ikan 4. Kepmen KP No. 26/MEN/2013 tentang Penetapan Jenis-Jenis Hama dan Penyakit Ikan Karantina, Golongan, Media Pembawa dan Sebarannya Keterkaitan Peralatan/perlengkapan 1. PC 1. SOP Alur pengujian HPI/ HPIK pada contoh (sampel MP) di laboratorium terhadap Komoditas perikanan yang dilalulintaskan 2. Peralatan dan bahan laboratorium SOP Pengujian Myxobolus (Myxosoma) cerebralis 2. 3. Referensi dan Jurnal SOP Pengujian Myxobolus koi 3. 4. SOP Pengujian Pleistophora hyphessobryconis 5. SOP Pengujian Heterosphoris anguillarum 6. SOP Pengujian Henneguya exillis 7. SOP Pengujian Bonamia exitiosa 8. SOP Pengujian Bonamia ostreae 9. SOP Pengujian Haplosporidium (Minchinia) costale 10. SOP Pengujian Haplosporidium (Minchinia) nelsonii 11. SOP Pengujian Marteilia refringens 12. SOP Pengujian Marteilia sydneyii 13. SOP Pengujian Perkinsus marinus 14. SOP Pengujian Perkinsus olseni 15. SOP Pengujian Paragonimus pulmonalis 16. SOP Pengujian Microcytos mackini 17. SOP Pengujian Microcytos roughley Peringatan Pencatatan dan pendataan 1. Kegiatan pemeriksaan harus menerapkan prinsip prosedur keamanan dan keselamatan 1. Sisterkaroline bekerja di laboratorium 2. Buku Agenda Laboratorium 2. Penanganan bahan kimia harus sesuai MSDS (Material Safety Data Sheet) 3. Sistem aplikasi penerbitan LHU
Pelaksana No.
1.
2.
Uraian Kegiatan
Mencatat data hasil nekropsi contoh, fiksatif ke dalam buku /agenda parasit, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan
a.
b.
c.
Petugas Laboratorium Parasitologi
Mutu Baku
Manager Teknis ( MT)
Mulai
Kelengkapan
buku/agenda parasit
contoh uji dengan nomor & kode, form distribusi contoh uji, dan formulir tabel uji konvensional
Melakukan pengujian HPI/ HPIK Golongan Parasit dengan metode konvensional
contoh uji dengan nomor & kode, dan form distribusi contoh uji
Melakukan pengujian HPI/ HPIK Golongan Parasit dengan metode biologi molekuler
Melakukan identifikasi HPI/ HPIK Golongan Parasit dengan teknik sekuensing
3.
Membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada MT
4.
Menerima LHUS
Selesai
Waktu
15 menit
Output
Keterangan
data hasil nekropsi, fiksatif
2 jam
preparat apus / basah
mikroskopis, per sampel
7 hari
preparat histologi
histopatologi, per sampel
5 jam
preparat yang sudah diwarnai
tissue imprint/ wet mount, per sampel
2 hari
Foto hasil pengujian PCR yang menunjukkan berat pasangan basa (bp)
Primer Set Konvensional, per target
8 jam
Foto hasil pengujian PCR yang menunjukkan berat pasangan basa (bp)
Kit, per target
5 jam
Produk PCR dan grafik
Realtime PCR, per target
4 hari
Susunan DNA target
Per contoh
Jika ada Penyelia maka LHUS harus disyahkan (tandatangan) Penyelia
form LHUS
15 menit
LHUS
form disposisi dilampiri LHUS
5 menit
LHUS
LEMBAR KERJA IDENTIFIKASI KEGIATAN A. Data Kegiatan 1. Judul SOP 2. Jenis Kegiatan 3. Penanggung Jawab a. Produk b. Kegiatan 4. Scope (Ruang Lingkup) B. Identifikasi Kegiatan Judul Kegiatan Langkah awal Langkah Utama Langkah Akhir C. Identifikasi Langkah Langkah Awal
Langkah Utama
Pengujian HPI/ HPIK Golongan Parasit Rutin Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Pusat Karantina Ikan
Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan
Pelaksana Laboratorium parasitologi mencatat data hasil nekropsi contoh, fiksatif ke dalam buku /agenda parasit, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi yang telah ditentukan Melakukan pengujian HPI/ HPIK Golongan Parasit sesuai dengan disposisi MT menerima LHUS
1 Petugas Laboratorium parasitologi mencatat data hasil nekropsi contoh, fiksatif ke dalam buku /agenda parasit, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan 1 Petugas Laboratorium parasitologi melakukan pengujian HPI/ HPIK Golongan Parasit dengan metode konvensional 2 Petugas Laboratorium parasitologi melakukan pengujian HPI/ HPIK Golongan Parasit dengan metode biologi molekuler 3 Petugas Laboratorium parasitologi melakukan Identifikasi HPI/ HPIK Golongan Parasit dengan teknik sekuensing 4 Petugas Laboratorium parasitologi membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan pada MT
Langkah Akhir
1 MT menerima LHUS
Lampiran 35. SOP Pengujian Parasit Myxobolus (Myxosoma) cerebralis
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA
Nomor SOP
35/PIL/BKIPM.2/2014
Tanggal Pembuatan
10 Januari 2010
Tanggal Revisi Tanggal Efektif Disahkan oleh
BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN Nama SOP
PUSAT KARANTINA IKAN Dasar Hukum 1. UU No. 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan 2. Permen KP 15/MEN/2011 tentang OTK KKP 3. Permen KP No. 21/MEN/2008 tentang OTK Unit Pelaksana Teknis Karantina Ikan 4. Kepmen KP No. 26/MEN/2013 tentang Penetapan Jenis-Jenis Hama dan Karantina, Golongan, Media Pembawa dan Sebarannya Keterkaitan 1. SOP Alur pengujian HPI/ HPIK pada contoh (sampel MP) di laboratorium terhadap Komoditas perikanan yang dilalulintaskan
Juni 2014 September 2014 Kepala Pusat Karantina Ikan
Ir. Muhammad Ridwan, MM, MP NIP. 19630306 198603 1 004 Pengujian Parasit Myxobolus (Myxosoma) cerebralis
Kualifikasi pelaksana 1. PHPI Ahli 2. PHPI Terampil Penyakit Ikan
2. SOP Pengujian HPI/ HPIK golongan Parasit
Peralatan/perlengkapan 1. PC 2. Peralatan dan bahan laboratorium 3. Referensi dan Jurnal
Peringatan 1. Kegiatan pemeriksaan harus menerapkan prinsip prosedur keamanan dan keselamatan bekerja di laboratorium 2. Penanganan bahan kimia harus sesuai MSDS (Material Safety Data Sheet)
Pencatatan dan pendataan 1. Sisterkaroline 2. Buku Agenda Laboratorium 3. Sistem aplikasi penerbitan LHU
Pelaksana No.
1.
2.
Uraian Kegiatan
Mencatat data hasil nekropsi contoh, fiksatif ke dalam buku /agenda parasit, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan
a.
Petugas Laboratorium Parasitologi
Mutu Baku
Manager Teknis ( MT)
Mulai
Waktu
Output
buku/agenda parasit
15 menit
data hasil nekropsi, fiksatif
contoh uji dengan nomor & kode, form distribusi contoh uji, dan formulir tabel uji konvensional
Melakukan pengujian Myxobolus (Myxosoma) cerebralis dengan metode konvensional
contoh uji dengan nomor & kode, dan form distribusi contoh uji
Melakukan pengujian Myxobolus cerebralis (Myxosoma) dengan b. metode biologi molekuler
c.
Kelengkapan
Melakukan identifikasi Myxobolus (Myxosoma) cerebralis dengan teknik sekuensing
3.
Membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada MT
4.
Menerima LHUS
form disposisi dilampiri LHUS
Selesai
Keterangan
4 jam
preparat apus / basah
mikroskopis, per sampel
7 hari
preparat histologi
histopatologi, per sampel
6 jam
preparat yang sudah diwarnai
tissue imprint/ wet mount, per sampel
2 hari
Foto hasil pengujian PCR Primer Set yang menunjukkan Konvensional, per target berat pasangan basa (bp)
8 jam
Foto hasil pengujian PCR yang menunjukkan Kit, per target berat pasangan basa (bp)
5 jam
Produk PCR dan grafik
Realtime PCR, per target
2 hari
Susunan DNA target
Per contoh
LHUS
Jika ada Penyelia maka LHUS harus disyahkan (tandatangan) Penyelia
15 menit
LEMBAR KERJA IDENTIFIKASI KEGIATAN A. Data Kegiatan 1. Judul SOP 2. Jenis Kegiatan 3. Penanggung Jawab a. Produk b. Kegiatan 4. Scope (Ruang Lingkup) B. Identifikasi Kegiatan Judul Kegiatan Langkah awal Langkah Utama Langkah Akhir C. Identifikasi Langkah Langkah Awal Langkah Utama
Langkah Akhir
Pengujian Parasit Myxobolus (Myxosoma) cerebralis Rutin Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Pusat Karantina Ikan Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan
Pengujian Parasit Myxobolus (Myxosoma) cerebralis Pelaksana Laboratorium parasitologi mencatat data hasil nekropsi contoh, fiksatif ke dalam buku /agenda parasit, Pelaksana Laboratorium parasitologi Melakukan pengujian Parasit Myxobolus (Myxosoma) cerebralis sesuai dengan MT menerima LHUS
1 Petugas Laboratorium parasitologi mencatat data hasil nekropsi contoh, fiksatif ke dalam buku /agenda parasit, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan 1 Petugas Laboratorium parasitologi melakukan pengujian Parasit Myxobolus (Myxosoma) cerebralis dengan metode konvensional 2 Petugas Laboratorium parasitologi melakukan pengujian Parasit Myxobolus (Myxosoma) cerebralis dengan metode biologi molekuler 3 Petugas Laboratorium parasitologi melakukan Identifikasi Parasit Myxobolus (Myxosoma) cerebrali s dengan teknik sekuensing 4 Petugas Laboratorium parasitologi membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan pada MT 1 MT menerima LHUS
Lampiran 36. SOP Pengujian Parasit Myxobolus koi
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA
Nomor SOP
36/PIL/BKIPM.2/2014
Tanggal Pembuatan
10 Januari 2010
Tanggal Revisi Tanggal Efektif Disahkan oleh
BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN Nama SOP
PUSAT KARANTINA IKAN Dasar Hukum 1. UU No. 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan 2. Permen KP 15/MEN/2011 tentang OTK KKP 3. Permen KP No. 21/MEN/2008 tentang OTK Unit Pelaksana Teknis Karantina Ikan 4. Kepmen KP No. 26/MEN/2013 tentang Penetapan Jenis-Jenis Hama dan Karantina, Golongan, Media Pembawa dan Sebarannya Keterkaitan 1. SOP Alur pengujian HPI/ HPIK pada contoh (sampel MP) di laboratorium terhadap Komoditas perikanan yang dilalulintaskan
Juni 2014 September 2014 Kepala Pusat Karantina Ikan
Ir. Muhammad Ridwan, MM, MP NIP. 19630306 198603 1 004 Pengujian Parasit Myxobolus koi
Kualifikasi pelaksana 1. PHPI Ahli 2. PHPI Terampil Penyakit Ikan
2. SOP Pengujian HPI/ HPIK golongan Parasit
Peralatan/perlengkapan 1. PC 2. Peralatan dan bahan laboratorium 3. Referensi dan Jurnal
Peringatan 1. Kegiatan pemeriksaan harus menerapkan prinsip prosedur keamanan dan keselamatan bekerja di laboratorium 2. Penanganan bahan kimia harus sesuai MSDS (Material Safety Data Sheet)
Pencatatan dan pendataan 1. Sisterkaroline 2. Buku Agenda Laboratorium 3. Sistem aplikasi penerbitan LHU
Pelaksana No.
1.
2.
Uraian Kegiatan
Mencatat data hasil nekropsi contoh, fiksatif ke dalam buku /agenda parasit, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan
Petugas Laboratorium Parasitologi
Mutu Baku
Manager Teknis ( MT)
Mulai
Kelengkapan
Waktu
Output
buku/agenda parasit
15 menit
data hasil nekropsi, fiksatif
contoh uji dengan nomor & kode, form distribusi contoh uji, dan formulir tabel uji konvensional
a. Melakukan pengujian Myxobolus koi dengan metode konvensional
contoh uji dengan nomor & kode, dan form distribusi contoh uji
Melakukan pengujian Myxobolus koi dengan metode biologi b. molekuler
3.
Membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada MT
4.
Menerima LHUS
4 jam
preparat apus / basah
mikroskopis, per sampel
7 hari
preparat histologi
histopatologi, per sampel
6 jam
preparat yang sudah diwarnai
tissue imprint/ wet mount, per sampel
2 hari
Foto hasil pengujian PCR Primer Set yang menunjukkan Konvensional, per target berat pasangan basa (bp)
8 jam
Foto hasil pengujian PCR yang menunjukkan Kit, per target berat pasangan basa (bp)
8 jam
Produk PCR dan grafik
Realtime PCR, per target, tanpa kurva stabdard
Susunan DNA target
Per contoh
7 hari kerja
c. Melakukan identifikasi Myxobolus koi dengan teknik sekuensing
form LHUS
Selesai
form disposisi dilampiri LHUS
Keterangan
15 menit
5 menit
Jika ada Penyelia maka LHUS harus disyahkan (tandatangan) Penyelia
LEMBAR KERJA IDENTIFIKASI KEGIATAN A. Data Kegiatan 1. Judul SOP 2. Jenis Kegiatan 3. Penanggung Jawab a. Produk b. Kegiatan 4. Scope (Ruang Lingkup) B. Identifikasi Kegiatan Judul Kegiatan Langkah awal Langkah Utama Langkah Akhir C. Identifikasi Langkah Langkah Awal Langkah Utama
Pengujian Parasit Myxobolus koi Rutin Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Pusat Karantina Ikan Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan
Pengujian Parasit Myxobolus koi Pelaksana Laboratorium parasitologi mencatat data hasil nekropsi contoh, fiksatif ke dalam buku /agenda parasit, Pelaksana Laboratorium parasitologi Melakukan pengujian Parasit Myxobolus koi sesuai dengan disposisi MT menerima LHUS
1 Petugas Laboratorium parasitologi mencatat data hasil nekropsi contoh, fiksatif ke dalam buku /agenda parasit, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan 1 Petugas Laboratorium parasitologi melakukan pengujian Parasit Myxobolus koi dengan metode konvensional 2 Petugas Laboratorium parasitologi melakukan pengujian Parasit Myxobolus koi dengan metode biologi molekuler 3 Petugas Laboratorium parasitologi melakukan Identifikasi Parasit Myxobolus koi dengan teknik sekuensing 4 Petugas Laboratorium parasitologi membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan pada MT
Langkah Akhir
1 MT menerima LHUS
Pelaksana No.
1.
2.
Uraian Kegiatan
Petugas Laboratorium Parasitologi
Mencatat data hasil nekropsi contoh, fiksatif ke dalam buku /agenda parasit, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan
a.
b.
c.
Mutu Baku
Manager Teknis ( MT)
Mulai
hyphessobryconis
Output
buku/agenda parasit
15 menit
data hasil nekropsi, fiksatif
contoh uji dengan nomor & kode, dan form distribusi contoh uji
Melakukan pengujian Pleistophora hyphessobryconis dengan metode biologi molekuler
Pleistophora
Waktu
contoh uji dengan nomor & kode, form distribusi contoh uji, dan formulir tabel uji konvensional
Melakukan pengujian Pleistophora hyphessobryconis dengan metode konvensional
Melakukan identifikasi teknik sekuensing
Kelengkapan
dengan
3.
Membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada MT
4.
Menerima LHUS
4 jam
preparat apus / basah
mikroskopis, per sampel
7 hari
preparat histologi
histopatologi, per sampel
6 jam
preparat yang sudah diwarnai
tissue imprint/ wet mount, per sampel
2 hari
Foto hasil pengujian PCR Primer Set yang menunjukkan Konvensional, per target berat pasangan basa (bp)
8 jam
Foto hasil pengujian PCR yang menunjukkan Kit, per target berat pasangan basa (bp)
8 jam
Produk PCR dan grafik
Realtime PCR, per target, tanpa kurva stabdard
Susunan DNA target
Per contoh
7 hari kerja
Selesai
Keterangan
form LHUS
15 menit
form disposisi dilampiri LHUS
5 menit
Jika ada Penyelia maka LHUS harus disyahkan (tandatangan) Penyelia
LEMBAR KERJA IDENTIFIKASI KEGIATAN A. Data Kegiatan 1. Judul SOP 2. Jenis Kegiatan 3. Penanggung Jawab a. Produk b. Kegiatan 4. Scope (Ruang Lingkup) B. Identifikasi Kegiatan Judul Kegiatan Langkah awal Langkah Utama Langkah Akhir C. Identifikasi Langkah Langkah Awal Langkah Utama
Langkah Akhir
Pengujian Parasit Pleistophora hyphessobryconis Rutin Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Pusat Karantina Ikan Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan
Pengujian Parasit Pleistophora hyphessobryconis Pelaksana Laboratorium parasitologi mencatat data hasil nekropsi contoh, fiksatif ke dalam buku /agenda parasit, Pelaksana Laboratorium parasitologi Melakukan pengujian Parasit Pleistophora hyphessobryconis sesuai dengan MT menerima LHUS
1 Petugas Laboratorium parasitologi mencatat data hasil nekropsi contoh, fiksatif ke dalam buku /agenda parasit, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan 1 Petugas Laboratorium parasitologi melakukan pengujian Parasit Pleistophora hyphessobryconis dengan metode konvensional 2 Petugas Laboratorium parasitologi melakukan pengujian Parasit Pleistophora hyphessobryconis dengan metode biologi molekuler 3 Petugas Laboratorium parasitologi melakukan Identifikasi Parasit Pleistophora hyphessobryconis dengan teknik sekuensing 4 Petugas Laboratorium parasitologi membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan pada MT 1 MT menerima LHUS
Lampiran 38. SOP Pengujian Parasit Heterosphoris anguillarum
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA
Nomor SOP
38/PIL/BKIPM.2/2014
Tanggal Pembuatan
10 Januari 2010
Tanggal Revisi Tanggal Efektif Disahkan oleh
BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN Nama SOP
PUSAT KARANTINA IKAN Dasar Hukum 1. UU No. 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan 2. Permen KP 15/MEN/2011 tentang OTK KKP 3. Permen KP No. 21/MEN/2008 tentang OTK Unit Pelaksana Teknis Karantina Ikan 4. Kepmen KP No. 26/MEN/2013 tentang Penetapan Jenis-Jenis Hama dan Karantina, Golongan, Media Pembawa dan Sebarannya Keterkaitan 1. SOP Alur pengujian HPI/ HPIK pada contoh (sampel MP) di laboratorium terhadap Komoditas perikanan yang dilalulintaskan
Juni 2014 September 2014 Kepala Pusat Karantina Ikan
Ir. Muhammad Ridwan, MM, MP NIP. 19630306 198603 1 004 Pengujian Parasit Heterosphoris anguillarum
Kualifikasi pelaksana 1. PHPI Ahli 2. PHPI Terampil Penyakit Ikan
2. SOP Pengujian HPI/ HPIK golongan Parasit
Peralatan/perlengkapan 1. PC 2. Peralatan dan bahan laboratorium 3. Referensi dan Jurnal
Peringatan
Pencatatan dan pendataan
1. Kegiatan pemeriksaan harus menerapkan prinsip prosedur keamanan dan keselamatan bekerja di laboratorium 2. Penanganan bahan kimia harus sesuai MSDS (Material Safety Data Sheet)
1. Sisterkaroline 2. Buku Agenda Laboratorium 3. Sistem aplikasi penerbitan LHU
Pelaksana No.
1.
2.
Uraian Kegiatan
Mencatat data hasil nekropsi contoh, fiksatif ke dalam buku /agenda parasit, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan
a.
b.
c.
Petugas Laboratorium Parasitologi
Mutu Baku
Manager Teknis ( MT)
Mulai
Kelengkapan
Waktu
Output
buku/agenda parasit
15 menit
data hasil nekropsi, fiksatif
contoh uji dengan nomor & kode, form distribusi contoh uji, dan formulir tabel uji konvensional
Melakukan pengujian Heterosphoris anguillarum dengan metode konvensional
contoh uji dengan nomor & kode, dan form distribusi contoh uji
Melakukan pengujian Heterosphoris anguillarum dengan metode biologi molekuler
Melakukan identifikasi Heterosphoris anguillarum dengan teknik sekuensing
3.
Membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada MT
4.
Menerima LHUS
4 jam
preparat apus / basah
mikroskopis, per sampel
7 hari
preparat histologi
histopatologi, per sampel
6 jam
preparat yang sudah diwarnai
tissue imprint/ wet mount, per sampel
2 hari
Foto hasil pengujian PCR Primer Set yang menunjukkan Konvensional, per target berat pasangan basa (bp)
8 jam
Foto hasil pengujian PCR yang menunjukkan Kit, per target berat pasangan basa (bp)
8 jam
Produk PCR dan grafik
Realtime PCR, per target, tanpa kurva stabdard
Susunan DNA target
Per contoh
7 hari kerja
form LHUS
Selesai
form disposisi dilampiri LHUS
Keterangan
15 menit
5 menit
Jika ada Penyelia maka LHUS harus disyahkan (tandatangan) Penyelia
LEMBAR KERJA IDENTIFIKASI KEGIATAN A. Data Kegiatan 1. Judul SOP 2. Jenis Kegiatan 3. Penanggung Jawab a. Produk b. Kegiatan 4. Scope (Ruang Lingkup) B. Identifikasi Kegiatan Judul Kegiatan Langkah awal Langkah Utama Langkah Akhir C. Identifikasi Langkah Langkah Awal Langkah Utama
Langkah Akhir
Pengujian Parasit Heterosphoris anguillarum Rutin Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Pusat Karantina Ikan Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan
Pengujian Parasit Heterosphoris anguillarum Pelaksana Laboratorium parasitologi mencatat data hasil nekropsi contoh, fiksatif ke dalam buku /agenda parasit, Pelaksana Laboratorium parasitologi Melakukan pengujian Parasit Heterosphoris anguillarum sesuai dengan MT menerima LHUS
1 Petugas Laboratorium parasitologi mencatat data hasil nekropsi contoh, fiksatif ke dalam buku /agenda parasit, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan 1 Petugas Laboratorium parasitologi melakukan pengujian Parasit Heterosphoris anguillarum dengan metode konvensional 2 Petugas Laboratorium parasitologi melakukan pengujian Parasit Heterosphoris anguillarum dengan metode biologi molekuler 3 Petugas Laboratorium parasitologi melakukan Identifikasi Parasit Heterosphoris anguillarum dengan teknik sekuensing 4 Petugas Laboratorium parasitologi membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan pada MT 1 MT menerima LHUS
Lampiran 39. SOP Pengujian Parasit Henneguya exillis
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA
Nomor SOP
39/PIL/BKIPM.2/2014
Tanggal Pembuatan
10 Januari 2010
Tanggal Revisi Tanggal Efektif Disahkan oleh
BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN Nama SOP
PUSAT KARANTINA IKAN Dasar Hukum 1. UU No. 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan 2. Permen KP 15/MEN/2011 tentang OTK KKP 3. Permen KP No. 21/MEN/2008 tentang OTK Unit Pelaksana Teknis Karantina Ikan 4. Kepmen KP No. 26/MEN/2013 tentang Penetapan Jenis-Jenis Hama dan Karantina, Golongan, Media Pembawa dan Sebarannya Keterkaitan 1. SOP Alur pengujian HPI/ HPIK pada contoh (sampel MP) di laboratorium terhadap Komoditas perikanan yang dilalulintaskan
Juni 2014 September 2014 Kepala Pusat Karantina Ikan
Ir. Muhammad Ridwan, MM, MP NIP. 19630306 198603 1 004 Pengujian Parasit Henneguya exillis
Kualifikasi pelaksana 1. PHPI Ahli 2. PHPI Terampil Penyakit Ikan
2. SOP Pengujian HPI/ HPIK golongan Parasit
Peralatan/perlengkapan 1. PC 2. Peralatan dan bahan laboratorium 3. Referensi dan Jurnal
Peringatan
Pencatatan dan pendataan
1. Kegiatan pemeriksaan harus menerapkan prinsip prosedur keamanan dan keselamatan bekerja di laboratorium 2. Penanganan bahan kimia harus sesuai MSDS (Material Safety Data Sheet)
1. Sisterkaroline 2. Buku Agenda Laboratorium 3. Sistem aplikasi penerbitan LHU
Pelaksana No.
1.
2.
Uraian Kegiatan
Mencatat data hasil nekropsi contoh, fiksatif ke dalam buku /agenda parasit, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan
a.
b.
Petugas Laboratorium Parasitologi
Mutu Baku
Manager Teknis ( MT)
Mulai
Kelengkapan
Waktu
Output
buku/agenda parasit
15 menit
data hasil nekropsi, fiksatif
contoh uji dengan nomor & kode, form distribusi contoh uji, dan formulir tabel uji konvensional
Melakukan pengujian Henneguya exillis dengan metode konvensional
contoh uji dengan nomor & kode, dan form distribusi contoh uji
Melakukan pengujian Henneguya exillis dengan metode biologi molekuler
3.
Membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada MT
4.
Menerima LHUS
4 jam
preparat apus / basah
mikroskopis, per sampel
7 hari
preparat histologi
histopatologi, per sampel
6 jam
preparat yang sudah diwarnai
tissue imprint/ wet mount, per sampel
2 hari
Foto hasil pengujian PCR Primer Set yang menunjukkan Konvensional, per target berat pasangan basa (bp)
8 jam
Foto hasil pengujian PCR yang menunjukkan Kit, per target berat pasangan basa (bp)
8 jam
Produk PCR dan grafik
Realtime PCR, per target, tanpa kurva stabdard
Susunan DNA target
Per contoh
7 hari kerja
c. Melakukan identifikasi Henneguya exillis dengan teknik sekuensing
form LHUS
Selesai
form disposisi dilampiri LHUS
Keterangan
15 menit
5 menit
Jika ada Penyelia maka LHUS harus disyahkan (tandatangan) Penyelia
LEMBAR KERJA IDENTIFIKASI KEGIATAN A. Data Kegiatan 1. Judul SOP 2. Jenis Kegiatan 3. Penanggung Jawab a. Produk b. Kegiatan 4. Scope (Ruang Lingkup) B. Identifikasi Kegiatan Judul Kegiatan Langkah awal Langkah Utama Langkah Akhir C. Identifikasi Langkah Langkah Awal Langkah Utama
Pengujian Parasit Henneguya exillis Rutin Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Pusat Karantina Ikan Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan
Pengujian Parasit Henneguya exillis Pelaksana Laboratorium parasitologi mencatat data hasil nekropsi contoh, fiksatif ke dalam buku /agenda parasit, Pelaksana Laboratorium parasitologi Melakukan pengujian Parasit Henneguya exillis sesuai dengan disposisi MT menerima LHUS
1 Petugas Laboratorium parasitologi mencatat data hasil nekropsi contoh, fiksatif ke dalam buku /agenda parasit, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan 1 Petugas Laboratorium parasitologi melakukan pengujian Parasit Henneguya exillis dengan metode konvensional 2 Petugas Laboratorium parasitologi melakukan pengujian Parasit Henneguya exillis dengan metode biologi molekuler 3 Petugas Laboratorium parasitologi melakukan Identifikasi Parasit Henneguya exillis dengan teknik sekuensing 4 Petugas Laboratorium parasitologi membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan pada MT
Langkah Akhir
1 MT menerima LHUS
Lampiran 40. SOP Pengujian Parasit Bonamia exitiosa
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA
Nomor SOP
40/PIL/BKIPM.2/2014
Tanggal Pembuatan
10 Januari 2010
Tanggal Revisi Tanggal Efektif Disahkan oleh
BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN Nama SOP
PUSAT KARANTINA IKAN Dasar Hukum 1. UU No. 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan 2. Permen KP 15/MEN/2011 tentang OTK KKP 3. Permen KP No. 21/MEN/2008 tentang OTK Unit Pelaksana Teknis Karantina Ikan 4. Kepmen KP No. 26/MEN/2013 tentang Penetapan Jenis-Jenis Hama dan Karantina, Golongan, Media Pembawa dan Sebarannya Keterkaitan 1. SOP Alur pengujian HPI/ HPIK pada contoh (sampel MP) di laboratorium terhadap Komoditas perikanan yang dilalulintaskan 2. SOP Pengujian HPI/ HPIK golongan Parasit
Peringatan 1. Kegiatan pemeriksaan harus menerapkan prinsip prosedur keamanan dan keselamatan bekerja di laboratorium 2. SOP Pengujian HPI/ HPIK golongan Bakteri
Juni 2014 September 2014 Kepala Pusat Karantina Ikan
Ir. Muhammad Ridwan, MM, MP NIP. 19630306 198603 1 004 Pengujian Parasit Bonamia exitiosa
Kualifikasi pelaksana 1. PHPI Ahli 2. PHPI Terampil Penyakit Ikan Peralatan/perlengkapan 1. PC 2. Peralatan dan bahan laboratorium 3. Referensi dan Jurnal
Pencatatan dan pendataan 1. Sisterkaroline 2. Buku Agenda Laboratorium 3. Sistem aplikasi penerbitan LHU
Pelaksana No.
1.
2.
Uraian Kegiatan
Mencatat data hasil nekropsi contoh, fiksatif ke dalam buku /agenda parasit, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan
a.
Petugas Laboratorium Parasitologi
Mutu Baku
Manager Teknis ( MT)
Mulai
Kelengkapan
Waktu
Output
buku/agenda parasit
15 menit
data hasil nekropsi, fiksatif
contoh uji dengan nomor & kode, form distribusi contoh uji, dan formulir tabel uji konvensional
Melakukan pengujian Bonamia exitiosa dengan metode konvensional
contoh uji dengan nomor & kode, dan form distribusi contoh uji
Melakukan pengujian Bonamia exitiosa dengan metode biologi b. molekuler
3.
Membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada MT
4.
Menerima LHUS
4 jam
preparat apus / basah
mikroskopis, per sampel
7 hari
preparat histologi
histopatologi, per sampel
6 jam
preparat yang sudah diwarnai
tissue imprint/ wet mount, per sampel
2 hari
Foto hasil pengujian PCR Primer Set yang menunjukkan Konvensional, per target berat pasangan basa (bp)
8 jam
Foto hasil pengujian PCR yang menunjukkan Kit, per target berat pasangan basa (bp)
8 jam
Produk PCR dan grafik
Realtime PCR, per target, tanpa kurva stabdard
Susunan DNA target
Per contoh
7 hari kerja
c. Melakukan identifikasi Bonamia exitiosa dengan teknik sekuensing
form LHUS
Selesai
form disposisi dilampiri LHUS
Keterangan
15 menit
5 menit
Jika ada Penyelia maka LHUS harus disyahkan (tandatangan) Penyelia
LEMBAR KERJA IDENTIFIKASI KEGIATAN A. Data Kegiatan 1. Judul SOP 2. Jenis Kegiatan 3. Penanggung Jawab a. Produk b. Kegiatan 4. Scope (Ruang Lingkup) B. Identifikasi Kegiatan Judul Kegiatan Langkah awal Langkah Utama Langkah Akhir C. Identifikasi Langkah Langkah Awal Langkah Utama
Pengujian Parasit Bonamia exitiosa Rutin Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Pusat Karantina Ikan Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan
Pengujian Parasit Bonamia exitiosa Pelaksana Laboratorium parasitologi mencatat data hasil nekropsi contoh, fiksatif ke dalam buku /agenda parasit, Pelaksana Laboratorium parasitologi Melakukan pengujian Parasit Bonamia exitiosa sesuai dengan disposisi MT menerima LHUS
1 Petugas Laboratorium parasitologi mencatat data hasil nekropsi contoh, fiksatif ke dalam buku /agenda parasit, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan 1 Petugas Laboratorium parasitologi melakukan pengujian Parasit Bonamia exitiosa dengan metode konvensional 2 Petugas Laboratorium parasitologi melakukan pengujian Parasit Bonamia exitiosa dengan metode biologi molekuler 3 Petugas Laboratorium parasitologi melakukan Identifikasi Parasit Bonamia exitiosa dengan teknik sekuensing 4 Petugas Laboratorium parasitologi membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan pada MT
Langkah Akhir
1 MT menerima LHUS
Lampiran 41. SOP Pengujian Parasit Bonamia ostreae
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA
Nomor SOP
41/PIL/BKIPM.2/2014
Tanggal Pembuatan
10 Januari 2010
Tanggal Revisi Tanggal Efektif Disahkan oleh
BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN Nama SOP
PUSAT KARANTINA IKAN Dasar Hukum 1. UU No. 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan 2. Permen KP 15/MEN/2011 tentang OTK KKP 3. Permen KP No. 21/MEN/2008 tentang OTK Unit Pelaksana Teknis Karantina Ikan 4. Kepmen KP No. 26/MEN/2013 tentang Penetapan Jenis-Jenis Hama dan Karantina, Golongan, Media Pembawa dan Sebarannya Keterkaitan 1. SOP Alur pengujian HPI/ HPIK pada contoh (sampel MP) di laboratorium terhadap Komoditas perikanan yang dilalulintaskan 2. SOP Pengujian HPI/ HPIK golongan Parasit
Peringatan 1. Kegiatan pemeriksaan harus menerapkan prinsip prosedur keamanan dan keselamatan bekerja di laboratorium 2. SOP Pengujian HPI/ HPIK golongan Bakteri
Juni 2014 September 2014 Kepala Pusat Karantina Ikan
Ir. Muhammad Ridwan, MM, MP NIP. 19630306 198603 1 004 Pengujian Parasit Bonamia ostreae
Kualifikasi pelaksana 1. PHPI Ahli 2. PHPI Terampil Penyakit Ikan Peralatan/perlengkapan 1. PC 2. Peralatan dan bahan laboratorium 3. Referensi dan Jurnal
Pencatatan dan pendataan 1. Sisterkaroline 2. Buku Agenda Laboratorium 3. Sistem aplikasi penerbitan LHU
Pelaksana No.
1.
2.
Uraian Kegiatan
Mencatat data hasil nekropsi contoh, fiksatif ke dalam buku /agenda parasit, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan
a.
Petugas Laboratorium Parasitologi
Mutu Baku
Manager Teknis ( MT)
Mulai
Kelengkapan
Waktu
Output
buku/agenda parasit
15 menit
data hasil nekropsi, fiksatif
contoh uji dengan nomor & kode, form distribusi contoh uji, dan formulir tabel uji konvensional
Melakukan pengujian Bonamia ostreae dengan metode konvensional
contoh uji dengan nomor & kode, dan form distribusi contoh uji
Melakukan pengujian Bonamia ostreae dengan metode biologi b. molekuler
3.
Membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada MT
4.
Menerima LHUS
4 jam
preparat apus / basah
mikroskopis, per sampel
7 hari
preparat histologi
histopatologi, per sampel
6 jam
preparat yang sudah diwarnai
tissue imprint/ wet mount, per sampel
2 hari
Foto hasil pengujian PCR Primer Set yang menunjukkan Konvensional, per target berat pasangan basa (bp)
8 jam
Foto hasil pengujian PCR yang menunjukkan Kit, per target berat pasangan basa (bp)
8 jam
Produk PCR dan grafik
Realtime PCR, per target, tanpa kurva stabdard
Susunan DNA target
Per contoh
7 hari kerja
c. Melakukan identifikasi Bonamia ostreae dengan teknik sekuensing
form LHUS
Selesai
form disposisi dilampiri LHUS
Keterangan
15 menit
5 menit
Jika ada Penyelia maka LHUS harus disyahkan (tandatangan) Penyelia
Pelaksana No.
1.
2.
Uraian Kegiatan
Mencatat data hasil nekropsi contoh, fiksatif ke dalam buku /agenda parasit, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan
a.
Petugas Laboratorium Parasitologi
Mutu Baku
Manager Teknis ( MT)
Mulai
Kelengkapan
Waktu
Output
buku/agenda parasit
15 menit
data hasil nekropsi, fiksatif
contoh uji dengan nomor & kode, form distribusi contoh uji, dan formulir tabel uji konvensional
Melakukan pengujian Bonamia ostreae dengan metode konvensional
contoh uji dengan nomor & kode, dan form distribusi contoh uji
Melakukan pengujian Bonamia ostreae dengan metode biologi b. molekuler
3.
Membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada MT
4.
Menerima LHUS
4 jam
preparat apus / basah
mikroskopis, per sampel
7 hari
preparat histologi
histopatologi, per sampel
6 jam
preparat yang sudah diwarnai
tissue imprint/ wet mount, per sampel
2 hari
Foto hasil pengujian PCR Primer Set yang menunjukkan Konvensional, per target berat pasangan basa (bp)
8 jam
Foto hasil pengujian PCR yang menunjukkan Kit, per target berat pasangan basa (bp)
8 jam
Produk PCR dan grafik
Realtime PCR, per target, tanpa kurva stabdard
Susunan DNA target
Per contoh
7 hari kerja
c. Melakukan identifikasi Bonamia ostreae dengan teknik sekuensing
form LHUS
Selesai
form disposisi dilampiri LHUS
Keterangan
15 menit
5 menit
Jika ada Penyelia maka LHUS harus disyahkan (tandatangan) Penyelia
LEMBAR KERJA IDENTIFIKASI KEGIATAN A. Data Kegiatan 1. Judul SOP 2. Jenis Kegiatan 3. Penanggung Jawab a. Produk b. Kegiatan 4. Scope (Ruang Lingkup) B. Identifikasi Kegiatan Judul Kegiatan Langkah awal Langkah Utama Langkah Akhir C. Identifikasi Langkah Langkah Awal Langkah Utama
Pengujian Parasit Bonamia ostreae Rutin Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Pusat Karantina Ikan Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan
Pengujian Parasit Bonamia ostreae Pelaksana Laboratorium parasitologi mencatat data hasil nekropsi contoh, fiksatif ke dalam buku /agenda parasit, Pelaksana Laboratorium parasitologi Melakukan pengujian Parasit Bonamia ostreae sesuai dengan disposisi MT menerima LHUS
1 Petugas Laboratorium parasitologi mencatat data hasil nekropsi contoh, fiksatif ke dalam buku /agenda parasit, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan 1 Petugas Laboratorium parasitologi melakukan pengujian Parasit Bonamia ostreae dengan metode konvensional 2 Petugas Laboratorium parasitologi melakukan pengujian Parasit Bonamia ostreae dengan metode biologi molekuler 3 Petugas Laboratorium parasitologi melakukan Identifikasi Parasit Bonamia ostreae dengan teknik sekuensing 4 Petugas Laboratorium parasitologi membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan pada MT
Langkah Akhir
1 MT menerima LHUS
Lampiran 42. SOP Pengujian Parasit Haplosporidium (Minchinia) costale
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA
Nomor SOP
42/PIL/BKIPM.2/2014
Tanggal Pembuatan
10 Januari 2010
Tanggal Revisi Tanggal Efektif Disahkan oleh
BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN Nama SOP
PUSAT KARANTINA IKAN Dasar Hukum 1. UU No. 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan 2. Permen KP 15/MEN/2011 tentang OTK KKP 3. Permen KP No. 21/MEN/2008 tentang OTK Unit Pelaksana Teknis Karantina Ikan 4. Kepmen KP No. 26/MEN/2013 tentang Penetapan Jenis-Jenis Hama dan Karantina, Golongan, Media Pembawa dan Sebarannya Keterkaitan 1. SOP Alur pengujian HPI/ HPIK pada contoh (sampel MP) di laboratorium terhadap Komoditas perikanan yang dilalulintaskan
Juni 2014 September 2014 Kepala Pusat Karantina Ikan
Ir. Muhammad Ridwan, MM, MP NIP. 19630306 198603 1 004 Pengujian Parasit Haplosporidium (Minchinia) costale
Kualifikasi pelaksana 1. PHPI Ahli 2. PHPI Terampil Penyakit Ikan
2. SOP Pengujian HPI/ HPIK golongan Parasit
Peralatan/perlengkapan 1. PC 2. Peralatan dan bahan laboratorium 3. Referensi dan Jurnal
Peringatan 1. Kegiatan pemeriksaan harus menerapkan prinsip prosedur keamanan dan keselamatan bekerja di laboratorium 2. Penanganan bahan kimia harus sesuai MSDS (Material Safety Data Sheet)
Pencatatan dan pendataan 1. Sisterkaroline 2. Buku Agenda Laboratorium 3. Sistem aplikasi penerbitan LHU
Pelaksana No.
1.
2.
Uraian Kegiatan
Mencatat data hasil nekropsi contoh, fiksatif ke dalam buku /agenda parasit, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan
a.
Petugas Laboratorium Parasitologi
Mutu Baku
Manager Teknis ( MT)
Mulai
Waktu
Output
buku/agenda parasit
15 menit
data hasil nekropsi, fiksatif
contoh uji dengan nomor & kode, form distribusi contoh uji, dan formulir tabel uji konvensional
Melakukan pengujian Haplosporidium (Minchinia) costale dengan metode konvensional
contoh uji dengan nomor & kode, dan form distribusi contoh uji
Melakukan pengujian Haplosporidium (Minchinia) costale dengan b. metode biologi molekuler
c.
Kelengkapan
Melakukan identifikasi Haplosporidium (Minchinia) costale dengan teknik sekuensing
3.
Membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada MT
4.
Menerima LHUS
4 jam
preparat apus / basah
mikroskopis, per sampel
7 hari
preparat histologi
histopatologi, per sampel
6 jam
preparat yang sudah diwarnai
tissue imprint/ wet mount, per sampel
2 hari
Foto hasil pengujian PCR Primer Set yang menunjukkan Konvensional, per target berat pasangan basa (bp)
8 jam
Foto hasil pengujian PCR yang menunjukkan Kit, per target berat pasangan basa (bp)
8 jam
Produk PCR dan grafik
Realtime PCR, per target, tanpa kurva stabdard
Susunan DNA target
Per contoh
7 hari kerja
form LHUS
Selesai
form disposisi dilampiri LHUS
Keterangan
15 menit
5 menit
Jika ada Penyelia maka LHUS harus disyahkan (tandatangan) Penyelia
LEMBAR KERJA IDENTIFIKASI KEGIATAN A. Data Kegiatan 1. Judul SOP 2. Jenis Kegiatan 3. Penanggung Jawab a. Produk b. Kegiatan 4. Scope (Ruang Lingkup) B. Identifikasi Kegiatan Judul Kegiatan Langkah awal Langkah Utama Langkah Akhir C. Identifikasi Langkah Langkah Awal Langkah Utama
Langkah Akhir
Pengujian Parasit Haplosporidium (Minchinia) costale Rutin Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Pusat Karantina Ikan Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan
Pengujian Parasit Haplosporidium (Minchinia) costale Pelaksana Laboratorium parasitologi mencatat data hasil nekropsi contoh, fiksatif ke dalam buku /agenda parasit, Pelaksana Laboratorium parasitologi Melakukan pengujian Parasit Haplosporidium (Minchinia) costale sesuai dengan MT menerima LHUS
1 Petugas Laboratorium parasitologi mencatat data hasil nekropsi contoh, fiksatif ke dalam buku /agenda parasit, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan 1 Petugas Laboratorium parasitologi melakukan pengujian Parasit Haplosporidium (Minchinia) costale dengan metode konvensional 2 Petugas Laboratorium parasitologi melakukan pengujian Parasit Haplosporidium (Minchinia) costale dengan metode biologi molekuler 3 Petugas Laboratorium parasitologi melakukan Identifikasi Parasit Haplosporidium (Minchinia) costale dengan teknik sekuensing 4 Petugas Laboratorium parasitologi membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan pada MT 1 MT menerima LHUS
Lampiran 43. SOP Pengujian Parasit Haplosporidium (Minchinia) nelsonii
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA
Nomor SOP
43/PIL/BKIPM.2/2014
Tanggal Pembuatan
10 Januari 2010
Tanggal Revisi Tanggal Efektif Disahkan oleh
BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN Nama SOP
PUSAT KARANTINA IKAN Dasar Hukum 1. UU No. 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan 2. Permen KP 15/MEN/2011 tentang OTK KKP 3. Permen KP No. 21/MEN/2008 tentang OTK Unit Pelaksana Teknis Karantina Ikan 4. Kepmen KP No. 26/MEN/2013 tentang Penetapan Jenis-Jenis Hama dan Karantina, Golongan, Media Pembawa dan Sebarannya Keterkaitan 1. SOP Alur pengujian HPI/ HPIK pada contoh (sampel MP) di laboratorium terhadap Komoditas perikanan yang dilalulintaskan
Juni 2014 September 2014 Kepala Pusat Karantina Ikan
Ir. Muhammad Ridwan, MM, MP NIP. 19630306 198603 1 004 Pengujian Parasit Haplosporidium (Minchinia) nelsonii
Kualifikasi pelaksana 1. PHPI Ahli 2. PHPI Terampil Penyakit Ikan
2. SOP Pengujian HPI/ HPIK golongan Parasit
Peralatan/perlengkapan 1. PC 2. Peralatan dan bahan laboratorium 3. Referensi dan Jurnal
Peringatan
Pencatatan dan pendataan
1. Kegiatan pemeriksaan harus menerapkan prinsip prosedur keamanan dan keselamatan bekerja di laboratorium 2. Penanganan bahan kimia harus sesuai MSDS (Material Safety Data Sheet)
1. Sisterkaroline 2. Buku Agenda Laboratorium 3. Sistem aplikasi penerbitan LHU
Pelaksana No.
1.
2.
Uraian Kegiatan
Mencatat data hasil nekropsi contoh, fiksatif ke dalam buku /agenda parasit, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan
a.
b.
c.
Petugas Laboratorium Parasitologi
Mutu Baku
Manager Teknis ( MT)
Mulai
Kelengkapan
Waktu
Output
buku/agenda parasit
15 menit
data hasil nekropsi, fiksatif
contoh uji dengan nomor & kode, form distribusi contoh uji, dan formulir tabel uji konvensional
Melakukan pengujian Haplosporidium (Minchinia) nelsonii dengan metode konvensional
contoh uji dengan nomor & kode, dan form distribusi contoh uji
Melakukan pengujian Haplosporidium (Minchinia) nelsonii dengan metode biologi molekuler
Melakukan identifikasi Haplosporidium (Minchinia) nelsonii dengan teknik sekuensing
3.
Membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada MT
4.
Menerima LHUS
4 jam
preparat apus / basah
mikroskopis, per sampel
7 hari
preparat histologi
histopatologi, per sampel
6 jam
preparat yang sudah diwarnai
tissue imprint/ wet mount, per sampel
2 hari
Foto hasil pengujian PCR Primer Set yang menunjukkan Konvensional, per target berat pasangan basa (bp)
8 jam
Foto hasil pengujian PCR yang menunjukkan Kit, per target berat pasangan basa (bp)
8 jam
Produk PCR dan grafik
Realtime PCR, per target, tanpa kurva stabdard
Susunan DNA target
Per contoh
7 hari kerja
form LHUS
Selesai
form disposisi dilampiri LHUS
Keterangan
15 menit
5 menit
Jika ada Penyelia maka LHUS harus disyahkan (tandatangan) Penyelia
LEMBAR KERJA IDENTIFIKASI KEGIATAN A. Data Kegiatan 1. Judul SOP 2. Jenis Kegiatan 3. Penanggung Jawab a. Produk b. Kegiatan 4. Scope (Ruang Lingkup) B. Identifikasi Kegiatan Judul Kegiatan Langkah awal Langkah Utama Langkah Akhir C. Identifikasi Langkah Langkah Awal Langkah Utama
Langkah Akhir
Pengujian Parasit Haplosporidium (Minchinia) nelsonii Rutin Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Pusat Karantina Ikan Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan
Pengujian Parasit Haplosporidium (Minchinia) nelsonii Pelaksana Laboratorium parasitologi mencatat data hasil nekropsi contoh, fiksatif ke dalam buku /agenda parasit, Pelaksana Laboratorium parasitologi Melakukan pengujian Parasit Haplosporidium (Minchinia) nelsonii sesuai MT menerima LHUS
1 Petugas Laboratorium parasitologi mencatat data hasil nekropsi contoh, fiksatif ke dalam buku /agenda parasit, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan 1 Petugas Laboratorium parasitologi melakukan pengujian Parasit Haplosporidium (Minchinia) nelsonii dengan metode konvensional 2 Petugas Laboratorium parasitologi melakukan pengujian Parasit Haplosporidium (Minchinia) nelsonii dengan metode biologi molekuler 3 Petugas Laboratorium parasitologi melakukan Identifikasi Parasit Haplosporidium (Minchinia) nelsonii dengan teknik sekuensing 4 Petugas Laboratorium parasitologi membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan pada MT 1 MT menerima LHUS
Lampiran 44. SOP Pengujian Parasit Marteilia refringens
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA
Nomor SOP
45/PIL/BKIPM.2/2014
Tanggal Pembuatan
10 Januari 2010
Tanggal Revisi Tanggal Efektif Disahkan oleh
BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN Nama SOP
PUSAT KARANTINA IKAN Dasar Hukum 1. UU No. 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan 2. Permen KP 15/MEN/2011 tentang OTK KKP 3. Permen KP No. 21/MEN/2008 tentang OTK Unit Pelaksana Teknis Karantina Ikan 4. Kepmen KP No. 26/MEN/2013 tentang Penetapan Jenis-Jenis Hama dan Karantina, Golongan, Media Pembawa dan Sebarannya Keterkaitan 1. SOP Alur pengujian HPI/ HPIK pada contoh (sampel MP) di laboratorium terhadap Komoditas perikanan yang dilalulintaskan 2. SOP Pengujian HPI/ HPIK golongan Parasit
Peringatan 1. Kegiatan pemeriksaan harus menerapkan prinsip prosedur keamanan dan keselamatan bekerja di laboratorium 2. SOP Pengujian HPI/ HPIK golongan Bakteri
Juni 2014 September 2014 Kepala Pusat Karantina Ikan
Ir. Muhammad Ridwan, MM, MP NIP. 19630306 198603 1 004 Pengujian Parasit Marteilia refringens
Kualifikasi pelaksana 1. PHPI Ahli 2. PHPI Terampil Penyakit Ikan Peralatan/perlengkapan 1. PC 2. Peralatan dan bahan laboratorium 3. Referensi dan Jurnal
Pencatatan dan pendataan 1. Sisterkaroline 2. Buku Agenda Laboratorium 3. Sistem aplikasi penerbitan LHU
Pelaksana No.
1.
2.
Uraian Kegiatan
Petugas Laboratorium Parasitologi
Mencatat data hasil nekropsi contoh, fiksatif ke dalam buku /agenda parasit, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan
a.
Mutu Baku
Manager Teknis ( MT)
Mulai
Melakukan pengujian Marteilia refringens dengan metode konvensional
Melakukan sekuensing
identifikasi
Marteilia
refringens
dengan
Waktu
Output
buku/agenda parasit
15 menit
data hasil nekropsi, fiksatif
contoh uji dengan nomor & kode, form distribusi contoh uji, dan formulir tabel uji konvensional
contoh uji dengan nomor & kode, dan form distribusi contoh uji
Melakukan pengujian Marteilia refringens dengan metode biologi b. molekuler
c.
Kelengkapan
teknik
3.
Membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada MT
4.
Menerima LHUS
4 jam
preparat apus / basah
mikroskopis, per sampel
7 hari
preparat histologi
histopatologi, per sampel
6 jam
preparat yang sudah diwarnai
tissue imprint/ wet mount, per sampel
2 hari
Foto hasil pengujian PCR yang menunjukkan PCR RFLP, per target berat pasangan basa (bp)
8 jam
Foto hasil pengujian PCR yang menunjukkan Kit, per target berat pasangan basa (bp)
8 jam
Produk PCR dan grafik
Realtime PCR, per target, tanpa kurva stabdard
Susunan DNA target
Per contoh
7 hari kerja
form LHUS
Selesai
form disposisi dilampiri LHUS
Keterangan
15 menit
5 menit
Jika ada Penyelia maka LHUS harus disyahkan (tandatangan) Penyelia
LEMBAR KERJA IDENTIFIKASI KEGIATAN A. Data Kegiatan 1. Judul SOP 2. Jenis Kegiatan 3. Penanggung Jawab a. Produk b. Kegiatan 4. Scope (Ruang Lingkup) B. Identifikasi Kegiatan Judul Kegiatan Langkah awal Langkah Utama Langkah Akhir C. Identifikasi Langkah Langkah Awal Langkah Utama
Pengujian Parasit Marteilia refringens Rutin Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Pusat Karantina Ikan Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan
Pengujian Parasit Marteilia refringens Pelaksana Laboratorium parasitologi mencatat data hasil nekropsi contoh, fiksatif ke dalam buku /agenda parasit, Pelaksana Laboratorium parasitologi Melakukan pengujian Parasit Marteilia refringens sesuai dengan disposisi MT menerima LHUS
1 Petugas Laboratorium parasitologi mencatat data hasil nekropsi contoh, fiksatif ke dalam buku /agenda parasit, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan 1 Petugas Laboratorium parasitologi melakukan pengujian Parasit Marteilia refringens dengan metode konvensional 2 Petugas Laboratorium parasitologi melakukan pengujian Parasit Marteilia refringens dengan metode biologi molekuler 3 Petugas Laboratorium parasitologi melakukan Identifikasi Parasit Marteilia refringens dengan teknik sekuensing 4 Petugas Laboratorium parasitologi membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan pada MT
Langkah Akhir
1 MT menerima LHUS
Lampiran 45. SOP Pengujian Parasit Marteilia sydneyii
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA
Nomor SOP
45/PIL/BKIPM.2/2014
Tanggal Pembuatan
10 Januari 2010
Tanggal Revisi Tanggal Efektif Disahkan oleh
BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN Nama SOP
PUSAT KARANTINA IKAN Dasar Hukum 1. UU No. 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan 2. Permen KP 15/MEN/2011 tentang OTK KKP 3. Permen KP No. 21/MEN/2008 tentang OTK Unit Pelaksana Teknis Karantina Ikan 4. Kepmen KP No. 26/MEN/2013 tentang Penetapan Jenis-Jenis Hama dan Karantina, Golongan, Media Pembawa dan Sebarannya Keterkaitan 1. SOP Alur pengujian HPI/ HPIK pada contoh (sampel MP) di laboratorium terhadap Komoditas perikanan yang dilalulintaskan
Juni 2014 September 2014 Kepala Pusat Karantina Ikan
Ir. Muhammad Ridwan, MM, MP NIP. 19630306 198603 1 004 Pengujian Parasit Marteilia sydneyii
Kualifikasi pelaksana 1. PHPI Ahli 2. PHPI Terampil Penyakit Ikan
2. SOP Pengujian HPI/ HPIK golongan Bakteri
Peralatan/perlengkapan 1. PC 2. Peralatan dan bahan laboratorium 3. Referensi dan Jurnal
Peringatan 1. Kegiatan pemeriksaan harus menerapkan prinsip prosedur keamanan dan keselamatan bekerja di laboratorium 2. Penanganan bahan kimia harus sesuai MSDS (Material Safety Data Sheet)
Pencatatan dan pendataan 1. Sisterkaroline 2. Buku Agenda Laboratorium 3. Sistem aplikasi penerbitan LHU
Pelaksana No.
1.
2.
Uraian Kegiatan
Mencatat data hasil nekropsi contoh, fiksatif ke dalam buku /agenda parasit, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan
a.
Petugas Laboratorium Parasitologi
Mutu Baku
Manager Teknis ( MT)
Mulai
Kelengkapan
Waktu
Output
buku/agenda parasit
15 menit
data hasil nekropsi, fiksatif
contoh uji dengan nomor & kode, form distribusi contoh uji, dan formulir tabel uji konvensional
Melakukan pengujian Marteilia sydneyii dengan metode konvensional
contoh uji dengan nomor & kode, dan form distribusi contoh uji
Melakukan pengujian Marteilia sydneyii dengan metode biologi b. molekuler
3.
Membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada MT
4.
Menerima LHUS
4 jam
preparat apus / basah
mikroskopis, per sampel
7 hari
preparat histologi
histopatologi, per sampel
6 jam
preparat yang sudah diwarnai
tissue imprint/ wet mount, per sampel
2 hari
Foto hasil pengujian PCR yang menunjukkan PCR RFLP, per target berat pasangan basa (bp)
8 jam
Foto hasil pengujian PCR yang menunjukkan Kit, per target berat pasangan basa (bp)
8 jam
Produk PCR dan grafik
Realtime PCR, per target, tanpa kurva stabdard
Susunan DNA target
Per contoh
7 hari kerja
c. Melakukan identifikasi Marteilia sydneyii dengan teknik sekuensing
form LHUS
Selesai
form disposisi dilampiri LHUS
Keterangan
15 menit
5 menit
Jika ada Penyelia maka LHUS harus disyahkan (tandatangan) Penyelia
LEMBAR KERJA IDENTIFIKASI KEGIATAN A. Data Kegiatan 1. Judul SOP 2. Jenis Kegiatan 3. Penanggung Jawab a. Produk b. Kegiatan 4. Scope (Ruang Lingkup) B. Identifikasi Kegiatan Judul Kegiatan Langkah awal Langkah Utama Langkah Akhir C. Identifikasi Langkah Langkah Awal Langkah Utama
Pengujian Parasit Marteilia sydneyii Rutin Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Pusat Karantina Ikan Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan
Pengujian Parasit Marteilia sydneyii Pelaksana Laboratorium parasitologi mencatat data hasil nekropsi contoh, fiksatif ke dalam buku /agenda parasit, Pelaksana Laboratorium parasitologi Melakukan pengujian Parasit Marteilia sydneyii sesuai dengan disposisi MT menerima LHUS
1 Petugas Laboratorium parasitologi mencatat data hasil nekropsi contoh, fiksatif ke dalam buku /agenda parasit, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan 1 Petugas Laboratorium parasitologi melakukan pengujian Parasit Marteilia sydneyii dengan metode konvensional 2 Petugas Laboratorium parasitologi melakukan pengujian Parasit Marteilia sydneyii dengan metode biologi molekuler 3 Petugas Laboratorium parasitologi melakukan Identifikasi Parasit Marteilia sydneyii dengan teknik sekuensing 4 Petugas Laboratorium parasitologi membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan pada MT
Langkah Akhir
1 MT menerima LHUS
Lampiran 46. SOP Pengujian Parasit Perkinsus marinus
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA
Nomor SOP
46/PIL/BKIPM.2/2014
Tanggal Pembuatan
10 Januari 2010
Tanggal Revisi Tanggal Efektif Disahkan oleh
BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN Nama SOP
PUSAT KARANTINA IKAN Dasar Hukum 1. UU No. 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan 2. Permen KP 15/MEN/2011 tentang OTK KKP 3. Permen KP No. 21/MEN/2008 tentang OTK Unit Pelaksana Teknis Karantina Ikan 4. Kepmen KP No. 26/MEN/2013 tentang Penetapan Jenis-Jenis Hama dan Karantina, Golongan, Media Pembawa dan Sebarannya Keterkaitan 1. SOP Alur pengujian HPI/ HPIK pada contoh (sampel MP) di laboratorium terhadap Komoditas perikanan yang dilalulintaskan
Juni 2014 September 2014 Kepala Pusat Karantina Ikan
Ir. Muhammad Ridwan, MM, MP NIP. 19630306 198603 1 004 Pengujian Parasit Perkinsus marinus
Kualifikasi pelaksana 1. PHPI Ahli 2. PHPI Terampil Penyakit Ikan
2. SOP Pengujian HPI/ HPIK golongan Parasit
Peralatan/perlengkapan 1. PC 2. Peralatan dan bahan laboratorium 3. Referensi dan Jurnal
Peringatan 1. Kegiatan pemeriksaan harus menerapkan prinsip prosedur keamanan dan keselamatan bekerja di laboratorium 2. Penanganan bahan kimia harus sesuai MSDS (Material Safety Data Sheet)
Pencatatan dan pendataan 1. Sisterkaroline 2. Buku Agenda Laboratorium 3. Sistem aplikasi penerbitan LHU
Pelaksana No.
1.
2.
Uraian Kegiatan
Petugas Laboratorium Parasitologi
Mencatat data hasil nekropsi contoh, fiksatif ke dalam buku /agenda parasit, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan
a.
Mutu Baku
Manager Teknis ( MT)
Mulai
Melakukan pengujian Perkinsus marinus dengan metode konvensional
Melakukan sekuensing
identifikasi
Perkinsus
marinus
dengan
Waktu
Output
buku/agenda parasit
15 menit
data hasil nekropsi, fiksatif
contoh uji dengan nomor & kode, form distribusi contoh uji, dan formulir tabel uji konvensional
contoh uji dengan nomor & kode, dan form distribusi contoh uji
Melakukan pengujian Perkinsus marinus dengan metode biologi b. molekuler
c.
Kelengkapan
teknik
3.
Membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada MT
4.
Menerima LHUS
4 jam
preparat apus / basah
mikroskopis, per sampel
7 hari
preparat histologi
histopatologi, per sampel
6 jam
preparat yang sudah diwarnai
tissue imprint/ wet mount, per sampel
14 hari
isolat agar berisi jaringan /potongan organ berspora
kultur pada Thioglicholate medium (RFTM)
2 hari
Foto hasil pengujian PCR Primer Set yang menunjukkan Konvensional, per target berat pasangan basa (bp)
8 jam
Foto hasil pengujian PCR yang menunjukkan Kit, per target berat pasangan basa (bp)
8 jam
Produk PCR dan grafik
Realtime PCR, per target, tanpa kurva stabdard
Susunan DNA target
Per contoh
7 hari kerja
form LHUS
Selesai
form disposisi dilampiri LHUS
Keterangan
15 menit
5 menit
Jika ada Penyelia maka LHUS harus disyahkan (tandatangan) Penyelia
Lampiran 47. SOP Pengujian Parasit Perkinsus olseni
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA
Nomor SOP
47/PIL/BKIPM.2/2014
Tanggal Pembuatan
10 Januari 2010
Tanggal Revisi Tanggal Efektif Disahkan oleh
BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN Nama SOP
PUSAT KARANTINA IKAN Dasar Hukum 1. UU No. 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan 2. Permen KP 15/MEN/2011 tentang OTK KKP 3. Permen KP No. 21/MEN/2008 tentang OTK Unit Pelaksana Teknis Karantina Ikan 4. Kepmen KP No. 26/MEN/2013 tentang Penetapan Jenis-Jenis Hama dan Karantina, Golongan, Media Pembawa dan Sebarannya Keterkaitan 1. SOP Alur pengujian HPI/ HPIK pada contoh (sampel MP) di laboratorium terhadap Komoditas perikanan yang dilalulintaskan 2. SOP Pengujian HPI/ HPIK golongan Parasit
Peringatan 1. Kegiatan pemeriksaan harus menerapkan prinsip prosedur keamanan dan keselamatan bekerja di laboratorium 2. Penanganan bahan kimia harus sesuai MSDS (Material Safety Data Sheet)
Juni 2014 September 2014 Kepala Pusat Karantina Ikan
Ir. Muhammad Ridwan, MM, MP NIP. 19630306 198603 1 004 Pengujian Parasit Perkinsus olseni
Kualifikasi pelaksana 1. PHPI Ahli 2. PHPI Terampil Penyakit Ikan Peralatan/perlengkapan 1. PC 2. Peralatan dan bahan laboratorium 3. Referensi dan Jurnal
Pencatatan dan pendataan 1. Sisterkaroline 2. Buku Agenda Laboratorium 3. Sistem aplikasi penerbitan LHU
Pelaksana No.
1.
Uraian Kegiatan
Mencatat data hasil nekropsi contoh, fiksatif ke dalam buku /agenda parasit, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan
Petugas Laboratorium Parasitologi
Mutu Baku
Manager Teknis ( MT)
Mulai
Kelengkapan
Waktu
Output
buku/agenda parasit
15 menit
data hasil nekropsi, fiksatif
2.
a.
b.
contoh uji dengan nomor & kode, form distribusi contoh uji, dan formulir tabel uji konvensional
Melakukan pengujian Perkinsus olseni dengan metode konvensional
contoh uji dengan nomor & kode, dan form distribusi contoh uji
Melakukan pengujian Perkinsus olseni dengan metode biologi molekuler
3.
Membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada MT
4.
Menerima LHUS
4 jam
preparat apus / basah
mikroskopis, per sampel
7 hari
preparat histologi
histopatologi, per sampel
6 jam
preparat yang sudah diwarnai
tissue imprint/ wet mount, per sampel
14 hari
isolat agar berisi jaringan /potongan organ berspora
kultur pada Thioglicholate medium (RFTM)
2 hari
Foto hasil pengujian PCR Primer Set yang menunjukkan Konvensional, per target berat pasangan basa (bp)
8 jam
Foto hasil pengujian PCR yang menunjukkan Kit, per target berat pasangan basa (bp)
8 jam
Produk PCR dan grafik
Realtime PCR, per target, tanpa kurva stabdard
Susunan DNA target
Per contoh
7 hari kerja
c. Melakukan identifikasi Perkinsus olseni dengan teknik sekuensing
form LHUS
Selesai
form disposisi dilampiri LHUS
Keterangan
15 menit
5 menit
Jika ada Penyelia maka LHUS harus disyahkan (tandatangan) Penyelia
LEMBAR KERJA IDENTIFIKASI KEGIATAN A. Data Kegiatan 1. Judul SOP 2. Jenis Kegiatan 3. Penanggung Jawab a. Produk b. Kegiatan 4. Scope (Ruang Lingkup) B. Identifikasi Kegiatan Judul Kegiatan Langkah awal Langkah Utama Langkah Akhir C. Identifikasi Langkah Langkah Awal Langkah Utama
Pengujian Parasit Perkinsus olseni Rutin Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Pusat Karantina Ikan Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan
Pengujian Parasit Perkinsus olseni Pelaksana Laboratorium parasitologi mencatat data hasil nekropsi contoh, fiksatif ke dalam buku /agenda parasit, Pelaksana Laboratorium parasitologi Melakukan pengujian Parasit Perkinsus olseni sesuai dengan disposisi MT menerima LHUS
1 Petugas Laboratorium parasitologi mencatat data hasil nekropsi contoh, fiksatif ke dalam buku /agenda parasit, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan 1 Petugas Laboratorium parasitologi melakukan pengujian Parasit Perkinsus olseni dengan metode konvensional 2 Petugas Laboratorium parasitologi melakukan pengujian Parasit Perkinsus olseni dengan metode biologi molekuler 3 Petugas Laboratorium parasitologi melakukan Identifikasi Parasit Perkinsus olseni dengan teknik sekuensing 4 Petugas Laboratorium parasitologi membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan pada MT
Langkah Akhir
1 MT menerima LHUS
Lampiran 3348. SOP Pengujian Parasit Paragonimus pulmonalis
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA
Nomor SOP
48/PIL/BKIPM.2/2014
Tanggal Pembuatan
10 Januari 2010
Tanggal Revisi Tanggal Efektif Disahkan oleh
BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN Nama SOP
PUSAT KARANTINA IKAN Dasar Hukum 1. UU No. 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan 2. Permen KP 15/MEN/2011 tentang OTK KKP 3. Permen KP No. 21/MEN/2008 tentang OTK Unit Pelaksana Teknis Karantina Ikan 4. Kepmen KP No. 26/MEN/2013 tentang Penetapan Jenis-Jenis Hama dan Karantina, Golongan, Media Pembawa dan Sebarannya Keterkaitan 1. SOP Alur pengujian HPI/ HPIK pada contoh (sampel MP) di laboratorium terhadap Komoditas perikanan yang dilalulintaskan
Juni 2014 September 2014 Kepala Pusat Karantina Ikan
Ir. Muhammad Ridwan, MM, MP NIP. 19630306 198603 1 004 Pengujian Parasit Paragonimus pulmonalis
Kualifikasi pelaksana 1. PHPI Ahli 2. PHPI Terampil Penyakit Ikan
2. SOP Pengujian HPI/ HPIK golongan Parasit
Peralatan/perlengkapan 1. PC 2. Peralatan dan bahan laboratorium 3. Referensi dan Jurnal
Peringatan 1. Kegiatan pemeriksaan harus menerapkan prinsip prosedur keamanan dan keselamatan bekerja di laboratorium 2. Penanganan bahan kimia harus sesuai MSDS (Material Safety Data Sheet)
Pencatatan dan pendataan 1. Sisterkaroline 2. Buku Agenda Laboratorium 3. Sistem aplikasi penerbitan LHU
Pelaksana No.
1.
2.
Uraian Kegiatan
Petugas Laboratorium Parasitologi
Mencatat data hasil nekropsi contoh, fiksatif ke dalam buku /agenda parasit, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan
a.
b.
c.
Mutu Baku
Manager Teknis ( MT)
Mulai
Microcytos
mackini
dengan
Output
buku/agenda parasit
15 menit
data hasil nekropsi, fiksatif
contoh uji dengan nomor & kode, dan form distribusi contoh uji
Melakukan pengujian Microcytos mackini dengan metode biologi molekuler
identifikasi
Waktu
contoh uji dengan nomor & kode, form distribusi contoh uji, dan formulir tabel uji konvensional
Melakukan pengujian Microcytos mackini dengan metode konvensional
Melakukan sekuensing
Kelengkapan
teknik
3.
Membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada MT
4.
Menerima LHUS
4 jam
preparat apus / basah
mikroskopis, per sampel
7 hari
preparat histologi
histopatologi, per sampel
6 jam
preparat yang sudah diwarnai
tissue imprint/ wet mount, per sampel
2 hari
Foto hasil pengujian PCR yang menunjukkan PCR RFLP, per target berat pasangan basa (bp)
8 jam
Foto hasil pengujian PCR yang menunjukkan Kit, per target berat pasangan basa (bp)
8 jam
Produk PCR dan grafik
Realtime PCR, per target, tanpa kurva stabdard
Susunan DNA target
Per contoh
7 hari kerja
form LHUS
Selesai
form disposisi dilampiri LHUS
Keterangan
15 menit
5 menit
Jika ada Penyelia maka LHUS harus disyahkan (tandatangan) Penyelia
LEMBAR KERJA IDENTIFIKASI KEGIATAN A. Data Kegiatan 1. Judul SOP 2. Jenis Kegiatan 3. Penanggung Jawab a. Produk b. Kegiatan 4. Scope (Ruang Lingkup) B. Identifikasi Kegiatan Judul Kegiatan Langkah awal Langkah Utama Langkah Akhir C. Identifikasi Langkah Langkah Awal Langkah Utama
Langkah Akhir
Pengujian Parasit Paragonimus pulmonalis Rutin Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Pusat Karantina Ikan Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan
Pengujian Parasit Paragonimus pulmonalis Pelaksana Laboratorium parasitologi mencatat data hasil nekropsi contoh, fiksatif ke dalam buku /agenda parasit, Pelaksana Laboratorium parasitologi Melakukan pengujian Parasit Paragonimus pulmonalis sesuai dengan disposisi MT menerima LHUS
1 Petugas Laboratorium parasitologi mencatat data hasil nekropsi contoh, fiksatif ke dalam buku /agenda parasit, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan 1 Petugas Laboratorium parasitologi melakukan pengujian Parasit Paragonimus pulmonalis dengan metode konvensional 2 Petugas Laboratorium parasitologi melakukan pengujian Parasit Paragonimus pulmonalis dengan metode biologi molekuler 3 Petugas Laboratorium parasitologi melakukan Identifikasi Parasit Paragonimus pulmonalis dengan teknik sekuensing 4 Petugas Laboratorium parasitologi membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan pada MT 1 MT menerima LHUS
Lampiran 49. SOP Pengujian Parasit Microcytos mackini
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA
Nomor SOP
49/PIL/BKIPM.2/2014
Tanggal Pembuatan
10 Januari 2010
Tanggal Revisi Tanggal Efektif Disahkan oleh
BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN Nama SOP
PUSAT KARANTINA IKAN Dasar Hukum 1. 2. 3. 4.
UU No. 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan Permen KP 15/MEN/2011 tentang OTK KKP Permen KP No. 21/MEN/2008 tentang OTK Unit Pelaksana Teknis Karantina Ikan Kepmen KP No. 26/MEN/2013 tentang Penetapan Jenis-Jenis Hama dan Karantina, Golongan, Media Pembawa dan Sebarannya
Keterkaitan 1. SOP Alur pengujian HPI/ HPIK pada contoh (sampel MP) di laboratorium terhadap Komoditas perikanan yang dilalulintaskan 2. SOP Pengujian HPI/ HPIK golongan Parasit
Peringatan 1. Kegiatan pemeriksaan harus menerapkan prinsip prosedur keamanan dan keselamatan bekerja di laboratorium 2. Penanganan bahan kimia harus sesuai MSDS (Material Safety Data Sheet)
Juni 2014 September 2014 Kepala Pusat Karantina Ikan
Ir. Muhammad Ridwan, MM, MP NIP. 19630306 198603 1 004 Pengujian Parasit Microcytos mackini
Kualifikasi pelaksana 1. PHPI Ahli 2. PHPI Terampil Penyakit Ikan Peralatan/perlengkapan 1. PC 2. Peralatan dan bahan laboratorium 3. Referensi dan Jurnal
Pencatatan dan pendataan 1. Sisterkaroline 2. Buku Agenda Laboratorium 3. Sistem aplikasi penerbitan LHU
Pelaksana No.
1.
2.
Uraian Kegiatan
Mencatat data hasil nekropsi contoh, fiksatif ke dalam buku /agenda parasit, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan
a.
b.
c.
Petugas Laboratorium Parasitologi
Mutu Baku
Manager Teknis ( MT)
Mulai
Kelengkapan
Waktu
Output
buku/agenda parasit
15 menit
data hasil nekropsi, fiksatif
contoh uji dengan nomor & kode, form distribusi contoh uji, dan formulir tabel uji konvensional
Melakukan pengujian Paragonimus pulmonalis dengan metode konvensional
contoh uji dengan nomor & kode, dan form distribusi contoh uji
Melakukan pengujian Paragonimus pulmonalis dengan metode biologi molekuler
Melakukan identifikasi Paragonimus pulmonalis dengan teknik sekuensing
3.
Membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada MT
4.
Menerima LHUS
4 jam
preparat apus / basah
mikroskopis, per sampel
7 hari
preparat histologi
histopatologi, per sampel
6 jam
preparat yang sudah diwarnai
tissue imprint/ wet mount, per sampel
2 hari
Foto hasil pengujian PCR Primer Set yang menunjukkan Konvensional, per target berat pasangan basa (bp)
8 jam
Foto hasil pengujian PCR yang menunjukkan Kit, per target berat pasangan basa (bp)
8 jam
Produk PCR dan grafik
Realtime PCR, per target, tanpa kurva stabdard
Susunan DNA target
Per contoh
7 hari kerja
form LHUS
Selesai
form disposisi dilampiri LHUS
Keterangan
15 menit
5 menit
Jika ada Penyelia maka LHUS harus disyahkan (tandatangan) Penyelia
LEMBAR KERJA IDENTIFIKASI KEGIATAN A. Data Kegiatan 1. Judul SOP 2. Jenis Kegiatan 3. Penanggung Jawab a. Produk b. Kegiatan 4. Scope (Ruang Lingkup) B. Identifikasi Kegiatan Judul Kegiatan Langkah awal Langkah Utama Langkah Akhir C. Identifikasi Langkah Langkah Awal Langkah Utama
Pengujian Parasit Microcytos mackini Rutin Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Pusat Karantina Ikan Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan
Pengujian Parasit Microcytos mackini Pelaksana Laboratorium parasitologi mencatat data hasil nekropsi contoh, fiksatif ke dalam buku /agenda parasit, Pelaksana Laboratorium parasitologi Melakukan pengujian Parasit Microcytos mackini sesuai dengan disposisi MT menerima LHUS
1 Petugas Laboratorium parasitologi mencatat data hasil nekropsi contoh, fiksatif ke dalam buku /agenda parasit, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan 1 Petugas Laboratorium parasitologi melakukan pengujian Parasit Microcytos mackini dengan metode konvensional 2 Petugas Laboratorium parasitologi melakukan pengujian Parasit Microcytos mackini dengan metode biologi molekuler 3 Petugas Laboratorium parasitologi melakukan Identifikasi Parasit Myxobolus (Myxosoma) cerebrali s dengan teknik sekuensing 4 Petugas Laboratorium parasitologi membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan pada MT
Langkah Akhir
1 MT menerima LHUS
Lampiran 50. SOP Pengujian Parasit Microcytos roughley
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA
Nomor SOP
50/PIL/BKIPM.2/2014
Tanggal Pembuatan
10 Januari 2010
Tanggal Revisi Tanggal Efektif Disahkan oleh
BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN Nama SOP
PUSAT KARANTINA IKAN Dasar Hukum 1. UU No. 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan 2. Permen KP 15/MEN/2011 tentang OTK KKP 3. Permen KP No. 21/MEN/2008 tentang OTK Unit Pelaksana Teknis Karantina Ikan 4. Kepmen KP No. 26/MEN/2013 tentang Penetapan Jenis-Jenis Hama dan Karantina, Golongan, Media Pembawa dan Sebarannya Keterkaitan 1. SOP Alur pengujian HPI/ HPIK pada contoh (sampel MP) di laboratorium terhadap Komoditas perikanan yang dilalulintaskan 2. SOP Pengujian HPI/ HPIK golongan Parasit
Peringatan 1. Kegiatan pemeriksaan harus menerapkan prinsip prosedur keamanan dan keselamatan bekerja di laboratorium 2. Penanganan bahan kimia harus sesuai MSDS (Material Safety Data Sheet)
Juni 2014 September 2014 Kepala Pusat Karantina Ikan
Ir. Muhammad Ridwan, MM, MP NIP. 19630306 198603 1 004 Pengujian Parasit Microcytos roughley
Kualifikasi pelaksana 1. PHPI Ahli 2. PHPI Terampil Penyakit Ikan Peralatan/perlengkapan 1. PC 2. Peralatan dan bahan laboratorium 3. Referensi dan Jurnal
Pencatatan dan pendataan 1. Sisterkaroline 2. Buku Agenda Laboratorium 3. Sistem aplikasi penerbitan LHU
Pelaksana No.
1.
2.
Uraian Kegiatan
Petugas Laboratorium Parasitologi
Mencatat data hasil nekropsi contoh, fiksatif ke dalam buku /agenda parasit, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan
a.
Mutu Baku
Manager Teknis ( MT)
Mulai
Melakukan pengujian Microcytos roughley dengan metode konvensional
Melakukan sekuensing
identifikasi
Microcytos
roughley
dengan
Waktu
Output
buku/agenda parasit
15 menit
data hasil nekropsi, fiksatif
contoh uji dengan nomor & kode, form distribusi contoh uji, dan formulir tabel uji konvensional
contoh uji dengan nomor & kode, dan form distribusi contoh uji
Melakukan pengujian Microcytos roughley dengan metode biologi b. molekuler
c.
Kelengkapan
teknik
3.
Membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada MT
4.
Menerima LHUS
4 jam
preparat apus / basah
mikroskopis, per sampel
7 hari
preparat histologi
histopatologi, per sampel
6 jam
preparat yang sudah diwarnai
tissue imprint/ wet mount, per sampel
2 hari
Foto hasil pengujian PCR yang menunjukkan PCR RFLP, per target berat pasangan basa (bp)
8 jam
Foto hasil pengujian PCR yang menunjukkan Kit, per target berat pasangan basa (bp)
8 jam
Produk PCR dan grafik
Realtime PCR, per target, tanpa kurva stabdard
Susunan DNA target
Per contoh
7 hari kerja
form LHUS
Selesai
form disposisi dilampiri LHUS
Keterangan
15 menit
5 menit
Jika ada Penyelia maka LHUS harus disyahkan (tandatangan) Penyelia
LEMBAR KERJA IDENTIFIKASI KEGIATAN A. Data Kegiatan 1. Judul SOP 2. Jenis Kegiatan 3. Penanggung Jawab a. Produk b. Kegiatan 4. Scope (Ruang Lingkup) B. Identifikasi Kegiatan Judul Kegiatan Langkah awal Langkah Utama Langkah Akhir C. Identifikasi Langkah Langkah Awal Langkah Utama
Pengujian Parasit Microcytos roughley Rutin Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Pusat Karantina Ikan Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan
Pengujian Parasit Microcytos roughley Pelaksana Laboratorium parasitologi mencatat data hasil nekropsi contoh, fiksatif ke dalam buku /agenda parasit, Pelaksana Laboratorium parasitologi Melakukan pengujian Parasit Microcytos roughley sesuai dengan disposisi MT menerima LHUS
1 Petugas Laboratorium parasitologi mencatat data hasil nekropsi contoh, fiksatif ke dalam buku /agenda parasit, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan 1 Petugas Laboratorium parasitologi melakukan pengujian Parasit Microcytos roughley dengan metode konvensional 2 Petugas Laboratorium parasitologi melakukan pengujian Parasit Microcytos roughley dengan metode biologi molekuler 3 Petugas Laboratorium parasitologi melakukan Identifikasi Parasit Microcytos roughley dengan teknik sekuensing 4 Petugas Laboratorium parasitologi membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan pada MT
Langkah Akhir
1 MT menerima LHUS
Lampiran 51. SOP Pengujian HPI/ HPIK Golongan Mikotik
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA
Nomor SOP Tanggal Pembuatan Tanggal Revisi Tanggal Efektif Disahkan oleh
51/PIL/BKIPM.2/2014 10 Januari 2010 Juli 2014 September 2014 Kepala Pusat Karantina Ikan
Nama SOP
Ir. Muhammad Ridwan, MM, MP NIP. 19630306 198603 1 004 Pengujian HPI/ HPIK Golongan Mikotik
BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN PUSAT KARANTINA IKAN Dasar Hukum 1. UU No. 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan 2. Permen KP 15/MEN/2011 tentang OTK KKP 3. Permen KP No. 21/MEN/2008 tentang OTK Unit Pelaksana Teknis Karantina Ikan 4. Kepmen KP No. 26/MEN/2013 tentang Penetapan Jenis-Jenis Hama dan Ikan Karantina, Golongan, Media Pembawa dan Sebarannya Keterkaitan 1. SOP Alur pengujian HPI/ HPIK pada contoh (sampel MP) di laboratorium terhadap Komoditas perikanan yang dilalulintaskan 2. 3. 4. 5. 6.
SOP Pengujian Ichthyophonus hofferi SOP Pengujian Branchiomyces sanguinis SOP Pengujian Branchiomyces demigrans SOP Pengujian Aphanomyces astaci SOP Pengujian Aphanomyces invadans
Peringatan 1. Kegiatan pemeriksaan harus menerapkan prinsip prosedur keamanan dan keselamatan bekerja di laboratorium 2. Penanganan bahan kimia harus sesuai MSDS (Material Safety Data Sheet)
Kualifikasi pelaksana 1. PHPI Ahli 2. PHPI Terampil
Penyakit Peralatan/perlengkapan 1. PC 2. Peralatan dan bahan laboratorium 3. Referensi dan Jurnal
Pencatatan dan pendataan 1. Sisterkaroline 2. Buku Agenda Laboratorium 3. Sistem aplikasi penerbitan LHU
Pelaksana No.
1.
2.
Uraian Kegiatan
Petugas Laboratorium Mikologi
Mutu Baku Manager Teknis
Kelengkapan
Waktu
buku/agenda mikotik
15 menit
Melakukan pengujian HPI/ HPIK Golongan Mikotik dengan metode mikroskopis
Contoh uji yang telah dilabel kode contoh uji
2 jam
b.
Melakukan pengujian HPI/ HPIK Golongan Mikotik dengan metode kultur cendawan
Contoh uji yang telah dilabel kode contoh uji
c.
Melakukan pengujian HPI/ HPIK Golongan Mikotik dengan metode histopatologi
Contoh uji yang telah dilabel kode contoh uji
Mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku /agenda mikotik, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan a.
Mulai
Contoh uji yang telah dilabel kode contoh uji
d.
Melakukan pengujian HPI/ HPIK Golongan Mikotik dengan metode biologi molekuler
e.
Melakukan pengujian HPI/ HPIK Golongan Mikotik dengan metode immunologi/ serologi
f.
Melakukan identifikasi HPI/ HPIK Golongan Mikotik dengan teknik sekuensing
3.
Membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada MT
4.
Menerima LHUS
Contoh uji yang telah dilabel kode contoh uji
Selesai
Output
Keterangan
data hasil nekropsi, fiksatif
Diketahui jenis hifa alami cendawan
preparat
Diketahui jenis hifa alami cendawan, per contoh
14 hari
isolat cendawan
kemurnian isolat, diketahui bentuk hifa dengan pembiakan invitro, per contoh
7 hari
preparat histologi
ada tidaknya cendawan dalam jaringan, per contoh
14 hari
kecocokan dengan jenis cendawan yang digunakan PCR produk dan gambar sebagai primer,per target, grafik DNA HPIK realtime PCR & konvensional / target HPIK
5 jam
Produk PCR dan grafik
2 hari
Foto hasil pengujian PCR Primer Set Konvensional, yang menunjukkan berat per target pasangan basa (bp)
8 jam
Foto hasil pengujian PCR yang menunjukkan berat Kit, per target pasangan basa (bp)
8 hari
reaksi ikatan/ jumlah antigen dan antibody
FAT / IFAT / IHC, per target
4 hari
susunan DNA target
per target Jika ada Penyelia maka LHUS harus disyahkan (tandatangan) Penyelia
form LHUS
15 menit
LHUS
form disposisi dilampiri LHUS
5 menit
LHUS
Realtime PCR, per target
LEMBAR KERJA IDENTIFIKASI KEGIATAN A. Data Kegiatan 1. Judul SOP 2. Jenis Kegiatan 3. Penanggung Jawab a. Produk b. Kegiatan 4. Scope (Ruang Lingkup) B. Identifikasi Kegiatan Judul Kegiatan Langkah awal
Pengujian HPI/ HPIK Golongan Mikotik Rutin Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Pusat Karantina Ikan
Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan
Langkah Utama
Pengujian HPI/ HPIK Golongan Mikotik Petugas Laboratorium mikologi mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/fiksatif ke dalam buku/agenda mikotik, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi yang telah ditentukan Petugas Laboratorium melakukan pengujian HPI/ HPIK Golongan Mikotik sesuai dengan disposisi
Langkah Akhir
MT menerima LHUS
C. Identifikasi Langkah Langkah Awal Langkah Utama
Petugas Laboratorium mikologi mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku/ agenda mikotik, 1 dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan 1 Petugas Laboratorium mikotik melakukan pengujian HPI/ HPIK Golongan Mikotik dengan metode mikroskopis 2 Petugas Laboratorium mikotik melakukan pengujian HPI/ HPIK Golongan Mikotik dengan metode kultur cendawan 3 Petugas Laboratorium mikotik melakukan pengujian HPI/ HPIK Golongan Mikotik dengan metode histopatologi 4 Petugas Laboratorium mikotik melakukan pengujian HPI/ HPIK Golongan Mikotik dengan metode biologi molekuler 5
Langkah Akhir
Petugas Laboratorium mikotik melakukan pengujian HPI/ HPIK Golongan Mikotik dengan metode immunologi/ serologi
6 Petugas Laboratorium mikotik melakukan identifikasi HPI/ HPIK Golongan Mikotik dengan teknik sekuensing 7 Petugas laboratorium mikotik membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada MT 1 MT menerima LHUS
Lampiran 52. SOP Pengujian Mikotik Ichthyophonus hofferi
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA
Nomor SOP
52/PIL/BKIPM.2/2014
Tanggal Pembuatan
10 Januari 2010
Tanggal Revisi Tanggal Efektif Disahkan oleh
BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN Nama SOP
PUSAT KARANTINA IKAN Dasar Hukum 1. UU No. 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan 2. Permen KP 15/MEN/2011 tentang OTK KKP 3. Permen KP No. 21/MEN/2008 tentang OTK Unit Pelaksana Teknis Karantina Ikan 4. Kepmen KP No. 26/MEN/2013 tentang Penetapan Jenis-Jenis Hama dan Ikan Karantina, Golongan, Media Pembawa dan Sebarannya Keterkaitan 1. SOP Alur pengujian HPI/ HPIK pada contoh (sampel MP) di laboratorium terhadap Komoditas perikanan yang dilalulintaskan
Juni 2014 September 2014 Kepala Pusat Karantina Ikan
Ir. Muhammad Ridwan, MM, MP NIP. 19630306 198603 1 004 Pengujian Mikotik Ichthyophonus hofferi
Kualifikasi pelaksana 1. PHPI Ahli 2. PHPI Terampil Penyakit
2. SOP Pengujian HPI/ HPIK golongan Mikotik
Peralatan/perlengkapan 1. PC 2. Peralatan dan bahan laboratorium 3. Referensi dan Jurnal
Peringatan 1. Kegiatan pemeriksaan harus menerapkan prinsip prosedur keamanan dan keselamatan bekerja di laboratorium 2. Penanganan bahan kimia harus sesuai MSDS (Material Safety Data Sheet)
Pencatatan dan pendataan 1. Sisterkaroline 2. Buku Agenda Laboratorium 3. Sistem aplikasi penerbitan LHU
Pelaksana No.
Uraian Kegiatan
1.
Mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku /agenda mikotik, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan
2.
a. Melakukan pengujian Ichthyophonus hofferi dengan metode mikroskopis
Petugas Laboratorium Mikologi
Mutu Baku Manager Teknis
Kelengkapan
Mulai buku/agenda mikotik
Contoh uji yang telah dilabel kode contoh uji
Waktu
15 menit
2 jam
Output
Keterangan
data hasil nekropsi, fiksatif
Diketahui jenis hifa alami cendawan
preparat
Diketahui jenis hifa alami cendawan, per contoh
b. Melakukan pengujian Ichthyophonus hofferi dengan metode kultur cendawan
Contoh uji yang telah dilabel kode contoh uji
14 hari
isolat cendawan
kemurnian isolat, diketahui bentuk hifa dengan pembiakan invitro, per contoh
c. Melakukan pengujian Ichthyophonus hofferi dengan metode histopatologi
Contoh uji yang telah dilabel kode contoh uji
7 hari
preparat histologi
ada tidaknya cendawan dalam jaringan, per contoh
PCR produk dan gambar grafik DNA HPIK
kecocokan dengan jenis cendawan yang digunakan sebagai primer,per target, realtime PCR & konvensional / target HPIK
8 jam
Produk PCR dan grafik
Realtime PCR, per target, tanpa kurva standard
2 hari
Foto hasil pengujian PCR yang menunjukkan berat pasangan basa (bp)
Primer Set Konvensional, per target
8 jam
Foto hasil pengujian PCR yang menunjukkan berat pasangan basa (bp)
Kit, per target
8 hari
reaksi ikatan/ jumlah antigen FAT / IFAT / IHC, per target dan antibody
Contoh uji yang telah dilabel kode contoh uji
d.
e.
Melakukan pengujian Ichthyophonus hofferi dengan metode biologi molekuler
Melakukan pengujian Ichthyophonus hofferi dengan metode immunologi/ serologi
Contoh uji yang telah dilabel kode contoh uji
7 hari kerja
susunan DNA target
per target
form LHUS
15 menit
LHUS
Jika ada Penyelia maka LHUS harus disyahkan (tandatangan) Penyelia
form disposisi dilampiri LHUS
5 menit
LHUS
f. Melakukan identifikasi Ichthyophonus hofferi dengan teknik sekuensing
3.
Membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada MT
4.
Menerima LHUS
Selesai
11 hari
LEMBAR KERJA IDENTIFIKASI KEGIATAN A. Data Kegiatan 1. Judul SOP 2. Jenis Kegiatan 3. Penanggung Jawab a. Produk b. Kegiatan 4. Scope (Ruang Lingkup) B. Identifikasi Kegiatan Judul Kegiatan Langkah awal Langkah Utama Langkah Akhir C. Identifikasi Langkah Langkah Awal
Langkah Utama
Langkah Akhir
Pengujian HPI/ HPIK Golongan Mikotik Ichthyophonus hofferi Rutin Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Pusat Karantina Ikan Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan
Pengujian HPI/ HPIK Golongan Mikotik Ichthyophonus hofferi Petugas Laboratorium mikologi mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/fiksatif ke dalam buku/agenda mikotik, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi yang telah ditentukan Petugas Laboratorium melakukan Mikotik Ichthyophonus hofferi MT menerima LHUS
1 Petugas Laboratorium mikologi mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku/ agenda mikotik, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan 1 Petugas Laboratorium mikotik melakukan pengujian Mikotik Ichthyophonus hofferi dengan metode mikroskopis 2 Petugas Laboratorium mikotik melakukan pengujian Mikotik Ichthyophonus hoffer i dengan metode kultur cendawan 3 Petugas Laboratorium mikotik melakukan pengujian Mikotik Ichthyophonus hofferi dengan metode histopatologi 4 Petugas Laboratorium mikotik melakukan pengujian Mikotik Ichthyophonus hofferi dengan metode biologi molekuler 5 Petugas Laboratorium mikotik melakukan pengujian Mikotik Ichthyophonus hofferi dengan metode immunologi/ serologi 6 Petugas Laboratorium mikotik melakukan identifikasi Mikotik Ichthyophonus hofferi dengan teknik sekuensing 7 Petugas laboratorium mikotik membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada MT 1 MT menerima LHUS
Lampiran 53. SOP Pengujian Mikotik Branchiomyces sanguinis
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA
Nomor SOP
53/PIL/BKIPM.2/2014
Tanggal Pembuatan
10 Januari 2010
Tanggal Revisi Tanggal Efektif Disahkan oleh
BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN Nama SOP
PUSAT KARANTINA IKAN Dasar Hukum 1. UU No. 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan 2. Permen KP 15/MEN/2011 tentang OTK KKP 3. Permen KP No. 21/MEN/2008 tentang OTK Unit Pelaksana Teknis Karantina Ikan 4. Kepmen KP No. 26/MEN/2013 tentang Penetapan Jenis-Jenis Hama dan Ikan Karantina, Golongan, Media Pembawa dan Sebarannya Keterkaitan 1. SOP Alur pengujian HPI/ HPIK pada contoh (sampel MP) di laboratorium terhadap Komoditas perikanan yang dilalulintaskan 2. SOP Pengujian HPI/ HPIK golongan Mikotik
Peringatan 1. Kegiatan pemeriksaan harus menerapkan prinsip prosedur keamanan dan keselamatan bekerja di laboratorium 2. Penanganan bahan kimia harus sesuai MSDS (Material Safety Data Sheet)
Juni 2014 September 2014 Kepala Pusat Karantina Ikan
Ir. Muhammad Ridwan, MM, MP NIP. 19630306 198603 1 004 Pengujian Mikotik Branchiomyces sanguinis
Kualifikasi pelaksana 1. PHPI Ahli 2. PHPI Terampil Penyakit Peralatan/perlengkapan 1. PC 2. Peralatan dan bahan laboratorium 3. Referensi dan Jurnal
Pencatatan dan pendataan 1. Sisterkaroline 2. Buku Agenda Laboratorium 3. Sistem aplikasi penerbitan LHU
Pelaksana No.
1.
2.
Uraian Kegiatan
Mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku /agenda mikotik, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan
Petugas Laboratorium Mikologi
Mutu Baku Manager Teknis
Mulai
Kelengkapan
buku/agenda mikotik
Waktu
15 menit
Output
Keterangan
data hasil nekropsi, fiksatif
Diketahui jenis hifa alami cendawan
preparat
Diketahui jenis hifa alami cendawan, per contoh
a. Melakukan pengujian Branchiomyces sanguinis dengan metode mikroskopis
Contoh uji yang telah dilabel kode contoh uji
Melakukan pengujian Branchiomyces sanguinis dengan metode kultur b. cendawan
Contoh uji yang telah dilabel kode contoh uji
10 hari
isolat cendawan
kemurnian isolat, diketahui bentuk hifa dengan pembiakan invitro, per contoh
c. Melakukan pengujian Branchiomyces sanguinis dengan metode histopatologi
Contoh uji yang telah dilabel kode contoh uji
4 hari
preparat histologi
ada tidaknya cendawan dalam jaringan, per contoh
PCR produk dan gambar grafik DNA HPIK
kecocokan dengan jenis cendawan yang digunakan sebagai primer,per target, realtime PCR & konvensional / target HPIK
8 jam
Produk PCR dan grafik
Realtime PCR, per target, tanpa kurva standard
2 hari
Foto hasil pengujian PCR yang menunjukkan berat pasangan basa (bp)
Primer Set Konvensional, per target
8 jam
Foto hasil pengujian PCR yang menunjukkan berat pasangan basa (bp)
Kit, per target
8 hari
reaksi ikatan/ jumlah antigen FAT / IFAT / IHC, per target dan antibody
Contoh uji yang telah dilabel kode contoh uji
d.
e.
Melakukan pengujian Branchiomyces sanguinis dengan metode biologi molekuler
Melakukan pengujian Branchiomyces sanguinis dengan metode immunologi/ serologi
Contoh uji yang telah dilabel kode contoh uji
Membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada MT
4.
Menerima LHUS
Selesai
3 hari
7 hari kerja
susunan DNA target
per target
form LHUS
15 menit
LHUS
Jika ada Penyelia maka LHUS harus disyahkan (tandatangan) Penyelia
form disposisi dilampiri LHUS
5 menit
LHUS
f. Melakukan identifikasi Branchiomyces sanguinis dengan teknik sekuensing
3.
2 jam
LEMBAR KERJA IDENTIFIKASI KEGIATAN A. Data Kegiatan 1. Judul SOP 2. Jenis Kegiatan 3. Penanggung Jawab a. Produk b. Kegiatan 4. Scope (Ruang Lingkup) B. Identifikasi Kegiatan Judul Kegiatan Langkah awal
Langkah Utama C. Identifikasi Langkah Langkah Awal
Langkah Utama
Langkah Akhir
Pengujian Branchiomyces sanguinis Rutin Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Pusat Karantina Ikan Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan
Pengujian Branchiomyces sanguinis Petugas Laboratorium mikologi mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/fiksatif ke dalam buku/agenda mikotik, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi yang telah ditentukan Petugas Laboratorium melakukan Mikotik Branchiomyces sanguinis
1 Petugas Laboratorium mikologi mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku/ agenda mikotik, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan 1 Petugas Laboratorium mikotik melakukan pengujian Mikotik Branchiomyces sanguinis dengan metode mikroskopis 2 Petugas Laboratorium mikotik melakukan pengujian Mikotik Branchiomyces sanguinis dengan metode kultur cendawan 3 Petugas Laboratorium mikotik melakukan pengujian Mikotik Branchiomyces sanguinis dengan metode histopatologi 4 Petugas Laboratorium mikotik melakukan pengujian Mikotik Branchiomyces sanguinis dengan metode biologi molekuler 5 Petugas Laboratorium mikotik melakukan pengujian Mikotik Branchiomyces sanguinis dengan metode immunologi/ serologi 6 Petugas Laboratorium mikotik melakukan identifikasi Mikotik Branchiomyces sanguinis dengan teknik sekuensing 7 Petugas laboratorium mikotik membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada MT 1 MT menerima LHUS
Lampiran 54. SOP Pengujian Mikotik Branchiomyces demigrans
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA
Nomor SOP
54/PIL/BKIPM.2/2014
Tanggal Pembuatan
10 Januari 2010
Tanggal Revisi Tanggal Efektif Disahkan oleh
BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN Nama SOP
PUSAT KARANTINA IKAN Dasar Hukum 1. UU No. 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan 2. Permen KP 15/MEN/2011 tentang OTK KKP 3. Permen KP No. 21/MEN/2008 tentang OTK Unit Pelaksana Teknis Karantina Ikan 4. Kepmen KP No. 26/MEN/2013 tentang Penetapan Jenis-Jenis Hama dan Ikan Karantina, Golongan, Media Pembawa dan Sebarannya Keterkaitan 1. SOP Alur pengujian HPI/ HPIK pada contoh (sampel MP) di laboratorium terhadap Komoditas perikanan yang dilalulintaskan
Juni 2014 September 2014 Kepala Pusat Karantina Ikan
Ir. Muhammad Ridwan, MM, MP NIP. 19630306 198603 1 004 Pengujian Mikotik Branchiomyces demigrans
Kualifikasi pelaksana 1. PHPI Ahli 2. PHPI Terampil Penyakit
2. SOP Pengujian HPI/ HPIK golongan Mikotik
Peralatan/perlengkapan 1. PC 2. Peralatan dan bahan laboratorium 3. Referensi dan Jurnal
Peringatan 1. Kegiatan pemeriksaan harus menerapkan prinsip prosedur keamanan dan keselamatan bekerja di laboratorium 2. Penanganan bahan kimia harus sesuai MSDS (Material Safety Data Sheet)
Pencatatan dan pendataan 1. Sisterkaroline 2. Buku Agenda Laboratorium 3. Sistem aplikasi penerbitan LHU
Pelaksana No.
1.
2.
Uraian Kegiatan
Mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku /agenda mikotik, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan
a.
Petugas Laboratorium Mikologi
Mutu Baku Manager Teknis
Mulai
Kelengkapan
buku/agenda mikotik
Contoh uji yang telah dilabel kode contoh uji
Melakukan pengujian Branchiomyces demigrans dengan metode mikroskopis
Waktu
Output
15 menit
data hasil nekropsi, fiksatif
Diketahui jenis hifa alami cendawan
2 jam
preparat
Diketahui jenis hifa alami cendawan, per contoh
Keterangan
b.
Melakukan pengujian Branchiomyces demigrans dengan metode kultur cendawan
Contoh uji yang telah dilabel kode contoh uji
14 hari
isolat cendawan
kemurnian isolat, diketahui bentuk hifa dengan pembiakan invitro, per contoh
c.
Melakukan pengujian Branchiomyces demigrans dengan metode histopatologi
Contoh uji yang telah dilabel kode contoh uji
4 hari
preparat histologi
ada tidaknya cendawan dalam jaringan, per contoh
PCR produk dan gambar grafik DNA HPIK
kecocokan dengan jenis cendawan yang digunakan sebagai primer,per target, realtime PCR & konvensional / target HPIK
8 jam
Produk PCR dan grafik
Realtime PCR, per target, tanpa kurva standard
2 hari
Foto hasil pengujian PCR yang menunjukkan berat pasangan basa (bp)
Primer Set Konvensional, per target
8 jam
Foto hasil pengujian PCR yang menunjukkan berat pasangan basa (bp)
Kit, per target
8 hari
reaksi ikatan/ jumlah antigen dan antibody
7 hari kerja
susunan DNA target
Contoh uji yang telah dilabel kode contoh uji
d.
e.
Melakukan pengujian Branchiomyces demigrans dengan metode biologi molekuler
Melakukan pengujian Branchiomyces demigrans dengan metode immunologi/ serologi
Contoh uji yang telah dilabel kode contoh uji
f. Melakukan identifikasi Branchiomyces demigrans dengan teknik sekuensing
3.
Membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada MT
4.
Menerima LHUS
Selesai
3 hari
form LHUS
15 menit
LHUS
form disposisi dilampiri LHUS
5 menit
LHUS
FAT / IFAT / IHC, per target
, per target
Jika ada Penyelia maka LHUS harus disyahkan (tandatangan) Penyelia
LEMBAR KERJA IDENTIFIKASI KEGIATAN A. Data Kegiatan 1. Judul SOP 2. Jenis Kegiatan 3. Penanggung Jawab a. Produk b. Kegiatan 4. Scope (Ruang Lingkup) B. Identifikasi Kegiatan Judul Kegiatan
Pengujian Branchiomyces demigrans Rutin Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Pusat Karantina Ikan Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan
Pengujian Branchiomyces sanguinisProsedur Pengujian Branchiomyces demigrans
Langkah awal
Petugas Laboratorium mikologi mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/fiksatif ke dalam buku/agenda mikotik, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi yang telah ditentukan
Langkah Utama
Petugas Laboratorium melakukan Mikotik Branchiomyces demigrans
Langkah Akhir
MT menerima LHUS
C. Identifikasi Langkah Langkah Awal
Langkah Utama
Langkah Akhir
1 Petugas Laboratorium mikologi mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku/ agenda mikotik, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan 1 Petugas Laboratorium mikotik melakukan pengujian Mikotik Branchiomyces demigrans dengan metode mikroskopis 2 Petugas Laboratorium mikotik melakukan pengujian Mikotik Branchiomyces demigrans dengan metode kultur cendawan 3 Petugas Laboratorium mikotik melakukan pengujian Mikotik Branchiomyces demigrans dengan metode histopatologi 4 Petugas Laboratorium mikotik melakukan pengujian Mikotik Branchiomyces demigrans dengan metode biologi molekuler 6 Petugas Laboratorium mikotik melakukan pengujian Mikotik Branchiomyces demigrans dengan metode immunologi/ serologi 7 Petugas Laboratorium mikotik melakukan identifikasi Mikotik Branchiomyces demigrans dengan teknik sekuensing 7 Petugas laboratorium mikotik membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada MT 1 MT menerima LHUS
Lampiran 55. SOP Pengujian Mikotik Aphanomyces astaci
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA
Nomor SOP
55/PIL/BKIPM.2/2014
Tanggal Pembuatan
10 Januari 2010
Tanggal Revisi Tanggal Efektif Disahkan oleh
BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN Nama SOP
PUSAT KARANTINA IKAN Dasar Hukum 1. UU No. 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan 2. Permen KP 15/MEN/2011 tentang OTK KKP 3. Permen KP No. 21/MEN/2008 tentang OTK Unit Pelaksana Teknis Karantina Ikan 4. Kepmen KP No. 26/MEN/2013 tentang Penetapan Jenis-Jenis Hama dan Ikan Karantina, Golongan, Media Pembawa dan Sebarannya Keterkaitan 1. SOP Alur pengujian HPI/ HPIK pada contoh (sampel MP) di laboratorium terhadap Komoditas perikanan yang dilalulintaskan
Juni 2014 September 2014 Kepala Pusat Karantina Ikan
Ir. Muhammad Ridwan, MM, MP NIP. 19630306 198603 1 004 Pengujian Mikotik Aphanomyces astaci
Kualifikasi pelaksana 1. PHPI Ahli 2. PHPI Terampil Penyakit
2. SOP Pengujian HPI/ HPIK golongan Mikotik
Peralatan/perlengkapan 1. PC 2. Peralatan dan bahan laboratorium 3. Referensi dan Jurnal
Peringatan 1. Kegiatan pemeriksaan harus menerapkan prinsip prosedur keamanan dan keselamatan bekerja di laboratorium 2. Penanganan bahan kimia harus sesuai MSDS (Material Safety Data Sheet)
Pencatatan dan pendataan 1. Sisterkaroline 2. Buku Agenda Laboratorium 3. Sistem aplikasi penerbitan LHU
Pelaksana No.
Uraian Kegiatan
1.
Mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku /agenda mikotik, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan
2.
a. Melakukan pengujian Aphanomyces astaci dengan metode mikroskopis
Petugas Laboratorium Mikologi
Mutu Baku Manager Teknis
Mulai
Kelengkapan
buku/agenda mikotik
Contoh uji yang telah dilabel kode contoh uji
Waktu
Output
15 menit
data hasil nekropsi, fiksatif
Diketahui jenis hifa alami cendawan
2 jam
preparat
Diketahui jenis hifa alami cendawan, per contoh
Keterangan
b. Melakukan pengujian Aphanomyces astaci dengan metode kultur cendawan
Contoh uji yang telah dilabel kode contoh uji
14 hari
isolat cendawan
kemurnian isolat, diketahui bentuk hifa dengan pembiakan invitro, per contoh
c. Melakukan pengujian Aphanomyces astaci dengan metode histopatologi
Contoh uji yang telah dilabel kode contoh uji
7 hari
preparat histologi
ada tidaknya cendawan dalam jaringan, per contoh
PCR produk dan gambar grafik DNA HPIK
kecocokan dengan jenis cendawan yang digunakan sebagai primer,per target, realtime PCR & konvensional / target HPIK
8 jam
Produk PCR dan grafik
Realtime PCR, per target, tanpa kurva standard
2 hari
Foto hasil pengujian PCR yang menunjukkan berat pasangan basa (bp)
Primer Set Konvensional, per target
8 jam
Foto hasil pengujian PCR yang menunjukkan berat pasangan basa (bp)
Kit, per target
8 hari
reaksi ikatan/ jumlah antigen dan antibody
7 hari kerja
susunan DNA target
Contoh uji yang telah dilabel kode contoh uji
d. Melakukan pengujian Aphanomyces astaci dengan metode biologi molekuler
e.
Melakukan pengujian Aphanomyces astaci dengan metode immunologi/ serologi
Contoh uji yang telah dilabel kode contoh uji
f. Melakukan identifikasi Aphanomyces astaci dengan teknik sekuensing
3.
Membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada MT
4.
Menerima LHUS
Selesai
11 hari
form LHUS
15 menit
LHUS
form disposisi dilampiri LHUS
5 menit
LHUS
FAT / IFAT / IHC, per target
per target
Jika ada Penyelia maka LHUS harus disyahkan (tandatangan) Penyelia
Lampiran 56. SOP Pengujian Mikotik Aphanomyces invadans
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA
Nomor SOP
56/PIL/BKIPM.2/2014
Tanggal Pembuatan
10 Januari 2010
Tanggal Revisi Tanggal Efektif Disahkan oleh
BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN Nama SOP
PUSAT KARANTINA IKAN Dasar Hukum 1. UU No. 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan 2. Permen KP 15/MEN/2011 tentang OTK KKP 3. Permen KP No. 21/MEN/2008 tentang OTK Unit Pelaksana Teknis Karantina Ikan 4. Kepmen KP No. 26/MEN/2013 tentang Penetapan Jenis-Jenis Hama dan Ikan Karantina, Golongan, Media Pembawa dan Sebarannya Keterkaitan 1. SOP Alur pengujian HPI/ HPIK pada contoh (sampel MP) di laboratorium terhadap Komoditas perikanan yang dilalulintaskan
Juni 2014 September 2014 Kepala Pusat Karantina Ikan
Ir. Muhammad Ridwan, MM, MP NIP. 19630306 198603 1 004 Pengujian Mikotik Aphanomyces invadans
Kualifikasi pelaksana 1. PHPI Ahli 2. PHPI Terampil Penyakit
2. SOP Pengujian HPI/ HPIK golongan Mikotik
Peralatan/perlengkapan 1. PC 2. Peralatan dan bahan laboratorium 3. Referensi dan Jurnal
Peringatan 1. Kegiatan pemeriksaan harus menerapkan prinsip prosedur keamanan dan keselamatan bekerja di laboratorium 2. Penanganan bahan kimia harus sesuai MSDS (Material Safety Data Sheet)
Pencatatan dan pendataan 1. Sisterkaroline 2. Buku Agenda Laboratorium 3. Sistem aplikasi penerbitan LHU
Pelaksana No.
1.
2.
Uraian Kegiatan
Mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku /agenda mikotik, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan
Petugas Laboratorium Mikologi
Mutu Baku Manager Teknis
Mulai
buku/agenda mikotik
Contoh uji yang telah dilabel kode contoh uji
a. Melakukan pengujian Aphanomyces invadans dengan metode mikroskopis
b.
Kelengkapan
Melakukan pengujian Aphanomyces invadans dengan metode kultur cendawan
c. Melakukan pengujian Aphanomyces invadans dengan metode histopatologi
e.
Membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada MT
4.
Menerima LHUS
Diketahui jenis hifa alami cendawan
preparat
Diketahui jenis hifa alami cendawan, per contoh
isolat cendawan
Contoh uji yang telah dilabel kode contoh uji
7 hari
preparat histologi
ada tidaknya cendawan dalam jaringan, per contoh
11 hari
PCR produk dan gambar grafik DNA HPIK
kecocokan dengan jenis cendawan yang digunakan sebagai primer,per target, realtime PCR & konvensional / target HPIK
8 jam
Produk PCR dan grafik
Realtime PCR, per target tanpa kurva standard
2 hari
Foto hasil pengujian PCR yang menunjukkan berat pasangan basa (bp)
Primer Set Konvensional, per target
8 jam
Foto hasil pengujian PCR yang menunjukkan berat pasangan basa (bp)
Kit, per target
8 hari
reaksi ikatan/ jumlah antigen FAT / IFAT / IHC, per target dan antibody
Contoh uji yang telah dilabel kode contoh uji
7 hari kerja
Selesai
data hasil nekropsi, fiksatif
14 hari
f. Melakukan identifikasi Aphanomyces invadans dengan teknik sekuensing
3.
2 jam
Keterangan
Contoh uji yang telah dilabel kode contoh uji
Melakukan pengujian Aphanomyces invadans dengan metode biologi molekuler
Melakukan pengujian Aphanomyces invadans dengan metode immunologi/ serologi
15 menit
Output
kemurnian isolat, diketahui bentuk hifa dengan pembiakan invitro, per contoh
Contoh uji yang telah dilabel kode contoh uji
d.
Waktu
susunan DNA target
, per target
Jika ada Penyelia maka LHUS harus disyahkan (tandatangan) Penyelia
form LHUS
15 menit
LHUS
form disposisi dilampiri LHUS
5 menit
LHUS
LEMBAR KERJA IDENTIFIKASI KEGIATAN A. Data Kegiatan 1. Judul SOP 2. Jenis Kegiatan 3. Penanggung Jawab a. Produk b. Kegiatan 4. Scope (Ruang Lingkup) B. Identifikasi Kegiatan Judul Kegiatan Langkah awal
Pengujian Aphanomyces invadans Rutin Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Pusat Karantina Ikan Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan
Pengujian Aphanomyces invadans Petugas Laboratorium mikologi mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/fiksatif ke dalam buku/agenda mikotik, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi yang telah ditentukan
Langkah Utama
Petugas Laboratorium melakukan Mikotik Aphanomyces invadans
Langkah Akhir
MT menerima LHUS
C. Identifikasi Langkah Langkah Awal
Langkah Utama
Langkah Akhir
Salinan sesuai dengan aslinya Kepala Bagian Kepegawaian, Hukum dan Organisasi
1 Petugas Laboratorium mikologi mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku/ agenda mikotik, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan 1 Petugas Laboratorium mikotik melakukan pengujian Mikotik Aphanomyces invadans dengan metode mikroskopis 2 Petugas Laboratorium mikotik melakukan pengujian Mikotik Aphanomyces invadans dengan metode kultur cendawan 3 Petugas Laboratorium mikotik melakukan pengujian Mikotik Aphanomyces invadan s dengan metode histopatologi 4 Petugas Laboratorium mikotik melakukan pengujian Mikotik Aphanomyces invadans dengan metode biologi molekuler 5 Petugas Laboratorium mikotik melakukan pengujian Mikotik Aphanomyces invadans dengan metode immunologi/ serologi 6 Petugas Laboratorium mikotik melakukan identifikasi Mikotik Aphanomyces invadans dengan teknik sekuensing 7 Petugas laboratorium mikotik membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada MT 1 MT menerima LHUS Ditetapkan di Jakarta Pada Tanggal 28 Agustus 2014 KEPALA BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN
ttd
SUGIMAN
NARMOKO PRASMADJI