Keputusan Kepala Dinas Kelautan Dan Perikanan Provinsi Banten Nomor : / -DKP/2014
Tentang Penetapan Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Kelautan Dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017
PEMERINTAH PROVINSI BANTEN DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B) Jl.Curug Palima Kota Serang Telp.0254 267024 www.dkp.bantenprov.go.id
PEMERINTAH PROVINSI BANTEN Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B) Telp. (0254) 267024, Serang - Banten
KEPUTUSAN KEPALA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI BANTEN NOMOR : …/…. - DKP/2012 TENTANG RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI BANTEN 2012-2017
Menimbang
: a. bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal 19 ayat (2) Undang-undang Nomor 25 Tahun 2007 Tahun 2005 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dipandang perlu menetapkan Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten 2012-2017; b. bahwa untuk itu perlu ditetapkan dengan Surat Keputusan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten;
Mengingat
: 1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2000 tentang Pembentukan Provinsi Banten (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 182, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4010); 2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 4737); 5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017
1
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah Lampiran IV Tahapan dan Tata Cara Penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD); 6. Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 1 Tahun 2007 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah (Lembar Daerah Provinsi Banten Tahun 2007 Nomor 1, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Banten Nomor 4); 7. Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 3 Tahun 2008 tentang Pembentukan, Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Banten; 8. Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor : 1 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Banten Tahun 2005-2025; 9. Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor : 2 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Banten Tahun 2010-2030; 10. Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 4 Tahun 2012 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Banten Tahun 2012-2017 11. Peraturan Gubernur Banten Nomor 26 Tahun 2008 tentang Uraian Tugas dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Banten;
MEMUTUSKAN Menetapkan KESATU
KEDUA
KETIGA
KEEMPAT
: Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten
Tahun 2012-2017, yang selanjutnya disebut Renstra DKP adalah dokumen perencanaan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Bnaten untuk periode 5 (lima) tahun terhitung sejak tahun 2012 sampai dengan tahun 2014 : Renstra DKP sebagai pedoman bagi unit kerja di lingkungan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi dalam menyusun program dan kegiatan yang selanjutnya dituangkan dalam Rencana Kerja (Renja) DKP setiap tahunnya : Renstra DKP sebagaimana dimaksud pada diktum kesatu, tercantum dalam Lampiran I yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Surat Keputusan ini Kepala Dinas melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan Renstra DKP yang dituangkan dalam Renja DKP
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017
2
KELIMA
: Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di : SERANG Pada Tanggal : 20 Pebruari 2014 Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten
Ir. Hj. MAYSAROH MAWARDI, MM Pembina Tk. I NIP. 19580307 198503 2 001 Tembusan : 1. Inspektur Provinsi Banten; 2. Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Banten;
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017
3
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017
4
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017
5
DAFTAR ISI
Keputusan Kepala Dinas Kelautan Dan Perikanan Provinsi Banten Nomor : 902 / 056 -DKP/2014 Tentang Penetapan Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Kelautan Dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 BAB I. PENDAHULUAN 1.1 1.2 1.3 1.4
Latar Belakang ............................................................................................ Landasan Hukum ........................................................................................ Maksud dan Tujuan ..................................................................................... Sistematika Penulisan ..................................................................................
1 2 3 3
BAB II. GAMBARAN PELAYANAN SKPD 2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD ............................................ 2.1.1 Sekretaris ........................................................................................ 2.1.2 Bidang Bina usaha .......................................................................... 2.1.3 Bidang Sumberdaya Kelautan ......................................................... 2.1.4 Bidang Perikanan Budidaya ............................................................ 2.1.5 Bidang Pengendalian Sumberdaya Kelautan dan Perikanan .......... 2.1.6 Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) ............................................. 2.1.6.1 UPTD Balai Pengujian Mutu Hasil Perikanan (BPMHP)..... 2.1.6.2 UPTD Balai Budidaya Ikan Air Tawar (BBAT) .................... 2.1.6.3 UPTD Balai Budidaya Ikan Pantai (BBIP) .......................... 2.1.6.4 UPTD Balai Pelabuhan Perikanan Pantai (BPPP).............. 2.2 Sumber Daya SKPD ................................................................................... 2.2.1 Sumberdaya Manusia...................................................................... 2.2.3 Aset/Modal....................................................................................... 2.2.4 Unit Usaha....................................................................................... 2.3 Kinerja Pelayanan SKPD ............................................................................ 2.3.1 Reviu Pencapaian Kinerja Pelayanan SKPD .................................. 2.3.2 Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan SKPD .................. 2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD ...................... 2.4.1 Peluang .......................................................................................... 2.4.2 Tantangan ......................................................................................
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017
6 8 9 9 10 11 12 13 14 15 15 16 16 17 19 19 19 21 23 23 24
i
BAB III. ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD ......................................................................................................... 3.1.1 Potensi ........................................................................................... 3.1.2 Permasalahan ................................................................................ 3.1.3 Peluang .......................................................................................... 3.2 Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Provinsi Banten Terpilih ................................................................ 3.2.1 Visi dan Misi Provinsi Banten ......................................................... 3.3 Telaahan Renstra K/L dan Renstra ............................................................. 3.3.1 Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Strategis ......................................... 3.3.2 Arah Kebijakan dan Strategi Nasional ............................................ 3.3.3 Arah Kebijakan dan Strategi Kementerian Kelautan dan Perikanan ....................................................................................... 3.3.4 Dukungan Lintas Sektor ................................................................. 3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis ..................................................................................................... 3.5 Penentuan Isu-isu Strategis ....................................................................... 3.6 Isu Strategis Daerah .................................................................................. 3.6.1 Kesenjangan Wilayah ..................................................................... 3.6.2 Isu Strategis Kabupaten/Kota di Provinsi Banten ........................... 3.6.3 Isu Strategis RPJMD Provinsi Banten Tahun 2012-2017 ...............
25 26 29 31 35 35 38 38 42 45 63 64 81 95 95 95 96
BAB IV. VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN 4.1 Visi dan Misi SKPD ..................................................................................... 4.2 Tujuan dan Sasaran ................................................................................... 4.3 Strategi dan Arah Kebijakan ......................................................................
97 97 99
BAB V. KEBIJAKAN UMUM, PROGRAM, INDIKATOR KINERJA, KEGIATAN DAN PENDANAAN INDIKATIF ........................................................................... 106 5.1 Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Daerah ............................. 5.2 Program dan Kegiatan Pembanunan daerah .............................................
106 107
BAB VI. INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD ....................................................................................
116
BAB VII. PENUTUP...................................................................................................... 120
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017
ii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Rekapitulasi Jumlah Pegawai DKP Banten 2012 ...................................
17
Tabel 2.2 Aset/Modal DKP Banten ..........................................................................
18
Tabel 2.3 Sarana Kendaraan Khusus......................................................................
18
Tabel 2.4 Capaian Kinerja Dinas Kelautan dan Perikanan Tahun 200-2011 ..........
20
Tabel 2.5 Target dan Realisasi Pendapatan 2009-2012 .........................................
23
Tabel 2.6 Target dan Realisasi Belanja 2009-2012 ................................................
23
Tabel 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi DKP Provinsi Banten ...............................................................................
32
Tabel 3.2 Indikator Kinerja Utama (IKU) Kementerian Kelautan dan Perikanan Tahun 2013-2014 ...................................................................................
43
Tabel 3.3 Dukungan Lintas Sektor .........................................................................
63
Tabel 3.4 Hasil Telaahan Struktur Ruang Wilayah Provinsi Banten .......................
70
Tabel 3.5 Hasil Telaahan Pola Ruang Wilayah Provinsi Banten ............................
73
Tabel 3.6 Hasil Analisis terhadap Dokumen KLHS Provinsi Banten .......................
77
Tabel 3.7 Identifikasi Isu-Isu Strategis (Lingkungan Eksternal) ..............................
82
Tabel 3.8 Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan SKPD Terhadap Pencapaian Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah ..............................................................................
83
Tabel 3.9 Permasalahan Pelayanan SKPD Provinsi Banten berdasarkan Sasaran Renstra KKP beserta Faktor Penghambat dan Pendorong Keberhasilan Penanganannya ......................................................................................
86
Tabel 3.10 Permasalahan Pelayanan SKPD Provinsi berdasarkan Sasaran Renstra SKPD Kabupaten/Kota beserta Faktor Penghambat dan Pendorong Keberhasilan Penanganannya ................................................................
89
Tabel 3.11 Permasalahan Pelayanan SKPD berdasarkan Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah beserta Faktor Penghambat dan Pendorong Keberhasilan Penanganannya ...................................................................................... 92
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017
iii
Tabel 3.12 Permasalahan Pelayanan SKPD berdasarkan Analisis KLHS beserta Faktor Penghambat dan Pendorong Keberhasilan Penanganannya ......
94
Tabel 4.1 Misi, Tujuan, Sasaran dan Target Kinerja Sasaran ................................
98
Tabel 4.2 Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan .......................
101
Tabel 5.1 Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif SKPD .....................................................................
110
Tabel 6.1 Indikator Kinerja Program (Outcome) SKPD Tahun 20012-2017 ...........
118
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Bagan Alir Tahapan Penyusunan Renstra SKPD Provinsi ...................
5
Gambar 2.1 Struktur Organisasi DKP Banten .........................................................
7
Gambar 2.2 Struktur Organisasi UPTD DKP Banten ..............................................
13
Gambar 6.1 Arsitektur Kinerja Pembangunan Daerah ......................................................
119
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017
v
LEMBAR TAMBAHAN
A. Nota Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Nomor 005/395.a - DKP/2012 Agustus 2012 tentang Penyampaian Rancangan Akhir Renstra SKPD Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 dan Laporan Pengendalian dan Evaluasi Kebijakan Renstra SKPD. B. Kontrak Produksi Perikanan Provinsi Banten dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan Tahun 2009-2014.
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017
vi
BAB I
LAMPIRAN SURAT KEPUTUSAN KEPALA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR / -DKP/2014 TENTANG PENETAPAN RENCANA STRATEGIS DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI BANTEN TAHUN 2012-2017
PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 20122017 yang selanjutnya disingkat RENSTRA DKP adalah dokumen perencanaan jangka menengah Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten untuk periode 5 (lima) tahun. RENSTRA DKP disusun sesuai dengan tugas dan fungsi SKPD (Peraturan Daerah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Uraian Tugas Dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Banten ) serta berpedoman kepada Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2012 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Banten 2012-2017 juga pada Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor Per.06/Men/2010 tentang Rencana Strategis Kementerian Kelautan dan Perikanan 2010-2014 dan bersifat indikatif. RENSTRA DKP merupakan acuan bagi penyusunan RENJA Lingkup Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten. RENSTRA DKP ini juga merupakan acuan perencanaan, baik di tingkat Provinsi maupun Kabupaten/Kota, memuat visi, misi, tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, program dan kegiatan. Dalam penyusunan RENSTRA DKP telah menempuh beberapa tahapan yaitu (1) Persiapan penyusunan Renstra DKP dengan menetapkan Tim Penyusun Renstra DKP melalui SK Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten 2012-2017 Nomor : 902/091.F-DKP/2012 dan menyusun agenda kerja Tim Penyusun Renstra; (2) Penyusunan rancangan awal Renstra yang dibahas pada Forum SKPD; (3) Penyusunan rancangan akhir Renstra DKP melalui Rapat Verifikasi Renstra SKPD (4) Penetapan Renstra SKPD melalui Keputusan Gubernur tentang Rencana Kerja Strategis Organisasi Perangkat Daerah Provinsi Banten 2012-2017. Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017
1
RENSTRA DKP merupakan pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja pada unit kerja Lingkup Dinas Kelautan dan Perikanan setiap tahun.
Dalam penyusunannya,
RENSTRA DKP dilakukan secara komprehensif dan terpadu, dengan mengedepankan keterlibatan masyarakat secara partisipatif, serta memperhatikan aspirasi pemangku kepentingan yang tertuang dalam rekomendasi Berita Acara Hasil Kesepakatan Forum SKPD Tahun 2012. 1.2. Landasan Hukum Dasar hukum penyusunan
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan
Provinsi Banten adalah sebagai berikut : - Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2000 tentang Pembentukan Provinsi Banten - Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional; - Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan Sebagaimana Telah Diubah Dengan Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009; - Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah - Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir Dan Pulau-Pulau Kecil; - Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,
Pengendalian
dan
Evaluasi
Pelaksanaan
Rencana
Pembangunan Daerah - Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor Per.15/MEN/2012 tentang Rencana Strategis Kementerian Kelautan dan Perikanan Tahun 2010 - 2014 - Peraturan Menteri Dalam Negeri No 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan,
Pengendalian,
Dan
Evaluasi
Pelaksanaan
Rencana
Pembangunan Daerah - Peraturan Daerah Nomor : 3 Tahun 2012 tentang Pembentukan Organisasi Perangkat Daerah Provinsi Banten - Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor : 1 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Banten Tahun 2005-2025 Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017
2
- Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor : 2 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Banten Tahun 2010-2030 - Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 4 Tahun 2012 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Banten Tahun 2012-2017 - Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor : 9 Tahun 2011 tentang Restribusi Daerah - Peraturan Gubernur Banten Nomor 26 Tahun 2008 tentang Uraian Tugas dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Banten 1.3. Maksud dan Tujuan Dokumen Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 ditetapkan dengan maksud untuk memberikan arahan sekaligus menjadi pedoman penyelenggraan pembangunan kelautan dan perikanan selama periode 5 (lima) tahun ke depan terutama bagi pemerintah daerah, dunia usaha, dan seluruh pemangku kepentingan masyarakat kelautan dan perikanan di Provinsi Banten. Adapun tujuan penyusunan Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 adalah sebagai berikut: 1.
Menetapkan visi, misi, tujuan, sasaran, strategi, kebijakan dan kegiatan pembangunan kelautan dan perikanan jangka menengah;
2.
Menetapkan pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja (Renja) pembangunan kelautan dan perikanan dan perencanaan penganggaran pada Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten serta kabupaten/kota se-Provinsi Banten;
3.
Mewujudkan perencanaan pembangunan kelautan dan perikanan yang sinergis dan terpadu antara perencanaan pembangunan nasional, provinsi dan kabupaten/kota.
1.4. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten tahun 2012 – 2017 adalah sebagai berikut : Bab I
:
PENDAHULUAN, berisi tentang Latar Belakang, Landasan Hukum, Maksud dan Tujuan, dan Sistematika Penulisan.
Bab II
:
GAMBARAN PELAYANAN SKPD, berisi tentang Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi SKPD, Sumberdaya SKPD, Kinerja Pelayanan
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017
3
SKPD dan Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD Bab III
:
ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI, berisi tentang Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD, Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih, Telaahan Renstra K/L dan Renstra SKPD, Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis dan Penentuan Isu-isu Strategis
Bab IV
:
VISI, MISI, TUJUAN,SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN berisi tentang Visi dan Misi SKPD, Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah SKPD, serta Strategi dan Kebijakan SKPD
Bab V
:
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF berisi tentang Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif
Bab VI
:
INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD, berisi Indikator Kinerja SKPD yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD dan dukungan lintas sektor
Bab VII
:
PENUTUP, berisi kesimpulan atas substansi Renstra secara menyeluruh, harapan terhadap hasil yang diinginkan serta kaidah pelaksanaan .
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017
4
Gambar 1.1 Bagan Alir Tahapan Penyusunan Renstra SKPD Provinsi
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017
5
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN SKPD 2.1. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi SKPD Susunan organisasi Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor : 3 Tahun 2012 tentang Pembentukan Organisasi Perangkat Daerah Provinsi Banten terdiri dari: 1. Kepala Dinas 2. Sekretaris 3. Bidang Bina Usaha 4. Bidang Sumberdaya Kelautan 5. Bidang Perikanan Budidaya 6. Bidang Pengendalian Sumberdaya Kelautan dan Perikanan 7. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Tugas Pokok Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten adalah membantu Gubernur untuk melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi daerah dan tugas pembantuan di bidang kelautan dan perikanan. Struktur Organisasi dapat dilihat pada Gambar 2.1. Sedangkan fungsi Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten adalah sebagai berikut : 1.
Penyusunan rencana strategis dinas berdasarkan rencana strategis pemerintah daerah.
2.
Perumusan kebijakan teknis dibidang kelautan dan perikanan sesuai rencana strategis.
3.
Pembinaan dan Penyelenggaraan serta koordinasi bidang bina usaha kewenangan provinsi.
4.
Pembinaan dan Penyelenggaraan pemeliharaan serta koordinasi bidang sumberdaya kelautan kewenangan provinsi.
5.
Pembinaan dan pengembangan serta koordinasi bidang perikanan budidaya kewenangan provinsi.
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017
6
6.
Pembinaan dan pengembangan serta koordinasi bidang pengendalian sumberdaya kelautan dan perikanan kewenangan provinsi.
7.
Pemberian rekomendasi dan pelaksanaan pelayanan perijinan di bidang kelautan dan perikanan.
8.
Pembinaan dan penyelenggaraan administrasi ketatausahaan.
9.
Pembinaan Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) lingkup Dinas Kelautan dan Perikanan.
10. Pelaksanaan tugas lain sesuai dengan tugas dan fungsinya. STRUKTUR ORGANISASI DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI BANTEN Kepala Dinas
Sekretaris
Kasubag. Umum Dan Kepegawaian
Bidang Bina Usaha
Seksi Pengembangan Bisnis & Investasi Seksi Mutu dan Pengolahan Hasil Perikanan
Seksi Diversifikasi Produk
Bidang Sumber Daya Kelautan H
Kasubag. Keuangan
Bidang Perikanan Budidaya
Kasubag Program Evalap Hj
Bidang Pengendalian
Seksi Pengelolaan SDKP
Seksi Perikanan Budidaya Air Laut
Seksi Pengendalian SDK
Seksi Konservasi, Pesisir dan PulauPulau Kecil
Seksi Perbenihan Air Payau
Seksi Pengendalian SDP
Seksi Pelabuhan & Armada Perikanan
Seksi Air TawarMM
Seksi Penanganan Pelanggaran SDP
UPTD
Gambar 2.1 Struktur Organisasi DKP Banten
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017
7
Uraian tugas masing-masing satuan organisasi sesuai dengan Peraturan Gubernur Banten Nomor 26 Tahun 2008 tentang Uraian Tugas dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Banten adalah sebagai berikut : 2.1.1 Sekretaris Sekretaris mempunyai tugas pokok membantu Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan
dalam melaksanakan perumusan
rencana
program dan
kegiatan,
mengkoordinasikan, monitoring, urusan administrasi umum dan kepegawaian, keuangan, serta perencanaan evaluasi dan pelaporan. Untuk pelaksanaan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada
Sekretaris
mempunyai fungsi : 1. Penyusunan rencana program dan kegiatan sesuai dengan bidang tugasnya; 2. Perumusan
kebijakan
pedoman,
standarisasi,
koordinasi,
pembinaan
dan
pengembangan administrasi umum dan kepegawaian, keuangan serta evaluasi dan pelaporan; 3. Perumusan pengaturan, pembinaan, pengembangan pelaksanaan administrasi umum dan kepegawaian, keuangan serta evaluasi dan pelaporan; 4. Pelaksanaan evaluasi, supervisi dan pelaporan kebijakan standarisasi program administrasi umum dan kepegawaian, keuangan serta evaluasi dan pelaporan; 5. Penyiapan data dan bahan urusan administrasi umum dan kepegawaian, keuangan serta evaluasi dan pelaporan; 6. Pengelolaan urusan administrasi umum dan kepegawaian, keuangan serta evaluasi dan pelaporan; 7. Pelaksanaan Tugas-Tugas lain sesuai tugas dan fungsinya. Dalam melaksanakan tugas tersebut Sekretaris dibantu oleh: a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian b. Sub Bagian Keuangan c. Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017
8
2.1.2 Bidang Bina Usaha Bidang Bina Usaha mempunyai tugas pokok membantu Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan dalam melaksanakan pembinaan, koordinasi, evaluasi dan perumusan kebijakan teknis operasional dibidang bina usaha; Untuk pelaksanaan tugas pokok Bidang Bina Usaha mempunyai fungsi : a. Perumusan kebijakan teknis operasional bidang pengembangan bisnis dan investasi, diversifikasi produk, mutu dan pengolahan hasil perikanan; b. Penyusunan pedoman pengaturan standarisasi pengembangan bisnis dan investasi, diversifikasi produk, mutu dan pengolahan hasil perikanan; c. Pembinaan, pengembangan, dan pelaksanaan kegiatan pengembangan bisnis dan investasi, diversifikasi produk, mutu dan pengolahan hasil perikanan; d. Pengkoordinasikan dan sinkronisasi kegiatan bidang pengembangan bisnis dan investasi, diversifikasi produk, mutu dan pengolahan hasil perikanan; e. Pelaksanaan program dan kegiatan pengembangan bisnis dan investasi, diversifikasi produk, mutu dan pengolahan hasil perikanan; f.
Pelaksanaan evaluasi, supervise dan pelaporan kebijakan standarisasi program dan kegiatan bidang pengembangan bisnis dan investasi, diversifikasi produk, mutu dan pengolahan hasil perikanan;
g. Pelaksanaan tugas lain sesuai tugas dan fungsinya. Dalam melaksanakan tugas tersebut Bidang Bina Usaha dibantu oleh: a. Seksi Pengembangan Bisnis dan Investasi b. Seksi Diversifikasi Produk c. Seksi Mutu dan Pengolahan Hasil Perikanan 2.1.3 Bidang Sumberdaya Kelautan Bidang sumberdaya kelautan mempunyai tugas pokok membantu Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan dalam melaksanakan pembinaan, koordinasi, evaluasi dan perumusan kebijakan teknis operasional dibidang sumberdaya kelautan. Untuk pelaksanaan tugas pokok Bidang Sumberdaya Kelauatan mempunyai fungsi :
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017
9
a. Perumusan kebijakan teknis operasional bidang pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan, konservasi pesisir, dan pulau-pulau kecil, pelabuhan dan armada perikanan ; b. Penyusunan pedoman pengaturan standarisasi pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan, konservasi pesisir, dan pulau-pulau kecil, pelabuhan dan armada perikanan; c. Pembinaan, pengembangan, dan pelaksanaan pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan, konservasi pesisir, dan pulau-pulau kecil, pelabuhan dan armada perikanan; d. Pengkoordinasikan dan sinkronisasi kegiatan bidang pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan, konservasi pesisir, dan pulau-pulau kecil, pelabuhan dan armada perikanan ; e. Pelaksanaan program dan kegiatan bidang sumberdaya kelautan dan perikanan, konservasi pesisir, dan pulau-pulau kecil, pelabuhan dan armada perikanan; f.
Pelaksanaan evaluasi, supervisi dan pelaporan kebijakan standarisasi program dan kegiatan bidang sumberdaya kelautan dan perikanan, konservasi pesisir, dan pulaupulau kecil, pelabuhan dan armada perikanan;
g. Pelaksanaan tugas lain sesuai tugas dan fungsinya. Dalam melaksanakan tugas Bidang Sumberdaya Kelautan membawahi : a. Seksi Pengelolaan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan b. Seksi Konservasi, Pesisir, dan pulau-pulau Kecil c. Seksi Pelabuhan dan Armada Perikanan
2.1.4 Bidang Perikanan Budidaya Bidang Perikanan Budidaya, mempunyai tugas pokok membantu Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan dalam melaksanakan pembinaan, koordinasi, evaluasi dan perumusan kebijakan teknis operasional di bidang perikanan budidaya.
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017
10
Untuk pelaksanaan tugas pokok Bidang Perikanan Budidaya mempunyai fungsi : a.
Perumusan kebijakan teknis opereasional bidang perikanan budidaya air laut, perbenihan air payau, dan air tawar ;
b.
Penyusunan pedoman pengaturan standarisasi pengelolaan perikanan budidaya air laut, perbenihan air payau, dan air tawar;
c.
Pembinaan, pengembangan, dan pelaksanaan pengelolaan perikanan budidaya air laut, perbenihan air payau, dan air tawar;
d.
Pengkoordinasikan dan sinkronisasi kegiatan bidang perikanan budidaya air laut, perbenihan air payau, dan air tawar;
e.
Pelaksanaan program dan kegiatan bidang perikanan budidaya air laut, perbenihan air payau, dan air tawar;
f.
Pelaksanaan evaluasi, supervisi, dan pelaporan kebijakan standarisasi program dan kegiatan bidang perikanan budidaya air laut, perbenihan air payau, dan air tawar;
g.
Pelaksanaan tugas lain sesuai dengan tugas dan fungsinya ; Dalam melaksanakan tugas Bidang Perikanan Budidaya membawahi :
a.
Seksi Perikanan Budidaya Air Laut
b.
Seksi Perbenihan Air Payau
c.
Seksi Air Tawar
2.1.5 Bidang Pengendalian Sumberdaya Kelautan dan Perikanan Bidang Pengendalian Sumberdaya Kelautan dan Perikanan mempunyai tugas pokok membantu Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan dalam melaksanakan pembinaan, koordinasi, evaluasi dan perumusan kebijakan teknis operasional dibidang pengendalian sumberdaya kelautan dan perikanan. Untuk pelaksanaan tugas pokok Bidang Pengendalian Sumberdaya Kelautan dan Perikanan mempunyai fungsi : a. Perumusan kebijakan teknis operasional dibidang pengendalian sumberdaya kelautan dan pengendalian sumberdaya perikanan, penanganan pelanggaran sumberdaya perikanan; Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017
11
b. Penyusunan pedoman pengaturan standarisasi dibidang pengendalian sumberdaya kelautan dan pengendalian sumberdaya perikanan, penanganan pelanggaran sumberdaya perikanan; c. Pembinaan, pengembangan, dan pelaksanaan pengendalian sumberdaya kelautan dan pengendalian sumberdaya perikanan, penanganan pelanggaran sumberdaya perikanan; d. Pengkoordinasikan dan sinkronisasi kegiatan bidang pengendalian sumberdaya kelautan dan pengendalian sumberdaya perikanan, penanganan pelanggaran sumberdaya perikanan; e. Pelaksanaan program dan kegiatan bidang pengendalian sumberdaya kelautan dan pengendalian sumberdaya perikanan, penanganan pelanggaran sumberdaya perikanan; f.
Pelaksanaan evaluasi, supervisi dan pelaporan kebijakan standarisasi program dan kegiatan bidang pengendalian sumberdaya kelautan dan pengendalian sumberdaya perikanan, penanganan pelanggaran sumberdaya perikanan;
g. Pelaksanaan pembuatan laporan tugas dan fungsinya; h. Pelaksanaan tugas lain sesuai tugas dan fungsinya. Dalam melaksanakan tugas Bidang Pengendalian Sumberdaya Kemembawahkan: a. Seksi Pengendalian Sumberdaya Kelautan b. Seksi Pengendalian Sumberdaya Perikanan c. Seksi Penanganan Pelanggaran Sumberdaya Perikanan
2.1.6
Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pada Dinas Kelautan dan Perikanan dapat dibentuk Unit Pelaksana Dinas (UPTD)
sesuai dengan kebutuhan. Pembentukan Unit Pelaksana Teknis Dinas ditetapkan dengan Keputusan Gubernur No 3 Tahun 2008 Tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja UPT Dinas Daerah Provinsi Banten dan Peraturan Gubernur Banten Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Pembentukan, Organisasi dan Tata Kerja Balai Pelabuhan Perikanan Pantai (BPPP) Labuan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten telah mempunyai 4 (empat) UPTD yaitu : Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017
12
1. UPTD Balai Pengujian Mutu Hasil Perikanan (BPMHP) di Cikokol, Kota Tangerang membawahi 3 unit kerja yaitu Unit Instalasi Pengujian Mutu Hasil Perikanan di Kasemen, Kota Serang, Unit Laboratorium Pengujian Mutu Hasil Perikanan di Merak, Kota Cilegon dan Unit Depurasi Kekerangan di Panimbang, Kabupaten Pandeglang 2. UPTD Balai Budidaya Air Tawar (BBAT) Curugbarang di Kabupaten Pandeglang 3. UPTD Balai Budidaya Ikan Pantai (BBIP) Cigorondong di Kabupaten Pandeglang membawahi 2 unit kerja yaitu Unit Instalasi Budidaya Ikan Pantai dan Unit Gudang Rumput Laut di Tenjoayu, Kabupaten Serang 4. UPTD Balai Pelabuhan Perikanan Pantai (BPPP) Labuan di Kabupaten Pandeglang STRUKTUR ORGANISASI UPTD DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN BANTEN KEPALA DINAS
BPMHP
Balai Pembinan Mutu Hasil Perikanan
BBAT Balai Budidaya Air Tawar
BBIP Balai Budidaya Ikan Pantai
BPPP Balai Pelabuhan Perikanan Pantai
Sub Bagian Tata Usaha
Sub Bagian Tata Usaha
Sub Bagian Tata Usaha
Sub Bagian Tata Usaha
Seksi Pengujian Mutu
Seksi Pelayanan Teknis
Seksi Pelayanan Teknis
Seksi Pengembangan Sarana Pelabuhan
Seksi Produksi
Seksi Produksi
Seksi Pengendali Mutu
Seksi Tata Operasional Pelabuhan
Gambar 2.2 Struktur Organisasi UPTD DKP Banten 2.1.6.1 UPTD Balai Pengujian Mutu Hasil Perikanan (BPMHP) Balai Pengujian Mutu Hasil Perikanan (BPMHP) mempunyai tugas pokok melaksanakan kegiatan teknis operasional Dinas dibidang pengujian mutu hasil perikanan. Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud BPMHP mempunyai fungsi : a. Pengelolaan teknologi hasil perikanan b. Pengelola penguji mutu hasil perikanan c. Pengelola Sertifikat mutu hasil perikanan Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017
13
d. Perumusan kebijakan teknis di bidang pengujian mutu hasil perikanan; e. Penyelenggaraan koordinasi dan sinkronisasi kegiatan dibidang pengujian mutu hasil perikanan; f. Penyelenggaraan bimbingan dan operasional instalasi di bidang pengujian mutu hasil perikanan; g. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan di bidang pengujian mutu hasil perikanan; h. Penyelenggaraan pengaturan, fasilitas, dukungan dan penerapan teknologi pengolahan hasil perikanan; i. Penyelenggaraan pengaturan, fasilitas, dukungan pengujian mutu hasil perikanan; j. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang pengujian mutu hasil perikanan; k. Pembinaan dan pelaksanaan tugas bimbingan teknis pengendalian mutu hasil perikanan; l. Penerbitan Sertifikasi Mutu atau Sertifikat Kesehatan dibidang mutu dan Surat Keterangan Mutu Hasil Perikanan; m. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya. 2.1.6.2 UPTD Balai Budidaya Ikan Air Tawar (BBAT) Balai Budidaya Ikan Air Tawar (BBAT) mempunyai tugas pokok melaksanakan kegiatan teknis operasional Dinas dibidang budidaya ikan air tawar. Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud BBAT mempunyai fungsi : a.
Pengelola teknoligi budidaya air tawar
b.
Pengelola produksi,distribusi dan pemasaran induk dan benih ikan unggul;
c.
Pengawasan, pengendalian dan peberantasan hama penyakit ikan;
d.
Pengelolaan sertifikasi mutu iduk dan benih ikan unggul;
e.
Penyelenggaraan koordinasi dan sinkronisasi kegiatan dibidang budidaya ikan air tawar;
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017
14
2.1.6.3 UPTD Balai Budidaya Ikan Pantai (BBIP) Balai Budidaya Ikan Pantai (BBIP) mempunyai tugas pokok melaksanakan kegiatan teknis operasional Dinas dibidang Pembenihan ikan pantai. Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud BBIP mempunyai fungsi: a. Penyusunan rencana teknis operasional Balai; b. Pelaksanaan perbenihan ikan pantai; c. Pelaksanaan pemeliharaan dan pembesaran ikan pantai; d. Pelaksanaan pengawasan mutu benih; e. Pelaksanaan aplikasi teknologi perbenihan; f. Pemberian rekomendasi sertifikasi mutu benih; g. Pelaksanaan aplikasi teknologi induk dan calon induk unggul ikan pantai; h. Pelaksanaan pengembangan teknologi pembenihan; i. Penyelenggaraan koordinasi dengan instansi terkait; j. Pengelolaan ketatausahaan, keuangan dan kepegawaian balai. 2.1.6.4 UPTD Balai Pelabuhan Perikanan Pantai (BPPP) Balai Pelabuhan Perikanan Pantai (BPPP) mempunyai tugas pokok melaksanakan kegiatan teknis operasional Pengelolaan Kepelabuhan dan pemanfaatan sember daya ikan dan lingkungannya mulai dari praproduksi, produksi,pengolahan sampai dengan pemasaran. Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud BBIP mempunyai fungsi: a. Pelayanan sandar dan labuh kapal perikanan dan kapal pengawas perikanan b. Pelayanan pembinaan mutu dan pengolahan hasil perikanan c. Pelaksanaan pembinaan mutu dan pengolahan hasil perikanan d. Pemasaran dan distribusi ikan: e. Pengumpulan data tangkapan dan hasil perikanan: f. Pelaksanaan penyuluhan dan pengembangan masyarakat nelayan g. Pelaksanaan kegiatan oprasional kapal perikanan h. Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian sumber daya ikan i. Pelaksanaan kesyahbandaran j. Pelaksanaan fungsi karantina ilkan:
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017
15
k. Publikasi hasil riset kelautan dan perikanan: l. Pemantauan wilayah pesisir dan wisata bahari: 2.2 Sumberdaya SKPD 2.2.1
Sumberdaya Manusia Jumlah Pegawai Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Banten hingga
Januari 2012 sebanyak 227 Orang, terdiri dari PNS berjumlah 101 orang, Tenaga Kerja Sukarela (TKS) berjumlah 126 orang. Komposisi pegawai (status PNS) menurut tingkat pendidikan dapat digambarkan bahwa jumlah pegawai dengan tingkat pendidikan Pasca Sarjana (S.2) sebanyak 23 Orang (22,77%), Sarjana (S.1) sebanyak 49 Orang (48,51%), Sarjana Muda (D.3) sebanyak 19 Orang (18,81%), dan pegawai dengan pendidikan non sarjana (SLTA) sebanyak 10 Orang (9,90%). Dari data diatas tergambar bahwa komposisi pegawai DKP Provinsi Banten sebagian besar berpendidikan sarjana (kategori pendidikan S.1 – S.2) sebanyak 72 Orang (28,71%) dan non Sarjana (SLTA – D.3) sebanyak 29 Orang (71,29%) Jumlah pegawai (status PNS) berdasarkan jenis kelamin dapat digambarkan bahwa jumlah pegawai laki – laki sebanyak 74 Orang dan pegawai perempuan sebanyak 27 Orang. Tingkat keterisian jabatan struktural di DKP Provinsi Banten hingga Januari 2012 sudah mencapai 100 % dari 37 formasi jabatan struktural yang ada, sehingga jumlah pegawai menurut eselon dan staf adalah : Eselon II berjumlah 1 Orang, Eselon III sebanyak 9 Orang, Eselon IV sebanyak 27 Orang, Pelaksana sebanyak 56 Orang.
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017
16
Tabel 2.1 Rekapitulasi Jumlah Pegawai DKP Banten Tahun 2012 BIDANG / UPTD STATUS
JABATAN SEKRETARIAT
SD KELAUTAN
PERIKANAN BUDIDAYA
JUMLAH BINUS
PENGENDALIAN
BPMHP
BBAT
BBIP
BPPP
ESS 2
1
1
ESS 3
1
1
1
1
1
1
1
1
1
9
ESS 4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
27
PELAKSANA
16
8
7
4
5
8
3
3
2
56
TKK
24
5
9
12
7
25
16
22
6
126
TOTAL
45
17
20
20
16
37
23
29
12
227
PNS
Keterangan: - BPMHP : Balai Pengujian Mutu Hasil Perikanan - BBAT : Balai Budidaya Air Tawar - BBIP : Balai Budidaya Ikan Pantai - BPPP: Balai Pelabuhan Perikanan Pantai - TKK : Tenaga Kerja Kontrak 2.2.2 Aset/Modal Kondisi prasarana dan sarana kerja Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten secara bertahap terus ditingkatkan. Hingga Januari 2012, secara umum prasarana kerja berupa gedung perkantoran yang sudah milik sendiri, balai budidaya, laboratorium, kapal inspeksi perikanan, mobil lab keliling dan mobil Gemarikan. Aset/Modal DKP Banten dapat dilihat pada Tabel 2.2
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017
17
Tabel 2.2 Aset/Modal DKP Banten No 1
Gedung
Alamat
Kantor DKP Banten
Luas Lahan
Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi
50.205 m2
Banten (KP3B) Kec. Curug Kota Serang
15.105 m2 (bangunan)
2 3 4 5
Balai Budidaya Air Tawar
Jalan Raya Labuan KM .12 , Kp. Curug
(BBAT) Curug Barang
Barang, Kec. Cimanuk, Kab. Pandeglang
Balai Budidaya Ikan Pantai
Desa Cigorondong Kecamatan Sumur
(BBIP) Cigorondong
Kabupaten Pandeglang
Balai Pelabuhan Perikanan
Desa Teluk, Kec. Labuan Kabupaten
Pantai (BPPP) Labuan
Pandeglang
Balai Pengujian Mutu Hasil
Jalan Perintis Kemerdekaan II Tangerang
4,11 Ha 5 Ha 9,5 Ha 320 m2
Perikanan (BPMHP) Tangerang 6
Unit Instalasi Pengujian
Jalan Raya Banten, Desa Angsana,
Mutu Hasil Perikanan
Kec.Kasemen Kota Serang
1.565 m2
Kasemen 7
Unit Depurasi Kekerangan
Desa Panimbang Jaya, Kec. Panimbang,
8.000 m2
Kabupaten Pandeglang 8
Unit Laboratorium
Jalan Raya Cilegon-Merak, Kota Cilegon
Pengujian Mutu Hasil
Sewa Rumah
Perikanan 9
Unit Instalasi Budidaya Ikan
Jl.Tenjoayu Kelurahan Tenjoayu Kecamatan
Pantai dan Unit Gudang
Tirtayasa Kabupaten Serang
25.200 m2
Rumput Laut 10
Garasi Kapal Inspeksi
Jl.PPN Karangantu Kota Serang
Tabel 2.3 Sarana Kendaraan Khusus No
Kendaraan Khusus
Jumlah
1
Kapal Inspeksi/Patroli
1 Unit
2
Mobil Alih Teknologi dan Informasi (ATI)
2 Unit
3
Mobil Laboratorium Keliling
1 Unit
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017
18
Sarana kerja penunjang lain yang dimiliki DKP Provinsi Banten adalah berupa sarana informasi portal berupa web site dengan kode akses :www.dkp.bantenprov.go.id dan Email
[email protected]. Sarana informasi ini dimaksudkan untuk meningkatkan layanan informasi pembangunan kelautan dan perikanan di Provinsi Banten. 2.2.3. Unit Usaha Unit usaha yang dikelola oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten yaitu koperasi pegawai dengan nama Koperasi Citra Bahari, koperasi ini melayani simpan pinjam bagi pegawai dan pemenuhan alat tulis kantor (ATK). 2.3 Kinerja Pelayanan SKPD 2.3.1
Revieu Pencapaian Kinerja Pelayanan SKPD Jenis pelayanan yang telah dilakukan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi
Banten yaitu 1. Pelayanan kepelabuhanan terdiri dari layanan Tambat Labuh Kapal, Parkir Pelabuhan, Cold Storage Pendingin, Pabrik Es, Docking Kapal, penerbitan Surat Laik Operasi (SLO) dan Surat Izin Berlayar (SIB) atau Surat Perintah Berlayar (SPB) yang dilaksanakan oleh BPPP Labuan: 2. Pelayanan penyediaan benih dan induk ikan unggul dilaksanakan oleh BBAT Curugbarang dan BBIP Cogorondong. 3. Pelayanan pengujian mutu hasil perikanan dengan menerbitan Hasil Pemeriksaan Mutu (Test Report), Sertifikat Kesehatan (Health Sertificat) dan Surat Keterangan Mutu (SKM) yang dilaksanakan oleh BPMHP Cikokol 4. Penerbitan Surat Izin Usaha Perikanan (SIUP), Surat Izin Penangkapan Ikan (SIPI) dan Surat Izin Kapal Pengangkut Ikan (SIKPI) yang dilaksanakan oleh Seksi Bisnis dan Investasi Bidang Bina Usaha (Standard Operasional Procedure/SOP dalam Lampiran) 5. Penerbitan Sertifikat Cara Pembenihan Ikan yang Baik (CPIB) dan Cara Budidaya Ikan yang Baik (CBIB) yang dilaksanakan oleh Bidang Perikanan Budidaya
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017
19
Tabel 2.4 Capaian Kinerja Dinas Kelautan dan Perikanan Tahun 2007-2011
INDIKATOR KINERJA
CAPAIAN KINERJA Satuan
Uraian
2008
2009
2010
PROGRAM PENGELOLAAN DAN PENGEMBANGAN SD PERIKANAN Produksi Benih Juta Ekor Target 900 1,000 Ikan (Banten) Realisasi
Ton
Produksi Perikanan Budidaya
Ton
Produksi Perikanan
Ton
%
755
492
62.92%
37.85%
62,000.00
62,500.00
59,278.00
62,835.00
66,427.00
55,858.00
57,977.80
60,218.30
59,568.60
59,701.00
90.09%
92.76%
101.59%
94.80%
89.87%
Target
50,000.00
60,000.00
82,053.97
105,847.30
143,606.30
Realisasi
27,636.89
35,636.20
88,843.00
98,617.01
87,134.00
55.27%
59.39%
108.27%
93.17%
60.68%
Target
112,000.00
122,500.00
141,331.97
168,682.30
210,033.30
Realisasi
83,494.89
93,614.00
149,061.30
158,185.61
146,835.00
74.55%
76.42%
105.47%
93.78%
69.91%
Target
2.3
2.4
2.5
2.6
2.7
Realisasi
1.45
2.99
5.66
6.32
5
63.04%
124.58%
226.40%
243.08%
185.19%
Target
12
12
12
12
12
Realisasi
14
14
14
20
12
116.67%
116.67%
116.67%
166.67%
100.00%
Target
95
100
105
110
115
Realisasi
93
97.33
96.93
97.63
98.89
97.89%
97.33%
92.31%
88.75%
85.99%
Target
%
Nilai Tukar Nelayan dan Pembudidaya
843 76.64%
%
Kasus
1,300
129.90%
%
Penyelesaian Kasus Pelanggaran Kelautan dan Perikanan
1,200
79.67%
Realisasi
Ton/Ha/Th
1,100
1,299
%
Tingkat Produktifitas Perikanan Budidaya
2012
717
% Produksi Perikanan Tangkap
2011
%
%
Kenaikan Rata-rata 20072010
Kenaikan rata-rata 2007-2012
13%
-10.00%
-1%
-1%
42%
11%
16%
6%
43%
12%
102%
43%
1%
1%
43%
29%
PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MISKIN Jumlah KUB yang mendapat bantuan usaha
Kelompok
Target
50
50
50
50
50
Realisasi
54
42
96
124
210
108.00%
84.00%
192.00%
248.00%
420.00%
%
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017
20
Lanjutan Tabel 2.4 CAPAIAN KINERJA
INDIKATOR KINERJA
Satuan
Uraian
2008
2009
2010
2011
2012
Kenaikan Rata-rata 2007-2010
Kenaikan rata-rata 2007-2012
4%
3%
38%
-6%
33%
114%
56%
99%
PROGRAM PENINGKATAN KETAHANAN PANGAN Tingkat Konsumsi Ikan
Kg/Kapita
Target
21
22
23
24
25
21.2
23.3
24.24
25
31.93
100.95%
105.91%
105.39%
104.17%
127.72%
168,000
178,000
210,000
230,000
1,000,000
163,955
206,462
466,021
440,138
1,413,593
%
97.59%
115.99%
221.91%
191.36%
141.36%
Target
76,000
77,000
78,000
79,000
80,000
70,087
95,942
92.22%
124.60%
116.44%
245.56%
102.50%
Realisasi % PROGRAM PENGEMBANGAN AGRIBISNIS Realisasi Ekspor Perikanan (BPHMP)
Kg
Target Realisasi
Penyerapan Tenaga Kerja Perikanan
Orang
Realisasi %
90,822
82,000
193,993
PROGRAM PERLINDUNGAN DAN KONSERVASI SD ALAM Peningkatan Luas Kawasan Konservasi Laut
Ha
Target
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
Realisasi
2.31
-
2.10
4.18
1
231.00%
0.00%
210.00%
418.00%
100.00%
%
2.3.2
Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan SKPD Menurut Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor : 9 Tahun 2011 tentang
Restribusi bahwa sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) Provinsi Banten dari sektor kelautan dan perikanan di Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten berasal dari 2 (dua) jenis restribusi yaitu : 1. Restribusi Jasa Usaha, yang terdiri dari Restribusi Pelayanan Kepelabuhanan, Restribusi Penjualan Produksi Usaha Daerah dan Restribusi Pemakaian Kekayaan Daerah. a. Restribusi Pelayanan Kepelabuhanan yang dilaksanakan oleh BPPP Labuan dengan jenis pelayanan: -
Biaya Tambat untuk Kapal Berukuran diatas 30 Gross Ton (GT)
-
Biaya Tambat untuk Kapal Berukuran sampai dengan 30 Gross Ton (GT)
-
Biaya Labuh untuk Kapal Berukuran diatas 30 Gross Ton (GT)
-
Biaya Labuh untuk Kapal Berukuran sampai dengan 30 Gross Ton (GT)
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017
21
-
Biaya Khusus Tambah dan Labuh
-
Jasa Pas Masuk Pelabuhan
-
Cold Storage Pendingin
-
Pabrik Es
-
Docking Kapal
b. Restribusi Penjualan Produksi Usaha Daerah yang dilaksanakan oleh BBAT Curugbarang dan BBIP Cogorondong.
Dengan jenis produksi di BBAT
Curugbarang yaitu : -
Ikan Air Tawar berupa benih dan calon induk dari jenis Mas, Nila JICA, Nila GIF, Lele, Gurame
-
Ikan Hias Air Tawar berupa benih dan calon induk dari jenis Koi, Mas Koki, Balck Moly, Guppy, Cupang dan Bawal
Jenis produksi di BBIP Cigorondong yaitu : -
Ikan Air Laut berupa telur, benih, calon induk dan untuk konsumsi dari jenis Kakap, Kerapu Macan, Kerapu, Bandeng dan Rumput Laut Eucheuma cottonii
c. Restribusi Pemakaian Kekayaan Daerah yang dilaksanakan oleh BPMHP Cikokol di Laboratorium Pengujian Mutu Hasil Perikanan dengan jenis pengujian: -
Pengujian Organoleptic
-
Pengujian Mikrobiologi
-
Pengujian Kimia
-
Pengujian Fisika
Dan di Depurasi Kekerangan, Panimbang dengan jenis pelayanan: -
Jasa Sanitasi
2. Restribusi Perizinan Tertentu, yang terdiri dari Restribusi Izin Usaha Perikanan, dilaksanakan oleh Seksi Bisnis dan Investasi Bidang Bina Usaha dengan jenis pelayanan: -
Surat Izin Usaha Perikanan (SIUP) pada usaha Penangkapan ikan dan Pembudidayaan Ikan
-
Surat Izin Penangkapan Ikan (SIPI)
-
Surat Izin Kapal Pengangkut Ikan (SIKPI)
Target dan Realisasi Pendapatan 2007-2011 dapat dilihat pada Tabel 2.3.
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017
22
Tabel 2.5 Target dan Realisasi Pendapatan 2007-2011 No
Tahun
Target (Rp)
Realisasi (Rp)
%
1
2009
165.000.000
102.462.490
62,10
2
2010
165.000.000
176.106.350
106,73
3
2011
180.000.000
188.082.400
104,49
4
2012
255.200.000
271.582.500
106,50
Target PAD untuk sektor kelautan dan perikanan dari tahun 2007 – 2011 mengalami peningkatan. Namun dari tahun 2010 hingga 2011 target PAD selalu tercapai dengan realisasi 106,73 % dan 104,49 %. Tabel 2.5 Target dan Realisasi Belanja 2007-2012 Tahun
Pagu Anggaran Belanja Belanja Langsung
Realisasi Anggaran Belanja
Belanja Tidak Langsung
Jumlah
Persentase (%)
Belanja Langsung
Belanja Tidak Langsung
Jumlah
Belanja Langsung
Belanja Tidak Langsung
Jumlah
2009
7,763,244,900.00
5,044,449,000.00
12,807,693,900.00
7.605.199.959,00
4.866.126.477,00
12.471.326.436,00
97,96%
96,46%
97,21%
2010
11,805,000,000.00
5,450,516,362.31
17,255,516,362.31
11.646.854.683,00
5.276.487.607,00
16.923.342.290,00
98,66%
98,81%
97,73%
2011
21,287,100,000.00
6,033,505,925.64
27,320,605,925.64
21.058.949.690,00
5.902.063.894,00
26.961.013.584,00
98,93%
97,82%
98,37%
2012
18,425,000,000.00
8,038,637,000.00
26,463,637,000.00
18.109.308.229,00
7.912.317.295,00
26.021.625.524,00
98,29%
98,43%
98,36%
2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD 2.4.1 Peluang 1. Peningkatan Citra komoditas Perikanan saat ini sebagai salah satu sumber protein pangan unggulan dan maraknya paradigma blue evolution; 2. Peningkatan minCPat investasi khususnya bagi perikanan budidaya; 3. Maraknya bantuan dari lembaga-lembaga donor luar negeri untuk membantu peningkatan mutu produksi hasil perikanan sehingga kondisi pemasaran (ekspor) menjadi lebih kondusif; 4. Globalisasi/diberlakukannya
pasar
bebas
membuka
peluang
pengembangan
pemasaran hasil perikanan;
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017
23
5. Penyempurnaan Otonomi dan Peraturan Daerah; 6. Efektifitas dan efisiensi pemakaian anggaran APBD; 7. Pengembangan/peningkatan kemampuan SDM; dan 8. Jaminan terpenuhinya dan kelayakan pemakaian barang inventarisasi untuk menunjang kegiatan Dinas. 2.4.2 Tantangan 1. Menurunnya kualitas dan kuantitas sumberdaya alam, khususnya sektor kelautan dan perikanan, terutama terjadinya tekanan pada sumberdaya perikanan tangkap; 2. Menurunnya permintaan pasar (terutama luar negeri) akibat teknologi pengolahan yang kurang memadai; 3. Belum meratanya pembangunan ekonomi wilayah pesisir, terutama antara pesisir Utara dan Selatan Provinsi Banten; 4. Globalisasi (free trade) mengancam eksistensi industri Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten; 5. Lemahnya penegakan hukum dan rawannya konflik antar kepentingan, sehingga perlu dilakukan revitalisasi dan pembinaan/sosialisasi peraturan perundang-undangan perikanan; 6. Fluktuasi biaya kegiatan berkaitan dengan fluktuasi komponen biaya BBM. Penyesuaian anggaran diusulkan dalam perubahan anggaran; dan 7. Banyaknya aset dinas yang sudah tua dan teknologi pengelolaan sumber daya yang tertinggal, sehingga perlu upaya perbaikan dan pengiriman pegawai untuk mengikuti Diklat Teknis dan non-Teknis.
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017
24
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017
25
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017
26
BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD Isu-isu strategis nasional mengenai sektor Kelautan dan Perikanan berkaitan erat dengan potensi, peluang dan permasalahan di tingkat daerah. Secara nasional, potensi sektor kelautan dan perikanan meliputi: kekayaan keanekaragaman hayati dan non hayati kelautan terbesar di dunia, jasa lingkungan kelautan, potensi pengembangan perikanan tangkap, budidaya laut-payau-tawar, industri pengolahan hasil perikanan, industri bioteknologi kelautan dan perikanan, pengembangan pulau-pulau kecil, pemanfaatan Benda Berharga Asal Muatan Kapal Tenggelam (BMKT), pemanfaatan air laut dalam (deep sea water), industri garam rakyat, pengelolaan pasir laut, industri penunjang, dan pengembangan kawasan industri perikanan terpadu.
Selain itu, potensi sinergi
kelembagaan, sarana – prasarana serta adanya dukungan pemerintah merupakan nilai tambah dalam pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan di Indonesia. Di sisi lain, terdapat isu-isu strategis berupa permasalahan-permasalahan dalam pengelolaan sektor kelautan dan perikanan antara lain: Sumberdaya ikan yang berada di perairan Indonesia baik laut maupun perairan umum cenderung mengalami degradasi dalam satu dekade terakhir ini, produktivitas para nelayan Indonesia hingga saat ini masih tergolong rendah, masalah kurangnya sarana dan prasarana, konflik dalam pemanfaatan sumberdaya kelautan dan perikanan, dan disparitas harga ikan. Hal tersebut masih ditambah lagi oleh tantangan dari luar, meliputi: Illegal fishing oleh kapal-kapal ikan asing dan Kerawanan bencana alam yang seringkali menimbulkan berbagai kerusakan mulai dari tingkat ringan hingga berat yang merusakan sarana dan prasarana kelautan dan perikanan, perumahan penduduk hingga korban jiwa. Secara regional, isu-isu strategis di seputar pelaksanaan Tupoksi Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten meliputi berbagai macam potensi, permasalahan dan peluang yang ada, yaitu:
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017
25
3.1.1 Potensi Provinsi Banten terletak pada 05o 07' 50" LS – 07o 01' 01" LS dan 105o 01' 11" BT 106o 07' 12" BT, memiliki wilayah seluas 8.651,20 km2 atau sekitar 6,42 % luas wilayah Pulau Jawa. Berdasarkan sumberdaya perikanan dan kelautannya, Provinsi Banten mempunyai 61 buah pulau-pulau kecil, yang tersebar di lima Kabupaten/Kota yaitu di Kota Cilegon sebanyak 5 pulau, Kabupaten Pandeglang sebanyak 33
pulau, Kabupaten
Serang sebanyak 17 pulau, Kabupaten Tangerang sebanyak 1 pulau, dan Kabupaten Lebak sebanyak 5 pulau. Di samping itu Banten memiliki garis pantai 499,62 km, terbagi atas garis pantai yang menghadap Samudra Indonesia 138,62 km, menghadap Laut Jawa 127,10 km dan menghadap Selat Sunda 233,90 km. Pesisir pantai Banten dibagi menjadi 3 wilayah pantai dengan karakteristik yang berbeda yaitu Pantai Utara dengan perairan Laut Jawa, Pantai Barat dengan perairan Selat Sunda dan Pantai Selatan dengan perairan Samudera HIndia.
Pantai Utara
membentang dari pantai Dadap, Kabupaten Tangerang sampai dengan Merak, Kota Cilegon lalu Pantai Barat mulai dari Kota Cilegon sampai dengan Ujung Kulon, Kabupaten Pandeglang dan Pantai Selatan mulai dari Kabupaten Pandeglang sampai dengan pantai Cibareno, Kabupaten Lebak. Kondisi geografis semacam ini menyimpan potensi sumber-daya kelautan dan perikanan yang sangat besar termasuk di dalamnya perikanan tangkap dan budidaya, industri pengolahan produk perikanan dan bioteknologi, pariwisata bahari dan pantai, pertambangan dan energi, perhubungan laut, industri kapal, bangunan laut dan pantai, pulau-pulau kecil dan kegiatan pendayagunaan benda-benda berharga (the sunken treasures). Juga terdapat perbedaan spesies ikan dominan yang tertangkap di 3 wilayah perairan laut tersebut yaitu perairan Laut Jawa didominasi ikan demersal, perairan Selat Sunda didominasi ikan pelagis kecil dan perairan Samudera Hindia didominasi ikan pelagis besar. Di perairan Laut Banten, peluang pengembangan cukup besar karena kaya akan jenis-jenis ikan pelagis besar (big pelagic), ikan pelagis kecil (small pelagic) dan ikan demersal dengan potensi sebesar 60.400 ton/tahun (Proyeksi Peningkatan Produksi Perikanan Tangkap di Laut
2010-2014 menurut Provinsi dalam Renstra KKP, 2010),
sedangkan potensi perairan umum mencapai 2.965 ton/tahun (Laporan Statistik Perikanan Tangkap, 2010). Di Laut Selatan (Samudera Hindia), peluang pengembangan terbuka
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017
26
lebar dengan kekayaan potensi udang dan ikan-ikan pelagis besar seperti Tuna, Hiu dan lain sebagainya dengan potensi sebesar 666.240 ton / tahun (Komisi Nasional Pengkajian Sumber daya Ikan DKP-RI, 2007). Di bidang Perikanan Budidaya, masih berpeluang untuk dikembangkan usaha perikanan budidaya air tawar, perairan pedalaman, air payau serta budidaya laut, yang keseluruhannya mencapai luas 27.562 ha. Di mana dari segi pemasaran, baik ikan hidup, segar atau benih ikan, mempunyai prospek yang cerah karena posisi Banten yang strategis, diapit dua provinsi besar yaitu Provinsi Jawa Barat dan Provinsi DKI Jakarta. Provinsi Banten memiliki perairan umum yang cukup potensial dikembangkan untuk kegiatan perikanan tangkap dan perikanan budidaya, yaitu sekitar 4.928 Ha, yang terdiri dari cekdam/waduk 621 Ha, situ 320 Ha, rawa 3.416 Ha dan bekas galian pasir 572 Ha. Pengembangan perluasan areal lahan usaha budidaya air payau masih terbuka terutama di pesisir Pantai Barat dan Pantai Selatan Banten, dengan tetap memperhatikan kelestarian ekosistem jalur hijau hutan mangrove mengingat karakteristik lahannya yang khas. Secara umum, prospek pengembangan ke depan masih terbuka luas, mengingat sampai saat ini, pemanfaatan secara keseluruhan baru mencapai sekitar 66,80% (Kelautan dan Perikanan dalam angka, 2011). Untuk kondisi perikanan tangkap sepanjang Pantai Utara merupakan konsentrasi dan pemukiman nelayan, bila dibandingkan Pantai Barat dan Pantai Selatan. Hal ini disebabkan kondisi pantai yang berbeda, musim yang tidak bersamaan serta keadaan laut yang memang berbeda. Juga karena pantai utara dengan pusat Ibu Kota Jakarta. Tercatat jumlah nelayan di Banten pada tahun 2011 mencapai 26.757 orang yang mendiami
61 desa di Pesisir Utara, 48 desa di pesisir Barat dan 20 desa di Pesisir
Selatan. Jumlah armada perikanan tangkap di laut Banten yang tercatat pada tahun 2011 sebanyak 6.789 buah, yang terdiri dari armada penangkapan perairan laut sebesar 6.621 buah dan perairan umum sebesar 168 buah. Jenis armada perikanan laut didominasi oleh jenis armada kapal motor yang jumlahnya mencapai 4.023 unit (Kelautan dan Perikanan Dalam Angka, 2011). Jaring insang
merupakan jenis alat tangkap yang dominan dan memberikan
kontribusi paling banyak terhadap produksi perikanan tangkap di perairan laut Banten, dimana pada tahun 2011 mencapai 25,23% diikuti payang sebesar 9,1%.
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017
27
Untuk mengakomodasi usaha penangkapan ikan di laut, maka di Banten terdapat 42 unit Tempat Pelelangan ikan (TPI) yang tersebar di lima Kabupaten/Kota yaitu Kabupaten Tangerang sebanyak 7 unit, Kabupaten Serang sebanyak 12 unit, Kota Serang sebanyak 1 unit, Kabupaten Pandeglang sebanyak 12 unit dan Kabupaten Lebak sebanyak 2 unit. Banten memiliki 1 (satu) buah Pelabuhan Perikanan yang menjadi kewenangan Pemerintah Pusat yaitu Pelabuhan Perikanan Nusantara Karangantu yang terletak di Kota Serang. Banten juga memiliki 3 (tiga) buah Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) yang menjadi kewenangan Pemerintah Daerah Provinsi yaitu : (1) PPP Labuan 1 Kab Pandeglang, (2) PPP Labuan 2 Kab Pandeglang, dan (3) PPP Labuan 3 Kab Pandeglang. Selain itu Banten juga memiliki 22 (dua puluh dua) Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) yang tersebar di empat Kabupaten, yaitu Kabupaten Tangerang sebanyak 5 unit, Kabupaten Serang sebanyak 9 unit, Kabupaten Pandeglang sebanyak 7 unit dan Kabupaten Lebak sebanyak 1 unit. Potensi usaha pengolahan di Banten berdasarkan pendataan memperlihatkan sebaran yang sangat beragam baik dalam kuantitas dan varian (kualitas) usahanya. Secara umum, kondisi pengolahan dan pemasaran masih berada pada skala usaha tradisional.
Walaupun beberapa unit pengolah ikan telah berskala modern dan
berorientasi pasar ekspor. Jumlah Total unit usaha pengolahan di Banten sebanyak 1.217 unit usaha, dimana mayoritas masih berorientasi pada skala tradisional. Berdasarkan pendataan statistik, usaha penggaraman/pengeringan merupakan jenis usaha yang terbesar di Banten, dengan jumlah mencapai 505 unit. Sedangkan usaha pengalengan merupakan jenis usaha yang paling kecil jumlahnya. Berdasarkan sebaran secara geografis tiap Kabupaten/Kota di Banten, jumlah usaha pengolahan yang terbesar terdapat di Kabupaten Pandeglang mencapai 497 unit. Potensi usaha pemasaran di Banten berdasarkan pendataan memperlihatkan sebaran yang sangat beragam baik dalam kuantitas dan varian (kualitas) usahanya. Banten memiliki Pasar Ikan Higienis (PIH) sejumlah 1 (satu) unit yang berfungsi sebagai unit pemasaran ikan higienis, dengan mengutamakan kualitas / mutu produk ikan segar yang dipasarkan dengan selalu menjaga kondisi cold chain system. Berdasarkan pendataan statistik, total unit usaha pemasaran perikanan di Banten sebanyak 18.594 unit usaha. usaha pengecer merupakan jenis usaha pemasaran perikanan yang terbesar di Banten, dengan jumlah mencapai 10.152 unit usaha.
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017
28
Sedangkan usaha hotel/penginapan merupakan jenis usaha pemasaran yang paling kecil jumlahnya. Berdasarkan sebaran secara geografis tiap Kabupaten/Kota di Banten, jumlah usaha pemasaran perikanan yang terbesar terdapat di Kabupaten Tangerang yang mencapai 5.180 unit usaha pemasaran. Pengembangan usaha pemasaran berdasar pada Cold Chain System untuk menjaga kualitas ikan sebagai bahan baku, akan dilakukan dengan pembangunan los pasar ikan tradisional pada 58 lokasi di kabupaten/kota dan 1 (satu) unit Pasar Ikan Higienis (PIH) di Bumi Serpong Damai (BSD), Kota Tangerang Selatan. 3.1.2 Permasalahan Masih cukup banyak permasalahan yang dihadapi dalam pembangunan sektor kelautan dan perikanan di Banten yang menyebabkan penurunan/kurang optimalnya produksi perikanan dan jasa kelautan, di antaranya adalah: 1.
Rendahnya pendapatan nelayan/pembudidaya ikan
2.
Masih kecilnya kontribusi sektor kelautan dan perikanan terhadap pertumbuhan ekonomi daerah
3.
Kurang optimalnya pelayanan jasa di pelabuhan perikanan
4.
Rendahnya kapasitas sentra-sentra produksi kelautan dan perikanan yang memiliki komoditas unggulan
5.
Kurangnya ketersediaan hasil kelautan dan perikanan
6.
Rendahnya mutu dan keamanan produk perikanan sesuai standar
7.
Kurangnya nilai tambah dan daya saing produk kelautan dan perikanan
8.
Kurang terpeliharanya daya dukung dan kualitas lingkungan sumber daya kelautan dan perikanan.
9.
Minimnya cakupan luas wilayah perairan Banten yang dapat diawasi oleh aparatur pengawas dinas kelautan dan perikanan
10. Kurang optimalnya kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah di lingkungan DKP yang efektif, efisien, dan akuntabel dalam rangka meningkatkan pelayanan publik sektor kelautan dan perikanan
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017
29
11. Rendahnya kemampuan SDM dan kapasitas kelembagaan masyarakat, utamanya masyarakat pesisir dalam pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan akibat rendahnya tingkat pendidikan; 12. Lemahnya pengawasan dan penegakan hukum yang mengakibatkan tidak terkendalinya eksploitasi sumberdaya kelautan dan perikanan yang disebabkan kurangnya kualitas dan kuantitas petugas penegak hukum di lapangan; 13. Adanya kerusakan habitat vital di laut / pesisir yang disebabkan pencemaran, perusakan oleh manusia, maupun faktor bencana alam, akibat rendahnya pengetahuan, kesadaran dan peran serta masyarakat pesisir dalam menjaga kelestarian ekosistem / lingkungan. 14. Menurunnya produksi perikanan tangkap, yang disebabkan oleh penggunaan alat tangkap yang tidak ramah lingkungan, rusaknya habitat vital, dan belum optimalnya sarana dan prasarana pendukung perikanan tangkap; 15. Terkonsentasinya domisili nelayan Banten di Pantai Utara Banten, mengakibatkan terjadinya tekanan berlebih pada sumberdaya perikanan; 16. Belum optimalnya sarana dan prasarana pendukung perikanan budidaya serta rendahnya kemampuan pembudidaya ikan yang menerapkan Cara Budidaya Ikan yang Baik (good aquaculture practices) yang disebabkan kurangnya penguasaan teknis; 17. Banyaknya pelaku usaha pengolahan hasil perikanan yang bersifat tradisional (dengan mutu produk, syarat teknis, sanitasi dan higienis yang rendah dan yang jauh dari persyaratan mutu ekspor) karena rendahnya kesadaran, pengetahuan dan permodalan, serta keterbatasan sarana – prasarana penyimpanan hasil tangkapan; 18. Pola pemasaran hasil perikanan yang masih tradisional, belum menerapkan sistem rantai dingin pada penanganan hasil produk perikanan, sehingga menyebabkan menurunnya kualitas bahan baku olahan perikanan. Hal ini masih ditambah dengan masih adanya penggunaan bahan beracun berbahaya; 19. Rendahnya tingkat konsumsi ikan per kapita per tahun; 20. Kurangnya database kondisi dan potensi sumberdaya Kelautan dan Perikanan di Provinsi Banten beserta perangkat analisis penunjangnya; dan 21. Kurang optimalnya pengelolaan aset barang milik negara yang disebabkan kondisi dan lokasi aset dinas terpencar di seluruh Banten.
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017
30
3.1.3 Peluang Peluang yang ada berdasarkan potensi dan isu-isu strategis di atas adalah: 1.
Belum termanfaatkannya seluruh potensi sumberdaya kelautan dan perikanan Banten;
2.
Komitmen pemerintah dan payung hukum dalam membangun bidang Kelautan dan Perikanan termasuk penyempurnaan otonomi dan Peraturan Daerah;
3.
Tingginya permintaan ikan baik untuk memenuhi pasar dalam negeri maupun untuk ekspor serta pertumbuhan usaha perikanan rakyat ke usaha perikanan maju seiring dengan naiknya pamor perikanan sebagai sumberdaya pangan unggulan;
4.
Adanya kebijakan pengembangan usaha Perikanan secara lebih sistemik serta memberdayakan usaha-usaha perikanan skala kecil;
5.
Adanya lembaga pemerintahan yang menangani sampai tingkat Kabupaten/Kota yang didukung stakeholders, termasuk di dalamnya kekayaan/Aset Barang Daerah dalam lingkup Kelautan dan Perikanan seperti: pelabuhan perikanan, sentra budidaya, pusat informasi dan jejaring usaha serta pariwisata;
6.
Peran pelaku usaha perikanan yang semakin meningkat dan proaktif, serta iklim dunia usaha yang semakin kondusif (termasuk aspek finansial, perbankan dan investasi);
7.
Pengembangan klaster usaha pengolahan hasil perikanan dalam bentuk UKM (Usaha Kecil dan Menengah) yang berbasis pada produk bernilai tambah dan memenuhi selera pasar;
8.
Peluang investasi pada bidang usaha pengolahan dan pemasaran dengan keunggulan jenis dan kualitas produk
9.
Tercapainya peran serta penyuluh sebagai fasilitator dan perekat komunitas pada usaha perikanan;
10. Adanya peluang investasi di pulau-pulau kecil yang dapat memacu penyediaan fasilitas yang memadai; 11. Penyajian data dan informasi sumberdaya, sarana dan prasarana serta jaringan usaha di bidang kelautan dan perikanan Banten; 12. Maraknya bantuan dari lembaga-lembaga donor luar negeri untuk membantu peningkatan mutu produksi hasil perikanan sehingga kondisi pemasaran (ekspor) menjadi lebih kondusif;
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017
31
13. Globalisasi / diberlakukannya pasar bebas membuka peluang pengembangan pemasaran hasil perikanan; 14. Efektifitas dan efisiensi pemakaian anggaran APBD; 15. Pengembangan/Peningkatan kemampuan SDM; dan 16. Jaminan terpenuhinya dan kelayakan pemakaian barang inventarisasi untuk menunjang kegiatan Dinas. Tabel 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi DKP Prov Banten
Aspek Kajian
(1) Lingkungan Hidup
Produktivitas SDKP
Capaian/Kondisi Saat ini
Standar yang Digunakan
(2) (3) PenambahanAreal Konservasi Laut mencapai 4,8 ha dari target 1 ha Penyelesaian Kasus SPM di Bidang Tindak Pidana Kelautan Lingkungan dan Perikanan mencapai Hidup 20 kasus atau mencapai (Peraturan 166,6% dari target Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 19 Tahun 2008 Produksi Benih Ikan mencapai 755 juta ekor atau mencapai 62,92% dari target
Produksi Perikanan Tangkap mencapai 59.568,60 ton atau mencapai 94,80% dari target Tingkat pemanfaatan stok SD ikan tangkapan mencapai 95,91% (mendekati ambang stok potensi pemanfaatan)
Faktor yang Mempengaruhi INTERNAL (KEWENANGAN SKPD)
EKSTERNAL (DILUAR KEWENANGAN SKPD)
Permasalahan Pelayanan SKPD
(4)
(5)
(6)
SDM, Studi Identifikasi Kawasan SDKP
Koordinasi Pengelolaan Lintas Wilayah dan Sektor
SDM, Aset (kapal pengawas perikanan), Sistem Informasi
Koordinasi Pengawasan dan Penanganan Lintas Wilayah dan Sektor
Kualitas dan Jumlah Indukan dan benih dirasa kurang memadai Jenis kultivan yang kurang optimal dikembangkan sesuai potensi lahan dan peluang pasar Kemampuan SDM pembenih yang kurang optimal
SDM, Aset (KualitasJumlah Indukan, Sarana-prasarana Pembenihan lain)
SDM, Aset (Regulasi Jumlah perahu-alat tangkap, Pelabuhan, Sarana-prasarana Penangkapan ikan lain), kelembagaan
Studi Identifikasi yang dirasa kurang
Koordinasi Pengelolaan Lintas Wilayah Tangkap dan Sektoral
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017
Pembinaan operasional (SDM) dan pengembangan pelabuhan dan armada perikanan yang kurang optimal Pengembangan sarana perikanan tangkap yang
32
Aspek Kajian
(1)
Ekonomi dan Sosial
Capaian/Kondisi Saat ini (2) Produksi Perikanan Budidaya mencapai 98.617,01 ton atau mencapai 93,16% dari target Produksi tertinggi berturut-turut: BD Tambak (60,2%); BD Laut (21%); BD Kolam (15,8%); KJA (2%); BD Sawah (1%) Produktivitas Lahan Budidaya mencapai 6,32 ton/ha/th atau meningkat 12% dari tahun sebelumnya Produktivitas Lahan tertinggi berturut-turut: BD Tambak (57,02%); BD Sawah (28,36%); BD Kolam (11,45%); BD Laut (3,13%); KJA (<1%) Produksi Ikan Olahan mencapai 12.594,76 ton (2005) Jumlah unit pengolahan, cold storage dan unit Tempat Pelelangan Ikan sejumlah 1.029 unit , meliputi: TPI (34 unit); cold storage (2 unit); Unit Pengolahan Tradisional (273 lokasi); Pedagang Ikan Basah (360 lokasi); pedagang ikan olahan (360 lokasi) SKPD mampu membantu 124 Kelompok Usaha Mandiri dan menunjukkan tendensi kenaikan tiap tahun Tingkat Konsumsi Ikan mencapai 25 kg/kapita/tahun dari target 24 kg/kapita/thn Ekspor Komoditas Perikanan mencapai 440,14 ton
Standar yang Digunakan (3)
Faktor yang Mempengaruhi INTERNAL (KEWENANGAN SKPD)
EKSTERNAL (DILUAR KEWENANGAN SKPD)
(4)
(5)
Permasalahan Pelayanan SKPD (6) kurang optimal
SDM, Aset (KualitasJumlah Indukan, Benih, Pembesaran, Pengendalian HamaPenyakit Ikan, Sarana-prasarana Pembenihan lain) dan kelembagaan
Koordinasi Pengelolaan Lintas Sektoral (PSDA, Pertanian, dll)
Pembinaan dan Pengembangan SDM, aset dan kelembagaan dalam budidaya perairan tawar, payau dan laut, yang kurang optimal
SDM, Kelembagaan
Permodalan, Standardisasi Mutu, Koordinasi Pengelolaan Lintas Sektoral (Perindustrian, Perdagangan, LH, dsb)
Pembinaan dan Pengembangan SDM, aset dan kelembagaan dalam pengolahan ikan, yang kurang optimal
SDM, Kelembagaan
Permodalan, Koordinasi Pengelolaan Lintas Sektoral (Perbankan, Perindustrian, dsb)
SDM, Sistem Informasi
Koordinasi Pengelolaan Lintas Sektoral (Pendidikan, dsb)
SDM, Sistem Informasi
Standardisasi Mutu
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017
33
Aspek Kajian
(1)
Capaian/Kondisi Saat ini (2) atau 191,36% dari target Penyerapan Tenaga Kerja mencapai 193.993 orang atau 245,56% dari target Jumlah Rumah Tangga Perikanan (RTP) Perikanan Tangkap mengalami penurunan tiap tahun,dari 9.206 RTP (2006) menjadi 7.118 RTP (2011) Jumlah Rumah Tangga Perikanan (RTP) Perikanan Budidaya mengalami penurunan tiap tahun,dari 38.512 RTP (2006) menjadi 27.205 RTP (2011) Nilai Tukar Nelayan dan Pembudidaya baru mencapai 97,63 dari target 110.
Ijin Usaha Perikanan mencapai 25 ijin usaha, meliputi: SIUP kapal (8 bh), SIPI (13 bh), SIUP Budidaya (4 bh) pd th 2004. Tata Kelola dan Pemberdayaan Pelayanan Kelembagaan dan SKPD Sumberdaya Perikanan
Peningkatan Kualitas Tata Kelola SKPD Peningkatan Sarana, Prasarana Perkantoran dan Kapasitas Aparatur SKPD Penyediaan Data Pembangunan Daerah
Standar yang Digunakan (3)
Faktor yang Mempengaruhi INTERNAL (KEWENANGAN SKPD)
EKSTERNAL (DILUAR KEWENANGAN SKPD)
Permasalahan Pelayanan SKPD
(4)
(5)
(6)
SDM, Sistem Informasi
Koordinasi Pengelolaan Lintas Sektoral (Perindustrian, Ketenagakerjaan, dsb)
SDM, Kelembagaan
Koordinasi Pengelolaan Lintas Sektoral (LH,Ketenagakerjaan, dsb)
SDM, Kelembagaan
Koordinasi Pengelolaan Lintas Sektoral (Perindustrian, Perdagangan, dsb)
Kelembagaan
Koordinasi Pengelolaan Lintas Sektoral (Perindustrian, Perdagangan, dsb)
Kurang optimalnya sistem informasi
SDM, Kelembagaan
Koordinasi Pengelolaan Lintas Sektoral (Perindustrian, Perdagangan, Perbankan, LH, dsb)
Perlunya peningkatan tata kelola dan pelayanan
Pembinaan dan Pengembangan SDM, aset dan kelembagaan dalam usaha perikanan tangkap dan budidaya, yang kurang optimal
SDM, Kelembagaan
Sistem Informasi, SDM, Kelembagaan
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017
34
3.2. Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih 3.2.1. Visi dan Misi Provinsi Banten Berdasarkan pada capaian hasil pembangunan selama 5 (lima) tahun ke belakang yang kondisinya tergambar saat ini (existing) baik itu berupa potensi maupun permasalahan yang semuanya perlu dikelola dengan baik, melalui konsep pembangunan yang jelas dan terarah serta agenda dan prioritas pembangunan nasional, maka Pemerintah Provinsi Banten perlu menetapkan Visi dan Misi Pembangunan Daerah 2012 – 2017. Visi dan Misi Pembangunan Daerah tersebut selain merupakan penjabaran dari Visi Misi Gubernur Terpilih 2012 – 2017 dan mengacu pada agenda dan prioritas pembangunan nasional, juga merupakan Komitmen Pemerintah Provinsi Banten didalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Banten. Berikut adalah janji Gubernur dan Wakil Gubernur Banten terpilih : 1. Penanggulangan Kemiskinan, Pengangguran, dan Peningkatan kesejahteraan Sosial; 2. Pemantapan Kualitas Sumberdaya Manusia; 3. Pemantapan Kualitas dan Pemerataan Perekonomian; 4. Pemantapan Kualitas Pelayanan Prasarana dan Sarana Wilayah; 5. Pengelolaan dan Revitalisasi Tata Ruang, Sumber Daya Alam, dan Lingkungan Hidup; 6. Penyelenggaraan Tata Pemerintahan yang baik dan bersih; dan 7. Pengembangan dan Pembangunan Pusat Pertumbuhan dan Kawasan Strategis. Kesejahteraan masyarakat merupakan harapan dan aspirasi serta keinginan luhur masyarakat Banten yang tercermin dalam Visi dan Misi Pembangunan Provinsi Banten 2012 – 2017, juga merupakan bagian dari rangkaian pembangunan jangka panjang daerah. Dalam periode 2012-2017, Visi Pembangunan Provinsi Banten adalah “BERSATU MEWUJUDKAN RAKYAT BANTEN SEJAHTERA BERLANDASKAN IMAN DAN TAQWA”, sehingga diharapkan seluruh stakeholder di Provinsi Banten secara bahu membahu mengoptimalkan seluruh potensi yang dimilikinya untuk meningkatkan dan mewujudkan seluruh masyarakat Banten agar lebih sejahtera. Sesuai dengan harapan “Bersatu Mewujudkan Banten Sejahtera Berlandaskan Iman dan Taqwa”, maka ditetapkan “Misi Pembangunan Provinsi Banten 2012-2017” sebagai upaya dalam mewujudkan visi, sebagai berikut: 1. Peningkatan Pembangunan Infrastruktur Wilayah Mendukung
Pengembangan
Wilayah/Kawasan Berwawasan Lingkungan 2. Pemantapan Iklim Investasi yang Kondusif untuk Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Daerah dan Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017
35
3. Peningkatan Kualitas Sumberdaya Manusia yang Religius, Cerdas dan Berdaya Saing dalam Kerangka Penguatan NKRI. 4. Penguatan Semangat Kebersamaan Antar
Pelaku Pembangunan dan Sinergitas
Pemerintah Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota yang Selaras, Serasi dan Seimbang 5. Peningkatan Mutu dan Kinerja Pemerintahan Daerah yang Berwibawa Menuju Tata Kelola Pemerintahan yang Baik dan Bersih. Adapun tujuan atas setiap misi yang ditetapkan sebagai langkah pemfokusan dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan adalah sebagai berikut : 1. Misi Pertama, Peningkatan Pembangunan Infrastruktur Wilayah Mendukung Pengembangan Wilayah/Kawasan Berwawasan Lingkungan,
ditujukan untuk
konektivitas pengembangan wilayah/kawasan guna percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi Banten serta meningkatkan layanan dasar masyarakat dan peningkatan daya saing daerah dengan prinsip pembangunan berkelanjutan; 2. Misi Kedua,Pemantapan Iklim Investasi yang Kondusif untuk Mendorong Pertumbuhan
Ekonomi
Daerah
dan
Meningkatkan
Kesejahteraan
Masyarakat;ditujukan untuk meningkatkan kualitas pertumbuhan dan pemerataan perekonomian daerah dalam rangka mempercepat peningkatan kesejahteraan masyarakat; 3. Misi Ketiga, Peningkatan Kualitas Sumberdaya Manusia yang Religius, Cerdas dan Berdaya Saing dalam Kerangka Penguatan NKRI ditujukan untuk mewujudkan Sumber Daya Manusia yang sehat, cerdas, agamis dan berdaya saing; 4. Misi Keempat,Penguatan Semangat Kebersamaan Antar-Pelaku Pembangunan dan Sinergitas Pemerintah Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota yang Selaras, Serasi dan Seimbang ditujukan
untuk mewujudkan Banten rukun damai,
membangun kebersamaan yang sinergis antara pusat-daerah, beserta stakeholders dalam menjalankan peran dan fungsinya masing-masing secara terintergrasi membangun Banten; 5. Misi Kelima, Peningkatan Mutu dan Kinerja Pemerintahan Daerah yang Berwibawa Menuju Tata Kelola Pemerintahan yang Baik dan Bersih ditujukan
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017
36
untuk meningkatkan kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah yang efektif, efisien, dan akuntabel dalam rangka meningkatkan pelayanan publik. Ke 5 (lima) misi tersebutakandicapaiberdasarkannilai-nilai agama dan budaya daerah, sertadengan prinsip-prinsip penyelenggaraan pemerintahan, sebagai berikut: 1. Good Governance (tata kelola kepemerintahan), yaitu kepengelolaan dan kepengurusan pemerintahan yang baik bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) untuk menciptakan penyelenggaraan negara yang solid, bertanggung jawab, efektif dan efisien, dengan menjaga keserasian interaksi yang konstruktif di antara domain negara, swasta dan masyarakat; 2. Integrity (integritas), yaitu suatu kesatuan perilaku yang melekat pada prinsip-prinsip moral dan etika, terutama mengenai karakter moral dan kejujuran, yang dihasilkan dari suatu sistem nilai yang konsisten; 3. Quality and accountability (mutu dan akuntabilitas), yaitu suatu tingkatan kesempurnaan, merupakan karakteristik pribadi yang mampu memberikan hasil yang melebihi kebutuhan atau pun harapan, dan sebuah bentuk tanggungjawab untuk suatu tindakan, keputusan dan kebijakan yang telah mempertimbangkan mengenai aturan, pemerintahan dan implementasinya, dalam pandangan hukum dan tata kelola yang transparan; 4. Pemerataan pembangunan yang berkeadilan, yaitu upaya mewujudkan peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat untuk mengurangi tingkat kemiskinan, kesenjangan antarwilayah, dan kesenjangan sosial antar kelompok masyarakat, melalui pemenuhan kebutuhan akses pelayanan sosial dasar termasuk perumahan beserta sarana dan prasarananya, serta memberikan kesempatan berusaha bagi seluruh lapisan masyarakat untuk menanggulangi pengangguran dengan menyeimbangkan pengembangan ekonomi skala kecil, menengah, dan besar. 5. Penggunaan data dan informasi yang terintegrasi (satu data dan informasi banten) yang akurat, terbaharukan dan dapat dipertanggungjawabkan. Dokumen tersebut terdiri dari data dan informasi spasial (keruangan) dan a-spasial (non keruangan).
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017
37
3.3. Telaahan Renstra K/L dan Renstra 3.3.1. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Strategis Pembangunan kelautan dan perikanan yang telah dilaksanakan selama ini telah membawa hasil yang cukup menggembirakan. Perubahan tatanan global serta nasional yang berkembang dinamis menuntut percepatan pembangunan kelautan dan perikanan nasional secara nyata untuk mampu menyesuaikan dan memenuhi tantangan lingkungan strategis yang bergerak cepat tersebut. Munculnya paradigma untuk menjadikan pembangunan berbasis sumberdaya kelautan dan perikanan sebagai motor penggerak pembangunan nasional, tercermin dalam keputusan politik nasional, sebagaimana terimplementasi dalam Undang- Undang No. 17 tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional yang salah satu misinya menyatakan: Mewujudkan Indonesia menjadi Negara kepulauan yang mandiri, maju, kuat, dan berbasiskan kepentingan nasional. Untuk itu, perlu pelaksanaan konsep blue economy dalam pemanfaatan dan pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan melalui pengembangan berbagai inovasi yang berorientasi pada pelestarian sumber daya untuk memberikan manfaat secara ekonomi, sosial, dan lingkungan secara berkelanjutan. Pengembangan blue economy tersebut diharapkan dapat menciptakan daya saing yang lebih tinggi melalui inovasi dan efisiensi yang berkelanjutan, melakukan pembangunan tanpa merusak lingkungan, menciptakan berbagai industry baru di bidang kelautan dan perikanan, serta menciptakan lapangan kerja. Upaya pengembangan blue economy perlu pula diiringi upaya untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia yang berwawasan kelautan dan perikanan melalui pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta disertai upaya untuk mengelola wilayah laut nasional secara terintegrasi. Undang-Undang No. 31 Tahun 2004 tentang Perikanan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang No. 45 Tahun 2009 telah mengamanatkan bahwa tujuan pengelolaan perikanan adalah untuk (1) meningkatkan taraf hidup nelayan kecil dan pembudidaya ikan kecil, (2) meningkatkan penerimaan dan devisa negara, (3) mendorong perluasan kesempatan kerja, (4) meningkatkan ketersediaan dan konsumsi sumber protein ikan, (5) mengoptimalkan pengelolaan sumber daya ikan, (6) meningkatkan produktivitas, mutu, nilai tambah, dan daya saing, (7) meningkatkan ketersediaan bahan baku untuk industri pengolahan ikan, (8) mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya ikan, lahan
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017
38
pembudidayaan ikan dan lingkungan sumber daya ikan, dan (9) menjamin kelestarian sumber daya ikan, lahan pembudidayaan ikan dan tata ruang. Undang-Undang No. 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil mengamanatkan bahwa tujuan pengelolaan wilayah pesisir dan pulaupulau kecil adalah (1) melindungi, mengonservasi, merehabilitasi, memanfaatkan, dan memperkaya sumber daya pesisir dan pulau-pulau kecil serta sistem ekologisnya secara berkelanjutan, (2) menciptakan keharmonisan dan sinergi antara Pemerintah dan Pemerintah Daerah dalam pengelolaan sumber daya pesisir dan pulau-pulau kecil, (3) memperkuat peran serta masyarakat dan lembaga pemerintah serta mendorong inisiatif masyarakat dalam pengelolaan sumber daya pesisir dan pulau- pulau kecil agar tercapai keadilan, keseimbangan, dan keberkelanjutan, dan (4) meningkatkan nilai sosial, ekonomi, dan budaya masyarakat melalui peran serta masyarakat dalam pemanfaatan sumber daya pesisir dan pulau-pulau kecil. Mempertimbangkan perubahan lingkungan strategis dalam pelaksanaan pembangunan nasional dan pembangunan kelautan dan perikanan sejak tahun 2010 sampai tahun 2012, diperlukan langkah-langkah terobosan yang bukan merupakan upaya terpisah dari kebijakan lain atau kebijakan sebelumnya, tetapi merupakan upaya terintegrasi yang saling memperkuat dalam rangka percepatan pembangunan kelautan dan perikanan, terutama untuk meningkatkan nilai tambah dan daya saing produk kelautan dan perikanan. Untuk itu, KKP akan mengembangkan industrialisasi kelautan dan perikanan yang akan dimulai sejak tahun 2012, dengan tujuan untuk meningkatkan kontribusi sektor kelautan dan perikanan terhadap pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Melalui industrialisasi, para pelaku usaha perikanan mulai dari nelayan, pembudidaya ikan, serta pengolah dan pemasar hasil perikanan diharapkan dapat meningkatkan produktivitas, nilai tambah dan daya saing, sekaligus membangun sistem produks i yang moder n dan terintegrasi dari hulu sampai ke hilir. Dengan demikian, industrialisasi perikanan diharapkan mampu mengokohkan struktur usaha perikanan nasional, yang membawa multiplier effect sebagai prime mover perekonomian nasional. Disamping itu, KKP mulai tahun 2012 akan melaksanakan beberapa kebijakan baru yakni Program Peningkatan Kehidupan Nelayan yang merupakan bagian dari Masterplan Percepatan dan Perluasan Pengurangan Kemiskinan Indonesia (MP3KI) dan
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017
39
pengembangan Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) di 3 Koridor Ekonomi yang terkait dengan sektor kelautan dan perikanan. Sehubungan dengan hal tersebut, visi, misi, tujuan, dan sasaran strategis pembangunan kelautan dan perikanan tahun 2010-2014 yang telah ditetapkan sebelumnya dilakukan penyesuaian dan ditetapkan sebagai berikut: VISI “Pembangunan Kelautan dan Perikanan yang Berdaya Saing dan Berkelanjutan untuk Kesejahteraan Masyarakat.” Melalui visi tersebut, diharapkan dapat terwujudnya pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan yang dapat memberikan nilai tambah terhadap produk kelautan dan perikanan sehingga memiliki daya saing yang tinggi, dengan tetap memperhatikan kelestarian sumberdaya kelautan dan perikanan, yang pada gilirannya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat kelautan dan perikanan. MISI Untuk mewujudkan visi pembangunan kelautan dan perikanan tersebut, maka misi yang diemban adalah: 1. Mengoptimalkan Pemanfaatan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan. 2. Meningkatkan Nilai Tambah dan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan. 3. Memelihara Daya Dukung dan Kualitas Lingkungan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan. TUJUAN Tujuan pembangunan kelautan dan perikanan adalah: 1. Meningkatnya Produksi dan Produktivitas Usaha Kelautan dan Per ikanan. Pencapaian tujuan ini ditandai dengan: a. me n i n g k a t n y a p e r a n s e k t o r kelautan dan perikanan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional; b. meningkatnya kapasitas sentra-sentra produksi kelautan dan perikanan yang memiliki komoditas unggulan; c. meningkatnya pendapatan.
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017
40
2. Berkembangnya Diversifikasi dan Pangsa Pasar Produk Hasil Kelautan dan Perikanan. Pencapaian tujuan ini ditandai dengan: a. meningkatnya ketersediaan hasil kelautan dan per-ikanan; b. meningkatnya branding pro-duk perikanan dan market share di pasar luar negeri; c. meningkatnya mutu dan keamanan produk perikanan sesuai standar. 3. Terwujudnya Pengelolaan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan secara Berkelanjutan. Pencapaian tujuan ini ditandai dengan: a. terwujudnya pengelolaan konservasi kawasan secara berkelanjutan; b. meningkatnya nilai ekonomi pulau-pulau kecil; c. meningkatnya luas wilayah perairan Indonesia yang diawasi oleh aparatur pengawas Kementerian Kelautan dan Perikanan. SASARAN STRATEGIS Sasaran strategis pembangunan kelautan dan perikanan berdasarkan tujuan yang akan dicapai adalah: 1. Meningkatnya peranan sektor kelautan dan perikanan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Indikator Kinerja Utama (IKU) pencapaian sasaran strategis ini adalah meningkatnya persentase pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) perikanan. 2. Meningkatnya kapasitas sentra-sentra produksi kelautan dan perikanan yang memiliki komoditas unggulan. Indikator Kinerja Utama (IKU) pencapaian sasaran strategis ini adalah meningkatnya produksi perikanan tangkap, perikanan budidaya, dan garam rakyat. 3. Meningkatnya pendapatan. Indikator Kinerja Utama (IKU) pencapaian sasaran strategis ini adalah meningkatnya Nilai Tukar Nelayan/Pembudidaya Ikan. 4. Meningkatnya ketersediaan hasil kelautan dan perikanan. Indikator Kinerja Utama (IKU) pencapaian sasaran strategis ini adalah meningkatnya konsumsi ikan per kapita. 5. Meningkatnya branding produk perikanan dan market share di pasar luar negeri. Indikator Kinerja Utama (IKU) pencapaian sasaran strategis ini adalah meningkatnya nilai ekspor hasil perikanan.
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017
41
6. Meningkatnya mutu dan keamanan produk perikanan sesuai standar. Indikator Kinerja Utama (IKU) pencapaian sasaran strategis ini adalah menurunnya jumlah kasus penolakan ekspor hasil perikanan per negara mitra. 7. Terwujudnya pengelolaan konservasi kawasan secara berkelanjutan. Indikator Kinerja Utama (IKU) pencapaian sasaran strategis ini adalah luas Kawasan Korservasi Perairan yang dikelola secara berkelanjutan. 8. Meningkatnya nilai ekonomi pulau-pulau kecil. Indikator Kinerja Utama (IKU) pencapaian sasaran strategis ini adalah jumlah pulau-pulau kecil, termasuk pulau-pulau kecil terluar yang dikelola. 9. Meningkatnya luas wilayah perairan Indonesia yang diawasi oleh aparatur pengawas Kementerian Kelautan dan Perikanan. Indikator Kinerja Utama (IKU) pencapaian sasaran strategis ini adalah persentase wilayah perairan bebas illegal fishing dan kegiatan yang merusak SDKP. Secara terinci, target Indikator Kinerja Utama (IKU) pembangunan kelautan danperikanan yang akan dicapai tahun 2013-2014 sebagaimana tersebut pada tabel 3.2. 3.3.2 Arah Kebijakan dan Strategi Nasional Tujuan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2014 diarahkan untuk lebih memantapkan penataan kembali Indonesia di segala bidang dengan menekankan pada upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia termasuk pengembangan kemampuan iptek serta penguatan daya saing perekonomian. Terkait dengan penguatan daya saing perekonomian tersebut, diantaranya ditempuh melalui peningkatan pembangunan kelautan dan sumber daya alam lainnya sesuai dengan potensi daerah secara terpadu serta meningkatnya pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pembangunan kelautan meliputi industri kelautan seperti perhubungan laut, industri maritim, perikanan, wisata bahari, energi dan sumber daya mineral yang dikembangkan secara sinergi, optimal, dan berkelanjutan. Kerangka pencapaian tujuan RPJMN II tersebut dirumuskan lebih lanjut dalam Rencana Strategis Kementerian Kelautan dan Perikanan Tahun 2010-2014 (Renstra KKP) yang merupakan penjabaran dari visi, misi, dan agenda pembangunan nasional, serta 11 (sebelas) prioritas pembangunan nasional, yakni (1) reformasi birokrasi dan tata kelola; (2) pendidikan; (3) kesehatan; (4) penanggulangan kemiskinan; (5) ketahanan pangan;
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017
42
(6) infrastruktur; (7) iklim investasi dan usaha; (8) energi; (9) lingkungan hidup dan pengelolaan bencana; (10) daerah tertinggal, terdepan, terluar, dan paskakonflik; serta (11) kebudayaan, kreativitas, dan inovasi teknologi. Tabel 3.2 Indikator Kinerja Utama (IKU) Kementerian Kelautan dan Perikanan Tahun 2013-2014 No 1
Rincian IKU
Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Perikanan (%/Tahun) 2 Produksi Kelautan dan Perikanan (Juta Ton) Produksi Perikanan - Tangkap - Budidaya Produksi garam Rakyat 3 Nilai Tukar Nelayan/Pembudidaya Ikan 4 Tingkat Konsumsi Ikan Dalam Negeri (Kg/Kapita/Tahun) 5 Nilai Ekspor Komoditas Perikanan (US$ miliar) 6 Jumlah Kasus Penolakan Ekspor Hasil Perikanan Per Negara Mitra (kasus) 7 Luas Kawasan Konservasi Perairan (KKP) yang dikelola Secara Berkelanjutan (Juta ha) 8 Jumlah Pulau-Pulau Kecil, Termasuk Pulau-Pulau Terluar yang dikelola (Pulau) 9 Wilayah Perairan Bebas IUU Fishing dan Kegiatan yang Merusak SDKP (%) * berdasarkan harga konstan 2000
2014 7,25
Kenaikan (%/Tahun) 4,74
18,49 5,47 13,02 1,85 110
22,39 5,50 16,89 3,30 112
17,93 0,55 28,51 60,50 1,82
35,14
38,00
5,68
5,0
6,0
20,36
<10
<10
-
Pengelolaan 3,6 juta ha; Penambahan 500 ribu ha 60
Pengelolaan 4,5 juta ha; Penambahan 500 ribu ha 30
61,43
41
50
9,79
2013 7,00
Target
24,12
Dalam prioritas nasional tersebut, pembangunan kelautan dan perikanan tahun 2010-2014 yang terkait dengan 5 prioritas nasional sebagai berikut : 1. Prioritas 1: Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola; Pemantapan tata kelola pemerintahan yang lebih baik melalui terobosan kinerja secara terpadu, penuh integritas, akuntabel, taat kepada hukum yang berwibawa, dan transparan. Peningkatan kualitas pelayanan
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017
43
publik yang ditopang oleh efisiensi struktur pemerintah di pusat dan di daerah, kapasitas pegawai pemerintah yang memadai, dan data kependudukan yang baik. 2. Prioritas 4: Penanggulangan Kemiskinan; Penurunan tingkat kemiskinan absolut dari 14,1% pada 2009 menjadi 8-10% pada 2014 dan perbaikan distribusi pendapatan dengan pelindungan sosial yang berbasis keluarga, pemberdayaan masyarakat dan perluasan kesempatan ekonomi masyarakat yang berpendapatan rendah. 3. Prioritas 5: Ketahanan Pangan; Peningkatan ketahanan pangan dan lanjutan revitalisasi pertanian untuk mewujudkan kemandirian pangan, peningkatan daya saing produk pertanian, peningkatan pendapatan petani, serta kelestarian lingkungan dan sumber daya alam. Peningkatan pertumbuhan PDB sektor pertanian sebesar 3,7% per tahun dan Indeks Nilai Tukar Petani sebesar 115-120 pada 2014. 4. Prioritas 9: Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Bencana; Konservasi dan pemanfaatan lingkungan hidup mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan yang keberlanjutan, disertai penguasaan dan pengelolaan risiko bencana untuk mengantisipasi perubahan iklim. 5. Prioritas 10: Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar, dan Pasca-Konflik; Program aksi untuk daerah tertinggal, terdepan, terluar, dan pascakonflik ditujukan untuk pengutamaan dan penjaminan pertumbuhan di daerah tertinggal, terdepan, terluar serta keberlangsungan kehidupan damai di wilayah pascakonflik. Disamping 5 Prioritas Nasional, Kementerian Kelautan dan Perikanan terkait dengan Pengarusutamaan dan Lintas Bidang, yakni Pengarusutamaan Pembangunan Berkelanjutan; Lintas Bidang Perubahan Iklim Global dan Lintas Bidang Pembangunan Kelautan Berdimensi Kepulauan. Pembangunan kelautan dan perikanan berada dalam lingkup Bidang Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup (SDA-LH). SDA-LH sangat penting dalam pembangunan nasional, baik sebagai penyedia bahan baku bagi pembangunan ekonomi maupun sebagai pendukung sistem kehidupan. Sesuai dengan fungsinya tersebut, SDALH perlu dikelola dengan bijaksana agar pembangunan serta keberlangsungan kehidupan manusia dapat terjaga dan lestari saat ini dan di masa yang akan datang. Lingkup pembangunan bidang SDA dan LH meliputi (1) revitalisasi pertanian, dan (2) perbaikan pengelolaan SDA dan perbaikan fungsi LH. Pelaksanaan dari kebijakan ini memberikan hasil terhadap meningkatnya peran SDA dan LH dalam perkembangan perekonomian
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017
44
nasional. Hal ini dicerminkan dengan semakin meningkatnya kontribusi Produk Domestik Bruto (PDB) dari sektor-sektor yang berbasis SDA dan LH terhadap pembentukan PDB nasional selama periode tersebut. Selain itu, sektor-sektor yang berbasis SDA dan LH juga menjadi tumpuan utama bagi sebagian besar tenaga kerja, terutama di perdesaan dan pesisir. 3.3.3 Arah Kebijakan dan Strategi Kementerian Kelautan dan Perikanan Arah
kebijakan
dan
strategi
Kementerian
Kelautan
dan
Perikanan
diimplementasikan dalam keterkaitannya dengan 5 prioritas nasional yang dirumuskan secara umum sebagai berikut: 1. Prioritas ke-1 : Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola Pemerintahan, yang akan dilaksanakan antara lain melalui peningkatan kinerja kementerian dalam pelayanan publik, pengelolaan keuangan negara menuju opini Wajar Tanpa Pengecualian, penataan organisasi, dan peningkatan akuntabilitas kinerja aparatur dan instansi pemerintah. 2. Prioritas ke-4 : Penanggulangan Kemiskinan, yang dalam implementasinya akan dilaksanakan untuk memberikan konstribusi dalam menurunkan tingkat kemiskinan nasional, pemberdayaan masyarakat dan perluasan kesempatan ekonomi masyarakat yang berpendapatan rendah, khususnya nelayan, pembudidaya ikan, pengolah dan pemasar serta petambak garam melalui perluasan jangkauan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM) Kelautan dan Perikanan, Program Peningkatan Kehidupan Nelayan (klaster 4), pengembangan lembaga pembiayaan kelautan dan perikanan, peningkatan kapasitas skala usaha dan kewirausahaan menjadi usaha yang bankable. 3. Prioritas ke-5 : Ketahanan Pangan, yang akan dilaksanakan untuk meningkatkan ketahanan pangan nasional dan melanjutkan revitalisasi perikanan dalam mewujudkan kemandirian pangan, peningkatan produksi, peningkatan daya saing dan nilai tambah produk perikanan melalui pengembangan industrialisasi kelautan dan perikanan, pengembangan kawasan minapolitan, peningkatan konsumsi ikan per kapita, serta kelestarian lingkungan dan sumber daya alam. Peningkatan laju pertumbuhan PDB perikanan
menjadi
7,25%
pada
tahun
2014
dan
Indeks
Nilai
Tukar
Nelayan/Pembudidaya sebesar 115 pada tahun 2014.
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017
45
4. Prioritas ke-9 : Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Bencana, yang akan dilaksanakan melalui konservasi dan pemanfaatan lingkungan laut, pesisir dan pulau-pulau kecil dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan yang keberlanjutan, disertai penguasaan dan pengelolaan risiko bencana melalui pengembangan kapasitas SDM dan riset tentang perubahan iklim dan mitigasi bencana di wilayah pesisir dan laut. 5. Prioritas ke-10 : Pembangunan Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar, dan Pasca Konflik, yang dilakukan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah tertinggal terdepan/terluar, serta keberlangsungan kehidupan damai di wilayah pasca-konflik yang akan diimplementasikan melalui pengelolaan/pemberdayaan pulau-pulau terluar dan pengembangan ekonomi alternatif berbasis sumber daya perikanan. Terkait dengan pengarusutamaan dan lintas bidang, pembangunan kelautan dan perikanan akan mendukung 3 pilar pembangunan berkelanjutan, yakni: (1) ekonomi, dengan peningkatan pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan konstribusi kelautan dan perikanan pada PDB nasional, dan dampak ekonomi melalui peningkatan kesejahteraan; (2) sosial, tingkat partisipasi masyarakat pelaku pembangunan, partisipasi masyarakat marjinal/minoritas (kaum miskin dan perempuan), dampak terhadap struktur sosial masyarakat, serta tatanan atau nilai sosial yang berkembang di masyarakat; dan (3) lingkungan hidup, dampak terhadap kualitas air, udara dan lahan serta ekosistem dan keanekaragaman hayati. Disamping itu, dalam rangka mendukung pelaksanaan strategi pembangunan nasional pro-poor, pro-job, pro-growth, dan pro-environment, akan dilakukan melalui : 1. Pro poor Pendekatan Pro-poor dilakukan melalui pemberdayaan sosial ekonomi masyarakat pelaku usaha kelautan dan perikanan. 2. Pro job Pendekatan Pro-job dilakukan melalui optimalisasi potensi perikanan budidaya yang belum tergarap untuk menurunkan tingkat pengangguran nasional. Usaha membuka lapangan kerja diiringi dengan dukungan pengembangan modal dan kepastian berusaha. 3. Pro growth Pendekatan pro-growth dilakukan untuk mewujudkan pertumbuhan sektor kelutan dan perikanan sebagai pilar ketahanan ekonomi nasional melalui transformasi pelaku ekonomi
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017
46
kelautan dan perikanan, dari pelaku ekonomi subsisten menjadi pelaku usaha modern, melalui berbagai dukungan pengembangan infrastruktur, industrialisasi dan modernisasi. 4. Pro environment Pendekatan pro-environment dilakukan melalui upaya pemulihan dan pelestarian lingkungan perairan, pesisir, dan pulau-pulau kecil, serta mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim. Dalam rangka mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan (sustainable growth) berdasarkan keadilan, KKP akan mengimplementasikan prinsip-prinsip blue economy dalam pembangunan kelautan dan perikanan sebagaimana telah disampaikan Presiden Republik Indonesia dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Rio+20 di Rio de Jainero, Brazil untuk mengelola dan melestarikan sumber daya kelautan dan perikanan secara berkelanjutan melalui penggunaan sumber daya kelautan dan perikanan secara efisien dan tidak merusak lingkungan, menyinergikan pengelolaan ekosistem laut dengan ketahanan pangan, strategi pembangunan ekonomi dan sosial serta transisi ekonomi, pasar, industri dan masyarakat menuju pola yang lebih berkelanjutan. Pembangunan kelautan dan perikanan juga dilaksanakan dalam rangka mendukung kerja sama lintas sektor/instansi terkait seperti: pemberdayaan perempuan, pembangunan daerah tertinggal, pembangunan daerah perbatasan dan pulau-pulau kecil terluar, dan lain sebagainya. Disamping itu, KKP juga melaksanakan beberapa Rencana Aksi Nasional (RAN) diantaranya RAN perubahan iklim, RAN hak asasi manusia, RAN Pemberantasan Korupsi, RAN Kepemudaan dan lain sebagainya. Menjabarkan arah kebijakan dan strategi pembangunan nasional yang terkait dengan pembangunan kelautan dan perikanan, maka arah kebijakan Kementerian Kelautan dan Perikanan tahun 20132014 adalah sebagai berikut : 1. Peningkatan produktivitas, efisiensi, dan nilai tambah produk. 2. Pengembangan dan pengawasan sistem jaminan mutu dan traceability(penelusuran) produk hasil perikanan dan jaminan ketersediaan bahan baku industri. 3. Konservasi dan rehabilitasi sumberdaya kelautan dan perikanan serta pengelolaan pulau-pulau kecil dan upaya adaptasi dan mitigasi bencana dan perubahan iklim untuk wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil. 4. Pengawasan pemanfaatan sumber daya kelautan dan perikanan. 5. Pengembangan sumberdaya manusia dan iptek kelautan dan perikanan.
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017
47
6. Peningkatan kesejahteraan n e l a y a n da n ma s y a r a k a t perikanan dengan fokus pada Program Peningkatan Kehidupan Nelayan. 7. Percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi sektor k e l aut an dan pe r i k anan, terutama di Koridor Ekonomi Sulawesi, Bali-Nusa Tenggara, dan Maluku-Papua. Strategi yang dilakukan untuk melaksanakan keempat arah kebijakan di atas dilakukan melalui : A. Pengembangan Kawasan 1. Pengembangan Minapolitan Minapolitan merupakan upaya percepatan pengembangan pembangunan kelautan dan perikanan di sentra-sentra produksi perikanan yang memiliki potensi untuk dikembangkan dalam rangka mendukung visi dan misi Kementerian Kelautan dan Perikanan. Pengembangan minapolitan bertujuan untuk (i) meningkatkan produksi perikanan, produktivitas usaha, dan meningkatkan kualitas produk kelautan dan perikanan, (ii) meningkatkan pendapatan nelayan, pembudidaya dan pengolah ikan yang adil dan merata, serta (iii) mengembangkan kawasan minapolitan sebagai pusat pertumbuhan ekonomi di daerah dan sentra-sentra produksi perikanan sebagai penggerak ekonomi rakyat. Adapun sasaran pengembangan minapolitan adalah sebagai berikut (i) ekonomi rumah tangga masyarakat kelautan dan perikanan skala kecil makin kuat, (ii) usaha kelautan dan perikanan kelas menengah ke atas makin bertambah dan berdaya saing tinggi, serta (iii) sektor kelautan dan perikanan menjadi penggerak ekonomi nasional. Provinsi Banten dalam hal pengembangan kawasan Minapolitan ini sudah memiliki aturan yang jelas dalam Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor Kep.39/MEN/2011 Tentang Perubahan Atas Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor Kep.32/MEN/2010 Tentang Penetapan Kawasan Minapolitan. Berdasarkan keputusan ini ada 5 Kabupaten Kota yang sudah ditetapkan, yaitu : a. Kabupaten Serang b. Kabupaten Tangerang c. Kabupaten Lebak d. Kabupaten Pandeglang e. Kota Serang
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017
48
Pendekatan pengembangan minapolitan dilakukan melalui: a. Ekonomi Kelautan Dan Perikanan Berbasis Wilayah Mendorong penerapan manajemen hamparan untuk mencapai skala ekonomi, mencegah penyebaran penyakit, meningkatkan efisiensi dalam penggunaan sumber daya, sekaligus mengintegrasikan pemenuhan kebutuhan sarana produksi, proses produksi, pengolahan dan pemasaran hasil dan pengelolaan lingkungan dalam suatu kesisteman yang mapan. b. Kawasan Ekonomi Unggulan Memacu pengembangan komoditas yang memiliki criteria (i) bernilai ekonomis tinggi, (ii) teknologi tersedia, (iii) permintaan pasar besar, dan (iv) dapat dikembangkan secara massal. c. Sentra Produksi Minapolitan berada dalam kawasan pemasok hasil perikanan (sentra produksi perikanan) yang dapat memberikan kontribusi yang besar terhadap mata pencaharian dan kesejahteraan masyarakatnya. Seluruh sentra produksi kelautan dan perikanan menerapkan teknologi inovatif dengan kemasan dan mutu terjamin. d. Unit Usaha Seluruh unit usaha dilakukan dengan menggunakan prinsip bisnis secara profesional dan berkembang dalam suatu kemitraan usaha yang saling memperkuat dan menghidupi. e. Penyuluhan Penguatan kelembagaan dan pengembangan jumlah penyuluh merupakan salah satu syarat mutlak keberhasilan pengembangan minapolitan. Penyuluh akan berperan sebagai fasilitator dan pendamping penerapan teknologi penangkapan dan budidaya ikan serta pengolahan hasil perikanan. f. Lintas Sektor Minapolitan dikembangkan dengan dukungan dan kerjasama berbagai instansi terkait untuk mendukung kepastian usaha antara lain terkait dengan sarana dan prasarana
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017
49
pemasara produk perikanan, tata ruang wilayah, penyediaan air bersih, listrik, akses jalan, dan BBM. 2. Pengembangan Ekonomi Regional Berdasarkan Peraturan Presiden No. 32 Tahun 2011 tentang Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) Tahun 2011-2025, terdapat 6 (enam) Koridor Ekonomi (KE) yang akan dikembangkan, yakni KE Sumatera, KE Jawa, KE Kalimantan, KE Sulawesi, KE Bali-Nusa Tenggara, dan KE PapuaKepulauan Maluku. Pelaksanaan MP3EI dikoordinasikan oleh Komite Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (KP3EI), yang diketuai oleh Presiden R.I., dengan Ketua Harian Menteri Koordinator Bidang Perekonomian. KP3EI dibantu oleh Tim Kerja, yang terdiri dari Tim Kerja Regulasi, Tim Kerja Konektivitas, Tim Kerja SDM dan Iptek, serta 6 (enam) Tim Kerja Koridor Ekonomi. Berdasarkan Keputusan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian selaku Ketua Harian Komite Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (KP3EI) No. 35/M.EKON/08/2011 tentang Tim Kerja pada KP3EI, Menteri Kelautan dan Perikanan ditunjuk sebagai Ketua Tim Kerja Koridor Ekonomi Sulawesi, dimana Koridor Ekonomi Sulawesi akan mengembangkan 5 kegiatan ekonomi utama, yakni pangan, kakao, perikanan, migas, dan nikel. Kegiatan kelautan dan perikanan tahun 2012-2014 akan mengisi pengembangan KE Sulawesi, KE Bali-Nusa Tenggara, dan KE Papua- Kepulauan Maluku. Beberapa kegiatan yang akan dikembangkan antara lain pengembangan prasarana pelabuhan perikanan, industri rumput laut, industri pengolahan ikan, budidaya ikan dan rumput laut, dll. Dalam kaitan ini, pengembangan akan dilakukan di beberapa lokasi Kawasan Perhatian Investasi (KPI) di setiap Koridor Ekonomi yang akan lebih diprioritaskan bagi masuknya investasi swasta. Diharapkan pada tahun 2014 dapat dicapai peningkatan PDRB di setiap Koridor Ekonomi. B. Penguatan Kelembagaan SDM dan IPTEK Kelembagaan yang kuat dan mandiri dengan pelaku usaha kelautan dan perikanan yang berpengetahuan dan menguasai teknologi akan mempengaruhi keberhasilan pembangunan kelautan dan perikanan yang berkelanjutan. Oleh karena itu,
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017
50
penguatan kelembagaan, SDM dan penguasaan iptek akan menjadi sangat penting, terutama dalam menghadapi persaingan pasar global. Keberadaan kelompok masyarakat dibidang budidaya, penangkapan ikan, pengolahan, pemasaran dan kelompok pengawasan akan memberikan keuntungan bagi anggota kelompoknya. Melalui kelompok akan terjadi interaksi antar anggota untuk saling tukar pengalaman dan menumbuhkan kesadaran bersama untuk menguatkan posisi tawar, serta kemudahan dalam pembinaan, penyampaian informasi, dan diseminasi teknologi. Kelompok-kelompok yang sudah terbentuk, seperti Pokdakan (kelompok pembudidaya ikan), KUB (Kelompok Usaha Bersama) penangkapan ikan, KUGAR (Kelompok Usaha Garam Rakyat), Pokmaswas (Kelompok Masyarakat Pengawas), dan Pokmas (Kelompok Masyarakat) pengelola terumbu karang, akan terus diupayakan keberadaannya dan ditingkatkan kapasitasnya, sedangkan kelompok-kelompok baru akan ditumbuhkan. Selain penguatan kelembagaan kelompok masyarakat, diperlukan pula penguatan kelembagaan birokrasi pelaksana pembangunan KP, baik di pusat maupun di daerah. Kondisi ini diharapkan dapat mewujudkan kelembagaan birokrasi yang efektif dan efisien dalam melaksanakan tugas dan fungsinya terutama peningkatan kualitas pelayanan publik. Penguatan SDM KP diterjemahkan sebagai upaya peningkatan kapasitas SDM KP yang dilakukan melalui kegiatan pendidikan, pelatihan, dan penyuluhan/ pendampingan. Sasaran upaya ini adalah masyarakat pelaku kegiatan (pelaku utama dan pelaku usaha) di bidang kelautan dan perikanan serta aparatur yang memfasilitasi pembangunan sektor kelautan dan perikanan. Kapasitas yang diberikan merupakan penerjemahan ilmu pengetahuan dan teknologi terekomendasi ke dalam tataran praktis yang akan berimplikasi pada peningkatan kualitas dan kuantitas kegiatan usaha dan produksi disektor kelautan dan perikanan. Pendekatan pelaksanaannya dilakukan melalui 2 metode, yaitu pendekatan jangka pendek dan pendekatan jangka panjang . Pendekatan jangka pendek diarahkan melalui kegiatan pelatihan KP, untuk meningkatkan keterampilan dan kemampuan teknis para pelaku utama dan penyuluhan KP, sebagai upaya pendampingan yang dilakukan oleh para penyuluh perikanan agar para pelaku dapat melakukan kegiatan usahanya secara baik dan memberikan kontribusi terhadap peningkatan produksi dan kesejahteraannya, serta kegiatan pendidikan yang bersifat non formal yaitu community collage dan penyelenggaraan pendidikan kesetaraan (Paket Kejarikan). Sedangkan
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017
51
pendekatan jangka panjang dilakukan melalui pendidikan formal yang menghasilkan lulusan terdidik kompeten yang akan mengisi kebutuhan SDM pelaku kegiatan usaha di bidang kelautan dan perikanan. Selanjutnya, penguatan dan penguasaan Iptek pada kegiatan usaha masyarakat (penangkapan dan pembudidayaan ikan, pengolahan produk perikanan serta pemasarannya), pengelolaan sumber daya perikanan, dan pemanfaatan sumber daya baru ekonomi kelautan (farmasetika laut, energy laut, air laut dalam, garam dan produk turunannya), serta pengelolaan mitigasi terhadap bencana laut untuk meminimalkan dampak bencana terhadap masyarakat pesisir beserta aktivitasnya menjadi suatu kebutuhan dalam rangka mewujudkan masyarakat kelautan dan perikanan yang maju dan mandiri serta sejahtera. Peran penelitian dan pengembangan kelautan dan perikanan dalam penguatan dan penguasaan iptek di masyarakat adalah dengan menyediakan data dan informasi, produk-produk biologi unggul (calon induk dan benih unggul, vaksin, probiotik, dsb), paket teknologi, rekomendasi, dan penerapan pengembangan kawasan yang diimplementasikan dalam bentuk teknologi tepat guna yang inovatif dan adaptif, serta model penerapan iptek di masyarakat. Dalam konteks skala dan pelaku ekonomi yang lebih luas penerapan iptek yang inovatif dan adaptif ditujukan untuk mendorong aktivitas ekonomi berbasis dan berorientasi laut dan perikanan, berdasarkan optimalisasi modal social masyarakat terutama kearifan lokal, efisiensi pemanfaatan sumberdaya untuk meminimalisasi limbah serta pengembangan sektor riil yang inovatif untuk kesejahteraan, pertumbuhan ekonomi dan kelestarian ekosistem. C. Pemberdayaan dan Kewirausahaan Kemiskinan merupakan permasalahan bangsa yang mendesak dan memerlukan langkah-langkah penanganan dan pendekatan yang sistematis, terpadu dan menyeluruh. Dalam rangka me n g u r a n g i b e b a n d a n memenuhi hak dasar masyarakat secara layak untuk menempuh dan mengembangkan kehidupan bermartabat, maka dibutuhkan pemberdayaan mayarakat. Pada prinsipnya, pemberdayaan masyarakat adalah upaya untuk memberi fasilitas, dorongan atau bantuan kepada masyarakat agar mampu menentukan pilihan yang terbaik dalam memanfaatkan sumber daya kelautan dan perikanan menuju
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017
52
kemandirian dan kesejahteraan. Secara umum, pemberdayaan bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pengembangan kultur, penguatan lembaga keuangan mikro, penggalangan partisipasi masyarakat, dan kegiatan usaha ekonomi produktif yang berbasis sumber daya lokal. Pemberdayaan masyarakat ini dalam jangka panjang diarahkan untuk (a) peningkatan kemandirian masyarakat melalui pengembangan kegiatan ekonomi, peningkatan kualitas sumber daya manusia, partisipasi mayarakat, penguatan modal dan penguatan kelembagaan masyarakat, (b) peningkatan kemampuan masyarakat untuk mengelola dan memanfaatkan sumber daya secara optimal dan berkelanjutan sesuai dengan kaidah kelestarian lingkungan, (c) pengembangan kemitraan dengan lembaga swasta dan pemerintah. Pemberdayaan masyarakat merupakan perwujudan komitmen KKP dalam rangka percepatan penanggulangan kemiskinan. Kegiatan pemberdayaan masyarakat di lingkungan KKP dilaksanakan melalui : a. Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Kelautan dan Perikanan KKP sejak tahun 2009 telah melaksanakan PNPM Mandiri Kelautan dan Perikanan (PNPM Mandiri KP) dibawah koordinasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM Mandiri) dan berada dalam kelompok program pemberdayaan masyarakat. PNPM Mandiri KP dilaksanakan melalui tiga komponen yaitu Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP), Pemberdayaan Usaha Garam Rakyat (PUGAR), dan Pengembangan Desa Pesisir Tangguh (PDPT). Tujuan PNPM Mandiri KP adalah meningkatkan kemampuan usaha dan kesejahteraan, pengembangan wirausaha anggota Kelompok Usaha Kelautan dan Perikanan (KUKP), serta meningkatnya kualitas lingkungan. Sedangkan sasaran yang akan dicapai adalah berkembangnya KUKP di Kabupaten/ Kota yang mencakup kegiatan perikanan tangkap, budidaya perikanan, pengolahan dan pemasaran hasil perikanan, dan usaha garam rakyat serta masyarakat pesisir lainnya. Melalui pelaksanaan PNPM Mandiri KP diharapkan diperoleh keluaran berupa tersalurkannya Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) kepada KUKP, dan terlaksananya fasilitasi penguatan kapasitas dan kelembagaan KUKP melalui sosialisasi, pelatihan, dan pendampingan, sedangkan hasil yang akan dicapai adalah meningkatnya produksi,
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017
53
pendapatan, dan penumbuhan wirausaha kelautan dan perikanan serta meningkatnya kualitas lingkungan di dalam kelompok mandiri. b. Program Peningkatan Kehidupan Nelayan (PKN) Sejak tahun 2012, Pemerintah telah menetapkan kebijakan baru yakni penerapan Masterplan Percepatan dan Perluasan Pengurangan Kemiskinan Indonesia (MP3KI). Salah satu program terkait dengan KKP yang akan mengisi MP3KI adalah Program Peningkatan Kehidupan Nelayan (PKN) yang merupakan bagian dari program-program pro rakyat/klaster 4. Untuk mengoordinasikan Program PKN, berdasarkan Keputusan Presiden No. 10 Tahun 2011, tanggal 15 April 2011, tentang Tim Koordinasi Peningkatan dan Perluasan Program Pro-rakyat, Menteri Kelautan dan Perikanan telah ditunjuk sebagai Ketua Kelompok Kerja Program PKN yang mengoordinasikan 12 K/L terkait , yakni Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Perhubungan, Kementerian Pekerjaan Umum, Keme n t e r i a n K o p e r a s i d a n UKM, Kementerian Pendidikan d a n K e b u d a y a a n , Kementerian Perumahan Ra k y a t , Kement e r i a n Pembangunan Daerah Tertinggal, Badan Pertanahan Nasional, Badan Pusat Statistik, Bappenas, Kementerian ESDM, dll. Dalam kaitan ini, Presiden R.I. telah mengarahkan secara spesifik untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan melalui pembuatan rumah sangat murah, pemberian pekerjaan alternatif dan tambahan bagi keluarga nelayan, skema UMK dan KUR, pembangunan SPBU solar, pembangunan cold storage, angkutan umum murah, fasilitas sekolah dan puskesmas, dan fasilitas ‘bank rakyat’. Berdasarkan data BPS (Badan Pusat Statistik) dan TNP2K (Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan), saat ini jumlah desa pesisir mencapai 10.640 desa, yang merupakan desa miskin dan harus ditangani secara lintas sektor. Sementara itu, dari penduduk miskin sebanyak 31,02 juta orang, sebesar 25,14% atau 7,87 juta orang adalah penduduk miskin di pesisir. Rumah Tangga Sasaran (RTS) di pesisir mencapai 2,13 juta RTS, yang terdiri dari RTS sangat miskin, miskin, dan hampir miskin. Kesemua ini merupakan target Program PKN yang lokasinya akan mengambil basis pada Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) yang untuk tahun 2011 akan masuk di 100 lokasi PPI, tahun 2012 di 400 lokasi PPI, tahun 2013 di 200 lokasi PPI, dan tahun 2014 di 116 lokasi PPI. Untuk mengimplementasikan Program PKN tersebut, KKP akan melakukan intervensi langsung pada individu nelayan, kelompok nelayan, dan sarana prasarana PPI.
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017
54
Beberapa kegiatan untuk individu nelayan mencakup pemberian Sertifikasi Hak atas Tanah Nelayan dan bantuan peralatan rantai dingin. Untuk kelompok nelayan akan diberikan bantuan kapal penangkap ikan, bantuan langsung melalui Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP) perikanan tangkap, budidaya dan pengolahan, serta pemberian pendampingan pada kelompok. Sedangkan untuk mendukung pengembangan sarana prasarana di PPI, akan dilakukan pembangunan cold storage/pabrik es, pembangunan SPDN (Solar Packed Dealer Nelayan), dan kendaraan roda 3 berinsulasi. Di samping itu, terdapat beberapa dukungan lintas sektor yang akan dilakukan pada lokasi Program PKN, antara lain dari Kementerian Perumahan Rakyat yang akan melakukan pembangunan rumah Bantuan Stimulan Pembangunan Perumahan Swadaya (BSP2S) dan Peningkatan Kualitas Perumahan (PKP), Kementerian ESDM yang akan memberikan listrik sangat murah untuk rumah nelayan, Kementerian Pekerjaan Umum yang akan membagun sarana air bersih di lokasi PPI, Kementerian Perhubungan akan dilaksanakan Basic Safety Training (BST) untuk nelayan. Sementara itu, Kementerian Kesehatan akan memberikan pelayanan kesehatan dan penyediaan sarana/ prasarana kesehatan, dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan akan memberikan bantuan beasiswa dan penyediaan sekolah di lokasi desa nelayan. Diharapkan Program PKN dilakukan melalui kerjasama lintas Kementerian/Lembaga sehingga dapat mendorong terwujudnya percepatan peningkatan kesejahteraan nelayan. Sementara itu dalam rangka pengembangan kewirausahaan dan peningkatan skala usaha (entrepreneurship), pelaksanaanya dilakukan melalui upaya membangun kepercayaan (trust building) bagi para pelaku, yakni nelayan, pembudidaya ikan, pengolah dan pemasar ikan. Jiwa entrepreneurship para pelaku tersebut dibangun agar para pelaku dapat memanfaatkan fasilitas guna memperlancar pengelolaan usaha, baik yang diperoleh melalui kredit maupun melalui program-program pembinaan yang dilakukan oleh pemerintah. Pengembangan kewirausahaan dilakukan dalam rangka penciptaan lapangan usaha di sektor kelautan dan perikanan bagi sarjana terdidik yang masih menganggur. KKP akan melakukan pembekalan dan motivasi dilanjutkan dengan pelatihan/magang mengenai budidaya perikanan, penangkapan, pengolahan dan pemasaran serta pembuatan proposal.
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017
55
A. Industrialisasi Kelautan dan Perikanan Salah satu strategi pembangunan kelautan dan perikanan yang dimulai tahun 2012 adalah industrialisasi kelautan dan perikanan. Industrialisasi kelautan dan perikanan adalah integrasi sistem produksi hulu dan hilir untuk meningkatkan skala dan kualitas produksi, produktivitas, daya saing, dan nilai tambah sumberdaya kelautan dan perikanan secara berkelanjutan. Tujuan industrialisasi kelautan dan perikanan adalah terwujudnya percepatan pendapatan pembudidaya, nelayan, pengolah, pemasar, dan petambak garam. Sasaran yang akan dicapai melalui industrialisasi kelautan dan perikanan adalah meningkatnya skala dan kualitas produksi, produktivitas, daya saing, dan nilai tambah sumberdaya kelautan dan perikanan. Pendekatan industrialisasi kelautan dan perikanan dilakukan melalui penataan sistem dan manajemen yang mencakup : a. Pengembangan komoditas dan produk unggulan berorientasi pasar; b. Penataan dan pengembangan kawasan dan sentra produksi secara berkelanjutan; c. Pengembangan konektivitas dan infrastruktur; d. Pengembangan usaha dan investasi; e. Pengembangan iptek dan sumber daya manusia; f.
Pengendalian mutu dan keamanan produk;
g. Penguatan pengawasan pemanfaatan sumberdaya kelautan dan perikanan. Langkah operasional pengembangan industrialisasi kelautan dan perikanan akan dijabarkan lebih lanjut dalam peta jalan (roadmap) industrialisasi kelautan dan perikanan tahun 2013-2014 untuk setiap komoditas dan lokasi prioritas. Dengan dilaksanakannya industrialisasi kelautan dan perikanan yang dimulai secara bertahap sejak tahun 2012, maka ditargetkan diperoleh nilai tambah disisi hulu dan hilir. Hal tersebut sangat memerlukan banyak dukungan dari berbagai pihak, terutama dukungan penyediaan prasarana/infrastruktur produksi. Dalam kaitan ini, KKP akan mendorong sinergi lintas K/L, pemerintah daerah, perbankan, pelaku usaha dan masyarakat. Arah kebijakan dan strategi Kementerian Kelautan dan Perikanan tahun 20102014 yang telah diuraikan tersebut, akan diimplementasikan ke dalam program dan kegiatan tahun 2010-2014 sebagai berikut :
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017
56
1. Program Pengembangan dan Pengelolaan Perikanan Tangkap
Tujuan program Pengembangan dan Pengelolaan Perikanan Tangkap adalah meningkatkan produktivitas perikanan tangkap dan kesejahteraan nelayan berbasis pengelolaan sumber daya ikan yang berkelanjutan, dengan sasaran peningkatan produksi perikanan tangkap (volume dan nilai), peningkatan pendapatan nelayan, dan peningkatan Nilai Tukar Nelayan (NTN). Untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut, kegiatan yang akan dilaksanakan adalah: a. Pengelolaan Sumberdaya Ikan; b. Pembinaan dan Pengembangan Kapal Perikanan, Alat Penangkap Ikan, dan Pengawakan Kapal Perikanan; c. Pengembangan, Pembangunan, dan Pengelolaan Pelabuhan Perikanan; d. Pelayanan Usaha Perikanan Tangkap yang Efisien, Tertib, dan Berkelanjutan; e. Pengembangan Usaha Penangkapan Ikan dan Pemberdayaan Nelayan SkalaKecil; f.
Peningkatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap (Ditjen PT). Unit kerja penanggung jawab program adalah Ditjen Perikanan Tangkap.
2. Program Peningkatan Produksi Perikanan Budidaya Tujuan program Peningkatan Produksi Perikanan Budidaya adalah meningkatkan produksi perikanan budidaya, dengan sasaran program peningkatan produksi, produktivitas dan mutu hasil perikanan budidaya (volume dan nilai). Untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut, kegiatan yang akan dilaksanakan adalah: a. Pengembangan Sistem Produksi Pembudidayaan Ikan; b. Pengembangan Sistem Perbenihan Ikan; c. Pengembangan Sistem Prasarana dan Sarana Pembudidayaan Ikan; d. Pengembangan Sistem Usaha Pembudidayaan Ikan; e. Pengembangan Sistem Kesehatan Ikan dan Lingkungan Pembudidayaan Ikan f.
Pengawalan dan Penerapan Teknologi Terapan Adaptif Perikanan Budidaya;
g. Peningkatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya (Ditjen PB). Unit kerja penanggung jawab program adalah Ditjen Perikanan Budidaya.
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017
57
3. Program Peningkatan Daya Saing Produk Perikanan Tujuan program Peningkatan Daya Saing Produk Perikanan adalah mewujudkan produk perikanan prima yang berdaya saing di pasar domestik dan internasional, dengan sasaran peningkatan nilai ekspor hasil perikanan, peningkatan volume produk olahan, peningkatan rata-rata konsumsi ikan nasional, peningkatan nilai produk non konsumsi pada tingkat pedagang besar, dan peningkatan nilai investasi pengolahan dan pemasaran hasil perikanan. Untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut, kegiatan yang akan dilaksanakan adalah: a. Fasilitasi Pengembangan Industri Pengolahan Hasil Perikanan; b. Fasilitasi Penguatan dan Pengembangan Pemasaran Dalam Negeri Hasil Perikanan; c. Fasilitasi Penguatan dan Pengembangan Pemasaran Luar Negeri Hasil Perikanan; d. Fasilitasi Pembinaan dan Pengembangan Sistem Usaha dan Investasi Perikanan; e. Fasilitasi Pengembangan Produk Hasil Perikanan Non Konsumsi; f.
Peningkatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan (Ditjen P2HP). Unit kerja penanggung jawab program adalah Ditjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan.
4. Program Pengelolaan Sumber Daya Laut, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Tujuan program Pengelolaan Sumber Daya Laut, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil adalah mewujudkan tertatanya dan dimanfaatkannya wilayah laut, pesisir dan pulau-pulau kecil secara lestari, dengan sasaran antara lain peningkatan luas Kawasan Konservasi Perairan yang dikelola secara berkelanjutan, pengembangan pengelolaan pulau-pulau kecil, dan jumlah produksi garam. Untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut, kegiatan yang akan dilaksanakan adalah: a. Penataan Ruang dan Perencanaan Pengelolaan Wilayah Laut, Pesisir dan PulauPulau Kecil; b. Pendayagunaan Pesisir dan Lautan; c. Pendayagunaan Pulau-Pulau Kecil; d. Pengelolaan dan Pengembangan Konservasi Kawasan dan Jenis;
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017
58
e. Pemberdayaan Masyarakat Pesisir dan Pengembangan Usaha; f.
Peningkatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Direktorat Jenderal Kelautan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (Ditjen KP3K). Unit kerja penanggung jawab program adalah Ditjen Kelautan, Pesisir, dan PulauPulau Kecil.
5. Program Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Tujuan program Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan adalah meningkatnya ketaatan dan ketertiban dalam pemanfaatan sumberdaya kelautan dan perikanan dengan sasaran perairan Indonesia bebas illegal fishing serta kegiatan yang merusak sumber daya kelautan dan perikanan. Untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut, kegiatan yang dilaksanakan adalah : a. Peningkatan Operasional Pengawasan Sumber Daya Perikanan; b. Peningkatan Operasional Pengawasan Sumber Daya Kelautan; c. Peningkatan Operasional dan Pemeliharaan Kapal Pengawas; d. Peningkatan Operasional Pemantauan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan dan Pengembangan Infrastruktur Pengawasan; e. Penyelesaian Tindak Pidana Kelautan dan Perikanan; f.
Peningkatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Direktorat Jenderal Pengawas Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (Ditjen PSDKP). Unit kerja penanggung jawab program adalah Ditjen Pengawas Sumber Daya Kelautan dan Perikanan.
6. Program Pengembangan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Tujuan program Pengembangan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan adalah melindungi kelestarian sumber daya hayati perikanan dan kelautan dari Hama Penyakit Ikan Karantina (HPIK) serta menjamin mutu dan keamanan hasil perikanan nasional dengan sasaran meningkatnya prosentase media pembawa yang memenuhi sistim jaminan menurunnya jumlah kasus penolakan ekspor hasil perikanan per negara mitra, dan meningkatnya jumlah sertifikasi penerapan sistem
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017
59
jaminan mutu (sertifikat HACCP) di Unit Pengolahan Ikan sebagai persyaratan ekspor. Untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut, kegiatan yang akan dilaksanakan adalah: a. Pengembangan dan pembinaan perkarantinaan ikan; b. Pengembangan sistem jaminan mutu dan keamanan hasil perikanan; c. Pengembangan Sistem Manajemen Mutu di Karantina Ikan, Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan; d. Peningkatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan. Unit kerja penanggung jawab program adalah Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM). 7. Program Penelitian dan Pengembangan IPTEK Kelautan dan Perikanan Tujuan program Penelitian dan Pengembangan IPTEK Kelautan dan Perikanan ini adalah menyiapkan ilmu, pengetahuan dan teknologi sebagai basis kebijakan pembangunan kelautan dan perikanan dengan sasaran diadopsinya dan dimanfaatkannya Iptek hasil penelitian dan pengembangan oleh para pemangku kepentingan. Untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut, kegiatan yang akan dilaksanakan adalah: a. Penelitian dan Pengembangan Pengelolaan Perikanan dan Konservasi Sumber Daya Ikan; b. Penelitian dan Pengembangan Perikanan Budidaya; c. Pengkajian dan Perekayasaan Teknologi Kelautan dan Perikanan; d. Penelitian dan Pengembangan Kewilayahan, Dinamika dan Sumber Daya Laut dan Pesisir; e. Penelitian dan Pengembangan Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan; f.
Penelitian dan Analisis Kebijakan Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan;
g. Peningkatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Badan Penilitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan (Balitbang Kelautan dan Perikanan). Unit kerja penanggung jawab program adalah Badan Penerlitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan.
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017
60
8. Program Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan Tujuan program Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan adalah meningkatkan kualitas SDM kelautan dan perikanan dengan sasaran meningkatnya kompetensi SDM kelautan dan perikanan. Untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut, kegiatan yang akan dilaksanakan adalah: a. Pendidikan Kelautan dan Perikanan; b. Pelatihan Kelautan dan Perikanan; c. Penyuluhan Kelautan dan Perikanan; d. Peningkatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BPSDMKP).
Unit
kerja
penanggung
jawab
program
adalah
Badan
Pengembangan SDM Kelautan dan Perikanan. 9. Program Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur KKP Tujuan program Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur KKP adalah meningkatkan efektifitas peran pengawasan internal dengan sasaran program peningkatan kinerja dan akuntabilitas Aparatur KKP, terwujudnya AKIP yang efektif di KKP, dan peningkatan kualitas pelayanan publik kepada masyarakat. Untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut, kegiatan yang akan dilaksanakan adalah: a. Pengawasan Akuntabilitas Aparatur pada Unit Kerja Sekretariat Jenderal, BPSDMKP dan BKIPM serta pelaksana pembangunan KP. b. Pengawasan Akuntabilitas Aparatur pada Unit Kerja Ditjen Perikanan Tangkap dan Ditjen PSDKP serta pelaksana pembangunan KP. c. Pengawasan Akuntabilitas Aparatur pada Unit Kerja Ditjen Perikanan Budidaya dan Ditjen KP3K serta pelaksana pembangunan KP. d. Pengawasan Akuntabilitas Aparatur pada Unit Kerja Ditjen P2HP dan Balitbang KP serta pelaksana pembangunan KP. e. Pengawasan Akuntabilitas Aparatur dengan Tujuan Tertentu pada Pelaksana Pembangunan KP dan Pengawasan pada Unit Kerja Inspektorat Jenderal. f.
Peningkatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Inspektorat Jenderal. Unit kerja penanggung jawab program adalah Inspektorat Jenderal.
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017
61
10.Program Peningkatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya KKP Tujuan program Peningkatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya KKP adalah meningkatkan pembinaan dan koordinasi penyelenggaraan pembangunan kelautan dan perikanan dengan sasaran terwujudnya Reformasi Birokrasi di KKP, kualitas akuntabilitas kinerja dan pengelolaan keuangan KKP. Untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut, kegiatan yang akan dilaksanakan adalah: a. Pembinaan dan Koordinasi Perencanaan, Penganggaran dan Monitoring Evaluasi Pembangunan KP; b. Pembinaan dan Pengelolaan Kepegawaian KKP; c. Pembinaan Pelaksanaan dan Koordinasi Pengelolaan Keuangan KKP; d. Pembinaan dan Koordinasi Penyiapan Produk Hukum dan Penataan Organisasi KKP; e. Pembinaan Administrasi dan Pengelolaan Pelayanan Penunjang Pelaksanaan Tugas KKP; f.
Pengembangan Data, Satistik dan Informasi Kelautan dan Perikanan;
g. Pengembangan dan Pembinaan Kerjasama Internasional dan Antar Lembaga Bidang Kelautan dan Perikanan; h. Perumusan dan Pengembangan Kebijakan Kelautan. Unit kerja penanggung jawab program adalah Sekretariat Jenderal. Indikator Kinerja Program dan Kegiatan, serta target pembangunan 2010 - 2014 menurut program dan kegiatan yang telah terinci dalam output dan outcome. Pendanaan pembangunan kelautan dan perikanan tahun 2010-2014 telah tertuang dalam Peraturan Presiden No. 5 Tahun 2010 tentang RPJMN 2010-2014, yakni dengan pagu indikatif sebesar Rp. 30,42 triliun. Namun demikian, seiring dengan berjalannya waktu yakni periode tahun 2010-2012, maka pendanaan pembangunan KP telah dilakukan penyesuaian berdasarkan resource envelope yang dialokasikan setiap tahun melalui pagu anggaran KKP tahun 2010-2012.
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017
62
3.3.4 Dukungan Lintas Sektor Pembangunan kelautan dan perikanan secara utuh memerlukan dukungan instansi terkait serta peran serta masyarakat luas. Adapun beberapa bentuk dukungan kegiatan yang diperlukan dari instansi lain sebagaimana tersebut pada table 3.3 berikut: Tabel 3.3. Dukungan Lintas Sektor No 1
2
3 4 5
Kegiatan Dukungan yang Diharapkan Penyediaan sarana a. Penyediaan sarana air bersih dan prasarana pada b. Pembangunan akses jalan dan kawasan atau sentra jalan lingkungan produksi perikanan c. Pembangunan saluran irigasi untuk budidaya perikanan d. Penyediaan jaringan listrik e. Penyediaan BBM perikanan dan pasokan untuk SPDN f. Penyediaan sarana, prasarana dan layanan kesehatan g. Penyediaan sarana, prasarana, dan layanan pendidikan Penyediaan a. Skim khusus untuk usaha permodalan usaha kelautan dan perikanan kelautan dan b. Penyediaan alokasi dana perikanan bergulir melalui mekanisme Badan Layanan Umum (BLU) Pengendalian impor a. Pengawasan impor ikan ikan ilegal b. Pengawasan distribusi Pemberantasan a. Operasi pengawasan terpadu illegal fishing pemanfaatan sumberdaya kelautan dan perikanan Pengembangan a. Penelitian dasar di bidang iptek kelautan dan kelautan dan perikanan perikanan b. Penelitian dan Eksplorasi Sumberdaya Laut Dalam dan dasar Laut c. Kerjasama penelitian dan rekayasa teknologi
Institusi Terkait Dinas Bina Marga dan Tata Ruang Dinas Sumberdaya Air dan Pemukiman Dinas Pertambangan dan Energi Dinas Kesehatan Dinas Pendidikan
Perbankan Lembaga Keuangan Lainnya Dinas Perindustrian dan Perdagangan TNI-AL Polairud Polda Banten LIPI BPPT BMKG Perguruan Tinggi
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017
63
3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis Kebijakan pembangunan kewilayahan di Banten tentu tidak terlepas dari kebijakan kewilayahan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang RTRW Nasional, Pemerintah telah menetapkan kawasan strategis nasional di Banten, yaitu : 1. Kawasan Strategis Nasional Selat Sunda dan Kawasan Strategis Taman Nasional Ujung Kulon; 2. KawasanStrategis Nasional Jabodetabekpunjur di wilayah Provinsi Banten meliputi Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan dan Kabupaten Tangerang. Sedangkan menurut Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2011 tentang RTRW Provinsi Banten Tahun 2010-2030 memuat Kawasan Strategis Provinsi meliputi: 1.
Kawasan Strategis dari sudut kepentingan Pertahanan dan keamanan
merupakan kewenangan Pemerintah; 1) Pulau Deli sebagai kawasan pulau kecil terluar; 2) kawasan TNI AU Bandara Gorda di Kabupaten Serang; 3) kawasan TNI AD KOPASUS di Taktakan Kabupaten Serang; 4) kawasan TNI AD komando pendidikan latihan tempur di Kecamatan Sajira Kabupaten Lebak; 5) kawasan TNI AL di Merak Kota Cilegon; dan 6) Lapangan Terbang Pondok Cabe di Kota Tangerang Selatan.
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017
64
2. Kawasan Strategis dari sudut kepentingan Pertumbuhan ekonomi; 1) Kawasan Strategis Ekonomi Bojonegara di Kabupaten Serang 2) Kawasan Strategis Ekonomi Krakatau Cilegon di Kota Cilegon; 3) Banten Water Front City di Kota Serang; 4) Kawasan Wisata Tanjung Lesung-Panimbang di Kabupaten Pandeglang; 5) Kawasan Sport City di Kota Serang; 6) KP3B (Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten) di Kota Serang; 7) Kawasan Malingping di Kabupaten Lebak; 8) Kawasan Cibaliung di Kabupaten Pandeglang; 9) Kawasan Bayah di Kabupaten Lebak; 10) Kawasan Balaraja di Kabupaten Tangerang; 11) Kawasan Teluknaga di Kabupaten Tangerang; 12) Kawasan Kota Kekerabatan Maja di Kabupaten Lebak; 13) Kawasan Kaki Jembatan Selat Sunda; 14) Kawasan Pusat-Pusat Pertumbuhan. Selain penetapan Kawasan Strategis,mengacu pada permen nomor 29 tahun 2008 tentang Kawasan Strategis Cepat Tumbuh (KSCT) Pemerintah Daerah melakukan pengembangan kawasan strategiscepat tumbuh yang merupakan bagian dari kawasan strategis yang meliputi: a.
b.
kawasan agropolitan terpadu (termasuk agrowisata); a)
Kabupaten Tangerang;
b)
Kabupaten Serang;
c)
Kabupaten Lebak;
d)
Kabupaten Pandeglang;
e)
kawasan agropolitan lainnya yang disepakati bersama.
kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil; a)
Kabupaten Tangerang,
b)
Kabupaten Serang,
c)
Kabupaten Pandeglang,
d)
Kabupaten Lebak
e)
Kota Cilegon.
f)
Kota Serang.
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017
65
c.
Kawasan pengembangan minapolitan terpadu (perikanan tangkap, perikanan budidaya, pengolahan hasil perikanan dan minawisata): a)
Kabupaten Serang;
b)
Kabupaten Tangerang;
c)
Kabupaten Lebak;
d)
Kabupaten Pandeglang;
e)
Kota Serang.
f)
kawasan minapolitan lainnya yang disepakati bersama.
3. Kawasan Strategis dari sudut kepentingan Sosial dan Budaya 1)
Kawasan Situs Banten Lama di Kota Serang;
2)
Kawasan Masyarakat Adat Baduy di Kabupaten Lebak.
3)
Kawasan Masyarakat Adat lainnya yang disepakati bersama.
4. Kawasan Strategis dari sudut kepentingan Pendayagunaan Sumber Daya Alam dan/atau Teknologi Tinggi 1)
PLTU 1 Suralaya Kota Cilegon;
2)
PLTU 2 Labuan Kabupaten Pandeglang;
3)
PLTU 3 Lontar Kabupaten Tangerang;
4)
PLT Panas Bumi Kaldera Danau Banten;
5)
PLTN Kawasan Pesisir Pantai Utara Provinsi Banten;
6)
Bendungan Karian di Kabupaten Lebak;
7)
Bendungan Pasir Kopo di Kabupaten Lebak;
8)
Bendungan Cilawang di Kabupaten Lebak;
9)
Bendungan Tanjung di Kabupaten Lebak;
10)
Bendung Ranca Sumur di Kabupaten Tangerang;
11)
Bendung Ciliman di Kabupaten Lebak;
12)
Bendungan Sindang Heula di Kabupaten Serang;
13)
Bendung Pamarayan di Kabupaten Serang;
14)
Waduk Krenceng di Kota Cilegon;
15)
Puspiptek di Kota Tangerang Selatan.
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017
66
5.
Kawasan
Strategis dari sudut kepentingan Fungsi dan Daya Dukung
Lingkungan Hidup a. Kawasan strategis nasional meliputi Taman Nasional Ujung Kulon di Kabupaten Pandeglang; b. Kawasan strategis provinsi meliputi: a) Cagar Alam Rawa Danau (kurang lebih 2.500 Ha) di Kabupaten Serang; b) Cagar Alam Gunung Tukung Gede (kurang lebih 1.700 Ha) di Kabupaten Serang; c) kawasan AKARSARI (Gunung Aseupan, Gunung Karang, dan Gunung Pulosari) di Kabupaten Serang dan Kabupaten Pandeglang; d) kawasan Penyangga Bandar Udara Soekarno-Hatta. Disamping penanganan kawasan strategis cepat tumbuh, di Provinsi Banten masih terdapat 2 (dua) kabupaten tertinggal sebagaimana tertuang dalam Kepmeneg PDT Nomor 001/Kep/M-PDT/II/2005 tentang Strategi Nasional Pembangunan Daerah Tertinggal. Diwilayah selatan Provinsi Banten terdapat sebanyak 40 Kecamatan 289 desa tertinggal yang tersebar pada: 1) Kabupaten Pandeglang terdapat 141 desa tertinggal dari 335desa/kelurahan, di 12 kecamatan dari 35 kecamatan, 2) Kabupaten Lebak terdapat di 148 desatertinggal dari 345 desa/kelurahan,di 28 kecamatan, Fokus pembangunan wilayah dan kawasan pada tahun 2012-2017 akan diarahkan pada pengembangankawasan strategis nasional, provinsi dan kabupaten/kota. Sinergi pembangunan pusat dan daerah dengan membagi peran strategis pembangunan kewilayahan dan memperhatikan kebutuhan kawasan yang secara fungsional dapat berperan mendorong pertumbuhan ekonomi bagi kawasan itu sendiri dan kawasan sekitarnya. Secara umum, kebijakan pembangunan kewilayahan pada RPJMDini adalah sebagai berikut: 1) Pemerataan pembangunan melalui pengembangan wilayah yang terencana dan terintegrasi dengan seluruh pembangunan sektor dan tertuang dalam suatu rencana tata ruang. Selanjutnya rencana tata ruang tersebut digunakan sebagai acuan kebijakan
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017
67
spasial bagi pembangunan di setiap sektor agar pemanfaatan ruang dapat sinergis, serasi dan berkelanjutan; 2) Percepatan pembangunan wilayah tertinggal agar ketertinggalan wilayah tersebut tidak terlalu besar bahkan dapat sejajar dengan wilayah lain yang telah lebih dulu berkembang. Untuk itu akan dilakukan percepatan pembangunan wilayah tertinggal melalui pendekatan peningkatan manusianya maupun sarana dan prasarananya; 3) Keseimbangan pembangunan hulu-hilir perkotaan dan perdesaan melalui keterkaitan kegiatan ekonomi antara perkotaan dan perdesaan. Pembangunan perkotaan diarahkan agar dapat menjadi pusat koleksi dan distribusi hasil produksi di wilayah perdesaan. Sedangkan pembangunan perdesaan diarahkan pada pengembangan desa-desa pusat pertumbuhan yang akan menjadi pusat produksi agroindustri/agropolitan dan sektor lainnya sesuai dengan ketersediaan tenaga kerja, peningkatan sumberdaya manusia di perdesaan khususnya dalam pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya. Pertumbuhan tersebut dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat dan daya saing perdesaan; 4) Pengembangan kawasan pusat pertumbuhan guna menciptakan sinergitas dan integrasi wilayah serta efektivitas dalam pengelolaannya, khususnya di kawasan metropolitan dan pengembangan Kawasan Strategis Nasional dan Kawasan Strategis Provinsi. Kerjasama antar daerah diarahkan dalam rangka efisiensi pelayanan publik maupun pembangunan lainnya melalui kerjasama pembiayaan, ataupun pemeliharaan dan pengelolaan sarana dan prasarana sehingga dapat berbagi manfaat diantara daerah yang bekerjasama; 5) Kerjasama pembangunan antar daerah merupakan salah satu unsur perekat hubungan antar daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota, dengan menggalang kerjasama dapat disepakati kebijakan bersama dalam penyelesaian masalah antar daerah, mengantisipasi konflik antar daerah dan meningkatkan pembangunan bersama bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017
68
Kerjasama daerah mencakup: a) Kerjasama Pembangunan Antar Daerah Kerjasama Pembangunan Wilayah Perbatasan (Musrenbangtas) Banten – Jawa Barat Kerjasama Pembangunan Wilayah Perbatasan (Rakortas) Banten – Lampung Kerjasama Pembangunan Antar Daerah Jabodetabekjur Kerjasama Pembangunan Antar Daerah Mita Praja Utama (MPU) b) Kerjasama Pembangunan Kabupaten/Kota di Provinsi Banten mencakup kawasan perkotaan, kawasan andalan dan kawasan strategis. c) Kerjasama Pembangunan Strategis di Provinsi Banten dengan pola kerjasama pemerintah dan swasta.
Bandara Banten Selatan, Kec. Panimbang Kab. Pandeglang
WTP Bendungan Sindang Heula, Kec. Pabuaran Kab. Serang
Penyediaan Air Bersih Bendungan Karian pada Kec. Sajira, Kec. Cimarga, Kec. Maja dan Kec. Rangkasbitung
Pelabuhan Bojonegara, Kab. Serang ;
Rencana Jalan Tol Serang Panimbang
Pembangunan Jembatan Selat Sunda dan Pengembangan Kawasan Strategis Selat Sunda
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017
69
Tabel 3.4. Hasil Telaahan Struktur Ruang Wilayah Provinsi Banten No (1) 1
Rencana Struktur Ruang (2) Kawasan Minapolitan 1: Pontang, Kab. Serang
Struktur Ruang Saat Ini
2
Kawasan Minapolitan 2: Kronjo, Kab. Tangerang
(3) sistem perkotaan memadai sistem jaringan transportasi memadai sistem jaringan energi/kelistrikan memadai sistem jaringan telekomunikasi memadai sistem jaringan sumber daya air memadai, terdapat situ dan secara umum mengandung garam
sistem perkotaan memadai sistem jaringan transportasi memadai sistem jaringan energi/kelistrikan memadai (PLTU Lontar) sistem jaringan telekomunikasi memadai sistem jaringan sumber daya air mengandung garam
Indikasi Program Pemanfaatan Ruang pada Periode Perencanaan Berkenaan (4) Pemanfaatan sistem perkotaansistem jaringan transportasi-sistem jaringan energi/ kelistrikan-sistem jaringan komunikasi dan jaringan sumber daya air untuk menunjang kawasan minapolitan
Pemanfaatan sistem perkotaansistem jaringan transportasi-sistem jaringan energi/ kelistrikan-sistem jaringan komunikasi dan jaringan sumber daya air untuk menunjang kawasan minapolitan
Kawasan Minapolitan sistem perkotaan memadai Pemanfaatan sistem perkotaan3: Wanasalam, Kab. sistem jaringan transportasi-sistem Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017 3
Pengaruh Rencana Struktur Ruang terhadap Kebutuhan Pelayanan SKPD (5) Optimalisasi sistem perkotaansistem jaringan transportasisistem jaringan energi/ kelistrikan-sistem jaringan komunikasi dan jaringan sumber daya air untuk menunjang kawasan minapolitan Optimalisasi pemeliharaan dan perbaikan lingkungan SDKP Optimalisasi kerjasama antar sektor/lembaga terkait pemanfatan struktur ruang Optimalisasi sistem perkotaansistem jaringan transportasisistem jaringan energi/ kelistrikan-sistem jaringan komunikasi dan jaringan sumber daya air untuk menunjang kawasan minapolitan Optimalisasi pemeliharaan dan perbaikan lingkungan SDKP Optimalisasi kerjasama antar sektor/lembaga terkait pemanfatan struktur ruang Optimalisasi sistem perkotaansistem jaringan transportasi-
Arahan Lokasi Pengembangan Pelayanan SKPD (6) 1. Desa Domas, Kecamatan Pontang Kabupaten Serang sebagai wilayah utama minapolitan 2. Wilayah sekitar sebagai hinterland 3. Infrastruktur transportasi penghubung wilayah utama dan hinterland
1. Desa Krono, Kecamatan Kronjo Kabupaten Tangerang sebagai wilayah utama minapolitan 2. Wilayah sekitar sebagai hinterland 3. Infrastruktur transportasi penghubung wilayah utama dan hinterland
1. Desa Muara, Kecamatan Wanasalam Kabupaten
70
No
Rencana Struktur Ruang
(1)
(2) Lebak
Struktur Ruang Saat Ini
4
Kawasan Minapolitan 4: Labuan, Kab. Pandeglang
(3) sistem jaringan transportasi memadai sistem jaringan energi/kelistrikan memadai sistem jaringan telekomunikasi memadai sistem jaringan sumber daya air secara umum merupakan air tanah yang dangkal
sistem perkotaan memadai sistem jaringan transportasi kurang memadai sistem jaringan energi/kelistrikan memadai (PLTU Labuan) sistem jaringan telekomunikasi memadai sistem jaringan sumber daya air sebagian mengandung garam, terdapat situ-situ, termasuk dalam jaringan sungai Ciliman-Cibungur
Indikasi Program Pemanfaatan Ruang pada Periode Perencanaan Berkenaan (4) jaringan energi/ kelistrikan-sistem jaringan komunikasi dan jaringan sumber daya air untuk menunjang kawasan minapolitan
Pemanfaatan sistem perkotaansistem jaringan transportasi-sistem jaringan energi/ kelistrikan-sistem jaringan komunikasi dan jaringan sumber daya air untuk menunjang kawasan minapolitan
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017
Pengaruh Rencana Struktur Ruang terhadap Kebutuhan Pelayanan SKPD (5) sistem jaringan energi/ kelistrikan-sistem jaringan komunikasi dan jaringan sumber daya air untuk menunjang kawasan minapolitan Optimalisasi pemeliharaan dan perbaikan lingkungan SDKP Optimalisasi kerjasama antar sektor/lembaga terkait pemanfatan struktur ruang Rehabilitasi sistem jaringan transportasi Optimalisasi sistem perkotaansistem jaringan energi/ kelistrikan-sistem jaringan komunikasi dan jaringan sumber daya air untuk menunjang kawasan minapolitan Optimalisasi pemeliharaan dan perbaikan lingkungan SDKP Optimalisasi kerjasama antar sektor/lembaga terkait pemanfatan struktur ruang
Arahan Lokasi Pengembangan Pelayanan SKPD (6) Lebak sebagai wilayah utama minapolitan 2. Wilayah sekitar sebagai hinterland 3. Infrastruktur transportasi penghubung wilayah utama dan hinterland
1. Desa Teluk, Kecamatan Labuan Kabupaten Pandeglang sebagai wilayah utama minapolitan 2. Wilayah sekitar sebagai hinterland 3. Infrastruktur transportasi penghubung wilayah utama dan hinterland
71
(1) (2) 5 Kawasan Minapolitan 5: Kasemen, Kota Serang
(3) sistem perkotaan memadai sistem jaringan transportasi memadai sistem jaringan energi/kelistrikan memadai sistem jaringan telekomunikasi memadai sistem jaringan sumber daya air terdapat situ-situ dan termasuk dalam jaringan sungai lintas provinsi (Cidanau-Ciujung-CidurianCisadane-Ciliwung-Citarum)
(4) Pemanfaatan sistem perkotaansistem jaringan transportasisistem jaringan energi/ kelistrikansistem jaringan komunikasi dan jaringan sumber daya air untuk menunjang kawasan minapolitan
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017
(5) Optimalisasi sistem perkotaan-sistem jaringan transportasi-sistem jaringan energi/ kelistrikan-sistem jaringan komunikasi dan jaringan sumber daya air untuk menunjang kawasan minapolitan Optimalisasi pemeliharaan dan perbaikan lingkungan SDKP Optimalisasi kerjasama antar sektor/lembaga terkait pemanfatan struktur ruang
(6) 1. Desa Banten, Kecamatan Kasemen Kota Serang sebagai wilayah utama minapolitan 2. Wilayah sekitar sebagai hinterland 3. Infrastruktur transportasi penghubung wilayah utama dan hinterland
72
Tabel 3.5. Hasil Telaahan Pola Ruang Wilayah Provinsi Banten No (1) 1
Rencana Pola Ruang (2) Kawasan Minapolitan 1: Pontang, Kab. Serang
Pola Ruang Saat Ini
(3) Kawasan ekonomi strategis Memiliki kawasan penyangga sentra budidaya rumput laut Tenjoayu Memiliki kawasan penyangga sentra Perikanan Budidaya (khususnya bandeng)
Indikasi Program Pemanfaatan Ruang Pada Periode Perencanaan Berkenaan (4)
Optimalisasi Kawasan ekonomi strategis melalui Program Minapolitan berbasis Perikanan Budidaya Optimalisasi kawasan penyangga sentra budidaya rumput laut Tenjoayu Optimalisasi kawasan penyangga sentra Perikanan Budidaya (khususnya bandeng) Identifikasi dan pengendalian dampak industri ekonomi strategis terhadap pengembangan kawasan minapolitan
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017
Pengaruh Rencana Pola Ruang terhadap Kebutuhan Pelayanan SKPD (5) Peningkatan koordinasi internal dan lintas sektor sebagai upaya percepatan optimalisasi kawasan ekonomi strategis dalam kerangka program Minapolitan Peningkatan produksi dan produktivitas budidaya ikan (khususnya Bandeng) dan Rumput Laut, melalui peningkatan mutu SDM, optimalisasi aset SKPD, sarana-prasarana penunjang, kelembagaan dan Sistem Informasi Peningkatan upaya pemeliharaan dan perbaikan lingkungan kawasan SDKP
Arahan Lokasi Pengembangan Pelayanan SKPD (6) 1. Desa Domas, Kecamatan Pontang Kabupaten Serang sebagai wilayah utama minapolitan 2. Wilayah sekitar sebagai hinterland 3. Infrastruktur transportasi penghubung wilayah utama dan hinterland
73
(1) (2) 2 Kawasan Minapolitan 2: Kronjo, Kab. Tangerang
3
Kawasan Minapolitan 3: Wanasalam, Kab. Lebak
(3) Kawasan ekonomi strategis Memiliki saranaprasarana penyangga: Pelabuhan Perikanan Cituis, Kronjo dan Tanjung Pasir Memiliki kawasan penyangga sentra Perikanan Budidaya (khususnya bandeng) Memiliki sarana penyangga Balai Pengujian Mutu Hasil Perikanan Tangerang Terdapat PLTU Lontar sebagai kawasan kepentingan berteknologi tinggi
Kawasan ekonomi Malingping Memiliki saranaprasarana penyangga: Pelabuhan Perikanan
(4)
Optimalisasi Kawasan ekonomi strategis melalui Program Minapolitan berbasis Perikanan Tangkap, Perikanan Budidaya dan Pengolahan Ikan Optimalisasi kawasan penyangga Pelabuhan Perikanan Cituis, Kronjo dan Tanjung Pasir Optimalisasi kawasan penyangga sentra Perikanan Budidaya (khususnya bandeng) Optimalisasi kawasan penyangga sentra pengolahan ikan (kembung, bandeng, ikan asin, fillet, otak-otak, dll) Identifikasi dan pengendalian dampak industri teknologi tinggi dan industri ekonomi penting terhadap pengembangan kawasan minapolitan Optimalisasi Kawasan ekonomi strategis melalui Program Minapolitan berbasis Perikanan Tangkap dan Perikanan Budidaya
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017
(5) Peningkatan koordinasi internal dan lintas sektor sebagai upaya percepatan optimalisasi kawasan ekonomi strategis dalam kerangka program Minapolitan Peningkatan produksi dan produktivitas Perikanan Tangkap, Perikanan Budidaya dan Pengolahan Ikan, melalui peningkatan mutu SDM, optimalisasi aset SKPD, sarana-prasarana penunjang, kelembagaan dan Sistem Informasi Peningkatan upaya pemeliharaan dan perbaikan lingkungan kawasan SDKP
(6) 1. Desa Krono, Kecamatan Kronjo Kabupaten Tangerang sebagai wilayah utama minapolitan 2. Wilayah sekitar sebagai hinterland 3. Infrastruktur transportasi penghubung wilayah utama dan hinte]rland
Peningkatan koordinasi internal dan lintas sektor sebagai upaya percepatan optimalisasi kawasan ekonomi strategis dalam kerangka program Minapolitan Peningkatan produksi dan produktivitas
1. Desa Muara, Kecamatan Wanasalam Kabupaten Lebak sebagai wilayah utama minapolitan
74
(1)
4
(2)
Kawasan Minapolitan 4: Labuan, Kab. Pandeglang
(3) Binuangeun Memiliki kawasan penyangga sentra Perikanan Budidaya
Kawasan ekonomi strategis (CaritaTj.Lesung) Memiliki saranaprasarana penyangga: Pelabuhan Perikanan Labuan dan Balai Pelabuhan Perikanan Pantai Labuan Memiliki kawasan penyangga sentra Perikanan Budidaya, BBI Tawar Curug Barang dan BBI Payau Cigorondong Memiliki kawasan penyangga Unit Depurasi Kekerangan Terdapat PLTU Labuan sebagai kawasan kepentingan
(4)
(5) Perikanan Tangkap dan Perikanan Budidaya, melalui peningkatan mutu SDM, optimalisasi aset SKPD, sarana-prasarana penunjang, kelembagaan dan Sistem Informasi Peningkatan upaya pemeliharaan dan perbaikan lingkungan kawasan SDKP
Optimalisasi kawasan penyangga Pelabuhan Perikanan Binuangeun Optimalisasi kawasan penyangga sentra Perikanan Budidaya Identifikasi dan pengendalian dampak industri ekonomi penting terhadap pengembangan kawasan minapolitan Optimalisasi Kawasan Peningkatan koordinasi internal dan lintas ekonomi strategis melalui sektor sebagai upaya percepatan Program Minapolitan optimalisasi kawasan ekonomi strategis berbasis Perikanan dalam kerangka program Minapolitan Tangkap, Perikanan Peningkatan produksi dan produktivitas Budidaya dan Pengolahan Perikanan Tangkap, Perikanan Budidaya Ikan (depurasi kekerangan) dan Pengolahan Ikan, melalui peningkatan Optimalisasi kawasan mutu SDM, optimalisasi aset SKPD, penyangga Pelabuhan sarana-prasarana penunjang, Perikanan Labuan dan Balai kelembagaan dan Sistem Informasi Pelabuhan Perikanan Pantai Peningkatan upaya pemeliharaan dan Labuan perbaikan lingkungan kawasan SDKP Optimalisasi kawasan penyangga sentra Perikanan Budidaya dan BBI Tawar Curug Barang dan BBI Payau Cigorondong Optimalisasi kawasan penyangga sentra pengolahan ikan (Depurasi Kekerangan)
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017
(6) 2. Wilayah sekitar sebagai hinterland 3. Infrastruktur transportasi penghubung wilayah utama dan hinterland
1. Desa Teluk, Kecamatan Labuan Kabupaten Pandeglang sebagai wilayah utama minapolitan 2. Wilayah sekitar sebagai hinterland 3. Infrastruktur transportasi penghubung wilayah utama dan hinterland
75
(1)
5
(2)
Kawasan Minapolitan 5: Kasemen, Kota Serang
(3) berteknologi tinggi
Kawasan ekonomiindustri Strategis (Cilegon, dll) Memiliki saranaprasarana penyangga: Pelabuhan Nusantara Karangantu Memiliki sarana penyangga Balai Pengujian Mutu Hasil Perikanan Kasemen Memiliki kawasan konservasi laut Teluk Banten Terdapat Bendungan Sindang Heula sebagai kawasan kepentingan SDA dan teknologi tinggi
(4) Identifikasi dan pengendalian dampak industri teknologi tinggi dan industri ekonomi penting terhadap pengembangan kawasan minapolitan Optimalisasi Kawasan ekonomi strategis melalui Program Minapolitan berbasis Perikanan Tangkap dan Pengolahan Ikan Optimalisasi kawasan penyangga Pelabuhan Nusantara Karangantu Identifikasi dan pengendalian dampak industri ekonomi penting terhadap pengembangan kawasan minapolitan
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017
(5)
(6)
Peningkatan koordinasi internal dan lintas sektor sebagai upaya percepatan optimalisasi kawasan ekonomi strategis dalam kerangka program Minapolitan Peningkatan produksi dan produktivitas Perikanan Tangkap dan Pengolahan Ikan, melalui peningkatan mutu SDM, optimalisasi aset SKPD, sarana-prasarana penunjang, kelembagaan dan Sistem Informasi Peningkatan upaya pemeliharaan dan perbaikan lingkungan kawasan SDKP
1. Desa Banten, Kecamatan Kasemen Kota Serang sebagai wilayah utama minapolitan 2. Wilayah sekitar sebagai hinterland 3. Infrastruktur transportasi penghubung wilayah utama dan hinterland
76
Tabel 3.6. Hasil Analisis terhadap Dokumen KLHS Provinsi Banten No
Aspek Kajian
Ringkasan KLHS
Implikasi terhadap Pelayanan SKPD
(1)
(2)
(3)
(4)
1.
2.
Kapasitas daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup untuk pembangunan
Perkiraan mengenai dampak dan risiko
Luasan Situ menyempit dan fungsi situ sebagai penyimpan air di musim hujan dan cadangan air di musim kemarau tidak berfungsi, serta adanya situ seolah-olah tak bertuan dan dibiarkan sehingga menimbulkan banjir di musim penghujan.
penurunan muka air tanah di beberapa wilayah yang diakibatkan ketidakseimbangan antara pengambilan dan imbuhan (recharge), karena pengambilan air yang berlebih yang tidak sesuai dengan kajian teknis atau pembuatan sumursumur bor tanpa melalui prosedur yang berlaku (liar).
Terdapat ancaman daya dukung hutan lindung khususnya dalam melindungi keberadaan dan fungsi hutan lindung sebagai wadah yang menaungi dan melindungi sumber air di Provinsi Banten karena terjadi laju penurunan sebesar 69,17% (berkurang 17.221,90 ha) antara hutan lindung dengan hutan produksi dalam kurun waktu 2003-2004.
Kapasitas daya dukung dan daya tampung lingkungan SDKP untuk pembangunan belum banyak diidentifikasi
kerusakan tata air seperti keberadaan dan fungsi DAS Ciujung sebagai bagian dari SWS Ciujung-
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017
Berkurangnya baku air tawar akan berakibat buruk terhadap kegiatan budidaya perairan tawar dan payau sehingga berpotensi mengancam produksi dan produktivitas SDKP khususnya perikanan budidaya.
Kurangnya identifikasi terhadap Kapasitas daya dukung dan daya tampung lingkungan SDKP untuk pembangunan, khususnya dalam penerapan konsep minapolitan, akan menghambat perencanaan, organisasi, pelaksanaan dan pengawasan program kerja DKP Provinsi Banten.
Berkurangnya baku air tawar akan berakibat buruk terhadap kegiatan
Catatan bagi Perumusan Program dan Kegiatan SKPD (5)
Perlunya koordinasi dan kerjasama lintas sektor dan daerah dalam penanganan berkurangnya bahan baku air tawar.
Perlunya studi identifikasi dan kajian strategis terhadap Kapasitas daya dukung dan daya tampung lingkungan SDKP untuk pembangunan, khususnya dalam penerapan konsep minapolitan.
Perlunya koordinasi dan kerjasama lintas sektor
77
No
Aspek Kajian
Ringkasan KLHS
Implikasi terhadap Pelayanan SKPD
(1)
(2)
(3)
(4)
lingkungan hidup
Ciliman yang ditetapkan sebagai salah satu DAS kritis dalam RTRWN (Draft Oktober 2004), mengakibatkan : o
pengendapan lumpur yang cukup besar di saluran induk,
o
kurangnya sumber air baku DAS Cidanau,
o
masih tingginya tingkat pencemaran air yang disebabkan oleh limbah industri dan rumah tangga,
o
belum optimalnya fungsi sungai karena penanganan sungai yang masih bersifat parsial baik melalui APBN maupun APBD.
o
fungsi situ sebagai penyimpan air di musim hujan dan cadangan air di musim kemarau tidak berfungsi, serta beresiko banjir di musim penghujan.
o
penurunan muka air tanah di beberapa wilayah yang diakibatkan ketidakseimbangan antara pengambilan dan imbuhan (recharge).
Ancaman Degradasi Lingkungan dan Deplesi SDI serta Ancaman dari kegiatan PLTU terhadap compatibility zone wilayah Minapolitan/kawasan SDKP
Perkiraan mengenai dampak dan risiko lingkungan hidup akibat dari penerapan konsep Minapolitan belum diidentifikasi
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017
Catatan bagi Perumusan Program dan Kegiatan SKPD (5)
budidaya perairan tawar dan payau sehingga berpotensi mengancam produksi dan produktivitas SDKP khususnya perikanan budidaya.
Dampak dari kegiatan PLTU terhadap degradasi lingkungan dan deplesi SDI akan mempengaruhi produksi, produktivitas serta compatibility zone wilayah Minapolitan/ kawasan SDKP Kurangnya identifikasi terhadap Kapasitas daya dukung dan daya tampung lingkungan SDKP untuk pembangunan, khususnya dalam penerapan konsep minapolitan, akan menghambat perencanaan, organisasi, pelaksanaan dan pengawasan program kerja DKP Provinsi Banten.
dan daerah dalam penanganan dampak dan resiko berkurangnya bahan baku air tawar serta Degradasi Lingkungan dan Deplesi SDI serta Ancaman dari kegiatan PLTU
Perlunya studi identifikasi dan kajian strategis terhadap dampak dan resiko lingkungan SDKP untuk pembangunan, khususnya dalam penerapan konsep minapolitan.
78
No
Aspek Kajian
Ringkasan KLHS
Implikasi terhadap Pelayanan SKPD
(1)
(2)
(3)
(4)
3.
Kinerja layanan/jasa ekosistem
Layanan/jasa ekosistem DAS mengalami penurunan akibat: o
kerusakan tata air seperti keberadaan dan fungsi DAS Ciujung yang mengalami pengendapan dan penyusutan suplai air,
o
tingginya tingkat pencemaran air yang disebabkan oleh limbah industri dan rumah tangga,
o
penurunan muka air tanah di beberapa wilayah
Layanan/jasa ekosistem SDKP lain belum diidentifikasi
Berkurangnya Kinerja layanan/jasa ekosistem DAS akan berakibat buruk terhadap kegiatan budidaya perairan tawar dan payau sehingga berpotensi mengancam produksi dan produktivitas SDKP khususnya perikanan budidaya. Kurangnya identifikasi terhadap Kinerja layanan/jasa ekosistem SDKP untuk pembangunan, khususnya dalam penerapan konsep minapolitan, akan menghambat perencanaan, organisasi, pelaksanaan dan pengawasan program kerja DKP Provinsi Banten.
Catatan bagi Perumusan Program dan Kegiatan SKPD (5)
Perlunya koordinasi dan kerjasama lintas sektor dan daerah dalam penanganan ekosistem DAS.
Perlunya studi identifikasi dan kajian strategis terhadap Kinerja layanan/jasa ekosistem SDKP untuk pembangunan, khususnya dalam penerapan konsep minapolitan.
4.
Efisiensi pemanfaatan sumber daya alam
Belum ada Dokumen Kajian
Kurangnya identifikasi terhadap Efisiensi pemanfaatan SDKP untuk pembangunan, khususnya dalam penerapan konsep minapolitan, akan menghambat perencanaan, organisasi, pelaksanaan dan pengawasan program kerja DKP Provinsi Banten.
Perlunya studi identifikasi dan kajian strategis terhadap Efisiensi pemanfaatan SDKP untuk pembangunan, khususnya dalam penerapan konsep minapolitan.
5.
Tingkat kerentanan dan kapasitas adaptasi terhadap perubahan iklim
Belum ada Dokumen Kajian
Kurangnya identifikasi terhadap Tingkat kerentanan dan kapasitas adaptasi terhadap perubahan iklim, khususnya dalam penerapan konsep minapolitan, akan menghambat perencanaan,
Perlunya studi identifikasi dan kajian strategis terhadap Tingkat kerentanan dan kapasitas adaptasi terhadap perubahan iklim, khususnya
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017
79
No
Aspek Kajian
Ringkasan KLHS
Implikasi terhadap Pelayanan SKPD
(1)
(2)
(3)
(4) organisasi, pelaksanaan dan pengawasan program kerja DKP Provinsi Banten.
6.
Tingkat ketahanan dan potensi keanekaragaman hayati
Ketahanan dan potensi keanekaragaman hayati pada Habitat Vital Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciujung dalam status kritis.
Ketahanan dan potensi keanekaragaman hayati pada Habitat Vital lain (estuarine, mangrove, lamun, terumbu karang, dll) belum diidentifikasi
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017
Berkurangnya Ketahanan dan potensi keanekaragaman hayati pada Habitat Vital Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciujung akan berakibat buruk terhadap kegiatan budidaya perairan tawar dan payau sehingga berpotensi mengancam produksi dan produktivitas SDKP khususnya perikanan budidaya. Kurangnya identifikasi terhadap Ketahanan dan potensi keanekaragaman hayati pada Habitat Vital lain (estuarine, mangrove, lamun, terumbu karang, dll), khususnya dalam penerapan konsep minapolitan, akan menghambat perencanaan, organisasi, pelaksanaan dan pengawasan program kerja DKP Provinsi Banten.
Catatan bagi Perumusan Program dan Kegiatan SKPD (5) dalam penerapan konsep minapolitan.
Perlunya koordinasi dan kerjasama lintas sektor dan daerah dalam penanganan ekosistem DAS.
Perlunya studi identifikasi dan kajian strategis terhadap Ketahanan dan potensi keanekaragaman hayati pada Habitat Vital lain (estuarine, mangrove, lamun, terumbu karang, dll), khususnya dalam penerapan konsep minapolitan.
80
3.5. Penentuan Isu-isu Strategis
Potensi SDA dan SDM sektor Kelautan dan Perikanan yang melimpah & belum sepenuhnya dimanfaatkan
Letak geografis Banten yang strategis dalam pengembangan Sumberdaya KP
Kurang meratanya kondisi (teknis, manajemen, tata kelola, pemasaran) dalam pembangunan sektor KP dari sektor HULU ke HILIR, khususnya bagian produksi budidaya pembesaran dalam konsep minapolitan bercirikan industrialisasi.
Kurang akuratnya DATABASE pelaku usaha sektor KP (POKDAKAN, dll)
Kurang optimalnya sinergi dan integrasi dalam jejaring usaha dan tata niaga hasil perikanan
Kurang optimalnya sinergi, integrasi, kerjasama, kewenangan dan pemecahan masalah antar bidang/bagian dalam lembaga DKP, dan di lingkup Pemprov Banten secara umum
Rendahnya tingkat pendapatan pelaku usaha perikanan (NTN < 100)
Kurang optimalnya sarana dan prasarana pembangunan sumberdaya KP:
Terbatasnya armada/kapal berskala besar, modern dan berdaya jelajah di atas 12 mil
Infrastruktur jalan, dll
Rendahnya produktifitas usaha perikanan karena kurangnya penguasaan teknologi produksi perikanan dan permodalan
Rendahnya kualitas produk perikanan sehingga harga jual rendah
Belum adanya komoditas unggulan perikanan yang berskala Nasional
Belum Optimalnya dukungan dan komitmen pemerintah daerah dan pusat dalam pembangunan SD KP serta pengembangan kawasan minapolitan di Banten
Kurang optimalnya pemanfaatan pulau-pulau kecil untuk pengembangan ekonomi masyarakat pesisir
Ancaman deplesi sumberdaya ikan & degradasi lingkungan akibat kegiatan antropogenik & faktor alam
Penanganan sosial-ekonomi nelayan pada saat musim barat dan ancaman alam yang lain
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017
81
Tabel 3.7. Identifikasi Isu-Isu Strategis (Lingkungan Eksternal) No 1
2
3
4
Dinamika Internasional Ancaman Alam secara GLOBAL, meliputi: ancaman kerusakan alam akibat letak geografis pada daerah pertemuan lempeng tektonik yang selalu bergerak aktif dan berpotensi menimbulkan gempa bumi dan tsunami dan ancaman Global Warming. Ancaman Peraturan Internasional Keharusan pemenuhan standar internasional, sertifikasi dan seringnya embargo produk KP Peluang Ekonomi dan Pasar Internasional Tingginya kebutuhan SD perikanan untuk pasar internasional serta peluang inovasi produk perikanan lain.
Isu Strategis Dinamika Nasional Peluang Sumberdaya Alam dan Kondisi Geografis Pengembangan perikanan tangkap, budidaya, pemanfaatan potensi energi, mineral, pasir laut, terumbu karang, pariwisata laut, industri farmasi, riset biologi-genetika kelautan, pulau-pulau kecil dan pemanfaatan selat Sunda sebagai jalur ALKI (Alur Laut Kepulauan Indonesia)
Peluang Ekonomi dan Pasar Nasional Tingginya kebutuhan SD perikanan untuk pasar regional, internasional serta peluang inovasi produk perikanan lain. Ancaman Degradasi Lingkungan & Deplesi SDI serta Ancaman dari kegiatan daerah/sektor lain, misal: kegiatan reklamasi pantai & pengambilan pasir laut oleh daerah lain Ancaman Kebijakan Pemerintah, Politik, Koordinasi dan Keuangan Perbedaan kepentingan, kurangnya koordinasi antar sektor, kebijakan politik yang selalu berubah dan lemahnya kemampuan pendanaan
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017
Dinamika Regional/Lokal Ancaman requirements sebagai konsekuensi logis pelaksanaan minapolitan, yaitu compatibility zone; clean production & zero waste; food safety
Lain-lain
Peluang Ekonomi dan Pasar Regional/Lokal Tingginya kebutuhan SD perikanan untuk pasar lokal serta peluang inovasi produk perikanan lain. Peluang Dukungan Pemerintah Dukungan pelaksanaan pembangunan berupa kebijakan yang memihak pembangunan KP di Banten (Renstra, visimisi Gubernur terpilih, KKP) Ancaman Degradasi Lingkungan & Deplesi SDI serta Ancaman dari kegiatan sektor lain , misal: kegiatan reklamasi pantai & pengambilan pasir laut secara lokal
82
Tabel 3.8. Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan DKP Prov. Banten Terhadap Pencapaian Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Visi: BERSATU MEWUJUDKAN RAKYAT BANTEN SEJAHTERA BERLANDASKAN IMAN DAN TAQWA No (1) 1
Misi dan Program KDH dan Wakil KDH terpilih (2) Misi 1 Peningkatan Pembangunan Infrastruktur WilayahMendukung Pengembangan Wilayah/Kawasan Berwawasan Lingkungan Program: a. percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi Banten b. peningkatan layanan dasar masyarakat c. peningkatan daya saing daerah dengan prinsip pembangunan berkelanjutan
Faktor
Permasalahan Pelayanan SKPD
(3) Kurang optimalnya sistem perkotaan-sistem jaringan transportasi-sistem jaringan energi/ kelistrikan-sistem jaringan komunikasi dan jaringan sumber daya air untuk menunjang kawasan minapolitan Kurang optimalnya kerjasama antar sektor/lembaga terkait pemanfatan struktur ruang dalam kerangka program Minapolitan Kurang optimalnya tingkat produksi dan produktivitas Perikanan Tangkap, Perikanan Budidaya dan Pengolahan Ikan, melalui optimalisasi aset SKPD, sarana-prasarana penunjang, kelembagaan dan Sistem Informasi Kurang optimalnya upaya pemeliharaan dan perbaikan lingkungan kawasan SDKP
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017
Penghambat
Pendorong
(4) aset SKPD sarana-prasarana penunjang kelembagaan Sistem Informasi, database SDKP yang kurang optimal Manajemen produksi SDKP yang kurang merata dari hulu-hilir
(5) Potensi SDA SDM melimpah dukungan Kebijakan Pimpinan Daerah Lokasi strategis kawasan
83
(1) 2
3
(2)
Misi 2 Pemantapan Iklim Investasi yang Kondusifuntuk Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Daerah dan Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Program: a. Pemantapan Iklim Investasi yang Kondusif untuk Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Daerah dan Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat b. Peningkatkan kualitas pertumbuhan dan pemerataan perekonomian daerah dalam rangka mempercepat peningkatan kesejahteraan masyarakat Misi 3 Peningkatan Kualitas Sumberdaya Manusia yang Religius, Cerdas dan Berdaya Saing dalam Kerangka Penguatan NKRI. Program: Peningkatan Kualitas Sumberdaya Manusia yang Religius, Cerdas dan Berdaya Saing dalam Kerangka Penguatan NKRI ditujukan untuk mewujudkan Sumber Daya Manusia yang sehat, cerdas, agamis dan berdaya saing
(3) Kurang optimalnya koordinasi internal dan lintas sektor sebagai upaya percepatan optimalisasi kawasan ekonomi strategis dalam kerangka program Minapolitan Kurang optimalnya produksi dan produktivitas Perikanan Tangkap, Perikanan Budidaya dan Pengolahan Ikan, melalui peningkatan peran kelembagaan dan Sistem Informasi
Kurang optimalnya produksi dan produktivitas Perikanan Tangkap dan Pengolahan Ikan, melalui peningkatan mutu SDM aparat dan stakeholders.
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017
(4) aset SKPD sarana-prasarana penunjang kelembagaan Sistem Informasi dan database SDKP yang kurang optimal Rendahnya kualitas produk perikanan Belum adanya komoditas unggulan perikanan yang berskala Nasional SDM aset SKPD sarana-prasarana penunjang kelembagaan Rendahnya tingkat pendapatan pelaku usaha perikanan Sistem Informasi dan database SDM yang kurang optimal
(5) Potensi SDA SDM melimpah Dukungan Kebijakan pemerintah daerah dan pusat Lokasi strategis kawasan
Potensi SDA SDM melimpah dukungan Kebijakan pemerintah daerah dan pusat
84
(1) 4
5
(2)
Misi 4 Penguatan Semangat Kebersamaan Antar Pelaku Pembangunandan Sinergitas Pemerintah Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota yang Selaras, Serasi dan Seimbang Program: Penguatan Semangat Kebersamaan Antar-Pelaku Pembangunan dan Sinergitas Pemerintah Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota yang Selaras, Serasi dan Seimbang ditujukan untuk mewujudkan Banten rukun damai, membangun kebersamaan yang sinergis antara pusat-daerah, beserta stakeholders dalam menjalankan peran dan fungsinya masingmasing secara terintergrasi membangun Banten Misi 5 Peningkatan Mutu dan Kinerja Pemerintahan Daerahyang Berwibawa Menuju Tata Kelola Pemerintahan yang Baik dan Bersih. Program: Peningkatan Mutu dan Kinerja Pemerintahan Daerah yang Berwibawa Menuju Tata Kelola Pemerintahan yang Baik dan Bersih ditujukan untuk meningkatkan kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah yang efektif, efisien, dan akuntabel dalam rangka meningkatkan pelayanan publik
(3) (4) Kurang optimalnya kerjasama antar Peran kelembagaan dan sektor/lembaga terkait pemanfatan struktur Sistem Informasi yang ruang dan sebagai upaya percepatan kurang optimal optimalisasi kawasan ekonomi strategis Manajemen produksi dalam kerangka program Minapolitan SDKP yang kurang Kurang optimalnya produksi dan merata dari hulu-hilir produktivitas Perikanan Tangkap, Komitmen yang kurang Perikanan Budidaya dan Pengolahan Ikan, dari stakeholders KP melalui peningkatan peran Kelembagaan dan Sistem Informasi
(5) Potensi SDM melimpah dan relijius, dukungan Kebijakan Pimpinan Daerah dan Pusat
Kurang optimalnya koordinasi internal dan lintas sektor sebagai upaya percepatan optimalisasi kawasan ekonomi strategis dalam kerangka program Minapolitan Kurang optimalnya produksi dan produktivitas Perikanan Tangkap, Perikanan Budidaya dan Pengolahan Ikan, melalui peningkatan peran kelembagaan dan sistem informasi
Potensi SDM melimpah Dukungan Kebijakan Pimpinan Daerah dan Pusat
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017
Peran kelembagaan dan Sistem Informasi yang kurang optimal Kurang meratanya kondisi manajemen dan tata kelola dalam pembangunan sektor KP
85
Tabel 3.9. Permasalahan Pelayanan SKPD Provinsi Banten berdasarkan Sasaran Renstra KKP beserta Faktor Penghambat dan Pendorong Keberhasilan Penanganannya Sebagai Faktor
No
Sasaran Jangka Menengah Renstra KKP
Permasalahan Pelayanan SKPD Provinsi Banten
Penghambat
Pendorong
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
1
Memperkuat Kelembagaan dan SDM secara Terintegrasi: a. Peraturan perundang-undangan di bidang kelautan dan perikanan sesuai kebutuhan nasional dan tantangan global serta diimplementasikan secara sinergis lintas sektor, pusat dan daerah. b. Seluruh perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan pelaporan terintegrasi, akuntabel dan tepat waktu berdasarkan data yang terkini dan akurat. c. SDM kelautan dan perikanan memiliki kompetensi sesuai kebutuhan. Mengelola Sumber Daya Kelautan dan Perikanan secara Berkelanjutan: a. Sumber daya kelautan dan perikanan dimanfaatkan secara optimal dan berkelanjutan. b. Konservasi kawasan dan jenis biota perairan yang dilindungi dikelola secara berkelanjutan. c. Pulau–pulau kecil dikembangkan menjadi pulau bernilai ekonomi tinggi. d. Indonesia bebas Illegal, Unreported & Unregulated (IUU) Fishing serta kegiatan yang merusak sumber daya kelautan dan perikanan.
a. Kurang optimalnya kerjasama antar sektor/lembaga terkait regulasi bidang KP, b. Kurang optimalnya kinerja organisasi (perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan pelaporan) internal DKP Banten dalam kerangka program Minapolitan c. Kurang optimalnya modal kemampuan serta jumlah SDM kelautan dan perikanan memiliki kompetensi sesuai kebutuhan dalam mendukung program Minapolitan
a. Potensi SDA dan SDM sektor Kelautan dan Perikanan yang melimpah dan belum sepenuhnya dimanfaatkan oleh SKPD b. Ancaman deplesi sumberdaya ikan dan degradasi lingkungan akibat kegiatan antropogenik dan faktor alam c. Kurang optimalnya studi identifikasi dan kajian strategis terhadap kawasan SDKP, khususnya mengenai konservasi, jenis-jenis biota strategis serta tinjauan bioekonomi d. Kurang optimalnya modal kemampuan serta jumlah SDM kelautan dan perikanan memiliki kompetensi sesuai kebutuhan standardisasi nasional dan internasional
2
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017
SDM aset SKPD sarana-prasarana penunjang kelembagaan Rendahnya tingkat pendapatan pelaku usaha perikanan Sistem Informasi dan database SDM yang kurang optimal
Kemampuan SDM Riset/studi dalam pengelolaan SDKP Kurang meratanya kondisi (teknis, manajemen, tata kelola, pemasaran) dalam pembangunan sektor KP dari sektor HULU ke HILIR Rendahnya produktifitas usaha perikanan karena kurangnya penguasaan teknologi produksi perikanan dan permodalan Kurang optimalnya pemanfaatan
Komitmen Pimpinan (Nasional dan Daerah) SDM melimpah
Potensi SDKP melimpah Posisi strategis secara ekonomis
86
Sebagai Faktor
No
Sasaran Jangka Menengah Renstra KKP
Permasalahan Pelayanan SKPD Provinsi Banten
Penghambat
Pendorong
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
3
Meningkatkan Produktivitas dan Daya Saing Berbasis Pengetahuan: a. Seluruh kawasan potensi perikanan menjadi kawasan Minapolitan dengan usaha yang bankable. b. Seluruh sentra produksi kelautan dan perikanan memiliki komoditas unggulan yang menerapkan teknologi inovatif dengan kemasan dan mutu terjamin. c. Sarana dan prasarana kelautan dan perikanan mampu memenuhi kebutuhan serta diproduksi dalam negeri dan dibangun secara terintegrasi.
a. Rendahnya produktifitas usaha perikanan karena kurangnya penguasaan teknologi produksi perikanan dan permodalan b. Rendahnya kualitas produk perikanan sehingga harga jual rendah c. Belum adanya komoditas unggulan perikanan yang berskala Nasional d. Kurang optimalnya studi identifikasi dan kajian strategis terhadap kawasan SDKP, khususnya mengenai konservasi, jenis-jenis biota strategis serta tinjauan bioekonomi e. Kurang optimalnya tingkat produksi dan produktivitas Perikanan Tangkap, Perikanan Budidaya dan Pengolahan Ikan, melalui optimalisasi aset SKPD, sarana-prasarana penunjang, kelembagaan dan Sistem Informasi dalam kerangka Minapolitan
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017
pulau-pulau kecil untuk pengembangan ekonomi masyarakat pesisir Ancaman bencana dan deplesi SDA Kurang optimalnya sarana dan prasarana pembangunan sumberdaya KP Rendahnya produktifitas usaha perikanan karena kurangnya penguasaan teknologi produksi perikanan dan permodalan Riset/studi dalam pengelolaan SDKP Aset SKPD (sarana-prasarana) Kelembagaan Sistem Informasi dan database SDKP Rendahnya tingkat pendapatan pelaku usaha perikanan
Potensi SDKP melimpah Posisi strategis secara ekonomis Aset SKPD eksisting
87
Sebagai Faktor
No
Sasaran Jangka Menengah Renstra KKP
Permasalahan Pelayanan SKPD Provinsi Banten
Penghambat
Pendorong
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
4
Memperluas Akses Pasar Domestik dan Internasional: a. Seluruh desa memiliki pasar yang mampu memfasilitasi penjualan hasil perikanan. b. Indonesia menjadi market leader dunia dan tujuan utama investasi di bidang kelautan dan perikanan.
a. Kurang optimalnya sarana-prasarana pasar domestik dan internasional b. Kurang optimalnya sistem informasi dan jaringan kerjasama kelembagaan yang menunjang pemasaran hasil SDKP
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017
Aset SKPD (sarana-prasarana) Kelembagaan Sistem Informasi dan database hasil serta pemasaran produksi SDKP
Potensi SDKP melimpah Posisi strategis secara ekonomis Aset SKPD eksisting
88
Tabel 3.10. Permasalahan Pelayanan SKPD Provinsi berdasarkan Sasaran Renstra SKPD Kab/Kota di Provinsi Banten beserta Faktor Penghambat dan Pendorong Keberhasilan Penanganannya Sebagai Faktor
No
Sasaran Jangka Menengah Renstra SKPD Kabupaten/kota
Permasalahan Pelayanan SKPD
Penghambat
Pendorong
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
1
2
Pengelolaan SDKP secara efisien dan berkelanjutan sebagai penggerak dan peningkat ekonomi di daerah
Menuju Pengelolaan SDKP yang produktif dan kompetitif dalam pengelolaan SDKP yang berwawasan lingkungan
a. Rendahnya produktifitas usaha perikanan karena kurangnya penguasaan teknologi produksi perikanan dan permodalan b. Kurang optimalnya sistem informasi, database dan jaringan kerjasama kelembagaan yang menunjang pemasaran hasil SDKP a. Potensi SDA dan SDM sektor Kelautan dan Perikanan yang melimpah dan belum sepenuhnya dimanfaatkan oleh SKPD b. Ancaman deplesi sumberdaya ikan dan degradasi lingkungan akibat kegiatan antropogenik dan faktor alam c. Kurang optimalnya studi identifikasi dan kajian strategis terhadap kawasan SDKP, khususnya mengenai konservasi, jenis-jenis biota strategis serta tinjauan bioekonomi
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017
penguasaan teknologi produksi perikanan permodalan Riset/studi dalam pengelolaan SDKP Aset SKPD (saranaprasarana) Kelembagaan Sistem Informasi dan database SDKP Rendahnya tingkat pendapatan pelaku usaha perikanan Kurang meratanya kondisi (teknis,
Potensi SDKP melimpah Posisi strategis secara ekonomis Aset SKPD eksisting Komitmen Pimpinan (Nasional dan Daerah) SDM melimpah
89
Sebagai Faktor
No
Sasaran Jangka Menengah Renstra SKPD Kabupaten/kota
Permasalahan Pelayanan SKPD
Penghambat
Pendorong
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
3
Pengelolaan dan Pemanfaatan SDKP berwawasan bisnis, industri, perdagangan, jasa dan berskala global
a. Kurang optimalnya sarana-prasarana pasar domestik dan internasional b. Kurang optimalnya sistem informasi, database dan jaringan kerjasama kelembagaan yang menunjang pemasaran hasil SDKP c. Rendahnya kualitas produk perikanan sehingga harga jual rendah d. Belum adanya komoditas unggulan perikanan yang berskala Nasional
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017
manajemen, tata kelola, pemasaran) dalam pembangunan sektor KP dari sektor HULU ke HILIR
90
KOMPILASI PETA RENCANA KAWASAN MINAPOLITAN TERHADAP RTRW PROV. BANTEN Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017
91
Tabel 3.11 Permasalahan Pelayanan SKPD berdasarkan Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah beserta Faktor Penghambat dan Pendorong Keberhasilan Penanganannya No
Rencana Tata Ruang Wilayah terkait Tugas dan Fungsi SKPD
Permasalahan Pelayanan SKPD
Penghambat
Pendorong
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
1
Kawasan Minapolitan 1: Pontang, Kab. Serang
a. Kurangnya suplai benih kultivan (terutama Bandeng) dari BBI Tawar/Payau lokal b. Kurangnya sarana-prasarana penunjang perikanan budidaya, seperti: irigasi, pengolahan, dsb. c. Kurangnya penguasaan teknologi pengelolaan SDKP dan permodalan.
Faktor
2
3
Kawasan Minapolitan 2: Kronjo, Kab. Tangerang
Kawasan Minapolitan 3: Wanasalam, Kab. Lebak
a. Dekatnya kawasan pelayanan SKPD terhadap daerah industri yang beresiko tingginya pencemaran b. Optimalisasi aset SKPD yaitu BPMHP c. Kurangnya penguasaan teknologi pengelolaan SDKP dan permodalan. d. Kesadaran masyarakat dalam mengelola SDKP yang perlu ditingkatkan
a. Kurangnya suplai benih kultivan (terutama Bandeng) dari BBI Tawar/Payau lokal b. Kurangnya sarana-prasarana penunjang
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017
penguasaan teknologi produksi perikanan Belum adanya komoditas unggulan perikanan yang berskala Nasional Sarana-prasarana penunjang produksi dan pengolahan SDM Modal Rendahnya kualitas produk perikanan sehingga harga jual rendah Tantangan dalam mewujudkan konsep Minapolitan yang sinergis Deplesi SDA (Abrasi, sedimentasi) Rendahnya produktifitas usaha perikanan karena kurangnya penguasaan teknologi produksi perikanan Pencemaran akibat industrialisasi dan kurangnya kesadaran masyarakat Sarana-prasarana penunjang produksi dan pengolahan SDM Modal Tantangan dalam mewujudkan konsep Minapolitan yang sinergis penguasaan teknologi produksi perikanan Sarana-prasarana penunjang produksi dan pengolahan
Posisi strategis Aset (sar-pras) dan SDM eksisting
Posisi strategis 3 desa termasuk sebagai percontohan program desa pesisir tangguh skala nasional Aset (sar-pras) dan SDM eksisting
Aset (sar-pras) dan SDM eksisting
92
c. d. 4
Kawasan Minapolitan 4: Labuan, Kab. Pandeglang
a. b. c. d.
5
Kawasan Minapolitan 5: Kasemen, Kota Serang
perikanan budidaya dan perikanan tangkap, seperti: irigasi, pengolahan, dsb. kurangnya armada/kapal berskala besar, modern dan berdaya jelajah di atas 12 mil Kurangnya penguasaan teknologi pengelolaan SDKP dan permodalan Kurangnya penguasaan teknologi pengelolaan SDKP dan permodalan kurangnya armada/kapal berskala besar, modern dan berdaya jelajah di atas 12 mil Kurang optimalnya informasi dari Pusat (regional-Nasional) Kurang optimalnya sarana-prasarana penunjang seperti transportasi.
a. Optimalisasi sarana-prasarana dan fungsi pelabuhan b. kurangnya armada/kapal berskala besar, modern dan berdaya jelajah di atas 12 mil c. Optimalisasi aset SKPD yaitu BPMHP
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017
SDM Modal Rendahnya kualitas produk perikanan sehingga harga jual rendah Tantangan dalam mewujudkan konsep Minapolitan yang sinergis penguasaan teknologi produksi perikanan Sistem informasi SDM Modal Sarana-prasarana penunjang (transportasi) Rendahnya kualitas produk perikanan sehingga harga jual rendah Tantangan dalam mewujudkan konsep Minapolitan yang sinergis Penguasaan teknologi produksi perikanan Sarana-prasarana penunjang produksi dan pengolahan SDM Modal Rendahnya kualitas produk perikanan sehingga harga jual rendah Tantangan dalam mewujudkan konsep Minapolitan yang sinergis
Posisi strategis Terdapat kawasan ekonomi khusus di Panimbang Aset (sar-pras) dan SDM eksisting (BBI Tawar-Pantai, Pelabuhan, BPPP Labuan, Unit Depurasi kekerangan, dll) Posisi strategis Aset (sar-pras) dan SDM eksisting
93
Tabel 3.12. Permasalahan Pelayanan SKPD berdasarkan Analisis KLHS beserta Faktor Penghambat dan Pendorong Keberhasilan Penanganannya Faktor
No
Hasil KLHS terkait Tugas dan Fungsi SKPD
Permasalahan Pelayanan SKPD
Penghambat
Pendorong
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
1
Berkurangnya baku air tawar secara umum, dan secara khusus ketahanan serta potensi keanekaragaman hayati pada Habitat Vital Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciujung
Akan berakibat buruk terhadap kegiatan budidaya perairan tawar dan payau sehingga berpotensi mengancam produksi dan produktivitas SDKP khususnya perikanan budidaya. Akan menghambat perencanaan, organisasi, pelaksanaan dan pengawasan program kerja DKP Provinsi Banten, khususnya dalam penerapan konsep minapolitan Akan mempengaruhi produksi, produktivitas serta compatibility zone wilayah Minapolitan/ kawasan SDKP
2
3
Kurangnya identifikasi terhadap Kapasitas daya dukung, daya tampung lingkungan, Ketahanan dan potensi keanekaragaman hayati pada SDKP serta Habitat Vital lain (estuarine, mangrove, lamun, terumbu karang, dll) Dampak dari kegiatan PLTU terhadap degradasi lingkungan dan deplesi SDI
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017
Ancaman deplesi sumberdaya ikan dan degradasi lingkungan akibat kegiatan antropogenik dan faktor alam Kelembagaan Kemampuan SDM Sistem Informasi dan database Ancaman deplesi sumberdaya ikan dan degradasi lingkungan akibat kegiatan antropogenik dan faktor alam Kemampuan SDM Riset/studi dalam pengelolaan SDKP
Komitmen Pimpinan (Nasional dan Daerah) SDM melimpah
Potensi SDKP melimpah Posisi strategis Aset SKPD eksisting
Ancaman deplesi sumberdaya ikan dan degradasi lingkungan akibat kegiatan antropogenik dan faktor alam Kelembagaan Riset/studi dalam pengelolaan SDKP
Komitmen Pimpinan (Nasional dan Daerah) Posisi strategis
94
3.6 Isu Strategis Daerah 3.6.1
Kesenjangan Wilayah Provinsi Banten memiliki permasalahan kesenjangan kewilayahan antara Wilayah Utara
dengan Wilayah Selatan. Wilayah Utara terdiri dari Kabupaten Tangerang, Kabupaten Serang, Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan, Kota Serang dan Kota Cilegon, sedangkan Wilayah Selatan terdiri dari Kabupaten Lebak dan Kabupaten Pandeglang. Wilayah Utara merupakan wilayah yang mempunyai sektor unggulan yaitu sektor industri, perdagangan dan jasa. Perkembangan sektor industri ini berkembang karena didukung oleh jaringan jalan tol Jakarta-Merak.
Perkembangan ini ditunjukkan dari adanya idnustri-industri di
KabupatenTangerang, Kabupaten Serang, Kota Tangerang dan Kota Cilegon. Peranan sektor industri ini terhadap perkembangan Wilayah Utara berpengaruh dalam meningkatkan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat di Wilayah Utara. Sedangkan potensi yang dimiliki Wilayah Selatan adalah sektor pertanian, perkebunan, perikanan, pertambangan dan pariwisata.yang belum dikelola dengan baik serta sebagian besar merupakan kawasan lindung. Faktor-faktor yang mempengaruhi kesenjangan wilayah di Provinsi Banten antara lain kepadatan penduduk, kesejahteraan masyarakat, ketersediaan infrastruktur, pertumbuhan ekonomi, dimana Wilayah Utara relatif lebih baik daripada Selatan. 3.6.2
Isu Strategis Kabupaten/Kota di Provinsi Banten
1.
Belum optimalnya pengembangan Kawasan Minapolitan Pontang dan Tirtaysa;
2.
Pengembangan potensi pariwisata terpadu Padarincang, Kawasan Pantai Wisata Anyer dan Pulau Tunda beserta Pulau Sanghiyang;
3.
Rencana pembangunan Mesjid Terapung Banten di Anyer dan pengembangan/penataan kawasan sekitar pembangunan Mesjid Terapung;
4.
Perlu dukungan infrastruktur jalan, bandara, pelabuhan, air bersih dan listrik terhadap pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata Tanjung Lesung dan Kawasan Kawasan Pariswisata Pulau Umang;
5.
Belum optimalnya pembangunan Kawasan Minapolitan di Kecamatan Sumur dan Panimbang;
6.
Pengembangan Kawasan Wisata Pantai Carita dan Kawasan Wisata Alam serta Wisata Religi;
7.
Belum optimalnya pembangunan Kawasan Minapolitan di Kawasan Pesisir Pantai Selatan Kecamatan Malingping dan Bayah;
8.
Pengembangan Kawasan Wisata Pantai Sawarna dan Bagedur, Kawasan Wisata Alam Arung Jeram Ciberang serta Wisata Religi;
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017
95
9.
Rencana pengembangan reklamasi pantai kawasan strategis Tangerang International City;
10. Coastal Road sepanjang Pantai Utara untuk mendukung kawasan wisata pantai; 11. Belum optimalnya pengembangan Kawasan Pusat Pertumbuhan Kronjo; 12. Pengembangan Kawasan Strategis Banten Water Front City sebagai wajah Ibukota Provinsi Banten menghadap ke laut; 13. Belum optimalnya pengembangan Kawasan Pusat Pertumbuhan Kasemen 3.6.3 1.
Isu Strategis RPJMD Provinsi Banten Tahun 2012-2017
Infrastruktur Wilayah/Kawasan dan Lingkungan Hidup Pembangunan infrastruktur diarahkan pada sinergitas pusat dan daerah di kawasan pusat pertumbuhan (agropolitan, minapolitan, pariwisata, sentra produksi) dan kawasan tertinggal pesisir dan pulau-pulau kecil.
Disisi lain pembangunan rehabilitasi sungai dan pantai tetap terus
dikerjakan untuk mengatasi banjir dan kekeringan 2.
Peningkatan Ketahanan Pangan Jumlah penduduk Provinsi Banten yang besar merupakan tantangan dalam pembangunan ketahanan pangan. Tingkat permintaan pangan akan terus naik sejalan dengan pertumbuhan penduduk sehingga dibutuhkan ketersediaan pangan khususnya ikan dari tahun ke tahun. Pembangunan ketahanan pangan dari aspek ketersediaan dituntut untuk mampu meningkatkan kapasitas produksi dari waktu ke waktu, sementara di lain pihak ketersediaan lahan baik secara kuantitas maupun kualitas semakin terbatas
3.
Kemiskinan dan Pengangguran Masyarakat miskin di kawasan pesisir pada umumnya menggantungkan hidup dari pemanfaatan sumberdaya laut dan pantai yang membutuhkan investasi besar, sangat bergantung dengan alam (musim) dan rentan terhadap polusi dan perusakan lingkungan pesisir. Masyarakat miskin di wilayah pesisir adalah rumah tangga perikanan laut yang bekerja sebagai nelayan kecil, buruh nelayan, pengolah ikan skala kecil dan pedagang kecil karena hanya memiliki kemampuan investasi yang sangat kecil
4.
Pendidikan dan Kesehatan
5.
Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola Pemerintahan Daerah
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017
96
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI, DAN ARAH KEBIJAKAN 4.1 Visi dan Misi Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Banten sebagai salah satu Satuan Perangkat Kerja Daerah (SKPD) di Provinsi Banten, dalam rangka melaksanakan pembangunan sektor kelautan dan perikanan mendukung Misi ke-2 pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) Provisi
Banten Tahun 2012-2017 yaitu
Pemantapan Iklim Investasi yang Kondusif untuk Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Daerah dan Meningkatkan Kesejahteraan masyarakat sehingga DKP mempunyai visi, yaitu: ” TERWUJUDNYA USAHA KELAUTAN DAN PERIKANAN YANG MAJU DAN BERDAYA SAING UNTUK MENDORONG PERTUMBUHAN EKONOMI DAERAH” Di samping mempunyai visi dalam rangka melaksanakan pembangunan kelautan dan perikanan sebagaimana tersebut diatas, juga mempunyai misi, yaitu : 1. Peningkatan mutu dan kinerja Dinas Kelautan dan Perikanan yang berwibawa menuju tata kelola Pemerintahan yang baik dan bersih (M1); 2. Meningkatkan kesejahteraan pelaku utama sektor kelautan dan perikanan (M2); 3. Pemantapan iklim investasi yang kondusif untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah sektor kelautan dan perikanan (M3); 4. Memelihara daya dukung dan kualitas lingkungan sumberdaya kelautan dan perikanan (M4). 4.2 Tujuan dan Sasaran Dalam mewujudkan Visi melalui pelaksanaan Misi yang telah ditetapkan tersebut di atas, maka perlu adanya kerangka yang jelas pada setiap misi menyangkut tujuan dan sasaran yang akan dicapai. Tujuan dan sasaran pada setiap misi yang akan dijalankan akan memberikan arahan bagi pelaksanaan setiap urusan pemerintahan daerah baik urusan wajib maupun urusan pilihan dalam mendukung pelaksanaan misi dimaksud.
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017
97
Tujuan, sasaran, indikator kinerja dan terget pada pelaksanaan masing-masing Misi diuraikan dalam Tabel 4.1 berikut: Tabel 4.1 Misi, Tujuan, Sasaran, dan Target Kinerja Sasaran MISI
Peningkatan mutu dan kinerja Dinas Kelautan dan Perikanan yang berwibawa menuju tata kelola Pemerintahan yang baik dan bersih
Meningkatkan kesejahteraan pelaku utama sektor kelautan dan perikanan Pemantapan iklim investasi yang kondusif untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah sektor kelautan dan perikanan Memelihara daya dukung dan kualitas lingkungan sumberdaya kelautan dan perikanan
TUJUAN
Meningkatkan kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah yang efektif , efisien dan akuntabel dalam rangka meningkatkan pelayanan publik
Mempercepat peningkatan kesejahteraan pelaku sektor kelautan dan perikanan Meningkatkan kualitas pertumbuhan dan pemerataan perekonomian daerah sektor kelautan dan perikanan Terwujudnya pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan secara berkelanjutan
SASARAN
INDIKATOR KINERJA SASARAN
KONDIS I AWAL
TARGET TAHUN
2012
2013
2014
2015
2016
2017
Meningkatnya perencanaan dan pengendalian pembangunan Meningkatnya kerjasama daerah dalam pembangunan
Tingkat capaian sasaran RPJMD (%)
80
55
60
70
80
90
Jumlah kerjasama (kesepakatan) pembangunan daerah
4
4
4
4
4
4
Mewujudkan kelembagaan dan ketatalaksanaan pemerintah derah serta pengelolaan keuangan dan aset daerah yang akuntabel dan berbasis teknologi informasi Meningkatnya pengawasan, akuntabilitas, kinerja dan disiplin aparatur yang berbaris kompetensi Meningkatnya pelayanan data dan informasi publik yang dapat diakses dengan mudah dan cepat oleh seluruh lapisan masyarakat Meningkatnya Pendapatan Pelaku Utama Sektor Kelautan dan Perikanan
Rasio Kemandirian daerah Opini Audit BPK
76,4
76,7
77
77,3
77,6
77,8
WDP
WDP
WTP
WTP
WTP
WTP
74,06
74,53
75
75,47
75,94
80
2,5
2,75
3,0
3,25
3,5
3,5
115
> 100
> 100
> 100
> 100
> 100
Meningkatnya aktifitas ekonomi berbasis potensi lokal
Pertumbuhan sektor perikanan
13,5
13,5
13,5
13,5
13,5
13,5
17
23,6
30,2
36,8
43,4
50
Meningkatnya luas wilayah laut dan pesisir yang direhabilitasi dan bebas IUU Fishing
Cakupan Tindak Lanjut LHP (%)
Skala Kepuasan Masyarakat (Skala 1-4)
Nilai Tukar Nelayan
Cakupan wilayah laut dan pesisir yang direhabilitasi dan bebas IUU Fishing (%)
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017
98
4.3 Srategi dan Arah Kebijakan Untuk mewujudkan tujuan, diperlukan strategi yang dirancang secara konseptual, analitis, realistis, rasional dan komperehensif.
Strategi untuk mencapai Tujuan dan
Sasaran dari setiap Misi, dirumuskan sebagai berikut: Misi ke-1 Peningkatan mutu dan kinerja Dinas Kelautan dan Perikanan yang berwibawa menuju tata kelola Pemerintahan yang baik dan bersih, ditempuh melalui Strategi sebagai berikut: 1. Meningkatnya perencanaan dan pengendalian pembangunan daerah 2. Menyediakan dan menyelenggarakan norma, standar prosedur dan kriteria penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah; 3. Melaksanakan pengadaan barang dan jasa melalui sistem layanan pengadaan secara elektonik (LPSE) 4. Meningkatnya penerimaan yang sesuai dengan potensi 5. Meningkatkan penataan dan pendayagunaan aset milik Provinsi Banten di kab/kota 6. Meningkatkan pengelolaan dan pelaporan pelaksanaan anggaran yang akuntabel menuju pencapaian status wajar tanpa pengecualian 7. Menyelenggarakan pelayanan publik yang bermutu dan akuntabel di seluruh tingkatan pemerintahan daerah dan penataan UPTD; 8. Meningkatnya kinerja, disiplin dan profesionalitas aparatur daerah 9. Meningkatnya pelayanan administrasi kepegawaian; 10. Menata Regulasi manajemen kelembagaan , ketatalaksanaan dan sumberdaya aparatur 11. Meningkatnya sarana dan prasarana untuk mendukung pelayanan kepada masyarakat, antara lain melalui pengembangan pilihan layanan bergerak (Mobile Services Option) 12. Meningkatnya pemeliharaan sarana dan prasarana operasional SKPD 13. Menyediakan data/informasi a-spasial dan spasial yang mutakhir dan akurat menuju data pembangunan Banten 14. Menyediakan data kearsipan yang mendukung manajemen pemerintahan daerah
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017
99
Misi ke-2 Meningkatkan kesejahteraan pelaku utama sektor kelautan dan perikanan, ditempuh melalui Strategi sebagai berikut: -
Meningkatkan produksi, produktivitas dan kualitas produk pertanian, penyuluhan, diversifikasi produk usaha, pengembangan benih/bibit unggul, ketersediaan dan kualitas sarana dan prasarana serta meningkatkan pendapatan usaha tani dan komoditas serta penyerapan tenaga kerja pertanian, perkebunan, perikanan dan peternakan
Misi ke-3 Pemantapan iklim investasi yang kondusif untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah sektor kelautan dan perikanan, ditempuh melalui Strategi sebagai berikut: 1. Meningkatkan nilai tambah, sarana serta pengolahan hasil pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan dan kehutanan 2. Meningkatkan pengembangan usaha pemasaran, sarana pemasaran dan margin pemasaran dari hasil pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan dan kehutanan 3. Meningkatkan kemampuan peran kelembagaan usaha agribisnis serta dukungan fasilitasi produk kawasan agropolitan dan minapolitan Misi ke-4 Memelihara daya dukung dan kualitas lingkungan sumberdaya kelautan dan perikanan, ditempuh melalui Strategi sebagai berikut: -
Meningkatkan produksi, produktifitas perikanan, mutu hasil perikanan, penyuluhan, ketersediaan dan pendistribusian benih/induk yang berkualitas, sarana dan prasarana perikanan, pengembangan pelabuhan perikanan, pengawasan sumberdaya kelautan dan perikanan serta meningkatkan poendapatan nelayan, pembudidaya, pengolah dan pemasar perikanan Arah kebijakan dalam upaya mencapai Tujuan, Sasaran dan Strategi dari setiap
Misi yang selanjutnya merupakan landasan dalam merumuskan arah pelaksanaan program, dirumuskan sebagaimana Tabel 4,2
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017
100
Tabel 4.2 Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi, dan Arah Kebijakan
TUJUAN
SASARAN
STRATEGI
ARAH KEBIJAKAN
Misi Pertama : Peningkatan mutu dan kinerja Dinas Kelautan dan Perikanan yang berwibawa menuju tata kelola Pemerintahan yang baik dan bersih Meningkatkan kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah yang efektif , efisien dan akuntabel dalam rangka meningkatkan pelayanan publik
Meningkatnya perencanaan dan pengendalian pembangunan Meningkatnya kerjasama daerah dalam pembangunan
Meningkatnya perencanaan dan pengendalian pembangunan daerah
Tersedianya dokumen perencanaan makro dan sektoralyang pro public Terkendalinya programprogram pembangunan daerah Menurunnya penyimpangan terhadap peraturan dalam penyelenggaraan pembangunan daerah
Mewujudkan kelembagaan dan ketatalaksanaan pemerintah derah serta pengelolaan keuangan dan aset daerah yang akuntabel dan berbasis teknologi informasi
Menyediakan dan menyelenggarakan norma, standar prosedur dan kriteria penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah;
Tersedianya dan terselenggaranya norma, standar prosedur dan kriteria penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah;
Melaksanakan pengadaan barang dan jasa melalui sistem layanan pengadaan secara elektonik (LPSE)
Terlaksananya pengadaan barang dan jasa melalui layanan pengadaan secara elektronik (LPSE) dan pengembangan virtual office; Terwujudnya penerimaan yang sesuai dengan potensi;
Meningkatnya penerimaan yang sesuai dengan potensi
Meningkatkan penataan dan pendayagunaan aset milik Provinsi Banten di kab/kota
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017
Meningkatnya penataan dan pendayagunaan aset milik Pemerintah Provinsi Banten di kabupaten dan kota, revitalisasi dan reorientasi BUMD serta terlaksananya persiapan pemanfaatan obligasi daerah;
101
Meningkatkan pengelolaan dan pelaporan pelaksanaan anggaran yang akuntabel menuju pencapaian status wajar tanpa pengecualian
Menyelenggarakan pelayanan publik yang bermutu dan akuntabel di seluruh tingkatan pemerintahan daerah dan penataan UPTD; Meningkatnya pengawasan, akuntabilitas, kinerja dan disiplin aparatur yang berbaris kompetensi
Meningkatnya kinerja, disiplin dan profesionalitas aparatur daerah
Terwujudnya pengelolaan dan pelaporan dan pelaksanaan anggaran yang akuntabel menuju pencapaian status laporan pertanggungjawaban perhitungan APBD wajar tanpa pengecualian; Terselenggaranya pelayanan publik yang bermutu dan akuntabel di seluruh tingkatan pemerintahan daerah dan penataan UPTD; Meningkatnya kinerja aparatur;
Meningkatnya disiplin aparatur; Mantapnya budaya aparatur yang profesional dan cerdas; Meningkatnya pelayanan administrasi kepegawaian;
Terlaksananya pemanfaatan aparatur provinsi untuk menangani program dan kegiatan strategis Banten di kabupaten dan kota. Meningkatnya kualitas aparatur daerah; Meningkatnya pelayanan administrasi kepegawaian
Menata Regulasi manajemen kelembagaan , ketatalaksanaan dan sumberdaya aparatur
Tertatanya regulasi manajemen sumberdaya aparatur daerah.
Meningkatnya sarana dan prasarana untuk mendukung pelayanan kepada masyarakat, antara lain melalui pengembangan pilihan layanan bergerak (Mobile Services Option)
Terpenuhinya kebutuhan dasar operasional unit kerja SKPD dalam mendukung tugas pokok dan fungsinya;
Terwujudnya kualitas pelayanan antar lembaga dan kepada masyarakat; Terlaksananya pembenahan sistem dan prosedur serta standarisasi kualitas pelayanan publik provinsi;
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017
102
Meningkatnya pemeliharaan sarana dan prasarana operasional SKPD
Terpeliharanya sarana dan prasarana operasional SKPD; Terwujudnya kenyamanan dan pelayanan kepada masyarakat.
Meningkatnya pelayanan data dan informasi publik yang dapat diakses dengan mudah dan cepat oleh seluruh lapisan masyarakat
Menyediakan data/informasi a-spasial dan spasial yang mutakhir dan akurat menuju data pembangunan Banten
Tersedianya data/informasi a-spasial dan spasial yang mutakhir dan akurat menuju satu data pembangunan Banten
Menyediakan data kearsipan yang mendukung manajemen pemerintahan daerah
Tersedianya data kearsipan yang mendukung manajemen pemerintah daerah;
Misi Kedua : Meningkatkan kesejahteraan pelaku utama sektor kelautan dan perikanan Mempercepat peningkatan Meningkatnya Meningkatkan produksi, kesejahteraan pelaku sektor Pendapatan Pelaku produktivitas dan kualitas kelautan dan perikanan Utama Sektor Kelautan produk pertanian, dan Perikanan penyuluhan, diversifikasi produk usaha, pengembangan benih/bibit unggul, ketersediaan dan kualitas sarana dan prasarana serta meningkatkan pendapatan usaha tani dan komoditas serta penyerapan tenaga kerja pertanian, perkebunan, perikanan dan peternakan
Meningkatnya produksi, produktivitas dan kualitas produk peternakan, perikanan, pertanian dan perkebunan Meningkatnya kaulitas tata guna lahan dan air, terkendalinya konversi lahan pertanian dan perikanan serta pencetakan lahan persawahan budidaya perikanan Terkendalinya hama dan penyakit tanaman, ternak dan ikan Meningkatnya penyerapan tenaga kerja peternakan, perikanan, pertanian dan perkebunan Terlaksananya inovasi dan teknologi peternakan, perikanan, pertanian dan perkebunan yang ramah lingkungan Menurunnya tingkat kehilangan hasil pasca panen
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017
103
Meningkatnya kinerja sumberdaya peternakan, perikanan, pertanian dan perkebunan Banten Meningkatnya ketersediaan dan kualitas sarana dan prasarana peternakan, perikanan, pertanian dan perkebunan Meningkatnya pengembangan benih/bibit unggul peternakan, perikanan, pertanian dan perkebunan Meningkatnya pendapatan usaha tani komoditas peternakan, perikanan, pertanian dan perkebunan Misi Ketiga : Pemantapan iklim investasi yang kondusif untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah sektor kelautan dan perikanan Meningkatkan kualitas pertumbuhan dan pemerataan perekonomian daerah sektor kelautan dan perikanan
Meningkatnya aktifitas ekonomi berbasis potensi lokal
Meningkatkan nilai tambah, sarana serta pengolahan hasil pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan dan kehutanan
Meningkatnya sarana pengolahan hasil pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan dan kehutanan Meningkatnya pengolahan hasil pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan dan kehutanan Meningkatnya nilai tambah pengolahan hasil pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan dan kehutanan
Meningkatkan pengembangan usaha pemasaran, sarana pemasaran dan margin pemasaran dari hasil pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan dan kehutanan
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017
Meningkatnya diversifikasi produk usaha peternakan, perikanan, pertanian dan perkebunan Meningkatnya sarana pemasaran hasil pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan dan kehutanan Meningkatnya pengembangan usaha pemasaran Meningkatnya kemampuan peran kelembagaan usaha agribisnis
104
Meningkatkan kemampuan peran kelembagaan usaha agribisnis serta dukungan fasilitasi produk kawasan agropolitan dan minapolitan
Berkembangnya kawasan agribisnis melalui penerapan model pengembangan kawasan yang teruji, seperti agropolitan dan minapolitan Meningkatnya margin pemasaran hasil pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan dan kehutanan
Misi Keempat : Memelihara daya dukung dan kualitas lingkungan sumberdaya kelautan dan perikanan Terwujudnya pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan secara berkelanjutan
Meningkatnya luas wilayah laut dan pesisir yang direhabilitasi dan bebas IUU Fishing
Meningkatkan produksi, produktifitas perikanan, mutu hasil perikanan, penyuluhan, ketersediaan dan pendistribusian benih/induk yang berkualitas, sarana dan prasarana perikanan, pengembangan pelabuhan perikanan, pengawasan sumberdaya kelautan dan perikanan serta meningkatkan poendapatan nelayan, pembudidaya, pengolah dan pemasar perikanan
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017
Meningkatnya penataan, konservasi sumberdaya ikan da daya dukung lingkungan melalui rehabilitasi ekosistem lautan, pesisir dan pulau-pulau kecil Perairan Provinsi Banten bebas Illegal, Unreportyed dan Uregulated (IUU) Fishing serta kegiatan yang merusak sumberdaya kelautan dan perikanan Meningkatkan peran pelaku utama dalam penguasaan teknologi perikanan untuk sistem akuakultur, penangkapan, pengolahan dan pasca panen, serta teknologi kelautan dan eksplorasi, eksploitasi, konservasi dan pengelolaan sumberdaya pesisir dan laut serta adaptasi perubahan iklim Memberdayakan masyarakat pesisir dan pulau-pulau kecil melalui fasilitasi, pembinaan atau bantuan kepada masyarakat serta rehabilitasi lingkungan
105
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017
97
BAB V KEBIJAKAN UMUM, PROGRAM, INDIKATOR KINERJA, KEGIATAN DAN PENDANAAN INDIKATIF
5.1 Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Daerah Dalam bab ini diuraikan hubungan antara kebijakan umum yang berisi arah kebijakan pembangunan berdasarkan strategi yang dipilih dengan target indikator kinerja serta program, bidang urusan dan SKPD penanggungjawab dapat diuraikan sebagai berikut: Misi ke-1 Peningkatan mutu dan kinerja Dinas Kelautan dan Perikanan yang berwibawa menuju tata kelola Pemerintahan yang baik dan bersih, ditempuh melalui Kebijakan Umum sebagai berikut: 1. Meningkatkan kualitas perencanaan dan mengembangkan perencanaan yang pro public 2. Meningkatkan pengendalian pembangunan dan mengembangkan sistem pengawasan 3. Meningkatkan kinerja pengelolaan keuangan daerah yang akuntabel 4. Melaksanakan reformasi birokrasi melalui penataan struktur yang proposional, mengembangkan profesionalisme, menerapkan insentif berbasis kinerja dan pengadaan secara elektronik 5. Meningkatkan dan mengembangkan kualitas setiap unit kerja dalam pelayanan publik untuk mewujudkan clean government and good governance 6. Meningkatkan kualitas data dan informasi pendukung perencanaan daerah dan penyelenggaraan pemerintahan 7. Meningkatkan kinerja pengelolaan kearsipan daerah dan penyelenggaraan pemerintahan Misi ke-2 Meningkatkan kesejahteraan pelaku utama sektor kelautan dan perikanan, ditempuh melalui Kebijakan Umum sebagai berikut: - Meningkatkan produksi, produktifitas dan nilai tambah hasil pertanian Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017
106
Misi ke-3 Pemantapan iklim investasi yang kondusif untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah sektor kelautan dan perikanan, ditempuh melalui Kebijakan Umum sebagai berikut: - Meningkatkan produksi, produktifitas dan nilai tambah hasil pertanian Misi ke-4 Memelihara daya dukung dan kualitas lingkungan sumberdaya kelautan dan perikanan, ditempuh melalui Kebijakan Umum sebagai berikut: - Mengembangkan kawasan minapolitan sebagai upaya percepatan pembangunan kelautan dan perikanan di sentra-sentra produksi perikanan 5.2 Program dan Kegiatan Pembangunan Daerah Visi dan Misi Dinas Kelautan dan Perikanan Tahun 2012-2017, perlu dirumuskan dan dijabarkan lebih operasional ke dalam sejumlah program sehingga lebih mudah diimplementasikan dan diukur tingkat keberhasilannya. Secara garis besar dalam rangka melaksanakan Visi dan Misi maka dituangkan ke dalam 6 (enam) program yang meliputi: 1. Program Peningkatan Kualitas Tata Kelola Pemerintahan Daerah 2. Program Peningkatan Sarana, Prasarana Perkantoran dan Kapasitas Aparatur 3. Program Penyediaan Data Pembangunan Daerah 4. Program Peningkatan Produksi, Produktivitas Peternakan, Perikanan, Pertanian dan Perkebunan 5. Program Peningkatan Daya Saing dan Pemasaran Produk Peternakan, Perikanan, Pertanian dan Perkebunan 6. Program Pengelolaan Sumberdaya Laut, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Selanjutnya setiap program mempunyai target indikator kinerja program pertahun yang disertai dengan kebutuhan pendanaannya. Terdapat 40 (empat puluh) kegiatan yang merupakan indikasi program yang akan dilaksanakan yaitu: 1. Kegiatan Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan 2. Kegiatan Penyusunan Laporan Kinerja Keuangan dan Neraca Aset 3. Kegiatan Peningkatan Kapasitas Aparatur 4. Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017
107
5. Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor pada Balai Pengujian Mutu Hasil Perikanan 6. Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor pada Balai Budidaya Air Tawar 7. Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor pada Balai Budidaya Ikan Pantai 8. Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor pada Balai Pelabuhan Perikanan Pantai 9. Kegiatan Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran 10. Kegiatan Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran pada Balai Pengujian Mutu Hasil Perikanan 11. Kegiatan Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran pada Balai Budidaya Air Tawar 12. Kegiatan Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran pada Balai Budidaya Ikan Pantai 13. Kegiatan Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran pada Balai Pelabuhan Perikanan Pantai 14. Kegiatan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor 15. Kegiatan Pemeliharaan sarana dan Prasarana Kantor pada Balai Pengujian Mutu Hasil Perikanan 16. Kegiatan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor pada Balai Budidaya Air Tawar 17. Kegiatan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor pada Balai Budidaya Ikan Pantai 18. Kegiatan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor pada Balai Pelabuhan Perikanan Pantai 19. Kegiatan Penyediaan Data dan Informasi Pembangunan 20. Kegiatan Pembinaan dan Pengembangan Perikanan Budidaya Air Laut 21. Kegiatan Pembinaan dan Pengembangan Perikanan Budidaya Air Payau 22. Kegiatan Pembinaan dan Pengembangan Perikanan Budidaya Air Tawar 23. Kegiatan Pembinaan dan Pengembangan Pelabuhan dan Armada Perikanan 24. Kegiatan Pengembangan Sarana Perikanan Tangkap (DAK)
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017
108
25. Kegiatan Pembinaan Tata Operasional Pelabuhan \ Fasilitasi Pelayanan Kepelabuhanan Perikanan Labuan 26. Kegiatan Pengembangan dan Pendayagunaan Pelabuhan Perikanan 27. Kegiatan Pembinaan Perbenihan Ikan Air Tawar 28. Kegiatan Pengembangan Benih dan Induk Ikan Unggul Air Tawar 29. Kegiatan Pengembangan Benih dan Induk Ikan Unggul Air Laut 30. Kegiatan Pembinaan Perbenihan Ikan Air Laut 31. Kegiatan Peningkatan Produktifitas Perikanan Tangkap 32. Kegiatan Pembinaan Mutu dan Pengolahan Hasil Kelautan dan Perikanan 33. Kegiatan Diversifikasi Produk Hasil Perikanan 34. Kegiatan Pengembangan Bisnis dan Investasi 35. Kegiatan Pengelolaan Kompetensi dan Pelayanan Pengujian Mutu UPTD BPMHP Banten 36. Kegiatan Pengendalian Mutu dan Perekayasaan Olahan Hasil Perikanan 37. Kegiatan Pengelolaan dan Rehabilitasi Ekosistem Pesisir dan Laut 38. Kegiatan Pengendalian Sumberdaya Kelautan 39. Kegiatan Pengendalian Sumberdaya Perikanan 40. Kegiatan Penanganan Pelanggaran Sumberdaya Kelautan dan Perikanan Selanjutnya mengenai indikasi rencana program yang disertai kebutuhan pendanaan selengkapnya disajikan dalam Tabel 5.1.
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017
109
Tabel 5.1. Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif SKPD Target Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Tujuan
1
Sasaran
2
Indikator Sasaran
Kode
3
4 01
Meningkatkan kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah di lingkungan DKP yang efektif, efisien, dan akuntabel dalam rangka meningkatkan pelayanan publik sektor kelautan dan perikanan
Bidang Urusan Pemerintahan/Program Prioritas Pembangunan/Program/Keg iatan
5
Indikator Kinerja Program (Outcome)
6
Kondisi Kinerja Awal RPJMD (2012)
Tahun 2013
Tahun 2014
Tahun 2015
Tahun 2016
Tahun 2017
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD
Realisasi
Rp (Juta)
Target
Rp (Juta)
Target
Rp (Juta)
Target
Rp (Juta)
Target
Rp (Juta)
Target
Rp (Juta)
Target
Rp (Juta)
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
SKPD Penan ggung Jawab
21
URUSAN WAJIB
01
20
01
20
09
Otonomi daerah, pemerintahan umum, administrasi keuangan daerah, perangkat daerah, kepegawaian, dan persandian; Peningkatan Kualitas Tata Kelola Pemerintahan Daerah
800
1.000
1.350
Mewujudkan kelembagaan dan ketatalaksanaan pemerintah daerah serta pengelolaan keuangan dan aset daerah yang akuntabel dan berbasis teknologi informasi
Rasio Kemandirian Daerah
Opini Adit BPK
Rasio dokumen Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
Seluruh SKPD
Meningkatnya perencanaan dan pengendalian pembangunan
Tingkat capaian sasaran RPJMD (%)
Rasio dokumen Penatausahaan, Pengendalian dan Evaluasi Laporan Keuangan
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
Seluruh SKPD
787
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017
1.250
1.500
1.500
110
1
2
3
Meningkatnya kerjasama daerah dalam pembangunan
Jumlah kerjasama (kesepakatan) pembangunan daerah
Meningkatnya pengawasan, akuntabilitas, kinerja dan disiplin aparatur yang berbaris kompetensi
Cakupan Tindak Lanjut LHP (%)
4
5
6
7
8
01
20
09
01
01
Penyusunan Laporan Kinerja Keuangan dan Neraca Aset
200
01
20
09
01
02
Perencanaan Evaluasi dan Pelaporan
587
01
20
10
Peningkatan Sarana, Prasarana Perkantoran dan Kapasitas Aparatur
01
20
10
02
01
01
20
10
02
02
01
20
10
02
03
Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran
9
3.983
10
11
12
200
250
600
750
4.300
5.750
13
14
15
16
17
350
350.000.00 0
1.000
900.000.00 0
8.100
7.300
18
19
20
400
400
1.100
1.100
9.200
9.200
21
Rasio penyediaan barang jasa administrasi perkantoran serta pelayanan tatausaha dan kerumahtanggaa n Rasio penyelenggaraan rapat koordinasi dan konsultasi di dalam dan keluar daerah
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
Seluruh SKPD
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
Seluruh SKPD
Rasio pembangunan, pengadaan, pemeliharaan dan rehabilitasi sarana dan prasarana aparatur Rasio Pembinaan dan Peningkatan Pelayanan Administrasi Kepegawaian
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
Seluruh SKPD
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
Seluruh SKPD
235 353 1.878
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017
350
1.100
250
650
1.400
1.500
1.100 550 1.650
1.250 600 1.800
1.350
1.350
700
700
2.000
2.000
111
1
2
3
4
5
6
7
8
01
20
10
02
04
01
20
10
02
05
01
20
10
02
06
Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor Balai Budidaya Ikan Air Tawar
37
01
20
10
02
07
Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor Balai Budidaya Ikan Pantai
7
01
20
10
02
08
Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor Balai Pelabuhan Perikanan Pantai
58
01
20
10
02
09
Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor Balai Pengujian Mutu Hasil Perikanan
01
20
10
02
10
Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor Balai Budidaya Ikan Air Tawar
29
01
20
10
02
11
Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor Balai Budidaya Ikan Pantai
46
01
20
10
02
12
Pemeliharaan Sarana dan Prasarana kantor Balai Pelabuhan Perikanan Pantai
42
01
20
10
02
13
Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran Balai Pengujian Mutu Hasil Perikanan
290
01
20
10
02
14
Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran Balai Budidaya Ikan Air Tawar
01
20
10
02
15
Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran Balai Budidaya Ikan Pantai
447
01
20
10
02
16
Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran Balai Pelabuhan Perikanan Pantai
200
Peningkatan Kapasitas Aparatur Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor Balai Pengujian Mutu Hasil Perikanan
12
65
284
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017
9
10
11
12
150
150
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
350
450
350
350
350
450
300
300
13
14 250 350
250
200
200
250
100
100
100
550
550
550
550
15
16 250 350
250
250
250
250
150
150
150
600
600
600
600
17
18
19
20
300
300
400
400
300
300
300
300
300
300
300
300
150
150
150
150
150
150
700
700
700
700
700
700
700
700
112
21
1
2 Meningkatnya pelayanan data dan informasi publik yang dapat diakses dengan mudah dan cepat oleh seluruh lapisan masyarakat
3 Skala Kepuasan Masyarakat (Skala 1-4)
4 01
23
01
01
23
01
5
72
01
Meningkatnya Pendapatan Pelaku Utama Sektor Kelautan dan Perikanan
Nilai Tukar Nelayan (NTN)
7
8 461
Penyediaan Data dan Informasi Pembangunan
461 Data dan Informasi Pembangunan
02
Meningkatnya pendapatan pelaku utama sektor kelautan dan perikanan
6
Penyediaan Data Pembangunan Daerah
1 Paket
9
10
11
200
13
300
200 1 Paket
12
15
17
1 paket
18
19
400
350
350 1 Paket
16 350
350
300 1 Paket
14
21
400
400 1 Paket
20
400 5 Paket
Seluruh SKPD
URUSAN PILIHAN
02
01
02
01
Pertanian 01
Peningkatan Produksi, Produktivitas Peternakan, Perikanan, Pertanian dan Perkebunan
10.800
10.644 Jumlah Produksi Perikanan Tangkap (Ton)
66.427
Nilai Tukar Nelayan (NTN)
115
Jumlah Produksi Benih Ikan (Milyar Ekor)
1,00
Jumlah Produksi Perikanan Budidaya (Ton)
143.607
02
01
01
77
22
Pembinaan dan Pengembangan Perikanan Budidaya Air Laut
315
02
01
01
77
23
Pembinaan dan Pengembangan Perikanan Budidaya Air Payau
315
02
01
01
77
24
Pembinaan dan Pengembangan Perikanan Budidaya Air Tawar
290
02
01
01
77
25
Pembinaan Perbenihan Ikan Air Tawar (BBAT)
02
01
01
77
26
Pengembangan Benih dan Induk Ikan Unggul Air Tawar (BBAT)
250 303
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017
15.800
8.900
8.200
9.850
9.850
66.950
67.150
68.025
69.200
70.050
70.050
> 100
> 100
> 100
> 100
> 100
>100
1,00
1,00
1,50
1,60
1,70
1,70
150.00 0
160.000
170.00 0
180.00 0
190.00 0
190.00 0
300
300
650
650
300
2.350
150
300
300
300
900
900
1.100
550 350
1.000
1.000
1.200
600 400
DKP
DKP DKP
DKP
1.100
1.100
1.100
1.100
1.350
1.350
700
700
400
400
113
1
Meningkatkan peranan sektor kelautan dan perikanan terhadap pertumbuhan ekonomi daerah
2
Pertumbuhan rata-rata PDRB sektor kelautan dan perikanan
3
Pertumbuhan rata-rata PDRB sektor kelautan dan perikanan sebesar 13,5%/tahun
4
5
02
01
01
77
27
Pengembangan Benih dan Induk Ikan Unggul Air Laut (BBIP)
02
01
01
77
28
02
01
01
77
29
Pembinaan Perbenihan Ikan Air Laut (BBIP) Pembinaan dan Pengembangan Pelabuhan dan Armada Perikanan
02
01
01
77
30
02
01
01
77
31
02
01
01
77
32
Pengembangan dan Pendayagunaan Pelabuhan Perikanan (BPPP)
02
01
01
77
33
Pengembangan Sarana Perikanan Tangkap (DAK)
02
01
02
6
7
8
9
300
150 200
Peningkatan Produktifitas Perikanan Tangkap Pembinaan Tata Operasional Pelabuhan / Fasilitasi Pelayanan Kepelabuhanan Perikanan Labuan
315 230
275
7.700
Peningkatan Daya Saing dan Pemasaran Produk Peternakan, Perikanan, Pertanian dan Perkebunan 0,70%
Jumlah Ekspor Perikanan (Ton)
1.000
Tingkat Kosumsi Ikan (Kg/Kapita)
25,0
02
01
02
78
09
Pembinaan Mutu dan Pengolahan Hasil Kelautan dan Perikanan
02
01
02
78
10
Diversifikasi Produk Hasil Perikanan
300
02
01
02
78
11
Pengembangan Bisnis dan Investasi
300
02
01
02
78
12
Pengelolaan Kompetensi dan Pelayanan Pengujian UPTD BPMHP Banten
325
250
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017
11
12
350
350
150
250
200
450
450
550
200
100
250
1.200
7.500
9.000
1.800
1.408
Kontribusi Sektor Perikanan Terhadap PDRB (%)
10
13
14
15
17
600
550
400
550
600
550
1.250
1.100
600
550
1.250
1.100
5.000
5.000
3.050
16
4.050
3.650
18
19
20
700
700
400
400
700
700
1.350
1.350
700
700
1.350
1.350
5.000
5.000
4.550
4.550
0,72%
0,75%
0,77%
0,80%
0,85%
0,85%
1.750
2.500
3.250
4.000
5.000
5.000
26,0
27,0
28,0
29,0
30,0
30
350
750
550
600
450
700
250
800
1.100
550 900 550
1.250
600 1.000 600
21
DKP
DKP DKP
1.350
1.350
700
700
1.100
1.100
700
700
114
1
Meningkatnya luas wilayah perairan Banten yang diawasi oleh aparatur pengawas Dinas Kelautan dan Perikanan
2
Meningkatnya cakupan wilayah laut dan pesisir yang direhabilitasi dan bebas IUU Fishing
3
Meningkatnya luas wilayah laut dan pesisir yang direhabilitasi dan bebas IUU Fishing
4 02
01
02
05
02
05
02
5 78
13
6
7
8
Pengendalian Mutu dan Perekayasaan Olahan Hasil Perikanan (BPMHP)
9
10
11
12
200
233
13
14
200
15
16
17
18
600
550
19
20
700
700
2.050
2.050
21
Kelautan dan perikanan; 01
Pengelolaan Sumberdaya Laut, Pesisir dan Pulaupulau Kecil Luas Areal Konservasi Laut (Ha)
1
Jumlah Tindak Pidana Kelautan dan Perikanan yang Diselesaikan (Kasus)
12
02
05
01
87
01
Pengelolaan dan Rehabilitasi Ekosistem Pesisir dan Laut
380
02
05
01
87
02
Pengendalian Sumberdaya Kelautan
261
02
05
01
87
03
Pengendalian Sumberdaya Perikanan
02
05
01
87
04
Penanganan Pelanggaran Sumberdaya Kelautan dan Perikanan JUMLAH
1.000
1.141
250 250
18.425
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017
1.550
1.800
1.700
1
1
1
1
1
5
12
12
12
12
12
60
350
600
200
250
200
300
250
400
18.900
27.450
550 350 350 450
22.450
600 350 350 500
24.550
DKP
DKP
700
700
400
400
400
400
550
550
27.550
27.550
115
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017
116
BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD Penetapan indikator kinerja
Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten
bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai ukuran keberhasilan pencapaian visi dan misi pembangunan kelautan dan perikanan pada akhir periode masa Renstra Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten. Hal ini ditunjukan dari akumulasi pencapaian indikator outcome program pembangunan daerah setiap tahun atau indikator capaian yang bersifat mandiri setiap tahun sehingga kondisi kinerja yang diinginkan pada akhir periode Renstra Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten dapat dicapai. Skenario dan asumsi pembangunan daerah tahun 2012-2017 berpedoman kepada Peraturan Daerah Nomor 4 tahun 2012 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menegah Daerah Provinsi Banten Tahun 2012-2017, hasil evaluasi capaian kinerja Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten sampai dengan saat ini, dan memperhatikan peluang dan tantangan selama kurun waktu lima tahun mendatang sampai dengan tahun 2017. Setelah melalui penelaahan capaian Renstra Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten periode sebelumnya .. Ditetapkan indikator program sebagai berikut: 1. Program Penyediaan Data Pembangunan Daerah, dengan indikator kinerja: Ketersediaan Data dan Informasi Pembangunan (Unit) 2. Program Peningkatan Kualitas Tata Kelola Pemerintahan Daerah, dengan indikator kinerja: Rasio Ketersediaan Dokumen Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan (%) Rasio Ketersediaan Dokumen Penatausahaan, Pengendalian dan Evaluasi Laporan Keuangan (%) 3. Program Peningkatan Sarana, Prasarana Perkantoran dan Kapasitas Aparatur, dengan indikator kinerja: Rasio Pembangunan, Pengadaan, Pemeliharaan dan Rehabilitasi Prasarana dan Sarana Aparatur (%)
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017
116
Rasio Pembinaan dan Peningkatan Pelayanan, Tata Usaha dan Administrasi Kepegawaian (%) Rasio Penyelengaraan Rapat Koordinasi dan Konsultasi di Dalam dan ke Luar Daerah (%) Rasio Penyediaan Barang dan Jasa Adm.Perkantoran serta Pelayanan Tata Usaha Kerumahtanggaan (%) 4. Program Pengelolaan Sumberdaya Laut, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil, dengan indikator kinerja: Luas Areal Konservasi Laut (Ha) Jumlah Tindak Pidana Kelautan dan Perikanan yang Diselesaikan (Kasus) 5. Program Peningkatan Produksi, Produktivitas Peternakan, Perikanan, Pertanian dan Perkebunan, dengan indikator kinerja: Jumlah Produksi Benih Ikan (Milyar Ekor) Jumlah Produksi Perikanan Tangkap (Ton) Jumlah Produksi Perikanan Budidaya (Ton) Nilai Tukar Nelayan (NTN) 6. Program Peningkatan Daya Saing dan Pemasaran Produk Peternakan, Perikanan, Pertanian dan Perkebunan, dengan indikator kinerja: Kontribusi Sektor Perikanan Terhadap PDRB (%) Jumlah Ekspor Perikanan (Ton) Tingkat Konsumsi Ikan (Kg/Kapita)
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017
117
Tabel 6.1 Target Indikator Kinerja Program (Outcome) DKP Banten Tahun 2012-2017 Indikator Kinerja Program (Outcome) Jumlah Produksi Perikanan Tangkap (Ton) Nilai Tukar Nelayan (NTN) Jumlah Produksi Benih Ikan (Milyar Ekor) dan Pulau-pulau Kecil Kontribusi Sektor Perikanan Terhadap PDRB Jumlah Ekspor Perikanan (Ton) Tingkat Kosumsi Ikan (Kg/Kapita) Peningkatan jumlah kelompok usaha mandiri (unit)
Kondisi Kinerja Awal RPJMD (2012)
Target Capaian Kinerja Program (Outcome) Tahun 2013
Tahun 2014
Tahun 2015
Tahun 2016
Tahun 2017
66,427
66,950
67,150
68,025
69,200
70,050
115
> 100
> 100
> 100
> 100
> 100
1.00
1.00
1.00
1.50
1.60
1.70
143,607 0.70%
150,000 0.72%
160,000 0.75%
170,000 0.77%
180,000 0.80%
190,000 0.85%
1,000
1,750
2,500
3,250
4,000
5,000
25.0
26.0
27.0
28.0
29.0
30.0
20.0
20.0
20.0
20.0
20.0
20.0
1
1
1
1
1
1
12
12
12
12
12
12
Luas Areal Konservasi Laut (Ha) Jumlah Tindak Pidana Kelautan dan Perikanan yang Diselesaikan (Kasus)
Secara skematik keterkaitan antara visi, misi dengan perumusan tujuan dan sasaran, program dan kegiatan yang secara totalitas menjadi arsitektur kinerja pembangunan daerah, dapat digambarkan sebagai berikut:
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017
118
Gambar 6.1 Arsitektur Kinerja Pembangunan Daerah
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017
119
BAB VI PENUTUP RENSTRA Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten 2012-2017 merupakan suatu dokumen yang disusun oleh DKP Banten, sebagaimana diamanatkan oleh UndangUndang No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. RENSTRA yang mengacu pada Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 1 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Banten Tahun 20052025, Peraturan Gubernur Banten Nomor 26 Tahun 2008 tentang Uraian Tugas dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Banten, visi serta misi Gubernur Banten terpilih dan Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2012 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Banten Tahun 2012-2017, merupakan acuan bagi penyusunan Rencana Kerja dan
Anggaran pada unit kerja Lingkup Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten setiap tahunnya. RENSTRA ini juga merupakan acuan perencanaan, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota se-Provinsi Banten. . Disadari bahwa keberhasilan pelaksanaan pembangunan kelautan dan perikanan tidak hanya ditentukan dengan adanya dokumen RENSTRA, melainkan diperlukan dukungan sektor terkait lainnya dan masyarakat luas. Akhirnya, kebersamaan dan kerja keras dari seluruh jajaran Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten dengan semua pihak yang terkait diperlukan dalam rangka mewujudkan harapan untuk mensejahterakan nelayan, pembudidaya ikan, pengolah hasil perikanan, dan masyarakat pesisir lainnya melalui pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan secara berkelanjutan dapat terwujud.
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Tahun 2012-2017
120