KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS WIDYA DHARMA KLATEN Nomor : 184/A.51.01/Unwidha/III/2014 tentang PEDOMAN ETIKA DOSEN Rektor Universitas Widya Dharma Klaten Menimbang : a. bahwa dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat; b. bahwa dalam melaksanakan tugasnya, seorang dosen wajib memiliki tanggung jawab, integritas, dedikasi, dan komitmen yang tinggi dalam mencapai visi dan misi universitas, serta memperlihatkan tata krama kehidupan kampus sesuai dengan etika yang dapat diteladani oleh mahasiswanya; c. bahwa berdasarkan pertimbangan pada butir (a) dan (b) di atas, perlu disusun pedoman etika dosen. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; 2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen; 3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi; 4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, sebagaimana telah diubah menjadi Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013; 5. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2009 tentang Dosen; 6. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan, sebagaimana telah diubah menjadi Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010; 7. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 339/U/1994 tanggal 23 Desember 1994 tentang Ketentuan Pokok Penyelenggaraan Perguruan Tinggi Swasta; 8. Peraturan Yayasan Pendidikan Indonesia Klaten Nomor 030/E.02.01/YPI/III/2013 tentang Statuta Universitas Widya Dharma Klaten; 9. Keputusan Ketua Yayasan Pendidikan Indonesia Klaten Nomor 221/G.26.01/YPI/XII/2013 tanggal 31 Desember 2013 tentang Pengangkatan Rektor Universitas Widya Dharma Klaten Masa Bakti 2014-2017. MEMUTUSKAN Menetapkan : PEDOMAN ETIKA DOSEN
1
BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Surat Keputusan ini yang dimaksud dengan: 1. Pedoman Etika Dosen adalah pedoman tertulis yang merupakan standar perilaku bagi dosen Universitas Widya Dharma Klaten dalam berinteraksi dengan mahasiswa, sesama dosen, staf akademik dan non-akademik, alumni, dan masyarakat luas dalam lingkup pelaksanaan kegiatan pembelajaran dan ekstrakurikuler. 2. Universitas adalah Universitas Widya Dharma Klaten yang merupakan lembaga pendidikan tinggi di bawah naungan Yayasan Pendidikan Indonesia Klaten, berdasarkan surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor: 104/D/O/1994 tanggal 19 Desember 1994. 3. Rektor adalah pimpinan Universitas yang mempunyai tugas mengkoordinasikan dan atau melaksanakan kegiatan akademik dan atau profesional dalam satu atau seperangkat cabang pengetahuan, teknologi, dan atau kesenian tertentu. 4. Yayasan adalah Yayasan Pendidikan Indonesia (YPI) Klaten, yaitu yayasan yang menaungi Universitas Widya Dharma Klaten. 5. Dosen adalah pegawai Universitas dengan tugas utama melaksanakan pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. 6. Mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar secara sah pada salah satu program akademik dan atau profesi pada Universitas. 7. Sivitas Akademika adalah masyarakat Universitas yang melaksanakan kegiatan akademik yang terdiri atas dosen dan mahasiswa. 8. Senat Universitas adalah badan normatif tertinggi di tingkat Universitas yang berfungsi mengawasi dan mengarahkan kegiatan tri dharma perguruan tinggi yang dilaksanakan di lingkungan Universitas. 9. Komisi Etika adalah organ dari Senat Universitas yang secara independen melaksanakan pemeriksaan atas pelanggaran terhadap Pedoman Etika Dosen. 10. Plagiat adalah tindakan mengumumkan atau memperbanyak sebagian atau seluruh tulisan atau gagasan orang lain dengan cara mempublikasikan dan mengakuinya sebagai ciptaannya sendiri.
BAB II MAKSUD, TUJUAN, DAN MANFAAT Pasal 2 Pedoman Etika Dosen Universitas dimaksudkan sebagai pedoman bagi seluruh dosen untuk berperilaku yang baik dalam melaksanakan aktivitas di lingkungan Universitas.
Pasal 3 Tujuan yang dicapai melalui penyusunan dan pelaksanaan Pedoman Etika Dosen Universitas adalah untuk: 1. Mewujudkan komitmen bersama antardosen dalam mendukung terwujudnya visi, misi, dan tujuan Universitas. 2
2. Membentuk dosen yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berilmu, dan berakhlak mulia. 3. Menciptakan proses pendidikan yang tertib dan teratur dengan atmosfer akademik yang kondusif. 4. Membentuk dosen yang berdisiplin tinggi, beretika dan patuh terhadap norma-norma kehidupan kampus. Pasal 4 Manfaat Pedoman Etika Dosen Universitas adalah: 1. Memberi koreksi diri bagi dosen untuk berperilaku dengan baik. 2. Menciptakan kenyamanan dan keharmonisan dalam pergaulan antardosen, antara dosen dengan sivitas akademika di Universitas, dan antara dosen dengan Pimpinan Universitas. BAB III PERSYARATAN, TUGAS, DAN FUNGSI DOSEN Pasal 5 Untuk dapat diangkat menjadi dosen di lingkungan Universitas seseorang harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut: 1. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. 2. Berwawasan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. 3. Memiliki kualifikasi pendidikan dan atau kompetensi sebagai tenaga pengajar sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku. 4. Mempunyai moral dan integritas tinggi. 5. Memiliki rasa tanggung jawab yang besar terhadap masa depan bangsa dan negara. Pasal 6 Dosen bertugas melaksanakan pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan bidang keahliannya, serta memberikan bimbingan kepada masyarakat dalam rangka memenuhi kebutuhan dan minat mahasiswa dalam proses pendidikannya. Pasal 7 Untuk melaksanakan tugasnya, setiap dosen berfungsi: 1. Merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi kegiatan pembelajaran dalam disiplin ilmu yang menjadi tanggung jawabnya. 2. Mengembangkan bidang keahlian atau ilmunya. 3. Memberikan bimbingan dan pengarahan kepada mahasiswa dalam kegiatan proses belajar mengajar. 4. Merencanakan dan melaksanakan penelitian. 5. Menerapkan hasil-hasil penelitian untuk kepentingan masyarakat. 6. Memanfaatkan hasil-hasil pengabdian kepada masyarakat sebagai umpan balik untuk mengembangkan tri dharma perguruan tinggi.
3
BAB IV HAK DAN KEWAJIBAN Pasal 8
Setiap dosen Universitas mempunyai hak: 1. Melaksanakan kegiatan akademik sesuai dengan tri dharma perguruan tinggi secara bebas dan bertanggung jawab dengan memperhatikan norma-norma kemanusiaan, martabat ilmuwan, fasilitas yang tersedia, dan peraturan yang berlaku. 2. Melaksanakan kegiatan akademik sesuai dengan tri dharma perguruan tinggi secara bebas dan bertanggung jawab dengan mengingat norma-norma kemanusiaan, martabat ilmuwan, fasilitas yang tersedia dan peraturan yang berlaku. 3. Memperoleh perlakuan yang adil sesuai dengan profesinya. 4. Memperoleh penghargaan untuk mendorong dan meningkatkan prestasi atau kinerja.
Pasal 9 Setiap dosen Universitas wajib: 1. Menjunjung tinggi kehormatan bangsa dan negara, serta kewibawaan dan nama baik Universitas. 2. Mengutamakan kepentingan Universitas dan masyarakat daripada kepentingan pribadi atau golongan. 3. Berpikir, bersikap, dan berperilaku sebagai anggota masyarakat ilmiah, berbudi luhur, jujur, bersemangat, bertanggung jawab, dan menghindari perbuatan tercela. 4. Bersikap terbuka dan menjunjung tinggi kejujuran akademis serta menjalankan tugas profesi dengan sebaik-baiknya. 5. Berdisiplin, bersikap rendah hati, peka, teliti, hati-hati, dan menghargai pendapat orang lain. 6. Memegang teguh rahasia negara dan rahasia jabatan serta tidak menyalahgunakan jabatan. 7. Menolak dan tidak menerima sesuatu pemberian yang secara nyata diketahui dan patut diduga secara langsung atau tidak langsung berhubungan dengan profesinya. 8. Menghormati sesama dosen dan pegawai, dan berusaha meluruskan berbuatan tercela dari teman sejawat. 9. Membimbing dan memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk dapat mengembangkan dan mengamalkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan atau kesenian sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 10. Membimbing dan mendidik mahasiswa ke arah pembentukan kepribadian sebagai insan terpelajar yang mandiri dan bertanggung jawab. 11. Bersikap dan bertindak adil kepada mahasiswa. 12. Mengikuti, mengembangkan, dan mengamalkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan kesenian sesuai dengan bidangnya. 13. Memenuhi semua peraturan dan tata tertib yang berlaku di Universitas.
4
BAB V ETIKA PERGAULAN DAN TANGGUNG JAWAB Pasal 10 Etika pergaulan di dalam lingkungan kampus Universitas didasarkan kepada azas-azas kekeluargaan, menjunjung tinggi keselarasan, keharmonisan, dan keseimbangan sesuai dengan pandangan hidup Pancasila dan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat. Pasal 11 Sivitas Akademika Universitas mempunyai tanggung jawab untuk menjaga nama baik almamater dan menyadari bahwa perguruan tinggi harus benar-benar merupakan masyarakat ilmiah yang akan berkembang terus sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan. Pasal 12 Etika Dosen dalam berpakaian: 1. Pakaian dosen harus disesuaikan dengan peran yang disandang oleh dosen pada waktu pakaian tersebut dikenakan. 2. Pakaian formal bagi dosen laki-laki yang mencerminkan citra profesional adalah celana panjang dan kemeja dan atau hem dengan sepatu formal. 3. Pakaian formal bagi dosen perempuan yang mencerminkan citra profesional adalah rok panjang atau celana panjang dan blouse, ditambah bleser (jika memungkinkan) atau busana muslim dengan sepatu formal. 4. Pakaian dosen harus senantiasa dijaga kebersihan dan kerapiannya selama dosen yang bersangkutan menjalankan tugasnya. 5. Dosen harus senantiasa menjaga kebersihan pribadi agar tidak mengganggu suasana kerja di kantor. Pasal 13 Etika Dosen dalam memenuhi komitmen waktu: 1. Memiliki komitmen tinggi terhadap waktu dalam melaksanakan tugas. 2. Memulai tatap muka di ruang kuliah pada minggu pertama setiap semester dan mengakhiri tatap muka di kelas pada minggu terakhir setiap semester sesuai dengan kalender akademik yang ditetapkan Universitas. 3. Memulai dan mengakhiri tatap muka di ruang kuliah tepat waktu. 4. Memenuhi komitmen waktu yang telah dijanjikan kepada mahasiswa, baik dalam memberikan pelayanan di luar acara tatap muka di kelas maupun dalam proses pembimbingan skripsi dan atau tesis. 5. Menyediakan waktu diskusi di luar jam kuliah untuk membicarakan bahan kuliah. 6. Memberitahukan kepada mahasiswa, jika ada pembatalan tatap muka di ruang kuliah atau komitmen waktu yang telah dijanjikan kepada mahasiswa, baik dalam memberikan pelayanan di luar acara tatap muka di ruang kuliah maupun dalam pembimbingan skripsi dan atau tesis. 7. Memberikan kuliah di luar jadwal resmi sesuai kalender akademik jika jumlah tatap muka kurang dari ketentuan yang telah ditetapkan.
5
Pasal 14 Etika dosen dalam pelaksanaan tugas pendidikan dan pengajaran mencakup: 1. Sapaan yang digunakan (dalam perannya sebagai dosen) kepada mahasiswa baik di dalam maupun di luar ruang kuliah adalah “Saudara”. 2. Memperlakukan mahasiswa sebagai manusia dewasa, secara sama, tanpa memandang status sosial, agama, dan ras. 3. Berkewajiban untuk merencanakan materi kuliah dan penugasan kepada mahasiswa serta aturan bagi mahasiswa yang mengikuti kuliah semester tertentu di mulai. Perencanaan tersebut dituangkan ke dalam Silabus dan Rencana Pelaksanaan Perkuliahan (RPP) yang disampaikan atau dibagikan kepada mahasiswa pada saat tatap muka di minggu pertama semester tertentu. 4. Tidak melakukan hal-hal yang dapat mengganggu konsentrasi mahasiswa dan proses pelaksanaan kuliah, seperti merokok dan atau makan. 5. Terbuka untuk menerima pertanyaan mengenai mata kuliah yang diampunya dan bersedia membantu mahasiswa yang mengajukan pertanyaan baik di dalam kelas maupun di tempat lain, dan terbuka terhadap perbedaan pendapat dengan mahasiswa, mengingat ilmu pengetahuan senantiasa berubah dan berkembang. 6. Menyediakan waktu konsultasi bagi mahasiswa di luar waktu tatap muka terjadwal di kelas. 7. Pertemuan antara dosen dengan mahasiswa dapat dilaksanakan di luar jadwal yang ditentukan, dengan terlebih dahulu membuat kesepakatan. 8. Tempat pertemuan antara dosen dengan mahasiswa dilaksanakan di tempat yang tidak menimbulkan citra negatif baik secara psikologis maupun sosial. 9. Senantiasa memperbarui materi kuliah dan sumber acuan yang digunakan dalam perkuliahan di ruang kuliah sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. 10. Senantiasa memberikan dorongan dan motivasi pada mahasiswa untuk mencapai prestasi yang setinggi-tingginya. 11. Mengedepankan prinsip keadilan dan menjaga integritas dalam mengevaluasi hasil pekerjaan ujian dan penugasan lain sesuai dengan komitmen yang telah disusun dalam silabus. 12. Berkewajiban membuat soal ujian dan memberikan soal ujian kepada panitia ujian sebelum pelaksanaan ujian berlangsung serta mengawasi pelaksanaan ujian atas mata kuliah yang diampunya. 13. Wajib mengembalikan semua tugas dan lembar jawaban ujian kepada mahasiswa setelah dievaluasi dan diberikan nilai. 14. Menyerahkan hasil ujian kepada bagian nilai sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. 15. Menjadi panutan bagi mahasiswa sebagai figur yang memiliki kepedulian tinggi terhadap pengembangan ilmu pengetahuan dan lingkungan sekitar. 16. Senantiasa berusaha meningkatkan mutu pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat sebagai perwujudan tanggung jawabnya untuk mengantarkan generasi muda memasuki peradaban yang lebih maju di masa yang akan datang.
6
Pasal 15 Etika dosen dalam pelaksanaan tugas penelitian mencakup: 1. Bersikap jujur, objektif, dan berpegang teguh pada semua aspek proses penelitian serta tidak boleh memalsukan atau memanipulasi data dan hasil penelitian. 2. Bersifat terbuka, saling berbagi data, hasil, metode, dan gagasan kecuali data yang dapat dipantenkan. 3. Menghormati dan menghargai objek penelitian. 4. Sedapat mungkin melibatkan mahasiswa dalam kegiatan penelitian sehingga proses dan atau hasil penelitian dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa untuk menyelesaikan tugas akhir. 5. Melaksanakan penelitian dengan menggunakan prinsip-prinsip ilmiah di mana data diperoleh secara objektif melalui prosedur yang sistematis dengan menggunakan pembuktian valid. 6. Hendaknya melaksanakan penelitian yang bermanfaat secara ilmiah dan finansial bagi diri sendiri dan lembaga. 7. Tidak dibenarkan melakukan plagiat atas karya orang lain dan melakukan publikasi ulang karya sendiri di media lain. Pasal 16 Etika dosen dalam pelaksanaan tugas pengabdiaan kepada masyarakat mencangkup: 1. Harus menghargai partisipasi masyarakat dalam menetapkan program-program pengabdian. 2. Tidak boleh memaksakan kehendak kepada masyarakat. 3. Sedapat mungkin melibatkan mahasiswa sebagai proses pembelajaran kemasyarakatan. 4. Hendaknya merujuk program yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat sehingga kegiatan tersebut memberikan manfaat yang optimal. 5. Hendaknya memberikan pencerahan, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan bermanfaat bagi segenap sivitas akademika. BAB VI LARANGAN Pasal 17 Dosen Universitas dilarang: 1. Mencemarkan nama baik Universitas. 2. Meminta barang dan atau uang kepada mahasiswa yang patut diduga ada hubungannya dengan kelulusan suatu mata kuliah tertentu. 3. Mewajibkan mahasiswa untuk membeli buku dan karya tulis lainnya yang ditulis oleh dosen yang bersangkutan. 4. Terlibat langsung atau tidak langsung dengan penyalahgunaan narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lainnya. 5. Melakukan plagiat. 6. Melakukan tindakan yang dikategorikan sebagai terorisme. 7. Melakukan tindakan yang dikategorikan sebagai asusila, dan atau perselingkuhan sehingga mencemarkan nama baik dosen dan atau Universitas. 8. Menelantarkan keluarga yang menjadi tanggung jawabnya. 9. Melakukan intimidasi dan atau kampanye yang terkait dengan kegiatan partai politik tertentu. 7
BAB VII SANKSI Pasal 18 Setiap dosen Universitas yang secara nyata melanggar Pedoman Etika Dosen dapat dijatuhi sanksi oleh Yayasan atas usul Rektor.
Pasal 19 1. Sanksi bagi dosen yang melanggar Pedoman Etika Dosen dijatuhkan secara bertahap sesuai dengan tingkat pelanggaran yang dilakukan. 2. Sanksi bagi dosen yang melanggar Pedoman Etika Dosen dapat berupa: a. Teguran (lisan dan tertulis). b. Peringatan keras. c. Penundaan kenaikan gaji berkala. d. Penundaan kenaikan pangkat. e. Penundaan sertifikasi dosen. f. Penghentian pembayaran tunjangan profesi. g. Dikembalikan ke instansi induknya. h. Pembebasan tugas, dan i. Pemberhentian (dengan dan atau tidak dengan hormat).
BAB VIII KOMISI ETIKA Pasal 20 1. Sebelum menjatuhkan sanksi terhadap pelanggaran Pedoman Etika Dosen, Rektor meminta pertimbangan dari Komisi Etika. 2. Komisi Etika dibentuk oleh Senat Universitas. 3. Anggota Komisi Etika terdiri atas beberapa orang anggota Senat Universitas yang ditentukan dan atau dipilih dalam rapat senat. 4. Komisi Etika bertugas melakukan menyelidikan untuk memastikan terjadinya pelanggaran terhadap Pedoman Etika Dosen dan atau Pedoman Etika Mahasiswa. 5. Dalam melaksanakan tugasnya, Komisi Etika diberi kewenangan untuk meminta informasi dari warga kampus, termasuk dosen dan atau mahasiswa yang diduga melakukan pelanggaran etika. 6. Hasil pemeriksaan pelanggaran terhadap Etika Dosen dilaporkan kepada Rektor dan selanjutnya diteruskan kepada Yayasan untuk diambil Keputusan. BAB IX KETENTUAN TAMBAHAN Pasal 21 Dosen Universitas yang diduga melakukan pelanggaran terhadap etika ini diberikan hak untuk membela diri di hadapan Komisi Etika, baik secara lisan maupun tertulis sebelum Rektor dan atau Senat memberikan keputusan akhir. 8
BAB X PENUTUP Pasal 22 1. Hal-hal lain yang belum diatur dalam Pedoman Etika Dosen ini akan diatur melalui keputusan tersendiri. 2. Pedoman Etika Dosen ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila ternyata di kemudian hari terdapat kekeliruan, akan diperbaiki sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Klaten Pada tanggal : 25 Maret 2014 R e k t o r,
ttd Prof. Dr. H. Triyono, M.Pd NIP. 19540809 198010 1 002
Tembusan disampaikan, Yth. 1. Ketua Yayasan Pendidikan Indonesia Klaten 2. Wakil Rektor I, II, III 3. Dekan, Ketua Jurusan/ Program Studi 4. Kepala Biro, Lembaga, Pusat, UPT di lingkungan Unwidha Klaten
9