PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DESKRIPSI HARGA DIRI SISWA KELAS VIII SMP JOANNES BOSCO YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013 DAN IMPLIKASINYA PADA USULAN PROGRAM PENGEMBANGAN HARGA DIRI
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling
Oleh: Laurentia Dian Arvita NIM: 081114009
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2013
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DESKRIPSI HARGA DIRI SISWA KELAS VIII SMP JOANNES BOSCO YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013 DAN IMPLIKASINYA PADA USULAN PROGRAM PENGEMBANGAN HARGA DIRI
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling
Oleh: Laurentia Dian Arvita NIM: 081114009
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2013
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO
Bersukacitalah dalam pengharapan, bersabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa! (Roma 12: 12)
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERSEMBAHAN
Kupersembahkan karya ini untuk: Yesus Kristus dan Bunda Maria Universitas Sanata Dharma Yogyakarta SMP Joannes Bosco Yogyakarta Keluarga: Bapak Drs. Ignatius Sumarno, M. Pd., Ibu Sih Sumaryani Hiltrudis, S. Pd., dan Titus Rian Pradita
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK DESKRIPSI HARGA DIRI SISWA KELAS VIII SMP JOANNES BOSCO YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013 DAN IMPLIKASINYA PADA USULAN PROGRAM PENGEMBANGAN HARGA DIRI Laurentia Dian Arvita Universitas Sanata Dharma 2013 Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang harga diri siswa kelas VIII SMP Joannes Bosco Yogyakarta tahun pelajaran 2012/2013 dan membuat usulan program bimbingan yang sesuai untuk mengembangkan harga diri siswa kelas VIII SMP Joannes Bosco Yogyakarta. Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif dengan metode survei. Subjek penelitian ini adalah semua siswa kelas VIII SMP Joannes Bosco Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013 yang berjumlah 103 orang. Instrumen penelitian berupa kuesioner yang mengungkap harga diri siswa kelas VIII yang terbagi dalam lima aspek, yaitu fisik, kognitif, emosional, sosial, dan rohani/ spiritual. Jenis kuesioner yang digunakan adalah kuesioner langsung tertutup. Teknik analisis data yang digunakan adalah pengkategorisasian harga diri siswa kelas VIII SMP Joannes Bosco Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013 berdasar kriteria Azwar. Kategorisasi disusun berdasar distribusi normal dengan model kategorisasi jenjang (ordinal) dengan lima jenjang, yaitu sangat tinggi, tinggi, cukup, rendah, sangat rendah. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa: 69 orang siswa (67%) memiliki harga diri yang sangat tinggi, 34 orang siswa (33%) memiliki harga diri yang tinggi, tidak ada siswa (0%) yang memiliki harga diri cukup, rendah, dan sangat rendah. Peneliti menyimpulkan bahwa sebagian besar siswa kelas VIII SMP Joannes Bosco Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013 memiliki harga diri yang sangat tinggi.
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT DESCRIPTION OF SELF-ESTEEM OF THE EIGHTH GRADE STUDENTS AT JOANNES BOSCO JUNIOR HIGH SCHOOL YOGYAKARTA IN 2012/2013 ACADEMIC YEAR AND ITS IMPLICATIONS TO THE SELF-ESTEEM DEVELOPMENT PROGRAM By: Laurentia Dian Arvita Sanata Dharma University 2013 This research aims to obtain a description of self-esteem of the eighth grade students at Joannes Bosco Junior High School Yogyakarta in 2012/2013 academic year and to make recommendations of appropriate guidance program for developing self-esteem of the eighth grade students at Joannes Bosco Junior High School Yogyakarta. This study belongs to a descriptive research with survey method. The subjek of this research is all eighth grade students at Joannes Bosco Junior High School Yogyakarta in 2012/2013 academic year, consisting of 103 students. The research instrument used is in the form of a questionnaire that describes the selfesteem of the eighth grade students which was divided into five aspects, namely physical, cognitive, emotional, social, and spiritual. The type of questionnaire used is direct-closed questionnaire. The technique of data analysis used is selfesteem categorization of the eighth grade students at Joannes Bosco Junior High School Yogyakarta in 2012/2013 academic year based on the Azwar’s criteria. The categorization is arranged based on a normal distribution with five different levels, namely very high, high, moderate, low, and very low. The results showed that: 69 students (67%) have very high self-esteem, 34 students (33%) have high self-esteem, no students (0%) have moderate, low, and very low self-esteem. The researcher concluded that most of the eighth grade students at Joannes Bosco Junior High School Yogyakarta in 2012/2013 academic year have very high self-esteem.
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan yang Maha Esa atas segala rahmat yang dilimpahkan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan baik. Skripsi ini ditulis dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan dari Program Studi Bimbingan dan Konseling, Jurusan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma. Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak akan berjalan dengan baik tanpa bantuan dari berbagai pihak yang telah mendukung dan mendampingi penulis. Oleh karena itu, secara khusus penulis mengucapkan terima kasih secara tulus kepada: 1.
Dr. Gendon Barus, M. Si., selaku Ketua Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2.
Drs. R. H. Dj. Sinurat, M. A., selaku dosen pembimbing yang dengan penuh kesabaran dan ketulusan hati telah memberikan motivasi, meluangkan waktu untuk mendampingi penulis selama proses penulisan skripsi.
3.
Drs. Y. Sugiarto, selaku Kepala Sekolah SMP Joannes Bosco Yogyakarta yang telah bersedia memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian.
4.
Laurentia Vonny, S. Pd., selaku Koordinator Bimbingan dan Konseling SMP Joannes Bosco Yogyakarta yang telah bersedia memberikan kesempatan dan memperlancar proses pengumpulan data.
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5.
Dra. Anna Harsanti, selaku Kepala Sekolah SMP Stella Duce II Yogyakarta yang telah bersedia memberikan kesempatan kepada peneliti untuk melakukan uji coba kuesioner.
6.
Fransiska Romana Pipiet Cintia Sanjaya, S. Pd., selaku Koordinator Bimbingan dan Konseling SMP Stella Duce II Yogyakarta yang telah bersedia
memberikan
kesempatan
dan
membantu
peneliti
untuk
melaksanakan uji coba kuesioner. 7.
Siswa kelas VIII SMP Joannes Bosco Yogyakarta yang telah bersedia meluangkan waktu dan kesediaannya sebagai responden dalam melaksanakan penelitian.
8.
Siswa kelas VIII SMP Stella Duce II Yogyakarta yang telah bersedia meluangkan waktu dan kesediaannya sebagai responden dalam melaksanakan uji coba kuesioner.
9.
Keluargaku: Drs. Ignatius Sumarno, M. Pd., Sih Sumaryani Hiltrudis, S. Pd., dan Titus Rian Pradita yang selalu memberikan motivasi, dana, nasihat, dan doa pada penulis.
10. Saudaraku Makarius Ditya Nanda Pamungkas, Amd. Kep., yang selalu memberikan motivasi dan doa pada penulis. 11. Saudara-saudaraku (Vincentius Wishnu Adhityaputra, Ursulani Bonatiur Nainggolan, Dian Setyaningsih, dan Chandra Wahyu Kristanto) yang selalu memberikan semangat, kasih, harapan, perhatian, dan doa pada penulis.
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................ i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN................................................................................ iii HALAMAN MOTTO ............................................................................................ iv HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................. v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................ vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ............................................................. vii ABSTRAK ........................................................................................................... viii ABSTRACT...........................................................................................................ix KATA PENGANTAR ........................................................................................... ix DAFTAR ISI ........................................................................................................ xiii DAFTAR TABEL ................................................................................................. xv DAFTAR SKEMA................................................................................................xvi DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xvii BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1 A. Latar Belakang Masalah ............................................................................. 1 B. Rumusan Masalah ....................................................................................... 4 C. Tujuan ......................................................................................................... 4 D. Manfaat ....................................................................................................... 5 E. Definisi Operasional ................................................................................... 5 BAB II KAJIAN PUSTAKA .................................................................................. 6 A. Perkembangan Remaja ............................................................................... 6 1. Perkembangan Fisik................................................................................ 6 2. Perkembangan Kognitif .......................................................................... 9 3. Perkembangan Emosi ........................................................................... 17 4. Perkembangan Sosial ............................................................................ 20 5. Perkembangan Rohani atau Spiritual.................................................... 23
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B.Harga Diri .................................................................................................. 23 1. Pengertian Harga Diri ........................................................................... 23 2. Karakteristik Remaja yang Memiliki Harga Diri Tinggi......................25 3. Karakteristik Remaja yang Memiliki Harga Diri Rendah .................... 26 4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Harga Diri .................................... 27 5. Manfaat Memiliki Harga Diri Tinggi ................................................... 28 6. Harga Diri Remaja ................................................................................ 29 C. Tinjauan Hasil Penelitian Lain yang Relevan........................................... 30 D. Program Pengembangan Harga Diri ......................................................... 32 1. Program Pengembangan Harga diri ...................................................... 32 2. Evaluasi Program .................................................................................. 33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN.............................................................. 35 A. Jenis Penelitian ......................................................................................... 35 B. Subjek Penelitian ...................................................................................... 35 C. Instrumen Penelitian ................................................................................. 36 D. Uji Coba Alat ............................................................................................ 39 1. Validitas Instrumen ............................................................................... 39 2. Reliabilitas Instrumen ........................................................................... 42 E. Prosedur Pengumpulan Data ..................................................................... 43 1. Tahap Persiapan .................................................................................... 43 2. Tahap Pelaksanaan Pengumpulan Data ................................................ 44 F. Teknik Analisis Data ................................................................................. 45 BAB IV HASIL PENELITIAN, PEMBAHASAN DAN USULAN PROGRAM PENGEMBANGAN HARGA DIRI....................................................... 48 A. Hasil Penelitian ......................................................................................... 48 B. Pembahasan .............................................................................................. 49 C. Usulan Program Pengembangan Harga Diri............................................. 54 BAB V PENUTUP................................................................................................ 67 A. Kesimpulan ............................................................................................... 67 B. Saran ......................................................................................................... 67 DAFTAR PUSTAKA............................................................................................69
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 1: Rincian Jumlah Siswa Kelas VIII SMP Joannes Bosco Yogyakarta Tahun Ajaran 2012/2013 ........................................................................ 36 Tabel 2: Kisi-Kisi Kuesioner Harga Diri Siswa Kelas VIII SMP Joannes Bosco Yogyakarta Tahun Ajaran 2012/2013 ..................................................... 37 Tabel 3: Jumlah Item-Item yang Valid dan Tidak Valid ...................................... 41 Tabel 4: Kriteria Guildford ................................................................................... 43 Tabel 5: Norma Kategorisasi ................................................................................ 46 Tabel 6: Kategori Harga Diri Siswa Kelas VIII SMP Stella Duce II Yogyakarta 47 Tabel 7: Penggolongan Deskripsi Harga Diri Siswa Kelas VIII SMP Joannes Bosco Yogyakarta Tahun Ajaran 2012/2013 .......................................... 48 Tabel 8: Urutan Waktu Pelaksanaan Program Pengembangan Harga Diri........... 60 Tabel 9: Silabus ..................................................................................................... 63
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR SKEMA
Skema 1: Dinamika Pengembangan Harga Diri Remaja......................................34
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1: Kuesioner Siswa Kelas VIII SMP Stella Duce II Yogyakarta Tahun Ajaran 2012/2013 (Uji Coba)...........................................................72 Lampiran 2: Hasil Perhitungan Taraf Validitas Dan Reliabilitas Kuesioner Uji Coba..................................................................................................75 Lampiran 3: Kuesioner Siswa Kelas VIII SMP Joannes Bosco Yogyakarta Tahun Ajaran 2012/2013 (Penelitian)..........................................................78 Lampiran 4: Tabulasi Penelitian............................................................................82 Lampiran 5: Surat Ijin Uji Coba............................................................................85 Lampiran 6: Surat Ijin Penelitian...........................................................................86 Lampiran 7: Surat Keterangan Melakukan Uji Coba............................................87 Lampiran 8: Surat Keterangan Melakukan Penelitian...........................................88 Lampiran 9: Surat Permohonan Expert Judgement...............................................89
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi uraian mengenai (1) Latar Belakang Masalah, (2) Rumusan Masalah, (3) Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, dan (5) Definisi Operasional.
A. Latar Belakang Masalah Masa remaja merupakan salah satu tahap perkembangan manusia yang terletak di antara masa kanak-kanak dan masa dewasa. Tahap ini dimulai dari usia 10/11 tahun sampai dengan 25 tahun. Seseorang dianggap sebagai remaja, sejak individu yang bersangkutan mengalami kematangan seksual sampai individu tersebut dianggap relatif mandiri. Transisi dari masa kanakkanak ke masa remaja melibatkan sejumlah perubahan biologis, kognitif, dan sosio-emosional (Santrock, 2007: 22). Perubahan-perubahan itu terkadang membuat sebagian remaja tidak nyaman dengan dirinya. Ketidaknyamanan yang dialami dapat membuat remaja cenderung bersikap menyendiri ataupun agresif. Sikap-sikap tersebut tentunya berawal dari pikiran dan perasaan mereka yang negatif terhadap diri mereka sendiri. Pikiran dan perasaan remaja akan dirinya merupakan bagian dari penilaian remaja terhadap dirinya sendiri. Penilaian remaja memang tidak selalu negatif. Ada juga remaja yang memiliki harga diri yang tinggi. Remaja yang memiliki harga diri yang tinggi akan memiliki kualitas hidup yang lebih
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2
baik daripada remaja dengan harga diri yang rendah. Remaja dengan harga diri yang tinggi biasanya bertanggung jawab, mandiri, produktif, lincah, ceria, berprestasi dan memiliki tingkat penerimaan sosial yang tinggi. Menurut Baron dan Byrne (2003: 174), memiliki harga diri yang tinggi berarti yang bersangkutan menyukai dirinya sendiri. Perasaan suka pada diri sendiri ini menunjukkan bahwa individu tersebut memiliki penilaian yang positif tentang dirinya. Penilaian dan pandangan yang positif ini sebagian dipengaruhi oleh pendapat orang lain dan sebagian berdasarkan pengalaman yang spesifik. Sikap tokoh-tokoh di sekitar remaja (significant others) rupanya mampu mempengaruhi penilaian dan sikap seorang remaja terhadap dirinya sendiri. Jika orang-orang di sekitarnya mengatakan bahwa mereka termasuk remaja yang sopan, maka remaja tersebut akan menganggap bahwa dirinya termasuk pribadi yang sopan. Sikap significant others yang seperti ini yang mampu membuat remaja merasa dihargai, dicintai, dan diterima. Remaja yang memiliki perasaan senang dan bangga akan dirinya biasanya akan merasa senang dalam menjalankan hidupnya. Mereka mampu bertanggung
jawab
atas
hidupnya
sendiri
bahkan
mereka
mampu
memecahkan masalah dan membuat keputusan dengan penuh keyakinan diri. Siswa-siswa SMP kelas VIII berada pada masa remaja. Masa ini merupakan saat remaja mulai mempertanyakan identitas dan mulai menilai dirinya. Pada umumnya mereka mencari identitas diri dengan bertanya pada orang-orang sekitarnya tentang dirinya atau bergabung dalam kelompokkelompok teman sebaya. Remaja akan selalu berusaha mencari tempat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3
ataupun kelompok yang mau menerima dirinya apa adanya. Apabila remaja mampu menemukan lingkungan yang tepat, maka mereka akan memiliki penghargaan yang positif pula terhadap dirinya, namun apabila remaja tidak menemukan tempat atau kelompok yang tepat kemungkinan besar mereka akan memiliki sikap negatif seperti, agresif, pendiam, dan penyendiri. Robins, dkk (Santrock, 2007: 65) mengatakan bahwa penelitian terakhir menunjukkan bahwa harga diri akan tinggi pada masa kanak-kanak, menurun pada masa remaja, meningkat lagi pada masa dewasa sampai masa dewasa akhir. Menurunnya harga diri pada masa remaja tentunya memberikan banyak akibat. Hasil penelitian Septrina, dkk mampu menunjukkan bahwa harga diri yang rendah dapat membuat remaja melakukan tindakan yang negatif seperti tindakan bulliying. Septrina dkk (2009: http://repository.gunadarma.ac.id/ bitstream/123456789/2683/1/Psi-14.pdf) menunjukkan bahwa self esteem dengan bullying memiliki hubungan yang signifikan. Jika seorang remaja memiliki harga diri tinggi, maka tingkat bulliying akan rendah. Peneliti mendapatkan kesan bahwa sebagian siswa SMP Joannes Bosco Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013 sebagai remaja awal memiliki harga diri yang rendah. Peneliti melihat ada gejala-gejala yang menunjukkan bahwa cukup banyak siswa kelas VIII memiliki harga diri rendah, antara lain kurang mampu mengelola emosi dengan baik, adanya tindakan bullying, tidak berani berbicara di depan kelas, bersikap pasif ketika diskusi dalam kelompok, menjadi pemurung dan penyendiri. Kesan ini peneliti dapatkan ketika melakukan Program Pengalaman Lapangan Bimbingan dan Konseling (PPL
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4
BK) di SMP Joannes Bosco Yogyakarta. Kesan peneliti juga didukung dengan hasil wawancara antara peneliti dengan seorang guru BK SMP Joannes Bosco Yogyakarta. Guru BK tersebut mengatakan bahwa sebagian siswa kelas VIII tampak merasa rendah diri. Mengingat pentingnya memiliki harga diri yang tinggi, maka perlu diketahui seberapa jauh siswa-siswa kelas VIII SMP Joannes Bosco Yogyakarta tahun pelajaran 2012/2013 menghargai dirinya sendiri. Dengan mengetahui harga diri siswa kelas VIII SMP Joannes Bosco Yogyakarta, dapat disusun sebuah program untuk mengembangkan harga diri siswa. B. Rumusan Masalah Pertanyaan-pertanyaan yang dijawab dalam penelitian adalah: 1. Bagaimanakah harga diri siswa kelas VIII SMP Joannes Bosco Yogyakarta tahun pelajaran 2012/2013? 2. Usulan program bimbingan manakah yang sesuai untuk mengembangkan harga diri siswa kelas VIII SMP Joannes Bosco Yogyakarta? C. Tujuan Tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Memperoleh gambaran tentang harga diri siswa kelas VIII SMP Joannes Bosco Yogyakarta tahun pelajaran 2012/2013. 2. Membuat usulan program bimbingan yang sesuai untuk mengembangkan harga diri siswa kelas VIII SMP Joannes Bosco Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5
D. Manfaat Hasil penelitian ini diharapkan berguna bagi berbagai pihak: 1. Manfaat teoritis Memberikan gambaran mengenai tingkat harga diri siswa pada jenjang SMP sebagai bahan kajian bagi para pendidik dan pengembang kepribadian khususnya calon-calon konselor sekolah. 2. Manfaat praktis a. Bagi Guru BK Hasil penelitian ini memberikan gambaran mengenai tingkat harga diri siswa SMP Joannes Bosco Yogyakarta kelas VIII tahun pelajaran 2012/2013 dan menjadi bahan pertimbangan dalam menentukan bahan pendampingan bagi siswa-siswa SMP Joannes Bosco Yogyakarta kelas VIII. b. Bagi peneliti sebagai calon konselor Peneliti dapat mengembangkan kemampuannya dalam melakukan penelitian. E. Definisi Operasional Harga diri adalah penilaian individu terhadap dirinya sendiri yang meliputi lima aspek, yaitu fisik, kognitif, emosional, sosial dan rohaniah/spiritual.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA
Bab ini berisi uraian mengenai (1) Perkembangan Remaja, (2) Harga Diri, (3) Tinjauan Hasil Penelitian Lain yang Relevan, dan (4) Program Pengembangan Harga Diri.
A. Perkembangan Remaja 1. Perkembangan Fisik “Pubertas (Puberty) ialah suatu periode di mana kematangan kerangka dan seksual terjadi secara pesat terutama pada awal masa remaja” (Santrock, 2002: 7). Pada masa ini remaja mengalami beberapa perubahan fisik. Santrock dalam bukunya “Adolescence” mengatakan bahwa ada empat aspek perkembangan fisik remaja yang paling banyak mendapatkan perhatian, yaitu tinggi dan berat badan, pertumbuhan kerangka tubuh, fungsi reproduktif dan perubahan hormonal. Di antara perubahan fisik yang terjadi, yang paling tampak pada masa puber, yaitu meningkatnya tinggi dan berat badan serta kematangan seksual. Menurut Santrock (2003: 91), lonjakan pertumbuhan tinggi badan terjadi dua tahun lebih awal pada anak perempuan daripada anak laki-laki. Anak perempuan mulai mengalami pertumbuhan sekitar usia 10 ½ tahun dan berlangsung selama 2 ½
6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7
tahun. Pada anak laki-laki pertumbuhan tinggi badan terjadi sekitar usia 12 ½ tahun dan berlangsung selama dua tahun. Selain mengalami perubahan tinggi dan berat badan, remaja juga mengalami perubahan dalam kematangan seksual. Anak laki-laki mengalami perkembangan seksual, seperti pertambahan ukuran penis dan testikel, pertumbuhan rambut yang ikal di daerah kemaluan, perubahan suara dan ejakulasi pertama (mimpi basah). Sedangkan anak perempuan mengalami perubahan, seperti tumbuhnya rambut di kemaluan, perkembangan payudara, dan menstruasi. Sama dengan pendapat Santrock, Hurlock (1980: 211) mengatakan bahwa remaja mengalami perubahan eksternal seperti: a. Tinggi badan Rata-rata remaja putri mencapai tinggi yang matang antara usia tujuh belas dan delapan belas tahun, dan rata-rata remaja putra mencapai tinggi yang matang setahun setelah remaja putri. b. Berat badan Perubahan berat badan mengikuti perkembangan tinggi badan remaja. Pada masa remaja berat badan atau lemak tubuh sudah menyebar ke bagian-bagian tubuh yang tadinya mengandung sedikit lemak atau tidak mengandung lemak sama sekali.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8
c. Proporsi tubuh Berbagai
anggota
tubuh
secara
bertahap
mencapai
perbandingan tubuh yang baik. Contoh: badan melebar dan memanjang sehingga anggota badan tidak lagi kelihatan terlalu panjang. d. Organ seks Organ seks pria dan wanita mencapai ukuran yang matang pada akhir masa remaja, tetapi fungsinya belum matang sampai beberapa tahun kemudian. e. Ciri-ciri seks sekunder Ciri-ciri seks sekunder yang utama berada pada tingkat perkembangan yang matang pada akhir masa remaja. Ormrod (2008: 106) mengatakan konsep diri dan harga diri remaja seringkali jatuh saat mereka mengalami masa transisi dari SD ke SMP atau SMA. Hal tersebut mungkin saja dipengaruhi oleh perubahan fisiologis. Remaja laki-laki dan perempuan cenderung menganggap diri mereka berkurang daya tarik fisiknya saat memasuki masa remaja. Namun, rendahnya harga diri ini justru sering dialami oleh remaja perempuan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9
2. Perkembangan Kognitif Fungsi-fungsi kognitif menurut Solso dkk (2007) antara lain: a. Atensi Atensi
merupakan
“pemusatan
upaya
mental
pada
peristiwa-peristiwa sensorik atau peristiwa-peristiwa mental” (Solso dkk, 2007: 91). Penelitian tentang atensi mencakup lima aspek, yaitu kapasitas pemrosesan dan atensi selektif, tingkat rangsangan, pengendalian atensi, kesadaran, dan neurosis kognitif. Isu-isu terkait atensi dapat diilustrasikan dalam contohcontoh di bawah ini: 1) Kapasitas pemrosesan dan selektivitas Kita dapat memperhatikan sejumlah stimuli eksternal dari dunia eksternal, namun kita tidak dapat memperhatikan seluruh stimuli yang ada. 2) Kendali Kita memiliki kendali terhadap pilihan stimuli yang kita perhatikan. 3) Pemrosesan otomatis Sejumlah besar proses rutin (seperti mengemudikan mobil) telah menjadi proses yang amat familiar sehingga memerlukan hanya sedikit atensi sadar dan dapat dilakukan secara otomatis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10
4) Neurosains kognitif Otak dan sistem saraf pusat (CNS; central nervous system) adalah pendukung anatomis bagi atensi, sebagaimana kognisi. 5) Kesadaran Atensi membawa peristiwa-peristiwa ke alam kesadaran. Santrock (2007: 137) berpendapat bahwa atensi merupakan usaha untuk konsentrasi dan upaya mental yang terfokus. Atensi memiliki sifat selektif dan dapat beralih. Bersifat selektif (selektivity) berarti bahwa remaja mampu memfokuskan upaya mentalnya pada stimuli tertentu sembari mengabaikan stimuli lain. Contoh atensi bersifat selektif, yaitu seorang remaja yang sedang belajar dan ada sebuah Televisi (TV) yang dinyalakan. Remaja tersebut seharusnya mampu fokus pada materi ataupun tugas yang sedang dia kerjakan. Jika dia tidak mampu fokus pada kegiatan belajarnya karena TV, maka kemungkinannya remaja tersebut mengalami kesulitan dalam berkonsentrasi. Atensi dapat beralih (shifttable) berarti remaja dapat mengalihkan upaya mentalnya untuk berfokus pada sebuah stimulus tertentu di antara stimuli lainnya. Contoh atensi bersifat beralih, yaitu seorang remaja sedang belajar dan pada saat sedang belajar tiba-tiba ada telepon berdering. Remaja tersebut dapat mengalihkan atensinya dari belajar ke telepon yang berdering.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11
b. Memori Memori adalah mempertahankan informasi dalam jangka waktu lama (Santrock, 2007: 138). Remaja selalu menggunakan memorinya setiap kali melangkah, berpikir, dan bericara. Agar mampu belajar dan bernalar secara berhasil atau baik, remaja perlu mempertahankan informasi dan mengeluarkannya kembali ketika diperlukan. James (Solso dkk, 2007: 158-159) mengatakan bahwa memori dapat dibedakan menjadi dua, yaitu memori primer dan memori sekunder. Memori primer sering disebut sebagai memori jangka pendek. Memori jangka pendek tidak pernah meninggalkan kesadaran dan selalu menyediakan “tayangan” atau ingatan tentang peristiwa-peristiwa yang telah dialami. Santrock (2007: 138) menjelaskan bahwa memori jangka pendek merupakan suatu sistem memori dengan kapasitas terbatas di mana informasi dipertahankan 30 detik selama tidak dilakukan pengulangan (rehearsal) terhadap informasi yang masuk. Robert dkk (Santrock, 2007: 138) menjelaskan bahwa memori jangka pendek bisa digunakan dalam pemecahan masalah. Remaja mungkin memiliki ruang penyimpanan yang lebih besar dalam memori jangka pendek daripada anak-anak, oleh karena itu remaja
tidak
terlalu
banyak
membuat
kesalahan
dalam
memecahkan masalah yang melibatkan analogi. Sependapat dengan Robert dkk, Baddeley (Santrock, 2007: 139) menjelaskan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12
bahwa memori jangka pendek atau memori kerja merupakan “bangku kerja” mental di mana individu dapat memanipulasi dan mengumpulkan
informasi
ketika
membuat
keputusan,
menyelesaikan masalah, dan menguasai bahasa tertulis dan lisan. Memori sekunder sering disebut sebagai memori jangka panjang. James (Solso dkk, 2007: 159) menjelaskan bahwa “memori jangka panjang dapat didefinisikan sebagai jalur-jalur yang “terpahat” dalam jaringan otak manusia, dan setiap manusia memiliki struktur jalur yang berbeda.” Santrock (2007: 139) menjelaskan bahwa memori jangka panjang merupakan sistem memori yang relatif permanen yang mempertahankan sejumlah besar informasi dalam periode waktu yang lama. Memori jangka panjang meningkat secara berarti selama masa remaja meskipun hal ini belum didokumentasikan dengan cukup baik oleh para peneliti. c. Mengingat Sebagian besar kemampuan mengingat dan melupakan dikendalikan oleh proses-proses neural yang mengatur seluruh proses tersebut tanpa upaya sadar (Solso dkk, 2007: 225). Menurut Suharnan (2005: 67) ingatan atau memory menunjuk pada proses penyimpanan atau pemeliharaan informasi sepanjang waktu (maintaining information overtime). Suharnan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13
(2005: 83) menyebutkan ada empat faktor yang mempengaruhi ketepatan mengingat kembali peristiwa yang lalu, yaitu: 1) Lamanya waktu yang telah dilalui sejak peristiwa itu dialami seseorang. 2) Peristiwa yang dialami
apakah termasuk dalam
peristiwa sedih, senang, atau netral bagi orang yang bersangkutan. 3) Self reference effects, yaitu apakah peristiwa tersebut dialami sendiri atau dialami orang lain. 4) Vivid memory adalah ingatan terhadap peristiwa yang pertama kali terjadi dengan sangat mengejutkan yang membuat emosi seseorang hanyut dalam peristiwa itu. d. Bahasa Menurut para psikolog kognitif (Solso dkk, 2007: 327) bahasa adalah Suatu sistem komunikasi yang di dalamnya pikiranpikiran dikirimkan (transmitted) dengan perantaraan suara (sebagaimana dalam percakapan) atau simbol (sebagaimana dalam kata-kata tertulis atau isyaratisyarat fisik). Sternberg (2008: 290) menjelaskan bahwa bahasa adalah penggunaan cara yang terorganisasikan dari pengombinasian katakata untuk berkomunikasi. Brown dkk (Sternberg, 2008: 291) menyebutkan minimal ada enam ciri bahasa, yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14
1) Alat
Bahasa
komunikasi:
mengijinkan
kita
berkomunikasi dengan satu atau lebih orang yang memahami bahasa kita. 2) Simbol arbitrer: Bahasa menciptakan sebuah hubungan arbitrer antara simbol dan acuannya: sebuah ide/hal/ proses/hubungan/deskripsi. 3) Terstruktur secara reguler: Bahasa memiliki sebuah struktur; hanya susunan yang terpola secara khusus dari simbol-simbol yang memiliki makna karena penyusunan yang berbeda akan menghasilkan makna yang berbeda. 4) Terstruktur di berbagai tingkatan: Struktur bahasa bisa dianalisis di lebih dari satu tingkatan (contoh, di tingkatan bunyi, tingkatan unit makna, di tingkatan kata, dan di tingkatan frasa). 5) Generatif, produktif: Di dalam batasan-batasan sebuah struktur linguistik, pengguna bahasa bisa memproduksi ucapan-ucapan baru. Kemungkinan bagi penciptaan ucapan baru ini tak terbatas sifatnya. 6) Dinamis: Bahasa terus berkembang. Owens (Papalia dkk, 2009: 42) mengatakan bahwa dengan pemikiran
formal
remaja
mampu
mendefinisikan
dan
mendiskusikan hal-hal abstrak, seperti cinta, keadilan, dan kebebasan. Mereka menggunakan istilah-istilah seperti however,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15
otherwise,
anyway,
therefore,
really,
dan
probably
guna
mengekspresikan hubungan logis antara klausa dan kalimat. Remaja menyadari bahwa kata-kata adalah simbol yang dapat memiliki arti ganda, oleh karena itu mereka senang menggunakan ironi, humor, dan metafor. e. Pembentukan Konsep, Logika, dan Pengambilan Keputusan 1) Pembentukan konsep Menurut Solso dkk (2007: 402), pembentukan konsep memiliki hubungan dengan pengasahan sifat-sifat yang sesuai dengan kelas objek atau ide. Konsep didefinisikan dalam ciricirinya. Ciri-ciri yang telah digunakan adalah karakteristik suatu objek atau kejadian yang juga merupakan karakteristik objek atau kejadian lain. 2) Pengujian hipotesis Solso dkk (2007: 404) mengatakan bahwa tahap awal dalam pembentukan konsep, yaitu memilih hipotesis atau strategi yang konsisten dengan objek penyelidikan kita. Saat kita mencari untuk menemukan sesuatu, prosesnya meliputi pembentukan prioritas-prioritas. 3) Logika Menurut Solso dkk (2007: 405), logika adalah ilmu berpikir. Sementara, berpikir yaitu proses umum untuk menentukan sebuah isu dalam pikiran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16
f. Pemecahan Masalah Solso dkk (2007: 434) menjelaskan bahwa pemecahan masalah adalah suatu pemikiran yang terarah secara langsung untuk menemukan suatu solusi/jalan keluar untuk suatu masalah yang spesifik. Evans
(Suharnan,
2005:
289)
mengatakan
bahwa
pemecahan masalah didefinisikan sebagai suatu aktivitas yang berhubungan dengan pemilihan jalan keluar atau cara yang cocok bagi tindakan dan pengubahan kondisi sekarang (present state) menuju kepada situasi yang diharapkan (future state atau desired goal). Ellis dan Hunt (Suharnan, 2005: 289-290) menyebutkan bahwa ada beberapa langkah yang harus ditempuh guna memecahkan masalah, yaitu 1) pemahaman masalah, 2) penemuan berbagai hipotesis mengenai cara pemecahan masalah dan memilih dari salah satu di antara hipotesis-hipotesis itu, dan 3) menguji hipotesis yang dipilih itu dan mengevaluasi hasil-hasilnya. g. Kreativitas Berpikir kreatif (Santrock, 2007: 145-146) merupakan kemampuan untuk berpikir dengan menggunakan cara-cara baru dan untuk menemukan solusi-solusi yang unik terhadap persoalan. Kreativitas
adalah
suatu
aktivitas
kognitif
yang
menghasilkan suatu pandangan yang baru mengenai suatu bentuk permasalahan dan tidak dibatasi pada hasil yang pragmatis (selalu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17
dipandang menurut kegunaannya). Menurut Wallas (Solso dkk, 2007: 445), ada empat tahapan dalam proses kreatif, yaitu: 1) Persiapan. Memformulasikan suatu masalah dan membuat usaha awal untuk memecahkannya. 2) Inkubasi. Masa di mana tidak ada usaha yang dilakukan secara langsung untuk memecahkan masalah dan perhatian dialihkan sejenak pada hal lainnya. 3) Iluminasi. Memperoleh insight (pemahaman yang mendalam) terhadap masalah tersebut. 4) Verifikasi. Menguji pemahaman yang telah didapat dan membuat solusi. Ormrod (2008: 98) menjelaskan dengan kemampuan berpikir abstrak dan simbolis manusia sering menarik kesimpulan tentang siapa mereka sebagai warga masyarakat. Jawaban atau kesimpulan atas pertanyaan tentang diri menjadi jendela untuk masuk ke dalam perasaan diri (sense of self). Perasaan diri berhubungan dengan persepsi, keyakinan, penilaian, dan perasaan seseorang tentang identitas dirinya sebagai pribadi. 3. Perkembangan Emosi Salovey (Goleman, 2009: 57) menempatkan kecerdasan pribadi Gardner dalam definisi dasar tentang kecerdasan emosional yang dicetuskannya dan memperluas kemampuan tersebut menjadi lima wilayah, yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18
a. Mengenali diri sendiri Dasar
kecerdasan
emosional,
yaitu
kesadaran
diri.
Kesadaran diri yang dimaksudkan adalah kemampuan mengenali perasaan sewaktu perasaan itu terjadi. Goleman (2009: 63) mengatakan bahwa Kesadaran diri bukanlah perhatian yang larut ke dalam emosi, bereaksi secara berlebihan dan melebih-lebihkan apa yang dicerap. Kesadaran diri lebih merupakan modus netral yang mempertahankan refleksi-diri bahkan di tengah badai emosi. b. Mengelola emosi Menangani perasaan agar perasaan dapat terungkap dengan tepat adalah kecakapan yang bergantung juga pada kesadaran diri. Orang-orang yang tidak memiliki kemampuan atau ketrampilan dalam mengelola perasaan, seperti rasa cemas, murung, dan tersinggung akan selalu berusaha secara terus-menerus bertarung dengan perasaan-perasaan yang bersangkutan, sedangkan orang yang pintar akan cepat untuk bangkit dari kemerosotan dan kejatuhan dalam kehidupan. c. Memotivasi diri sendiri Menata emosi merupakan cara untuk dapat memotivasi, menguasai diri sendiri, dan untuk berkreasi. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk dapat menata emosi adalah berpikir positif. Harapan akan muncul jika seseorang mampu berpikir postif. Peneliti-peneliti modern (Goleman, 2009: 121) mengatakan bahwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19
harapan memiliki manfaat dalam kehidupan. Harapan mampu memberikan suatu keunggulan dalam bidang-bidang yang begitu beragam, seperti prestasi belajar dan keberhasilan memikul tugastugas yang berat. Snyder (Goleman, 2009: 122) mengatakan bahwa orang-orang yang memiliki harapan tinggi memiliki ciri-ciri tertentu, misalnya mampu memotivasi diri, merasa cukup banyak akal untuk menemukan cara meraih tujuan, tetap memiliki kepercayaan yang tinggi bahwa mampu mengatasi segala masalah meskipun dalam tahap yang sulit, cukup luwes untuk menemukan cara alternatif agar sasaran tetap tercapai atau untuk mengubah sasaran jika sasaran semula sulit untuk dijangkau dan mempunyai keberanian untuk memecah-mecah tugas amat berat menjadi tugas kecil-kecil yang mudah ditangani. Goleman (2009: 122) menjelaskan bahwa dari sudut pandang kecerdasan emosional, mempunyai harapan berarti seseorang tidak akan mudah terjebak dalam kecemasan, bersikap pasrah, ataupun depresi dalam menghadapi tantangan dan kemunduran. d. Mengenali emosi orang lain Empati merupakan kemampuan untuk mengenali emosi orang lain. Empati dibangun berdasarkan kesadaran diri; semakin terbuka seseorang terhadap emosinya sendiri, semakin terampil orang tersebut membaca perasaan. Goleman (2009: 136)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20
menjelaskan bahwa “kemampuan berempati yaitu kemampuan untuk mengetahui bagaimana perasaan orang lain”. e. Membina hubungan Seni membina hubungan, sebagian besar merupakan ketrampilan mengelola emosi orang lain. Ketrampilan mengelola emosi membutuhkan dua ketrampilan emosional lain, yaitu manajemen diri dan empati. Dengan memiliki dua ketrampilan ini, ketrampilan untuk mampu menjalin hubungan dengan orang lain akan matang. Kecakapan sosial ini mendukung keberhasilan dalam bergaul dengan orang lain; tidak dimilikinya kecakapan ini kan membawa pada ketidakcakapan dalam dunia sosial. Kemampuan sosial ini juga mampu membuat seseorang membentuk kedekatan hubungan, meyakinkan dan mempengaruhi, dan membuat orang lain merasa nyaman. 4. Perkembangan Sosial Offer dan Church (Papalia dkk, 2009: 87) mengatakan bahwa remaja mampu menghabiskan lebih banyak waktu untuk bermain dengan teman-teman sebayanya dibandingkan dengan keluarganya sendiri. Hal ini dapat memberikan gambaran bahwa orang-orang yang paling berpengaruh dalam kehidupan remaja adalah keluarga dan teman-teman sebaya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21
a. Hubungan/pergaulan remaja dengan anggota keluarga Allen dan Laursen (Papalia dkk, 2009: 87) mengatakan bahwa Remaja yang paling merasa aman memiliki hubungan yang kuat dan penuh dukungan dengan orangtua yang memahami cara remaja melihat diri mereka sendiri, mengizinkan dan mendorong usaha mereka untuk mencapai kemandirian, serta menyediakan tempat aman di saat-saat remaja mengalami tekanan emosional. Kemampuan remaja untuk meraih otonomi dan kendali atas perilakunya dicapai melalui reaksi-reaksi orang dewasa yang tepat terhadap keinginan remaja untuk memperoleh kendali (Santrock, 2002: 41). Awal mulanya, remaja tidak memiliki pengetahuan tentang cara mengambil keputusan yang tepat dan dewasa dalam semua bidang kehidupan. Saat remaja menuntut otonomi, orang dewasa yang bijaksana mampu memberikan kesempatan kepada remaja untuk dapat membuat keputusan sendiri dalam bidangbidang tertentu secara masuk akal, namun orang dewasa hendaknya
tetap
membimbing
remaja
dalam
mengambil
keputusan-keputusan yang masuk akal pada bidang-bidang di mana pengetahuan remaja terbatas. Hal tersebut rupanya mampu membuat remaja secara bertahap memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan-keputusan matang secara mandiri. Menurut
beberapa
ahli
perkembangan
attachment
(kedekatan atau kelekatan) antara orangtua dengan remaja pada masa remaja dapat membantu kompetensi sosial dan kesejahteraan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22
sosial remaja, sebagaimana tercermin dalam ciri-ciri, seperti harga diri, penyesuaian emosional, dan kesehatan fisik (Santrock, 2002: 41). Kedekatan yang kokoh antara orangtua dengan remaja rupanya juga mampu meningkatkan relasi teman sebaya yang kompeten dan relasi yang erat yang positif di luar keluarga. Armsden & Greenberg (Santrock, 2002: 41) mengatakan “remaja yang secara kokoh dekat dengan orangtua juga dekat secara kokoh dengan teman-teman sebaya; remaja yang tidak dekat dengan orangtua juga tidak dekat dengan teman-teman sebaya”. b. Hubungan atau pergaulan dengan teman sebaya Santrock (2003: 219) menjelaskan bahwa yang merupakan teman sebaya (peers) adalah anak-anak atau remaja dengan tingkat usia atau kedewasaan yang sama. Pengaruh teman sebaya dapat menjadi positif dan negatif. Jean Piaget dan Harry Stack Sullivan (Santrock, 2003: 220) mengatakan bahwa melalui interaksi teman sebaya anak-anak dan remaja belajar mengenai pola hubungan yang baik dan setara. Menurut Buhrmester, Gecas & Seff, Laursen (Papalia dkk, (2009: 95) Kelompok teman sebaya adalah sumber kasih sayang, simpati, pengertian, dan tuntunan moral; tempat untuk melakukan eksperimen; serta sarana untuk mencapai otonomi dan kemandirian dari orangtua. Kelompok teman sebaya adalah tempat untuk membentuk hubungan dekat yang berfungsi sebagai “latihan” bagi hubungan yang akan mereka bina di masa dewasa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23
Beberapa ahli (Santrock, 2003: 220) berpendapat bahwa pengalaman ditolak atau tidak diperhatikan oleh teman sebaya dapat mengakibatkan remaja merasa kesepian dan timbul rasa permusuhan. 5. Perkembangan Rohani atau Spiritual Menurut Spilka (Santrock, 2003: 460), remaja lebih tertarik pada agama dan keyakinan daripada anak-anak. Pemikiran mereka yang abstrak dan pencarian identitas yang mereka lakukan mampu membawa mereka pada masalah-masalah agama dan spiritual. David Elkind (Santrock, 2003: 460) mengatakan bahwa “remaja tidak lagi melihat perwujudan identitas keagamaan dalam tingkah laku individu, namun lebih memperhatikan bukti keberadaan keyakinan dan pendirian dalam diri seseorang”. B. Harga diri 1. Pengertian Harga Diri Santrock (2007: 183) mengatakan bahwa harga diri adalah evaluasi diri yang bersifat global. Seorang remaja mungkin menangkap bahwa ia tidak hanya sebagai seorang pribadi, namun juga seorang pribadi yang baik. Hal ini berarti remaja yang bersangkutan mampu menilai dirinya sebagai pribadi. James (Baron & Byrne, 2003: 173) memberikan pengertian harga diri sebagai penilaian individu terhadap dirinya sendiri. Sama halnya dengan James, Lerner dan Spanier (Ghufron & Rini, 2010: 39-40) berpendapat bahwa harga diri adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24
tingkat penilaian yang positif atau negatif yang dihubungkan dengan konsep diri seseorang. Menurut Clemes dkk (2012: 15) harga diri adalah rasa nilai diri kita. Hal itu berasal dari seluruh pikiran, perasaan, sensasi, dan pengalaman yang telah kita kumpulkan sepanjang hidup kita. Beriburibu kesan, penilaian, dan pengalaman yang kita miliki dari diri sendiri menambah perasaan senang tentang nilai diri kita atau sebaliknya memberikan perasaan tidak nyaman atau kecewa. King (2010: 197) mengatakan bahwa orang-orang dengan harga diri tinggi yang tidak realistis kelihatannya paling rentan untuk menanggapi ancaman dengan agresi. Orang-orang seperti itu mungkin digambarkan bukan sebagai orang yang sehat secara psikologis, tetapi lebih sebagai orang yang narsistik. Bagi kebanyakan orang, harga diri yang rendah dikaitkan dengan tingkat agresi yang tinggi. Berdasarkan beberapa definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa harga diri adalah penilaian individu terhadap dirinya sendiri yang meliputi lima aspek, yaitu fisik, kognitif, emosional, sosial dan rohaniah/spiritual.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25
2. Karakteristik Remaja yang memiliki Harga Diri Tinggi Karakteristik remaja yang memiliki harga diri tinggi menurut Clemes dkk (2012: 20) adalah: a. Bertindak mandiri Seorang remaja yang memiliki harga diri yang tinggi akan mampu membuat pilihan dan mengambil keputusan tentang masalah, seperti pemanfaatan waktu, uang, pekerjaan, pakaian dan ia akan mencari teman serta kesenangannya sendiri. b. Menerima tanggung jawab Remaja yang bertanggung jawab berarti mereka mampu bertindak dengan segera dan penuh keyakinan. Remaja mampu menerima dan menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan kepada mereka dengan baik. c. Merasa bangga akan prestasinya Remaja akan menerima pengakuan terhadap prestasi yang dicapainya dengan gembira dan bahkan kadang memuji dirinya sendiri. d. Mendekati tantangan baru dengan penuh antusias Remaja mau untuk melibatkan dirinya dalam tugas, kegiatan, tantangan yang baru dan menarik perhatiannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26
e. Menunjukkan sederet perasaan dan emosi yang luas Remaja
mampu
tertawa,
berteriak,
menangis,
mengungkapkan kasih sayangnya secara spontan. Remaja juga mampu mengenali dan mengelola emosi emosi mereka dengan lebih baik daripada anak-anak. f. Menoleransi frustrasi dengan baik Remaja mampu menghadapi frustrasi dengan berbagai reaksi seperti menertawakan diri sendiri, berteriak keras-keras, dan sebagainya. Ia mampu mengungkapkan atau berbicara tentang apa saja yang membuatnya frustrasi. g. Merasa mampu mempengaruhi orang lain Remaja merasa percaya diri dan mampu mempengaruhi orang-orang sekitarnya. 3. Karakteristik Remaja yang Memiliki Harga Diri Rendah Karakteristik remaja yang memiliki harga diri rendah menurut Clemes dkk (2012: 22), yaitu: a.
Meremehkan bakatnya sendiri.
b.
Merasa bahwa orang lain tidak menghargainya.
c.
Merasa tidak berdaya.
d.
Mudah dipengaruhi orang lain.
e.
Menunjukkan deretan emosi dan perasaan yang sempit.
f.
Menghindari situasi yang menimbulkan kecemasan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27
g.
Menjadi defensif dan mudah frustrasi.
h.
Menyalahkan orang lain karena kelemahannya sendiri.
4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Harga Diri Faktor-faktor yang mempengaruhi harga diri menurut Ghufron & Rini (2010), adalah: a. Faktor jenis kelamin Peran orangtua, harapan-harapan masyarakat, dan perlakuan significant others yang berbeda-beda baik pada pria maupun wanita dapat mempengaruhi harga diri. Menurut Ancok (Ghufron & Rini, 2010: 45), wanita selalu merasa harga dirinya lebih rendah daripada pria seperti perasaan kurang mampu, kepercayaan diri yang kurang mampu, atau merasa harus dilindungi. b. Intelegensi Intelegensi sebagai gambaran lengkap kapasitas fungsional individu sangat erat berkaitan dengan prestasi karena pengukuran intelegensi selalu berdasarkan kemampuan akademis. Menurut Coopersmith (Ghufron & Rini, 2010: 45), individu dengan harga diri yang tinggi akan mencapai prestasi akademik yang tinggi daripada individu dengan harga diri yang rendah. c. Kondisi fisik Individu dengan kondisi fisik yang menarik cenderung memiliki harga diri yang lebih baik dibandingkan dengan kondisi fisik yang kurang menarik. Hal ini mungkin disebabkan individu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28
dengan penampilan atau kondisi fisik yang menarik akan merasa lebih bangga dan percaya diri dibandingkan dengan individu yang memiliki penampilan fisik yang kurang menarik. d. Lingkungan keluarga Coopersmith (Ghufron & Rini, 2010: 46) berpendapat bahwa perlakuan adil, pemberian kesempatan untuk aktif, dan mendidik yang demokratis akan membuat anak mendapat harga diri yang tinggi. Orangtua yang sering memberikan hukuman, larangan, dan tidak pernah memberikan pujian dapat menyebabkan anak merasa tidak berharga. e. Lingkungan sosial Klass dan Hodge (Ghufron & Rini, 2010: 46) berpendapat bahwa pembentukan harga diri dimulai dari seseorang yang menyadari dirinya berharga atau tidak. Hal ini merupakan hasil dari proses lingkungan, penghargaan, penerimaan, dan perlakuan orang lain kepadanya. 5. Manfaat Memiliki Harga Diri Tinggi Manfaat yang diperoleh jika remaja memiliki harga diri yang tinggi menurut Clemes dkk (2012: 73), yaitu: a. Mampu mewujudkan jati diri. b. Mampu menyadari, mengetahui, dan menghargai kemampuannya sendiri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29
c. Mampu menjalin hubungan dengan baik dan efektif dengan orang lain. d. Menjadi remaja yang produktif dan berprestasi. 6. Harga Diri Remaja Para peneliti (Santrock, 2007: 185) menemukan bahwa harga diri sering kali mengalami transisi dari sekolah dasar menuju sekolah menengah. Selama dan setelah mengalami banyak transisi hidup, harga diri individu sering kali mengalami penurunan. Penurunan harga diri ini dapat berlangsung selama transisi dari awal atau pertengahan hingga akhir sekolah menengah atas, dan dari sekolah menengah atas hingga kampus. Penurunan harga diri rupanya banyak terjadi pada remaja perempuan. Menurut Harter (Santrock, 2007: 186), penurunan harga diri remaja perempuan disebabkan mereka memiliki citra tubuh yang lebih negatif selama masa pubertas, dibandingkan remaja laki-laki. Harga diri rupanya berpengaruh terhadap prestasi remaja. Baumeister dkk (Santrock, 2007: 187) mengatakan bahwa remaja dengan harga diri tinggi lebih memiliki inisiatif, meskipun demikian hal ini dapat memberikan dampak positif atau negatif. Brown & Lohr (Santrock, 2002: 47) mengemukakan bahwa dalam sebuah studi ditemukan bahwa keanggotaan klik dalam hubungan dengan teman sebaya berkaitan erat dengan harga diri. Klik-klik yang meliputi jocks (berorientasi atletik), populars (kumpulan dari remaja yang terkenal dan memimpin kegiatan-kegiatan sosial), normals
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30
(remaja pinggir jalan yang suka membuat keonaran/keributan), druggies or toughs (remaja yang terkenal karena menggunakan obatobat terlarang dan suka mengikuti kegiatan-kegiatan kenakalan lainnya),
dan
nobodies
(remaja
yang
memiliki
ketrampilan-
ketrampilan sosial atau kemampuan intelektual yang rendah). Remaja jocks dan populars memiliki harga diri yang tertinggi sedangkan nobodies merupakan kelompok remaja yang memiliki harga diri yang terendah. C. Tinjauan Hasil Penelitian Lain yang Relevan Sulistyowati (2009) mengadakan penelitian tentang hubungan antara harga diri dan konformitas remaja. Jenis penelitian adalah penelitian korelasi. Subyek penelitian adalah siswa-siswa kelas XI SMAK Sang Timur Yogyakarta. Jumlah populasi penelitian ini adalah 56 orang yang terdiri dari 31 orang siswa putra dan 25 orang siswa putri. Alat pengumpul data adalah skala harga diri dan perilaku konformitas. Koefisien reliabilitas skala harga diri sebesar 0,949 dan perilaku konformitas sebesar 0,926. Analisis data penelitian menggunakan analisis korelasi Product Moment. Menurut penelitian ini terdapat hubungan negatif antara harga diri dengan konformitas pada remaja. Hal tersebut mengindikasikan bahwa semakin tinggi harga diri yang dimiliki oleh siswa, maka semakin rendah konformitasnya, dan sebaliknya semakin rendah harga diri yang dimiliki oleh siswa, maka semakin tinggi tingkat konformitasnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31
Pane (1999) mengadakan penelitian mengenai harga diri siswasiswi kelas II SLTP Pangudi Luhur Sedayu tahun ajaran 1998/1999. Jenis penelitian adalah penelitian deskriptif. Subyek penelitian adalah siswasiswi kelas II SLTP Pangudi Luhur Sedayu tahun ajaran 1998/1999. Jumlah populasi penelitian ini adalah 94 orang. Alat pengumpul data adalah Self Esteem Inventory (SEI) susunan Coopersmith (1967). Hasil penelitian ini adalah (1) 36 (38, 3%) siswa berharga diri tinggi, 4 (4,2%) siswa berharga diri sedang, dan 54 (57,5%) siswa berharga diri rendah. (2) Tidak terdapat perbedaan yang signifikan dalam hal harga diri antara siswa putra dan siswa putri kelas II SLTP Pangudi Luhur Sedayu tahun ajaran 1998/1999. Nugraheni (2005) mengadakan penelitian mengenai hubungan antara pola asuh orangtua demokratis dan harga diri anak pada siswa kelas I SMP Negeri 6 Yogyakarta. Jenis penelitian adalah ex-post facto. Subyek penelitian adalah siswa-siswi kelas I SMP Negeri 6 Yogyakarta. Jumlah sampel penelitian ini adalah 120 orang. Alat pengumpul data adalah kuesioner tentang pola asuh orangtua demokratis yang diadopsi dari alat penelitian Barus direvisi oleh Mujiyana dan dikembangkan peneliti; dan kuesioner tentang harga diri anak yang diadopsi dari alat penelitian Pane dan dikembangkan oleh peneliti sendiri. Menurut penelitian ini pola asuh orangtua demokratis berhubungan positif dan signifikan dengan harga diri anak pada siswa kelas I SMP Negeri 6 Yogyakarta tahun ajaran 2004/2005 dengan koefisien korelasi (r= 0, 443). Dengan demikian dapat disimpulkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32
bahwa semakin demokratis pola asuh orangtua maka semakin tinggi harga diri anak. D. Program Pengembangan Harga Diri 1. Program Pengembangan Harga diri Peserta didik sebagai individu sedang berada dalam proses berkembang kearah kematangan dan kemandirian. Syamsu (Supriatna, 2011: 61) mengatakan bahwa untuk mencapai kematangan tersebut, peserta didik membutuhkan bimbingan dari orang dewasa karena mereka belum memiliki cukup wawasan atau pemahaman tentang dirinya dan lingkungannya juga pengalaman dalam menentukan arah kehidupannya. Dalam proses perkembangan peserta didik tentunya akan mengalami banyak peristiwa atau pengalaman baik positif ataupun negatif yang dapat mempengaruhi harga dirinya. Harga diri adalah penilaian individu terhadap dirinya sendiri yang meliputi lima aspek, yaitu fisik, kognitif, emosional, sosial dan rohaniah/spiritual. Harga diri dapat mempengaruhi semua aspek hidup peserta didik. Remaja perlu untuk memiliki harga diri yang tinggi karena dengan memiliki harga diri tinggi, mereka akan menjadi pribadi yang produktif dan berprestasi. Remaja yang memiliki harga diri tinggi pada umumnya pribadi yang memiliki ciri-ciri: bertanggung jawab, percaya diri, berprestasi dalam bidang akademik maupun non akademik, mandiri, mau menerima tantangan, dan mampu mengatasi rasa frustrasinya dengan baik. Mengingat pentingnya harga diri yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33
tinggi perlu dimiliki setiap orang khususnya peserta didik, program pengembangan harga diri hendaknya tetap dibuat dan dilaksanakan. Program pengembangan harga diri bertujuan untuk membantu siswa 1) mengembangkan ketrampilan menghargai diri sendiri, dan 2) menyadari sebanyak mungkin hal yang positif dalam diri. 2. Evaluasi Program Menurut Syamsu (Supriatna, 2011: 80), penilaian program merupakan usaha untuk menilai sejauh mana pelaksanaan program itu mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Evaluasi dapat pula diartikan sebagai suatu usaha mendapatkan berbagai informasi secara berkala, berkesinambungan, dan menyeluruh tentang proses dan hasil dari perkembangan sikap dan perilaku, atau tugas-tugas perkembangan para siswa melalui program kegiatan yang telah dilaksanakan. Evaluasi bertujuan untuk mengetahui keterlaksanaan kegiatan dan ketercapaian tujuan dari program yang telah ditetapkan. Ada dua macam aspek kegiatan penilaian program, yaitu penilaian proses dan penilaian hasil. Penilaian proses dimaksudkan untuk mengetahui
keefektifan
program,
sedangkan
penilaian
hasil
dimaksudkan untuk memperoleh informasi keefektifan program dilihat dari hasilnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pengenalan Diri
Pemahaman Diri
Mengenal Diri (Fisik, Kognitif, Emosional, Sosial, dan rohani/spiritual)
• Menerima sifat positif maupun negatif dalam diri • Menerima kelebihan dan kekurangan dalam diri
Menyadari kelebihan dalam diri
Penerimaan Diri
HARGA DIRI TINGGI
Remaja yang memiliki harga diri tinggi akan menjadi pribadi yang: a. Mandiri b. Bertanggungjawab c. Bangga dengan prestasinya d. Berani menerima tantangan baru e. Menunjukkan sederet perasaan dan emosi yang luas f. Menoleransi frustrasi dengan baik g. Merasa mampu mempengaruhi orang lain
Skema 1: Dinamika Pengembangan Harga Diri Remaja 34
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini berisi uraian mengenai (1) Jenis Penelitian, (2) Subjek Penelitian, (3) Instrumen Penelitian, (4) Rencana Pengujian Instrumen, dan (5) Teknik Analisis Data yang Digunakan dalam Penelitian.
A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif dengan metode survei. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dirancang untuk memperoleh informasi tentang status gejala pada saat penelitian dilakukan (Furchan, 2007: 447). Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh gambaran tentang harga diri siswa kelas VIII SMP Joannes Bosco Yogyakarta tahun pelajaran 2012/2013. B. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah semua siswa kelas VIII SMP Joannes Bosco Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013. Karena itu, penelitian ini termasuk penelitian populasi. Rincian jumlah siswa tiap kelas adalah seperti yang disajikan dalam tabel 1.
35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36
Tabel 1 Rincian Jumlah Siswa Kelas VIII SMP Joannes Bosco Yogyakarta Tahun Ajaran 2012/2013 No. 1 2 3 4
Kelas
Jumlah Siswa Laki-Laki Perempuan Tolerance 15 11 Responsibility 11 16 Happines 17 10 Simplicity 15 10 TOTAL
Jumlah 26 25 27 25 103
C. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian berupa kuesioner yang mengungkap harga diri siswa kelas VIII yang terbagi dalam lima aspek, yaitu fisik, kognitif, emosional, sosial, dan rohani/spiritual. Jenis kuesioner yang digunakan adalah kuesioner langsung tertutup, artinya responden menjawab pertanyaan yang berhubungan dengan dirinya dan sudah disediakan alternatif jawaban sehingga responden tinggal memilih alternatif jawaban yang sesuai dengan dirinya dengan memberikan tanda check (√). Kuesioner
disusun oleh peneliti dengan berpedoman pada teknik
penyusunan skala Likert yang kemudian dimodifikasi oleh peneliti, sehingga terdiri dari empat alternatif jawaban yaitu, “sangat menghargai”, “menghargai”, “tidak menghargai” dan “sangat tidak menghargai”. Alternatif
jawaban
dibuat
hanya
empat
dengan
maksud
untuk
menghilangkan kecenderungan responden untuk memilih alternatif yang di tengah. Jika ada lima alternatif jawaban, pemilihan alternatif yang di tengah menunjukkan bahwa responden masih merasa ragu-ragu atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37
belum
dapat
menentukan
pilihan
jawaban
yang
sesuai
dengan
pengalamannya. Jika kebanyakan responden memilih alternatif yang di tengah tengah, maka peneliti tidak akan mendapatkan jawaban yang pasti (Sukardi, 2003: 147). Item-item yang digunakan untuk mengungkap tingkat harga diri subjek adalah berupa ungkapan-ungkapan yang bersifat favourable (ungkapan positif). Kisi-kisi kuesioner yang diuji coba disajikan dalam tabel 2. Tabel 2 Kisi-Kisi Kuesioner Harga Diri Siswa Kelas VIII SMP Joannes Bosco Yogyakarta Tahun Ajaran 2012/2013 No. Aspek 1 Fisik
1.1 1.2 1.3 1.4
2
Kognitif
2.1 2.2 2.3 2.4
2.5 2.6
Indikator Siswa mampu menghargai perubahan fisiknya Siswa mampu menghargai seksualitasnya Siswa mampu menghargai penampilan fisiknya Siswa mampu menghargai bentuk tubuhnya Siswa mampu menghargai kemampuannya dalam memperhatikan lingkungan Siswa mampu menghargai kemampuannya dalam mengingat Siswa mampu menghargai kemampuannya dalam berbahasa Siswa mampu menghargai kemampuannya dalam membuat konsep, logika, dan pengambilan keputusan Siswa mampu menghargai kemampuannya dalam mengambil keputusan Siswa mampu menghargai kemampuannya dalam berkreasi
Item 1, 2
Jumlah 7
3, 4, 5 6 7 8 9, 10, 11 12 13, 14
15 16
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38
3
4
5
Emosional
Sosial
Rohani/ Spiritual
3.1
Siswa mampu menghargai kemampuannya dalam mengenali emosi dirinya sendiri 3.2 Siswa mampu menghargai kemampuannya dalam mengelola emosi 3.3 Siswa mampu menghargai kemampuannya dalam memotivasi diri 3.4 Siswa mampu mengenali emosi orang lain 4.1 Siswa mampu menghargai hubungannya dengan keluarga 4.2 Siswa mampu menghargai hubungannya dengan teman sebayanya 4.3 Siswa mampu menghargai hubungannya dengan orang lain Siswa mampu menghargai kehidupan rohaniahnya TOTAL
17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33 34, 35
20
36 37
4
38, 39 40 41, 42, 43, 44
4 44 item
Penentuan skor untuk masing-masing jawaban adalah sebagai berikut: untuk alternatif jawaban yang sangat menghargai adalah 4, skor untuk jawaban menghargai adalah 3, skor untuk jawaban tidak menghargai adalah 2, dan skor untuk jawaban sangat tidak menghargai adalah 1. Semakin tinggi skor yang diperoleh semakin tinggi harga diri siswa. Sedangkan semakin rendah skor yang diperoleh semakin rendah harga diri siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39
D. Uji Coba Alat 1. Validitas Instrumen Validitas instrumen yang diuji adalah validitas isi (content validity). Azwar (2009: 45) mengatakan Validitas isi merupakan validitas yang diestimasi lewat pengujian terhadap isi tes dengan analisis rasional atau lewat professional judgment. Validitas isi berkenaan dengan isi instrumen; diperiksa untuk melihat sejauh mana aitem-aitem dalam alat peneltian (kuesioner) mencakup keseluruhan kawasan isi objek yang hendak diukur atau sejauhmana isi alat penelitian mencerminkan ciri atribut yang hendak diukur. Dalam penelitian ini expert judgement dilakukan oleh dosen pembimbing yaitu Drs. R. H. Dj. Sinurat, M. A., seorang dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yaitu Juster Donal Sinaga, M. Pd., seorang guru Bimbingan dan Konseling SMP Joannes Bosco Yogyakarta yaitu Laurentia Vonny, S. Pd., dan guru Bahasa Indonesia SMP Joannes Bosco Yogyakarta yaitu Dra. C. Bekti Susilowati. Setelah melakukan uji ahli, kuesioner diujicobakan pada sebagian siswa kelas VIII SMP Stella Duce II Yogyakarta. Jumlah siswa yang mengisi kuesioner adalah 58 orang. Beberapa pertimbangan peneliti memilih SMP Stella Duce II Yogyakarta sebagai tempat untuk melakukan uji coba kuesioner, yaitu (a) sama-sama sekolah yang dimiliki oleh Yayasan Katolik, (b) sama-sama memberikan layanan bimbingan tentang perkembangan kepribadian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40
Teknik statistik yang digunakan untuk menganalisa item-item tersebut adalah teknik korelasi Product-Moment dari Pearson. Rumus teknik Product-Moment dari Pearson adalah: rxy=
∑ ∑
– ∑ ∑
∑ ∑
∑
Keterangan: = korelasi skor-skor total kuesioner dan total butir-butir N
= jumlah subjek
X
= skor sub total kuesioner
Y
= skor total butir-butir kuesioner
XY = hasil perkalian antara skor X dan skor Y Pengujian
validitas
berdasarkan
program
SPSS
(Statistic
Programme for Social Science) versi 17.0. Perhitungan dengan SPSS menggunakan patokan 0,30. Jika koefisien korelasinya ≥ 0,30, maka item yang bersangkutan dinyatakan valid. Sedangkan, jika koefisien relasinya < 0,30, maka item yang bersangkutan dinyatakan tidak valid. Dari perhitungan statistik diperoleh 33 item yang valid dan 11 item yang tidak valid. Jumlah item-item yang valid dan tidak valid terdapat pada tabel 3.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41
Tabel 3 Jumlah Item-Item yang Valid dan Tidak Valid No.
Aspek
1
Fisik
2
Kognitif
3
Emosional
Indikator
1.5
Siswa mampu menghargai perubahan fisiknya 1.6 Siswa mampu menghargai seksualitasnya 1.7 Siswa mampu menghargai penampilan fisiknya 1.8 Siswa mampu menghargai bentuk tubuhnya 2.2 Siswa mampu menghargai kemampuannya dalam memperhatikan lingkungan 2.7 Siswa mampu menghargai kemampuannya dalam mengingat 2.8 Siswa mampu menghargai kemampuannya dalam berbahasa 2.9 Siswa mampu menghargai kemampuannya dalam membuat konsep, logika, dan pengambilan keputusan 2.10 Siswa mampu menghargai kemampuannya dalam mengambil keputusan 2.11 Siswa mampu menghargai kemampuannya dalam berkreasi 3.5 Siswa mampu menghargai kemampuannya dalam mengenali emosi dirinya sendiri 3.6 Siswa mampu menghargai kemampuannya dalam mengelola emosi 3.7 Siswa mampu menghargai kemampuannya dalam memotivasi diri
Jumlah Item yang Valid 4
Jumlah Jumlah Item yang tidak Valid 3 7
6
3
9
19
1
20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42
3.8
4
Sosial
5
Rohani/ Spiritual
Siswa mampu mengenali emosi orang lain 4.2 Siswa mampu menghargai hubungannya dengan keluarga 4.4 Siswa mampu menghargai hubungannya dengan teman sebayanya 4.5 Siswa mampu menghargai hubungannya dengan orang lain Siswa mampu menghargai kehidupan rohaniahnya Jumlah
2
2
4
2
2
4
33
11
44
Kesebelas item yang tidak valid semua dipertahankan dengan direvisi terlebih dahulu agar ada cukup banyak item untuk mengungkap harga diri siswa. 2. Reliabilitas Instrumen Reliabilitas adalah “sejauhmana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya (Azwar, 2009: 4). Tingkat reliabilitas instrumen dapat diungkapkan dengan koefisien alpha (α). Untuk menghitung indeks reliabilitas kuesioner harga diri digunakan program SPSS (Statistic Programme for Social Science) versi 17.0. Rumus koefisien alpha (α) adalah sebagai berikut: S 2 +S 2 2 ] α= 2 [1- 1 S 2 x
Keterangan : S 2 dan S 2 1 2
= Varians skor belahan 1 dan varians skor belahan 2
S
= Varians skor skala
x2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43
Dari hasil data uji coba di SMP Stella Duce II Yogyakarta diperoleh perhitungan koefisien reliabilitas seluruh instrumen dengan menggunakan rumus koefisien alpha (α), yaitu 0,73. Hasil perhitungan dikonsultasikan ke kriteria Guilford (Masidjo, 2006: 72). Kriteria Guildford disajikan dalam tabel 4. Tabel 4 Kriteria Guildford Koefisien Korelasi 0,91-1,00 0,71-0,90 0,41-0,70 1,21-0,40 Negatif-0,20
Kualifikasi Sangat Tinggi Tinggi Cukup Tinggi Rendah Sangat Rendah
Berdasarkan kriteria Guildford dapat disimpulkan bahwa koefisien reliabilitas kuesioner termasuk tinggi. E. Prosedur Pengumpulan Data 1. Tahap persiapan a. Mempelajari buku-buku tentang harga diri untuk mendapatkan informasi. b. Menyusun kuesioner dengan mengikuti beberapa langkah, yaitu: 1) Menetapkan dan mendefinisikan variabel penelitian, yaitu deskripsi harga diri siswa kelas VIII SMP Joannes Bosco Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013. 2) Menjabarkan variabel penelitian ke dalam aspek-aspek dan indikator-indikatornya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44
3) Menyusun item-item/butir-butir pernyataan sesuai dengan aspek dan indikator yang sudah dibuat. 4) Melakukan expert judgement/mengkonsultasikan alat penelitian (kuesioner) kepada ahli-ahli seperti dosen, guru BK, dan guru Bahasa Indonesia. 5) Menghubungi guru BK dan Kepala Sekolah SMP Stella Duce II Yogyakarta untuk meminta ijin mengadakan uji coba alat penelitian. 6) Melaksanakan uji coba alat penelitian di SMP Stella Duce II Yogyakarta pada tanggal 6 Oktober 2012. 7) Merevisi kuesioner dan mengkonsultasikan kepada dosen pembimbing. 8) Menghubungi guru BK dan Kepala Sekolah SMP Joannes Bosco Yogyakarta untuk meminta ijin melaksanakan penelitian pada seluruh siswa kelas VIII. 2. Tahap pelaksanaan pengumpulan data Kuesioner yang telah diujicobakan setelah direvisi dipergunakan untuk mengumpulkan data penelitian. Pengumpulan data dilaksanakan pada siswa kelas VIII SMP Joannes Bosco Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013 pada tanggal 19, 20, dan 27 Oktober 2012. Jumlah siswa di SMP Joannes Bosco Yogyakarta sebanyak 105 orang, tetapi pada saat pelaksanaan penelitian ada dua orang siswa yang tidak dapat mengikuti pengisian kuesioner karena mereka sakit. Karena itu, subyek
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45
penelitian ini adalah 103 orang. Penyebaran dan pengawasan pengisian kuesioner dilakukan oleh peneliti. Kuesioner yang disebarkan peneliti berjumlah 103 eksemplar dan kembali sebanyak 103 eksemplar. F. Teknik Analisis Data Langkah-langkah yang ditempuh dalam menganalisis data, yaitu: 1. Menentukan skor dari setiap alternatif jawaban. Norma skoring adalah sangat menghargai: 4, menghargai: 3, tidak menghargai: 2, sangat tidak menghargai: 1. 2. Membuat tabulasi skor dari item-item kuesioner dan menghitung skor masing-masing responden. 3. Mengkategorisasikan kualifikasi harga diri siswa kelas VIII SMP Joannes Bosco Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013 berdasar kriteria Azwar. Kategorisasi disusun berdasar distribusi normal dengan model kategorisasi jenjang (ordinal). Azwar (2012: 147) mengatakan bahwa kategorisasi jenjang (ordinal) bertujuan menempatkan individu ke dalam kelompok-kelompok yang posisinya berjenjang menurut suatu kontinum berdasar atribut yang diukur. Norma kategorisasi dibuat dengan berpedoman pada norma kategorisasi Azwar (2012: 147-148) dengan lima jenjang kategori diagnosis, yaitu sangat tinggi, tinggi, cukup, rendah, sangat rendah. Norma kategorisasi yang digunakan disajikan dalam tabel 5.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46
Tabel 5 Norma Kategorisasi Perhitungan Skor µ+1.5σ X µ+0.5σ X ≤ µ+1.5σ µ-0.5σ X ≤ µ+0.5σ µ-1.5σ X ≤ µ-0.5σ X ≤ µ-1,5 σ
Keterangan Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah
Keterangan: X maksimum teoretik: skor tertinggi yang diperoleh subjek penelitian dalam skala. X minimum teoretik: skor terendah yang diperoleh subyek penelitian dalam skala. σ (standart deviasi):
luas jarak rentangan yang dibagi dalam 6 satuan deviasi sebaran.
µ (mean teoretik):
Rata-rata teoritis dari skor maksimum dan minimum.
Kategori di atas digunakan untuk mengelompokkan tinggi rendah harga diri siswa. Perhitungan dalam penggolongan norma kategorisasi adalah sebagai berikut: X minimum teoritik: 1 x 44 = 44 X maximum teoritik: 4 x 44 = 176 Luas Jarak: 176 – 44 = 132 Standar Deviasi (σ): 132 : 6 = 22 Mean teoretik: (176 + 44) : 2= 110
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47
Setelah dilakukan perhitungan didapatkan kategori skor. Kategori skor disajikan dalam tabel 6. Tabel 6 Kategori Harga Diri Siswa Kelas VIII SMP Stella Duce II Yogyakarta No.
Formula Kriteria
Rerata Skor
1 2 3 K4 5
µ+1.5σ X µ+0.5σ X ≤ µ+1.5σ µ-0.5σ X ≤ µ+0.5σ µ-1.5σ X ≤ µ-0.5σ X ≤ µ-1,5 σ
>143 122-143 100-121 78-99 ≤ 77
Kategori (Kualitatif) Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah
Kategorisasi ini digunakan sebagai acuan atau norma dalam mengelompokkan skor individu dalam kategorisasi/ skala harga diri siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48
BAB IV HASIL PENELITIAN, PEMBAHASAN DAN USULAN PROGRAM PENGEMBANGAN HARGA DIRI
Bab ini berisi uraian mengenai (1) Hasil Penelitian Mengenai Harga Diri Siswa Kelas VIII SMP Joannes Bosco Yogyakarta Tahun Ajaran 2012/2013, (2) Pembahasan Hasil Penelitian, (3) Program Pengembangan Harga Diri.
A. Hasil Penelitian Deskripsi Harga Diri Siswa Kelas VIII SMP Joannes Bosco Yogyakarta Tahun Ajaran 2012/2013 Berdasarkan data yang terkumpul dan diolah dengan menggunakan kriteria Azwar (2012: 147-148) dapat diketahui harga diri siswa kelas VIII SMP Joannes Bosco Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013 seperti yang disajikan dalam tabel 7. Tabel 7 Penggolongan Deskripsi Harga Diri Siswa Kelas VIII SMP Joannes Bosco Yogyakarta Tahun Ajaran 2012/2013 No.
Formula Kriteria
1
µ+1.5σ
X
2 3 4 5
µ+0.5σ X≤µ+1.5σ µ-0.5σ X≤µ+0.5σ µ-1.5σ X≤µ-0.5σ X ≤ µ-1,5 σ
Rerata Skor >143
Frekuensi 69
Persentase (%) 67%
122-143 100-121 78-99 ≤ 77
34 0 0 0
33% 0% 0% 0%
48
Kualifikasi Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49
Berdasarkan tabel 7, terlihat bahwa: 1. Ada 69 orang siswa (67%) yang memiliki harga diri yang sangat tinggi. 2. Ada 34 orang siswa (33%) yang memiliki harga diri yang tinggi. 3. Tidak ada siswa (0%) yang memiliki harga diri cukup. 4. Tidak ada siswa (0%) yang memiliki harga diri rendah. 5. Tidak ada siswa (0%) yang memiliki harga diri sangat rendah. Dari hasil penelitian tersebut peneliti menyimpulkan bahwa sebagian besar siswa kelas VIII SMP Joannes Bosco Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013 memiliki harga diri yang sangat tinggi. B. Pembahasan Hasil Penelitian Untuk menghindari pengulangan yang tidak perlu dalam pembahasan ini, kategori “sangat tinggi” dan “tinggi” disatukan menjadi sangat tinggi. Berdasarkan hasil penelitian, seluruh siswa (100%) kelas VIII SMP Joannes Bosco Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013 memiliki harga diri yang sangat tinggi. Hasil penelitian ini rupanya berbeda dengan dugaan awal peneliti. Peneliti mendapatkan kesan bahwa ada beberapa kemungkinan yang membuat hasil penelitian berbeda dengan dugaan awal peneliti. Kemungkinan-kemungkinan tersebut antara lain: 1) sebagian besar siswa ingin memberikan jawaban yang menyenangkan, dan 2) sebagian besar siswa tidak serius dalam menjawab atau mengisi kuesioner. Kesan-kesan peneliti ini berdasarkan pengamatan peneliti saat mengawasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50
pengisian kuesioner. Pengisian kuesioner pada saat itu dilakukan pada pukul 08.20 WIB dan 12.10 WIB. Pada saat itu sebagian besar siswa tampak tergesa-gesa, merasa jenuh, dan lelah. Azwar (2012: 13) mengatakan bahwa responden tidak akan memberikan jawaban yang valid apabila responden harus menjawab skala dalam keadaan sakit, lelah, tergesa-gesa, tidak berminat, merasa terpaksa, dan semacamnya. Meskipun hasil penelitian berbeda dengan dugaan awal, peneliti tetap berpegang pada data yang menghasilkan hasil penelitian ini karena 1) peneliti sudah mendasarkan diri pada expert judgement, 2) kuesioner bersifat rahasia karena siswa tidak perlu mencantumkan nama (anonim), dan 3) peneliti sudah melakukan uji coba kuesioner sebelum pengambilan data. Tingginya harga diri siswa kelas VIII SMP Joannes Bosco Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013 boleh jadi dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain penerimaan dari orang-orang sekitar (keluarga, teman atau sahabat, tokoh-tokoh masyarakat, dan sebagainya) dan kesadaran siswa bahwa dirinya berharga. Hal ini diperkuat oleh pendapat Clemes dkk (2011: 79-80) yang menyebutkan bahwa ada empat kondisi yang mempengaruhi tingginya harga diri yang kiranya berlaku juga bagi siswa kelas VIII SMP Joannes Bosco Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013, yaitu rasa terikat, rasa unik, rasa berkuasa, dan model. Rasa terikat merupakan perasaan yang dimiliki remaja ketika mereka memperoleh kepuasan dari hubungan yang berarti baginya dan hubungan ini dipertegas/diperkuat/ diteguhkan oleh orang lain. Perasaan keterikatan dengan orang lain
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51
dikaitkan dengan perasaan hangat, aman, dan nyaman yang menandai hubungan ini. Rasa keterikatan akan semakin kuat jika remaja memiliki keterikatan (perasaan puas/aman/nyaman) yang kuat dengan dirinya sendiri, dengan orang-orang penting seperti keluarga dan teman, dengan orang-orang dengan peran atau kedudukan yang tinggi, dengan kelompok yang memiliki minat, tujuan, atau asal-usul yang sama, dan dengan institusi dan tempat tertentu. Siswa kelas VIII SMP Joannes Bosco Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013 tampaknya memiliki keterikatan dengan diri sendiri, orang lain, dan lingkungan sekitar. Mereka mungkin memiliki kepuasan dari hubungannya dengan dirinya sendiri maupun dengan orang lain. Rasa puas menunjukkan bahwa siswa kelas VIII SMP Joannes Bosco Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013 merasa aman dan nyaman dengan dirinya ataupun saat menjalin hubungan dengan orang lain. Rasa bangga dan senang terhadap diri sendiri membuat siswa kelas VIII mampu menerima diri mereka apa adanya. Menerima diri berarti bahwa siswa kelas VIII mampu menerima
perubahan
fisik,
kemampuan
mengelola
emosi,
dan
intelegensinya. Penerimaan diri ini tentunya semakin kuat jika lingkungan sekitarnya mampu memberikan peneguhan yang positif terhadap perasaan, pikiran, dan perilaku remaja. Selain memiliki keterikatan dengan diri, siswa kelas VIII SMP Joannes Bosco Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013 kiranya juga memiliki keterikatan dengan orang-orang dan lingkungan sekitarnya. Tampaknya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52
sebagian besar siswa kelas VIII memiliki hubungan yang baik dengan orang-orang dan lingkungan sekitarnya. Penerimaan, rasa cinta, dan penghargaan dari lingkungan ataupun significant others membuat siswa kelas VIII semakin menerima, mencintai, dan menghargai dirinya sendiri. Perasaan unik kiranya tumbuh saat siswa kelas VIII SMP Joannes Bosco Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013 mampu menyadari, mengakui, dan menghargai sifat atau karakteristik yang dimilikinya dan mampu menerima penegasan dari orang lain bahwa diri mereka unik, istimewa, dan berharga. Siswa tetap merasa nyaman dengan dirinya, meskipun mereka menyadari bahwa dirinya berbeda dengan orang-orang sekitarnya. Siswa yang memiliki rasa unik akan merasa senang dan bangga dengan penampilannya, kemampuannya, kepribadiannya, dan ketrampilan yang dia miliki. Siswa kelas VIII SMP Joannes Bosco Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013 tampaknya juga memiliki keyakinan bahwa dirinya dapat melakukan apa yang sudah dia putuskan, merasa nyaman dalam menerima tanggungjawab,
mampu
membuat
keputusan
dan
memecahkan
masalahnya, mampu mengendalikan stres, dan mampu menggunakan ketrampilannya sendiri. Semua ini menunjukkan bahwa siswa memiliki rasa berkuasa. Siswa kelas VIII SMP Joannes Bosco Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013 kiranya memiliki model atau contoh manusia yang bisa mereka gunakan untuk mengembangkan diri. Memiliki contoh atau orang yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53
bisa dijadikan teladan mampu membuat siswa memiliki gambaran tentang bagaimanakah seharusnya dirinya berperilaku, memecahkan masalah, membuat keputusan, dan menghadapi situasi-situasi yang baru. Boleh jadi orangtua, saudara, teman, dan guru ada yang menjadi model bagi siswa kelas VIII yang berpengaruh positif pada pengembangan harga diri siswa. Dengan memiliki harga diri yang tinggi siswa akan dapat mengembangkan dirinya dengan baik. Siswa dengan harga diri yang tinggi akan lebih produktif, memiliki hubungan yang baik dengan lingkungan sekitar, dan memiliki kepercayaan diri untuk dapat menatap masa depannya. Agar siswa kelas VIII tetap memiliki harga diri yang tinggi, maka ada beberapa hal/upaya yang perlu dilakukan para siswa, antara lain 1) menyadari dan menerima bahwa setiap pribadi unik dan berharga, 2) berani untuk menerima tanggungjawab yang diberikan kepada dirinya, 3) mampu membina hubungan yang baik dengan orang-orang sekitar, 4) mengembangkan diri sesuai dengan kemampuan dan ketrampilan yang dimiliki, 5) memiliki keberanian untuk mencoba hal/tantangan baru, 6) mampu mengelola emosi dengan baik. Yang perlu dilakukan orangtua dan guru agar harga diri siswa tetap tinggi, antara lain 1) memberikan perhatian secara pribadi kepada siswa saat dia membutuhkan, 2) memperlihatkan kasih sayang dalam semua ucapan tindakan, 3) menerima diri siswa apa adanya, 4) memberikan pujian atau penghargaan secara spesifik, 5) menyediakan waktu luang untuk dapat mendengarkan aktif dan berbagi cerita bersama, 6)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54
memberikan peluang kepada siswa untuk dapat mengungkapkan gagasannya, membuat keputusan dan melaksanakan tugas/keputusan yang sudah diambil/tanggungjawabnya, 7) membantu siswa dalam mengatasi atau mengelola rasa stres dan perasaan negatif lainnya. C. Usulan Program Pengembangan Harga Diri 1. Dasar Pemikiran Masa remaja merupakan salah satu tahap perkembangan manusia yang terletak di antara masa kanak-kanak dan masa dewasa. Transisi dari masa kanak-kanak ke masa remaja melibatkan sejumlah perubahan biologis, kognitif, dan sosio-emosional (Santrock, 2007: 22). Perubahan-perubahan tersebut tentunya berdampak pada penilaian remaja akan dirinya. Ada sebagian remaja yang mampu menilai dirinya secara positif dan ada juga yang menilai dirinya negatif. Penilaian terhadap diri ini yang sering disebut dengan harga diri. Harga diri hampir mempengaruhi setiap segi kehidupan. Clemes dkk (2012: 16) mengatakan beberapa telaah psikologis menunjukkan bahwa terkecuali dan sampai batas tertentu, kebutuhan akan harga diri itu dipenuhi, pemenuhan dari kebutuhan yang lebih luas misalnya kreativitas, prestasi, realisasi akan kemampuan sepenuhnya itu terbatasi.
Hal
ini
menunjukkan
bahwa
kita
perlu
untuk
mengembangkan dan meningkatkan harga diri agar kita mampu memenuhi kebutuhan hidup kita. Bagi remaja dengan memiliki harga diri yang tinggi, mereka kemungkinan besar akan memiliki prestasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 55
yang besar dalam bidang akademik maupun non akademik. Woolfolk (2009: 114) mengatakan bahwa siswa dengan harga diri tinggi memiliki kemungkinan yang sedikit lebih tinggi untuk sukses di sekolah daripada siswa dengan harga diri yang rendah. Meskipun remaja sudah memiliki harga diri yang tinggi, harga diri remaja tetap perlu dipelihara, ditingkatkan, atau dikembangkan. Oleh karena itu, program pengembangan harga diri perlu diadakan dan dilaksanakan di setiap sekolah. Remaja dengan harga diri yang tinggi tetap membutuhkan pendampingan dari orangtua dan guru dalam meningkatkan dan mengembangkan harga dirinya. 2. Tujuan a. Tujuan Umum Tujuan program pengembangan harga diri ini adalah membantu siswa agar mampu memelihara, meningkatkan atau mengembangkan harga dirinya. b. Tujuan Khusus Secara spesifik/khusus program pengembangan harga diri bertujuan untuk: 1) Mengembangkan ketrampilan menghargai diri sendiri. 2) Menyadari sebanyak mungkin hal yang positif dalam diri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 56
3. Kegiatan Program pengembangan harga diri dilaksanakan selama lima minggu. Pelaksanaan program pengembangan harga diri untuk siswa dapat diintegrasikan dengan Pelatihan Pengembangan Kepribadian Siswa (PPKS). Program pengembangan ini tidak hanya ditujukan pada siswa kelas VIII, namun program yang disusun juga ditujukan pada orangtua siswa dan guru. Kegiatan program pengembangan harga diri dapat diuraikan sebagai berikut: a. Program Kegiatan untuk Orangtua dan Guru Tujuan kegiatan ini adalah
1) memberikan informasi
kepada orangtua siswa dan guru tentang perlunya siswa memiliki harga diri yang tinggi, 2) memberikan
pendampingan dan
pelatihan kepada orangtua siswa dan guru agar mereka mampu mendampingi
dan
membantu
siswa
dalam
memelihara,
meningkatkan atau mengembangkan harga dirinya. Program kegiatan untuk orangtua dan guru ini akan dilaksanakan minimal satu kali pertemuan. Tetap dibutuhkan pertemuan lain agar guru Bimbingan dan Konseling (BK) dapat melihat perkembangan setiap siswa. Setiap akhir minggu dibuka layanan konsultasi bagi orangtua dan guru. Dalam kegiatan ini dapat dihadirkan guru BK/konselor sekolah dan psikolog. Program kegiatan untuk orangtua dan guru ini berisi kegiatan berupa pelatihan dan layanan konsultasi. Orangtua dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 57
guru akan diberikan cukup informasi tentang pentingnya siswa memiliki harga diri yang tinggi. Mereka juga akan diberikan pelatihan agar mereka mampu meningkatkan harga diri siswa, contoh: latihan dalam memberikan pujian, memberikan tanggapan yang positif, dan menjadi pendengar aktif. Sebelum diadakan pertemuan dengan orangtua dan guru, guru BK mengedarkan kuesioner tentang harga diri kepada orangtua dan guru. Kuesioner ini bertujuan untuk melihat sejauh mana orangtua dan guru memahami pentingnya siswa memiliki harga diri yang tinggi. b. Program Kegiatan untuk Siswa Program kegiatan untuk siswa akan dilakukan lima kali pertemuan. Mengingat pentingnya harga diri yang tinggi dimiliki oleh remaja, maka program kegiatan ini hendaknya diikuti oleh semua siswa kelas VIII. Jika program pengembangan harga diri ini sudah dilaksanakan, maka perlu untuk dilanjutkan dengan program-program lain yang tentunya masih berkaitan dengan kepribadian. Perlu dilakukan pemeliharaan dan pengembangan secara terus menerus agar harga diri siswa tetap tinggi. Waktu yang dibutuhkan dalam setiap pertemuan berkisar antara 60-90 menit. Dalam kegiatan ini dapat dihadirkan guru BK dan pendamping PPKS. Berikut akan diuraikan rancangan kegiatan peningkatan dan pengembangan harga diri untuk siswa:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 58
1) Pertemuan I Pertemuan pertama bertujuan untuk menjalin keakraban antar siswa dan dengan guru BK ataupun pendamping PPKS. Pertemuan ini perlu dilakukan karena peserta pendampingan terdiri dari empat kelas. Mereka perlu saling mengenal dan merasa nyaman. Penerimaan dan penghargaan yang baik akan membuat
siswa
merasa
nyaman
dengan
dirinya
dan
lingkungannya. Perasaan-persaan positif yang muncul dalam diri ini lah yang mampu meningkatkan harga diri siswa. Pertemuan ini akan diisi dengan banyak permainan yang mampu mengakrabkan para siswa. 2) Pertemuan II Pertemuan
kedua
berisi
refleksi
diri.
Siswa
mendeskripsikan dirinya melalui gambar ataupun tulisan. Hal ini perlu dilakukan karena setiap siswa perlu menyadari dengan baik identitas dirinya. Dengan menyadari diri, siswa akan tahu hal-hal apa saja yang tidak mereka suka maupun mereka sukai dalam dirinya. Guru BK dan pendamping PPKS membantu para siswa agar para siswa semakin mengenal dirinya dengan baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 59
3) Pertemuan III Dalam pertemuan ketiga, guru BK dan pendamping PPKS menampilkan kembali gambar dan tulisan siswa tentang dirinya. Guru BK dan pendamping dalam pertemuan ini membantu siswa menggali sebanyak mungkin hal-hal positif yang ada dalam diri setiap siswa. Hal-hal tersebut dapat berupa sifat, kemampuan, ataupun ketrampilan. Guru BK dan pendamping PPKS dapat menggunakan “Jendela Johari” untuk membantu siswa menyadari bahwa mereka memiliki banyak hal-hal positif dalam diri. 4) Pertemuan IV dan V Pertemuan keempat berisi kegiatan berupa ceramah singkat tentang harga diri dan outbond. Pertemuan keempat dan lima akan berupa outbond atau permainan-permainan yang bertujuan untuk a) melatih siswa menjadi pemimpin, b) melatih siswa untuk
mampu
menerima
tanggung
jawab,
c)
melatih
kemampuan siswa dalam mengelola emosi, d) melatih siswa agar mampu menerima orang lain apa adanya. Diakhir
pertemuan
keempat,
siswa
diminta
untuk
menerapkan hasil belajar mereka, seperti belajar menghargai diri dengan cara merawat tubuh, belajar mengelola emosi, dan belajar untuk menerima tantangan dengan cara percaya diri berbicara dimuka umum.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 60
Kegiatan ini tentunya tidak selesai dalam satu pertemuan, maka kegiatan outbond perlu dilanjutkan dalam pertemuan kelima. Diakhir pertemuan kelima setiap siswa perlu untuk menuliskan hasil refleksi mereka selama menjalankan program pengembangan harga diri. Urutan waktu pelaksanaan program pengembangan harga diri disajikan dalam tabel 8. Tabel 8 Urutan Waktu Pelaksanaan Program Pengembangan Harga Diri No.
Pertemuan
1.
Pertemuan dengan orangtua dan guru Pertemuan dengan Siswa kelas VIII a. Pertemuan I b. Pertemuan II c. Pertemuan III d. Pertemuan IV e. Pertemuan V Evaluasi Program
2.
3.
Minggu 1
Minggu 2
Minggu 3
Minggu 4
Minggu 5
Minggu 6
4. Sasaran Intervensi Sasaran intervensi program pengembangan harga diri ini adalah siswa kelas VIII yang berada pada masa remaja agar: a) mengembangkan ketrampilan menghargai diri sendiri, b) menyadari sebanyak mungkin hal yang positif dalam diri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 61
5. Kompetensi Pendamping/Konselor Konselor yang akan melaksanakan program pengembangan harga diri hendaknya memiliki kompetensi untuk: a. Memahami secara utuh perkembangan remaja. b. Memiliki kemampuan merencanakan, mengimplementasikan, dan mengevaluasi program pengembangan harga diri. c. Memiliki wawasan yang luas tentang kepribadian dan harga diri. d. Memiliki ketrampilan dalam memberikan pendampingan dan pelatihan pengembangan harga diri. e. Mampu menyajikan bimbingan dengan menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP). f. Mampu bekerjasama dengan berbagai pihak seperti orangtua, guru, psikolog, dan ahli-ahli dalam bidang kepribadian. 6. Evaluasi Program Pengembangan Harga Diri Menurut Syamsu (Supriatna, 2011: 80) penilaian program merupakan usaha untuk menilai sejauh mana pelaksanaan program itu mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Evaluasi dapat pula diartikan sebagai suatu usaha mendapatkan berbagai informasi secara berkala, berkesinambungan, dan menyeluruh tentang proses dan hasil dari perkembangan sikap dan perilaku, atau tugas-tugas perkembangan para siswa melalui program kegiatan yang telah dilaksanakan. Evaluasi bertujuan untuk mengetahui keterlaksanaan kegiatan dan ketercapaian tujuan dari program yang telah ditetapkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 62
Ada dua macam aspek kegiatan penilaian program, yaitu penilaian proses dan penilaian hasil. Penilaian proses dimaksudkan untuk mengetahui
keefektifan
program,
sedangkan
penilaian
hasil
dimaksudkan untuk memperoleh informasi keefektifan program dilihat dari hasilnya. Aspek yang dinilai pada evaluasi ini adalah sebagai berikut: a. Kesesuaian antara program dengan pelaksanaan. b. Keterlaksanaan program. c. Hambatan-hambatan yang dijumpai. d. Dampak program terhadap kegiatan belajar mengajar. e. Respon peserta didik, personal sekolah, orangtua, dan masyarakat terhadap program. f. Perubahan kemajuan peserta didik dilihat dari pencapaian tujuan program, pencapaian tugas-tugas perkembangan, dan hasil belajar. g. Keberhasilan peserta didik setelah menamatkan sekolah baik pada studi lanjutan ataupun pada kehidupannya di masyarakat. Silabus program pengembangan harga diri disajikan dalam tabel 9.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 9 SILABUS PROGRAM PENGEMBANGAN HARGA DIRI
Sekolah Layanan Tujuan Umum Tujuan Khusus
: SMP Joannes Bosco Yogyakarta : BK Pribadi-Sosial
Sasaran Semester
: Orangtua dan Guru :I
Semakin memiliki pemahaman yang luas tentang harga diri remaja. 1. Orangtua dan guru memiliki pengetahuan tentang pentingnya remaja memiliki harga diri yang tinggi. 2. Orangtua dan guru memiliki ketrampilan untuk meningkatkan harga diri remaja.
Kegiatan
Indikator
Pertemuan Materi: Pentingnya siswa memiliki harga diri tinggi
1) Orangtua dan guru mampu menjelaskan pentingnya remaja memiliki harga diri yang tinggi
Pemberian Konsultasi dan Kolaborasi
Dukungan Sistem
Fungsi Program
Penilaian Proses dan Hasil Proses: Pemahaman, pemeliharaan, Apakah orangtua dan pengembangan dan guru dapat aktif selama kegiatan ?
Alokasi Waktu 90’
Narasumber
Psikolog, Trainer/orang yang ahli dalam pendampingan kepribadian
Clemes, dkk.
Harris 2012.
63
2) Orangtua dan guru mampu
Strategi Komponen Implementasi Program
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menyebutkan cara-cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan/ mengembangkan harga diri remaja
64
Apakah orangtua dapat menjelaskan pentingnya siswa memiliki harga diri yang tinggi?
Bagaimana Meningkatkan Harga Diri Remaja. Tangerang Selatan: Binarupa Aksara Publisher.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SILABUS PROGRAM PENGEMBANGAN HARGA DIRI
Sekolah Layanan Tujuan Umum Tujuan Khusus
Kegiatan
Pertemuan II dan III
: SMP Joannes Bosco Yogyakarta : BK Pribadi
Kelas Semester
: Siswa Kelas VIII :I
Mampu memelihara, meningkatkan atau mengembangkan harga dirinya 1. Mengembangkan ketrampilan menghargai diri sendiri 2. Menyadari sebanyak mungkin hal yang positif dalam diri Indikator
Siswa mampu menyebutkan sifat positif dalam diri
Strategi Implementasi Bimbingan Klasikal Metode: Ceramah, experential learning, Jendela Johari
Komponen Program Layanan Dasar
Fungsi Program Pemahaman, pemeliharaan, dan pengembangan
Penilaian Proses dan Hasil Proses: Apakah siswa dapat aktif selama kegiatan ? Hasil: Apakah siswa dapat menyebutkan sifat positif dalam dirinya?
Alokasi Waktu 60’
Narasumber Guru BK Tillman, Diane. 2005. Living Values Activities for Children Ages 8-14: Pendidikan Nilai untuk Anak Usia 814 Tahun. Jakarta: PT. Grasindo. 65
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kegiatan Pertemuan IV dan V
Indikator 1)
Siswa mampu menjelaskan pentingnya memiliki harga diri yang tinggi
2) Siswa mampu menyebutkan caracara untuk meningkatkan harga diri
Strategi Implementasi Bimbingan Klasikal Metode: Ceramah dan outbond
Komponen Program Layanan Dasar
Fungsi Program Pemahaman, pemeliharaan, dan pengembangan
Penilaian Proses dan Hasil Proses: Apakah siswa dapat aktif selama kegiatan ? Hasil: Apakah siswa dapat menyebutkan cara-cara meningkatkan harga diri?
Alokasi Waktu 60’ x 2
Narasumber Guru BK Tillman, Diane. 2005. Living Values Activities for Children Ages 8-14: Pendidikan Nilai untuk Anak Usia 814 Tahun. Jakarta: PT. Grasindo.
66
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 67
BAB V PENUTUP
Bab ini berisi uraian mengenai (1) Kesimpulan, dan (2) Saran untuk Berbagai Pihak. Bagian kesimpulan memuat kesimpulan dari hasil penelitian. Bagian saran memuat saran untuk beberapa pihak.
A. Kesimpulan Kesimpulan yang dapat ditarik berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan adalah sebagian besar siswa kelas VIII SMP Joannes Bosco Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013 memiliki harga diri yang sangat tinggi. B. Saran Berikut ini dikemukakan saran bagi beberapa pihak: 1. Pihak Sekolah SMP Joannes Bosco Yogyakarta Pihak sekolah SMP Joannes Bosco Yogyakarta hendaknya memasukkan program pengembangan harga diri dalam kegiatan Pelatihan Pengembangan Kepribadian Siswa (PPKS). Selain itu hendaknya sekolah juga memiliki program untuk pendampingan bagi orangtua
agar
orangtua
siswa
memiliki
kemampuan
untuk
mengembangkan harga diri anak-anaknya. Sebaiknya ada kerjasama yang baik antara sekolah dan orangtua dalam mengembangkan harga diri siswa.
67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 68
2. Peneliti lain a. Alat pengumpul data yang digunakan pada penelitian hendaknya tidak hanya kuesioner tertutup; sebaiknya digunakan juga kuesioner terbuka, wawancara, dan observasi agar informasi yang dikumpulkan semakin lengkap. b. Dalam menyusun kuesioner hendaknya digunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh responden/subjek penelitian. c. Mengingat pentingnya harga diri, peneliti lain diharapkan mengadakan penelitian yang lebih mendalam mengenai harga diri agar diperoleh gambaran yang lebih tepat dan menyeluruh tentang harga diri. d. Dalam menyusun kisi-kisi kuesioner hendaknya peneliti membuat keseimbangan item pada setiap aspek dan indikator agar mewakili setiap aspek harga diri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 69
DAFTAR PUSTAKA
Azwar, Saifuddin. 2009. Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. ________, 2012. Penyusunan Skala Psikologi: Edisi 2. Yogyakarta: Pustaka Belajar. Baron, Robert A. & Donn Byrne. 2003. Psikologi Sosial. Yogyakarta: Penerbit Erlangga. Cleghorn, Patricia. 2002. 30 Minutes To Boost Your Self Esteem: 30 Menit Menaikkan Harga Diri. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo. Clemes, Harris., dkk. 2012. Bagaimana Meningkatkan Harga Diri Remaja. Tangerang Selatan: Binarupa Aksara Publisher. _________.2012. Bagaimana Meningkatkan Harga Diri Anak. Tangerang Selatan: Binarupa Aksara Publisher. Covey, Sean. 2001. The 7 Habits of Highly Effective Teens. Jakarta: Binarupa Aksara. _________.2010. The 7 Habits of Highly Effective People. Tangerang: Binarupa Aksara. Furchan, Arief. H. 2007. Pengantar Penelitian Dalam Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Ghufron M. Nur & Rini Risnawita S. 2010. Teori-Teori Psikologi. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. Goleman, Daniel. 2009. Emotional Intelligence: Kecerdasan Emosional. Jakarta: Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama. Hurlock, Elisabeth B. 1980. Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan (Jilid V). Jakarta: Penerbit Erlangga. Kernis, Michael H. 2006. Self-Esteem: Issues and Answers. New York: Psychology Press. Khalsa, SiriNam. S. 2008. Pengajaran & Disiplin Harga Diri. Jakarta: PT. Indeks.
69
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 70
King, Laura. A. 2010. Psikologi Umum: Sebuah Pandangan Apresiatif (Buku 2). Jakarta: Penerbit Salemba Humanika. Liana, Novalin N. Pane. 1999. Deskripsi Harga Diri Siswa-Siswi Kelas II SLTP Pangudi Luhur Sedayu Tahun Ajaran 1998/1999. Skripsi. Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Masidjo, Ignatius. 2010. Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah. Yogyakarta: Kanisius. Nugraheni, Fransisca Dewi. 2005. Hubungan Antara Pola Asuh Orangtua Demokratis dan harga diri anak pada siswa kelas I SMP Negeri 6 Yogyakarta Tahun Ajaran 2004/2005. Skripsi. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Ormrod, Jeanne Ellis. 2008. Psikologi Pendidikan: Membantu Siswa Tumbuh dan Berkembang(Edisi Keenam). Jakarta: Penerbit Erlangga. Pane, Novalia N. Liana. 1999. Deskripsi Harga Diri Siswa-Siswi Kelas II SLTP Pangudi Luhur Sedayu Tahun Ajaran 1998/1999. Skripsi. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Papalia, Diane E, dkk. 2009. Human Development. Jakarta: Penerbit Salemba Humanika. Santrock, John W. 2002. Life-Span Development: Perkembangan Masa Hidup (Edisi Kelima: Jilid II). Jakarta: Penerbit Erlangga. _________. 2003. Adolescence: Perkembangan Remaja. Jakarta: Penerbit Erlangga. _________.2007. Remaja (Edisi 11: Jilid I). Jakarta: Penerbit Erlangga. Sarwono, Sarlito W. & Eko A. Meinarno. 2005. Psikologi Remaja. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. _________. 2009. Psikologi Sosial. Jakarta: Penerbit Salemba Humanika. Septrina, Mega Ayu, dkk. 2009. Hubungan Tindakan Bullying Di Sekolah Dengan Self Esteem Siswa. Jurnal: Proceeding PESAT. Vol 3 Oktober 2009. Diunduh dari: http://repository.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/2683/1/Psi14.pdf. Pada: Oktober 2012.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 71
Solso, Robert L, dkk. 2007. Psikologi Kognitif (Edisi Kedelapan). Jakarta: Penerbit Erlangga. Suharnan, MS. 2005. Psikologi Kognitif. Surabaya: Srikandi. Sukardi. 2003. Metodelogi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya. Jakarta: Bumi Angkasa. Sulistyowati, Bernadetta Desy. 2009. Hubungan Antara Harga Diri dengan Konformitas pada Remaja. Skripsi. Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Supriatna, Mamat. 2011. Bimbingan dan Konseling Berbasis Kompetensi: Orientasi Dasar Pengembangan Profesi Konselor. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Sternberg, Robert. J. 2008. Psikologi Kognitif (Edisi Keempat). Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Tillman, Diane. 2005. Living Values Activities for Children Ages 8-14: Pendidikan Nilai untuk Anak Usia 8-14 Tahun. Jakarta: PT. Grasindo. Woolfolk, Anita. 2009. Educational Psychology: Active Learning Edition (Edisi Kesepuluh: Bagian I). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 72
Lampiran 1
KUESIONER SISWA KELAS VIII SMP STELLA DUCE II YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013 Teman-teman yang terkasih, saya memohon kesediaan teman-teman untuk menjawab kuesioner ini. Kuesioner ini mengenai pandanganmu mengenai dirimu sendiri. Informasi yang teman-teman berikan akan diolah dan hasilnya akan digunakan untuk memberikan bimbingan yang berguna untuk pengembangan diri siswa. Kuesioner ini bersifat rahasia. Oleh karena itu, saya mengharapkan teman-teman untuk menjawabnya dengan jujur, sesuai dengan pengalaman teman-teman. Nama tidak perlu dituliskan untuk menjaga kerahasiaan jawaban yang teman-teman berikan. Atas bantuannya saya ucapkan terimakasih.
Identitas diri Jenis Kelamin : Kelas
:
Petunjuk Pengisian Bacalah masing-masing pernyataan berikut dengan teliti. Seberapa jauh Anda menghargai hal-hal yang berikut yang berkaitan dengan diri Anda? Menghargai berarti Anda merasa senang, menerima, puas atau bangga dengan hal-hal yang dimaksudkan dengan masing-masing bagian dari diri Anda. Berikan tanda centang (√) pada kolom alternatif jawaban yang sesuai untuk Anda. Alternatif jawaban adalah sebagai berikut:
SM
: Sangat Menghargai
M
: Menghargai
TM
: Tidak Menghargai
STM : Sangat Tidak Menghargai Contoh: No.
Seberapa jauh Anda menghargai masingmasing hal yang berikut dalam dirimu?
1.
Tinggi badan
2.
Berat badan
Alternatif Jawaban SM
M
TM
√ √
STM
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 73
SM
: Sangat Menghargai
M
: Menghargai
TM
: Tidak Menghargai
STM : Sangat Tidak Menghargai
No.
Seberapa jauh Anda menghargai masing-masing hal yang berikut dalam dirimu?
1
Tinggi badanmu
2
Berat badanmu
3
Alat kelamin: a. Penis (Pria) b. Vagina (Wanita)
4
a. Pria
: Mimpi basah
b. Wanita : Menstruasi 5
Perubahan tubuh sekundermu (tumbuhnya jakun, tumbuhnya buah dada, berubahnya suara, dsb)
6
Penampilan fisikmu (cantik, ganteng, manis)
7
Bentuk tubuhmu (kurus/gemuk, kerempeng/bulat, berotot, langsing)
8
Sikap perhatianmu pada lingkungan sekitar
9
Ingatan jangka panjangmu
10
Ingatan jangka pendekmu
11
Daya ingatmu
12
Kemampuanmu berkomunikasi dengan orang lain
13
Kemampuanmu dalam membuat rencana
14
Kebiasaan berpikirmu
15
Kemampuanmu memecahkan masalah
16
Kreativitasmu
17
Kemampuanmu mengenali rasa gembira
18
Kemampuanmu mengenali rasa tertarik
19
Kemampuanmu mengenali rasa bangga
20
Kemampuanmu mengenali rasa puas
21
Kemampuanmu mengenali rasa senang
22
Kemampuanmu mengenali rasa marah
Alternatif Jawaban SM
M
TM
STM
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 74
SM
: Sangat Menghargai
M
: Menghargai
TM
: Tidak Menghargai
STM : Sangat Tidak Menghargai
No.
Seberapa jauh Anda menghargai masing-masing hal yang berikut dalam dirimu?
23
Kemampuanmu mengenali rasa sedih
24
Kemampuanmu mengenali rasa cemas
25
Kemampuanmu mengenali rasa tersinggung
26
Kemampuanmu dalam mengelola rasa tertarik pada sesuatu yang kamu inginkan
27
Kemampuanmu dalam mengelola rasa puas
28
Kemampuanmu dalam mengelola rasa gembira
29
Kemampuanmu dalam mengelola rasa senang
30
Kemampuanmu dalam mengelola rasa marah
31
Kemampuanmu dalam mengelola rasa cemas
32
Kemampuanmu dalam mengelola rasa sedih
33
Kemampuanmu dalam mengelola rasa tersinggung
34
Usahamu untuk berpikir positif
35
Usahamu untuk optimis
36
Kepekaanmu untuk memahami perasaan orang lain
37
Hubungan dengan keluarga
38
Hubungan/ pergaulan dengan teman sejenis
39
Hubungan/ pergaulan dengan teman lawan jenis
40
Hubungan/pergaulan dengan orang lain (guru, masyarakat, pemuka agama, dsb)
41
Kemampuanmu memahami ajaran agama
42
Kebiasaanmu beribadat
43
Kehidupan rohani/religius
44
Kemampuanmu untuk hidup sesuai dengan keyakinan/ajaran agamamu dalam kehidupan sehari-hari
Alternatif Jawaban SM
M
TM
STM
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 75
Lampiran 2
Hasil Perhitungan Taraf Validitas Dan Reliabilitas Kuesioner Uji Coba
VALIDITAS
No.
Seberapa jauh Anda menghargai masingmasing hal yang berikut dalam dirimu?
1
Tinggi badanmu
Corrected Item-Total Correlation ,081
2
Berat badanmu
,284
3
Alat kelamin:
,316
Keputusan
Tidak Valid Valid
a. Penis (Pria) b. Vagina (Wanita) 4
a. Pria
: Mimpi basah
Valid ,286
b. Wanita : Menstruasi 5
Perubahan tubuh sekundermu (tumbuhnya
Valid ,351
jakun, tumbuhnya buah dada, berubahnya suara, dsb)
Valid
6
Penampilan fisikmu (cantik, ganteng, manis)
,097
7
Bentuk tubuhmu (kurus/gemuk,
,229
kerempeng/bulat, berotot, langsing)
Tidak Valid
8
Sikap perhatianmu pada lingkungan sekitar
,399
9
Ingatan jangka panjangmu
,382
10
Ingatan jangka pendekmu
,276
11
Daya ingatmu
,396
12
Kemampuanmu berkomunikasi dengan
,178
orang lain 13
Kemampuanmu dalam membuat rencana
Tidak Valid
Valid Valid Valid Valid
Tidak Valid ,180
Tidak Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 76
14
Kebiasaan berpikirmu
,512
15
Kemampuanmu memecahkan masalah
,239
16
Kreativitasmu
,309
17
Kemampuanmu mengenali rasa gembira
,424
18
Kemampuanmu mengenali rasa tertarik
,377
19
Kemampuanmu mengenali rasa bangga
,380
20
Kemampuanmu mengenali rasa puas
,472
21
Kemampuanmu mengenali rasa senang
,318
22
Kemampuanmu mengenali rasa marah
,352
23
Kemampuanmu mengenali rasa sedih
,624
24
Kemampuanmu mengenali rasa cemas
,655
25
Kemampuanmu mengenali rasa tersinggung
,554
26
Kemampuanmu dalam mengelola rasa
,325
tertarik pada sesuatu yang kamu inginkan Kemampuanmu dalam mengelola rasa puas
,397
28
Kemampuanmu dalam mengelola rasa
,340
gembira Kemampuanmu dalam mengelola rasa
Kemampuanmu dalam mengelola rasa
Kemampuanmu dalam mengelola rasa
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Valid
Valid ,574 Valid ,587
cemas
Valid
32
Kemampuanmu dalam mengelola rasa sedih
,591
33
Kemampuanmu dalam mengelola rasa
,587
tersinggung
Valid
Valid
34
Usahamu untuk berpikir positif
,278
35
Usahamu untuk optimis
,181
36
Kepekaanmu untuk memahami perasaan
,390
orang lain
Valid
Valid
marah 31
Valid
,311
senang 30
Tidak Valid
Valid
27
29
Valid
Valid Tidak Valid
Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 77
37
Hubungan dengan keluarga
,147
38
Hubungan/ pergaulan dengan teman sejenis
,224
39
Hubungan/ pergaulan dengan teman lawan
,376
jenis 40
Tidak Valid Tidak Valid
Valid
Hubungan/pergaulan dengan orang lain
,282
(guru, masyarakat, pemuka agama, dsb)
Valid
41
Kemampuanmu memahami ajaran agama
,140
42
Kebiasaanmu beribadat
,228
43
Kehidupan rohani/religius
,318
44
Kemampuanmu untuk hidup sesuai dengan
,340
Tidak Valid Tidak Valid Valid
keyakinan/ajaran agamamu dalam kehidupan sehari-hari
Valid
RELIABILITAS Case Processing Summary N % Valid 58 100.0 Cases Excludeda 0 Total 58 a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha .727
N of Items 45
.0 100.0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 78
Lampiran 3
KUESIONER SISWA KELAS VIII SMP JOANNES BOSCO YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013 Teman-teman yang terkasih, saya memohon kesediaan teman-teman untuk menjawab kuesioner ini. Kuesioner ini mengenai pandanganmu mengenai dirimu sendiri. Informasi yang teman-teman berikan akan diolah dan hasilnya akan digunakan untuk memberikan bimbingan yang berguna untuk pengembangan diri siswa. Kuesioner ini bersifat rahasia. Oleh karena itu, saya mengharapkan teman-teman untuk menjawabnya dengan jujur, sesuai dengan pengalaman teman-teman. Nama tidak perlu dituliskan untuk menjaga kerahasiaan jawaban yang teman-teman berikan. Atas bantuannya saya ucapkan terimakasih.
Identitas diri Jenis Kelamin : Kelas
:
Petunjuk Pengisian Bacalah masing-masing pernyataan berikut dengan teliti. Seberapa jauh Anda menghargai hal-hal yang berikut yang berkaitan dengan diri Anda? Menghargai berarti Anda merasa senang, menerima, puas atau bangga dengan hal-hal yang dimaksudkan dengan masing-masing bagian dari diri Anda. Berikan tanda centang (√) pada kolom alternatif jawaban yang sesuai untuk Anda. Alternatif jawaban adalah sebagai berikut:
SM
: Sangat Menghargai
M
: Menghargai
TM
: Tidak Menghargai
STM : Sangat Tidak Menghargai Contoh: No.
Seberapa jauh Anda menghargai masingmasing hal yang berikut dalam dirimu?
1.
Tinggi badanmu
2.
Berat badanmu
Alternatif Jawaban SM
M
TM
√ √
STM
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 79 SM
: Sangat Menghargai
M
: Menghargai
TM
: Tidak Menghargai
STM : Sangat Tidak Menghargai
No.
Seberapa jauh Anda menghargai masing-masing hal yang berikut dalam dirimu?
1
Tinggi badanmu
2
Berat badanmu
3
Alat kelaminmu: a. Penis (Pria) b. Vagina (Wanita)
4
a. Pria
: Mimpi basah
b. Wanita: Menstruasi 5
Perubahan tubuh sekundermu (tumbuhnya jakun, tumbuhnya buah dada, berubahnya suara,dsb)
6
Penampilan fisikmu (cantik, ganteng, manis)
7
Bentuk tubuhmu (kurus/gemuk, kerempeng/bulat, berotot, langsing)
8
Sikap perhatianmu pada lingkungan sekitar
9
Ingatan jangka panjangmu
10
Ingatan jangka pendekmu
11
Daya ingatmu
12
Kemampuanmu menggunakan Bahasa Indonesia dengan baik dan benar
13
Kemampuanmu dalam mendahulukan yang utama/penting dalam hidupmu
14
Kebiasaan berpikirmu
15
Kemampuanmu dalam menghadapi kesulitan yang Anda alami
Alternatif Jawaban SM
M
TM
STM
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 80 SM
: Sangat Menghargai
M
: Menghargai
TM
: Tidak Menghargai
STM : Sangat Tidak Menghargai
No.
Seberapa jauh Anda menghargai masing-masing hal yang berikut dalam dirimu?
16
Kreativitasmu
17
Kebiasaanmu dalam belajar
18
Kemampuanmu mengenali rasa gembira
19
Kemampuanmu mengenali rasa tertarik
20
Kemampuanmu mengenali rasa bangga
21
Kemampuanmu mengenali rasa puas
22
Kemampuanmu mengenali rasa senang
23
Kemampuanmu mengenali rasa marah
24
Kemampuanmu mengenali rasa sedih
25
Kemampuanmu mengenali rasa cemas
26
Kemampuanmu mengenali rasa tersinggung
27
Kemampuanmu dalam mengelola rasa tertarik pada sesuatu yang kamu inginkan
28
Kemampuanmu dalam mengelola rasa puas
29
Kemampuanmu dalam mengelola rasa gembira
30
Kemampuanmu dalam mengelola rasa senang
31
Kemampuanmu dalam mengelola rasa marah
32
Kemampuanmu dalam mengelola rasa cemas
33
Kemampuanmu dalam mengelola rasa sedih
34
Kemampuanmu dalam mengelola rasa tersinggung
35
Usahamu untuk berpikir positif
Alternatif Jawaban SM
M
TM
STM
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 81 SM
: Sangat Menghargai
M
: Menghargai
TM
: Tidak Menghargai
STM : Sangat Tidak Menghargai
No.
Seberapa jauh Anda menghargai masing-masing hal yang berikut dalam dirimu?
36
Kepekaanmu untuk memahami perasaan orang lain
37
Hubunganmu dengan anggota-anggota keluargamu
38
Hubungan/ pergaulanmu dengan teman sejenis
39
Hubungan/ pergaulanmu dengan teman lawan jenis
40
Hubungan/pergaulan dengan orang lain (guru, masyarakat, pemuka agama, dsb)
41
Pemahamanmu tentang ajaran agamamu
42
Kebiasaanmu dalam beribadat
43
Kehidupan rohani/religius
44
Kemampuanmu untuk hidup sesuai dengan keyakinan/ajaran agamamu dalam kehidupan sehari-hari
Alternatif Jawaban SM
M
TM
STM
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI