BATAN PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR : 181/KA/IX/2011 TENTANG PEDOMAN PENILAIAN JABATAN FUNGSIONAL TEKNISI PENELITIAN DAN PEREKAYASAAN BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL,
Menimbang :
a.
Bahwa untuk menyamakan persepsi dalam menjabarkan dan menerapkan tata cara pengusulan dan penilaian angka kredit terhadap unsur-unsur kegiatan penelitian dan perekayasaan, dan kriteria penilaiannya telah ditetapkan Keputusan Kepala BATAN Nomor 194/KA/IV/2004 tentang Pedoman Pengusulan dan Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional Teknisi Litkayasa di Lingkungan Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN);
b.
bahwa dengan adanya perubahan terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan terkait dengan jabatan fungsioanal teknisi penelitian dan perekayasaan, maka Keputusan Kepala BATAN sebagaimana dimaksud dalam huruf a perlu disesuaikan;
c.
bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b perlu menetapkan Peraturan Kepala BATAN tentang Pedoman Penilaian Jabatan Fungsional Teknisi Penelitian Dan Perekayasaan Badan Tenaga Nuklir Nasional;
Mengingat
:
1.
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran
Negara
Republik
Indonesia
Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890);
BATAN -22.
Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1997 tentang Ketenaganukliran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3676);
3.
Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3547) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2010 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 51, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5121);
4.
Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 1999 tentang Rumpun Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil;
5.
Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga
Pemerintah
Non
Departemen
sebagaimana
telah
beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 64 Tahun 2005; 6.
Keputusan Presiden Nomor 16/M Tahun 2007;
7.
Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 23/KEP/M.PAN/2/2003 tanggal 4 Februari 2003 tentang Jabatan Fungsional Teknisi Litkayasa dan Angka Kreditnya;
8.
Peraturan Bersama Kepala BPPT dan Kepala BKN Nomor 160/KA/BPPT/X/2005 dan Nomor 19 A Tahun 2005 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Teknisi Litkayasa dan Angka Kreditnya;
9.
Keputusan Kepala BPPT Nomor 147/Kp/BPPT/V/2007 tentang Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Teknisi Litkayasa dan Angka Kreditnya;
10.
Keputusan
Kepala
BATAN
Nomor
360/KA/VII/2001
tentang
Organisasi dan Tata Kerja Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir; 11.
Peraturan
Kepala
BATAN
Nomor
392/KA/XI/2005
tentang
Organisasi dan Tata Kerja BATAN; 12.
Peraturan Kepala BATAN Nomor 393/KA/XI/2005 sampai dengan
BATAN -3396/KA/XI/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai di Lingkungan BATAN;
MEMUTUSKAN:
Menetapkan :
PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL TENTANG PEDOMAN PENILAIAN JABATAN FUNGSIONAL TEKNISI PENELITIAN DAN PEREKAYASAAN BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL.
Pasal 1 (1) Pedoman Penilaian Jabatan Fungsional Teknisi Penelitian dan Perekayasaan (Litkayasa) BATAN selanjutnya disebut Pedoman, sebagaimana tersebut dalam Lampiran merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan ini. (2) Pedoman sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertujuan untuk memberikan arahan dan sebagai acuan bagi teknisi litkayasa, tim penilai teknisi litkayasa, pejabat pengelola jabatan fungsional teknisi litkayasa dan pejabat struktural yang terkait dalam pengajuan usulan, penilaian dan penetapan angka kredit Jabatan Fungsional Teknisi Litkayasa di BATAN.
Pasal 2
Pedoman sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 memuat ketentuanketentuan mengenai pengusulan dan penilaian angka kredit jabatan fungsional teknisi litkayasa untuk memperoleh kesamaan pemahaman dan persepsi, sehingga mempermudah dan memperlancar pelaksanaan penilaian angka kredit.
BATAN -4Pasal 3
Pada saat Peraturan ini mulai berlaku, maka Keputusan Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional Nomor 194/KA/IV/2004 tentang Pedoman Pengusulan dan Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional Teknisi Litkayasa di Lingkungan BATAN dicabut dan dinyatakan tidak berlaku lagi.
Pasal 4
Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 28 September 2011 KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL, -ttdHUDI HASTOWO
Salinan sesuai dengan aslinya, Kepala Biro Kerja Sama, Hukum, dan Hubungan Masyarakat
Ferhat Aziz
BATAN LAMPIRAN PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR
: 181/KA/IX/2011
TANGGAL
: 28 September 2011
PEDOMAN PENILAIAN JABATAN FUNGSIONAL TEKNSI PENELITIAN DAN PEREKAYASAAN BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
BAB I PENDAHULUAN
A. Umum Jabatan Fungsional Teknisi Litkayasa merupakan jabatan karier bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS), yang memiliki ijazah paling rendah Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA), yang memungkinkan PNS pemangku jabatan Teknisi Litkayasa meniti karier hingga mencapai Pangkat/Golongan Ruang sampai dengan Penata Tingkat I – III/d, sesuai dengan jabatan yang dipangkunya berdasarkan Angka Kredit yang dimiliki. Jabatan Fungsional Teknisi Litkayasa diberlakukan pertama kali sejak keluarnya Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 33 Tahun 1990, serta Surat Edaran Bersama antara Menteri Riset dan Teknologi/Kepala BPPT dengan Kepala Badan Administrasi Kepegawaian Negara Nomor 256/M/VI/1991, Nomor 12/SE/1991, yang berlaku efektif mulai April 1992. Dengan keluarnya Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 1999 tentang Rumpun Jabatan Fungsional bagi PNS ditetapkan bahwa hanya ada 4 (empat) jenjang jabatan, baik bagi jenjang jabatan fungsional keahlian maupun jenjang jabatan fungsional keterampilan. Oleh karena itu semua Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara tentang Jabatan Fungsional Teknisi Litkayasa harus disesuaikan, yaitu dari 9 (sembilan) jenjang menjadi 4 (empat) jenjang serta perubahan dalam pengaturan butir kegiatan dan penetapan angka kreditnya, dengan terbitnya Keputusan Menpan Nomor 23/KEP/M.PAN/2/2003. Untuk melaksanakan keputusan tersebut, maka diterbitkan Keputusan Bersama Menteri Riset dan Teknologi/Kepala BPPT dan Kepala BKN Nomor 01/SKB/MRTN/2003 – Nomor 45/KEP/2003 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Teknisi Litkayasa dan Angka Kreditnya, yang berlaku efektif mulai 5 Mei 2003.
BATAN -2Pada tahun 2004 Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara melalui Keputusan Nomor KEP/193/M.PAN/11/2004, menetapkan perubahan atas Keputusan Menpan Nomor 23/KEP/M.PAN/2/2003 dan Keputusan Nomor 24/KEP/M.PAN/2/2003 perihal Pelimpahan Wewenang Instansi Pembina Jabatan Fungsional Teknisi Litkayasa dan Perekayasa dari Kementerian Riset dan Teknologi kepada Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi. Berdasarkan
Petunjuk
Pelaksanaan
Jabatan
Fungsional
Teknisi
Penelitian
dan
Perekayasaan dan Angka Kreditnya yang tertuang dalam Peraturan Bersama Antara Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 160/KA/BPPT/X/2005 dan Nomor 19 A Tahun 2005, BPPT menerbitkan Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Teknisi Litkayasa dan Angka Kreditnya melalui Keputusan Kepala BPPT Nomor 147/Kp/BPPT/V/2007. Seiring dengan diberlakukannya Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Teknisi Litkayasa
dan
Angka
Kreditnya
melalui
Keputusan
Kepala
BPPT
Nomor
147/Kp/BPPT/V/2007 maka perlu diberi penjelasan lebih lanjut dalam implementasinya di lingkungan Batan melalui buku Pedoman Pengusulan dan Penilaian Angka Kredit. Pedoman terbut merupakan sarana menyamakan persepsi para Pembina, Penilai dan Teknisi Litkayasa. B. Maksud dan Tujuan Pedoman Penilaian Jabatan Fungsional Teknsi Penelitian dan Perekayasaan Badan Tenaga Nuklir Nasional dibuat dengan maksud agar para Teknisi Litkayasa, Tim Penilai Teknisi Litkayasa, Pejabat Pengelola Jabatan Fungsional Teknisi Litkayasa dan Para Pejabat Struktural yang terkait, mempunyai pedoman baku dalam pelaksanaan kegiatan dan pengelolaan Jabatan Fungsional Teknisi Litkayasa. Dengan demikian tujuan dibuatnya Pedoman ini adalah tercapainya keseragaman pengertian dalam melaksanakan kegiatan yang berkaitan dengan pelayanan penelitian dan perekayasaan, tata kerja dan tata cara penilaian bagi Tim Penilai Teknisi Litkayasa. Pedoman ini diharapkan benar-benar dapat melengkapi Petunjuk Pelaksanaan dalam Peraturan Bersama Kepala BPPT dan Kepala BKN serta Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Teknisi Litkayasa dan Angka Kreditnya, sehingga kompetensi Teknisi Litkayasa terbina seragam dengan standar yang sama di semua unit kerja, baik pembinaan oleh pejabat fungsional senior maupun oleh pejabat strukturalnya.
BATAN -3C. Pengertian dan Batasan Ilmiah 1.
Teknisi Litkayasa adalah PNS pada instansi pemerintah yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan kegiatan pelayanan penelitian dan perekayasaan pada instansi pemerintah.
2.
Penelitian adalah kegiatan yang dilakukan menurut kaidah dan metode ilmiah secara sistematis untuk memperoleh informasi, data dan keterangan yang berkaitan dengan pemahaman dan pembuktian kebenaran atau ketidakbenaran suatu asumsi dan/atau hipotesis di bidang iptek serta menarik kesimpulan ilmiah bagi keperluan kemajuan iptek.
3.
Perekayasaan adalah kegiatan penerapan iptek dalam bentuk desain dan rancangbangun untuk menghasilkan nilai, produk dan/atau proses produksi dengan mempertimbangkan keterpaduan sudut pandang dan/atau konteks teknikal, fungsional, bisnis, sosial budaya dan estetika.
4.
Angka Kredit adalah suatu angka yang diberikan berdasarkan penilaian atas prestasi yang telah dicapai oleh Teknisi Litkayasa dalam mengerjakan butir kegiatan yang digunakan sebagai salah satu syarat untuk pengangkatan dan kenaikan jabatan dan pangkat dalam jabatan Litkayasa.
5.
Pendidikan formal yang dinilai termasuk unsur utama adalah pendidikan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) dan pendidikan Diploma dengan mendapatkan ijazah sesuai dengan tingkat pendidikannya DI/DII/DIII, yang telah mendapat pengesahan atau akreditasi dari Instansi yang berwenang.
6.
Pendidikan dan/atau pelatihan (diklat) fugsional yang dinilai termasuk unsur utama adalah diklat fungsional Teknisi Litkayasa dan diklat teknis, sedangkan diklat fungsional non-teknis seperti diklat penjenjangan struktural tidak dinilai sebagai unsur utama.
7.
Percobaan adalah kegiatan yang dilakukan pada kondisi terkendali untuk memperoleh gambaran mengenai pengaruh atau gejala tertentu.
8.
Pengamatan/Pengukuran
adalah
kegiatan memperhatikan suatu obyek
untuk
memperoleh data/informasi dari suatu penelitian/perekayasaan. 9.
Pengolahan data adalah kegiatan memproses data yang didapat dari pengamatan/ pengukuran menjadi data yang siap dianalisis.
10. Analisis data adalah kegiatan mengurai/menelaah data untuk menghasilkan informasi bagi kegiatan penelitian/perekayasaan.
BATAN -411. Survei adalah kegiatan mengumpulkan serta mengolah data dan informasi berdasarkan
metode
yang
baku
untuk
mendukung
kegiatan
di
bidang
penelitian/perekayasaan. 12. Proses adalah suatu rangkaian kegiatan yang berkesinambungan dari awal hingga selesai. 13. Sistem adalah beberapa komponen/kesatuan yang satu sama lain saling terkait dalam suatu kegiatan yang teratur untuk mencapai tujuan tertentu. 14. Model adalah perwujudan rancangan atau sistem dalam rangka kegiatan penelitian perekayasaan. 15. Prototipe adalah contoh hasil rangka-bangun/perekayasaan dalam ukuran sebenarnya dan siap untuk diproduksi masal. 16. Penyetelan dan Pengujian adalah kegiatan merangkai komponen menjadi suatu alat dan menjalankan alat tersebut untuk memeriksa kesesuaian unjuk kerja alat terhadap spesifikasinya. 17. Kalibrasi adalah kegiatan penyesuaian unjuk kerja alat terhadap standar. 18. Bahan Audio Visual adalah bahan yang digunakan untuk menyampaikan hasil penelitian dan perekayasaan baik untuk dapat didengar dan dilihat seperti VCD, sound slide dan film. 19. Leaflet adalah materi penyuluhan berupa cetakan dalam bentuk lembaran lipatan kertas yang berisi tulisan dengan kalimat-kalimat yang singkat, padat, mudah dimengerti dengan atau tanpa gambar. 20. Brosur/Booklet adalah materi penyuluhan berupa cetakan dalam bentuk buku kecil dengan jumlah 5-15 halaman, berisi tulisan dengan kalimat yang singkat, padat, mudah dimengerti dan gambar-gambar yang sederhana. 21. Supervisi adalah kegiatan mengawasi dan membimbing pelaksanaan penelitian dan perekayasaan. 22. Karya tulis ilmiah adalah karya tulis ilmiah perorangan atau kelompok yang membahas suatu pokok bahasan dengan menuangkan gagasan tersebut secara sistematis melalui identifikasi, deskripsi dan analisis permasalahan, kesimpulan dan saran-saran pemecahannya. 23. Karya ilmiah hasil survei percobaan/pengkajian adalah karya tulis ilmiah yang membahas hasil suatu survei/percobaan/pengkajian yang terkait dengan kegiatan penelitian/rancang-bangun/perekayasaan.
BATAN -524. Karya tulis berupa tinjauan atau ulasan ilmiah adalah karya tulis yang membahas suatu pokok bahasan berdasarkan penelusuran pustaka. 25. Karya tulis/karya ilmiah popular adalah karya tulis ilmiah yang disajikan dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh masyarakat. 26. Petunjuk teknis adalah naskah yang memuat panduan pelaksanaan pengelolaan kegiatan penelitian dan perekayasaan secara rinci. 27. Penerjemahan/penyaduran adalah kegiatan mengalih-bahasakan buku/bahan lain dari satu bahasa ke bahasa lain di bidang penelitian/rancang-bangun perekayasaan. 28. Teknologi tepat guna adalah kumpulan pengetahuan di bidang penelitian dan perekayasaan yang memberi pemahaman dan informasi tentang bagaimana pengetahuan tersebut dipergunakan untuk tujuan praktis. 29. Bimbingan adalah kegiatan yang bersifat memberi contoh, dorongan, petunjuk dan pengawasan kepada Teknisi Litkayasa di bawahnya. 30. Tim Penilai Jabatan Teknisi Litkayasa adalah tim penilai yang dibentuk dan ditetapkan oleh pejabat yang berwenang dan bertugas menilai prestasi kerja Teknisi Litkayasa. 31. Penulis Utama adalah pemrakarsa penulisan, pemilik gagasan serta pembuat konsep tentang masalah yang dituangkan dalam karya tulis ilmiah. 32. Penulis Pembantu adalah penulis yang membantu penulis utama dalam pengumpulan, pengolahan dan analisis. 33. Organisasi Profesi adalah wadah masyarakat ilmiah dalam suatu cabang atau lintas disiplin iptek, atau suatu bidang kegiatan profesi, yang dijamin oleh Negara untuk menyumbangkan profesionalisme dan etika profesi dalam masyarakat, sesuai dengan peraturan perundang-undangan. 34. Piagam Kehormatan adalah tanda kehormatan yang diberikan oleh Pemerintah RI, pemerintah Negara asing atau organisasi ilmiah nasional/internasional atas prestasi yang menonjol di bidang penelitian/rancang bangun/perekayasaan.
BATAN -6BAB II PEMAHAMAN JABATAN FUNGSIONALTEKNISI LITKAYASA
A. Kode Etik Teknisi Litkayasa Pada hakekatnya manusia mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi adalah untuk meningkatkan kesejahteraan kehidupan umat manusia dan kelestarian lingkungan hidup. Oleh karena itu janganlah melakukan pengembangan iptek dengan tujuan yang bertentangan dengan tujuan di atas. Teknisi Litkayasa adalah PNS yang telah diberi posisi pada jabatan fungsional yang sangat terhormat dan dipercaya dalam konstelasi kepegawaian di Indonesia.
Didasari
bahwa Jabatan Fungsional Teknisi Litkayasa adalah kedudukan terhormat dalam martabat manusia dan merupakan jabatan mulia karena selalu bertujuan meningkatkan nilai tambah produk dengan memanfaatkan kebenaran serta hakekat ilmu pengetahuan dan teknologi. Perkembangan iptek telah demikian pesat dalam segala cabang, dan telah memberi manfaat bagi hidup dan kehidupan manusia, namun pemanfaatan iptek dapat pula berjalan ke arah yang salah sehingga dapat menghancurkan harkat hidup dan kehidupan manusia serta lingkungannya. Mengingat keterbatasan pada diri manusia dan untuk menghindari penyalahgunaan kepercayaan yang telah diberikan oleh masyarakat dan pemerintah Indonesia, serta untuk selalu menjaga dan meningkatkan moral dan kualitas keprofesionalan Teknisi Litkayasa, maka diperlukan adanya Kode Etik Teknisi Litkayasa yang menjadi etika profesi Teknisi Litkayasa. Kode Etik Teknisi Litkayasa: 1. Teknisi Litkayasa berkewajiban menjadi mitra peneliti dan perekayasa dalam mengembangkan iptek, meningkatkan keterampilannya sesuai dengan bidang ilmu yang diminati, serta menjunjung tinggi profesi terhormatnya sebagai seorang terpelajar dengan menjaga kebenaran dan kejujuran baik kepada diri sendiri maupun kepada umum sehingga tidak menutupi kelemahan dan atau kekurangannya. 2. Teknisi Litkayasa wajib bekerja secara terencana, sistematis mengikuti prosedur yang telah ditetapkan dan melaksanakannya dengan standar ilmiah, serta bekerja dengan jujur, tekun, teliti, berdisiplin, bersemangat untuk menghasilkan karya yang berkualitas tinggi sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan umat manusia. 3. Teknisi Litkayasa wajib menjunjung tinggi hak, pendapat atau invensi orang lain, sehingga selalu menjauhi perbuatan tercela seperti mengambil gagasan orang lain yang
BATAN -7belum diumumkan/ dipublikasikan dan senantiasa beritikad tidak akan melakukan tindakan plagiat baik secara sengaja maupun tidak sengaja dalam rangka menghormati dan melindungi Hak Kekayaan Intelektual (HKI) dan atau masyarakat. 4. Teknisi Likayasa wajib bersikap terbuka terhadap tanggapan, pendapat dan kritik yang diberikan oleh Teknisi Litkayasa lain dan atau masyarakat atas hasil yang dicapainya, menjalin hubungan kerjasama yang harmonis dengan ilmuwan/peneliti/perekayasa/ teknisi litkayasa lain/pejabat fungsional lainnya, sehingga terjalin budaya kerjasama dalam tim, serta tidak menghalangi atau menghambat upaya pengembangan iptek yang dilakukan oleh Teknisi Litkayasa lain. 5. Teknisi Litkayasa wajib berusaha untuk memberikan pengetahuan dan pengalaman terbaiknya kepada masyarakat dan generasi yang lebih muda guna meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia. 6. Teknisi Litkayasa harus berjiwa pioneer, berorientasi pada peningkatan nilai tambah, mengutamakan keamanan dan keselamatan, serta selalu memikirkan dampak penerapan hasil karyanya terhadap manusia dan lingkungan hidup. 7. Teknisi Litkayasa wajib selalu menjaga dan memanfaatkan semua sumber daya secara berdayaguna dan berhasilguna. Serta menjaga nama baik profesi keahliannya dan lembaga tempat kerjanya sehingga menghindari sikap arogansi intelektual. 8. Teknisi Litkayasa wajib mengikuti dan mentaati Kode Etik Teknisi Litkayasa ini sebagai etika profesinya.
B. Jenjang Jabatan, Pangkat, Golongan Ruang dan Angka Kredit Jabatan Fungsional Teknisi Litkayasa memiliki kaitan antara jenjang jabatan dengan pangkat, golongan ruang, dan angka kredit minimal sebagaimana tertera dalam tabel berikut:
BATAN -8Tabel Jabatan, Pangkat/Golongan Ruang dan Angka Kredit No.
JENJANG JABATAN
PANGKAT
GOL RUANG
ANGKA KREDIT
1
Teknisi Litkayasa Pelaksana Pemula
Pengatur Muda
II/a
25
2
Teknisi Litkayasa Pelaksana
Pengatur Muda TK. I
II/b
40
Pengatur
II/c
60
Pengatur Tk. I
II/d
80
Penata Muda
III/a
100
Penata Muda Tk.I
III/b
150
Penata
III/c
200
Penata TK. I
III/d
300
3
4
Teknisi Litkayasa Pelaksana Lanjutan
Teknisi Litkayasa Penyelia
Jenjang jabatan untuk masing-masing jabatan adalah berdasarkan jumlah angka kredit yang dimiliki untuk masing-masing jenjang jabatan. Penetapan jenjang jabatan Teknisi Litkayasa untuk pengangkatan dalam jabatan ditetapkan sesuai dengan jumlah Angka Kredit yang dimiliki berdasarkan penetapan pejabat yang berwenang menetapkan Angka Kredit, sehingga dimungkinkan pangkat dan jabatan tidak sesuai.
C. Tugas Pokok Teknisi Litkayasa sesuai dengan ketentuan Pasal 4 Keputusan Menpan Nomor 23/KEP/M.PAN/2/2003, mempunyai tugas pokok melakukan kegiatan pelayanan penelitian dan perekayasaan. Tugas pokok tersebut dibagi sesuai dengan jenjang Jabatan Teknisi Litkayasa, yaitu : 1. Jenjang Teknisi Litkayasa Penyelia 2. Jenjang Teknisi Litkayasa Pelaksana Lanjutan 3. Jenjang Teknisi Litkayasa Pelaksana 4. Jenjang Teknisi Ltkayasa Pelaksana Pemula
Jenjang
Teknisi
Litkayasa
Penyelia
adalah
jenjang
Jabatan
Fungsional
Keterampilan yang tugas dan fungsi utamanya sebagai pembimbing, pengawas dan penilai pelaksanaan pekerjaan pejabat Fungsional tingkat di bawahnya yang mensyaratkan pengetahuan dan pengalaman teknis operasional penunjang beberapa cabang ilmu
BATAN -9pengetahuan tertentu dengan kepangkatan mulai Penata, Golongan Ruang III/c sampai dengan Penata Tingkat I Golongan Ruang III/d, dengan rincian tugas pokok sebagai berikut: 1.
Menyusun kebutuhan percobaan
Butir II,A.1
2.
Menganalisis hasil percobaan
Butir II.A.6
3.
Menganalisis hasil Survei
Butir II.B.4
4.
Merencanakan kebutuhan pembuatan proses/sistem/
Butir II.C.1
Model/prototipe 5.
Melakukan pengawasan kegiatan pelayanan Perekayasaan
Butir II.C.6
6.
Melakukan layanan informasi teknis ilmiah
Butir II.D.4
7.
Melakukan peningkatan fungsi alat dan fasilitas
Butir II.E.4
8.
Melakukan penjaminan mutu laboratorium/fasilitas
Butir II.E.5
9.
Melakukan penyuluhan penerapan hasil penelitian dan perekayasaan
Butir II.F.4
10.
Menganalisis hasil pengujian unjuk kerja produk Perekayasaan
Butir II.G.5
11.
Melakukan supervisi pemrosesan hasil penelitian/perekayasaan
Butir II.G.6
Jenjang Teknisi Litkayasa Pelaksana Lanjutan adalah jenjang jabatan Fungsional Keterampilan yang tugas dan fungsi utamanya sebagai pelaksana tingkat lanjutan dan mensyaratkan pengetahuan dan pengalaman teknis, operasional penunjang yang didasari oleh suatu cabang ilmu pengetahuan tertentu dengan kepangkatan mulai dari Penata Muda Golongan Ruang III/a sampai dengan Penata Muda Tk. I Golongan Ruang III/b, dengan rincian tugas pokok sebagai berikut : 1.
Menyusun kebutuhan percobaan
Butir II,A.2
2.
Menyusun kebutuhan survei
Butir II.B.1
3.
Melakukan penyetelan dan pengujian rangkaian pembuatan proses
Butir II.C.4
/sistem/model/prototipe 4.
Melakukan pembuatan bagian-bagian prototipe
Butir II.C.5
5.
Menguji bahan/unjuk kerja alat
Butir II.D.3
6.
Melakukan penyetelan dan kalibrasi alat
Butir II.E.3
7.
Membuat bahan audio visual
Butir II.F.1
8.
Melakukan pemrosesan + laporan
Butir II.G.4
Jenjang
Teknisi
Litkayasa
Pelaksana
adalah
jenjang
Jabatan
Fungsional
Keterampilan yang tugas dan fungsi utamanya sebagai pelaksana dan mensyaratkan pengetahuan dan pengalaman teknis operasional penunjang yang didasari oleh suatu
BATAN - 10 cabang ilmu pengetahuan tertentu dengan kepangkatan mulai dari Pengatur Muda Tingkat I Golongan Ruang II/b sampai dengan Pengatur Tingkat I Golongan Rang II/d, dengan rincian tugas pokok sebagai berikut : 1.
Melakukan pengamatan/pengukuran obyek percobaan
Butir II,A.4
2.
Mengolah data percobaan
Butir II.A.5
3.
Mengelompokkan data survei obyek percobaan data survei
Butir II.B.3
4.
Menyusun rangkaian pembuatan proses/sistem/model/ prototipe
Butir II.C.3
5.
Melakukan pengukuran analisis
Butir II.D.3
6.
Memperbaiki alat dan fasilitas
Butir II.E.2
7.
Membuat alat peraga dan maket
Butir II.F.2
8.
Memadu kegiatan promosi Iptek
Butir II.F.5
9.
Membuat gambar, diagram dan peta
Butir II.G.3
Jenjang Teknisi Litkayasa Pelaksana Pemula adalah jenjang Jabatan Fungsional Keterampilan yang tugas dan fungsi utamanya sebagai pembantu pelaksana dan mensyaratkan pengetahuan dan pengalaman teknis operasional penunjang yang didasari oleh suatu cabang ilmu pengetahuan tertentu dengan kepangkatan Pengatur Muda/ Golongan Ruang II/a, dengan rincian tugas pokok sebagai berikut : 1.
Menyiapkan kebutuhan percobaan
Butir II,A.3
2.
Mengumpulkan data
Butir II.B.2
3.
Menyiapkan kebutuhan pembuatan proses /sistem/model/prototipe
Butir II.C.2
4.
Mengambil dan memproses contoh
Butir II.C.2
5.
Memelihara alat dan fasilitas
Butir II.D.1
6.
Menyiapkan bahan penyusunan brosur, leaflet, booklet
Butir II.F.3
7.
Melakukan Pelayanan pemrosesan hasil penelitian
Butir II.G.1
8.
Melakukan Pelayanan pemrosesan hasil perekayasaan
Butir II.G.2
Meskipun sudah terbagi dan masing-masing jenjang jabatan bertanggung jawab terhadap kegiatan yang menjadi tugas pokoknya, namun dalam hal tertentu Teknisi Litkayasa dapat saja melaksanakan kegiatan yang bukan menjadi tugas pokoknya. Teknisi Litkayasa dengan jenjang jabatan yang lebih tinggi bila diperlukan dapat mengerjakan kegiatan pelayanan penelitian dan perekayasaan yang menjadi tugas dan tanggung jawab Teknisi Litkayasa di bawahnya. Begitu juga sebaliknya Teknisi Litkayasa
BATAN - 11 dengan jenjang jabatan lebih rendah dapat melaksanakan kegiatan yang menjadi tugas dan tanggung jawab Teknisi Litkayasa dengan jenjang jabatan yang lebih tinggi. Untuk menghindari penyalahgunaan dalam pelaksanaan kegiatan yang bukan menjadi tanggung jawabnya, maka dibuat ketentuan sebagai berikut :
Bagi Teknisi Litkayasa yang melaksanakan tugas di bawah jenjang jabatannya, angka kredit yang diperoleh dari kegiatan itu ditetapkan sama dengan angka kredit dari setiap butir kegiatan
Bagi Teknisi Litkayasa yang melaksanakan tugas satu jenjang di atas jenjang jabatannya angka kredit yang diperoleh dari kegiatan itu ditetapkan sebesar 80% dari angka kredit setiap butir kegiatan.
D. Rincian Kegiatan dan Unsur yang dinilai Kegiatan Teknisi Litkayasa terinci dalam kelompok-kelompok yang menunjukkan tingkat rinciannya. Kelompok utama disebut Unsur yang terbagi ke dalam Sub Unsur. Setiap Sub Unsur diuraikan menjadi Butir Kegiatan. Pada dasarnya butir kegiatan adalah kegiatan yang menjadi tugas pokok Teknisi Litkayasa sesuai dengan jenjang jabatannya. Butir kegiatan yang dilaksanakan oleh Teknisi Litkayasa merupakan unsur yang dinilai dan diberi angka kredit bila Teknisi Litkayasa melaksanakan sesuai dengan tugas pokok dari jenjang jabatannya. Bagian Kegiatan-1 Butir Kegiatan–1 Bagian Kegiatan-n
Sub Unsur-1 Butir Kegiatan–n
Unsur Sub Unsur-n
Contoh : Seorang Teknisi Litkayasa Pemula melakukan kegiatan yang termasuk dalam unsur: Pelayanan Kegiatan Penelitian dan Perekayasaan, Sub Unsur pelaksanaan Kegiatan survei dengan Butir Kegiatan: mengumpulkan data. Kegiatan merupakan unsur yang dinilai, Kegiatan lain seperti menyusun kebutuhan survei, bagi Teknisi Litkayasa Pemula tersebut bukan merupakan unsur yang dinilai karena dia tidak melaksanakannya, kecuali bila ditugaskan melaksanakan salah satu atau seluruh kegiatan tersebut, dan untuk mendapatkan penilaian atas apa yang telah dilakukannya yang bersangkutan diharuskan melampirkan surat penugasan tersebut. Tabel Contoh Rincian Kegiatan dan Unsur yang Dinilai
BATAN - 12 NO. II
UNSUR
SUB UNSUR
Pelayanan B. Pelaksanaan Kegiatan kegiatan Penelitian survei dan Perekayasaan
BUTIR KEGIATAN
SATUAN HASIL
ANGKA KREDIT
PELAKSANA
1.Menyusun kebutuhan survei
Laporan
0.11
Teknisi Litkayasa Pelaksana Lanjutan
2. Mengumpulkan data
Laporan
0,04
3. Mengelompokkan data survei obyek percobaan survei 4. Menganalisis hasil survei
Laporan
0.08
Teknisi Litkayasa Pelaksana pemula Teknisi Litkayasa Pelaksana
Laporan
0.33
Teknisi Litkayasa Penyelia
BATAN - 13 BAB III RINCIAN KEGIATAN TEKNISI LITKAYASA DAN SATUAN HASIL KEGIATAN
Kegiatan Teknisi Litkayasa dapat diusulkan untuk mendapatkan angka kredit sesuai persyaratan yang diuraikan dalam bab ini. Copy dokumen otentik sebagai kelengkapan persyaratan (Ijazah, STTPP, laporan, naskah, makalah, buku, tanda jasa, tanda keanggotaan), harus mendapatkan legalisasi dari pejabat setingkat eselon II. Setiap usulan penilaian harus mengandung unsur pelayanan kegiatan penelitian dan perekayasaan. A. Pendidikan Unsur pendidikan terbagi atas dua sub unsur, yaitu pendidikan sekolah dengan memperoleh gelar/ijazah, dan pendidikan dan pelatihan (diklat) di bidang fungsional Teknisi Litkayasa dengan memperoleh Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STTPP).
1. Pendidikan Sekolah dan Memperoleh Gelar/Ijazah Pendidikan sekolah adalah pendidikan yang diselenggarakan
oleh sebuah
lembaga pendidikan formal, seperti : sekolah lanjutan tingkat atas (SLTA), Diploma II dan Diploma III yang menerbitkan ijazah kelulusan setelah pesertanya menyelesaikan pendidikan tersebut. Pendidikan formal dibagi dalam tiga tingkat dengan angka kredit sebagai berikut: No./Kode
Strata Pendidikan Formal
Angka Kredit
I.A.1.
Diploma III
60,00
I.A.2.
Diploma II
40,00
I.A.3.
SLTA / Diploma I
25,00
Di lingkungan BATAN ijazah yang dinilai hanyalah ijazah yang berasal dari pendidikan keilmuan eksakta, keteknikan dan keterampilan tertentu yang sesuai dengan bidang litkayasa di BATAN. Angka kredit untuk pendidikan sekolah tertinggi adalah Diploma III (angka kredit = 60,00). Bila Teknisi Litkayasa mempunyai ijazah S1, maka yang bersangkutan memperoleh angka kredit 5 (lima) dari unsur penunjang (IV.F.1). Dokumen yang wajib disertakan dalam pengusulan penilaian angka kredit adalah:
BATAN - 14 a. Bagi PNS yang pertama kali akan diangkat sebagai Teknisi Litkayasa: Copy ijazah/sertifikat kelulusan yang diperoleh dengan catatan bahwa ijazah yang berasal dari pendidikan luar negeri harus telah mendapatkan pengesahan dari lembaga berwenang di bawah Kemdiknas dan bagi ijazah yang berasal dari lembaga pendidikan swasta harus dapat menunjukkan bukti bahwa ijazah tersebut disahkan oleh lembaga pendidikan yang telah terakreditasi minimal B. b. Bagi PNS yang sudah diangkat sebagai Teknisi Litkayasa: 1) Copy Keputusan Tugas Belajar dari Kepala BATAN/Pusdiklat BATAN dan ijazah/sertifikat kelulusan yang diperoleh dengan catatan bahwa ijazah yang berasal dari pendidikan luar negeri harus telah mendapatkan pengesahan dari lembaga berwenang di bawah Kemdiknas; dan bagi ijazah yang berasal dari lembaga pendidikan swasta harus dapat menunjukkan bukti bahwa ijazah tersebut dari lembaga pendidikan yang terakreditasi minimal B. 2) Copy surat persetujuan pengesahan oleh Tim Penilai Penyesuaian Pangkat dengan Ijazah bagi yang melakukan studi tanpa ada Surat Keputusan Tugas Belajar dari Kepala BATAN. Catatan : Ijazah pendidikan keilmuan lain yang berada di luar ketentuan tersebut di atas dinilai sebagai butir kegiatan memperoleh gelar kesarjanaan yang tidak sesuai dengan bidang tugas dengan angka kredit yang digolongkan sebagai unsur penunjang.
2. Pendidikan dan Pelatihan Fungsional Teknisi Litkayasa dan Memperoleh Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan Pendidikan
dan
pelatihan
(diklat
teknis)
adalah
diklat
keahlian
yang
diselenggarakan oleh badan-badan nonformal dalam bidang pendidikan seperti pusatpusat pelatihan kedinasan, kursus-kursus dalam bidang-bidang keahlian tertentu dan sebagainya yang diakui oleh BATAN, termasuk diklat Penjenjangan Jabatan Fungsional Teknisi Litkayasa. Dokumen untuk penilaian berupa Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STTPP) atau sertifikat yang setara. Diklat terbagi ke dalam enam tingkat penilaian berdasarkan durasi/lamanya seseorang menjalani pendidikan dan pelatihan. Untuk lingkungan BATAN pembagian tingkat yang dimaksud adalah sebagai berikut :
BATAN - 15 No. Kode
Durasi (lamanya) Diklat
Angka Kredit
I.B.1.
> 960 jam
15,00
I.B.2.
641 jam - 960 jam
9,00
I.B.3.
481 jam - 640 jam
6,00
I.B.4.
161 jam - 480 jam
3,00
I.B.5.
81 jam - 160 jam
2,00
I.B.6.
30 jam - 80 jam
1,00
STTPP dari diklat teknis ini dapat dinilaikan dan angka kreditnya termasuk dalam Unsur Utama, bila lama diklatnya 30 jam atau lebih (bila lama diklat tidak dituliskan dalam jumlah jam pada STTPP, maka jumlah jam dihitung berdasar jumlah hari kerja, yaitu 5 hari kerja per minggu dan 8 jam kerja per hari), bila jumlah jam diklat kurang dari 30 jam, maka STTPP nya dinilai 1 Angka Kredit sebagai peserta seminar (IV.B.3) unsur penunjang. STTPP diklat non teknis seperti diklat penjenjangan struktural dan diklat lain yang tidak sesuai dengan tugas dan fungsi, dinilai sebagai sertifikat peserta seminar dengan angka kredit 1,00. Dokumen yang harus disertakan dalam pengusulan penilaian angka kredit adalah copy STTPP instansi penyelenggara diklat. B. Pelayanan Penelitian dan Perekayasaan
Penelitian adalah kegiatan yang dilakukan menurut kaidah dan metode ilmiah secara sistematis untuk memperoleh informasi, data dan keterangan yang berkaitan dengan pemahaman dan pembuktian kebenaran atau ketidakbenaran suatu asumsi dan/atau hipotesis di bidang iptek serta menarik kesimpulan ilmiah bagi keperluan kemajuan iptek. Perekayasaan adalah kegiatan penerapan iptek dalam bentuk desain dan rancang bangun
untuk
menghasilkan
nilai,
produk
dan/atau
proses
produksi
dengan
mempertimbangkan keterpaduan sudut pandang dan/atau konteks teknis, fungsi, bisnis, sosial budaya, dan estetika. Unsur kegiatan pelayanan penelitian dan perekayasaan terbagi menjadi 7 sub unsur, yaitu: a. Pelaksanaan kegiatan percobaan b. Pelaksanaan kegiatan survei
BATAN - 16 c. Pelaksanaan kegiatan rancang bangun / perekayasaan d. Pelaksanaan jasa teknis e. Pemeliharaan alat dan fasilitas f.
Pemasyarakatan hasil penelitian dan perekayasaan
g. Pemrosesan hasil penelitian dan perekayasaan Kegiatan setiap sub unsur terbagi ke dalam Butir Kegiatan yang merupakan tugas pokok dari setiap jenjang jabatan Teknisi Litkayasa. Pembagian sub unsur ke dalam Butir Kegiatan tersebut sebenarnya merupakan satu alur kegiatan, sehingga setiap Butir Kegiatannya satu dengan yang lain terkait. Seorang Teknisi Litkayasa mungkin saja hanya melaksanakan satu Butir Kegiatan yang menjadi tugas pokoknya, tetapi mungkin juga ia harus melaksanakan Butir Kegiatan yang lain yang bukan menjadi tugas pokoknya dalam kelompok Butir Kegiatan dari sub unsur yang sama. Untuk mendapatkan penilaian yang benar, maka dalam membuat laporan sebagai bukti pelaksanaan kegiatan perlu dijelaskan keterkaitan kegiatan yang dilakukan dengan Butir Kegiatan yang lain dalam sub unsur yang sama.
1. Pelaksanaan Kegiatan Percobaan Percobaan adalah suatu bagian dari kegiatan penelitian dan pengembangan yang dilakukan pada kondisi terkendali untuk memperoleh hasil atau informasi mengenai suatu pengaruh atau gejala tertentu. Sub unsur kegiatan percobaan merupakan suatu paket pekerjaan yang berurutan, terdiri dari butir-butir kegiatan : a. Menyusun rencana percobaan b. Menyusun kebutuhan percobaan c. Menyiapkan kebutuhan percobaan d. Melakukan pengamatan/pengukuran obyek percobaan e. Mengolah data percobaan f.
Menganalisis hasil percobaan
BATAN - 17 Rincian Pelaksana, Waktu Maksimum tiap butir kegiatan dan Angka Kredit adalah sbb : Pelaksana/Angka Kredit* No. Kode II.A.1. II.A.2. II.A.3. II.A.4.
II.A.5. II.A.6.
Butir Kegiatan Menyusun rencana percobaan Menyusun kebutuhan percobaan Menyiapkan kebutuhan percobaan Melakukan pengamatan/ pengukuran obyek percobaan Mengolah data percobaan Menganalisis hasil percobaan
1
AK
2
AK
x
0.14
x
0.18
x
0.09
0.11
√
0.05
3
√
AK
4
AK
0.22
√
0.28
0.14
0.14
0.05
0.05
0.05 0.08
Maks. Waktu paket Maksimum pekerjaan (jam) pertahun
217
x
0.06
√
0.08
0.08
0.12 0.25
√ x
0.15 0.31
0.15 0.39
8 buah
0.15 0.46
√
* Keterangan pelaksana : 1. Teknisi Litkayasa Pemula 2. Teknisi Litkayasa Pelaksana 3. Teknisi Litkayasa Pelaksana Lanjutan 4. Teknisi Litkayasa Penyelia √ menerangkan Teknisi Litkayasa sesuai tugas pokoknya x Perhatikan Uraian Tugas Pokok Teknisi Litkayasa Bab II.C
Bukti usulan penilaian berupa: 1) Copy Surat Penugasan Pelaksanaan Kegiatan Percobaan yang memuat jenis pekerjaan yang harus dilakukan oleh Teknisi Litkayasa ditandatangani atasan langsung serendah-rendahnya pejabat eselon III, sebagaimana dalam contoh Anak Lampiran huruf A, atau copy Uspen/Uskeg atau dokumen setara untuk kegiatan percobaan yang merupakan bagian dari suatu program litbang unit. Bagi Teknisi Litkayasa sebagai Pelaksana dengan tanda x dalam tabel di atas, Surat Penugasan Pelaksanaan
Kegiatan
yang
dimaksud
adalah
Surat
Penugasan
Khusus
sebagaimana dalam contoh Anak Lampiran huruf B. 2) Copy dokumen otentik Laporan Paket sub unsur Percobaan yang telah mendapatkan nomor/kode registrasi resmi dari Sub Bagian Persuratan Kepegawaian dan Dokumentasi Ilmiah Unit Kerja atau yang setara. Format laporan mengikuti
BATAN - 18 Panduan Jaminan Mutu Unit setempat, sebagaimana dalam contoh Anak Lampiran huruf C.
2. Pelaksanaan Kegiatan Survei Survei adalah suatu kegiatan mengumpulkan serta mengolah data dan informasi berdasarkan
metode
yang
penelitian/perekayasaan.
baku
Kegiatan
untuk
mendukung
pemetaan,
kegiatan
pemboran
geologi,
di
bidang
pembuatan
terowongan dan paritan/kupasan dikategorikan sebagai kegiatan survei. Dalam hal ini, sub unsur kegiatan survei merupakan suatu paket pekerjaan yang berurutan, terdiri dari butir-butir kegiatan : a. Menyusun kebutuhan survei b. Mengumpulkan data c. Mengelompokkan data survei obyek percobaan d. Menganalisis hasil survey
Rincian Pelaksana, Waktu Maksimum tiap butir kegiatan dan Angka Kredit adalah sbb: Pelaksana/Angka Kredit*) No. Kode
II.B.1.
Butir Kegiatan
Menyusun kebutuhan
1
AK
2
AK
3 √
AK
Waktu 4
AK
0.11
0.11
0.04
0.04
0.04 0.08
x
0.07
0.09
√
0.04
Maksmum (jam)
Maks. paket pekerjaan pertahun
survei II.B.2.
Mengumpulkan data
II.B.3.
Mengelompokan data
0.06
√
0.08
0.08
0.17
x
0.21
0.26
survei obyek percobaan II.B.4.
Menganalisis hasil
x
survei
* Keterangan pelaksana : 1. Teknisi Litkayasa Pemula 2. Teknisi Litkayasa Pelaksana 3. Teknisi Litkayasa Pelaksana Lanjutan 4. Teknisi Litkayasa Penyelia
√
0.33
101
18 buah
BATAN - 19 √ menerangkan Teknisi Litkayasa sesuai tugas pokoknya x Perhatikan Uraian Tugas Pokok Teknisi Litkayasa Bab II.C
Bukti usulan penilaian berupa: 1) Copy Surat Penugasan Pelaksanaan Kegiatan Survei yang memuat jenis pekerjaan yang harus dilakukan oleh Teknisi Litkayasa ditandatangani atasan langsung serendah-rendahnya pejabat eselon III, sebagaimana dalam contoh Anak Lampiran huruf A, atau copy Uspen/Uskeg atau dokumen setara untuk kegiatan survei yang merupakan bagian dari suatu program litbang unit. Bagi Teknisi Litkayasa sebagai Pelaksana dengan tanda x dalam tabel di atas, Surat Penugasan Pelaksanaan Kegiatan yang dimaksud adalah Surat Penugasan Khusus, sebagaimana dalam contoh Anak Lampiran huruf B. 2) Copy dokumen otentik Laporan Paket sub unsur Survei yang telah mendapatkan nomor/kode registrasi resmi dari Sub Bagian PKDI Unit atau yang setara. Format laporan Panduan Jaminan Mutu Unit setempat, sebagaimana dalam contoh Anak Lampiran huruf C.
3. Pelaksanaan Kegiatan Rancang Bangun/Perekayasaan Rancang bangun/perekayasaan adalah kegiatan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bentuk disain dan rancang bangun untuk menghasilkan sistem, model, produk, dan atau proses produksi dengan mempertimbangkan keterpaduan sudut pandang dan atau konteks teknikal, bisnis dan estetika. Dalam hal ini, sub unsur kegiatan Rancang Bangun/Perekayasaan merupakan suatu paket pekerjaan yang berurutan, terdiri dari butir-butir kegiatan : a. Merencanakan kebutuhan pembuatan proses/sistem/model/prototipe b. Menyiapkan kebutuhan pembuatan proses/sistem/model/prototipe c. Menyusun rangkaian pembuatan proses/sistem/model/prototipe d. Melakukan penyetelan dan pengujian rangkaian pembuatan proses/sistem/ model/prototipe e. Melakukan pembuatan bagian-bagian dari prototipe f.
Melakukan pengawasan kegiatan pelayanan perekayasaan
BATAN - 20 Rincian Pelaksana, Waktu Maksimum tiap butir kegiatan dan Angka Kredit adalah sbb: Pelaksana/Angka Kredit* No. Kode II.C.1.
II.C.2.
II.C.3.
II.C.4.
II.C.5.
II.C.6.
Butir Kegiatan Merencanakan kebutuhan pembuatan proses/sistem/ model/ prototipe Menyiapkan kebutuhan pembuatan proses/sistem/ model/prototipe Menyusun rangkaian pembuatan proses/sistem/ model/prototype Melakukan penyetelan dan pengujian rangkaian pembuatan proses/sistem/ model/prototype Melakukan pembuatan bagian-bagian dari prototipe Melakukan pengawasan kegiatan pelayanan perekayasaan
1
AK
2
AK
x
0.23
x
√
0.05
0.06
√
3
AK
4
AK
0.28
0.35
√
0.44
0.05
0.05
0.05
0.07
0.07
0.07
x
0.13
0.16
√
0.20
0.20
x
0.07
0.08
√
0.11
0.11
x
0.12
x
0.15
0.18
√
Maks. Waktu paket Maksimum pekerjaan (jam) pertahun
176
10 buah
0.23
* Keterangan pelaksana : 1. Teknisi Litkayasa Pemula 2. Teknisi Litkayasa Pelaksana 3. Teknisi Litkayasa Pelaksana Lanjutan 4. Teknisi Litkayasa Penyelia √ menerangkan Teknisi Litkayasa sesuai tugas pokoknya x Perhatikan Uraian Tugas Pokok Teknisi Litkayasa Bab II.C
Bukti usulan penilaian berupa: 1) Copy Surat Penugasan Pelaksanaan Kegiatan Rancang Bangun/Perekayasaan yang memuat jenis pekerjaan yang harus dilakukan oleh Teknisi Litkayasa ditandatangani
atasan
langsung
serendah-rendahnya
pejabat
eselon
III,
sebagaimana dalam contoh Anak Lampiran huruf A, atau copy Uspen/Uskeg atau dokumen setara untuk kegiatan Rancang Bangun/ Perekayasaan yang merupakan bagian dari suatu program litbang unit. Bagi Teknisi Litkayasa sebagai Pelaksana dengan tanda x dalam tabel di atas Surat Penugasan Pelaksanaan Kegiatan yang
BATAN - 21 dimaksud adalah Surat Penugasan Khusus, sebagaimana dalam contoh Anak Lampiran huruf B. 2) Copy dokumen otentik Laporan Paket sub unsur Rancang Bangun/Perekayasaan yang dilengkapi dengan copy/salinan cetak biru dari hasil atau foto dari sistem/proses/ model/prototip yang dibuat dan telah mendapatkan nomor/kode registrasi resmi dari Sub Bagian PKDI Unit atau yang setara. Format laporan mengikuti Panduan Jaminan Mutu Unit setempat, sebagaimana dalam contoh Anak Lampiran huruf C.
4. Pelaksanaan Jasa Teknis Pelaksanaan jasa teknis adalah suatu kegiatan yang bersifat teknis dalam pelaksanaan perekayasaan/penelitian meliputi pemrosesan/pengukuran/pengujian dan pemberian informasi teknis ilmiah. Sub unsur pelaksanaan jasa teknis pada umumnya merupakan kegiatan layanan jasa atau pesanan pihak lain terdiri atas 4 butir kegiatan yang dapat merupakan satu paket kegiatan atau kegiatan yang merupakan butir kegiatan berdiri sendiri. Adapun butir-butir kegiatan tersebut adalah: a. Mengambil dan memproses sampel, b. Melakukan pengukuran/analisis, c. Melakukan pengujian bahan/unjuk kerja alat, d. Melakukan layanan informasi teknik ilmiah.
Rincian Pelaksana, Waktu Maksimum tiap butir kegiatan dan Angka Kredit adalah sbb. Pelaksana/Angka Kredit*) No. Kode II.D.1. II.D.2. II.D.3. II.D.4.
Maks. Waktu paket Maksimum pekerjaan (jam) pertahun 13 138
Butir Kegiatan
1
AK
Mengambil dan memproses Sampel Melakukan pengukuran/analisis Menguji bahan/unjuk kerja alat Melakukan layanan informasi teknis ilmiah
√
0.04
0.04
0.04
0.04
0.05
√ 0.06
0.06
0.06
20
90
x
0.09
0.11
0.14
0.14
20
90
x
0.13
x 0.16
0.25
35
51
2
AK
3
√
AK
0.20
4
√
AK
BATAN - 22 * Keterangan pelaksana : 1. Teknisi Litkayasa Pemula 2. Teknisi Litkayasa Pelaksana 3. Teknisi Litkayasa Pelaksana Lanjutan 4. Teknisi Litkayasa Penyelia √ menerangkan Teknisi Litkayasa sesuai tugas pokoknya x Perhatikan Uraian Tugas Pokok Teknisi Litkayasa Bab II.C
Bukti usulan penilaian berupa: 1) Copy surat Penugasan Pelaksanaan Kegiatan Pelaksanaan jasa teknis yang memuat jenis pekerjaan yang harus dilakukan oleh Teknisi Litkayasa ditandatangani atasan langsung serendah-rendahnya pejabat eselon III, sebagaimana dalam contoh Anak Lampiran huruf
A, atau
copy Uspen/Uskeg atau dokumen setara untuk
kegiatan pelaksanaan jasa teknis yang merupakan bagian dari suatu program litbang unit. Bagi Teknisi Litkayasa sebagai Pelaksana dengan tanda x dalam tabel di atas Surat Penugasan Pelaksanaan Kegiatan yang dimaksud adalah Surat Penugasan Khusus, sebagaimana dalam contoh Anak Lampiran huruf B. 2) Copy dokumen otentik laporan paket sub unsur atau laporan butir kegiatan dari sub unsur pelaksanaan jasa teknis yang telah mendapatkan nomor/kode registrasi resmi dari Sub Bagian Persuratan Kepegawaian dan Dokumentasi Ilmiah Unit Kerja atau yang setara. Format laporan mengikuti Panduan Jaminan Mutu Unit Kerja setempat, sebagaimana dalam contoh Anak Lampiran huruf C.
5. Pemeliharaan Alat dan Fasilitas Termasuk dalam kegiatan ini adalah mempertahankan dan meningkatkan fungsi sistem/peralatan dan fasilitas di bidang penelitian dan perekayasaan agar dapat terus berada dalam kondisi operasi yang optimum. Sub unsur pemeliharaan alat dan fasilitas adalah kegiatan yang merupakan butir kegiatan berdiri sendiri. Butir kegiatan dalam sub unsur ini ada 5, yaitu : a. Memelihara alat dan fasilitas b. Memperbaiki alat dan fasilitas c. Melakukan penyetelan dan kalibrasi alat d. Melakukan peningkatan fungsi alat dan fasilitas
BATAN - 23 e. Melakukan penjaminan mutu lab. Fasilitas
Rincian Pelaksana, Waktu Maksimum tiap butir kegiatan dan Angka Kredit adalah sbb: Pelaksana/Angka Kredit* No. Kode
Butir Kegiatan
II.E.1.
Memelihara alat dan fasilitas
II.E.2.
Memperbaiki alat dan fasilitas Melakukan penyetelan dan kalibrasi alat Melakukan peningkatan fungsi alat dan fasilitas Melakukan penjaminan mutu laboratorium/ Fasilitas
II.E.3. II.E.4. II.E.5.
1
AK
√
0.06
0.06
2
√
AK
3
AK
4 AK
Maks. Waktu paket Maksimum pekerjaan (jam) per tahun 20 90 buah
0.06
0.06
0.06
0.07
0.07
0.07
23
78 buah
0.11
0.11
15
120 buah
0.09
√
x
0.07
x
0.11
x
0.13
0.17 √
0.21
30
60 buah
x
0.09
x
0.11
0.14 √
0.17
24
75 buah
* Keterangan pelaksana : 1. Teknisi Litkayasa Pemula 2. Teknisi Litkayasa Pelaksana 3. Teknisi Litkayasa Pelaksana Lanjutan 4. Teknisi Litkayasa Penyelia √ menerangkan Teknisi Litkayasa sesuai tugas pokoknya x Perhatikan Uraian Tugas Pokok Teknisi Litkayasa Bab II.C
Bukti usulan penilaian berupa: 1) Copy surat penugasan dari pejabat serendah-rendahnya eselon III, sebagaimana dalam contoh Anak Lampiran huruf A yang memuat jenis pekerjaan (kecuali untuk pemeliharaan). Bagi Teknisi Litkayasa sebagai Pelaksana dengan tanda x dalam tabel di atas Surat Penugasan Pelaksanaan Kegiatan yang dimaksud adalah Surat Penugasan Khusus, sebagaimana dalam contoh Anak Lampiran huruf B. 2) Copy dokumen otentik laporan yang memuat berita acara hasil kegiatan. Untuk pemeliharaan tanpa berita acara, sebagaimana dalam contoh Anak Lampiran huruf C.
BATAN - 24 6. Pemasyarakatan Hasil Penelitian dan Perekayasaan Pemasyarakatan hasil penelitian dan perekayasaan adalah suatu kegiatan penyampaian informasi hasil penelitian dan perekayasaan dengan menggunakan bahan audiovisual, alat peraga dan maket, brosur, leaflet, booklet dll. Sub unsur pemasyarakatan hasil penelitian dan perekayasaan dapat merupakan kegiatan satu paket kegiatan atau merupakan kegiatan berdiri sendiri. Butir Kegiatan dalam sub unsur ini ada 5, yaitu : a. Membuat bahan audiovisual b. Membuat alat peraga dan maket c. Menyiapkan bahan penyusunan brosur, leaflet, booklet d. Melakukan penyuluhan penerapan hasil penelitian dan perekayasaan e. Memandu kegiatan promosi iptek.
Rincian Pelaksana, Waktu Maksimum tiap butir kegiatan dan Angka Kredit adalah sbb: Pelaksana/Angka Kredit* No. Kode
Butir Kegiatan
II.F.1. Membuat bahan audio visual II.F.2. Membuat alat peraga dan maket II.F.3. Menyiapkan bahan penyusunan brosur, leaflet dan booklet II.F.4. Melakukan penyuluhan penerapan hasil penelitian dan perekayasaan II.F.5. Memandu kegiatan promosi iptek
1
AK
x
0.10 0.05
2
√
AK
3
AK
0.12
√
0.15
0.15
21
Maks. paket pekerjaan pertahun 85 buah
0.06
0.06
0.06
20
90 buah
0.13
0.13
0.13
43
42 buah
0.30
42
43 buah
0.06
20
90 buah
√
0.13
x
0.14
x
0.18
0.24
0.05
√
0.06
0.06
4
√
* Keterangan pelaksana : 1. Teknisi Litkayasa Pemula 2. Teknisi Litkayasa Pelaksana 3. Teknisi Litkayasa Pelaksana Lanjutan 4. Teknisi Litkayasa Penyelia √ menerangkan Teknisi Litkayasa sesuai tugas pokoknya x Perhatikan Uraian Tugas Pokok Teknisi Litkayasa Bab II.C
AK
Waktu Maksimum (jam)
BATAN - 25 Bukti usulan penilaian berupa: 1) Copy surat penugasan pemasyarakatan hasil penelitian dan perekayasaan
dari
atasan langsung serendah-rendahnya eselon III, sebagaimana dalam contoh Anak Lampiran huruf A. Bagi Teknisi Litkayasa sebagai Pelaksana dengan tanda x dalam tabel di atas Surat Penugasan Pelaksanaan Kegiatan yang dimaksud adalah Surat Penugasan Khusus, sebagaimana dalam contoh Anak Lampiran huruf B. 2) Copy dokumen otentik laporan pemasyarakatan hasil penelitian dan perekayasaan dengan dilengkapi foto/contoh hard copy dan lain-lain, sebagaimana dalam contoh Anak Lampiran huruf C.
7. Pemrosesan Hasil Penelitian dan Perekayasaan Adalah kegiatan pasca penelitian dan perekayasaan dalam upaya mentransformasikan hasil penelitian dan perekayasaan untuk kepentingan perolehan paten, sertifikasi, komersialisasi atau lainnya. Sub unsur Pemrosesan hasil penelitian dan perekayasaan dapat merupakan kegiatan satu paket kegiatan atau merupakan kegiatan berdiri sendiri. Butir Kegiatan dalam sub unsur ini ada 6, yaitu : a. Melakukan pelayanan pemrosesan hasil penelitian b. Melakukan pelayanan pemrosesan hasil perekayasaan c. Membuat gambar, diagram dan peta d. Melakukan pemrosesan laporan e. Menganalisis hasil pengujian unjuk kerja produk perekayasaan f.
Melakukan supervisi pemrosesan hasil penelitian / perekayasaan
BATAN - 26 Rincian Pelaksanan, Waktu Maksimum tiap butir kegiatan dan Angka Kredit adalah sbb: Pelaksana/Angka Kredit* No. Kode II.G.1.
II.G.2.
II.G.3. II.G.4. II.G.5.
II.G.6.
Butir Kegiatan Melakukan pelayanan pemrosesan hasil penelitian Melakukan pelayanan pemrosesan hasil perekayasaan Membuat gambar, diagram dan peta Melakukan pemrosesan laporan Menganalisis hasil pengujian unjuk kerja produk perekayasaan Melakukan supervisi pemrosesan hasil penelitian/perekayasaan
1
AK
√
0.05
0.05
0.05
0.05
√
0.06
0.06
0.06
0.06
0.08
0.08
0.08
0.27
0.27
0.06
2
√
AK
0.22
3
√
AK
4
AK
x
0.17
x
0.16
x
0.20
0.25
√
0.31
x
0.16
x
0.20
0.25
√
0.31
Waktu Maksimum (jam)
Maks. paket pekerjaan pertahun
188
10 buah
* Keterangan pelaksana : 1. Teknisi Litkayasa Pemula 2. Teknisi Litkayasa Pelaksana 3. Teknisi Litkayasa Pelaksana Lanjutan 4. Teknisi Litkayasa Penyelia √ menerangkan Teknisi Litkayasa sesuai tugas pokoknya x Perhatikan Uraian Tugas Pokok Teknisi Litkayasa Bab II.C
Bukti usulan penilaian berupa: 1) Copy surat penugasan pemrosesan hasil penelitian dan perekayasaan dari atasan langsung serendah-rendahnya eselon III, sebagaimana dalam contoh Anak Lampiran huruf A. Bagi Teknisi Litkayasa sebagai Pelaksana dengan tanda x dalam tabel di atas Surat Penugasan Pelaksanaan Kegiatan yang dimaksud adalah Surat Penugasan Khusus, sebagaimana dalam contoh Anak Lampiran huruf B. 2) Copy dokumen otentik laporan pemrosesan hasil penelitian dan perekayasaan dan copy dokumen pengusulan/pengajuan paten, sertifikasi, komersialisasi atau lainnya, sebagaimana dalam contoh Anak Lampiran huruf C.
BATAN - 27 C. Pengembangan Profesi Kegiatan pengembangan profesi untuk Jabatan Fungsional Teknisi Penelitian dan Perekayasaan meliputi 4 macam: 1. Membuat karya tulis/karya ilmiah di bidang penelitian dan perekayasaan Karya tulis diklasifikasikan berdasarkan: a. Bentuk penyajian (buku, makalah): Buku adalah karya tulis/karya ilmiah yang menyampaikan kupasan ilmiah secara tuntas dan menyeluruh dari sebuah obyek bahasan dan dipersyaratkan memiliki jumlah kata tidak kurang dari 18.000 kata (setara dengan 60 halaman kertas A4 diketik huruf arial font 12, satu spasi). Makalah adalah karya tulis/karya ilmiah yang menyampaikan kupasan ilmiah sebuah obyek bahasan secara terbatas sesuai pilihan sudut pandang atau parameter pengupasan. b. Status publikasi (terbit, tidak terbit): Karya tulis/karya ilmiah disebut sebagai terbit bila telah memiliki kode penerbitan, ISBN, ISSN atau lainnya yang umum diakui. Apabila belum memiliki kode seperti tersebut di depan, karya dianggap sebagai belum terbit dan dinilai sebagai karya tulis tidak terbit. Khusus untuk karya tulis ilmiah yang belum terbit, penilaian hanya dapat diberikan apabila karya itu telah terlebih dulu diperiksa dan disetujui oleh Komisi Pembina Tenaga Fungsional Unit Kerja tempat penulis utama bekerja sehingga mendapatkan nomor registrasi. c. Substansi/isi (layanan bidang penelitian: hasil percobaan, hasil survei, evaluasi, kajian metode penelitian adapun layanan bidang perekayasaan: teknik pengelasan, teknis produksi dan lain lain). d. Media pemuatan: karya ilmiah dapat terbit di dalam berbagai media, seperti dalam majalah, prosiding, buku, koran, atau dalam bentuk rilis tunggal dan manuskrip pidato/prasaran, termasuk di dalamnya adalah bentuk file elektronik dari media di atas: e-book, CD-Rom dan lain lain. e. Derajat keilmiahan : karya tulis ilmiah, karya tulis popular, karya yang inspiratif dan karya tulis inovatif. f.
Jumlah penulis (penulis tunggal atau bersama).
Penilaian angka kredit terhadap karya tulis ilmiah diberikan mengikuti aturan sebagai berikut. a. Angka kredit karya tulis/karya ilmiah dipengaruhi oleh kualitas isi dan kesesuaian format penulisan yang berlaku (SK Kepala BATAN No.177/KA/XII/2008 Tanggal 24
BATAN - 28 Desember 2008 tentang Panduan Penelitian dan Pengembangan BATAN). Angka kredit yang tercantum dalam tabel-tabel dalam petunjuk ini adalah angka kredit maksimum. b. Angka kredit karya tulis/karya ilmiah didistribusikan kepada maksimal 4 (empat) penulis pertama dengan rincian 60% angka kredit diberikan kepada penulis utama dan sisa 40% dibagi rata kepada penulis pembantu lainnya. Penulis tunggal mendapatkan seluruh (100%) angka kredit karya tersebut. c. Karya tulis Teknisi Litkayasa yang dapat dinilaikan adalah karya tulis yang dihasilkan oleh Teknisi Litkayasa serendah-rendahnya Teknisi Litkayasa Pelaksana Lanjutan (golongan III/a ke atas ). Apabila dipandang sangat perlu, kepala unit kerja setingkat eselon II dapat menugaskan secara khusus seorang
Teknisi Litkayasa dengan
pangkat di bawah III/a menyusun dan menyajikan makalah di bidang litkayasa dengan catatan tidak ada perkecualian dalam standar kualitas penulisan. Penugasan yang dimaksud dinyatakan dalam sebuah surat tugas khusus yang memuat pertimbangan–pertimbangan yang disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan mendesak. d. Khusus untuk Teknisi Litkayasa yang dalam status maintenance, karya tulis/makalah yang dapat dinilaikan adalah yang diterbitkan paling lama 2 (dua) tahun dari tmt. PAK terakhir. e. Dalam rangka menggiatkan penyebaran karya tulis ilmiah dari Teknisi Litkayasa, maka karya tulis ilmiah yang diterbitkan dalam jurnal atau penerbitan internasional akan diberi tambahan Angka kredit sebesar 50 % dari Angka kredit bila diterbitkan di dalam negeri. f.
Karya ilmiah hasil penelitian, pengkajian, survei dan evaluasi di bidang penelitian dan perekayasaan yang tidak dipublikasikan, harus telah disetujui atasan langsung dan telah didiskusikan dalam forum ilmiah tingkat bidang atau yang diselenggarakan oleh KPTF.
No
Kode
Bentuk/Status Keterbitan Karya Tulis Ilmiah
Angka kredit Maks.
Karya tulis ilmiah berbentuk buku, terbit dan
1.
diedarkan secara nasional III.A.1.a
a. hasil penelitian, pengkajian, survei, evaluasi
12,50
III.A.3.a
b. hasil tinjauan atau ulasan ilmiah gagasan sendiri
8,00
BATAN - 29 Karya tulis ilmiah berbentuk buku, belum terbit
2.
III.A.2.a. a. hasil penelitian, pengkajian, survei, evaluasi
8,00
III.A.4.a
7,00
b. hasil tinjauan atau ulasan ilmiah gagasan sendiri Karya tulis ilmiah berbentuk makalah, terbit (diakui
3.
LIPI) III.A.1.b
a. hasil penelitian, pengkajian, survei, evaluasi
6,00
III.A.3.b
b. hasil tinjauan atau ulasan ilmiah gagasan sendiri
4,00
Karya tulis ilmiah berbentuk makalah, belum terbit
4.
5.
III.A.2.b
a. hasil penelitian, pengkajian, survei, evaluasi
4,00
III.A.4.b
b. hasil tinjauan atau ulasan ilmiah gagasan sendiri
3,50
III.A.5.
Karya tulis popular di bidang penelitian dan perekayasaan yang disebarluaskan melalui media
2,50
massa (berstatus terbit) 6.
III.A.6.
Naskah prasaran berupa tinjauan atau ulasan ilmiah hasil gagasan sendiri di bidang penelitian dan
2,50
perekayasaan pertemuan ilmiah
Dokumen usulan penilaian berupa: 1) Copy naskah karya tulis yang telah disahkan oleh pejabat eselon II unit pengusul. Apabila naskah karya tulis merupakan hasil karya beberapa penulis dan diantaranya adalah Teknisi Litkayasa Pemula dan atau Teknisi Litkayasa Lanjutan, dalam menilaikan makalah ini harus menyertakan Surat Penugasan Khusus Penulisan Makalah, sebagaimana dalam contoh Anak Lampiran huruf D. 2) Dokumen yang dimaksud harus dapat menunjukkan identitas jelas: a. Halaman muka majalah/prosiding/buku b. Halaman yang memuat daftar editor penerbit c. Halaman daftar isi seluruhnya (untuk buku) atau halaman daftar isi yang memuat judul karya tulis yang dinilaikan d. Seluruh naskah makalah utuh
2. Menyusun Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pengelolaan Kegiatan Penelitian dan Perekayasaan Petunjuk teknis pelaksanaan pengelolaan kegiatan litkayasa disusun mengikuti pola atau format yang ditetapkan di dalam manual jaminan mutu unit kerja setempat.
BATAN - 30 Angka kredit untuk petunjuk teknis diberikan apabila petunjuk teknis dimaksud telah teregistrasi dan digunakan secara resmi di tempat penyusun bekerja, sesuai manual jaminan mutu yang berlaku di unit setempat. Besarnya angka kredit ditentukan antara lain dengan mempertimbangkan ruang lingkup berlaku dan tingkat kesulitan pembuatannya. Petunjuk
Teknis
Pelaksanaan
Pengelolaan
Kegiatan
Penelitian
dan
Perekayasaan yang dapat dinilai adalah petunjuk teknis yang isinya merupakan karya asli penyusun, bukan merupakan terjemahan atau saduran. Bila isinya merupakan terjemahan atau saduran maka akan dinilai sebagai tulisan saduran/terjemahan Distribusi angka kredit dilakukan seperti yang berlaku untuk karya tulis/karya ilmiah.
No
Kode
1.
III.B.
Bentuk Karya Tulis Petunjuk teknis pelaksanaan pengelolaan kegiatan penelitian dan perekayasaan
Angka kredit Maksimum 3,00
Dokumen usulan penilaian berupa: Copy naskah petunjuk teknis pelaksanaan pengelolaan kegiatan litkayasa yang telah disahkan oleh eselon II unit pengusul. Untuk dokumen bersifat rahasia cukup keterangan dari eselon II unit pengusul.
BATAN - 31 PEDOMAN PENILAIAN JUKNIS DAN KARYA TULIS a. PEDOMAN PENILAIAN JUKNIS NO
UNSUR YANG DINILAI
NILAI
1 1
2
3
2
3
4
Keaslian Karya a. Asli gagasan penulis b. Hasil rangkuman pustaka + gagasan/pengalaman c. Rangkuman banyak pustaka (> Pustaka) d. Rangkuman dari beberapa pustaka e. Sesuatu yang umum dilakukan kebanyakan orang Tingkat Kedapatgunaan a. Sangat Tinggi b. Tinggi c. Sedang d. Rendah Penggunaan Juknis a. BATAN b. Unit Kerja c. Bidang atau yang lebih rendah d. Digunakan sendiri Jumlah Halaman Isi a. > 16 Halaman b. 13 - 16 Halaman c. 9 - 12 Halaman d. 5 - 8 Halaman e. < 4 Halaman
NILAI TOTAL BOBOT (Nilai × Bobot × (%) nilai maksimal) 4 5
1 0,75 0,5 0,25
30
Nilai minimum = 0 × 30% × 3 = 0
50
Nilai minimum = 0,1 × 50% × 3 = 0,15
10
Nilai minimum = 0,1 × 10% × 3 = 0,03
10
Nilai minimum = 0,2 × 10% × 3 = 0,06
0 1 0,7 0,4 0,1 1 0,7 0,4 0,1 1 0,8 0,6 0,4 0,2
b. PEDOMAN PENILAIAN KARYA TULIS NO MATERI PENILAIAN BOBOT (%) 1 Ketaatan mengikuti norma penulisan 15 2 Eksistensi/volume pekerjaan, diukur dari jumlah kata 10 3 Kualitas tulisan, terdiri dari a. Abstrak 20 b. Pendahuluan 10 c. Hipotesis/Metodologi 10 d. Hasil dan Pembahasan 25 e. Kesimpulan 20
NILAI
BATAN - 32 3. Menterjemahkan/Menyadur Buku atau Bahan-bahan Lain di Bidang Penelitian dan Perekayasaan Terjemahan atau saduran buku atau bahan-bahan lain di bidang litkayasa disusun mengikuti pola atau format tulisan sumber aslinya. Angka kredit bagi karya terjemahan atau saduran hanya dapat diberikan apabila karya dimaksud telah teregistrasi sebagai karya terjemahan di unit kerja setempat. Besarnya angka kredit ditentukan antara lain dengan mempertimbangkan kualitas terjemahan atau saduran.
Angka No
Kode
Bentuk/Status Karya Terjemah/Saduran
kredit Maks.
1.
III.C.1.a
Karya terjemah/saduran berbentuk buku, terbit
7,00
2.
III.C.2.a
Karya terjemah/saduran berbentuk buku, belum terbit
3,50
3.
III.C.1.b
Karya terjemah/saduran berbentuk makalah, terbit
3,50
4.
III.C.2.b
Karya terjemah/saduran berbentuk makalah, belum terbit
1,50
Dokumen usulan penilaian berupa: Copy naskah terjemahan atau saduran yang telah disahkan oleh eselon II unit pengusul.
4. Mengembangkan Teknologi Tepat Guna Teknologi tepat guna adalah teknologi sederhana dan mudah diterapkan untuk tujuan praktis. Pengembang bisa perorangan atau tim/kelompok pengembang. Dokumen pengembangan teknologi tepat guna yang dinilai adalah yang telah mendapatkan pernyataan tertulis dari pejabat struktural sekurang-kurangnya Eselon III bahwa teknologi tersebut dapat dimanfaatkan oleh masyarakat.
No 1.
Kode III.D.
Karya Teknologi Tepat Guna, diakui bermanfaat
Angka kredit Maksimum 5,00
Dalam hal teknologi tepat guna ditemukan atau dikembangkan oleh tim, maka Ketua Tim berhak menerima 60% dari angka kredit, sisanya dibagi rata untuk segenap penemu bantu, maksimal 3 orang.
BATAN - 33 D. Kegiatan Penunjang 1. Mengajar/Melatih di bidang Penelitian dan Perekayasaan: a. Mengajar/Melatih Diklat Kegiatan melakukan pengajaran/pelatihan teori atau praktek yang bersifat ilmiah dalam pendidikan formal di BATAN dan diklat baik yang diselenggarakan oleh BATAN maupun instansi pemerintah di luar BATAN. Penugasan mengajar/melatih dikeluarkan oleh serendah-rendahnya Eselon II. Jumlah jam mengajar/melatih maksimal yang dapat dinilaikan dalam satu tahun adalah 32 jam. Satu SKS ekivalen dengan 16 jam dalam satu semester No.Kode
Satuan Kegiatan
IV.A.1.
Mengajar atau melatih diklat setiap 2 jam
Angka Kredit 0,04
Dokumen usulan penilaian berupa: Copy surat penugasan mengajar/melatih yang dikeluarkan oleh serendah-rendahnya Eselon II.
b. Membimbing Siswa Bimbingan siswa adalah kegiatan yang bersifat memberi contoh, dorongan, petunjuk dan pengawasan kepada siswa praktek latihan kerja. Kegiatan membimbing siswa harus dibuktikan dengan penugasan/persetujuan untuk melakukan bimbingan siswa dari pejabat serendah-rendahnya eselon II. Angka kredit kegiatan membimbing siswa diberikan berdasarkan jumlah copy dokumen penugasan. No.Kode IV.A.2.
Satuan Kegiatan Membimbing siswa, setiap kali
Angka Kredit 0,04
2. Mengikuti Seminar/Lokakarya Angka kredit kegiatan mengikuti suatu seminar/lokakarya diberikan berdasarkan sertifikat yang diperoleh dan peran dengan angka kredit tertinggi di dalam seminar tersebut. Untuk seminar/lokakarya yang dilaksanakan lebih dari satu hari, seorang Teknisi Litkayasa dimungkinkan mendapat lebih dari 1 (satu) sertifikat atas peran serta aktifnya
BATAN - 34 di dalam seminar/lokakarya tersebut, seperti menjadi pemrasaran dan atau menjadi narasumber. Penilaian angka kredit mengikuti seminar untuk Teknisi Litkayasa dengan jabatan Teknisi Litkayasa Pelaksanan Pemula s/d Teknisi Litkayasa Pelaksana hanya diberikan
terhadap
satu
sertifikat
kesertaan
seminar
per
tahun
dari
tahun
penyelenggaraan yang berbeda. Seminar tersebut diselenggarakan oleh Panitia Pertemuan Ilmiah setingkat unit eselon II atau Organisasi Profesi bertaraf nasional. Mengikuti diklat dengan durasi kurang dari 30 jam dikategorikan mengikuti seminar sebagai peserta.
No.
Nama Kegiatan
Kode IV.B.
Angka Kredit
Mengikuti seminar/lokakarya/pertemuan teknis dengan peran sebagai:
IV.B.1.
Pemrasaran (setara penyaji, presenter dan penyampai makalah)
3,00
IV.B.2.
Moderator/pembahas (setara dengan peneliti/narasumber)
2,00
IV.B.3.
Peserta (setara dengan peninjau,pendengar dan pemantau)
1,00
Dokumen usulan penilaian berupa: copy sertifikat keikutsertaan dalam suatu seminar, disahkan pejabat Eselon II.
3. Menjadi Anggota Tim Penilai Jabatan Teknisi Penelitian dan Perekayasaan Tim Penilai Jabatan Teknisi Litkayasa adalah Tim Penilai di tingkat BATAN diangkat berdasarkan Keputusan Kepala BATAN.
No. Kode IV.C.
Nama Kegiatan Menjadi anggota Tim Penilai Jabatan Teknisi Penelitian dan Perekayasaan, Penilaian setiap tahun
Angka Kredit 0,50
Dokumen usulan penilaian berupa: copy dokumen otentik Keputusan Kepala BATAN.
BATAN - 35 4. Menjadi Anggota Organisasi Profesi Organisasi profesi yang dimaksud adalah organisasi yang bersifat ilmiah teknis, sesuai dengan profesinya di BATAN, atau sesuai dengan disiplin keilmuan. Seorang Teknisi Litkayasa dapat berfungsi di organisasi sebagai pengurus atau sebagai anggota. Organisasi profesi dapat bertingkat internasional/nasional atau propinsi. No. Kode IV.D.1.
Angka
Kegiatan
Kredit
Menjadi anggota organisasi profesi tingkat internasional/ nasional
IV.D.1.a.
Sebagai pengurus aktif, per tahun
1,00
IV.D.1.b.
Sebagai anggota aktif, per tahun
0,75
IV.D.2.
Menjadi
anggota
organisasi
profesi
tingkat
provinsi/
kabupaten/kota IV.D.2.a.
Sebagai pengurus aktif, per tahun
0,50
IV.D.2.b.
Sebagai anggota aktif, per tahun
0,35
Dokumen usulan penilaian berupa: copy tanda keanggotaan yang masih berlaku dalam organisasi profesi.
5. Memperoleh penghargaan/tanda jasa Piagam kehormatan/tanda-kehormatan/tanda-jasa yang dapat dinilai antara lain adalah tanda kehormatan/tanda-jasa dari pemerintah RI, termasuk tanda kehormatan Satya
Lancana
Karya
Satya,
Wira
Karya,
Nararya
dan
lain-lain.
Tanda
kehormatan/tanda jasa dari pemerintah negara lain khusus yang berkaitan dengan kegiatan ilmiah, tanda kehormatan/tanda jasa dari organisasi ilmiah dan gelar akademis (doktor honoris kausa) dapat juga dinilaikan.
No.
Nama Kegiatan
Kode
Angka Kredit
IV.E.
Mendapatkan Tanda Kehormatan Satya Lencana
IV.E.a.
30 (tiga puluh) tahun
3,00
IV.E.b.
20 (dua puluh) tahun
2,00
IV.E.c.
10 (sepuluh) tahun
1,00
IV.E.d.
Penghargaan pemerintah atas prestasi di bidangnya
BATAN - 36 1. Doktor honoris kausa
15,00
2. Tanda penghargaan/jasa dari Pemerintah Pusat di
3,00
luar Satya Lancana Karya Satya yang sudah diatur, tanda penghargaan dari Pemerintah Negara lain 3. Tanda penghargaan/jasa dari Pemerintah Tingkat
2,00
Propinsi atau serendahnya tingkat Kota/Kabupaten dan tanda penghargaan dari instansi akademik di luar negeri 4. Tanda penghargaan/jasa dari instansi Pemerintah
1,00
setingkat Eselon-1 seperti Perguruan Tinggi Negeri, Lembaga Riset Negeri
Dokumen usulan penilaian berupa: copy piagam penghargaan disahkan pejabat Eselon II.
6. Memperoleh gelar kesarjanaan lainnya. Setiap Teknisi Litkayasa dapat melanjutkan pendidikan tingkat Diploma II, Diploma III dan Sarjana selain di bidang penelitian dan perekayasaan. No.Kode
Nama Kegiatan
Angka Kredit
IV.F.
Memperoleh gelar kesarjanaan lainnya
IV.F.1.
Sarjana
5,00
IV.F.2.
Diploma III
3,00
IV.F.3.
Diploma II
2,00
Dokumen usulan penilaian berupa: copy ijazah/sertifikat kelulusan yang disahkan oleh lembaga pendidikan yang berwenang.
BATAN - 37 E. Rincian Kegiatan, Satuan Hasil (Bukti Kegiatan) dan Besarnya Angka Kredit bagi Teknisi Litkayasa yang Melaksanakan Rincian Kegiatan, Satuan Hasil (bukti kegiatan) dan besarnya Angka Kredit bagi Teknisi Litkayasa yang melaksanakan
NO
I
BUTIR KEGIATAN
SATUAN HASIL
TEKNISI TEKNISI TEKNISI TEKNISI LITKAYASA LITKAYASA LITKAYASA LITKAYASA PELAKSANA PEMULA PELAKSANA PENYELIA LANJUTAN
PENDIDIKAN A. Pendidikan sekolah dan memperoleh Gelar/Ijazah 1. Diploma III
Ijazah
60
60
60
60
2. Diploma II
Ijazah
40
40
40
40
3. Sekolah Menengah Tingkat Atas/Diploma I
Ijazah
25
25
25
25
1. Lamanya lebih dari 960 jam
STTPP
15
15
15
15
2. Lamanya antara 641-960 jam
STTPP
9
9
9
9
3. Lamanya antara 481-640 jam
STTPP
6
6
6
6
4. Lamanya antara 161-480 jam
STTPP
3
3
3
3
5. Lamanya antara 81 -160 jam
STTPP
2
2
2
2
6. Lamanya antara 30 - 80 jam
STTPP
1
1
1
1
B. Pendidikan dan Pelatihan di bidang Fungsional Teknisi Litkayasa dan memperoleh Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STTPP)
II
PELAYANAN KEGIATAN PENELITIAN DAN PEREKAYASAAN 0,71
0,88
1,03
1,17
1. Menyusun rencana percobaan
Laporan
0,14
0,18
0,22
0,28
2. Menyusun kebutuhan percobaan
Laporan
0,09
0,11
0,14
0,14
3. Menyiapkan kebutuhan percobaan
Laporan
0,05
0,05
0,05
0,05
4. Melakukan pengamatan/ pengukuran obyek percobaan
Laporan
0,06
0,08
0,08
0,08
5. Mengolah data percobaan
Laporan
0,12
0,15
0,15
0,15
6. Menganalisis hasil percobaan
Laporan
0,25
0,31
0,39
0,48
0,34
0,42
0,49
0,56
A. Pelaksanaan Kegiatan Percobaan
B. Pelaksanaan Kegiatan Survei 1. Menyusun kebutuhan survei
Laporan
0,07
0,08
0,11
0,11
2. Mengumpulkan data
Laporan
0,04
0,04
0,04
0,04
3. Mengelompokan data survei obyek percobaan data survei
Laporan
0,06
0,08
0,08
0,08
4. Menganalisis hasil survei
Laporan
0,17
0,21
0,26
0,33
BATAN - 38 -
NO
BUTIR KEGIATAN
SATUAN HASIL
C. Pelaksanaan Kegiatan Rancang Bangun/Perekayasaan
TEKNISI TEKNISI TEKNISI TEKNISI LITKAYASA LITKAYASA LITKAYASA LITKAYASA PELAKSANA PEMULA PELAKSANA PENYELIA LANJUTAN
0,66
0,79
0,96
1,43
1. Merancang kebutuhan pembuatan proses/sistem/ model/prototip
Laporan
0,23
0,28
0,35
0,44
2. Menyiapkan kebutuhan pembuatan proses/sistem/ model/prototip
Laporan
0,05
0,05
0,05
0,05
3. Menyusun rangkaian pembuatan proses/sistem/model/prototip
Laporan
0,06
0,07
0,07
0,07
4. Melakukan penyetelan dan pengujian rangkaian pembuatan proses/sistem/model/prototip
Laporan
0,13
0,16
0,20
0,20
5. Melakukan pembuatan bagianbagian dari prototip
Laporan
0,07
0,08
0,11
0,11
6. Melakukan pengawasan kegiatan pelayanan perekayasaan
Laporan
0,12
0,15
0,18
0,23
0,31
0,37
0,44
0,49
D. Pelaksanaan Jasa Teknis 1. Mengambil dan memproses sampel
Laporan
0,04
0,04
0,04
0,04
2. Melakukan pengukuran/analisis
Laporan
0,05
0,06
0,06
0,06
3. Menguji bahan unjuk kerja alat
Laporan
0,09
0,11
0,14
0,14
4. Melakukan layanan informasi teknis ilmiah
Laporan
0,13
0,16
0,20
0,25
0,39
0,46
0,55
0,62
E. Pemeliharan Alat dan Fasilitas 1. Memelihara alat dan fasilitas
Laporan
0,06
0,06
0,06
0,06
2. Memperbaiki alat dan fasilitas
Laporan
0,06
0,07
0,07
0,07
3. Melakukan penyetelan dan kalibrasi alat
Laporan
0,07
0,09
0,11
0,11
4. Melakukan peningkatan fungsi alat dan fasilitas
Laporan
0,11
0,13
0,17
0,21
5. Melakukan penjaminan mutu laboratorium fasilitas
Laporan
0,09
0,11
0,14
0,17
0,47
0,55
0,64
0,70
F. Pemasyarakatan Hasil Penelitian dan Perekayasaan 1. Membuat bahan audio visual
Laporan
0,10
0,12
0,15
0,15
2. Membuat alat peraga dan maket
Laporan
0,05
0,06
0,06
0,06
3. Menyiapkan bahan penyuluhan brosur, leaflet, booklet
Laporan
0,13
0,13
0,13
0,13
4. Melakukan penyuluhan
Laporan
0,14
0,18
0,24
0,30
BATAN - 39 -
NO
BUTIR KEGIATAN
SATUAN HASIL
TEKNISI TEKNISI TEKNISI TEKNISI LITKAYASA LITKAYASA LITKAYASA LITKAYASA PELAKSANA PEMULA PELAKSANA PENYELIA LANJUTAN
penerapan hasil penelitian dan Perekayasaan 5. Memandu kegiatan promosi Iptek
Laporan
G. Pemrosesan Hasil Penelitian dan Perekayasaan
III
0,05
0,06
0,06
0,06
0,66
0,81
0,96
1,08
1. Melakukan pelayanan pemrosesan hasil penelitian
Laporan
0,05
0,05
0,05
0,05
2. Melakukan pelayanan pemrosesan hasil perekayasaan
Laporan
0,06
0,06
0,06
0,06
3. Membuat gambar, diagram dan peta
Laporan
0,06
0,08
0,08
0,08
4. Melakukan pemrosesan laporan
Laporan
0,17
0,22
0,27
0,27
5. Menganalisis hasil pengujian unjuk kerja produk perekayasaan
Laporan
0,16
0,20
0,25
0,31
6. Melakukan supervisi proses hasil penelitian perekayasaan
Laporan
0,16
0,20
0,25
0,31
Tiap buku
12,5
12,5
12,5
12,5
Tiap Makalah
6,0
6,0
6,0
6,0
Tiap buku
8,0
8,0
8,0
8,0
Tiap makalah
4,0
4,0
4,0
4,0
PENGEMBANGAN PROFESI A. Membuat Karya Tulis / Karya ilmiah di Bidang Penelitian dan Perekayasaan 1. Karya ilmiah hasil penelitian, pengkajian, survei dan evaluasi di bidang penelitian dan perekaya-saan yang dipublikasikan a. Dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan secara nasional b.Dalam majalah ilmiah yang diakui oleh LIPI 2. Karya ilmiah hasil penelitian, pengkajian, survei dan evaluasi di bidang penelitian dan perekayasaan yang tidak dipublikasikan a. Dalam bentuk buku b. Dalam bentuk makalah 3. Karya tulis berupa tinjauan atau ulasan ilmiah di bidang rancang
BATAN - 40 -
NO
BUTIR KEGIATAN
SATUAN HASIL
TEKNISI TEKNISI TEKNISI TEKNISI LITKAYASA LITKAYASA LITKAYASA LITKAYASA PELAKSANA PEMULA PELAKSANA PENYELIA LANJUTAN
bangun bidang penelitian dan perekayasaan hasil gagasan sendiri yang dipublikasikan a. Dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan secara nasional
Tiap buku
8,0
8,0
8,0
8,0
Tiap naskah
4,0
4,0
4,0
4,0
Tiap buku
7,0
7,0
7,0
7,0
Tiap makalah
3,5
3,5
3,5
3,5
5. Karya ilmiah populer di bidang penelitian dan perekayasaan yang disebarluaskan melalui media massa
Tiap naskah
2,5
2,5
2,5
2,5
6. Menyampaikan prasaran berupa tinjauan atau ulasan ilmiah hasil gagasan sendiri di bidang penelitian dan perekayasaan dalam pertemuan ilmiah
Tiap naskah
2,5
2,5
2,5
2,5
Tiap naskah
3,0
3,0
3,0
3,0
Tiap buku
7
7
7
7
Tiap naskah
3,5
3,5
3,5
3,5
b. Dalam majalah ilmiah yang diakui oleh LIPI 4. Karya tulis berupa tinjauan atau ulasan ilmiah di bidang rancang bangun bidang penelitian dan perekayasaan hasil gagasan sendiri yang tidak dipublikasikan a. Dalam bentuk buku b. Dalam bentuk makalah
B. Menyusun Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pengelolaan Kegiatan Penelitian dan Perekayasaan C. Menerjemahkan/Menyadur Buku dan Bahan-bahan Lain di Bidang Penelitian dan Perekayasaan 1. Terjemahan/Saduran di bidang penelitian dan perekayasaan yang dipublikasikan a. Dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan secara nasional b. Dalam majalah ilmiah yang diakui oleh LIPI 2. Terjemahan/saduran di bidang penelitian dan perekayasaan
BATAN - 41 -
NO
BUTIR KEGIATAN
SATUAN HASIL
TEKNISI TEKNISI TEKNISI TEKNISI LITKAYASA LITKAYASA LITKAYASA LITKAYASA PELAKSANA PEMULA PELAKSANA PENYELIA LANJUTAN
yang tidak dipublikasikan a. Dalam bentuk buku
Tiap buku
3,5
3,5
3,5
3,5
Tiap makalah
1,5
1,5
1,5
1,5
Tiap Karya
5,0
5,0
5,0
5,0
Setiap 2 jam
0,04
0,04
0,04
0,04
Setiap kali
0,04
0,04
0,04
0,04
1. Pemrasaran
Setiap kali
3,0
3,0
3,0
3,0
2. Moderator/pembahas/narasumber
Setiap kali
2,0
2,0
2,0
2,0
3. Peserta
Setiap kali
1,0
1,0
1,0
1,0
Setiap tahun
0,5
0,5
0,5
0,5
a. Pengurus aktif
Per tahun
1,0
1,0
1,0
1,0
b. Anggota aktif
Per tahun
0,75
0,75
0,75
0,75
a. Pengurus aktif
Per tahun
0,5
0,5
0,5
0,5
b. Anggota aktif
Per
0,3
0,3
0,3
0,3
b. Dalam bentuk makalah D. Mengembangkan Teknologi Tepat Guna di Bidang Pelayanan Kegiatan Penelitian dan Perekayasaan IV
KEGIATAN PENUNJANG A. Mengajar/Melatih di Bidang Penelitian dan Perekayasaan 1. Mengajar/melatih diklat 2. Membimbing siswa B. Mengikuti Seminar/Lokakarya
C. Menjadi Tim Penilai Jabatan Fungsional Teknisi Litkayasa Menjadi anggota Tim Penilai Jabatan Fungsional Teknisi Litkayasa D. Menjadi Anggota Organisasi Profesi 1. Tingkat Nasional/Internasional sebagai
2. Tingkat Provinsi / Kabupaten / Kota sebagai:
BATAN - 42 -
NO
BUTIR KEGIATAN
SATUAN HASIL
TEKNISI TEKNISI TEKNISI TEKNISI LITKAYASA LITKAYASA LITKAYASA LITKAYASA PELAKSANA PEMULA PELAKSANA PENYELIA LANJUTAN
tahun E. Memperoleh Penghargaan / Tanda Jasa 1. Satya Lencana Karya Satya 30 (tigapuluh) tahun
Tanda jasa
3,0
3,0
3,0
3,0
2. Satya Lencana Karya Satya 20 (duapuluh) tahun
Tanda jasa
2,0
2,0
2,0
2,0
3. Satya Lencana Karya Satya 10 (sepuluh) tahun
Tanda jasa
1,0
1,0
1,0
1,0
4. Penghargaan Pemerintah atas prestasi bidangnya *)
Tanda jasa
15,0
15,0
15,0
15,0
1. Sarjana (S1)
Ijazah
5,0
5,0
5,0
5,0
2. Diploma III
Ijazah
3,0
3,0
3,0
3,0
3. Diploma II
Ijazah
2,0
2,0
2,0
2,0
F. Memperoleh Gelar Kesarjanaan Lain
Keterangan : *) Lihat unsur-unsur penilaian penunjang butir 5.
BATAN - 43 BAB IV PEMBINAAN KARIER JABATAN FUNGSIONAL TEKNISI LITKAYASA
Jabatan Fungsional Teknisi Litkayasa (JFTL) adalah salah satu jabatan dari jabatan fungsional tertentu yang saat ini ada dan dikelola secara nasional. Jabatan ini merupakan jabatan karier bagi PNS dengan ijazah serendah rendahnya SLTA/Diploma 1, yang memungkinkan PNS pemangku jabatan Teknisi Litkayasa meniti karier hingga pangkat/gol ruang Penata Tk I-III/d, sesuai dengan jabatan yang dipangkunya berdasarkan angka kredit yang dimiliki. Oleh karenanya pembinaan dan pengembangan karier bagi jabatan Fungsional Teknisi Litkayasa perlu mendapat perhatian yang khusus dan seksama tidak saja dari BPPT sebagai instansi pembina jabatan akan tetapi juga dari seluruh pihak yang terkait : pejabat pengelola yang menangani Administrasi Jabatan Teknisi Litkayasa pada instansi pengguna jabatan; penilai Jabatan; Atasan langsung/pimpinan unit dimana Pemangku jabatan itu berada dan Pemangku itu sendiri.
Pembinaan karier jabatan Fungsional Teknisi Litkayasa meliputi:
Pengangkatan pertama dalam jabatan Teknisi Litkayasa.
Penempatan Teknisi Litkayasa.
Kenaikan jabatan dan pangkat Teknisi Litkayasa
Pembebasan sementara dari jabatan Teknisi Litkayasa.
Pengangkatan kembali dalam jabatan Teknisi Litkayasa
Pemberhentian dari jabatan Teknisi Litkayasa
Perpindahan jabatan dari Teknisi Litkayasa ke fungsional lain
Pedoman pembinaan karier jabatan Teknisi Litkayasa.
A. Pengangkatan Pertama 1. Pengangkatan
pertama dalam jabatan Teknisi Litkayasa harus memenuhi syarat
berikut: a. Ada formasi untuk jabatan tersebut pada unit kerja yang bersangkutan. b. Beijazah minimal sekolah Menengah Tingkat Atas termasuk Diploma 1 (D1) sesuai dengan tugas pokok dan fungsi unit kerja yangbersangkutan. Jika tidak sesuai dengan tugas pokok dan fungsi unit kerja harus dilampiri surat penugasan dari kepala unit kerja yangbersangkutan, sebagaimana dalam contoh Anak Lampiran huruf E.
BATAN - 44 c. Pangkat serendah rendahnya Pengatur Muda, golongan II/a. d. Telah bekerja dalam bidang pelayanan penelitian atau perekayasaan sekurangkurangnya 2 (dua) tahun dengan melampirkan surat keterangan yang menerangkan sejak kapan yang bersangkutan bekerja dalam bidang penelitian dan perekayasaan, sebagaimana dalam contoh Anak Lampiran huruf F. e. Sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun sebelum mencapai batas usia pensiun berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. f. Penentuan jabatan Teknisi Litkayasa digunakan jumlah angka kredit yang berasal dari unsur utama g. Semua unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan dalam DP3 pada 1 (Satu) Tahun terakhir sekurang kurangnya bernilai baik. h. Telah mengikuti dan pelatihan fungsional Teknisi Litkayasa dan mendapat STTPP. i. Mengajukan
surat
permohonan
untuk
diangkat
sebagai
Teknisi
Litkayasa,
sebagaimana dalam contoh Anak Lampiran huruf G. j. Daftar Usul Penetapan Angka Kredit (DUPAK). k. Surat Pernyataan melakukan kegiatan pelayanan penelitian dan perekayasaan. l. Surat pengusulan pengangkatan dalam jabatan fungsional Teknisi Litkayasa dari Unit kerja kepada Ketua TPJ-Teknisi Litkayasa up. Kepala BSDM, sebagaimana dalam contoh Anak Lampiran huruf H.
2. Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dari jabatan lain ke dalam jabatan fungsional Teknisi Litkayasa dianggap sebagai pengangkatan pertama jabatan fungsional Teknisi Litkayasa, serta dilengkapi Surat Pemberhentian dari jabatan struktural/ fungsional lain sebelumnya.
3. Calon Teknisi Litkayasa yang diangkat ke dalam jabatan fungsional Teknisi Litkayasa, pangkat/golongan ruang ditetapkan sama dengan pangkat/golongan ruang yang dimiliki, sedangkan jenjang jabatan Teknisi Litkayasa ditetapkan berdasarkan angka kredit hasil penilaian yang tertuang dalam Surat Keputusan Penetapan Angka Kredit yang bersangkutan.
BATAN - 45 Contoh : Penentuan angka kredit untuk pengangkatan pertama 1) Saudara Zaenal pendidikan terakhir adalah Diploma III, bekerja di salah satu unit kerja yang tupoksinya adalah di bidang penelitian dan perekayasaan terhitung mulai 1 April 2003 sebagai calon PNS . Pada 1April 2004 yang bersangkutan diangkat sebagai PNS dengan pangkat Pengatur golongan ruang II/c. Untuk dapat diangkat pertama kali sebagai Teknisi Likayasa yang bersangkutan harus memenuhi masa kerja 2 tahun (paling cepat pada 1 April 2005), mempunyai angka kredit dari unsur utama minimal 60. DP3 untuk semua unsur minimal baik. (karena yang bersangkutan berijazah DIII, maka angka kredit yang bersangkutan cukup dari ijazah saja yaitu 60.
2) Saudara Pande pendidikan terakhir SLTA, adalah calon PNS terhitung mulai tanggal 1April 1998. Pada 6 (enam) tahun pertama (1 April 1998 Sampai dengan 1 April 2004) ditempatkan pada bidang administrasi, dan sejak 1 April 2004 dipindahkan ke unit dengan tupoksi di bidang penelitian dan perekayasaan. Pangkat terakhir saudara Pande adalah Pengatur Muda Tingkat I, golongan ruang II/b, umur 32 tahun. Untuk dapat diangkat pertama kali kedalam jabatan Teknisi Litkayasa, maka ia harus menunggu 2 tahun lagi meskipun angka kreditnya dihitung sejak 1 April 2004 dari unsur utama. Sebelum dilaksanakan diklat fungsional, yang bersangkutan harus mendapatkan surat pernyataan dari pemimpin unit kerjanya bahwa yang bersangkutan mempunyai kompetensi untuk melaksanakan kegiatan pelayanan penelitian dan perekayasaan sesuai dengan tupoksi unit kerja tersebut, yang bersangkutan baru dapat diangkat paling cepat pada tanggal 1 April 2006 dengan golongan tetap II/b dan jabatan tergantung pada jumlah angka kredit yang diperoleh. B. Penempatan Teknisi Litkayasa Teknisi Litkayasa ditempatkan di unit kerja bidang penelitian, pengembangan dan perekayasaan berdasarkan analisis jabatan yang tersedia.
C. Kenaikan Jabatan dan Pangkat 1. Kenaikan jenjang jabatan bagi pejabat fungsional Teknisi litkayasa harus memenuhi syarat sebagai berikut: a. Setiap unsur penilaian DP3 dalam 1 (satu) tahun terakhir sekurang-kurangnya bernilai baik.
BATAN - 46 b. Memenuhi jumlah tambahan angka kredit yang disyaratkan untuk kenaikan jabatan. c. Sekurang-kurangnya telah 1(satu) tahun dalam jabatan terakhir. 2. Kenaikan pangkat Teknisi Litkayasa harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut: a. Setiap unsur penilaian DP3 dalam 2 tahun terakhir sekurang kurangnya bernilai baik. b. Memenuhi jumlah tambahan angka kredit yang disyaratkan untuk kenaikan pangkat. c. Sekurang-kurangnya telah 2 (dua) tahun dalam pangkat terakhir. 3. Angka kredit sebagaimana disebut dalam butir 1 dan 2 diatas sekurang–kurangnya 80 persen berasal dari unsur utama dan sebanyak-banyaknya 20 persen dari unsur penunjang. 4. PNS yang diangkat dalam jabatan Teknisi Litkayasa, dan telah memperoleh angka kredit untuk kenaikan pangkat satu tingkat lebih tinggi pada tahun pertama dalam masa jabatan yang diduduki, pada tahun berikutnya, yang bersangkutan tetap diharuskan mengumpulkan angka kredit sekurang kurangnya 20 % dari jumlah selisih angka kredit yang disyaratkan untuk kenaikan pangkat berikutnya. Angka kredit ini berasal dari unsur utama yaitu kegiatan pelayanan penelitian dan perekayasaan atau ditambah pengembangan profesi.
Contoh : Seorang Teknisi Litkayasa Pelaksana dengan pangkat Pengatur Muda Tingkat 1, golongan ruang II/b dengan angka kredit 40 pada tahun 2001. Setelah tiga tahun per 1 April 2004 berhasil mengumpulkan angka kredit sampai 85 yang memenuhi syarat sebagai Teknisi Litkayasa Pelaksana dengan pangkat Pengatur Tk 1, golongan II/d. Untuk itu TMT 1 April 2004 pangkatnya dinaikkan menjadi Pengatur golongan ruang II/c, sedangkan untuk kenaikan berikutnya menjadi Pengatur Tk I golongan ruang II/d TMT 1 April 2006 baru akan diproses, apabila Teknisi Litkayasa Tersebut dapat mengumpulkan angka kredit sekurang kurangnya 20% dari 20. Angka kredit 20 berasal dari selisih angka kredit yang disyaratkan pada Teknisi Litkayasa Pelaksana Tingkat 1, golongan ruang II/d (80) dengan angka kredit yang disyaratkan pada Teknisi Litkayasa Pelaksana, Pengatur, golongan ruang II/c (60).
5. Teknisi Litkayasa Penyelia golongan ruang III/d diwajibkan setiap tahun sejak menduduki jabatan/pangkat, mengumpulkan angka kredit sekurang kurangnya 10
BATAN - 47 (sepuluh) dari unsur utama yaitu kegiatan pelayanan penelitian dan perekayasaan atau ditambah pengembangan profesi.
D. Pembebasan Sementara
Pembebasan sementara adalah pembebasan PNS dari jabatan fungsional Teknisi Litkayasa selama jangka waktu tertentu. Pembebasan sementara berarti yang bersangkutan kehilangan hak atas tunjangan namun angka kredit terakhir yang dimiliki tetap berlaku. 1. Teknisi Litkayasa dapat dibebaskan dari jabatan Teknisi Litkayasa apabila: a. Dalam jangka waktu 5 (lima) tahun sejak diangkat dalam pangkat terakhir tidak dapat mengumpulkan angka yang ditentukan untuk kenaikan pangkat bagi Teknisi Litkayasa Pemula golongan ruang II/a sampai Teknisi Litkayasa Penyelia golongan ruang III/c. b. Dalam jangka waktu 1 (satu) tahun sejak diangkat dalam pangkat terakhir sekurang kurangnya 10 (sepuluh) angka kredit, bagi teknisi litkayasa Penyelia golongan ruang III/d dari pelayanan kegiatan penelitian dan perekayasaan atau ditambah Pengembangan Profesi. 2. Teknisi Litkayasa juga dapat dibebaskan sementara dari jabatan Fungsional Teknisi Litkayasa oleh sebab lainnya yaitu apabila: a. Dijatuhi hukuman disiplin tingkat sedang atau tingkat berat berupa penurunan pangkat, berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010. b. Diberhentikan sementara sebagai PNS berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 1966. c. Ditugaskan secara penuh di luar jabatan Teknisi Litkayasa sehingga tidak dapat lagi melaksanakan Tugas Pokoknya, karena pejabat fungsional Teknisi Litkayasa tidak diperbolehkan merangkap jabatan. d. Cuti di luar tanggungan negara, kecuali untuk persalinan keempat dan seterusnya. e. Tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan. Selama pembebasan sementara tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan dapat dipertimbangkan kenaikan pangkat regulernya, sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 1980 Pasal 7 sebagai berikut: - Pangkat belum mencapai pangkat tertinggi /puncak. - Telah 4 (empat) tahun dalam pangkat yang dimiliki. - Setiap unsur dalam DP3 sekurang kurangnya bernilai baik dalam 2 (dua) tahun
BATAN - 48 terakhir. 3. Pejabat yang berwewenang menetapkan pembebasan sementara adalah pejabat yang mengangkat dalam jabatan Teknisi Litkayasa (Kepala BATAN). 4. SK Pembebasan sementara dari Jabatan Fungsional Teknisi Litkayasa berlaku terhitung mulai: a. Tanggal berlakunya hukuman disiplin b. Tanggal berlakunya SK Pemberhentian Sementara sebagai PNS (sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 1966). c. Tanggal pelantikan dalam jabatan lain d. Tanggal berlakunya cuti di luar tanggungan negara. e. Bulan ke tujuh sejak tanggal penugasan belajar untuk penugasan belajar lebih dari 6 bulan. 5. Biro Sumber Daya Manusia memberitahukan secara tertulis kepada Teknisi Litkayasa Pelaksana Pemula (golongan II/a sampai Teknisi Litkayasa Penyelia (golongan III/d) yang diperkirakan tidak akan memperoleh jumlah angka kredit yang diperkirakan selambat lambatnya : a. Satu tahun sebelum batas waktu yang ditetapkan berakhir bagi teknisi Litkayasa Pelaksana Pemula (golongan II/a sampai Teknisi Litkayasa Penyelia (golongan III/c) b. Enam bulan sebelum batas waktu yang ditetapkan berakhir bagi Teknisi Litkayasa Penyelia (golongan III/d) 6. Teknisi Litkayasa yang dibebaskan sementara kecuali: yang dijatuhi hukuman disiplin, diberhentikan sementara dari PNS,dan cuti di luar tanggungan negara dapat tetap melaksanakan kegiatan bidang penelitian dan perekayasaan, dan kegiatan tersebut dinilai untuk diberi angka kredit, walaupun tunjangan fungsionalnya tidak dibayarkan. E. Pengangkatan Kembali Jabatan Teknisi Litkayasa 1. Pengangkatan kembali ke dalam jabatan fungsional Teknisi Litkayasa setelah menjalani pembebasan sementara dapat dipertimbangkan apabila: a. Telah memperoleh angka kredit yang dipersyaratkan dalam jangka waktu 1(satu) tahun sejak dibebaskan sementara. b. Telah menjalankan hukuman disiplin tingkat sedang dan berat berupa penurunan pangkat.
BATAN - 49 c. Dinyatakan tidak bersalah atau dijatuhi pidana percobaan oleh pengadilan yang memiliki kekuatan hukum tetap. d. Telah selesai menjalani tugas diluar jabatan Teknisi Litkayasa. e. Telah diangkat kembali pada unit kerja semula setelah cuti di luar tanggungan negara. f.
Telah selesai tugas belajar lebih dari 6 bulan.
2. Jenjang jabatan bagi PNS yang diangkat kembali ditetapkan berdasarkan jumlah angka kredit yang pernah dimiliki dan angka kredit baru yang diperoleh selama Teknisi Litkayasa yang bersangkutan dibebaskan sementara. 3. Bagi Teknisi Litkayasa yang dijatuhi hukuman disiplin sedang dan berat berupa penurunan pangkat, angka kredit baru yang diperoleh selama yang bersangkutan dibebaskan sementara, tidak dapat diikut sertakan dalam perhitungan penetapan angka kredit. Contoh : Saudara Yudhi pendidikan terakhir Diploma III, pangkat Penata, golongan ruang III/c dan menjabat sebagai Teknisi Litkayasa Penyelia terhitung mulai 1 Oktober 2001 dengan angka kredit 210, yang bersangkutan sejak 1 Desember 2001 dibebaskan sementara dari jabatan fungsional Teknisi Litkayasa karena diangkat sebagai pejabat struktural yaitu sebagai Kepala Sub Bidang. Tanggal 1 Oktober 2005 yang bersangkutan naik pangkat menjadi Penata tingkat 1 golongan ruang III/d. Pada tanggal 1 Desember 2005 yang bersangkutan tidak lagi memangku jabatan struktural dan kembali menekuni profesi pejabat fungsional Teknisi Litkayasa. Untuk penentuan jenjang jabatan yang bersangkutan, setelah kembali sebagai pejabat
fungsional Teknisi Litkayasa yang
bersangkutan mengajukan Daftar Usul Penilaian Angka Kredit (DUPAK) dengan masa penilaian 1 Oktober 2001 sampai dengan 30 September 2005. Angka Kredit yang diusulkan sebesar 100 yang diperoleh dari pelaksanaan kegiatan utama 80 dan kegiatan penunjang sebesar 20. Angka kredit tersebut sebagian diperoleh selama yang bersangkutan menduduki jabatan struktural. Penetapan Angka Kredit (PAK)
yang
bersangkutan disetujui sebesar 310 ( 210 lama + 100 baru). Saudara Yudi diangkat kembali dalam jabatan fungsional Teknisi Litkayasa Penyelia, golongan ruang III/d, bila yang bersangkutan belum mencapai batas usia pensiun (56 tahun)
BATAN - 50 F. Pemberhentian dari jabatan Fungsional Teknisi Litkayasa Pemberhentian
dari
jabatan
fungsional
Teknisi
Litkayasa
tidak
berarti
pemberhentian sebagai PNS, kecuali yang bersangkutan memang berhenti atau diberhentikan sebagai PNS. 1. Teknisi Litkayasa akan diberhentikan dari jabatan fungsionalnya apabila yang bersangkutan : a. Dalam jangka waktu 1 (satu) tahun setelah pembebasan sementara bagi teknisi Litkayasa Pemula, golongan ruang II/a sampai dengan Teknisi Litkayasa Penyelia golongan ruang III/d, tidak dapat memenuhi angka kredit yang disyaratkan. b. Dijatuhi hukuman disiplin tingkat berat kecuali penurunan pangkat dan telah mempunyai
kekuatan
hukum
tetap
berupa
pemberhentian
sebagai
PNS,
berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010. c. Dijatuhi hukuman penjara atau kurungan berdasarkan keputusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan yang tetap. d. Berhenti dari PNS atas permintaan sendiri atau pensiun. e. Mengajukan permohonan berhenti sebagai Teknisi Litkayasa. 2. Teknisi Litkyasa yang diberhentikan dari Jabatan Fungsional Teknisi Litkayasa tidak dapat diangkat kembali pada jabatan fungsional Teknisi Litkayasa. 3. Teknisi Litkayasa yang telah diberhentikan dari jabatan fungsional Teknisi Litkayasa dapat dinaikkan pangkatnya secara reguler, sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
BATAN - 51 BAB V USUL PENETAPAN ANGKA KREDIT
A. Pengertian Angka Kredit Dalam surat Keputusan Menpan Nomor 23/KEP/M.PAN/2/2003 tentang Jabatan Fungsional Teknisi Litkayasa dan Angka Kreditnya, dinyatakan bahwa Angka Kredit adalah suatu angka yang diberikan berdasarkan penilaian atas prestasi yang telah dicapai oleh Teknisi Litkayasa dalam mengerjakan butir rincian kegiatan dan digunakan sebagai salah satu syarat untuk pengangkatan dan kenaikan jabatan/pangkat Teknisi Litkayasa. Angka Kredit diperlukan untuk : 1. Menentukan jenjang jabatan PNS yang diangkat pertama kali dalam jabatan fungsional Teknisi Litkayasa. 2. Teknisi Litkayasa Pemula sampai Teknisi Litkayasa Penyelia yang akan naik jabatan/pangkat atau mempertahankan (maintenance) jabatan. Setiap Teknisi Litkayasa perlu memahami benar Lampiran I Keputusan Menpan Nomor 23/KEP/M.PAN/2/2003 dan semua peraturan pelaksanaannya sehingga setiap prestasi yang dicapai atas pelaksanaan tugas dapat memperoleh nilai/angka kredit. B. Perhitungan Angka Kredit Teknisi Litkayasa setiap semester mengisi formulir Dafar Usul Penetapan Angka Kredit (DUPAK), sebagaimana dalam contoh Anak Lampiran huruf I, beserta surat-surat pernyataan. Pedoman Pengusulan dan Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional Teknisi Litkayasa BATAN disertai dengan bukti-buktinya. Pengisian DUPAK setiap semester akan bermanfaat bagi Teknisi Litkayasa antara lain: mengetahui saat kenaikan jabatan/pangkat, dan saat harus mengumpulkan angka kredit agar tidak terkena pembebasan sementara dari jabatannya. Pengisian DUPAK dilakukan apabila menurut perhitungan Teknisi Litkayasa telah memenuhi syarat minimal untuk kenaikan jabatan. Usul penetapan angka kredit periode April dilakukan pada bulan Nopember tahun sebelumnya dan untuk periode Oktober dilakukan pada bulan Mei tahun berjalan. Bukti pelaksanaan kegiatan sebelum/di luar masa penilaian, karena satu dan lain hal tidak diajukan pada masa penilaian sebelumnya, kegiatan tersebut tidak dapat dinilai.
BATAN - 52 C. Masa Penilaian Angka Kredit 1. Masa penilaian angka kredit adalah batas kurun waktu yang digunakan untuk mengumpulkan angka kredit yang diusulkan untuk penetapan angka kredit. 2. Masa penilaian angka kredit sebagai CPNS dapat dihitung tetapi untuk pengangkatan dalam jabatan Teknisi Litkayasa setelah menjadi PNS. 3. PNS pindahan dari unit di luar penelitian dan perekayasaan, baru dapat diangkat dalam jabatan fungsional Teknisi Litkayasa setelah dua tahun bekerja di unit kerja bidang penelitian/perekayasaan dan memenuhi ketentuan-ketentuan lain yang disyaratkan. Masa penilaian angka kredit dihitung sejak yang bersangkutan bekerja di bidang penelitian/perekayasaan. 4. Batas masa penilaian angka kredit yang diusulkan untuk kenaikan pangkat/jabatan Teknisi Litkayasa didasarkan pada masa penilaian angka kredit PAK terakhir (tidak terputus). 5. Batas masa penilaian periode April adalah akhir Oktober tahun sebelumnya dan untuk masa penilaian periode Oktober adalah akhir April tahun berjalan.
D. Dafar Usul Penetapan Angka Kredit (DUPAK) 1. Pengertian DUPAK DUPAK berisi gambaran prestasi pelaksanaan kegiatan yang dilakukan oleh Teknisi Litkayasa. DUPAK sebagaimana dalam contoh Anak Lampiran huruf I harus diisi oleh Teknisi Litkayasa dan dinilai awal oleh Komisi Pembina Tenaga Fungsional (KPTF) Unit Kerja. 2. Lampiran DUPAK terdiri dari : a. Surat Pernyataan Melakukan Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan, sebagaimana dalam contoh Anak Lampiran huruf J. b. Surat Pernyataan Melakukan Pelayanan Kegiatan Penelitian dan
Perekayasaan,
sebagaimana dalam contoh Anak Lampiran huruf K. c. Surat Pernyataan Melakukan Kegiatan Pengembangan Profesi Teknisi Litkayasa, sebagaimana dalam contoh Anak Lampiran huruf L. d. Surat Pernyataan Melakukan Kegiatan yang Menunjang Pelaksanaan Tugas Teknisi Litkayasa, sebagaimana dalam contoh Anak Lampiran huruf M. e. Dokumen bukti dan kelengkapan persyaratan berupa: - Copy surat penugasan pelaksanaan kegiatan. - Copy Bukti fisik hasil kegiatan.
BATAN - 53 - Copy DP3 satu tahun terakhir. - Copy surat keputusan pengangkatan menjadi PNS (khusus untuk pengangkatan pertama). - Copy surat keputusan pengangkatan pertama kali dalam jabatan Teknisi Litkayasa (khusus untuk kenaikan pangkat pertama kali dalam jabatan Teknisi Litkayasa). - Copy surat keputusan kenaikan pangkat terakhir. - Copy surat keputusan kenaikan jabatan terakhir. - Copy PAK terakhir. 3. Cara Pengisian DUPAK a. Nomor diisi sesuai kode penomoran unit yang bersangkutan . b. Masa penilaian diisi mulai tanggal setelah masa penilaian PAK sebelumnya (tidak terputus). c. Keterangan perorangan diisi data jati diri Teknisi Litkayasa yang terbaru secara benar. d. Usulan Angka Kredit Unit Pengusul diisi angka kredit dari unsur kegiatan yang diusulkan dari hasil penilaian awal KPTF Unit, kolom lama diisi angka kredit yang sebelumnya dan kolom baru diisi angka kredit yang diusulkan. Pengisian angka kredit pada masing-masing butir kegiatan tersebut dengan pembulatan menjadi 2 (dua) digit dibelakang koma (untuk angka terakhir > 0,5 dibulatkan ke atas dan < 0,5 ke bawah). e. Romawi V DUPAK diisi data lampiran bukti kegiatan yang diusulkan dari unsur pendidikan, surat pernyataan dan bukti lainnya. f. Romawi VI DUPAK ditandatangani oleh Kepala Pusat setingkat eselon II sebagai pejabat pengusul. g. Romawi VII dan VIII DUPAK diisi oleh Ketua dan anggota TPJTL-BATAN (usul unit dikosongkan). 4. Cara pengisian Lampiran DUPAK. a. Surat Pernyataan Mengikuti Pendidikan dan Pelatihan diisi sesuai dengan pendidikan yang telah diikuti: Data jati diri atasan langsung setingkat eselon III dan jati diri Teknisi Litkayasa diisi secara benar menggunakan data terbaru. Pengisian kolom uraian kegiatan : - Kolom 1 diisi nomor sesuai urutan waktu pelaksanaan.
BATAN - 54 - Kolom 2 diisi uraian kegiatan pendidikan dan pelatihan. - Kolom 3 diisi tanggal pelaksanaan kegiatan/periode kegiatan. - Kolom 4 diisi sesuai satuan hasil berupa: copy ijazah/sertifikat . - Kolom 5 diisi dengan jumlah kegiatan dari butir kegiatan yang sama. - Kolom 6 diisi dengan jumlah angka kredit dari kegiatan yang bersangkutan dalam 2 (dua) digit dibelakang koma. - Kolom 7 diisi dengan keterangan/bukti fisik sesuai kegiatan yang diusulkan b. Surat Pernyataan Melakukan Pelayanan Kegiatan Penelitian dan
Perekayasaan
wajib diisi dari unsur utama yang berkatagori sebagai kegiatan pelayanan penelitian dan perekayasaan. Data jati diri atasan langsung setingkat eselon III dan jati diri Teknisi Litkayasa diisi secara benar menggunakan data terbaru. Pengisian kolom uraian kegiatan : - Kolom 1 diisi nomor sesuai urutan waktu pelaksanaan. - Kolom 2 diisi uraian kegiatan pelayanan litkayasa. - Kolom 3 diisi tanggal pelaksanaan kegiatan/periode kegiatan. - Kolom 4 diisi sesuai satuan hasil berupa : Laporan. - Kolom 5 diisi dengan jumlah kegiatan dari butir kegiatan yang sama. - Kolom 6 diisi dengan jumlah angka kredit dari kegiatan yang bersangkutan dalam 2 (dua) digit dibelakang koma. - Kolom 7 diisi dengan keterangan/bukti fisik sesuai kegiatan yang diusulkan. c. Surat Pernyataan Melakukan Kegiatan Pengembangan Profesi Teknisi Litkayasa diisi apabila ada kegiatan dari unsur utama yang berkatagori sebagai kegiatan pengembangan profesi. Apabila tidak ada kegiatan dari unsur utama tersebut tidak perlu diisi. Data jati diri atasan langsung setingkat eselon III dan jati diri
Teknisi Litkayasa
pengusul diisi secara benar menggunakan data terbaru. Pengisian kolom uraian kegiatan : - Kolom 1 diisi nomor sesuai urutan waktu pelaksanaan. - Kolom 2 diisi uraian kegiatan pengembangan profesi. - Kolom 3 diisi tanggal pelaksanaan kegiatan/periode kegiatan. - Kolom 4 diisi sesuai satuan hasil berupa: Naskah/makalah/buku. - Kolom 5 diisi dengan jumlah kegiatan dari butir kegiatan yang sama.
BATAN - 55 - Kolom 6 diisi dengan jumlah angka kredit dari kegiatan yang bersangkutan dalam 2 (dua) digit dibelakang koma. - Kolom 7 diisi dengan keterangan/bukti fisik sesuai kegiatan yang diusulkan. d. Surat Pernyataan Melakukan Kegiatan yang Menunjang Pelaksanaan Tugas Teknisi Litkayasa diisi apabila ada kegiatan dari unsur penunjang dan apabila tidak ada tidak perlu diisi. Data jati diri atasan langsung setingkat eselon III dan jati diri
Teknisi Litkayasa
pengusul diisi secara benar menggunakan data terbaru. Pengisian kolom uraian kegiatan : -
Kolom 1 diisi nomor sesuai urutan waktu pelaksanaan.
-
Kolom 2 diisi uraian kegiatan yang menunjang pelaksanaan tugas pelayanan penelitian dan perekayasaan.
-
Kolom 3 diisi tanggal pelaksanaan kegiatan/periode kegiatan.
-
Kolom 4 diisi sesuai satuan hasil berupa : Tanda jasa/gelar/kali/setiap tahun.
-
Kolom 5 diisi dengan jumlah kegiatan dari butir kegiatan yang sama.
-
Kolom 6 diisi dengan jumlah angka kredit dari kegiatan yang bersangkutan dalam 2 (dua) digit dibelakang koma.
-
Kolom 7 diisi dengan keterangan/bukti fisik sesuai kegiatan yang diusulkan.
E. Cara Pengajuan DUPAK 1. Teknisi Litkayasa menyusun konsep DUPAK dilengkapi surat pernyataan (Anak Lampiran huruf J, K, L, dan M) dan bukti-buktinya, kemudian mengajukannya kepada atasan langsung minimal pejabat setingkat eselon III. 2. Atasan langsung setingkat eselon III menyeleksi dan mengesahkan semua surat pernyataan berikut lampiran bukti-bukti yang disertakan. 3. Konsep DUPAK diajukan kepada Kepala Pusat setingkat eselon II. Kepala Pusat menyerahkan kepada KPTF unit kerja untuk dinilai dalam rapat penilaian awal KPTF unit kerja. Angka kredit hasil penilaian diisikan pada DUPAK. 4. DUPAK ditandatangani oleh Kepala Pusat setingkat eselon II dan dilengkapi surat pengantar untuk dikirimkan dengan lampiran berkas.
kepada Sekretaris Utama. Tembusan Kepada BSDM
BATAN - 56 F. Penetapan Angka Kredit, Pengangkatan, Pembebasan Sementara dan Pemberhentian dalam dan dari Jabatan Fungsional Teknisi Litkayasa 1. Sekretaris Utama adalah pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit jabatan fungsional Teknisi Litkayasa di lingkungan BATAN. 2. Kepala BATAN adalah pejabat yang berwenang menetapkan keputusan pengangkatan, pembebasan sementara dan pemberhentian dalam dan dari jabatan fungsional Teknisi Litkayasa di lingkungan BATAN. 3. Penetapan Angka Kredit (PAK) dapat dipergunakan sebagai bahan pertimbangan pengangkatan/kenaikan pangkat/jabatan dan maintenance jabatan. 4. Terhadap PAK yang telah ditetapkan oleh pejabat yang berwenang tidak dapat diajukan keberatan.
G. Proses Usul Penetapan Angka Kredit dan Kenaikan Jabatan 1.
Berkas usul PAK dari unit diterima di BSDM paling lambat tanggal 30 Nopember tahun sebelumnya untuk periode April dan tanggal 31 Mei untuk periode Oktober.
2.
BSDM menerima, mencatat, dan menyeleksi kelengkapan dan keabsahan berkas usul PAK.
3.
Penilaian dilaksanakan dalam rapat TPJTL-BATAN pada bulan Desember tahun sebelumnya untuk periode April dan bulan Juni untuk periode Oktober.
4.
BSDM menyusun draft PAK untuk disampaikan ke Sekretaris Utama pada bulan Desember tahun sebelumnya untuk periode April dan bulan Juni untuk periode Oktober.
5.
Sekretaris Utama menetapkan PAK tmt Januari untuk periode April dan tmt Juli untuk periode Oktober.
6.
Kepala BATAN menetapkan SK Jabatan berdasarkan PAK
7.
BSDM menyampaikan SK jabatan dan PAK atau copy hasil penilaian TPJTL-BATAN bagi yang tidak memenuhi syarat minimal PAK kepada Teknisi Litkayasa melalui unit kerja yang bersangkutan.
8.
BSDM memproses kenaikan pangkat Teknisi Litkayasa berdasarkan usul unit.
9.
PAK dan SK jabatan dijadikan dasar pertimbangan untuk kenaikan pangkat.
10. Proses kenaikan pangkat melalui persetujuan BKN. 11. Mekanisme penilaian berkas usul penetapan angka kredit bagi Jabatan Teknisi Litkayasa di BATAN dan proses pengusulan kenaikan pangkat dan jabatannya, sebagaimana dalam Anak Lampiran huruf N.
BATAN - 57 BAB VI TATA KERJA DAN TATA CARA PENILAIAN TIM PENILAI JABATAN TEKNISI LITKAYASA
A. Tim Penilai Jabatan Teknisi Litkayasa BATAN (TPJTL-BATAN) 1. Kedudukan TPJTL - BATAN dibentuk dan ditetapkan oleh Kepala BATAN. 2. Tugas pokok a. Membantu Sekretaris Utama BATAN dalam menetapkan angka kredit bagi Teknisi Litkayasa yang menjadi wewenangnya. b. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris Utama BATAN yang berhubungan dengan penetapan angka kredit jabatan Teknisi Litkayasa. 3. Fungsi a. Pemeriksa dan penilai butir-butir kegiatan dalam DUPAK b. Pemeriksa kebenaran dokumen-dokumen DUPAK c. Penyusun konsep PAK untuk disampaikan kepada Pejabat yang berwenang menetapkan PAK Teknisi Litkayasa Pemula sampai dengan Teknisi Litkayasa Penyelia d. Pembinaan Teknisi Litkayasa dalam hal pengembangan karir fungsional e. Pengelola data base Teknisi Litkayasa. 4. Susunan keanggotaan adalah sebagai berikut: a. Seorang Ketua merangkap anggota. b. Seorang Wakil Ketua merangkap anggota. c. Seorang Sekretaris merangkap anggota. d. Sekurang-kurangnya 4 (empat) orang anggota. 5. Syarat keanggotaan adalah sebagai berikut : a. Jabatan serendah-rendahnya sama dengan jabatan/pangkat Teknisi Litkayasa yang dinilai. b. Serendah-rendahnya telah menduduki jabatan setingkat Teknisi Litkayasa Pelaksana Lanjutan, pangkat Penata Muda Tk. I, golongan ruang III/b. c. Mempunyai kemampuan menilai prestasi kerja Teknisi Litkayasa. d. Dapat aktif melakukan penilaian e. Menyatakan kesediaan secara tertulis untuk menjadi anggota Tim Penilai, dengan sepengetahuan atasan langsung
BATAN - 58 f. Apabila keanggotaan Tim Penilai tidak dapat dipenuhi dari Teknisi Litkayasa, maka anggota Tim Penilai dapat diangkat dari PNS lain yang memiliki kompetensi untuk menilai prestasi kerja Teknisi Litkayasa. g. Sekretaris Tim Penilai dapat merangkap sebagai Anggota Tim apabila yang bersangkutan seorang Teknisi Litkayasa atau dinyatakan mempunyai kompetensi untuk menilai oleh pejabat yang mengangkat. 6. Masa kerja TPJTL - BATAN a. Masa kerja Tim Penilai adalah 1 (satu) tahun. b. Apabila masa jabatan pertama dari Tim berakhir, masa jabatan dapat diperpanjang kembali. c. Apabila karena sesuatu hal keanggotaan tim dapat diganti sebelum masa tugasnya berakhir. 7. Tata cara penilaian TPJTL-BATAN a. Usul penetapan angka kredit dinilai dengan seksama oleh TPJTL BATAN sesuai kewenangannya. b. Penilaian berkas usul penetapan angka kredit berpedoman pada dokumen Pedoman Pengusulan dan Penilaian Angka Kredit Jabatan Teknisi Litkayasa. c. Setiap berkas usul penetapan angka kredit dinilai 2 (dua) kali oleh 2 (dua) penilai anggota TPJTL yang netral, yaitu bukan berasal dari unit kerja pengusul. d. Bila selisih hasil penilaian angka kredit tambahan kurang dari 20% maka hasil penilaian perlu ditinjau ulang antara dua penilai. e. Bila selisih angka kredit hasil penilaian dari dua anggota Tim Penilai lebih dari 20%, maka nilai akhir ditetapkan berdasar hasil penilaian penilai ketiga dengan memperhatikan hasil penilaian ke dua penilai sebelumnya. f. Penilaian dilaksanakan melalui rapat Tim pada bulan Desember tahun sebelumnya untuk periode April dan bulan Juni untuk periode Oktober. g. Angka kredit hasil penilaian yang memenuhi syarat PAK ditetapkan oleh Sekretaris Utama untuk semua jenjang jabatan. B. Sekretariat Jabatan Fungsional Teknisi Litkayasa – BATAN 1. Kedudukan Sekretariat jabatan Teknisi Litkayasa dibentuk dan ditetapkan oleh Kepala BATAN 2. Tugas pokok
BATAN - 59 a. Melakukan kegiatan pelayanan administrasi untuk membantu pelaksanaan tugas TPJTL-BATAN. b. Melaksanakan
tugas-tugas
lain
yang
diberikan
oleh
TPJTL-BATAN
berhubungan dengan administrasi penilaian jabatan Teknisi Litkayasa. 3. Tata kerja Sekretariat Jabatan Fungsional Teknisi Litkayasa a. Menerima dan mencatat berkas usul PAK. b. Seleksi kelengkapan dan keabsahan administrasi berkas usul PAK. c. Melakukan koordinasi dengan unit pengusul jabatan Teknisi Litkayasa. d. Menyiapkan bahan rapat TPJTL-BATAN. e. Membuat dan menyampaikan PAK dan penolakan angka kredit yang tidak memenuhi syarat untuk kenaikan pangkat/jabatan ke unit pengusul. f. Memelihara data jabatan fungsional Teknisi Litkayasa. g. Melaksanakan sistem pelaporan jabatan fungsional Teknisi Litkayasa.
yang
BATAN - 60 BAB VII PENUTUP
Dengan ditetapkannya Pedoman Penilaian Jabatan Fungsional Teknisi Litkayasa BATAN ini, maka segenap pengajuan Daftar Usul Penetapan Angka Kredit beserta dokumen pendukungnya yang disampaikan setelah tanggal efektif berlakunya Pedoman ini, harus mengikuti Pedoman Penilaian Jabatan Fungsional Teknisi Litkayasa BATAN. Demikian pula, segala upaya pembinaan Teknisi Litkayasa di setiap unit kerja di BATAN dan seluruh tata kerja penilaian terhadap pengajuan DUPAK dilakukan mengikuti Pedoman Penilaian Jabatan Fungsional Teknisi Litkayasa BATAN ini.
KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL, -ttdHUDI HASTOWO
Salinan sesuai dengan aslinya, Kepala Biro Kerja Sama, Hukum, dan Hubungan Masyarakat
Ferhat Aziz
BATAN - 61 ANAK LAMPIRAN PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR
: 181/KA/IX/2011
TANGGAL
: 28 September 2011
A. SURAT TUGAS (untuk strata tugas sesuai/1 tingkat dibawah/1 tingkat diatas jenjang jabatan)
Unit
:
Nomor dokumen Tanggal
: .......................... : ..........................
SURAT TUGAS Nomor : Kepala .......................................................................... dengan ini menugaskan kepada : Nama NIP Jabatan Strata tugas Tolok ukur
: ................................................................................................ : ................................................................................................ : ................................................................................................ : Sesuai/1 (satu) tingkat di bawah/1 (satu) tingkat di atas tugas jenjang jabatan* : Penelitian/perekayasaan/pengembangan/pemasyarakatan/ * ................................................................................................ Paket kegiatan : ................................................................................................ Sesuai program .........................(diisi sesuai program satker) dan usulan kegiatan/penelitian ............. (tingkat bidang/kelompok). Catatan: Sesuaikan dengan istilah dari Biro Perencanaan Pelaksana : NO. 1. 2. 3. 4.
NAMA
JABATAN FUNGSIONAL
KEDUDUKAN DALAM TUGAS
dst.
Waktu kegiatan
: ……………………………………
Demikian surat tugas ini untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya. ……………. , …..…………………. Atasan langsung (Eselon III),
(..………………………….) NIP. ……………….. Coret yang tidak sesuai
BATAN - 62 B. SURAT TUGAS KHUSUS (khusus untuk starata tugas 2 tingkat diatas dan 2 atau 3 tingkat dibawah jenjang jabatan)
Unit
:
Nomor dokumen Tanggal
: .......................... : ..........................
SURAT TUGAS KHUSUS Nomor : Sehubungan dengan pelaksanaan Tugas dan Fungsi …………… (diisi nama Unit Eselon II) untuk melaksanakan pekerjaan : …………… (diisi dengan subkegiatan dan butir kegiatan yang termaktup dalam buku Juknis TekLitkayasa) dalam kegiatan: …………… (diisi dengan judul kegiatan, misalkan percobaan x) dan pada saat ini di ….(diisi nama Unit Eselon II) …………… belum ada TL yang mempunyai Tugas Pokok sesuai dengan pekerjaan yang dimaksud, maka untuk melancarkan pelaksanaan Tugas Pokok dan Fungsi, selaku Kepala …………… (diisi nama Unit Eselon II) …………… menugaskan : Nama NIP Jabatan Strata tugas
: ................................................................................................ : ................................................................................................ : ................................................................................................ : 2 (dua) Tingkat di atas tugas jenjang jabatan * 2 (dua)/3 (tiga) Tingkat di bawah tugas jenjang jabatan *
Yang bersangkutan diwajibkan untuk membuat laporan kepada atasan langsung dan kepada Kepala ……………( diisi nama Unit Eselon II ) selambat- lambatnya tgl………….. Demikian surat tugas ini untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya
……………. , tgl. ……………………. Kepala Unit Kerja (Eselon II),
(..………………………………….) NIP. ………………………..
* Coret yang tidak sesuai
BATAN - 63 C. LAPORAN TERTULIS PELAKSANAAN KEGIATAN LITKAYASA
LAPORAN PELAKSANAAN PELAYANAN KEGIATAN PENELITIAN/PEREKAYASAAN Butir (Kode) Kegiatan / AK Judul Penulis/Pelaksana NO 1 2 3 4 5 6
: ............................................................ : ............................................................
NAMA
NIP
JABATAN
No SPK/Surat Tugas : .............................................. Tanggal Pelaksanaan
: ..............................................
Pendahuluan
: ..............................................
Rencana Kegiatan
: ..............................................
Hasil kegiatan
: ..............................................
Hambatan/Kendala
: ..............................................
Saran/Rekomendasi
: .............................................. …………., ………………..
Mengetahui: Atasan Langsung/Pemberi tugas/ Ketua Kelompok.
(………………………) NIP.: ……………
Pelaksana : 1. (nama) : ….. (tanda tangan) 2. (nama) : ….. (tanda tangan) 3. (nama) : ….. (tanda tangan) 4. (nama) : ….. (tanda tangan) 5. (nama) : .......(tanda tangan) 6. (nama) :........(tanda tangan)
BATAN - 64 D. SURAT TUGAS KHUSUS UNTUK PENYUSUNAN MAKALAH
Unit
:
Nomor dokumen Tanggal
: .......................... : ..........................
SURAT TUGAS KHUSUS Nomor :
Berdasarkan hasil pengamatan yang kemampuan/ prestasi Teknisi Litkayasa a.n : Nama NIP Jabatan
terus menerus
dan seksama
terhadap
: ................................................................................................ : ................................................................................................ : TL Pemula / TL Pelaksana *).
maka dengan ini Kepala …….…………… (diisi nama Unit Eselon II) menugaskan yang besangkutan untuk menyusun makalah dengan judul :……………(diisi judul makalah) sebagai pelaksanaan kegiatan litkayasa. Dalam rangka memenuhi aspek kualitas makalah seperti yang termaktup dalam Buku Panduan Penelitian BATAN, maka dengan ini pula Kepala …….…………… (diisi nama Unit Eselon II) menugaskan : Nama NIP Jabatan
: ................................................................................................ : ................................................................................................ : ................................................................................................
Untuk membimbing dalam penyusunan makalah yang dimaksud di depan. Demikian surat tugas ini untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya ........................., ……………….. Kepala Unit Kerja ( Eselon II).
(…………………………..) NIP. ……………………. * Coret yang tidak sesuai
BATAN - 65 E. SURAT KETERANGAN (Keterangan bagi calon Teknisi Litkayasa yang ijazahnya tidak sesuai dengan Tupoksi Unit Kerja) SURAT KETERANGAN Nomor :
Yang bertandatangan di bawah ini : Nama : NIP. : Jabatan : Unit kerja : Menerangkan bahwa Pegawai Negeri Sipil di bawah ini : Nama : NIP : Jabatan : Unit Kerja : Pendidikan Terakhir : Memiliki kompetensi untuk bekerja/ditempatkan di bidang pelayanan kegiatan penelitian dan perekayasaan, sehingga yang bersangkutan dapat diusulkan dan diangkat sebagai Pejabat Fungsional Teknisi Litkayasa. Demikian surat keterangan ini dibuat dengan sebenarnya dan untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
................., ............................. Kepala Unit Kerja
Nama Pejabat NIP.
BATAN - 66 F. SURAT KETERANGAN TELAH BEKERJA DALAM BIDANG LITKAYASA
SURAT KETERANGAN Nomor :........................... Yang bertanda tangan di bawah ini Nama : NIP : Pangkat/gol ruang : Jabatan : Unit Kerja : Menerangkan bahwa Pegawai Negeri Sipil dibawah ini Nama : Pangkat,gol ruang/TMT : Jabatan : Unit Kerja. : telah mempunyai pengalaman kerja di bidang pelayanan penelitian dan perekayasaan selama ...... tahun sejak tahun .............. sampai ............. dan yang bersangkutan saat ini bertugas di bidang pelayanan penelitian dan perekayasaan. Demikian surat keterangan ini dibuat dengan sebenarnya dan untuk dipergunakan sebagai manamestinya.
.................................................. Kepala Unit Kerja
Nama Pejabat NIP.
BATAN - 67 G. SURAT PERMOHONAN (untuk Menjadi Teknisi Litkayasa Ke Kepala Unit Kerja)
Kepada yth. (Kepala Unit Kerja PNS yang besangkutan)
Perihal : Permohonan menjadi Pejabat Fungsional Teknisi Litkayasa
Saya yang bertanda tangan di bawah ini Nama : NIP : Pangkat/gol ruang : Jabatan : Unit Kerja : Mimohon dengan hormat untuk menjadi pejabat Fungsional Teknisi Litkayasa. Sebagai pertimbangan terlampir saya sampaikan : 1. Ijazah SLTA/Diploma I/II/III *) 2 Surat Pengangkatan menjadi PNS 3. DP3 untuk 1 tahun terakhir. 4. Surat Keputusan Kepangkatan Terakhir 5. Surat pernyataan telah menjalani Diklat Fungsional Teknisi Litkayasa. 6. Surat pernyataan Melakukan Kegiatan Pelayanan Penelitian dan Perekayasaan. 7 Daftar Usul Penetapan Angka Kredit. Atas perhatian dan perkenannya disampaikan terimakasih
...............,.................. Pemohon
Nama NIP. Tembusan Yth. Sekretaris Utama BATAN *) *) Coret yang tidak perlu
BATAN - 68 H. SURAT USULAN (pengangkatan pertama kali menjadi Teknisi Litkayasa)
Kepada Yth Ketua TPJ-Teknisi Litkayasa Up. Kepala BSDM di....................
Perihal: Pengusulan pengangkatan dalam Jabatan Fungsional Teknisi Litkayasa Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : (Kepala Unit kerja/atasan langsung pejabat Teknisi Litkayasa) NIP : Pangkat/gol ruang : Jabatan : Unit Kerja : Mengusulkan PNS dibawah ini : Nama : (nama calon Teknisi Litkayasa) Pangkat,gol ruang/TMT : Jabatan : Unit Kerja. : Untuk diangkat dalam jabatan Fungsional Teknisi Litkayasa. Sebagai bahan pertimbangan bersama ini dilampirkan: 1. Surat permohonana menjadi pejabat fungsional Teknisi Litkayasa dari Ybs. 2. Ijazah SLTA/Diploma I/II/III *) 3 Surat Keputusan Pengangkatan menjadi PNS 4. DP3 untuk 1 tahun terakhir. 5. Surat Keputusan Kepangkatan Terakhir 6. Surat pernyataan telah menjalani Diklat Fungsional. 7. Surat pernyataan Melakukan Kegiatan Pelayanan Penelitian dan Perekayasaan. 8. Penetapan angka Kredit (PAK) ybs. Atas perhatian dan perkenannya disampaikan terima kasih.
............................................. Kepala Unit Kerja,
Nama Pejabat :..................................... NIP..........................................................
BATAN - 69 I. DAFTAR USUL PENETAPAN ANGKA KREDIT
INSTANSI : BATAN
DAFTAR USUL PENETAPAN ANGKA KREDIT TEKNISI LITKAYASA Nomor : …………………………………… MASA PENILAIAN :
s/d
KETERANGAN PERORANGAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Nama NIP Nomor Seri KARPEG Tempat, tanggal lahir Jenis kelamin Pendidikan yang telah duperhitungkan Pangkat/Golongan Ruang/TMT Jabatan Fungsional/TMT Masa kerja golongan Unit kerja
NO
UNSUR DAN SUB UNSUR YANG DINILAI
1
2
I
UNSUR UTAMA PENDIDIKAN A. Pendidikan sekolah dan memperoleh ijazah 1. Diploma III 2. Diploma II 3. Sekolah Menengah Tingkat Atas/Diploma I B Pendidikan dan Pelatihan di bidang Fungsional Teknisi . Litkayasa dan memperoleh Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STTPP) 1. Lebih dari 960 jam 2. Antara 641 – 960 jam 3. Antara 481 – 640 jam 4. Antara 161 – 480 jam 5. Antara 81 – 160 jam 6. Antara 30 – 80 jam JUMLAH PELAYANAN KEGIATAN PENELITIAN DAN PEREKAYASAAN TEKNISI LITKAYASA PELAKSANA PEMULA *
I.
a.
II.
A B C
D E F G
Pelaksanaan kegiatan percobaan - Menyiapkan kebutuhan percobaan Pelaksanaan kegiatan Survei - Mengumpulkan data Pelaksanaan kegiatan rancang bangun/perekayasaan - Menyiapkan kebutuhan pembuatan proses/sistem/ model/prototip Pelaksanaan jasa teknis - Mengambil dan memproses sampel Pemeliharaan alat dan fasilitas - Meliharaan alat dan fasilitas Pemasyarakatan hasil penelitian dan perekayasaan - Menyiapkan bahan penyusunan brosur, leaflet Pemrosesan hasil penelitian dan perekayasaan 1. Melakukan pelayanan pemrosesan penelitian 2. Melakukan pelayanan pemrosesan hasil perekayasaan JUMLAH
ANGKA KREDIT MENURUT UNIT PENGUSUL TIM PENILAI LAMA
BARU
JUMLAH
LAMA
BARU
JUMLAH
3
4
5
6
7
8
BATAN - 70 TEKNISI LITKAYASA PELAKSANA * A
Pelaksanaan kegiatan percobaan 1. Melakukan pengamatan/pengukuran obyek percobaan 2. Mengolah data percobaan B Pelaksanaan kegiatan Survei - Mengelompokkan data survei obyek percobaan data survei C Pelaksanaan kegiatan rancang bangun/perekayasaan - Menyusun rangkaian pembuatan proses/system/ model/prototipe D Pelaksanaan jasa teknis - Melakukan pengukuran/analisis E Pemeliharaan alat dan fasilitas - Memperbaiki alat dan fasilitas F Pemasyarakatan hasil penelitian dan perekayasaan 1. Membuat alat peraga dan maket 2. Memandu kegiatan promosi iptek G Pemrosesan hasil penelitian dan perekayasaan - Membuat gambar, diagram dan peta JUMLAH TEKNISI LITKAYASA PELAKSANA LANJUTAN * A
Pelaksanaan kegiatan percobaan - Menyusun kebutuhan percobaan B Pelaksanaan kegiatan survei - Menyusun kebutuhan survei C Pelaksanaan kegiatan rancang bangun/perekayasaan 1. Melakukan penyetelan dan pengujian rangkaian pembuatan proses/sistem/model/prototipe 2. Melakukan pembuatan bagian-bagian dari prototipe D Pelaksanaan jasa teknis - Menguji bahan unjuk kerja alat E Pemeliharaan alat dan fasilitas - Melakukan penyetelan dan kalibrasi alat F Pemasyarakatan hasil penelitian dan perekayasaan - Membuat bahan audiovisual G Pemrosesan hasil penelitian dan perekayasaan - Melakukan pemrosesan laporan JUMLAH TEKNISI LITKAYASA PENYELIA * A Pelaksanaan kegiatan percobaan 1. Menyusun rencana percobaan 2. Menganalisis hasil percobaan B Pelaksanaan kegiatan survei - Menganalisis hasil survei C Pelaksanaan kegiatan rancang bangun/perekayasaan 1. Merencanakan kebutuhan pembuatan proses/ sistem/model/prototipe 2. Melakukan pengawasan kegiatan pelayanan perekayasan D Pelaksanaan jasa teknis - Melakukan layanan informasi teknis ilmiah E Pemeliharaan alat dan fasilitas 1. Melakukan peningkatan fungsi alat dan fasilitas 2. Melakukan penjaminan mutu laboratorium fasilitas F Pemasyarakatan hasil penelitian dan perekayasaan - Melakukan penyuluhan penerapan hasil litkayasa G Pemrosesan hasil penelitian dan perekayasaan 1. Menganalisis hasil pengujian unjuk kerja produk rekayasa 2. Melakukan supervisi pemrosesan hasil litkayasa JUMLAH
BATAN - 71 III.
PENGEMBANGAN PROFESI A Membuat karya tulis/karya ilmiah di bidang penelitian dan perekayasaan 1. Karya ilmiah hasil penelitian, pengkajian, survei dan avaluasi di bidang penelitian dan perekayasaan yang dipublikasikan : a. dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan secara nasional b. dalam majalah ilmiah yang diakui oleh LIPI Karya ilmiah hasil penelitian, 2. pengkajian, survei, dan evaluasi di bidang penelitian dan perekayasaan yang tidak dipublikasikan: a. dalam bentuk buku b. dalam bentuk makalah 3. Karya tulis berupa tinjauan atau ulasan ilmiah di bidang penelitian dan perekayasaan hasil gagasan sendiri yang dipublikasikan: a. dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan secara nasional b. dalam majalah ilmiah yang diakui oleh LIPI 4. Karya tulis berupa tinjauan atau ulasan ilmiah di bidang penelitian dan perekayasaan hasil gagasan sendiri yang tidak dipublikasikan: a. dalam bentuk buku b. dalam bentuk makalah 5. Karya tulis/karya ilmiah populer di bidang penelitian dan perekayasaan yang disebarluaskan melalui media massa 6. Menyampaikan prasaran berupa tinjauan atau ulasan ilmiah hasil gagasan sendiri di bidang penelitian dan perekayasaan dalam pertemuan ilmiah B Menyusun petunjuk teknis pelaksanaan pengelolaan kegiatan penelitian dan perekayasaan - Menyusun petunjuk teknis pelaksanaan pengelolaan kegiatan penelitian dan perekayasaan C Menterjemahan/menyadur buku atau bahan-bahan lain di bidang penelitian dan perekayasaan 1. Terjemahan/saduran di bidang penelitian dan perekayasaan yang dipublikasikan: a. dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan secara nasional b. dalam majalah ilmiah yang diakui oleh LIPI 2. Terjemahan/saduran di bidang penelitian dan perekayasaan yang tidak dipublikasikan: a. dalam bentuk buku b. dalam bentuk makalah D Mengembangkan teknologi tepat guna - Mengembangkan teknologi tepat guna di bidang penelitian dan perekayasaan JUMLAH JUMLAH UNSUR UTAMA IV. KEGIATAN PENUNJANG A Mengajar/melatih di bidang penelitian dan perekayasaan 1. Mengajar/melatih diklat 2. Mebimbing siswa B Mengikuti seminar/lokakarya 1. Pemrasaran 2. Moderator/pembahas/nara sumber 3. Peserta
BATAN - 72 C
Menjadi Tim Penilai Jabatan Teknisi Litkayasa - Menjadi anggota Tim Penilai Jabatan Teknisi Litkayasa
D
Menjadi anggota organisasi profesi 1. Tingkat nasional/internasional sebagai : a. Pengurus aktif b. Anggota aktif 2. Tingkat provinsi/kabupaten/kota sebagai : a. Pengurus aktif b. Anggota aktif Memperoleh penghargaan/tanda jasa - Mendapat tanda kehomatan Satya Lencana Karya Satya : 1. Satya Lencana Karya Satya 30 (tiga puluh) thn 2. Satya Lencana Karya Satya 20 (dua puluh) thn 3. Satya Lencana Karya Satya 10 (sepuluh) tahun 4. Penghargaan Pemerintah atas prestasi di bidangnya Memperoleh gelar kesarjanaan lainnya: 1. Sarjana 2. Diploma III 3. Diploma II JUMLAH UNSUR PENUNJANG JUMLAH UNSUR UTAMA DAN PENUNJANG
E
F
V.
LAMPIRAN USULAN/BAHAN YANG DINILAI : 1. 2. 3. 4. 5. 6. dst.
CATATAN : *) pilih dan isi sesuai dengan jenjang jabatan
BATAN - 73 VI.
CATATAN TAMBAHAN
……………, tgl …………………. KEPALA PUSAT
(----------------------------------------) NIP.
VII. CATATAN/PENDAPAT TIM PENILAI JABATAN TEKNISI LITKAYASA ………………, tgl ………………. KETUA TPJ TEKNISI LITKAYASA
(----------------------------------------) NIP.
VIII. CATATAN PEJABAT PENILAI JABATAN TEKNISI LITKAYASA
Penilai I ….………, tgl ………………….
(----------------------------------------) NIP.
Penilai II ….………, tgl ………………….
(----------------------------------------) NIP.
BATAN - 74 J. SURAT PERNYATAAN MELAKUKAN KEGIATAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SURAT PERNYATAAN MELAKUKAN KEGIATAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama NIP Pangkat/golongan ruang Jabatan Unit Kerja
: (atasan langsung setingkat eselon III) : ……………………………………………………………………. : ……………………………………………………………………. : ……………………………………………………………………. : …………………………………………………………………….
menyatakan bahwa : Nama NIP Pangkat/Gol. Ruang/TMT Jabatan/TMT Unit Kerja
: Sumardiyanto, A.Md. : 197005211990041001 : Penata Muda / IIIa / 01-04-2008 : Teknisi Litkayasa Pelaksana Lanjutan / 01-01-2008 : Pusat .........................
telah melakukan kegiatan pendidikan dan pelatihan sebagai berikut :
NO (1) 1.
2. 3. dst.
URAIAN KEGIATAN PENDIDIKAN DAN TANGGAL PELATIHAN (2) (3) I.B.5 5-3-2008 Diklat proteksi sd. radiasi 21-3-2008 dst.
SATUAN HASIL
JUMLAH
(4)
(5)
STTPP
1
JUMLAH KETERANGAN/ ANGKA BUKTI FISIK KREDIT (6) (7) Copy STTPP 2 Lampiran I No.1
Demikian pernyataan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. …………, ………..……….. Atasan Langsung Setingkat Eselon III, (…………………………………….) NIP. …………….…………… Cara Pengisian Surat Pernyataan Melakukan Kegiatan Pelayanan Penelitian dan Perekayasaan: 1. Kolom 2 diisi dengan butir kegiatan yang dilakukan/judul dalam laporan kegiatan 2. Kolom 3 diisi tanggal mulai sampai dengan selesai pelaksanaan kegiatan 3. Kolom 4 diisi sesuai syarat satuan hasil sebagaimana dalam lampiran I Kep. Menpan Nomor 23/KEP/M.PAN/2/2003. (Contoh: laporan) 4. Kolom 5 diisi dengan banyaknya kegiatan untuk butir kegiatan yang sama 5. Kolom 6 diisi dengan jumlah angka kredit untuk kegiatan yang bersangkutan 6. Kolom 7 diisi dengan nomor bukti pelaksanaan kegiatan.
BATAN - 75 K. SURAT PERNYATAAN MELAKUKAN KEGIATAN PELAYANAN LITKAYASA
SURAT PERNYATAAN MELAKUKAN KEGIATAN PELAYANAN PENELITIAN DAN PEREKAYASAAN Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama NIP Pangkat/golongan ruang Jabatan Unit Kerja
: (atasan langsung setingkat eselon III) : ……………………………………………………………………. : ……………………………………………………………………. : ……………………………………………………………………. : …………………………………………………………………….
Menyatakan bahwa : Nama NIP Pangkat/Gol. Ruang/TMT Jabatan/TMT Unit Kerja
: Sumardiyanto, A.Md. : 197005211990041001 : Penata Muda / IIIa / 01-04-2008 : Teknisi Litkayasa Pelaksana Lanjutan / 01-01-2008 : Pusat .........................
telah melakukan kegiatan Pelayanan Penelitian dan Perekayasaan sebagai berikut :
NO (1) 1.
2.
3.
URAIAN KEGIATAN PELAYANAN PENELITIAN DAN PEREKAYASAAN (2) II.A Melaksanakan kegiatan percobaan …………
II.C Melaksanakan kegiatan rancang bangun ..........
II.D.4 Melakukan layanan informasi teknis ilmiah…..
TANGGAL
SATUAN HASIL
JUMLAH
(3)
(4)
(5)
7-4-2008 sd. 30-5-2008
Laporan
1
2-6-2008 sd. 4-7-2008
Laporan
1
Laporan
1
7-7-2008 sd. 11-7-2008
JUMLAH ANGKA KETERANGAN/ KREDIT BUKTI FISIK (6) Nilai dipilih sesuai butir kegiatan yg dilakukan 0,28 0,14 0,05 0,08 0,15 0,46 Nilai dipilih sesuai butir kegiatan yg dilakukan 0,44 0,05 0,07 0,20 0,11 0,23 0,20
(7)
Copy laporan Lampiran II No.1
Lampiran II. No.2
Lampiran II. No.3
dst.
Demikian pernyataan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. …………, ………..……….. Atasan Langsung Setingkat Eselon III, (…………………………………….) NIP. …………….……………
BATAN - 76 Cara Pengisian Surat Pernyataan Melakukan Kegiatan Pelayanan Penelitian dan Perekayasaan: 1. Kolom 2 diisi dengan butir kegiatan yang dilakukan/judul dalam laporan kegiatan 2. Kolom 3 diisi tanggal mulai sampai dengan selesai pelaksanaan kegiatan 3. Kolom 4 diisi sesuai syarat satuan hasil sebagaimana dalam lampiran I Kep. Menpan Nomor 23/KEP/M.PAN/2/2003. (Contoh: laporan) 4. Kolom 5 diisi dengan banyaknya kegiatan untuk butir kegiatan yang sama 5. Kolom 6 diisi dengan jumlah angka kredit untuk kegiatan yang bersangkutan 6. Kolom 7 diisi dengan nomor bukti pelaksanaan kegiatan.
BATAN - 77 L. SURAT PERNYATAAN MELAKUKAN KEGIATAN PENGEMBANGAN PROFESI TEKNISI LITKAYASA
SURAT PERNYATAAN MELAKUKAN KEGIATAN PENGEMBANGAN PROFESI TEKNISI LITKAYASA Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama NIP Pangkat/golongan ruang Jabatan Unit Kerja
: (atasan langsung setingkat eselon III) : ……………………………………………………………………. : ……………………………………………………………………. : ……………………………………………………………………. : …………………………………………………………………….
menyatakan bahwa : Nama NIP Pangkat/Gol. Ruang/TMT Jabatan/TMT Unit Kerja
: Sumardiyanto, A.Md. : 197005211990041001 : Penata Muda / IIIa / 01-04-2008 : Teknisi Litkayasa Pelaksana Lanjutan / 01-01-2008 : Pusat .........................
telah melakukan kegiatan pengembangan profesi Teknisi Litkayasa sebagai berikut :
NO (1) 1.
2.
3. dst.
URAIAN KEGIATAN PENGEMBANGAN PROFESI TEKNISI LITKAYASA (2) III.A.1.b Pembuatan Catu Daya Tegangan Tinggi 1000Vdc Sumardiyanto dan Andini Penulis Pertama III.A.2.b Rancangbangun Single Channel Analyzer Sumardiyanto Penulis Tunggal
TANGGAL
SATUAN HASIL
JUMLAH
JUMLAH ANGKA KREDIT
KETERANG AN/ BUKTI FISIK
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
Juni 2008
Makalah
1
3,60
Copy Prosiding P3N ISSN 1223-2635 Lampiran III No.1
Sept. 2008
Makalah tidak dipublikasi
1
4,00
Makalah No. …….. Lampiran III No.2
dst.
Demikian pernyataan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. …………, ………..……..…….. Atasan Langsung Setingkat Eselon III,
(…………………………………….) NIP. …………….……………
BATAN - 78 Cara Pengisian Surat Pernyataan Melakukan Kegiatan Pengembangan Profesi: 1. Kolom 2 diisi dengan butir kegiatan yang dilakukan 2. Kolom 3 diisi tanggal pelaksanaan kegiatan/periode kegiatan 3. Kolom 4 diisi sesuai satuan hasil dalam lampiran I Kep. Menpan Nomor 23/KEP/M.PAN/2/2003. (Contoh: naskah, makalah, buku) 4. Kolom 5 diisi dengan banyaknya kegiatan untuk butir kegiatan yang sama 5. Kolom 6 diisi dengan jumlah angka kredit untuk kegiatan yangbersangkutan 6. Kolom 7 diisi dengan nomor bukti pelaksanaan kegiatan
BATAN - 79 -
M. SURAT
PERNYATAAN MELAKUKAN KEGIATAN PELAKSANAAN TUGAS PELAYANAN LITKAYASA
YANG
MENUNJANG
SURAT PERNYATAAN MELAKUKAN KEGIATAN YANG MENUNJANG PELAKSANAAN TUGAS PELAYANAN PENELITIAN DAN PEREKAYASAAN Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama NIP Pangkat/golongan ruang Jabatan Unit Kerja
: (atasan langsung setingkat eselon III) : ………………………………………………………… : ………………………………………………………… : ………………………………………………………… : …………………………………………………………
menyatakan bahwa : Nama NIP Pangkat/Gol. Ruang/TMT Jabatan/TMT Unit Kerja
: Sumardiyanto, A.Md. : 197005211990041001 : Penata Muda / IIIa / 01-04-2008 : Teknisi Litkayasa Pelaksana Lanjutan / 01-01-2008 : Pusat .........................
telah melakukan kegiatan yang menunjang pelaksanaan tugas pelayanan penelitian dan perekayasaan sebagai berikut :
NO
(1) 1.
2. dst.
URAIAN KEGIATAN YANG MENUNJANG PELAKSANAAN TUGAS PELAYANAN PENELITIAN DAN PEREKAYASAAN (2) IV.B.3 Mengikuti Seminar P3N PTAPB-BATAN Yogyakarta 2008 sebagai peserta
TANGGAL
SATUAN HASIL
JUMLAH
JUMLAH ANGKA KREDIT
KETERANGAN/ BUKTI FISIK
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
14-07-2008
kali
1
1,00
Copy sertifikat Lampiran IV No.1
dst
Demikian pernyataan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. …………, ………..……….. Atasan Langsung Setingkat Eselon III,
(…………………………………….) NIP. …………….……………
BATAN - 80 Cara Pengisian Surat Pernyataan Melakukan Kegiatan Yang Menunjang Tugas Pelayanan Penelitian dan Perekayasaan : 1. Kolom 2 diisi dengan butir kegiatan yang dilakukan 2. Kolom 3 diisi tanggal pelaksanaan kegiatan/periode kegiatan 3. Kolom 4 diisi sesuai syarat satuan hasil sebagaimana dalam lampiran I Kep. Menpan Nomor 23/KEP/M.PAN/2/2003. (Contoh: Tanda jasa, gelar, sertifikat) 4. Kolom 5 diisi dengan banyaknya kegiatan untuk butir kegiatan yang sama 5. Kolom 6 diisi dengan jumlah angka kredit untuk kegiatan yangbersangkutan 6. Kolom 7 diisi dengan nomor bukti pelaksanaan kegiatan
BATAN - 81 N. MEKANISME MEKANISME USUL PENETAPAN ANGKA KREDIT, PENILAIAN, KENAIKAN PANGKAT DAN PENGANGKATAN DALAM JABATAN TEKNISI LITKAYASA
NO
URAIAN
1
Berkas Usulan PAK
2
Pemeriksaan kelengkapan
3
Penilaian I, II atau III dalam rapat
4
Persiapan PAK/SKJ
5
Penetapan PAK/SKJ
6
Penyampaian/Penolakan PAK/SKJ
7
Persiapan usul KP
8
Persetujuan KP
9
Persiapan SK KP
10
UNIT KERJA
1
BSDM/ Sekret.
1
TPJTL
Sestama
1
2 3 4
Periode April 1-12 s/d 31-3
5 6
Keterangan
Proses penilaian, PAK/SKJ s/d persiapan usul KP : 31 Maret
5
Periode Okt. 1-6 s/d 30-9
6 7 8 Sebelum periode KP berikutnya
9
Penetapan
Penyampaian
BKN
Paling lambat 30-11 atau 31-5 diterima di BSDM.
10
Keputusan KP 11
Kepala BATAN
11
11
Keputusan KP
Keterangan : BSDM /Sekret. : Biro Sumber Daya Manusia /Sekretariat
PAK
: Penetapan Angka Kredit
TPJTL
: Tim Penilai Jabatan Teknisi Litkayasa
Keputusan KP
: Keputusan Kenaikan Pangkat
Sestama
: Sekretaris Utama BATAN
Keputusan KJ
: Keputusan Kenaikan Jabatan
BKN
: Badan Kepegawaian Negara
BATAN - 82 O. PENJELASAN PEMBUATAN LAPORAN DAN PERHITUNGAN ANGKA KREDIT
PENJELASAN DALAM PEMBUATAN LAPORAN DAN CONTOH PERHITUNGAN ANGKA KREDIT Contoh perhitungan angka kredit Contoh 1 : Seorang TL Pelaksana melakukan pengujian bahan unjuk kerja alat (No. Kode II.D.3) yang merupakan tugas pokok TL Pelaksana Lanjutan. Bila kegiatan tersebut dilakukan oleh PTL Pelaksana Lanjutan angka kreditnya adalah 0,14 tetapi bila yang melakukan TL Pelaksana, maka angka kreditnya 80% x 0,14 = 0,11, sedangkan untuk TL Pemula adalah 80% x 80% x 0,14 = 0,09.
Contoh 2 : Seorang TL Penyelia melaksanakan penyusunan kebutuhan survei (No. Kode II.B.1.) yang merupakan tugas pokok TL Pelaksana Lanjutan, maka laporan hasil kegiatannya mendapatkan angka kredit 0,11 sama bila hasil kegiatan tersebut dilakukan oleh TL Pelaksana Lanjutan. Pelaksana/Angka Kredit* No. Kode
II.A.1 . II.A.2
II.A.3
II.A.4
II.A.5 II.A.6
Nama Kegiatan
Menyusun rencana percobaan Menyusun kebutuhan percobaan Menyiapkan kebutuhan percobaan Melakukan pengamatan/ pengukuran obyek percobaan Mengolah data percobaan Menganalisa hasil percobaan JUMLAH
1
AK
2
AK
x
-
x
0.18
x
0.09
0.11
√
0.05
0.05
3
√
AK
4
AK
0.22
√
0.28
0.14
0.14
0.05
0.05
Maks. Waktu paket Maksi pekerja -mum (jam) an per tahun
217
x
0.05
√
0.08
0.08
0.08
0.12
√
0.15
0.15
0.15
-
x
0.31
0.39
0.88
1.03
0.31
√
0.46 1.16
8 buah
BATAN - 83 Contoh 3 a : Pelaksanaan kegiatan percobaan oleh 3 PTL Pemula, maka masing-masing PTL Pemula mendapatkan angka kredit = 0,1 (0,31 : 3). Bila pelaksanaannya terdiri atas lebih dari 1 PTL dengan jenjang jabatan yang berbeda, maka pembagian angka kreditnya adalah sebagai berikut: Masing-masing pejabat mendapatkan angka kredit sesuai tugas pokoknya (100%), sedang angka kredit dari kegiatan pejabat yang tidak ada dibagi jumlah Teknisi Litkayasa yang melaksanakan sesuai ketentuan pemberian angka kredit (lihat tabel di atas), dan ditambahkan ke angka kredit masing-masing. Contoh 3 b : Pelaksananya adalah 1 PTL Penyelia dan 2 PTL Pemula, maka angka kredit yang diperoleh PTL Penyelia = 0.28 + 0.46 (butir kegiatan II.A.1 dan II.A.6.) + 0.14 (butir kegiatan II.A.2.), sedang masing-masing PTL Pemula mendapatkan angka kredit = {0.05 (butir kegiatan II.A.3.) + 0.06 (butir kegiatan II.A.4.) + 0.12 (butir kegiatan II.A.5.)} : 2 = 0.23 : 2 = 0.12. Contoh 4 : Batas waktu maksimum untuk menyusun rencana percobaan (No. Kode II.A.1.) adalah 40 jam atau 5 hari kerja (satu minggu) (lihat lampiran 4) Perencanaan yang memakan waktu 2 minggu, dapat dibagi dalam 2 tahap. Jadi dalam perencanaan percobaan tersebut ada dua laporan sebagai bukti pelaksanaan kegiatan, maka angka kredit butir kegiatan penyusunan rencana percobaan 2 x 0,28 = 0,56. Begitu seterusnya dengan perlaksanaan butir kegiatan lainnya.
BATAN - 84 P. TABEL DAFTAR ANGKA KREDIT TEKNISI LITKAYASA
JUMLAH ANGKA KREDIT KUMULATIF MINIMAL UNTUK PENGANGKATAN DAN KENAIKAN PANGKAT/JABATAN TEKNISI LITKAYASA
NO
I.
II.
UNSUR KEGIATAN
PROSEN TASE (%)
JENJANG JABATAN, GOLONGAN RUANG, DAN JUMLAH ANGKA KREDIT KUMULATIF Teknisi Teknisi Teknisi Litkayasa Teknisi Litkayasa Litkayasa Litkayasa Pelaksan Pelaksana Pelaksana Penyelia a Pemula Lanjutan
II/a
II/b
II/c
II/d
III/a
III/b
III/c
III/d
> 80%
20
32
48
64
80
120
160
240
< 20%
5
8
12
16
20
30
40
60
100%
25
40
60
80
100
150
200
300
UNSUR UTAMA A Pendidikan B Pelayanan kegiatan penelitian dan C perekayasaan Pengembangan Profesi UNSUR PENUNJANG D Pendukung kegiatan pelayanan penelitian dan perekayasaan
BATAN - 85 Q. PEDOMAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH KARYA TULIS ILMIAH *)
PEDOMAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH A. Maksud Dan Tujuan Pedoman ini dimaksudkan sebagai acuan format karya tulis ilmiah yang akan diterbitkan di BATAN. Sebuah karya tulis ilmiah dapat berupa karya tulis yang memuat hasil eksperimen, survei, kajian/review, simulasi/pemodelan/rancang-bangun (disain/konstruksi) beserta analisisnya, dan bahasan teoritis. Tujuan penulisan karya tulis ilmiah ialah menyampaikan materi karya tulis kepada masyarakat ilmiah secara lengkap dan jelas. Naskah karya tulis harus disusun dalam bahasa Indonesia atau bahasa Inggris atau bahasa resmi dunia lainnya dengan kalimat sederhana, lugas, jelas, sistematik, logis dan dalam bentuk kalimat pasif. Di samping itu, penggunaan istilah harus dilakukan secara konsisten dan menggunakan ejaan baku. B. Jenis Karya Tulis Ilmiah 1. Karya tulis hasil eksperimen Karya tulis hasil eksperimen didasarkan atas hasil kegiatan percobaan dan pengujian dengan perlakuan tertentu untuk mendapatkan fakta, pengertian dan atau prinsip baru. 2. Karya tulis hasil survei Karya tulis hasil survei didasarkan atas hasil pengamatan, pengumpulan, pemeriksaan, dan pengkajian data/informasi yang diperoleh dari penyelidikan atas berbagai gejala fisis dan sosial dengan tujuan menentukan kondisi, situasi, bentuk, nilai, luas, posisi atau keterangan lain mengenai suatu masalah. 3. Karya tulis kajian/review Karya tulis kajian didasarkan atas analisis berbagai data pustaka yang berkaitan dengan suatu masalah dan bertujuan menetapkan status hasil penelitian yang telah ada mengenai masalah tersebut dan memberikan arahan ke depan mengenai penelitian tersebut. Penalaran di sini didukung oleh perbendaharaan pustaka yang relevan dan lugas serta diutamakan pustaka terkini. 4. Karya tulis simulasi/pemodelan/rancang-bangun (disain/konstruksi) beserta analisisnya Karya tulis hasil simulasi/pemodelan/rancang-bangun (disain/konstruksi) beserta analisisnya didasarkan atas kegiatan simulasi/pemodelan/rancang-bangun (disain/konstruksi) beserta analisisnya mengikuti metoda ilmiah dan nalar berdasarkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sesuai dalam rangka inovasi dan modifikasi peralatan, perangkat instrumen, sistem proses, sarana dan prasarana dan lain sebagainya. 5. Karya tulis bahasan teoritis Karya tulis hasil bahasan teoritis didasarkan atas suatu pembahasan secara ilmiah mengenai suatu masalah dengan tujuan mengupas masalah tersebut dalam ruang lingkup ilmu pengetahuan. Cara pembahasan di sini lebih ditekankan pada peninjauan secara teoritis atau perhitungan tanpa melakukan eksperimen sendiri.
BATAN - 86 C. Bentuk Karya Tulis Ilmiah 1. Karya tulis ilmiah lengkap (KTIL) Karya tulis ilmiah lengkap mendeskripsikan hasil penelitian teknis atau ilmiah dengan mengemukakan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan, sasaran, metode penyelesaian masalah, pembahasan secara mendetail dengan penekanan pada jawaban atas permasalahan, serta mengemukakan kesimpulan Dan atau rekomendasi. Tujuan KTIL menyebarluaskan hasil temuan, hasil inovasi atau kajian. 2. Karya tulis ilmiah ringkas (KTIE, short coummunication) Karya tulis ilmiah ringkas mendeskripsikan hasil penelitian teknis atau ilmiah secara ringkat dengan mengemukakan latar belakang dan permasalahannya dengan pembahasan cukup rinci serta memberikan kesimpulan dan atau rekomendasi untuk solusi masalah tersebut. Tujuan KTIR untuk mengklaim hasil temuan, atau hasil inovasi yang merupakan ide orisinil yang pertama dipublikasi. 3. Karya tulis laporan teknis (KTLT) Karya tulis laporan teknis mendeskripsikan proses, profres hasil penelitian teknis atau ilmiah dengan mengemukakan keadaan permasalahannya Dan atau hasil kegiatan yang berprosesur baku. Penyampaian data Dan informasi tersebut secara lugas tanpa bahasan ilmiah secara rinci tetapi cukup kuantitatif. Tujuan KTLT melaporkan hasil kegiatan penelitian atau rutin untuk keperluan pertanggungjawaban penggunaan dana penelitian atau rutin kepada stake holder. D. Susunan Karya Tulis Ilmiah 1. Sistematika Penyusunan karya tulis ilmiah umumnya mengikuti empat pola, yaitu: a. Pola penyusunan karya tulis hasil eksperimen atau survei. Pola ini memuat: judul, penulis dan alamat, abstrak (bahasa Indonesia dan Inggris), pendahuluan, teori (apabila diperlukan), tata kerja (bahan dan metode, atau metodologi), hasil dan pembahasan, kesimpulan, ucapan terima kasih (kalau ada) dan daftar pustaka b. Pola penyusunan karya tulis kajian/review, simulasi/pemodelan/rancangbangun beserta analisisnya, dan bahasan teoritis Pola ini tidak sepenuhnya dapat dibakukan seperti halnya pola butir a. Walaupun demikian masih perlu dicantumkan judul, nama dan alamat penulis, abstrak (bahasa Indonesia dan Inggris), pendahuluan, bahasan, kesimpulan dan daftar pustaka, ucapan terima kasih (kalau ada). Penekanan karya tulis pada bab bahasan. Jika karya tulis merupakan simulasi/pemodelan/ rancangbangun maka bab ini memuat dasar disain dan model serta hasil perhitungan/gambar teknis. Jika sampai pada tahap konstruksi peralatan maka bab bahasan juga harus memuat spesifikasi teknis, persyaratan, dan pelaksanaan uji fungsi. Untuk karya tulis kajian maka bab bahasan memuat status hasil penelitian yang telah ada (terbaru/mutakhir) mengenai masalah tersebut dan memberikan arahan ke depan mengenai penelitian tersebut. c. Pola penyusun karya tulis ilmiah ringkas Pola ini memuat judul, penulis dan alamat, pendahuluan, metodologi, hasil dan pembahasan, kesimpulan (tanpa sub judul) dan daftar pustaka. d. Pola penyusunan laporan teknis Tidak ada format penulisan baku dari KTLT ini, tergantung dari masing-masing institusi. Pola ini memuat judul, penulis dan alamat, abstraks (opsional), pendahuluan, tata kerja, hasil dan pembahasan, kesimpulan dan saran serta daftar
BATAN - 87 pustaka. BATAN menggunakan format yang telah ditentukan dalam Pedoman Penulisan Laporan Teknis Batan, tahun 2000 (Lampiran I). 2. Penjelasan a. Judul Judul hendaknya ringkas, jelas, dan mencerminkan isi tulisan. Judul seyogyanya terdiri atas paling banyak sepuluh kata yang ditulis simetris dengan menggunakan huruf kapital. Bila mungkin, judul yang terlalu panjang diusahakan diperpendek. Namun bila hal itu tidak mungkin, judul tersebut dapat ditulis menjadi dua bagian : judul dan subjudul. Untuk memudahkan pembuatan indeks, judul hendaklah mengandung satu atau lebih kata kunci. Contoh : 1) Judul terlalu panjang SUATU CARA MENGINGKATKAN KUALITAS PELET SINTER BAHAN BAKAR NUKLIR YAITU DENSITAS, MIKROSTRUKTUR, KEKERASAN DENGAN JALAN MEMANASKAN SERBUK TERLEBIH DAHULU SEBELUM DIPELET Judul ini dapat diperpendek menjadi: PENINGKATAN KUALITAS PELET SINTER DENGAN CARA PENGKONDISIAN SERBUK 2) Judul terlalu panjang: PENINGKATAN DAYA TAHAN PADUAN ZIRKONIUM SEBAGAI BAHAN KELONGSONG TERHADAP EFEK KOROSI MENGGUNAKAN METODE TEKNIK NUKLIR PLASMA SPUTTERING DAN INHIBITOR Judul ini dapat dipecah menjadi judul dan subjudul: STUDI KETAHANAN KOROSI PADUAN ZIRKONIUM: APLIKASI METODE PLASMA SPUTTERING DAN PENGARUH INHIBITOR 3) Judul mengandung judul utama dan sub judul: STUDY ON SEPARATION OF CESIUM-137 FROM URANIUM-235 FISSION PROCESS WASTE: UTILIZATION OF SILICA GEL-SUPPORTED FERROCYANIDE COMPLEX SALT FOR CESIUM-137 PICKING 4)
Judul terlalu umum: PENELITIAN METODE ANALISIS TIMBAL
BATAN - 88 dapat diubah menjadi: PENGEMBANGAN METODE ANALISIS TIMBAL KONSENTRASI RENDAH MENGGUNAKAN SPEKTROFOTOMETER SERAPAN ATOM 5) Bila judul memerlukan keterangan, maka keterangan tersebut ditulis sebagai catatan pada halaman judul dengan menggunakan tanda bintang atau angka Arab: PENGELOLAAN LIMBAH B3 DARI INDUSTRI DI SEKITAR PUSPIPTEK* atau PENGELOLAAN LIMBAH B3 DARI INDUSTRI DI SEKITAR PUSPIPTEK1) Kemudian di bagian terbawah dari halaman termuatnya judul diberi garis dan catatan kaki sesuai penggunaan tanda pada judul: -------------------------------------------------------------------------------------------------* Hasil kerjasama PTLR BATAN dengan PUSARPEDAL Serpong atau -------------------------------------------------------------------------------------------------1) Hasil kerjasama PTLR BATAN dengan PUSARPEDAL Serpong b. Penulis dan alamat Penulisan nama penulis sepenuhnya diserahkan kepada penulis sendiri, yang sebaiknya dilakukan secara konsisten. Apabila terdapat dua penulis atau lebih, urutan nama penulis diserahkan kepada kesepakatan para penulis yang bersangkutan atau sesuai aturan yang dianut oleh penerbit, dan umumnya gelar penulis tidak dicantumkan. Alamat penulis adalah alamat instansi tempat bekerja. Apabila penulis mempunyai alamat instansi berbeda dituliskan sebagai catatan kaki atau dituliskan langsung di bawah nama penulis. Alamat e-mail ditulis untuk penulis pertama atau yang paling berwenang untuk komunikasi. Untuk menghubungkan nama dan alamatnya pada catatan kaki digunakan tanda bintang atau angka Arab (lihat contoh). Contoh: 1) Penulis mempunyai alamat yang sama: Sunarhadijoso dan M. Tholib Pusat Pengembangan Radioisotop dan Radiofarmaka, Batan Kawasan Puspiptek Serpong, Tangerang 15314 e-mail:
[email protected] 2) Penulis mempunyai alamat yang berbeda: Darsono* dan Adianto** --------------------------------------------------------------------------------------------------*) Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan, BATAN, Jl. Babarsari Kotak Pos 6101 Ykbb, Yogykarta **) Pusat Pengkajian Energi, BPPT, Jl.Thamrin No.8, Jakarta Pusat
BATAN - 89 atau Darsono Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan, BATAN Jl.Babarsari Kotak Pos 6101 Ykbb, Yogykarta e-mail:
[email protected] Adianto Pusat Pengkajian Energi, BPPT Jl.Thamrin No.8, Jakarta Pusat e-mail:
[email protected] atau Darsono* dan Adianto** *) Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan, BATAN Jl.Babarsari Kotak Pos 6101 Ykbb, Yogykarta **) Pusat Pengkajian Energi, BPPT Jl.Thamrin No.8, Jakarta Pusat c
Abstrak Abstrak memuat judul dan ringkasan isi karya tulis yang bersifat informatif (tentang latar belakang, tujuan, metodologi, hasil pokok yang diperoleh, kesimpulan pokok), bukan sekedar indikatif, ditulis secara ringkas sekitar 250 kata dalam bahasa Indonesia dan Inggris. Abstrak terdiri dari satu alinea, memuat apa yang dilakukan dan hasilnya secara ringkas tanpa rumus, tabel, maupun acuan pustaka. Abstrak dimulai dengan judul karya tulis yang ditulis dengan huruf kapital. Karya tulis yang menggunakan bahasa Indonesia, abstrak disajikan berbahasa Indonesia diikuti oleh abstrak berbahasa Inggris. Untuk karya tulis berbahasa Inggris atau bahasa dunia resmi lainnya abstrak pertama menggunakan bahasa Inggris atau bahasa dunia resmi lainnya diikuti oleh abstrak bahasa Indonesia. Di bawah abstrak dituliskan 3 s/d 5 kata kunci.
d. Pendahuluan Pendahuluan berisikan latar belakang masalah yang akan diteliti atau dibahas, rumusan masalah, tujuan, sasaran serta pendekatan cara pemecahannya (metodologi) seperti yang dibahas dalam makalah (what/who, why, when, where, how). Latar belakang masalah dapat bersumberkan hasil penelitian terdahulu, penemuan, fakta sehari-hari, teori atau hipotesis, status ilmiah terkini (state of the art). Dengan menguraikan rumusan masalah dan tujuan penelitian, penulis hendaknya dapat mengemukakan hipotesisnya dalam pendahuluan ini e. Teori Apabila persoalan yang dibahas didasarkan atas teori atau penulis hendak mengetengahkan teori yang bersifat spesifik atau relatif baru, teori tersebut perlu diuraikan secara rinci. Untuk karya tulis hasil eksperimen dan hasil survai, penguraian
BATAN - 90 teori terkait (relevan) secara rinci akan memperjelas latar belakang penelitian yang diungkapkan pada pendahuluan. Untuk karya tulis hasil kajian/review dan bahasan teoritis, pengungkapan teori terkait akan dapat mempermudah uraian yang akan disampaikan pada pembahasan. Untuk karya tulis simulasi/pemodelan/ rancangbangun penyampaian teori akan memperjelas penalaran yang mengarah kepada penyuntingan metode analisis yang relevan dalam pekerjaan simulasi/pemodelan/rancangbangun. f.
Tata Kerja/Metode Perhitungan Tata kerja berisikan rancangan penelitian yang mencakup dua hal pokok yaitu car pengambilan dan pengolahan data yang diuraikan secara ringkas dan jelas. Tata kerja juga menguraikan tentang bahan dan/atau peralatan utama serta metode penelitian yang digunakan. Bila metode yang digunakan sudah umum dipakai atau sudah pernah diuraikan oleh penulis yang sama atau yang lain, maka metode tersebut cukup diacu saja.
g. Hasil dan pembahasan Hasil eksperimen, survai atau simulasi/pemodelan/rancangbangun beserta analisis dan pembahasannya disajikan secara sistematis, bersama-sama atau secara terpisah berupa uraian, Tabel, atau Gambar. Data yang dilaporkan sudah harus berupa data yang telah diolah, bukan data mentah. Pembahasan diberikan berdasarkan hasil, teori, dan hipotesis, disampaikan secara jelas, padat, dan rasional. Tabel dan Gambar harus dilengkapi nomor urut menggunakan angka Arab, dan bila diperlukan disertai keterangan tambahan, seperti acuan dan arti singkatan. Untuk karya tulis hasil kajian/review dan hasil bahasan teoritis, informasi pustaka yang akan dipermasalahkan dan pembahasannya dapat diuraikan secara bersama-sama atau secara terpisah yang disajikan secara sistematis, rasional, dan lugas. Nisbah narasi terhadap Tabel dan Gambar ≥ 3:1. . h. Kesimpulan Kesimpulan berisi esensi hasil eksperimen, survai, simulasi/pemodelan/rancangbangun, kajian/review, dan bahasan teoritis yang ditulis secara ringkas dan jelas meliputi semua hal yang dibahas dalam karya tulis. Kesimpulan tidak hanya mengemukakan fakta, tetapi juga harus menjawab hipotesis yang disebutkan pada bab pendahuluan serta menjelaskan pencapaian tujuan penelitian yang telah dilakukan, termasuk saran-saran tindak lanjut. Kesimpulan ditulis secara ringkas dan padat isi. i.
Pernyataan terimakasih Ucapan terimakasih disampaikan kepada semua pihak yang dianggap telah memberikan bantuan baik berupa dana, pemikiran, ataupun teknis.
j.
Daftar pustaka Cara penulisan daftar pustaka tergantung sistem acuan yang dianut. Masing-masing publikasi ilmiah mempunyai aturan sistem acuan sendiri. Untuk lebih jelasnya lihat bab Pengacuan dan Penulisan Pustaka.
BATAN - 91 E. Pengacuan dan Penulisan Pustaka Pengacuan dan penulisan pustaka tergantung sistem yang dianut dari penerbit publikasi ilmiah. Untuk publikasi di luar BATAN maka penulis harus mengikuti aturan setempat. Biasanya yang banyak dipakai adalah sistem acuan Vancouver dan Harvard. Beberapa institusi memodifikasi sistem tersebut khususnya dalam penulisan pustaka untuk keperluan kekhasan dari institusi agar mudah diingat. Dalam pengacuan dan penulisan pustaka yang penting konsistensi. Pada sistem Harvard pustaka yang diacu diletakkan di dalam kurung dengan menyebut nama penulis dan tahun publikasi setelah atau sebelum teks yang diacu. Apabila pengacuan teks dari suatu pustaka secara lasung (direct quote) maka teks yang diacu dari pustaka tersebut diletakkan di dalam tanda petik. Contoh: 1. Darsono (2008, hal.11) mengatakan bahwa bahwa ’sistem pendinginan oli trafo dari HV berbasis GCT sangat mempengaruhi tegangan keluaran HV.’ Apabila diacu dengan mengubah kalimat teks dari acuan dengan substansi sama (paraphrase) maka tidak perlu diletakkan di dalam tanda petik. 2. Berdasarkan hasil uji fungsi HV berbasis GCT memperlihatkan tegangan keluaran HV dipengaruhi oleh temperatur oli trafo (Darsono, 2008). Cara pengacuan di atas di samping sebagai contoh pengacuan direct quote dan paraphrase juga memberikan informasi lain yaitu contoh 1 menekankan pentingnya nama penulis artikel sedangkan contoh 2 menekankan bahwa informasi artikel lebih penting. Pada sistem Harvard penulisan daftar pustaka diurutkan berdasarkan abjad nama keluarga penulis dari pustaka yang diacu. Pada sistem Vancouver pustaka yang diacu diberi nomor urut angka Arab di dalam kurung dengan penomorannya sesuai urutan pengacuan. Pustaka yang sudah diacu apabila diacu lagi pada bagian lain tinggal menyebut nomor pengacuan. Pustaka pertama yang diacu diberi nomor [1] (sejajar teks) atau ditulis dalam superscript [1] dan seterusnya secara konsisten, sesuai urutan pengacuannya dalam karya tulis. Contoh: 1. ......berdasarkan hasil uji fungsi HV berbasis GCT bahwa sistem pendinginan oli trafo sangat mempengaruhi tegangan keluaran HV.[1] 2. Darsono [1] memprediksi temperatur dan jenis oli trafo akan sangat mempengaruhi keluaran HV. Penulisan daftar pustaka diurutkan berdasarkan nomor urut pengacuan. 1. Pengacuan Pustaka BATAN menyarankan pengacuan pustaka menggunakan sistem Vancouver (angka dalam kurung siku). Pada sistem ini jika banyak pustaka yang diacu maka gunakan koma untuk memisahkan nomor pustaka yang diacu misal pengacuan yang tidak berurutan [1,2,5,7]. Untuk pengacuan yang berurutan misal 1,2 maka ditulis [1,2] sedang [1,2,3,4,5] ditulis [1-5] atau [1,2,3,4,8, 12] ditulis [1-4,8,12]. Acuan dapat ditulis sejajar teks atau superscript, sebelum atau setelah koma atau titik, asal dilakukan secara konsisten dalam suatu artikel atau sesuai aturan setempat yangberlaku. Acuan hendaknya hanya memuat isi tulisan yang diacu tanpa disertai pendapat
BATAN - 92 penulis. Acuan yang berasal dari buku perlu disertai nomor halaman yang bersangkutan dengan menuliskannya dalam tanda kurung. Contoh: ......... menurut Snedecor [1, hal.46] atau Snedecor [1, p.46]. Nomor halaman acuan yang berasal dari sumber lain (bukan buku) cukup dicantumkan dalam daftar pustaka. Kalau sumber pustaka yang diacu ditulis oleh dua orang, kedua nama penulis bersama-sama dicantumkan. Contoh: Darsono dan Djasiman [2] mengklaim bahwa MBE yang dikonstruksi.....dst. Kalau sumber pustaka yang diacu ditulis oleh lebih dari dua orang, untuk mengacunya cukup dengan mencamtumkan nama keluarga penulis pertama diikuti oleh singkatan ”dkk.” yang mengartikan ”dan kawan-kawan” (untuk karya tulis dalam bahasa Indonesia) atau menggunakan et al. (untuk karya tulis dalam bahasa Inggris). Contoh: Mc Arthur dkk.[3] atau Mc Arthur et al. [3]. Apabila dalam penulisan dilakukan pengutipan karya orang lain, nama penulis yang mengutip ditulis setelah nama penulis aslinya, misalnya: ”Menurut Braunsberg dan Guyver yang dikutip oleh Cambermont dkk., [3] radiasi sinar X energy tinggi…dst.” Pernyataan yang diperoleh dari orang lain melalui komunikasi pribadi dapat disebutkan pula sebagai acuan. Contoh: “Menurut Darsono [5] untuk membuat trafo diperlukan besi lunak yang mempunyai permeabilitas tinggi.” 2. Penulisan Pustaka Penulisan pustaka harus mengikuti sistem yang dianut pada pengacuan pustaka apakah menggunakan sistem Vancouver, Harvard, atau sistem Vancouver atau Harvard yang dimodifikasi. Pada Lampiran II diberikan beberapa contoh penulisan daftar pustaka. Penulisan pustaka sistem Vancouver dan Harvard dijelaskan lebih rinci karena sistem ini banyak diacu dan dimodifikasi oleh banyak penerbit. Untuk BATAN penulisan daftar pustaka disarankan menggunakan cara yang dianut oleh IAEA, yaitu nama penulis ditulis dalam huruf kapital dengan nama keluarga di depan. Contoh: Jurnal Buku Paten Situs Prosiding
: KATHREEN, R.L., Applied Radiation and Isotopes, 49, 149-168 (1998). : LYON, W.S., ”Guide to Activation Analysis,” D. Van Nostrand Co. Inc. N.Y. - London, 33-54 (1960). : HEGNER, M.B. and WENDT, K.L., Methode of sorting seeds, UK Patent 1470133 (1977). : http://www.world-nuclear.org/info/ inf01.html (2007). : DJASIMAN, DARSONO, dan SUPRAPTO, Rancangan dan Simulasi Sumber Tegangan Tinggi Jenis Transformator, Prosiding PPI Teknologi Akselerator dan Aplikasinya, vol. 7, November 2005, P3TM-BATAN, hal. 59-69.
Judul makalah pada jurnal dapat ditambahkan jika diinginkan dan tempat memungkinkan. Untuk acuan situs internet agar dicantumkan tahun (jika mungkin juga tanggal dan bulan) kapan informasi diakses oleh penulis, serta informasi update terakhir situs (jika ada).
BATAN - 93 F. Format Karya Tulis Ilmiah Karya tulis ilmiah yang akan diterbitkan oleh BATAN harus disusun mengikuti format sebagai berikut: 1. Naskah diketik pada kertas HVS berukuran A4 (21 cm × 29,7 cm). 2. Ketikan naskah harus memiliki margin kiri 4 cm, margin atas, kanan, dan bawah masingmasing 3 cm. 3. Judul naskah ditulis dengan huruf kapital demikian pula dengan judul bagian naskah. 4. Nama penulis dicantumkan dua spasi ketik di bawah judul dan terletak simetris terhadap margin kanan dan kiri judul naskah. Huruf kapital hanya digunakan pada awal nama dan atau bagiannya dan atau singkatan bagian nama tersebut. 5. Nomor halaman dituliskan dengan angka arab terletak simetris dari margin kanan kiri naskah pada jarak 1½ cm dari tepi atas kertas. Nomor halaman pertama yaitu halaman judul tidak dicantumkan. 6. Pengetikan naskah harus menggunakan jarak ketik 1½ spasi, huruf jenis New Times Roman ukuran 12, italics untuk kata asing dan variabel dalam teks maupun persamaan, simbol matematik yang sesuai (misalnya tanda ”×” bukan huruf ”x”). 7. Penulisan alinea baru dimulai 2 spasi di bawah judul atau 1½ spasi di bawah sub judul atau 1½ spasi di bawah baris terakhir penulisan alinea sebelumnya. Huruf pertama diketik 5 ketukan dari margin kiri. 8. Suatu alinea diizinkan ditulis pada 2 halaman berturutan dengan suatu ketentuan bahwa tidak satupun bagian alinea tersebut di salah satu halaman hanya berisikan 1 baris saja. Suatu alinea diusahakan berisi lebih dari 1 kalimat yang saling berkaitan. 9. Tabel, Gambar, dan pengacuan diurutkan dengan diberi nomor sesuai urutan penyajian masing-masing dengan angka Arab. Nama tabel yang berada sejajar dengan nomor tabel dicantumkan di atas tabel pada jarak dua spasi dan ketikan mulai dari margin kiri. Nama Gambar juga berada sejajar dengan nomor gambar pada jarak dua spasi di bawah batas bawah Gambar dan ketikan dimulai dari margin kiri. Apabila keterangan Tabel atau Gambar diperlukan penulisan keterangan tersebut menggunakan 1 spasi. Tabel dan Gambar ditempatkan berdekatan dengan pembahasannya. Persamaan matematik atau kimia ditulis pada baris tersendiri, dapat tersambung atau di dalam kalimat sebelum atau sesudahnya, dan diberi nomor urut Arab dalam kurung di margin kanan, tanpa tanda titik-titik. 10. Daftar pustaka disusun sesuai dengan urutan pengacuan di dalam isi naskah. Pengurutan itu dibantu penomoran dengan angka Arab. Tata cara pencantuman pustaka kecuali dikehendaki secara khusus sesuai disiplin ilmu tertentu harus mengikuti aturan yang tercantum pada butir 5 (Pengacuan dan Penulisan Pustaka) di atas. Apabila karya tulis ilmiah akan diterbitkan dalam majalah atau disajikan pada pertemuan ilmiah di luar BATAN agar penulisan disesuaikan dengan format yang disyaratkan.
BATAN - 94 R. PEDOMAN PENULISAN KARYA TULIS LAPORAN TEKNIS
PEDOMAN PENULISAN KARYA TULIS LAPORAN TEKNIS
PANITIA PENILAI JABATAN PENELITI INSTANSI BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL JAKARTA, 2 FEBRUARI 2000
BATAN - 95 PEDOMAN PENULISAN KARYA TULIS LAPORAN TEKNIS Pendahuluan Pedoman ini dibuat untuk menyeragamkan format penulisan karya tulis berbentuk laporan teknis pada jenjang fungsional peneliti, dan diberlakukan di Badan Tenaga Nuklir Nasional. Penulisan laporan teknis ditujukan antara lain: Sebagai sarana bagi pelaku kegiatan penelitian dan pengembangan khususnya bagi para pejabat fungsional peneliti agar dapat mendokumentasikan hasil kegiatannya secara formal institusional sebelum diseminarkan dan atau diterbitkan Untuk mendorong pelaku kegiatan penelitian dan pengembangan khususnya bagi para peneliti yunior agar dapat membiasakan diri dalam menyusun dan atau membuat karya tulis Untuk membantu meningkatkan meningkatkan karier para pejabat fungsional peneliti melalui perolehan angka kredit berbentuk laporan teknis yang memenuhi persyaratan kriteria penilaian Batasan Karya tulis laporan teknis adalah salah satu cara penyampaian data dan informasi teknis dalam bentuk tulisan berkenaan dengan suatu kegiatan penelitian dan pengembangan, atau suatu kegiatan rutin berprosedur dengan fenomena yang telah diketahui. Penyampaian data dan informasi teknis tersebut harus disampaikan dengan format tertentu secara lugas. Bila belum memungkinkan, bahasan ilmiah tidak perlu diuraikan secara mendalam, tetapi tetap harus informatif dan dapat dipertanggungjawabkan sebagaimana layaknya karya tulis hasil penelitian dan pengembangan lainnya. Format Pada dasarnya format penulisan laporan teknis tidak berbeda dengan format karya tulis ilmiah biasa, namun demikian untuk tujuan penyeragaman sebagai salah satu persyaratan penilaian untuk perolehan angka kredit, maka format dan cara penulisan harus mengikuti ketentuan sebagai berikut: Cover/halaman muka, memuat judul laporan teknis dan nama penulis. Di sebelah kanan atas judul dicantumkan singkatan (abreviasi) nama pusat dan diikuti dengan nomor yang menunjukan bidang di pusat tersebut, nomor urut laporan (diminata daru Subbagian Ilmiah) dan tahun penerbitan. Penomoran laporan teknis ditetapkan seperti contoh berikut: P3TKN-BNNUUU/TTTT P3TKN
: singkatan nama pusat
B : nomor bidang struktural di pusat yang bersangkutan, sesuai dengan SK Kepala Batan Nomor: 73/KA/IV/1999, misalnya 2 = bidang bahan dasar 3 = bidang senyawa bertanda NN
: nomor urut laporan teknis di bidang
BATAN - 96 UUU
: nomor urut laporan teknis di pusat
TTTT
: Tahun pengesahan laporan
Laporan teknis harus disusun dalam bahasa Indonesia dengan kalimat pasif yang mudah dipahami, lugas dan jelas, diketik dengan komputer menggunakan huruf Times New Roman ukuran 12 (Program MS Word) jarak baris 1,5 spasi, abstrak diketik dengan jarak 1 spasi. Ukuran kertas A4 dengan batas/margin kiri dan atas 3 cm serta margin kanan dan bawah 2,5 cm. Penggunaan peristilahan dan penulisan menggunakan bahasa Indonesia yang baku.
rumus-rumus
harus
konsisten
dengan
Sistematika penulisan laporan teknis disampaikan seperti urutan berikut ABSTRAK
berupa sari keseluruhan laporan
disampaikan secara informatif, sebanyak lebih kurang 200 kata yang mencakup latar belakang masalah, tujuan, cara penyelesaian dan hasil kesimpulan
dirangkum dalam satu alinea
tidak berisi rumus, gambar dan acuan
PENDAHULUAN
berisi informasi latar belakang dan penalaran mengapa perlu diteliti
lingkup penelitian (hipotesis, asumsi, pendekatan)
hasil yang diharapkan
METODOLOGI atau TEORI atau TATA KERJA
berisi teori baru atau teori lama yang dimodifikasi
bagaimana penelitian dilakukan
bahan dan peralatan utama
rancangan penelitian/rancangan percobaan
prosedur bila ada (prosedur umum tidak perlu dijelaskan)
HASIL dan PEMBAHASAN
berisi data dan informasi yang telah diolah, dapat disajikan dalam bentuk gambar dan atau tabel
pembahasan harus berdasarkan penalaran yang baik dan logis serta menunjukan keterkaitan antara hasil dengan konsep dasar atau dengan hipotesis yang telah dikemukakan
BATAN - 97 KESIMPULAN/PENUTUP
menjelaskan arti hasil-hasil yang telah diperoleh atau berupa rangkuman dari pembahasan
berupa jawaban atas harapan yang dinyatakan dalam pendahuluan
UCAPAN TERIMA KASIH
ditujukan kepada perorangan atau instansi yang membantu terlaksananya penelitian
DAFTAR PUSTAKA
ditandai dengan nomor yang disusun sesuai urutan acuannya
nama ditulis tanpa gelar
daftar pustaka yang diacu diupayakan dengan rentang waktu yang wajar, semakin baru semakin baik
Contoh penulisan pustaka: 1. OSTER, H., Non-mendelian Genetics in Human. Oxford University Press, New York (1998) 135. 2. OLIFF, A., GIBBS, J.B., Mc CORMICK, F., New molecular targets for cancer therapy. Scientifif American 275 (3) (1996) 110.
BATAN - 98 TATA CARA PENGAJUAN (Flow chart) LAPORAN TEKNIS
(2)
Eselon IV atau Kepala Kelompok
Penulis Laporan
(1) (6) (5) Ya
Eselon III
(3) KPTP/KPTF
(4)
Perbaikan (?)
Tidak (7)
Bag. T. U./Subbag Ilmiah
Kepala Pusat
(8) Keterangan (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
pengajuan persetujuan atasan langsung pengajuan persetujuan eselon III Penyerahan laporan/disket pemeriksaan oleh KPTP/KPTF perbaikan atas koreksi laporan yang telah diperbaiki pengajuan persetujuan kepala pusat melalui Bag. T. U./Subbag Ilmiah registrasi dan distribusi
BATAN - 99 -
LAPORAN TEKNIS P3TkN-301010/1999
JUDUL LAPORAN (MAKS 3 BARIS, 18 pt, SATU SPASI) Spasi 18 pt Spasi 18 pt Nama Teknisi Litkayasasa (14 pt, maks. 2 baris)
PUSLITBANG TELNIK NUKLIR BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
BATAN - 100 -
LAPORAN TEKNIS P3TkN-301010/1999
JUDUL LAPORAN (MAKS 3 BARIS, 18 pt, SATU SPASI) Spasi 18 pt Spasi 18 pt Nama Teknisi Litkayasasa (14 pt, maks. 2 baris)
Mengetahui/Menyetujui Kepala Bidang/Balai/Bagian
Kepala Pusat
Tanda tangan dan tanggal
Tanda tangan dan tanggal